7/17/2019 Word Afp Hidung
1/25
ANATOMI, FISIOLOGI, PEMERIKSAAN
HIDUNG dan SINUS PARANASAL
Kepaniteraan Klinik Bagian Telinga Hidng Tengg!r!kan
RST dr" S!ed#!n! Tingkat II Magelang
Di$$n !le% &
Pe'(i'(ing &
K!l!nel )KM dr" Bdi *irant!, Sp" THT
Di$$n Ole% &
A" S%and+ A'elia
-."//".0.
FAKULTAS KEDOKTERANUNI1ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 21ETERAN3
4AKARTA
/.5
7/17/2019 Word Afp Hidung
2/25
LEMBAR PENGESAHAN
TUTORIAL KLINIK
ANATOMI, FISIOLOGI, PEMERIKSAAN HIDUNG dan SINUS
PARANASAL
Kepaniteraan Klinik Bagian Telinga Hidng Tengg!r!kan
RST dr" S!ed#!n! Tingkat II Magelang
Di$$n !le% &
A" S%and+ A'elia
-."//".0.
Telah disetujui dan disahkan oleh :
Dokter pembimbing
Kolonel CKM dr. Budi Wiranto, Sp.THT
7/17/2019 Word Afp Hidung
3/25
KATA PENGANTAR
uji dan S!ukur kehadirat "llah SWT karena atas rahmat#$!a penulis
dapat men!elesaikan pen!usunan tugas !ang berjudul %"natomi, &isiologi,
emeriksaan Hidung dan Sinus aranasal'. Makalah ini dibuat guna memenuhi
salah satu s!arat kepaniteraan klinik di Departemen (lmu en!akit Telinga Hidung
Tenggorokan. enulis berharap agar laporan ini juga dapat memberikan man)aat
kepada tenaga kesehatan dan instansi.
Dalam pen!elesaian laporan ini, penulis ban!ak memperoleh bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak, baik se*ara langsung maupun tidak. +ntuk itu,dalam kesempatan penulis ingin men!ampaikan terima kasih !ang sebesar#
besarn!a kepada :
. Kolonel CKM dr. Budi Wiranto, Sp.THT selaku pembimbing
dalam penulisan makalah.
-. Teman#teman satu departemen ilmu pen!akit THTselama
kepaniteraan !ang telah memberikan semangat dalam pengerjaan makalah
ini.
enulis men!adari baha di dalam penulisan laporan ini masih ban!ak
kekurangan. /leh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima
semua saran dan kritik !ang membangun guna pen!empurnaan laporan ini.
Magelang, "gustus -01
enulis
7/17/2019 Word Afp Hidung
4/25
ANATOMI
Hidung terdiri dari :
a. Hidung luar
b. Hidung dalam
A" HIDUNG LUAR &
. angkal hidung 2Bridge3 dibentuk oleh os nasal kiri dan kanan
-. Batang hidung 2 Dorsum nasi3
4. un*ak hidung 2Tip3
1. "la nasi, bagian hidung !ang dapat digerakkan
5. Kolumela 2embatas lubang hidung kanan dan kiri3
6. 7ubang hidung 2 $ares anterior3
Tulang Hidung 7uar
Terdiri dari :
# Tulang : /S. $asal, pro*esus )rontalis os ma8illa, pro*esus nasalis
os )rontal
# Tulang raan : Kartilago nasalis lateralis superior, kartilago nasalis
lateralis in)erior 2 kartilago ala ma!or3, tepi anterior kartilago septum.
