STRATEGI MARKETING POLITIK HENDRIK
TANGKE ALLO DALAM PEMILIHAN ANGGOTA
DPRD PERIODE 2014-2019 DI KOTA DEPOK
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Inaas Azizah Tuzzahra
11151120000006
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019/1441 H
v
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang strategi marketing politik Hendrik
Tangke Allo dalam pemilihan anggota DPRD periode 2014-2019 di Kota
Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
marketing politik Hendrik Tangke Allo dalam upaya memenangkan pemilu
serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi Hendrik
Tangke Allo, karena Hendrik Tangke Allo berasal dari PDI Perjuangan yang
merupakan bukan partai mayoritas sebelum pemilu legislatif 2014 di Kota
Depok. Oleh sebab itu peneliti berpijak pada dua pertanyaan penelitian
yakni strategi marketing politik yang digunakan Hendrik Tangke Allo serta
faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan strategi marketing
politik.
Pada penelitian ini Hendrik Tangke Allo merupakan seorang Ketua
DPRD Kota Depok yang berasal dari caleg non incumbent. Hendrik Tangke
Allo yang merupakan caleg yang berasal dari PDI Perjuangan dapat merebut
tahta kursi ketua DPRD Kota Depok yang selama dua periode dikuasai oleh
PKS selama dua periode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
disertai teknik pengumpulan analisa data yaitu observasi, dokumentasi, dan
wawancara dengan narasumber terkait. Teori marketing politik yang
digunakan yaitu Pass Marketing, Push Marketing, Pull Marketing,
Positioning, Person, Policy, Party, Polling, Presentation. Namun upaya
yang paling ditekankan oleh Hendrik Tangke Allo yaitu menggunakan push
marketing atau saluran tatap muka langsung dengan pendekatan persuasif,
pembentukan positioning untuk menanamkan image kedekatan dengan
masyarakat, dan pembuatan policy yang terfokuskan pada pembangunan
infrakstruktur dan bidang kesehatan. Faktor yang ditekankan oleh Hendrik
Tangke Allo tersebut merupakan bagian dari faktor pendukung
kemenangannya, faktor pendukung lainnya di perkuat dengan sosok person
atau figur dari Hendrik Tangke Allo yang memiliki pesona fisik, keahlian
pemecahan masalah, kemampuan dalam leadership, dan sosok yang cerdas.
Hal tersebut diperkuat dengan PDI Perjuangan yang dapat menempatkan
segmentasi pasar yang tepat.
Kata Kunci: Marketing Politik, DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo,
PDI Perjuangan, Pemilu Legislatif
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
karunianya serta memberikan kemudahan, kesabaran, serta kelancaran peneiti
dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi Marketing Poitik
Hendrik Tangke Allo dalam Pemilihan Anggota DPRD Periode 2014-2019 di
Kota Depok” dapat terselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa
dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Peneliti sadar betul bahwa skripsi
ini masih terdapat benyak kekurangan dari segala sisi baik penulisan maupun isi
dari skripsi.
Peneliti menyadari bahwa begitu banyak hambatan dan cobaan dalam
proses penulisan skripsi ini namun syukur alhamdulillah berkat doa dan
dukungan seluruh pihak, skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam kata pengantar
ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karena kehendak-Nya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A, selaku Rektor UIN Syrif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Ali Munhanif, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Iding Rosyidin, M.Si,, selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, masukan serta dukungan untuk
menyelesaikan skripsi peneliti.
vii
5. Bapak Bakir Ihsan, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan
banyak masukan selama perkuliahan dan tidak lelah selalu memberi solusi
bagi peneliti selama perkuliahan dan awal mula peneliti menulis skripsi.
6. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik serta
Suryani, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Politik yang turut membantu
proses penyelesaian skripsi penulis.
7. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Politik yang telah memberikan banyak
ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.
8. Kedua orang tua peneliti, Bapak Hasanudin dan Mama Diah Purwanti yang
selalu memberikan doa yang tidak pernah putus untuk anaknya, dukungan
moril dan materil serta selalu sabar mendengarkan dan menghadapi keluhan
anaknya yang sedang lelah skripsi. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan
diberikan kesehatan selalu untuk Bapak dan Mama.
9. Bapak Hendrik Tangke Allo selaku Ketua DPRD Kota Depok, Bapak Ikra
Vani Hilman selaku sekertaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok dan ketua
Tim Inti Pemenangan Hendrik Tangke Allo, Bapak Iwan selaku pengurus
Anak Ranting PDI Perjuangan Kota Depok serta Tim Inti Pemenangan
Hendrik Tangke Allo serta Bapak Jamal selaku Staff Humas dan Protokol
yang sudah membantu menemui Ketua DPRD Kota Depok. Terimakasih
sudah menyempatkan waktunya sebagai narasumber yang memberikan
banyak informasi kepada peneliti.
viii
10. Audy Saphira, Helma Liyani, Lila Nurbaiti, Cherlinda Hestiane yang sudah
menjadi sahabat yang terbaik, sabar, sahabat berbagi cerita, berbagi senang,
berbagi canda, berbagi sedih, berbagi ngeluh selama empat tahun.
11. Sahabat Redbull Tandingan Daffa Daud, Adelia Rorianti, Nabilla Aisyah,
Dimas Ramdhan, M. Cahya Nugraha, Faiz Kamil, Nurhidayat, Reza Hafiz,
Andy Sanjaya, Siti Arfiah, dan Adnan Djaffar. Terimakasih banyak atas
semangat dan dukungan serta kekonyolan kalian yang membuat peneliti
selalu bahagia.
12. M. Ade Tri Syahputra, Sultan Rivandi, Redidzia Hernandi, Fajar Eko,
Maulana Mahdi, Kevin Distira, Fauziah, Naswah, Hafizh Maulana Assuyuthi,
yang sudah menjadi teman selama perkuliahan dan sudah memberikan
semangat, dukungan, serta kasih sayang yang kalian berikan untuk penulis.
13. Teman-teman prodi Ilmu Politik Angkatan 2015, terimakasih sudah menjadi
kawan berproses selama masa perkuliahan peneliti.
14. Herlina Oktavia, Refika Dwiputri, Athira Novia Putri, Siti Ansya, Fitri
Fauziah, Nur Annida Mahdiya, sahabat terbaik yang menemani di masa-masa
SMA hingga saat ini.
15. Teman-teman Fisip Mengajar yaitu Azub, Vivien, Nida, Miftah, Ais, Mael,
Khalila, Mauby, Madyan, Kak Devina, dan Kak Eri.
16. Terimakasih sudah mengajarkan apa arti relawan sesungguhnya. Tidak lupa
seluruh adik-adik KAPH di lapak, yang sudah memberikan pembelajaran
hidup, rasa bersyukur, kesabaran, serta pengalaman yang diberikan pada Kak
Inaas.
ix
17. Teman-Teman HMI Komfisip Alaskafinier dan Kohati Komfisip,
terimakasih atas segala pengalaman dan menjadi tempat berproses selama
masa perkuliahan peneliti.
18. Teman KKN 106 Bakti Semar, Nidaul, Rino, Novi, Hisyam, Jayanti,
Sudarsono, Naufal, Surya, Lee, Aliyah, Anita, Dewi, Zaenal, Laela, Lutfi,
Esnida, Kak Abdi, dan Vetty.
Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan atas doa dan
dukungan yang diberikan kepada peneliti. Terimakasih untuk segala pihak yang
turut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini, mohon maaf peneliti tidak
sebutkan satu per satu. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh
kalangan.
Ciputat, 21 Oktober 2019
Inaas Azizah Tuzzahra
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Pernyataan Masalah ................................................................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian .............................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 8
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 8
F. Metodologi Penelitian ........................................................................................... 14
G. Sistematika Pembahasan ....................................................................................... 17
BAB II KERANGKA TEORETIS DAN KONSEPTUAL .......................................... 19
A. Konseptualisasi Strategi ........................................................................................ 19
B. Konseptualisasi Marketing Politik ........................................................................ 20
B.1 Push Marketing .................................................................................................. 24
B.2 Pass marketing ................................................................................................... 25
B.3 Pull marketing .................................................................................................... 26
B.4 Positioning ......................................................................................................... 27
B.5 Person (Figur) .................................................................................................... 27
B.6 Party (Partai) ...................................................................................................... 28
B.7 Presentation (Presentasi) .................................................................................... 28
B.8 Policy (Kebijakan) .............................................................................................. 29
B.9 Polling (Survey) .................................................................................................. 29
BAB III GAMBARAN UMUM ..................................................................................... 31
xi
A. Profil Hendrik Tangke Allo .................................................................................. 31
B. Gambaran Umum Kota Depok ............................................................................. 34
B.1 Letak Geografis .................................................................................................. 35
B.2 Demografis ......................................................................................................... 37
C. Gambaran Umum Pemilu Kota Depok 2014 ........................................................ 39
BAB IV MARKETING POLITIK HENDRIK TANGKE ALLO PADA PEMILU
LEGISLATIF KOTA DEPOK TAHUN 2014 .............................................................. 43
A. Strategi Marketing Politik Hendrik Tangke Allo .................................................. 43
A.1 Pass Marketing .................................................................................................. 44
A.2 Push Marketing .................................................................................................. 48
A.3 Pull Marketing ................................................................................................... 53
A.4 Positioning ......................................................................................................... 57
A.5 Person ............................................................................................................... 61
A.6 Policy ................................................................................................................. 64
A.7 Party (partai) ...................................................................................................... 70
A.8 Polling ................................................................................................................ 77
A.9 Presentation ....................................................................................................... 79
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Marketing Politik Hendrik Tangke
Allo Pada Pemilu 2014 di Kota Depok ................................................................ 80
B.1 Faktor Pendukung .............................................................................................. 81
B.2 Faktor Penghambat ............................................................................................. 83
BAB V .............................................................................................................................. 87
PENUTUP ........................................................................................................................ 87
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 87
B. Saran ..................................................................................................................... 88
B.1 Saran Akademik ................................................................................................. 88
B.2 Saran Praktis ....................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 90
ix
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Jumlah Anggota PDI Perjuangan di DPRD Kota Depok
Periode 2014-2019............................................................... 3
Tabel I.2 Perolehan Kursi DPRD Kota Depok Tahun 1999-2014...... 4
Tabel III.1 Perolehan Kursi DPRD Kota Depok (Jiwa) Tahun 2011-
2015 ..................................................................................... 37
Tabel III.2 Data Persebaran Penduduk Kota Depok Berdasarkan Jenis
Kelamin ............................................................................... 38
Tabel III.3 Jumlah Penduduk Kota Depok Berdasarkan Jenis Kelamin
Kelamin ............................................................................... 38
Tabel III.4 Jumlah Perolehan Suara Kandidat Anggota Legislatif dari
PDI Perjuangan Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 .......... 40
Tabel III.5 Urutan Perolehan Suara Pemilihan Calon Anggota Legislatif
2014 Kota Depok ................................................................. 41
Tabel III.6 Rekapitulasi Perolehan Suara Sah Partai Politik dalam
Pemilu Anggota DPRD Kota Depok Tahun 2014 ............... 42
Tabel IV.1 Hasil Perhitungan Perolehan Suara Calon Legislatif PDI
Perjuangan dari Setiap Kelurahan di Tingkat Kecamatan
dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Depok ...... 71
Tabel IV.2 Urutan Perolehan Suara Pemilihan Calon Anggota Legislatif
201 Kota Depok .................................................................. 75
Tabel IV.3 Rekapitulasi Perolehan Suara Sah Partai Politik dalam
Pemilu Anggota DPRD Kota Depok Tahun 2014 ............... 74
x
Tabel IV.4 Perolehan Kursi DPRD Kota Depok Tahun 1999-2014...... 75
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Foto Hendrik Tangke Allo Beserta Ketua RT, RW dan
Tokoh Agama di Kampung Pitara, Kecamatan
Pancoran Mas, Kota Depok........................................45
Gambar IV.2 Foto Hendrik Tangke Allo Beserta Rieke Diah Pitaloka
dalam Kampanye Bersama PDI Perjuangan di Kota
Depok..........................................................................47
Gambar IV.3 Foto Hendrik Tangke Allo Sedang Bercengkrama dengsn
Ibu-Ibu yang Sedang Melakukan Sensm Sehat di Jl.
Cagar Alam, Pancoran Mas,
Depok...........................................................................49
Gambar IV.4 Foto Hendrik Tangke Allo sedang Berdiskusi dengan
Ketua RT dan RW Setelah Senam Pagi Untuk Mengajak
Masyarakat Agar Hidup Sehat.....................................51
Gambar IV.5 Foto Spanduk Hendrik Tangke Allo Saat Kampanye
Pemilu 2014 di Samping Jalan....................................54
Gambar IV.6 Foto Pamflet Hendrik Tangke Allo yang disebarkan
Melalui Media Sosial Saat Kampanye Pemilu
2014.............................................................................55
Gambar IV.7 Foto Hendrik Tangke Allo Sedang Melakukan Santunan
dengan Anak Yatim
.................................................................................... 58
x
Gambar IV.8 Foto Puskesmas Pancoran Mas yang Sudah
Terealisasikan di Tahun 2018 dan disahkan Oleh
Walikota Depok...........................................................66
Gambar IV.9 Foto Hendrik Tangke Allo Sedang Melakukan
Pengawasan Terhadap Pengaspalan di Gang-gang
Kecil.............................................................................68
Gambar IV.10 Foto Hendrik Tangke Allo Sedang Melakukan Tinjauan
Masjid yang Perlu Dilakukan Renovasi ....................... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Pesta demokrasi lima tahunan atau yang dapat dikatakan pemilu merupakan
momen untuk menentukan perwakilan rakyat yang dipilih oleh rakyat untuk
menjadi perwakilannya di pemerintahan yang bertugas membangun bangsa1. Salah
satu yang akan dibahas oleh peneliti adalah pemilihan umum anggota legislatif
DPRD. Terselenggaranya pemilu di Indonesia cenderung bebas dengan dikaitkan
dengan sistem mayoritas atau suara terbanyak. Karena itu banyak caleg yang
berlomba-lomba memperebutkan suara terbanyak, maka dari itu diperlukan
marketing politik.
Setiap waktu sistem pemilu mengalami kemajuan dan akan berdampak pada
strategi yang digunakan caleg untuk memenangkan pemilu salah satunya melalui
pemasaran politik. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
kemenangan yang diraih ketua DPRD Kota Depok yang berasal dari fraksi PDI
Perjuangan bernama Hendrik Tangke Allo saat pemilu legislatif 2014 dengan
menggunakan marketing politik. Marketing politik dapat membantu seorang
kandidat politik untuk berhubungan langsung atau tidak langsung dengan
masyarakat secara efisien serta efektif.
1 Ni’matul Huda dan M. Imam Nasef, Penataan Demokrasi dan Pemilu di Indonesia
Pasca-Reformasi (Jakarta, Kencana, 2017) h. 247.
2
Hubungan langsung dan tidak langsung tersebut dapat diartikan sebagai kampanye
secara kontak fisik atau dengan komunikasi secara tidak langsung melalui media massa2.
Para calon legislatif tersebut membangun strategi mulai dari visi misi atau program kerja
yang ditawarkan. Selain itu ketokohan calon sampai pada isu-isu yang disiapkan secara
baik oleh calon legislatif maupun partai politik. Berbagai strategi dilakukan oleh calon
legislatif untuk memenangkan pemilu tersebut karena sangatlah sulit untuk menguasai
legislatif terutama bagi calon legislatif pendatang baru seperti Hendrik Tangke Allo.
Selain itu caleg pendatang baru juga dituntut dalam melakukan marketing politik
dengan melihat permasalahan dan dapat menarik hati masyarakat agar mendapatkan
suara.Pada pemilu 2014 di Kota Depok, Raden Salamun Adiningrat selaku Ketua Komisi
Pemilihan Umum Kota Depok mengatakan, menjelang Pemilu Legislatif 2014, pihaknya
sudah memberikan sosialisasi pemilu legislatif 2014 kepada masyarakat. Dari 73 partai
politik yang terdaftar, hanya 34 partai politik yang berani mendaftar dalam ajang pesta
demokrasi 2014, dan hanya 12 partai politik yang dinyatakan lulus oleh KPU dalam
Pemilu legislatif 2014. Menurut Menkum HAM, seleksi berkas bakal calon legislatif telah
selesai pada 29 Mei 2013, dan terdapat 547 bacaleg dari semua partai yang lulus3.
DPRD Kota Depok adalah lembaga legislatif tingkat Kota yang berada di wilayah
Kota Depok. Peneliti mengambil anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan karena dari
12 yang dinyatakan lulus oleh KPU, perolehan kursi di DPRD Kota Depok adalah PDI
Perjuangan. PDI Perjuangan berusaha menaikan suara di kursi parlemen dan berupaya
2Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta:Yayasan Pustaka
Obor Indonesia, 2012), h. 128 3 Marieska Harya Virdhani, “KPU Depok siapkan 3.458 TPS untuk Pemilu 2014”, artikel ini
diakses pada 28 Oktober 2018 https://nasional.sindonews.com/
3
memenangkan Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia. Pada rapat pleno KPU
Kota Depok menyebutkan PDI Perjuangan berhasil meraih suara terbanyak dengan
jumlah 165.236 suara atau mendapatkan 11 kursi di DPRD Kota Depok dan menjadi
partai pemenang Pemilu Legislatif 2014 di Kota Depok4.
Ini dibuktikan dengan 49 calon yang diusung PDIP untuk menjadi anggota
legislatif pada Pemilu 2014 untuk wilayah dapil Depok dan terpilihnya 11 kandidat
yang akan duduk di kursi legislatif5. Kesebelas anggota yang mendapatkan kursi
legislatif dari partai PDIP di Kota Depok adalah sebagai berikut:
Tabel I.1. Jumlah Anggota PDI Perjuangan di DPRD
Kota Depok Periode 2014-2019
NO NAMA DAERAH
PEMILIHAN
1 Veronica Wiwin Widarini,
SE Depok - 1
2 Indah Ariani Depok - 1
3 Hj. Siti Sutinah Depok - 2
4 Rudy Kurniawan Depok - 2
5 Yuni Indriani, SE Depok - 3
6 Mad Arif Depok - 3
7 Hermanto Depok - 4
8 Sahat Farida Berlian, S.Pd Depok - 4
9 Rachmin Siahaan Depok - 5
10 Agustina Simanjuntak Depok - 5
11 Hendrik Tangke Allo, S.Sos Depok - 6
Sumber: Data Sekunder DPRD Kota Depok Tahun 2014-2019
4 Muhammad Hafil, “PDIP Depok Duduki 11 Kursi untuk DPRD”, artikel ini diakses pada
28 Oktober 2018 di https://www.republika.co.id/ 5 KPU, “Data Pileg 2014 Tk. Kota Depok”, data ini diakses pada 20 Oktober 2018 di
http://ppid.kpu.go.id/
4
Pembagian wilayah Kota Depok terbagi menjadi enam bagian. Depok 1 Kecamatan
Cimanggis, Depok 2 Kecamatan Cilodong dan Tapos, Depok 3 Kecamatan Sawangan,
Bojong Sari, dan Cipayung, Depok 4 Kecamatan Limo, Cinere, dan Beji, Depok 5
Kecamatan Sukmajaya, dan Depok 6 Kecamatan Pancoran Mas. Depok 1 hingga Depok
5 masing-masing dimenangkan oleh dua anggota DPRD yang berasal dari PDI
Perjuangan, tapi ternyata Depok 6 hanya terdapat satu yang terpilih menjadi anggota
DPRD yaitu Hendrik Tangke Allo.
Alasan peneliti mengambil anggota DPRD Kota Depok dikarenakan PDI
Perjuangan di legislatif Kota Depok cenderung fluktuatif, ini bisa dilihat dari hasil
perolehan kursi DPRD dari periode 1999, 2004, 2009 dan 2014, berikut data yang berhasil
diperoleh:
Tabel.I.2. Perolehan Kursi DPRD Kota Depok Tahun 1999-2014
No Nama Partai Perolehan Kursi DPRD
1999 2004 2009 2014
1 PDI Perjuangan 12 kursi 5 kursi 5 kursi 11 kursi
2 PKS 3 kursi 12 kursi 11 kursi 6 kursi
3 PPP 7 kursi 4 kursi 2 kursi 4 kursi
4 Golkar 7 kursi 8 kursi 7 kursi 5 kursi
5 PAN 7 kursi 5 kursi 5 kursi 6 kursi
6 PKB 2 kursi 2 kursi 1 kursi 1 kursi
7 PBB 1 kursi - - -
8 Demokrat - 8 kursi 15 kursi 5 kursi
9 Gerindra - - 3 kursi 9 kursi
10 PDS - 1 kursi 1 kursi -
11 Hanura - - - 2 kursi
12 Partai Nasional
Demokrat - - - 1 kursi
Sumber : Data Sekunder DPRD Kota Depok tahun 1999-2019
5
Peneliti mengambil studi penelitian di Kota Depok karena mayoritas partai Kota
Depok adalah PKS, hal ini terbukti dengan kemenangan PKS selama dua periode
legislatif di Depok6. PDI Perjuangan berhasil memperoleh kursi di DPRD Kota Depok
terbanyak pada tahun 1999 dan 2014. Pernyataan tersebut menarik untuk diteliti karena
PDI Perjuangan berhasil memperoleh kursi terbanyak pada tahun 2014 mengalahkan
partai mayoritas di DPRD Kota Depok.
Dari penjelasan di atas ada beberapa alasan peneliti tertarik melakukan penelitian
terhadap Hendrik Tangke Allo atau masyarakat di antaranya:
Pertama, Hendrik Tangke Allo merupakan anggota legislatif pendatang baru dari
PDI Perjuangan Daerah Pemilihan Depok 6 yang sudah menjabat sebagai Ketua DPRD
di Kota Depok periode 2014-2019. Majunya Hendrik Tangke Allo dalam pemilu legislatif
periode 2014-2019 ini merupakan kali pertama baginya dapat menduduki kursi legislatif
di DPRD Kota Depok. Walaupun kali pertama ia terpilihnya menjadi wakil rakyat di
DPRD Kota Depok, saat pemilu legislatif Hendrik Tangke Allo mendapatkan suara
terbanyak dibandingkan calon-calon yang berasal dari dapil 6 lainnya.
