Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
1
Sejarah Artikel
Diterima
November 2020
Revisi
Maret 2021
Disetujui
Maret 2021
Terbit Online
Maret 2021
*Penulis Koresponden: [email protected]
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan
Kesehatan dan Mencegah Infeksi Rongga Mulut Selama
Pandemi Covid-19
Community Empowerment in Improving Health and
Preventing Oral Cavity Infections During the Covid-19
Pandemic
Yessy Ariesanti1*, Ferry Sandra2, Luki Astuti3, M. Novo P. Lubis4,
Caesary Cloudya P5, Irvan Septrian S.P.R.1
1Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat 11440, Indonesia 2Bagian Biokimia dan Biologi Molekuler, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat 11440, Indonesia
3Bagian Periodonti, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat 11440, Indonesia 4Bagian Radiologi Dental, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat 11440, Indonesia
5Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat - Pencegahan, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat
11440, Indonesia
Abstrak
Pandemi Covid-19 berdampak pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kunjungan ke
dokter gigi selama pandemi disarankan untuk kasus-kasus darurat seperti infeksi. Edukasi pada masyarakat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan mencegah infeksi pada rongga
mulut. Bahan alam seperti larutan air garam memiliki efek antiseptik dan rebusan daun
sirih memiliki efek bakterisid, antioksidan dan antijamur sehingga dapat digunakan untuk
menjaga kesehatan dan mengatasi infeksi ringan rongga mulut. PkM ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pendidikan dan latihan menjaga
kesehatan dan mencegah infeksi rongga mulut dengan cara menyikat gigi yang benar,
penggunaan obat kumur larutan air garam dan rebusan daun sirih. Kegiatan diikuti oleh
31 anggota komunitas Pemuda Pancasila sebagai kader di Kabupaten Bogor yang terdiri dari pelajar SMA/sederajat, D4 dan S1 dengan pekerjaan wirausaha, wiraswasta dan
karyawan. Kegiatan dilakukan secara daring (Zoom), diawali pre-test, pemaparan materi
pendidikan dan latihan, kemudian diakhiri post-test. Hasil pre-test dan post-test
menunjukan peningkatan pengetahuan peserta dengan rata-rata nilai 56 menjadi 81. Usia dewasa (74%) dan remaja (26%), pendidikan terakhir SMA/sederajat (74%), D4 (3%), S1
(23%), belum bekerja (55%), wirausaha (6%), wiraswasta (29%) dan karyawan (10%).
Kesimpulan: Pendidikan dan latihan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat
diterapkan oleh komunitas sebagai kader masyarakat Kabupaten Bogor.
Kata Kunci:
● Covid-19
● Infeksi rongga mulut
● larutan kumur
Keywords:
● Covid-19
● Oral Cavity Infection ● Mouthwash
Abstract
The Covid-19 pandemic has an impact on dental and oral health services. Visits to the
dentist during the pandemic are recommended for emergency cases such as infection.
Education in the community is needed to maintain health and prevent infection of the oral
cavity. Natural ingredients such as salt-water solution have antiseptic effect and betel leaf decoction has bactericidal, antioxidant and antifungal effects so that it can be used to
overcome mild infections of the oral cavity. PkM aims to empower the community by
providing education and exercises to maintain health and prevent infection of the oral
cavity by brushing teeth correctly, the use of salt-water solution and betel leaf decoction. The activity was attended by 31 members of the Pemuda Pancasila cadres in Bogor
Regency consisting of high school students, D4 and S1 with entrepreneurial, self-
employed and employee jobs. The activity is conducted online (Zoom), starting with pre-
test, exposure of educational materials and exercises, then ending post-test. Pre-test and post-test results showed an increase in participants' knowledge with an average score of
56 to 81. Adult age (74%) and adolescents (26%), students (74%), D4 (3%), S1 (23%),
unworked (55%), entrepreneur (6%), self-employed (29%) and employees (10%).
Conclusion: Education and training to maintain dental and oral health can be applied by the community as a cadre of Kabupaten Bogor community.
