LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AUDITOR FORENSIK - LSP AF
Berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi No.: BNSP-LSP-082-ID Th. 2012
1
2 2
3
Sakitnya tuh di sini
4
5
Pengertian Fraud
Fraud (kecurangan) adalah suatu perbuatan yang sengaja untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara-cara yang tidak jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah milik orang lain baik karena suatu tindakan atau dampak tindakan itu sendiri.
Black Law Dictionary (8th Ed.)
Menurut O’Gara 2004 : Penipuan mencakup berbagai
penyimpangan dan tindakan ilegal
yang ditandai dengan penipuan
disengaja. Hal ini dapat dilakukan
untuk kepentingan atau merugikan
organisasi dan oleh orang luar
maupun di dalam organisasi.
6
Menurut Jones dan Bates (1990) :
Fraud terjadi dimana seseorang
memperoleh kekayaan atau
keuntungan keuangan melalui
kecurangan atau penipuan. Kecurangan
semacam ini menunjukkan adanya
keinginan yang disengaja.
7
Menurut SKKNI AF:
Fraud adalah Perbuatan yang disengaja
atau diniatkan untuk menghilangkan uang
atau harta seseorang dengan cara akal
bulus, penipuan atau cara lain yang tidak
fair
8
9
Unsur-unsur Fraud
Unsur-unsur dalam setiap fraud:
1. Perbuatan melanggar hukum
2. Dilakukan orang dalam atau luar organisasi
3. Dilakukan dengan cerdik, tipu daya dan ketidakjujuran
4. Untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok
5. Langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain.
10
Korban Fraud
Setiap organisasi atau individu dapat
menjadi sasaran dari perbuatan fraud:
1. Perusahaan
2. Organisasi nonprofit
3. Instansi pemerintah
4. Perorangan
5. Dan lain-lain
11
Modus Fraud
Cara-cara melakukan antara lain fraud:
1. Rekayasa laporan keuangan
2. Penyimpangan pengadaan
3. Pendapatan/penerimaan tidak dilaporkan atau dilaporkan terlalu kecil
4. Pengeluaran mark-up atau fiktif
5. Pencurian atau penyalahgunaan aset
6. Pemerasan dan suap
7. Dll.
12
Aksioma Fraud
Aksioma atau batasan fraud adalah:
Fraud dilakukan dengan cara sembunyi dan berusaha untuk menutupi
perbuatannya
Untuk membuktikan bahwa fraud telah terjadi, diusahakan membuktikan
bahwa fraud tidak terjadi.
Untuk membuktikan bahwa fraud tidak terjadi, diusahakan membuktikan
bahwa fraud sudah terjadi
Fraud menurut jenisnya terdiri dari inhern fraud dan system control fraud
yaitu:
Inhern faud terjadi secara alamiah yang melekat dalam setiap bentuk
kegiatan dimana seseorang dimungkinkan untuk melakukan fraud.
System control fraud terjadi karena lemahnya sistem pengendalian
intern dan biasanya pelaku mempunyai pengetahuan tentang
bagaimana suatu sistem pengendalian intern bekerja.
13 13
14
Apakah Forensik?
Forensik (berasal dari bahasa Yunani
Forensis yang berarti de at" atau
"perdebatan") adalah bidang ilmu
pengetahuan yang digunakan untuk
membantu proses penegakan
keadilan/hukum melalui proses
penerapan ilmu atau sains.
15
Singleton/Bologna/Lindquist:
Forensic accounting refers to the
comprehensive view of fraud
investigation. It includes:
1. The audit of accounting records to
prove or disprove a fraud.
2. The interview process of all related
parties to a fraud.
3. The act of serving as an expert
witness.
16
David O’Reagan:
Forensic auditing. Investigative
auditing undertaken specifically to
support actions in a court of law.
Forensic auditing is associated
with practices like investigation of
money laundering transactions,
and it is often aimed at uncovering
fraudulent and illegal activity.
17
Ron Durkin (Clifton Gunderson, LLP)
Fore si accounting involves the application of specialized knowledge and investigative skills to collect, analyze, and evaluate evidential matter and to interpret and communicate findings in the courtroom, boardroom, or other legal and administrative venues.
