Oleh
La Hadisa La Tadi10 310 279
Kelas A
Prodik : Pendidikan Kimia
Universitan Negeri Manado
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan Kimia
2011
Judul Percobaan : Uji Kation Pada Golongan I
Hari/tanggal : Jumat/18 November , 2011
Tujuan :
- Mengidentifikasi adanya katioan golongan I pada sampel
- Mengetahui sifat sifat kation golongan I
Teori Dasar:
Langkah dalam analisis kation secara umum dapat dikategorikan dalam tiga tahapan
sebagai berikut
Tahap pertama : pemisahan kation kation kedalam golongan
Kation dalam tiap kelompok di endapkan sebagai senyawa, dengan menggunakan
pereaksi pengendap golongan tertentu. Endapan yang di hasilkan mengandung kation
kation dalam satu golongan. Pemisahan endapan dari larutan biasanya cukup
dilakukan dengan teknik sentrifugal yang terus dengan. Kemudian pereaksi
pengendap golongan berikutnya ditambahkan pada larutan hasil dekantasi.
Tahap kedua: Pemisahan kation kation dari tiap tiap golongan
Seringkali reaksi dilakukan untuk dapat memisahkan satu kation dalam satu
kelompok dari kation lainnya. Reaksi yang dipilih harus harus dilakukan secara hati
hati untuk mendapatkan keuntungantetang kemiripan dan perbedaan sifat sifat kimia.
Tahap ketiga : Identifikasi katioan
Keberadaan suatu kation dikonfirmasi atau di identifikasi dengan menggunakan satu
atau lebih reaksi kimia yang karakteristik atau spesifik untuk suatu kation.
Kation golongan I terdiri tiga ion logam yang garam kloridanya tidak larut dalam larutan asam.
Pereaksi yang digunakan untuk menetapkan golongan ini adalah asam klorida,HCl
sehingga golongan I kadang kadang disebut golongan asam klorida, golongan klorida,
atau golongan perak. Dalam suasana , klorida dari kation darigolongan lain larut.
Penggunaan asam Klorida berlebih untuk mengendapkan kation golongan I memiliki dua
keuntungan :(1). Memperoleh endapan klorida golongan I semaksimal mungkin dan (2)
menghindari terbentuknya endapan BiOCl dan SbOCl. Berdasarkan prinsip pergeseran
kesetimbangan Le Chatelier, pembentukan BiOCl dan SiOCl dapat dihindari jika dalam larutan
kelebihan H+.
Bi3+ + Cl- + H2O BiOCl(s) + 2 H+
Sb3+ + Cl- + H2O SbOCl(s) + 2 H+
Kelebihan asam klorida yang berlalu benyak dapat menyebabkan AgCl dan PbCl2 larut
kembali dalam bentuk kompleks, sedangkan klorida raksa (I), Hg2Cl2 tetap stabil.
Kelarutan PbCl2 paling tinggi dibandingkan lainnya, sehingga penggunaan larutan dingin
dan HCl berlebih, tidak terlalu banyak membantu untuk memperoleh endapan PbCl2 yang
maksimal. Pb2+ yang tetap larut setelah perlakuan pengendapan dengan HCl tidak dapat
dihindari, sehingga ion Pb2+ sering terdeteksi pada pengendapan golongan berikutnya.
Alat Dan Bahan :
Alat yang digunakan:
1. Pipet tetes
2. Tabung sentrifugal
3. Sentrifugal
4. Kompor listrik
5. Erlenmeyer
6. Panci pemanas
Bahan yang digunakan
1. Air tambang
2. Air panas
3. Larutan HCl 6 M
4. Larutan HCl 2 M
5. Larutan K2CrO4
6. Larutan H2SO4 0,2 M
Prosedur (Bagan) Kerja:
Tetesi HCl 6 M kemudian disentrifugal
Dibuang
Tetesi HCl 2 M kemudian disentrifugal
Dibuang
Tambahkan air panas (yangsudah dipanaskan 2,3 Menit)disentrifugal
dibuang
dibagi dua
tetesi K2CrO4 tetesi H2SO4
Sampel
Sentrit
Sentrit
Endapan Putih
Endapan putihEndapan kuning
Endapan putihSentrit
Endapat Puith
Hasil Percobaan:
Percobaan Penetesan/ Penambahan Hasil
I
II
III
IV
Larutan HCl 6 M
Endapan + Larutan HCl 2 M
Air Panas (sudah dipanaskan 2,3 menit)
Sentrit I + K2CrO4 dan Sentrit II + H2SO4
Endapan Putih dan sentrit
Endapan Putih dan Sentrit
Endapan Putih dan sentrit
Endapan kuning dan endapan Putih
Pembahasan
Meskipun kation pada golongan I terdiri tiga ion logam, namun pada percobaan ini hanya
dilakukan pengujian pada ion Pb2+. Pada percobaan ini alat yang digunakan adalah kompor
listrik, pipet tetes, Erlenmeyer, panci pemanas, sentrifugal, dan tabung sentrifugal, untuk bahan
kita gunakan larutan HCl 6 M, HCl 2 M, air panas, K2CrO4, H2SO4, dan air tambang sebagai
sampelnya.
