STRUKTUR ORGANISASI TATA KERJA
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Lampiran : Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 123 Tahun 2016
SUBBAGIAN
UMUM DAN APARATUR
Nelly Saleha Meilani, S,STP,M.Si Penata Tingkat I
NIP. 19790531 199712 2 001
SUBBAGIAN
RENCANA KERJA KEUANGAN DAN
ASSET
Sukawati, SE Penata Muda Tk I ( III/b )
NIP. 19770605 201101 2 002
SEKRETARIS
Drs. Afrina Purnama, M.Si Pembina TK I
NIP. 19681213 199010 1 013
SUBBID
JABATAN PIMPINAN TINGGI DAN JABATAN
ADMINISTRASI
Angga Nur’adha Anuardi, S.STP Penata ( III/c )
NIP. 19870806 200602 1 003
SUBBID
PENGEMBANGAN POTENSI
Syarif Muadudi Ansari, S.STP. M.Si Penata Tingkat I( III/d )
NIP. 198751105 199903 2 005
SUBBID
PENGADAAN, PEMINDAHAN
DAN PEMBERHENTIAN
Herawati, SE Penata MudaTk. I( III/b )
NIP. 19711017 200701 2 010 / TMT Jab : 17-06-2014
SUBBID
KEPANGKATAN WILAYAH I
Andri Yuniardi, S.Kom, M.Dev Penata Tk.I( III/d)
NIP. 19820306 200012 2 001
BIDANG
PENGADAAN DAN MUTASI PEGAWAI ASN
Dra. Yasintha Djelani, M.Si
Pembina TK.I NIP. 19650709 199202 2 001
SUBBID
DISIPLIN DAN KEDUDUKAN HUKUM ASN
R. DIMAS RAHMAWAN, SH Penata ( III/c )
NIP. 19811126 201010 1 005
SUBBID
DATA, SISTEM DAN INFORMASI ASN
DIDIT WAHYUDIN, S.IP Penata Muda Tk.I ( III/b )
NIP. 19880208 200701 1 001
BIDANG
DATA,DISIPLIN DAN KORPS ASN
MUHYAR, SH
Pembina Tk.I ( IV/b)
NIP. 19660716 199403 1 009
Fungsional Analis
Kepegawaian
1. Ipung Wijaya, S.Sos, MM
2. Utin Jamiah
3. Siti Harjah
4. Andri Yuniardi, S.Kom
5. Dimas Amarullah, S.IP
KEPALA BADAN
Drs. Ani Sofian, M.M Pembina Utama Muda
NIP. 199650206 198603 1 018
BIDANG
PENGEMBANGAN ASN
Medya Yanuar Abbul, Sos, Ms.si
Pembina TK I
NIP.19700115 198301 1 001
UPTB
Fungsional Pranata
Komputer
1. Windy S.Kom
2. Aso, A.Md
3. Putri Kusumawati, A.Md
Fungsional
Arsiparis
1. Irwansyah, A.Md
2. Putri S Bancin, A.Md
3. Selestina
SUBBID
KEPANGKATAN WILAYAH II
Abrosius Sudirman, S.Sos, M.Sos Penata Muda Tk.I( III/b)
NIP. 19821004 200604 1 009
SUBBID
JABATAN FUNGSIONAL
Lia Oktaviani Angraini, S.IP, M.Si Penata ( III/c )
NIP. 19881029 200701 2 001
SUBBID
KESEJAHTERAAN DAN KORPS ASN
PUJI EKA PURWATI, S.STP Penata Muda Tk.I ( III/b )
NIP. 19910616 201010 2 001
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 1
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
1. Pendahuluan
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat sebagai lembaga teknis dari perangkat Pemerintah Provinsi yang bertugas membantu Gubernur untuk merumuskan kebijakan teknis di bidang kepegawaian, ditetapkan pembentukannya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 18 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat dan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 76 Tahun 2018 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
2. Susunan Organisasi
Kami adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Barat. Tugas utama kami sebagai Perangkat Daerah adalah mewujudkan manajemen kepegawaian Daerah yang handal, untuk menciptakan aparatur PNS yang bermoral, professional, netral, berwawasan global, menjadi perekat persatuan dan kesatuan bagsa serta sejahtera jasmani dan rohani. Kami adalah pelayan terbaik bagi Pegawai Negeri. Kami memperlakukan orang lain sebagai mana kami ingin diperlakukan. Kami melaksanakan tugas mewujudkan manajemen Kepegawaian Daerah dengan semangat idealisme, bahwa yang terbaik bagi bangsa dan Negara adalah terbaik untuk kamu. Tugas dan jabatan adalah kepercayaan dan amanat yang harus dipertanggungjawabkan.Kami adalah bagian dari sistem Pemerintahan, kami bertindak dengan cara yang meningkatkan hormat orang kepada Pemerintah, Bangsa dan Negara. Kami terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas kinerja. Kami berkomitmen mewujudkan sistem karier yang bertitik berat pada sistem prestasi kerja. Kualitas kerja kami tidak terlepas dari semua komponen yang tertuang dalam Struktur Oraganisasi Tata Kerja, seperti gambar dibawah ini.
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 2
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 3
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang kepegawaian daerah sesuai peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan program kerja di bidang kepegawaian daerah; b. Perumusan kebijakan di bidang pengadaan dan mutasi Aparatur Sipil Negara,
pengembangan Aparatur Sipil Negara, serta data, disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara; c. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan dan mutasi aparatur sipil Negara,
pengembangan Aparatur Aipil Negara, serta data, disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara; d. Pengkoordinasian dan pembinaan teknis di bidang kepegawaian daerah; e. Penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang kepegawaian daerah
sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Kepegawaian Daerah; g. Pelaksanaan administrasi Badan Kepegawaian Daerah; h. Pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Gubernur di bidang
kepegawaian daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.1. Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, merumuskan, mengkoordinasikan, membina, mengarahkan, menyelenggarakan, mengevaluasi dan pelaporan kegiatan badan di bidang kepegawaian sesuai peraturan perundangundangan. Untuk melaksanakan tugas Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Penetapan program kerja di bidang Kepegawaian Daerah; b. Perumusan kebijakan di bidang pengadaan dan mutasi Aparatur Sipil Negara, pengembangan
Aparatur Sipil Negara, serta data, disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara; c. Pelaksanaan pengkoordinasian kegiatan di bidang pengadaan dan mutasi Aparatur Sipil
Negara, pengembangan Aparatur Sipil Negara, serta data, disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara;
d. Pembinaan dan mengarahkan kegiatan di bidang pengadaan dan mutasi Aparatur Sipil Negara, pengembangan Aparatur Sipil Negara, serta data, disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara;
e. Penyelenggaraan kegiatan di bidang pengadaan dan mutasi Aparatur Sipil Negara, pengembangan Aparatur Sipil Negara, serta data, disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
f. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Badan; g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap penyelenggaraan kegiatan di Bidang Pengadaan
dan Mutasi Aparatur Sipil Negara, pengembangan Aparatur Sipil Negara, serta data, disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara;
h. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan perumusan kebijakan di bidang Pengadaan Dan Mutasi Aparatur Sipil Negara, Pengembangan Aparatur Sipil Negara, serta data, Disiplin dan KORPS Aparatur Sipil Negara;
i. Pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan di bidang Kepegawaian Daerah yang diberikan oleh Gubernur sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 4
3.2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan administrasi kepegawaian, pengelolaan keuangan dan aset, serta bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud , Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja di lingkungan sekretariat; b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan
evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset; c. Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi,
umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset; d. Pemberian dukungan pelayanan administrasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan
evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah;
e. penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;
f. penyelenggaraan urusan dan pelayanan di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset di lingkungan Badan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan sekretariat; h. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi
di bidang sekretariat; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
lingkungan Badan Kepegawaian Daerah; j. pelaksanaan fungsi lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala Badan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.2.1.Sub Bagian Rencana Kerja, Keuangan dan Aset
Sub Bagian Rencana Kerja, Keuangan dan Aset, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan kebijakan penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi, pengelolaan keuangan dan aset serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Rencana Kerja, Keuangan dan Aset mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Rencana Kerja, Keuangan dan Aset; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di bidang penyusunan rencana
kerja, monitoring dan evaluasi serta pengelolaan keuangan dan aset dilingkungan badan; c. pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan sekretariat; d. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang penyusunan
rencana kerja, monitoring dan evaluasi serta pengelolaan keuangan dan aset; e. pelaksanaan urusan di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi serta
pengelolaan keuangan dan aset sesuai peraturan perundang-undangan; f. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di Sub Bagian Rencana Kerja,
Keuangan dan Aset; g. pemberian saran dan pertimbangan kepada sekretaris berkenaan dengan tugas dan fungsi di
bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi serta pengelolaan keuangan dan aset;
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 5
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi serta pengelolaan keuangan dan aset;
i. pelaksanaan fungsi lain di bidang rencana kerja, keuangan dan aset yang diserahkan oleh sekretaris.
3.2.2. Sub Bagian Umum dan Aparatur
Sub Bagian Umum dan Aparatur, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan kebijakan di bidang umum dan aparatur serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Sub Bagian Umum dan Aparatur mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Aparatur; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di bidang umum dan aparatur
di lingkungan Badan; c. pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan sekretariat; d. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang umum dan
aparatur; e. pelaksanaan urusan di bidang umum dan aparatur sesuai peraturan perundang-undangan; f. pengendalian dan pengawasan tugas di Sub Bagian Umum dan Aparatur; g. pemberian saran dan pertimbangan kepada sekretaris berkenaan dengan tugas dan fungsi
di bidang umum dan aparatur; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang umum dan aparatur; i. pelaksanaan fungsi lain di bidang umum dan aparatur yang diserahkan oleh sekretaris.
3.3. Bidang Pengadaan dan Mutasi Aparatur Sipil Negara
Bidang Pengadaan dan Mutasi Aparatur Sipil Negara, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Bidang Pengadaan dan Mutasi Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang pengadaan, pemindahan, pemberhentian dan kepangkatan, fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan serta bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan serta administrasi di bidang pengadaan dan mutasi aparatur sipil negara. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pengadaan dan Mutasi Aparatur Sipil Negara mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di Bidang Pengadaan dan Mutasi Aparatur Sipil Negara; b. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengadaan, pemindahan dan
pemberhentian aparatur sipil negara; c. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kepangkatan Wilayah I; d. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kepangkatan Wilayah II; e. pengkoordinasian dan pembinaan teknis kegiatan di bidang pengadaan dan mutasi aparatur
sipil negara; f. pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengadaan
dan mutasi aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan; g. penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang pengadaan dan mutasi
aparatur sipil negara serta fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan sesuai peraturan perundang-undangan;
h. penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang pengadaan dan mutasi aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan;
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 6
i. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang pengadaan dan mutasi aparatur sipil negara;
j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang pengadaan dan mutasi aparatur sipil negara;
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang pengadaan dan mutasi aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan.
3.3.1. Sub Bidang Pengadaan, Pemindahan dan Pemberhentian
Sub Bidang Pengadaan, Pemindahan dan Pemberhentian, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang pengadaan, pemindahan dan pemberhentian aparatur sipil negara, fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bidang Pengadaan, Pemindahan dan Pemberhentian mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Pengadaan, Pemindahan dan
Pemberhentian; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengadaan,
pemindahan dan pemberhentian aparatur sipil negara serta fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan;
c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang pengadaan, pemindahan dan pemberhentian aparatur sipil negara serta seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan;
d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengadaan, pemindahan dan pemberhentian aparatur sipil negara serta fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan sesuai peraturan perundang-undangan;
e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengadaan, pemindahan dan pemberhentian serta fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan;
f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang pengadaan, pemindahan dan pemberhentian serta fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan;
g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengadaan, pemindahan dan pemberhentian serta fasilitasi seleksi penerimaan siswa/siswi pendidikan kedinasan;
h. pelaksanaan fungsi lain di bidang pengadaan, pemindahan dan pemberhentian yang diserahkan oleh Kepala Bidang.
3.3.2. Sub Bidang Kepangkatan Wilayah I
Sub Bidang Kepangkatan Wilayah I , mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang kepangkatan wilayah I serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Sub Bidang Kepangkatan Wilayah I mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Kepangkatan Wilayah I; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kepangkatan
wilayah I; c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang kepangkatan wilayah I; d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kepangkatan wilayah I sesuai peraturan perundangundangan; e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
kepangkatan wilayah I;
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 7
f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang kepangkatan wilayah I;
g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kepangkatan wilayah I;
h. pelaksanaan fungsi lain di bidang kepangkatan wilayah I yang diserahkan oleh Kepala Bidang.
3.3.3. Sub Bidang Kepangkatan Wilayah II
Sub Bidang Kepangkatan Wilayah II, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang kepangkatan wilayah II serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bidang Kepangkatan Wilayah II mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Kepangkatan Wilayah II; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kepangkatan
wilayah II; c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang kepangkatan wilayah II; d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kepangkatan wilayah II sesuai peraturan perundang-undangan; e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
kepangkatan wilayah II; f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan
fungsi di bidang kepangkatan wilayah II; g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kepangkatan wilayah II; h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang kepangkatan wilayah II yang diserahkan oleh Kepala
Bidang.
3.4. Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang pengembangan potensi, jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi, jabatan fungsional serta bertanggungjawab memimpin seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang pengembangan aparatur sipil negara. Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara mempunyai fungsi : i. penyusunan program kerja di Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara; j. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan potensi; k. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang jabatan pimpinan tinggi dan
jabatant administrasi; l. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang jabatan fungsional; m. pengkoordinasian dan pembinaan teknis di bidang pengembangan aparatur sipil negara; n. pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pengembangan aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan; o. penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang pengembangan aparatur
sipil negara sesuai peraturan perundangundangan; p. penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang pengembangan aparatur
sipil negara sesuai peraturan perundangundangan; q. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Badan berkenaan dengan tugas dan
fungsi di bidang pengembangan aparatur sipil negara;
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 8
r. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang pengembangan Aparatur Sipil Negara;
s. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang pengembangan aparatur sipil negara sesuai peraturan perundangundangan.
3.4.1. Sub Bidang Pengembangan Potensi
Sub Bidang Pengembangan Potensi, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang pengembangan potensi serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bidang Pengembangan Potensi mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Pengembangan Potensi; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang
pengembangan potensi; c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang pengembangan potensi; d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pengembangan potensi sesuai peraturan perundangundangan; e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang
pengembangan potensi; f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan
fungsi di bidang pengembangan potensi; g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di bidang pengembangan potensi; h. pelaksanaan fungsi lain di bidang pengembangan potensi yang diserahkan oleh Kepala
Bidang.
