1
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Tim Penyusun Kelompok 1
Risa Mulyana Putri
Eulis Arumsari
Sri Wahyuni Hayati
2
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha, karena berkat rahmatNya
kami dapat menyelesaikan Modul Pembelajaran Fisika SMA Kelas X mengenai
besaran dan satuan, dan kinematika gerak lurus. Modul ini dibuat agar
memudahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan mandiri.
Modul ini dibuat semanarik mungkin agar peserta didik semangat
untuk menuntaskan kegiatan mandiri. Dengan adanya modul ini, peserta didik
dapat menguasai materi serta memahami aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam pembuatan modul ini, kami menyadari banyak kekurangan,
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
agar modul ini menjadi lebih baik lagi. Semoga modul ini dapat bermanfaat
bagi peserta didik untuk membantu mencapai cita-citanya.
Jakarta, 2016
Penyusun
3
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
1. Pelajari daftar isi dan peta konsep setiap bab dengan teliti
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pengerjaan dengan tepat untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang maksimal
3. Pahami setiap konsep yang disajikan pada uraian materi yang disajikan pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran dan ikutilah contoh soal dengan cermat
4. Jawablah tes formatif dengan jawaban yang tepat untuk mengukur pencapaian pembelajaran
5. Lihat kunci jawaban untuk mengoreksi jawaban pada tes formatif
4
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Cover Modul 1
Kata pengantar 2
Petunjuk penggunaan modul 3
Daftar isi 4&5
Standar Kompetensi 6
BAB I (Besaran dan Satuan) 7
Pendahuluan 8
Pengukuran besaran panjang 9
Pengukuran besaran massa 14
Pengukuran besaran waktu 16
Pengukuran besaran suhu 17
Pembulatan angka 19
Angka penting 19
Besaran Pokok 20
Besaran Turunan 21
Vektor
Notasi dan gambar vektor 23
Komponen-komponen vektor 23
5
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Penjumlahan vector 25
Selisish vector 27
Rangkuman 28
Tes formatif 30
BAB II (Kinematika Gerak) 37
Pendahuluan 38
Jarak dan Perpindahan 39
Kelajuan dan kecepatan rata-rata 41
Laju sesaat dan kecepatan sesaat 42
Perlajuan dan percepatan 45
Gerak lurus beraturan 47
Gerak lurus berubah beraturan 50
Gerak jatuh bebas 50
Gerak vertikal keatas 51
Persamaan gerak lurus 52
Rangkuman 53
Tes formatif 54
Daftar Pustaka 61
6
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda
titik.
1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) 1.2 Melakukan penjumlahan vektor. 2.1 Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan
percepatan konstan
Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan
beberapa jenis alat ukur.
Mengukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan mempertimbangkan
ketelitian dan ketepatan
Menjumlahkan dua vektor atau lebih secara grafis.
Menjumlahkan dua vektor secara analisis.
Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan
konstan.
Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan percepatan
konstan.
Menganalisis grafik gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak
lurus dengan percepatan konstan
v
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
7
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
PETA KONSEP
8
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan matematika.
Pengukuran-pengukuran yang teliti sangat diperlukan dalam fisika agar
pengamatan gejala alam dapat dijelaskan dengan akurat. Pada lomba balap
sepeda diukur dua besaran sekaligus yaitu besaran panjang dan besaran
waktu. Selain itu, saat dokter memeriksa pasiennya terdapat juga 2 besaran
yang digunakan yaitu besaran suhu saat ia akan memeriksa suhu tubuh pasien
dan juga besaran massa saat ia mengukur massa tubuh pasiennya.
Tahukah kamu bagaimana cara melakukan pengukuran untuk besaran
panjang, massa, suhu dan waktu? Alat apa saja yang digunakan untuk proses
pengukuran besaran-besaran tersebut? Bagaimana tingkat ketelitian alat-
alatnya? Besaran dan satuan apa saja yang digunakan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat kita jawab dengan mempelajari
pengukuran, yaitu kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Dalam fisika dan teknik,
pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari
objek dan kejadian dunia-nyata.
PENDAHULUAN
9
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat
ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian
hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer
sekrup biasanya untuk mengukur diameter
benda melingkar yang kecil seperti kawat
atau kabel. Penggunaan mikrometer sekrup
sangat luas, namun umumnya adalah
mengukur besaran panjang dengan lebih
presisi.
Bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari :
1. Frame atau Bingkai
Frame ini mempunyai bentuk menyerupai huruf C, frame dibuat dari bahan
logam tahan panas serta di buat dengan desain agak tebal serta kuat dengan
tujuan untuk meminimalkan terjadinya peregangan yang bisa mengganggu
proses pengukuran. Frame juga di lapisi dengan lapisan plastik guna
meminimalkan terjadinya transfer panas dari tangan manusia terhadap baja
saat proses pengukuran.
2. Poros tetap
Poros tetap memiliki fungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur
dan ditempatkan diantara poros tetap dengan poros geser.
PENGUKURAN
Pengukuran Besaran Panjang
Gambar 1. Bagian-bagian mikrometer sekrup
10
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
3. Poros geser
Poros geser memiliki fungsi sebagai penggerak benda pada saat akan diukur
yang bisa digerakan menuju poros tetap.
4. Pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros gerak agar
tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
5. Rachet
Dipakai untuk memutar poros geser saat ujung dari poros geser telah dekat
dengan benda yang akan di ukur dan kemudian untuk
6. Skala nonius
Skala nonius dalam bentuk milimeter berfungsi sebagai skala pengukuran
benda dalam bentuk mm.
