0014M - Konsep Sistem Informasi
LECTURE NOTES
The Modern Organization Functioning
in a Global Environment &
Information Systems and the Modern
Organization
0014M - Konsep Sistem Informasi
LEARNING OUTCOMES
1. Mendefinisikan konsep dasar dari sistem informasi.
2. Menjelaskan berbagai macam aplikasi sistem informasi di dalam dunia bisnis
OUTLINE MATERI :
1. Computer-Based Information System
2. Dampak IT terhadap Organisasi
3. Peranan IS terhadap Masyarakat
4. Proses Bisnis
5. Business Process Reengineering dan Manajemen Proses Bisnis
6. Business Pressures, Respon Organisasi, dan Dukungan Teknologi Informasi
7. Competitive Advantage dan Strategic Information Systems
8. Business – Information Technology Alignment
0014M - Konsep Sistem Informasi
ISI MATERI
1. Computer-Based Information System (CBIS)
Dalam konteks pengelolaan sistem informasi atau lebih dikenal dengan Management
Information System (MIS), suatu organisasi mengacu pada beberapa istilah, diantaranya MIS
Department, IS (Information System) Department, Information Technology Department dan
Information Services Department. Apapun nama yang diberikan, intinya adalah area fungsional
ini berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penggunaan peralatan
teknologi informasi untuk membantu manusia dalam menjalankan berbagai macam tugas yang
berkaitan dengan pemrosesan informasi dan pengelolaannya. Teknologi informasi berkaitan
dengan computer-based tools yang digunakan manusia untuk bekerja dengan informasi dan
untuk mendukung informasi dan kebutuhan pemrosesan informasi dalam suatu organisasi.
Sedangkan sistem informasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan pengumpulan, pengolahaan, penyimpanan dan penyebaran informasi untuk
tujuan tertentu. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat
dan diberikan kepada orang yang tepat, pada saat yang tepat, jumlah yang tepat serta format yang
tepat.
1.1 Pengertian Data, Informasi dan Knowledge
Data mengacu pada deskripsi dasar dari suatu benda, peristiwa, aktifitas dan transaksi
yang direkam/dicatat, diklasifikasikan dan disimpan namun masih belum diolah. Data dapat
berupa angka, huruf, suara dan gambar. Informasi merupakan data yang telah diolah dan
memiliki maksud serta nilai bagi penerimanya. Contohnya, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
merupakan data, namun kombinasi antara nama mahasiswa dengan IPKnya merupakan
informasi. Sedangkan knowledge terdiri dari data dan atau informasi yang telah diorganisir dan
diproses agar dapat menyatakan pemahaman, pengalaman, pembelajaran yang terakumulasi serta
keahlian yang diaplikasikan agar dapat memecahkan suatu permasalahan bisnis (gambar 1.1).
Contohnya, berdasarkan pengalaman yang dimiliki suatu perusahaan. mereka mengetahui bahwa
lulusan suatu universitas dengan IPK diatas 3.0 memiliki kinerja yang sangat baik di tempat
kerja. Maka dari pengetahuan/knowledge tersebut, perusahaan memutuskan untuk
menginterview para mahasiswa yang memiliki IPK diatas 3.0.
0014M - Konsep Sistem Informasi
Gambar 1.1 Data, Informasi, Knowledge
(sumber: www.infogineering.net )
1.2 CBIS
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau dikenal dengan Computer-Based
Information System (CBIS), sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer dalam
menjalankan sebagian atau keseluruhan tugasnya. Terdapat 4(empat) komponen utama dari
CBIS, yaitu:
Hardware (piranti keras), terdiri dari processor, monitor, keyboard, printer dll.
Software (piranti lunak), merupakan program atau kumpulan dari program yang dapat
memberikan instruksi pada hardware untuk memproses data.
Database (basis data), merupakan kumpulan dari file atau tabel yang terdiri dari data.
Network (jaringan), merupakan sistem penghubung (wireline ataupun wireless) yang
memungkinkan komputer agar dapat berbagi resources satu sama lain.
Procedures (prosedur), merupakan instruksi-instruksi untuk mengkombinasikan
komponen-komponen diatas agar dapat mengolah informasi dan menghasilkan luaran
(output) yang diinginkan.
