Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi:Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry
A. Pendahuluan:
Pembahasan masalah akuisisi dan aliansi dari tahun ketahun makin menjadi
tren bisnis. Hal yang ditekankan dalam jurnal penelitian ini berkaitan dengan chapter
yang dibahas adalah perlunya memperhatikan unsur pengetahuan (knowledge
based) bagi perusahaan yang akan mengakuisisi maupun yang akan diakusisi.
Perangkat pengetahuan itu secara nyata melekat pada perusahaan (khususnya
perusahaan yang akan diakuisisi). Dalam jurnal yang dibahas sedikit lebih maju,
menyadari adanya seperangkat pengetahuan knowledge intensity (merupakan
gabungan dari pengetahuan modal manusia terhadap lingkungannya)
khususnya ,mengenal karakteristik pasar yang ada. Perusahaan yang mengakuisisi
akan memperoleh keuntungan terhadap perusahaan yang diakusisinya yaitu
seperangkat pengetahuan tentang pasar (khususnya keberadaan pasar yang baru).
Menurut penulis (walaupuan dalam jurnal ini sendiri tidak menyebutkan tentang
knowledeg management); Ini sejalan dengan konsep knowledge management
(manajemen berbasis pengetahuan) yang kini menjadi paradigma baru dalam bidang
manajemen. Dimana pengelolaan pengetahuan dalam organisasi telah menjadi
perhatian utama bagi manajemen dalam meningkatkan daya saing. Bahwa
keunggulan perusahaan tidak lagi selamanya berbasis sumber daya finansial,
bangunan, tanah, teknologi, posisi pasar dan asset-asset tangibel lainnya, tetapi
faktor penting adalah intangible dalam hal ini adalah asset pengetahuan. Konsep
knowledge management merupakan seperankat konsep dimana mengatur tentang
bagaimana mengelola aset intelektual dan informasi lainnya sehingga mampu
memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
B. LATAR BELAKANG
Pada pembahasan makalah ini mengacu pada sebuah jurnal yang berjudul
Judul Jurnal: “Assessing knowledge through Acquition and Alliances an Empirical
Examination of New Market Entry” Journal of Management Issues, Vol XX Number 1
spring 2008 51-67 Pengarang: Annette L.Ranft (Assistance Professor of
1 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
Management Florida State University) dan Sarah J Marsh (Associate Professor and
Chair of Management dari Northen Illionois Univerisity)
Init dari penelitian ini adalah menyoroti kasus-kasus akuisisi dan aliansi yang
dimulai awal tahun 1990an menjadi aktivitas yang sangat tinggi kejadiannya sampai
saat ini. Motivasi utama dilakukannya akuisisi dan aliansi adalah kebutuhan untuk
mengakses pengetahuan yang menjadi resep utama dalam berkompetisi dan
pertumbuhan bisnis. (Grant and Banden-Fuller 2004, Ranft and Lord, 2002, Simonin
1999).
Dua perusahaan yang bergerak dibidang teknologi dan informasi yakni
Microsoft dan Cisco merupakan contoh perusahaan yang sangat giat melakukakan
kedua aktifitas tersebut dengan maksud mempercepat pengembangan produk baru
dan penguasaan pasar.
Dalam jurnal ini membahas suatu studi perbadingan secara langsung akuisisi
dan aliansi jika sebuah perusahaan memasuki pasar yang sangat beragam derajat
knowledge-intensity (pengetahuan yang berintensitas). Studi ini menyelidiki (1)
bagiamana tingkat knowledge-based dan keahlian yang menjadi syarat untuk
sebuah pasar baru yang mempengaruhi peramalam pasar atas kinerja perusahaan.
(2) kinerja relative dari akuisisi dan aliansi yang berarti memasuki pasar dengan
berbagai ragam kondisi dari knowledge-intensity. Suatu pasar baru menggambarkan
suatu area yang terbuka luas untuk mengembangkan studi terhadap sumber-sumber
knowledge-based, ketika suatu perusahaan memasuki pasar baru peranan
knowledge-based sangat signifikan berpengaruh dalam terhadap itu.(Marsh and
Ranft 1999).
