Studi Kasus Pneumonia ditinjau dari segi kedokteran keluarga

33
LAPORAN KASUS BERKAS PASIEN A. Identitas Pasien Nama : An. O Jenis Kelamin : perempuan Usia : 14 bulan Nama Ayah : Tn. A Nama Ibu : Ny. D Pekerjaan Orang tua : guru sempoa Pendidikan Orang tua : SMA Agama : Islam Alamat : Jl. Tanah Merah No.23, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara Tanggal Berobat :13 Agustus 2014 B. Anamnesa Dilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 13 Agustus 2014 pukul 09.30 WIB. 1. Keluhan Utama : Batuk-batuk 2. Keluhan Tambahan : demam dan pilek 1

description

ini merupakan studi kasus pasien dngan Pneumonia dengan pendekatan diagnosis Dokter keluarga sehingga diagnostik yang digunakan adalah diagnosis holistik

Transcript of Studi Kasus Pneumonia ditinjau dari segi kedokteran keluarga

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : An. O

Jenis Kelamin : perempuan

Usia : 14 bulan

Nama Ayah : Tn. A

Nama Ibu : Ny. D

Pekerjaan Orang tua : guru sempoa

Pendidikan Orang tua : SMA

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tanah Merah No.23, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara

Tanggal Berobat :13 Agustus 2014

B. Anamnesa

Dilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 13 Agustus 2014 pukul

09.30 WIB.

1. Keluhan Utama : Batuk-batuk

2. Keluhan Tambahan : demam dan pilek

1

3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang diantar oleh ibunya untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan

Kelapa Gading dengan keluhan awal yang dirasakan batuk sejak dua hari.

Batuk dirasakan sepanjang hari. Keluhan ini dirasakan terus menerus

selama 2 hari ini. Keluhan batuk sisertai dahak berwarna jernih. Keluhan

batuk – batuk disertai darah disangkal oleh ibu pasien.

Ibu pasien juga mengeluhkan pasien demam tidak terlalu tinggi semenjak

batuk. Ibu pasien juga mengatakan pasien pilek yang menyebabkan pasien

sulit bernafas. Nafsu makan pasien juga menurun sehingga berat badan

badan pasien menurun. Ibu pasien mengatakan, anaknya lahir normal

dengan berat badan lahir 2800 gram. Selama kehamilan ibu mengaku tidak

mengalami kendala apa pun, ibu mengatakan selalu kontrol tiap bulannya

dan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi agar pertumbuhan

anaknya baik. Ibu mengatakan anaknya di imunisasi sejak berusia 1 bulan

dan imunisasi sudah lengkap, anaknya mendapatkan ASI sampai sekarang.

An. O sudah diberi makan nasi seperti kedua orangtuanya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal

- Riwayat penyakit asma disangkal

- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga :

- Riwayat hipertensi disangkal.

- Riwayat diabetes mellitus disangkal

- Riwayat asma disangkal

- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal

- Riwayat penyakit jantung disangkal

- Riwayat penyakit kuning disangkal

2

6. Riwayat Sosial Ekonomi:

Pasien adalah anak ketiga dari pasangan suami-istri. Ibu pasien dan ayah

pasien bekerja sebagai guru sempoa. Biaya hidup sehari-hari pasien dan

keluarga didapatkan dari penghasilan kedua orangtuanya. Penghasilan

kedua orang tua pasien setiap bulannya ± Rp. 6.500.000 per bulan. Jumlah

tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saat ini, pembiayaan kesehatan pasien ditanggung oleh pemerintah melalui

program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sebelum ada

program ini, orang tua pasien mengaku membayar sendiri pembiayaan

kesehatan dan pengobatan keluarganya.

7. Riwayat Kebiasaan:

Pasien memiliki kebiasaan bermain setiap pagi dan sore hari di luar

rumah, dimana sekitar rumahnya terdapat halaman yang setiap sore

menjadi tempat pembakaran sampah. Karena kedua orang tua pasien

bekerja, pasien dirawat oleh nenek pasien dari pagi sampai sore. Ibu

pasien selalu memberikan makanan selingan seperti kue atau biskuit,

dan menu untuk satu hari sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna.. Pasien

masih tidur di dalam satu kamar bersama orang tuanya. Ayahnya

memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.