Kedua, Hendrik Tangke Allo memperoleh suara terbanyak 5.808 suara lebih
unggul dari sebelas kandidat anggota legislatif yang berasal dari PDI Perjuangan dan
menjadi satu-satunya calon legislatif dari Dapil 6 yang berhasil mendapatkan kursi di
DPRD Kota Depok. Pada perolehan suara kandidat anggota Legislatif dari PDI
Perjuangan pada pemilu legislatif tahun 2014 dalam memperebutkan sebelas kursi.
6 Restu Diana Putri, “Takhta PKS yang Langgeng di Depok”, artikel ini diakses pada 22
Oktober 2018 di https://tirto.id/
6
Ketiga, Hendrik Tangke Allo yang berasal dari partai PDI Perjuangan
memperoleh kursi ketua DPRD mengalahkan PKS yang selama dua periode selalu
mendominasi kursi DPRD Kota Depok.
Keempat, saat berlangsungnya pemilu Hendrik Tangke Allo merupakan calon
legislatif yang beragama non muslim. Walaupun beragama non muslim Hendrik Tangke
Allo memperoleh suara terbanyak di Dapil 6 mengalahkan enam calon legislatif lain yang
berasal dari partai PDI Perjuangan. Wilayah Dapil 6 berada di daerah Pancoran Mas
dengan penduduk mayoritas beragama islam sebanyak 236.316 dari 259.124 jiwa7.
Keenam, alasan peneliti memilih Hendrik Tangke Allo adalah untuk mengetahui
marketing politik yang digunakan anggota legislatif tingkat DPRD kota serta mengetahui
faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan strategi marketing politik.
Ketatnya peta persaingan di dapil 6 membuat Hendrik Tangke Allo dan tim intinya harus
bekerja ekstra keras. Selain persoalan-persoalan di atas, Hendrik Tangke Allo pun harus
berhadapan dengan persoalan nomor urut. Ini menjadi penting bagi seorang kandidat yang
bersaing karena nomor urut menjadi kunci kesuksesan seorang kandidat untuk
mendapaatkan suara dari para pemilihnya. Pada pemilu tahun 2014, Hendrik Tangke
Allo mendapat nomor urut satu .
Dari uraian di atas peneliti melihat strategi marketing seperti apakah yang
sekiranya bisa membantu Hendrik Tangke Allo untuk dapat memenangi pemilu 2014.
Untuk itu peneliti akan meneliti strategi marketing politik Hendrik Tangke Allo yang
7 Disdukcapil, “Profil Data Kependudukan Kota Depok s/d 25 Maret 2014”, data ini diakses
pada 3 November 2018 di http://disdukcapil.depok.go.id/
7
mengantarkan kemenangannya pada Pemilu Legislatif Depok 2014 dalam sebuah judul:
Strategi Marketing Politik Hendrik Tangke Allo dalam Pemilihan Anggota DPRD
Periode 2014-2019 di Kota Depok.
B. Pertanyaan Penelitian
Mengacu pada pembahasan masalah tentang Marketing Politik Hendrik Tangke Allo
pada kontestasi pemilu legislatif 2014 di Kota Depok di atas agar pembahasan yang
dilakukan oleh peneliti tidak melebar, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi marketing politik Hendrik Tangke Allo dalam
memenangkan Pemilu Legislatif 2014 di Kota Depok?
2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan strategi
marketing politik Hendrik Tangke Allo pada Pemilu Legislatif 2014 di Kota
Depok?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui strategi marketing politik Hendrik Tangke Allo dalam
upaya memenangkan Pemilu Legislatif 2014 di Kota Depok.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat apa saja yang
dihadapi oleh Hendrik Tangke Allo, karena Hendrik Tangke Allo berasal
dari PDI Perjuangan yang merupakan bukan partai mayoritas sebelum
pemilu legislatif 2014 di Kota Depok.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan Ilmu Politik
khususnya memperluas kajian tentang marketing politik dalam pemilu
legislatif.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini akan memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya
lebih mengetahui dan tidak terpengaruh oleh strategi marketing politik yang
dijalankan oleh politisi, selain itu agar masyarakat lebih cerdas dalam memilih
wakilnya di DPRD.
E. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa literature yang peneliti jadikan tinjauan pustaka yang bertujuan
untuk menemukan sisi menarik dan sisi lain dari penelitian ini di antaranya:
Pertama, adalah penelitian dalam jurnal yang berjudul: Pemasaran Politik
Caleg Pendatang Baru Wardi Ningsih dalam Pemilu (Studi Kasus Wardi Ningsih
Caleg PAN Dapil 1 Kabupaten Lamandau), oleh Ronny Sanjaya. Penulisan skripsi
merupakan hasil penelitian tentang caleg perempuan pendatang baru yang
menjadikan target utamanya yaitu perempuan karena caleg tersebut membawakan
program yang berkaitan dengan perempuan. Peneliti menjelaskan bahwa caleg
tersebut menggunakan pendekatan pull marketing seperti menggunakan spanduk,
poster dan lain-lain karena media televisi dan radio kurang popuer di kalangan
masyarakat Lamandau.
9
Caleg yang dibahas oleh peneliti ini memilih mengadakan kegiatan dalam skala
kecil untuk mendekatkan produk politiknya kepada para pemilih. Kegiatan yang
dilakukan adalah kegiatan yang berkaitan dengan produk politik yang dibawa
olehnya. Caleg tersebut juga menggunakan influencer tokoh yang berpengaruh
dalam menarik masyarakat untuk dapat memilihnya.
Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan
melakukan pendekatan deskriptif analitik. Sumber dan teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara. Untuk memperoleh data
yang lebih lengkap, penelitian ini menggunakan jenis data primer yang diperoleh
melalui penelitian langsung di lapangan termasuk keterangan dari langsung dari
informan yang berhubungan langsung dengan objek penelitian. Adapun informan
pada data primer padapenelitian ini adalah anggota legislatif pemenang 2014 di
Dapil 1 Kabupaten Lamandau yaitu berasal dari partai PDIP dan dari PAN, serta
ketua dan anggota tim suskses8. Penelitian ini memiliki persamaan dengan
pembahasan yang diteliti oleh peneliti seperti dalam penelitian ini membahas
tentang marketing politik calon pendatang baru dengan menjelaskan tokoh, serta
kesamaan dalam memilih metodelogi yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif
dan pengumpulan data dengan wawancara.Namun, terdapat perbedaan dalam
pembahasan penelitian ini seperti membahas calon legislatif perempuan dan lokasi
penelitian yang berbeda. Pada penelitian ini hanya menggunakan data primer
sedangkan peneliti menggunakan data primer dan sekunder.
8 Ronny Sanjaya, “Pemasaran Politik Caleg Pendatang Baru Dalam Pemilu (Studi Kasus Wardi
Ningsih Caleg PAN Dapil 1 Kabupaten Lamandau”, Jurnal Politika, Vol 8, No. 1 (April 2017): h.
111.
10
Kedua, adalah penelitian dalam skripsi yang berjudul: Marketing Politik Calon
Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah dalam Pemilihan Anggota DPR RI Periode
2014-2019, oleh Sulastri Damayanti. Peneliti menjelaskan caleg tersebut berasal
dari partai islam dan merupakan caleg incumbent. Peneliti menjelaskan caleg
tersebut melakukan marketing politik melaui produk politik, pasar politik dan
positioning politik (penanaman dan penempatan image). Upaya positioning yang
dilakukan caleg dan tim suksesnya dengan cara menanamkan image kedekatan
dengan masyarakat. Selain pendekatan dengan masyarakat, caleg tersebut
melakukan image kedekatan hubungan dengan media dan image kerja nyata.
Upaya saluran tatap muka juga dilakukan oleh caleg Ledia Hanifa, karena
diyakini bahwa tatap muka dapat dengan mudah diterima oleh hati masyarakat dan
tidak semua masyarakat dapat mengakses media. Adapun faktor pendukung caleg
tersebut pada Pemilihan Anggota Legislatif periode 2014-2019 terdiri dari beberapa
faktor seperti, keberhasilan marketing politik, popularitas, jaringan, dan finansial.
Adapun faktor penghambatnya adalah black campaign dan politik uang 9.
Pada penelitian ini memiliki persamaan dengan pembahasan peneliti yaitu
membahas marketing politik dalam memenangkan kursi legislatif periode 2014-
2019. Namun terdapat perbedaan yaitu pada penelitian ini membahas tentang calon
legislatif DPR RI incumbent sedangkan peneliti membahas calon legislatif DPRD
pendatang baru. Pada penelitian ini membahas caleg yang berasal dari partai politik
9 Sulastri Damayanti, “Marketing Politik Calon Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah
Dalam Pemilihan Anggota DPR RI Periode 2014-2019”, (Skripsi Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014) h. 103
11
islam, sedangkan peneliti membahas caleg yang berasal dari partai berideologi
pancasila.
Ketiga, adalah jurnal yang berjudul: Strategi Zukri dalam Memperoleh Suara
pada Pemilihan Legislatif Provinsi Riau Tahun 2014, oleh Lizbeth Lindrieny.
Peneliti menjelaskan caleg dapil VI yang bernama Zukri merupakan figur yang
dikenal masyarakat sebagai putra daerah yang memiliki modal yang besar untuk
maju dalam pemilihan legislatif Provinsi Riau tahun 2014 serta aktif di beberapa
organisasi dan mudah bersosialisasi dengan masyarakat. Caleg tersebut juga dapat
memberikan solusi atas keinginan dan kebutuhan masyarakat sehingga menjadikan
faktor keberhasilan caleg tersebut dalam pemilihan legislatif di Riau. Strategi
pemasaran politik yang digunakan oleh caleg beserta tim suksesnya yaitu dengan
merebut simpati masyarakat.
Pemahaman tentang perilaku pemilih menjadikan faktor yang mempengaruhi
perilaku pemilih untuk memilih caleg tersebut dalam memenangkan pemilihan
legislatif sangatlah penting. Membentuk tim sukses pemenangan yang dilakukan
caleg tersebut bertujuan untuk membantu dirinya dalam melakukan sosialisasi
kepada pemilih dalam melakukan kampanye. Untuk mengetahui komitmen,
integritas dan sekaligus media perkenalan diri. Seorang caleg harusnya banyak
turun langsung di tengah masyarakat.
Masyarakat sebagai pemilih pasti ingin mengetahui secara langsung figur caleg
yang akan dipercayakan menjadi wakil mereka di parlemen. Caleg bernama zukri
ini pernah menjadi anggota legislatif pada tahun 2009. Selama menjabat, dirinya
berhasil mendengar aspirasi masyarakat dan sering terjun langsung kepada
12
masyarakat. hal tersebut dilakukan lagi saat kampanye untuk pemilihan legislatif
Provinsi Riau tahun 201410.
Pada penelitian ini memiliki persamaan dengan peneliti yaitu tentang strategi
ketokohan calon legislatif dalam pemilihan legislatif yang memiliki persamaan
aktif dalam berorganisasi. Namun dalam penelitian ini memiliki perbedaan yaitu
mengenai calon incumbent yang berasal dari Riau, berbeda dengan peneliti bahas
yaitu mengenai calon pendatang baru yang berasal dari Kota Depok.
Keempat, adalah jurnal yang berjudul: Strategi Komunikasi Pemasaran Politik
dalam Kampanye Calon Legislatif Terpilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
dalam Pemenangan Pileg 2014 Kota Pekanbaru, oleh Nita Ria Liliana. Peneliti
menjelaskan partai PPP menyeleksi para kandidat yang akan mencalonkan diri
menjadi calon legislatif dengan memberi persyaratan pada pihak calon kandidat
untuk melakukan beberapa tes umum, seperti tes kejiwaan dan tes bebas dari
narkoba. Proses komunikasi yang dilakukan adalah mengenal khalayak mana yang
akan dipengaruhi dan mengetahui daerah mana tempat pemilihannya.
Selanjutnya menyampaikan visi, misi maupun program yang akan
dilaksanakan sebelum dan sesudah duduk terpilih menjadi anggota DPRD Kota
Pekanbaru. Peran keaktifan media massa sangat diperlukan dalam melakukan
komunikasi pemasaran politik dalam kampanye. Karena media dapat menjangkau
masyarakat yang belum mengenal dan mengetahui caleg.
10 Lizbeth Lindrieny Lubis, “Strategi Zukri Dalam Memperoleh Suara Pada Pemilihan
Legislatif Provinsi Riau Tahun 2014”, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol 4, No. 2 (2 Oktober 2017):
h. 9.
13
Langkah-langkah kampanye yang dilakukan dengan melakukan perencanaan
persiapan, pemetaan potensi, kemudian mengadakan sosialisasi program yang
mendukung pembentukan citra positif terhadap caleg tersebut. selain itu caleg juga
diharapkan dapat turun langsung kelapangan untuk melakukan komunikasi
terhadap masyarakat yang pernah memilihnya pada pileg 201411. Pada penelitian
ini memiliki persamaan dengan peneliti yaitu menjelaskan strategi pemasaran
politik pada ajang pemilu legislatif. Namun dalam penelitian ini memiliki
perbedaan partai dengan pembahasan peneliti. Partai yang dibahas dalam penelitian
ini yaitu PPP dan partai yang dibahas oleh peneliti yaitu PDI Perjuangan. Pada
penelitian ini menjelaskan persyaratan pada para calon legislatif seperti beberapa
tes sebelum berhasil menduduki kursi legislatif.
Kelima, adalah jurnal yang berjudul: Marketing Politik Pasangan Kepala
Daerah dalam Pemilukada (Studi Kasus Tim Sukses Pemenangan Pasangan Abah
Anton dan Sutaji dalam Pemilukada Kota Malang 2013), oleh Muchammad Ichsan
Saputra, dkk. Penelitian ini difokuskan pada tim sukses pemenangan Abah Anton
dan Sutaji. Penelitian ini menunjukan bahwa marketing politik yang dilakukan
kedua figure tersebut dengan melakukan pembentukan figure dan program-program
kampanye yang kompleks mencakup dari penentuan produk politik, promotion,
place, price dan segmantasi pemilih. Peneliti menjelaskan bahwa pemilihan
berbagai strategi kampanye yang dilakukan tim sukses pasangan tersebut tersebut
sangat efektif dalam proses pengenalan, pembentukan proses ketersukaan dan
11 Nita Ria Liliana, “Strategi Komunikasi Pemasaran Politik Dalam Kampanye Calon
Legislatif (Caleg) Terpilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dalam Pemenangan Pileg 2014
Kota Pekanbaru”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 2, No. (Oktober 2015): h. 10
14
sampai pada proses dipilihnya pasangan tersebut di tempat pemungutan suata
(TPS).
Peran utama marketing politik yang dilakukan kedua pasangan kandidat
tersebut adalah memperkuat popularitas, elektabilitas secara efisien dan pengenalan
platform pasangan terhadap calon pemilih. Faktor pendukung berupa dukungan
penuh oleh ulama-ulama NU, serta figure kedua kandidat tersebut yang dikenal baik
dan dermawan. Selain itu faktor penghambat yang dirasakan oleh pasangan
kandidat tersebut adalah tidak solidnya tim koalisi dari PKB dan Gerindra yang
masih membawa kepentingan partainya masing-masing dan lawan-lawan politik
yang kuat dan berkuasa di Kota Malang12.
Pada penelitian ini memiliki persamaan dengan peneliti yaitu tentang
marketing politik figur kandidat. Namun dalam penelitian ini membahas tentang
pemilukada yang berada di Malang berbeda dengan pembahasan peneliti mengenai
pemilu legislatif di Kota Depok. Dalam penelitian ini memiliki fokus pembahasan
mengenai tim sukses pemenangan kandidat pemilukada, berbeda dengan
pembahasan peneliti mengenai sosok tokoh dalam pemenangan legislatif.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu
suatu model penelitian yang bersifat deskriptif dengan cara menganalisis peristiwa
12 Muchammad Ichsan Saputra, dkk, “Marketing Politik Pasangan Kepala Daerah dalam
Pemilukada (Studi Kasus Tim Sukses Pemenangan Pasangan Abah Anton dan Sutiaji dalam
Pemilukada Kota Malang 2013”, Jurnal Administrasi Publik, Vol. 2 No. 2 (tanpa bulan, tanpa
tahun): h. 250.
15
atau temuan di lapangan berdasarkan data-data berupa arsip, dokumen, dan
artikel13. Tujuan penelitian kualitatif yaitu untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam terutama strategi marketing politik beserta hambatan dan dukungan
Hendrik Tangke Allo dalam memenangkan pemilu legislatif hingga menjadi ketua
DPRD.
2. Sumber Data
Sumber pengambilan data dibagi menjadi dua karakteristik data, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di
lapangan yang berasal dari sumber-sumber terkait. Sedangkan data sekunder
merupakan data yang didapatkan peneliti secara tidak langsung melalui sumber
yang sudah ada seperti jurnal, artikel, dokumen pribadi, browsing data internet14.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk data yang sangat bermanfaat dalam
pendekatan kualitatif yang berhubungan dengan masyarakat. Wawancara
memungkinkan peneliti dalam mencaritahu tanggapan dan pandangan berbagai
pemangku kepentingan (stakeholder) dan publik15. Wawancara dilakukan secara
mendalam kepada informan terkait, dalam hal ini: Hendrik Tangke Allo selaku
anggota legislatif yang memenangkan pemilu legislatif sekaligus ketua DPRD Kota
Depok dan ketua DPC PDI Perjuangan Depok, Ikra Vani Hilman selaku Sekertaris
13 Lisa Harison, Metodologi Penelitian Politik (Jakarta: Kencana, 2016), h. 86. 14 Pupuh Fathurahman, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia,
2011), h. 146.
15 Christine Daymon dan Immy Holloway, Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public
Relations dan Marketing Communications (Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2008), h.258
16
DPC PDI Perjuangan Kota Depok, dan Iwan selaku Tim Inti Pemenangan Hendrik
Tangke Allo yang berasal dari PDI Perjuangan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan bentuk metode pengumpulan data kualitatif dengan
menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek pribadi atau oleh orang
lain yang berkaitan tentang subjek tersebut. Dokumentasi terbagi menjadi dua
bagian yaitu, dokumentasi pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi
merupakan catatan seseorang secara tertulis mengenai pengalaman, tindakan, dan
kepercayaannya16. Dokumen jenis ini dapat berupa biografi Hendrik Tangke Allo.
Dokumen resmi berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga
sosial, seperti dokumen yang didapatkan di KPU Kota Depok dan dokumen DPRD
Kota Depok.
4. Teknik Analisis Data
Teknik penulisan ini bersandar pada buku Panduan Penyusunan Proposal dan
Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses penulisan studi ini terdiri dari tiga bagian yaitu
reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dilakukan dengan
cara meringkas data serta pengelompokan data agar peneliti dapat menemukan
tema-tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data. Data dibuat dalam bentuk
kalimat dan paragraf dapat menjawab permasalahan berdasarkan teori yang akan
digunakan, yaitu teori marketing politik. Penyajian data melibatkan langkah-
16 Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Sukabumi: CV Jejak,
2018), h, 153.
17
langkah mengorganisasikan seluruh data untuk membantu proses analisis. Pada
komponen terakhir, yaitu penarikan kesimpulan merupakan hasil akhir dari
penyelesaian analisis seluruh data17.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penulisan skripsi ini peneliti akan menyusun pembahasan menjadi
beberapa bagian untuk memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, dari
sistematika penulisan terbagi menjadi lima bab sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini peneliti berusaha memaparkan permasalahan
yang melatarbelakangi penulisan dengan pembagian pembahasan seperti rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,
sistematika penulisan yang memiliki tujuan mengenai penelitian Strategi Marketing
Politik Anggota Legislatif Pada Pemilu Legislatif 2014: Studi Atas Hendrik Tangke
Allo, S.Sos Caleg PDI Perjuangan Dalam Pemilihan Anggota DPRD Periode 2014-
2019 Di Kota Depok melalui pendekatan teori komunikasi politik dan marketing
politik sebagai pendekatan yang menjelaskan pokok permasalahan penelitian
dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Bab II Kajian Teoretis. Pada bab ini berisi mengenai teori-teori sebagai
pendekatan yang menjelaskan pokok permasalahan penelitian ini dengan
menggunakan teori komunikasi politik dan marketing politik. Teori ini akan
menjawab penelitian yang berjudul Strategi Marketing Politik Anggota Legislatif
Pada Pemilu Legislatif 2014: Studi Atas Hendrik Tangke Allo, S.Sos Caleg PDI
17 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2007), h. 104-
106.
18
Perjuangan Dalam Pemilihan Anggota DPRD Periode 2014-2019 Di Kota Depok
yang sudah dipaparkan dalam Bab I pendahuluan.
Bab III gambaran umum. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang biografi
dan profil tokoh Hendrik Tangke Allo dengan menjelaskan visi misi dan program
saat pemilihan anggota DPRD periode 2014-2019 di Kota Depok
Bab IV temuan dan analisis. Pada bab ini membahas tentang isi penelitian
secara umum dengan data-data yang telah dikumpukan oleh peneliti dan
menganalisis data yang sudah diperoleh mengenai strategi marketing politik
Hendrik Tangke Allo dalam pemilihan anggota DPRD periode 2014-2019 di Kota
Depok menggunakan teori yang telah dijabarkan pada bab dua.
Bab V penutup. Bab sebagai penutup dan peneliti akan memaparkan
kesimpulan, saran, dan rekomendasi untuk penelitian yang akan datang, sekaligus
menjadi penutup pada permasalahan Strategi Marketing Politik Hendrik Tangke
Allo dalam pemilihan anggota DPRD periode 2014-2019 di Kota Depok.