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
2
1. PENDAHULUAN
Kasus corona yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2 tengah mewabah dunia,
khususnya pada Indonesia. Saat ini,
berdasarkan data dari Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19, diketahui
bahwa hingga tanggal 24 Juli 2020, jumlah
penderita terkonfirmasi sebanyak 93,657,
positif sebanyak 36,917 orang, jumlah
sembuh sebanyak 52,164 orang dan yang
meninggal sebanyak 4,576 orang (SATGAS
Penanganan Covid-19, 2020). Provinsi Jawa
Barat termasuk dalam salah satu dari lima
Provinsi yang memiliki angka kasus corona
tertinggi di Indonesia dan cenderung terus
meningkat. Total jumlah kasus di Provinsi
Jawa Barat adalah 5.824 kasus (Juli 2020),
dengan rentang usia 0 hingga di atas 70
tahun. Jumlah terbanyak berada di antara 40-
49 tahun, dan tidak terpaut pada jenis
kelamin (Pusat Informasi dan Koordinasi
Covid-19, Provinsi Jawa Barat, [Pikobar]
2020). Salah satu kabupaten dengan kasus
tertinggi di Provinsi Jawa Barat yaitu
Kabupaten Bogor, menduduki peringkat ke
empat dari 27 kota/kabupaten yang
dinyatakan sebagai zona merah pada
Provinsi Jawa Barat (Gambar 1). Hal ini
disebabkan karena masih banyak
masyarakat Kabupaten Bogor yang belum
memahami cara penularan dan pencegahan
Covid-19. (Fatbun, 2020; Fauzy, 2020) Seperti yang sudah diketahui transmisi
penularan utama Covid-19 dapat melalui
percikan atau droplets yang dapat dihasilkan
saat seseorang berbicara atau bersin dan
batuk, maka perlu pembatasan fisik dan
penggunaan masker di era pandemi ini.
Masyarakat dianjurkan menjaga jarak
minimal satu meter satu sama lain untuk
mencegah terjadinya transmisi virus antar
individu. Tempat pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik
merupakan salah satu tempat yang ramai
didatangi dan memiliki resiko tinggi
terjadinya penularan (Umasugi, 2020; Ahli
AS, 2020). Menjaga kesehatan gigi dan
mulut sangat perlu agar tidak terjadi infeksi
pada rongga mulut, maka masyarakat perlu
mengetahui dan memahami beberapa cara
sederhana dalam mencegah dan mengatasi
infeksi rongga mulut selama pandemi
Covid-19, sehingga kerumunan di tempat
pelayanan kesehatan dapat dikurangi hanya
pada kasus-kasus darurat yang tidak dapat
diatasi secara mandiri. Beberapa cara
menjaga kesehatan dan mencegah infeksi
rongga mulut yang perlu diterapkan
masyarakat selama pandemi yaitu mencuci
tangan pakai sabun dengan benar, cara
menyikat gigi dengan benar, dan cara
membuat larutan kumur dari bahan alam
seperti larutan garam dan rebusan daun sirih.
Mencuci tangan merupakan salah satu
kewajiban dimasa pandemi ini, karena
tangan merupakan salah satu media
transmisi pertukaran kuman, virus dan
bakteri dari satu individu ke individu
lainnya. WHO dan Kemenkes menganjurkan
melakukan enam langkah cuci tangan pakai
sabun (CTPS) dengan anjuran lima waktu
penting CTPS yaitu, setiap sebelum makan,
setelah BAB, sebelum menyusui, dan setelah
beraktifitas (Kemenkes RI, 2020). Upaya
dalam menjaga kebersihan rongga mulut
maka masyarakat perlu diajarkan tentang
teknik dan waktu menyikat gigi yang baik
dan benar. Masih banyak masyarakat
indonesia yang menyikat gigi dengan arah
horizontal dengan tekanan kuat, dan waktu
menyikat gigi yang kurang tepat. Waktu
menyikat gigi yang dianjurkan oleh para
dokter gigi adalah di pagi hari setelah
sarapan dan pada malam hari sebelum tidur,
dengan teknik menyikat gigi memutar 45°
menghadap gusi, dengan tekanan ringan
sampai sedang dan dilakukan selama 2-3
menit untuk mencegah pengikisan atau
abrasi pada gigi (Sintanaya, 2017).
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
3
Gambar 1. Zona merah pada Kabupaten Bogor. (Pikobar, 24 Juli 2020).
Infeksi rongga mulut yang umum terjadi
pada masyarakat Indonesia adalah,
peradangan gusi atau yang disebut dengan
gingivitis yang dapat menyebabkan gusi
mudah berdarah dan bau pada mulut
merupakan keluhan utama yang paling
sering menjadi alasan utama seseorang pergi
ke dokter gigi untuk mencari pengobatan
(Khoiriyah, 2019). Salah satu cara untuk
menghindari dan mengurangi terjadinya
penularan dari pasien dengan gejala maupun
tanpa adanya gejala (OTG) yaitu masyrakat
dianjurkan untuk tidak melakukan
kunjungan ke dokter gigi bila tidak berada
dalam kondisi yang darurat (Siyahailatua,
2020).
