7/31/2019 SK1 mata merah
1/21
1. Memahami dan menjelaskan anatomi mata
1.1 Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopik mata
1.2 Memahami dan menjelaskan anatomi mikroskopik mata
Mata merupakan organ fotosensoris yaitu organ yang menerima rangsangan cahaya.
Cahaya masuk melintasi kornea, lensa, dan beberapa struktur refraksi di dalam orbita. Cahaya
kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif terhadap cahaya yaitu retina.
Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah impuls cahaya menjadi
impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian lapisan sel saraf dan sel-sel penyokong informasi
penglihatan diteruskan oleh saraf optik ke otak untuk diproses.
Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa embrio.
Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitu1. Penonjolan forebrain yang akan membentuk retina dan saraf optik
2. Permukaan ektoderm yang akan diinduksi menjadi lensa dan beberapa struktur pelengkap
di bagian depan mata.
3. Jaringan mesenkim yang mengumpul membentuk lapisan bola mata dan struktur-struktur
yang berkaitan dengan orbita.
7/31/2019 SK1 mata merah
2/21
Dinding bola mata disusun oleh 3 tunika yaitu:
A. Tunika fibrosa (lapis sklera-kornea) merupakan lapisan luar bola mata terdiri atas sklera
dan kornea.
B. Tunika vaskularis (lapis uvea) merupakan lapisan tengah bola mata terdiri atas khoroid,
badan siliaris dan iris.
C. Tunika neuralis (lapis retina) merupakan lapisan dalam bola mata terdiri atas retina.
A. TUNIKA FIBROSA (LAPISAN SKLERA-KORNEA)
Tunika fibrosa membentuk sebuah kapsula fibroelastik yang kokoh penyokong bola mata. Lapis
fibrosa ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sklera dan kornea. Sklera merupakan bagian yang putih
melingkupi lima-perenam bagian bola mata dan terletak di sebelah belakang, sementara kornea
merupakan bagian yang jernih dan transparan melingkupi seperenam depan bola mata. Tempat
sambungan sklera dan kornea dikenal dengan nama limbus.
CORN
SCLE
7/31/2019 SK1 mata merah
3/21
SKLERA
Sklera merupakan bagian bola mata yang putih seolah-olah tidak mengandung pembuluh
darah. Sklera disusun oleh serat-serat kolagen tipe 1 yang diselang-selingi oleh jala-jala serat
elastin. Susunan seperti ini membentuk struktur bola mata yang kokoh, disokong oleh tekanan
intraokular yang berasal dari humor akwaeus yang terletak di sebelah depan lensa dan badan
vitreus yang terletak di belakang lensa. Di bagian belakang sklera ditembus oleh serat-serat saraf
optik pada lamina kribrosa. Sklera mengandung pembuluh darah terutama pada limbus (tempat
pertautan sklera dan kornea).
KORNEA
Kornea merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan, tidak mengandung pembuluh darah,
dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah
depan bola mata. Secara histologik kornea terdiri atas 5 lapisan yaitu:
1. Epitel kornea
merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan
tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan
E itel
Membrane
Substansia
Membrane
Endotel
7/31/2019 SK1 mata merah
4/21
dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung banyak ujung-
ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi aus dan
digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepat.
2. Membran Bowman
merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat kolagen
tipe 1.
3. Stroma kornea
merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat kolagen tipe 1
yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblas terletak di
antara serat-serat kolagen.
4. Membran Descemet
merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen.
5. Endotel kornea
Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis
gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan
untuk memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak vesikel dan
dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan ion-ion
natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan air akan mengikuti secara
pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap oleh endotel sehingga stroma
tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan), suatu faktor yang
diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.
Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapatkan dengan
cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humor akweus di
bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal mengeluarkan
kelebihan cairan di stroma.
Limbus
Limbus merupakan tempat pertemuan antara tepian kornea dengan sklera. Pada tempat ini
terdapat lekukan atau sudut akibat perbedaan kelengkungan kornea dan sklera. Bagian luarnya
diliputi epitel konjungtiva bulbi yang merupakan epitel berlapis silindris dengan lamina propria di
bawahnya. Stromanya merupakan tepian sklera yang menyatu dengan kornea. Stroma ini tersusun
7/31/2019 SK1 mata merah
5/21
dari jaringan ikat fibrosa. Di bagian dalam stroma ini membentuk taji sklera (scleral spur). Pada
bagian anterior taji ini terdapat jaringan trabekula (trabecula sheet) dengan jalinan ruang-ruang di
antaranya dikenal sebagai ruang trabekula (trabecular spaces/ space of Fontana). Di atas trabekula
terdapat suatu saluran lebar dan panjang disebut kanal Schlemm.