7/17/2019 Word Afp Hidung
5/25
/totM. $asalis pars trans9ersa dan M. $asalis pars allaris : untuk melebarkan
dan men!empitkan lubang hidung
B" HIDUNG DALAM
# estibulum : Dilapisi oleh kulit ban!ak kelenjar sebasea dan rambut
# Ka9um nasi : Terdiri dari septum nasi dan konka
Ka9um $asi
# Medial : Septum
# 7ateral : Konka# (n)erior : /s. Ma8illa dan os. alatum
# Superior : 7amina Kribi)ormis
# osterior : Koana
# ;ongga hidung
7/17/2019 Word Afp Hidung
6/25
# 7ubang belakangnares posterior 2koana3 !g menghubungkan ka9um nasi
dgn naso)aring
Septum $asi
Merupakan dinding medial hidung, bagi *a9um nasi sama besar, lurus
mulai anterior sampai posterior 2koana3
Dibentuk oleh tulang dan tulang raan, !aitu :
Tulang
a. 7amina perpendikularis
b. /s omer
*. Krista nasal os ma8illa
d. Krista nasal os palatina
Tulang Rawan
a. Kartilago septum
b. Kolumela
Dilapisi :
# eriosteum
# erikondrium
# Mukosa Hidung
Dinding lateral :
# Konka in)erior
# Konka media
7/17/2019 Word Afp Hidung
7/25
# Konka superior
Konka
Terletak di lateral rongga hidung kanan dan kiri
Terdiri dari 1 konka, dari atas ke baah
# Konka in)erior : Terbesar dan letak paling baah
# Konka media: 7ebih ke*il dari konka in)erior
# Konka superior: 7ebih ke*il dari konka media
# Konka suprema< rudimenter
Batas rongga hidung
(n)erior : Merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os
maksilla dan os palatum
Superior : Dibentuk oleh lamin kribri)ormis !ang memisahkan
rongga tengkorak dari rongga hidung. 7amina kribri)ormis merupakan
7/17/2019 Word Afp Hidung
8/25
lempeng tulang berasal dari os etmoid, tulang ini berlobang > lobang
tempat masukn!a serabut sara) ol)aktorius
osterior : Dibentuk oleh os s)enoid
estibulum aling anterior sejajar dengan ala nasi
Bagian !ang masih dilapisi kulit !ang mempun!ai ban!ak kelenjar sebasea
dan rambut > rambut panjang 2 9ibrise3
askularisasi
askularisasi bagian depan rongga hidung :
a. "rteri etmoid anteriorb. "rteri palatina ma!or
*. "rteri spenopalatine
d. "rteri labial superior
7/17/2019 Word Afp Hidung
9/25
askularisasi bagian depan rongga hidung adalah *abang dari arteri
ma8illaris
# a. alatina ma!or
# a. S)enopalatina
Bagian depan hidung mendapat perdarahan dari *abang a. )a*ialis
ena hidung memiliki nama !g sama = berjalan berdampingan dgn
arterin!a
ena di 9estibulum dan struktur luar hidung bermuara ke 9.o)talmika !g
berhubungan dgn sinus ka9ernosus
7/17/2019 Word Afp Hidung
10/25
ena hidung tdk memiliki katupmudah pen!ebaran in)eksi sampai
ke intrakranial
ers!ara)an
Depan dan atasn. ?tmoidalis anterior *abang dari n. $asosiliaris !ang
berasal dari n. /)talmikus 2$. (3
;ongga hidung n. Maksila melalui ganglion s)enopalatina. @anglion
s)enopalatina memberikan juga pers!ara)an 9asomotor 2otonom3 untuk
mukosa hidung
&ungsi penghidun. /l)aktorius berasal dari lamina kribrosa
7/17/2019 Word Afp Hidung
11/25
Mukosa Hidung
Kompleks osteo meatal 2 K/M3
Merupakan *elah pada dinding lateral hidung !ang dibatasi oleh konka
media dan lamina papirasea. Struktur anatomi !ang membentuk K/M
adalah :
# rosesus +nsinatus
# (n)undibulum etmoid
# Hiatus semilunaris
# Bula etmoid
# "gger nasi
# ;esesus )rontalis
7/17/2019 Word Afp Hidung
12/25
K/M merupakan tempat 9entilasi dan drenase dari sinus > sinus !ang
letakn!a di anterior !aitu sinus maksilla, sinus etmoid anterior, )rontal
FISIOLOGI
a. &ungsi respiratori
+dara inspirasi masuk ke hidung melalui nares anterior naik ke atas
setinggi konka mediaturun ke baah ke arah naso)aring 2 aliran udara di
hidung ini berbentuk lengkungan atau arkus3
# +dara keringHumidi)ikasi oleh penguapan palut lendir
# +dara dinginDiatur sehingga kisaran 4AC /leh ban!akn!a pembuluh
darah di baah epitel dan adan!a permukaan konka dan septum !ang luasn!a
2sinusoid konka !ang dapat 9asodilatasi dan 9asokonstriksi3
b. &ungsi enghidu
# artikel bau dapat men*apai daerah ini dengan *ara di)usi dengan palut
lendir atau bila menarik na)as dengan kuat dilakukan dengan n. /l)aktorius
*. &ungsi &enotik
# ;esonansi oleh hidung penting untuk membentuk kualitas suara ketika
berbi*ara dengan men!an!i
# Sumbatan hidung akan men!ebabkan resonansi berkurangn!a atau hilang
sehingga terdengar sengau 2rinolalia3
# Hidung membantu proses pembentukan kata > kata. Kata dibentuk oleh
lidah, bibir dan palatum mole. ada pembentukan konsonan nasal 2m, n, ng3
rongga tertutup dan hidung terbuk, palatum mole turun untuk aliran udara.
