TKS 2168 Teknologi Pengolahan Sawit
Kuliah – 2
Jenis dan Karakteristik Buah Sawit
Perkembangan Luas Kebun Sawit dan
Produksi CPO Indonesia tahun 1968 - 2015
Impor Minyak Sawit oleh Negara-negara di Erofa [dalam ribu ton]
Sawit dan produk-produknya
The African oil palm (Elaeis guineensis Jacq.)
Berasal (origin) dari Afrika Barat dan Tengah.
Sampai ke Indonesia dibawa Belanda pada tahun 1848.
Mulai dibudidayakan di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh pada tahun 1911.
The African oil palm (Elaeis guineensis Jacq.)
Pohon
Tidak bercabang dan monoceis; daun sekitar 40–50 lembar; (24/teahun), 10–11 m pada 25 sampai 35 tahun.
Buah
Berbiji dan memiliki daging buah serta inti yang keras, yang memiliki 1, biasanya 2, dan kadang 3 inti sawit.
Minyak Sawit
• Minyak daging buah (mesokrap) berwarna merah orange, dikenal dengan crude palm oil (CPO) dan merupakan produk utama.
• Minyak inti sawit tidak berwarna dan dikenal dengan minyak inti sawit (PKO).
• Nisbah CPO terhadap PKO sekitar 10:1, dan 90% penggunaan minyak sawit untuk makanan.
Minyak Sawit
• PKO biasanya difraksionasi atau dihidrogenasi untuk penggunaannya sebagai bahan pangan (seperti minyak kelapa).
• PKO juga digunakan untuk bahan baku industri, sebagai alternatif bagi minyak kelapa, dalam pembuatan sabun berkualitas tinggi dan sumber asam lemak rantai sedang dan pendek.
The American Palm Oil (Elaeis oleifera)
Berdasarkan Tebal Cangkang • Daging buah tipis
• Cangkang 2 – 8 mm
• Inti besar dan tidak terdapat cincin serabut.
• Berasal dari Kebun Raya Bogor dan dikembangkan di Deli, dikenal dengan Deli Dura.
Berdasarkan Tebal Cangkang
• Daging buah tebal
• Tidak mempunyai cangkang, terdapat cincin serabut yang mengelilingi inti.
• Intinya kecil sekali.
• Dikenal sebagai “pohon bapak” untuk persilangan.
Berdasarkan Tebal Cangkang
• Hasil persilangan antara tipe Dura dan Pisifera.
• Tebal cangkang 0,5 – 4 mm, mempunyai cincin serabut
• Perbandingan daging buah terhadap buah 60% - 90%, kadar minyak 22% - 24%.
Perbandingan tiga jenis sawit
Tenera hasil persilangan Dura dan Pisifera
Tenera hasil persilangan Dura dan Pisifera
Tipe buah sawit berdasarkan warna
• Ciri-ciri buah mentah berwarna ungu (violet) sampai hitam.
• Setelah buah matang, warna buah berubah menjadi merah-kuning.
• Tipe ini mudah dijumpai dimana-mana.
Tipe Nigrescens
Tipe buah sawit berdasarkan warna
• Ciri buah mentah berwarna hijau.
• Setelah matang, buah menjadi merah–kuning (oranye) tetapi bagian ujungnya tetap kehijau – hijauan.
• Tipe ini sudah jarang dijumpai di lapangan
Tipe Virescens
Tipe buah sawit berdasarkan warna
Ciri buah muda berwarna kuning pucat.
Buah masak berwarna kuning tua karena mengandung karotein. Ujung buah berwarna ungu kehitam–hitaman.
Tipe ini sudah sulit dijumpai dan kurang disukai untuk dibudidayakan.
Tipe Albascens
Produsen benih sawit resmi di Indonesia
No Produsen Potensi
Produksi (Butir)
Rencana
Produksi (Butir)
1. PT. PPKS 50,000,000 35,000,000
2. PT. Socfin Indonesia 40,000,000 32,000,000
3. PT. London Sumatera 25,000,000 20,000,000
4. PT. Dami Mas Sejahtera 30,000,000 20,000,000
5. PT. Tunggal Yunus Estate 20,000,000 15,000,000
6. PT. Bina Sawit Makmur 30,000,000 10,000,000
7. PT. Tania Selatan 4,000,000 3,000,000
8. PT. Bakti Tani Nusantara 20,000,000 18,000,000
Jumlah 219,000,000 153,000,000
Perbandingan produksi TBS dari benih sawit asli (bersertifikat) dan sawit asalan (tidak bersertifikat)
Beberapa Varietas Kelapa Sawit Unggul yang diproduksi di Indonesia
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
Rerata produksi: 28,1 ton TBS/ha/tahun.
