8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
1/76
Seri Pembelajaran dari USAID - KINERJA
PENGUATAN PERAN
DAN FUNGSI DPRD
DALAM UPAYA PERBAIKAN
PELAYANAN PUBLIK
2014
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
2/76
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
3/76
1www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
KATA PENGANTARPeningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandatyang diamanatkan dalam berbagai peraturan perundangan seperti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009tentang Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Dengan dukungan USAID, Program KINERJA telah berupaya memperkenalkan program bantuan teknisPeningkatan pelayanan publik di 20 kabupaten/kota mitra di empat provinsi di Indonesia (Aceh, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan) yang bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan publik. Programini difokuskan pada penguatan pihak penyedia layanan ( supply side ) dan pihak pengguna layanan ( demandside ) di sektor pendidikan dasar, kesehatan dasar, dan perbaikan iklim usaha. Pada tahun ketiga, ProgramKINERJA menambah 4 kabupaten/kota lagi di Provinsi Papua yang bekerja khusus di sektor kesehatan.Peningkatan pelayanan tersebut dimaksudkan agar unit pelayanan dapat menyelenggarakan kegiatannyauntuk pencapaian standar pelayanan publik (SPP), standar pelayanan minimal (SPM), dan standar nasionalserta mencapai tujuan-tujuan MDG ( Millennium Development Goals ).
Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,bahwa DPRD dan Kepala Daerah mempunyai kedudukan yang setara dan bersifat kemitraan. Dalamkedudukan kerja yang setara tersebut tidak hanya terkandung makna kesetaraan dalam hal otoritas tetapi
juga semestinya setara dalam hal tanggungjawab dan kapasitas dalam memastikan proses pemerintahan danpembangunan berjalan dengan baik.
Posisi DPRD dalam pemerintahan daerah memegang tiga peranan penting yaitu, legislasi, anggaran danpengawasan, fungsi legislasi, merancang kebijakan-kebijakan serta regulasi yang mendukung terciptanyapelayanan publik yang baik dan standar. Fungsi budgeting , memastikan bahwa anggaran dialokasikandengan tepat sasaran, e sien jumlah maupun waktunya, fungsi pengawasan, memonitor dan mengevaluasipelaksanaan peraturan daerah dan penggunaan anggaran.
Memahami peranan DPRD yang sangat strategis, menimbulkan harapan yang besar dari masyarakat agarpara wakil rakyat yang terpilih untuk periode saat ini (2014 – 2019) dapat menyuarakan aspirasi dan harapanmasyarakat, melaksanakan tanggungjawab dan kapasitasnya untuk memastikan bahwa proses pemerintahandan pembangunan berjalan dengan baik, dimana salah satu indikatornya adalah perbaikan pelayanan publikdasar berbasis standar.
Diharapkan modul ini dapat membantu DPRD, Pemerintah daerah dan pihak-pihak lain yang ingin menerapkantata kelola yang baik, khususnya dalam meningkatkan kapasitas DPRD dalam mewujudkan pelayanan publikyang berkualitas dan berstandar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Jakarta, Oktober 2014
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
4/76
2 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI 2KISI – KISI MODUL PENGUATAN PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAM UPAYAPERBAIKAN PELAYANAN PUBLIK
4
MODUL 1 PENDAHULUAN 8• Sesi 1 11
- Orientasi Forum 11- Pengantar 11- Bahan Bacaan 1A : Pembelajaran Orang Dewasa 15- Bahan Bacaan 1B : Pendidikan Partisipatif 17- Bahan Presentasi 19
MODUL 2 PELAYANAN PUBLIK BERBASIS STANDAR 28• Sesi 1 28
- Teori dan Konsep Dasar Pentingnya Standar Pelayanan 28
- Standar Pelayanan Minimal (SPM) 31a. Manajemen Publik Berbasis Kinerja 31b. SPM: Dasar Teori, Pengertian, Manfaat dan Dasar Hukum 33c. Strategi dalam SE Mendagri Tentang Percepatan Realisasi SPM 36d. Kesimpulan 37
• Sesi 3 38Integrasi SPM dalam Perencanaan dan penganggaran 38- Pengantar 38
MODUL 3 PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
42
• Sesi 1 42Fungsi Legislasi, Budgeting, Controlling DPRD dalam Mendorong PelayananPublik yang Adil dan Berkualitas
42
- Pengantar 42• Sesi 2 58
Peran pengawasan DPRD terhadap setiap tahapan perencanaan danpenganggaran daerah berbasis SPM
58
- Pengantar 58
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
5/76
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
6/76
4 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
No TujuanInstruksional Pokok Bahasan Bahan Belajar Metode Waktu
1 Peserta dapat saling
mengenal satu sama
lain dan memahami
latar belakang,
tujuan dan metode
pembelanjaran.
Modul I.
PENDAHULUAN
Sesi 1: Bina perkenalan
Sesi 2: Orientasi forum
- BB1-1A: pembelajaran
orang dewasa
- BB1-1B: pendidikan
partisipatif
- LPF1-1: Orientasi forum
- TOR Pelatihan dan jadwal kegiatan
- Tata Tertib Pelatihan
1. Presentasi
2. Curah
pendapat
3. Diskusi
kelompok
90 Menit
2 Peserta memahami
teori, dan konsep
dasar Standar
Pelayanan Publik
serta integrasinya
ke dalam sistem
perencanaan dan
penganggaran
daerah.
Modul II. PELAYANAN
PUBLIK BERBASIS
STANDAR
Sesi 1: Teori dan konsep
dasar
- File Film pelayanan
publik
- BB2-1: Standar
pelayanan minimal
(sebuah pengantar)
- LPF2-1: Standar
Pelayanan Minimal
Pengantar
120 Menit
Sesi 2: Standar layanan
untuk pelayanan publik
dalam berbagai bidang
sektor
- BB 2-2: SPM diberbagai
Bidang dan sektor
- LPF2-2: Standar layanan
dalam berbagai bidang/
sektor
120 Menit
Sesi 3: Integrasi SPM
dalam perencanaan dan
penganggaran daerah
- Foto lapangan kondisi
layanan Pendidikan,
kesehatan Masyarakatdll
- LPF2-3: Integrasi SPM
dalam Perencanaan dan
Penganggaran daerah
- BB 2-3: Integrasi SPM
dalam Perencanaan dan
penganggaran daerah
120 Menit
KISI – KISI MODUL PENGUATAN PERAN DAN FUNGSI DPRDDALAM UPAYA PERBAIKAN PELAYANAN PUBLIK
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
7/76
5www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
No TujuanInstruksional Pokok Bahasan Bahan Belajar Metode Waktu
3 Peserta meningkat
ketrampilannya
dalam menjalankan
fungsi pengawasan
untuk peningkatan
pelayanan publikberbasis Standar.
Modul III. PERAN
DAN FUNGSI DPRD
DALAM PENINGKATAN
PELAYANAN PUBLIK
BERBASIS STANDAR
Sesi 1 : Fungsi legislasi,
budgeting , controlling
DPRD dalam mendorong
pelayanan publik yang adil
dan berkualitas.
- BB 3-1: Optimalisasi
Fungsi DPRD dalam
rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik
di Bidang kesehatan
- LPF 3-1A: OptimalisasiFungsi DPRD dalam
rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik
di Bidang kesehatan
- LKK 3-1: Data capaian
jenis pelayanan SPM
Kesehatan
- LPF 3-1B : Pentingnya
pelibatan para pihak
dalam pengawasanpelayanan publik.
120 Menit
Sesi 2 : Peran
pengawasan DPRD
terhadap perencanaan
dan penganggaran
daerah, pengelolaan dan
pelaporan perangkat
daerah berbasis SPM
- LPF 3-2 : Siklus
Perencanaan dan
Penganggaran daerah
berbasis SPM dan titik
kritisnya.
- LKK 3-2 A : Analisis
RPJMD dan RKPD
berbasisi SPM
- LKK 3-2 B : Analisis
Program dan kegiatan
dalam APBD berbasis
SPM
- LKK 3-2 C : Analisis
LKPJ Bupati/Walikota
berbaisis SPM
120 Menit
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
8/76
6 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
No TujuanInstruksional Pokok Bahasan Bahan Belajar Metode Waktu
- BB 3-2 : Analisis
Kebijakan Perencanaan
dan Penganggaran
pencapaian SPM bidang
kesehatan Kabupaten
Jayapura
- Dokumen RPJMD,
RKPD, APBD dan LKPJ
Bupati/Walikota
Sesi 3 : Peran Sekretariat
DPRD dalam mendukung
kinerja DPRD dalam
pengawasan pelayanan
publik berbasis standar
- LPF 3-3 : Setwan urat
nadi DPRD.
- BB 3-3 A: Sekretariat
DPRD sebagai urat nadi
demokrasi
- BB 3-3 B: Peran
Strategis Sekretariat
DPRD dalam mendorong
percepatan pencapaian
MDGs
120 Menit
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
9/76
7www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
1PENDAHULUAN
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
10/76
8 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
PENDAHULUAN
Posisi DPRD dalam pemerintahan
daerah memegang tiga peranan penting yaitu, legislasi, anggaran dan
pengawasan.
MODUL 1 PENDAHULUAN
Latar belakang
Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, bahwa DPRD dan Kepala Daerah
mempunyai kedudukan yang setara dan bersifat
kemitraan. Dalam kedudukan kerja yang setara
tersebut tidak hanya terkandung makna kesetaraan
dalam hal otoritas tetapi juga semestinya setara
dalam hal tanggung jawab dan kapasitas
dalam memastikan proses pemerintahan dan
pembangunan berjalan dengan baik.
Posisi DPRD dalam pemerintahan daerah
memegang tiga peranan penting yaitu, legislasi,
anggaran dan pengawasan. Fungsi legislasi adalah
merancang kebijakan-kebijakan serta regulasi yang
mendukung terciptanya pelayanan publik yang baik
dan berstandar. Fungsi budgeting , memastikan
bahwa anggaran dialokasikan dengan tepat
sasaran, e sien jumlah maupun waktunya. Fungsi
Pengawasan adalah memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan peraturan daerah dan penggunaananggaran.