Konsep dasar
Knowledge-based (basis pengetahuan) telah bertumbuh seiring munculnya
padangan resources based (basis sumber daya) yang diperkuat dengan sebuah
pemikiran bahwa sumber daya dari suatu perusahaan tidak hanya terdiri dari modal
fisik dan keuangan saja, tetapi juga modal sumber daya manusia dan pengetahuan
ini dikembangkan oleh (penroses tahun 1959).
Kemudian ditahun awal 1990-an mulai banyak peneliti dan ahli manajemen
intens memunculkan paradigma knowledge-based, yang intinya mereka menyadari
peranan pengetahuan (knowledge) dalam sebuah manajemen perusahaan.
Knowledge-based dipahami sebagai sebuah kumpulan pengetahun yang
dimiliki perusahaan yang bersifat tacit knowledge (pengetahuan yang tersembunyi,
yang tidak disadari oleh si pemilik-penulis) dikemukan oleh Chowdhury, 2005,
nonaka 1994, winter 1985. Sifatnya sebaga pengetahun tacit maka sangat sulit untuk
2 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
di jelaskan dan kemukakan dengan tersurat hanya tersirat. Sifatnya juga susah di
transfer karena berkembang melalui pengalaman.
Hal penting lainnya adalah setiap pasar memiliki beragam intensitas akan
pengetahuan (yang berbeda-beda). Setiap level pada pasar yang berbeda memiliki
karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda yang dihadapi oleh perusahaan.
Manajer harus memahami hambatan/gangguan pada pasar baru yang berdasarkan
struktur sosial, sumber-sumber knowledeg based nya. Pengetahuan yang sifatnya
tacit dnilai sangat sukar untuk ditransfer. (Coff, 1999, 2002,Inkpen and Dinur 1998,
Simonin 1999).
Pada integrasi pasar baru (new market) mempersyaratkan sumber-sumber
daya yang berbasis pengetahuan, kemampuan manajemen yang akan memciptakan
suatu nilai baru yang mengintegrasikan antara asset fisik dan sumber-sumber daya
knowledge based (basis pengetahuan).
o Dalam jurnal ini dipaparkan bahwa akusisi umumnya memberi keuntungan
yaitu; kemudahan akses pasar, kepemilikan penuh terhadap perusahaan
yang diakuisisi, asset pengetahuan dan kapabilitas yang akan siap
dikembangkan lebih lanjut
o Segala sumber daya yang ditransfer itu akan dimiliki secara penuh dalam
suatu hak kepemilikan yang memiliki kekuatan hukum, baik terhadap
sumber-sumber daya yang sifatnya fisik, pengetahuan dan dokumen riset.
o Asset pengetahuan kita telah ketahui bahwa telah terintegrasi dalam suatu
struktur sosial pada perusahaan setelah berlangsung akusisi akan
berintegrasi secara signifikan dengan identitas perusahaan yang
mengakusisi, independent dan struktur perusahaan pun berubah
kepemilikan.
o Memasuki pasar baru pada suatu kondisi geografis tertentu tentu
membutuhkan persyaratan akan pemahaman costumer yang spesifik,
karakteristik channel, pemahaman tentang riset dan pengembangan,
teknologi, karakteristik pasar, karakteristik permintaan pasar (jumlah
permintaan), dengan strategi akusisi dan aliansi akan memberi akses
terhadap semua itu seperti di-”cangkok”-kan terhadap suatu perusahaan.
3 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
Dasar pemikiran dari riset ini adalah;
o Bagaimana tingkat knowledeg based (sumber daya basis pengetahuan)
dan keahlian yang menjadi prasyarat dalam memasuki suatu pasar baru
mempengaruhi kinerja perusahaan. Sehingga dikembangkan suatu
pertanyaan hipotesis sebagai berikut: kinerja perushaaan setelah
memasuki suatu pasar yang baru akan memiliki kurva linear (U-Shaped)
yang menghubungkan antara knowledge-intensity dari sebuah pasar baru
yang kinerjanya diekpektsikan lebih tinggi pada tinggi dan rendahnya
knowledge intensity pada sebuah pasar.
o Hipotesis selanjutnya adalah (h2): kinerja setelah perusahaan memasuki
pasar baru melalui strategi aliansi akan lebih baik dari pada stratgei
akuisisi. H2a; Knowledge intensity yang lebih tinggi dalam suatu pasar
baru, akan lebih baik kinerjanya pada perusahaan yang memasuki pasar
melalui aliansi daripada akuisisi.