7. Skala utama
Memiliki fungsi untuk menyatakan skala utama pengukuran benda dalam
bentuk mm
8. Pemutar
Untuk menggerakkan poros geser
Contoh soal
Untuk mengukur diameter pensil digunakan mikrometer sekrup. Hitunglah hasil pengukuran diameter pensil tersebut seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini!
Gambar 2. Hasil pengukuran pada mikrometer sekrup
11
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Penyelesaian :
Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah Skala Utama ………………….. 5,5 mm Skala Putar (26×0,01) ……..... 0,26 mm + Panjang Diameter Pensil …….. 5,76 mm
Jangka sorong
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur dari besaran pokok
panjang. Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang rahangnya bisa
digeser Alat ukur ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm.
1. Rahang dalam
Terdiri dari rahang tetap bawah dan rahang sorong bawah. Rahang
dalam memiliki fungsi untuk mengukur dimensi luar atau sisi bagian luar
sebuah benda misal tebal, lebar sebuah benda kerja.
2. Rahang luar
Terdiri dari rahang tetap atas dan rahang sorong atas. Rahang luar
memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam atau sisi bagian dalam
sebuah benda misalnya diamater hasil pengeboran
Gambar 3. Bagian-bagian jangka sorong
12
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
3. Tangkai ukur kedalaman
Bagian ini mempunyai fungsi untuk mengukur kedalaman sebuah benda.
4. Skala Utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk
menyatakan ukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).
6. Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk milimeter berfungsi sebagai skala
pengukuran benda dalam bentuk mm.
8. Tombol kunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat
berlangsungnya proses pengukuran misal rahang dan Depth probe.
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang
tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat
2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius (renvier*) di rahang
gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan mm sedangkan
skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.
13
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Contoh Soal
Sebuah benda berbentuk persegi panjang diukur menggunakan jangka sorong. Berapa panjang benda tersebut seperti yang ditunjukka pada hasil pengukuran dibawah ini!
Penyelesaian :
Panjang yang terbaca pada jangka sorong diatas adalah
Skala Utama………………………………..3,1mm
Skala Nonius ( 9 x 0,1 mm )………………0,9mm +
Panjang Benda……………………………...4 mm
Gambar 4. Hasil pengukuran pada jangka sorong
14
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Neraca Ohaus Tiga Lengan
Dalam fisika, untuk pengukuran
massa biasa menggunakan neraca ohaus.
Neraca Ohauss terdiri atas tiga batang
skala. Benda yang akan ditimbang
diletakkan di atas piringan. Setelah
beban geser disetimbangkan
dengan benda, massa benda dapat
dibaca pada skala neraca.
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam. Kapasitas
beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas
ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
• Knop atau pemutar kalibrasi
• Pemberat atau anting yang diletakkan di masing-masing lenganyang bisa di geser ke kanan dan kekiri
Pengukuran Besaran Massa
Gambar 5. Neraca Ohaus Tiga Lengan
15
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
• Tempat beban tempat untuk memasang beban atau benda yang ingin di ukur
• Titik nol garis kesetimbangan., titik ini untuk mengkalibrasi sebelum digunakan dan untuk keseimbangan ketika pengukuran sudah di lakukan
• Lengan neraca yang terdiri dari tiga lengan .
1. Lengan belakang berskala ratusan gram (100,200,300….) 2. Lengan tengah berskala puluhan gram (10,20,30….) 3. Lengan depan berskala satuan gram (1,2,3,4…..)
Contoh Soal :
Berapa hasil pengukuran massa gantungan kunci yang terbaca pada gambar skala neraca ohaus tiga lengan dibawah ini?
Penyelesaian : Anting lengan depan = 5,8 gram Anting lengan tengah = 40,0 gram Anting lengan belakang = 300 gram —————————————————–——–——– +
Jadi total massa gantungan kunci tersebut = 345,8 gram
Gambar 6. Hasil Pengukuran pada Neraca Ohaus Tiga Lengan
16
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Stopwatch
Stopwatch adalah suatu alat
ukur yang dugunakan untuk mengukur
waktu yang dibutuhkan dalam
melakukan kegiatan yang memiliki
ketelitian sampai tingkat detik. Nilai
skala terkecilnya 0,1 detik. Sehingga
ketelitian alat ukur waktu , stopwach
ini yaitu setengah dari skala terkecil
yaitu 0,05 detik.
Pada gambar diatas terdapat lingkaran dalam yang menggambarkan menit
sedangkan diluarnya menggambarkan detik.
Contoh Soal
Hitunglah waktu yang dibutuhkan seorang pelari untuk mencapai garis
finishnya yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini!
Pengukuran Besaran Waktu
Gambar 7. Stopwatch
Gambar 8. Hasil pengukuran pada stopwatch
17
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Penyelesaian :
Bagian lingkaran dalam menunjukkan waktu 3 menit dan bagian lingkaran luar
menunjukkan waktu 6 detik Jadi, waktu yang dibutuhkan adalah 3 menit 6
detik.
Termometer
Suhu dapat didefinisikan sebagai
derajat panas satu benda. Benda yang
panas memiliki suhu yang lebih tinggi
dibandingkan benda yang dingin.
Sebenarnya alat indera (kulit) tidak
dapat menentukan suhu benda secara
akurat, hanya berdasarkan perkiraan
dan perasaan subjeknya saja.