3.4.2. Sub Bidang Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator dan Pengawas Sub Bidang Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun tugas dan fungsi Sub Bidang Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi adalah sebagai berikut : a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan
Administrasi; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang jabatan
pimpinan tinggi dan jabatan administrasi; c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang jabatan pimpinan tinggi dan jabatan
administrasi; d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi sesuai peraturan perundang-undangan; e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang jabatan
pimpinan tinggi dan jabatan administrasi; f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan
fungsi di bidang jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi; g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di bidang jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi; h. pelaksanaan fungsi lain di bidang jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi yang
diserahkan oleh Kepala Bidang.
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 9
3.4.3. Sub Bidang Jabatan Fungsional Sub Bidang Jabatan Fungsional, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang jabatan fungsional serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun tugas dan fungsi Sub Bidang Jabatan Fungsional adalah sebagai berikut : a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Jabatan Fungsional; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang jabatan
fungsional; c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang jabatan fungsional; d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
jabatan fungsional sesuai peraturan perundangundangan; e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang jabatan
fungsional; f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan
fungsi di bidang jabatan fungsional; g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang jabatan fungsional; h. pelaksanaan fungsi lain di bidang jabatan fungsional yang diserahkan oleh Kepala Bidang.
3.5. Bidang Data, Disiplin dan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara
Bidang Data, Disiplin dan Korps Aparatur Sipil Negara sebagaimana, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Data, Disiplin dan Korps Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang data, sistem dan informasi aparatur sipil negara, disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara, korps aparatur sipil negara serta bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan serta administrasi di bidang data, disiplin dan korps aparatur sipil negara. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Data, Disiplin dan Korps Aparatur Sipil Negara mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja di Bidang Data, Disiplin dan Korps Aparatur Sipil Negara; b. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang data, sistem dan informasi
aparatur sipil negara; c. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang disiplin, kedudukan hukum dan
kesejahteraan aparatur sipil negara; d. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang korps aparatur sipil negara; e. pengkoordinasian dan pembinaan teknis di bidang data, disiplin dan korps aparatur sipil
negara; f. pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang data, disiplin
dan korps aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan; g. penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang data, disiplin dan korps
aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan; h. penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di data, disiplin dan korps aparatur
sipil negara sesuai peraturan perundangundangan; i. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Badan berkenaan dengan tugas dan
fungsi di bidang data, disiplin dan korps aparatur sipil negara; j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang data, disiplin dan
korps aparatur sipil negara; k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang data, disiplin dan korps
aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan.
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 10
3.5.1. Sub Bidang Data, Sistem dan Informasi Aparatur Sipil Negara Sub Bidang Data, Sistem dan Informasi Aparatur Sipil Negara, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang pengelolaan data, sistem dan informasi aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah provinsi Kalimantan barat, kepegawaian kabupaten/kota, kepegawaian guru SMA/SMK, dan sektor kehutanan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun tugas dan fungsi Sub Bidang Data, Sistem dan Informasi Aparatur Sipil Negara mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Data, Sistem dan Informasi Aparatur Sipil
Negara; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
data, sistem dan informasi aparatur sipil negara; c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang pengelolaan data, sistem dan informasi
aparatur sipil negara; d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pengelolaan data, sistem dan informasi aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah provinsi Kalimantan barat, kepegawaian kabupaten/kota, kepegawaian guru SMA/SMK, dan sektor kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan;
e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengelolaan data, sistem dan informasi aparatur sipil negara;
f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang pengelolaan data, sistem dan informasi aparatur sipil negara;
g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengelolaan data, sistem dan informasi aparatur sipil negara;
h. pelaksanaan fungsi lain di bidang data, sistem dan informasi aparatur sipil negara yang diserahkan oleh Kepala Bidang.
3.5.2. Sub Bidang Disiplin dan Kedudukan Hukum Aparatur Sipil Negara
Sub Bidang Disiplin, Kedudukan Hukum dan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Disiplin, Kedudukan Hukum dan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Disiplin, Kedudukan Hukum dan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara;
b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara;
c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara;
d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan;
e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara;
f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara;
g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara;
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 11
h. pelaksanaan fungsi lain di bidang disiplin, kedudukan hukum dan kesejahteraan aparatur sipil negara yang diserahkan oleh Kepala Bidang.
3.5.3. Sub Bidang Kesejahteraan dan Korps Aparatur Sipil Negara
Sub Bidang Korps Aparatur Sipil Negara, mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis di bidang pembinaan mental, pembinaan etika dan jiwa korps aparatur sipil negara serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Korps Aparatur Sipil Negara mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Korps Aparatur Sipil Negara; b. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan
mental, pembinaan etika dan jiwa korps aparatur sipil negara; c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang pembinaan mental, pembinaan etika dan jiwa
korps aparatur sipil negara; d. pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pembinaan mental, pembinaan etika dan jiwa korps aparatur sipil negara sesuai peraturan perundang-undangan;
e. pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang korps aparatur sipil negara;
f. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang korps aparatur sipil negara;
g. pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang korps aparatur sipil negara;
h. pelaksanaan fungsi lain di bidang korps aparatur sipil negara yang diserahkan oleh Kepala Bidang.
3.6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional tertentu berdasarkan bidang keahlian dan keterampilan tertentu. Dipimpin oleh pejabat fugsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan melalui Sekretaris. Jenis jabatan fungsional dan jumlah pemegang jabatan fungsional akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur berdasarkan formasi melalui analisis jabatan. Dilingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat, sampai dengan saat ini ada 3 (tiga) jenis jabatan fungsional, yaitu jabatan fungsional analis kepegawaian, jabatan fungsional pranata komputer dan jabatan fungsional arsiparis.
Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2017
Halaman 12
4. Sumber Daya Aparatur (SDA)
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat didukung oleh 62 orang pegawai 4 orang pegawai yang diperbantukan masing –masing pada BNN 1 Orang, 1 Orang di Panwaslu dan 2 Orang di KPU, jumlah keseluruhan 66 Orang Pegawai, ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel.1.1
Data Pegawai BKD Provinsi Kalimantan Barat Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember 2018
No Bidang
Jenis kelamin
Pendidikan Jum
L P SLTA DIII DIV/S1 S2
1 Sekretariat 5 13 4 2 8 3 17
2 Pengembangan ASN 11 3 2 1 7 4 14
3 Pengadaan dan Mutasi ASN 6 7 2 8 3 13
4 Data,Disiplin dan Informasi ASN
8 11 4 5 6 4 19
5 BNN 1 1 1
6 BAWASLU 1 1 1
7 KPU 1 1 1 1 2
Total 34 39 16 12 30 15 67
Tabel.1.2
Data Pegawai BKD Provinsi Kalimantan Barat Berdasarkan Golongan/Ruang Per 31 Desember 2018
No Bidang Golongan
Jum II.b II.c II.d III.a III.b III.c III.d IV.a IV.b IV.c
1 Sekretariat 2 3 7 1 2 1 1 17
2 Pengembangan ASN
6 4 2 1 14
3 Pengadaan dan Mutasi ASN
1 4 2 3 2 1 13
4 Data,Disiplin dan Informasi ASN
2 3 5 3 4 2 19
5 BNN 1 1
6 BAWASLU 1 1
7 KPU 1 1 2
Total 1 5 16 18 10 7 4 4 1 67
Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2017
Halaman 13
Tabel 1.3
Pegawai BKD Provinsi Kalimantan Barat Berdasarkan Jabatan Fungsional Per 31 Desember 2018
No Nama Jabatan Gol/Ruang
Jenis kelamin
Pendidikan Terakhir
1 Wendy, S.Kom Pranata Komputer Pertama
III/b L S2
3 Aso, A.Md Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan
III/a L D3
4 Putri Kusumawati, A.Md Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan
III/a P D3
5 Irwansyah, A.Md Asiparis Pelaksana Lanjutan
III/a L D3
6 Selestina, A.Md Asiparis Pelaksana Lanjutan
III/a P D3
7 Putri Sandika Bancin, A.Md
Asiparis Pelaksana Lanjutan
III/a P D3
8 Ipung Wijaya, S.Sos, MM
Analis Kepegawaian Madya
IV/a L S2
9 Utin Jamiah Analis Kepegawaian Penyelia
III/d P SLTA
10 Siti Harjah Analis Kepegawaian Penyelia
III/d P SLTA
11 Andri Yuniardi, S.Kom, M.AP
Analis Kepegawaian Pertama
III/c L S2
12 Dimas Amarullah, S.IP Analis Kepegawaian Pertama
III/b L S1
5. Sumber Daya Keuangan
Sarana penunjang yang penting dalam pencapaian tujuan dan sasaran adalah sumber dana, tanpa adanya dukungan tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi semangat para pegawai dalam melaksanakan tugas pokoknya. Dukungan pembiayaan untuk kelancaran tugas pokok dan fungsi BKD dalam APBD Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2018 telah tercermin baik melalui Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) 2018 sebesar Rp. 13.264.783.057,00 dengan rekapitulasi terlihat pada tabel sebagai berikut :
Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2017
Halaman 14
Tabel 1.4
REKAPITULASI APBD PER JENIS BELANJA BKD PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN ANGGARAN 2018
KODE
REKENING U R A I A N
JUMLAH ANGGARAN
(Rp)
1 2 3
5 BELANJA DAERAH Rp. 13.264.783.057,00
5 1 Belanja Tidak Langsung Rp. 7.003.061.545,00
5 1 1 Gaji dan Tunjangan Rp. 4.011.108.744,00
1 2 Tambahan Penghasilan Rp. 2.991.952.801,00
5 2 Belanja Langsung Rp. 6.261.721.512,00
5 2 1 Belanja Pegawai Rp. 2.224.525.000,00
5 2 2 Belanja Barang dan Jasa Rp. 3.829.438.512,00
5 2 3 Belanja Modal Rp. 187.758.000,00
Total Rp. 13.264.783.057,00
Alokasi Belanja Modal Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 187.758.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 187.135.000,00,- atau dengan capaian 99,67% dipergunakan untuk pengadaan peralatan kantor.
6. Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan prasarana kerja untuk mendukung pelaksanaan tugas fungsi BKD telah dapat difungsikan secara optimal sesuai dengan harapan yang diinginkan demikian pula upaya pemeliharaan terhadap prasarana/sarana kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Sarana dan prasarana lain yang dimiliki Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :
6.1. Gedung Kantor
Gedung kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan saat ini masih menyatu dengan gedung Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, yang terletak di jalan Ahmad Yani Pontianak. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat menggunakan lantai 1 (satu) dan lantai 3 (tiga) sedangkan lantai 2 (dua) ditempati Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, oleh karena itu Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat tidak mempunyai asset tanah.
Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2017
Halaman 15
6.2. Peralatan Kantor Tabel 1.5
Data Barang Inventarisasi Kantor Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat
Keadaan Per 31 Desember 2018
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 2 3
1. AC Split 25 Buah
2. Bingkai Gambar Presiden 7 Buah
3. Bingkai Gambar Wapres 7 Buah
4. Brankas 4 Buah
5. Center Amplifier 2 Buah
6. Cermin 1 Buah
7. Chairman 1 Unit
8. CPU 13 Unit
9. Delegate 15 Unit
10. Dispenser 7 Unit
11. Facsimile 1 Unit
12. Filling Cabinet 21 Buah
13. Flashdisk 8 Buah
14. Foto Presiden & Wapres 5 Buah
15. Gorden 1 Paket
16. Infocus 2 Unit
17. Jam Dinding 4 Buah
18. Kaca Hias 1 Buah
19. Kamera Digital 1 Buah
20. Kamera Handycam 1 Unit
21. Keyboard 13 Unit
22. Kipas Angin 2 Unit
23. Komputer Notebook 18 Unit
24. Kursi Hadap 2 Buah
25. Kursi Kerja 19 Buah
26. Kursi kerja (Kasubbag) 10 Buah
27. Kursi Kerja Eselon II 1 Buah
28. Kursi Kerja Eselon III 4 Buah
29. Kursi Kerja Eselon IV 11 Buah
30. Kursi Kerja Staf 33 Buah
31. Kursi Lipat 14 Buah
32. Kursi Lipat Hitam 9 Buah
Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2017
Halaman 16
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 2 3
33. Kursi Meja Tamu 1 Buah
34. Kursi Putar 11 Buah
35. Kursi Rapat Hitam 21 Buah
36. Kursi Rapat Merah 27 Buah
37. Kursi Tamu 2 Buah
38. Kursi/Meja Tamu 3 Buah
39. Lambang Burung Garuda 3 Buah
40. Lemari Besi 4 Buah
41. Lemari Besi Sorok 1 Buah
42. Lemari Besi Sorong 2 Buah
43. Lemari Buku 2 Buah
44. Lemari Kaca 2 Buah
45. Lemari Kayu 1 Buah
46. Lemari Pajangan 1 Buah
47. Lemari Sorong 4 Buah
48. Loudspeaker 1 Buah
49. Meja Kerja 3 Buah
50. Meja Kerja 1/2 Biro 10 Buah
51. Meja Kerja Eselon II 1 Buah
52. Meja Kerja Eselon III 5 Buah
53. Meja Kerja Eselon IV 13 Buah
54. Meja Kerja Staf 72 Buah
55. Meja Komputer 20 Buah
56. Meja Komputer Panjang 2 Buah
57. Meja Rapat 2 Buah
58. Meja Rapat Besar 1 Buah
59. Meja Rapat Pegawai 35 Buah
60. Mesin Absen Sidik Jari 1 Unit
61. Mesin Opscan 1 Unit
62. Mesin Penghancur Kertas 1 Unit
63. Mesin Tik Elektrik 1 Unit
64. Mesin Tik Manual 6 Unit
65. Mic Kaki Tinggi 2 Unit
66. Mini Hifi 1 Unit
67. Monitor 16 Unit
71. Personal Computer (PC) 15 Unit
72. Pesawat Telepon 14 Unit
73. Printer 35 Unit
Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2017
Halaman 17
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 2 3
74. Rak Besi 6 Buah
75. Rak Buku 16 Buah
76. Rak Kayu Panjang 1 Buah
77. Rak Kayu Pendek 4 Buah
78. Rak Meja TV 1 Buah
79. Scanner Digital 1 Unit
80. Sekat Pembatas Ruangan 1 Buah
81. Server 2 Unit
82. Sofa 4 Set
83. Tangga 1 Buah
84. Televisi 1 Unit
85. UPS 11 Unit
86. Whiteboard 5 Buah
87. Wireless 5 Unit
T O T A L 653
6.3. Alat Angkutan Darat Bermotor
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 2 3
1 Mobil 3 Unit
2 Sepeda Motor 3 Unit
B. Permasalahan Utama (Strategie Issued)
1. Penerimaan Pengawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Dan CPNS 2019
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat akan menggelar seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019. Dua penerimaan Aparat Sipil Negara (ASN) ini menuai beberapa kendala sehingga behembus kabar akan ditunda. Misalnya soal seleksi PPPK, sejumlah Pemerintah Daerah mengeluhkan keterbatasan dana untuk pembiayaan penggajian pegawai yang direkrut melalui PPPK. Untuk itu, ada kabar seleksi PPPK yang akan dimulai Februari 2019 ditunda. Kepala Badan kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat langsung berkoordinasi dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) . Bima Haria Wibisana mengungkapkan untuk rekrutan PPPK belum ada wacana ditunda. Semuanya sesuai dengan rencana awal.
