TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA
PETIRSARI PRACIMANTORO
WONOGIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir
Program Studi D III Kebidanan
Disusun Oleh :
Indah Nugrahani
NIM B12 079
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA
PETIRSARI PRACIMANTORO
WONOGIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh
Indah Nugrahani
NIM B12 079
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal Juli 2015
Pembimbing
Ernawati, SST., M.Kes
NIK. 200886033
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA
PETIRSARI PRACIMANTORO
WONOGIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh
Indah Nugrahani
NIM B12 079
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program DIII Kebidanan
Pada tanggal Juli 2015
Penguji I Penguji II
Hutari Puji Hastuti, SSiT., M.Kes Ernawati, SST., M.Kes
NIK.200580012 NIK. 2008866033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi DIII Kebidanan
Retno Wulandari, SST
NIK. 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiritahun
2015”.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari SST., selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ernawati, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Mulyati Amd. Keb selaku pimpinan BPM Mulia, Petirsari, Pracimantoro,
Wonogiri, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
5. Ibu nifas yang telah bersedia menjadi responden penelitian.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
SemogaKarya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni2015
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Indah Nugrahani
NIM B12 079
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA
PETIRSARI PRACIMANTORO
WONOGIRI
xiii + 42halaman + 19 lampiran + 7 tabel + 4 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang :Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara
senantiasa bersih dan mudah di hisap oleh bayi. Data di wilayah kerja Puskesmas
Pracimantoro II pada tahun 2012 terdapat 2 orang yang mengalami bengkak
payudara, 4 orang yang mengalami mastitis, 5 ibu nifas mengalami ASI tersumbat
dan 12 diantaranya mengalami puting susu lecet. Daristudi pendahuluan yang
dilakukan dengan wawancara, dari 10 ibu didapatkan 7 ibu yang tidak bisa
menjawab pertanyaan tentang cara merawat payudara, 3 ibu yang bisa menjawab
pertanyaan tentang perawatan payudara.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudara
di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri pada kategori baik, cukup dan
kurang, faktor pendorong dan penghambat.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi
penelitian di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri pada tanggal 10-31
Mei 2015. Jumlah sampel :31 ibu nifas, dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
kuesioner tertutup. Cara pengumpulan data berasal dari data primer dan data
sekunder. Metode pengolahan dan Analisa Data meliputi editing, coding,
memasukan data, membersihkan data. Etika penelitian meliputi informed concent,
Anonimity, confidentiality (kerahasiaan hasil).
Hasil Penelitian : Pengetahuan responden pada kategori baik sebanyak 4
responden (12,9%), pada kategori cukup sebanyak 20 responden (64,5%) dan
pada kategori kurang sebanyak 7 responden (22,6%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudaradi BPM
Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri yang paling banyak pada kategori cukup
baik yaitu sebanyak 20 responden (64,5%), serta Faktor pendorong dan
penghambat yaitu pendidikan, pekerjaan, umur.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu nifas, Perawatan payudara Kepustakaan : 10 Literature (Tahun 2005 s/d 2013)
vii
MOTTO
1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-
insyiroh:6)
2. Aku tak pernah ragu karena Tuhan besamaku (Tim Loudy S)
3. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
4. Semua awal itu memang sulit dan jangan takut untuk memulai.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga
terwujud Karya kecil ini.
2. Ibu dan Bapak tersayang, berkat doa dan dukunganmu, Indah sampai saat
yang membahagiakan ini.
3. Tim Loudy Setiawan yang selalu memberiku inspirasi dan semangat dalam
keadaan apapun.
4. Ibu Ernawati, SST., M.Kes, terima kasih telah memberikan bimbingan selama
ini.
5. Ibu Naila Faizah, S.ST, terima kasih atas “acc” askebnya.
6. Semua dosen & karyawan STIKes Kusuma Husada Surakarta, terima kasih
atas semua bimbingan dan bantuannya.