Limbus
Kanal Schlemm
Merupakan suatu pembuluh berbentuk cincin yang melingkari mata tepat anterior dan eksternal
skleral spur. Di sebelah luar dibatasi oleh jaringan sklera dan di dalam oleh lapisan jaringan
trabekula yang lebih dalam. Lumen kanal ini di batasi oleh selapis sel endotel. Kanal ini akan
meneruskan diri ke dalam pleksus sklera dan akhirnya bermuara pada pleksus vena sklera. Di
bagian posterior taji sklera, pada korpus siliaris terdapat otot polos, muskulus siliaris yang berfungsi
untuk mengatur akomodasi mata.
B. TUNIKA VASKULOSA / UVEA (L.uva=anggur)
Tunika vaskulosa terdiri atas 3 bagian yaitu khoroid, badan siliaris dan iris.
7/31/2019 SK1 mata merah
6/21
Khoroid
Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel pigmen
sehingga tampak bewarna hitam. Lapisan ini tersusun dari jaringan penyambung jarang yang
mengandung serat-serat kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah dan melanosit.
Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu:
1. Epikhoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat kolagen dan elastin.
2. Lapisan pembuluh merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari pembuluh darah dan
melanosit.
3. Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus kapiler, jaring-jaring
halus serat elastin dan kolagen, fibroblas dan melanosit. Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri
khoroidalis Pleksus ini mensuplai nutrisi untuk bagian luar retina.4. Lamina elastika, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel pigmen retina.
Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik padat dan suatu lapisan dalam lamina basal yang
homogen.
Badan Siliaris (Korpus siliaris)
Korpus siliaris (badan siliaris) adalah struktur melingkar yang menonjol ke dalam mata terletak
di antara ora serrata dan limbus. Struktur ini merupakan perluasan lapisan khoroid ke arah depan.
Korpus siliar disusun oleh jaringan penyambung jarang yang mengandung serat-serat elastin,
pembuluh darah dan melanosit.
RETIN
KHOROI
SCLER
7/31/2019 SK1 mata merah
7/21
Badan siliaris membentuk tonjolan-tonjolan pendek seperti jari yang dikenal sebagai prosessus
siliaris. Dari prosessus siliaris muncul benang-benang fibrillin yang akan berinsersi pada kapsula
lensa yang dikenal sebagaizonula zinii.
Korpus siliaris dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid. Lapisan luar kaya akan pigmen dan
merupakan lanjutan lapisan epitel pigmen retina. Lapisan dalam yang tidak berpigmen merupakan
lanjutan lapisan reseptor retina, tetapi tidak sensitif terhadap cahaya. Sel-sel di lapisan ini akan
mengeluarkan cairan filtrasi plasma yang rendah protein ke dalam bilik mata belakang (kamera
okuli posterior).
Humor aqueus mengalir dari bilik mata belakang (kamera okuli posterior) ke bilik mata
depan (kamera okuli anterior) melewati celah pupil (celah di antara iris dan lensa), lalu masuk ke
dalam jaringan trabekula di dekat limbus dan akhirnya masuk ke dalam kanal Schlemm. Dari kanal
Schlemm humor aqueus masuk ke pleksus sklera dan akhirnya bermuara ke sistem vena.
Korpus siliar mengandung 3 berkas otot polos yang dikenal sebagai muskulus siliaris. Satu
berkas karena orientasinya akan menarik khoroid sehingga membuka kanal Schlemm untuk aliranhumor aqueus. Dua berkas lain yang menempel pada skleral spur berfungsi untuk mengurangi
tekanan pada zonula Zinii sehingga lensa menjadi lebih tebal dan konveks. Fungsi ini disebut
akomodasi.
CORPUS
PROSESSUS
7/31/2019 SK1 mata merah
8/21
Glaukoma merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh peningkatan tekanan intraokuler
yang tinggi dalam waktu lama akibat kegagalan penyaluran humor akweus dari bilik mata depan.
Bila keadaan ini dibiarkan dapat menyebabkan kebutaan.
Iris (Iris, pelangi)
Iris merupakan bagian yang paling depan dari lapisan uvea. Struktur ini muncul dari badan siliar
dan membentuk sebuah diafragma di depan lensa. Iris juga memisahkan bilik mata depan dan
belakang. Celah di antara iris kiri dan kanan dikenal sebagaipupil(pupil, gadis kecil).
