Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

download Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

of 9

Transcript of Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    1/20

    MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

    Sejarah Wajibnya Mata Kuliah Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dan Kondisi

    Wirausaha di Indonesia dan Negara Lain

    Disusun oleh:

    Nur Alivia Arianda (3425141811)

    BIOLOGI 2014

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2016

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    2/20

    BAB I

    Pendahuluan

    1.1  Latar Belakang

    Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk diperkirakan

    sebesar 231 juta jiwa pada tahun 2009 menurut perkiraan Badan Pusat Statistik Indonesia,

    2009 dan merupakan negara nomor empat terbesar di dunia dalam hal jumlah penduduk.

    Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu keuntungan jika ditinjau dari segi pasar

    yang besar untuk menopang perkembangan industri di dalam negeri dan merupakan

    kekuatan yang besar jika sumber daya manusia yang ada dikembangkan secara tepat. Di sisi

    lain dengan jumlah penduduk yang besar menyebabkan Pemerintah Indonesia menghadapi

     berbagai permasalahan sosial yang besar yakni menyediakan sarana pendidikan, pangan dan

    sandang, lapangan pekerjaan yang besar dan masalah lainnya.

    Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah

     jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus terus

    ditingkatkan. Masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah tingginya

    tingkat pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja yang lebih besar

    dibandingkan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Data Badan Pusat Statistik Sumatera

    Utara tertanggal 02 Januari 2008 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Sumatera Utara

    menempati urutan keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    Pada bulan Agustus 2007 di Sumatera Utara terdapat 571.334 orang penganggur.

     Napitupulu (2009) menyatakan bahwa sampai saat ini sebanyak 82,2 persen lulusan

     perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai. Lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi

     pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Masa tunggu lulusan

     perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan adalah selama enam bulan hingga tiga tahunhal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terdidik yang tidak terhindarkan. Lebih lanjut

     Napitupulu menyatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada bulan

    Februari 2008 tercatat 9,3 juta orang penganggur atau sebanyak 8,46 persen dari total

     penduduk Indonesia. Pengangguran di tingkat SD-SMP berjumlah 4,8 juta orang dan

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    3/20

     pengangguran jenjang sekolah menengah atas - universitas mencapai 4,5 juta orang.

    Hendarman dalam Siswoyo (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang 

    semakin rendah kemandirian dan semangat kewirausahaannya.

    1.2  Identifikasi Masalah

    Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

    masalah yaitu:

    1.  Latar Belakang dan Sejarah wajibnya mata kuliah Kewirausahaan di Perguruan

    Tinggi.

    2.  Kondisi wirausaha di Indonesia dan di Negara Lain.

    1.1 

    Batasan Masalah

    Dalam makalah ini dibatasi untuk membahas masalah yang berkaitan dengan sejarah

    mata kuliah kewirausahaan dan kondisi wirausaha di Indonesia dan di Negara Lain.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari Latar Belakang yang telah diuraikan, maka terdapat permasalahan sebagai berikut :

    1.  Bagaimana sejarah wajibnya mata kuliah Kewirausahaan di Perguruan Tinggi?

    2.  Bagaimanakan bagaimanakah kondisi wirausaha di Indonesia dan di Negara Lain ?

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    4/20

    BAB II

    Pembahasan

    2.1 Sejarah Mata Kuliah Kewirausahaan

    Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merubah kurikulum

    mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Sesuai dengan Undang-Undang No

    12 tahun 2012, bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi dalam penyusunan kurikulum,

    namun pada pelaksanaannya diperlukan rambu-rambu yang sama agar dapat mencapai hasil

    yang optimal. Disamping itu, peserta didik di perguruan tinggi merupakan insan dewasa ,

    sehingga dianggap sudah memiliki kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk

    menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan atau professional. Sehubungan dengan itu, maka

     perubahan pada proses pembelajaran menjadi penting dan akan menciptakan iklimakademik

    yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa baik hardskills maupun  softskills. Hal ini

    sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam UU No 12 tahun 12 yaitu menjadi manusia

    yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat,

     berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan

     bangsa.

    Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti

     pembelajaran mata kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general education).

    Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12 tahun 2012 sebagai mata kuliah

    wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Dalam rangka

    menyempurnakan capaian pembelajaran, maka MKDU ditambah dengan bahasa Inggris,

    Kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong pada pengembangan karakter lainnya,

     baik yang terintegrasi maupun individu. Mata Kuliah Kewirausahaan merupakan pelajaran

    yang membentuk karakter wirausaha atau minimal mahasiswa menambah pengetahuanmahasiswa mengenai seluk-beluk bisnis baik dari sisi soft skill maupun hard skill sehingga

    mahasiswa mampu memanfaatkan peluangpeluang yang ada di sekitarnya dalam

    menciptakan usaha sendiri setelah lulus maupun saat masih kuliah. Pada tahun ini dihasilkan

    rencana pembelajaran secara rinci, beserta bahan ajar yang kami berharap dapat digunakan

    oleh kalangan dosen pengampu di perguruan tinggi. Penyusunan rencana pembelajaran dan

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    5/20

     bahan ajar ini didanai oleh Satker Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti

    tahun 2012. 

    2.2 Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan

    Pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship  akan semakin digalakkan di

     perguruan tinggi agar lulusan perguruan tinggi mampu mandiri. Pendidikan kewirausahaan

    di perguruan tinggi diharapkan bisa menyiapkan mahasiswa untuk berani mandiri, tidak lagi

    terfokus menjadi pencari kerja. Apalagi data pengangguran terdidik di Indonesia

    menunjukkan, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin rendah kemandirian dan

    semangat kewirausahaannya. 

    Tahun 2008, Indonesia mendapat ranking 1 di Asia dalam jumlah pengangguran

    tertinggi. Hal ini dianggap mengancam stabilitas kawasan Asia mengingat secara

    keseluruhan jumlah penduduk Indonesia lebih besar daripada negara-negara tetangga.

    Meskipun ditengarai turun sekitar 9% dari tahun 2007, tapi secara umum angka ini tetap saja

    dianggap yang tertinggi di Asia. 

    Berdasarkan hasil survei tenaga kerja Badan Pusat Statistik bulan Februari dan

    Agustus 2009 memprediksi akan naiknya angka pengangguran di Indonesia sekitar 9%.

    Sementara angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39 juta

     jiwa atau 8,39 persen dari total angkatan kerja. Dari jumlah tersebut, pengangguran dengan

    gelar sarjana sekitar 12,59%. Dari data di atas, sudah sangat jelas Indonesia mempunyai

     permasalahan yang tidak ringan dalam mengatasi pengangguran, utamanya yang bergelar

    sarjana. Sudah kuliah bayar mahal, ujung-ujungnya menganggur juga. Bila tidak segera

    diatasi, angka ini bukannya semakin turun tapi akan melonjak naik. Apalagi bila mengingat

    tiap tahun ada dua gelombang wisuda di tiap Perguruan Tinggi (PT), maka tinggal

    mengalikan saja jumlah tersebut dengan jumlah PT di Indonesia.

     No.

    Pendidikan

    Tertinggi

    Yang

    Ditamatkan

    Berusaha

    Sendiri

    Tanpa

    Dibantu

    Berusaha

    Sendiri

    Dengan

    Dibantu

    Berusaha

    Dengan

    Buruh

    Tetap

    Pekerja

    Buruh/Karyawan

    Pekerja

    Bebas

    Pertanian

    Pekerja

    Bebas

     Non.

    Pertanian

    Pekerja

    Tidak

    Dibayar

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    6/20

     

    Untuk menjadi negara maju, sebuah negara paling tidak harus memiliki dua

     persen dari jumlah penduduk. Di Amerika, misalnya, terdapat sekitar 11 persen

    wirausahawan dari jumlah penduduk, Singapura sekitar 7 persen, dan di Indonesia baru

    sekitar 0,18 persen. Pola menciptakan lapangan kerja di dunia sudah berubah. Dulu

     pembukaan lapangan kerja menjadi tanggung jawab pemerintah. Sekarang semua pihak

     baik pemerintah, pengusaha, dan lembaga pendidikan bertanggung jawab menciptakan

    lapangan kerja.