7. Sahabat sahabatku dan teman teman seperjuangan semangat !!
8. Almamaterku tercinta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Indah Nugrahani
Tempat / Tanggal Lahir : Wonogiri,14 April 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :Tlogosari, Petrisari ,Pracimantoro, Wonogiri
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Petirsari : Lulus tahun 2006
2. SMP Negeri 3 Pracimantoro : Lulus tahun 2009
3. SMA Negeri 3Wonogiri : Lulus tahun 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIkes Kusuma Husada Angkatan 2012
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii
CURICULUM VITAE ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
1. Tujuan Umum ..................................................................... 3
2. Tujuan Khusus .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
E. Keaslian penelitian ................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori dan masalah yang diteliti .............................................. 7
1. Pengetahuan ........................................................................ 7
2. Konsep dasar nifas .............................................................. 14
3. Konsep dasar perawatan payudara ..................................... 15
B. Kerangka teori ........................................................................ 21
C. Kerangka konsep penelitian ................................................... 22
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 23
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 24
D. Variabel Penelitian ................................................................. 25
E. Definisi Operasional ............................................................... 25
F. Instrument Penelitian .............................................................. 26
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... 30
I. Etika Penelitian ....................................................................... 33
J. Jadwal Penelitian ..................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ..................................................................... 35
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 35
C. Pembahasan .............................................................................. 38
D. Keterbatasan ............................................................................. 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 41
B. Saran ......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Definisi Operasional ......................................................................... 25
Tabel 3.2.Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifastentang
PerawatanPayudara. ......................................................................... 27
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...................................... 35
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ........................... 36
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .............................. 36
Tabel 4.4 Mean dan standar deviasi ................................................................. 37
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1GambarKerangkaTeori .................................................................. 21
Gambar 2.2 Gambar Kerangka Konsep ........................................................... 22
Gambar 4.1Diagram Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tetang perwatan
payudara di BPM Mulia petirsari, pracimantoro, wonogiri ......... 38
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kisi-Kisi Kuesioner sebelum Uji Validitas
Lampiran 11. Kisi-Kisi Kuesioner setelah uji validitas
Lampiran 12. Kuesioner penelitian
Lampiran 13. Kunci jawaban kuesioner
Lampiran 14. Data tabulasi uji validitas dan reabilitas
Lampiran 15.Data hasil uji validitas
Lampiran 16. Data hasil uji reabilitas
Lampiran 17. Data tabulasi hasil penelitian
Lampiran 18.Dokumentasi penelitian (foto)
Lampiran 19. Lembar konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan
dunia, menjelaskan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN.
Rata-rata angka kematian ibu di dunia mencapai 400.000 per 100.000
kelahiran hidup.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan
bahwa AKI yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan AKB yaitu 34/1000
KH, sedangkan target RPJMN Kementerian Kesehatan tahun 2014 AKI
sebanyak 118/100.000 KH dan AKB sebanyak 24/1000KH.
Human Development Report pada tahun 2010 AKB di Indonesia
mencapai 31 per 1000 kelahiran. AKI dan AKB di Jawa tengah pada tahun
2011 AKI sebesar 320.15/100.000 kelahiran hidup dan AKB 38.53/1000
kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2011).
Di Kabupaten Wonogiri Penyebab kematian bayi pada umumnya
yaitu asfiksia sebesar 50–60 %, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) sebesar
23–30% dan penyakit infeksi sebesar 5–10 % (Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Wonogiri, 2013).
Data di wilayah kerja Puskesmas Pracimantoro II pada tahun 2012
terdapat 2 orang yang mengalami bengkak payudara, 4 orang yang
2
mengalami mastitis, 5 ibu nifas mengalami ASI tersumbat dan 12 diantaranya
mengalami puting susu lecet. (Rekap Data Puskesmas Pracimantoro II, 2013).
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut diatas bagi ibu-ibu yang
akan melahirkan perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk
menambah tingkat pengetahuan dalam rangka persiapan menghadapi
kelahiran, perawatan bayi, perawatan payudara ibu setelah melahirkan.
Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara
senantiasa bersih dan mudahdi hisap oleh bayi. Bagi seorang wanita payudara
adalah organ tubuh yang sangat penting bagi keberlangsungan perkembangan
bayi yang baru di lahirkannya. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau
menyusu,bisa jadi ini di sebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang
masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu
juga di pengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu (Saryono dan
Roischa Dyah, 2009).
Perawatan payudara dan puting sangat penting dalam proses laktasi.
Kedua perawatan ini seringkali menjadi“penyelamat”bagi ibu dalam melewati
masa-masa awal menyusui yang kadang terasa sangat berat. Misalnya jika
terjadi puting lecet,seringkali lecetnya ringan saja. Awal yang baik niscaya
membuat proses selanjutnya berjalan dengan baik pula. Dari awal yang baik
tersebut tidak terlepas dari pengetahuan ibu sendiri dalam merawat
payudaranya. Demikian halnya dengan menyusui, ibu yang lebih tahu tentang
perawatan payudara maka cenderung mempunyai keinginan lebih besar
dalam menyusui(Saryono dan Roischa Dyah, 2009).
3
Studi pendahuluan yang telah dilakukan di BPM Mulia, Petirsari,
Pracimantoro pada November 2014 didapatkan dari bulan Agustus sampai
dengan bulan November 2014 diperoleh rata- rata ibu nifas sebanyak 31 ibu
nifas. Daristudi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara, dari 10 ibu
didapatkan 7 ibu yang tidak bisa menjawab pertanyaan tentang cara merawat
payudara, 3 ibu yang bisa menjawab pertanyaan tentang perawatan payudara,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di BPM Mulia Petirsari,
Pracimantoro tahun 2014.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di
BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro dalam kategori baik.
4
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibunifas tentang perawatan
payudara diBPM Mulia Petirsari, Pracimantoro dalam kategori cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara diBPM Mulia Petirsari, Pracimantoro dalam kategori
kurang.
d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Mulia
Petirsari Pracimantoro Wonogiri.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai tambahan wacana bacaan dalam ilmu pengetahuan khususnya
tentang perawatan payudara.
