Download - Sejarah Pembentukan Bumi

Transcript

Sejarah Pembentukan Bumi

Di susun OlehKhoerun Nisaa(3201412142)

Bumi

•Lapisan Bumi•Terjadinya Bumi•Teori Perkembangan Bumi

Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.

Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun

Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer

Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala

rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari

atmosferlitosferkerak

mantelInti luar

inti dalam

Berdasarkan penelitian ahli

geofisika, terutama dengan

metode seismik, bagian dalam

bumi dapat diketahui.

Berdasarkan kecepatan

perambatan gelombang P dan S,

bumi dibagi atas :

1. Kerak Bumi

2. Mantel

3. Inti

Berdasarkan sifat fisiknya, bumi

dibagi atas :

4. Lapisan Litosfer

5. Lapisan Astenosfer

6. Lapisan Mesosfer

Lapisan Bumi

atmosferlitosferkerak

mantelInti luar

inti dalam

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar

560 km dari atas permukaan Bumi

Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan

sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari

dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada

dalam 11 km dari permukaan planet.

atmosferlitosferkerak

mantelInti luar

inti dalam

litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut

dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari

senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat

dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan

daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-

kira 65% atau 2/3 bagian).

Terdapat dua tipe litosferLitosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samduraLitosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua

atmosferlitosferkerak

mantelInti luar

inti dalam

Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi

menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan

sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan

sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah

batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang

utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.

atmosferlitosferkerak

mantelInti luar

inti dalam

Mantel adalah bagian dari planet kebumian atau benda langit lain yang cukup besar sehingga mampu mengalami diferensiasi

berdasarkan kepadatan.

Mantel Bumi merupakan lapisan berbatu dengan kedalaman sekitar 2.900 km (1,800 mil) yang

meliputi 84% volume Bumi.Mantel atas Bumi dapat dibagi menjadi dua: astenosfer dalam yang terdiri dari bebatuan yang mengalir dengan kedalaman

sekitar 200 km dan bagian paling bawah litosfer yang terdiri dari bebatuan keras dengan kedalaman

antara 50 hingga 120 km.

atmosferlitosferkerak

mantelInti luar

inti dalam

Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang melapisi inti Bumi

bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu

3900 °C.

atmosferlitosferkerak

mantelInti luar

inti dalam

Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau dapat juga

disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat

dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.

Hipotesis Kabut Kant-Lapplace

Hipotesis Planetesimal

Hipotesis Pasang surut

Hipotesis Proto Planet

Hipotesis Bintang Kembar

Beberapa teori dari para ahli yang

mengemukakan proses terjadinya bumi,

antara lain:

Terjadinya Bumi

Hipotesis Kabut Kant-Lapplace

Hipotesis ini banyak mendapat penolakan karena tidak sesuai dengan hukum-hukum fisika

• Immanuel Kant (Jerman, 1775)

Awalnya, ruang angkasa hanya berisi gas-gas. Gas yang bermassa

besar menarik gas lain di sekitarnya membentuk matahari. Bola-

bola gas yang saling bertumbukan menimbulkan panas sehingga

terjadi putaran kabut. Kabut mengumpul dan menjadi dingin

hingga akhirnya memadat menjadi planet.

• Pierre de Lapplace (Prancis, 1796)

Awalnya kabut dalam ruang angkasa berputar, terjadi gumpalan

awan di khatulistiwa. Material dari pusat putaran pindah ke

gumpalan awan membentuk planet yang terus mengitari pusat

massa awal.

• Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900

Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet

Hipotesis Planetesimal

Hipotesis Pasang surut

James Jeans pada tahun 1917.Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya

bintang lain kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet

Hipotesis Proto Planet

Carl Von Wiezsaeker (1940) dan G.P.

Kuiper (1950)

Kedua ahli menyatakan bahwa tata surya

terbentuk dalam waktu yang bersamaan dari

gumpalan awan gas dan debu (hidrogen dan

helium). Awan gas mengalami pemutaran dan

pemadatan lalu membentuk seperti cakram.

Bagian tengah mempunyai daya tekan yang

besar, terbentuklah matahari. Selanjutnya bagian

yang diselimuti kabut, dan pecah menjadi awan

yang lebih kecil lagi disebut Proto Planet.

Hipotesis Bintang Kembar

Carl Von Wiezsaeker (1940) dan G.P. Kuiper

(1950)

Kedua ahli menyatakan bahwa tata surya

terbentuk dalam waktu yang bersamaan dari

gumpalan awan gas dan debu (hidrogen dan

helium). Awan gas mengalami pemutaran dan

pemadatan lalu membentuk seperti cakram.

Bagian tengah mempunyai daya tekan yang

besar, terbentuklah matahari. Selanjutnya

bagian yang diselimuti kabut, dan pecah

menjadi awan yang lebih kecil lagi disebut

Proto Planet.

Teori Lempeng Tektonik

Teori Pemekaran Dasar Samudera

Teori Laurasia-Gondwana

Teori Hanyutan Benua (Continental Drift)

Teori Perkembangan Bumi

Terdapat beberapa teori tentang muka bumi, antara lain :

Teori Hanyutan Benua (Continental Drift)

Teori ini mula-mula dicadangkan oleh Abraham Ortelius pada tahun 1596. Konsep ini lalu dibangunkan

dan diperkenalkan oleh Alfred Wegener pada tahun

1912.benua-benua Bumi bergerak berbanding satu sama lain di atas

dasar lautan.

Penyebab pergeseran benua adalah arus konveksi penghasil gaya sentrifugal, mengakibatkan bumi cembung ke arah ekuator.

Teori Laurasia-Gondwana

Edward Suess, Austria (1831-1914)Muka bumi selalu mengalami

perubahan atau perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung

hingga kini, ditunjukan dengan adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut pada sejarah masa lalu,

sebenarnya benua2 di muka bumi pernah berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua besar (supercontinent)

brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini

secara perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator.

Teori Pemekaran Dasar Samudera

Harry Hess menyatakanPemekaran lantai samudera terjadi ketika adanya arus konveksi yang mengakibatkan pematang tengah samudera mengalami pemekaran. Prinsip yang paling penting pada

teori konveksi adalah bahwa material yang dingin dan lebih padat

bergerak ke bawah, sementara material yang lebih ringan dan lebih

panas naik ke atas.

Teori Lempeng Tektonik

Jason Morgan, Amerika (1987)

Lempeng di dunia terbagi 2:

• Lempeng Samudera (sima): kerak samudera

• Lempeng Benua (sial): kerak benua dan dasarnya

lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing

saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak

bumi ini tercipta hingga sekarang