19
BAB II
KERANGKA TEORETIS DAN KONSEPTUAL
Peneliti mencoba memaparkan beberapa teori yang dianggap tepat untuk
menjelaskan konseptualisasi strategi dan marketing politik yang berkaitan dengan
penelitian Strategi Marketing Politik Hendrik Tangke Allo dalam Pemilihan
Anggota DPRD Periode 2014-2019 di Kota Depok agar menjadi sebuah analisa
yang tepat sesuai data yang ditemukan. Peneliti akan menggunakan teori 9 model
elemen marketing politik yang dikemukakan oleh Adman Nursal, yaitu: Pass
Marketing, Push Marketing, Pull Marketing, Positioning, Person, Policy, Party,
Polling, Presentation untuk mengetahui strategi marketing politik Hendrik Tangke
Allo dalam memenangkan pemilu legislatif 2014 di Kota Depok.
A. Konseptualisasi Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang diartikan sebagai sebuah
seni sebuah pemimpin atau panglima yang digunakan dalam peperangan, atau biasa
disebut “the art of the general. Dalam pengertian umum, strategi merupakan cara
untuk mendapatkan sebuah pencapaian tujuan dan kemenangan18. Pada masa awal
industrialisasi, makna strategi hanya sebatas militer atau peperangan, hingga
akhirnya strategi diperlukan dalam bidang ekonomi. Sejak saat itu makna strategi
meluas diberbagai aspek kehidupan, terutama pada bidang politik19.
18 S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2006), h. 139.
19 Peter Schroder, Strategi Politik (Jerman: Nomos, Baden-Baden, 2000), h. 5.
20
Menurut Peter Schroder, strategi politik adalah strategi yang digunakan untuk
merealisasikan keinginan atau cita-cita politik dengan tujuan yaitu untuk mencapai
sebuah kemenangan. Kemenangan dapat berupa memperoleh suara terbanyak
dalam pemilu atau memperoleh suara terbanyak dalam pemberlakuan suatu
kebijakan20.
Strategi kampanye untuk memperoleh kekuasaan seringkali dipandang sebagai
hal yang buruk, bahkan oleh partai politik sendiri. Tetapi jelas bahwa tanpa
adanya kekuasaan yang dimiliki oleh politisi atau partai sendiri, maka konsep
politik pihak lainlah yang akan diterapkan. Lazim apabila politisi atau partai
politik akan menganggap bahwa konsep yang dibuat oleh pihak lain itu tidak
lebih baik daripada konsep yang mereka buat sendiri21.
Dalam konteks politik, strategi sangat diperlukan dalam komunkasi politik untuk
memenangkan pemilu. Para kontestan politik akan menarik perhatian masyarakat
dengan cara menyesuaikan karakteristik masyarakat tersebut. Dengan kata lain,
kontestan politik akan berusaha memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
dengan melakukan pendekatan ideologi agar dapat menarik pemilih untuk memilih
kontestan politik tersebut saat di bilik suara22.
B. Konseptualisasi Marketing Politik
Istilah marketing biasa diterapkan dalam disiplin ilmu yang menghubungkan
produsen dengan konsumen. Dalam hal ini produsen akan memperkenalkan produk
kepada konsumen dan berusaha membuat barang atau jasa yang dijual akan terlihat
menarik dan berkualitas dibandingkan dengan pesaing yang lain dan meyakinkan
20 Philippe J. Maarek, Campign Communication and Political Marketing ( London: Wiley
Blackwell, 2003) h. 29 21 Philippe J. Maarek, Campign Communication and Political Marketing, h 30 22 Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia, 2012), h.109
21
masyarakat23. Menurut Adman Nursal, marketing merupakan cara perusahaan atau
organisasi dalam melakukan sebuah bisnis dengan tujuan untuk mencapai kepuasan
konsumen. Dalam dunia bisnis, produsen memiliki kesempatan yang sama dalam
memasarkan sebuah produk dan konsumen bebas untuk menentukan pilihannya24.
Sedangkan politik adalah sebuah usaha untuk mencapai suatu masyarakat yang
lebih baik dengan berbagai macam cara25.
Dalam konteks politik, marketing politik adalah penyebarluasan informasi
mengenai program kerja, kandidat atau partai politik oleh komunikator politik
melalui saluran komunikasi tertentu, tujuannnya adalah untuk merubah dan
meyakinkan masyarakat atau calon pemilih sesuai dengan kemauan pemberi
informasi26. Dalam konteks ekonomi, marketing politik berhubungan dengan
keuntungan pribadi dan kepuasan konsumen karena bahwasannya marketing dalam
ekonomi lebih kepada cara pemasaran produk.
Konsep marketing politik diperkenalkan dari penyebaran paham sosial pada
bidang pembangunan dengan menggunakan cara pemasaran komersil27. Seiring
berkembangnya zaman, politik dituntut melakukan sebuah strategi marketing
politik terutama di negara yang menerapkan demokrasi. Marketing politik dapat
membatu institusi politik untuk membawa sebuah produk kepada masyarakat dalam
23 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h. 128 24Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, Sebuah Pendekatanj
Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPRD, Presiden (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 4 25 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.
14 26 Hafied Changara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h. 277 27 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h. 158.
22
bentuk memberikan produk politik dan meyakinkan masyarakat jika produk politik
tersebut lebih baik dibandingkan dengan pesaing yang lain.
Menurut Philippe J. Maarek marketing politik merupakan pembuatan prinsip
pemasaran dalam kampanye politik yang terdiri dari prosedur-prosedur, individu,
organisasi, yang menyertakan analisa, pengembangan, serta strategi manajemen
kampanye oleh aktor-aktor yang ingin mengarahkan opini publik terhadap ideologi
mereka. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Philip J. Maarek, marketing politik
merupakan sebuah cara komunikasi politik yang umum digunakan sebagai sarana
dalam memperoleh tujuan komunikasi politik28.
Sementara menurut O’Cass berpendapat bahwa marketing politik merupakan
sebuah teknik marketing dalam sebuah partai politik yang bertujuan untuk
mempengaruhi pemilih untuk menghasilkan keputusan politik dengan
menggunakan analisis pasar, implementasi, perencanaan, dan kontrol terhadap
proses kampanye politik. Selain itu menurut menurut O’Cass teknik-teknik
marketing politik dapat meningkatkan kemampuan kontestan politik untuk
mempengaruhi para pemilih29. Dari beberapa pengertian, dapat disimpulkan bahwa
marketing politik pada hakikatnya merupakan sebuah kegiatan yang menggunakan
teknik pemasaran komersial dalam bentuk politik. Dalam kegiatan tersebut
kontestan politik akan berusaha mendapatkan suara dari para pemilih untuk
memenangkan sebuah kontestasi politik dan memperoleh kekuasaan.
28 Philippe J. Maarek, Campign Communication and Political Marketing ( London: Wiley
Blackwell, 2003) h. 2 29 Jennifer Less-Marshment, Marketing Politics: Prinsiples and Application (London: Routledge
Publication, 2009), h. 693.
23
Marketing politik bertujuan untuk membantu kontestan politik untuk mengenali
target masyarakat yang akan ditujukan untuk menyebarkan program kerja dan isu
politik sesuai dengan aspirasi masyarakat agar menciptakan keefektifitasan dalam
berkomunikasi30. Adanya marketing politik dapat membuat seorang politikus lebih
dekat dengan masyarakat serta membangun citra yang baik agar dapat menarik hati
pemilih.
Ilmu marketing politik merupakan sebuah bidang ilmu yang baru berkembang
pada tahun 1990an yang bermula dari Amerika Serikat dan meluas di Inggris. Ilmu
marketing politik muncul dari beberapa ilmuan yang berkontribusi dalam
melahirkan kajian ini, salah satu ilmuan yang mepopulerkan kajian ini yaitu
Nicholas J.O’Shaughnessy. Sejak tahun 2007 O’Shughnessy menjabat sebagai
profesor di bidang Ilmu Marketing di Queen Mary, University of London31.
Perkembangan markating politik sebagai bidang kajian akademik maupun
praktek sangat terkait dengan kecenderungan menguatnya persaingan parpol dan
kandidat dalam arena pemilihan umum yang berbasis sistem pemilu langsung.
Dalam arena pemilu yang seperti ini, para kandidat dan parpol, masing-masing
berusaha mendapatkan dukungan sumber daya politik dan legitimasi politiknya.
Marketing politik sebagai bidang ilmu berkembang seiring perkembangan aena
pasar politik (political market place) ketika pemilu berlangsung. Lima arena
pasar politik tersebut yaitu media, pemilih, donatur politik, organisasi partai dan
kelompok penekan, aktivis politik dan konstituen32.
Pemilihan presiden tahun 1952 menandai dimulainya pemasaran politik modern
di Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya, kedua partai utama yaitu Partai
Demokrat dan Partai Republik menyediakan anggaran khusus untuk komunikasi
30 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h. 158. 31 Nyarwi Ahmad, Manajemen Komunikasi dan Marketing Politik (Yogyakarta: Pustaka Zaman,
2012), h. 333-334. 32 Nyarwi Ahmad, Manajemen Komunikasi dan Marketing Politik, h.336
24
politik. Partai Republik selangkah lebih maju dalam mendukung pencalonan
Eisenhower dengan meminta jasa perusahaan hubungan masyarakat BBDO
(Batten, Barton, Durstin, dan Osborne) 33. Konsep marketing politik berkembang
kembali ketika Bill Clinton menghadapi persaingan menjadi Presiden Amerika.
Saat itu, televisi memegang peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan
komersil kepada pasar pada tahun 1980-an. Di Indonesia, perkembangan marketing
politik dibangun oleh beberapa faktor seperti, sistem multipartai yang membuat
siapapun bebas mendirikan partai politik yang mengakibatkan persaingan
merebutkan suara semakin tajam, pemilih bebas menentukan pilihannya, kebebasan
partai dalam menentukan ideologi, para elit politik akan berusaha mengambil
bagian dengan orang yang berkepentingan34.
Kontestan politik harus dapat melakukan kampanye guna untuk menarik
perhatian para pemilih agar kontestan politik tersebut dapat meraih suara terbanyak
saat pemilihan umum. Konsep yang digunakan untuk meraih suara para pemilih
yaitu menggunakan konsep 9P yang dikemukakan oleh Adman Nursal di antaranya,
positioning, polling, policy, person, party, presentation, pass marketing, push
marketing, dan pull marketing.
B.1 Push Marketing
Push marketing adalah sebuah usaha marketing agar kampanye dan program
kerja yang ditawarkan oleh kontestan politik dapat menyentuh para pemilih secara
33 Philippe J. Maarek, Campign Communication and Political Marketing ( London: Wiley
Blackwell, 2003) h. 11 34 Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 9
25
langsung. Strategi sentuhan langsung tersebut memungkinkan para pemilih ikut
terlibat langsung dalam produk politik tersebut35. Kontestan politik akan berusaha
untuk mendekatkan diri kepada masyarakat agar memilih dan datang ke bilik suara
untuk mencoblos kontestan tersebut. Pendekatan tersebut dapat digunakan oleh
kontestan politik dengan memberikan alasan yang rasional kepada para pemilih
agar bersedia mendukung kontestan politik tersebut36. Strategi sentuhan langsung
dengan para pemilih tersebut memungkinkan para pemilih ikut terlibat langsung
dalam kampanye politik tersebut. Para pemilih akan merasa diakui oleh kontestan
politik tersebut dan secara tidak sadar akan melakukan sebuah promosi atau
kampanye kepada orang-orang sekitarnya37. Hal tersebut secara langsung akan
membangun citra politik kontestan politik tersebut.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya push marketing merupakan
sebuah strategi kampanye dengan melakukan pertemuan langsung atau tatap muka
dengan para pemilih yang tujuannya agar calon pemilih tersebut berkenan
mendukung kontestan politik yang bersangkutan. Strategi tersebut dapat dikatakan
sebagai blusukan dengan tujuan agar kedekatan kontestan politik dengan para
pemilih semakin dekat.
B.2 Pass marketing
Pass marketing merupakan sebuah strategi marketing politik yang melibatkan
seorang atau kelompok yang berpengaruh (influencer) bagi para pemilih. Influencer
35 Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemil, h.259. 36 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h. 217 37 Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 260
26
tersebut dapat berupa tokoh-tokoh, organisasi sosial dan massa yang sangat
bepengaruh bagi para pemilih. Para influencer tersebut akan mempengaruhi opini
dan meyakinkan para pemilih untuk memilih serta mendukung kontestan politik
yang bersangkutan38.
Strategi pass marketing dilakukan kontestan politik untuk menjalin hubungan
dengan para influencer. Strategi ini akan sukses dilakukan jika dilakukan dengan
seorang atau sekelompok yang paling tepat dalam mengumpulkan massa yang
dapat dipengaruhi opininya oleh influencer tersebut. Penggunaan influencer
merupakan strategi yang memiliki manfaat yang besar karena tersebut dapat
melanjutkan pesan yang disampaikan oleh kontestan politik kepada khalayak.
B.3 Pull marketing
Strategi pull marketing menggunakan media sebagai pembentukan popularitas
kontestan politik. Kontestan politik harus membangun image yang baik agar para
pemilih dapat menentukan pilihannya sesuai dengan yang diharapkan. Media
diharuskan menjaga kampanye dan program kerja kontestan dengan melakukan
pesan yang berkesan kedalam benak masyarakat. Strategi tersebut harus berisikan
segala penanganan permasalahan yang dihadapi oleh khalayak39.
Strategi kampanye menggunakan pull marketing merupakan suatu hal yang
menarik dalam kontestasi pemilihan umum. Kontestan harus memperhatikan image
dirinya untuk meyakinkan kepada para pemilih bahwa produk politiknya lebih
sejalan dengan keinginan para pemilih. Kampanye perlu dikemas secara terstruktur
38 Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h.263 39 Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h.242
27
disertai waktu yang tepat serta pesan yang terus menerus diulang. Pengulangan
pesan tersebut dapat membuat khalayak tidak mudah melupakan pesan politik yang
disampaikan. Media yang dapat digunakan dalam strategi pull marketing yaitu;
internet, pamflet, baliho, dan spanduk.
B.4 Positioning
Positioning merupakan langkah penting bagi kandidat politik dalam melakukan
marketing politik. Positioning merupakan pembentukan sebuah image agar
kandidat terlihat unggul dibandingkan dengan para pesaingnya dan para pemilih
dapat membedakan suatu kandidat dengan kandidat politik lainnya40. Positioning
merupakan sebuah kunci keberhasilan dalam melakukan pemasaran. Cara kerja
positioning yaitu dengan memasuki pikiran para pemilih agar sebuah kandidat
memiliki karakteristik tertentu beserta keunggulannya. Dalam pembentukan
positioning, kandidat akan berusaha mendapatkan simpati dari para pemilih dengan
cara melakukan penawaran politik kepada para pemilih yang menjadi sasaran
sebuah kontestan pemilu41.
B.5 Person (Figur)
Di dalam sebuah pemilu, pembentukan person sangat menentukan sebuah
keputusan pilihan. Person atau figur akan dilihat oleh masyarakat berupa
kemampuan pemecahan masalah, menyusun rencana, pengorganisasian, ahli dalam
bidang tertentu, dan pesona fisik seorang kandidat42. Pada penilaian masyarakat
40 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h 215 41 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 142 42 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 209
28
tersebut, seorang kandidat akan menunjukan person yang dimilikinya sebaik
mungkin dibandingkan dengan pesaingnya.
B.6 Party (Partai)
Dalam sebuah marketing politik, partai merupakan sebuah produk politik. Partai
dapat membentuk makna politik melalui atribut partai, seperti latar belakang partai
dan ideologi partai. Tanpa adanya partai, sangat sulit seorang kandidat politik dapat
memenangkan pemilu. Banyak masyarakat yang memilih hanya karena
berdasarkan faktor partai, tanpa memikirkan kebijakan yang dibuat serta kandidat
yang akan dicalonkan43. Selain itu masyarakat akan memilih berdasarkan partai
atau kandidat mana yang akan mewakili suaranya. Seorang kandidat, partai poitik
beserta ideologinya merupakan identitas sebuah institusi politik yang akan
berpengaruh pada loyalitas pemilih44.
B.7 Presentation (Presentasi)
Presentation adalah memberikan informasi produk politik yang dilakukan oleh
kandidat dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan politik dengan menggunakan
media dan simbol tertentu. Penggunaan sebuah simbol dalam melakukan presentasi
bertujuan untuk menarik perhatian para pemilih dalam menyampaikan substansi
sebuah produk45. Dalam melakukan sebuah presentasi di depan khalayak, para
kandidat politik hendaknya melakukan pidato atau retrorika yang mengedepankan
43 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 216 44 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h 201 45 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 219
29
substansi dan efektivitas pidato berupa nada, perkataan, pengucapan, dan bahasa
tubuh yang menarik perhatian para pemilih.
B.8 Policy (Kebijakan)
Policy dalam marketing politik merupakan sebuah kebijakan yang belum
terrealisasikan dan ditawarkan oleh kandidat politik yang tujuannya yaitu
membawa kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Policy yang ditawarkan
kandidat dapat berupa aspek ekonomi, hukum, politik, pendidikan, budaya sosial,
dan sebagainya46. Policy menjadi sebuah keunggulan dalam melakukan kampanye
politik walaupun keunggulan policy tidak selalu menjadi faktor utama dalam
perolehan suara terbanyak.
Kepercayaan pemilih merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh
para kandidat politik dalam menawarkan policy dikarenakan banyak kebijakan yang
ditawarkan oleh pemilih sehingga mengurangi rasa kepercayaan dalam kebijakan
yang ditawarkan.
B.9 Polling (Survey)
Pada marketing politik, polling dapat berupa riset atau survey yang memiliki
tujuan untuk mengetahui keinginan masyarakat, sejauh mana penyebaran
kampanye, apa yang harus diubah ataupun diteruskan. Proses marketing politik
akan berjalan sesuai sasaran jika menggunakan polling dan aktivitas riset lainnya.
Tanpa adanya polling, kandidat politik sulit mengetahui arah yang akan dituju47.
46 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 194 47 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 298
30
Konsep strategi marketing dalam dunia bisnis dengan politik memiliki
persamaan dan perbedaan dalam penerapannya. Strategi marketing yang dalam arti
umum memiliki persamaan untuk mendapatkan sebuah keuntungan, akan tetapi
memiliki sebuah perbedaan dalam penerapannya. Marketing pada konteks ekonomi
merupakan cara memasarkan produk berupa barang, sedangkan dalam konteks
politik marketing menggunakan objek kontestan politik untuk mendapatkan suara
dari para pemilih.
Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis Strategi Marketing Politik
Hendrik Tangke Allo Dalam Memenangkan Pemilihan Anggota Legislatif
2014-2019 Di Kota Depok dengan menggunakan Pass Marketing, Push
Marketing, Pull Marketing, Positioning, Person, Policy, Party, Polling,
Presentation. Tujuan menggunakan teori dan konsep tersebut adalah untuk
mengetahui strategi kemenangan, dukungan, dan hambatan Hendrik Tangke Allo
pada pemilu legislatif 2014 dengan menyertakan data yang ditemukan dilapangan
sebagai penunjang penelitian yang dilakukan peneliti.
31
BAB III
GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini peneliti akan memaparkan tentang profil Hendrik Tangke Allo
yang merupakan subjek penelitian ini. Hendrik Tangke Allo yang merupakan
legislatif pendatang baru ini berhasil memenangkan kontestasi pemilu legislatif
Kota Depok 2014. Pada bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kota
Depok dan gambaran umum pemilu Kota Depok 2014.
A. Profil Hendrik Tangke Allo
Hendrik Tangke Allo atau biasa dipanggil bung Hendrik atau Hendrik Tangke
Allo merupakan seorang politikus kelahiran Makale, Tana Toraja 4 Maret 1975.
Pada tahun 2014 Hendrik Tangke Allo merupakan calon legislatif pendatang baru
yang menempati kursi ketua DPRD Kota Depok periode 2014-2019. Jika melihat
rekam jejak Hendrik Tangke Allo, pria mantan pengusaha ini tergolong aktif dalam
perpolitikan. Selain menjadi politikus saat ini Hendrik Tangke Allo juga aktif dalam
kegiatan sosial dan dipercaya duduk sebagai Ketua DPC Gerakan Anti Narkotika
(Granat) Kota Depok48. Hendrik Tangke Allo merupakan salah satu politisi yang
lahir dari proses pengkaderan panjang di partainya. Keterlibatannya dalam dunia
politik dimulai sejak 2010. Sebelum menjabat sebagai ketua DPRD Kota Depok,
suami dari Chico Jinny Tholenso ini kerab menduduki posisi-posisi strategis
48 Program Data KPU Kota Depok, “Daftar Riwayat Hidup Calon Anggota DPRD Kota”, Data
ini diakses pada 8 November 2018 di https://programdatakpukotadepok.files.com/
32
terutama sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota
Depok periode 2010-2015 dan periode 2015-202049.
Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan, Hendrik Tangke Allo sangat menekankan
pancasila. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil riset dari Lingkaran Survey
Indonesia (LSI), dalam masa kampanyenya ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok
tersebut menegaskan bahwa partainya paling konsisten dalam memperjuangkan
pancasila. Hendrik Tangke Allo juga menyerukan kepada seluruh relawan dan
Kader PDI Perjuangan untuk selalu melakukan poitik damai agar terciptanya pesta
demokrasi yang kondusif di Depok50.
Hendrik Tangke Allo merupakan sosok yang bersahaja, hal itu ditunjukannya
dengan keramahannya dan keakrabannya terhadap masyarakat sekitar dengan
melakukan turun langsung ke masyarakat atau blusukan serta menyerap aspirasi
masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan, dan infrakstruktur. Salah
satu aspirasi yang sering disampaikan oleh masyarakat adalah berkaitan dengan
masalah kesehatan, masih banyak warga pengguna BPJS dan masyarakat yang tidak
mampu yang ditolak oleh sejumlah rumah sakit di Kota Depok51. Hal tersebut
membuat Hendrik Tangke Allo memfokuskan strategi marketing politiknya pada
masyarakat kurang mampu yang membutuhkan banyak perubahan.