2. Bagi Peneliti
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi instansi
a. Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan
memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara
keseluruhan dan peneliti selanjutnya.
5
b. Bagi BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
Sebagai informasi yang berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan masyarakat terutama tentang perawatan payudara.
E. Keaslian Penelitian
1. Andrianti pramudita (2013), dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Perawatan Payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine
Kabupaten Ngawi Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode
diskriptif kuantitatif, lokasi penelitian ini dilaksanakan di Polindes Desa
Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada bulan Desember 2012
sampai Januari 2013, dengan populasi 30orang dan sampel 30 orang
maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental
sampling, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, dan
analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariate. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu nifas di
Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi
mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang perawatan payudaraya itu
sebesar 18 orang (60%), sebanyak 5 responden (17%) mempunyai
pengetahuan baik dan sebanyak 7 responden (23%) mempunyai
pengetahuan kurang. Dari hasil penelitian ini tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan
Sine Kabupaten Ngawi adalah cukup yaitu 18 responden (60%).
6
2. Yuliana, Intan (2012), dengan judul “Tingkat pengetahuan Ibu Menyusui
Tentang Perawatan Payudara di BPS Ariyanti Gemolong, Sragen,
yang metode yang digunakan adalah diskriptif, dengan pendekatan
crosssectional, menggunakan data primer dan sekunder, dengan
sample yang digunakan adalah ibu nifas yang melahirkan di BPS Ariyanti
Gemolong, Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah total
sampling dengan hasil penelitian sebagian besar tingkat pengetahuan
28 (80,0%) responden tentang Perawatan payudara termasuk responding
cukup.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian
sebelumnya adalah judul, populasi, sampel, tempat dan waktu penelitian.
Persamaannya adalah jenis variabel yang di gunakan adalah variabel
tunggal dan metode yang digunakan deskriptif kuantitatif, teknik sampling
yang digunakan yaitu total sampling.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni pengelihatan,
pendengaran, penciuman, rabadan rasa. Pengetahuan atau kognitif
merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat
penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang
tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan menurut
Notoatmoajo (2010). yaitu :
1) Tahu(know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah di pelajari. Mengingat kembali (recall) sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
8
mengetahaui apa yang dipelajari, antara lain :menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan lain sebagainya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan
dapat menginterprestasikan meteri tersebut secara benar. Orang
yang telah paham terhadap obyek atau materi yang dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang di pelajari.
3) Aplikasi(application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang
sebenarnya. Aplikasi disini dapat di artikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis(analysis)
Analisisa dalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu obyek dalam suatu komponen-komponen,
tetapi masih dalam suatu stuktur organisasi dan masih ada
kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat melalui penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuatbagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokan dan sebagainya.
9
5) Sintesis (synthensis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakan atau menghubung akan bagian-bagian didalam
bentuk suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sentesis adalah suatu kemampuan menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampua nuntuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
obyek. Penilaian-penilaian ini di dasar kanpa dasuatu kriteria
yang ditentukan sendiri menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
Perilaku disadari pengetahuan dan kesadaran akan
bersifat langgeng. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi
materi yang ingin di ukur dari subyek penelitian atau responden
kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur
untuk dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di
atas.
10
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1) Umur
Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada
pertambahan pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada
umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan
penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.
2) Pendidikan
Pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang
terhadap informasi yang diterimanya. Dengan pendidikan yang
cukup baik terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau
perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang
pada diri individu.
3) Pengalaman
Berdasarkan fikiran kritis pengalaman yang disusun
secara sistematis oleh otak maka hasilnya adalah ilmu
pengetahuan. Semua pengalaman pribadi merupakan sumber
pengetahuan untuk menarik kesimpulan dari pengalaman.
4) Sosial ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya
pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan
pendidikan, ekonomi baik tingkat pengetahuan akan tinggi,
sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga (Notoatmodjo,
2012).
11
d. Cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut Menurut
Notoatmodjo (2012) :
1) Cara memperoleh kebenaran non alamiah
a) Cara coba salah (Trial and Error)
Cara ini di pakai orang sebelum adanya
kebudayaan, bahkan sebelum ada peradaban. Jika seseorang
menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya
di lakukan dengan coba-coba saja. Bila percobaan pertama
gagal maka akan di lakukan percobaan kedua bahkan
seterusnya.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi
dikarenakan tidak di sengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoriter
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
kebiasaan dan tradisi yang dilakukanoleh orang tanpa
melalui penalaran apakah yang di lakukan benaratau salah.
Kebiasaan ini diwariskan turun temurun. Sumber
pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat, baik
formal maupun non formal. Para pemegang otoriter tanpa
terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya,
baik berdasarkan perasaanya sendiri.