8. Riwayat Imunisasi

Imunisasi Jumlah

Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)

BCG I (usia 1 bulan)

DPT I, II, III (usia 2, 3, 4 bulan)

Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)

3

Campak I (usia 9 bulan)

9. Riwayat Perkembangan

Usia Motorik kasar Motorik halus Komunikasi/Bicara Sosial

4

bulan

Tengkurap/telentang

sendiri

Memegang mainan Tertawa/berteriak Memandangi

tangan sendiri

6

bulan

Merangkak, duduk

tanpa berpegangan

Meraih, menggapai

dan mengambil

mainan

Menoleh kearah

datangnya suara,

berkata tanpa arti

Memasukan

makanan ke

mulut

12

bulan

Berdiri, berjalan

dengan bantuan

Memegang dan

melempar bola

Memanggil

“mama,papa”

Bermain dengan

orang

disekitarnya

14

bulan

Berjalan sendiri tanpa

bantuan

Menyusun balok Dapat mengatakan

“makan”, “minum”

Bermain dengan

orang

disekitarnya

Tabel 5.2 Perkembangan sesuai denver

4

10. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

KEHAMILAN

Morbiditas

kehamilan

Ibu pasien ketika hamil tidak mengalami

sakit yang berat

Perawatan antenatal Ibu pasien rajin kontrol ke bidan ( lupa

berapa kali selama kehamilan )

KELAHIRAN

Tempat kelahiran Tempat Praktek Bidan

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Spontan

Masa gestasi Cukup bulan

Keadaan bayi

- berat lahir : + 3000 gram

- panjang : -

- lingkar kepala: -

- langsung menangis

- kelainan (-)

Tabel 5.3 Riwayat kehamilan dan kelahiran

5

Gambar 1. Denver II

Kesan: tidak terdapat kelainan

6

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Baik

2. Vital sign

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : 15

Frek. Nadi : 110 x/menit

Frek Pernapasan : 52 x/menit

Suhu : 37,0 C

a. Status Gizi : Berat badan : 9.5 kg

b. Tinggi badan : 78 cm

c. Lingkar kepala : 44 cm

d. Lingkar lengan atas : 16 cm

e. BB/U : z score = -2

f. TB/U : z score = -1 s.d 0

g. BB/TB : z score = -1 s.d 0

h. Simpulan status gizi : Status gizi baik ( kurva NCHS )

Gambar 2. Tinggi Badan Menurut Umur

7

Kesan : Normal

Gambar 3. Berat badan menurut Umur

Kesan : Berat Badan Normal

Gambar 4. Berat badan menurut panjang badan

8

Kesan : Status gizi baik

3. Status Generalis:

Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam tidak mudah

dicabut

Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak

cekung, airmata (+)

Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid

Thoraks : Cor : BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : rhonki (+/+), wheezing (-/-)

Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien

tidak teraba, Turgor kembali cepat

Ekstremitas : Akar hangat, edema ( - ), Sianosis ( - )

D. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

Usulan Pemeriksaan: Pemeriksaan darah lengkap, foto rontgen thorax, kultur

dan resistensi

9

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga : Ayah pasien Tn. A berusia 38 tahun

b. Identitas Pasangan : ibu pasien Ny. D berusia 35 tahun

c. Struktur Komposisi Keluarga

Keluarga terdiri atas Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. D sebagai

istri. Memiliki 3 orang anak, An. M sebagai anak pertama berumur

14 tahun yang sekarang sedang bersekolah dan duduk di kelas 3

SMP, An. F sebagai anak kedua berumur 9 tahun yang sedang

bersekolah dan duduk di kelas 4 SD, dan An. O sebagai anak

ketiga berumur 14 bulan. Pasien tinggal bersama ayah dan ibu.