Namun demikian, selama ini DPRD dalam
menjalankan fungsinya, dirasa belum mampu
memberikan solusi yang efektif untuk menyelesaikan
masalah-masalah mendasar yang dihadapi
masyarakat. Berbagai harapan konstituen
terhadap para wakil rakyat belum dapat terpenuhi,
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
11/76
9www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
sehingga tingkat kepercayaan publik terhadaplembaga perwakilan semakin menurun ( Survey
Pol-Tracking tahun 2013 menunjukkan hanya 12,5
persen responden saja yang puas dengan kinerja
parlemen). Ketidakpuasan tersebut lebih disebabkan
oleh karena DPRD yang belum efektif dalam
bekerja, belum representatif dalam kebijakan dan
kinerja yang belum dapat dikatakan akuntabel.
Memahami peranan DPRD yang sangat strategis,menimbulkan harapan yang besar dari masyarakat
agar para wakil rakyat yang terpilih untuk periode
saat ini (2014 – 2019) dapat menyuarakan aspirasi
dan harapan masyarakat, melaksanakan tanggung
jawab dan kapasitasnya untuk memastikan bahwa
proses pemerintahan dan pembangunan berjalan
dengan baik, dimana salah satu indikatornya adalah
perbaikan pelayanan publik dasar berbasis standar.
Hal ini sejalan dengan fungsi pemerintah dalam tata
pemerintahan good governance bahwa, pelayanan
yang standar dalam pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh pemerintah adalah merupakan
hak rakyat sebagai pembayar pajak dan retribusi
daerah. artinya rakyat berhak menerima pelayanan
dan pemerintah berkewajiban menyediakannya,
oleh karena itu Hubungan antara hak dan
kewajiban tersebut haruslah jelas, transparan dan
terukur.
Salah satu upaya pemerintah dalam mendorong
penyediaan pelayanan publik yang kualitasnya
jelas, transparan dan terukur (berbasis strandar)
adalah di terbitkannya Peraturan Pemerintah No.
65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan SPM (Standar Pelayanan Minimal)
regulasi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa masyarakat akan menerima suatu
pelayanan publik dari Pemerintah Daerah dengan
mutu tertentu, berdasarkan target dan indikator yang
telah ditetapkan. Dengan demikian hak minimal
masyarakat dapat benar-benar terpenuhi, sehingga,
pada akhirnya diharapkan kepercayaan masyarakat
kepada pemerintahnya akan meningkat.
Program Kinerja - USAID mendorongkan gagasanmemperbaiki efekti tas kinerja Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah untuk perbaikan pelayanan publik
khususnya urusan kesehatan dan pendidikan
dasar, agar pelayanannya sesuai strandar dan lebih
berkualitas, melalui lokarya Penguatan Peran dan
Fungsi DPRD dalam Upaya Pemenuhan Pelayanan
Publik Berbasis Strandar.
Tujuan dan hasil
Secara umum Tujuan pengembangan modul
Penguatan Peran dan Fungsi DPRD dalam Upaya
Pemenuhan Pelayanan Publik Berbasis Strandar
adalah memberikan panduan kepada penyelenggara
dan fasilitator penguatan kepada DPRD dalam
menjalankan fungsinya untuk perbaikan pelayanan
publik berbasis standar.
Sedangkan secara khusus penguatan kapasitas
DPRD dalam menjalankan fungsinya untuk
perbaikan pelayanan publik berbasis standar ini
bertujuan untuk:
1. Memperkenalkan kepada DPRD tentang Konsep
dasar pelayanan publik berbasis strandar,
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
12/76
10 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Standar pelayanan publik dalam berbagaibidang dan sektor dan integrasinya dalam
perencanaan dan penganggaran daerah
2. Meningkatkan ketrampilan DPRD dalam
menjalankan fungsi pengawasan untuk
peningkatan pelayanan publik berbasis Standar
khususnya urusan kesehatan.
3. Meningkatkan peran Sekretariat DPRD dalam
mendukung kinerja DPRD dalam pengawasan
pelayanan publik berbasis standar
Hasil yang diharapkan dari kegiatan penguatan
kapasitas DPRD ini antara lain,
1. Peserta memahami teori, dan konsep
dasar Pelayanan berbasis standar serta
integrasinya ke dalam sistem perencanaan dan
penganggaran daerah
2. Peserta meningkat ketrampilannya dalam
menjalankan fungsi pengawasan untuk
peningkatan pelayanan publik berbasis Standar
3. Pelayanan publik khususnya urusan kesehatan
memenuhi standar pelayanan minimal yang
telah ditetapkan.
Sasaran kegiatan penguatankapasitas DPRD
Yang menjadi kelompok sasaran dari lokakarya ini.
1. Pimpinan dan anggota DPRD yang terkait
dengan urusan pendidikan dan kesehatan.
2. Perwakilan Skretariat dan staf DPRD yang
terkait dengan tugas pengangaran.
Komponen
Modul ini disusun berdasarkan beberapa komponen
sebagai berikur:
1. PEMBUKAAN DAN ORIENTASI FORUM, yang
berisi tentang panduan proses fasilitasi sesi
a) Pembukaan, b) Perkenalan dan c) orientasi
kegiatan.
2. PELAYANAN PUBLIK BERBASIS STANDAR,
yang berisi panduan proses pembelajaran
tentang a) Teori dan konsep dasar tentang
pelayanan publik, b) Standar layanan untuk
pelayanan publik dalam bidang Pendidikan
dan Kesehatan, dan c) Integrasi SPM dalam
perencanaan dan penganggaran daerah.
3. PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
BERBASIS STANDAR, yang berisi panduan
proses pembelajaran tentang a) Fungsi
legislasi, anggaran dan pengawasan DPRD
dalam mendorong pelayanan publik yang adil
dan berkualitas, b) Peran pengawasan DPRD
terhadap perencanaan dan penganggaran
daerah, pengelolaan dan pelaporan perangkat
daerah berbasis SPM, dan c) Peran Sekretariat
DPRD dalam mendukung kinerja DPRD dalampengawasan pelayanan publik berbasis standar.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
13/76
11www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Orientasi Forum
Pengantar
Sebelum berproses lebih lanjut dalam lokakarya,
orientasi forum adalah merupakan tahap awal
yang sangat penting, menurut konsep pendidikan
partisipatif, lokakarya adalah sebagai ruang untuk
belajar bersama antara Peserta, Fasilitator, Nara
Sumber, dan juga Panitia pelaksana. Dengan
orientasi forum yang cukup akan membantu setiap
peserta dalam mengenali tujuan lokakarya, materi
yang akan pelajari dan orang-orang yang terlibat
didalamnya, dengan demikian dapat mendorongpeserta pada pemahaman alur proses pembelajaran
dan upaya-upaya untuk menciptakan suasana
proses yang bebas, saling memahami dan membuat
setiap orang didalamnya merasa nyaman.
Orientasi lokakarya pada sesi awal ini selain untuk
saling mengenal baik sesama peserta dengan
fasilitator maupun panitia pelaksana juga untuk
memberikan pengertian dan arahan kepadapeserta bahwa Lokakarya yang diselenggarakan
ini menggunakan metode atau pendekatan
Pendidikan Partisipatif (Pendidikan Orang Dewasa),
dengan orintasi forum pihak yang terlibat dalam
forum ini juga dapat mengetahui gambaran umum
tentang pelaksanaan lokakarya, latar belakang
tujuan, capaian materi, metode dan aturan selama
lokakarya berlangsung.
Setelah saling mengenal, mengetahui metodologidan gambaran umum lokakarya diharapkan orientasi
hati dan pikiran peserta dalam mengikuti lokakarya
ini menjadi sama dan fokus, dengan demikian
komunikasi akan mudah dan lancar serta suasana
pembelajaran akan kondusif dan menyenangkan.
TUJUAN
Secara umum dalam sesi ini bertujuan agar semua
pihak yang terlibat dalam forum ini dapat saling
mengenal satu sama lain, memahami latar belakang,
tujuan dan metode pembelanjaran sehingga tercipta
suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.
Setelah sesi ini selesai, secara khusus peserta
diharapkan mampu:
• Mengenali para peserta, fasilitator, panitia dan
para pihak yang terlibat dalam lokakarya
• Memperjelas harapan dan tujuan umum peserta
terhadap lokakarya
• Membantu peserta untuk memahami proses dan
metode lokakarya selama berlangsung dengan
model Pendidikan Orang Dewasa (POD).
• Memahami latar belakang, tujuan dan hasil yangdiharapkan dari pelaksanaan lokakarya
• Peserta menyepakati kontrak belajar bersama
menyangkut materi dan alokasi waktu tata
tertib dan dan hal-hal lain yang menunjang
produkti tas lokalatih.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
14/76
12 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
POKOK BAHASAN
• Pengenalan diri peserta, fasilitator dan panitia
• Harapan peserta lokakarya dan kesepakatan
pembelajaran.
• Proses dan metode lokakarya
• Tahapan dan pendekatan pendidikan bagi orang
dewasa
• Latar belakang, tujuan dan hasil yang
diharapkan dari lokakarya
• Kontrak belajar bersama menyangkut materi
dan alokasi waktu tata tertib dan dan hal-hal lain
yang menunjang produkti tas lokalatih.
METODE
- Presentasi
- Brainstormin g/ sumbang saran
- Pertanyaan fokus
- Diskusi terfokus
BAHAN DANPERALATAN
Bahan yang diperlukan untuk sesi ini:
- BB 1-1 A: pembelajaran orang dewasa
- BB 1-1 B : pendidikan partisipatif
- LPF 1-1: Orientasi forum
- TOR Lokakarya dan jadwal kegiatan
- Tata Tertib Lokakarya
Alat yang digunakan untuk memperlancar sesi ini:- Kertas dan Spidol berwarna
- LCD proyektor
- Metaplan
- Whiteboard
WAKTU
90 Menit
PROSESFASILITASI
Pengenalan diri peserta, fasilitator dan panitia
(30 menit)
1. Ucapkan selamat datang pada para peserta
lokakarya. Berilah prakata singkat bahwa
suasana yang diidealkan selama lokakarya
ini adalah informal dan santai. Maka dari itu
mintalah mereka bersikap senyaman mungkin
dan bersikap aktif.