18
Menurut SKKNI Audit Forensik
Suatu metodologi dan
pendekatan khusus dalam
menelisik kecurangan (fraud),
atau audit yang bertujuan untuk
membuktikan ada atau tidaknya
fraud yang dapat digunakan
dalam proses litigasi
19 19
20
1. Melalui Pencegahan dan Pendeteksian Fraud, membantu manajemen: Mendorong setiap personal dalam perusahaan mengenal
fraud
Menyadarkan setiap personal dalam perusahaan peduli pada program anti fraud
Melakukan evaluasi berkala mengenai kecukupan sistem pencegahan fraud dalam perusahaan
Bersama-sama pihak terkait dalam perusahaan merancang dan mengimplementasikan sistem pencegahan fraud
Mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi terhadap entitas baik yang dilakukan pegawai internal maupun yang dilakukan pihak lain.
21
2. Melalui audit forensik dan penghitungan kerugian akibat fraud a.l.:
Apabila ada indikasi terjadi fraud, melalui audit forensik memastikan
apakah suatu fraud telah atau tidak terjadi.
Memperoleh dan mengumpulkan bukti-bukti dan menyimpulkan bahwa
fraud terjadi atau tidak terjadi.
Menghitung kerugian keuangan bagi entitas atau pihak lain akibat
terjadinya fraud.
Menyediakan informasi dan bukti yang kuat sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh pimpinan mengenai fraud yang terjadi.
Menyediakan informasi dan bukti sebagai dasar penyelesaian perselisihan
kontrak, kewajiban klaim produk, pelanggaran patent dan trademark.
Menyediakan informasi dan bukti sebagai dasar penyelasaian perselisihan
antara rekan bisnis, pemegang saham, dan pihak lainnya.
Menyediakan informasi dan bukti sebagai dasar penyelesaian klaim
asuransi baik bagi tertanggung maupun bagi maskapai asuransi.
Bila diperlukan penyelesaian secara hukum, bukti-bukti dan simpulan audit
forensik dapat digunakan dalam proses litigasi.
22
3. Melalui penelusuran aset:
Membantu mengidentifikasi keberadaan aset terkait
dengan fraud.
Membantu pengembalian atau pemulihan aset terkait
dengan fraud.
4. Melalui pemberian pernyataan secara keahlian:
Memberikan keterangan berdasarkan keahliannya kepada
penyidik atau penegak hukum mengenai hasil audit
forensik atas suatu kasus fraud, dalam proses hukum atau
litigasi.
Memberikan keterangan ahli di dalam sidang pengadilan,
mengenai hasil audit fornesik atas suatu kasus fraud.
23
Survei The Association of Certified Fraud Examiners’ (ACFE) menggambarkan kerugian akibat fraud pada
organisasi di AS sebagai berikut:
2004: 6% dari pendapatan tahunan
2006: 5% dari pendapatan tahunan
2008: 7% dari pendapatan tahunan
Kerugian Akibat Fraud
24
Pendeteksian Fraud
How is Fraud detected?
Tips/Whistleblowers (40%)
Internal Audits/Internal Controls (31%)
Accident (20%)
External Audits (8%)
Notified by Police (1%)
Sumber: Robert E Farrell, CFE Principal, White Collar Investigations
25
IIA Standard 1200, Proficiency and Due Professional Care
Auditor internal mempunyai pengetahuan cukup untuk mengevaluasi risiko fraud dalam organisasinya, tapi tidak harus ahli dalam pendeteksian fraud.
IIA Standard 2060, Reporting to Senior Management and the
Board Auditor internal harus melaporkan risiko fraud yang ditemukan dalam
investigasi berdasarkan IIA Standard 2120, Risk Management.
IIA Standard 2210, Engagement Objectives
Saat auditor internal mengembangkan tujuan audit, harus diperhatikan
kemungkinan adanya fraud.
Sumber:
Journal of Forensic & Investigative Accounting, Vol. 3, Issue 1
Pendeteksian Fraud oleh Auditor Internal
26 26
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AUDITOR FORENSIK - LSP AF
Berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi No.: BNSP-LSP-082-ID
27
28
Banyak kecurangan dilakukan oknum pegawai yang
membawa dampak kesulitan bagi Pimpinan Instansi
dan Direksi Perusahaan
Peningkatan Transaksi ekonomi dan maraknya
kejahatan, membutuhkan keahlian audit forensik untuk
mencegah, mendeteksi dan mengungkapkan berbagai
bentuk kecurangan.