49 Tempo, “Hendrik Tangke Allo Jadi Ketua DPRD Depok”, artikel ini diakses pada 8 November
2018 di https://metro.tempo.co/ 50 Radar Depok, “PDI Perjuangan Kota Depok Konsisten Perjuangkan Pancasila”, artikel ini
diakses pada 13 Juli 2019 di https://radardepok.com/ 51 Siti Rahma, “RS Alergi BPJS, Ketua DPRD: Segel!”, artikel ini diakses pada 13 Juli 2019 di
https://www.depok.go.id/
33
Selain terhadap masyarakat kurang mampu, sosok politikus muda tersebut
seringkali mengajak seluruh elemen pemuda atau generasi milenial untuk
memerangi berita bohong atau hoax yang sedang marak di media sosial52. Pria
kelahiran 44 tahun silam tersebut memberikan seperangkat komputer dan alat
penunjang kinerja untuk oprasional rekan-rekan kuli tinta yang bergabung dalam
Pokja Wartawan Kota Depok agar rekan-rekan wartawan dapat membuat karya
jurnalistik yang bermanfaat, positif, dan mendidik bagi warga Kota Depok53.
Dalam kepemimpinannya Hendrik Tangke Allo sangat memperhatikan sistem
pendidikan Kota Depok, dukungan Hendrik Tangke Allo diranah pendidikan
ditunjukan dengan mengenalkan perangkat digital dalam proses pembelajaran di
sekolah dasar hingga SMA. Program yang dinamakan Desabak (Depok sarana
belajar kreatif) tersebut diharapkan dapat menekan mahalnya biaya menggandakan
dokumen pendukung proses belajar mengajar54. Selain pendidikan, Hendrik Tangke
Allo sangat memperhatikan tingkat toleransi antar umat beragama di Kota Depok.
Hendrik Tangke Allo mengungkapkan bahwa menjelang tahun politik tingkat
toleransi di Kota Depok terbilang cukup rendah. Ketua DPRD dari kalangan non
muslim tersebut sangat menekankan komunikasi yang selama ini menjadi sebuah
52 Radar Depok, “Lebih Dekat dengan Hendrik Tangke Allo di Depok, Sering Blusukan, Ajak
Milenial Perangi Hoax”, artikel ini diakses pada 13 Juli 2019 di https://radardepok.com/ 53 Radar Depok, “Sinergitas Hendrik Tangke Allo dengan Wartawan Depok, Tepati Janji,
Media Mitra Strategis DPRD”, artikel ini diakses pada 13 Juli 2019 di https://radardepok.com/ 54 Harlis, “Ketua DPRD Kota Depok Dukung Pembelajaran Digital Di Sekolah Dasar”, artikel
ini diakses pada 13 Juli 2019 di http://swarapendidikan.co.id/
34
problema dengan melakukan silahturahmi lintas agama dan memberikan fasilitas
atau perlakuan yang sama kepada umat beragama tanpa adanya perbedaan55.
Selain mendapatkan suara terbanyak dan menjadikan anggota legislatif
pendatang baru pada pemilu 2014 di Kota Depok, ayah dari dua orang anak ini
mengalahkan enam calon legislatif lain yang berasal dari dapil 6 dan memperoleh
suara terbanyak legislatif di PDI Perjuangan. Kemenangan dalam memperoleh
suara terbanyak di dapil 6 serta dipartainya menjadikan Hendrik Tangke Allo
memperoleh jabatan ketua DPRD Kota Depok. Untuk mendapatkan jabatan
strategis tersebut tidaklah mudah, kemenangan PDI Perjuangan dalam pemilihan
umum legislatif 2014 di Kota Depok tidak membuat partai pengusung Hendrik
Tangke Allo ini sempat terancam pecah. Hal tersebut diakibatkan Sekertaris DPC
PDI Perjuangan Kota Depok menuding Hendrik Tangke Allo sebagai menempatkan
posisi jabatan strategis di DPRD seperti Ketua DPRD secara sembunyi-sembunyi,
tidak ada undangan dan rapat56.
B. Gambaran Umum Kota Depok
Kota Depok merupakan kota yang terletak di provinsi Jawa Barat dan
berdekatan dengan wilayah Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi57. Letak kota
Depok yang masuk dalam wilayah Jabodetabek membuat perkembangan Kota
Depok tumbuh dengan pesat serta meningkatnya masyarakat dengan latar belakang
55 Sotar Duga, “Ketua DPRD Kota Depok: Jangan Melihat Perbedaan sebagai Dinding Penyekat
Antar Umat Beragama”, artikel ini diakses pada 13 Juli 2019 di https://sotarduganews.com/ 56 Marieska Harya Virdhani, “Kader PDIP Saling ‘Gontok’ Soal Jabatan DPRD”, artikel ini
diakses pada 18 Oktober di https://news.okezone.com/ 57 Buku Putih Depok, “Gambaran Umum Kota Depok”, dokumen ini diunduh pada 10 Juli 2019
di http://ppsp.nawasis.info/
35
suku, agama, dan kelas sosial berkumpul menjadi satu. Untuk mempermudah
memahami karakteristik masyarakat Kota Depok, peneliti mengambil wilayah Kota
Depok dan menjadikan sebuah acuan pada penelitian skripsi ini dengan
menjelaskan letak geografis dan demografis masyarakat.
B.1 Letak Geografis
Kota Depok mempunyai luas wilayah sebesar 200,29 Km2, secara geografis
terletak pada koordinat 6o 19’ 00” – 6o 28’ 00” Lintang Selatan dan 106o 43’ 00”
– 106o 55’ 30” Bujur Timur. Kota Depok berbatasan langsung dengan Kota Jakarta
atau berada dalam lingkungan wilayah Jabotabek. Kondisi topografi Kota Depok
berupa dataran rendah bergelombang disertai kemiringan lereng yang landai yang
menyebabkan beberapa wilayah di Kota Depok mengalami banjir, terutama pada
kawasan yang berdekatan dengan sungai seperti Kali Cikeas, Sungai Ciliwung,
Sungai Pesanggrahan dan Kali Angke 58.
Batas-batas wilayah Kota Depok terdiri dari59:
1) Batas selatan, Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten
Bogor
2) Batas utara, Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang dan Wilayah DKI
Jakarta
3) Batas barat, Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten bogor
58 Situs Resmi Pemerintah Kota Depok, “Kondisi Geografis” artikel ini diakses pada 13 Juli 2019
di https://www.depok.go.id/ 59 Situs Resmi Bappeda Kota Depok, “Batas-batas Wilayah Kota Depok” artikel ini diakses pada
13 Juli 2019 di https://bappeda.depok.go.id/
36
4) Batas timur, Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung
Putri Kabupaten Bogor
Kota Depok memiliki 11 kecamatan dan 63 kelurahan yang menjadi tempat
pemukiman warga, sebagai berikut60:
1) Kecamatan Beji: Beji, Beji Timur, Kemiri Muka, Kukusan, Pondok Cina,
Tanah Baru
2) Kecamatan Bojongsari: Bojongsari, Bojongsari Baru, Curug, Duren Mekar,
Duren Seribu, Pondok Petir, Serua
3) Kecamatan Cilodong: Cilodong, Jatimulya, Kalibaru, Kalimulya, Sukamaju
4) Kecamatan Cimanggis: Cisalak Pasar, Curug, Harjamukti, Mekar Sari, Pasir
Gunung Selatan, Tugu
5) Kecamatan Cinere: Cinere, Gandul, Pangkalan Jati, Pangkalan Jati Baru
6) Kecamatan Cipayung: Bojong Pondok Terong, Cipayung, Cipayung Jaya,
Pondok Raya, Ratu Jaya
7) Kecamatan Limo: Grogol, Krukut, Limo, Meruyung
8) Kecamatan Pancoran Mas: Depok Depok Jaya, Mampang, Pancoran Mas,
Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru
9) Kecamatan Sawangan: Bedahan, Cinangka, Kedaung, Pasir Putih, Pengasinan,
Sawangan, Sawangan Baru
10) Kecamatan Sukmajaya: Abdijaya, Baktijaya, Cisalak Pasar, Mekarjaya,
Sukmajaya, Tirtajaya
60 Situs Resmi Pemerintah Kota Depok, “Kecamatan Kota Depok” artikel ini diakses pada 13
Juli 2019 di https://www.depok.go.id/
37
11) Tapos: Cilangkap, Cimpaeun, Jatijajar, Leuwinanggung, Sukmaju Baru,
Sukatani, Tapos
B.2 Demografis
Kota Depok berbatasan langsung dengan DKI Jakarta membuat kota ini
mengalami permasalahan migrasi penduduk yang cukup tinggi, hal tersebut
dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kawasan pemukiman, pendidikan,
perdagangan dan jasa. Jumlah penduduk Jakarta dari tahun 2011-2015 yang
tersebar dalam 11 wilayah tergambar pada tabel berikut:
Tabel.III.1.Jumlah Penduduk Kota Depok (Jiwa) Tahun 2011-2015
No Kecamatan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Sawangan 128.905 134.943 139.473 144.538 149.695
2 Bojongsari 104.040 108.913 112.603 116.650 120.818
3 Pancoran Mas 219.600 229.887 237.556 246.228 255.016
4 Cipayung 133.438 139.689 144.379 149.612 154.298
5 Sukmajaya 242.335 253.687 262.145 271.735 281.418
6 Cilodong 130.410 136.519 141.106 146.220 151.441
7 Cimanggis 252.548 264.248 273.040 283.025 293.132
8 Tapos 225.548 236.113 243.984 252.897 261.923
9 Beji 173.064 181.171 187.227 194.044 20.976
10 Limo 91.749 96.047 99.319 102.872 106.545
11 Cinere 112.099 117.357 121.328 125.697 130.178
Total Penduduk 1.813.612 1.898.567 1.962.160 2.033.508 2.106.100
Sumber: Data Sekunder Bidang Statistik dan Persandian, Diskominfo Kota Depok
Jumlah penduduk Kota Depok berdasarkan dalam jenis kelamin
berdasarkan data Badan Pusat Statistik tergambar pada tabel berikut:
38
Jumlah penduduk Kota Depok berdasarkan agama berdasarkan data Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) tergambar sebagai berikut.
Tabel.III.3. Jumah Penduduk Kota Depok Berdasarkan Agama
No Kecamatan
Agama
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghuchu Lainnya Jumlah
Penduduk
1 Sawangan 143.631 3.484 1.281 153 249 17 0 148.815
2 Bojongsari 109.263 3.746 1.177 166 347 92 2 114.793
3 Pancoran
Mas 236.316 16.841 4.322 439 1.035 150 18 259.124
4 Cipayung 149.416 3.987 1.211 162 267 167 9 149.674
5 Sukmajaya 247.027 20.601 6.009 432 1.310 129 1 275.510
6 Cilodong 136.804 9.253 2.574 211 412 401 18 149.674
7 Cimanggis 242.767 14.794 6.738 1.001 1.114 453 12 266.879
8 Tapos 224.215 13.332 4.415 376 710 544 9 263.602
9 Beji 159.926 7.812 2.534 279 642 67 6 171.267
10 Limo 82.282 4.779 1.739 321 226 244 10 89.601
11 Cinere 102.251 6.589 3401 461 406 11 1 113.122
Total 1.853.898 105.218 35.401 4.001 6.718 2.275 86 2.007.610
Sumber: Data Sekunder Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Tabel.III.2. Data Persebaran Penduduk Kota Depok Berdasarkan Jenis
Kelamin
Kecamatan
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Laki-laki dan
Perempuan
2014 2014 2014
Kota Depok 1025784 1007724 2033508
Sawangan 73660 70868 144528
Bojongsari 59305 57345 116650
Pancoran Mas 124019 122209 246228
Cipayung 76107 73505 149612
Sukmajaya 134956 136779 271735
Cilodong 73943 72277 146220
Cimanggis 143260 139765 283025
Tapos 127226 125671 252897
Beji 98361 95683 194044
Limo 52129 50743 102872
Cinere 62818 62879 125697
Sumber: Data Sekunder Badan Pusat Statistik Kota Depok
39
Dilihat dari data di atas Islam menempati urutan terbanyak agama paling
mayoritas dianut penduduk Kota Depok, akan tetapi keberagaman penduduk Kota
Depok menjadikan Kota Depok sebagai miniatur Indonesia yang harus dijaga
dalam keutuhan bangsa61. Pada data yang sudah dipaparkan terlihat peningkatan
penduduk dari tahun 2011 hingga 2015 dan jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin didominasi oleh penduduk laki-laki pada tahun 2014.
C. Gambaran Umum Pemilu Kota Depok 2014
Pemilu legislatif Kota Depok dilaksanakan pada 9 Juli 2014 dan menghasilkan
PDI Perjuangan sebagai partai pemenang berhasil meraih suara terbanyak sebanyak
165.236 suara serta mendapatkan 11 kursi DPRD Kota Depok62. Dalam
pemenangan PDI Perjuangan sebagai partai yang memperoleh suara terbanyak,
Hendrik Tangke Allo mendapatkan suara terbanyak mengalahkan enam calon
legislatif yang diusung oleh PDI Perjuangan.
61 Pos Kota, “Pradi: Keberagaman di Depok Cerminan Miniatur Indonesia”, artikel ini diakses
pada 13 Juli 2019 di http://poskotanews.com/ 62 Feru Lantara, “PDIP raih 11 kursi DPRD Depok”, artikel ini diakses pada 13 Juli 2019 di
https://www.antaranews.com/
40
Tabel.III.4. Jumlah Perolehan Suara Kandidat Anggota Legislatif dari PDI
Perjuangan Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014
NO NO.
URUT
NAMA CALON
TERPILIH
JUMLAH
PEROLEHAN
SUARA
PRESENTASE
PEROLEHAN
SUARA
DAERAH
PEMILIHAN
1 1 Hendrik Tangke Allo, S.Sos 5.808 14,05% Depok - 6
2 6 Indah Ariani 5.417 13% Depok - 1
3 2 Rachmin Siahaan 4.176 10% Depok - 5
4 2 Veronica Wiwin Widarini,
SE 3.127 8% Depok - 1
5 3 Agustina Simanjuntak 2.915 7% Depok - 5
6 8 Rudy Kurniawan 3.316 8% Depok - 2
7 6 Yuni Indriani, SE 3.574 9% Depok - 3
8 3 Hj. Siti Sutinah 3.606 9% Depok - 2
9 3 Sahat Farida Berlian, S.Pd 2.983 7% Depok - 4
10 1 Hermanto 2.554 6% Depok - 4
11 7 Mad Arif 3.857 9% Depok - 3
Total Perolehan Suara 41.333
Sumber : Data Sekunder KPU Kota Depok
Torehan yang didapat Hendrik Tangke Allo pada pemilihan legislatif 2014 lalu
sebesar 5.808 suara lebih unggul dari sebelas kandidat anggota legislatif yang
berasal dari PDI Perjuangan. Walaupun hanya terdapat satu calon legislatif yang
mewakili dapil 6, Presentase perolehan suara yang Hendrik Tangke Allo lebih
unggul dibandingkan dengan sepuluh anggota legislatif yang berasal dari PDI
Perjuangan yaitu sebesar 14,05 % berbanding tipis 1,05% dengan caleg nomer urut
6 yaitu Indah Ariani yang berasal dari daerah pemilihan Depok 1.
Walaupun menduduki suara terbanyak pada partainya, perolehan suara
terbanyak pada pemilihan legislatif 2014 di Kota Depok bukan diraih oleh Hendrik
Tangke Allo sebagaimana pada data berikut:
41
Tabel.III.5. Urutan Perolehan Suara Pemilihan Calon Anggota Legislatif
2014 Kota Depok
Daerah Pilih Nama Caleg Partai
Jumlah Seluruh
Perolehan Suara
Jumlah Seluruh
Pengguna Hak
Pilih No.
1 Depok – 3 Babai Suhaimi,
SE Golkar 12.348 160.454
2 Depok - 4 H. Tajudin
Tabri Golkar 6.822 160.454
3 Depok - 1 Yeti Wulandari,
SH Gerindra 6.152 111.098
4 Depok - 6 Hendrik Tangke
Allo, Sos.
PDI
Perjuangan 5.808 111.851
5 Depok - 5 Hj. Juanah
Sarmili Golkar 5.012 116.842
6 Depok - 2 Mochamad
Taufik Demokrat 4.837 176.641
Sumber : Data Sekunder KPU Kota Depok
Babai Suhaimi caleg incumbent dapil Depok 3 yang berasal dari partai Golkar
mendapatkan 12.348 suara dengan jumlah seluruh pengguna hak pilih sebesar
160.454 lebih unggul dari Hendrik Tangke Allo yang memperoleh hasil jumlah
suara 5.808 dengan jumlah seluruh pengguna hak pilih sebesar 111.851. Hendrik
Tangke Allo menduduki urutan ke empat dalam perolehan suara terbanyak setelah
H. Tajudin Tabri dan Yeti Wulandari, SH disusul oleh caleg lain yang masing-
masing memiliki perolehan suara terbanyak di daerah pemilihannya.
42
Tabel.III.6. Rekapitulasi Perolehan Suara Sah Partai Politik dalam
Pemilu Anggota DPRD Kota Depok Tahun 2014
No Partai
Politik
Perolehan Kursi
Jumlah
suara Dapil
1
Dapil
2
Dapil
3
Dapil
4
Dapil
5
Dapil
6
1
PDI
Perjuangan 25.272 32.346 33.403 27.958 24.003
22.262
165.244
2 Gerindra
19.888 25.298 29.764 28.792 17.062
17.083
137.887
3 PKS
16.842 19.809 20.995 23.059 18.278
14.837
113.802
4 Golkar
6.376 17.914 25.192 21.461 12.913
10.512
94.368
5 PAN
6.413 20.595 11.521 9.997 8.480
10.666
67.672
6 Demokrat
11.091 16.576 14.527 6.593 8.321
8.570
65.678
7 PPP
7.508 6.855 21.559 10.496 5.869
7.877
60.164
8 Hanura
5.816 11.231 8.820 7.995 6.463
4.661
44.986
9 PKB
2.768 6.514 9.651 5.549 3.689
4.533
32.706
10 NasDem
2.056 8.116 3.174 6.448 2.545
3.079
25.418
11 PBB
1.884 1.551 841 3.208 1.470
1.043
9.997
12 PKPI
354 1.438 1.400 1.257 1.217
746
6.412
Sumber: Data Sekunder KPU Kota Depok
Pada tabel tersebut terdapat 12 partai politik yang mengikuti kontestasi
pemilihan legislatif 2014 di Kota Depok. Partai PDI Perjuangan berhasil
mendapatkan suara terbanyak yaitu 165.244 suara dengan perolehan suara
terbanyak terdapat di Dapil 3. Perolehan suara terbanyak disusul oleh partai
Gerindra dengan perolehan suara 137.887 suara dan PKS dengan perolehan suara
113,802 suara.
43
BAB IV
MARKETING POLITIK HENDRIK TANGKE ALLO PADA PEMILU
LEGISLATIF KOTA DEPOK TAHUN 2014
Dalam bab ini peneliti akan menganalisis strategi marketing politik anggota
legislatif nomor urut 1 dari partai PDI Perjuangan Hendrik Tangke Allo dalam
memenangkan pemilu legislatif tahun 2014 di Kota Depok dengan menggunakan
teori 9 model elemen Marketing Politik yang dikemukakan oleh Adman Nursal,
yaitu: Pass Marketing, Push Marketing, Pull Marketing, Positioning, Person,
Policy, Party, Polling, Presentation.
A. Strategi Marketing Politik Hendrik Tangke Allo
Pada kontestasi pemilu legislatif yang diselenggarakan 9 April 2014 PDI
Perjuangan menjadi partai dengan perolehan kursi legislatif terbanyak
mengalahkan partai yang selama dua periode menjadi partai dengan perolehan kursi
legislatif terbanyak di Kota Depok. Kemenangan PDI Perjuangan menghantarkan
calon legislatif nomor urut 1 yaitu Hendrik Tangke Allo dalam menduduki kursi
Ketua DPRD Kota Depok periode 2014-2019. Hendrik Tangke Allo yang
merupakan calon non-incumbent dapat mengalahkan pesaingnya sesama calon
legislatif dari partai yang sama dengan memperoleh 5.808 suara.
Kemenangan Hendrik Tangke Allo pada pemilu legislatif Kota Depok tahun
2014 salah satunya dipengaruhi oleh strategi marketing politik yang sudah dikemas
secara baik untuk menarik perhatian masyarakat. Kemenangan tersebut dibantu
oleh beberapa tim sukses atau tim inti yang dibentuk untuk membantu Hendrik
Tangke Allo memperoleh suara terbanyak. Dari kemenangan yang diperoleh
44
Hendrik Tangke Allo, peneliti akan menganalisa menggunakan 9 model elemen
marketing politik yang dikemukakan oleh Adman Nursal yaitu: Pass Marketing,
Push Marketing, Pull Marketing, Positioning, Person, Policy, Party, Polling,
Presentation.
A.1 Pass Marketing
Pass marketing merupakan strategi marketig politik yang melibatkan
individu atau kelompok yang berpengaruh (influencer) untuk meyakinkan para
pemilih. Influencer yang digunakan oleh kontestan dapat berupa tokoh masyarakat,
organisasi sosial dan masa yang sangat berpengaruh bagi para pemilih63. Para
influencer tersebut akan mempengaruhi opini dan meyakinkan para pemilih untuk
memilih serta mendukung Hendrik Tangke Allo pada pemilu legislatif 2014 di Kota
Depok.
Strategi pass marketing dilakukan Hendrik Tangke Allo untuk menjalin
hubungan dengan para influencer untuk dapat meneruskan pesan-pesan poitik yang
disampaikan Hendrik Tangke Allo kepada masyarakat. Strategi ini akan sukses
dilakukan jika dilakukan dengan seorang atau sekelompok yang paling tepat dalam
mengumpulkan massa yang dapat dipengaruhi opininya oleh influencer tersebut.
63Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h.263
45
Gambar IV.1. Foto Hendrik Tangke Allo Beserta Ketua RT RW dan
Tokoh Agama di Kampung Pitara, Kecamatan Pancoran Mas, Kota
Depok
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
Penggunaan pass marketing bagi para kontestan sangat berpengaruh untuk
menyampaikan pesan politik untuk masyarakat melalui orang atau kelompok yang
memiliki pengaruh khususnya di Kota Depok. Pada gambar tersebut Hendrik
Tangke Allo membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat
seperti bertemu dengan RT RW, tokoh agama seperti ustad dan kiyai setempat
dengan cara membangun diskusi untuk mencari permasalahan yang belum
terselesaikan. Seperti yang diungkapkan oleh Iwan selaku ketua RT 09 Kampung
Pitara, Pancoran Mas dan pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan.
“Saya juga yang termasuk sebagai tokoh penting yang berperan dalam
marketing politiknya pak Hendrik saya sampaikan ke masyarakat tolong
bantu saya karena saya pengurus ranting, dan karena saya juga termasuk
ketua RT bagaimanapun caranya saya hanya menjembatani jadi kalau ada
perlu apa-apa saya bisa langsung berkomunikasi ke pak Hendriknya.
Jadinya suara kita jadi banyak, contoh kita butuh buat jalanan lingkungan
46
atau musholla, atau kegiatan lain kita sampaikan ke pak Hendrik bahwa
masyarakat di tempat saya sendiri perlu bantuan64.”
Cara yang dilakukan Hendrik Tangke Allo untuk meyakinkan para
influencer tersebut adalah dengan meyakinkan mereka bahwa cara atau produk
politik yang ditawarkan Hendrik Tangke Allo adalah benar, walaupun ada sedikit
hambatan bagi dirinya untuk meyakinkan influencer tersebut karena masih
dianggap belum meyakinkan karena Hendrik Tangke Allo merupakan calon non
incumbent yang membuat masyarakat belum merasa yakin dengan pesan
politiknya. Saat menggunakan strategi marketing politik pass marketing, Hendrik
tangke Allo beserta tim inti nya berusaha meyakinkan tokoh-tokoh penting tersebut
dengan menggunakan pendekatan persuasif agar para influencer tersebut merasa
yakin dengan produk politik yang disampaikan oleh Hendrik Tangke Allo, dan
dapat menyampaikan produk politik tersebut kepada masyarakat. dari
pendekatannya tersebut, Hendrik Tangke Allo dapat menjadikan para influencer
atau tokoh masyarakat tersebut sebagai bagian dari tim intinya atau dapat disebut
sebagai “teman HTA”.
“Pertama saya yakinkan mereka bahwa cara saya yg saya tawarkan itu
benar, ya memang gamblang bagi mereka. Kebanyakan kan banyak politisi
datang dengan janji, janji, janji, ya tapi setelah ini masyarakat bilang ah
cuma janji-janji aja. Tapi saya dekati mereka secara persuasif, saya bicara
dari hati ke hati, ya saya memberikan janji ke mereka bukan muluk-muluk.
Pada saat saya sosialisasi saya janjikan untuk pendidikannya seperti apa,
kesehatannya seperti apa, dan saya berikan solusi pada saat itu. Kalau
ternyata pada saat itu juga ada yang sulit, untuk bagaimana mereka
menerima pelayanan kesehatan yang baik di rumah sakit khususnya di
RSUD ya saya bantu pada saat itu juga. Karena sebelumnya kan saya sudah
64 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok
47
ada di partai poitik. Ya saya punya teman-teman, jaringan artinya apa yang
saya ucapkan sama dengan tindakan saya pada saat itu walaupun saat itu
saya belum terpilih. Ya saya dekatkan secara persuasif, kekeluargaan. Saya
anggap mereka adalah bagian dari pada saya. Jadi gak usah janji yang
muluk-muluk untuk masyarakat itu65.”
Gambar IV.2. Foto Hendrik Tangke Allo Beserta Rieke Diah Pitaloka Dalam
Kampanye Bersama PDI Perjuangan di Kota Depok
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
Selain para tokoh agama dan RT RW setempat untuk membantu Hendrik
Tangke Allo dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya, Hendrik Tangke Allo
melibatkan sosok selebriti yang bergabung di PDI Perjuangan yakni, Rieke Diah
Pitaloka. Selebriti yang pernah menduduki kursi anggota DPR RI periode 2009-
2014 tersebut sedang melakukan kampanye bersama dengan PDI Perjuangan dan
para calon legislatif lainnya. Peran Rieke Diah Pitaloka sebagai sosok selebritis
yang cerdas dapat menarik simpati masyarakat Kota Depok untuk mengajak para
masyarakat dalam memilih PDI Perjuangan beserta calon Legislatif yang diusung.
65 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
48
A.2 Push Marketing
Push marketing adalah sebuah usaha marketing politik dengan melakukan
pertemuan langsung atau tatap muka kepada para pemilih yang tujuannya agar
calon pemilih tersebut berkenan mendukung kontestan politik yang bersangkutan.
Strategi tersebut dapat dikatakan sebagai blusukan dengan tujuan agar kedekatan
kontestan politik dengan para pemilih semakin dekat66. Pada strategi push
marketing Hendrik Tangke Allo beserta tim intinya akan berusaha untuk
mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya di dapil 6 Pancoran Mas agar
memilih dan datang ke bilik suara untuk mencoblos dirinya. Strategi push
marketing akan membuat masyarakat merasa diakui dan secara tidak sadar akan
melakukan sebuah promosi atau kampanye kepada orang-orang sekitarnya.
“Saya bicara dari hati ke hati, ketemu door to door dengan masyarakat,
diskusi dengan masyarakat, berdialog dengan mereka, tiap hari saya datangi
mereka, saya tanya masalahnya apa, persoalannya apa kemudian saya
catat,ya saya memberikan janji ke mereka bukan muluk-muluk67.”
Melalui wawancara dengan Hendrik Tangke Allo peneliti mengambil analisa
jika strategi push marketing yang digunakan Hendrik Tangke Allo beserta tim
intinya dengan cara melakukan door to door dengan masyarakat serta mengajak
diskusi untuk mengetahui permasalahan terjadi di Pancoran Mas Kota Depok.
Pendekatan tersebut dapat digunakan oleh Hendrik Tangke Allo beserta tim intinya
dengan memberikan alasan yang rasional kepada masyarakat agar bersedia
mendukung Hendrik Tangke Allo. Pendekatan yang dilakukan Hendrik Tangke
66 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h. 217 67 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
49
Allo difokuskan pada keinginan atau permasalahan pokok masyarakat. sebagai
calon legislatif, Hendrik Tangke Allo akan menampung aspirasi yang dikeluhkan
oleh masyarakat Pancoran Mas Kota Depok dan akan terealisasikan jika Hendrik
Tangke Allo terpilih menjadi anggota legislatif.
Gambar IV.3. Foto Hendrik Tangke Allo sedang bercengkrama dengan ibu-
ibu yang sedang melakukan senam sehat di Jl. Cagar Alam, Pancoran Mas,
Depok
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
Dari gambar tersebut nampak Hendrik Tangke Allo sedang bercengkrama
dengan ibu-ibu yang selesai melakukan senam pagi di Jl. Cagar Alam, kecamatan
Pancoran Mas, Kota Depok. Hendrik Tangke Allo menunjukan seorang calon wakil
rakyat yang sangat peduli dengan masyarakat dapil 6 untuk mengetahui keinginan
dan kebutuhan masyarakat. Selain pendekatan dan memenuhi kesejahteraan
masyarakat, proses blusukan yang dilakukan Hendrik Tangke Allo tersebut
menjadikan masyarakat sebagai sasaran konsumen strategi push marketing, tidak
lepas dari adanya tujuan mendapatkan hati masyarakat agar dapat memilih Hendrik
Tangke Allo dalam pemilihan legislatif 2014. Kedekatan Hendrik Tangke Allo
50
secara personal dengan masyarakat terutama ibu-ibu seperti yang diungkapkan oleh
Nur Murfidah warga Jl. Cagar Alam Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
“Saat itu pak Hendrik ikut bercengkrama dengan ibu-ibu setelah senam
pagi. Pak Hendrik selalu menanyakan tentang pendidikan anak saya lalu
sistem pelayanan di rumah sakit gimana, sama juga ke ibu-ibu yang lain.
Gimana ada kendala gak dalam pendidikan dan kesehatan di Kota Depok,
katanya. Ya saya terus terang sebagai masyarakat untuk tidak adanya
pungutan biaya untuk pengambilan ijasah di sekolah negeri, dan kadang
anak saya mengeluhkan kurangnya fasilitas penunjang belajar di sekolah
negeri. Saya dan ibu-ibu lain juga menyampaikan aspirasi kita dalam bidang
kesehatan, contohnya rumah sakit yang masih ada yang menyulitkan
pasiennya dalam berobat karena gak ada biaya. Dari aspirasi kita pak
Hendrik selalu kasih masukan dan meyakinkan kita semua jika terpilih
menjadi anggota legislatif akan ada tindakan tegas yang dilakukan dan
membantu memfasilitasi pendidikan68.”
Pendekatan Hendrik Tangke Allo dengan masyarakat dilakukan karena latar
belakang calon legislatif yang berasal dari PDI Perjuangan diharuskan mengikuti
tag line yang diinstruksikan oleh partai yaitu berjuang untuk kesejahteraan rakyat69.
Pada wawancara tersebut, Hendrik Tangke Allo melakukan blusukan dengan
mengikuti kegiatan yang diadakan masyarakat dan ikut berbaur serta diskusi secara
personal dengan tujuan mengetahui keinginan masyarakat atau kebijakan yang
belum terealisasikan. Keinginan yang disampaikan masyarakat berupa kemudahan
dalam mengakses pengobatan di rumah sakit dan tidak adanya pungutan biaya di
sekolah negeri serta peningkatan fasilitas penunjang pendidikan. Hal tersebut
dilakukan oleh Hendrik Tangke Allo sesuai dengan visi misi nya yang diungkapkan
dalam wawancara berikut:
68 Wawancara dengan Nur Mufridah, Warga Dapil 6 Pancoran Mas pada 25 Agustus 2019
di Kota Depok 69 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
51
“Ketika bicara misi saya adalah bagaimana memberikan pelayanan yang
maksimal ya terutama dipendidikan dan kesehatan. Karena pemahaman
kami bahwa kalau menjadikaan masyarakat sudah bagus kemudian
kesehatannya bagus maka tentunya secara ekonomi pasti akan meningkat.
Jadi intinya adalah bagaimana mensejahterakan rakyat, jadi tujuan kami
adalah bagaimana menciptakan kesejahteraan di masyarakat khususnya
masyarakat yang selama ini mungkin masyarakat yang terpinggirkan atau
yang termarjinalkan atau wong cilik, orang PDI Perjuangan menyebutnya
wong cilik70.”
Gambar IV.4. Foto Hendrik Tangke Allo sedang berdiskusi dengan Ketua
RT dan RW setelah senam pagi untuk mengajak masyarakat agar hidup
sehat
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
Pada gambar tersebut Hendrik Tangke Allo sedang berbincang dengan
ketua RT dan RW kampung Pitara untuk tetap selalu mengadakan senam pagi agar
masyarakat dapat hidup sehat. Selama melakukan strategi push marketing kepada
masyarakat, secara tidak langsung Hendrik Tangke Allo beserta tim intinya
mengajak masyarakat untuk datang ke bilik suara dan memilih dirinya dalam
70 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
52
pemilu legislatif 9 Juli 2019. Kedekatan persuasif yang terjalin dengan masyarakat
memudahkan Hendrik Tangke Allo beserta tim intinya menjelaskan produk politik
yang ditawarkan untuk menangani permasalahan yang terjadi pada masyarakat
Pancoran Mas.
Selain mengikuti kegiatan kesehatan masyarakat, pendekatan Hendrik
Tangke Allo kepada masyarakat kalangan bawah. Kepedulian Hendrik Tangke Allo
kepada masyarakat kalangan bawah saat menjadi caleg adalah dibuktikan dengan
memberikan bantuan kesehatan dan pengobatan terhadap warga Jl. Cagar Alam,
kecamatan Pancoran Mas yang terkena kanker yang sulit berobat.
“Walaupun caleg non incumbent, warga banyak masih yang belum
mengenal pak Hendrik awalnya tapi pak Hendrik dengan masyarakat itu
bisa menjalin kedekatan, ya contohnya orang sakit dia selalu dekat dengan
masyarakat, ada warga Jl. Cagar Alam, kecamatan Pancoran Mas yang
mengidap kanker pak Hendrik dan timnya sebisa mungkin bantu warga
tersebut dari segi pembiayaan. Kalaupun tidak bisa menemui masyarakat
yang membutuhkan bantuan, akan dititipkan kepada tim nya atau anggota
partai. Intinya sih bagaimana caranya dia dimasyarakat lingkungan itu
lebih baiklah gitu71.”
Melalui wawancara dengan Iwan memperjelas bahwa kegiatan strategi
marketing politik push marketing yang diakukan Hendrik Tangke Allo beserta tim
intinya menunjukan bahwa walaupun bukan berasal dari calon legislatif incumbent,
Hendrik Tangke Allo akan berusaha mendekatkan diri kepada masyarakat terutama
masyarakat kalangan bawah atau wong cilik sebagai target suaranya. Peneliti
mempertegas bahwa strategi push marketing Hendrik Tangke Allo beserta tim
71 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok
53
pemenangannya difokuskan pada kebutuhan masyarakat terutama di bidang
kesehatan masyarakat dan menjadi peluang bagi Hendrik Tangke Allo dan tim
pemenangannya untuk merebut hati masyarakat di Pancoran Mas Kota Depok.
A.3 Pull Marketing
Strategi pull marketing menggunakan media sebagai pembentukan
popularitas kontestan politik. Kontestan politik harus membangun image yang baik
agar para pemilih dapat menentukan pilihannya sesuai dengan yang diharapkan.
Media diharuskan menjaga kampanye dan program kerja kontestan dengan
melakukan pesan yang berkesan kedalam benak masyarakat. Strategi tersebut harus
berisikan segala penanganan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat72.
Strategi pull marketing merupakan suatu hal yang menarik dan perlu
diperhatikan untuk Hendrik Tangke Allo dalam pembentukan image dirinya yang
bertujuan untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa pesan poitik yang
disampaikan secara konsisten dan berulang-ulang agar mudah diingat masyarakat.
Penggunaan strategi pull marketing yang dilakukan Hendrik Tangke Allo beserta
tim nya tidak terlepas dari penggunaan media sosial dan media konvensional.
Berikut wawancara yang diungkapkan oleh ketua tim inti Hendrik Tangke Allo:
“Pemilu 2014 belum terlau intensif kalau media sosial, jadi kami masih
menggunakan media konvensional. Sebenernya sudah ada dari media sosial
tapi belum intensif karena dulukan masih pake blackberry gitu ya kan, jadi
yang paling banyak digunakan adalah media konvensional, tetapi facebook
sudah ada dan kiota fokus ke facebook kalau media sosial. Semacam
instagram twitter belum ramai digunakan. Nah kalau media konvensional
awal penggunaannya berupa wawancara dan iklan di media cetak, lalu ada
sebagian media online yang lokal tapi seperti Radar Depok, baik dalam
72 Adman Nursal, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h.242
54
bentuk wawancara atau liputan-liputan kegiatan, lalu sering kami ngundang
wartawan supaya diketahui oleh warga dan juga kalau diwawancarai
sebagai calon anggota DPRD harus banyak berbicara supaya tahu kalau ada
kualitasnya gitu73.”
Hasil wawancara dengan bapak Ikra Vani Hilman sebagai ketua tim inti
pemenangan Hendrik Tangke Allo menjelaskan bahwa strategi pull marketing
Hendrik Tangke Allo lebih terfokuskan pada media konvensional dibandingkan
media sosial. Saat melakukan strategi pull marketing menggunakan media
konvensional seperti mengundang wartawan Radar Depok, Hendrik Tangke Allo
dituntut melakukan banyak statement atau pesan politik yang disampaikan untuk
membentuk citra positif di masyarakat. Selain penggunaan media konvensional dan
media sosial, Hendrik Tangke Allo menggunakan spanduk dan pamflet seperti
pada gambar berikut:
Gambar IV.5. Foto Spanduk Hendrik Tangke Allo Saat Kampaye Pemilu
2014 di samping Jalan
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
73 Wawancara dengan Ikra Vani Hilman, Sekertaris DPC PDI Perjuangan dan Ketua Tim
Inti Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 29 Agustus 2019 di Gedung DPC PDI Perjuangan Kota
Depok
55
Gambar di atas merupakan spanduk Hendrik Tangke Allo dengan
keterangan nomor urut 1 serta partai pengusungnya yaitu PDI Perjuangan. Pada
spanduk tersebut Hendrik Tangke Allo tidak menampilkan jargon-jargon atau pesan
politik tertentu, berbeda dengan pamflet Hendrik Tangke Allo yang tersebar di
media sosial sebagai berikut:
Gambar IV.6. Foto Pamflet Hendrik Tangke Allo yang Disebarkan Melalui
Media Sosial Saat Kampaye Pemilu 2014
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
Dari gambar di atas terlihat pamflet dari Hendrik Tangke Allo yang
terpampang jelas pesan politik yang disampaikan yaitu “gotong royong bersama
rakyat” yang diartikan sebagai pengharapan Hendrik Tangke Allo dalam kontribusi
rakyat untuk membangun Pancoran Mas, Kota Depok. Pamflet tersebut disebarkan
melalui media sosial dan pemasangan pamflet di pinggir jalan. Walaupun dalam
pamflet Hendrik Tangke Allo menampilkan pesan politik kepada masyarakat untuk
membangun Kota Depok, penggunaan media sebagai penyampaian produk politik
di kalangan masyarakat kurang efisien bagi masyarakat Kota Depok.
“Kalau kemaren ada beberapa ya media lokal yang saya pakai untuk
marketing politik saya, cuma memang kalau untuk kalangan menengah
56
bawah ini saya pikir media tidak terlalu efektif. Karena masyarakat kita
dibawah boro-boro baca media ya mereka udah sibuk dengan kesibukan
mencari nafkah ya jadi belum terlalu, jadi tetep ada tapi tidak banyak media
lokal ya apalah kemaren, Radar Depok, koran-koran lokal lah, tapi itu bukan
tidak terlalu banyak yang paling penting adalah saya turun ke warga,
ketemu74.”
Seperti pernyataan dalam wawancara yang diungkapkan Hendrik Tangke
Allo bahwasannya penggunaan media bagi strategi marketing politik di dapil 6
Pancoran Mas kurang efektif. Penggunaan ruang fisik masyarakat sebagai ajang
mempromosikan diri para calon legislatif untuk menarik perhatian masyarakat
justru membuat masyarakat merasa penyampaian pesan melalui media
konvensional tidak ada gunanya. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan warga
dapil 6 Pancoran Mas sebagai berikut:
“Saya sebagai warga ya sering melihat pamflet, baliho, spanduk pak
Hendrik di jalan, menurut saya pribadi ya ada sisi positif nya ada sisi negatif
nya, sisi positifnya buat pengenalan pak Hendrik di masyarakat yang belum
kenal Pak Hendrik terutama Pak Hendrik kan caleg non incumbent, namun
dari sisi negatifnya masyarakat udah masa bodo dengan adanya pamflet,
baliho, yang banyak dipasang di pinggir jalan, di pohon, bisa dikatakan
ngerusak estetika kota. Apalagi di koran ya sudah jarang yang baca. Adanya
media di jalanan gak berpengaruh buat warga, apa gunanya banyak baliho,
pamflet, spanduk terpampang jelas tapi tidak dekat dengan rakyat, tidak
mendengarkan aspirasi masyarakat, kita gak butuh janji, kita butuh
perhatian untuk menjadi sejahtera75.”
Kesulitan yang dialami Hendrik Tangke Allo dalam menyampaikan pesan
di media diubah dengan melakukan pertemuan langsung dengan masyarakat dengan
menyampaikan pesan yang berkenan di hati masyarakat melalui bertemu langsung
74 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok. 75 Wawancara dengan Nur Mufridah, Warga Dapil 6 Pancoran Mas pada 25 Agustus 2019
di Kota Depok
57
dengan warga dan melalui media sosial. Berikut pesan yang disampaikan kepada
masyarakat yang diungkapkan oleh Hendrik Tangke Allo:
“Walaupun sulit memfokuskan pesan politik yang saya sampaikan melalui
media seperti pamflet atau spanduk, saya tetap menyampaikan pesan politik
saya ke masyarakat dengan pertemuan langsung dan media sosial. Saya
sampaikan ke masyarakat bahwa siapapun calon yang datang ke wilayah
mereka untuk berkampanye mengkampanyekan partainya nya, untuk
berkampanye dirinya untuk dipilih maka pilih mereka karena menurut
masyarakat memang mereka mampu untuk dipilih, mereka sanggup untuk
memperjuangkan aspirasi masyarakat ketika nanti sudah terpilih menjadi
wakil rakyat76.”
Pesan yang disampaikan Hendrik Tangke Allo melalui media konvensional,
media sosial, atau penyampaian langsung kepada masyarakat bukan berisi tentang
janji dalam bentuk kesehatan, pendidikan, infrakstruktur, atau yang menjadi
permasalahan masyarakat, melainkan untuk mengingatkan masyarakat dalam
memilih caleg yang pantas untuk dipilih bukan hanya sekedar janji yang sering
diumbar oleh banyak caleg di alat media pendukung. Pesan yang disampaikan oleh
Hendrik Tangke Allo secara tidak langsung membuat masyarakat semakin lebih
selektif dalam memilih caleg. Bukan sekedar janji-janji yang Hendrik Tangke Allo
sampaikan dalam pesan nya, melainkan himbauan masyarakat untuk lebih pintar
dalam memilih caleg yang dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat.
A.4 Positioning
Positioning merupakan sebuah kunci keberhasilan dan langkah penting bagi
kandidat politik dalam melakukan marketing politik. Positioning merupakan
pembentukan sebuah image agar kandidat terlihat unggul dibandingkan dengan
76 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
58
para pesaingnya dan para pemilih dapat membedakan suatu kandidat dengan
kandidat politik lainnya77. Cara kerja positioning yaitu dengan memasuki pikiran
para pemilih agar sebuah kandidat memiliki karakteristik tertentu beserta
keunggulannya.