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 18
BAB. II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis BKD Prov.Kalbar
Rencana Strategis berkedudukan sebagai dokumen perencanaan taktis strategis yang
berfungsi sebagai alat bantu yang terukur bagi rujukan penilaian kinerja organisasi pada setiap akhir
tahun anggaran oleh pimpinan dan stakeholders lainnya dengan menggunakan sedapat mungkin tiga
tolok ukur, yaitu masukan (inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes).
Untuk merealisasikan dan mewujudkan visi, dijabarkan dalam misi yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu. Misi ini dijabarkan dan dituangkan dalam tujuan dan sasaran strategis
organisasi berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, yang merupakan kondisi
spesifik yang ingin dicapai oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya. Tujuan dan sasaran
tersebut dijabarkan kembali dalam konsepsi yang lebih operasional yaitu strategi yang meliputi
kebijakan dan program-program pembangunan.
Berdasarkan uraian di atas, unsur-unsur utama yang perlu secara formal didefinisikan
dalam suatu Rencana Strategis adalah pernyataan visi dan misi beserta penjelasan makna visi dan
misi, tujuan dan sasaran strategis disertai indikator kinerjanya, serta perumusan strategi pencapaian
tujuan dan sasaran berupa kebijakan dan program.
Sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Strategis, dijabarkan
dalam Perencanaan Kinerja yang merupakan rencana dan komitmen kinerja untuk suatu tahun
tertentu. Perencanaan kinerja merupakan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan pada
awal setiap tahun anggaran, seiring dengan penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan
komitmen bagi instansi pemerintah untuk mencapainya dalam tahun yang bersangkutan.
Dokumen rencana kinerja terdiri dari sasaran, indikator sasaran, program, kegiatan, dan
indikator kinerja kegiatan. Selain itu, juga berisi informasi mengenai keterkaitan kegiatan dengan
sasaran, kebijaksanaan, dan program. Keselarasan dan keterkaitan dalam penentuan sasaran,
program, dan kegiatan beserta indikator kinerja, sangat menentukan pencapaian tujuan dan sasaran
instansi yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Strategis.
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya telah menetapkan Rencana Strategis yang merupakan Revisi Rencana Strategis Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 - 2018, yang dituangkan dalam
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 62 Tahun 2013
yang mengatur tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kepegawaian Darah
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 – 2018, yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2013 - 2018 dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 19
1. VISI BKD Provinsi Kalimantan Barat
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana instansi Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Kalbar akan diarahkan dan apa yang akan dicapai. Dalam mengantisipasi
tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, dengan berbekal kekuatan yang dimiliki
maupun kelemahan akan dijadikan tantangan untuk menjadi lebih baik sehingga dapat
meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Berdasarkan
pemikiran tersebut, maka Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat merumuskan
visi yang diyakini akan mampu memberikan arah dalam rangka menjalankan tugas dan
fungsinya. Visi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat :
“Mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang Profesional”
2. MISI BKD Provinsi Kalimantan Barat
Terwujudnya visi sebagaimana tersebut diatas, merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh
segenap personil Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai bentuk
nyata dari visi ditetapkanlah misi yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana,
sehingga visi yang sifatnya masih abstrak akan lebih nyata pada misi. Sesungguhnya misi lebih
pada kebutuhan apa yang hendak dipenuhi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan
bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan adanya misi
diharapkan seluruh pegawai dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat dan mengetahui peran dan program-program
kerja serta hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang.
Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas Pegawai Negeri Sipil.
2. Meningkatkan kualitas manajemen kepegawaian secara terpadu dan sinergis.
3. Tujuan dan Sasaran
3.1 Tujuan
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu (umumnya 1 sampai 5 tahun). Dengan
diformulasikannya tujuan strategis ini maka Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan Barat dapat mengetahui apa yang harus dilaksanakan dalam memenuhi visi dan
misinya dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari
itu, perumusan tujuan strategis juga memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi dan
misi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi yang
telah ditetapkan.
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 20
3.2 Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan yang
menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan secara nyata dalam jangka waktu tahunan,
semester atau bulanan. Adapun Tujuan dan Sasaran Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2013 sampai Tahun 2018 adalah sebagai berikut ini :
NO TUJUAN SASARAN
1. Terwujudnya kapasitas PNS sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
sumber daya aparatur
2.
Terwujudnya manajemen
kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Menyelenggarakan sistem rekrutmen,
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
serta informasi kepegawaian yang obyektif,
transparan dan akuntabel.
3 Menyelenggarakan Ketatalaksanaan dan
Ketatausahaan BKD.
3.3. Idikator Kinerja Utama
Idikator Kinerja Utama Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat dibagi dua sasaran
Stratrgis, seperti ditabel dibawa ini :
2.1 Tabel Indikator Kinerja Utama
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur
Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar
Jumlah PNS yang Menikuti sosialisasi jabatan fungsional
Jumlah PNS yang Menerima Bantuan Ijin Belajar
Jumlah PNS yang mendapat Bantuan Tugas Belajar
Jumlah PNS yang Lulus Tes Ujian Seleksi Tugas Belajar
Jumlah PNS yang Lulus ujian penyesuaian Ijazah
2. Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Jumlah jabatan struktural Eselon II, III, dan IV Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat serta Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 21
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel. Jumlah Fungsional yang mengikuti Sosialisasi
Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Jumlah KPE yang telah difasilitasi
SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
SK kenaikan pangkat PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
SK kenaikan pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat
SK mutasi PNS dan alih jenis PNS
Dokumen pembuatan KARIS/KARSU dan izin perkawinan/perceraian
Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah proses Sesuai dengan prosedural
Jumlah Pejabat yang melaporkan LHKPN
Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS)
Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian
Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun
Jumlah Peserta Pensiun PNS
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 22
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
Jumlah SK kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
Jumlah Data PNS yang telah di Update
Tersusunnya buku profile Provinsi Kalimantan Barat
Jumlah Data PNS secara elektronik pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Jumlah Calon Pejabat Pimpinan Tinggi yang mengikuti Uji Kompetensi
Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN
Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan
Jumlah Dewan Pengurus KORPRI Provinsi pada Tingkat Nasional dan Daerah
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan kinerja atau kesepakatan kinerja antara
atasan dan bawahan dalam rangka mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di daerah
khususnya bidang kepegawaian, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat telah
menetapkan rencana kerja yang dijabarkan dalam bentuk sasaran dan program yang akan
dilaksanakan melalui berbagai kegiatan selama tahun 2018. Rencana Kinerja dimaksud disusun
bersamaan dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, yang disertai penetapan rencana
capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan,
serta menjadi komitmen bagi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat untuk
mencapainya dalam tahun yang bersangkutan.
Dalam penetapan indikator-indikator kinerja baik pada tingkat sasaran maupun pada tingkat
kegiatan, didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisir, sehingga keberhasilan pencapaiannya dapat
mengindikasikan keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan. Berdasarkan hal
tersebut dapat dirumuskan Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Kinerja yang ingin dicapai selama
tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 23
Tabel. 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Kalimantan Barat
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur
Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar
7 Dokumen
Jumlah PNS yang Menikuti sosialisasi jabatan fungsional
40 Org
Jumlah PNS yang Menerima Bantuan Ijin Belajar 19 Orang
Jumlah PNS yang mendapat Bantuan Tugas Belajar
29 Orang
Jumlah PNS yang Lulus Tes Ujian Seleksi Tugas Belajar
4 Orang
Jumlah PNS yang Lulus ujian penyesuaian Ijazah 60 PNS
2. Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel.
Persentase PNS yang Menduduki Jabatan struktural Eselon II, III, dan IV Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
100%
Jumlah Fungsional yang mengikuti Sosialisasi 200 Orang
Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
6200 Berkas
Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
6100 Dokumen
Jumlah KPE yang telah difasilitasi 150 KPE
SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1000 PNS
SK kenaikan pangkat PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1250 PNS
SK kenaikan pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat
850 SK
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 24
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
SK mutasi PNS dan alih jenis PNS 400 PNS
Dokumen pembuatan KARIS/KARSU dan izin perkawinan/perceraian
300 Berkas
Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah proses Sesuai dengan prosedural
10 Kasus
Jumlah Pejabat yang melaporkan LHKPN 173 Pejabat
Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS)
500 PNS
Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian
200 PNS
Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun
300 SK
Jumlah Peserta Pensiun PNS 300 purna
Jumlah SK kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
300 PNS
Jumlah Data PNS yang telah di Update 6100 PNS
Tersusunnya buku profile Provinsi Kalimantan Barat
42 Buah
Jumlah Data PNS secara elektronik pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
6100 PNS
Jumlah Calon Pejabat Pimpinan Tinggi yang mengikuti Uji Kompetensi
60 Orang
Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN
30 Orang
Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan 138 Praja IPDN
Jumlah Dewan Pengurus KORPRI Provinsi pada Tingkat Nasional dan Daerah
10 Orang
Draf Laporan Kinerja BKD.Prov Kalbar 2018
Halaman 25
Tabel.2.3 Program dan Anggaran
Badan Kepegawaian Daerah Prov.Kalbar Tahum 2018
No Program Anggaran Keterangan
1. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Pemerintah
Daerah
592.312.764,00 APBD
2. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 3.200.041.068,00 APBD
Total 3.792.353.832,00
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 26
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja BKD Prov.Kalbar
Rencana Strategis berkedudukan sebagai dokumen perencanaan taktis strategis yang berfungsi
sebagai alat bantu yang terukur bagi rujukan penilaian kinerja organisasi pada setiap akhir tahun
anggaran oleh pimpinan dan stakeholders lainnya dengan menggunakan sedapat mungkin tiga
tolok ukur, yaitu masukan (inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes).
Untuk merealisasikan dan mewujudkan visi, dijabarkan dalam misi yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Misi ini dijabarkan dan dituangkan dalam tujuan dan sasaran strategis organisasi
berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, yang merupakan kondisi spesifik
yang ingin dicapai oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya. Tujuan dan sasaran tersebut
dijabarkan kembali dalam konsepsi yang lebih operasional yaitu strategi yang meliputi kebijakan
dan program-program pembangunan.
Berdasarkan uraian di atas, unsur-unsur utama yang perlu secara formal didefinisikan dalam suatu
Rencana Strategis adalah pernyataan visi dan misi beserta penjelasan makna visi dan misi, tujuan
dan sasaran strategis disertai indikator kinerjanya, serta perumusan strategi pencapaian tujuan
dan sasaran berupa kebijakan dan program.
Sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Strategis, dijabarkan dalam
Perencanaan Kinerja yang merupakan rencana dan komitmen kinerja untuk suatu tahun tertentu.
Perencanaan kinerja merupakan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja
yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan pada awal
setiap tahun anggaran, seiring dengan penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan
komitmen bagi instansi pemerintah untuk mencapainya dalam tahun yang bersangkutan.
Dokumen rencana kinerja terdiri dari sasaran, indikator sasaran, program, kegiatan, dan indikator
kinerja kegiatan. Selain itu, juga berisi informasi mengenai keterkaitan kegiatan dengan sasaran,
kebijaksanaan, dan program. Keselarasan dan keterkaitan dalam penentuan sasaran, program,
dan kegiatan beserta indikator kinerja, sangat menentukan pencapaian tujuan dan sasaran
instansi yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Strategis.
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
telah menetapkan Rencana Strategis yang merupakan Revisi Rencana Strategis Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 - 2018, yang dituangkan dalam
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 62 Tahun 2013
yang mengatur tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kepegawaian Darah
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 – 2018, yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2013 - 2018 dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Adapu rincian pengukuran kinerja Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018, sebagai berikut:
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 27
Tabel .3.1 Pengukuran Realisasi Kinerja 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Realisasi %
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur
Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar
3 Dokumen 2 Dokumen 67
Jumlah PNS yang Mengikuti sosialisasi jabatan fungsional
80 Org 40 Orang 50
Jumlah PNS yang Menerima Bantuan Ijin Belajar 18 Orang 4 Orang 22
Jumlah PNS yang mendapat Bantuan Tugas Belajar
3 Dok 2 Dok 67
Jumlah PNS yang Lulus Tes Ujian Seleksi Tugas Belajar
19 Orang 20 Orang 105
Jumlah PNS yang Lulus ujian penyesuaian Ijazah
100 PNS 117 PNS 117
2. Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel.