12
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi
pepatah. Pepatah ini mengandung makana bahwa
pengetahuan merupakan sumber pengetahuan
e) Cara akal sehat (comman sense)
Akal sehat atau comman sense kadang-kadang
dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu
pendidikan berkembang, orang tua jaman dahulu
menggunakan cara hukuman fisik agar anaknya menuruti
keinginan orang tuanya. Ternyata cara ini berkembang
menjadi teori, bahwa hukuman adalah metode bagi
pendidikan anak.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajarana dalah suatu kebenaran yang di wahyukan
dari Tuhan memlalui para nabi. Kebenaran ini harus di
trima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,
terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran ini secara intiutif di peroleh manusia
secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran tanpa
melalui proses penalaran atau berfikir.
13
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan berjalannya kebudayaan, cara
berfikir manusia ikut berkembang. Manusia mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
individu menggunakan jalan pikirannya, baik melalui
induksi ataupun deduksi. Induksi atau deduksi pada
dasarnya merupakan cara melahirkan pikiran secara tidak
langsung melalui pertanyaan yang di kemukakan, lalu dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat kesimpulan.
i) Induksi
Induksi adalah proeses penarikan kesimpulan yang
dimulai dari pertanyaan khusus kepertanyaan umum.
Kemudian di simpulakan kedalam konsep yang
memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari
pertanyaan-pertanyaan umum kepertanyaan yang khusus.
2) Cara baru atau ilmiah
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan alamiah atau lebih polpuler di
sebut metodologi penelitian (Research methodology) kemudian
di lakukan penggabungan antara proses berfikir induktif dan
14
verifikatif, akhirnya lahir suatu cara melakukan penelitian yang
dewasa ini kita kenal dengan metode alamiah (scientific
Research Method).
2. Konsep Dasar Nifas
a. Pengertian Nifas
Nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah
kira-kira 6 minggu menurut Sarwono (2005). Menurut Siti Nunung,
Ade Siti dan Dewi Laelatul (2013), nifas adalah masa yang dimulai
setelah 2 jam postpartum dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil.
b. Pembagian masa terbagi menjadi 3 tahapan nifas menurut Marmi
(2014), yaitu :
1) Poerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah di
perbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2) Puerperium Intermedial yaitu suatu masa kepulihan menyeluruh
dari organ – organ reproduksi selama kurang lebih 6-8 minggu.
3) Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu
apabila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi.
c. Tujuan asuhan nifas menurut Saiffudin (2009), yaitu :
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologi.
15
2) Melaksanakan skrining yang komperhensif,mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian
imunisasikepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
3. Konsep Dasar Perawatan Payudara
a. Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk
merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar (Marmi,
2009).
b. Tujuan Perawatan Payudara, menurut Saryono dan Roischa Dyah
(2009), yaitu :
1) Memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi.
2) Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-
kelenjar air susu melalui pemijatan.
3) Mencegah bendungan ASI/ pembengkakan payudara.
4) Melenturkan dan menguatkan puting.
5) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan
usaha untuk mengatasi.
6) Persiapan psikis ibu menyusui.
c. Langkah-langkah Perawatan Payudara
Indikasi perawatan payudara ini dilakukan pada payudara
yang tidak mengalami kelainan dan yang mengalami kelainan seperti
16
bengkak, lecet, dan putting inverted (putting tidak menonjol atau
masuk ke dalam). Cara pemijatan payudara pada ibu menyusui yang
dilakukan 2 kali sehari sejak hari kedua pasca persalinan. Menurut
Saryono dan Roischa Dyah (2009) teknik melakukan perawatan
payudara, antara lain :
1) Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil
dengan dua atau tiga jari tangan kanan. Mulai dari pangkal
payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah puting
susu.
2) Selanjutnya buat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal
payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian
payudara.
3) Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara, unit dari
tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan
keduanya perlahan, lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.
Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua
tangan, ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah, peras
dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua tang ke
depan ke arah puting susu.
4) Posisi tangan pararel. Sangga payudara dengan satu tangan
sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi
kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu.
Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali, setelah itu letakkan satu
17
tangan di sebelah atas adan satu lagi dibawah payudara.
Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah puting susu
dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua
bagian payudara terkena.
Adapun cara perawatan payudara yang sering dilakukan oleh
tenaga medis, yaitu :
1) Memasang handuk pada bagian perut bawah dan bahu
sambil melepaskan pakaian atas.
2) Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi
minyak kelapa atau baby oil selama 2-3 menit.
3) Mengangkat kapas sambil membersihkan puting dengan
melakukan gerakan memutar dari dalam keluar.
4) Dengan kapas yang baru, bersihkan bagian tengah puting
dari sentral keluar, apabila didapat puting susu inverted
(puting susu menonjol) lakukan penarikan.
5) Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak atau baby
oil dan melakukan pengurutan dengan telapak tangan
berada diantara kedua payudara dengan gerakan ke atas , ke
samping, kebawah, kedepan sambil menghentakkan
payudara. Pengurutan dilakukan 20-30 kali.
6) Tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan kanan
melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi
18
kelingking, dilakukan sebanyak 20-30 kali. Lakukan pada
kedua payudara.
7) Langkah selanjutnya dengan menggunakan sendi-sendi jari
posisi tangan mengepal, tangan kiri menopang payudara
dan tangan kanan melakukan pengurutan dari pangkal ke
arah puting. Lakukan sebanyak 20-30 kali pada tiap
payudara.
8) Meletakkan waskom dibawah payudara dan menggunakan
waslap yang dibasahi air hangat.
9) Mengguyur payudara kurang lebihnya 5 kali kemudian di
lap dengan waslap bergantian dengan air dingin, masing-
masing 5kali guyuran kenmudian di akhiri dengan air
hangat.
10) Mengeringkan payudara dengan handuk yang di pasang di
bahu.
11) Memakai BH yang menopang payudara.
(Saryono dan Roischa Dyah, 2009)
d. Senam Payudara
Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada
(pektoral) sebagai penyangga, agar tetap kencang, juga untuk
mencegah payudara turun atau kendor sebelum waktunya. Dengan
melakukan senam tersebut otot-otot dada akan menguat dan tampilan
payudara akan lebih padat dan indah.
19
Langkah–langkah yang dapat dilakukan pada senam
payudara yaitu (Saryono dan Roischa Dyah, 2009):
1) Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara anda.
2) Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan.
3) Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x.
4) Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan baeah
tangan dengan telapak tangan kiri, dan lengan bawah kiri
dengan telapak tangan kanan, dengan posisi siku sebatas bahu.
5) Tarik – tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai
terlepas ulangi gerakan tersebut 10 x.
6) Pertemukan jari – jari kedua tangan anda di bawah dagu dan
tekuk keduanya dengan posisi saling mengunci, kemudian
tariklah. Tahan selama 5 detik ulangi gerakan ini 10 x.
Jika sudah dengan senam, kini saatnya mengetahui teknik
memijat payudara menurut Saryono dan Roischa Dyah (2009) antara
lain:
1) Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan
gerakan ke atas, menggunakan kedua telapak tangan.
2) Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar menjulang
dengan cara mengusap–usap dari segala arah menuju ketengah
(puting susu), kumpulkan daging payudara kearah tengah,
dengan mencubitnya.
20
e. Manfaat Perawatan Payudara
1) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu
agar terhindar dari infeksi.
2) Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga bayi dapat
menyusu dengan baik.
3) Merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar
4) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan
usaha- usaha untuk mengatasinya.
5) Persiapan psikis ibu menyusui (Marmi, 2009).
21
B. KerangkaTeori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Notoatmojo (2011), Saryono dan Roischa (2009)
Perawatan payudara
1. Pengertian
Perawatan
payudara
2. Tujuan perawatan
payudara
3. Langkah- langkah
perawatan
payudara
4. Senam payudara
5. Manfaat perawatan
payudara
Pengetahuan
Faktor- faktor yang mempengaruhi
1. Pengertian
2. Tingkat
pengetahuan
3. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan
Ibu Nifas
1. Pengertian
2. Pembagian
masa Nifas
3. Tujuan masa
nifas
22
C. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Variabel yang di teliti
:Variabel yang tidak di teliti
Gambar 2.2
Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan Ibu Nifas
tentang perawatan
payudara:
Baik
Cukup
Kurang
Faktor yang
mempengaruhi:
1. Faktor eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
Faktor yang
mempengaruhi:
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif yaitu suatu
penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu
fenomena yang terjadi dimasyarakat dengan tujuan untuk membuat gambaran
atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian
deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini
menggambarkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM
Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian (Hidayat, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di
BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan oleh
peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya
(Hidayat,2011).Penelitian dilakukan pada tanggal 10 – 31 Mei 2015.
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di
BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri sebanyak 31 ibu nifas rata-
rata dari bulan Agustus sampai November 2014.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti mengambil
sampel ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari,
Pracimantoro, Wonogiri sebanyak 31 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011).
Penelitian ini menggunakan teknik sampel accidental sampling. Menurut
Suyanto (2008), accidental sampling merupakan cara pengambilan sampel
secara aksidental (accidental) ini di lakukan dengan mengambil kasus atau
responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan
konteks penelitian.
25
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono, 2012).
Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel tunggal yaitu
pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mengidentifikasikan variable secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap
suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2011).
Tabel 3.1Definisi Operasional No. Variabel Indikator Skala Kategori
1. Tingkat
Pengetahua
n Ibu nifas
tentang
perawatan
payudara
Kemampuan ibu nifas tentang
perawatan payudara meliputi :
1. Pengertian perawatan
payudara.
2. Tujuan perawatan p ayudara
3. Langkah-langkah perawatan
payudara
4. Senam payudara
5. Manfaat perawatan payudara
Ordinal 1. Pengetahuan
baik, bila (x) >
mean + 1 SD
2. Pengetahuan
cukup, bila
mean – 1 SD ≤ x ≤ MEAN + SD
3. Pengetahuan
kurang, bila
(x)< mean – 1
SD
Sumber : (Riwidikdo, 2013).