Dalam pembentukan positioning pada pemilu 2014, Hendrik Tangke Allo
beserta tim inti akan berusaha mendapatkan simpati dari para pemilih dengan cara
melakukan penawaran politik dan kesan yang menarik kepada masyarakat.
Walaupun Hendrik Tangke Allo merupakan caleg non muslim dan non incumbent
saat itu, Hendrik Tangke Allo sudah dapat memiliki nilai lebih di mata masyarakat.
Masyarakat menilai Hendrik Tangke Allo merupakan sosok yang sangat peduli
dengan wong cilik dan tidak memandang perbedaan agama.
Gambar IV.7. Foto Hendrik Tangke Allo Sedang Melakukan Santunan
dengan Anak Yatim
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
77 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h 215
59
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh para caleg adalah melakukan
santunan yatim. Sebagai caleg yang akan maju dalam pemilu 2014, Hendrik Tangke
Allo menunjukan bahwa dirinya concern terhadap keberagaman agama. Hal itu
ditunjukan dengan santunan sejumlah anak yatim beserta peringatan Maulid Nabi
di Saung Telaga, kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Santunan yang
diadakannya merupakan salah satu perwujudan Hendrik Tangke Allo sebagai kader
PDI Perjuangan untuk saling menghargai keberagaman agama.
“Walaupun pak Hendrik merupakan caleg non muslim, dia tidak
memandang sama sekali latar belakang masyarakat dari segi agama atau ras,
dan kegiatan ini menjadikan kegiatan yang peduli dengan sesama78.”
Selain terfokuskan pada kegiatan agama, Hendrik Tangke Allo merupakan
salah satu caleg yang memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap
infrakstruktur dan kesehatan. Salah satu contoh yang dilakukan Hendrik Tangke
Allo adalah melakukan pengaspala di jalan setapak, berikut pernyataan
wawancaranya:
“Dari saat pencalonan di legislatif tahun 2014 itu dia sudah dikenal oleh
masyarakat terutama di masyarakat pitara ini tadinyakan jalanan masih
ancurlah, tapi beliau belum jadi dewan sudah bisa memberikan sesuatu di
RT 03 RW 19 di Pitara sini, terutama pembenahan jalan setapak. Nah, dari
situ beliau banyak dikenal di lingkungan kita bahwa beliau selalu
memberikan apapun kalau saya meminta, bukan buat pribadi saya tapi buat
lingkungan ya. Selain dari insfrakstruktur, dari segi kesehatan pak Hendrik
dan kita timnya selalu membantu warga yang kurang mampu untuk berobat.
Sempet bantu orang sakit kanker payudara, kita sudah berusaha dari partai
78 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok
60
ditugaskan untuk membantu sampai kita urus ke rumah sakit dari RSUD
Depok sampai Fatmawati79.”
Dari uraian wawancara dengan bapak Iwan selaku anggota tim inti dari
Hendrik Tangke Allo menyatakan bahwa Hendrik Tangke Allo merupakan caleg
yang sangat memfokuskan pada infrakstruktur dan kesehatan masyarakat. Tidak
hanya infrakstruktur dan kesehatan, kedekatan antara masyarakat dengan Hendrik
Tangke Allo sangat terjalin dengan baik sehingga masyarakat sudah menanamkan
sosok Hendrik Tangke Allo merupakan caleg yang sangat mengerti dengan keadaan
atau kekurangan yang dialami oleh masyarakat. Peneliti berasumsi bahwa
permasalahan yang sering terjadi dimasyarakat dan kurangnya perhatian dari
pemerintah membuka peluang bagi Hendrik Tangke Allo beserta tim inti untuk
memberikan kesan yang baik dan menarik simpati masyarakat untuk memilih
Hendrik Tangke Allo. Berikut pernyataan wawancara dengan warga:
“Ini bisa dikatakan sebagai awal saya kenal pak Hendrik sebagai caleg yang
sangat peduli sekali dengan infrakstruktur ya, saya merasakan sekali ini
wilayah sini jalan setapaknya dibenerin semua sama pak Hendrik. Yang
awalnya ancur banget jalanannya, becek, ya paling awalnya cuma dibenerin
sama warga sekitar karena pasrah aja kita sebagai warga kalau emang
nyatanya susah dilihat oleh pejabat tinggi karena yaa cuma jalan setapak,
jalan desa doang. Alhamdulillah banget ada caleg yang mau turun tangan
buat benerin jalanan. Mulai dari sini saya semakin yakin untuk memilih pak
Hendrik, gak mau pilih caleg yang lain karena cuma ngasih janji doang gak
ada geraknya80.”
Fokus pendekatan secara terus menerus dan memberikan perhatian kepada
masyarakat membuat Hendrik Tangke Allo menjadi caleg yang lebih unggul
79 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok 80 Wawancara dengan Nur Mufridah, Warga Dapil 6 Pancoran Mas pada 25 Agustus 2019
di Kota Depok
61
dibandingkan caleg lain. Peneliti berasumsi bahwa strategi positioning yang
dilakukan Hendrik Tangke Allo merupakan faktor pendukung yang membuat nama
Hedrik Tangke Allo dikenal oleh masyarakat sebagai caleg yang tidak hanya
mengumbar janji saja, melainkan bukti yang kongkrit yang tujuannya tidak lain
hanya untuk kesejahteraan masyarakat.
A.5 Person
Person atau figur akan dilihat oleh masyarakat berupa kemampuan
pemecahan masalah, menyusun rencana, pengorganisasian, ahli dalam bidang
tertentu, dan pesona fisik seorang kandidat81. Pada penilaian masyarakat tersebut,
seorang kandidat akan menunjukan person yang dimilikinya sebaik mungkin
dibandingkan dengan pesaingnya.
Sebelum kontestasi pemilu 2014, Hendrik Tangke Allo merupakan calon
legislatif non incumbent yang masih banyak masyarakat belum mengetahui track
record nya. Hendrik Tangke Allo yang bukan berasal dari keluarga politikus
berusaha untuk terjun di dunia perpolitikan dengan bergabung di PDI Perjuangan.
Keahlian dalam perpolitikan serta pemecahan masalah membuat Hendrik Tangke
Allo mendapatkan awal kepengurusan di PDI Perjuangan sebagai Pengurus Anak
Cabang. Dengan kegigihannya dalam dunia perpolitikan membuat dirinya di tunjuk
sebagai ketua DPC PDI Perjuangan dan PDI Perjuangan mengusung Hendrik
Tangke Allo sebagai calon legislatif. Perjuangan Hendrik Tangke Allo untuk
81 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 209
62
menjadi anggota legislatif membuat dirinya harus dapat merebut hati rakyat untuk
memperoleh suara terbanyak.
“Saya sudah kenal pak Hendrik dari tahun 2003, sebelum saya jadi
penggurus itu saya sudh kenal, dan beliaupun dari bukan siapa-siapa di
partai kita sama-sama berjuang, dia kan dari awal adalah seorang pilot,
karena dengan tujuan dia pengen banget di dunia politik ya sampai masuk
di PDI Perjuangan. Dari dia sama kayak saya kemungkinan karena dari
faktor dia lebih bagus kali ya akhirnya sampailah sampai ke pengurus PAC.
Dia awalnya ketua PAC atau Pengurus Anak Cabang, terus emang karena
kesempatan dia lebih bagus akhirnya sampailah dia jadi ketua DPC PDI
Perjuangan dan ketua DPRD saat ini, emang bagus dia, ya dari sosialisasi
dengan tim dengan temen-temen, dan dengan pendekatan pengurusnya baik
sampai saat ini82.”
Hendrik Tangke Allo merupakan kader terbaik yang dinilai memiliki sisi
leadership yang tidak dimiliki kader lainnya, selain itu Hendrik Tangke Allo
merupakan kader PDI Perjuangan terbaik yang unggul dalam pemecahan masalah,
sehingga banyak yang menaruh respect terhadap Hendrik Tangke Allo. Hal tersebut
menjadikan Hendrik Tangke Allo mengemban amanah menjadi ketua DPC PDI
Perjuangan selama tiga periode. Berikut bukti ungkapan wawancara dari Ikra Vani
Hilman selaku sekertaris DPC PDI Perjuangan:
“Dia punya sisi leadership makanya di DPC sudah periode ke 3 ini, ya
leadership nya bagus, cepat belajar, karena kami ini politisi belajarnya gak
pernah usai, dia tipe orang yang bagus dan mudah beradaptasi. Jadi banyak
oranglah yang bisa respect masa dia. Hendrik Tangke Allo sangat unggul
dalam segi pemecahan masalah, karena dia ketua DPC PDI Perjuangan. Di
atas kertas, dia kader terbaik PDI Perjuangan pada saat itu, karena dia
pimpinan kami di Kota Depok. Secara normatif ya, di partai dia seorang
pimpinan dan ya memang dia punya kualitas, karena punya kualitas
82 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok
63
makanya dia dimajuin. Gak mungkin ketua DPC dimajuin kalau dia nya gak
punya kualitas yang baik dan unggul dalam pemecahan masalah83.”
Dalam proses mendapatkan suara terbanyak, Hendrik Tangke Allo harus
menempatkan posisinya sebagai caleg yang bersahaja, dekat dengan masyarakat,
dapat memecahkan suatu permasalahan yang terjadi dimasyarakat dan pendengar
aspirasi yang baik bagi masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan Hendrik Tangke
Allo yang sangat dengan masyarakat wong cilik, seorang yang bersahaja dan tegas
di mata masyarakat, dapat dengan cepat memecahkan masalah yang terjadi di
masyarakat, dan menempati janji dan aspirasi masyarakat saat Hendrik Tangke Allo
sudah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Depok saat ini. Perbaikan
infrakstruktur, kemudahan akses berobat di rumah sakit, dan pendidikan bagi
masyarakat kurang mampu menjadi fokus utama Hendrik Tangke Allo untuk
membentuk person yang baik dimata masyarakat. Tidak hanya menaruh perhatian
kepada rakyat kecil, Hendrik Tangke Allo yang merupakan caleg non muslim
senantiasa menekankan persatuan dan kedamaian dalam perbedaan agama yang
ditunjukan dengan ikut andil dalam kegiatan keagamaan umat islam.
Selain dipandang sebagai caleg yang memiliki perhatian kepada
masyarakat, pesona fisik Hendrik Tangke Allo tidak luput dari faktor dari perolehan
suara terbanyak yang dimilikinya. Sosok caleg muda dan tampan membuat
masyarakat terutama ibu-ibu menaruh perhatian kepada caleg mantan pilot tersebut.
“Pak Hendrik kalau dimasyarakat cukup dikenal, enggak ada orang yang
gak kenal pak hendrik, selain potensi yang dimilikinya, fisik pak Hendrik
83 Wawancara dengan Ikra Vani Hilman, Sekertaris DPC PDI Perjuangan dan Ketua Tim
Inti Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 29 Agustus 2019 di Gedung DPC PDI Perjuangan Kota
Depok
64
juga dipandang juga oleh masyarakat. Masih banyakkan ya masyarakat
yang gak peduli sama program kerja yang ditawarkan caleg, ya ujung-
ujungnya milih caleg berdasarkan fisik atau wajah, biasanya ibu-ibu yang
milih pak Hendrik yang katanya satu-satunya caleg yang ganteng dan muda
dia doang84.”
Dari kutipan wawancara bersama Iwan selaku tim inti Hendrik Tangke Allo
dibuktikan bahwa masih ada masyarakat yang apatis atau hanya tertarik dengan
fisik dibandingkan dengan program kerja atau janji dari caleg itu sendiri. Namun,
nilai plus seperti pesona fisik menjadikan alternatif masyarakat yang dalam
memilih caleg saat dibilik suara. Hal tersebut dibuktikan dengan salah satu
pernyataan warga dapil 6 terkait person Hendrik Tangke Allo:
“Iya saya akui dari segi fisik pak Hendrik Tangke Allo ini udah jadi
primadona terutama ibu-ibu ya, karena setiap caleg yang kita lihat cuma pak
Hendrik aja yang dari segi fisik tampan, mau berdiskusi dengan warga,
perhatian terhadap warga yang membutuhkan, tegaslah apalagi kalau ngasih
tau masyarakat jangan mau pilih caleg yang ada unsur money politic nya
pilih yang menurutnya pantas untuk dipilih”85.
A.6 Policy
Policy dalam marketing politik merupakan sebuah kebijakan yang belum
terrealisasikan dan ditawarkan oleh kandidat politik yang tujuannya yaitu
membawa kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Policy yang ditawarkan
kandidat dapat berupa aspek ekonomi, hukum, politik, pendidikan, budaya sosial,
dan sebagainya86. Pada pemilu legislatif 2014 Hendrik Tangke Allo sangat
memfokuskan pada kebijakan yang sering terjadi di masyrakat Kota Depok dan
84 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok 85 Wawancara dengan Nur Mufridah, Warga Dapil 6 Pancoran Mas pada 25 Agustus 2019
di Kota Depok 86 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 194
65
belum tertangani hingga tuntas. Di antara kebijakan Hendrik Tangke Allo yang
ditawarkan untuk masyarakat Kota Depok di antaranya di bidang pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur. Berikut adalah pernyataan yang diungkapkan Oleh
Hendrik Tangke Allo terkait dengan kebijakan kesehatan:
“Pada saat saya sosialisasi kebijakan yang saya belikan yaitu saya janjikan
pendidikannya seperti apa, kesehatannya seperti apa, dan saya berikan
solusi pada saat itu. Kalau ternyata pada saat itu juga ada yang sulit, untuk
bagaimana mereka menerima pelayanan kesehatan yang baik di rumah sakit
khususnya di RSUD ya saya bantu pada saat itu juga, saya berikan
sosialisasi tentang BPJS, kalau ada rumah sakit yang nolak pasien BPJS ya
saya tegur, saya kasih peringatan untuk penyegelan rumah sakit tersebut.
Setelah saya terpilih ya saya kembali ke tempat itu, saya kembali ke wilayah
itu, saya realisasikan, bukan dengan uang saya melainkan dengan program
kegiatan saya APBD uang rakyat juga dikembalikan”.
“...Salah satu contoh di kelurahan Mampang, Pancoran Mas. Waktu 2014
saya kampanye mereka tidak punya Puskesmas, orang-orang satu kelurahan
itu kalau mau berobat harus ke kelurahan lain. Saya bilang waktu kampanye
“ya nanti kalau saya sudah kepilih saya akan bangun rumah sakit atau
Puskesmas”. Ya alhamdulillah sudah terbangun. Mereka sangat terbantu
untuk itu87.
Menurut peneliti, walaupun saat itu belum menjadi anggota legislatif,
Hendrik Tangke Allo sangat consern terhadap bidang kesehatan masyarakat. Hal
ini dibuktikan dengan kebijakan Hendrik Tangke Allo dalam perlindungan
mengakses kesehatan yang selama ini mengalami kendala seperti kurang nya
Puskesmas dan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang BPJS. Selain itu
dalam bidang pendidikan, Hendrik Tangke Allo memberikan janji berupa
kelayakan sarana pendidikan di Kota Depok. Hal tersebut sudah terealisasikan oleh
Hendrik Tangke Allo saat sudah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Depok
87 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
66
dengan meningkatkan perangkat digital dalam proses pembelajaran disemua
tingkatan sekolah negeri di Kota Depok88.
Gambar IV.8. Foto Puskesmas Pancoran Mas Yang Sudah Terealisasikan di
Tahun 2018 dan Disahkan Oleh Wali Kota Depok89
Keluhan masyarakat yang sering diterima mengenai masalah di bidang
kesehatan membuat Hendrik Tangke Allo memberikan sebuah kebijakan yang
dapat menarik hati masyarakat. Dari sekian banyak calon legislatif saat itu, peneliti
melihat Hendrik Tangke Allo merupakan salah satu caleg yang sangat menepati
janji-janjinya yang diutarakan saat sebelum pemilu 2014. Hal tersebut dibuktikan
dengan pelayanan kesehatan yang semakin baik di Kota Depok dan janji pembuatan
Puskesmas di Kecamatan Pancoran Mas terealisasikan dengan anggaran APBD.
Selain pembangunan Puskesmas dan sosialisasi BPJS, Hendrik Tangke Allo
dalam policy nya memperkenalkan kepada masyarakat tentang jaminan kesehatan
88 Harlis, “Ketua DPRD Kota Depok Dukung Pembelajaran Digital Di Sekolah Dasar”,
artikel ini diakses pada 13 Juli 2019 di http://swarapendidikan.co.id/ 89 Bima Muhammad Iqbal, “Wali Kota Resmikan Gedung Puskesmas Mampang” Data ini
diakses pada 25 Agustus 2019 di https://www.depok.go.id/
67
yang digagas oleh Presiden Joko Widodo saat berkampanye. Dikarenakan banyak
masyaakat Kecamatan Pancoran Mas yang kurang mampu dan Hendrik Tangke
Allo merupakan caleg yang pro-terhadap wong cilik, dalam strategi marketing
politiknya Hendrik Tangke Allo membantu memperkenalkan masyarakat terkait
Kartu Indonesia Sehat yang memiliki kegunaan sebagai bantuan pengobatan dan
akses layanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Menurut peneliti,
Hendrik Tangke Allo dalam menawarkan kebijakan yang digagas oleh Joko
Widodo seperti KIS dapat menghantarkan masyarakat dalam memilih PDI
Perjuangan dan dirinya saat pemilu. Kebijakan kesehatan merupakan faktor
pendukung dalam perolehan suara terbanyak Hendrik Tangke Allo beserta PDI
Perjuangan. Berikut merupakan pernyataan yang diungkapkan oleh tim inti
pemenangan Hendrik Tangke Allo:
“Karena kami dari PDI Perjuangan, pro dengan rakyat kecil, dan pak
Hendrik merupakan caleg yang sangat terfokuskan dengan kebijakan yang
berkaitan dengan kesehatan, kami juga mengajak masyarakat dalam
memperkenalkan KIS yang juga digagas oleh Joko Widodo yang
sebelumnyakan sudah diluncurkan pada masa Pemerintahan Presiden SBY
ya90.”
Selain di bidang kesehatan, kebijakan yang ditawarkan dalam strategi
marketing Hendrik Tangke Allo yaitu sektor infrakstruktur. Kedekatannya dengan
masyarakat dan seringnya melakukan blusukan membuat Hendrik Tangke Allo
berinisiatif membuat kebijakan mengenai pembuatan drainase, pembetulan jalan
raya yang rusak, perbaikan jalan di gang-gang termasuk betonisasi di Pancoran Mas
90 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok
68
Kota Depok. Kebijakan yang dibuat oleh Hendrik Tangke Allo dibuat dikarenakan
masih banyaknya kritikan dari masyarakat terkait pekerjaan proyek pembangunan
jalan dan drainase yang dikerjakan asal-asalan dan tidak kunjung rampung, selain
itu banyak terjadinya kecelakaan yang diakibatkan rusaknya jalan dan proyek
drainase yang tak kunjung selesai.
Gambar IV.9. Foto Hendrik Tangke Allo Sedang Melakukan Pengawasan
Terhadap Pengaspalan Gang-Gang Kecil
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
Dikarenakan banyaknya keluhan dari masyarakat membuat Hendrik Tangke
Allo memberikan sebuah janji kebijakan berupa teguran keras kepada Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat jika sudah menduduki sebagai wakil
rakyat karena menurutnya, teguran itu kurang didengar oleh masyarakat dan akan
didengar jika anggota dewan yang melakukan teguran. Peneliti melihat bahwa yang
dijanjikan oleh Hendrik Tangke Allo ada nyatanya terbukti setelah menjadi Ketua
DPRD, jalanan yang rusak sudah lebih baik dengan pengaspalan yang lebih baik,
sudah jarang ditemukan perbaikan jalan atau drainase yang dilakukan asal-asalan,
bahkan perbaikan jalanan pun diperbaiki hingga ke gang-gang.
69
Kebijakan yang dikeluarkan Hendrik Tangke Allo untuk masyarakat
Pancoran Mas Kota Depok selanjutnya adalah bantuan aspirasi RTLH (Rumah Tak
Layak Huni). RTLH yang merupakan program dari pemerintah membuat Hendrik
Tangke Allo membuat sebuah janji kebijakan berupa bantuan RTLH untuk
masyarakat jika Hendrik Tangke Allo terpilih menjadi anggota dewan. Hal tersebut
terbukti janji saat dirinya ingin membantu masyarakat dalam mendapatkan RTLH
saat menjabat sebagai Ketua DPRD. Hal tersebut diungkapkan oleh Nur Murfidah
sebagai warga penerima program RTLH:
“Ya saat pak Hendrik masih jadi caleg, saya juga minta ke pak Hendrik
terkait RTLH. Memang saya merasa sebagai warga yang berhak
mendapatkan program pemerintah RTLH, rumah saya juga sudah dikatakan
tidak layaklah. Berhubung ada caleg pak Hendrik, ya saya katakan langsung
jika sewaktu-waktu pak Hendrik menjadi caleg saya mohon program RTLH
dari pemerintah harus lebih maksimal dan merata. Alhamdulillah, akhirnya
saya bisa merasakan program RTLH setelah pak Hendrik menjadi ketua
DPRD. Rumah saya akhirnya didata oleh pengurus ranting dan anak ranting
PDI Perjuangan saat itu91.”
Kebijakan selanjutnya yang dilakukan oleh Hendrik Tangke Allo selama
melakukan strategi marketing politik adalah melakukan renovasi masjid atau
musholla yang butuh perbaikan sepeti pada gambar berikut.
