FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester IVTRANSMISI 5 KECEPATAN(INERTIAL LOCK PIN SYNCHROMESH)100 menit
No. JST/OTO/OTO 321/07Tgl. : 24 Maret 2015 Halaman
A. PENDAHULUAN:
I. Judul:Transmisi 5 kecepatan (inertial lock pin synchromesh)
II. Kompetensi:Memelihara/servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada kendaraan ringan.
III. Sub Kompetensi:1. Mengidentifikasi unit mekanisme penggerak transmisi dan komponen-komponennya.2. Melepas dan memasang unit mekanisme penggerak transmisi dengan cara yang benar.3. Menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak transmisi dan komponen-komponennya.4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara mengatasinya.
IV. Alat dan Bahan:1. Unit mekanisme penggerak transmisi engine model dan Mitshubishi L200 atau Fiat dan Charade.2. Oli dan atau grease.3. Tool box set, tang snap ring, tracker.4. Feller gauge, DTI dan jangka sorong.
V. Keselamatan Kerja:1. Mempergunakan alat sesuai fungsinya.2. Saat membongkar transmisi, tidak mencongkel dengan obeng pada sisi perpak/ paking. Mencongkel pada tempat-tempat yang disediakan.3. Mengurutkan posisi komponen-komponen yang telah dibongkar, tidak ditaruh secara acak dan saling menumpuk.4. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM:I. Dasar Teori:Sistim transmisi adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat diputar dan menggerakkan mobil.
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda diputar antara 0 sampai 2500 rpm.Sekarang ini terdapat dua sistem yang umum, yaitu trasmisi manual dan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi.Transmisi Manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transmisi manual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.
Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter, Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine kemudian satu lagi yang dinamai
II. Langkah Kerja:
1. Mepersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Melakukan pengamatan secara global tentang kondisi dan fungsinya.3. Mempelajari kerja unit transmisi 5 kecepatan dan membuat sketsa cara kerjanya.4. Melakukan pengamatan dan penghitungan rasio setiap gigi percepatan.5. Melakukan pembongkaran unit transmisi 5 kecepatan dengan langkah yang efektif, efisien dan sistematik.6. Mendiskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan.7. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen komponen yang dibongkar secara efisien dan efektif.8. Mendiskusikan inovasi apa yang bisa dikembangkan setelah mengetahui tentang unit transmisi 5 kecepatan.9. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.
III. Pengamatan dan Pemeriksaan:1. Transmisi Manual terdiri dari empat komponen utama, yaitu : Input Shaft
Input shaft berfungsi untuk menerima putaran dari kampas kopling untuk kemudian diteruskan untuk menggerakkan roda-roda gigi di transmisi. Ujung input shaft berhubungan dengan kampas kopling, pada input shaft dan kopling dibuat alur yang sama agar dapat saling berkaitan. Output Shaft
Berfungsi untuk meneruskan putaran yang keluar dari transmisi menuju propeller shaft. Main Gear (Gigi percepatan)
Gigi percepatan berfungsi untuk mengubah torsi ataupun kecepatan dari input transmisi. Setelah diubah torsi atau kecepatannya kemudian diteruskan ke output shaft.
Counter Gear
Counter gear adalah roda gigi yang letaknya berlawanan dengan roda gigi percepatan. Bersama-sama dengan roda gigi percepatan roda gigi ini membentuk perbandingan gigi yang akan menghsailkan percepatan atau perlambatan putaran. Reverse Gear
Berfungsi untuk merubah arah putaran output sahft sehingga berlawan dengan putaran input shaft agar kendaraan berjalan mundur.
2. Rangkaian Perpindahan Putaran: Gigi Percepatan 1
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter roda gigi pembanding 1 roda gigi tingkat 1 unit sinkromes poros output.
Gigi Percepatan 2
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter roda gigi pembanding 2 roda gigi tingkat 2 unit sinkormes poros output.
Gigi Percepatan 3
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter roda gigi pembanding 3 roda gigi tingkat 3 unit sinkromes poros output
Gigi Percepatan 4
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter roda gigi pembanding 4 roda gigi tingkat 4 uint sinkromes poros output.