Metodologi penelitian;
Metodologi yang digunakan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh
dari publikasi-publikasi ilmiah yang terbit di daerah US. Metode ini menggunakan
analisa 200 press realese, 250 laporan tahunan perusahaan, 600 publikasi industri
yang diperoleh dari Lexus data base. Pencarian ini menggunakan keyword; new
market, diversification, acquitition, alliance, join veture yang menghasilkan 361 entry
dalam publikasi di US.
Kemudian sample dikategorikan juga dengan melihat rata-rata penjualannya
pertahun yang terdiri $3,206, pertengahan $ 308 million, dan terendah $673,000 - $
100 billion.
o Independent variable: adalah knowledge intensity of new market
o Dependent variable: market prediction of firm performance
o Control variable” prior variable, knowledge relatedness, new market growth rate
Hasil kesimpulan dari penelitian
Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan alat analisasi one ya ANOVA
secara normative ada kesatuan asumsi antara dependent variable. Dimana
4 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
ditemukan signifikan si antara strategi aliansi dan akuisisi ( F=5.305, p<.05) yang
mengindikasikan bahwa suatu ekspektasi pasar akan lebih tinggi terhadap kinerja
strategi aliansi dari pada stratgei akuisisi walaupun keduanya memberi
pengembalian (returns) yang positif.
Kesimpulan yang dapat di garis bawahi bahwa strategi aliansi lebih memiliki
konstribusi yang lebih dari pada akuisisi terhadap pengetahuan (knowledge-based)
terhadap suatu pasar baru (entry a new market).
C. Pembahasan
Beberapa pemikiran terhadap penelitian mengenai masalah strategi akusisi dan
aliansi diajabrkan dibawah ini berdasarkan kerangkan teori dari buku acuan Hitt,
Iriealn dan Hoskisson, ”Startegic Management” Thomson, USA, 2005
Hitt dkk, menyakan terdapat beberapa alasan perusahaan menjalankan strategi
akuisisi dan melakukan akusisi terpilih, diantaranya adalah mencapai keunggulan
bersaing melalui kekuatan pasar yang lebih besar, mengatasi hambatan masuk dan
mempercepat proses masuk pasar. Alasan lain yang termasuk untuk menghindari
biaya yang cukup berarti yang berkaitan dengan pengembangan produk baru,
menghindari resiko dari pengembangan produk baru, mencapai diversifikasi dan
akhirnya menghindari persaingan.
Meningkatkan kekuatan pasar:
Setiap pengusaha menginginkan perusahaannya memiliki kekuatan pasar
yang lebih besar. Banyak perusahaan besar memiliki kompetensi inti tetapi tidak
cukup besar mendaya gunakan sumber daya dan kapabilitasnya. Kekuatan pasar
biasanya dihasilkan dari ukuran perushaaan dan sumber daya serta kapabilitas
perusahaan untuk bersaing dipasar melalui pangsa pasarnya. Dari kasus akuisisi
tidak jarang terjadi pembelian dari sebuah perusahaan dengan perusahaan
pesaingnya pada industri yang sama.
Akusisi terhadap perusahaan pesaing dinamakan dengan akusisi horizontal
(horizontal acquitition), sedangkan akuisisi terhadap perusahaan dalam industri
terkait disebut akuisisi terkait (related acquisition)
Membuat hambatan masuk;
Perusahaan yang kuat dan besar biasanya melakukan akuisisi dengan
maksud untuk menghalangi atau mempersulit suatu perusahaan untuk masuk pada
kategori produk tersebut dalam suatu industri. Perusahaan baru atau perusahaan
5 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
yang membuat produk baru akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usaha dan membuat mereka membutuhkan alokasi dana yang besar bila memasuki
celah pasar tersebut.
Sistem distribusi juga sangat berpengaruh bila hendak memasuki suatu pasar
baru, dibutuhkan distirbusi channel yang efisien dan efektif, fasilitas barik dan iklan
yang besar untuk menghasilkan penjualan yang cukup supaya perusahaan dapat
mencapai skala ekonomis dan menawarkan harga yang bersaing bagi konsumen.
Akuisisi membutuhkan biaya yan besar, namum perusahaan yang
mengakuisisi perusahaan yang telah beroperasi bisa langsung segera mendapatkan
akses pasar dan melakukan hal serupa dengan produk yang mungkin memiliki basis
pelanggan yang setia. Dalam kenyataannya, semakin tinggi hambatan
masuk,semakin besar kemungkinan akuisis akan dilakukan untuk memasuki suatu
pasar.
