LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. O
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 14 bulan
Nama Ayah : Tn. A
Nama Ibu : Ny. D
Pekerjaan Orang tua : guru sempoa
Pendidikan Orang tua : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tanah Merah No.23, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara
Tanggal Berobat :13 Agustus 2014
B. Anamnesa
Dilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 13 Agustus 2014 pukul
09.30 WIB.
1. Keluhan Utama : Batuk-batuk
2. Keluhan Tambahan : demam dan pilek
1
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar oleh ibunya untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan
Kelapa Gading dengan keluhan awal yang dirasakan batuk sejak dua hari.
Batuk dirasakan sepanjang hari. Keluhan ini dirasakan terus menerus
selama 2 hari ini. Keluhan batuk sisertai dahak berwarna jernih. Keluhan
batuk – batuk disertai darah disangkal oleh ibu pasien.
Ibu pasien juga mengeluhkan pasien demam tidak terlalu tinggi semenjak
batuk. Ibu pasien juga mengatakan pasien pilek yang menyebabkan pasien
sulit bernafas. Nafsu makan pasien juga menurun sehingga berat badan
badan pasien menurun. Ibu pasien mengatakan, anaknya lahir normal
dengan berat badan lahir 2800 gram. Selama kehamilan ibu mengaku tidak
mengalami kendala apa pun, ibu mengatakan selalu kontrol tiap bulannya
dan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi agar pertumbuhan
anaknya baik. Ibu mengatakan anaknya di imunisasi sejak berusia 1 bulan
dan imunisasi sudah lengkap, anaknya mendapatkan ASI sampai sekarang.
An. O sudah diberi makan nasi seperti kedua orangtuanya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal
- Riwayat penyakit asma disangkal
- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat hipertensi disangkal.
- Riwayat diabetes mellitus disangkal
- Riwayat asma disangkal
- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
- Riwayat penyakit jantung disangkal
- Riwayat penyakit kuning disangkal
2
6. Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien adalah anak ketiga dari pasangan suami-istri. Ibu pasien dan ayah
pasien bekerja sebagai guru sempoa. Biaya hidup sehari-hari pasien dan
keluarga didapatkan dari penghasilan kedua orangtuanya. Penghasilan
kedua orang tua pasien setiap bulannya ± Rp. 6.500.000 per bulan. Jumlah
tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saat ini, pembiayaan kesehatan pasien ditanggung oleh pemerintah melalui
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sebelum ada
program ini, orang tua pasien mengaku membayar sendiri pembiayaan
kesehatan dan pengobatan keluarganya.
7. Riwayat Kebiasaan:
Pasien memiliki kebiasaan bermain setiap pagi dan sore hari di luar
rumah, dimana sekitar rumahnya terdapat halaman yang setiap sore
menjadi tempat pembakaran sampah. Karena kedua orang tua pasien
bekerja, pasien dirawat oleh nenek pasien dari pagi sampai sore. Ibu
pasien selalu memberikan makanan selingan seperti kue atau biskuit,
dan menu untuk satu hari sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna.. Pasien
masih tidur di dalam satu kamar bersama orang tuanya. Ayahnya
memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.
