5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta
1/5
SISI ESTETIKA INFORMAL PADA MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA
Dalam analisis dan pengamatan yang telah dilakukan di museum Affandi maka dapat dirumuskan
beberapa sisi estetika informal / ekpresi yang ditemukan di dalamnya. Beberapa temuan yang dilakukan
adalah :
1. Karena pada dasarnya bangunan ini dibangun oleh seorang seniman, bentuk dari bangunan dan
desain museum ini juga memiliki nilai seni yang sangatlah tinggi. Alah satu element bangunan
yang cukup menarik adalah bagian pada atas atau atap penutup. Jika dilihat dari atas secara
utuh, maka bentuk dari atap ini akan terlihat dengan sangatlah jelas. Atap dari museum Affandi
ini memiliki tampilan seperti daun pisang yang masih utuh dan lengkap dengan pelepahnya.
Filosofi yang ada di dalam atap tersebut menggambarkan mengenai bentuk rasa terima kasih
dari Affandi serta bentuk apresiasi yang besar terhadap benda satu ini. Atap daun pisang ini
merupakan salah satu benda yang berjasa dalam kehidupan beliau. Dalam masa hidupnya, daun
pisang ini banyak memberikan kontribusi besar seperti sebagai penggunaan daun pisang sebagai
pelindung penyakit cacar pada saat ia masih susah, dan juga karena daun pisangmerupakan simbol perlindungan keluarganya dari panas dan hujan.
Gambar 1 : Penampang atap daun pisang pada berbagai sudut di atap bangunan museum
5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta
2/5
Gambar 2 : Penampang atap daun pisang pada salah satu sudut di atap bangunan museum
2. Plafon yang ada di dalam ruang museum Affandi ini tidak dibuat lurus, namun dibuatbergelombang serta melengkung dan pada bagian atas dari bangunan ini tidak dibuat lurus,
seperti halnya dengan atap yang digunakan yaitu bermodel seperti daun pisang. Bentuk dari
plafon yang ada ini sebenarnya juga memiliki kesamaan dengan filosofi/ makna yang terkandung
di dalam atap yang berwujud sama dengan plafon yang ada di dalam bangunan tersebut.
Gambar 3 : Penampang atap daun pisang pada interior plafon bangunan
3. Arsitektur bangunan Museum Gunung Api Merapi (MGM) sengaja dibuat menyerupai sebuah
candi yang memiliki undak, kaki, badan dan kepala. Dalam folosofi Hindhu, puncak tertinggi candi
berbentuk kerucut dimaknai sebagai gunung api yang merupakan sumber kehidupan masyarakat
sekitarnya.
5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta
3/5
Fasad depan museum yang menyerupai sebuah candi yang memiliki undak
Puncak pada museum ini dimaknai sebagai puncak gunung merapi
5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta
4/5
4. Puncak dari bangunan museum Merapi ini merupakan representative dari bangunan tugu jogja
serta konsep keratin sebagai citra dunia yang terlihat dari denah bangunan yang sentripetal.
5/28/2018 Sisi Estetika Informal Pada Museum Affandi Yogyakarta
5/5
5. Main Entrance pada museum Gunung Merapi yang berbentuk segitiga memiliki keindahan yang
merepresentasikan dari bentuk gunung merapi. Dimana ME yang ada di dalam bangunan ini
dibuat semegah mungkin dengan material yang berbeda dengan bangunan-bangunan yang ada
di dalam komples bangunan tersebut. Material utama berupa kaca dengan balutan alumunium /
stainless steel yang berbentuk segitiga ini.
Bentuk dan gambaran dari ME di Museum Gunung Merapi
Top Related