2. Jelaskan tujuan dan hasil yang ingin dicapai dari
sesi perkenalan ini.
3. Fasilitator memperkenalkan diri dengan
menyebutkan namanya, asal organisasi, dan
peran dalam lokakarya
4. Minta para peserta untuk menyediakan selembar
kertas dan menuliskan identitas (nama, alamat,
jabatan dan cita-cita, hal-hal yang disukai atau
tidak disukai).
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
15/76
13www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
5. Peserta diminta untuk bertukar kertas identitasyang sudah diisi tersebut dengan peserta
disebelahnya
6. Secara bergiliran masing – masing peserta
diminta untuk membacakan kertas identitas
tersebut, bagi peserta yang diperkenalkan
diminta untuk berdiri.
7. Fasilitator menutup acara perkenalan dan
dilanjutkan dengan materi harapan peserta
Lokakarya dan kesepakan pembelajaran
Harapan peserta lokakarya dan kesepakatan
pembelajaran (15 Menit)
1. Fasilitator meminta peserta memikirkan harapan
mereka terhadap lokakarya ini kemudian
menuliskannya kedalam kertas metaplan
dengan huruf besar.
2. Jika perlu berikan contoh cara menuliskannya
dalam kertas metaplan dan batasi 3 harapan
untuk setiap peserta.
3. Kumpulkan setiap kertas metaplan baca yang
keras dan tempel di dinding ruang lokakarya
(Kertas plan).
4. Fasilitator memandu diskusi peserta untuk
mengelompokkan harapan-harapan peserta
yang telah ditempel, berdasarkan kategori:
Proses, Metode, Materi dan waktu lokakarya.
5. Tayangkan jadwal dan materi lokakarya dan
bandingkan dengan harapan peserta terhadap
lokakarya, jika ada perbedaan baik waktu,
materi maupun lainnya diskusikan dengan
peserta untuk di persamakan, Selanjutnya
untuk disepakati menjadi bahan kontrak belanjar
kita pada sesi berikutnya.
Proses dan metode lokakarya dan Tahapan danpendekatan pendidikan bagi orang dewasa (15
menit)
1. Fasilitator menayangkan LPF 1 Daur Pendidikan
bagi Orang Dewasa dan prinsip-prinsipnya yang
akan dipakai sebagai pendekatan metodologi
dalam lokakarya ini
2. Mintalah kepada peserta untuk menanggapinya
dengan mengajak peserta melakukan sumbangsaran ( brainstorming ) tentang proses dan
metode lokakarya yang kita pergunakan sesuai
dengan materi yang akan disampaikan, arahkan
peserta untuk memberi tambahan, tanggapan
dan pertanyaan.
3. Berikan ilustrasi verbal maupun gambar yang
memudahkan peserta membedakan pendekatan
belajar gaya sekolah dan pendekatan POD.
Latar belakang, tujuan dan hasil yang diharapkan
dari pelaksanaan lokakarya (15 menit)
- Sampaikan poin-poin penting latar belakang,
tujuan dan hasil yang diharapkan dari
lokakarya Peningkatan Kapasitas DPRD dalam
Mendorong Pelayanan Publik Berbasis Standar
Pelayanan (sesuai TOR yang dikirim kepada
peserta) dalam bentuk slide Power point di LCD
proyektor
Kontrak belajar bersama menyangkut materi
dan alokasi waktu tata tertib dan dan hal-hal
lain yang menunjang produktiftas lokalatih (15
menit).
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
16/76
MODUL I . PENDAHULUAN
14 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
1. Fasilitator mempersilahkan peserta untukmembuka/melihat TOR kegiatan dan Rencana
Jadwal tentative panitia untuk disepakati
bersama tentang Waktu belajar, Materi, dll.
2. Fasilitator mengajak peserta untuk membuat
Tata tertib dan sanksi lokakarya agar proses
lokakarya nyaman untuk semua orang.
3. Tanyakan kepada peserta apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan dalam lokakarya ini, catat
semua usulan peserta dan sepakati menjadi tatatertib lokakarya dan sangsinya.
4. Fasilitator menutup sesi ini dengan menekankan
pentingnya mentaati apa yang sudah disepakati
bersama, dengan demikian diharapkan semua
yang terlibat dalam lokakarya merasa nyaman.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
17/76
15www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Pembelajaran orang dewasa mempunyai
pendekatan, ruang lingkup, tujuan, dan strategi
yang berbeda dengan pembelajaran untuk anak-
anak. Pembelajaran orang dewasa dititikberatkan
pada belajar secara berkelanjutan sepanjang
hayat untuk mempelajari keterampilan yang dapat
digunakan untuk mengarahkan diri sendiri. Namun
demikian, sama halnya dengan anak-anak, di
dalam menjalankan proses pembelajarannya, orang
dewasa menyukai belajar dalam kondisi bebas,belajar melalui interaksi dengan sesama, tidak
menyenangi hafalan, lebih mengutamakan hal-hal
praktis dan pemecahan masalah.
Pengalaman dan bukan wadahkosong
Pembelajaran bukanlah suatu proses dimana sangahli menuangkan pengetahuannya ke dalam kepala
‘kosong’ para peserta pelatihan. Oleh sebab itu
fasilitator perlu mengetahui pengalaman peserta
sebelum pelatihan. Pengalaman menghasilkan peta
kognitif, suatu alat yang membantu kita menyerap
informasi baru, yaitu hal-hal yang didengar dan
dilihat selama pelatihan. Oleh karena pengalaman
yang dialami berbeda-beda, maka setiap orang
memiliki peta yang berbeda pula. Oleh sebab itu di
dalam pelatihan sebaiknya:
• Peserta diperlakukan sebagai individu-individu
yang berbeda satu sama lainnya,
• Peserta banyak diberi pertanyaan dan tugas-
tugas individu,
• Peserta diberi latihan individual karena semua
orang akan mampu belajar kalau menggunakan
caranya sendiri,• Memberdayakan peserta sebagai sumberdaya
pelatihan,
• Memberi kesempatan kepada peserta untuk
mengkaitkan informasi/pengalaman yang baru
diterima dengan pengalaman sebelumnya.
Pembelajaran dewasa bukanlah suatu proses
dimana sang ahli menuangkan pengetahuannya
ke dalam kepala ‘kosong’ para peserta pelatihan.Oleh sebab itu fasilitator perlu melakukan analisis
pengalaman peserta sebelum pelatihan, misalnya
melalui perkenalan dan curah pendapat. Dengan
demikian pelatihan dikelola menggunakan metode
partisipatoris.
Beberapa prinsip pembelajaran yang penting
diperhatikan/diterapkan dalam pelatihan adalah
sebagai berikut:
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
BAHAN BACAAN 1A
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
18/76
MODUL I . PENDAHULUAN
16 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
• Berbagi dan menganalisis pengalaman melaluidialog sesama peserta,
• Keterlibatan yang aktif dalam memilih topik
pelatihan, pemrograman dan evaluasi hasil
pelatihan; dengan cara ini mereka akan
menganggap isi pelatihan ini sebagai milik
mereka,
• Menemukan penyebab-penyebab permasalahan
serta menemukan sendiri pemecahannya,
• Berbuat dan melakukan eksperimen dalammenemukan jawaban,
• Relevansi materi yang dilatihkan,
• Penekanan pada nilai-nilai yang praktis yang
dapat diaplikasi,
• Re ektif.
Orang dewasa sulit melupakan
sesuatu yang pernah dipelajari
Biasanya pelatihan dianggap mempelajari
pengetahuan dan ketrampilan baru yang bisa
dimasukkan pada salah satu tempat di ‘petakognitif’. Tujuan ini dapat berhasil jika apa yang
dilatihkan merupakan hal baru atau yang dibutuhkan
oleh orang dewasa.
Selama kehidupan, orang dewasa sudah
mengembangkan perilaku dan pola ber kir yang
relatif kaku yang sudah menjadi kebiasaannya, dan
mereka tidak ingin melepaskannya. Oleh sebab
itu orang dewasa ragu menerima sesuatu yangdirasakan tidak dikenal. Sebagai contoh: kalau
diperkenalkan suatu pendekatan pembelajaran baru
yang melibatkan perubahan praktik mengajar, salah
satu alasan penolakan terhadap perubahan tersebut
adalah pola-pola perilaku/kebiasan yang sudah
ada. Sebagai contoh lain: mereka tidak mungkin
membicarakan manfaat suatu konsep penilaian baru
kalau mereka tidak percaya pada kebenaran dan
manfaat konsep penilaian tersebut. Pelatih perlu
memastikan bahwa ada sistem yang mendukung
tujuan pelatihan setelah peserta kembali ke
tempat kerja.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
19/76
17www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Pendidikan partisipatif mensyaratkan adanyaproses learner centered (peserta didik sebagai
pusat). Siapapun yang terlibat proses pembelajaran
dipandang sebagai orang yang memiliki kemampuan
aktif untuk merencanakan arah, memiliki bahan dan
materi yang dianggap bermanfaat, memikirkan cara
terbaik untuk belajar, menganalisis dan menyimpulkan
serta mampu mengambil manfaat pendidikan. Dalam
metode ini fungsi guru hanyalah sebagai fasilitator.
Dengan proses demikian, beberapa karakteristikpendidikan partisipatif antara lain:
Belajar Dari Pengalaman
Yang dipelajari bukan “ajaran” (teori, pendapat,
kesimpulan, dll) dari seseorang, tetapi keadaan
nyata masyarakat atau pengakuan seseorang
yang terlibat dalam keadaan nyata tersebut. Hal inimengakibatkan tidak ada otoritas seseorang yang
lebih tinggi dari yang lain.
Tidak Menggurui
Dalam metode ini tidak ada guru dan tidak ada
murid yang digurui. Semua yang terlibat dalam
proses pendidikan ini adalah guru sekaligus muridpada suatu yang bersamaan.