    Pendidikan kewirausahaan mesti berjalan secara berkesinambungan dan menjadi

     bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses pendidikan di perguruan tinggi. Upaya

    tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi pengangguran terdidik yang terus meningkatdengan menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang tidak hanya berorientasi sebagai

     pencari kerja, tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja. Sampai saat ini, sebanyak 82,2

     persen lulusan perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai. Adapun masa tunggu lulusan

     perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan selama enam bulan hingga tiga tahun.

    1. T/BPS 18,7 39,0 1,9 4,5 9,1 2,1 24,7

    2. T/BT SD 20,8 33,0 2,5 8,9 8,8 3,5 22,5

    3. SD 21.3 27,4 2,8 14,8 6,1 5,3 22,2

    4. SMP 22,7 19,5 3,6 27,0 3,2 4,7 19,35. SMA 16,7 12,2 4,2 52,7 0,8 2,4 10,9

    6. SMK 13,8 8,3 3,8 64,0 0,4 2,5 7,2

    7. DiplomaI/II 5,1 2,7 1,4 88,9 0,0 0,0 1,9

    Diploma III 6,3 3,4 3,7 82,0 0,1 0,3 4,1

    9. Universitas 5,8 3,4 4,9 83,1 0,0 0,5 2,2

    TJumlah 1 19,5 23,0 3,1 27,2 4,7 4,0 18,5

    Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Selama

    Seminggu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Pendidikan yang

    Ditamatkan (2008) Sumber: BPS, 2008

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    7/20

    Tingginya jumlah pengangguran berpendidikan tinggi menunjukkan, proses

     pendidikan di perguruan tinggi kurang menyentuh persoalan-persoalan nyata di dalam

    masyarakat. Perguruan tinggi belum bisa menghasilkan lulusan yang mampu berkreasi di

    dalam keterbatasan dan berdaya juang di dalam tekanan. Rata-rata lama bersekolah

    mestinya linear dengan pendapatan, tetapi di Indonesia tidak demikian. Persoalan ini

    mesti serius diatasi, salah satunya dengan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di

    kampus-kampus supaya para sarjana tidak berpikir hanya berburu pekerjaan, tetapi juga

    menciptakan peluang berusaha karena sudah dilatih di kampus.

    Dengan gencarnya pendidikan kewirausahaan, baik yang diintegrasikan dalam

    kurikulum maupun kegiatan kemahasiswaan, pada 2014 ditargetkan sebanyak 20 persen

    lulusan perguruan tinggi berhasil menjadi usahawan. Penciptaan komunitas usahawandari kalangan dosen dan lulusan perguruan tinggi ini ditargetkan bisa mempercepat

     penambahan jumlah usahawan Indonesia yang saat ini baru berjumlah 0,18 persen dari

    ideal 2 persen yang dibutuhkan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi bangsa.

    Perguruan Tinggi sejak awal telah menyertakan pendidikan kewirausahaan

    dalam kurikulumnya. Diharapkan dengan adanya pendidikan kewirausahaan tersebut,

    mahasiswa dapat mengembangkan jiwa usaha yang ditunjang dengan kemampuan

     berbahasa asing serta kemampuan dalam keilmuan komputer. Sehingga ketika lulus nanti

    mahasiswa dapat secara langsung menerapkan keilmuannya di masyarakat.

    Program Pengembangan Kewirausahaan dilaksanakan untuk menumbuh

    kembangkan jiwa kewirausahaan pada para mahasiswa dan juga staf pengajar serta

    diharapkan menjadi wahana pengintegrasian secara sinergi antara penguasaan sains dan

    teknologi dengan jiwa kewirausahaan. Selain itu diharapkan pula hasil-hasil penelitian

    dan pengembangan tidak hanya bernilai akademis saja, namum mempunyai nilai tambah

     bagi kemandirian perekonomian bangsa. Kewirausahaan, dapat didefinisikan sebagai

    kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta

    kemampuan mengoptimalisasikan sumberdaya dan mengambil tindakan serta bermotivasi

    tinggi dalam mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya.

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    8/20

    2.3 Perkembangan Wirausaha di Indonesia

    Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa

    Pemerintah terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran

    mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh

    tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75

     juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama. Sasaran kelompok masyarakat

    yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan,

     penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon

    transmigran. Di tingkat nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama

    5 Kementerian untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan

    kesejahteraan tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini

    melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perindustrian,

    Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian

    Pemuda dan Olahraga.