d. ;e)leks $asal
# Mukosa hidung merupakan reseptor re)leks !ang berhubungan dengan
saluran *erna, kardio9askular dan pernapasan
# (ritasi mukosa hidung akan men!ebabkan re)leks bersin. ;angsang bau
tertentu akan men!ebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan paknkreas
7/17/2019 Word Afp Hidung
13/25
Mekanisme bersin
Benda asing dan debubersentuhan dan melekat pada mukosa blanket
potensial elektris dari mukosa hidungadsorpsi dari kuman dan benda
asing diubah dalam mu*ous blanket dikeluarkan melalui re)leks
bersin
;angsang !ang memulai re)leks bersin iritasi pada saluran
hidung,impuls a)erenn!a berjalan di dalam sara) maksilaris medulla
oblongata dimana re)leks ini digerakkan di sini u9ula tertekan
sejumlah besar udara mengalir dengan *epat melalui hidung dan mulut
membersihkan saluran hidung dari benda asing.
Mekanisme pen*iuman
Berna)as biasa Membaa odori)erosa 2pembentuk bau3 harus dilarutkan
dapat dideteksi oleh reseptor penghidu Men*apai reseptor dengan berdi)usi
Mengendus:>> molekul odoriferosa berkontak dengan reseptor
olfaktorius Molekul harus dilarutkan agar terdeteksi oleh res penghidu
Pengikatan suatu molekul odoriferosa ke tempat perlekatankhusus di silia embukaan saluran $a#K Depolarisasi potensial
reseptor Potesial aksi di serat aferen(tergantung konsentrasi
molekul zat kimia yang terstimulasi) Serat a)eren berjalan melalui
lubang halus di lempeng kribi)or os. ?tmoid
PEMERIKSAAN FISIK HIDUNG
"$"M$?S"
Keluhan utama atau kelainan di hidung :
# Sumbatan hidung :
terus menerus Hilang timbul Satu
7/17/2019 Word Afp Hidung
14/25
satu
7/17/2019 Word Afp Hidung
15/25
# Spekulum hidung, head lamp
Eang dinilai :
# estibulum hidung
# Septum terutama bagian anterior
# Konka in)erior
# Konka media
# Konka superior
# Meatus sinus paranasal
# Mukosa rongga hidung
Mukosa
normal merah muda, apakah pu*at , kebiruan, merah
Septum
biasan!a di tengah, apakah ada de9iasi, krista, spina, per)orasi, hematom,
abses, dll
Konka
besarn!a normal 2eutro)i3, hipertro)i, hipotro)i
Sekret
ban!akn!a, si)atn!a, lokalisasin!a
Massa
polip = tumor
-. ;inoskopi posterior
Cara emeriksaan :
# Ka*a naso)aring dihangatkan dengan api lampu spiritus untuk men*egah
udara pemanasan mengembun pada ka*a
# Suhu ka*a dites dengan menempelkan kulit belakang tangan kiri
pemeriksa
# 7akukan anestesi dengan lido*ain
# asien diminta membuka mulut, , lidah -
7/17/2019 Word Afp Hidung
16/25
# Ka*a naso)aring 2menghadap ke atas3 dimasukkan sampai di baah u9ula#
naso)aring
# asien berna)as melalui hidung
# +9ula akan turun kembali = rongga naso)aring terbuka kembali
"lat :
# Spatula lidah, ka*a naso)aring, lampu spiritus
SINUS PARANASAL
Sinus maksillaris
Sinus &rontal
Sinus ?tmoid
Sinus S)enoid
A" SINUS MA6ILLARIS
Bentuk:piramid
Ukuran:Merupakan sinus !ang terbesar. Saat lahir ber9olume 6 > F ml, kemudian
berkembang men*apai ukuran maksimal 5 ml saat deasa.
