8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
1/20
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Sejarah Wajibnya Mata Kuliah Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dan Kondisi
Wirausaha di Indonesia dan Negara Lain
Disusun oleh:
Nur Alivia Arianda (3425141811)
BIOLOGI 2014
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
2/20
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk diperkirakan
sebesar 231 juta jiwa pada tahun 2009 menurut perkiraan Badan Pusat Statistik Indonesia,
2009 dan merupakan negara nomor empat terbesar di dunia dalam hal jumlah penduduk.
Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu keuntungan jika ditinjau dari segi pasar
yang besar untuk menopang perkembangan industri di dalam negeri dan merupakan
kekuatan yang besar jika sumber daya manusia yang ada dikembangkan secara tepat. Di sisi
lain dengan jumlah penduduk yang besar menyebabkan Pemerintah Indonesia menghadapi
berbagai permasalahan sosial yang besar yakni menyediakan sarana pendidikan, pangan dan
sandang, lapangan pekerjaan yang besar dan masalah lainnya.
Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah
jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus terus
ditingkatkan. Masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah tingginya
tingkat pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja yang lebih besar
dibandingkan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Data Badan Pusat Statistik Sumatera
Utara tertanggal 02 Januari 2008 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Sumatera Utara
menempati urutan keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pada bulan Agustus 2007 di Sumatera Utara terdapat 571.334 orang penganggur.
Napitupulu (2009) menyatakan bahwa sampai saat ini sebanyak 82,2 persen lulusan
perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai. Lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi
pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Masa tunggu lulusan
perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan adalah selama enam bulan hingga tiga tahunhal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terdidik yang tidak terhindarkan. Lebih lanjut
Napitupulu menyatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada bulan
Februari 2008 tercatat 9,3 juta orang penganggur atau sebanyak 8,46 persen dari total
penduduk Indonesia. Pengangguran di tingkat SD-SMP berjumlah 4,8 juta orang dan
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
3/20
pengangguran jenjang sekolah menengah atas - universitas mencapai 4,5 juta orang.
Hendarman dalam Siswoyo (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
semakin rendah kemandirian dan semangat kewirausahaannya.
1.2 Identifikasi Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah yaitu:
1. Latar Belakang dan Sejarah wajibnya mata kuliah Kewirausahaan di Perguruan
Tinggi.
2. Kondisi wirausaha di Indonesia dan di Negara Lain.
1.1
Batasan Masalah
Dalam makalah ini dibatasi untuk membahas masalah yang berkaitan dengan sejarah
mata kuliah kewirausahaan dan kondisi wirausaha di Indonesia dan di Negara Lain.
1.2 Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang yang telah diuraikan, maka terdapat permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah wajibnya mata kuliah Kewirausahaan di Perguruan Tinggi?
2. Bagaimanakan bagaimanakah kondisi wirausaha di Indonesia dan di Negara Lain ?
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
4/20
BAB II
Pembahasan
2.1 Sejarah Mata Kuliah Kewirausahaan
Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merubah kurikulum
mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Sesuai dengan Undang-Undang No
12 tahun 2012, bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi dalam penyusunan kurikulum,
namun pada pelaksanaannya diperlukan rambu-rambu yang sama agar dapat mencapai hasil
yang optimal. Disamping itu, peserta didik di perguruan tinggi merupakan insan dewasa ,
sehingga dianggap sudah memiliki kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk
menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan atau professional. Sehubungan dengan itu, maka
perubahan pada proses pembelajaran menjadi penting dan akan menciptakan iklimakademik
yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa baik hardskills maupun softskills. Hal ini
sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam UU No 12 tahun 12 yaitu menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti
pembelajaran mata kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general education).
Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12 tahun 2012 sebagai mata kuliah
wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Dalam rangka
menyempurnakan capaian pembelajaran, maka MKDU ditambah dengan bahasa Inggris,
Kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong pada pengembangan karakter lainnya,
baik yang terintegrasi maupun individu. Mata Kuliah Kewirausahaan merupakan pelajaran
yang membentuk karakter wirausaha atau minimal mahasiswa menambah pengetahuanmahasiswa mengenai seluk-beluk bisnis baik dari sisi soft skill maupun hard skill sehingga
mahasiswa mampu memanfaatkan peluangpeluang yang ada di sekitarnya dalam
menciptakan usaha sendiri setelah lulus maupun saat masih kuliah. Pada tahun ini dihasilkan
rencana pembelajaran secara rinci, beserta bahan ajar yang kami berharap dapat digunakan
oleh kalangan dosen pengampu di perguruan tinggi. Penyusunan rencana pembelajaran dan
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
5/20
bahan ajar ini didanai oleh Satker Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti
tahun 2012.