Hal ini dikarenakan alat indera memiliki keterbatasan, salah satunya tidak
dapat digunakan untuk menyentuh benda yang terlalu panas atau terlalu
dingin. Oleh karena itu, termometer dapat digunakan untuk mengukur suhu
benda.
Tabel Konversi Suhu
Suhu Awal Konversi Suhu
°C R = (4/5) C
F = (9/5) C + 32
K = C + 273
°F C = (5/4) R
F = (9/4) R + 32
K = C + 273 = (5/4) R + 273
Pengukuran Besaran Suhu
Gambar 9. Termometer
18
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
°R C = 5/9 (F-32)
R = 4/9 (F-32)
K = 5/9 (F-32) + 273
°K C = K – 273
R = 4/5 (K-273)
F = 9/5 (K-273) + 32
Contoh Soal
Hitunglah suhu yang terbaca pad termometer dibawah ini! Kemudian
konversi suhu tersebut dalam derajat kelvin fahreinheit dan reamur!
Penyelesaian :
Suhu yang terbaca pada termometer tersebut adalah 5oC
Pada derajat kelvin adalah :
Pada derajat fahreinheit adalah :
(
)
Pada derajat reamur adalah :
Gambar 10. Termometer dalam derajat celcius
19
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Pembulatan angka ini dapat digunakan untuk hasil pengukuran, apabila dimiliki hasil pengukuran dengan desimal yang cukup banyak maka aturan pembulatan angka ini dapat digunakan untuk mempermudah pembacaan hasil pengukuran sehingga hasil pengukuran menjadi lebih akurat.
Angka-angka yang lebih kecil daripada 5 dibulatkan ke bawah
Angka-angka yang lebih besar daripada 5 dibulatkan ke atas
Angka 5 dibulatkan ke atas jika sebelum angka 5 adalah ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelum angka 5 adalah angka genap.
Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 836,5 gr memiliki empat angka penting
PEMBULATAN ANGKA
ANGKA PENTING
Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 75,006 Kg memiliki lima angka penting
20
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan terlebih
dahulu dan besaran pokok ini tidak tergantung pada satuan-satuan besaran
lain. Dalam fisika, besaran pokok dan satuan dalam SI (Satuan Internasional)
ditunjukkan pada tabel 1.4
Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
Panjang Meter m [L]
Massa Kilogram kg [M]
Waktu Sekon s [T]
BESARAN POKOK
Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol setelah angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 0,0060 m memiliki dua angka penting
Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka nol harus ditulis dalam notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
Contoh: 8900 gr ditulis menjadi 8,9 x 103 gr memiliki dua angka penting
21
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Kuat arus listrik Ampere A [I]
Suhu Kelvin K [ ]
Jumlah Zat mole mol [N]
Intensitas Cahaya candela cd [J]
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran
pokok. Demikian pula satuan besaran turunan adalah satuan yang dapat
diturunkan dari satuan besaran pokok. Misalnya, satuan luas dari suatu
daerah empat persegi panjang. Luas daerah empat persegi panjang adalah
panjang kali lebar. Jadi satuan luas adalah satuan panjang dikalikan satuan
lebar atau satuan panjang dipangkatkan dua, m2. Satuan volume suatu balok
adalah satuan panjang dikalikan satuan lebar dikalikan satuan tinggi atau
satuan panjang dipangkatkan tiga, m3. Satuan kecepatan adalah satuan
panjang dibagi satuan waktu, m/s atau ms-1. Contoh beberapa besaran
turunan, satuan, singkatan dan dimensinya dalam satuan SI ditunjukkan pada
Tabel 1.5.
Besaran Turunan
Rumus Satuan Singkatan Dimensi
Luas p l L [ ]
BESARAN TURUNAN
Tabel 1.5 besaran turunan, dan satuan dalam standar
internasional
22
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Volume p l t V ]
Kecepatan Jarak/waktu m/s v [L/T]
Percepatan Kecepatan/waktu m/ [L/ ]
Gaya Massa percepatan
Kg. m/ F [M.L/ ]
Tekanan Gaya / luas Kg/m. P [M/L ]
Massa Jenis Massa/ volume Kg/ [M/ ]
Contoh Soal
Energi kinetik dinyatakan dengan Ek = ½ . m . v2. Dimensi energi kinetik adalah...
23
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Vektor dapat dinotasikan dalam beberapa bentuk:
Dua buah huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya AB, BC, CD, dan seterusnya.
Dua buah huruf kapital dengan garis diatasnya. Sebuah huruf kapital dengan anak panah diatasnya dan diapit oleh
tanda mutlak.
Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua vektir atau lebih. Hal ini disebabkan sebuah vektor terdiri dari komponen-komponennya.
Besaran vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai dan arah, contoh: gaya, tekanan, kecepatan, percepatan, momentum dan sebagainya. Besaran skalar adalah suatu besaran yang mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai arah, contoh: suhu, volume, massa, dan sebagainya.
Vektor dapat digambarkan sebagai anak panah. Panjang anak panah menyatakan besar (nilai) vektor dan arah anak panah menyatakan arah vektor.
