Stroke Iskemik ec Trombosis
Yolanda Inggriani10.2012.122
D6
Skenario 4Seorang laki-laki berusia 62 tahun sejak 3 hari yang lalu merasa lengan dan tungkai kanannya lemah, bicara mulai pelo secara tiba-tiba tapi pasien belum berobat. Namun sejak kemarin pagi, lengan dan tungkai kanannya tak bisa digerakkan dan pasien tak bisa bicara. Mulai tadi malam pasien tampak tidur terus, tak bisa dibangunkan, tak bisa makan atau minum, sampai akhirnya pasien dibawa ke rumah sakit.
Anamnesis Kapan pertama kali memperhatikan adanya defisit neurologis? apakah
timbul mendadak atau bertahap? Gejala apa yang teramati: lemas, baal, diplopia, disfasia, atau jatuh? Adakah pengabaian sensoris? Adakah gejala penyerta berikut: nyeri kepala, mual, muntah, atau
kejang? Adakah defek neurologis lain baru-baru ini (misalnya TIA atau
amaurosis fugax)? Adakah saksi mata atas peristiwa tersebut? Adakah masalah selanjutnya (misalnya aspirasi, kerusakan akibat
jatuh)? Pernahkah pasien jatuh atau mengalami trauma kepala sebelumnya
(pertimbangkan hematoma subdural/ekstradural)? Sejauh mana disabilitas dan adakah efek gangguan fungsional? Nilailah aktivitas kehidupan sehari-hari misalnya dengan Barthel’s
Index of Daily Living.
RPD Adakah riwayat stroke sebelumnya, TIA,
amaurosis fugax, kolaps, kejang, atau perdarahan subaraknoid?
Adakah riwayat penyakit vaskular yang diketahui (misalnya stenosis karotis, aterosklerosis koroner, penyakit vaskular perifer)?
Adakah riwayat perdarahan atau kecenderungan pembekuan?
Adakah kemungkinan sumber embolik (misalnya fibrilasi atrium, katup buatan, stenosis karotis, diseksi karotis atau vertebra)?
Adakah riwayat hipertensi, hiperkolesterolemia, atau merokok?
Tanyakan juga mengenai obat-obatan, riwayat keluarga dan sosial seperti apakah pasien mengkonsumsi antikoagulan (misalnya warfarin) atau obat antiplatelet (misalnya aspirin)?
Apakah baru-baru ini pasien mengkonsumsi trombolitik?
Adakah riwayat stroke dalam keluarga? Adakah riwayat pasien mengkonsumsi alkohol
dan merokok?
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Kesadaran TTV GCS
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium darah: hemoglobin, hematokrit,
eritrosit, leukosit, hitung jenis, trombosit, laju endap darah, agregasi trombosit, fibrinogen, gula darah, profil lipid, kolesterol, dan asam urat.
Ureum dan elektrolit. Rontgen dada dan EKG: mencari pencetus
stroke akibat penyakit jantung. Pungsi lumbal (sesuai indikasi) Foto toraks CT scan/MRI kepala.2
Skor siriraj
Skor Gajah Mada
Working Diagnosis Stroke Iskemik et causa trombosis- Oklusi akibat arterosklerosis Trombosis arteri (atau vena) pada SSP dapat
disebabkan oleh satu atau lebih dari trias Virchow:
- Abnormalitas dinding pembuluh darah, umumnya penyakit degeneratif, dapat juga inflamasi (vaskulitis) atau trauma (diseksi).- Abnormalitas darah, misalnya polisitemia.- Gangguan aliran darah
DD/ Stroke Iskemik et causa emboli Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik Perdarahan Intraserebral Perdarahan subaraknoid Diagnosis utama: CT scan
Etiologi Vaskuler Kelainan jantung Kelainan darah Faktor Resiko
Epidemiologi Insidens pada usia 75-84 tahun sekitar 10
kali dari populasi berusia 55-64 tahun. Di Inggris stroke merupakan penyakit ke-
2 setelah infark miokard akut sebagai penyebab kematian utama,
Di Amerika stroke masih merupakan penyebab kematian ke-3.
Prevalensi Stroke di Indonesia 12,1% per 1000 orang.
Patofisiologi
Faktor Resiko Usia dan Jenis
Kelamin Genetik Ras Inaktivitas fisik Merokok,alkohol dan
narkoba,serta obesitas.
Hipertensi Diabetes Melitus Penyakit Jantung Dislipidemi Hiperlipidemia
Penatalaksanaan Airway Breathing atau fungsi bernapas, Cardiovascular Function (Fungsi
kardiovaskular), yaitu fungsi jantung dan pembuluh darah
Drug/medication (obat-obatan) harus dievaluasi yang sudah/sedang atau akan diberikan, jangan mengganggu fungsi homeostasis yang pada saat ini sedang dalam keadaan terkompromi.
Electrolyte (elektrolit) terutama natrium, kalium, kalsium yang akan mengganggu/memperberat berbagai fungsi organ.
Fluid status/balance (status/keseimbangan cairan). Glucose level (kadar gula darah) yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah. Hypertension (hipertensi) sebagai akibat dari penyakit
hipertensi kronis akan tetapi bisa sebagai akibat kompensasi akut akibat stroke.
Intake (asupan) diperlukan guna mempertahankan fungsi metabolisme tubuh.
PenatalaksanaanTerapi spesifik stroke iskemik akut: Trombolisis Alteplase
intravena/intraarterial sebanyak 10% dosis awal diberi sebagai bentuk bolus, sisanya dilanjutkan melalui infus.
Antiplatelet: asam salisilat 160-325 mg/hari 48 jam setelah awitan stroke atau Clopidogrel 75 mg/hari.
Obat neuroprotektif.
Antihipertensi: Nikardipin, Diltiazem, Nimodipin
Trombosis vena dalam:- Heparin 5000 unit/12 jam selama 5-10 hari.
KomplikasiAkut Kenaikan tekanan
darah Kadar gula darah Gangguan jantung Gangguan respirasi
Kronik akibat tirah baring
lama di tempat tidur (bisa terjadi pneumonia, dekubitus, inkontinensia, serta berbagai akibat imobilisasi lain), rekurensi stroke, gangguan sosial-ekonomi, gangguan psikologis.
Pencegahan mengendalikan faktor risiko (modifikasi
gaya hidup) gizi seimbang olahraga teratur
Prognosis Tingkat kesadaran: sadar 16 %
meninggal, somnolen 39 % meninggal, yang stupor 71 % meninggal, dan bila koma 100 % meninggal.
>70 tahun prognosis buruk. Tekanan darah: tekanan darah tinggi
prognosis jelek. Lain-lain: cepat dan tepatnya
pertolongan.