Biaya dan kecepatan;
Usaha pengembangan produk baru secara internal cukup mahal dan
membutuhkan waktu yang panjang untuk memajukanproduk dan menghasilkan
pengembalia investasi yang menguntungkan. Pengembangan usaha baru, misalnya
membutuhkan rata-rata delapan tahun untuk bisa menghasilkan laba dan 12 tahun
untuk menghasilkan arus kas yang cukup. Suatu riset pernah membuktikan bahwa
hamper 88 persen inovasi gagal mencapai pengembalian atas investasi.
Selanjutnya, kira-kira 600 persen dari inovasi bisa ditiru secara efektif dalam empat
tahun setelah hak paten di peroleh. Karena itu pengembangan usaha secara internal
sering diasakan para manajer sebagai suatu yang berisiko tinggi. Masalahnya adalah
dibutuhkan biaya pengembangan dan peluncuran produk baru kepasar yang
signifikan.
Dengan kebijakan mengakusisi suatu perusahaan yang mapan, meskipun
kadang lebih mahal, adalah tidak terlalu beresiko Karena terdapat data histories
mengenai kinerja perusahaan yang bisa dipergunakan untuk mengevaluasi
kepentingan.
Keuntungan akuisisi adalah menawarkan akses cepat kedalam pasar dengan basis
volume penjualan dan pelanggan yang nyata
Resiko
Resiko disini mengandung arti bahwa dengan strategi akuisisi usaha baru
yangcdikembangkan secara internal memiliki resiko yang tinggi. Dilain pihak akuisisi
memberi pengalaman bahwa keuntungan dapat diprediksi dan diestimasi secara
6 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
akurat. Karena perusahaan yang diakusisi memiliki data histories yang dapat
dianilisa, terutama tentang peramalan pendapatan, dan beban biaya yang akan
ditanggung. Untuk produk yang baru data histories tentu saja tidak ada.
Mengembangkan Diversifikasi
Perusahaan yang kuat modal salah satu usaha untuk melakukan diversifikasi
usaha (mendirikan suatu unit bisnis baru yang berbeda kategori produk yang
mungkin berbeda industri-penulis red) dengan cara akuisisi. Sebuah perusahaan
mungkin menemukan bahwa lebih mudah mengembangkan produk baru dan usaha
baru dalam pasar yang ada karena manajernya lebih memahami produk dan pasar.
Begitu juga sebaliknya perusahaan sering mengembangkan produk baru yang
berbeda dari produk yang telah ada dan memasuki pasar baru karena manajernya
kurang memahami pasar tersebut. Sehingga akusisi menjadi hal yang lumrah bagi
perusahaan untuk mengembangkan produk dan usaha baru nya.
Menghindari persaingan
Di negara-negara yang industrinya telah maju terutama di Amerika Serikat,
menggunakan strategi akuisisi untuk pasar, baik yang ada hubungannya atau tidak
dalam rangka mengurnagi ketergantungan terhadap pasar yang memiliki persaingan
tajam, biasanya terhadap perusahaan asing (foreign company).
Beberapa permasalahan dalam akuisisi
Hitt dkk menguraikan ada beberapa permasalahan yang timbul dalam strategi
akuisisi ini, antara lain; tingginya nilai beli perusahaan yang hendak diakusisi,
kesalahan perkiraan (penilaian) mengenai kapabilitas dan stategis, tingginya biaya
pelaksanan akuisisi, dan sulitnya mengintegrasikan perusahaan yang diakusisi. Hal –
hal tersebut akan diuraikan dibawah ini,
Integrasi;
Perusahaan yang mengakusisi dan yang diakusisi menimbulkan masalah terhadap
proses integrasi tersebut. Hal utama dalah bagaimana mempertemukan dua budaya
perusahaan yang berbeda, menghubungkan sistem keuangan dan pengendalian
yang berbeda, membangun hubunga kerja yang efektif (bila gaya manajemen yang
berbeda), memecahkan masalah yang berkaitan dengan perbedaan status eksekutif
perusahaan yang diakusisi.