Iris disusun oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pigmen dan kaya akan pembuluh
darah. Permukaan depan iris yang menghadap bilik mata depan (kamera okuli anterior) berbentuk
tak teratur dengan lapisan pigmen yang tak lengkap dan sel-sel fibroblas. Permukaan posterior iris
tampak halus dan ditutupi oleh lanjutan 2 lapisan epitel yang menutupi permukaan korpus siliaris.
Permukaan yang menghadap ke arah lensa mengandung banyak sel-sel pigmen yang akan
mencegah cahaya melintas melewati iris. Dengan demikian cahaya akan terfokus masuk melalui
pupil.
Pada iris terdapat 2 jenis otot polos yaitu otot dilatator pupil dan otot sfingter/konstriktor
pupil. Kedua otot ini akan merubah diameter pupil. Otot dilatator pupil yang dipersarafi oleh
persarafan simpatis akan melebarkan pupil, sementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh
persarafan parasimpatis (N. III) akan memperkecil diameter pupil.
7/31/2019 SK1 mata merah
9/21
Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna
mata. Bila jumlah melanosit banyak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata
tampak bewarna biru.
Lensa Mata
Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-serat lensa. Kapsul
lensa merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-serat kolagen tipe IV dan
glikoprotein. Kapsul ini elastik, jernih dan kompak. Epitel subkapsul hanya terdapat pada
permukaan anterior lensa tepat di bawah kapsul lensa. Epitelnya terdiri atas selapis sel kuboid. Di
sebelah dalam dari epitel subkapsul terdapat serat-serat lensa yang di bentuk dari sel-sel yang
kehilangan inti dan organel sel lainnya. Serat-serat ini kemudian diisi dengan protein lensa kristalin
(crystallins). Adanya kristalin ini akan meningkatkan index refraksi lensa.
Lensa sama sekali tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi untuk lensa diperoleh dari humor
akweus dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, tetapi dapat ditembus cahaya dengan
mudah.
Pada orang tua sering dijumpai kekeruhan pada lensa yang menyebabkan menurunnya
kemampuan untuk melihat. Keadaan ini dikenal sebagai katarak. Kondisi mungkin disebabkan oleh
bertumpuknya pigmen atau substansi lain dan keterpaparan sinar ultra violet secara berlebihan. Di
samping itu pada orang tua terjadi suatu keadaan yang dikenal sebagai presbiopia yaitu
ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda dalam jarak dekat yang disebabkan karena
menurunnya elastisitas lensa akibat proses penuaan. Sebagai akibatnya lensa tidak dapat
mencembung guna memfokuskan bayangan benda secara tepat pada retina. Keadaan ini dapat
diatasi dengan pemakaian kaca mata.
Lensa digantung ke korpus siliaris oleh penggantung lensa yang dikenal sebagaizonula Zinii.
Korpus Vitreus
Korpus vitreus merupakan suatu agar-agar jernih yang mengisi ruang vitreus (ruang antara lensa
dan retina). Korpus vitreus disusun hampir seluruhnya oleh air (99%) dan mengandung elektrolit,
serat-serat kolagen dan asam hialuronat. Korpus vitreus melekat pada seluruh permukaan retina. Di
tengah korpus vitreus berjalan sisa suatu saluran yang berisi cairan dikenal sebagai kanal hialoidea,
7/31/2019 SK1 mata merah
10/21
yang semula mengandung arteri hialodea pada masa janin. Badan vitreus berfungsi untuk
memelihara bentuk dan kekenyalan bola mata.
Ruang-ruang mata
Ada 2 ruang mata yaitu kamera okuli anterior dan posterior. Kamera okuli anterior
merupakan suatu ruangan yang dibatasi di sebelah depan oleh sisi belakang kornea dan di sebelah
belakang dibatasi oleh lensa, iris dan permukaan depan badan siliar. Batas lateralnya adalah sudut
iris atau limbus yang ditempati oleh trabekula yang merupakan tempat penyaluran humor akweus ke
kanal schlemm.
Kamera okuli posterior adalah ruangan yang dibatasi di sebelah depan oleh iris dan disebelahbelakang oleh permukaan depan lensa dan zonula Zinii serta diperifer oleh prosessus siliaris.
Kedua ruangan mata ini terisi oleh humor aqueus, yaitu suatu cairan encer yang disekresi
sebagian oleh epitel siliar dan oleh difusi dari kapiler dalam prosessus siliaris. Cairan ini
mengandung materi yang dapat berdifusi dari plasma darah, tetapi mengandung kadar protein yang
rendah. Humor aqueus disekresi secara kontinu ke dalam kamera okuli posterior, mengalir ke
ruang kamera okuli anterior melalui pupil dan disalurkan melalui jaringan trabekula ke dalam
kanal Schlemm. Dalam kondisi normal jumlah cairan yang disekresi dan dikeluarkan berimbang
sehingga tekanan di dalam ruang mata ini berkisar kira-kira 23 mmHg. Bila terjadi sumbatan
dalam pengeluaran cairan sementara sekresi berlangsung terus, maka tekanan dalam bola mata
akan meningkat. Keadaan ini disebutglaukoma dan dapat mengakibatkan kerusakan retina dan
kebutaan bila dibiarkan.