2.2 Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship akan semakin digalakkan di
perguruan tinggi agar lulusan perguruan tinggi mampu mandiri. Pendidikan kewirausahaan
di perguruan tinggi diharapkan bisa menyiapkan mahasiswa untuk berani mandiri, tidak lagi
terfokus menjadi pencari kerja. Apalagi data pengangguran terdidik di Indonesia
menunjukkan, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin rendah kemandirian dan
semangat kewirausahaannya.
Tahun 2008, Indonesia mendapat ranking 1 di Asia dalam jumlah pengangguran
tertinggi. Hal ini dianggap mengancam stabilitas kawasan Asia mengingat secara
keseluruhan jumlah penduduk Indonesia lebih besar daripada negara-negara tetangga.
Meskipun ditengarai turun sekitar 9% dari tahun 2007, tapi secara umum angka ini tetap saja
dianggap yang tertinggi di Asia.
Berdasarkan hasil survei tenaga kerja Badan Pusat Statistik bulan Februari dan
Agustus 2009 memprediksi akan naiknya angka pengangguran di Indonesia sekitar 9%.
Sementara angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39 juta
jiwa atau 8,39 persen dari total angkatan kerja. Dari jumlah tersebut, pengangguran dengan
gelar sarjana sekitar 12,59%. Dari data di atas, sudah sangat jelas Indonesia mempunyai
permasalahan yang tidak ringan dalam mengatasi pengangguran, utamanya yang bergelar
sarjana. Sudah kuliah bayar mahal, ujung-ujungnya menganggur juga. Bila tidak segera
diatasi, angka ini bukannya semakin turun tapi akan melonjak naik. Apalagi bila mengingat
tiap tahun ada dua gelombang wisuda di tiap Perguruan Tinggi (PT), maka tinggal
mengalikan saja jumlah tersebut dengan jumlah PT di Indonesia.
No.
Pendidikan
Tertinggi
Yang
Ditamatkan
Berusaha
Sendiri
Tanpa
Dibantu
Berusaha
Sendiri
Dengan
Dibantu
Berusaha
Dengan
Buruh
Tetap
Pekerja
Buruh/Karyawan
Pekerja
Bebas
Pertanian
Pekerja
Bebas
Non.
Pertanian
Pekerja
Tidak
Dibayar
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
6/20
Untuk menjadi negara maju, sebuah negara paling tidak harus memiliki dua
persen dari jumlah penduduk. Di Amerika, misalnya, terdapat sekitar 11 persen
wirausahawan dari jumlah penduduk, Singapura sekitar 7 persen, dan di Indonesia baru
sekitar 0,18 persen. Pola menciptakan lapangan kerja di dunia sudah berubah. Dulu
pembukaan lapangan kerja menjadi tanggung jawab pemerintah. Sekarang semua pihak
baik pemerintah, pengusaha, dan lembaga pendidikan bertanggung jawab menciptakan
lapangan kerja.
Pendidikan kewirausahaan mesti berjalan secara berkesinambungan dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses pendidikan di perguruan tinggi. Upaya
tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi pengangguran terdidik yang terus meningkatdengan menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang tidak hanya berorientasi sebagai
pencari kerja, tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja. Sampai saat ini, sebanyak 82,2
persen lulusan perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai. Adapun masa tunggu lulusan
perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan selama enam bulan hingga tiga tahun.
1. T/BPS 18,7 39,0 1,9 4,5 9,1 2,1 24,7
2. T/BT SD 20,8 33,0 2,5 8,9 8,8 3,5 22,5
3. SD 21.3 27,4 2,8 14,8 6,1 5,3 22,2
4. SMP 22,7 19,5 3,6 27,0 3,2 4,7 19,35. SMA 16,7 12,2 4,2 52,7 0,8 2,4 10,9
6. SMK 13,8 8,3 3,8 64,0 0,4 2,5 7,2
7. DiplomaI/II 5,1 2,7 1,4 88,9 0,0 0,0 1,9
Diploma III 6,3 3,4 3,7 82,0 0,1 0,3 4,1
9. Universitas 5,8 3,4 4,9 83,1 0,0 0,5 2,2
TJumlah 1 19,5 23,0 3,1 27,2 4,7 4,0 18,5
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Selama
Seminggu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Pendidikan yang
Ditamatkan (2008) Sumber: BPS, 2008
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
7/20
Tingginya jumlah pengangguran berpendidikan tinggi menunjukkan, proses
pendidikan di perguruan tinggi kurang menyentuh persoalan-persoalan nyata di dalam
masyarakat. Perguruan tinggi belum bisa menghasilkan lulusan yang mampu berkreasi di
dalam keterbatasan dan berdaya juang di dalam tekanan. Rata-rata lama bersekolah
mestinya linear dengan pendapatan, tetapi di Indonesia tidak demikian. Persoalan ini
mesti serius diatasi, salah satunya dengan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di
kampus-kampus supaya para sarjana tidak berpikir hanya berburu pekerjaan, tetapi juga
menciptakan peluang berusaha karena sudah dilatih di kampus.
