Fenomena distribusi adalah suatu fenomena dimana distribusi suatu senyawa dua fase
yang tidak saling bercampur, tergantun pada interaksi fisik dan kimia antara pelarut dan senyawa
terlarut dalam dua fase yaitu struktur molekul. Suatu zat dapat larut dalam dua macam pelarut
yang keduanya tidak saling bercampur. Jika kelebihan campuran atau zat padat ditambahkan
ditambahkan kedalam cairan yang tidak saling bercampur tersebut maka zat tersebut akan
mendistribusikan di antara dua sehingga masing menjadi jenuh. Ada beberapa istilah yang
digunakan dalam larutan, yaitu larutan jenuh, larutan tidak jenuh, larutan lewat jenuh (Oxtoby,
1999).
Menurut Soebagio (2010), menurut hokum distribusi Nerst, bila kedalam kedua pelarut
yang tidak saling bercampur dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut maka akan
terjadi pembagian kelarutan. Kedua peralut tersebut umumnya pelarut organic dan air. Dalam
praktek salut akan terdistribusi dengan sendiri kedalam dua pelarut tersebut setelah dikocokdan
dibiarkan terpisah. Perbandingan konsentrasi solut didalam kedua pelarut tersebut tetap, dan
merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan tersebut disebut tetapan distribusi atau
koefisien distribusi koefisien distribusi dinyatakan dengan berbagai rumus sebagai berikut : KD
= C2 / C1 atau KD = Co / Ca (Soebagio, 2010)
Oxtoby. 1999. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Erlangga, Jakarta.
Soebagio, dkk. 2010. Kimia Analitik II. Universitas Negeri Malang, Malang.