TRAUMA WAJAH & LEHER
Bertambahnya trauma wajah dapat terjadi karena :
1. Meningkatnya kecelakaan lalu lintas
2. Meningkatnya kriminalitas
3. Trauma di tempat pekerjaan / industri
Trauma wajah mengenai :
1. Hidung
2. Sinus paranasal
3. Organ lain pada wajah seperti mandibular,orbita
Trauma leher :1. Laring
2. Trakea
Trauma & deformitas dapat :- Mengenai satu tempat saja- Fraktur multipel
Traumagram wajah
1. Ekimosis
2. Deformitas
3. Nyeri
4. Maloklusi
5. Epistaksis
6. Krepitasi
7. Diplopi
8. Anestesi
9. Perdarahan konyungtiva
10. Rinore serebrospinal
Fraktur wajah dapat mengenai:
1. Fraktur hidung
2. Fraktur sinus etmoid, sinus frontal & lamina kribrosa
3. Fraktur tulang pipi rima orbita, arkus Zigoma & sutura
Zigomatiko frontal4. Fraktur maksila
5. Fraktur mandibula
6. Fraktur rima orbita & dasar orbita
FRAKTUR HIDUNG
- Paling sering trauma / fraktur
- Fraktur tulang rawan hidung sering tidak diketahui
- Hematom septum atau defleksi
- Reposisi tertutup
- Jika disertai kerusakan etmoid atau orbita evaluasi radiologik
FRAKTUR SINUS ETMOID & FRONTAL
- Etmoid sangat mudah fraktur
- Sering menyertai trauma hidung & sinus frontal
- Fraktur etmoid, frontal & orbita, tidak boleh buang ingus dengan menghembus, karena dapat terjadi emfisema subkutan orbita
- Jika lamina kribrosa atau dura juga rusak rinore serebrospinal
- Penatalaksanaan tunggu sampai kebocoran tertutup dengan spontan
Pada fraktur maksila, mandibula atau larings, jalan nafas dapat terhambat oleh adanya fragmen rahang goyah sehingga terdorong ke belakang
- Edema, perdarahan lidah & dasar mulut atau hematom laring trakea
- Pada trauma kepala, dapat disertai syok neurogenik
PENATALAKSANAAN
1. Pada trauma wajah & leher dijaga jalan nafas tetap baik ( cukup )2. Kontrol / hentikan perdarahan3. Atasi syok4. Fraktur maksila dengan rahang atas goyah, atasi penyumbatan jalan nafas
Tarik rahang atas dengan jari ke arah depan ( anterior )Begitu juga dengan rahang bawah yang goyah
Hal yang sama juga dapat dilakukan pada lidah dengan penjepit
5. Jika ada / teraba deformitas, krepitasi emfisema subkutis, nyeri & disfoni hati - hati akan obstruksi larings6. Pada trauma berat dengan fraktur wajah multipel, atau obstruksi jalan nafas / laring Trakeostomi