Dengan gencarnya pendidikan kewirausahaan, baik yang diintegrasikan dalam
kurikulum maupun kegiatan kemahasiswaan, pada 2014 ditargetkan sebanyak 20 persen
lulusan perguruan tinggi berhasil menjadi usahawan. Penciptaan komunitas usahawandari kalangan dosen dan lulusan perguruan tinggi ini ditargetkan bisa mempercepat
penambahan jumlah usahawan Indonesia yang saat ini baru berjumlah 0,18 persen dari
ideal 2 persen yang dibutuhkan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Perguruan Tinggi sejak awal telah menyertakan pendidikan kewirausahaan
dalam kurikulumnya. Diharapkan dengan adanya pendidikan kewirausahaan tersebut,
mahasiswa dapat mengembangkan jiwa usaha yang ditunjang dengan kemampuan
berbahasa asing serta kemampuan dalam keilmuan komputer. Sehingga ketika lulus nanti
mahasiswa dapat secara langsung menerapkan keilmuannya di masyarakat.
Program Pengembangan Kewirausahaan dilaksanakan untuk menumbuh
kembangkan jiwa kewirausahaan pada para mahasiswa dan juga staf pengajar serta
diharapkan menjadi wahana pengintegrasian secara sinergi antara penguasaan sains dan
teknologi dengan jiwa kewirausahaan. Selain itu diharapkan pula hasil-hasil penelitian
dan pengembangan tidak hanya bernilai akademis saja, namum mempunyai nilai tambah
bagi kemandirian perekonomian bangsa. Kewirausahaan, dapat didefinisikan sebagai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta
kemampuan mengoptimalisasikan sumberdaya dan mengambil tindakan serta bermotivasi
tinggi dalam mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya.
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
8/20
2.3 Perkembangan Wirausaha di Indonesia
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa
Pemerintah terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran
mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh
tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75
juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama. Sasaran kelompok masyarakat
yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan,
penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon
transmigran. Di tingkat nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama
5 Kementerian untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini
melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
Jumlah wirausaha di Indonesia masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat
rendah sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia, jumlah
wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang
sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di
beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi. Pemerintah Indonesia
menyadari bahwa dalam kegiatan Kewirausahaan di Indonesia akan meningkatkan efesiensi
ekonomi. Melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha
di Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.
2.4 Perkembangan Wirausaha di Negara Lain
Berbeda dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika
Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha
di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen. Hal ini
dikarenakan k ewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang
menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan
jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran
penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
9/20
waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan
mengendalikan stress hubungan dengan kerja.
Gambar 1. Grafik Perbandingan Jumlah Wirausaha Indonesia dengan Negara Lain
Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam
mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan
perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan
danpenyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,
keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan
perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan muda sangatlah
penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yang telah
dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampu
melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap
berwirausaha. Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang
memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan
pendapat Thomas Zimmerer bahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi
mahasiswanya untuk tergabung dalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran
secara jelas apa saja manfaat berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak
ada yang termotivasi untuk memperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak
perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang palingdominan memotivasi mahasiswa
http://4.bp.blogspot.com/-UfqAKgKtBm4/UlEaQg0nBwI/AAAAAAAAAAY/U2qh9MnUmEY/s1600/slide-6-638.jpg
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
10/20
dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3 faktor paling dominan dalam
memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan, faktor kebebasan, faktor
kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan
tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka di
Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu
produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan
menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan
menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan
inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa
yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link serta
belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada penyelenggara perguruan tinggi.
2.5 Kondisi Wirausaha di Jepang
Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju
didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi
terbesar kedua di Asia (Dibawah RRC) dan ketiga didunia (Selain AS dan RRC). Jepang
selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya
yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu
menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.
Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah
karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang
menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Data dari PBB ditahun
2011, Jepang memiliki GDP perkapita $37,039 dan GNP perkapita $30.455, dengan
demikian Jepang berada diurutan ke 21 negara dengan GDP dan GNP perkapita terbesar
didunia.
Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat
manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan
ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2.
Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
11/20
Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos
kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali
ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.
Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu
menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk Jepang enak
dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang
telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga
dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun
begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang
unggul.
Ekonomi negara Jepang yang dibangun sekitar tahun 1946, dibangun dengan pondasi
yang kuat dengan industri berat, manufaktur dan jasa sebagai penopang utama perekonomian
mereka. Industri milik Jepang adalah industri yang terbaik di dunia (tahun 2008 mengalahkan
AS). Industri Jepang menjadi raksasa dunia sejak 1960 sampai 2004. Industri Jepang sejak
lama topang oleh modal yang besar, SDM yang berkualitas, ketersediaan listrik dan peralatan
pendukung yang canggih.
Bursa Saham Tokyo, bursa efek terbesar nomor dua di dunia. Sejak periode Meiji
(1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme
model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan
ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000
orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode
Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi
kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada
swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji
berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.
Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia
setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya
sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional, tapi
produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
12/20
Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut
“keajaiban ekonomi Jepang”, yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-
an, dan 4% pada tahun 1980-an.Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif
dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca
perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian
Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat
diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali
kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya,
terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi menyebabkan
harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan harga aset.
Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat adanya “mitos tanah” bahwa harga tanah
tidak akan jatuh. Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat
kebijakan uang ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat
diskonto resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak
penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti. Indeks rata-
rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur 1990.Pertumbuhan
ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi
riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan
harga aset pada 1980-an. Institusi keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah
mengeluarkan pinjaman uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah
mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya
terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000.
Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat,
Jepang bersama Jerman dan Korea Selatan adalah 3 negara yang pernah mencatatkan diri
sebagai negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah
dunia,dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun,. dan perekonomian terbesar ke-3 di duniasetelah AS dan Republik Rakyat Tiongkok dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.
Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran,
transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi. Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di
bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
13/20
kimia, tekstil, dan pengolahan makanan. Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto
Jepang berasal dari sektor jasa.
Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta orang. Tingkat
pengangguran di Jepang sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam
produktivitas tenaga kerja. Menurut indeks Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah
per jam terbesar di dunia. Toyota Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT
DoCoMo, Nippon Telegraph & Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda,
Mitsubishi Corporation, dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang
pada tahun 2008. Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global
2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006). Bursa
Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor dua di dunia. Indeks dari 225
saham perusahaan besar yang diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei 225.
Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat ke-12, dan
termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model
Jepang memiliki sejumlah ciri khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan
perusahaan yang saling memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah
( shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan serikat buruh dilakukan
setiap awal musim semi. Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal, seperti Sistem
Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office lady. Perusahaan di Jepang mengenal kenaikan
pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan seumur hidup. Kejatuhan ekonomi
gelembung yang diikuti kebangkrutan besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja
menyebabkan jaminan pekerjaan seumur hidup mulai ditinggalkan. Perusahaan Jepang
dikenal dengan metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham
sangat jarang. Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5 negara
paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik.
Total ekspor Jepang pada tahun 2005 adalah 4.210 dolar AS per kapita. Pasar ekspor
terbesar Jepang tahun 2006 adalah Amerika Serikat 22,8%, Uni Eropa 14,5%, Tiongkok
14,3%, Korea Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong Kong 5,6%. Produk ekspor unggulan
Jepang adalah alat transportasi, kendaraan bermotor, elektronik, mesin-mesin listrik, dan
bahan kimia.Negara sumber impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006 adalah Tiongkok
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
14/20
20,5%, AS 12,0%, Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab 5,5%, Australia
4,8%, Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama Jepang adalah mesin-mesin
dan perkakas, minyak bumi, bahan makanan, tekstil, dan bahan mentah untuk industri.
Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar).
Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRT, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili,
dengan total tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996.
Pertanian adalah sektor industri andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia
II. Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian.
Sepanjang “masa keajaiban ekonomi Jepang”, angk atan kerja di bidang pertanian terus
menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008. Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000
keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000
keluarga petani pengusaha. Sebagian besar angkatan kerja pertanian sudah berusia lanjut,
sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang bekerja di bidang pertanian.