Gambar 1.2 menunjukkan komponen-komponen diatas terintegrasi dalam sistem
informasi dalam suatu organisasi. Komponen CBIS tersebut merupakan IT components yang
terdapat pada pondasi dasar dari piramida. IT personnel menggunakan komponen IT tersebut
untuk mengembangkan sistem informasi, mengawasi kemanan dan resiko serta mengelola data.
Aktifitas-aktifitas tersebut terakumulasi dalam IT services. IT components, IT personnel dan IT
services tergabung dalam infrastruktur IT (IT Infrastructure). Pada bagian atas dari piramid
tersebut, menggambarkan berbagai macam sistem informasi organisasi.
0014M - Konsep Sistem Informasi
Gambar 1.2 Teknologi Informasi di dalam Organisasi
1.3 Tipe Sistem Informasi Organisasi
Tabel 1.1 berisikan beberapa tipe dari sistem informasi organisasi yang dapat digunakan
di berbagai macam level organisasi
Tabel 1.1 Tipe Sistem Informasi Organisasi
0014M - Konsep Sistem Informasi
2. Dampak IT terhadap Organisasi
Berikut adalah dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap organisasi:
1. IT mengurangi jumlah middle manager. Teknologi Informasi membuat para
manajer dapat bekerja lebih cepat dan menangani beban kerja lebih banyak. Sehingga
dapat diasumsikan, organisasi mendatang akan membutuhkan jumlah manajer dan
pegawai yang lebih sedikit.
2. IT mengubah pekerjaan manajer. Salah satu tugas utama seorang manajer adalah
membuat keputusan. Dengan adanya IT, manajer dapat disuguhkan berbagai
informasi secara real-time, sehingga mereka harus membuat keputusan lebih cepat,
sehingga tekanan pekerjaan menjadi lebih tinggi. Namun, disisi lain IT menyediakan
berbagai macam tools, yang dapat membantu para manajer dalam menangani
informasi yang masuk. Contohnya, aplikasi business intelligence seperti dashboard,
search engines dan intranet.
3. IT dapat mengurangi tenaga kerja. Perangkat komputer, secara terus-menerus
berkembang dalam sisi “kepintaran” dan “kemampuan”. Keunggulan kompetisi
(competitive advantage) untuk mengganti manusia dengan mesin meningkat secara
signifikan. Walaupun IT dapat membuka lapangan kerja baru namun tingkat
pengurangan tenaga kerja juga mengalami kenaikan.
4. IT memberikan dampak pada para pekerja di tempat kerja. Penggunaan
peralatan teknologi dapat mempengaruhi timbulnya stres pada pekerjaan dan
penggunaan keyboard dalam jangka panjang. Stres disebabkan karena beban kerja
yang semakin meningkat serta bertambahnya tanggung jawab yang dilimpahkan oleh
pihak perusahaan. Penggunaan keyboard dalam jangka panjang dapat berdampak
pada ketegangan otot di lengan serta jari, dan juga menyebabkan sakit punggung. Hal
ini mendorong para desainer untuk menciptakan peralatan ergonomi yang dapat
mengurangi dampak tersebut. Akan tetapi, IT juga dapat membuka kesempatan bagi
mereka yang memiliki keterbatasan (people with disabilities). Contohnya, individu
yang tidak dapat mengetik dengan jari tangannya, bisa menggunakan teknologi voice-
operated keyboard.
0014M - Konsep Sistem Informasi
Gambar 2.1 Voice-Activated Computer Control
(Sumber: http://optionsil.com/model-home/office/4 )
3. Peranan IS terhadap Masyarakat
Teknologi informasi berdampak pada kualitas hidup kita. Individu dapat bekerja 24 jam
sehari di lokasi manapun. IT memberikan fleksibilitas dan secara signifikan dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Selain itu, revolusi robot yang semakin ditekuni oleh para ahli, dapat
membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. iRobot (www.irobot.com) menciptakan
Roomba yang dapat membantu kita menyapu rumah, Scooba yang dapat mengepel lantai, serta
Dirt Dog yang memiliki keahlian membersihkan garasi rumah kita. Dalam bidang militer, robot
dapat berperan sebagai pengintai, sebagai self-driving vehicles dan juga dapat memberikan
berbagai sudut pandang di medan perang.