Jumlah pembinaan dan pengembangan aparatur melalui sidang/rapat BAPERJAKAT
7 kali rapat 4 kali rapat 57
Persentase PNS yang Menduduki Jabatan struktural Eselon II, III, dan IV Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
438 orang 428 orang 100
Jumlah Jabatan Pimpinan Pratama yang terisi melalui Seleksi Terbuka yang Transparan, Obyektif, Kompetitif dan Akuntabel
5 Jabatan 11 Jabatan 220
Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti pembinaan karier di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
400 orang 681 orang 170
Jumlah Fungsional yang mengikuti Sosialisasi
200 Orang 148 Orang 74
Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
6200 Berkas 5677 91,4
Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
11588 Dokumen
11588 Dokumen
100
Jumlah KPE yang telah difasilitasi
100 KPE 117 KPE 117
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 28
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Realisasi %
Jumlah PNS yang informasinya sudah terupdate (Pangkat, BUP, Jenis Kelamin, dan sesuai keperluan)
11588 PNS 11588 PNS 100
SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1000 PNS 1890 PNS 189
SK kenaikan pangkat PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1250 PNS 1274 PNS 102
SK kenaikan pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat
850 SK 983 SK 115,6
SK mutasi PNS dan alih jenis PNS
350 SK 479 SK 136,8
Dokumen pembuatan KARIS/KARSU dan izin perkawinan/perceraian
300 Berkas 270 Berkas 90
Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah proses Sesuai dengan prosedural
12 Kasus 7 Kasus 59
Jumlah Pejabat yang melaporkan LHKPN
173 Pejabat 170 Pejabat 98
Jumlah Sidak sebagai pembinaan disiplin aparatur pada SKPD
45 Kali Sidak 35 Kali Sidak 78
Jumlah Rumusan Kebijakan Kesejahteraan PNS
1 Dokumen 1 Dokumen 100
Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS)
400 PNS 341 PNS 85
Jumlah Rekomendasi Taperum PNS
10 Rekomendasi
10 Rekomendasi
100
Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian
200 PNS 200 100
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 29
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Realisasi %
Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun
250 SK 0 SK 0
Jumlah Peserta Pensiun PNS 250 purna 0 Purna 0
Jumlah SK kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
400 PNS 427 PNS 107
Jumlah Data PNS yang telah di Update
11588 PNS 11588 PNS 100
Jumlah SKP dan UPT yang sudah melakukan rekonsiliasasi Data secara berkala
45 SKPD dan UPT
45 SKPD dan UPT
100
Tersusunnya buku profile Provinsi Kalimantan Barat
10 Buah 10 Buah 100
Jumlah Formasi CPNS Tahun 2018
334 orang 334 orang 100
Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN
30 Orang 34 Orang 113
Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan
39 Praja IPDN 39 Praja 100
Jumlah Laporan mengenai perkembangan Praja IPDN di setiap regional
1 Laporan 1 Laporan 100
Jumlah Kebijakan Pengembangan Kelembagaan KORPRI Provinsi Kalbar
1 Laporan 1 Laporan 100
Presentase terfasilitasinya kasus Perkara Hukum ASN
100% 100% 100
Jumlah Laporan dukungan Dewan Pengurus KORPRI
1 Laporan 1 Laporan 100
Bagian sub bab ini disajikan capaian kinerja BKD Prov.Kalbar untuk setiap pernyataan kinerja sasaran, sesuai dengan hasil pengukuran kinerja BKD Prov.Kalbar. Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap sasaran strategis BKD Prov.Kalbar tahun 2018 disajikan sebagai berikut :
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 30
1. Sasaran Strategis 1 Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur dengan tujuan Meningkatkan kapasitas PNS sesuai dengan kebutuhan organisasi.
a. Perbandingan antara Target dan realisasi Kinerja Tahun 2018
Tabel.3.2. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 sasaran srategis 1
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur
Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar
3 Dokumen 2 Dokumen 67
Jumlah PNS yang Mengikuti sosialisasi jabatan fungsional
80 Org 40 Orang 50
Jumlah PNS yang Menerima Bantuan Ijin Belajar
18 Orang 4 Orang 22
Jumlah PNS yang mendapat Bantuan Tugas Belajar
3 Dok 2 Dok 67
Jumlah PNS yang Lulus Tes Ujian Seleksi Tugas Belajar
19 Orang 20 Orang 105
Jumlah PNS yang Lulus ujian penyesuaian Ijazah
100 PNS 117 PNS 117
Rata-rata 71,33%
Dilihat tabel diatas, pada tahun 2018 Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar realisasi kinerjanya hanya sebesar 67% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya efisiensi pagu anggaran monitoring perkembangan PNS tugas belajar sebesar Rp.58.820.700,00 yang berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. Jumlah PNS yang mengikuti sosialisasi jabatan fungsional realisasi kinerjanya hanya sebesar 50% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya efisiensi pagu anggaran pada kegiatan Sosialisasi Jabatan Fungsional sebesar Rp.52.431.907,00 berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018, sehingga hanya dapat melakukan 1 (satu) kali kegiatan sosialisasi. Selanjutnya, Jumlah PNS yang menerima bantuan Ijin Belajar realisasi kinerjanya hanya sebesar 22% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya efisiensi pagu anggaran pada kegiatan Penyelesaian Administrasi PNS Ijin Belajar di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp.105.818.400,00 berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. Jumlah PNS yang mendapat bantuan Tugas Belajar realisasi kinerjanya hanya sebesar 67% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan terdapat calon peserta tugas belajar yang lulus melebihi target yang telah ditetapkan sehingga biaya pemberangkatan tidak mencukupi dan adanya Defisit Anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sehingga terjadi pemotongan Anggaran dan terdapat efisiensi anggaran pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi PNS Tugas Belajar Tahun 2018 sebesar Rp.43.724.250,00 berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 31
Langsung SKPD TA. 2018. Sedangkan indikator lain yaitu menunjukan perkembangan yang positif yaitu dengan semakin banyaknya PNS yang lulus tes ujian seleksi tugas belajar dari target 19 orang menjadi 20 orang artinya naik 5% dari 100% yang ditargetkan. Untuk PNS lulus ujian seleksi mengalami peningkatan dari target 100 orang menjadi 117 orang artinya naik 17% dari 100% yang ditargetkan.
▪ Analisis atas Efisiensi Pengunaan Sumber Daya Tabel.3.3 Efisiensi Pengunaan Sumber Daya
No. Sasaran Strategis
Program Anggaran Capaian Kinerja
(%)
Tingkat Efisinesi Target Realisasi %
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur
Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Pemerintah Daerah
592.312.764 586.425.464 99,01 71,3 -
Apabila dibandingkan antara persentase realisasi anggaran sebesar 99,01% dan realisasi capaian kinerja sasaran sebesar 71,3% , maka pada sasaran ini tingkat efisiensi penggunaan sumber dayanya sebesar……..
▪ Analisis Program/Kegiatan yang menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian
Kinerja
Kegagalan terhadap berbagaI indikator kinerja kapasitas SDM Aparatur Pemerintah Daerah dipengaruhi dengan efisiensi pagu anggaran pada kegiatan monitoring dan evaluasi PNS tugas belajar tahun 2018, kegiatan sosialisasi jabatan fungsional, kegiatan Penyelesaian Administrasi PNS Ijin Belajar di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana yang tercantum pada Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka Pengurangan ragu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018 sehingga berpengaruh pada jumlah pencapaian target. Adapun pada kegiatan Penyelesaian Administrasi PNS Tugas Belajar realisasi kinerjanya hanya sebesar 67% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan terdapat calon peserta tugas belajar yang lulus melebihi target yang telah ditetapkan sehingga biaya pemberangkatan tidak mencukupi dan adanya Defisit Anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sehingga terjadi pemotongan Anggaran dan terdapat efisiensi anggaran pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi PNS Tugas Belajar Tahun 2018. Peningkatan kualitas SDM Aparatur Pemerintah Daerah ditunjang dengan peningkatan jumlah PNS yang lulus tes ujian seleksi Tugas Belajar dan yang lulus ujian penyesuaian ijazah.
b. Perbandingan Antara Realisasi kinerja Tahun 2016,2017 dan 2018
Tabel.3.4 Perbandingan Reaslisasi Kinerja 2016-2018 Sasaran Strategis 1
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi
2016 2017 2018
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur
Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar
100% 42% 67%
Jumlah PNS yang Mengikuti sosialisasi jabatan fungsional
96% 125% 50%
Jumlah PNS yang Menerima Bantuan Ijin Belajar
97% 100% 22%
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 32
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi
2016 2017 2018
Jumlah PNS yang mendapat Bantuan Tugas Belajar
150% 85% 67%
Jumlah PNS yang Lulus Tes Ujian Seleksi Tugas Belajar
100% 500 % 105 %
Jumlah PNS yang Lulus ujian penyesuaian Ijazah
100% 38% 117%
Berdasarkan tabel diatas, jumlah dokumen monitoring perkembangan studi PNS Tugas Belajar untuk tahun 2016 sebesar 100%, tahun 2017 sebesar 42% dan tahun 2018 mengalami kenaikan 67% karena adanya pemotongan anggaran seluruh SKPD dan tahun 2018 anggaran monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar dialihkan ke kegiatan lain. PNS yang mengikuti sosialisasi jabatan fungsional untuk tahun 2016 sebesar 96%, tahun 2017 naik menjadi 125% dan Tahun 2018 menurun menjadi 50%, hal ini disebabkan efisiensi anggaran kegiatan sosialisasi Jabatan Fungsional berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. PNS yang mendapat Bantuan Ijin Belajar untuk tahun 2016 sebesar 97%, tahun 2017 naik menjadi 100% dan Tahun 2018 menurun sebesar 22% karena ada nya efisiensi anggaran pada kegiatan Penyelesaian Administrasi PNS Ijin Belajar di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. PNS yang mendapat bantuan Tugas Belajar untuk tahun 2016 sebesar 150% lalu mengalami penurunan ditahun 2017 karena ada beberapa PNS tubel yang pindah ke Pemerintah pusat dan yang belum menyelesaikan pendidikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan dan pada tahun 2018 menurun lagi menjadi 67% dikarenakan efisiensi anggaran pada kegiatan Penyelesaian Administrasi PNSTugas Belajar di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. PNS yang lulus Tes Ujian Seleksi Tugas Belajar untuk Tahun 2016 sebesar 100% lalu meningkat ditahun 2017 sebesar 500%, karena semakin banyak minat PNS untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dengan skema cosh sharing dan pada tahun 2018 menurun sebesar 105%, walaupun tetap melampaui target yang sudah ditetapkan, hal tersebut disebabkan karena adanya efisiensi anggaran pada kegiatan Penyelesaian Administrasi PNS Tugas Belajar di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. PNS yang lulus ujian penyesuian ijazah untuk tahun 2016 sebesar 100%, Tahun 2017 lebih menurun lagi menjadi 38% karena ada peserta yang mendaftar namun tidak lengkap administrasinya dan pendeknya waktu yang disampaikan Kanreg V Jakarta dalam menyampaikan
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 33
hasil koreksi menyebabkan peserta tidak sempat melengkapi kekurangan dan tahun 2018 meningkat menjadi 117% karena jumlah PNS yang lulus ujian penyesuaian Ijazah meningkat. c. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016-2018 dan target jangka menengah
Tabel.3.5 Perbandungan Realisasi kinerja 2016-2018 dan target 2018 sasaran strategis 1
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja 2016 2017 2018 Target 2018
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur
Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar
100% 42% 67% 65%
Jumlah PNS yang Mengikuti sosialisasi jabatan fungsional
96% 125% 50% 150%
Jumlah PNS yang Menerima Bantuan Ijin Belajar
97% 100% 22% 125%
Jumlah PNS yang mendapat Bantuan Tugas Belajar
150% 85% 67% 100%
Jumlah PNS yang Lulus Tes Ujian Seleksi Tugas Belajar
100% 500% 105 % 525%
Jumlah PNS yang Lulus ujian penyesuaian Ijazah
100% 38% 117% 50%
.Realisasi kinerja tahun 2016 s/d 2018 dibandingkan target jangka menengah Provinsi Kalimantan Barat untuk sasaran 1 hampir mencapai target yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Beberapa indikator kinerja yang mencapai target yaitu Jumlah Dokumen monitoring perkembangan studi PNS tugas belajar dan Jumlah PNS yang Lulus ujian penyesuaian Ijazah.
d. Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau peningkatan/Penurunan kinerja serta
alternatif solusi yang telah dilakukan
Hambatan dan Kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Peningkatan kualitas PNS melalui Sosialisasi Jabatan Fungsional, Penyelesaian Administrasi PNS Ijin Belajar, Fasilitasi PNS tugas belajar melaui seleksi, penetapan dan pemberangkatan PNS tugas belajar dan fasilitasi administrasi PNS menerima bantuan beasiswa Tugas Belajar masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan RPJMD Kalbar Tahun 2013-2018 diakibatkan karena adanya efisiensi anggaran sebagaimana berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018.
Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Badan Kepagawaian Daerah Prov. Kalbar akan mengadakan sosialisasi tentang ujian penyesuaian ijazah supaya bagian umum dan aparatur pada masing OPD sudah jauh-jauh hari mempersiapkan dan menginformasikan kepada setiap PNS yang akan mengikuti Ujinan Penyesuaian ijazah.
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 34
2. Sasaran Strategis 2 Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel dengan tujuan Meningkatkan manajemen kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. a. Perbandingan antara Target dan realisasi Kinerja tahun 2018
Tabel.3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 Sasaran Strategis 2
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
2. Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel.