8. Riwayat Imunisasi
Imunisasi Jumlah
Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)
BCG I (usia 1 bulan)
DPT I, II, III (usia 2, 3, 4 bulan)
Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)
3
Campak I (usia 9 bulan)
9. Riwayat Perkembangan
Usia Motorik kasar Motorik halus Komunikasi/Bicara Sosial
4
bulan
Tengkurap/telentang
sendiri
Memegang mainan Tertawa/berteriak Memandangi
tangan sendiri
6
bulan
Merangkak, duduk
tanpa berpegangan
Meraih, menggapai
dan mengambil
mainan
Menoleh kearah
datangnya suara,
berkata tanpa arti
Memasukan
makanan ke
mulut
12
bulan
Berdiri, berjalan
dengan bantuan
Memegang dan
melempar bola
Memanggil
“mama,papa”
Bermain dengan
orang
disekitarnya
14
bulan
Berjalan sendiri tanpa
bantuan
Menyusun balok Dapat mengatakan
“makan”, “minum”
Bermain dengan
orang
disekitarnya
Tabel 5.2 Perkembangan sesuai denver
4
10. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
KEHAMILAN
Morbiditas
kehamilan
Ibu pasien ketika hamil tidak mengalami
sakit yang berat
Perawatan antenatal Ibu pasien rajin kontrol ke bidan ( lupa
berapa kali selama kehamilan )
KELAHIRAN
Tempat kelahiran Tempat Praktek Bidan
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Spontan
Masa gestasi Cukup bulan
Keadaan bayi
- berat lahir : + 3000 gram
- panjang : -
- lingkar kepala: -
- langsung menangis
- kelainan (-)
Tabel 5.3 Riwayat kehamilan dan kelahiran
5
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Vital sign
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Frek. Nadi : 110 x/menit
Frek Pernapasan : 52 x/menit
Suhu : 37,0 C
a. Status Gizi : Berat badan : 9.5 kg
b. Tinggi badan : 78 cm
c. Lingkar kepala : 44 cm
d. Lingkar lengan atas : 16 cm
e. BB/U : z score = -2
f. TB/U : z score = -1 s.d 0
g. BB/TB : z score = -1 s.d 0
h. Simpulan status gizi : Status gizi baik ( kurva NCHS )
Gambar 2. Tinggi Badan Menurut Umur
7
Kesan : Normal
Gambar 3. Berat badan menurut Umur
Kesan : Berat Badan Normal
Gambar 4. Berat badan menurut panjang badan
8
Kesan : Status gizi baik
3. Status Generalis:
Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam tidak mudah
dicabut
Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak
cekung, airmata (+)
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thoraks : Cor : BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien
tidak teraba, Turgor kembali cepat
Ekstremitas : Akar hangat, edema ( - ), Sianosis ( - )
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Usulan Pemeriksaan: Pemeriksaan darah lengkap, foto rontgen thorax, kultur
dan resistensi
9
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Ayah pasien Tn. A berusia 38 tahun
b. Identitas Pasangan : ibu pasien Ny. D berusia 35 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Keluarga terdiri atas Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. D sebagai
istri. Memiliki 3 orang anak, An. M sebagai anak pertama berumur
14 tahun yang sekarang sedang bersekolah dan duduk di kelas 3
SMP, An. F sebagai anak kedua berumur 9 tahun yang sedang
bersekolah dan duduk di kelas 4 SD, dan An. O sebagai anak
ketiga berumur 14 bulan. Pasien tinggal bersama ayah dan ibu.
Keluarga ini terdiri atas suami, istri, 3 anak kandung.
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah
(Tambahkan peran dan fungsi keluarga jadi poin D di bawah tabel)
No. NamaStatus
keluargaGender Usia Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
(peran)
1. Tn. AKepala
keluargaL 38 th SMA
Guru
sempoa
-
2. Ny. D Istri P 35 th SMA Guru
sempoa
-
3. An. M Anak ke-1 L 14thn SMP -
4. An. F Anak ke-2 L 9 thn SD
5. An. O Anak ke-3 P 14bln
10
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah : milik sendiri
Daerah perumahan : padat bersih
Karakteristik rumah dan
lingkungan
Kesimpulan
Luas rumah : 8x5 m Total penghuni di rumah
tersebut sebanyak 5 orang.
Ventilasi udara belum
dioptimalkan dengan baik,
penerangan cukup, terdapat
jamban keluarga, tempat
pembuangan sampah dan air
bersih tersedia serta kondisi
lingkungan tempat tinggal
pasien padat penduduk.
Jumlah penghuni dalam satu
rumah : 5 orang
Bertingkat/ tidak bertingkat: Tidak
bertingkat
Lantai rumah dari : keramik
Dinding rumah dari : tembok
Jamban keluarga: ada
Penerangan listrik : 1300 watt
Ketersediaan air bersih: ada
Tempat pembuangan sampah: ada
b. Kepemilikan barang-barang berharga : (Kendaraan, elektronik,
alat-alat rumah tangga)
1. 1 buah motor.
2. 1 buah TV .
3. 1 buah AC
4. 2 buah kipas angin.
5. 1 buah kompor gas.
6. 1 buah kulkas.
7. Beberapa buah piring kaca dan gelas serta peralatan memasak
dan makan lainnya.
