MALIGETHE HOUSE OF THE sultan
Malige (kamali) merupakan rumah bagi sultan Buton ke-37 yaitu Sultan Muh. Hamidi Kaimudin yang berkuasa sejak tahun
1927-1937
Tampak pekarangan di istana malige tidak terlalu istimewa.
Namun, tetap bersih dan terawat,
menunjukan sisa-sisa kejayaan kesultanan
Buton yang telah berakhir sejak tahun
1960
Istana yang di bangun pada tahun 1929 ini memiliki 3
lantai yang hampir seluruhnya terbuat dari
kayu jati.Bila diamati lebih seksama, istana malige seakan akan terdiri dari bagian kepala, badan, dan kaki yang sarat
dengan falsafah Buton.
Kepala
Badan
Kaki
Istana yang namanya di ambil dari gelar sultan yang membangunnya yaitu, Oputa yi Malige. Kini di jadikan tempat
penyimpanan benda-benda bersejarah kesultanan Buton terutama masa pemerintahan sultan Muhammad Hamidi Kaimudin.
SULTAN MUHAMMAD
HAMIDI KAIMUDIN
PAKAIAN ADAT KESULTANAN
BUTON
Keunikan Lain Dari Pada Bangunan Ini Adalah Bahwa Setiap Sambungan Tidak
Menggunakan Paku Melainkan Menggunakan Pasak
Tepat Di Depan Malige Juga Terdapat Bangunan Yang Berfungsi Sebagai Baruga
Atau Tempat Pertemuan
Jika kita masuk ke dalam, dapat kita lihat di lantai pertama terdapat ruang tamu dan beberapa kamar
tidur. Lantai pertama juga di gunakansebagai tempat penyimpanan barang-barang peninggalan sultan dan
foto-fotonya
Di lantai ke dua, ter dapat tepatnya 14 kamar tidur yang berjajar rapi.
Lantai ketiga tidak terlalu istimewa, di lantai ke tiga ini hanya terdapat 1 ruangan. Tetapi
kita dapat melihat miniatur malige yang tersimpan di sini.
Pada Kamali/Istana Malige bangunan untuk dapur dan WC di bangun terpisah dan hanya di hubungkan oleh satu
tangga. Dapur dan WC secara simbolis adalah dunia luar yang keberadaannya jika dianalogikan pada tubuh manusia
adalah pembuangan
Dapur dan WC pada Malige
Lambang naga dan nenas, pada atap malige juga mempunyai arti khusus.
Nenas merupakan simbol kesejahteraan yang ditumbuhkan dari rakyat. Secara umum simbol ini
menyiratkan bahwa masyarakat Buton agar mempunyai sifat seperti nenas, yang walaupun
penuh duri dan berkulit tebal tetapi rasanya manis.
Naga pada bumbungan Atap, melambangkan kekuasaan, dan pemerintahan. Naga adalah Binatang
Mitos yang berada di Langit, bukan muncul dari dalam Bumi. Keberadaan Naga mengisahkan pula asal-usul bangsa Wolio yang di yakini datang dari
daratan Cina.
Malige Bukanlah Rumah BiasaMelainkan Rumah Dengan Sejuta Makna Dan Filsafat
Yang Tersirat. Namun, Seiring Dengan Berjalanya Waktu, Makna-makna Tersebut Mulai Terlupakan….
Maka Dari Itu, Kita Sebagai Bangsa Buton Harus Terus Menjaga Apa Yang Telah Di Wariskan Oleh Leluhur Kita. Jangan Biarkan Apa Yang Di Berikan
Kepada Kita Hilang Begitu Saja….
SEKIAN
Anisa Dewi Ika PertiwiMuh. Arif DjirimuIin AgustinaAlun Hasim HusainWd. Stevilya MeiudyaNurintan Vermaisuri
KELOMPOK 3
Top Related