Hasil Audit untuk mengungkap kecurangan belum
maksimal
BPKP, Mabes POLRI dan Kejaksaan Agung
menyepakati pembentukan Lembaga Sertifikasi
Profesi Auditor Forensik
LSP AF
Keputusan Menteri Nakertrans No. Kep. 46/Men/II/2009
tanggal 27 Februari 2009 tentang :
29
KUALIFIKASI KOMPETENSI
LEVEL 7
30
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI)
Rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan atau keahlian
serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
31
KOMPETENSI AUDITOR FORENSIK
Auditor forensik memiliki kemampuan dalam menjalankan profesinya:
Mencegah dan mendeteksi fraud dalam organisasi
Melaksanakan audit forensik dan menghitung kerugian akibat fraud
Melakukan penelusuran aset terkait fraud
Memberikan pernyataan secara keahlian di depan penyidik dan dalam sidang pengadilan
32
33
33
• KKNI terdiri atas 9 jenjang kualifikasi
• Jenjang 7 s.d. 9 dikelompokkan
dala JABATAN AHLI”
PERPRES RI No. 8 Tahun 2012 tanggal 17 Januari 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
34
34
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ini
adalah suatu konsep pengembangan dan
penjenjangan Sumber Daya Manusia Indonesia
secara umum, sehingga pada setiap level
kompetensi dapat disetarakan di dunia
Internasional.
35
36
36
Pengembangan
Karir Berbasis
Pelatihan Kerja
Pengembangan
Karir Berbasis
Pengalaman
37
KKNI
37
LSP AF
38
Auditor
Forensik
SKKNI Bidang Audit
Forensik Bab II A
CFrA
LSP AF
39
Sub Bidang Unit Kompetensi Elemen
Kompetensi
Kriteria Unjuk
Kerja
Pencegahan dan
Pendeteksian Kecurangan 6 22 76
Pelaksanaan Audit Forensik 6 19 60
Pemberian Pernyataan
Secara Keahlian 3 12 44
Penghitungan Kerugian dan
Penelusuran Aset 12 41 152
Jumlah 27 94 332
SKKNI - AF
LSP AF
Strata 1/Diploma 4
Diklat Teknis Audit
Diklat Audit Forensik
3 th audit keuangan,
audit operasional
3 th pendeteksian dan
pencegahan fraud
3 th penyelidikan/
penyidikan kasus korupsi
Auditor Forensik
Sertifikasi Auditor
Forensik
atau
atau
40
CFrA
LSP AF PROSES ASESMEN
41
Permohonan/Pendaftaran Asesmen
Asesmen mandiri
Konsultasi pra uji
Perencanaan uji kompetensi
Pelaksanaan uji kompetensi
Ujian Tulis
(Pilihan Ganda/Essay/Kasus)
Simulasi Keterangan Ahli
Didepan Penyidik
Simulasi Keterangan Ahli
Dalam Sidang Pengadilan
42
LSP AF Sinergi Pembentukan AF
Penyelenggara
Diklat
Melaksanakan Diklat
Menyediakan Bahan Ajar:
• Modul
• Bahan Tayangan
• Kasus Simulasi/Praktik
Metode dan Materi
Diklat
Melaksanakan Sertifikasi
Membuat Panduan Diklat
Metode dan Materi
Uji Kompetensi 43
PENDIRI:
BPKP, Kepolisian Negara RI, Kejaksaan Agung RI
AKTE PENDIRIAN:
Akte Notaris Risbert, SH., MH. No. 28 tgl 27 November
2008
TUJUAN:
Melaksanakan sertifikasi kerja bagi profesi Auditor
Forensik berdasarkan standar kompetensi kerja yang
telah ditetapkan.
KEGIATAN:
1. Melaksanakan Uji Kompetensi Auditor Forensik 2. Menerbitkan Sertifikasi Kompetensi 3. Melakukan akreditasi – Uji Kompetensi (UJK) 4. Kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan LSP-AF
dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
46
47
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AUDITOR FORENSIK
LSP AF
49