24
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Sebuah vektor dapat diuraikan pada koordinat cartesius menurut sumbu x dan y.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa vektor A mempunyai komponen ke arah sumbu x, yaitu danmempunyai komponen kearah sumbu y, yaitu . Besar komponen masing-masing komponen tersebut adalah: Adapun arah vektor dintentukan oleh
Vektor satuan adalah vektor yang besar/harganya satu satuan. Vektor satuan merupakan vektor ruang yang telah diuraikan kedalam sumbu x(i), sumbu y(j), dan sumbu z(k). Dikatakan vektor satuan karena besar vektor=|i|=|j|=|k|=1. Misalnya, vektor A mempunyai komponen sumbu x( , sumbu y , dan sumbu z( .
maka vektor ditulis dalam lambang vektor:
Panjang vektor A adalah | | √
cos𝛼 𝐴𝑥𝐴
→ 𝐴𝑥 𝐴 cos𝛼
sin𝛼 𝐴𝑦
𝐴→ 𝐴𝑦 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝛼
tan𝛼 𝐴𝑥𝐴𝑦
Dengan 𝛼 adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dengan sumbu x positif
25
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Resultan vektor dapat didefinisikan sebagai penjumlahan besaran-besaran vektor.
Metode Jajargenjang
Langkah-langkah penjumlahan vektor A dan B dengan metode jajargenjang adalah:
Metode Poligon
Langkah-langkah penjumlahan vektor A dan B dengan metode poligon adalah:
a. satukan pangkal kedua vektor A dan B.
b. buatlah sebuah jajargenjang lengkap yang kedua sisinya adalah A dan B.
c. gambarlah diagonal dari jajargenjag tersebut yang bermula dari titik asal A dan B. Diagonal ini adalah vektor R=A+B.
a. Geser B sehingga titik asalnya menyentuh ujung akhir vektor A.
b. Hubungkan titik awal A keujung vektor B. Ini merupakan vektor R=A+B
26
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
𝑅 𝐴2 𝐵2 2𝐴𝐵 cos 𝛼
Metode Analitis Vektor memiliki komponen sumbu x dan sumbu y. Misalnya terdapat dua buah vektor yaitu vektor A dan B yang ujungnyaberhimpit. Sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B adalah sudut . Adapun sudut yang dibuat oleh vektor A dan resultan vektor R adalah sudut .
Metode Jajargenjang
Langkah menggunakan metode ini untuk mencari selisih vektor sama dengan langkah menjumlahkan vektor, hanya saja arah vektor yang
𝑅2 𝐴2 𝐵2 − 2𝐴𝐵 cos 180 − 𝛼 𝐴2 𝐵2 − 2𝐴𝐵 − cos 𝛼 𝑅2 𝐴2 𝐵2 2𝐴𝐵 cos 𝛼
Keterangan:
R= besar vektor resuktan R
A= besar vektor A
B= besar vektor B
𝜶= sudut apit antara vektor A dan vektor B.
27
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
membuat suatu vektor menjaid negatif, sehingga dihasilkan selisih vektor.
Metode Poligon
Langkah menggunakan metode ini untuk mencari selisih vektor sama dengan langkah menjumlahkan vektor, hanya saja arah vektor yang membuat suatu vektor menjaid negatif, sehingga dihasilkan selisih vektor.
28
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
1. Untuk mengukur besaran tertentu diperlukan alat ukur tertentu pula.
2. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang digunakan
untuk mengukur ketebalan suatu benda yang tipis seperti kertas dan
diameter kawat.
3. Ketelitian mikrometer sekrup mencapai 0,01 mm.
4. Mikrometer sekrup terdiri dari poros tetap (tempat skala utama) dan
poros putar (tempat skala nonius).
5. Jangka sorong bisa dipakai untuk mengukur panjang, tebal, diameter
(baik diameter dalam maupun diameter luar), dan kedalaman benda.
6. Ketelitian jangka sorong yaitu 0,1 mm
7. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap (tempat skala utama) dan
rahang geser (tempat skal nonius)
8. Neraca ohaus merupakan alat ukur massa yang memiliki ketelitian
hingga 0,1 gram.
9. Stopwatch analog memiliki tingkat ketelitian sampai setengah detik,
sedangkan stopwatch digital memiliki tingkat ketelitian mencapai
seperseratus detik. Pada bagian lingkaran dalam stopwatch berguna
untuk mengukur menit dan pada bagian lingkaran luarnya berguna
untuk mengukur detik.
10. Suhu dapat diukur dengan termometer. Suhu dapat dikonversi
kedalam bentuk derajat celcius, fahreinheit, kelvin dan reamur.
11. Aturan pembulatan angka dan angka penting sangat dibutuhkan dalam
membaca hasil pengukuran, hal ini bertujuan agar hasil pengukuran
menjadi lebih tepat dan akurat.
Rangkuman
29
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
12. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan terlebih
dahulu dan besaran pokok ini tidak tergantung pada satuan-satuan
besaran lain. Besaran pokok terdiri dari panjang, massa, waktu, kuat
arus, jumlah zat, intensitas, dan suhu.
13. Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran
pokok. Demikian pula satuan besaran turunan adalah satuan yang
dapat diturunkan dari satuan besaran pokok. Besaran turunan terdiri
dari volume, kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, dan massa jenis.
14. Besaran vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai dan arah.
15. Besaran skalar adalah suatu besaran yang mempunyai nilai tetapi tidak
mempunyai arah.
16. Positif atau negatifnya suatu vektor ditinjau dari arah vektor
tersebut.
30
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang
ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar.
Besarnya hasil pengukuran adalah ...
A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm
2. Untuk mengukur diameter dalam sebuah gelas dengan jangka sorong
seperti pada gambar! Diameter dalam gelas adalah…..