7/31/2019 SK1 mata merah
11/21
C. TUNIKA NEURALIS (RETINA)
Retina merupakan lapisan terdalam bola mata, mengandung sel-sel fotoreseptor yaitu sel-sel
batang dan kerucut. Retina berkembang dari cangkir optik , suatu struktur berbentuk cangkir yang
terbentuk sebagai hasil proses invaginasi (penonjolan ke arah dalam) gelembung optik primer
(primary optic vesicle). Gelembung optik primer ini berkembang dari penonjolan keluar
prosencephalon (otak depan). Tangkai dari cangkir optik (optic stalk) akan berkembang menjadi
saraf optikus (optic nerve). Dinding luar cangkir optik (optic cup) berkembang menjadi lapisan
pigmen luar sementara bagian saraf retina (neural retina) berkembang dari lapisan dalam cangkir
optik.
Lempeng optik (optik disk) yang terletak di dinding belakang bola mata merupakan tempat
keluarnya nervus optikus. Serat-serat saraf di daerah ini akan bertumpuk membentuk suatu tonjolan
yang disebutpapila nervus optikus. Daerah ini tidak mengandung sel-sel fotoreseptor, tidak peka
terhadap cahaya, sehingga di sebut juga sebagai bintik buta (blind spot).
Pada papila nervus optikus terdapat arteri dan vena sentralis. Pada umumnya arteri sentralis
merupakan satu-satunya arteri bagi retina. Sumbatan pada arteri ini dapat mengakibatkan kebutaan
yang menetap. Pada beberapa individu sebagian kebutuhan darah untuk retina juga disuplai dari
arteri silioretina untuk makula. Penyumbatan arteri sentralis pada individu ini mengakibatkan
kehilangan penglihatan perifer, karena makula tak terganggu.
Saraf optik bukan merupakan saraf perifer tetapi suatu traktus sistem saraf pusat antara sel
ganglion retina dan otak tengah (midbrain). Saraf ini berjalan ke posterior ke kiasma optikus dan
mengandung lebih dari seribu berkas serat saraf bermielin yang disokong oleh neuroglia (astrosit)
dan bukan endoneurium. Selaput otak dan ruang subarakhnoid melanjutkan diri dari otak sebagai
sarung pembungkus saraf optik.
Kira-kira 2,5 mm lateral dari bintik buta terdapat daerah berpigmen kuning yang dikenal sebagai
Makula lutea (bintik kuning) Bagian tengah makula lutea dikenal sebagai fovea sentralis yang
merupakan daerah penglihatan yang paling peka. Fovea sentralis merupakan suatu sumur dangkal
berbentuk bulat terletak 4 mm ke arah temporal dari lempeng optik dan sekitar 0,8 mm di bawah
meridian meridian horizontal. Cekungan ini disebabkan tidak adanya lapisan dalam retina, pada
retina di daerah ini. Sel penglihat pada lantai fovea terdiri dari hanya kerucut yang tersusun rapat
dan berukuran lebih panjang di bandingkan dengan yang dibagian perifer retina.
7/31/2019 SK1 mata merah
12/21
Retina optikal atau neural melapisi khoroid mulai dari papila saraf optik di bagian posterior
hingga ora serrata di anterior. Pada irisan histologik terdapat 10 lapisan retina dari luar ke dalam
yaitu:
1. Epitel pigmen
2. Lapisan batang dan kerucut
3. Membran limitans luar
4. Lapisan inti luar
5. Lapisan pleksiform luar
6. Lapisan inti dalam
7. Lapisan pleksiform dalam
8. Lapisan sel ganglion
9. Lapisan serat saraf
10. Membran limitans dalam
7/31/2019 SK1 mata merah
13/21
Epitel pigmen adalah suatu lapisan sel poligonal yang teratur, ke arah ora serrata bentuk selnyamenjadi lebih gepeng. Inti sel berbentuk kuboid dengan sitoplasmanya kaya akan butir-butir
melanin. Fungsi epitel pigmenadalah
1. Menyerap cahaya dan mencegah terjadinya pemantulan.
2. Berperan dalam nutrisi fotoreseptor
3. Penimbunan dan dan pelepasan vitamin A
4. Berperan dalam proses pembentukan rhodopsin
Lapisan batang dan kerucut mengandung 2 jenis sel fotoreseptor yaitu sel batang dan sel
kerucut yang merupakan modifikasi sel saraf. Lapisan ini mengandung badan sel batang dan
kerucut. Sel batangmerupakan sel khusus yang ramping dengan segmen luar berbentuk silindris
dengan panjang 28 mikrometer mengandungfotopigmen rhodopsin dan suatu segmen dalam yang
sedikit lebih panjang yaitu sekitar 32 mikrometer. Keduanya mempunyai ketebalan 1,5 mikrometer.