Teknologi informasi juga memberikan peranan besar dalam bidang kesehatan. Peralatan
teknologi dapat membantu kinerja tenaga medis dalam mendiagnosa pasien dengan lebih akurat,
pengembangan obat-obatan, serta riset. Selain itu, dengan adanya teknologi informasi, para
dokter juga dapat melakukan video conference untuk membahas kasus kesehatan yang kompleks,
serta adanya surgical robot yang bisa melakukan prosedur pembedahan jarak jauh.
4. Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan kumpulan dari aktifitas-aktifitas yang saling berkaitan, dimana
dalam aktifitas tersebut memfokuskan pada penciptaan/pembuatan suatu produk/jasa yang
memiliki nilai bagi organisasi, partner bisnis, dan pelanggannya. Tabel 4.1 merupakan contoh
dari berbagai proses bisnis dalam organisasi.
0014M - Konsep Sistem Informasi
Tabel 4.1 Examples of Business Process
5. Business Process Reingineering dan Manajemen Proses Bisnis
Business Process Rengineering atau yang dikenal dengan BPR, merupakan strategi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari proses bisnis organisasi. Kunci utama BPR
adalah agar suatu organisasi dapat memeriksa proses bisnis yang mereka miliki serta kemudian
menentukan bagaimana cara mereka untuk merekonstruksi dengan lebih baik agar dapat
meningkatkan bisnisnya.
Sedangkan manajemen proses bisnis atau BPM (Business Process Management),
merupakan teknik manajemen yang terdiri dari metode dan tools untuk mendukung perancangan,
analisa, implementasi, pengelolaan dan optimasi dari suatu proses bisnis.
0014M - Konsep Sistem Informasi
6. Business Pressures, Respon Organisasi dan Dukungan Teknologi Informasi
Kondisi dinamis saat ini, memberikan tantangan bagi organisasi untuk dapat berkompetisi
dengan cara menanggapi reaksi secara cepat, terhadap berbagai tantangan serta kesempatan yang
datang. Untuk itu pada bagian ini akan dijelaskan berbagai macam tekanan yang dihadapi oleh
organisasi modern, serta strategi yang dapat digunakan untuk merespon tekanan tersebut (gambar
6.1).
Gambar 6.1 Business Pressure, Organizational Performance and Responses, and IT
Support
Tekanan bisnis atau dikenal dengan business pressure, merupakan dampak dari
perubahan-perubahan signifikan yang terjadi pada suatu lingkungan bisnis. Terbagi menjadi
3(tiga) tekanan bisnis, yatu:
1. Tekanan pasar (market pressure). Tekanan pasar disebabkan oleh karena adanya
ekonomi global (globalization), kompetisi yang semakin kuat, perubahan sifat tenaga
kerja (changing nature of the workforce) dan kekuatan pelanggan (powerful
customer). Globalisasi merupakan integrasi dan interdependensi dalam bidang
ekonomi, sosial, budaya dan ekologi kehidupan, melalui kemajuan pesat dalam
teknologi informasi. Penulis buku “The World is Flat”, Thomas Friedman
memaparkan bahwa teknologi telah meratakan lapangan kompetisi bagi para
0014M - Konsep Sistem Informasi
organisasi, dengan membuatnya menjadi lebih “datar” (tabel 6.1). Perubahan sifat
tenaga kerja (changing nature of the workforce). Tenaga kerja, terutama di negara
berkembang, kini mengalami keragaman. Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita,
orang tua tunggal (single parents), kaum minoritas, dan manusia dengan keterbatasan
dapat bekerja diberbagai posisi dalam suatu organisasi. Kekuatan pelanggan
(powerful customer). Tingkat kepintaran dan harapan pelanggan mengalami
peningkatan, seiring dengan semakin mudahnya mereka untuk mendapatkan
informasi mengenai produk/jasa yang ingin mereka beli. Pelanggan dapat
menggunakan internet untuk mencari informasi secara detail mengenai produk/jasa,
membandingkan harga dan membeli barang dengan cara pelelangan elektronik
(electronic auctions).
