Pembahasan RTRWP Kalbar
-
Upload
boysinu -
Category
News & Politics
-
view
2.217 -
download
4
description
Transcript of Pembahasan RTRWP Kalbar
Disampaikan oleh:
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kalbar
Pontianak, Selasa 31 Januari 2012
Gambaran Umum;Kronologis Penyusunan RTRW;Progres Penyusunan RTRW;Kawasan Hutan Rakyat Dalam
RTRW;Sekilas Substansi RTRW.
SELAYANG PANDANG
“Pergub Kalbar No. 48 Th. 2008 (mengacu PP No. 38
Th. 2007 dan PP No. 41 Th. 2007) menyatakan bahwa
Tupoksi penyusunan RTRW Prov dan pembinaan
penyelenggaraan penataan ruang kab/kota di Dinas PU
Prov. Kalbar”
“Pergub Kalbar No. 48 Th. 2008 (mengacu PP No. 38
Th. 2007 dan PP No. 41 Th. 2007) menyatakan bahwa
Tupoksi penyusunan RTRW Prov dan pembinaan
penyelenggaraan penataan ruang kab/kota di Dinas PU
Prov. Kalbar”
PETA WILAYAH ADMINISTRASI
3.1Batas Administrasi Prov. Kalbar:• Utara : Laut Natuna, Serawak (Malaysia Timur)• Selatan : Laut Jawa dan Prov. Kalteng• Barat : Selat Karimata dan Laut Natuna• Timur : Prov. Kalteng dan Prov. Kaltim
Terdiri dari 12 kabupaten & 2 kota
Luas : 147.307 Km2 (terluas ke-4 RI);Kabupaten / Kota : 12 kabupaten / 2 kota;Kecamatan : 175 kecamatan;Penduduk : 4.395.983 orang (Th.2010);Pertumbuhan pnddk : 1,58 % (Th.2009-2010);PDRB (harga berlaku) : Rp.60,48 T (triwulan III 2011);Pertumbuhan Ekonomi : 5,8 % ( Nasional 6,6 % - Th.2011);IPM : 68,79 (peringkat 28 RI - Th. 2010);Ekspor (karet) ke Cina, Korea, Jepang : US$ 148,33 jt.
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Peraturan Perundang-undangan Terkait Penyusunan RTRW Prov. Kalbar Periode 2007-2011
Tahun2004-2007
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
START REVISI
(26 April
2007)
FINISH REVISI (26 April 2009)
•Perda 5/2004 ttg RTRW Prov. Kalbar;
•SK Menhutbun 259/2000 ttg Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Prov. Kalbar.
•UU 43/2008 ttg Wilayah Negara;
•PP 26/2008 ttg RTRW Nasional;
•Permendagri 28/2008 ttg Tata Cara Evaluasi Raperda ttg Rencana Tata Ruang Daerah.
• UU 26/2007 ttg Penataan Ruang;
• UU 24/2007 ttg Penanggulangan Bencana;
• UU 27/2007 ttg Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
• UU 30/2007 ttg Energi;
• PP 38/2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemprov, dan Pemkab/kota;
• Kepmenpu 390/2007 ttg Penetapan Status Daerah Irigasi Pusat, Prov, dan Kab/Kota.
• UU 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara;
• UU 10/2009 ttg Kepariwisataan;
• UU 30/2009 ttg Ketenagalistrikan;
• UU 32/2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
• UU 41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
• UU 45/2009 ttg Perikanan;• PP 24/2009 ttg Kaw Industri;• Permenpu 11/2009 ttg
Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Raperda ttg RTRW Prov dan Kab/Kota, beserta Rencana Rincinya;
• Permenpu 15/2009 ttg Pedoman Penyusunan RTRW Prov;
• Permen Pertanian 41/2009 ttg Kriteria Teknis ttg Kawasan Peruntukan Pertanian;
• Kepmenpu 630/2009 tentang Status dan Fungsi Jalan.
• PP 10/2010 ttg Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
• PP 15/2010 ttg Penyelenggaraan Penataan Ruang;
• PP 24/2010 ttg Penggunaan Kawasan Hutan;
• PP 22/2010 ttg Wilayah Pertambangan;
• PP 68/2010 ttg Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang;
• Permenhub 11/2010 ttg Tatanan Kebandarudaraan Nasional;
• Permenhub 6/2010 ttg Rencana Pengembangan Jaringan Pelayanan Penyeberangan;
• Kepmen Kelautan dan Perikanan 32/2010 ttg Penetapan Kawasan Minapolitan;
• Kepmenpu 567/2010 ttg Jalan Strategis Nasional.
•UU 12/2011 ttg Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
•UU 4/2011 ttg Informasi Geospasial;
•RPP tentang Tingkat Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang.