Senyawa dari timbal (II) dan timbale (IV) diketahui dalam fasa padatan, tetapi hanya
senyawa timbal (II) yang diketahui dalam keadaan larutan. Senyawa timbal (IV) merupakan
oksidator yang sangat kuat, ditunjukan dengan data pontensial standar sebagai berikut :
PbSO4 + 2e Pb + SO42+ E0 = -0,359 V
Pb2+ + 2e Pb E0 = -0,126 V
PbO2 + 4H+ + 2e Pb2+ + 2H2O E0 = +1,455 V
PbO2 + 4H+ + SO42++ 2e Pb2+ + 2H2O E0 = =1,685 V
Tingkat atau bilangan oksidasi +2 dihasilkan bila unsure timbal direaksikan dengan
bahan pengoksidasi kuat seperti asam nitrat encer.
3 Pb(S) + 8H+ + 2NO3- 3Pb2+ + 2 NO(g) + 4H2O
Senyawa timbal (II) yang larut dalam air adalah nitrat,asetat, dan perklorat. Timbal (II) asetat
merupakan elektrolit lemah, karena membentuk ion kompleks aseto seperti
[Pb(CH3COO)4]2-. Timbal (II) sulfat yang tidak larut dalam air, dapat larut bila terdapat
ion asetat karena membentuk kompleks, aseto. Timbal(II) hidroksida larut dalam larutan alkali,
karena terbentuknya kompleks hidrokso,[Pb(OH)4]2-. PbCl2 akan larut bila dipanaskan dan
kembali mengendap bila didinginkan.
Reaksi penting untuk proses pemisahan dan identifikasi dari Pb2+
Pengendapan golongan:
Pb2+ + 2 Cl- PbCl2(s)
panas====dingin
Pb2+ + 2 Cl-
Uji konfirmasi :Pb2+ + SO4
2- PbSO4(s)
Pb2+ + CrO42- PbCrO4(s)
(PbCl2, PbSO4 = endapan putih; dan PbCrO4 = endapan kuning
Penutup
I. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahawa:
- Dalam analisis kation digunakan tiga tahap yaitu pemisahan kation kation kedalam
golongan, pemisahan kation kation dari tiap golongan, dan identifikasi tiap kation.
- Kation pada golongan I terdiri atas 3 ion logam yaitu Ag2+,Hg2+,Pb2+.
- Pemisahan kation harus menggunakan asam klorida berlebih untuk mengedapkan kation
golongan I.
- Pb bereaksi dengan K2CrO4 dan H2SO4 akan membentuk endapan kuning (PbCrO4) dan
endapan Putih (PbSO4)
II. Saran
Pada pemisahan katian Pb2+ harus menggunakan asam klorida dengan benar karena
ketika mengunakan HCl yang terlalu banyak tidak dapat menyababkan PbCl2 larut kembali
dalam bentuk kompleks.
Daftar Pustaka
Drs. M. Sodiq Ibnu,M.Si dkk. Kimia Analitik 1. Malang . Universitas Negeri Malang.
Penuntun Praktikun Kimia Analitik 1. Tondano, Universitas Negeri Manado.
Mifta Nur Rahmat.2009.Laporan Praktikum Dasar Dasar Kimia Analitik. Kendari.Universitas
Haluoleo
http://id.wikipedia.org