Dialogis
Karena tidak ada guru ataupun murid, maka proses
yang berlangsung tidak merupakan proses belajar
mengajar yang bersifat satu arah, tetapi proses
komunikasi dalam bentuk kegiatan interaktif (diskusikelompok, bermain peran dsb) dan media (alat
peraga, audio visual dsb) yang lebih memungkinkan
terjadinya dialog kritis antara semua orang yang
terlibat dalam proses pelatihan tersebut.
Pedoman proses belajar dalam pendidikan
partisipatif adalah daur belajar dari pengalaman
yang distrukturkan (structural experiences learning
cyrcle), seperti yang tergambar di bawah ini.
Pendidikan Partisipatif terwujud bila terdapat
keterlibatan individu secara sadar kedalam proses
interaksi sosial kependidikan. Dengan pengertian itu,
peserta didik bisa berpartisipasi bila dia menemukan
dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui
berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam
hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan
tanggung jawab bersama.
PENDIDIKAN PARTISIPATIF
BAHAN BACAAN 1B
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
20/76
MODUL I . PENDAHULUAN
18 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Melakukan/Mengalami
Mengungkapkan
Mengolah/MenganalisaMenyimpulkan
Menerapkan
Berdasar pada pemahaman itu, agar mampu
berpartisipasi seseorang perlu berproses, dan
proses itu ada dalam dirinya dan dengan orang lain.
Kemampuan seseorang jelas berbeda, sehingga
kemampuan partisipasi seseorang jelas juga akan
berbeda, dalam jumlah dan mutunya. Dengan upaya
yang sungguh-sungguh dan terencana, partisipasi
seseorang maupun partisipasi kelompok akan bisa
ditingkatkan. Implikasi dari pengertian itu, setiap
individu dalam kelompok adalah pelaku pendidikan,
yang berhak menetapkan segala sesuatu berdasar
pada tata nilai, tradisi, kemampuan, tujuan dan
bagaimana cara mencapai tujuan pendidikan.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
21/76
19www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Pemenuhan Pelayanan
Publik Berbasis Strandar
LOKAKARYA
Tujuan Lokakarya
Memperkenalkan
• Konsep dasar pelayanan publik berbasis strandar.• Standar pelayanan publik dalam berbagai bidang dan sektor.• Integrasi SPM dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
Meningkatkan
• Ketrampilan DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasanuntuk peningkatan pelayanan publik berbasis Standar.
• Peran Sekretariat DPRD dalam mendukung kinerja DPRDdalam pengawasan pelayanan publik berbasis standar.
BAHAN PRESENTASI
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
22/76
MODUL I . PENDAHULUAN
20 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Perkenalan
Hasil Lokakarya
• Nama,• Alamat,• Jabatan dan cita-cita,• Hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai
• Peserta memahami teori, dan konsep dasarPelayanan berbasis standar serta integrasinyake dalam sistem perencanaan dan penganggarandaerah.
• Peserta meningkat ketrampilannya dalammenjalankan fungsi pengawasan untukpeningkatan pelayanan publik berbasis Standar.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
23/76
21www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
1. .........................................................................
2. .........................................................................
3. .........................................................................
Harapan Peserta pelatihan dan kesepakatanpembelajaran
Materi Pelatihan 1
Pelayanan Publik berbasis Standar • Sesi 1: Teori dan konsep dasar.
• Sesi 2: Standar layanan untuk pelayanan publik
dalam berbagai bidang sektor.
• Sesi 3: Integrasi SPM dalam perencanaan dan
penganggaran daerah.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
24/76
MODUL I . PENDAHULUAN
22 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Materi Pelatihan 2Peran dan Fungsi DPRD Dalam peningkatan PelayananPublik Berbasis Standar
• Sesi 1: Fungsi legislasi, budgeting, controlling DPRD dalammendorong pelayanan publik yang adil dan berkualitas.
• Sesi 2: Peran pengawasan DPRD terhadap perencanaandan penganggaran daerah, pengelolaan dan pelaporanperangkat daerah berbasis SPM.
• Sesi 3: Peran Sekretariat DPRD dalam mendukung kinerjaDPRD dalam pengawasan pelayanan publik berbasisstandar.
Pembukaandanperkenalan
Orientasi danPre Test
Materi :PelayananPublikBerbasis Standar
Penutup
Rencana TindakLanjut danPost test
Materi:Teknik dan
strategi advokasi
Materi :Peran dan fungsi DPRD dalampeningkatan pelayanan publik
berbasis Standar
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
25/76
23www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Prinsip Belajar Orang Dewasa
Daur Belajar Orang DewasaMelakukan/Mengalami
Mengungkapkan
Mengolah/MenganalisaMenyimpulkan
Menerapkan
• BELAJAR DARI PENGALAMAN.• PARTISIPATIF. Keterlibatan peserta menjadi kunci
keberhasilan• SPONTANITAS. Proses belajar apa adanya, jujur
dan tidak dibuat-buat.• PERSAMAAN. Semua peserta adalah sama,
semua merupakan sumber belajar yang sederajatdan setara.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
26/76
MODUL I . PENDAHULUAN
24 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Agenda dan Waktu Kegiatan
1. .........................................................................
2. .........................................................................
3. .........................................................................
Norma – Norma yang disepakati dalamLokakarya
Sesi Materi WaktuHari PertamaPembukaan dan
Orientasi forum
Pembukaan, Perkenalan dan
orientasi forum
08.00 – 09.45
Istirahat 09.45 – 10.00PELAYANAN PUBLIKBERBASIS SANDAR
Teori dan konsep dasar 10.00 – 12.00Istirahat 12.00 – 13.00Standar layanan untuk pelayananpublik dalam berbagai bidang sektor
13.00 – 15.00
Istirahat 15.00 – 15.15Integrasi SPM dalam perencanaandan penganggaran daerah
15.15 – 17.15
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
27/76
25www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAM PENINGKATANPELAYANAN PUBLIK BERBASIS STANDAR
• Sesi 1 : Fungsi legislasi, budgeting, controlling DPRD dalammendorong pelayanan publik yang adil dan berkualitaspengawasannya terhadap pelayanan publik.
• Sesi 2 : Peran pengawasan DPRD terhadap perencanaan danpenganggaran daerah, pengelolaan dan pelaporan perangkatdaerah berbasis SPM.
• Sesi 3 : Identifikasi potensi dukungan DPRD dalam menjalankanperan pengawasan pelayanan publik berbsis SPM.
Agenda dan waktu kegiatan . . . . lanjutan
Sesi Materi WaktuHari keduaPeran dan fungsiDPRD dalam
peningkatanpelayanan publikberbasis standar
Fungsi legislasi, budgeting, controlling DPRD dalammendorong pelayanan publik yang adil dan berkualitas.
08.00 – 10.00
Istirahat 10.00 – 1015Peran pengawasan DPRD terhadap peren canaan danpenganggaran daerah, pengelolaan dan pelaporanperangkat daerah berbasis SPM.
10.15 – 12.15
Istirahat 12.15 – 13.15Peran Sekretariat DPRD dalam mendu kung kinerja DPRDdalam pengawasan pelayanan publik berbasis standar
13.15 – 15.15
Rencana Tindak Lanjut 15.15 – 16.30Penutupan 16.30 – 17.00
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
28/76
MODUL I . PENDAHULUAN
26 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
T e r i m a K a s i h
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
29/76
27www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
2Teori dan Konsep DasarPentingnya Standar Pelayanan
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
30/76
28 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
PelayananPublikBerbasisStandar
........
SPM hadir di tengah-tengah regulasi pemerintahan daerah di
Indonesia untuk mencapai penilaian kinerja dan manajemen berbasis
tujuan.
Sesi 1
Teori dan Konsep DasarPentingnya StandarPelayanan
Pengantar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) menurut
Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal.
Berdasarkan amanat Pasal 11 ayat (4) dan Pasal
14 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menjadi Undang-Undang, SPM diterapkan dan
dilaksanakan pada Urusan Wajib Daerah terutama
yang berhubungan dengan pelayanan dasar, baik di
Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
SPM hadir di tengah-tengah regulasi pemerintahan
daerah di Indonesia untuk mencapai penilaian
kinerja dan manajemen berbasis tujuan. agar
masyarakat mendapatkan manfaatnya yang
berupa tersedianya pelayanan minimal yang
MODUL 2
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
31/76
29www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
menjadi hak masyarakat. Dengan demikian hakminimal masyarakat bisa benar-benar dilayani oleh
pemerintah daerah berdasarkan target dan indikator
yang telah ditetapkan.
Bagi pemerintah daerah, keberadaan SPM bisa
digunakan sebagai landasan untuk menentukan
pagu anggaran yang diperlukan untuk memberikan
pelayanan dasar yang harus dipenuhi. Selain
itu juga untuk menentukan perimbangankeuangan yang merata dan transparan serta
untuk memberikan ketentuan sistem manajemen
penganggaran yang berbasiskan pada kinerja
pemerintah daerah.
Penguasaan materi yang mendalam tentang
konsep dasar SPM meliputi Teori, Dasar hukum,
Prinsip-prinsip dasar, manfaat, Ruang Lingkup
dan mekanisme penerapan Standar Pelayanan
Minimal dalam Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah akan membantu DPRD dalam membangun
basis argumentasi untuk advokasi meningkatkan
pelayanan publik berbasis standar.
TUJUAN
Secara umum dalam sesi ini bertujuan agar semua
pihak yang terlibat dalam forum ini dapat memahami
teori dan konsep dasar pentingnya Standar
Pelayanan Minimal (SPM). Setelah sesi ini selesai,
secara khusus peserta diharapkan mampu:
• Memahami Teori, Dasar hukum, Prinsip-prinsip
dasar, manfaat, Ruang Lingkup dan mekanisme
penerapan Standar Pelayanan Minimal dalamPenyelenggaraan Pemerintah Daerah
POKOK BAHASAN
Mengacu pada tujuan pembelajaran di atas,
maka dalam topik ini akan membahas pokokbahasan tentang Teori, Dasar hukum Prinsip-
prinsip, Manfaat, Ruang Lingkup dan mekanisme
penerapan Standar Pelayanan Minimal, dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
METODE
- Pemutaran lm animasi pendek.