Batas:
# Dinding anterior : permukaan )asial os maksila !ang disebut )osa
kanina
# Dinding posterior : permukaan in)ra#temporal maksila
# Dinding medial : dinding lateral rongga hidung
# Dinding superior : dasar orbita
# Dinding in)erior : prosesus al9eolaris dan palatum
Ostium: sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus
semilunaris melalui in)undibulum etmoid
Segi klinis:
Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, !aitu
premolar 2 dan -3, molar 2M, M-3, kadang juga gigi taring 2C3 dan
molar M4, bahkan akar#akar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus,
sehingga in)eksi gigi geligi mudah naik ke atas men!ebabkan sinusitis
Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi ke orbita
7/17/2019 Word Afp Hidung
17/25
/stium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus, sehingga
drenase han!a tergantung gerak silia, lagipula drenase juga harus melalui
in)undibulum !ang sempit. (n)undibulum adalah bagian dari sinus etmoid
anterior dan jika terjadi pembengkakan di sini dapat menghalangi drenase
sinus maksila dan selanjutn!a men!ebabkan sinusitis
B" SINUS FRONTAL
Letak: di os )rontal
Bentuk: sinus )rontal kanan dan kiri tidak simetris dipisahkan oleh sekat !ang
terletak di garis tengah. Kurang lebih 5G orang deasa han!a mempun!ai
sinus )rontal dan kurang lebih 5G sinus )rontaln!a tidak berkembang.
Ukuran:
# Tinggi : -,F *m
# 7ebar : -,1 *m
# Dalam : - *m
Ostium:
/stiumn!a terletak di resesus )rontal, !ang berhubungan dengan in)undibulum
etmoid
7/17/2019 Word Afp Hidung
18/25
Segi klinik:
Sinus )rontal dipisahkan oleh tulang !ang relati) tipis dari orbita dan )osa serebri
anterior, sehingga in)eksi dari sinus )rontal mudah menjalar
)" SINUS ETMOID
Dari semua sinus paranasal, sinus etmoid !ang paling ber9ariasi dan akhir#akhir
ini dianggap paling penting, karena dapat menjadi )okus in)eksi bagi sinus#sinus
lainn!a
Letak: di dalam massa bagian lateral os etmoid, !ang terletak di antara konka
media dan dinding medial orbita.
Bentuk:piramid dengan dasarn!a di bagian posterior. Di dalamn!a berongga#
rongga seperti sarang taon.
Ukuran:
# "nterior > posterior : 1#5 *m
# Tinggi : -,1 *m
# 7ebarn!a : 0,5 *m di anterior dan ,5 *m di posterior
Dibagi jadi 2 berdasar letak:
7/17/2019 Word Afp Hidung
19/25
Sinus etmoid anterior
7etakn!a di depan lamina basalis
Bermuara ke meatus medius
Sel#seln!a ke*il dan ban!ak
Sinus etmoid posterior
7etakn!a di depan lamina basalis
Bermuara di meatus superior
Sel#seln!a lebih besar dan sedikit
Batas:
"tap 2)o9ea etmoidalis3 : lamina kribrosa
Dinding 7ateral : lamina papirasea !ang sangat tipis !ang membatasi sinus
etmoid dengan rongga orbita
Bagian belakang sinus etmoid posterior : sinus s)enoid
Segi klinik:
Di bagian terdepan sinus etmoid anterior ada bagian sempit disebut resesus
)rontal !ang berhubungan dengan sinus )rontal dan terdapat juga suatu
pen!empitan !ang disebut in)undibulum, tempat bermuaran!a sinusmaksila. embekakan atau peradangan di resesus )rontal sinusitis
)rontal, di in)undibulumsinusitis maksila.
7/17/2019 Word Afp Hidung
20/25
D" SINUS SFENOID
Letak: di dalam os s)enoid, di belakang sinus etmoid posterior
Bentuk:dibagi - oleh sekat !ang disebut septum inters)enoid
Ukuran:
7ebar : ,A *m
Tinggi : - *m
Dalam : -,4 *m
olume : 5 #A,5 ml
Batas:
Superior : )osa serebri media dan kelenjar hipo)isa
(n)erior : atap naso)aring7ateral : sinus ka9ernosus dan a. Karotis interna
osterior : )osa serebri posterior di daerah pons
FISIOLOGI SIUS !"R""S"L
S?B"@"( ?$@"T+; K/$D(S( +D";"
Sinus ber)ungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur
kelembaban udara inspirasi.