    Jumlah wirausaha di Indonesia masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat

    rendah sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia, jumlah

    wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang

    sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di

     beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi. Pemerintah Indonesia

    menyadari bahwa dalam kegiatan Kewirausahaan di Indonesia akan meningkatkan efesiensi

    ekonomi. Melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha

    di Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.

    2.4 Perkembangan Wirausaha di Negara Lain

    Berbeda dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika

    Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha

    di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen. Hal ini

    dikarenakan k ewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang

    menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan

     jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran

     penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    9/20

    waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan

    mengendalikan stress hubungan dengan kerja.

    Gambar 1. Grafik Perbandingan Jumlah Wirausaha Indonesia dengan Negara Lain

    Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam

    mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan

     perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan

    danpenyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,

    keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan

     perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan muda sangatlah

     penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yang telah

    dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampu

    melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap

     berwirausaha. Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang

    memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan

     pendapat Thomas Zimmerer bahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan

    tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi

    mahasiswanya untuk tergabung dalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran

    secara jelas apa saja manfaat berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak

    ada yang termotivasi untuk memperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak

     perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang palingdominan memotivasi mahasiswa

    http://4.bp.blogspot.com/-UfqAKgKtBm4/UlEaQg0nBwI/AAAAAAAAAAY/U2qh9MnUmEY/s1600/slide-6-638.jpg

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    10/20

    dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3 faktor paling dominan dalam

    memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan, faktor kebebasan, faktor

    kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan.

    Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan

    tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka di

    Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu

     produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan

    menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan

    menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan

    inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa

    yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link  serta

     belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada penyelenggara perguruan tinggi. 

    2.5 Kondisi Wirausaha di Jepang

    Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju

    didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi

    terbesar kedua di Asia (Dibawah RRC) dan ketiga didunia (Selain AS dan RRC). Jepang

    selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya

    yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu

    menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.

    Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah

    karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang

    menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Data dari PBB ditahun

    2011, Jepang memiliki GDP perkapita $37,039 dan GNP perkapita $30.455, dengan

    demikian Jepang berada diurutan ke 21 negara dengan GDP dan GNP perkapita terbesar

    didunia.

    Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat

    manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan

    ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2.

    Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    11/20

    Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos

    kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali

    ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.

    Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu

    menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk Jepang enak

    dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang

    telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga

    dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun

     begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang

    unggul.

    Ekonomi negara Jepang yang dibangun sekitar tahun 1946, dibangun dengan pondasi

    yang kuat dengan industri berat, manufaktur dan jasa sebagai penopang utama perekonomian

    mereka. Industri milik Jepang adalah industri yang terbaik di dunia (tahun 2008 mengalahkan

    AS). Industri Jepang menjadi raksasa dunia sejak 1960 sampai 2004. Industri Jepang sejak

    lama topang oleh modal yang besar, SDM yang berkualitas, ketersediaan listrik dan peralatan

     pendukung yang canggih.

    Bursa Saham Tokyo, bursa efek terbesar nomor dua di dunia. Sejak periode Meiji

    (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme

    model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan

    ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000

    orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode

    Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi

    kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada

    swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji

     berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.

    Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia

    setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya

    sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional, tapi

     produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    12/20

    Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut

    “keajaiban ekonomi Jepang”, yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-

    an, dan 4% pada tahun 1980-an.Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif

    dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca

     perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian

    Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat

    diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali

    kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya,

    terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi menyebabkan

    harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan harga aset.

    Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat adanya “mitos tanah” bahwa harga tanah

    tidak akan jatuh. Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat

    kebijakan uang ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat

    diskonto resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak

     penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti. Indeks rata-

    rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur 1990.Pertumbuhan

    ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi

    riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan

    harga aset pada 1980-an. Institusi keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah

    mengeluarkan pinjaman uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah

    mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya

    terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000.

    Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat,

    Jepang bersama Jerman dan Korea Selatan adalah 3 negara yang pernah mencatatkan diri

    sebagai negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah

    dunia,dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun,. dan perekonomian terbesar ke-3 di duniasetelah AS dan Republik Rakyat Tiongkok dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.

    Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran,

    transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi. Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di

     bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    13/20

    kimia, tekstil, dan pengolahan makanan. Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto

    Jepang berasal dari sektor jasa.

    Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta orang. Tingkat

     pengangguran di Jepang sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam

     produktivitas tenaga kerja. Menurut indeks Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah

     per jam terbesar di dunia. Toyota Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT

    DoCoMo, Nippon Telegraph & Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda,

    Mitsubishi Corporation, dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang

     pada tahun 2008. Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global

    2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006). Bursa

    Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor dua di dunia. Indeks dari 225

    saham perusahaan besar yang diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei 225.

    Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat ke-12, dan

    termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model

    Jepang memiliki sejumlah ciri khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan

     perusahaan yang saling memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah

    ( shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan serikat buruh dilakukan

    setiap awal musim semi. Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal, seperti Sistem

     Nenkō, nemawashi,  salaryman, dan office lady. Perusahaan di Jepang mengenal kenaikan

     pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan seumur hidup. Kejatuhan ekonomi

    gelembung yang diikuti kebangkrutan besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja

    menyebabkan jaminan pekerjaan seumur hidup mulai ditinggalkan. Perusahaan Jepang

    dikenal dengan metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham

    sangat jarang. Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5 negara

     paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik.

    Total ekspor Jepang pada tahun 2005 adalah 4.210 dolar AS per kapita. Pasar ekspor

    terbesar Jepang tahun 2006 adalah Amerika Serikat 22,8%, Uni Eropa 14,5%, Tiongkok

    14,3%, Korea Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong Kong 5,6%. Produk ekspor unggulan

    Jepang adalah alat transportasi, kendaraan bermotor, elektronik, mesin-mesin listrik, dan

     bahan kimia.Negara sumber impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006 adalah Tiongkok

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    14/20

    20,5%, AS 12,0%, Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab 5,5%, Australia

    4,8%, Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama Jepang adalah mesin-mesin

    dan perkakas, minyak bumi, bahan makanan, tekstil, dan bahan mentah untuk industri.

    Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar).

    Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRT, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili,

    dengan total tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996.

    Pertanian adalah sektor industri andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia

    II. Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian.

    Sepanjang “masa keajaiban ekonomi Jepang”, angk atan kerja di bidang pertanian terus

    menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008. Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000

    keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000

    keluarga petani pengusaha. Sebagian besar angkatan kerja pertanian sudah berusia lanjut,

    sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang bekerja di bidang pertanian.

    Diperkirakan oleh pengamat ekonomi bahwa, Jepang bersama Korea Selatan, India

    dan RRT akan benar-benar mendominasi dunia pada tahun 2030 dan mematahkan dominasi

     barat atas perekonomian dunia.

      Sektor jasa 

    Japan Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia

    Sejumlah tiga perempat dari total penghasilan ekonomi Jepang berasal dari sektor jasa.

    Industri utama sektor jasa di Jepang berupa bank, asuransi, realestat, bisnis eceran,

    transportasi, dan telekomunikasi. Mitsubishi UFJ, Mizuho, NTT, TEPCO, Nomura,

    Mitsubishi Estate, Tokio Marine, Japan Railway, Seven & I, dan Japan Airlines adalah

    nama-nama perusahaan Jepang yang termasuk perusahaan terbesar dunia. Kebijakan

    Pemerintah Jepang di masa Perdana Menteri Junichiro Koizumi melakukan swastanisasi

    Japan Post. Enam keiretsu utama terdiri dari grup Mitsubishi, Sumitomo, Fuyo, Mitsui,

    Dai-Ichi Kangyo, dan Sanwa. Sejumlah 326 perusahaan Jepang berada dalam daftar

    Forbes Global 2000 atau 16,3% dari total perusahaan dalam daftar Forbes Global 2000

     pada tahun 2006.