7 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
Harga beli yang tinggi (overpayment)
Perusahaan bisa saja membayar nilai akuisisi yang terlalu tinggi terhadap
perusahaan yang disasar. Apabila perusahaan tidak menganalisa perusahaan
sasaran secara menyeluruh dan tindak mengembangkan pengetahuan yang cukup
mengenai nilai pasarnya, perusahaan akan mengeluarkan modal yang besar.
Pemegang saham diperusahaan yang hendak diakusisi biasanya menawarkan harga
sahamnya dengan harga premi yang lebih tinggi diatas harga saham yang berlaku
(biasanya 40-60 persen)
Biaya akuisisi;
Pada awal tahun 1980-an di Amerika banyak terjadi akusisi perusahaan yang
dibiayai dengan utang, yang dikenal dengan junk bonds. Ini merupakan jenis
pembiayaan baru dimana aksisi yang beresiko dibaiaya dengan utang (hutang) yang
memberikan pengembalian yang tinggi kepada peminjam (pemegang obligasi).
Tingkat bunga junk bond berkisar antara 18-20 persen karena tanpa jaminan karena
itu sangatlah beresiko.Tujuan dari hutang ini sebenarnya untuk menciptakan disiplin
manajerial yang positif, sehingga memiliki pertimbangan leverage dalam akusisi
besar. Terkadang biaya utang yang besar menjadikan biaya akusisi menjadi besar
pula akibat factor-faktor eksternal yang seperti tingkat suku bunga.
Kesalahan menilai strategi
Kesalahan menilai strategi atau manfaat strategi terjadi dalam meraih
keunggulan bersaing yang berkelanjutan dari akusisi. Pengetahuan yang cukup
terhadap sinergi khusus (private synergy) dan keunggulan utama penggabungan
yang tidak bisa ditiru pesaing. Sinergi khusus merujuk pada pemberian manfaat atas
pengabungan perusahaan yang mengakuisisi dan diakusisi terhadap sumber daya
dan kapabilitas yang masing-masing dimiliki sehingga menjadi suatu kekuatan yang
tidak dimiliki oleh perusahaan yang lain. Kesalahan hal ini akan menjadikan
perusahaan yang mengakusisi tidak akan mendapatkan pengembalian yang
memadai.
Akusisi yang efektif
Lalu pertanyaannya bagaimanakah akusisi yang efektif itu? Hitt melakukan
penelitian pada tahun 19931, bahwa perusahaan yang berhasil dalam mengakusisi
1
8 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
selalu melakukan seleksi hati-hati terhadap calon perusahaan yang hendak
diakusisi.dan mempertimbangkan negoisisai yang ada. Seleksi awal biasanya
berbentuk hubungan kerja sama berupa usaha patungan atau aliansi startegi. Sifat
usaha kausisi yang harus diperhatikan adalah perusahaan mempertahankan posisi
hutang yang rendah atau wajar khususnya dalam membiaya akusisi. Hutang yang
besar digunakan untuk membiaya akuisisi, hutang tersebut sebaiknya dikurang
secara cepat dengan cara menjual asset perusahaan yang diakusisi. Asset yang
dijual tersebut adalah asset yang dinilai tidak komplemen dengan bisnis perusahaan,
atau tidak berkinerja baik.
Mengakusisi perusahaan harusnya yang memiliki komplementer bagi
perusahaan yang mengakusisi. Ketika terjadi integrasi perusahaan akan terjadi
sinergio dan kapabilitas yang positif. Sumber daya yang unik dari akusisi adalah hal
yang positif untuk mendukung daya saing yang strategis perusahaan terhadap
industrinya.
Perusahaan yang sukses dalam mengakusisi mampu menekankan inovasi
dan meneruskan investasi penelitian dan pengembangan produk sebagai bagian dari
stretegi keseluruhan. Komitmen manajemen untuk inovasi harus kuat dan tinggi.
Hal lain adalah kemampuan untuk beradaptasi dan fleksibilitas yang tinggi
harus dimiliki perusahaan masing-masing. Pengalaman akan manajemen perubahan
(change management) merupakan suatu syarat yang mutlak. Kemampuan adaptasi
akan membantu perusahaan untuk lebih cepat, lebih efisien, dan lebih efektif dalam
proses akusisi yang berlangsung untukmenghasilan sinergi yang positif.