Masih kurangnya pengetahuan
masyarakat di Kabupaten Bogor mengenai
penularan Covid-19, kesehatan gigi dan
mulut serta infeksi pada rongga mulut,
mengakibatkan masih banyak masyarakat
yang melakukan kunjungan ke dokter gigi
atau pelayanan fasilitas kesehatan lainnya.
Selain itu masih banyak masyarakat yang
mengobati infeksi rongga mulut dengan
membeli obat antibiotik secara bebas tanpa
resep dokter. Kondisi ini dapat diminimalisir
bila masyarakat pada zona merah khususnya
Kabupaten Bogor memiliki pengetahuan
mengenai penularan Covid-19, menjaga
kesehatan gigi dan mulut, infeksi rongga
mulut dan cara mengatasinya. Kebiasaan
penggunaan obat antibiotik dapat diatasi
dengan pemberian edukasi mengenai efek
penggunaan obat antibiotik yang tidak tepat
dapat menimbulkan resistensi pada bakteri
sehingga antibiotik tidak lagi berpengaruh
dan akan sangat merugikan bagi tubuh
(Tristiawati, 2020). Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi infeksi
ringan rongga mulut yaitu dengan
menggunakan obat kumur. Beberapa bahan
alam yang mudah diperoleh selama masa
pandemi dan dapat digunakan sebagai obat
kumur yaitu larutan air garam hangat dan
rebusan air daun sirih.
Berkumur dengan menggunakan larutan
kumur air garam hangat terbukti berkhasiat
secara kimia membantu mengatasi infeksi
pada rongga mulut seperti peradangan pada
gusi. Hal ini disebabkan karena adanya efek
antiseptik (Aravinth dkk, 2017). Menurut
Cawson & Spector (1982) larutan kumur air
garam hangat (NaCl) dengan konsentrasi 0.9
- 2% memiliki sifat antiseptik yang bersifat
hipertonik yang dapat menarik air dari sel
bakteri sehingga mengakibatkan sel tersebut
mengalami lisis dan mati. Penggunaan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
4
larutan kumur air garam hangat sebagai obat
kumur juga dapat meningkatkan aliran darah
secara lokal pada mukosa mulut sehingga
memberikan efek vasodilatasi pada
pembuluh darah, menyebabkan sel-sel
pertahanan akan terangsang dan terlokalisir
di daerah yang mengalami peradangan
(Kurniawati, 2011). Larutan kumur air
rebusan daun sirih memiliki efek bakterisid,
antioksidan dan antijamur, karena daun sirih
mengandung betlephenol, seskuiterpen,
hidroksikaviko, cavibetol, estragol, eugenol,
karvakol dan kaviko (Kurniawati, 2011).
Larutan kumur air rebusan daun sirih juga
terbukti mengurangi jumlah bakteri pada
rongga mulut dan memiliki efektifitas yang
sama dengan beberapa merek obat kumur
dipasaran yang mengandung
Cetylpyridinium chloride (Gema dkk, 2016;
Yanti, 2016).
Identifikasi masalah pada Pengabdian
Kepada Masyarakat (PkM) ini adalah:
1. Kurangnya pengetahuan komunitas
Pemuda Pancasila di Kabupaten Bogor
mengenai Covid-19, penularan dan
pencegahanya.
2. Kurangnya pengetahuan komunitas
Pemuda Pancasila mengenai kesehatan
dan infeksi rongga mulut serta
pencegahannya selama pandemi Covid-
19 menyebabkan kunjungan ke
pelayanan kesehatan selama pandemi
tidak dapat dihindari.
3. Masih banyaknya masyarakat yang
membeli obat antibiotik secara bebas
tanpa resep dokter.
Adanya beberapa permasalahan tersebut
maka dilakukan PkM pada komunitas
Pemuda Pancasila sebagai kader masyarakat
di Kabupaten Bogor dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat
di Kabupaten Bogor mengenai Covid-19
serta penularan dan pencegahannya.
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat
di Kabupaten Bogor agar mengetahui
cara untuk mencegah dan mengatasi
infeksi ringan rongga mulut selama
pandemi Covid-19 dengan cara
pendidikan dan latihan cuci tangan dan
menyikat gigi dengan benar serta
penggunaan larutan kumur air garam
hangat dan air rebusan daun sirih,
sehingga kunjungan ke fasilitas
kesehatan sebagai salah satu resiko
tertularnya virus Covid-19 dapat
dihindari, dan program PSBB yang
diterapkan oleh pemerintah dapat
optimal.
3. Memberikan edukasi untuk mengindari
kebiasaan pembelian antibiotik tanpa
resep dokter sehingga mengurangi risiko
terjadinya resistensi antibiotik.