11
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat Berobat
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga
Tn. Z mengobati sendiri dengan obat-obat yang dibeli sendiri di
warung. Namun, apabila sakit tidak sembuh-sembuh barulah
keluarga Tn. Z berobat ke puskesmas Kelapa Gading.
b. Balita : -
c. Asuransi/Jaminan Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
12
10
4. Sarana Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatanAngkutan Umum
Pasien berobat ke puskesmas
diantar oleh orang tuanya
dengan menggunakan
angkutan umum dan terkadang
oleh sepeda motor. Menurut
keluarganya tarif berobat di
puskesmas cukup terjangkau,
yaitu hanya Rp. 2000 dan
sekarang sudah gratis, kualitas
pelayanannya pun dinilai baik.
Tarif pelayanan
kesehatanTerjangkau
Kualitas pelayanan
kesehatanBaik
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan Makanan
Dalam kesehariannya pasien dan keluarganya makan sebanyak 3
kali sehari dengan menu nasi ditambah sop, kadang ikan dan sayur
– sayuran. Kadang pasien minum susu pada malam hari. Sayur
yang sering dimasak antara lain sop sayur atau tumis sayur. Sayur
dimasak 3-4 kali dalam seminggu keluarga Tn. A jarang
mengonsumsi buah-buahan. Terkadang makan buah, yang
dimakan pepaya. Pola makan keluarga dan pasien 3 kali sehari.
b. Menerapkan pola gizi seimbang :
Keluarga Tn. A belum dapat memenuhi pola gizi seimbang. Hal
ini dikarenakan Tn. A yang masih sering merokok dan makan
yang tidak bersih bila berada di luar rumah . Adapun menu
13
makanan sehari-hari yang sering dimasak oleh Ny. D antara lain
nasi, tahu, tempe, telur, ikan dan sayur asam atau bayam.
a. Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :
Tanggal 13 Agustus 2014
Jadwal Makan
Jenis makanan Kalori Protein LemakKarbohid
rat
Pagi
Air Putih 2 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g
Telur 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 g
Siang
Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 gAir putih 3 gelas 0 0 0 0Ayam goreng 1 potong 185 kkal 10gr 10 gr 6 grSayur bayam 100 kkal 3 g 2 g 10 g
Malam
Telur dadar 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 gAir putih 2 gelas 0 0 0 0Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 gTempe goreng 2 potong 85 kkal 6 g 8 g 8 g
Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1100 kkal, 39,14 gram protein,
30,84 gram lemak, 144,96 gram karbohidrat.
Jadwal Makan
Jenis makanan Kalori Protein Lemak Karbohidrat
Pagi
Sayur bayam 100 kkal 3 g 2 g 10 g
Air Putih 2 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g
Siang
Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g
Air Putih 2 gelas 0 0 0 0
Ikan goreng 1 ekor 185 kkal 9,1 g 2,3 g 4,5 g
Sayur bayam 100 g 100 kkal 3 g 2 g 10 g
Malam Nasi putih 100 g 231 kkal 1,77 g 3,17 g 4,89 g
14
Air putih 2 gelas 0 0 0 0
Telur dadar 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 g
Tanggal 14 Agustus 2014
Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1021 kkal, 28,94 gram protein,
15,03 gram lemak, 109,89 gram karbohidrat.
Tanggal 15 Agustus 2014
Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1295 kkal, 49,03 gram protein, 42,23 gram lemak, 215,44 gram karbohidrat.
Jadwal makan Jenis makanan Kalori Protein Lemak Karbohidrat
Pagi
Air Putih 2 gelas 0 0 0 0
Nasi tim 100 gr 175 kkal 4 g 0,28 g 40 g
Ayam goreng 185 kkal 10gr 10 gr 6 gr
Siang
Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g
Air putih 4 gelas 0 0 0 0
Ayam goreng 1 potong 185 kkal 10gr 10 gr 6 grTahu goreng 170 kkal 6 g 8 g 8 g
Pisang 1 buah 105 kkal 1,29 g 0,39 g 26,95 g
Malam
Air putih 2 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g
Telur dadar 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 g
Perkedel daging 170 kkal 6 g 8 g 8 g
Kebutuhan kalori pasien seharusnya:
- Kebutuhan kalori anak usia1-3 thn = 100 kkal/kg/hari
15
- Berat badan ideal pasien = 10.5 kg
- Keb.Kalori basal = 100 kkal x 10.5 kg = 1050 kkal.
- Aktifitas fisik (AF) = 20% x 1050 kkal = 210 kkal.
- Kebutuhan kalori total = KB+AF = 1050 + 210 = 1260 kkal/hari.