Rendemen minyak: 27,4%.
Produksi CPO: 8,1 ton/ha/tahun.
Rasio inti/buah: 5,3 %
Pertumbuhan meninggi: 72 cm/tahun.
D x P PPKS 540 (High mesocarp)
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 26,5 ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 23,9%.
• Produksi CPO: 6,9 ton/ha/tahun.
• Rasio inti/buah: 8,7 %.
• Pertumbuhan meninggi: 75 cm/tahun.
D x P PPKS 718 (Big bunch)
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 32 ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 25,8%.
• Produksi CPO: 8,4 ton/ha/tahun.
• Produksi PKO: 1,3 ton/ha.
• Rasio inti/buah: 8,9 %.
• Pertumbuhan meninggi: 62,5 cm/tahun.
D x P PPKS 239 (High CPO & PKO)
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 28,4 ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 26,5%.
• Produksi CPO: 7,53 ton/ha/tahun.
• Rasio inti/buah: 9,2 %.
• Pertumbuhan meninggi: 75-80 cm/tahun.
D x P Simalungun
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 27,5 ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 26,3%.
• Produksi CPO: 7,23 ton/ha/tahun.
• Rasio inti/buah: 9,3 %
• Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun.
D x P Langkat
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 23-26%.
• Produksi CPO: 6,5-7,3 ton/ha/tahun.
• Rasio inti/buah : 6,5 %.
• Pertumbuhan meninggi: 40-55 cm/tahun.
D x P Sungai Pancur (Dumpy)
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 26-27ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 23-26%.
• Produksi CPO: 5,9-7 ton/ha/tahun.
• Rasio inti/buah: 6,9 %.
• Pertumbuhan meninggi: 50-70 cm/tahun.
D x P LaMe
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 24-27 ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 23-26%.
• Produksi CPO: 5,5-7 ton/ha/tahun.
• Rasio inti/buah: 6,6 %.
• Pertumbuhan meninggi: 60-80 cm/tahun.
D x P Avros
Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan
• Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun.
• Rendemen minyak: 23-26%.
• Produksi CPO: 5,8-7,3 ton/ha/tahun.
• Rasio inti/buah: 7,2 %.
• Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun.
D x P Yangambi
D x P Sriwijaya
Varietas Asal Pisifera Asal Dura Deli
DxP Sriwijaya 1 Nigeria Dami, Chemara, Harrison &
Crossfield, Mardi
DxP Sriwijaya 2 Ghana Dami, Chemara, Harrison &
Crossfield, Mardi
DxP Sriwijaya 3 Ekona Dami, Chemara, Harrison &
Crossfield, Mardi
DxP Sriwijaya 4 Avros Dami, Chemara, Harrison &
Crossfield, Mardi
DxP Sriwijaya 5 Dami Komposit Dami, Chemara, Harrison &
Crossfield, Mardi
DxP Sriwijaya 6 Yangambi Dami, Chemara, Harrison &
Crossfield, Mardi
Produksi Tandan Buah Segar D x P Sriwijaya
Varietas DxP Unggul Socfindo Lá Me
Tandan Buah Sawit (TBS) pada 6 – 9 tahun :
• Berat Janjang Rerata (Kg) = 13,0
• Jumlah Janjang (Jjg) = 18,6
• Berat berondolan (gr buah) = 9,4
• Produktivitas TBS = 31,5 ton/ha/thn
Varietas DxP Unggul Socfindo Lá Me
Kadar Minyak Sawit pada umur 6 – 9 tahun:
• Berondolan / Janjang = 68,2%
• Mesocarp / berondolan = 84,2%
• Minyak / mesocarp = 55,8%
• Rendemen Minyak = 27,4%
• Produktivitas CPO = 8,6 ton/ha/thn
• Produktivitas Inti sawit = 1,0 ton/ha/thn
• Hasil kebun Sawit = 9,5 ton/ha/thn.
Varietas DxP Unggul Socfindo Lá Me
Pertumbuhan Pohon dan Adaptasi Lingkungan
• Pertumbuhan meninggi lambat (40-50 cm per tahun)
• Mampu beradaptasi pada lingkungan marginal kering.
• Moderat tahan terhadap fusarium dan crown disease.