      Sektor industri 

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    15/20

    Industri utama Jepang yang paling dikenal dunia adalah otomotifnya (baik motor

    ataupun mobil), tetapi lebih dari itu Jepang juga negara penghasil kapal, elektronik,

     ponsel, mesin, robot (android), baja (metal), komputer, tekstil, sutera, bio-industri,

    semikonduktor, farmasi, kertas, petrokimia, makanan, teknologi ruang angkasa,

    alumunium dan lainnya. Hampir semua industri di Jepang laku di ekspor. Mau bukti?

    lihat saja, di jalan-jalan Indonesia, India, Malaysia dan Filipina banyak dijumpai mobil

     buatan Honda, Suzuki, Toyota, Hino, Isuzu, Mitsubishi dan Mazda. Alat-alat rumah

    tangga didominasi alat buatan Jepang seperti Sharp, Mito, Mitoshiba, Toshiba, Canon dll.

    Peripheral, panel plasma, semikonduktor dan komputer merek Canon, Hitachi, Fujitsu

    dan Toshiba juga diminati dunia.Sampai sekarang, Jepang adalah negara industri paling

    sukses sepanjang sejarah.

    Industri manufaktur di Jepang Lexus LS, sedan mewah produk unggulan Lexus

    dari Toyota. Industri ekspor utama Jepang adalah otomotif, elektronik konsumen (lihat

    industri elektronik konsumen Jepang), komputer, semikonduktor, besi, dan baja. Industri

     penting lain dalam ekonomi Jepang adalah petrokimia, farmasi, bioindustri, galangan

    kapal, dirgantara, tekstil, dan makanan yang diproses. Industri manufaktur Jepang banyak

     bergantung pada impor bahan mentah dan bahan bakar minyak.

    Kawasan industri tersebar di sejumlah  prefektur. Di wilayah Kantō, kawasan

    industri berada di Chiba, Kanagawa, Saitama, dan Tokyo (kawasan industri Keihin). Di

    wilayah Tōkai, kawasan industri Chukyo-Tokai berada di Aichi, Gifu, Mie, dan

    Shizuoka. Di wilayah Kansai, kawasan industri Hanshin berada di Osaka, Kyoto, dan

    Kobe. Kawasan industri Setouchi mencakup barat daya Pulau Honshu dan bagian utara

    Shikoku sekitar Laut Pedalaman Seto, sementara di Kyushu, kawasan industri berada di

     bagian utara Kyushu.

    Selain itu, Jepang juga menguasai global melalui industri anime (animasi) dan

     produk perfilman mereka. Anime (animasi) Jepang menyerbu dan laris manis dipasaran

    dunia seperti : Doraemon, Ninja Hatori, Naruto, One Piece dll. Dari industri animasi-nya

    (anime), Jepang membukukan keutungan bersih total sekitar 2.983,03 milliar Yen.

      Sektor Pertanian 

    Padi adalah tanaman pangan terpenting di Jepang. Pemandangan sawah dan hasil

     panen di Kurihara, Prefektur Miyagi pada musim gugur. Walaupun hanya 12% dari luas

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    16/20

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    17/20

    aprikot, lobak, jagung, kentang, ketan, gandum, bunga dan wasabi. Meskipun

    swasembada, untuk membuat Sanbei, Jepang masih mengimpor beras dari Vietnam dan

    Thailand.

      Sektor Perikanan 

    Jepang menempati urutan ke-2 di dunia di belakang Republik Rakyat Tiongkok

    dalam tonase penangkapan ikan (tahun 1989: 11,9 juta ton), kenaikan tipis dari 11,1 juta

    ton pada tahun 1980. Setelah terjadi krisis minyak 1973, perikanan laut dalam di Jepang

    menurun. Pada tahun 1980-an, total tangkapan ikan per tahun rata-rata 2 juta ton.

    Perikanan lepas pantai mencapai 50 % dari penangkapan ikan total pada akhir 1980-an,

    meski beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan.

    Perikanan pesisir dilakukan dengan perahu kecil, jala, atau teknik penangkaran

    terhitung sekitar sepertiga produksi total industri perikanan Jepang. Sementara itu,

     perikanan lepas pantai dengan kapal ukuran menengah terhitung sekitar lebih dari

    separuh produksi total. Di antara hasil laut yang diambil misalnya: sarden, cakalang,

    kepiting, udang, salem, cumi-cumi, kerang, tuna, saury, yellowtail, dan makerel.