Inti selnya terletak di dalam lapisan inti luar. Ujung segmen luar tertanam dalam
7/31/2019 SK1 mata merah
14/21
epitel pigmen. Segmen luar dan dalam dihubungkan oleh suatu leher yang sempit. Dengan
mikroskop electron segmen luar tampak mengandung banyak lamel-lamel membran dengan
diameter yang seragam dan tersusun seperti tumpukan kue dadar. Sel batang ini di sebelah dalam
membentuk suatu simpul akhir yang mengecil pada bagian akhirnya pada lapisan pleksiform luar
yang disebut sferul batang (rod spherule). Sel batang yang hanya teraktivasi dalam keadaan
cahaya redup (dim light) sangat sensitive terhadap cahaya. Sel ini dapat menghasilkan suatu
sinyal dari satu photon cahaya. Tetapi sel ini tidak dapat menghasilkan sinyal dalam cahaya terang
(bright light) dan juga tidak peka terhadap warna.
Cahaya yang masuk ke dalam retina diserap oleh rhodopsin, suatu protein yang tersusun
dari opsin (protein transmembran) yang terikat pada aldehida vitamin A. Penyerapan cahaya ini
akan menyebabkan isomerisasi rhodopsin dan memisahkan opsin dari ikatannya dengan aldehida
vitamin A menjadi opsin bentuk aktif. Opsin bentuk aktif kemudian memfasilitasi pengikatan
guanosin triphosphate (GTP) dengan protein transducin. Kompleks GTP-transducin ini kemudian
mengaktifkan ensim cyclic guanosin monophosphate phosphodiesterase suatu ensim yang
berperan dalam pembentukan senyawaan cyclic guanosin monophosphate (cGMP). Siklik guanosin
monophosphate (cGMP) ini berperan dalam pembukaan kanal natrium di dalam plasmalema sel
batang dan menyebabkan masuknya natrium dari segmen luar sel batang menuju ke segmen dalam
sel batang. Keadaan ini akan menyebabkan hiperpolarisasi di segmen dalam sel batang dan
merangsang dilepaskannya neurotransmitter dari sel batang menuju ke sel bipolar. Oleh sel bipolar
rangsang kimiawi ini dirubah menjadi impuls listrik yang akan diteruskan menuju ke sel ganglion
untuk selanjutnya dikirim ke otak.
Sel kerucut mempunyai struktur yang mirip dengan sel batang tetapi segmen luar yang
mengecil dan membesar ke arah segmen dalam, sehingga berbentuk seperti botol. Inti sel kerucut
lebih besar dibandingkan dengan sel batang. Sel kerucut di sebelah dalam melebar pada bagian
akhirnya pada lapisan pleksiform luar membentuk kaki kerucut (cone pedicle). Sel kerucut
teraktivasi dengan cahaya terang (bright light) dan menghasilkan aktivitas visual yang lebih besar
di bandingkan sel batang. Sel kerucut merupakan sel fotoreseptor yang peka terhadap warna. Ada 3
jenis sel kerucut yang masing-masing mengandung pigmen iodopsin yang berbeda. Setiap jenis
iodopsin mempunyai sensitivitas tertentu terhadap warna merah, biru dan hijau.
Membran limitans luarmerupakan rangkaian kompleks tautan antara sel batang, sel kerucut,
dan sel Muller. Dengan mikroskop cahaya tampak sebagai garis.
7/31/2019 SK1 mata merah
15/21
Lapisan inti luarmerupakan lapisan yang terdiri atas inti-inti sel batang dan kerucut bersama
badan selnya.
Lapisan pleksiform luardibentuk oleh akson sel batang dan kerucut bersama dendrit sel
bipolar dan sel horizontal yang saling bersinaps.