Keluarga ini terdiri atas suami, istri, 3 anak kandung.

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah

(Tambahkan peran dan fungsi keluarga jadi poin D di bawah tabel)

No. NamaStatus

keluargaGender Usia Pendidikan Pekerjaan

Keterangan

(peran)

1. Tn. AKepala

keluargaL 38 th SMA

Guru

sempoa

-

2. Ny. D Istri P 35 th SMA Guru

sempoa

-

3. An. M Anak ke-1 L 14thn SMP -

4. An. F Anak ke-2 L 9 thn SD

5. An. O Anak ke-3 P 14bln

10

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal

Status kepemilikan rumah : milik sendiri

Daerah perumahan : padat bersih

Karakteristik rumah dan

lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah : 8x5 m Total penghuni di rumah

tersebut sebanyak 5 orang.

Ventilasi udara belum

dioptimalkan dengan baik,

penerangan cukup, terdapat

jamban keluarga, tempat

pembuangan sampah dan air

bersih tersedia serta kondisi

lingkungan tempat tinggal

pasien padat penduduk.

Jumlah penghuni dalam satu

rumah : 5 orang

Bertingkat/ tidak bertingkat: Tidak

bertingkat

Lantai rumah dari : keramik

Dinding rumah dari : tembok

Jamban keluarga: ada

Penerangan listrik : 1300 watt

Ketersediaan air bersih: ada

Tempat pembuangan sampah: ada

b. Kepemilikan barang-barang berharga : (Kendaraan, elektronik,

alat-alat rumah tangga)

1. 1 buah motor.

2. 1 buah TV .

3. 1 buah AC

4. 2 buah kipas angin.

5. 1 buah kompor gas.

6. 1 buah kulkas.

7. Beberapa buah piring kaca dan gelas serta peralatan memasak

dan makan lainnya.

11

Gambar 2. Denah Rumah Keluarga

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Tempat Berobat

Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga

Tn. Z mengobati sendiri dengan obat-obat yang dibeli sendiri di

warung. Namun, apabila sakit tidak sembuh-sembuh barulah

keluarga Tn. Z berobat ke puskesmas Kelapa Gading.

b. Balita : -

c. Asuransi/Jaminan Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

12

10

4. Sarana Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat

pelayanan kesehatanAngkutan Umum

Pasien berobat ke puskesmas

diantar oleh orang tuanya

dengan menggunakan

angkutan umum dan terkadang

oleh sepeda motor. Menurut

keluarganya tarif berobat di

puskesmas cukup terjangkau,

yaitu hanya Rp. 2000 dan

sekarang sudah gratis, kualitas

pelayanannya pun dinilai baik.

Tarif pelayanan

kesehatanTerjangkau

Kualitas pelayanan

kesehatanBaik

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan Makanan

Dalam kesehariannya pasien dan keluarganya makan sebanyak 3

kali sehari dengan menu nasi ditambah sop, kadang ikan dan sayur

– sayuran. Kadang pasien minum susu pada malam hari. Sayur

yang sering dimasak antara lain sop sayur atau tumis sayur. Sayur

dimasak 3-4 kali dalam seminggu keluarga Tn. A jarang

mengonsumsi buah-buahan. Terkadang makan buah, yang

dimakan pepaya. Pola makan keluarga dan pasien 3 kali sehari.

b. Menerapkan pola gizi seimbang :

Keluarga Tn. A belum dapat memenuhi pola gizi seimbang. Hal

ini dikarenakan Tn. A yang masih sering merokok dan makan

yang tidak bersih bila berada di luar rumah . Adapun menu

13

makanan sehari-hari yang sering dimasak oleh Ny. D antara lain

nasi, tahu, tempe, telur, ikan dan sayur asam atau bayam.

a. Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :

Tanggal 13 Agustus 2014

Jadwal Makan

Jenis makanan Kalori Protein LemakKarbohid

rat

Pagi

Air Putih 2 gelas 0 0 0 0

Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g

Telur 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 g

Siang

Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 gAir putih 3 gelas 0 0 0 0Ayam goreng 1 potong 185 kkal 10gr 10 gr 6 grSayur bayam 100 kkal 3 g 2 g 10 g

Malam

Telur dadar 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 gAir putih 2 gelas 0 0 0 0Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 gTempe goreng 2 potong 85 kkal 6 g 8 g 8 g

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1100 kkal, 39,14 gram protein,

30,84 gram lemak, 144,96 gram karbohidrat.