2. METODE
Kegiatan PkM dilakukan secara daring
dengan menggunakan aplikasi
telekonferensi Zoom, sebagai bentuk
kepatuhan terhadap anjuran Permenkes
nomor 9 tahun 2020, tentang pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dalam rangka percepatan penanganan
Corona Virus Disease 2019. Sebelum
dilakukan pendidikan dan pelatihan untuk
pemberdayaan masyarakat, yaitu komunitas
Pemuda Pancasila sebagai kader, dilakukan
persiapan PkM seperti diagram alir pada
Gambar 2. Diagram ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memberikan solusi
permasalahan pada mitra. Materi pendidikan
dan latihan diberikan dalam bentuk PPT,
pemutaran video dan diskusi interaktif.
Sebelum dan setelah kegiatan PkM
diberikan kuesioner sebagai pre-test dan
post-test sehingga dapat diketahui tingkat
pengetahuan komunitas Pemuda Pancasila.
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
5
Gambar 2. Diagram alir tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan PkM pada Komunitas
Pemuda Pancasila sebagai kader masyarakat di Kabupaten Bogor.
2.1 Sasaran Pengabdian Kepada
Masyarakat (PkM) Sebagai Kader
Masyarakat Kabupaten Bogor
Dari hasil pencarian data dan survei melalui
situs SATGAS Penanganan Covid-19 dan
PIKOBAR diputuskan daerah sasaran PkM
kali ini adalah masyarakat pada zona merah
Kabupaten Bogor. Hal ini sesuai dengan
permohonan dari komunitas Pemuda
Pancasila (PP) selaku kader masyarakat di
Kabupaten Bogor, untuk dilakukan
penyuluhan dan pelatihan dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut selama pandemi
Covid-19.
Indikator kompetensi komunitas PP
sebagai kader masyarakat di Kabupaten
Bogor dievaluasi dari hasil pre-test dan post-
test mengenai pengetahuan tentang Covid-
19, infeksi rongga mulut dan
pencegahannya, serta pemahaman para
kader pada saat pelatihan cara enam langkah
cuci tangan menurut WHO, teknik menyikat
gigi yang benar, cara membuat larutan
kumur air garam hangat dan rebusan daun
sirih.
2.2 Pelaksanaan PkM
Pelaksanaan PkM dalam rangka memenuhi
Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas
Trisakti ini dilaksanakan pada hari Minggu 2
Agustus 2020 dengan susunan acara pada
tabel 1. Kegiatan ini dilakukan secara daring
(Zoom) dan dihadiri oleh 31 peserta.
Sebanyak 26 peserta menghadiri secara
daring dari lokasi kediaman masing-masing
dan lima peserta lainya menghadiri secara
daring dari kantor komunitas PP, di Gedung
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
6
Pemuda, Kabupaten Bogor (Gambar 3).
Panitia pelaksana PkM memberikan
pendidikan dan pelatihan melalui zoom dari
kediaman masing-masing.
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan PkM yang
dilakukan secara daring (Zoom)
Gambar 3. Lokasi kantor komunitas PP di
Gedung Pemuda Kabupaten Bogor.
2.3 Metode Pelaksanaan PkM
Pendidikan dan latihan pada PkM ini
menggunakan metode kuliah interaktif
dengan pemaparan materi dan pelatihan 6
langkah CTPS menurut WHO, cara
menyikat gigi yang benar, pemutaran video
tutorial pembuatan larutan air kumur garam
hangat dan rebusan air daun sirih.
Selanjutnya diberikan pelatihan secara
langsung melalui zoom tentang cara enam
langkah CTPS dan cara menyikat gigi yang
benar dengan menggunakan set alat
kebersihan diri yang sudah didistribusikan
kepada peserta sebelum pelaksanaan PkM.
Beberapa alat tersebut yaitu terdiri dari sikat
gigi, pasta gigi, sabun cair dan masker kain.
Materi pendidikan dan latihan terdiri
dari:
1. Covid-19 secara umum.
2. Infeksi sederhana pada rongga mulut
3. Bahaya penggunaan antibiotik tanpa
pengawasan dokter.
4. Enam langkah mencuci tangan menurut
WHO.
5. Teknik menyikat gigi yang baik dan
benar.
6. Cara pembuatan larutan air kumur garam
hangat untuk mengobati masalah gigi
dan mulut dimasa pandemi.
7. Cara membuat larutan kumur air rebusan
daun sirih untuk mengobati masalah gigi
dan mulut dimasa pandemi.