- Presentasi
- Brainstorming/ sumbang saran
- Pertanyaan fokus
- Diskusi terfokus
BAHAN DANPERALATAN
Bahan yang diperlukan untuk sesi ini:
- File Film pelayanan publik
- BB 2-1: Standar pelayanan minimal (sebuah
pengantar)
- LPF 2-1: Standar Pelayanan Minimal
Pengantar
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
32/76
MODUL II . PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
30 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Alat yang digunakan untuk memperlancar sesi ini:- LCD proyektor
- Kertas dan Spidol berwarna
- Metaplan
- Whiteboard
WAKTU
60 Menit
PROSESFASILITASI
• Ucapkan salam kepada para peserta pelatihan.
Jelaskan pokok bahasan, tujuan dan hasil yang
ingin dicapai dari sesi ini. Usahakan suasana
pembukaan lebih santai. Harapannya peserta
akan lebih nyaman dengan forum dan tetap
merasa membutuhkan.
• Pemutaran flm animasi pendek tentang
pelayanan publik (durasi 5 menit)
Setelah selesai pemutaran lm animasi tentang
pelayanan publik, buka sesi tanggapan peserta
pelatihan dengan pertanyaan kunci bagaimanakondisi pelayanan publik dasar di daerah anda?
Misalnya Pelayanan administrasi kependudukan,
pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan.
Catat semua tanggapan peserta dan mulailah
dengan presentasi tentang Strandar pelayanan
Minimal (SPM).
• Presentasikan LPF 2-1 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) pengantar, yang berisitentang Teori, Dasar hukum, Prinsip-prinsip
dasar, manfaat, Ruang Lingkup dan mekanisme
penerapan Standar Pelayanan Minimal , dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
• Buka sesi tanya jawab untuk klari kasi maupun
tanggapan dari peserta.
• Catat poin-poin penting dari proses diskusi kelas
dan buatlah kesimpulan berdasarkan panduan
output dan hasil yang diharapkan dari sesi ini
dan bahan bacaan yang tersedia.
• Sampaikan kesimpulan kepada peserta
pelatihan dan Tutup sesi ini dengan membuat
penegasan tentang pentingnya Standar
Pelayanan Minimal (SPM) diterapkan dalam
penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
33/76
31www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM) Sebuah Pengantar
A. Manajemen Publik BerbasisKinerja
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah melahirlah local government
(pemerintah daerah) diberi kewenangan untuk
lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan
pembangunan baik pembangunan nasional,
pembangunan daerah maupun pembangunan
antar daerah. Dalam rangka Otonomi Daerah,
undang-undang tersebut memberikan konsekuansi
penerapan konsep Good Governance dan Sound
Governance yang harus dipegang oleh pemerintah
daerah.
Merujuk pada UU 32/2004, Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
Pemerintah Daerah diharuskan untuk melaksanakan
evaluasi dari pelaksanaan rencana pembangunan
daerah. Rencana pembangunan daerah tersebutmeliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD). Berdasarkan PP
tersebut, evaluasi dilakukan melalui indikator
kerja. Pelaksanaan PP tersebut lebih lanjut diatur
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010.
Sejalan dengan hal tersebut, Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
mengharuskan pemerintah daerah melakukan
kegiatan yang dilakukan peningkatan pelayanan
publik sesuai dengan standar pelayanan sebagaitolok ukur yang dipergunakan dalam pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka
pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur.
Dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan untuk lebih
memfokuskan pelaksanaan pembangunan yang
berkeadilan, dan untuk berkesinambungan serta
penajaman prioritas pembangunan nasional.
Merujuk pada Inpres tersebut dilakukan rapat
koordinasi dan sosialisasi rencana aksi daerah
oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan
Pelaksanaan Evaluasi Prioritas Pembangunan Jawa
Timur (UKG-P3D) serta Percepatan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal. Merujuk pada hal
tersebut, dalam rangka sinergi pemerintah pusat
dan daerah, adanya pemantauan program oleh
pemerintah daerah.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan
tersebut pemerintah daerah diharuskan untuk
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
34/76
MODUL II . PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
32 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
memiliki akuntabilitas. Akuntabilitas adalahkewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban
dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/
badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada
pihak yang memiliki hak atau berwenang untuk
meminta pertanggungjawaban. Prinsip akuntabilitas
harus dimiliki oleh seluruh organisasi pemerintah
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban
dengan menciptakan pengawasan melalui distribusikekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah
sehingga mengurangi penumpukkan kekuasaan
sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi
(checks and balances system ).
Akuntabilitas publik adalah prinsip yang menjamin
bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka oleh pelaku kepada pihak-pihak
yang terkena dampak penerapan kebijakan.
akuntabilitas berhubungan dengan kewajiban dari
institusi pemerintahan maupun para aparat yang
bekerja di dalamnya untuk membuat kebijakan
maupun melakukan aksi yang sesuai dengan nilai
yang berlaku maupun kebutuhan masyarakat.
Akuntabilitas publik menuntut adanya pembatasan
tugas yang jelas dan e sien dari para aparat
birokrasi. Prinsip akuntabilitas publik adalah suatu
ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat
kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan
ukuran nilai-nilai atau norma-norma eksternal yang
dimiliki oleh para stakeholders yang berkepentingan
dengan pelayanan tersebut.
Prinsip akuntabilitas mengharuskan lembaga-lembaga dan aparaturnya harus dapat
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
kewenangan yang diberikan sesuai dengan tugas
dan fungsinya. Demikian juga dengan program
dan layanan yang menjadi tugas dan fungsi dari
lembaga-lembaga serta aparatur tersebut. Melalui
penerapan prinsip ini, suatu proses pengambilan
keputusan atau kinerja dapat dimonitor, dinilai dan
dikritisi. Pelaksanaan prinsip akuntabilias dapatmenjadi sebuah alat pengendali sekaligus bahan
evaluasi.
Manajemen berbasis kinerja adalah sebuah proses
dan siklus perencanaan, pengukuran, penilaian dan
evaluasi kinerja pegawai yang berkesinambungan
untuk mewujudkan tujuan organisasi serta
mengoptimalkan potensi diri aparat. Manajemen
berbasis kinerja merupakan manajemen yang
mengandalkan pengendalian organisasi pada
pengukuran (angka) kinerja. Setiap unit, fungsi,
bahkan individu dalam organisasi diberikan target-
target kinerja terukur sebagai pedoman kemana
organisasi itu harus diarahkan. Tentu saja ukuran-
ukuran atau target-target kinerja itu harus ditata
sedemikian rupa dalam suatu sistematika atau
metode tertentu sesuai dengan proses, masalah,
dan tujuan organisasi itu, sehingga ketika target unit/
individu/fungsi tercapai, maka tercapailah tujuan
organisasi. Manajemen berbasis kinerja terbukti
mampu meningkatkan mutu, produktivitas, e siensi
dan efektivitas pelayanan publik mereka secara nyata.
Manajemen ini memungkinkan inovasi aparaturnya
berkembang dan terbukti dapat mengubah perilaku
organisasi pemerintah secara cepat.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
35/76
33www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Penilaian Kinerja merupakan mekanismepengukuran kinerja yang dirancang untuk
mengukur tingkat tujuan yang telah dicapai,
kepuasan komunitas atau pemangku kepentingan
(stakeholder ), kinerja pelayanan, perbandingan
antar instansi, dan penentuan insentif dan evaluasi
organisasi secara keseluruhan. Penilaian kinerja
adalah proses untuk mengukur prestasi kerja
berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan,
dengan cara membandingkan sasaran (hasilkerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan
yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan
selama periode tertentu. Penilaian merupakan suatu
prestasi yang dicapai dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria
yang ditetapkan. Penetapan sasaran yang jelas
dan terukur, pengukuran kinerja, dan skema insentif
merupakan elemen penting manajemen kinerja yang
diharapkan dapat mendorong instansi pemerintah
daerah untuk berkinerja lebih baik (Verbeeten, 2008;
Heinrich, 2002; Kloot, 1999). Dengan penilaian
kinerja maka dapat dilakukan evaluasi kinerja untuk
meningkatkan prestasi kerja.
B. SPM: Dasar Teori, Pengertian,Manfaat dan Dasar Hukum
Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan alat
yang paling mungkin digunakan untuk mengukur
kinerja terkait dengan pelayanan dasar minimal
yang harus disediakan pemerintah daerah kepada
masyarakat dalam menjalankan urusan wajib. Dalammelaksanakan pencapaian SPM ini pemerintah
daerah seharusnya menentukan jenis pelayanan
dasar yang menjadi urusan wajibnya, menentukan
indikator dan nilai capaian, batas waktu pencapaian,
dan pengorganisasian terhadap penyelenggaraan
pelayanan dasar dimaksud. Selain itu juga harus
menentukan capaian prestasi SPM secara kuantitatif
dan kualitatif yang bisa menggambarkan besaran
sasaran yang hendak dipenuhi, berupa input , process , output , outcome , dan beneft serta impact
dari pelayanan.
Pada sisi teoritik, ditetapkanya SPM tidak
terlepas dari konsep dasar manajemen publik dan
perencanaan stratejik. Manajemen publik selain
mencakup administrasi, juga melibatkan organisasi
untuk mencapai tujuan dengan e siensi maksimum,
serta tanggung jawab terhadap hasil ( output ) dan
dampak ( outcome ). Oleh karenanya perumusan
dan pelaskanaan program pemerintah daerah harus
berfokus pada proses, prosedur dan ketepatan.
Pemerintah daerah harus fokus pada mencapai
hasil dan bertanggung jawab untuk melakukannya.
