SKRIPSI
DASAR PERTIMBANGAN PEMBERIAN GRASI TERHADAP
TERPIDANA NARKOTIKA
(STUDI KASUS SCHAPELLE LEIGH CORBY)
Diajukan oleh :
ALFRED P.S HASIBUAN
NPM : 110510735
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Peradilan dan Penyelesaian
Sengketa Hukum
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
FAKULTAS HUKUM
2015
i
SKRIPSI
DASAR PERTIMBANGAN PEMBERIAN GRASI TERHADAP
TERPIDANA NARKOTIKA
(STUDI KASUS SCHAPELLE LEIGH CORBY)
Diajukan oleh :
ALFRED P.S HASIBUAN
NPM : 110510735
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Peradilan dan Penyelesaian
Sengketa Hukum
UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
FAKULTAS HUKUM
2015
iv
MOTTO
“Saat Kamu Bermalasan, Ribuan Sainganmu Sedang Belajar”
- Alfred P.S Hasibuan-
“I’ve Missed More Than 9000 Shots In My Career. I’ve Lost Almost 300
Games. 26 Times, I Have Been Trusted To Take The Game Winning Shot
And Missed. I’ve Failed Over And Over And Over Again In My Life. And
That Is Why I Succed.”
-Michael Jordan-
“The Moment You Give Up, Is The Moment You Let Someone Else Win”
-Kobe Bryant-
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulisan hukum/skripsi ini merupakan suatu karya tulis yang
tercipta karena kerja keras dan selama kerja keras itu selalu ada orang-
orang yang mengisi kehidupan saya dengan canda tawa bahkan air mata.
Mereka adalah orang-orang yang selalu mendorong saya untuk menjadi
pribadi yang lebih baik dalam hal pergaulan, kehidupan sehari-hari, sampai
pendidikan saya. Mereka adalah orang-orang yang saya kasihi, saya
sayangi, saya cintai dan mereka adalah orang-orang yang percaya bahwa
saya mampu untuk menyelesaikan jenjang pendidikan ini dan
membanggakan mereka. Mereka adalah alasan mengapa saya mampu
menciptakan karya tulis ini.
Penulisan hukum/skripsi ini ku persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang penuh dengan cinta kasih dan kemurahan,
sebagai pujian bagi Bapa yang begitu menyayangiku lebih dari
siapapun di dunia ini.
2. Orang tua tercinta, terkasih dan terhebat, R.J Hasibuan S.H (bapak)
dan K. Simanjorang S.Pd (mama) terima kasih untuk segala doa,
dukungan, harapan, kasih sayang, perhatian dan nasihat yang telah
diberikan selama ini agar aku mampu menjadi anak yang berbakti dan
mampu membanggakan kalian.
vi
3. Saudara terhebat, Albert Evans Hasibuan (abang) dan Alfin Fredlin
Hasibuan (adik) yang telah mengisi hari-hariku sejak kecil hingga saat
ini dengan banyak cerita kehidupan.
4. My beloved Ratih Ayu Puspita “angku”, terima kasih selalu
menemaniku sejak awal perjalanan pendidikanku hingga aku lulus,
semua cinta, kasih sayang, perhatian, serta dukunganmu selalu
memberiku semangat untuk membahagiakanmu.
5. Best friend, William Tanujaya yang selalu memberi tawa dan
semangat selama ini.
6. Partner in crime, Niko, Vidi, Ady P.S.V Sitorus S.H, Akbar, Dody,
Yogi, Ribka/Ginting, Elysa, Intan, Angel, Cici, dan Diana. Mereka
sebagai teman-teman tergila yang mengkhiasi hidupku.
7. Penyetan, Jefry jonathan S.H, Daniel Juniardy S.H, Angga Nugraha
S.H, Septaliana Temmy Dwijaya S.H, dan Rikela Melia Larosa S.H.
Mereka sebagai teman-teman tergokil yang mengkhiasi hidupku.
8. RECHTER, yang telah mengajarkan disiplin dan pentingnya kesehatan
bagiku.