26
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup yaitu memberikan suatu serangkaian pernyataan yang telah
ditulis dan responden tinggal memilih jawaban benar atau salah
(Notoadmodjo, 2012).
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.
Hasil penelitian diberi skor 0 dan 1. Untuk pertanyaan positif jawaban yang
benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan pertanyaan
negatif jawaban yang benar diberi nilai 0 dan jawaban yang salah diberi nilai 1
(Arikunto, 2013). Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
yang berbentuk pertanyaan dimana dalam pertanyaan tersebut disediakan
pilihan jawaban “benar” atau “salah” tentang perawatan payudara dan
responden diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Dalam penilitian ini
terdapat dua pertanyaan yaitu pertanyaan positif (favourable) dan pertanyaan
negative (unfavourable). Adapun pengisian kuesioner ini dengan cara
memberikan tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang sudah disediakan.
27
Tabel 3.2.Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifastentang
Perawatan Payudara.
Variabel
penelitian
Sub variabel Pernyataam
Favorable
Pernyataan
unfavorable
Jumlah
Tingkat
pengetahu
an ibu
nifas
tentang
perawatan
payudara.
1. Pengertian
perawatan
payudara.
1 2 2
2. Tujuan
perawatan
payudara.
3,4,6,7,8,26,27
,
15,28,43,
44*
11
3. Langkah-
langkah
perawatan
payudara.
5,11,12,18,22,
38
10,13,19,21
,24,34,37,3
9,42*,
15
4. Senam
payudara.
9,20,25, 23,45 5
5. Manfaat
perawatan
payudara
14,30,31*,32*,
40,41,
16,17,29,
33*,35*,
36*,
12
Jumlah soal
keseluruhan
23 22 45
Keterangan : * (tidak valid)
Sumber : (Sarwono, 2005), (Saryonodan Roischa Dyah, 2009)
Agar diperoleh data yang valid dan reliabel, maka kuesioner diuji terlebih
dahulu dengan uji validitasdan reabilitas. Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan di BPS Anas Kusuma Amd.Keb Sragen pada tanggal 8 Mei 2015
dengan jumlah 30 responden.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atas kesahihan suatu iunstrumen (Arikunto, 2013). Untuk mengetahui
apakah kuesioner yang kita susun tersebut mapu mengukur apa yang
hendak kita ukur, maka perlu di uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap
28
item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Apakah kuesioner
tersebut telah memiliki validasi konstruk (korelasi yang bermakna), berarti
semua item (pertanyaan) yang ada dalam keusioner itu mengukur konsep
yang kita ukur (Notoadmodjo, 2012). Rumus korelasi yang dapat
digunakan adalah korelasi pearon-product moment yang digunakan untuk
menguji hubungan antara dua variabel dengan skala data interval atau rasio
dengan interval atau rasio. Formula untuk product moment adalah :
Dimana : X data-data dari variabel independent/ variable bebas
Y data-data dari variabel dependen/ variable terikat.
(Riwidikdo, 2013)
Parameter dari hasil uji rxy adalah besarnya koefisien korelasi product
moment, antara 0,0 sampai 1.
Dari 45 pernyataan, 7 pernyataan tidak valid karena r hitung di bawah dari
harga r table dan 38 item pernyataan dikatakan valid. Adapun nomor
pernyataan yang tidak valid adalah nomor 31 , 32 , 33 , 35 , 36, 42 dan 44 .
Dikatakan valid bila besarnya rxy hitung > rxy tabel (0,361) pada taraf
signifikan 0,05. Dikarenakan nilai r hitung > r tabel. Selanjutnya yang
akan dilakukan untuk penelitian. Data hasil uji validitas dapat dilihat di
lampiran 13.
29
2. Uji Reabilitas
Reabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh
mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetapasa (ajeg) bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap sejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan progam SPSS for windows. Rumus Alpha
Chronbach adalah sebagai berikut :
= reabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal
= jumlah varians butir
= varians total (Arikunto,2013)
Kuesioner di katakan reliable jika memiliki alpha minimal (0,7)
maka dapat di katakan kelompok variabel yang mendukung sebuah faktor
relatif konsisten bila pengukuran akan di ulang dua kali lebih.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS di
dapatkan Alpha Cronbach (0,936). Instrumen yang di gunakan dalam
penelitian ini reliabel karena nilai (0,936) >rkriteria (0,7).
30
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa
pertanyaan (Hidayat, 2011). Pengumpulan data adalah merupakan cara
peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2011). Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada
pengumpul data (Sugiono, 2012). Data primer dalam penelitian ini adalah
data hasil pengisian kuesioner di isi responden tentang perawatan payudara
pada ibu nifas di BPM Mulia Petirsari Pracimantoro Wonogiri.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data pada pengumpul data (Sugiono,2012). Data sekunder
dalam penelitian ini di dapat dari data jumlah ibu nifas di BPM Mulia
Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, berupa catatan atau laporan ibu nifas.