Sabatier dan Mazmanian dalam Parsons (2006:475),
menawarkan pedoman untuk pemerintah agar dapat
memahami bagaimana mencapai tujuan kebijakan
dirumuskan sedangkan untuk siklus kebijakan yang
berbasis pada kinerja dan outcome William Dunn
memberi tekanan pada penilaian dampak yang
secara teoritik menjadi dasar bagi ditetapkannya
SPM di Indonesia, sebagimana tertuang dalam
ilustrasi sebagai berikut:
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
36/76
MODUL II . PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
34 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Gambar Siklus Perencanaan Manajemen Dalam Mencapai Tujuan Kebijakan
Sumber : Dunn (1999:21)
Banyak model implementasi lain memberikan
semacam saran dan pendekatan “ how-to ” yang
biasa ditemukan dalam buku-buku manajemen
dan kebijakan publik. Pendekatan manajerial
untuk implementasi telah menjadi suatu paradigma
operasional dominan dalam kebijakan publik. Hal inidinyatakan sebagai pendekatan manajerial sebagai
penciptaan sistem yang mengatur diri sendiri ( self-
regulating governance ). (Parsons, 2006:475). Ada
dua teknik yang dipakai untuk meningkatkan aspek
manusia dalam implementasi kebijakan yakni :
(1) penilaian kinerja, adalah metode untuk menilai
individu dari segi kinerjanya dengan berdasar pada
tujuan organisasi dan konteks perkembangan
individu tersebut; (2) Manajemen berdasarkan
tujuan, adalah teknik dimana tujuan disepakati oleh
pihak manajer dan pihak yang dimanajeri sehingga
tercapai tujuan yang jelas dan dide nisikan dengan
baik. Tujuan manajemen berdasarkan tujuan ini
adalah memfasilitasi tujuan individu dengan tujuan
organisasi (Drucker dalam Parsons, 2006, h.1964).
SPM hadir di tengah-tengah regulasi pemerintahan
daerah di Indonesia untuk mencapai penilaian
kinerja dan manajemen berbasis tujuan. Adapun
manfaat adanya SPM bagi masyarakat adalah
tersedianya pelayanan minimal yang menjadi
hak masyarakat. Dengan demikian hak minimal
masyarakat bisa benar-benar dilayani oleh
pemerintah daerah berdasarkan target dan
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
37/76
35www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
indikator yang telah ditetapkan. Bagi pemerintahdaerah, keberadaan SPM bisa digunakan sebagai
landasan untuk menentukan pagu anggaran yang
diperlukan untuk memberikan pelayanan dasar yang
harus dipenuhi. Selain itu juga untuk menentukan
perimbangan keuangan yang merata dan transparan
serta untuk memberikan ketentuan sistem
manajemen penganggaran yang berbasiskan pada
kinerja pemerintah daerah.
Keberadaan SPM merupakan ketentuan terkait
dengan jenis dan mutu pelayanan dasar yang
menjadi urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga secara minimal. Hal ini berdasarkan
amanat Pasal 11 ayat (4) dan Pasal 14 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-
Undang, SPM diterapkan dan dilaksanakan pada
Urusan Wajib Daerah terutama yang berhubungan
dengan pelayanan dasar, baik di Provinsi maupun
Kabupaten/Kota.
Adapun peraturan-peraturan lain terkait dengan
pelaksanaan SPM adalah sebagai berikut:
1. UU NO. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan
3. PP No. 65 tahun 2005 Tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan SPM
4. PP No 20 Tahun 2004 tentang Rencana KerjaPemerintah
5. PP No 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
6. Surat Edaran Mendagri Nomor 100/1023/SJ
tertanggal 26 Maret 2012, Perihal Percepatan
Penerapan SPM
Dalam mencapai target yang telah ditetapkan, maka
pemerintah daerah seyogyanya memiliki strategi-strategi yang paling rasional untuk melakukan
pengukuran. Berikut adalah beberapa strategi yang
bisa diterapkan oleh pemerintah daerah:
• Menjadikan SPM yang telah ditetapkan
sebagai acuan dalam dokumen perencanaan
dan penganggaran di daerah, dengan tujuan
menjamin optimalisasi penerapan dan
pencapaian indikator SPM dimaksud.
• Menyusun rencana pencapaian SPM yang
memuat target tahunan pencapaian SPM
dengan mengacu pada batas waktu pencapaian
SPM sesuai dengan Peraturan Menteri/Kepala
Lembaga Non Kementerian dimaksud.
• Rencana pencapaian SPM tersebut, perlu
disinkronkan dan diintregrasikan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD.
• Target tahunan pencapaian SPM dituangkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), Rencana Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD), Kebijakan Umum Anggaran
(KUA), Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
38/76
MODUL II . PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
36 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
C. Strategi dalam SE Mendagritentang percepatan realisasi SPM
Sementara dalam SE Mendagri 100/1023/SJ
diatur tentang keharusan bagi gubernur dan
bupati/walikota untuk melaporkan perkembangan
pencapaian SPM kepada pemerintah pusat
melalui menteri dalam negeri. Perkembangan
yang dilaporkan adalah pelaksanaan penerapan
dan pencapaian SPM pada tahapan sosialisasi,
perhitungan pembiayaan, dan penerapan SPM
dalam perencanaan dan anggaran daerah, serta
kinerja pencapaian dari masing-masing bidang SPM.
Dalam laporan tersebut juga perlu mencantumkan
tentang kendala dan permasalahan serta tindak
lanjut yang diperlukan dalam penerapan SPM di
daerah.
Laporan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu
tahun, yang terdiri dari laporan semester I dan
semester II. Laporan semester I merupakan hasil
monitoring dan evaluasi, yang disampaikan paling
lambat pada bulan Juni. Isinya adalah memuat
tentang kondisi aktual perkembangan penerapan
SPM terutama dalam hal pelaksanaan sosialisasi,
perhitungan anggaran, dan penerapan SPM dalam
perencanaan dan anggaran daerah (sinergisitaspenerapan SPM dalam dokumen Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan dokumen
Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta upaya dan
langkah-langkah dukungan yang telah dilakukan
oleh daerah. Sementara laporan Tahunan (semester
II) disampaikan paling lambat akhir Desember,
yang menyampaikan laporan tahunan kinerja
penerapan dan pencapaian SPM. Laporan dimaksud
merupakan bahan penyusunan LPPD bagi daerahdan dalam rangka penyusunan kebijakan nasional
lebih lanjut oleh pemerintah.
Dalam rangka percepatan penerapan dan
pencapaian SPM ini, gubernur dan bupati/walikota
diharapkan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
- Melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaranDPRD dan SKPD, serta pemangku kepentingan
terkait
- Membentuk Tim Percepatan Penerapan dan
Pencapaian SPM di daerah. Keanggotaan tim
ini terdiri dari unsur-unsur sekretariat daerah,
SKPD bidang perencanaan, SKPD bidang
keuangan dan SKPD yang terkait dengan
bidang yang diatur SPM-nya
- Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan
seluruh SKPD yang bidang urusannya terkait
dengan SPM, dengan melakukan upaya-upaya:
• Mendalami jenis layanan, indikator, target
dan batas waktu pencapaian yang telah
ditetapkan secara nasional;
• Menyiapkan database pro l layanan dasar
berdasarkan jenis pelayanan dan indikator
yang telah ditetapkan
• Menyusun kebutuhan pembiayaan
berdasarkan target yang telah ditetapkan
secara nasional; dan
• Menyusun target pencapaian SPM dan
sekaligus merumuskan program dan
kegiatan dalam rangka pencapaiannya
sesuai dengan kondisi kemampuan
keuangan daerah.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
39/76
37www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
- Sedangkan tahapan-tahapan yang perludilakukan oleh daerah adalah sebagai berikut:
• Menyesuaikan dan mensinergikan program
kegiatan SKPD ke dalam langkah-langkah
kegiatan pencapaian indikator dan target
SPM;
• Melakukan proyeksi kemampuan
pembiayaan program kegiatan yang akan
dialokasikan untuk mendukung pencapaian
indikator dan target SPM; dan• Merumuskan kesenjangan kemampuan
keuangan daerah dalam pencapaian
indikator dan target SPM dibanding
dengan target nasional sesuai batas waktu
perencanaan yang telah ditetapkan.
Agar rencana yang telah disusun oleh tim ini bisa
dipakai sebagai acuan bagi seluruh SKPD dan
dalam rangka pengendalian internal daerah, maka
hasil perhitungan dan perumusan target pencapaian
SPM yang telah disesuaikan dengan kemampuan
daerah dan batas waktu pencapaian secara nasional
ini perlu ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah.
Selanjutnya hasil perhitungan tersebut digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan dan
anggaran di daerah.
D. Kesimpulan
Dari uraian yang telah kami paparkan di atas, ada
beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam tulisan
ini. Pertama, SPM merupakan standar minimum
pelayanan publik yang harus disediakan oleh
pemerintah daerah kepada masyarakat. Dengan
adanya SPM maka akan terjamin kualitas minimum
dari suatu pelayanan publik yang dapat dinikmati
oleh masyarakat. Kedua, SPM sangat mendesak
untuk disusun, khususnya bagi kabupaten/kota
yang memang secara langsung merupakan
penyedia pelayanan publik. Ketiga, posisi Legislatif
dalam pelaksanaan SPM adalah sebagai lembaga
pengawas dan monitoring atas capaian kinerja
berdasarkan pada SPM yang telah dibuat oleh
Pemerintah Daerah. Sebagai perwakilan dari
masyarakat, DPRD berhak untuk mengevaluasi,
memonitoring dan memberikan masukan dan
arahan guna tercapainya target yang telah
ditetapkan dalam SPM.
Fadillah Putra, MPAff.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
40/76
MODUL II . PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
38 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Sesi 2
Integrasi SPM dalamPerencanaan danpenganggaran
Pengantar
Keberadaan SPM dalam perencanaan dan
penganggaran amatlah strategis. Karena dengan
adanya Strandart pelayanan minimal utamanya
pada urusan wajib akan sangat membantu para
perencana pembangunan daerah dalam menetukan
indikator kinerja dan target capaiannya dalam kurun
waktu tertentu.
Dalam sitem perencanaan daerah, SPM berfungsi
sebagai input dalam menyusunnya dan Acuan
penyusunan perencanaan program tahun
berikutnya, SPM juga digunakan untuk mengukur
target tahunan pemerintah daerah. Sementara
Keberadaan SPM dalam Penganggaran adalah
untuk menyusun target KUA, target penyerapan
SPM, dan penyusunan anggaran dan kegiatan yang
berhubungan dengan capaian SPM.