Jadwal Makan

Jenis makanan Kalori Protein Lemak Karbohidrat

Pagi

Sayur bayam 100 kkal 3 g 2 g 10 g

Air Putih 2 gelas 0 0 0 0

Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g

Siang

Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g

Air Putih 2 gelas 0 0 0 0

Ikan goreng 1 ekor 185 kkal 9,1 g 2,3 g 4,5 g

Sayur bayam 100 g 100 kkal 3 g 2 g 10 g

Malam Nasi putih 100 g 231 kkal 1,77 g 3,17 g 4,89 g

14

Air putih 2 gelas 0 0 0 0

Telur dadar 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 g

Tanggal 14 Agustus 2014

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1021 kkal, 28,94 gram protein,

15,03 gram lemak, 109,89 gram karbohidrat.

Tanggal 15 Agustus 2014

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1295 kkal, 49,03 gram protein, 42,23 gram lemak, 215,44 gram karbohidrat.

Jadwal makan Jenis makanan Kalori Protein Lemak Karbohidrat

Pagi

Air Putih 2 gelas 0 0 0 0

Nasi tim 100 gr 175 kkal 4 g 0,28 g 40 g

Ayam goreng 185 kkal 10gr 10 gr 6 gr

Siang

Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g

Air putih 4 gelas 0 0 0 0

Ayam goreng 1 potong 185 kkal 10gr 10 gr 6 grTahu goreng 170 kkal 6 g 8 g 8 g

Pisang 1 buah 105 kkal 1,29 g 0,39 g 26,95 g

Malam

Air putih 2 gelas 0 0 0 0

Nasi putih 100 g 130 kkal 4 g 0,28 g 40 g

Telur dadar 145 kkal 4,07 g 5 g 0,49 g

Perkedel daging 170 kkal 6 g 8 g 8 g

Kebutuhan kalori pasien seharusnya:

- Kebutuhan kalori anak usia1-3 thn = 100 kkal/kg/hari

15

- Berat badan ideal pasien = 10.5 kg

- Keb.Kalori basal = 100 kkal x 10.5 kg = 1050 kkal.

- Aktifitas fisik (AF) = 20% x 1050 kkal = 210 kkal.

- Kebutuhan kalori total = KB+AF = 1050 + 210 = 1260 kkal/hari.

Kebutuhan zat gizi pasien :

a. Protein 10% dari total kalori

= ( 10% X 1.260) : 4 = 31.5 gr

b. Lemak 20% dari total kalori

= ( 20% X 1.260) : 9 = 28 gr

c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan

lemak = ( 70% X 1.180) : 4 = 220,5 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien:

Pasien melakukan sarapan pagi dengan rutin namun tidak pernah

mengkonsumsi sayur-sayuran dan lauk pauk, pasien hanya

mengkonsumsi kebanyakan makanan yang mengandung protein,

lemak dan karbohidrat, pasien juga jarang mengkonsumsi buah dan

susu. Hal ini mengakibatkan pasien belum memenuhi pedoman umum

gizi seimbang.

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Orang tua pasien senantiasa memberikan perhatian kepada An. O

agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara:

16

Mengantar pasien berobat ke dokter untuk kontrol penyakit secara

rutin jika terdapat keluhan. .

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang

diderita oleh pasien. Pola konsumsi keluarga Ny. D tidak baik,

dikarenakan tidak bervariasinya menu makanan setiap harinya, hal

ini menjadikan pasien susah makan dan Ny. I jarang memasak

sayur, sehingga pasien tidak menyukai sayur dan jarang

mengkonsumsi buah-buahan.