A. 0,80 cm
B. 0,83 cm
C. 1,67 cm
D. 2,20 cm
E. 2,27 cm
31
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
3. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar. Tebal
pelat logam adalah…
A. 4,85 mm
B. 4,90 mm
C. 4,96 mm
D. 4,98 mm
E. 5,00 mm
4. Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk
mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut :
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilaporkan diameter bola kecil
adalah….
A. 11,15 mm
B. 9,17 mm
C. 8,16 mm
D. 5,75 mm
E. 5,46 mm
5. Suatu ruangan memiliki suhu 5 oC. Jika dinyatakan dalam celcius, maka
suhu ruang tersebut adalah ... oF.
A. 41
B. 40
C. 60
D. 30
32
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
E. 50
6. Dua buah gaya saling tegak lurus, besarnya masing-masing 3 N dan 4 N.
Besar resultan kedua gaya tersebut adalah …
A. 2 Newton
B. 3 Newton
C. 4 Newton
D. 5 Newton
E. 6 Newton
7. Jika besar vektor A = 4 satuan, membentuk sudut 30o dengan sumbu x
positip,maka besar vektor tersebut dalam sumbu x dan sumbu y adalah... A. 3 satuan B. 2 satuan C. 4 satuan D. 5 satuan E. 7 satuan
8. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masing-masing besarnya 5 N dan 12 N,
bertitik tangkap sama dan saling mengapit sudut 60°, nilai resultan dari
kedua vektor tersebut …
A. 15,1 Newton B. 15,59 Newton
C. 15,50 Newton
D. 15,13 Newton
E. 15 Newton
9. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor
besarnya adalah 10 Newton seperti gambar berikut.
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, berapakah
33
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
besar resultannya?...
A. 10 Newton
B. 10,5 Newton
C. 10 3 Newton
D. 10 Newton
E. 10 Newton
10. Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan
20 m/s membentuk sudut 60°.
Tentukan selisih kedua vektor tersebut!
A. 10 m/s
B. 20,5 m/s
C. 20 m/s
D. 10 m/s
E. 20 3 m/s
34
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
KUNCI JAWABAN 1. Pembahasan :
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm Jawabannya : A
2. Pembahasan :
Skala utama = 0,8 cm
Skala nonius = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm
Diameter dalam gelas = 0,8 cm + 0,03 cm = 0,83 cm
Jawabannya : B 3. Pembahasan :
Skala utama = 4,5 mm
Skala putar = 46 x 0,01 = 0,46 mm
Tebal pelat = 4,5 mm + 0,46 mm = 4,96 mm Jawabannya : C
4. Pembahasan :
Skala utama = 8 mm
Skala putar = 16 x 0,01 = 0,16 mm
Diameter bola = 8 mm + 0,16 mm = 8,16 mm
Jawabannya : C
5. Pembahasan :
(
)
Jawabannya : A
35
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
6. Pembahasan :
Jawabannya : D
7. Pembahasan :
Jawabannya : B
8. Pembahasan :
Jawabannya : D
9. Pembahasan :
Jawabannya : C
10. Pembahasan :
36
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Jawabannya : E
37
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
PETA KONSEP
Gerak Lurus
Jarak dan Perpindahan
Kelajuan dan kecepatan
Perlajuan dan percepatan
Jenis gerak lurus
Gerak Lurus
Beraturan
Gerak Lurus
Berubah Beraturan
Gerak Jatuh Bebas
Gerak
Vertikal
38
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat orang berjalan, orang naik sepeda, orang naik sepeda motor, orang mengendarai mobil, orang naik pesawat terbang atau dengan cara lain dalam rangka bepergian dari suatu tempat ke tempat lain. Pengamatan tentang hal tersebut di atas menggambarkan adanya peristiwa perpindahan orang tersebut dari satu tempat ke tempat lain atau dengan kata lain orang tersebut bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Semua benda dalam alam semesta ini bergerak, burung-burung terbang, planet berputar, pohon-pohon tumbang, dan elektron-elektron bergerak dalam lintasannya.
Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu titik acuan tertentu. Seorang pembalap sepeda motor yang sedang melaju pada lintasan dikatakan bergerak terhadap orang yang menonton di pinggir lintasan.
Ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda dalam ilmu fisika disebut mekanika. Mekanika pada prinsipnya dibagi menjadi dua bagian. a. Kinematika yaitu ilmu yang mempelajari gerak suatu benda tanpa memerhatikan penyebab gerak tersebut. b. Dinamika yaitu ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan memerhatikan penyebab gerak benda tersebut.
PENDAHULUAN
39
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita berdiri di stasiun kereta api, kemudian ada kereta api melintas di depan kita maka dapat dikatakan kereta api tersebut bergerak terhadap kita. Kereta api diam jika dilihat oleh orang yang berada di dalam kereta api tetapi jika dilihat oleh orang yang ada di stasiun tersebut maka kereta api tersebut bergerak. Oleh karena itu kereta api bergerak atau diam adalah relatif. Benda disebut bergerak jika kedudukan benda itu mengalami perubahah terhadap acuannya.
Gerak adalah peristiwa perubahan posisi atau kedudukan sebuah benda jika ditinjau dari suatu acuan tertentu. Jadi benda boleh dikatakan bergerak jika posisinya berubah dari acuan yang sudah disebutkan lebih dahulu, Benda bisa juga dikatakan diam (tidak bergerak) karena posisinya terhadap acuan yang dijadikan patokan tidak berbah. Misalnya Seoranga pilot dikatakan diam
Jarak dan Perpindahan
Ilustrasi kereta api bergerak teradap
manusia (kita)
Bagaimana benda dapat dikatakan bergerak?