H. Metode dan Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
pengolahan dengan tujuan menyederhanakan seluruh data yang terkumpul
31
dan menyajikannya dalam susunan yang lebih baik dan rapi.Pengolahan
data manual ini melalui 4 tahapan menurut Ariani (2014) :
a. Editing (penyuntingan data)
Hasil wawancara yang dikumpulkan melalui kuesioner disunting
terlebih dahulu. Jika masih ada data yang tidak lengkap dan tidak
mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut
dikeluarkan.
b. Conding ( membuat lembaran kode)
Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom
untuk merekam data secara manual. Lembar berisi nomor responden
dan nomor pertanyaan.
c. Scoring
Yaitu mengisi kolom-kolom lembar kode sesuai dengan jawaban
masing-masing pertanyaan.
d. Tabulating
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang di inginkan oleh peneliti.
2. Analisa Data
Data adalah kumpulan kalimat, huruf atau angka yang
dikumpulkan melalui proses pengumpulan data. Analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa
univariant yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap
32
variabel (Notoadmodjo, 2011). Sedangkan untuk penentuan kategori
penelitian menurut Riwidikdo(2013) sebagai berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean-1SD≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai respondenyangdiperoleh (x) < mean – 1SD
Rumus mean menurut Riwidikdo (2013), yaitu:
Rumus =
Keterangan :
X : rata-rata (mean)
∑x : jumlah seluruh jawaban responden
N : jumlah responden
Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya (Riwidikdo, 2013).
Rumus :
Keterangan
x : nilai responden
n : jumlah responden
33
Rumus presentasi menurut Riwidikdo (2013), yaitu :
Skor yang diperoleh responden
Skor Prosentase = x 100%
Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
I. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian,
mengingat penelitian berhubungan langsung dengan masalah manusia, maka
segi etika penelitian (Hidayat, 2007).
1. Informed Consent
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed
consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud
dantujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek tersedia,
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika
responden tidak tersedia maka peneliti harus menghormati keputusan
tersebut (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini semua responden akan diberi
lembar persetujuan.
2. Anonymity (kerahasiaan nama/identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini
34
peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan
data.
3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)
Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang dirahasiakan
dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat,2011). Dalam penelitian ini
kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek
akan di jamin oleh peneliti.
J. Jadwal penelitian
Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoadmodjo, 2012). Jadwal kegiatan penelitian terlampir.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BPM Mulia Petir Sari Pracimantoro
Wonogiri pada tanggal 10 - 31 Mei 2015. BPM Mulia terletak di Petir Sari
Pracimantoro Wonogiri. BPM Mulia Petir Sari memiliki 1 ruang periksa, 1
ruang VK, 2 ruang nifas, 3 tempat tidur di dalamnya, 1 ruang obat, 2 kamar
mandi dan tenaga kesehatanya ada 2 bidan, serta pelayanan yang diberikan di
BPM Mulia petirsari yaitu pelayanan KB, imunisasi, pengobatan rawat jalan,
pemeriksaan kehamilan, pertongan persalinan.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara di BPM Mulia Petirsari Pracimantoro Wonogiri.
Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa karakteristik diantaranya :
Karakteristik responden berdasarkan kategori umur.
a. Tabel 4.1 kategori umur
No Umur Jumlah Prosentase (%)
1. <20 tahun 5 16,1
2. 20 tahun – 35 tahun 22 71,0
3. >35 tahun 4 12,9
Jumlah 31 100
36
Sumber : Data Primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.1, karakteristik responden menurut
kelompok umur sebagian besar terdiri dari kelompok umur 20-35 tahun
yaitu sebanyak 22 responden (71,0%).
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
b. Tabel 4.2 Kategori pendidikan
No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)
1. SMP 13 41,9
2. SMA 14 45,2
3. Sarjana 4 12,9
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.2 diatas di ketahui pendidikan SMP
sebanyak 13 responden (41,9%), pendidikan SMA sebanyak 14
responden (45,2 %) dan pendidikan Sarjana 4 responden (12,9 %).
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.
c. Tabel 4.3 Kategori pekerjaan.
No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)
1. IRT 11 35,5
2. SWASTA 16 51,6
3. PNS 4 12,9
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.3, di atas diketahui sebagai Ibu rumah
tangga 11 responden (35,5%) , bekerja di bidang swasta 16 responden
37
(51,6%) , dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 4
responden (12,9%).
2. Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara
di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS didapatkan
nilai mean sebesar 17,6 dan standar deviasi sebesar 5,25 seperti tertera pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi
Variabel N Mean Std.Deviation
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
tentang Perawatan Payudara di BPM
Mulia Petirsari Pracimantoro
Wonogiri.