Kurangnya kesadaran dari orang tua pasien untuk menutup jendela

dan mencegah anaknya agar tidak bermain ke luar rumah saat sore

hari ketika sedang ada pembakaran sampah di sekitar rumah.

B. GENOGRAM

1. Bentuk keluarga :

Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga

terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. D adalah seorang

istri, 2 orang anak laki-laki bernama An. M dan An. F dan 1 anak

perempuan bernama An. O. Seluruh anggota keluarga ini tinggal

dalam satu rumah.

2. Tahapan siklus keluarga:

Tahapan siklus keluarga Tn. A dan Ny. D termasuk ke dalam tahap

keluarga dengan anak usia balita dimana Tn. A adalah sebagai

kepala keluarga yang menikah dengan Ny. D, mereka mempunyai

2 orang anak dan 1 orang anak balita bernama An. O.

3. Family Map

17

Keterangan:

: Laki-Laki

:Perempuan

: Pasien perempuan

:Hubungan Keluarga

: Tinggal dalam satu rumah

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

a. Masalah dalam fungsi biologisPasien saat ini di diagnosis pneumonia. Di dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit yang sama dengan pasien.

b. Masalah dalam fungsi psikologi

Pasien adalah seorang anak berusia 14 bulan. Ayah pasien bekerja

sebagai guru sempoa, ayah pasien masih suka merokok didalam

rumah. Ibu pasien juga bekerja sebagai guru sempoa yang memiliki

pengetahuan tentang kesehatan yang cukup. Ibu pasien bekerja dari

pagi sampai sore sehingga tidak punya waktu yang cukup untuk

merawat pasien sehingga pasien dirawat oleh nenek pasien yang

18

An. M An. F An. O

Tn. A Ny. D

tinggal di rumah pasien dari pagi sampai sore. Ibu pasien tidak bisa

melarang ayah pasien untuk tidak merokok di dalam rumah.

c. Masalah dalam fungsi ekonomi

Pasien belum bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

biaya untuk berobat pasien didapatkan dari kedua orang tua pasien

yang bekerja sebagai guru sempoa dengan total gaji kurang lebih Rp.

6.000.000,00 dan digunakan untuk kebutuhan sehari hari. Status

ekonomi keluarga ini termasuk menengah dan kebutuhan keluarga

tercukupi.

d. Masalah lingkungan

Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk. Pasien tinggal

berdekatan dengan tempat pembakaran sampah yang dibakar setiap 2

hari sekali setiap sore. Sumber pencahayaan pada rumah pasien

cukup baik, tetapi tidak telalu baik untuk pertukaran udara karena

sang ayah sering merokok didalam rumah.

e. Masalah perilaku kesehatan

Dalam keseharian nya pasien masih minum ASI dan mulai makan

makanan biasa. Ibu pasien bila anaknya sakit langsung dibawa

berobat ke puskesmas.

D. Diagnosis Holistik

1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Orang tua datang membawa anaknya untuk berobat karena orang tua

pasien menginginkan anaknya untuk sembuh dari penyakitnya. Orang

tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan

menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.Orang

19

tua pasien berharap pasien dapat sembuh sempurna dari penyakit yang

dideritanya dan mendapat langsung pelayanan medis dari tenaga

medis untuk kesehatan anaknya dan mendapat informasi yang cukup

tentang penanganan dan pengawasan yang diperlukan anaknya.

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

penunjang, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Diagnosis Kerja : Pneumonia

Diagnosis Banding :

- Bakterial infection:

Streptococcus Pneumonia

Haemophillus Influenza Type B

Staphylococcus Auereus

- Viral Infection

Respiratory syncytial virus

Influenza virus

Parainfluenza virus

3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi

masalah kesehatan pasien)

- Genetik :

Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang

tua pasien.