Lapisan intidalam dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin,
dan sel Muller.Sel bipolar dapat mempunyai dendrit yang panjang atau pendek. Aksonnya lurus
dan berjalan vertikal ke dalam lapisan pleksiform dalam disini berhubungan dengan dendrit sel
ganglion. Sel horizontal mempunyai badan sel yang lebih besar daripada sel bipolar. Dendritnya
berakhir dalam keranjang berbentuk cangkir disekeliling sejumlah besar kaki kerucut. Sel amakrin
terletak pada baris kedua atau ketiga sebelah dalam lapisan inti dalam. Bentuknya seperti buah pir
dengan sebuah tonjolan yang berjalan ke arah dalam untuk berakhir pada lapisan pleksiform dalam.
Di lapisan ini tonjolan sel ini bercabang secara luas dan bersinaps dengan beberapa sel ganglion. Sel
Muller disebut juga gliosit retina, berukuran raksasa dengan intinya terletak pada lapisan inti
dalam. Dari badan sel, juluran sitoplasma yang panjang dan tipis meluas ke membran limitans luar
dan dalam.
Lapisan pleksiform dalam dibentuk oleh sinaps antara sel bipolar, amakrin, dan sel ganglion.
Lapisan ganglion dibentuk oleh badan dan inti sel ganglion. Sel ganglion merupakan sel yang
besar, sangat mirip dengan neuron pada otak dengan suatu massa terdiri dari materi kromofil (badan
Nissl) dalam badan sel. Akson sel ganglion membentuk serat saraf optik. Aksonnya tak pernah
bercabang
Lapisan serat saraf optikus dibentuk oleh akson sel ganglion.
Membran limitans dalam sebenarnya adalah membrana basalis sel Muller yang memisahkan
retina dari korpus vitreum.
Media Refraksi
Media refraksi merupakan bangunan transparan yang harus dilalui berkas cahaya untuk
mencapai retina. Komponen media refraksi adalah
1. Kornea
2. kamera okuli anterior
3. kamera okuli posterior
4. lensa
7/31/2019 SK1 mata merah
16/21
5. badan vitreus.
ORGAN TAMBAHAN MATA
Bola mata terletak di dalam rongga tulang yang membuka ke anterior. Celah ini ditutup oleh
kelopak mata atas dan bawah yang bila saling mendekat akan bertemu di fissura palpebra.
Konjungtiva akan melipat dari bagian tepi kornea untuk melapisi permukaan dalam kelopak mata.
Lipatan ini disebut forniks superior dan inferior.
Organ-organ tambahan mata terdiri atas
1. Kelopak mata
2. konjungtiva
3. Kelenjar lakrimal
KELOPAK MATA
Kelopak mata terdiri atas lempeng penyokong di bagian tengah yang terdiri dari jaringan ikat
dan otot rangka yang diliputi kulit di bagian luar dan suatu membran mukosa di dalam.
Kulit di bagian depan merupakan kulit tipis dengan rambut kecil, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea dan suatu dermis yang terdiri dari jaringan ikat halus yang banyak serat elastin. Dermis
lebih padat pada tepi kelopak mata dan disini mengandung tiga atau empat baris rambut panjang
yang kaku disebut bulu mata, yang menembus dalam ke dermis. Di antara dan sebelah belakang
bulu mata terdapat kelenjar apokrin yang saluran keluarnya bermuara pada folikel bulu mata disebut
kelenjar Moll.
Di bawah kulit terdapat lapisan otot lingkar mata (muskulus orbikularis okuli) yang
merupakan otot rangka. Bagian atau berkas serat otot ini yang berada di belakang saluran keluar
kelenjar Meibom disebut muskulus siliaris Riolani.
Di bagian tengah palpebra terdapat jaringan ikat fibrosa yang menjadi kerangka kelopak mata
yang disebut tarsus. Tarsus ini tebal pada pangkal kelopak mata dan makin ke ujung makin
semakin sempit. Di dalam tarsus terdapat untaian kelenjar sebasea yang disebut kelenjar Meibom
yang bermuara bersama ke dalam satu saluran keluar dan tidak berhubungan dengan folikel rambut.
Epitel konjungtiva makin ke pangkal makin tinggi dan di dalam forniks terdapat lipatan mukosa.
7/31/2019 SK1 mata merah
17/21
Palpebra dan konjungtiva palpebra
KONJUNGTIVA
Konjungtiva adalah membran mukosa jernih yang melapisi permukaan dalam kelopak mata
(konjungtiva palpebra) dan menutupi permukaan sklera pada bagian depan bola mata
(konjungtiva bulbi). Konjungtiva di susun oleh epitel berlapis silindris yang mengandung sel
goblet yang terletak di atas suatu lamina basal dan lamina propia yang terdiri atas jaringan ikat
longgar. Sekret sel-sel goblet ikut menyusun tirai air mata yang berfungsi sebagai pelumas dan
pelindung epitel mata bagian depan. Pada corneoscleral junction, tempat berawalnya kornea,
konjungtiva melanjutkan diri sebagai epitel kornea berlapis gepeng kornea dan tidak mengandung
sel goblet.