Jumlah pembinaan dan pengembangan aparatur melalui sidang/rapat BAPERJAKAT
7 kali rapat 4 kali rapat 57
Persentase PNS yang Menduduki Jabatan struktural Eselon II, III, dan IV Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
438 orang 438 orang 100
Jumlah Jabatan Pimpinan Pratama yang terisi melalui Seleksi Terbuka yang Transparan, Obyektif, Kompetitif dan Akuntabel
5 Jabatan 11 Jabatan 220
Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti pembinaan karier di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
400 orang 681 orang 170
Jumlah Fungsional yang mengikuti Sosialisasi
200 Orang 148 Orang 74
Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018
6200 Berkas 5677 91,4
Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
11588 Dokumen
11588 Dokumen
100
Jumlah KPE yang telah difasilitasi
100 KPE 117 KPE 117
Jumlah PNS yang informasinya sudah terupdate (Pangkat, BUP, Jenis Kelamin, dan sesuai keperluan)
11588 PNS 11588 PNS 100
SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar
1000 PNS 1890 PNS 189
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 35
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
SK kenaikan pangkat PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1250 PNS 1274 PNS 102
SK kenaikan pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat
850 SK 983 SK 115,6
SK mutasi PNS dan alih jenis PNS
350 SK 479 SK 136,8
Jumlsh KARIS/KARSU PNS dan Cuti serta Izin Pejabat Eselon II di lingkungan Pemprov. Kalbar
300 Berkas 270 Berkas 90
Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah proses Sesuai dengan prosedural
12 Kasus 7 Kasus 59
Jumlah Pejabat yang melaporkan LHKPN
173 Pejabat 170 Pejabat 98
Jumlah Sidak sebagai pembinaan disiplin aparatur pada SKPD
45 Kali Sidak 35 Kali Sidak 78
Jumlah Rumusan Kebijakan Kesejahteraan PNS
1 Dokumen 1 Dokumen 100
Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS)
400 PNS 341 PNS 85
Jumlah Rekomendasi Taperum PNS
10 Rekomendasi
10 Rekomendasi
100
Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian
200 PNS 200 100
Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun
250 SK 0 SK 0
Jumlah Peserta Pensiun PNS 250 purna 0 Purna 0
Jumlah SK kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
400 PNS 427 PNS 107
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 36
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah Data PNS yang telah di Update
11588 PNS 11588 PNS 100
Jumlah SKP dan UPT yang sudah melakukan rekonsiliasasi Data secara berkala
45 SKPD dan UPT
45 SKPD dan UPT
100
Tersusunnya buku profile Provinsi Kalimantan Barat
10 Buah 10 Buah 100
Jumlah Formasi CPNS Tahun 2018
334 orang 334 orang 100
Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN
30 Orang 34 Orang 113
Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan
39 Praja IPDN 39 Praja 100
Jumlah Laporan mengenai perkembangan Praja IPDN di setiap regional
1 Laporan 1 Laporan 100
Jumlah Kebijakan Pengembangan Kelembagaan KORPRI Provinsi Kalbar
1 Laporan 1 Laporan 100
Presentase terfasilitasinya kasus Perkara Hukum ASN
100% 100% 100
Jumlah Laporan dukungan Dewan Pengurus KORPRI
1 Laporan 1 Laporan 100
Rata-rata 141,78
Dilihat table diatas, pada tahun 2018 Jumlah pembinaan dan pengembagan aparatur melalui sidang/rapat BAPERJAKAT realisasi kinerjanya hanya sebesar 57% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan pelaksanaan sidang/rapat BAPERJAKAT masih berjalan sampai dengan desember 2018 dikarenakan adanya kekosongan jabatan struktural akibat dari pejabat yang memasuki batas usia pensiun (BUP) hingga permohonan pengunduran diri pejabat dari jabatan struktural itu sendiri. Persentase PNS yang menduduki Jabatan struktural Eselon II, III , dan IV Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat realisasi kinerjanya sesuai dengan target yang ditargetkan yaitu 100%, hal ini dikarenakan jumlah target jabatan sebanyak 438 orang sudah terisi dan terealisasikan sebanyak 438 orang juga. Jumlah Jabatan Pimpinan Pratama yang terisi melalui Seleksi Terbuka yang Transparan, Obyektif, Kompetitif dan Akuntabel realisasi kinerjanya sebesar 220% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor: 821.22/55/BKD-B Tahun 2018 tanggal 26 Juli 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan dalam keputusan tersebut menetapkan pengangkatan 11 (sebelas) Pegawai Negeri Sipil
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 37
dalam Jabatan Pimpinan Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti pembinaan karier di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat realisasi kinerjanya sebesar 170% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan disamping penetapan SK Jabatan Fungsional, dilakukan pula pembinaan jabatan fungsional guru yang ditugaskan sebagai Kepala Sekolah sebanyak 1 SK terdiri dari 1 orang dan penetapan SK Pengangkatan sebagai Guru sebanyak 58 SK terdiri dari 229 orang. Jumlah fungsional yang mengikuti sosialisai realisasi kinerjanya sebesar 74% dari 100% yang ditargetkan. Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 realisasi kinerjanya sebesar 91,4% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya efisiensi pagu anggaran pada kegiatan Penyelesaian SKP Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemprov Kalbar sebesar Rp.162.405.700,00 berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat realisasi kinerjanya sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100%, hal ini dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai Pemprov. Kalbar yang merupakan guru SMA/SMK dan tenaga kependidikan dari Kabupaten/Kota yang merupakan dampak dari pengalihan kewenangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Jumlah KPE yang telah difasilitasi realisasi kinerjanya sebesar 117% dari 100% yang ditargetkan, realisasi kinerja kegiatan di tahun 2018 menurun dari tahun 2017, dikarenakan minimnya anggaran untuk melaksanakan penyelesaian Kartu Pegawai Elektronik. Jumlah PNS yang informasinya sudah terupdate (Pangkat, BUP, Jenis Kelamin, dan sesuai keperluan) realisasi kinerjanya sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100%, hal ini disebabkan bertambahnya jumlah pegawai Pemprov. Kalbar yang merupakan guru SMA/SMK dan tenaga kependidikan dari Kabupaten/Kota yang merupakan dampak dari pengalihan kewenangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Jumlah SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat realisasi kinerjanya sebesar 189% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya pengalihan PNS Guru SMA/SMK dan SLB serta PNS Dinas Kehutanan dari Kab/Kota ke Provinsi. SK Kenaikan pangkat PNS di lingkungan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat realisasi kinerjanya sebesar 102% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan oleh pengalihan PNS guru SMA/SMK ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. SK Kenaikan Pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten /Kota se-Kalimantan Barat realisasi kinerjanya sebesar 115,65 dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya pelaksanaan ujian dinas sebagai syarat perpindahan golongan III ke golongan IV dan kesadaran PNS Guru untuk Pengembangan diri (membuat Karya Ilmiah) sebagai syarat kenaikan Pangkat PNS Guru untuk Gol/ruang IV/a ke Gol/ ruang IV/b. SK mutasi PNS dan alih jenis PNS realisasi kinerjanya sebesar 136,8% dari 100% yang ditargetkan, namun jika dibandingkan dengan realisasi pada Tahun 2017 maka jumlah realisasi paa tahun ini tidak sebesar pada tahun tersebut karena pada saat itu dilaksanakan penataan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, yang mengakibatkan adanya pembubaran/penggabungan/pemisahan organisasi perangkat daerah, sehingga berakibat pada perubahan komposisi jumlah pegawai pada masing-masing unit kerja. Jumlah KARIS/KARSU PNS dan Cuti serta Izin Pejabat Eselon II di lingkungan Pemprov. Kalbar realisasi kinerjanya sebesar 90% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan sulitnya memperkirakan jumlah pasti terhadap usulan KARIS/KARSU, Cuti dan Izin. Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah diproses sesuai dengan prosedural realisasi kinerjanya sebesar 59% dari 100% yang ditargetkan, hal ini dikarenakan berkurangnya PNS yang terkena hukuman disiplin. Jumlah sidak sebagai pembinaan disiplin aparatur pada SKPD realisasi kinerjanya sebesar 78% dari 100% yang ditargetkan. Jumlah rumusan kebijakan kesejahteraan PNS realisasi kinerjanya sudah mencapai target yaitu sebesar
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 38
100%. Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya (SLKS) realisasi kinerjanya hanya sebesar 85% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan efisiensi anggaran di Tahun 2018 sehingga dokumen SLKS yang sudah dikirim tidak bisa diambil untuk dibagikan kepada PNS penerima SLKS. Jumlah rekomendasi Taperum PNS realisasi kinerjanya sudah mencapai target yang ditentukan yaitu 100%. Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian realisasi kinerjanya sebesar 100% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan karena adanya pengurangan anggaran di Tahun 2018 sehingga Pembinaan Rohani PNS hanya bias dilaksanakan 1 kali. Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun realisasi kinerjanya sebesar 0% dari 100%, hal ini disebabkan adanya pengurangan anggaran di Tahun 2018 sehingga Pelaksanaan Pelepasan PNS yang memasuki masa pensiun tidak dapat dilaksanakan. Jumlah peserta pensiun PNS realisasi kinerjanya tidak tercapai sama sekali, hal ini disebabkan adanya pengurangan anggaran di Tahun 2018 sehinga Pembekalan Menjelang Purna Tugas PNS tidak dapat dilaksanakan. Jumlah SK Kenaikan Pangkat pengabdian dan pensiun realisasi kinerjanya sebesar 107% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya pemberhentian PNS karena meninggal dunia. Jumlah Data PNS yang telah di update realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu sebesar 100%, hal ini melebihi target tahun 2017, dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai Pemprov. Kalbar yang merupakan guru SMA/SMK dan tenaga kependidikan dari Kabupaten/Kota yang merupakan dampak dari pengalihan kewenangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Jumlah SKP dan UPT yang sudah melakukan rekonsiliasi Data secara berkala realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Tersusunnya buku profil Provinsi Kalimantan Barat realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%, hal ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2017, dikarenakan adanya pengurangan anggaran pada Tahun 2018 sehingga Buku Profil hanya bias dicetak sebanyak 10 Buku. Jumlah Formasi CPNS Tahun 2018 realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN realisasi kinerjanya sebesar 113% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan karena jumlah peserta yang lulus tahapan seleksi melebihi target yang telah ditentukan. Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Jumlah laporan mengenai perkembangan Praja IPDN di setiap regional realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Jumlah Kebijakan Pengembangan Kelembagaan KORPRI Provinsi Kalbar realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Persentase terfasilitasinya kasus perkara hukum ASN realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Selanjutnya, Jumlah laporan dukungan dewan Pengurus KORPRI realisasi kinerjanya sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%.
▪ Analisis atas Efisiensi Pengunaan Sumber Daya Tabel.3.7 Efisiensi Pengunaan Sumber Daya
No. Sasaran Strategis
Program Anggaran Capaian Kinerja
Tingkat Efisinesi Target Realisasi %
Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel.
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
3.200.041.068 3.121.169.228 97,54 141,78 44,24
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 39
Apabila dibandingkan dengan persentase realisasi anggaran sebesar 97,54% dan realisasi capaian kinerja sasaran sebasar 141,78% makan sasaran ini tingkat efisiensi pengunaan sumber dayanya sebesar 44,24%
▪ Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian pernyataan Kinerja
Keberhasilan terhadap berbagai indikator kinerja Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dipengaruhi dengan Jumlah Jabatan Pimpinan Pratama yang terisi melalui Seleksi Terbuka yang Transparan, Obyektif, Kompetitif dan Akuntabel yang disebabkan disebabkan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor: 821.22/55/BKD-B Tahun 2018 tanggal 26 Juli 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan dalam keputusan tersebut menetapkan pengangkatan 11 (sebelas) Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pimpinan Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Peningkatan jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti pembinaan karier di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan yang disebabkan disamping penetapan SK Jabatan Fungsional, dilakukan pula pembinaan jabatan fungsional guru yang ditugaskan sebagai Kepala Sekolah sebanyak 1 SK terdiri dari 1 orang dan penetapan SK Pengangkatan sebagai Guru sebanyak 58 SK terdiri dari 229 orang. Terfasilitasinya jumlah KPE sebanyak 117 KPE yang melebihi target. Peningkatan penyelesaian administrasi SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang disebabkan adanya pengalihan PNS Guru SMA/SMK dan SLB serta PNS Dinas Kehutanan dari Kab/Kota ke Provinsi. Penyelesaian SK Kenaikan pangkat PNS di lingkungan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang melampaui target disebabkan oleh pengalihan PNS guru SMA/SMK ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Penyelesaian SK Kenaikan Pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten /Kota se-Kalimantan Barat yang melampaui target disebabkan adanya pelaksanaan ujian dinas sebagai syarat perpindahan golongan III ke golongan IV dan kesadaran PNS Guru untuk Pengembangan diri (membuat Karya Ilmiah) sebagai syarat kenaikan Pangkat PNS Guru untuk Gol/ruang IV/a ke Gol/ ruang IV/b. Penyelasaian SK mutasi PNS dan alih jenis PNS yang melampaui target disebabkan pada saat itu dilaksanakan penataan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, yang mengakibatkan adanya pembubaran/penggabungan/pemisahan organisasi perangkat daerah, sehingga berakibat pada perubahan komposisi jumlah pegawai pada masing-masing unit kerja. Peningkatan jumlah SK Kenaikan Pangkat pengabdian yang melampaui target disebabkan adanya pemberhentian PNS karena meninggal dunia. Selanjutnya, peningkatan jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN yang disebabkan karena jumlah peserta yang lulus tahapan seleksi melebihi target yang telah ditentukan.
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 40
b. Perbandingan Antara realisasi kinerja tahun 2015, 2016 dan tahun 2017 Tabel.3.8 Tabel Perbandingan realisasi kinerja 2015-2017 Sasaran Strategis 2
No.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Realisasi
2015 2016 2017
2. Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel.