S?B"@"( ?$"H"$ S+H+ 2thermal insulators3
7/17/2019 Word Afp Hidung
21/25
Sinus paranasal ber)ungsi sebagai penahan 2buffer3 panas, melindungi
orbita, dan )osa serebri dari suhu rongga hidung !ang berubah#ubah.
M?MB"$T+ K?S?(MB"$@"$ K?"7"
Sinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang
muka.
M?MB"$T+ ;?S/$"$S( S+";"
Sinus mungkin ber)ungsi sebagai rongga untuk resonansi suara dan
mempengaruhi kualitas suara.
?;?D"M ?;+B"H"$ T?K"$"$ +D";"
&ungsi ini berjalan jika ada perubahan !ang besar dan mendadak, misaln!a
pada aktu bersin atau membuang ingus
M?MB"$T+ ;/D+KS( M+K+S
Mukus !ang dihasilkan sinus memang jumlahn!a ke*il dibanding mukus
dari rongga hidung, namun e)ekti) untuk membersihkan partikel !ang turut
masuk dengan udara ekspirasi karena mukus ini keluar dari meatus
meditus, tempat !ang paling stategis
PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL
# (nspeksi dari luar
# alpasi
# Transiluminasi# emeriksaa radiologi
# Sinuskopi
(nspeksi
Eang diperhatikan adalah adan!a pembengkakan pada muka.
embengkakan di pipi sampai kelopak mata baah !ang berarna
kemerah#merahan mungkin menunjukkan suatu sinusitis maksilaris akut.
embengkakan di kelopak mata atas mungkin menunjukkan suatu sinusitis
)rontalis akut.
alpasi
# $!eri tekan pada pipi dan n!eri ketuk di gigi menunjukkan adan!a
sinusitis maksila.
# ada sinusitis )rontal terdapat n!eri tekan di dasar sinus )rontal !aitu pada
bagian medial atap orbita. Sinusitis etmoid men!ebabkan rasa n!eri tekan
di daerah kantus medius.
Transiluminasi
7/17/2019 Word Afp Hidung
22/25
# +ntuk memeriksa sinus maksila dan sinus )rontal, bila )asilitas
pemeriksaan radiologik tidak tersedia.
# Bila terdapat kista !ang besar di dalam sinus maksila, akan tampak terang
pada pemeriksaan transiluminasi.# Transiluminasi pada sinus )rontal hasiln!a lebih meragukan. Besar dan
bentuk kedua sinus ini seringkali tidak sama. @ambaran !ang terang
berarti sinus berkembang dengan baik dan normal, sedangkan gambaran
!ang gelap mungkin han!a menunjukkan sinus !ang tidak berkembang.
# Digunakan lampu khusus sebagai sumber *aha!a, pada ruangan gelap.
# 8 sinus ma8ila:
Dimasukkan sumber *aha!a ke rongga mulut dan bibir dikatupkan
sehingga sumber *aha!a tidak tampak lagi, setelah beberapa menit tampak
daerah orbita terang seperti bulan sabit.
# Mulut pasien diminta untuk dibuka lebar#lebar, lampu ditekan pada margo
in)erior orbita ke arah in)erior, *aha!a !g memanjar ke depan ditutup dgn
tangan kiri. Hasiln!a sinus maksila normal bila palatum durum
homolateral berarna terang.
8 sinus )rontal: lampu diletakkan didaerah baah sinus )rontal dekat
kantus medius dan di daerah sinus )rontal tampak *aha!a terang.
7/17/2019 Word Afp Hidung
23/25
emeriksaan radiologi
# Bila di*urigai adan!a kelainan di sinus paranasal,maka dapat dilakukan
pemeriksaan radiologik. osisi rutin !ang dipakai ialah posisi Waters, .",
dan lateral.
# osisi Waters terutama untuk melihat adan!a kelainan di sinus maksila,
)rontal, dan etmoid.