Gigi Percepatan 5
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter roda gigi pembanding 5 roda gigi tingakt 5 unit sinkromes poros output. Gigi Mundur
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter roda gigi pembanding R (mundur) roda gigi tingkat R (mundur) unit sinkromes poros output.3. Pengamatan dan Pemeriksaan Memeriksa Ring SynchromeshMemutar dan menekan ring synchromesh, untuk mengetahui kemampuan pengeremannya
Hasil pemeriksaan: masih bisa mengerem, jadi masih baik
Memeriksa kondisi bearing
kondisi bearing masih baik karena masih bisa diputar dengan halus dan masih terdapat pelumas grease pada bantalan bearing Pengukuran beberapa komponen:Nama komponenHasil pemeriksaan
Celah ring sinkormes 41,10 mmSpek : 1 - 1,1 mm
Celah ring sinkormes 51,0 mm
Celah garpu 10,8 mmSpek : 1,0 mm
Celah garpu 20,7 mm
Celah garpu 30,8 mm
Celah garpu 40,7 mm
Celah garpu 50,75 mm
Perhitungan Jumlah Gigi:Nama JumlahNamaJumlah
Main Gear 143Counter Gear 114
Main Gear 236Counter Gear 222
Main Gear 327Counter Gear 331
Main Gear 419Counter Gear 439
Main Gear 516Counter Gear 542
Reverse Gear (A)28Reverse Counter Gear16
Reverse Gear (B)25
4. Gear Ratio ( Rasio Gigi Percepatan )Rasio gigi percepatan pada transmisi dapat dihitung dengan cara manual maupun secara matematis. Perhitungan rasio yaitu dengan cara membandingkan jumlah putaran antara poros input dan poros output transmisi. Hasil perhitungan rasio gigi secara manualGigi PercepatanPerbandingan Jumlah Putaran
InputOutput
16,251
23,251
321
411
50,751
Mundur61
IV. Analisa dan Pembahasan:Pada transmisi 5 percepatan yang kami gunakan sebagai objek praktikum ini kebanyakan komponen-komponen ada yang hilang seperti baut, shifting key tidak ada serta hilangnya key spring. Komponen-komponen yang hilang ini kemungkinan terjadi karena seringnya di bongkar pasang. Hilangnya baut pada chasing transmisi akan mengakibatkan terjadinya ketidakrapatan antara bodi transmisi 5 kecepatan dengan shift fork. Sehingga kemungkinan terjadinya kebocoran oli transmisi sangat besar. Sifting key yang hilang yaitu bisa mengakibatkan penguncian tidak terjadi sehingga jika dipindah gigi maka putaran tranmisi akan loss.
Perhitungan Rasio Gigi Secara Matematis Gigi Percepatan 1X = X = 6,304Rasio 6,304 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,304 pada putaran input dan 1 putaran pada output
Gigi Percepatan 2X = X = 3,358Rasio 3,358 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 3,358 pada putaran input dan 1 putaran pada output
Gigi Percepatan 3X = X = 2,409Rasio 2,409 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 2,409 pada putaran input dan 1 putaran pada output
Gigi Percepatan 4Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 4 adalah 1 : 1 (dihitung secara langsung dari putaran input : putaran input). Rasio 1 : 1 karena putaran yang dari poros input langsung diteruskan menuju poros output didak melalui gigi yang pada counter sehingga putaran yang terjadi yaitu 1:1, 1 putaran poros input dan 1 putaran poros output.
Gigi Percepatan 5X = X = 0,830Rasio 0,830 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 0,830 pada putaran input dan 1 putaran pada output. Pada gigi percepatan 5 ini terjadi dimana putaran output lebih tinggi dari pada putaran input.. Putaran output yang lebih tinggi dari pada putaran input ini dinamakan overdrive.
Gigi Percepatan MundurX X = X X = 6,177Rasio 6,177 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,177 pada putaran input dan 1 putaran pada output namun pada gigi mundur ini terjadi putaran yang di balik karena adanya reverse gear.
Setelah dilakukan perhitungan rasio setiap gigi percepatan baik secara manual maupun secara matematis didapatkan data sebagai berikut :Gigi PercepatanPerhitungan ManualPerhitungan Matematis
16,25 : 16,304 : 1
23,25 : 13,358 : 1
32 : 12,409 : 1
41 : 11 : 1
50,75 : 10,830 : 1
Mundur6 : 16,177 : 1
Dari tabel tersebut dapat dilihat perbedaan antara perhitungan secara manual dengan perhitungan secara matematis. Perhitungan matematis menghasilkan hasil yang akurat dibanding perhitungan secara manual. Karena perhitungan secara manual ketika menghitung putaran input maupun output hanya dengan perkiraan, jadi hasilnya kurang presisi. Namun perbedaan hasil perhitungan tersebut tidak terlalu besar. Dan dari tabel tersebut terlihat bahwa semakin tinggi gigi percepatan semakin kecil rasio giginya. Artinya semakin besar gigi percepatan akan lebih sedikit input shift berputar untuk menempuh satu kali putaran output shaft.
C. PENUTUPI. Kesimpulan:Fungsi Transmisi Meneruskan tenaga ataupun putaran mesin dari kopling ke poros propeller. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan) Memungkinkan kendaraan dapar berjalan mundur pada kendaraan yang memiliki lebih dari 2 roda.
Transmisi 5 percepatan pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama dengan jenis transmisi yang lainnya yaitu mereduksi putaran dari mesin ke poros roda yang dimana putaran tersebut akan di reduksi dengan roda roda gigi. Perbandingan jumlah gigi pada setiap percepatan menghasilkan perbandingan (rasio) gigi yang berbeda beda. Pada gigi percepatan rendah rasio giginya besar dimana untuk menempuh 1 kali putaran output membutuhkan putaran input yang lebih banyak, namun menghasilkan torsi yang besar. Sedangkan pada gigi percepatan yang tinggi rasio giginya lebih kecil namun kecepatannya lebih tinggi karena poros output berputarnya sama atau lebih besar dari poros input.
II. Daftar Pustaka:http://otomotif-teknik-blogspot.com/2012/01/sistem-transmisi-tuaspemindah-kecepatan.html?m=1http://id.wikipedia.org/wiki/Transmisi_manualhttp://otomotifsmkn5solo.blogspot.com/2011/10/transmisi-manual.html?m=1
1
Top Related