Jumlah pembinaan dan pengembangan aparatur melalui siding/rapat BAPERJAKAT
- - 57%
Persentase PNS yang menduduki Jabatan struktural Eselon II, III, dan IV Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
97% 98% 100%
Jumlah Jabatan Pimpinan Pratama yang terisi melalui Seleksi Terbuka yang Transparan, Obyektif, Kompetitif dan Akuntabel
- - 220%
Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti pembinaan karier di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
- - 170%
Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti Sosialisasi
60% 74% 74%
Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
99% 100% 91,4%
Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
96% 188% 100%
Jumlah KPE yang telah difasilitasi - 133% 117%
Jumlah PNS yang informasinya sudah terupdate (Pangkat, BUP, Jenis Kelamin, dan sesuai keperluan)
- - 100%
SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
91% 71% 189%
SK kenaikan pangkat PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
90% 82% 102%
SK kenaikan pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat
99% 100% 115,6%
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 41
No.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Realisasi
2015 2016 2017
SK mutasi PNS dan alih jenis PNS 95% 383% 136,8%
Dokumen pembuatan KARIS/KARSU dan izin perkawinan/perceraian
84% 148% 90%
Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah proses Sesuai dengan prosedural
92% 200% 59%
Jumlah Pejabat yang melaporkan LHKPN 128% 283% 98%
Jumlah sidak sebagai pembinaan disiplin aparatur pada SKPD
- - 78%
Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS)
100% 65% 85%
Jumlah Rekomendasi Taperum PNS - - 100%
Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian
100% 100% 100%
Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun
104% 152% 0%
Jumlah Peserta Pensiun PNS 100% 96% 0%
Jumlah SK kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
103% 500% 107%
Jumlah Data PNS yang telah di Update 96% 188% 100%
Jumlah SKPD dan UPT yang sudah melakukan rekonsiliasi data secara berkala
- - 100%
Tersusunnya buku profile Provinsi Kalimantan Barat
100% 100% 100%
Jumlah formasi CPNS Tahun 2018 - - 100%
Jumlah Data PNS secara elektronik pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
100% 188% -
Jumlah Calon Pejabat Pimpinan Tinggi yang mengikuti Uji Kompetensi
- 83% -
Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN
- 100% 100%
Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan
- 100% 100%
Jumlah Laporan mengenai perkembangan Praja IPDN di setiap regional
- - 100%
Jumlah kebijakan pengembangan Kelembagaan KORPRI Provinsi Kalbar
- - 100%
Persentase terfasilitasinya kasus Perkara Hukum ASN
- - 100%
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 42
No.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Realisasi
2015 2016 2017
Jumlah laporan dukungan Dewan Pengurus KORPRI
- - 100%
Jumlah Dewan Pengurus KORPRI Provinsi pada Tingkat Nasional dan Daerah
- 100% -
Berdasarkan tabel diatas, jumlah pembinaan dan pengembangan aparatur melalui sidang/rapat BAPERJAKAT untuk tahun 2016, tahun 2017 tidak ada dan tahun 2018 sebesar 57% disebabkan sidang/rapat BAPERJAKAT masih berjalan sampai dengan desember 2018 dikarenakan adanya kekosongan jabatan struktural akibat dari pejabat yang memasuki usia pensiun (BUP) hingga permohonan pengunduran diri pejabat dari jabatan struktural itu sendiri. Persentase PNS yang menduduki jabatan Struktural Eselon II, III, dan IV Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2016 sebesar 97%, tahun 2017 mengalami sedikit kenaikan sebesar 98% dan tahun 2018% naik menjadi 100% dikarenakan semua jabatan sudah terisi. Jumlah Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang terisi melalui Seleksi Terbuka yang Transparan, Obyektif, Kompetitif dan Akuntabel pada tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada dan tahun 2018 sebesar 220% disebabkan dalam Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor: 821.22/55/BKD-B Tahun 2018 tanggal 26 Juli 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menetapkan pengangkatan 11 (sebelas) Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan barat. Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti pembinaan karier di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada dan tahun 2018 sebesar 170% disebabkan disamping penetapan SK Jabatan Fungsional, dilakukan pula pembinaan jabatan fungsional guru yang ditugaskan sebagai Kepala Sekolah sebanyak 1 SK terdiri dari 1 orang dan penetapan SK Pengangkatan sebagai Guru sebanyak 58 SK terdiri dari 229 orang. Jumlah Fungsional yang mengikuti Sosialisasi untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, tahun 2018 sebesar 170%. Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 untuk tahun 2016 sebesar 99%, tahun 2017 naik menjadi 100% dan tahun 2018 turun kembali menjadi 91,4% disebabkan adanya efisiensi pagu anggaran pada kegiatan Penyelesaian SKP Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemprov Kalbar sebesar Rp.162.405.700,00 berdasarkan Surat Plt. Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang Pengurangan Pagu Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka pengurangan pagu anggaran Belanja Langsung SKPD TA. 2018. Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2016 sebesar 96%, tahun 2017 naik menjadi 188% dan tahun 2018 turun menjadi 100%, pada tahun 2018 jumlah dokumen pegawai yang tersedia bertambah hal ini dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai Pemprov. Kalbar yang merupakan guru SMA/SMK dan tenaga kependidikan dari Kabupaten/Kota yang merupakan dampak dari pengalihan kewenangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 43
Jumlah KPE yang telah difasilitasi untuk tahun 2016 tidak ada, tahun 2017 sebesar 133% dan tahun 2018 turun menjadi 117% hal ini realisasi kinerja kegiatan di tahun 2018 menurun dari tahun 2017, dikarenakan minimnya anggaran untuk melaksanakan penyelesaian Kartu Pegawai Elektronik. Jumlah PNS yang informasinya sudah terupdate (Pangkat, BUP, Jenis Kelamin, dan sesuai eperluan) untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada dan pada tahun 2018 target sudah terpenuhi yaitu sebesar 100% hal ini disebabkan bertambahnya jumlah pegawai Pemprov. Kalbar yang merupakan guru SMA/SMK dan tenaga kependidikan dari Kabupaten/Kota yang merupakan dampak dari pengalihan kewenangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2016 sebesar 91%, tahun 2017 turun menjadi 71%, dan tahun 2018 naik menjadi 189%, hal ini disebabkan adanya pengalihan PNS Guru SMA/SMK dan SLB serta PNS Dinas Kehutanan dari Kab/Kota ke Provinsi. SK Kenaikan Pangkat PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2016 sebesar 90%, tahun 2017 turun menjadi 82%, dan tahun 2018 naik menjadi 102%, hal ini disebabkan oleh pengalihan PNS guru SMA/SMK ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. SK Kenaikan Pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten /Kota se-Kalimantan Barat untuk tahun 2016 sebesar 99%, tahun 2017 naik menjadi 100%,dan tahun 2018 naik kembali sebesar 115,65%, hal ini disebabkan adanya pelaksanaan ujian dinas sebagai syarat perpindahan golongan III ke golongan IV dan kesadaran PNS Guru untuk Pengembangan diri (membuat Karya Ilmiah) sebagai syarat kenaikan Pangkat PNS Guru untuk Gol/ruang IV/a ke Gol/ ruang IV/b. SK mutasi PNS dan alih jenis PNS untuk tahun 2016 sebesar 95%, tahun 2017 naik sebesar 383%. dan tahun 2018 turun sebesar 136,8%, namun jika dibandingkan dengan realisasi pada Tahun 2017 maka jumlah realisasi pada tahun ini tidak sebesar pada tahun tersebut karena pada saat itu dilaksanakan penataan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, yang mengakibatkan adanya pembubaran/penggabungan/pemisahan organisasi perangkat daerah, sehingga berakibat pada perubahan komposisi jumlah pegawai pada masing-masing unit kerja. Jumlah KARIS/KARSU PNS dan Cuti serta Izin Pejabat Eselon II di lingkungan Pemprov. Kalbar untuk tahun 2016 sebesar 84%, tahun 2017 naik menjadi 148%, dan tahun 2018 turun sebesar 90%, hal ini disebabkan sulitnya memperkirakan jumlah pasti terhadap usulan KARIS/KARSU, Cuti dan Izin. Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah diproses sesuai dengan prosedural untuk tahun 2016 92%, tahun 2017 naik menjadi 200%, dan tahun 2018 turun menjadi sebesar 59% dikarenakan berkurangnya PNS yang terkena hukuman disiplin. Jumlah sidak sebagai pembinaan disiplin aparatur pada SKPD untuk tahun 2016 dan 2017 tidak ada dan tahun 2018 sebesar 78%. Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya (SLKS) untuk tahun 2016 sebesar 100%, tahun 2017 turun menjadi 65% dan pada tahun 2018
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 44
naik kembali menjadi 85% dari 100%,hal ini disebabkan efisiensi anggaran di Tahun 2018 sehingga dokumen SLKS yang sudah dikirim tidak bisa diambil untuk dibagikan kepada PNS penerima SLKS. Jumlah rekomendasi Taperum PNS untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, dan untuk tahun 2018 sudah mencapai target yang ditentukan yaitu 100%. Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian untuk tahun 2016 sebesar 100%, tahun 2017 tetap bertahan sebesar 100%, dan tahun 2018 tetap sebesar 100% hal ini disebabkan karena adanya pengurangan anggaran di Tahun 2018 sehingga Pembinaan Rohani PNS hanya bias dilaksanakan 1 kali. Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun untuk tahun 2016 104%, tahun 2017 naik menjadi 152%, dan tahun 2018 tidak dapat dilaksanakan menjadi sebesar 0%, hal ini disebabkan adanya pengurangan anggaran di Tahun 2018 sehingga Pelaksanaan Pelepasan PNS yang memasuki masa pensiun tidak dapat dilaksanakan. Jumlah peserta pensiun PNS untuk tahun 2016 sebesar 100%, tahun 2017 turun menjadi 96%, tahun 2018 tidak dapat dilaksanakan menjadi sebesar 0%, hal ini disebabkan adanya pengurangan anggaran di Tahun 2018 sehingga Pembekalan Menjelang Purna Tugas PNS tidak dapat dilaksanakan. Jumlah SK Kenaikan Pangkat pengabdian dan pensiun untuk tahun 2016 srealisasi kinerjanya sebesar 107% dari 100% yang ditargetkan, hal ini disebabkan adanya pemberhentian PNS karena meninggal dunia. Jumlah Data PNS yang telah di update untuk tahun 2016 96%, tahun 2017 naik menjadi 188%, dan tahun 2018 turun menjadi 100%, hal ini melebihi target tahun 2017, dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai Pemprov. Kalbar yang merupakan guru SMA/SMK dan tenaga kependidikan dari Kabupaten/Kota yang merupakan dampak dari pengalihan kewenangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Jumlah SKP dan UPT yang sudah melakukan rekonsiliasi Data secara berkala untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, dan tahun 2018 sebesar 100%. Tersusunnya buku profil Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2016 sebesar 100%, tahun 2017 tetap bertahan 100%, dan tahun 2018 tetap sebesar 100%, hal ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2017, dikarenakan adanya pengurangan anggaran pada Tahun 2018 sehingga Buku Profil hanya bisa dicetak sebanyak 10 Buku. Jumlah Formasi CPNS Tahun 2018 untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, tahun 2018 sebesar 100%. Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN untuk tahun 2016 tidak ada, tahun 2017 sebesar 100%, dan tahun 2018 sebesar 113%, hal ini disebabkan karena jumlah peserta yang lulus tahapan seleksi melebihi target yang telah ditentukan. Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan runtuk tahun 2016 tidak ada, tahun 2017 sebesar 100%, dan tahun 2018 sebesar 100%.
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 45
Jumlah laporan mengenai perkembangan Praja IPDN di setiap regional untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, tahun 2018 sebesar 100%. Jumlah Kebijakan Pengembangan Kelembagaan KORPRI Provinsi Kalbar untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, tahun 2018 sebesar 100%. Persentase terfasilitasinya kasus perkara hukum ASN untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, tahun 2018 sebesar 100%. Selanjutnya, Jumlah laporan dukungan dewan Pengurus KORPRI untuk tahun 2016 dan tahun 2017 tidak ada, tahun 2018 sebesar 100%.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2015, 2016 dan 2017 dan target jangka menengah
Tebel.3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja 2016-2018 dan Target Tahun 2018 Sasaran Strategis 2
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018 2016 2017 2018
2.J Menyelenggarakan sistem rekrutmen, Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta informasi kepegawaian yang obyektif, transparan, dan akuntabel.
Jumlah pembinaan dan pengembangan aparatur melalui siding/rapat BAPERJAKAT
- - 57%
Persentase PNS yang menduduki Jabatan struktural Eselon II, III, dan IV Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
97% 98% 100% 100%
Jumlah Jabatan Pimpinan Pratama yang terisi melalui Seleksi Terbuka yang Transparan, Obyektif, Kompetitif dan Akuntabel
- - 220% -
Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti pembinaan karier di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
- - 170%
Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti Sosialisasi
60% 74% 74% 100%
Jumlah SKP Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
99% 100% 91,4% 100%
Jumlah dokumen kepegawaian PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
96% 188% 100% 125%
Jumlah KPE yang telah difasilitasi - 133% 117% 120%
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 46
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018 2016 2017 2018
Jumlah PNS yang informasinya sudah terupdate (Pangkat, BUP, Jenis Kelamin, dan sesuai keperluan)
- - 100%
SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB) PNS Gol. Ruang III/d ke atas sebagai dasar pembayaran gaji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
91% 71% 189% 100%
SK kenaikan pangkat PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
90% 82% 102% 100%
SK kenaikan pangkat PNS Golongan IV/a ke atas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat
99% 100% 115,6% 102%
SK mutasi PNS dan alih jenis PNS
95% 383% 136,8% 385%
Dokumen pembuatan KARIS/KARSU dan izin perkawinan/perceraian
84% 148% 90% 152%
Jumlah Kasus disiplin PNS yang telah proses Sesuai dengan prosedural
92% 200% 59% 205%
Jumlah Pejabat yang melaporkan LHKPN
128% 283% 98% 287%
Jumlah sidak sebagai pembinaan disiplin aparatur pada SKPD
- - 78%
Jumlah PNS yang mendapat penghargaan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS)
100% 65% 85% 96%
Jumlah Rekomendasi Taperum PNS
- - 100%
Jumlah PNS yang diberikan pembinaan kerohanian
100% 100% 100% 110%
Jumlah Piagam yang diberikan kepala PNS yang memasuki Usia Pensiun
104% 152% 0% 155%
Jumlah Peserta Pensiun PNS 100% 96% 0% 100%
Jumlah SK kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun
103% 500% 107% 505%
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 47
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Realisasi
Target 2018 2016 2017 2018
Jumlah Data PNS yang telah di Update
96% 188% 100% 205%
Jumlah SKPD dan UPT yang sudah melakukan rekonsiliasi data secara berkala
- - 100%
Tersusunnya buku profile Provinsi Kalimantan Barat
100% 100% 100% 105%
Jumlah formasi CPNS Tahun 2018
- - 100%
Jumlah Data PNS secara elektronik pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
100% 188% - 200%
Jumlah Calon Pejabat Pimpinan Tinggi yang mengikuti Uji Kompetensi
- 83% - 100%
Jumlah calon kader aparatur pemerintah yang di didik di IPDN
- 100% 113% 105%
Jumlah Praja IPDN yang menerima bantuan
- 100% 100% 105%
Jumlah Laporan mengenai perkembangan Praja IPDN di setiap regional
- - 100%
Jumlah kebijakan pengembangan Kelembagaan KORPRI Provinsi Kalbar
- - 100%
Persentase terfasilitasinya kasus Perkara Hukum ASN
- - 100%
Jumlah laporan dukungan Dewan Pengurus KORPRI
- - 100%
Jumlah Dewan Pengurus KORPRI Provinsi pada Tingkat Nasional dan Daerah
- 100% - 105%
Jika diamati tabel diatas rata-rata capaian indikator kinerja utama (IKU) telah mencapai target pada tahun 2018, baik untuk Pembinaan maupun Pengembangan Aparatur. Apabila dilihat dari Rencana Menengah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Renstra) 2013-2018 dibidang kepegawaian, terlihat bahwa capaian kinerja untuk pembinaan dan pengembangan aparatur pada tahun 2018 kurang baik apabila di bandingkan dengan tahun 2016 dan tahun 2017.
d. Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau peningkatan/Penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Habatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: 1. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas
sehari-hari, dari 8 (delapan) unit komputer yang ada pada Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara hanya 6 (enam) unit computer yang masih berfungsi dengan baik, sedangkan jumlah personil yang ada sebanyak 13 (tiga belas) orang pegawai, sehingga kondisi yang demikian akan menghambat kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari. Begitu pula dengan
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 48
printer sebagai sarana untuk mencetak hasil pekerjaan, walaupun saat ini Bidang Pengembangan ASN memiliki sejumlah printer, namun printer yang masih berfungsi 4 (empat) unit saja yang dapat digunakan, sehingga mengganggu kelancaran untuk menyelesaikan tugas.