40
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
terhadap pesawatnyanya, tetapi pilot itu juga boleh disebut bergerak terhadap orang yang berdiri dipinggir jalan.
Amatilah gambar di bawah ini !!!
Mobil berpindah dari titik A ke titik B lalu ke titik C. Apakah mobil dikatakan bergerak? Ya, mobil dikatakan bergerak apabila titik acuannya adalah bunga tersebut. Mobil dikatakan bergerak karena kedudukan benda itu mengalami perubahah terhadap acuannya. Ketika mobil bergerak mobil menempih jarak tertentu dan juga mengalami perpindaha.
Apa yang dimakud dengan jarak dan perpindahan?
Perhatikan gerak mobil !!!
Jarak didefinisikan sebagai panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak.
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan suatu benda.
41
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Seorang anak bergerak lurus ke arah timur sejauh 100 m, kemudian anak tersebut berbalik arah bergerak ke arah barat sejauh 40 m
Jarak yang ditempuh oleh anak tersebut adalah 100 m + 40 m = 140 m. Jarak tempuh ini disebut juga panjang lintasan. Anak tersebut mengalami perpindahan sejauh 60 m.
Di dalam fisika bahwa kelajuan dan kecepatan memiliki arti yang berbeda. Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan adalah vektor.
Mobil bergerak maju dari titik A ke titik B sejauh 10 meter. Lalu bergerak mudndur ke titik C sejauh 5 meter ? berapakah jarak dan perpindahan mobil tersebut??
Jarak = panjang lintasan A ke B + panjang lintasan B ke C
Jarak = 10 meter + 5 meter = 15 meter
Perpindahan = Panjang lintasan A ke B – Panjang linstasan B ke C
Perpindahan= 10 meter – 5 meter = 5 meter
contoh
Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata
42
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh suatu benda dibagi waktu yang diperlukan.
V= Kelajuan (m/s)
S= jarak (m)
= waktu tempuh (S)
Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dibagi waktu yang diperlukan benda tersebut untuk berpindah.
V= Kelajuan (m/s)
S= jarak (m)
= waktu tempuh (S)
Dalam kehidupan sehari-hari, kelajuan maupun kecepatan senantiasa berubah-ubah karena berbagai sebab. Misalnya jalanan yang tidak rata. Oleh karenanya kita dapat mengartikan kelajuan dan kecepatan pada dua persamaan di atas sebagai kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata ( ).
Jika kita mengendarai sepeda motor ke sekolah yang jaraknya 10 km dalam waktu 15 menit maka kecepatan ratarata kita mengendarai sepeda motor adalah 10 km/0,25 jam = 40 km/jam. Kecepatan kita selama dalam perjalanan
V= 𝑆
𝑡
V= 𝑆
𝑡
Laju sesaat dan Kecepatan Sesaat
43
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
ini kadang 60 km/jam tetapi pada saat yang lain kecepatan kita hanya 20 km/jam bahkan jika lampu pengatur lalu lintas menyala merah kita berhenti (artinya kecepatan kita adalah nol). Jadi kecepatan kita saat mengendarai sepeda motor selalu berubah-ubah. Kecepatan yang terjadi pada saat itu disebut kecepatan sesaat, dan besar kecepatan sesaat ini sama dengan laju sesaat.
Adam berlari di jalan lurus dengan kelajuan 4 m/s dalam waktu 5 menit, lalu berhenti selama 1 menit untuk kemudian melanjutkan larinya. Kali ini dengan kelajuan 5 m/s selama 4 menit. Berapakah kelajuan rata-rata Adam?
Penyelesaian: s1 = 4 m/s x 5 menit x 60 s/menit = 1.200 m. s2 = 5 m/s x 4 menit x 60 s/menit = 1.200 m. Jarak total yang ditempuh Adam: s = s1 + s2= 2.400 m.
sedangkan waktu berlari Adam: t = 5 menit + 1 menit + 5 menit = 10 menit = 10 menit x 60 s/menit = 600 s Perhatikan, waktu istirahat 1 menit dimasukkan dalam perhitungan. Kelajuan rata-rata Adam berlari:
Amri lari pagi mengelilingi lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan panjangm10 m dan lebar 5 m. Setelah melakukan tepat 10 putaran dalam waktu 1 menit, Amri berhenti.
Tentukan: a. Jarak yang ditempuh Amri. b. Perpindahan Amri. c. Kelajuan rata-rata Amri.
contoh
44
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
d. Kecepatan rata-rata Amri.
Penyelesaian
Terlebih dahulu kita ubah satuan dari besaran-besaran yang diketahui.
1 putaran = keliling empat persegi panjang
= 2 x (p + l)
= 2 x (10 + 5)
= 30 m
t = 1 menit = 60 s.
a. Jarak yang ditempuh Amri: s = 10 putaran = 10 x 30 = 300 m
b. Perpindahan Amri: s = nol sebab Amri berlari tepat 10 putaran, sehingga posisi awal Amri = posisi akhirnya.
c. Kelajuan rata-rata:
d. Kecepatan rata-rata:
p = 10 m; l = 5 m
45
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Konsep
Kalau kita mengendarai sepeda motor pada saat awal, mesin motor dihidupkan tetapi sepeda motor masih belum bergerak. Pada saat sepeda motor mulai bergerak maka kecepatannya makin lama makin besar. Hal ini berarti telah terjadi perubahan kecepatan. Pada saat sepeda motor diam kecepatan nol, baru kemudian kecepatan sepeda motor tersebut makin lama makin cepat. Sepeda motor tersebut mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Dengan kata lain, sepeda motor tersebut mengalami percepatan. Percepatan adalah besaran vektor. Di dalam fisika terdapat 2 istilah yaitu adanya perlajuan dengan percepatan.