Kebutuhan zat gizi pasien :
a. Protein 10% dari total kalori
= ( 10% X 1.260) : 4 = 31.5 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= ( 20% X 1.260) : 9 = 28 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan
lemak = ( 70% X 1.180) : 4 = 220,5 gr
Interpretasi terhadap food recall pasien:
Pasien melakukan sarapan pagi dengan rutin namun tidak pernah
mengkonsumsi sayur-sayuran dan lauk pauk, pasien hanya
mengkonsumsi kebanyakan makanan yang mengandung protein,
lemak dan karbohidrat, pasien juga jarang mengkonsumsi buah dan
susu. Hal ini mengakibatkan pasien belum memenuhi pedoman umum
gizi seimbang.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Orang tua pasien senantiasa memberikan perhatian kepada An. O
agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara:
16
Mengantar pasien berobat ke dokter untuk kontrol penyakit secara
rutin jika terdapat keluhan. .
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang
diderita oleh pasien. Pola konsumsi keluarga Ny. D tidak baik,
dikarenakan tidak bervariasinya menu makanan setiap harinya, hal
ini menjadikan pasien susah makan dan Ny. I jarang memasak
sayur, sehingga pasien tidak menyukai sayur dan jarang
mengkonsumsi buah-buahan.
Kurangnya kesadaran dari orang tua pasien untuk menutup jendela
dan mencegah anaknya agar tidak bermain ke luar rumah saat sore
hari ketika sedang ada pembakaran sampah di sekitar rumah.
B. GENOGRAM
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga
terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. D adalah seorang
istri, 2 orang anak laki-laki bernama An. M dan An. F dan 1 anak
perempuan bernama An. O. Seluruh anggota keluarga ini tinggal
dalam satu rumah.
2. Tahapan siklus keluarga:
Tahapan siklus keluarga Tn. A dan Ny. D termasuk ke dalam tahap
keluarga dengan anak usia balita dimana Tn. A adalah sebagai
kepala keluarga yang menikah dengan Ny. D, mereka mempunyai
2 orang anak dan 1 orang anak balita bernama An. O.
3. Family Map
17
Keterangan:
: Laki-Laki
:Perempuan
: Pasien perempuan
:Hubungan Keluarga
: Tinggal dalam satu rumah
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
a. Masalah dalam fungsi biologisPasien saat ini di diagnosis pneumonia. Di dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit yang sama dengan pasien.
b. Masalah dalam fungsi psikologi
Pasien adalah seorang anak berusia 14 bulan. Ayah pasien bekerja
sebagai guru sempoa, ayah pasien masih suka merokok didalam
rumah. Ibu pasien juga bekerja sebagai guru sempoa yang memiliki
pengetahuan tentang kesehatan yang cukup. Ibu pasien bekerja dari
pagi sampai sore sehingga tidak punya waktu yang cukup untuk
merawat pasien sehingga pasien dirawat oleh nenek pasien yang
18
An. M An. F An. O
Tn. A Ny. D
tinggal di rumah pasien dari pagi sampai sore. Ibu pasien tidak bisa
melarang ayah pasien untuk tidak merokok di dalam rumah.
c. Masalah dalam fungsi ekonomi
Pasien belum bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
biaya untuk berobat pasien didapatkan dari kedua orang tua pasien
yang bekerja sebagai guru sempoa dengan total gaji kurang lebih Rp.
6.000.000,00 dan digunakan untuk kebutuhan sehari hari. Status
ekonomi keluarga ini termasuk menengah dan kebutuhan keluarga
tercukupi.
d. Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk. Pasien tinggal
berdekatan dengan tempat pembakaran sampah yang dibakar setiap 2
hari sekali setiap sore. Sumber pencahayaan pada rumah pasien
cukup baik, tetapi tidak telalu baik untuk pertukaran udara karena
sang ayah sering merokok didalam rumah.
e. Masalah perilaku kesehatan
Dalam keseharian nya pasien masih minum ASI dan mulai makan
makanan biasa. Ibu pasien bila anaknya sakit langsung dibawa
berobat ke puskesmas.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Orang tua datang membawa anaknya untuk berobat karena orang tua
pasien menginginkan anaknya untuk sembuh dari penyakitnya. Orang
tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan
menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.Orang
19
tua pasien berharap pasien dapat sembuh sempurna dari penyakit yang
dideritanya dan mendapat langsung pelayanan medis dari tenaga
medis untuk kesehatan anaknya dan mendapat informasi yang cukup
tentang penanganan dan pengawasan yang diperlukan anaknya.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Diagnosis Kerja : Pneumonia
Diagnosis Banding :
- Bakterial infection:
Streptococcus Pneumonia
Haemophillus Influenza Type B
Staphylococcus Auereus
- Viral Infection
Respiratory syncytial virus
Influenza virus
Parainfluenza virus
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
- Genetik :
Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang
tua pasien.