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
• Tahap III : Sinkronisasi Substansi Raperda dan Penetapan Raperda (target);
• Stakeholders : BKPRD Prov, BKPRD Kab/Kota, DPRD, akademisi, NGO/LSM, praktisi, dan tokoh/perwakilan masyarakat;
• Media Pelibatan : Seminar/rapat, email/jejaring sosial, serta media cetak dan elektronik lokal;
• Clearing House : 17 Maret di Ditjen Penataan Ruang Kem PU;
• Persub BKPRN : 7 September, oleh Kem PU
(Wakil Ketua I dan Ketua Tim Pelaksana BKPRN);
• Pembahasan DPRD I : 6 Oktober;• Pembahasan DPRD II : 21
November;• Audiensi : 23 November, BKPRD
dan DPRD bersama Ditjen Penataan Ruang Kem PU;
• Pembahasan DPRD III : 5 Des 2011
•Tahap II : Laporan Data dan Analisis, Laporan Rencana,
serta Laporan Rancangan Perda;•Stakeholders : BKPRD Prov, BKPRD Kab/Kota, DPRD, akademisi, NGO/LSM, praktisi, dan tokoh/perwakilan masyarakat;
•Media Pelibatan : Seminar/rapat, FGD, pos, email/jejaring sosial, serta media cetak dan elektronik lokal;
•Konsultasi/Uji Publik : 10 Desember 2010;
•Pembahasan di BKPRN : 23 Desember 2010.
•Tahap I (akhir th. 2009) : Laporan Pendahuluan dan Kompilasi Data;
•Stakeholders : BKPRD Prov, BKPRD Kab/Kota, DPRD, akademisi, NGO/LSM, praktisi, dan tokoh/perwakilan masyarakat;
•Media Pelibatan : Seminar/Rapat, FGD, pos, email/jejaring sosial, serta media cetak dan elektronik lokal.
Pergub Kalbar 48/2008 (didasarkan atas PP 38/2007) ttg Tupoksi penyusunan RTRW Provinsi dan pembinaan penyelenggaraan penataan ruang kab/kota berada di Dinas PU Prov. Kalbar (sebelumnya berada di Bappeda Prov. Kalbar).
Definisi “masyarakat” dalam penyusunan RTRW Prov:
a. orang perseorangan atau kelompok orang;
b. organisasi masyarakat tingkat prov atau yang memiliki cakupan wilayah layanan satu prov atau lebih dari prov yang sedang melakukan penyusunan RTRW Prov;
c. perwakilan organisasi masyarakat tingkat prov dan prov yang berdekatan secara sistemik (memiliki hubungan interaksi langsung) yang dapat terkena dampak dari penataan ruang yang sedang disusun RTRW Prov-nya; dan
d. perwakilan organisasi masyarakat tingkat prov dan prov dari daerah yang dapat memberikan dampak bagi penataan ruang di daerah yang sedang disusun RTRW Prov-nya.
Dokumentasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
Status RTRW Kab/Kota (31 Januari ‘12)
NO KABUPATEN 1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. KUBU RAYA X X X X X X X
2 KAB. PONTIANAK X X X X X X X
3 KAB. SAMBAS X X X X X X X
4 KAB. BENGKAYANG X X X X X X X
5 KAB. LANDAK X X X X X X
6 KAB. SANGGAU X X X X X X
7 KAB. SEKADAU X X X X X X X
8 KAB. SINTANG X X X
9 KAB. MELAWI X X X X X X
10 KAB. KAPUAS HULU X X X X X X X
11 KAB. KAYONG UTARA X X X X X X X
12 KAB. KETAPANG X X X X X X X
13 KOTA PONTIANAK X X X X X X
14 KOTA SINGKAWANG X X X X X X
1. Revisi RTRWK2. Penyempurnaan
Raperda RTRWK3. Proses
Rekomendasi Gubernur
4. Surat Rekomendasi Gubernur
5. Proses Persetujuan Substansi
6. Pembahasan BKPRN
7. Surat Persetujuan Substansi
Status Terakhir RTRW Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Kemajuan
NO KAB/KOTA PROGRES TERAKHIR
1 KAB. BENGKAYANG SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
2 KAB. SAMBAS SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
3 KAB. PONTIANAK SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
4 KAB. SEKADAU SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
5 KAB. KAPUAS HULU SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
6 KAB. KAYONG UTARA SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
7 KAB. KUBU RAYA SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
8 KAB. KETAPANG SUDAH MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
9 KAB. LANDAK PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
10 KAB. SANGGAU PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
11 KAB. MELAWI PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
12 KOTA PONTIANAK PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
13 KOTA PONTIANAK PROSES MEMPEROLEH PERSUB MENTERI PU (BKPRN)
14 KAB. SINTANG PROSES REKOM GUBERNUR
Prosedur Penetapan Perda RTRW Prov. Kalbar
“Pembahasan bersama DPRD Prov”
Progres Sinkronisasi Substansi Kehutanan Prov. Kalbar
ALUR PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI KEHUTANAN ALUR PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI KEHUTANAN (P.28/MENHUT-II/2009)(P.28/MENHUT-II/2009)
Pembentukan Tim Teknis
Raperda RTRWP + kelengkapan dokumen
Kajian Teknis
Uji Konsistensi
Penelitian Terpadu
Persetujuan/penolakan substansi kehutanan
Laporan Menhut Ke DPR
Persetujuan/penolakan dari DPR
45 hr
90 hr
30 hr
14 hr
?