Seperti kita ketahui bahwa sebuah benda yang bergerak akan sulit untuk mempertahankan benda tersebut meiliki kelajuan yang konstan. Maka dari itu, setiap benda yang bergerak pasti akan mengalami perubahan kelajuan.
Perubahan kelajuan benda dibagi waktu perubahanmdisebut perlajuan. Persamaannya ditulis sebagai berikut
a = perlajuan rata-rata (m/s2 )
−
V1 = kelajuan mula-mula (m/s)
V2= kelajuan akhir (m/s)
= waktu tempuh (s)
Percepatan percepatan diartikan sebagai perubahan kecepatan benda dibagi waktu perubahannya. Karena di dalam kehidupan sehari-hari setiap benda bergerak dengan kondisi tertentu seperti jalan yang berliku dan lain sebagainya maka percepatan pun akanmengaami perubahan sehingga adanya percepatan rata-rata Persamaannya ditulis:
Perlajuan dan percepatan
𝒂 𝒗
𝒕
46
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
a = percepatan rata-rata (m/s2)
−
= kelajuan mula-mula (m/s)
= kelajuan akhir (m/s)
= waktu tempuh (s)
Seseorang mengendarai sepeda motor bergerak dengan kecepatan awal 54 km/jam. Orang tersebut mempercepat laju kendaraannya sehingga dalam waktu 10 sekon kecepatannya menjadi 72 km/jam. Berapa percepatan sepeda motor tersebut? Penyelesaian: Kecepatan awal = 54 km/jam = 15 m/s. Kecepatan akhir = 72 km/jam = 20 m/s. Percepatan orang tersebut adalah:
Sebuah perahu didayung sehingga melaju dengan percepatan tetap 2 m/s2. Bila perahu bergerak dari keadaan diam, tentukan kecepatan perahu setelah perahu bergerak selama: a. 1 s b. 2 s c. 3 s
�� ��
𝒕
contoh
perahu dengan kecepatan tetap 1
47
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Penyelesaian
Perahu mengalami percepatan 2 m/s2. Hal ini berarti tiap 1 s kecepatan perahu bertambah 2 m/s. Jadi karena perahu bergerak dari keadaan diam, maka setelah bergerak:
a) 1 s kecepatan perahu = 2 m/s
b) 2 s kecepatan perahu = 4 m/s
c) 3 s kecepatan perahu = 6 m/s
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Suatu benda dikatakan bergerak lurus adalah jika lintasan geraknya berupa garis lurus. Ketika kita mengendarai mobil di jalan tol yang lurus maka kecepatan mobil yang kita naiki bisa berubah-ubah tetapi pada saat tertentu bisa tetap. Sebagai contoh, sebuah mobil sedang bergerak dengan kelajuan 60 km/ jam, mobil tersebut harus menambah kelajuannya saat akan mendahului mobil lain di depannya. Pada saat yang lain mobil tersebut harus mengurangi kelajuannya ketika ada lampu lalu lintas yang menyala merah di depannya.
Suatu mobil yang bergerak lurus beraturan maka percepatannya adalah nol. Berapa jarak yang ditempuh oleh mobil tersebut setelah bergerak selang waktu t? Jika kecepatan mobil tersebut v maka setelah bergerak selang waktu t dapat dihitung jarak yang ditempuh dengan menggunakan persamaan yaitu:
Konsep
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dan memiliki kecepatan yang tetap. Kecepatan tetap artinya besar dan arah kecepatan tidak berubah
48
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
V= kecpatan (m/s)
S= jarak
t= waktu yang ditempuh
Suatu mobil bergerak menempuh jarak 200 km dengan kecepatan tetap 40 km/jam. Jika mobil tersebut berangkat pada pukul 10.00 WIB maka pada pukul berapa mobil tersebut sampai di tempat tujuan? Waktu yang diperlukan mobil tersebut menempuh jarak 200 km dapat menggunakan persamaan yaitu:
Karena kecepatan benda tetap di setiap waktu,maka grafik v-vs-t pada gerak lurus beraturan berupa grafik lurus seperti gambar di bawah ini :
Contoh Soal
Bentuk Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)
49
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa kecepatan benda selalu tetap dengan bertambahnya waktu. Sedangkan jarak atau perpindahan benda dapat kita tentukan dengan menghitung luas grafiknya yang dalam hal ini merupakan luas persegi.
Jika grafik yang diketahui adalah grafik v-vs-t ,maka kita bisa menghitung jarak yang ditempuh benda. Sebaliknya jika grafik yang dikethui adalah grafik a-vs-t maka kita bisa menghitung besar kecepatan benda.
V= kecepatan (m/s)
S= jarak tempuh (m)
t= waktu tempu h
Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah. Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40 km/jam untuk kereta api B. Kapan dan di manakah kedua kereta api tersebut berpapasan?
contoh
50
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
GLBB merupakan gerak lurus berubah beraturan. Berubah beraturan maksudnya kecepatan gerak benda bertambah secara teratur atau berkurang secara teratur.
Contoh GLBB yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak jatuh bebas .