# osisi posterior anterior untuk menilai sinus )rontal
# osisi lateral untuk menilai sinus )rontal, sphenoid dan etmoid.
# Metode mutakhir !ang lebih akurat untuk melihat kelainan sinus paranasal
adalah pemeriksaan CT#s*an.
emeriksaan sinuskopi
# emeriksaan ke dalam sinus maksila menggunakan endoskop. ?ndoskop
dimasukkan melalui lubang !ang dibuat di meatus in)erior atau di )ossa
kanina.
# Dengan sinuskopi dapat dilihat keadaan di dalam sinus, apakah ada sekret,
polip, jaringan granulasi, massa tumor atau kista, bagaimana keadaan
mukosa dan apakah ostiumn!a terbuka.
PERTAN7AAN TUTORIAL KLINIK ANATOMI dan
PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL
7/17/2019 Word Afp Hidung
24/25
. ertan!aan Satrio : Kenapa sinusitis sering terjadi pada sinus
maksilaris
Se*ara anatomi dari sinus maksilaris letakn!a berdekatan dengan akar gigi
rahang atas !ang menonjol ke dalam sinus sehingga jika gigi berlubang
dan terjadi in)eksi dapat mudah naik ke dalam sinus !ang akhirn!a dapat
men!ebabkan in)eksi pada sinus !ang disebut sinusitis.
-. ertan!aan $i putu : Bagaimana *ara memeriksa )isik untuk
mendiagnosis sinusitis s)enoid
Se*ara anatomi dari sinus s)enoid !ang letakn!a di tulang s)enoid di
belakang sinus etmoid posterior maka sulit untuk dilakukan pemeriksaan
)isik. adi untuk menegakkan diagnosis sinusitis s)enoid dapat dilakukan
dengan anamnesis !akni n!eri dirasakan di 9erte8, oksipital, belakang bola
mata dan daerah mastoid. Selain itu juga dapat dinilai dari )oto rontgen
posisi lateral.
4. ertan!aan ;eIki Tiresa : Terdapat sinus !ang berkembang sejak usia
anak#anak dan sinus tersebut dapat berkembang tidak sempurna. elaskan
bagaimana bisa terjadi
Sinus merupakan hasil pneumatisasi tulang#tulang kepala, sehingga
terbentuk rongga di dalam tulang. enis neumatisasi ada 4 !aitu 3
neumatik 2sinus !ang berkembang sempurna3, -3 Diploid 2enggabungan
antara pneumatik dan sklerotik3, dan 43 Sklerotik. ada anak !ang
perkembangan sinusn!a tidak sempurna bisa digolongkan dalam proses
!ang diploid atau sklerotik. Sklerotik terjadi akibat terjadin!a in)eksi pada
sinus sehingga rongga lama kelamaan akan digantikan oleh jaringan
sklerotik sehingga sinus tidak berkembang sempurna.
1. ertan!aan $a)ish : Bagaimana mekanisme terjadin!a sinusitis !ang
dikarenakan adan!a septum de9iasi
Dengan adan!a septum de9iasi maka mukosa dari bagian septum !ang
berdekatan akan menekan kearah lateral konka dan mukosa !ang bagian
lateral. ada konka terdapat ostium dari sinus#sinus paranasal sehingga,
septum de9iasi itu akan men!ebabkan ostium tertutup dan drainase serta
7/17/2019 Word Afp Hidung
25/25
9entilasi sinus terganggu. Dengan adan!a ganggu stasis aliran pada rongga
sinus akan men!ebabkan mudah berkembangn!a bakteri maka dapat
terjadi sinusitis.
5. ertan!aan &ikri : "pa komplikasi dari tindakan Cadell 7u* dan
&?SS
Komplikasi dari tindakan
a. Caldell 7u*
&isteloantral
Trauma ner9us in)raorbital
Trauma akar gigi
b. &?SS
ika mengenai lamina papira*ea gangguan pada *a9um
orbita 2hematom orbita, kebutaan, trauma duktus nasolakrimal,epi)ora3
ika mengenai lamina kribosa trauma pada basis *ranii,
trauma otak
6. ertan!aan Wangsid : Mengapa "ntihistamin di kontraindikasikan pada
terapi sinusitis
"ntihistamin tidak diberikan pada sinusitis !ang pen!ebabn!a bukan
alergi karena dapat men!ebabkan sekret semakin mengental dan
memperparah sinusitis. "ntihistamin han!a diberikan jika pen!ebabn!aalergi seperti rhinosinusitis.