- Pola makan :

Pola makan pasien sesuai dengan kebutuhan kalori. Pasien jarang

makan dan minum ASI semenjak menderita sakit. Kebutuhan

kalori pasien sekitar 1000 kkal/hari.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi masalah kesehatan pasien)

20

Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita

oleh pasien menyebabkan kurangnya dukungan dari keluarga untuk

kesembuhan pasien. Dan juga Tn. A memiliki kebiasaan merokok di

dalam rumah.

Kurangnya waktu Ibu karena kesibukan bekerja membuat pasien

dirawat neneknya dari pagi sampai sore. Neneknya tidak memiliki

pengetahuan yang cukup baik tentang kesehatan.

Ibu pasien kurang memperhatikan variasi menu makanan untuk sehari-

hari, sehingga makanan yang disajikan kurang menarik bagi anak-

anaknya, akibatnya anak-anak kurang menyukainya, serta ibu jarang

memasak sayur-sayuran dan menyediakan buah-buahan sehingga anak

kurang menyukai makan sayur serta buah-buahan.

Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu,

adanya dukungan dan motivasi dari semua anggota keluarga baik

secara moral dan materi untuk kesembuhan pasien.

5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-

hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam

aspek fungsional sakit – sakit ringan dan pasien mampu melakukan

kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya dan aktivitas sehari – hari.

E. Rencana Penatalaksanaan

Tabel 4. Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil

diharapkan

Biaya

21

Aspek

Personal

Melakukan edukasi dan

motivasi pengertian terhadap

penyakit pneumonia dan

bagaimana penatalaksanannya.

Orang tua

pasien

Saat pasien

berobat ke

Puskesmas

Pemahaman

orang tua

pasien tentang

penyakit yang

diderita . dan

pasien mau

terus berobat

bila sakit

Tiap kali

kunjungan

membayar

sebesar

Rp.2000,Trans

portasi Rp.

8.000,-

Aspek

Klinik

Memberikan obat pneumonia : BB = 9.5 kg- penurun panas

Paracetamol syr 3X 1cth saat demam

Gliseril Guaiak syr 3x1cth

Cotrimoksazol syr 2x1 cth (240 mg/5ml)

Memberikan penjelasan

kepada orang tua pasien

tentang obat yang

dikonsumsi pasien termasuk

efek sampingnya.

Orang tua

Pasien

Pada saat

kunjungan ke

puskesmas

Kesembuhan

pasien,

meningkatkan

daya tahan

tubuh pasien.

Aspek

risiko

internal

Menjelaskan bahwa usia balita sangat rentan terkena infeksi Menganjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat dan memakan makanan yang bergizi seimbang.

Pasien dan

keluarga

Pada saat di

puskesmas

Orang tua mengerti bahwa anak mudah terkena infeksi bila daya tahan tubuhnya menurun.Pasien mau

makan

makanan yang

22

bergizi

Apek

psikososial

keluarga

Menganjurkan kepada keluarga

untuk selalu membawa pasien

kontrol rutin agar kesehatan

lebih baik.

Menjaga kebersihan rumahnya

selalu membuka jendela di pagi

hari sehingga udara segar dapat

masuk kedalam rumah, dan

menutup pintu dan jendela

karena jalanan depan rumah

yang penuh dengan debu dan

asap.

Memperingatkan kepada ayah

pasien untuk merokok di luar

rumah dan tidak di dekat

pasien saat merokok.

Keluarga

pasien

Pada saat di

puskesmas

Keluarga lebih

peduli dengan

kondisi fisik

pasien dan

memberi

perhatian serta

dukungan

kepada pasien

agar

membantu

penyembuhan

pasien.

Keluarga pasien dapat berperilaku hidup sehat setiap hari

23

Aspek

fungsional

Memberitahu orang tua untuk

melatih perkembangan pasien

agar tidak terlambat dengan

cara bermain dengan pasien

setiap hari.

Keluarga Pada saat di

puskesmas

Kondisi tubuh

pasien lebih

sehat dan kuat

serta mencapai

perkembangan

yang sesuai

dengan

usianya

F. Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam

2. Ad sanasionam : ad bonam

3. Ad fungsionam : ad bonam

24