Dari empat belas bidang urusan yang telah diatur
SPM-nya, Urusan Kesehatan merupakan salah satu
dari tiga urusan yang ditentukan cukup mendetail,
sehingga memerlukan perhatian yang lebih daripemerintah daerah, terkait dengan ketersediaan
sumberdaya pendukung maupun anggarannya.
Disamping itu juga oleh karena Urusan kesehatan,
merupakan salah satu komponen penyusun utama
dari indeks pembangunan manusia, sehingga
pencapaiannya akan berpengaruh cukup signi kan
terhadap peningkatan kualitas pembangunan di
daerah.
Pemahaman yang mendalam tentang bagaimana
integrasi SPM kedalam perencanaan dan
penganggaran daerah sangat penting bagi DPRD
agar kapasitas fungsi anggaran DPRD meningkat
untuk mendorong Pelayanan Publik berbasis
Standar Pelayanan Minimal.
TUJUAN
Secara umum dalam sesi ini bertujuan agar semua
pihak yang terlibat dalam forum ini dapat memahami
pentingnya integrasi SPM dalam Perencanaan dan
Penganggaran Daerah.
Setelah sesi ini selesai, secara khusus pesertadiharapkan mampu:
• Memahami siklus perencanaan dan
penganggaran daerah
• Memahami integrasi SPM dalam sistem
perencanaan dan penganggaran daerah
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
41/76
39www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
POKOK BAHASAN
Mengacu pada tujuan pembelajaran diatas, maka
dalam topik ini akan membahas pokok bahasan
tentang:
• Siklus Perencanaan dan Penganggaran Daerah
• Integrasi SPM dalam perencanaan dan
penganggaran daerah
METODE
- Presentasi
- Brainstorming/ sumbang saran
- Pertanyaan fokus
- Diskusi terfokus
BAHAN DANPERALATAN
Bahan yang diperlukan untuk sesi ini:
- Foto lapangan kondisi layanan Pendidikan,
kesehatan Masyarakat
- LPF 2-3 : Integrasi SPM dalam Perencanaan
dan Penganggaran daerah
- BB 2-3: Integrasi SPM dalam Perencanaan dan
penganggaran daerah
Alat yang digunakan untuk memperlancar sesi ini:
- LCD proyektor
- Kertas dan Spidol berwarna- Metaplan
- Whiteboard
WAKTU
120 Menit
PROSESFASILITASI
1. Ucapkan salam kepada para peserta lokakarya.
Jelaskan pokok bahasan, tujuan dan hasil yang
ingin dicapai dari sesi ini.Usahakan suasana
pembukaan lebih santai. Harapannya peserta
akan lebih nyaman dengan forum dan tetap
merasa membutuhkan.
2. Presentaskan LPF 2-3 tentang Integrasi SPM
dalam Perencanaan dan penganggaran daerah
3. Berilah penjelasan seperlunya pada setiap Slide
4. Buka sesi tanya jawab untuk klari kasi maupun
tanggapan dari peserta.
5. Catat poin-poin penting dari proses diskusi kelas
dan buatlah kesimpulan berdasarkan panduan
output dan hasil yang diharapkan dari sesi ini
dan bahan bacaan yang tersedia.
6. Sampaikan kesimpulan kepada peserta
lokakarya dan Tutup sesi ini dengan membuat
penegasan tentang pentingnya Integrasi SPM
dalam Perencanaan dan penganggaran daerah.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
42/76
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
43/76
41www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Peran dan Fungsi DPRDdalam Peningkatan PelayananPublik Berbasis Standar
3
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
44/76
42 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Peran dan FungsiDPRD dalam
PeningkatanPelayanan PublikBerbasis Standar
.....
DPRD dan Kepala Daerah mempunyai kedudukan yang
setara dan bersifat kemitraan
......
Sesi 1
Fungsi Legislasi,Budgeting, ControllingDPRD dalam Mendorong
Pelayanan Publik yangAdil dan Berkualitas
Pengantar
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah mengatur bahwa DPRD dan
Kepala Daerah mempunyai kedudukan yang setara
dan bersifat kemitraan. Dalam kedudukan kerjayang setara antara Eksekutif dan Legislatif tersebut
tidak hanya terkandung makna kesetaraan dalam
hal otoritas tetapi juga semestinya setara dalam hal
tanggung jawab dan kapasitas dalam memastikan
proses pemerintahan dan pembangunan berjalan
dengan baik. Untuk itu, DPRD memegang tiga
peranan penting yaitu, fungsi budgeting , memastikan
bahwa anggaran dialokasikan dengan tepat baik
dalam hal sasaran, jumlah maupun waktunya, fungsi
monitoring dan evaluasi mengawasi penggunaan
anggaran serta fungsi legislasi, merancang
kebijakan-kebijakan serta regulasi yang mendukung
terciptanya pelayanan publik yang baik, terjangkau
dan bermutu.
DPRD sebagai representasi kehendak umum
masyarakat dengan 3 fungsi yang melekat
kepadanya tersebut, tentu perannya sangat strategis
MODUL 3
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
45/76
43www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
di dalam mendorong meningkatnya mutu pelayananpublik. Namun demikian, sampai dengan tahun ke
14 diberlakukannya otonomi daerah, peran DPRD
dirasa belum maksimal memberikan solusi yang
efektif untuk peningkatan mutu pelayanan publik
utamanya pelayanan bidang kesehatan. Hal ini
disebabkan oleh berbagai masalah dan kendala
baik internal (kapasitas individu dan kelembagaan)
maupun external (regulasi dan jaringan).
Untuk itu, melalui proses fasilitasi pada Sesi ini,
peserta akan mendapatkan serangkaian pokok
bahasan yang berkenaan langsung dengan
Optimalisasi Fungsi DPRD dalam mendorong
peningkatan Mutu pelayanan publik bidang
kesehatan. Diharapkan di akhir sesi ini, terjadi
peningkatan kapasitas anggota DPRD terutama
pada aspek kesadaran atas tanggungjawab mereka
untuk menjalankan ke tiga fungsi kedewanan
tersebut dengan sungguh-sungguh. Sehingga
hasil-hasil pembangunan daerah utamanya Bidang
kesehatan dimana DPRD bekerja dapat dirasakan
manfaatnya oleh publik.
TUJUAN
Secara umum dalam sesi ini bertujuan agar semua
pihak yang terlibat dalam forum ini dapat memahami
bagaimana cara yang efektif optimalisasi fungsi-
fungsi DPRD dalam mendorong peningkatan mutu
pelayanan publik.
Setelah sesi ini selesai, secara khusus peserta
diharapkan mampu:
• Memahami fungsi anggaran dalam kaitannyauntuk mendorong kualitas layanan publik Bidang
kesehatan
• Memahami fungsi legislasi untuk memastikan
implementasi pelayanan publik kesehatan
berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku,
termasuk adanya jaminan bagi warga untuk
pelayanan kesehatan dasar dari Negara melalui
pemerintah
• Memahami fungsi pengawasan dalam rangkamemastikan implementasi pelayanan public
kesehatan on the track .
• Memahami data pencapaian SPM Bidang
Kesehatan dan menjadikannya sebagai bahan
pembahasan pengalokasian anggaran kegiatan
untuk percepatan pencapaian SPM.
• Membangun koalisi dengan para pihak-pihak
terkait seperti perguruan tinggi, OMS dan media
dalam rangka efektivitas pengawasan pelayanan
publik
POKOK BAHASAN
Mengacu pada tujuan pembelajaran diatas, maka
dalam ubli ini akan membahas pokok bahasan
tentang
• Pengantar Fungsi DPRD terkait dengan
anggaran, legislasi dan pengawasan dalam
rangka peningkatan kualitas layanan public di
Bidang kesehatan
• Data pencapaian SPM bidang kesehatan
sebagai informasi penting dalam pembahasan
anggaran.
• Membangun koalisi dengan para pihak
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
46/76
MODUL III . PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAMPENINGKATAN PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
44 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
METODE
- Presentasi
- Brainstorming / sumbang saran
- Pertanyaan ubli
- Diskusi terfokus
BAHAN DANPERALATAN
Bahan yang diperlukan untuk sesi ini:
- BB 3-1: Optimalisasi Fungsi DPRD dalam
rangka peningkatan kualitas pelayanan publik di
Bidang kesehatan
- LPF 3-1A : Optimalisasi Fungsi DPRD dalamrangka peningkatan kualitas pelayanan publik di
Bidang kesehatan
- LKK 3-1: Data capaian jenis pelayanan SPM
Kesehatan
- LPF 3-1B : Pentingnya pelibatan para pihak
dalam pengawasan pelayanan publik.
Alat yang digunakan untuk memperlancar sesi ini:
- LCD proyektor
- Kertas dan Spidol berwarna
- Metaplan
- Whiteboard
WAKTU
120 Menit
PROSESFASILITASI
Sub Pokok bahasan 1
Optimalisasi Fungsi DPRD dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik pada
Bidang kesehatan , alokasi waktu 30 menit.
1. Ucapkan salam pembuka kepada para peserta
lokakarya. Jelaskan pokok bahasan, tujuan danhasil yang ingin dicapai dari sesi ini.
2. Sampaikan materi dengan topik bahasan
Optimalisasi Fungsi DPRD dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik pada
Bidang kesehatan dengan metode presentasi
(LPF 3-1A).