    Jepang termasuk salah satu negara yang memiliki armada perikanan terbesar di

    dunia. Walaupun demikian, Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia

    (senilai AS$ 14 miliar) Sejak tahun 1996, Jepang berada di peringkat ke-6 dalam total

    tangkapan ikan di bawah RRT, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili. Jepang jugamenebarkan kontroversi dengan mendukung perburuan ikan paus.

    Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di

    dunia setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional.

    Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan

    internasional, tapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan

     pelayanan..

    Perikanan Jepang sangat maju dengan dukungan alat-alat penangkapan ikan yang

    modern, armada yang besar dan bermodal serta area penangkapan yang sangat luas. Tak

    heran Jepang pernah menjadi produsen ikan nomor 1 dunia sejak 1968 sampai 1996. Pada

    1996, produksi ikan di Jepang terus merosot dan akhirnya berada diposisi ke-enam

    sampai sekarang. Tetapi, armada perikanan tetap merupakan yang terbaik didunia. Hasil

     perikanan/tangkapan nelayan Jepang pada umunya yaitu : tuna, cakalang, sarden,

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    18/20

    makerel, cod, haring, paus, anjing laut, salem, kepiting, gurita, cumi, belut laut, udang,

    salmon, kerang tiram, saury dan jenis-jenis lain. Sedangkan, babi, sapi, kuda, domba,

    ayam, itik dan anjing laut serta buaya dan ular adalah hasil peternakan Jepang.

      Sektor Pertambangan 

    Pertambangan adalah usaha yang kurang berhasil di Jepang, karena bumi Jepang

    sangat miskin dan sedikit sekali menghasilkan mineral. Bumi Jepang tercatat hanya

    menghasilkan garam, batubara, tembaga, bauksit, emas, biji besi, biji nikel, tungsten dan

    gas alam dalam jumlah sedikit, yang jauh dari cukup. Hanya energi air, panas bumi,

    angin dan panas matahari yang terdapat dalam jumlah yang melimpah.

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    19/20

    BAB III

    Penutup

    3.1 Kesimpulan

    Mata Kuliah Kewirausahaan merupakan pelajaran yang membentuk karakter

    wirausaha atau minimal mahasiswa menambah pengetahuan mahasiswa mengenai seluk-

     beluk bisnis baik dari sisi soft skill maupun hard skill sehingga mahasiswa mampu

    memanfaatkan peluang-peluang yang ada di sekitarnya dalam menciptakan usaha sendiri

    setelah lulus maupun saat masih kuliah. 

    Pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship  akan semakin digalakkan di

     perguruan tinggi agar lulusan perguruan tinggi mampu mandiri. Pendidikan kewirausahaan

    di perguruan tinggi diharapkan bisa menyiapkan mahasiswa untuk berani mandiri, tidak lagi

    terfokus menjadi pencari kerja.

    Jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk di

    Indonesia yang sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah

    wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi. Berbeda

    dengan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan

    negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha di Singapura juga

    tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen.

  • 8/19/2019 Tugas KUBB SMT 104Makalah Kewirausahaan Nur Alivia Arianda (Biologi Reguler 2014)

    20/20

     

    Daftar Pustaka

    www.pendidikan-diy.go.id  

    http://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.html  

    http://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.html  

    http://stibainvada.ac.id/kampus/index.php_option=com_content&view=article&id=51:pendidi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang  

    http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.html  

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepang  

    http://www.pendidikan-diy.go.id/http://www.pendidikan-diy.go.id/http://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.htmlhttp://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.htmlhttp://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.htmlhttp://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.htmlhttp://stibainvada.ac.id/kampus/index.php?option=com_content&view=article&id=51:pendidihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.htmlhttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepanghttp://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/16/keajaiban-ekonomi-jepang-479989.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://stibainvada.ac.id/kampus/index.php?option=com_content&view=article&id=51:pendidihttp://widhifitriana.blogspot.com/2012/10/analisis-perkembangan-kewirausahaan.htmlhttp://wirausaha.net/startup/3027-perkembangan-kewirausahaan-di-indonesia.htmlhttp://www.pendidikan-diy.go.id/