Diperkirakan oleh pengamat ekonomi bahwa, Jepang bersama Korea Selatan, India
dan RRT akan benar-benar mendominasi dunia pada tahun 2030 dan mematahkan dominasi
barat atas perekonomian dunia.
Sektor jasa
Japan Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia
Sejumlah tiga perempat dari total penghasilan ekonomi Jepang berasal dari sektor jasa.
Industri utama sektor jasa di Jepang berupa bank, asuransi, realestat, bisnis eceran,
transportasi, dan telekomunikasi. Mitsubishi UFJ, Mizuho, NTT, TEPCO, Nomura,
Mitsubishi Estate, Tokio Marine, Japan Railway, Seven & I, dan Japan Airlines adalah
nama-nama perusahaan Jepang yang termasuk perusahaan terbesar dunia. Kebijakan
Pemerintah Jepang di masa Perdana Menteri Junichiro Koizumi melakukan swastanisasi
Japan Post. Enam keiretsu utama terdiri dari grup Mitsubishi, Sumitomo, Fuyo, Mitsui,
Dai-Ichi Kangyo, dan Sanwa. Sejumlah 326 perusahaan Jepang berada dalam daftar
Forbes Global 2000 atau 16,3% dari total perusahaan dalam daftar Forbes Global 2000
pada tahun 2006.
Sektor industri
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
15/20
Industri utama Jepang yang paling dikenal dunia adalah otomotifnya (baik motor
ataupun mobil), tetapi lebih dari itu Jepang juga negara penghasil kapal, elektronik,
ponsel, mesin, robot (android), baja (metal), komputer, tekstil, sutera, bio-industri,
semikonduktor, farmasi, kertas, petrokimia, makanan, teknologi ruang angkasa,
alumunium dan lainnya. Hampir semua industri di Jepang laku di ekspor. Mau bukti?
lihat saja, di jalan-jalan Indonesia, India, Malaysia dan Filipina banyak dijumpai mobil
buatan Honda, Suzuki, Toyota, Hino, Isuzu, Mitsubishi dan Mazda. Alat-alat rumah
tangga didominasi alat buatan Jepang seperti Sharp, Mito, Mitoshiba, Toshiba, Canon dll.
Peripheral, panel plasma, semikonduktor dan komputer merek Canon, Hitachi, Fujitsu
dan Toshiba juga diminati dunia.Sampai sekarang, Jepang adalah negara industri paling
sukses sepanjang sejarah.
Industri manufaktur di Jepang Lexus LS, sedan mewah produk unggulan Lexus
dari Toyota. Industri ekspor utama Jepang adalah otomotif, elektronik konsumen (lihat
industri elektronik konsumen Jepang), komputer, semikonduktor, besi, dan baja. Industri
penting lain dalam ekonomi Jepang adalah petrokimia, farmasi, bioindustri, galangan
kapal, dirgantara, tekstil, dan makanan yang diproses. Industri manufaktur Jepang banyak
bergantung pada impor bahan mentah dan bahan bakar minyak.
Kawasan industri tersebar di sejumlah prefektur. Di wilayah Kantō, kawasan
industri berada di Chiba, Kanagawa, Saitama, dan Tokyo (kawasan industri Keihin). Di
wilayah Tōkai, kawasan industri Chukyo-Tokai berada di Aichi, Gifu, Mie, dan
Shizuoka. Di wilayah Kansai, kawasan industri Hanshin berada di Osaka, Kyoto, dan
Kobe. Kawasan industri Setouchi mencakup barat daya Pulau Honshu dan bagian utara
Shikoku sekitar Laut Pedalaman Seto, sementara di Kyushu, kawasan industri berada di
bagian utara Kyushu.
Selain itu, Jepang juga menguasai global melalui industri anime (animasi) dan
produk perfilman mereka. Anime (animasi) Jepang menyerbu dan laris manis dipasaran
dunia seperti : Doraemon, Ninja Hatori, Naruto, One Piece dll. Dari industri animasi-nya
(anime), Jepang membukukan keutungan bersih total sekitar 2.983,03 milliar Yen.
Sektor Pertanian
Padi adalah tanaman pangan terpenting di Jepang. Pemandangan sawah dan hasil
panen di Kurihara, Prefektur Miyagi pada musim gugur. Walaupun hanya 12% dari luas
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
16/20
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
17/20
aprikot, lobak, jagung, kentang, ketan, gandum, bunga dan wasabi. Meskipun
swasembada, untuk membuat Sanbei, Jepang masih mengimpor beras dari Vietnam dan
Thailand.