Tabel 6.1 Friedman’s Ten Flatteners
2. Tekanan teknologi (technology pressure). Terdapat dua faktor utama yang
menyebabkan terjadinya tekanan dalam bidang teknologi. Pertama adalah inovasi
teknologi dan keusangan (technological innovation & obsolescence). Semakin
cepatnya penemuan terhadap teknologi baru serta peningkatan teknologi (technology
improvement), dapat mendorong terciptanya produk pengganti, pilihan jasa alternatif
0014M - Konsep Sistem Informasi
dan peningkatan kualitas. Contohnya, kecepatan peredaran versi baru dari
smartphone. Faktor yang kedua adalah informasi yang berlebihan (information
overload). Jumlah informasi yang tersedia melalui internet, rata-rata mengalami
peningkatan sebanyak dua kali lipat setiap tahunnya, dan sebagian besar dari
informasi tersebut disediakan secara gratis. Akibatnya, para manajer sebagai
pengambil keputusan dalam suatu organisasi, mengalami kesulitan dalam memilah
informasi yang dibutuhkan.
3. Tekanan masyarakat/politik/hukum (societal/political/legal pressure). Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan terjadi tekanan masyarakat/politik/hukum, yang
pertama adalah social responsibility. Beberapa perusahaan serta individual rela untuk
menyisihkan waktu dan uang milik mereka untuk mengatasi berbagai permasalahan
sosial. Usaha ini dikenal dengan nama organizational social responsibility atau
individual social responsibility. Salah satu permasalahan kritis dalam bidang
teknologi informasi dikenal dengan nama green IT. Faktor yang kedua adalah,
penyesuaian terhadap berbagai peraturan pemerintah (compliance with
government regulations). Pemerintahan dari berbagai negara, memiliki peraturan
yang bervariasi dalam bidang kesehatan, keselamatan, perlindungan lingkungan serta
kesetaraan gender. Bisnis cenderung memandang peraturan pemerintah tersebut
sebagai pemaksaan yang memakan biaya mahal. Faktor berikutnya dalam tekanan
masyarakat/politik/hukum ini adalah perlindungan terhadap serangan teroris
(protection against terrorist attacks). Sejak terjadinya peristiwa serangan teroris
9/11, organisasi meningkatkan perlindungannya terhadap kemungkinan terjadinya
serangan teroris. Teknologi informasi dapat menolong bisnis tersebut dengan cara
menyediakan sistem perlindungan dan identifikasi pola perilaku yang terhubung
dengan aktifitas teroris, salah satunya adalah cyber attacks yang akan dibahas pada
materi Ethics, Privacy & Information Security. Faktor yang terakhir adalah ethical
issues. Etik berhubungan dengan standarisasi umum benar dan salah dalam praktek
pemrosesan informasi. Permasalahan etik sangatlah penting karena berurusan dengan
image dari suatu organisasi. Penggunaan teknologi informasi menimbulkan berbagai
permasalahan etik, diantaranya pemantauan e-mail pegawai untuk melindungi data
pelanggan yang disimpan dalam private & public database.
0014M - Konsep Sistem Informasi
Untuk merespon berbagai macam tekanan tersebut, maka organisasi dapat mengimplementasikan
penggunaan teknologi informasi seperti:
1. Sistem strategik (strategic system). Sistem strategik menyediakan manfaat bagi
organisasi yang dapat memungkinkan mereka untuk meningkatkan pangsa pasar dan
profit, negosiasi dengan lebih baik kepada para pemasok, dan untuk menghindari
adanya pesaing baru yang akan memasuki pangsa pasar mereka. Contohnya yang
dilakukan oleh departemen IT di perusahaan P&G. Mereka mengembangkan
lingkungan virtual yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam pekerjaan perancangan produk,
penelitian penempatan produk, dan pembelajaran
feedback dari pelanggan. P&G memfasilitasi model
virtual reality untuk menguji ide-ide perancangan
bagi produk yang akan dikeluarkan berikutnya,
misalnya popok bayi dan produk kosmetik.
2. Fokus pada pelanggan (customer focus). Organisasi berupaya untuk menyediakan
pelayanan pelanggan yang berkualitas, agar dapat meningkatkan jumlah pelanggan
baru dan mempertahankan loyal customer agar tidak berpindah pada pesaing.