31 17,6 5,25
Sumber : Data primer, Juni 2015
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang
perawatan payudara
No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)
1 Baik 4 12,9
2 Cukup 20 64,5
3 Kurang 7 22,6
Total 31 100
Sumber : Data Primer, April 2015
Berdasarkan pada tabel di atas Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tentang
perawatan payudara di BPM Mulia Petir Sari Pracimantoro Wonogiri dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 4 responden (12,9%), pengetahuan
cukup 20 responden (64,5%) dan pengetahuan kurang 7 responden (22,6%).
Jadi tingkat Ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Petirsari,
38
Pracimantoro, Wonogiri kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup
yaitu sebanyak 20 responden (64,5%).
Tingkat pengetahuan responden dapat digambarkan pada diagram di
bawah ini, yaitu :
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tetang perwatan
payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
Sumber : Data Primer, Mei 2015
C. Pembahasan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra
manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba
dengan sendiri (Ariani, 2014).
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
0
5
10
15
20
25
Baik Cukup Kurang
Baik
Cukup
Kurang
39
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga menurut Notoatmodjo (2011).
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri. Pada
kategori baik sebanyak 4 responden (12,9%), kategori cukup 20 responden
(64,5%) dan kategori kurang 7 responden (22,6%). Tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang perawata payudara di BPM Mulia petirsari, pracimantoro,
wonogiri kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20
responden (64,5%).
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
didapatkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak
20 responden (64,5%). Dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
berdasarkan umur pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden
yaitu responden dengan umur 20 tahun – 35 tahun karena pada usia ini tingkat
pengetahuan yang diperoleh responden dari media sosial ataupun lingkungan
sosial cukup luas. Pengetahuan cukup dari tingkat pendidikan mayoritas dari
responden yang memilki pendidikan SMA yaitu sebanyak 11
responden,karena pada tingkat SMA lebih mudah mendapatkan informasi
yang di berikan. Pengetahuan cukup dari tingkat pekerjaan mayoritas
responden dengan pekerjaan swasta karena informasi yang di dapatkan dari
lingkungan kerja di bandingkan ibu yang bekerja sebagai IRT.
40
Mayoritas responden cukup mengetahui pada indikator perawatan
payudara, yaitu pada pernyataan perawatan payudara dapat menyebabkan
putting lecet. Responden kurang mengetahui tentang Manfaat perawatan
payudara. Menurut penelitian Andrianti Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Perawatan Payudara mayoritas mempunyai pengetahuan cukup
sebesar 18 orang (60%). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ialah
informasi, pendidikan, dan umur.
D. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Kendala penelitian
Responden ada yang kurang paham tentang pernyataan yang dibuat
peneliti.
2. Keterbatasan penelitian
a. Variabel penelitian ini variabel tunggal, sehingga hasil penelitian
terbatas pada tingkat pengatahuan saja
b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga
responden hanya bisa menjawab benar atau salah dan jawaban
responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibunifas tentang
perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM
Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, dalam kategori baik
sebanyak 4 responden (12,9%).
2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM
Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, dalam kategori cukup
sebanyak 20 responden (64,5%)
3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM
Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, dalam kategori kurang
sebanyak 7 responden (22,6%)
4. Faktor pendorong dan penghambat Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Payudara pada Ibu Nifas di BPM Mulia Petirsari,
Pracimantoro, Wonogiri yaitu pendidikan, pekerjaan, umur.
42
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti
menyampaikan saran sebagai berikut :
1. BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
Menjadi masukan bagi BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
untuk bekerjasama dengan instansi kesehatan dalam upaya
meningkatnya pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudara.
2. Bagi Ibu nifas di wilayah kerja Mulia Petirsari, Pracimantoro,
Wonogiri
Ibu nifas di wilayah kerja Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri
dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan payudara dengan
mengikuti penyuluhan oleh tenaga kesehatan dan melalui media massa
maupun media elektronik.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan Institusi pendidikan menambah literature atau bahan
bacaan khususnya tentang perawatan payudara.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan pengembangan
variable penelitian dan jumlah responden yang lebih banyak sehingga
akan diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Hidayat, A. A. 2011 Metode penelitian Keperawatan dan tekhnik Analisis Data.
Jakarta : salemba Medika
Marmi. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas “peurperium care” :
Yogyakarta: Pustaka belajar
Notoatmodjo.S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta; Rineka Cipta
.2011 Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta
.2012 Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta; Rineka Cipta
Nurjanah. S. N, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Postpartum Dilengkapi dengan
Asuhan Kebidanan Postpartum Sectio Caesarea. Bandung: Refika
aditama
Pramudita, A. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara
di Polindes Desa Girikerto kec. Sine kab. Ngawi.STIKes Kusuma Husada
Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.
Prawiroharjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta :Pustaka Rihana
Saifudin, dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saryono dan Dyah Pramitasari Roischa. 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta:
MitraCendikia
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Suyanto dan Ummi Salamah, 2009. Riset Kebidanan, Mitra Cendikia Press.
Jogjakarta
Wiknjonosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPS Prawiroharjo
Top Related