Sektor Perikanan
Jepang menempati urutan ke-2 di dunia di belakang Republik Rakyat Tiongkok
dalam tonase penangkapan ikan (tahun 1989: 11,9 juta ton), kenaikan tipis dari 11,1 juta
ton pada tahun 1980. Setelah terjadi krisis minyak 1973, perikanan laut dalam di Jepang
menurun. Pada tahun 1980-an, total tangkapan ikan per tahun rata-rata 2 juta ton.
Perikanan lepas pantai mencapai 50 % dari penangkapan ikan total pada akhir 1980-an,
meski beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan.
Perikanan pesisir dilakukan dengan perahu kecil, jala, atau teknik penangkaran
terhitung sekitar sepertiga produksi total industri perikanan Jepang. Sementara itu,
perikanan lepas pantai dengan kapal ukuran menengah terhitung sekitar lebih dari
separuh produksi total. Di antara hasil laut yang diambil misalnya: sarden, cakalang,
kepiting, udang, salem, cumi-cumi, kerang, tuna, saury, yellowtail, dan makerel.
Jepang termasuk salah satu negara yang memiliki armada perikanan terbesar di
dunia. Walaupun demikian, Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia
(senilai AS$ 14 miliar) Sejak tahun 1996, Jepang berada di peringkat ke-6 dalam total
tangkapan ikan di bawah RRT, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili. Jepang jugamenebarkan kontroversi dengan mendukung perburuan ikan paus.
Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di
dunia setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional.
Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan
internasional, tapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan
pelayanan..
Perikanan Jepang sangat maju dengan dukungan alat-alat penangkapan ikan yang
modern, armada yang besar dan bermodal serta area penangkapan yang sangat luas. Tak
heran Jepang pernah menjadi produsen ikan nomor 1 dunia sejak 1968 sampai 1996. Pada
1996, produksi ikan di Jepang terus merosot dan akhirnya berada diposisi ke-enam
sampai sekarang. Tetapi, armada perikanan tetap merupakan yang terbaik didunia. Hasil
perikanan/tangkapan nelayan Jepang pada umunya yaitu : tuna, cakalang, sarden,
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
18/20
makerel, cod, haring, paus, anjing laut, salem, kepiting, gurita, cumi, belut laut, udang,
salmon, kerang tiram, saury dan jenis-jenis lain. Sedangkan, babi, sapi, kuda, domba,
ayam, itik dan anjing laut serta buaya dan ular adalah hasil peternakan Jepang.
Sektor Pertambangan
Pertambangan adalah usaha yang kurang berhasil di Jepang, karena bumi Jepang
sangat miskin dan sedikit sekali menghasilkan mineral. Bumi Jepang tercatat hanya
menghasilkan garam, batubara, tembaga, bauksit, emas, biji besi, biji nikel, tungsten dan
gas alam dalam jumlah sedikit, yang jauh dari cukup. Hanya energi air, panas bumi,
angin dan panas matahari yang terdapat dalam jumlah yang melimpah.
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
19/20
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Mata Kuliah Kewirausahaan merupakan pelajaran yang membentuk karakter
wirausaha atau minimal mahasiswa menambah pengetahuan mahasiswa mengenai seluk-
beluk bisnis baik dari sisi soft skill maupun hard skill sehingga mahasiswa mampu
memanfaatkan peluang-peluang yang ada di sekitarnya dalam menciptakan usaha sendiri
setelah lulus maupun saat masih kuliah.
Pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship akan semakin digalakkan di
perguruan tinggi agar lulusan perguruan tinggi mampu mandiri. Pendidikan kewirausahaan
di perguruan tinggi diharapkan bisa menyiapkan mahasiswa untuk berani mandiri, tidak lagi
terfokus menjadi pencari kerja.
Jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk di
Indonesia yang sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah
wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi. Berbeda
dengan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan
negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha di Singapura juga
tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen.
8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)
20/20
Daftar Pustaka
www.pendidikan-diy.go.id
http://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.html
http://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.html
http://stibainvada.ac.id/kampus/index.php_option=com_content&view=article&id=51:pendidi
http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepang
http://www.pendidikan-diy.go.id/http://www.pendidikan-diy.go.id/http://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.htmlhttp://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.htmlhttp://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.htmlhttp://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.htmlhttp://stibainvada.ac.id/kampus/index.php?option=com_content&view=article&id=51:pendidihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.htmlhttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepanghttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://stibainvada.ac.id/kampus/index.php?option=com_content&view=article&id=51:pendidihttp://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.htmlhttp://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.htmlhttp://www.pendidikan-diy.go.id/Top Related