91 Wawancara dengan Nur Mufridah, Warga Dapil 6 Pancoran Mas pada 25 Agustus 2019
di Kota Depok
70
Gambar IV.10. Foto Hendrik Tangke Allo sedang melakukan tinjauan
masjid yang perlu dilakukan renovasi
(Sumber: Narasumber Hendrik Tangke Allo)
Keunggulan caleg ini dibandingkan caleg yang lain adalah kebijakan yang
menekankan pada rasa toleransi yang tinggi. Walaupun Hendrik Tangke Allo
merupakan caleg non muslim, kepeduliannya terhadap rumah ibadah umat muslim
tersebut dituangkan dalam kebijakannya dalam merenovasi masjid-masjid yang
perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan masjid yang dilakukan Hendrik Tangke Allo
menunjukan toleransi antar umat beragama. Kebijakan ini memiliki tujuan untuk
memberikan rasa nyaman saat umat muslim melaksanakan ibadah, selain itu
kebijakan tersebut untuk menjalin kedekatan antara caleg non-muslim dan
menghindari kesalahpahaman atau sentimen akibat perbedaan agama.
A.7 Party (partai)
Dalam sebuah marketing politik, partai merupakan sebuah produk politik.
Partai dapat membentuk makna politik melalui atribut partai, seperti latar belakang
partai dan ideologi partai. Tanpa adanya partai, sangat sulit seorang kandidat politik
dapat memenangkan pemilu. Banyak masyarakat yang memilih hanya karena
berdasarkan faktor partai, tanpa memikirkan kebijakan yang dibuat serta kandidat
71
yang akan dicalonkan92. Pada pemilu 2014, peran dan fungsi partai politik menjadi
penting dalam memenangkan pemilihan calon legislatif. Masyarakat akan memilih
berdasarkan partai atau kandidat mana yang akan mewakili suaranya. Loyalitas
pemilih akan dipengaruhi oleh identitas ideologi dari kandidat dan partai politik
tersebut, seperti contoh partai yang berorientasi Islam atau pancasila93.
Dari temuan data yang ditemukan Hendrik Tangke Allo menjadi satu-
satunya perwakilan dari Dapil Depok 6 yang berhasil mendapatkan kursi di DPRD
mengalahkan enam kandidat caleg dari PDI Perjuangan seperti yang terlihat pada
tabel berikut:
Tabel.IV.1. Hasil Perhitungan Perolehan Suara Calon Legislatif PDI
Perjuangan dari Setiap Kelurahan di Tingkat Kecamatan dalam
Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Depok
Wilayah
Daerah
Pemilihan
Depok 6
Rincian Jumlah Perolehan Suara Calon
Hervanti
Adillah
Yuswanti,
SH
Endar
Broto
Susilo
Nani
Suryanih
Jumlah
Suara
Sah
Calon
%
Perolehan
Suara
Hendrik
Tangke
Allo,
S.Sos
Nirwan
Driharnanto
Depok 3.045 568 123 161 652 113 7.301 26%
Depok
Jaya 438 381 118 244 61 121 3.157 11%
Pancoran
Mas 919 797 226 319 242 162 5.228 3%
Mampang 687 98 66 107 62 107 2.152 5%
Rangkapan
Jaya Baru 318 239 82 117 40 121 1.991 5%
Rangkapan
Jaya 401 398 88 141 97 85 2.433 3%
Jumlah
Akhir 5.808 2.481 703 1.089 1.154 709 22.262 53%
(Sumber: Data Sekunder KPU Kota Depok tahun 2014)
92 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 216 93 Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, h 201
72
Dari data tersebut, perolehan suara pemilih Hendrik Tangke Allo terbanyak
terdapat pada Kelurahan Depok yaitu sebesar 3.045, dan perolehan suara paling
sedikit yang memilih Hendrik Taangke Allo berada di Kelurahan Rangkapan Jaya
Baru yaitu sebanyak 318 pemilih. Dari enam caleg yang seluruhnya merupakan
calon non incumbent Hendrik Tangke Allo mendapatkan presentase perolehan
suara tertinggi sebesar 26%
Ada beberapa hal yang membuat peneliti tertarik lagi untuk melakukan
penelitian proses marketing politik Hendrik Tangke Allo untuk memperoleh kursi
legislatif di Kota Depok yaitu torehan perolehan suara yang didapat pada Pemilu
2014 lalu, menggambarkan bahwa kehadiran Hendrik Tangke Allo sebagai politisi
non muslim dari partai berideologi pancasila ini telah mendapat kepercayaan dari
para pemilih di Kota Depok terutama pada pemilih di daerah Pancoran Mas yang
jumlah penduduknya Muslim nya sebanyak 236.316 dari 259.124 jiwa94.
Keberhasilan strategi marketing politik yang Hendrik Tangke Allo lakukan dapat
menghantarkan Hendrik Tangke Allo sebagai ketua DPRD Kota Depok periode
2014-2019.
94 Situs Resmi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok, “Profil Data
Kependudukan Kota Depok s/d 25 Maret 2014”, data ini diakses pada 3 November 2018 di
http://disdukcapil.depok.go.id/
73
Tabel.IV.2. Urutan Perolehan Suara Pemilihan Calon Anggota Legislatif
2014 Kota Depok
No. Daerah
Pilih Nama Caleg Partai
Jumlah
Seluruh
Perolehan
Suara
Jumlah
Seluruh
Pengguna
Hak Pilih
%
perolehan
suara
1 Depok –
3
Babai
Suhaimi, SE Golkar 12348 160454
8%
2 Depok -
4
H. Tajudin
Tabri Golkar 6822 160454
4%
3 Depok -
1
Yeti
Wulandari,
SH
Gerindra 6152 111098
6%
4 Depok -
6
Hendrik
Tangke Allo,
Sos.
PDI
Perjuangan 5808 111851
5%
5 Depok -
5
Hj. Juanah
Sarmili Golkar 5012 116842
4%
6 Depok -
2
Mochamad
Taufik Demokrat 4837 176641
6%
(Sumber: Data Sekunder KPU Kota Depok tahun 2014)
Dari tabel di atas merupakan urutan seluruh perolehan suara calon legislatif
Kota Depok. Pada tabel tersebut Babai Suhaimi caleg incumbent dapil Depok 3
yang berasal dari partai Golkar mendapatkan 12.348 suara (8%) dengan jumlah
seluruh pengguna hak pilih sebesar 160.454 lebih unggul dari Hendrik Tangke Allo
yang memperoleh hasil jumlah suara 5.808 (5%) dengan jumlah seluruh pengguna
hak pilih sebesar 111.851. Walaupun Babai Suhaimi dan H. Tajudin Tabri yang
berasal dari partai Golkar disusul caleg Yeti Wulandari dari partai Gerindra lebih
unggul dari Hendrik Tangke Allo yang berasal dari PDI Perjuangan, hasil
rekapitulasi perolehan suara sah menunjukan partai politik PDI Perjuangan lebih
unggul telak. Keberhasilan Hendrik Tangke Allo dalam memperoleh suara
terbanyak di dukung pula oleh PDI Perjuangan yang memiliki suara terbanyak
seperti pada tabel berikut:
74
Dari data tersebut menunjukan bahwa pemilu yang diselenggarakan pada 9
Juli 2014 PDI Perjuangan memperoleh suara 165.244 atau 20% lebih unggul
disusul oleh partai Gerindra sebanyak 137.887 suara (17%) dan PKS 137.887 suara
(14%). PDI Perjuangan berhasil memperoleh suara dan kursi terbanyak sebanyak
11 kursi mengalahkan PKS yang selama dua periode yaitu 2004 sebanyak 12 kursi
Tabel.IV.3. Rekapitulasi Perolehan Suara Sah Partai Politik dalam Pemilu
Anggota DPRD Kota Depok Tahun 2014
No
Partai
Politik
Perolehan Kursi Jumlah
suara
%
jumlah
suara Dapil 1 Dapil 2 Dapil 3 Dapil 4 Dapil 5 Dapil 6
1
PDI
Perjuangan 25272 32346 33403 27958 24003 22262 165244 20%
2
Partai
Gerindra 19888 25298 29764 28792 17062 17083 137887 17%
3
Parti
Keadilan
Sejahtera 16842 19809 20995 23059 18278 14837 113802 14%
4
Partai
Golongan
Karya 6376 17914 25192 21461 12913 10512 94368 11%
5
Partai
Amanat
Nasional 6413 20595 11521 9997 8480 10666 67672 8%
6
Partai
Demokrat 11091 16576 14527 6593 8321 8570 65678 8%
7
Partai
Persatuan
Pembangunan 7508 6855 21559 10496 5869 7877 60164 7%
8
Partai Hati
Nurani Rakyat 5816 11231 8820 7995 6463 4661 44986 5%
9
Partai
Kebangkitan
Bangsa 2768 6514 9651 5549 3689 4533 32706 4%
10
Partai
NasDem 2056 8116 3174 6448 2545 3079 25418 3%
11
Partai Bulan
Bintang 1884 1551 841 3208 1470 1043 9997 1%
12
Partai
Keadilan dan
Persatuan
Indonesia 354 1438 1400 1257 1217 746 6412 1%
Jumlah 106250 168245 180847 152813 110. 310 105869 824334
(Sumber: Data Sekunder KPU Kota Depok tahun 2014)
75
dan 2009 sebanyak 11 kursi yang telah memenangkan kursi terbanyak di DPRD
Kota Depok.
Tabel.IV.4. Perolehan Kursi DPRD Kota Depok Tahun 1999-2014
No Nama Partai
Perolehan Kursi DPRD
1999 2004 2009 2014
1 PDI Perjuangan 12 kursi 5 kursi 5 kursi 11 kursi
2 PKS 3 kursi 12 kursi 11 kursi 6 kursi
3 PPP 7 kursi 4 kursi 2 kursi 4 kursi
4 Golkar 7 kursi 8 kursi 7 kursi 5 kursi
5 PAN 7 kursi 5 kursi 5 kursi 6 kursi
6 PKB 2 kursi 2 kursi 1 kursi 1 kursi
7 PBB 1 kursi - - -
8 Demokrat - 8 kursi 15 kursi 5 kursi
9 Gerindra - - 3 kursi 9 kursi
10 PDS - 1 kursi 1 kursi -
11 Hanura - - - 2 kursi
12 Partai Nasional Demokrat - - - 1 kursi
(Sumber : Data Sekunder DPRD Kota Depok tahun 1999-2019)
Pada tahun 1999 PDI Perjuangan menduduki kursi terbanyak di DPRD Kota
Depok, namun selama dua periode antara 2004 hingga 2009 PDI Perjuangan
memperoleh kursi lebih sedikit dan dikalahkan oleh PKS yang mendominasi kursi
DPRD Kota Depok selama dua periode. Namun, pada tahun 2014 PDI Perjuangan
bangkit kembali dengan memperoleh kursi terbanyak, yaitu 11 kursi mengalahkan
PKS yang memperoleh 6 kursi lebih sedikit dari periode sebelumnya.
Keberhasilan PDI Perjuangan mengalahkan PKS yang sudah menjadi partai
pemegang tahta di Kota Depok tersebut dikarenakan adanya pengaruh kemenangan
PDI Perjuangan di tingkat nasional dikarenakan PDI Perjuangan berusaha menjaga
konsistensi garis oposisi selama 10 tahun saat massa kepemimpinan Susilo
76
Bambang Yudoyono, hal tersebut didukung dengan kualitas kader-kader PDI
Perjuangan yang menjadi kepala daerah95.
Keberhasilan partai didukung pula oleh penempatan segmentasi pasar yang
tepat. Pada strategi marketing politik, pemetaan segmentasi pasar sangat diperlukan
dalam menarik dan mendapatkan suara partai politik untuk melihat posisi partai
tersebut ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Partai politik dalam menentukan
segmentasi pasar harus melihat dari berbagai macam sudut pandang seperti luas
pemetaan wilayah96. Dalam hal ini sasaran DPC PDI Perjuangan Kota Depok
adalah masyarakat kurang mampu atau menengah kebawah ‘wong cilik’ yang
umumnya sulit dalam perekonomian. Hal ini menjadi kesempatan bagi PDI
Perjuangan untuk melakukan pendekatan dan kerja nyata agar masyarakat dapat
merasakan langsung dampak baik yang diberikan PDI Perjuangan. Walaupun
terfokuskan untuk masyarakat kalangan menengah bawah, bukan berarti PDI
Perjuangan tidak melakukan perhatian kepada kalangan masyarakat yang lain.
Kinerja PDI Perjuangan Kota Depok dapat dikatakan berhasil disebabkan oleh
pengurus dan anggota partai yang bekerja keras dalam memenangkan partai beserta
calegnya dalam pemilu legislatif. Selain itu, keberhasilan PDI Perjuangan juga
didukung oleh ketokohan caleg yang dapat merepresentasikan kebutuhan
masyarakat seperti Hendrik Tangke Allo yang sudah menjalin kedekatan dengan
masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
95 Wawancara dengan Ikra Vani Hilman, Sekertaris DPC PDI Perjuangan dan Ketua Tim
Inti Pemenangan Hendrik Tangke Allo, pada 29 Agustus 2019 di Gedung DPC PDI Perjuangan Kota
Depok 96 Firmansyah, Marketing Politik:Antara Pemahaman dan Realitas, 113-114
77
Dalam perolehan suara PDI Perjuangan begitu signifikan, hal ini
menunjukan bahwasannya kinerja PDI Perjuangan dinilai baik dengan
dibuktikannya saat sebelum dan saat berjalannya masa kampanye, saat proses
pemilihan, hingga diakhir pemilihan. Pemenangan PDI Perjuangan di Kota Depok
juga dibantu oleh faktor pemenangan ditingkat nasional, karena saat itu PDI
Perjuangan memperoleh suara terbanyak yaitu 23.681.471 atau 18,95%97.
Berbeda dengan partai saingan yang sudah bertahan selama dua periode di
kursi legislatif Kota Depok yaitu PKS. Runtuhnya tahta PKS beserta caleg nya
dikarenakan oleh prestasi yang ditorehkan PKS yang terbilang buruk seperti,
banyaknya cibiran kebijakan yang tidak masuk akal “One Day No Rice” dan
“Gerakan Makan dengan Tangan Kanan” serta mantan Presiden PKS Nur Mahmudi
yang terjerat tersangka kasus korupsi. Adanya perbedaan strategi marketing politik
antara kader PDI Perjuangan dan PKS yaitu, PKS mendulang suara dengan
memanfaatkan militansi dari para kader dan menggunakan pendekatan ideologis.
Partai itu bekerja dengan cara mendoktrin bahwasannya kampanye dalam
pemilihan daerah, nasional, maupun legislatif merupakan bagian dari ibadah98.
A.8 Polling
Pada marketing politik, polling dapat berupa riset atau survey yang memiliki
tujuan untuk mengetahui keinginan masyarakat, sejauh mana penyebaran
kampanye, apa yang harus diubah ataupun diteruskan. Proses marketing politik
97 BBC News Indonesia, “ KPU Sahkan Hasil Pemilu, PDIP nomor satu”, data ini diakses
pada 3 Oktober 2019 di https://www.bbc.com/ 98 Restu Diana Putri, “Takhta PKS yang Langgeng di Depok”, artikel ini diakses pada 22
Oktober 2018 di https://tirto.id/
78
akan berjalan sesuai sasaran jika menggunakan polling dan aktivitas riset lainnya.
Tanpa adanya polling, kandidat politik sulit mengetahui arah yang akan dituju99.
Pada pemilu legislatif, Hendrik Tangke Allo menjelaskan bahwa saat
melakukan strategi marketing politik tidak menggunakan lembaga survey tertentu.
Survey yang dilakukan berasal dari tim inti Hendrik Tangke Allo yang
menggunakan form dengan mendatangi rumah warga dan mendata warga yang
bersedia memilih Hendrik Tangke Allo.
“Kita melakukan survey berupa form. Form nya saat itu isinya di data nama,
alamat, sama nomer KTP, sama nomer telefon, jadi maksudnya ada
respondennya gitu dan ada yang memantau seperti operator, nah nanti
berkasnya di fotocopy, kita catat, kita lampirkan dan kita kumpulkan nanti
ada yang telfon dari yang tim sukses yang mengkoordinir. Ditelfon,
disampaikan apa bener responden tersebut memilih pak Hendrik menjadi
anggota dewan. Form ini kita lakukan door to door ke masyarakat, kalau di
form itu isinya cuma sebagai bukti dukungan terhadap pak Hendrik dan
sebagai gambaran untuk pak Hendrik beserta timnya apa yang diinginkan
masyarakat saat itu100.”
Penggunaan survey berupa form bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh
mana strategi marketing politik yang Hendrik Tangke Allo beserta tim lakukan
untuk menarik hati masyarakat. Selain itu penyebaran form tersebut bertujuan untuk
mengetahui keinginan masyarakat yang belum terselesaikan, hal tersebut dijadikan
sebagai peta politik Hendrik Tangke Allo untuk menyusun strategi marketing
politiknya.
99 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 298 100 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok
79
A.9 Presentation
Presentation adalah memberikan informasi produk politik yang dilakukan
oleh kandidat dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan politik dengan
menggunakan media dan simbol tertentu. Penggunaan sebuah simbol dalam
melakukan presentasi bertujuan untuk menarik perhatian para pemilih dalam
menyampaikan substansi sebuah produk101. Presentation yang dilakukan Hendrik
Tangke Allo beserta tim intinya berupa program unggulan yang dilakukan Hendrik
Tangke Allo seperti pembenahan di bidang kesehatan, infrakstruktur, dan perbaikan
masjid. Dalam melaksanakan program tersebut, Hendrik Tangke Allo melakukan
pendekatan persuasif terhadap masyarakat. Berikut petikan wawancara dengan
Bapak Iwan:
“Sudah pasti yang diutamakan adalah pendekatan kekeluargaan kepada
masyarakat dengan tawaran program-program unggulan pak Hendrik, selain
itu kalau simbol ya kalau sedang blusukan pak Hendrik dan tim nya selalu
menggunakan atribut kaos yang bertuliskan “Teman HTA” atau “Hendrik
Tangke Allo Lovers”, ya itu sebagai cara untuk pak Hendrik beserta tim
lebih dekat lagi dengan masyarakat.102”
Selain itu dalam melaksanakan program-program unggulannya, seperti
yang diungkapkan oleh bapak Iwan bahwa Hendrik Tangke Allo beserta tim inti
selalu menggunakan simbol dan media pendukung yang berupa sebutan “Teman
HTA” atau “Hendrik Tangke Allo Lovers” di media kaos. Penggunaan sebutan itu
di berikan untuk semua kalangan masyarakat yang ikut andil dalam menyukseskan
Hendrik Tangke Allo agar masyarakat merasa dekat dengan Hendrik Tangke Allo.
101 Adman, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, h. 219 102 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok
80
Dengan cara tersebut secara tidak langsung presentasion yang dilakukan Hendrik
Tangke Allo tertanam dipikiran masyarakat agar masyarakat selalu teringat figur
Hendrik Tangke Allo selain program yang ditawarkan oleh Hendrik Tangke Allo.
Menurut bapak Ikra dalam melakukan presentasion dalam penyampaian produk
politik kepada masyarakat, Hendrik Tangke Allo menggunakan simbol jari telunjuk
yang menunjukan angka satu menggambarkan nomer urut Hendrik Tangke Allo.
Penggunaan simbol digunakan pula pada media pamflet, baliho, atau
spanduk saat masa kampanye. Penggunaan simbol tersebut sudah menjadi
kewajiban bagi setiap caleg yang diusung oleh masing-masing partai politik nya.
Seperti Hendrik Tangke Allo yang memasang sosok tokoh Soekarno dan Megawati
dalam setiap spanduk kampanyenya. Tujuannya adalah untuk menunjukan identitas
PDI Perjuangan yang mengusung Hendrik Tangke Allo.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Marketing Politik
Hendrik Tangke Allo Pada Pemilu 2014 di Kota Depok
Pemilihan umum legislatif pada 9 April 2014 mengantarkan Hendrik
Tangke Allo terpilih sebagai anggota legislatif periode 2014-2019. Hendrik Tangke
Allo menjadi satu-satunya caleg pendatang baru yang berasal dari PDI Perjuangan
yang terpilih di dapil 6 Kota Depok serta dapat menduduki jabatan ketua DPRD
Kota Depok ‘menggeser’ PKS yang sudah mendominasi selama dua periode dan
menjadi satu-satunya caleg PDI Perjuangan yang yang menjadi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dari dapil 6 Kota Depok.
81
B.1 Faktor Pendukung
Pertama, Keberhasilan Hendrik Tangke Allo dan tim inti dalam
menerapkan strategi marketing politik dengan menerapkan pendekatan persuasif
serta didukung oleh jaringan infuencer dan anggota tim inti yang luas. Selain itu
Hendrik Tangke Allo beserta tim inti melakukan blusukan sehingga komunikasi
dengan influencer dan masyarakat setempat dapat diterima oleh konstituennya.
“Faktor pendukungnya, saya punya tim karena gak mungkin kan saya
melakukan sendiri, saya punya tim yang membantu saya untuk kalau saya
gak sempat utus mereka untuk bertemu dengan warga mewakili saya apa
yang menjadi kebutuhan mereka, tapi saya sebisa mungkin bertatap muka
langsung dengan mereka. Tim saya pada saat itu ada dari unsur partai politik
dari PDI Perjuangan ya dari pengurus-pengurus tingkat kelurahan,
kemudian tingkat RT, RW kan PDI Perjuangan kan punya, kemudian ya
saya juga melibatkan temen, ya disetiap wilayah yang ada, ya walaupun
hanya bicara “tolong bantu saya” ya itu saya anggap tim saya. Kemudian
tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama yang ada di wilayah, ya apa ya saya
bersosialisasi dengan mereka, saya datang kunjungan ke rumahnya, saya
dekati secara persuasif. Begitu juga dengan pendekatan dengan masyarakat”
103.
Hendrik Tangke Allo yang dapat menempatkan dirinya pada masyarakat
dengan sering berdiskusi untuk mengetahui keinginan masyarakat menjadi faktor
pendukung kemenangan Hendrik Tangke Allo. Melakukan suatu kebijakan yang
belum terealisasikan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat seperti mengenai
kesehatan dan infrakstruktur, tidak dengan janji semata namun dengan memberikan
bukti konkrit, sehingga masyarakat merasa yakin untuk memilih calon legislatif
yang sangat memperhatikan rakyat.