2. Masih kurangnya jumlah personil yang bertugas pada Bidang Pengembangan Aparatur Sipil
Negara, mengingat tugas pokok dan fungsi dari Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara yang mencakup pelaksanaan siding/rapat BAPERJAKAT, Kegiatan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Penyelesaian Administrasi Pendidikan Kader Aparatur Pemerintah Daerah, Penyelesaian Administrasi Tugas Belajar, Penyelesaian Administrasi Ijin Belajar, Kegiatan Penyelesaian Administrasi dan Koordinasi Pengembangan Jabatan Fungsional, serta seluruh kegiatan lainnya.
3. Fasilitasi Kegiatan Penyelesaian Karis/Karsu PNS dan Cuti dan Izin Pejabat Eselon II
Dilingkungan Pemprov. Kalbar - Kelengkapan administrasi yang menjadi bahan pertimbangan Penyelesaian Karis/Karsu PNS
sering tidak lengkap, dan disamping lambannya Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam melengkapi administrasi yang dipersyaratkan;
- Memperhatikan intensitas penggunaan Karis/Karsu yang relatif jarang digunakan (sebatas bahan kelengkapan administrasi pembayaran pensiun dan Taspen), serta konsekuensi langsung terhadap PNS yang tidak memiliki Karis/Karsu masih relatif kecil, mengakibatkan tingkat kesadaran PNS untuk memiliki Karis/Karsu masih rendah. Hal ini tergambar dari adanya PNS yang mengajukan usulan pembuatan Karis/Karsu setelah menjelang yang bersangkutan pensiun, bahkan ada yang setelah PNS dimaksud meninggal dunia dan baru mengetahui diperlukannya Karis/Karsu setelah terkendala dalam pengurusan pensiun;
- Di sisi lain, mengingat adanya pengalihan urusan pemerintahan bidang SMA, SMK dan Pendidikan Khusus dari Kabupaten/Kota ke Provinsi, sehinggabeban penyelesaian karis/karsu menjadi bertambah danrentang kendali pengusulandari Kabupaten relatif lama.
4. Kegiatan Proses Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran Displin PNS - Belum terbangunnya komitmen bersama dan masih terdapat perbedaan persepsi antara
Pimpinan OPD/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sehingga PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS belum dapat dijalankan secara konsekuen/maksimal;
- Masih banyak pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang tidak
mengetahui tentang mekanisme penanganan pelanggaran disiplin PNS dan tata cara penjatuhan disiplin PNS yang berimplikasi pada pembiaran pelanggaran disiplin PNS dilingkungannya sehingga akibat dari pembiaran tersebut, maka kasus-kasus yang semula berdampak ringan berkembang menjadi rumit dan kompleks sehingga sulit untuk diselesaikan dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.
5. Kegiatan Penyelesaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara - Dengan ditetapkannya Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor 07 Tahun 2016
tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan Pemeriksaan LHKPN, maka para wajib LHKPN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dimungkinkan belum memahami pelaporan melalui e-LHKPN.
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 49
6. Penertiban Disiplin Aparatur Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat - Belum optimalnya OPD/Unit Kerja untuk melakukan proses pembinaan disiplin terhadap PNS
yang melakukan dugaan pelanggaran disiplin. 7. Perumusan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan PNS - Minimnya anggaran yang tersedia, dan belum ditetapkannya peraturan Gubernur Kalimantan
Barat tentang Evaluasi Jabatan, yang merupakan dasar dalam pemberian tambahan penghasilan pegawai sesuai kelas jabatan.Sehingga TPP sesuai rencana aksi KPK belum dapat diterapkan.
8. Kegiatan Fasilitasi Pengusulan dan Penyerahan Satya Lancana Karya Satya ( SLKS ) - Terlambatnya proses penetapan Keputusan Presiden tentang Tanda Kehormatan Satya Satya
Lancana Karya Satya (SLKS). Hal ini, dapat berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan penyerahan Tanda Kehormatan Satya Satya Lancana Karya Satya (SLKS) yang telah disusun sebelumnya dan tentunya akan berdampak pada serapan anggaran kegiatan. Lebih lanjut, masih sering terjadinya penggandaan nama penerima Satya Lancana Karya Satya dan salah dalam pengetikan pada Piagam.
9. Fasilitasi Administrasi Layanan TAPERUM-PNS di Provinsi Kalimantan Barat - Dari pembubaran BAPERTARUM-PNSmenjadi Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat
(BP Tapera) tersebut, sampai saat ini belum didapatkan penjelasandari pihak pengelola pusat terhadap permberlakuan program TAPERA dan terkait fasilitas/layanan TAPERA yang akan diterima oleh PNS.
10. Fasilitasi Pembinaan Rohani PNS Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat - Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan rohani adalah terbatasnya anggaran yang
tersedia, sehingga belum semua PNS dapat terakomodir untuk diikutsertakan dalam kegiatan ini.
11. Fasilitasi Penyelesaian Permohonan Izin Perceraian PNS Di Lingkungan Pemprov. Kalbar - Kelengkapan administrasi yang menjadi bahan pertimbangan pemberian ijin
perkawinan/perceraian sering tidak lengkap disamping lambannya Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam melengkapi administrasi yang menjadi persyaratan dalam pemberian izin;
- Mengingat dalam hal pemberian pertimbangan untuk melakukan perceraian PNS harus dilakukan upaya pembinaan/merukunkan oleh pejabat, sering terkendala permasalahan penyesuaian jadwal antara Pejabat yang berwenang merukunkan dengan Pegawai Negeri Sipil dan/atau Istri/Suami yang bersangkutan disamping domisili istri/suami PNS yang berada di luar daerah yang merupakan permasalahan tersendiri;
12. Kegiatan Penataan Naskah dan Pemeliharaan Dokumen PNS - Penataan naskah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggunakan lemari
arsip ROLL O PACK dengan kapasitas + 5800 dokumen, sedangkan arsip tercatat per 31 desember 2018 berjumlah 10.845 dokumen. Hal tersebut pula selaras dengan map penyimpanan yang idealnya menggunakan map binder.
13. Pemutahiran Data PNS di Lingkungan Pemerintah Prov. Kalbar - Sampai dengan akhir dari laporan ini dibuat, data kepegawaian diinventarisir dan dikelola
menggunakan 2 (dua) sistem informasi/aplikasi yaitu sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) dan Sistem Administrasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK). Kedua aplikasi tersebut hampir terdapat kemiripan fungsi sehingga menimbulkan redudansi, hal
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 50
tersebut dikarenakan setiap pengelola kepegawaian tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diwajibkan menggunakan SAPK yang dikelola oleh BKN, namun pengelola kepegawaian sesuai dengan tingkatannya hanya memiliki hak akses selaku pengelola dan akses ke NCSIS admin meskipun level usernya adalah administrator. Setiap user tidak diperkenankan atau tidak memiliki hak akses penuh terhadap database kepegawaiannya sehingga data yang diperlukan tidak dapat di export sesuai dengan kebutuhan informasi yang akan disajikan.
- SIMPEG yang saat ini digunakan oleh seluruh perangkat daerah, unit kerja, satuan Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten/Kota terdapat kekurangan fungsi, yang dikarenakan telah banyaknya perubahan pada peraturan perundangan tentang kepegawaian yang tidak diikuti dengan perubahan sistem pada SIMPEG.
- Pada pelaksanaannya sangatlah diperlukan adanya integrasi antara SIMPEG dan SAPK agar setiap pengelolaan data kepegawaian tidak menjadi redudansi sehingga pelayanan efisien.
14. Perumusan Kebijakan Pengembangan Kelembagaan KORPRI - Belum terlaksananya Musyawarah Provinsi KORPRI sehingga belum terbentuknya Dewan
Pengurus KORPRI yang baru. - Kurang sosialisasinya LKBH KORPRI sebagai lembaga bantuan hukum yang dapat
memberikan pembelaan bagi ASN didepan hokum. 15. Kegiatan Proses penyelesaian usul Kenaikan Pangkat PNS; - Adanya perubahan sistem penetapan persetujuan teknis kenaikan pangkat di BKN yang telah
menggunakan SAPK sehingga tidak dapat diberlakukan pola penyelesaian persetujuan teknis secara terpadu sehingga memerlukan frekuensi koordinasi teknis yang lebih banyak baik ke Kanreg, Ke BKN Pusat maupun ke Setneg guna menyelesaikan usul kenaikan pangkat PNS dimaksud.
- Adanya Keterlambatan penyampaian berkas dari tiap-tiap unit kerja maupun kabupaten/kota, sehingga berpengaruh terhadap waktu penyelesaian usul kenaikan pangkat;
- Adanya perbedaan pemahaman terhadap ketentuan teknis terutama dalam kewenangan pejabat penetapan angka kredit, sehingga berkas usulan kenaikan pangkat sering mengalami kendala/keterlambatan dalam proses penetapan persetujuan teknis kenaikan pangkat di BKN;
- Adanya keterlambatan dalam menyampaikan bahan kelengkapan persyaratan kenaikan pangkat, terkait bahan usul yang ditetapkan dalam status Bahan Tidak Lengkap (BTL).
16. Kegiatan Penyelesaian Kenaikan Gaji Berkala PNS
Adanya keterlambatan penyampaian bahan usul Kenaikan Gaji Berkala PNS dari SKPD di lingkungan pemerintah provinsi Kalimantan Barat, sehingga melewati TMT kenaikan gaji berkala sebelumnya; Adanya kekurangan kelengkapan persyaratan bahan usul Kenaikan Gaji Berkala PNS;
17. Kegiatan Pelaksanaan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat - Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat ini
antara lain adalah belum adanya laboratorium Komputer sesuai standarisasi CAT. 18. Pada Kegiatan pelayanan administrasi kenaikan pangkat pengabdian dan pemberhentian
dengan hak pensiun terjadinya keterlambatan usul pemberhentian bagi beberapa PNS yang mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) oleh Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat khususnya bagi PNS jabatan fungsional Guru SMA/SMK yakni 3 bulan sebelum BUP, hal ini berdampak pada terlambatnya penetapan pemberhentian PNS. Mengingat mekanisme penetapan pemberhentian PNS oleh Gubernur dilaksanakan setelah adanya pertimbangan teknis dari Kepala BKN/Kanreg V BKN berdasarkan Peraturan BKN
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 51
Nomor 2 Tahun 2018 tentang JUKNIS pemberian pensiun maka usulan sudah harus masuk 9 (Sembilan) bulan sebelum mencapai BUP.
19. Kegiatan Layanan Mutasi Pindah PNS dan Alih Jenis Kepegawaian pada Tahun 2018 mengalami kendala dalam hal penetapan mutasi pindah PNS. hal ini terjadi karena pada tahun ini terjadi 3 (tiga) kali mengalami fase Pejabat Pembina Kepegawaian karena adanya akhir masa jabatan Gubernur dan dilakukan pemilihan kepala daerah. Dengan terjadinya tiga fase kepemimpinan (Gubernur) tersebut, maka berdampak pada panjangnya alur/proses pelayanan mutasi PNS dan alih jenis kepegawaian, karena kewenangan penjabat kepala daerah dalam aspek kepegawaian dibatasi yakni dilarang menetapkan mutasi kecuali setelah mendapat ijin dari Mendagri.
20. Kegiatan Seleksi Penerimaan CPNS Provinsi Kalimantan Barat mengalami kendala dalam hal
penetapan lokasi tes kompetensi baik dasar maupun bidang. Hal ini terjadi karena anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah menggunakan anggaran perubahan dan adanya kebijakan Gubernur untuk melakukan efisiensi anggaran.
Upaya pemecahan Pemecahan dalam mengatisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah jumlah personil yang bertugas pada Bidang Pengembangan Pegawai 2. Menambah sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas sehari-hari, dalam hal ini
berupa penambahan unit komputer yang disesuaikan dengan jumlah personil yang ada pada Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara.
3. Fasilitasi Kegiatan Penyelesaian Karis/Karsu PNS dan Cuti dan Izin Pejabat Eselon II Dilingkungan Pemprov. Kalbar - Meningkatkan intensitas koordinasi dengan OPD/Unit Kerja pengusul agar segera
melengkapi berkas administrasi yang belum lengkap; - Menghimpun terlebih dahulu berkas KARIS/KARSU yang masuk dalam periode tertentu (1
minggu s/d 1 bulan) sebelum disampaikan ke BKN selaku Instansi yang berwenang menerbitkan KARIS/KARSU. Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi kondisi keterbatasan ketersediaan anggaran, agar dapat mengakomodir pelayanan sampai dengan akhir tahun anggaran.
4. Kegiatan Proses Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran Displin PNS - Dalam rangka meningkatkan komitmen bersama dan pengetahuan tentang peraturan
disiplin PNS akan dilakukan kembali Bimbingan Teknis khusus mengenai penanganan kasus pelanggaran disiplin.
- Untuk penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS, mengenai mekanisme penyelesaian dan pertimbangan kasus perlu diserahkan kewenangan sepenuhnya kepada Tim Pemeriksa yang dibentuk secara ad hoc (kasus per kasus) sehingga dengan mekanisme ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam penanganan kasus-kasus dugaan pelanggaran disiplin yang terjadi.
5. Kegiatan Penyelesaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
Terkait dengan hal tersebut, upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi yang lebih intensif kepada seluruh wajib lapor harta kekayaan penyelenggara negara baik itu dalam bentuk Surat Edaran maupun pelayanan konsultatif terhadap masing-masing Pejabat Wajib LHKPN, disamping mengintensifkan koordinasi dengan KPK terkait dengan penyampaian LHKPN.
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 52
6. Penertiban Disiplin Aparatur Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Terkait dengan kendala yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud upaya yang dilakukan adalah dengan mensosialisasikan Perundang-Undangan Bidang Disiplin yang mana setiap atasan langsung yang tidak menghukum PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin, dihukum oleh atasannya yang lebih tinggi secara hirarki.
7. Perumusan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan PNS
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut adalah mengadakan pertemuan/rapat bersamatim peningkatan kesejahteraan PNS dengan Tim Anggaran dan atau Unit Kerja yang membidangi dalam penyusunan evaluasi jabatan di lingkungan Pemprov. Kalbar dan melibatkan unit kerja terkait. Dari pertemuan tersebut, diharapkan akan disepakati terhadap kepastian pemberlakuan TPP sesuai rencana aksi KPK dimaksud, dan terkait hal minimnya anggaran,maka pemberian TPP dapat dilakukan secara bertahap.
8. Kegiatan Fasilitasi Pengusulan dan Penyerahan Satya Lancana Karya Satya ( SLKS )
Terkait dengan hal tersebut, upaya yang dilakukan adalah dengan caramengintensifkan koordinasi dengan para pengelola penghargaan di pusat, yaitu di Sekretariat Militer dan Kepmendagri.