Beberapa catatan tambahan:
o Sudah saatnya mempertimbangkan faktor pengetahuan (knowledge-
based) dalam sebuah proses akuisis dan aliansi, dalam jurnal yang
dibahas menyatakan bahwa pengetahuan (knowledge based) sudah
terintegrasi dalam sebuah perusahaan yang memiliki tacit knowledge
(karena perusahaan yang diakuisisi jelas telah memiliki basis pengetahuan
baik itu dari sisi operasional maupun pengetahuan akan pasar).
o Faktor pengetahuan (knowledge based) maka perlu semacam metode
assesment yang menjadi patokan bagi sebuah perusahaan yang hendak
mengakuisisi sebua perusahaan. Metode assesment ini kiranya mampu
menilai ”Nilai” faktor-faktor knowledge-based yang dimiliki suatu
perusahaan yang hendak diakusisi, khususnya mengenai masalah
keahlian yang dimiliki oleh manajer seniornya, pengetahuan pasar yang
9 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
hendak dimasuki, prediksi (peramalan) akan pasar kedepannya, dan juga
untuk mencapai suatu tujuan strategik.
Contoh kasus: misalnya pembelian Lotus oleh perusahaan raksasa
IBM pada tahun 1995 dimana perusahaan IBM harus membanya perusahaan
Lotus sebesar $3,5 milyar, padahal pada saat itu pendapatan lotus empat
belas kali lipat. Pembanyaran IBM kepada Lotus tersbut bukan karena ingin
mengganti pendapatan lotus tersebut. IBM melakukan akusisi karena Lotus
memiliki pengetahuan yang unik mengenai Notes dan berbagai kalborasi
aplikasi piranti luanknya. Penemuan notes lebih bernilai dari pada piranti
lunak itu sendiri, dimana Lotus mampu memiliki kemampuan melahirkan
generai berikutnya terkait dengan teknologi komunikasi dan informasi-sharing
software. Lotus memiliki keterampilan, pengalaman dan kreatifitas yang IBM
butuhkan untuk menerapkan pengetahuannya kedunia baru kolaborasi piranti
lunak. IBM percaya bahwa kemampuan Lotus dengan pengetahuaannya
lebih bernilai daripada semata-mata nilai keuangan yang diperhatikan.
o Ada konsep dalam manajemen yaitu knowledge management
(manajemen pengetahuan) yang dimana dapat dipahami sebagai suatu
strategi yang mengubah aset intelektual organisasi, baik informasi yang
sudah terekan mapun bakat dari para anggotanya kedalam produktivitas
yang lebi tinggi, nila-nilai baru, dan peningkatan daya saing. Selain itu ada
juga yang mendefinisikan manajemen pengatahuan (Davids dan Voss
2002 dalam sangkala 2007) sebagai suatu kesatuan sistem yang
memungkinkan perushaaan menyerap pengetahuan, pengalaman, dan
kreatifitas para stafnya untuk perbaikan kinerja perusahaan.
o Kritik terhadap metodologi penelitian yang dilakukan oleh periset dengan
menggunakan data sekunder, dalam hal ini mengunakan data publikasi
baik online maupun online. Walaupun dibenarkan namun penulis merasa
penelitian tersebut memiiki kelemahan, karena mengandalkan data
publikasi yang bisa saja memiiki kekuran validitas. Tentu dengan
melakukan metode kuesioner secara langsung walalupun itu
membutuhkan biaya yang lebih besar tetapi tentu akan memberi
signifikansi data yang lebih terpercaya dan akurat.
10 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
Bahan Referensi
1. Michael A.Hitt, R.Duane Ireland, Robert E Hoskisson, ” Strategic Managemen”, Thomson,
USA, 2005.
2. M.A.Hitt, JS.Harriosn, R.D.Ireland dan A.Best 1993, “ lifting the vellof success in
merger and acquititons”. Chicago. USA
3. Annette L.Ranft, Sarah J.Marsh, ” Accessing Knowledge throught acquisition and
alliances: An Emperical examination of New Market entry”, Journal of Managerial Issues,
Vol XX Number 1 Spring 2008 p.51-67. ABI/INFORM Global.
4. Sangkala, “Knowledge Management”, PT.RajaGrafindo Perkasa, Jakarta, 2007.
11 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
MAKALAH
Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi:
Suatu Penilaian terhadap New Market Entry
Oleh
Andi Nur Bau Massepe Mappanyompa
NIP: 19780428.200912.1.001
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
12 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
13 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi
Top Related