Berbagai macam tools IT dan proses bisnis dirancang untuk membuat pelanggan
senang. Contohnya yang dilakukan oleh Amazon. Ketika kita mengunjungi website
Amazon, setelah kunjungan kita yang pertama, website Amazon akan menyambut
pelanggan dengan namanya dan memberikan informasi mengenai barang-barang yang
mereka suka berdasarkan pembelian sebelumnya.
0014M - Konsep Sistem Informasi
Gambar 6.2 Amazon
(sumber: amazon.com)
3. Make-to-Order dan Mass Customization. Make-to-Order merupakan strategi
produksi yang memungkinkan pelanggan untuk mengkustomisasi produk/jasa yang
diinginkan. Permasalahan bisnis yang terjadi adalah bagaimana cara untuk
memproduksi barang yang “customized” secara efisien dan dengan biaya yang
rendah. Salah satu solusinya adalah mengubah proses produksi dari mass production
menjadi mass customization. Mass customization melakukan produksi dalam
kuantitas yang besar namun dapat dikustomisasi agar sesuai dengan keinginan
pelanggan. Contohnya adalah yang dilakukan oleh bodymetrics
(www.bodymetrics.com).
0014M - Konsep Sistem Informasi
Gambar 6.3 Bodymetrics
(sumber: www.heliummagazine.com )
7. Competitive Advantage dan Strategic Information System
Strategi merupakan cara untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, contohnya
memperoleh pangsa pasar. Strategi kompetitif memfokuskan pada mencapai hasil yang
diinginkan disaat pesaing ingin mencegah kita meraih tujuan tersebut. Sehingga, disaat suatu
organisasi ingin membuat strategi kompetitifnya, maka organisasi tersebut harus merencanakan
langkah-langkah yang akan diambil, serta mengantisipasi dan menyerang langkah-langkah dari
pesaingnya. Melalui strategi kompetitif, organisasi mencari keunggulan kompetitif (competitive
advantage) dalam suatu industri. Strategic information system (SISs), menyediakan suatu
keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan cara menolong organisasi
mengimplementasikan tujuan strategisnya dan meningkatkan kinerjanya serta produktifitas.
7.1 Porter’s Competitive Forces Model
Kerangka kerja yang terbaik untuk menganalisa tingkat kompetitif adalah model
competitive forces milik Michael Porter. Model ini mengidentifikasi 5 (lima) kekuatan utama
yang dapat mengancam atau meningkatkan posisi suatu perusahaan (gambar 7.1).
0014M - Konsep Sistem Informasi
Gambar 7.1 Model Competitive Forces
5(lima) kekuatan tersebut adalah:
1. Ancaman terhadap masuknya pesaing baru (the threat of entry of new
competitor). Ancaman terhadap masuknya pesaing baru rendah disaat banyaknya
rintangan (barrier) bagi mereka dan tinggi disaat begitu mudahnya bagi mereka untuk
memasuki pasar tertentu. Suatu organisasi harus memiliki “entry barrier”, untuk
menghalangi pesaing memasuki pangsa pasarnya.
2. Daya tawar pemasok (the bargaining power of supplier). Kekuatan pemasok
(supplier power) tinggi disaat buyer hanya memiliki sedikit pilihan produk/jasa untuk
membeli, dan rendah disaat buyer memiliki banyak pilihan. Adanya internet
memudahkan buyer untuk mencari alternatif pemasok dan juga dapat
membandingkan harga dari satu pemasok ke pemasok lainnya.
3. Daya tawar pelanggan (the bargaining power of customer). Kekuatan buyer tinggi
disaat buyer memiliki banyak pilihan produk/jasa untuk dibeli dan rendah disaat
buyer hanya memiliki sedikit pilihan produk/jasa. Contohnya, di masa lalu, ketika
mahasiswa ingin membeli buku teks di toko buku, dimana toko buku yang menjual
buku tersebut hanya sedikit. Sehingga, mahasiswa memiliki kekuatan buyer yang
rendah. Namun sekarang, dengan adanya internet, memungkinkan mahasiswa untuk
0014M - Konsep Sistem Informasi
membeli buku secara online baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk
elektronik, sehingga mahasiswa memiliki kekuatan buyer yang tinggi.