Karakteristik utama dari gerak jatuh bebas adalah :
Jika gesekan udara dapat diabaikan maka setiap benda yang jatuh akan mendapatan percepatan tetap yang sama tanpa tergantung pada bentuk dan massa benda
Gerak Jatuh Bebas
51
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Percepatan yang tetap ini disebabkan oleh medan gravitasi bumi dan
disebut percepatan gravitasi yang besarnya 9.8 m/
Contoh lain dari GLBB adalah gerak vertikal ke atas. Saat kita melempar benda ke atas maka sebenanya benda tersebut mengalami perlambatan akibat medan gravitasi. Itulah mengapa benda yang kita lempar ke atas akan kembali ke bumi. Di titik tertinggi kecapatan benda tersebut adalah nol
Gerak vertikal ke atas
Ticker Timer
52
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Persamaan Gerak Lurus
53
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
Rangkuman 1. Jarak didefinisikan sebagai panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh
oleh suatu benda yang bergerak. 2. Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan suatu benda. 3. Kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh suatu benda
dibagi waktu yang diperlukan.
V=
4. Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dibagi waktu yang diperlukan benda tersebut untuk berpindah.
V=
5. percepatan diartikan sebagai perubahan kecepatan benda dibagi waktu perubahannya.
6. Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dan memiliki kecepatan yang tetap. Kecepatan tetap artinya besar dan arah kecepatan tidak berubah
7. GLBB merupakan gerak lurus berubah beraturan. Berubah beraturan maksudnya kecepatan gerak benda bertambah secara teratur atau berkurang secara teratur.
8. Ciri dari GLBB adalah memiliki percepatan tetap 9. GLBB dapat berupa GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat 10. Contoh GLBB dipetcepat adalah gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
ke bawah 11. Contoh GLBB diperlambat adalah gerak vertikal ke atas
54
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
TES FORMATIF
1. Sebuah benda bergerak dengan lintasan sebagai berikut:
Perpindahan yang dialami benda sebesar...
A.23 m
B.21 m
C.19 m
D.17 m
E.15 m
2. Seorang anak kesekolah naik sepeda dengan lintasan seperti gambar.
Besar perpindahan anak tersebut dari keberangkatannya sampai tiba di
sekolah adalah...
A.300 m
B.400 m
C.500 m
D.700 m
E.900 m
55
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
3. Gambar dibawah melukiskan perjalanan dari A ke C melalui B.
Jarak AB 40 km ditempuh dalam waktu 0,5 jam. Jarak BC 30 km
ditempuh dalam waktu 2 jam. Besar kecepatan rata-rata perjalanan itu
adalah...
A.95 km/jam
B.48 km/jam
C.35 km/jam
D.28 km/jam
E.20 km/jam
4. Hadi setiap pagi joging mengeliligi tanah lapang yang berukuran 100 m x
400 m sebanyak 12 kali dalam waktu 1 jam. Kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata gerak hadi adalah...
A.0 km/jam dan 12 km/jam
B.0 km/jam dan 6 km/jam
C.6 km/jam dan 12 km/jam
D.6 km/jam dan 6 km/jam
E.12 km/jam dan 12 jam/jam 5. Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km/jam.
Setelah menempuh jarak 150 m kecepatannya menjadi 72 km/jam. Waktu
tempuh mobil adalah...
A.5 sekon
B.10 sekon
C.17 sekon
D.25 sekon
E.35 sekon
56
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
6. Gambar berikut melukiskan hubungan antara kecepatan dan waktu dari
sebuah benda yang bergerak lurus.
Kecepatan benda setelah 5 detik adalah...
A.– 9 m/s
B.– 6 m/s
C.– 4 m/s
D.– 3 m/s
E.– 2 m/s
7. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 20 m. Jika percepatan gravitasi
10 m/s2 maka waktu yang diperlukan oleh benda untuk mencapai tanah
adalah...
A.40 s
B.10 s
C.4 s
D.2 s
E.1 s
8. Dari puncak sebuah menara setinggi 45 m dijatuhkan sebuah batu. Jika
percepatan gravitasi 10 m/s2, kecepatan batu pada saat tepat menyentuh
tanah adalah..
A.25 m/s
B.30 m/s
C.35 m/s
D.40 m/s
E.45 m/s
57
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
9. Bola bermassa 1,2 kg dilontarkan dari tanah dengan laju 16 m.s-1. Waktu
yang diperlukan bola untuk tiba kembali di tanah adalah.....
A.0,8 s
B.1,2 s
C.1,6 s
D.2,8 s
E.3,2 s 10. Sebuah benda bergerak memenuhi persamaan (v-t) dibawah ini.
Percepatan dari t = 2 s sampai t = 4 s adalah...
A.0,0 m/s2
B.0,5 m/s2
C.1,0 m/s2
D.1,5 m/s2
E.2,0 m/s2
58
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
59
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
5.
6.
60
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
7.
8.
9.
61
Risa Mulyana Putri-Eulis Arumsari-Sri Wahyuni Hayati
10. Grafik dari t = 2 s sampai t = 4 s merupakan grafik gerak lurus beraturan sehingga percepatan nol
DAFTAR PUSTAKA
Suharyanto, Karyono, Dwi Satya Palupi. 2009. Fisika untuk SMA dan MA
kelas X. Klaten : CV Sahabat
Sumartono P.S. 1994. Fisika, FMIPA-UGM. Yogyakarta: UGM Press.
Fauziah, Alga Nawangsih, Galda Swara K. 2015. Fisika. Bogor: Pustaka Tanah
Air.
Top Related