Varietas DxP Unggul Socfindo Lá Me
Varietas DxP Unggul Socfindo Yangambi
Tandan Buah Sawit (TBS) pada 6 – 9 tahun :
• Berat Janjang Rerata (Kg) = 22,3.
• Jumlah Janjang (Jjg) = 9,9
• Berat berondolan (gr buah) = 11,2.
• Produktivitas TBS = 29,5 ton/ha/thn.
• Berondolan / Janjang = 68,3%
• Mesocarp / berondolan = 85,3%.
• Minyak / mesocarp = 53,8%.
Varietas DxP Unggul Socfindo Yangambi
Kandungan Minyak Sawit pada 6 – 9 tahun :
• Rendemen Minyak = 26,8%
• Produktivitas CPO = 7,4 ton/ha/thn
• Produktivitas Inti sawit = 1,2 ton/ha/thn
• Hasil kebun Sawit = 8,6 ton/ha/thn
Varietas DxP Unggul Socfindo Yangambi
Pertumbuhan Pohon dan Adaptasi Lingkungan
• Pertumbuhan meninggi 50 - 55 cm per tahun
• Mampu beradaptasi pada lingkungan marginal basah.
• Moderat tahan terhadap crown disease
Varietas DxP Unggul Socfindo Yangambi
BENIH SAWIT UNGGUL TOPAZ-RIAU
BENIH SAWIT UNGGUL TOPAZ-RIAU
• Benih Sawit “Oil Palm Research Station (OPRS)” Topaz-Riau telah mulai dirintis sejak tahun 1992.
• Persilangan pohon induk di Costa Rica. Selanjutnya, pohon induk yang dihasilkan ditanam di kebun Topaz pada tahun 1995 sejumlah lebih dari 23.000 pohon dura Deli, dan lebih 2.000 pohon pisifera dari 36 projeni TxP dan 36 klon pisifera
BENIH SAWIT UNGGUL TOPAZ-RIAU
Bibit Topaz sendiri merupakan persilangan antara benih:
• Dura Deli dan Pisifera Negeria (Topaz 1),
• Dura Deli dan Pisifera Ghana (Topaz 2),
• Dura Deli dan Pisifera Ekona (Topaz 3),
• Dura Deli dan Pisifera Yangambi (Topaz 4).
BENIH SAWIT UNGGUL TOPAZ-RIAU
Standard Kematangan Buah Sawit Buah immature: Buah immature digolongkan
sebagai buah yang masih hitam dan keras. Buah immature ditandai dengan tidak adanya berondolan yang lepas dan kadar minyaknya sedikit.
Buah mentah (unripe bunch): Buah mentah adalah kurang dari 10 berondolan yang lepas.
Buah mengkal (underripe bunch): Buah mengkal dengan kurang dari 25 berondolan yang lepas.
Buah masak (normal ripe): Buah masak dengan lebih dari 25 berondolan yang lepas dari janjangan.
Standard Kematangan Buah Sawit Buah lewat masak (over ripe): Buah yang lewat
masak dengan berondolan lepas lebih dari 50% tetapi masih tertinggal 10%.
Buah busuk (rotten bunch): Buah busuk dengan sebagian tandan atau seluruhnya telah lembek/ warnanya hitam, busuk dan atau berjamur. Buah lewat masak dan buah busuk (termasuk juga berondolan) mempengaruhi kualitas minyak dan kehilangan minyak dalam proses.
Standard Kematangan Buah Sawit Tandan kosong (empty bunch): Tandan kosong
dengan lebih dari 90% berondolan yang lepas.
Tangkai panjang (long stalk): Tangkai tandan yang panjangnya lebih dari 2.5 cm. Tangkai tandan tidak berisikan minyak. Tangkai ini hanya menambah berat pada waktu penimbangan buah sawit tetapi menyerap minyak pada saat proses sterilisasi dan threshing. Tangkai ini sangat tidak diharapkan dan panjang dari tangkai harus sependek mungkin. Suatu praktek yang baik adalah dengan memotong tangkai dan membuat bentuk V pada ujung bawah tangkai.
TBS mentah (unripe bunch)
TBS mengkal (underripe bunch)
TBS masak (normal ripe)
TBS lewat masak (over ripe)
TBS busuk (rotten bunch)
Tandan kosong (empty bunch)
TBS tangkai panjang (long stalk):
Periksalah produk-produk berikut, apakah berisikan bahan dari minyak sawit/turunannya dan mengapa?
• Lipstick
• Mie Instant
• Shampoo
• Ice Cream
• Deterjen
• Margarin
• Coklat
• Cookis
• Sabun
Top Related