14 hr
30 hr
223 hr(7,4 bln)
+ ?
Progres Kalbar
Laporan Akhir Timdu ke
Menhut untuk memperoleh
persetujuan/penolakan.
Target Maret selesai.
Hasil Pertemuan Gubernur dan Tim Terpadu Kehutanan Kalbar bersama Dirjen Planologi Kemhut di Jakarta, 9-11 November 2011:a. Gubernur dan Dirjen Planologi sepakat
menargetkan penyelesaian sinkronisasi substansi kehutanan Kalbar paling lambat 31 Desember 2011 sebelum dilakukan pelaporan ke Menteri Kehutanan;
b. Untuk infrastruktur (fasum&fasos) dalam kaw hutan, akan diubah peruntukan kaw hutannya;
c. Untuk permukiman (desa/kampung) dalam kaw hutan, akan diubah peruntukan kaw hutannya secara total (menjadi APL) atau bertahap, selama diusulkan dan disetujui oleh kepala daerah serta ketersediaan data/informasi pendukung.
APL : areal penggunaan lainCA : cagar alamHL : hutan lindungHP : hutan produksi
HPK : hutan produksi konversiHPT : hutan produksi terbatasTN : taman nasionalTWA : taman wisata alam
DEPARTEMEN KEHUTANANGEDUNG MANGGALA WANABAKTI, JAKARTA
Pengertian Hutan vs Kawasan Hutan
Hutan : suatu kesatuan ekosistem (hamparan, sumber daya alam hayati, didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan). >>> aspek fisik
Kawasan hutan : wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. >>> aspek hukum
Status dan Fungsi Kawasan Hutan (UU 41/1999 ttg Kehutanan)
A. Status Kawasan Hutan (KH)Status KH terdiri atas hutan negara dan hutan
hak. Hutan Negara dapat berupa hutan adat;Pemerintah (Pusat) menetapkan status KH,
sementara hutan adat ditetapkan sepanjang menurut kenyataannya masyarakat hukum adat masih ada dan diakui keberadaannya.
B. Fungsi Kawasan Hutan (KH)Fungsi KH terdiri atas fungsi konservasi, fungsi
lindung, dan fungsi produksi;Pemerintah (Pusat) menetapkan fungsi KH
tersebut.
Definisi:Hutan negara → hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah;Hutan adat → hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat;Hutan desa → hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa;Hutan kemasyarakatan → hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.Hutan hak → hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah;Hutan rakyat → hutan hak yang berada pada tanah yang dibebani hak milik;Hutan produksi → KH yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan;Hutan lindung → KH yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah; danHutan konservasi → KH dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Posisi Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat Dalam Substansi RTRW Nas/Prov/Kab/Kota
1.turut diakomodasi meskipun bermakna “status”, sementara tata ruang bermakna “fungsi”. Menjadi peluang daerah;2.berada pada lahan masyarakat (dibebani hak milik) dan dikelola oleh masyarakat;3.ditetapkan oleh Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang kehutanan (Pemerintah Pusat) → Pemda tidak berwenang, kecuali mengajukan usulan (dukungan data spasial dan disetujui kepala daerah).
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan (PP 38/2007)
Tujuan Penataan Ruang Prov. Kalbar
“ Penataan ruang wilayah Prov. kalbar bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah Kalbar yang
aman, produktif, seimbang, terpadu, dan berkelanjutan melalui pengembangan
wilayah yang berbasis pada agrobisnis, industri, dan pariwisata untuk
meningkatkan daya saing daerah, dengan pengembangan kawasan perbatasan
negara sebagai beranda depan negara”
1. Peta Renc Struktur Ruang terlampir;2. Peta Renc Pola Ruang (Rekomendasi Sementara Timdu) terlampir;3. Peta Renc Kaw Strategis Prov terlampir.
Bersama Menata Ruang Untuk Semua