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang biasanya ditandai oleh konjungtiva yang
hiperemis (merah) dan sekret yang banyak. Hal ini mungkin disebabkan oleh bakteri, virus, alergen
atau parasit-parasit lainnya.
KELENJAR LAKRIMAL
7/31/2019 SK1 mata merah
18/21
Kelenjar lakrimal
Kelenjar lakrimal utama terletak pada sudut superolateral rongga mata. Ukurannya sebesar
kenari, tubuloasinar dan serosa, dengan sel mioepitel yang menyolok. Lobus kelenjar yang terpisah
mencurahkan isinya melalui 10-15 saluran keluar ke dalam bagian lateral forniks superior
konjungtiva. Juga ditemukan banyak kelenjar lakrimal tambahan/ assesoris dalam lamina propria
kelopak mata atas dan bawah.
Air mata mengandung banyak air dan lisosim suatu zat anti bakteri. Air mata berfungsi untuk
memelihara agar epitel konjungtiva tetap lembab, kedipan kelopak mata akan menyebabkan air
mata tersebar di atas kornea seperti wiper pada kaca mobil dan berguna untuk mengeluarkan benda
asing seperti partikel debu. Penguapan air mata yang berlebihan dicegah oleh suatu lapisan/film
mukus (dari sel goblet konjungtiva tarsal) di atas film air dan minyak(dari kelenjar meibom). Air
mata disapukan ke arah medial dan kelebihannya memasuki pungta lakrimal (lacrimal puncta)
yang terletak disetiap sudut medial palpebra superior dan inferior. Dari sini air mata kemudian
masukke kanalikuli lakrimal (lacrimal canaliculi), dan akhirnya masuksakus lakrimal. Dinding
kanalikuli lakrimal tersusun oleh epitel bertingkat silindris bersilia. Sakus lakrimalis merupakan
bagian superior duktus nasolakrimalis yang melebar. Air mata kemudian masuk ke duktus
nasolakrimal yang juga dilapisi epitel bertingkat silindris bersilia. Dari sini air mata kemudian
dikeluarkan ke meatus inferior yang terletak di dasar rongga hidung.
7/31/2019 SK1 mata merah
19/21
2. Memahami dan menjelaskan fisiologi mata
2.1 Memahami dan menjelaskan proses melihat
Proses melihat diawali ketika cahaya masuk, kemudian melalui kornea lalu ke iris lensa
bayangan jatuh di retina ( tepatnya di fovea centralis), lalu impuls saraf berjalan ke belakang
melalui nervus opticus chiasma opticum tractus opticus serabut- serabut di tractus opticus
bersinaps di nucleus geniculatum laterale dorsalis tractus geniculo calcarina
korteks penglihatan primer di calcarina lobus oksipitalis.
Dari tractus opticus berjalan ke nucleus suprachiasmatik di hipothalamus ( untuk pengaturan
irama sirkadian) nervus pretektalus ( untuk mendatangkan gerakan refleks mata agar mata dapat
difokuskan kearah objek yang penting dan untuk mengaktifkan refleks pupil terhadap cahaya)
colliculus superior untuk pengaturan arah gerakan cepat kedua mata menuju nucleus
geniculatum lateral ventralis pada thalamus dan kemudian kedaerah basal otak
sekitarnya diduhga untuk membantu mengendalikan beberapa fungsi sikap tubuh.
Korteks penglihatan di Lobus occipitalis di otak dibagi menjadi korteks penglihatan primer dan
korteks penglihatan sekunder :
-Korteks penglihatan primer : Korteks penglihatan primer terletak pada fissura calcarina
meluas bersama dengan area kortikal 17 Broadman ( area penglihatan 1)
- Area penglihatan sekunder pada korteks/ area asosiasi penglihatan, terletak di sebelah
lateral, anterior, superior dan inferior terhadap korteks penglihatan primer.