9. KKN Kelompok 1 Prigi, Hans, Ucup, Abe, Arnita, Christin, Chintya,
dan Inggrid. Mereka yang bersama-sama ketika KKN di Tepus.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus,
karena berkat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan
hukum ini, dengan judul “Dasar Pertimbangan Pemberian Grasi terhadap
Terpidana Narkotika (Studi Kasus Schapelle Leigh Corby)” dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Penulis menyadari dengan kemampuan yang terbatas, penulisan
hukum ini dapat terselesaikan karena banyaknya dorongan semangat, serta
bantuan serta dukungan dari semua pihak yang telah membantu penulis,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dengan mengerahkan
segala daya dan waktu.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., L.LM., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
2. Bapak FX. Endro Susilo, S.H.,LL.M., selaku Pejabat Dekan Fakultas
Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Drs. Paulinus Soge, S.H., M.HUM., selaku dosen
pembimbing yang dengan sabar dan teliti memberikan masukan,
viii
arahan, waktu, tenaga serta ilmu dalam membimbing penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Segenap Dosen Fakultas Hukum Unversitas Atma Jaya Yogyakarta
atas segala ilmu yang diberikan dan telah membantu penulis dalam
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
5. Seluruh Staf Tata Usaha, Perpustakaan, Lab Hukum, Cleaning Service,
Penjaga Parkir, Satpam di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
6. Seluruh kerabat dan teman seperjuangan di Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu-persatu.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang terlibat dan mendukung penulis dari awal sempai selesainya
penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis menerima saran guna perbaikan skripsi ini dan
terlebih untuk perkembangan ilmu hukum.
Yogyakarta, Maret 2015
Penulis,
Alfred P.S Hasibuan
ix
ABSTRACT
Clemency is one of President Prerogative Rights and regulated in Law No.22 of
2002 about Clemency. Clemency is forgiveness from the President by changing,
relieving, or erasing the punishment of a criminal. However, when giving a
clemency President has to take Supreme Court’s consideration into account.
Problem we faced about clemency is when clemency is given to narcotic drugs
crime which is an extra ordinary crime like what happened to Schapelle Leigh
Corby. He gets a prison punishment reduction by five years with a humanity
factor as a consideration. Clemency should be given based of explicit and
appropriate explanations and according to the Law; therefore there will be no
abuse of the law by the authorities.
It is true that sometimes clemency can be given based of humanity and justice
factors. However, the Law does not regulate about what kind of criteria is
included in those humanity and justice factors and it will just emerge the sense of
injustice from the society when clemency is given to the criminals, especially
narcotic drugs criminals.
Key words: Clemency, President’s Prerogative Rights, Consideration Basis,
Narcotic Drugs Criminals, Schapelle Leigh Corby
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI..................................................ii
HALAMAN PENGESAHAAN................................................................iii
HALAMAN MOTTO................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................v
KATA PENGANTAR..............................................................................vii
ABSTRAK..................................................................................................ix
DAFTAR ISI.............................................................................................x
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN........................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................9
C. Tujuan penelitian............................................................................10
D. Manfaat penelitian..........................................................................10
E. Keaslian Penelitian.........................................................................10
F. Batasan Konsep..............................................................................17
G. Metode Penelitian...........................................................................18
H. Sistematika Skripsi.........................................................................21
xi
BAB II PEMBERIAN GRASI TERHADAP TERPIDANA
NARKOTIKA SCHAPELLE LEIGH CORBY SERTA
PERTIMBANGANNYA
A. Tinjauan Umum Tentang Narkotika...............................................23
1. Pengertian dan penjelasan Narkotika.........................................23
2. Terpidana Narkotika dan Ketentuan Pidana bagi
Terpidana Narkotika khususnya dalam kasus
Schapelle Leigh Corby...............................................................30
B. Tinjauan Umum Tentang Grasi......................................................36
1. Pengertian Grasi dan Syarat pemberian Grasi
bagi Terpidana...........................................................................36
2. Pengaturan Grasi dalam Hukum Positif di Indonesia................43
C. Dasar Pertimbangan Pemberian Grasi Bagi Terpidana
Narkotika khususnya dalam kasus
Schapelle Leigh Corby...................................................................46
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................54
B. Saran...............................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA................................................................................56
xii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan hasil karya
asli penulis, bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya
penulis lain. Jika skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi
dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi
akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Yogyakarta, Maret 2015
Yang menyatakan,
Alfred P.S Hasibuan
Top Related