3. Berilah penjelasan seperlunya setiap Slide.
4. Setelah selesai presentasi beri kesempatan
kepada peserta untuk tanya jawab dan sharingpengalaman terhadap praktik-praktik baik dalam
optimalisasi pelaksanaan 3 fungsi DPRD yang
selama ini sudah dilakukan, seperti misalnya
ketika DPRD melaksanakan:
• Fungsi Anggaran
a) Apakah DPRD sudah dapat memastikan
bahwa dokumen kebijakan anggaran
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
47/76
45www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
seperti RPJMD, Rentsra SKPD, RKPDdan Renja SKPD serta KUA-PPAS
sudah mengakomodasi SPM sebagai
prioritas.
b) Apakah DPRD sudah dapat memastikan
bahwa struktur dan alokasi belanja
kegiatan/program SKPD sehat,
memastikan tidak ada alokasi anggaran
yang berpotensi untuk Boros/tidak
e sien/bocor atau untuk pemenuhanfasilitas aparatur yang melampaui batas
kewajaran, sehingga mempengaruhi
supporting program pencapaian SPM.
c) Apakah DPRD sudah dapat memastikan
ketersediaan dan kecukupan alokasi
anggaran yang maksimal untuk program
yang mendukung pencapaian SPM dan
MDGs.
d) Dalam membahas rancangan APBD
yang diajukan eksekutif DPRD dapat
memastikan bahwa APBD berpihak
kepada program untuk pemenuhan SPM
Kesehatan, jika belum DPRD dapat
melakukan realokasi anggaran program/
kegiatan yang tidak efektif dan tidak
e sien ke program dan kegiatan yang
manfaatnya untuk pemenuhan SPM
kesehatan.
• Fungsi Legislasi
Bagaimana DPRD memastikan adanya
regulasi yang menjamin warga berhak
mendapatkan pelayanan publik di Bidang
kesehatan secara optimal. Selain itu juga
memastikan aturan yang ada selama initidak merugikan masyarakat.
• Fungsi Pengawasan
Bagaimana DPRD mampu melakukan
Budget Tracking (penelusuran anggaran).
Tracking anggaran untuk memastikan
apakah anggaran digunakan secara
e sien, efektif, transparan dan akuntabeldan apakah output , outcome dan dampak
anggaran mengena pada kelompok sasaran
(masyarakat penerima manfaat). Termasuk
juga melakukan pengawasan pelaksanaan
kebijakan daerah apakah sesuai dengan
rencananya.
5. Catat dalam kertas plano poin-poin penting
dari diskusi kelas seluruh sharing pengalaman
peserta, jika sudah banyak contoh /praktik-
praktik yang baik optimalisasi fungsi DPRD
selama ini ajukan pertanyaan bagaimana cara
mempertahankan prakti-praktik baik tersebut?,
namun jika belum banyak contoh baik
optimalisasi fungsi DPRD ajak peserta lokakarya
untuk mendiskusikan bagaimana cara yang
yang efektif untuk meningkatkan/optimalisasi
fungsi kedewanan utamanya untuk peningkatan
mutu pelayanan kesehatan sesuai SPM nya.
6. Tutup sesi ini dengan membacakan kembali
poin-poin kesimpulan dari sesi ini dan ajak
peserta untuk persiapan sesi berikutnya.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
48/76
MODUL III . PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAMPENINGKATAN PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
46 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Sub Pokok Bahasan 2
Data capaian SPM bidang kesehatan dalam
pembahasan APBD .
Alokasi waktu 60 menit.
1. Ingatkan kepada peserta lokakarya bahwa sesi
ini merupakan lanjutan dari sesi Optimalisasi
Fungsi DPRD dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik, namun lebih teknis
yaitu pentingnya DPRD mengetahui sejauhmana
data capaian SPM pada Bidang kesehatan
di Kabupaten/kotanya sampai dengan tahun
terakhir. data tersebut sangat penting karena
merupakan informasi dasar untuk pembahasan
program/kegiatan SKPD Bidang kesehatantahun
berjalan dan yang akan datang.
2. tayangkan jenis pelayanan kesehatan dan
target capaiannya yang tertuang dalam perbup
(Kabupaten/Kota yang sudah ada perbup
tentang SPM kesehatan) atau Permenkes 741
tahun 2008 (bagi Kabupaten/kota yang belum
ada perbupnya) yang harus dipenuhi oleh daerah.
3. Bagi peserta menjadi 4 kelompok, kelompok
satu bertugas mengidenti kasi capaian
sampai dengan tahun terakhir SPM jenis
pelayanan kesehatan dasa r, kelompokdua bertugas mengidenti kasi capaian jenis
pelayanan kesehatan rujukan , kelompok
tiga bertugas mengidenti kasi capaian jenis
pelayanan Penyelidikan Epidemiologi dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB
dan kelompok empat bertugas mengidenti kasi
capaian jenis pelayanan Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat .
4. Bagikan LKK 3-1 (Lembar kerja kelompok) Datacapaian jenis pelayanan SPM Kesehatan.
5. Berilah penjelasan singkat cara mengisi setiap
kolom matrik, alokasi waktu diskusi, dan
presentasi setiap kelompok.
6. Intrusikan kepada masing-masing kelompok
untuk mengisi data target setiap item jenis
pelayanan (sumber data perbub SPM atau
Permenkes SPM kesehatan), kemudian juga
capaian setiap jenis pelayanan sampai dengantahun terakhir (sumber data LKPJ Bupati/
Walikota tahun terakhir bab-1 dan bab -4 atau
RKPD tahun terakhir).
7. setelah isian selesai, ajukan beberapa
pertanyaan kunci untuk disiskusikan dalam
setiap kelompok:
• Apakah setiap target jenis pelayanan
bidang kesehatan sampai tahun terakhir
sudah tercapai atau kah masih ada yang
belum? Identi kasi jenis pelayanan yang
sudah tercapai, melampaui dan yang belum
tercapai?
• Jika ada jenis pelayanan yang belum
mencapai target, Mengapa belum tercapai?
Apakah dalam dokumen LKPJ ada
penjelasannya?
• Dari setiap jenis pelayanan kesehatan yang
belum memenuhi target? Bagaimana cara
yang efektif untuk memenuhi target kinerja
untuk tahun yang akan datang
• Tulis hasil diskusi kelompok dalam kertas
plano untuk dipresentasikan.
8. Setelah semua kelompok menyelesaikan
tugasnya, secara bergiliran mintalah setiap
juru bicara kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
49/76
47www.kinerja.or.id Penguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
9. Setiap satu presentasi selesai, doronglahpeserta untuk memberi tambahan, tanggapan
dan pertanyaan. Berilah waktu secukupnya
kepada mereka.
10. Simpulkan sesi ini dengan menggaris bawahi
hal-hal yang penting hasil diskusi kelompok
dan tanggapan peserta. Dan Pastikan hal-hal
penting benar-benar diperhatikan peserta.
(Note: Bila dipandang waktu dan terutama kondisipeserta tidak memungkinkan adanya diskusi
kelompok, Fasilitator bisa menggunakan metode
metaplan untuk mengisi matrik data capaian SPM
bidang kesehatan).
Sub Pokok Bahasan 3
Membangun koalisi dengan para pihak .
Alokasi waktu 30 menit
Sesi ini masih merupakan lanjutan dari sesi
terdahulu penekanan pada subpokok bahasan
Pentingnya pelibatan para pihak dalam pengawasan
pelayanan publik, para pihak yang cukup efektif
untuk diajak bersama-sama adalah Pers/media dan
NGO.
1. Sub pokok bahasan ini lebih baik jika dimulai
dengan Brainstorming / sumbang saran,
Fasilitator pengundang peserta berbagi
pengalaman pentingnya berkoalisasi para
pihak dalam rangka memperkuat pengawasan
pelayanan publik.
2. Pertanyaan awal sebagai pembuka diskusidapat di kemukakan misalnya Siapa (pers/
media Apa dan NGO mana) yang cukup efektif
dilibatkan?, Bagaimana pengalaman para
peserta lokakarya dalam mengajak para pihak
untuk terlibat?. dsb
3. Catat semua pendapat peserta pada kertas
plano yang sudah tersedia.
4. Tayangkan bahan Presentasi (LPF 3-1B)
‘’Pentingnya pelibatan para pihak dalampengawasan pelayanan publik’’
5. Setelah selesai presentasi beri kesempatan
kepada peserta untuk tanya jawab catat semua
poin penting pada sesi ini.
6. Tutup sesi ini dengan kesimpulan (benang
merah) dari poin-poin penting dari 3 sub pokok
bahasan diatas yaitu optimalisasi fungsi DPRD,
data capaian SPM kesehatan dan pelibatan
para pihak dalam peningkatan pelayanan publik
berbasis SPM.
8/18/2019 USAID Penguatan Peran Dan Fungsi DPRD Dalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
50/76
MODUL III . PERAN DAN FUNGSI DPRD DALAMPENINGKATAN PELAYANAN PUBLIKBERBASIS STANDAR
48 www.kinerja.or.idPenguatan Peran dan Fungsi DPRDdalam Upaya Perbaikan Pelayanan Publik
Optimalisasi Fungsi DPRD Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Layanan Publik di Bidang
Kesehatan
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang
MPR, DPR, DPD dan DPRD, khususnya pasal 343
ditegaskan bahwa anggota DPRD Kabupaten/
Kota mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan
pengawasan. Ketiga fungsi tersebut dilaksanakan
sebagai wujud representasi rakyat di Kabupaten/Kota.
Fungsi legislasi DPRD diwujudkan dalam bentuk
pengesahan sebuah peraturan daerah baik yang
diusulkan oleh eksekutif maupun hasil inisiatif
DPRD sendiri. DPRD memiliki kewenangan untuk
memastikan hal-hal yang diatur dalam dalam perda
tersebut melindungi masyarakat. Bukan sebaliknya
justru merugikan atau membebani masyarakat.
Dalam konteks ini, sebagai representasi rakyat yang
diwakilinya, anggota DPRD adalah pembuat nilai,
norma, hukum yang merepresentasikan kebutuhan
rakyat dan perda inisiatif adalah salah satu bentuk
memastikan pelayanan dasar pada rakyat
dilaksanakan .
DPRD bisa memberikan kontribusi yang besar
bagi peningkatan pelayanan dasar rakyat , seperti
pelayanan pendidikan dan kesehatan yang menjadi
ukuran capaian pembangunan daerah dan nasional.
Capaian ukuran pembangunan suatu negara diukur
dari tujuan-tujuan yang tertuang dalam Tujuan
Pembangunan Milenium/
Top Related