2.2 Memahami dan menjelaskan struktur dan fungsi mata
3. Memahami dan menjelaskan keratitis
3.1 Memahami dan menjelaskan definisi keratitis
3.2 Memahami dan menjelaskan epidemiologi keratitis
3.3 Memahami dan menjelaskan etiologi keratitis
3.4 Memahami dan menjelaskan klasifikasi keratitis
3.5 Memahami dan menjelaskan patofisiologi keratitis
3.6 Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis keratitis
3.7 Memahami dan menjelaskan pemeriksaan fisik dan penunjung keratitis
3.8 Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding keratitis
3.9 Memahami dan menjelaskan tatalaksana keratitis
7/31/2019 SK1 mata merah
20/21
Pemberian antibiotik, siklopegik, dan air mata buatan. Pada keratitis bakteri, dapat diberikan
Gentamisin 15 mg/ml, Tobramisin 15 mg/ml, atau Sefuroksim 50 mg/ml. Untuk hari-hari
pertama diberikan setiap setengah jam kemudian diturunkan menjadi setiap jam sampai 2 jam
bila membaik. Ganti obatnya bila resisten atau tidak terlihat membaik. Perlu diberikan
Siklopegik untuk menghindari terbentuknya sineksia posterior dan mengurangi nyeri akibat
spasme siliar.
- Pada keratitis jamur, sebagai terapi awal diberikan Ekonazol 1% yang berspektrum luas.
- Pada keratitis flikten, pengobatan dapat diberikan steroid topikal maupun sistemik.
- Pada keratitis interstisial ( profunda) pengobatan dapat diberikan Sulfat atropin tetes mata,
Kortikosteroid tetes mata, dan dianjurkan menggunakan kacamata hitam bila silau.
- Pada keratitis marginal dan ulkus marginal ( ulkus kataral) pengobatan dengan pemberian
antibiotik, steroid lokal, dan dapat pula diberikan vitamin-vitamin terutama vitamin B dan C.
-Pada keratitis sklerotikans ( sklerokeratitis, sklerosing keratitis) pengobatan dapat diberikan
Kortikosteroid, Derivat fenilbutazon, dan dapat dilakukan keratoplasti ( suatu operasi untuk
transplantasi sebagian kornea, dilakukan dalam kasus kebutaan yang disebabkan oleh kerusakan
kornea).
3.10 Memahami dan menjelaskan komplikasi keratitis
3.11 Memahami dan menjelaskan prognosis keratitis
4. Memahami dan menjelaskan memelihara kesehatan mata sesuai ajaran islam
A. Cara Menjaga Kesehatan Mata Secara Umum
Cara memelihara kesehatan mata secara umum antara lain dapat kita lakukan dengan cara:
- menggunakan tetes mata yang steril dan tidak boleh digunakan lebih dari satu orang.
- bagian ujung dari tetes mata tidak boleh disentuh dengan ujung tangan dan tidak boleh
mengenai mata.
- cucilah tangan dengan sabun sebelum menyentuh area mata.
- membersihkan lensa kontak dan menggantinya sesuai dengan ketentuan.
- hentikan penggunaan lensa kontak jika merasakan ada gangguan pada mata.
- jangan lupa selalu mengedipkan mata untuk selalu membuat mata basah.
- menggunakan kacamata dengan lapisan pelindung sinar UV ketika beraktivitas dibawah
7/31/2019 SK1 mata merah
21/21
terik matahari.
- memaki kacamata pelindung khusus ketika melakukan kegiatan/ olahraga yang ekstrim
dan berbahaya, seperti; mengelas dan melakukan percobaan kimia di laboratorium.
- jangan menggosok mata ketika mata terasa kering atau perih.
- istirahat selama kurang lebih 5 menit setelah bekerja selama 1 jam menggunakan
komputer atau menonton televisi.
- cucilah mata dengan air mengalir yang hangat ketika mata terkena debu, serpihan benda
asing, atau cairan kimia.
B. Cara Menjaga Mata dan Pandangan Secara Islami
Perintah menjaga pandangan :
Katakanlah pada orang-orang beriman ( laki-laki) hendaknya menjaga pandangan mereka dan
memelihara kemaluan mereka. Karena yang demikian itu membersihkan jiwa mereka dan
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan apa yang mereka lakukan. Dan katakanlah
kepada mereka hendaknya mereka menjaga pandangan mereka dan memelihara kemaluan
mereka.
( QS An Nur : 30-31 )
Pandangan itu sendiri digolongkan menjadi tiga :
Pandangan wajib : melihat mushaf al Quran dan buku-buku yang bermanfaat terkait dengan
pelaksanaan kewajiban.
Pandangan haram : memandang wanita dengan syahwat, termasuk kepada mantan
istri/suami, tanpa ada syarat yang dibenarkan syarak.
Pandangan sunnah : melihat muka dan telapak tangan calon istri yang diduga kuat
lamarannya diterima, membaca buku-buku yang bermanfaat untuk meningkatkan
keimanan dan pengetahuan, dan melihat ulama dan orang tua dengan pandangan
menghormati.