9. Fasilitasi Administrasi Layanan TAPERUM-PNS di Provinsi Kalimantan Barat
Mengintensifkan koordinasi dengan pihak pengelola di pusat, guna mendapatkan kepastianterhadap permberlakuan programTAPERA bagi PNS.
10. Fasilitasi Pembinaan Rohani PNS Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Dengan mengusulkan penambahan anggaran setiap tahunnya, yang diharapkan dapat menghadirkan narasumber/motivator yang cukup dikenal secara luas oleh kalangan umat, sehingga diharapkan sebagian besar PNS dapat mengikuti kegiatan ini.
11. Fasilitasi Penyelesaian Permohonan Izin Perceraian PNS Di Lingkungan Pemprov. Kalbar
- Dalam upaya meningkatkan pemahaman para pengelola aparatur di OPD terhadap prosedur dan mekanisme pemberian ijin perkawinan dan perceraian bagi PNS, ke depan perlu dilakukan langkah penyegaran kembali terhadap para PNS khususnya para pengelola aparatur kepegawaian baik dalam bentuk sosialisasi, penyebaran leaflet/brosur, atau melalui Surat Edaran yang disampaikan kepada seluruh OPD/Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terhadap mekanisme/prosedur dan kewenangan pemberian ijin perkawinan/ perceraian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
- Manakala salah satu pihak baik suami/istri PNS yang akan melakukan perceraian berhalangan hadir pada saat jadwal pemanggilan, maka upaya merukunkan kembali pasangan suami istri tersebut tetap dilakukan dengan cara dimintai keterangan secara terpisah sebagai dasar pemberian pertimbangan ijin perceraian PNS tersebut, sehingga tidak menjadi kendala bagi penyelesaian selanjutnya.
12. Kegiatan Penataan Naskah dan Pemeliharaan Dokumen PNS - Solusi dari hal tersebut sementara menggunakan lemari kayu dan map jepit, sehingga
terdapat kesulitan dalam pencarian berkas. Solusi jangka Panjang yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kapasitas lemari roll o pack dan menambah map arsip serta melakukan perekaman arsip digital.
Draf Lapoan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 53
13. Pemutahiran Data PNS di Lingkungan Pemerintah Prov. Kalbar
SIMPEG seyogyanya dilakukan pengembangan mengikuti sesuai dengan perubahan peraturan perundangan bidang kepegawaian, agar setiap pelayanan kepegawaian memiliki data yang valid sebagai dasar pengambilan keputusan.
14. Perumusan Kebijakan Pengembangan Kelembagaan KORPRI
- Pada tahun 2019 agar segera melaksanakan Musyawarah Provinsi supaya Dewan Pengurus KORPRI dapat terbentuk sehingga ada suasana baru dan semangat baru.
- Harus terus menerus mensosialisasikan terkait bantuan hukum yang dapat diberikan oleh LKBH KORPRI kepada ASN yang terkena masalah hukum.
15. Kegiatan Proses Penyelesaian usul Kenaikan Pangkat PNS - Menyampaikan surat Pemberitahuan kepada masing-masing SKPD dilingkungan
Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 3 bulan sebelum periode kenaikan pangkat;
- Pengelola Kepangkatan BKD telah melakukan Verifikasi berkas Usul Kenaikan Pangkat langsung ke OPD.
- Agar penyampaian bahan usul kenaikan pangkat dari UPT ke OPD masing-masing sesuai waktu yang telah ditetapkan;
- Untuk segera menyelesaikan permasalahan terhadap usulan yang ditetapkan dalam status BTL.
16. Disarankan agar setiap SKPD dilingkungan Pemerintah provinsi Kalimantan Barat menyampaikan berkas Usul Kenaikan Gaji Berkala empat bulan sebelum TMT Gaji berkala dimaksud dan selalu berkoordinasi dengan BKD Provinsi terkait kelengkapan berkas sebagai persyaratan usul kenaikan gaji berkala.
17. Untuk saat ini pelaksanaan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat difasilitasi oleh UPT Badan Kepegawaian Negara yang berada di Pontianak.
18. Solusi jangka pendek mengatasi Kegiatan pelayanan administrasi kenaikan pangkat pengabdian dan pemberhentian dengan hak pensiun adalah berkoordinasi langsung dengan Kepala Sekolah dan PNS yang bersangkutan agar segera menyampaikan dokumen/berkas ke BKD Provinsi Kalbar. Sementara solusi jangka panjang adalah meningkatkan koordinasi dengan pengelola aparatur pada setiap perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
19. Adapun Solusi yang ditempuh mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyampaikan ijin melalui surat kepada Mendagri dan membuat surat edaran kepada Bupati/Walikota Se Provinsi Kalimantan Barat.
20. Solusi yang ditempuh untuk kegiatan Seleksi Penerimaan CPNS Provinsi Kalimantan Barat adalah dengan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Badan Kepegawaian Negara, agar Pemprov. Kalbar masuk dalam zona mandiri BKN dalam pelaksanaan tes tersebut. Sehingga Provinsi Kalbar tidak melakukan sewa komputer dan lokasi tes, namun difasilitasi oleh BKN
Draf Laporan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 54
B. Realisasi Anggaran
KODE REKENING Program/Kegiatan ANGGARAN
BELANJA REALISASI
ANGGARAN %
1.20.1.20.05.01.15 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SDM APARATUR PEMERINTAH DAERAH
592.312.764 586.425.464 99,01
1.20.1.20.05.01.15.01 Monitoring dan Evaluasi PNS Tugas Belajar 16.183.000 16.183.000 100,00
1.20.1.20.05.01.15.02 Sosialisasi Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar
69.364.093 69.364.093 100,00
1.20.1.20.05.01.15.03 Penyelesaian Administrasi PNS Ijin Belajar dilingkungan Pemprov.kalbar
94.181.600 92.661.600 98,39
1.20.1.20.05.01.15.04 Penyelesaian Administrasi PNS Tugas Belajar di lingkungan Pemprov.Kalbar
251.786.221 248.715.321 98,78
1.20.1.20.05.01.15.05 Seleksi Penetapan dan Pemeberangkatan PNS untuk Tugas Belajar
98.466.850 97.511.450 99,03
1.20.1.20.05.01.15.06 Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Pemprov.Kalbar
62.331.000 61.990.000 99,45
1.20.1.20.05.01.16 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR
3.200.041.068 3.121.169.228 97,54
1.20.1.20.05.01.16.01 Pelaksanaan Sidang/Rapat BAPERJAKAT 250.270.800 241.360.800 96,44
1.20.1.20.05.01.16.02 Pelaksanaan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Pejabat Struktural
75.000.000 70.550.000 94,07
1.20.1.20.05.01.16.03 Penyelesaian Administrasi dan Koordinasi Pengembangan Jabatan Fungsional
140.256.250 140.256.250 100,00
1.20.1.20.05.01.16.04 Penyelesaian SKP PNS dilingkungan Pemprov.Kalbar
56.400.700 56.400.700 100,00
1.20.1.20.05.01.16.05 Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Potensi PNS dilingkungan SKPD Pemprov.Kalbar
31.797.000 31.797.000 100,00
1.20.1.20.05.01.16.06 Penataan Naskah dan Pemeliharaan Dokumen PNS
90.512.149 90.512.149 100,00
1.20.1.20.05.01.16.08 Fasilitasi Kartu Pegawai Elektronik (KPE) 39.006.500 39.006.500 100,00
1.20.1.20.05.01.16.09 Penyelesaian Administrasi Kenaikan Gaji Berkala
72.340.000 71.065.000 98,24
1.20.1.20.05.01.16.10 Penyelesaian Administrasi Kenaikan Pangkat PNS
104.680.860 103.404.000 98,78
1.20.1.20.05.01.16.11 Monitoring dan pembinaan Penyelesaian Kenaikan pangkat PNS di Lingkungan Prov. Kalbar
125.653.500 124.378.500 98,99
1.20.1.20.05.01.16.12 Penyelesaian Mutasi Pindah PNS dan Alih Jenis Kepegawaian
134.803.000 133.528.000 99,05
1.20.1.20.05.01.16.13 Penyelesaian Karis/Karsu PNS, cuti dan izin pejabat eselon II dilingkungan Pemprov.Kalbar
89.822.400 88.656.000 98,70
1.20.1.20.05.01.16.14 Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS 113.431.600 111.826.550 98,59
Draf Laporan Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 55
KODE REKENING Program/Kegiatan ANGGARAN
BELANJA REALISASI
ANGGARAN %
1.20.1.20.05.01.16.15 Penyelesaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
37.596.250 36.946.250 98,27
1.20.1.20.05.01.16.16 Penertiban Disiplin Aparatur Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
83.846.600 82.496.600 98,39
1.20.1.20.05.01.16.18 Perumusan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan PNS
60.366.000 59.091.000 97,89
1.20.1.20.05.01.16.19 Penyelesaian Pengusulan dan Penyerahan Penghargaan Kepada PNS yang Menerima Satya Lencana Satya Karya
42.001.100 42.001.100 100,00
1.20.1.20.05.01.16.20 Penyelesaian Administrasi Layanan TAPERUM Provinsi Kalbar
18.459.000 18.459.000 100,00
1.20.1.20.05.01.16.21 Pembinaan Rohani PNS 30.189.750 30.189.750 100,00
1.20.1.20.05.01.16.24 Penyelesaian Administrasi Kenaikan Pangkat Pengabdian & Pemberhentian PNS dengan Hak Pensiun
135.113.900 133.838.900 99,06
1.20.1.20.05.01.16.25 Pemutakhiran Data PNS Dilingkungan Pem. Prov. Kalbar
35.549.000 35.549.000 100,00
1.20.1.20.05.01.16.26 Pembuatan Buku Profil Kepegawaian Dilingkungan Prov. Kalbar
38.444.000 38.444.000 100,00
1.20.1.20.05.01.16.27 Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK)
57.490.700 57.490.700 100,00
1.20.1.20.05.01.16.26 Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi dilingkungan Pemprov. Kalbar
448.938.559 448.593.559 99,92
1.20.1.20.05.01.16.30 Rekonsiliasi Data Berkala 53.547.000 53.472.000 99,86
1.20.1.20.05.01.16.31 Penyelesaian Permohonan Izin Perceraian PNS dilingkungan Pemprov.Kalbar
48.586.600 47.236.400 97,22
1.20.1.20.05.01.16.35 Perumusan Kebijakan Pengembangan Kelembagaan KORPRI Pemprov.Kalbar
121.949.400 121.949.400 100,00
1.20.1.20.05.01.16.40 Penyelesaian Kasusu Hukum ASN 49.625.000 49.625.000 100,00
1.20.1.20.05.01.16.42 Fasilitasi Dewan Pengurus Provinsi KORPRI Kalbar
32.742.500 32.742.500 100,00
1.20.1.20.05.01.16.46 Seleksi Penerimaan Calon Praja IPDN 55.273.300 54.939.470 99,40
1.20.1.20.05.01.16.47 Penyelesaian Administrasi Pelaksanaan Pendidikan Kader Aparatur Pemerintah Daerah
156.884.000 156.884.000 100,00
1.20.1.20.05.01.16.48 Monitoring dan Evaluasi Praja IPDN di setiap Kampus Pusat dan Daerah
35.231.900 35.231.900 100,00
1.20.1.20.05.01.16.50 Seleksi Peneriman CPNS Prov.Kalbar 334.231.750 283.247.250 84,75
TOTAL 3.792.353.832 3.707.594.692 97,76
Lapran Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 56
BAB IV PENUTUP
Penyelenggaraan kegiatan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat
pada Tahun Anggaran 2018 merupakan tahun ke-4 dari Rencana strategis Badan Kepegawaian
Daerah Prov.Kalbar Tahun 2013-2018. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi
semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-
target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Laporan Kinerja (LKj) menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan
berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap organisasi pemerintah melakukan
pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan
terukur. Bagi organisasi pemerintah daerah, LKj menjadi bagian dari upaya pertanggung-jawaban
dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara bagi publik sendiri, LKj akan menjadi ukuran akan
penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata
kelola pemerintahan yang baik.
LKj bagi BKD Prov.Kalbar juga menjadi punya makna strategis, sebagai bagian dari
penerjemahan tugas dan fungsi BKD , LKj juga menjadi bagian dari pertanggung-jawaban tugas dan
fungsi baik sebagai daerah otonom maupun sekaligus sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan, dan dikuatkan dengan data pendukung yang
mengurai bukan hanya pencapaian tahun pelaporan (2016), namun juga melihat trend
pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk pencapaian target akhir Renstra.
Secara umum, nampak bahwa kinerja BKD Prov.Kalbar pada tahun 2018 adalah sangat baik,
karena dari 2 indikator memenuhi kriteria sangat baik dan 1 indikator memenuhi cukup Baik.
Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan kinerja BKD
Prov.Kalbar Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat baik, persoalan-
persoalan di Aparatur belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini
terutama nampak dalam kondisi terkait dengan persoalan penurunan disiplin , kualitas dan
kedejahteraan PNS yang belum merata , hingga mendorong penurunan kinerja. Peran BKD Prov.
Kalbar diperlukan untuk memastikan kualitas Aparatur Pemerintah Daerah, dengan menjadi
fasilitator dan katalisator atas berbagai inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam
pembangunan SDM Aparatur.Kedua, sebagai bagian dari perbaikan kinerja BKD yang menjadi
tujuan dari penyusunan LKj, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh
instansi di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa
permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika hanya
berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya konkret untuk menerapkannya
dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Hal ini akan menjadikan LKj
benar-benar menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja
pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang semakin baik. Ketiga, Kinerja Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Kalbar yang disajikan dalam LKj Tahun 2018, dapat disimpulkan
bahwa secara umum dari 2 (dua) sasaran strategis yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Lapran Kinerja BKD. Prov Kalbar 2018
Halaman 57
Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian
sasaran telah mencapai 112 % atau dapat dikatagorikan SANGAT BERHASIL. Langkah-langkah
yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dapat irumuskan saran-saran
sebagai berikut:
a) Melakukan koordinasi serta komunikasi yang lebih intensif dengan bidang terkait agar
anggaran yang telah disusun tidak mengalami perubahan.
b) Memberikan perhatian khusus atas program/kegiatan yang mendukung indikator kinerja
sasaran untuk bisa mencapai target sesuai dengan harapan.
Pontianak, Februari 2019 Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Kalimantan Barat
Drs. MOSES TABAH, M.Si Pembina Utama Muda
NIP. 19620517 198403 1 013
Top Related