4. Ancaman terhadap produk/jasa pengganti (the threat of substitute products or
services). Ancaman terhadap produk/jasa pengganti dinilai tinggi, jika terdapat
banyak alternatif produk/jasa dan rendah jika sedikitnya produk/jasa pengganti yang
beredar. Perkembangan teknologi yang semakin cepat, membuat semakin banyaknya
produk/jasa pengganti alternatif. Contohnya, semakin minimnya orang yang membeli
CD, karena perusahaan jasa musik via internet semakin banyak.
5. Persaingan antar perusahaan sejenis (the rivalry among existing firms in the
industry). Ancaman dari pesaing sejenis tinggi jika terdapat banyak perusahaan yang
menjual produk/jasa sejenis dalam suatu industri dan rendah jika kompetisi hanya
didominasi oleh sedikit perusahaan.
7.2 Porter’s Value Chain Model
Organisasi menggunakan model competitive forces untuk merancang strategi umum.
Namun, untuk mengidentifikasi aktifitas secara spesifik dimana dapat digunakan sebagai strategi
kompetitif yang memberikan dampak besar, mereka menggunakan model rantai nilai (value
chain model) (gambar 7.2).
Gambar 7.2 Porter’s Value Chain Model
0014M - Konsep Sistem Informasi
Model ini terbagi menjadi 2(dua) aktifitas, yaitu aktifitas utama (primary activities)
yang berhubungan dengan produksi serta distribusi dari produk/jasa, dan aktifitas pendukung
(support activities) yang berkontribusi dalam keunggulan kompetitif suatu perusahaan dengan
cara mendukung aktifitas utama. Aktifitas utama terbagi lagi menjadi 5(lima) aktifitas, yaitu
inbound logistics (inputs), operations (manufacturing dan testing), outbound logistics (storage
dan distribution), marketing dan sales serta services. Tahapan dalam aktifitas utama ini adalah
sebagai berikut:
1. Bahan baku yang masuk kemudian diproses (pada bagian penerimaan, penyimpanan
dan seterusnya), aktifitas ini dinamakan inbound logistics.
2. Bahan baku tersebut kemudian diubah menjadi bahan jadi atau produk.
3. Produk kemudian dipersiapkan untuk pengiriman (oleh bagian pengepakan,
penyimpanan dan pengiringan), aktifitas ini dinamakan outbound logistics.
4. Bagian pemasaran dan penjualan (marketing & sales) menjual produk kepada
pelanggan, meningkatkan nilai dari produk tersebut dengan cara membuat permintaan
atas produk tersebut.
5. Perusahaan menjalankan after-sales services kepada pelanggan, contohnya berbentuk
garansi, upgrade ataupun nilai tambah lainnya.
Sedangkan aktifitas pendukung (support activities), terdiri atas organisasi infrastruktur
(akuntansi, keuangan, manajemen), manajemen sumber daya manusia, pengembangan
produk dan teknologi (R&D) serta pengadaan (procurement).
7.3 Strategi untuk Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)
Organisasi secara terus-menerus, mengembangkan strategi untuk melawan 5(lima)
kekuatan kompetitif (five competitive forces) milik Porter. Pada bagian ini, akan dijelaskan
5(lima) strategi yang dapat digunakan oleh organisasi untuk meraih keunggulan kompetitif dari
pesaing-pesaingnya (gambar 7.3). Kelima strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Strategi cost leadership. Jika suatu organisasi memilik strategi ini, maka mereka
akan menghasilkan produk/jasa dengan biaya yang serendah mungkin. Contohnya,
sistem penggantian persediaan secara otomatis milik Walmart, dimana sistem ini
memungkinkan Walmart untuk mengurangi kebutuhan penyimpanan persediaan.
Dampak dari penggunaannya, ruangan di Walmart store, hanya difungsikan untuk
0014M - Konsep Sistem Informasi
memajang barang yang dijual, bukan untuk disimpan, sehingga mengurangi biaya
persediaan.
2. Strategi differentiation. Pada strategi ini, organisasi menawarkan bermacam-macam
produk/jasa atau fitur produk, melebihi dari yang ditawarkan oleh pesaingnya.