- Pola makan :
Pola makan pasien sesuai dengan kebutuhan kalori. Pasien jarang
makan dan minum ASI semenjak menderita sakit. Kebutuhan
kalori pasien sekitar 1000 kkal/hari.
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
20
Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita
oleh pasien menyebabkan kurangnya dukungan dari keluarga untuk
kesembuhan pasien. Dan juga Tn. A memiliki kebiasaan merokok di
dalam rumah.
Kurangnya waktu Ibu karena kesibukan bekerja membuat pasien
dirawat neneknya dari pagi sampai sore. Neneknya tidak memiliki
pengetahuan yang cukup baik tentang kesehatan.
Ibu pasien kurang memperhatikan variasi menu makanan untuk sehari-
hari, sehingga makanan yang disajikan kurang menarik bagi anak-
anaknya, akibatnya anak-anak kurang menyukainya, serta ibu jarang
memasak sayur-sayuran dan menyediakan buah-buahan sehingga anak
kurang menyukai makan sayur serta buah-buahan.
Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu,
adanya dukungan dan motivasi dari semua anggota keluarga baik
secara moral dan materi untuk kesembuhan pasien.
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam
aspek fungsional sakit – sakit ringan dan pasien mampu melakukan
kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya dan aktivitas sehari – hari.
E. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 4. Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil
diharapkan
Biaya
21
Aspek
Personal
Melakukan edukasi dan
motivasi pengertian terhadap
penyakit pneumonia dan
bagaimana penatalaksanannya.
Orang tua
pasien
Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
Pemahaman
orang tua
pasien tentang
penyakit yang
diderita . dan
pasien mau
terus berobat
bila sakit
Tiap kali
kunjungan
membayar
sebesar
Rp.2000,Trans
portasi Rp.
8.000,-
Aspek
Klinik
Memberikan obat pneumonia : BB = 9.5 kg- penurun panas
Paracetamol syr 3X 1cth saat demam
Gliseril Guaiak syr 3x1cth
Cotrimoksazol syr 2x1 cth (240 mg/5ml)
Memberikan penjelasan
kepada orang tua pasien
tentang obat yang
dikonsumsi pasien termasuk
efek sampingnya.
Orang tua
Pasien
Pada saat
kunjungan ke
puskesmas
Kesembuhan
pasien,
meningkatkan
daya tahan
tubuh pasien.
Aspek
risiko
internal
Menjelaskan bahwa usia balita sangat rentan terkena infeksi Menganjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat dan memakan makanan yang bergizi seimbang.
Pasien dan
keluarga
Pada saat di
puskesmas
Orang tua mengerti bahwa anak mudah terkena infeksi bila daya tahan tubuhnya menurun.Pasien mau
makan
makanan yang
22
bergizi
Apek
psikososial
keluarga
Menganjurkan kepada keluarga
untuk selalu membawa pasien
kontrol rutin agar kesehatan
lebih baik.
Menjaga kebersihan rumahnya
selalu membuka jendela di pagi
hari sehingga udara segar dapat
masuk kedalam rumah, dan
menutup pintu dan jendela
karena jalanan depan rumah
yang penuh dengan debu dan
asap.
Memperingatkan kepada ayah
pasien untuk merokok di luar
rumah dan tidak di dekat
pasien saat merokok.
Keluarga
pasien
Pada saat di
puskesmas
Keluarga lebih
peduli dengan
kondisi fisik
pasien dan
memberi
perhatian serta
dukungan
kepada pasien
agar
membantu
penyembuhan
pasien.
Keluarga pasien dapat berperilaku hidup sehat setiap hari
23
Aspek
fungsional
Memberitahu orang tua untuk
melatih perkembangan pasien
agar tidak terlambat dengan
cara bermain dengan pasien
setiap hari.
Keluarga Pada saat di
puskesmas
Kondisi tubuh
pasien lebih
sehat dan kuat
serta mencapai
perkembangan
yang sesuai
dengan
usianya
F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
24
Top Related