103 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
82
Kedua, Hendrik Tangke Allo memiliki pesona fisik yang tampan dengan
didukung oleh kemampuan dalam leadership, pemecahan masalah, bersifat tegas,
sosok figur yang cerdas, dan sosok yang sangat menekankan kerukunan dalam antar
umat beragama sehingga Hendrik Tangke Allo dapat menarik hati konstituennya.
“Saya kenal dari deket dari pengurus PAC, dia punya sisi leadership
makanya di DPC sudah periode ke 3 ini, ya leadership nya bagus, tegas,
cepat belajar, karena kami ini politisi belajarnya gak pernah usai, dia tipe
orang yang bagus dan mudah beradaptasi dan kemampuan pemecahan
masalah pak Hendrik itu bagus, lho. Jadi banyak oranglah yang bisa respect
masa dia. Ditambah juga faktor pendukung dia dipilih masyarakat dari
pesona fisiknya, maka dari itu pak Hendrik lebih mudah mendekati ibu-ibu.
Pak Hendrik juga seorang sosok caleg non muslim yang sangat menekankan
toleransi beragama dan dapat menempatkan dirinya pada setiap
perbedaan”104.
Ketiga, Keberhasilan PDI Perjuangan di Kota Depok dipengaruhi oleh
tingkat nasional dikarenakan PDI Perjuangan berusaha menjaga konsistensi garis
oposisi selama 10 tahun, hal tersebut menjadi faktor keberhasilan PDI Perjuangan
dan dinyatakan sebagai partai populer tahun 2013 berdasarkan hasil survey
Soegeng Sarjadi School of Goverment105. Faktor pendukung lainya adalah
kepopuleran PDI Perjuangan didukung oleh kemenangan kepala daerah dan caleg
yang berkualitas yang berasal dari PDI Perjuangan.
“Kepopuleran PDI Perjuangan itu didukung oleh banyaknya kader yang
menjadi kepala daerah dan caleg-caleg yang memiliki kualitas. Banyaklah
contohnya. Kita ambil contoh pak Hendrik, seorang caleg yang punya
kualitas di PDI Perjuangan. Karena dia ketua DPC PDI Perjuangan. Di atas
kertas, dia kader terbaik PDI Perjuangan pada saat itu, karena dia pimpinan
kami di Kota Depok. Secara normatif ya, di partai dia seorang pimpinan dan
ya memang dia punya kualitas, karena punya kualitas makanya dia
104 Wawancara dengan Ikra Vani Hilman, Sekertaris DPC PDI Perjuangan dan Ketua Tim
Inti Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 29 Agustus 2019 di Gedung DPC PDI Perjuangan Kota
Depok 105 Mustholih, “Oposisi 10 Tahun, Kunci PDIP jadi Terpopuler” data ini diakses pada 3
Oktiiber 2019 di https://news.okezone.com/
83
dimajuin. Gak mungkin ketua DPC dimajuin kalau dia nya gak mau, kecuali
dari PDI Perjuangannya yang gak mau”106.
B.2 Faktor Penghambat
Pertama, kesulitan dalam meyakinkan para influencer dan masyarakat
dalam melakukan pendekatan dan memberikan tawaran produk politik karena
faktor Hendrik Tangke Allo merupakan calon legislatif non incumbent yang belum
terlihat track racord nya.
“Kendalanya saat itu karena memang saya baru masyarakat belum kenal
saya, maka hal yang cukup berat bagi saya adalah bagaimana
memperkenalkan diri pada masyarakat sehingga mereka tertarik kepada
saya dan akhirnya memutuskan untuk memilih saya, itu kendalanya karena
sayakan orang baru pada saat itu 2014. Saya belum bisa melakukan bukti
apa-apa sedangkan mungkin para kompotitor yang lain adalah incumbent
yang punya pengalaman sebelumnya, yang sudah dikenal. Artinya apa,
ketika saya datang sebagai pendatang baru ke orang yang belum kenal saya
janji ini, janji itu belim ada bukti. Mungkin masyarakat bisa saja tidak
percaya, itu kendalanya, jadi bagaimana saya meyakinkan mereka bahwa
pilih saya karena saya bisa berbuat nantinya”107.
Selain masyarakat masih ragu karena Hendrik Tangke Allo merupakan
caleg yang belum terlihat track record nya, Hendrik Tangke Allo yang merupakan
calon legislatif non muslim saat itu membuat masyarakat masih melihat perbedaan
agama sebagai salah satu faktor untuk memilih pemimpin atau wakil rakyat.
Dikarenakan penduduk masyarakat Kota Depok dimayoritasi oleh pemeluk agama
islam, masyarakat hanya ingin memilih calon wakil rakyat atau pemimpin yang
seiman.
106 Wawancara dengan Ikra Vani Hilman, Sekertaris DPC PDI Perjuangan dan Ketua Tim
Inti Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 29 Agustus 2019 di Gedung DPC PDI Perjuangan Kota
Depok 107 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
84
“Kendala itu pasti ada, contohnya saat saya sedang melakukan survey siapa
saja masyarakat yang memilih pak Hendrik, masih ada masyarakat yang
mengkritik untuk buat apa sih pilih caleg yang bukan beragama islam. Ya
masyarakat masih berpikiran lebih baik memilih wakil rakyat yang
beragama islam”108.
Kedua, Kesulitan melakukan strategi pull marketing menggunakan sarana
media online pada masyarakat kalangan menengah bawah dikarenakan kurangnya
akses pada media sosial dan faktor kesibukan masyarakat yang fokus pada
pencarian nafkah. Selain itu masyarakat sudah merasa apatis saat banyaknya calon
legislatif yang pemasangan media baliho, spanduk, dan pamflet yang bertebaran di
pinggir jalan karena hanya menggangu estetika lingkungan, yang dibuthkan
masyarakat hanya perhatian khusus bukan sekedar janji yang disebarkan melalui
media. Penggunaan media koran seperti media Radar Depok termasuk faktor
penghambat dalam melakukan strategi pull marketing karena sudang jarang
masyarat yang membaca koran109.
Kalau kemaren ada beberapa ya media lokal lah, cuma memang kalau untuk
kalangan menengah bawah ini saya pikir media tidak terlalu efektif. Karena
masyarakat kita dibawah boro-boro baca media ya mereka udah sibuk
dengan kesibukan mencari nafkah ya jadi belum terlalu, jadi tetep ada tapi
tidak banyak media lokal ya apalah kemaren, Radar Depok, koran-koran
lokal lah, tapi itu bukan tidak terlalu banyak yang paling penting adalah saya
turun ke warga, ketemu110.
Ketiga, Sebagian masyarakat masih memandang sebelah mata partai PDI
Perjuangan yang merupakan partai pengusung Hendrik Tangke Allo karena dikenal
108 Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung Pitara, Pancoran Mas Kota
Depok 109 Wawancara dengan Nur Mufridah, Warga Dapil 6 Pancoran Mas pada 25 Agustus 2019
di Kota Depok 110 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
85
memiliki kader yang keras atau ’preman’. Faktor penghambat lainnya yaitu adanya
propaganda yang menyebutkan bahwa PDI Perjuangan dituduh sebagai PKI dan
anti islam saat menjelang pemilu 2014. Kurangnya SDM yang membantu dalam
menyukseskan Hendrik Tangke Allo seperti banyaknya tim inti dari kalangan PDI
Perjuangan dan masyarakat biasa yang kurang mengerti menggunakan media sosial
dan kurangnya pendidikan politik.
“Kendala PDI Perjuangan yang juga berimbas pada caleg-calegnya ya ada
saja propaganda yang menyebutkan PDI Perjuangan isinya orang-orang
yang keras semua bahkan disebut preman. Yang paling happening adalah
propaganda PDI Perjuangan dituduh sebagai antek-antek PKI dan anti
islam. Itu dari propaganda, nah kalau dari internal penghambatnya adalah
kurang SDM. Banyak yang ingin membantu menyukseskan pak Hendrik,
tapi ada saja yang masih tidak paham media sosial bahkan kurang ngerti
politik, kan media sosial itu perlu untuk melakukan marketing politiknyalah.
Ada yang mau bayarannya aja tapi gak kerja”111.
Keempat,Maraknya money politic yang sudah menjadi kebiasaan buruk
yang terus terulang saat menjelang pemilu menjadi penghambat Hendrik Tangke
Allo beserta tim dalam melakukan kerja nyata dan upaya jujur. Hal ini diperparah
dengan masih adanya masyarakat yang mengharapkan calon wakil rakyatnya
memberikan money politic kepada masyarakat agar masyarakat mau memberikan
suaranya.
“Banyak juga yang akhirnya gak milih saya karena ngapain dipilih? Orang
gak ngasih duit, saya mah gapapa, saya tidak mau mempertaruhkan masa
depan anak-anak kita, masa depan kalian, hanya karena saya kasih seratus
ribu, dua ratus ribu. Ya saya kasih klian 100 ribu 200 ribu untuk milih saya
itu sama saja merusak masa depan anak-anak muda seperti kalian ini. Tapi
111 Wawancara dengan Ikra Vani Hilman, Sekertaris DPC PDI Perjuangan pada 29 Agustus
2019 di Gedung DPC PDI Perjuangan Kota Depok
86
kalau kalian milih saya karena emang saya dianggap mampu untuk
memimpin.”112
112 Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25 Agustus
2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilu legislatif Kota Depok tahun 2014 menjadi bukti bahwa marketing
politik memegang peranan penting Hendrik Tangke Allo dalam memperoleh suara
terbanyak di Pancoran Mas Kota Depok dan menghantarkan dirinya pada kursi
Ketua DPRD Kota Depok periode 2014-2019. Hendrik Tangke Allo menjadkan
strategi marketing politik sebagai cara untuk komunikasi dua arah dengan
melibatkan ide dan gagasan terhadap konstituen. Model strategi kampanye pada
proses marketing politik pada penelitian ini sudah cukup baik. Pada 9 elemen model
marketing politik yaitu Pass Marketing, Push Marketing, Pull Marketing,
Positioning, Person, Policy, Party sudah berjalan secara beriringan. Namun, ada
lima faktor yang paling dominan dalam kemenangan Hendrik Tangke Allo di
antaranya: push marketing, positioning, policy, person, dan party. Kelima elemen
tersebut merupakan cara paling intens yang dilakukan oleh Hendrik Tangke Allo
dan menjadi faktor keberhasilan Hendrik Tangke Allo dalam melakukan marketing
politik dilihat dari:
Pertama, Keberhasilan Hendrik Tangke Allo dalam memenangkan pemilu
legislatif 2014 di Kota Depok karena berhasil memanfaatkan strategi marketing
politik push marketing atau melakukan blusukan dengan masyarakat dengan
pendekatan persuasif. Kedua, strategi marketing politik positioning Hendrik
Tangke Allo dan tim dengan menunjukan nilai lebih di mata masyarakat yaitu
berupa kepedulian keadaan serta kekurangan masyarakat kalangan bawah dan
88
menekankan toleransi beragama. Ketiga, strategi marketing politik dalam bentuk
policy yang Hendrik Tangke Allo difokuskan pada pembangunan infrakstruktur dan
bidang kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat itu. Keempat, faktor
person seperti pesona fisik, keahlian dalam pemecahan masalah, kemampuan dalam
leadership, dan cerdas. Kelima, faktor party atau partai yang mengusung Hendrik
Tangke Allo yaitu PDI Perjuangan yang dapat menempatkan segmentasi pasar yang
tepat.
Sedangkan faktor penghambat Hendrik Tangke Allo adalah, pertama, media
kurang mendukung sebagai sarana alat pendukung marketing politik Hendrik
Tangke Allo. Kedua, masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata
calon legislatif yang bukan berasal dari muslim. Ketiga, kesulitan dalam
meyakinkan tokoh masyarakat saat melakukan strategi marketing politik. Keempat,
partai PDI Perjuangan yang masih dipandang dengan stigma negatif oleh sebagian
masyarakat.
B. Saran
B.1 Saran Akademik
Peneliti berharap penelitian selanjutnya dapat meningkatkan pengetahuan bagi
pembacanya mengenai marketing politik yang dilakukan oleh para calon wakil
rakyat. Peneliti berharap penelitian membahas fenomena marketing politik dengan
sudut pandang yang berbeda dengan diperkuat oleh data awal beserta narasumber
untuk mendapakan data wawancara sesuai judul penelitian. Penelitian ini hanya
sebatas faktor pendukung dan penghambat serta proses dari kagiatan marketing
politik yang dilakukan oleh calon legislatif tingkat kota. Hasil analisis yang peneliti
89
lampirkan jauh dari kata sempurna, semoga penelitian ini dapat memberikan
kontribusi yang baik bagi penelitian selanjutnya di ilmu politik khususnya kajian
marketing politik dengan diperkaya dengan teori-teori yang lebih terbaru.
B.2 Saran Praktis
Peneliti menyarankan pada pemilu mendatang bagi partai politik untuk
menyiapkan kandidat politik terbaik yang meliputi pembentukan image serta track
record yang baik, tujuannya agar masyarakat tidak hanya termakan janji-janji yang
hanya diutarakan oleh kandidat. Perlu diperhatikan pula calon kandidat politik
untuk melibatkan pemilih pemula sebagai sasaran strategi marketing politik, karena
pengaruh pemilih pemula sangat berpotensi untuk meningkatkan suara. Peneliti
menyarakan bagi tim sukses yang berasal dari partai maupun non partai untuk
melibatkan para pemuda karena pemuda sangat berpotensi dalam SDM terutama
dalam penggunaan media sosial. Tujuannya agar memudahkan melakukan strategi
marketing politik dengan menjangkau seluruh kalangan.
Perhatian kepada masyarakat tidak hanya dilakukan saat melakukan strategi
marketing politik hanya karena ingin mendapatkan suara sebanyak banyaknya,
akan tetapi perhatian yang dilakukan para calon legislatif saat melakukan strategi
marketing politik berlanjut hingga sudah menjabat sebagai wakil rakyat. Karena
bagaimanapun seharusnya wakil rakyat mendahulukan kepentingan masyarakat
dibandingkan dengan kepentingan pribadi atau golongan dengan menjalankan
amanah yang dititipkan oleh masyarakat.
90
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ahmad, Nyarwi. Manajemen Komunikasi dan Marketing Politik. Yogyakarta:
Pustaka Zaman. 2012.
Anggito, Albi dan Johan Setiawan. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:
CV Jejak. 2018.
Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2013.
Changara, Hafied. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. 2009.
Daymon, Christine dan Immy Holloway. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam
Public Relations dan Marketing Communications. Yogyakarta: Bentang
Pustaka. 2008.
Fathurahman, Pupuh. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
2011.
Firmanzah. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta:Yayasan
Obor Indonesia. 2012.
Harison, Lisa. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: Kencana. 2016.
Huda, Ni’matul dan M. Imam Nasef. Penataan Demokrasi dan Pemilu di Indonesia
Pasca-Reformasi. Jakarta: Kencana. 2017.
J. Maarek, Philippe. Campign Communication and Political Marketing. London:
Wiley Blackwell. 2003.
Less-Marshment, Jennifer. Marketing Politics: Prinsiples and Application.
London: Routledge Publication. 2009.
Nursal, Adman. Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, Sebuah
Pendekatanj Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPRD, Presiden. Jakarta:
Gramedia. 2004.
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta. 2007.
Schroder, Peter. Strategi Politik. Jerman: Nomos Baden-Baden. 2000.
S. Sumarsono. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka. 2006.
Website
BBC News Indonesia. “KPU Sahkan Hasil Pemilu, PDIP Nomor Satu”.
https://www.bbc.com/.3 Oktober 2019.
Buku Putih Depok. “Gambaran Umum Kota Depok”, dokumen ini diunduh pada
10 Juli 2019 di http://ppsp.nawasis.info/
Duga, Sotar. “Ketua DPRD Kota Depok: Jangan Melihat Perbedaan sebagai
Dinding Penyekat Antar Umat Beragama”. https://sotarduganews.com/.
13 Juli 2019.
Iqbal, Bima Muhammad. “Wali Kota Resmikan Gedung Puskesmas Mampang”.
https://www.depok.go.id/.25 Agustus 2019.
Harlis. “Ketua DPRD Kota Depok Dukung Pembelajaran Digital Di Sekolah
Dasar”. http://swarapendidikan.co.id/. 13 Juli 2019
Harya Virdhani, Marieska. “KPU Depok siapkan 3.458 TPS untuk Pemilu 2014”.
https://nasional.sindonews.com/. 28 Oktober 2018
91
Hafil, Muhammad. “PDIP Depok Duduki 11 Kursi untuk DPRD”.
https://www.republika.co.id/. 28 Oktober 2018.
Lantara, Feru. “PDIP raih 11 kursi DPRD Depok”.
https://www.antaranews.com/.13 Juli 2019 .
Mustholih. “Oposisi 10 Tahun, Kunci PDIP jadi Terpopuler”.
https://news.okezone.com/.3 Oktiiber 2019.
Pos Kota. “Pradi: Keberagaman di Depok Cerminan Miniatur Indonesia”.
http://poskotanews.com/.13 Juli 2019.
Putri, Restu Diana. “Takhta PKS yang Langgeng di Depok”. https://tirto.id/. 22
Oktober 2018.
Program Data KPU Kota Depok. “Daftar Riwayat Hidup Calon Anggota DPRD
Kota”. https://programdatakpukotadepok.files.com/.8 November 2018.
Radar Depok. “PDI Perjuangan Kota Depok Konsisten Perjuangkan Pancasila”.
https://radardepok.com/. 13 Juli 2019
Radar Depok. “Lebih Dekat dengan Hendrik Tangke Allo di Depok, Sering
Blusukan, Ajak Milenial Perangi Hoax”. di https://radardepok.com/.13
Juli 2019.
Radar Depok. “Sinergitas Hendrik Tangke Allo dengan Wartawan Depok, Tepati
Janji, Media Mitra Strategis DPRD”. https://radardepok.com/. 13 Juli
2019.
Rahma, Siti. “RS Alergi BPJS, Ketua DPRD: Segel!”. https://www.depok.go.id/.13
Juli 2019.
Situs Resmi Bappeda Kota Depok. “Batas-batas wilayah Kota Depok”.
https://bappeda.depok.go.id/.13 Juli 2019
Situs Resmi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok. “Profil Data
Kependudukan Kota Depok s/d 25 Maret 2014”.
http://disdukcapil.depok.go.id/. 3 November 2018.
Situs Resmi Disdukcapil. “Profil Data Kependudukan Kota Depok s/d 25 Maret
2014”. http://disdukcapil.depok.go.id/. 3 November 2018.
Situs Resmi KPU. “Data Pileg 2014 Tk. Kota Depok”. http://ppid.kpu.go.id/. 20
Oktober 2018.
Situs Resmi Program Data Kota Depok. “Daftar Riwayat Hidup Calon Anggota
DPRD Kota”. https://programdatakpukotadepok.files.com/. 8 November
2018
Situs Resmi Pemerintah Kota Depok. “Kondisi Geografis”. 13 Juli 2019 di
https://www.depok.go.id/
Situs Resmi Pemerintah Kota Depok. “Kecamatan Kota Depok“.
https://www.depok.go.id/.13 Juli 2019.
Tempo. “Hendrik Tangke Allo Jadi Ketua DPRD Depok”.
https://metro.tempo.co/.8 November 2018.
Virdhani, Marieska Harya. “Kader PDIP Saling ‘Gontok’ Soal Jabatan DPRD”.
https://news.okezone.com/.18 Oktober.
92
Skripsi
Damayanti, Sulastri. “Marketing Politik Calon Anggota DPR RI Ledia Hanifa
Amaliah Dalam Pemilihan Anggota DPR RI Periode 2014-2019”.
Skripsi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014.
Jurnal
Liliana, Nita Ria. “Strategi Komunikasi Pemasaran Politik Dalam Kampanye Calon
Legislatif (Caleg) Terpilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Dalam Pemenangan Pileg 2014 Kota Pekanbaru”. Jurnal Ilmu
Komunikasi. Oktober 2015.
Lubis, Lizbeth Lindrieny. “Strategi Zukri Dalam Memperoleh Suara Pada
Pemilihan Legislatif Provinsi Riau Tahun 2014”. Jurnal Ilmu
Pemerintahan. 2 Oktober 2017.
Sanjaya, Ronny. “Pemasaran Politik Caleg Pendatang Baru Dalam Pemilu (Studi
Kasus Wardi Ningsih Caleg PAN Dapil 1 Kabupaten Lamandau”.
Jurnal Politika. April 2017.
Saputra, Muchammad Ichsan. “Marketing Politik Pasangan Kepala Daerah dalam
Pemilukada (Studi Kasus Tim Sukses Pemenangan Pasangan Abah
Anton dan Sutiaji dalam Pemilukada Kota Malang 2013”. Jurnal
Administrasi Publik. (tanpa bulan, tanpa tahun).
Wawancara
Wawancara dengan Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Kota Depok pada 25
Agustus 2019 di Gedung DPRD Kota Depok.
Wawancara dengan Iwan, Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan dan Tim Inti
Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 30 Agustus 2019 di Kampung
Pitara, Pancoran Mas Kota Depok.
Wawancara dengan Ikra Vani Hilman, Sekertaris DPC PDI Perjuangan dan Ketua
Tim Inti Pemenangan Hendrik Tangke Allo pada 29 Agustus 2019 di
Gedung DPC PDI Perjuangan Kota Depok.
Wawancara dengan Nur Mufridah, Warga Dapil 6 Pancoran Mas pada 25 Agustus
2019 di Kota Depok.
Dokumen Resmi
Data Sekunder Bidang Statistik dan Persandian, Diskominfo Kota Depok
Data Sekunder Badan Pusat Statistik Kota Depok
Data Sekunder DPRD Kota Depok Tahun 2014-2019
Data Sekunder DPRD Kota Depok tahun 1999-2019
Data Sekunder Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Data Sekunder KPU Kota Depok
Top Related