Contohnya, yang dilakukan oleh Dell, dimana perusahaan ini memiliki strategi yang
berbeda dengan kompetitornya melalui mass-customization di pangsa pasar PC
(Personal Computer).
3. Strategi innovation. Dalam strategi ini organisasi mengedepankan penemuan
produk/jasa baru serta fiturnya agar dapat selalu mengungguli pesaingnya.
Contohnya, pelopor peluncuran mesin Ajungan Tunai Mandiri (ATM) oleh Citibank.
Akibat dengan adanya mesin ATM ini, Citibank memiliki keunggulan dibandingkan
dengan kompetitornya, pada saat itu.
4. Strategi operational effectiveness. Meningkat proses bisnis internal, sehingga
perusahaan dapat menjalankan aktifitas dengan lebih baik dibandingkan dengan
pesaingnya. Contohnya, peningkatan kualitas, produktifitas, karyawan dan kepuasan
pelanggan.
5. Strategi customer-orientation. Strategi ini memfokuskan pada pelanggan dan
bagaimana caranya untuk membuat pelanggan tersebut senang. Sistem berbasis web
sangat efektif digunakan dalam stratego ini, dengan cara menggunakan fitur
personalisasi.
Gambar 7.3 Strategies for Competitive Advantage
0014M - Konsep Sistem Informasi
8. Business-Information Technology Alignment
Business-information technology alignment mengintegrasikan fungsional IT dengan
strategi, misi, dan tujuan organisasi. Fungsional IT memberikan dukungan secara langsung pada
objektif dari organisasi. Terdapat 6(enam) karakteristik dari IT alignment:
1. Organisasi memandang teknologi informasi sebagai mesin inovasi yang dapat
mentransformasikan bisnis secara berkelanjutan.
2. Organisasi memandang pentingnya pelanggan internal dan eksternalnya serta
pelayanan pelanggan.
3. Organisasi merotasikan para professional bisnis dan IT antar departemen.
4. Organisasi menyediakan tujuan secara keseluruhan yang dapat dipahami oleh setiap
karyawan IT dan bisnis.
5. Organisasi memastikan karyawan IT dapat memahami bagaimana perusahaan
memperoleh keuntungan (uang).
6. Organisasi menciptakan semangat dan budaya perusahaan.
0014M - Konsep Sistem Informasi
SIMPULAN
1. Informasi teknologi berhubungan dengan berbagai tools berbasis komputer yang
digunakan manusia dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan informasi dan
untuk mendukung informasi serta kebutuhan pengolahan informasi dalam organisasi.
Sedangkan sistem informasi merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, analisa serta penyebaran informasi untuk tujuan tertentu. CBIS adalah
sistem informasi yang menggunakan teknologi computer dalam menjalankan berbagai
macam tugas.
2. Sistem Informasi dan teknologi informasi memberikan dampak yang signifikan
terhadap individu, organisasi serta masyarakat. Diantaranya, memberikan kesempatan
bagi para pekerja yang memiliki keterbatasan secara fisik, hingga inovasi di bidang
kesehatan berupa robot bedah.
3. Untuk memenangkan kompetisi dengan para pesaingnya dalam suatu industri,
organisasi harus dapat melawan berbagai tekanan bisnis (tekanan pasar, tekanan
teknologi dan tekanan masyarakat). Cara untuk mengatasi tekanan tersebut, terdapat
3(tiga) respon organisasi yang dapat diadopsi (sistem strategic, fokus pada pelanggan,
make-to-order dan mass customization).
4. Michael Porter menciptakan suatu model untuk menganalisisa 5(lima) kekuatan
persaingan yang dapat diadopsi oleh suatu organisasi, untuk memetakan kekuatan
organisasi tersebut dengan para pesaingnya dan untuk merancang strategi secara
umum. Sedangkan untuk strategi spesifiknya, Porter membuat model rantai nilai yang
dapat mengidentifikasi secara khusus strategi apa saja yang diperlukan organisasi
dalam masing-masing aktifitasnya utama dan pendukungnya.
5. Terdapat 5(lima) strategi yang dapat diadopsi oleh organisasi untuk meraih kenggulan
kompetitif diantaranya adalah strategi cost leadership, strategi differentiation, strategi
innovation, strategi operational effectiveness dan strategi customer-orientation.
Top Related