Empat hari sebelum dilaksanakan PkM
(Rabu, 29 Juli 2020), tim PkM telah
menyerahkan peralatan kesehatan dan
kebersihan diri (masker kain, pasta gigi,
sikat gigi dan sabun cair) kepada perwakilan
komunitas PP untuk di distribusikan kepada
seluruh peserta PkM agar dapat digunakaan
pada saat pelatihan cara cuci tangan dan
menyikat gigi.
Pada saat pelaksanaan PkM hari
Minggu, 2 Agustus 2020 para peserta
diminta mengisi pre-test berupa pilihan
ganda, untuk mengetahui pengetahuan para
peserta mengenai kesehatan gigi dan mulut
dimasa pandemi. Kemudian dilanjutkan
dengan pemaparan materi pendidikan dan
latihan cara mencuci tangan serta menyikat
gigi yang benar. Kegiatan PkM diakhiri
dengan post-test berupa pilihan ganda
dengan soal yang sama dengan pre-test
untuk evaluasi perubahan sikap dan
pengetahuan peserta tentang kesehatan gigi
dan mulut dimasa pandemi.
No Waktu Acara
1 8.30-9.00 Persiapan peserta
memasuki Zoom
2 9.00 -9.30
Pembukaan
Sambutan oleh:
1. Ketua Panitia PKM
2. Ketua Pemuda Pancasila
Kab. Bogor
Foto Bersama
3 9.30 – 9.40 Doa Bersama
4 9.40 – 11.15
Pemberian materi oleh
narasumber
Pemutaran Video Pelatihan
5 11.15 – 11.45 Tanya Jawab
6 11.45 – 12.00 Postest
7 12.00 – 12.10 Penutupan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah pengumpulan data dan pemilihan
sasaran mitra, tim PkM mulai melakukan
persiapan dan koordinasi dengan pembuatan
surat kerjasama antara komunitas PP
Kabupaten Bogor dan FKG Usakti untuk
dilaksanakan pendidikan dan latihan
sederhana dalam mencegah dan mengatasi
infeksi rongga mulut selama pandemi
Covid-19 kapada komunitas PP Kabupaten
Bogor sebagai kader masyarakat di
Kabupaten Bogor, yang di wakili oleh bapak
Fuad K, ST selaku ketua SAPMA PP
Kabupaten Bogor (Gambar 4).
Persiapan dimulai dari:
1. Pembuatan proposal
2. Penyusunan materi
3. Pembuatan video tutorial
4. Pembuatn e-poster dan flyer
5. Pembelian alat kesehatan
6. Pendistribusian alat kesehatan
Gambar 4. Surat permintaan pelaksanaan dari
komunitas Pemuda Pancasila Kabupaten Bogor.
Setelah seluruh rangkaian persiapan
dilakukan, tim PkM melakukan kunjungan
ke kantor komunitas PP di Kabupaten Bogor
untuk melakukan survey tempat, briefing
dan penyerahan alat kesehatan yang akan di
gunakan pada saat pendidikan dan latihan
pada hari Minggu 2 Agustus 2020 (Gambar
5).
Pada hari pelaksanaan (Minggu, 2 Agustus
2020) satu orang perwakilan tim PkM
melakukan persiapan pendidikan dan latihan
di kantor komunitas PP yang bertempat di
Gedung Pemuda, Kabupaten Bogor.
Pelaksanaan PkM dihadiri oleh 31 peserta
dari komunitas PP secara daring (Gambar 6).
Rangkaian acara dimulai dengan
pembukaan yang dibuka oleh ketua tim PkM
yaitu drg. Yessy Ariesanti, Sp.BM dan ketua
komunitas PP Kabupaten Bogor, bapak
Muhammad Yunus, PBA yang kemudian
dilanjutkan dangan pemberian pre-test
kepada peserta untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan para peserta mengenai
Covid-19 dan kesehatan gigi dan mulut
dimasa pandemi. Lalu dilanjutkan dengan
pemaparan materi kuliah interaktif yang
dibawakan oleh narasumber dari FKG
Usakti (Gambar 7), mengenai Covid-19
secara umum mulai dari cara penyebaran,
gejala-gejala orang yang positif terkena
corona, dan langkah-langkah pencegahan
tertular virus Covid-19 seperti physical
distancing, rajin mencuci tangan dan
menggunakan masker bila berpergian.
Materi dilanjutkan dengan infeksi
rongga mulut sederhana yang sering terjadi
seperti karies atau gigi berlubang, kemudian
infeksi pada jaringan penyangga gigi seperti
gingivitis, periodontitis dan komplikasi
infeksi yang lebih berat sehingga
menyebabkan terjadinya abses. Materi
lainnya yaitu penjelasan tentang bahaya
penggunaan obat antibiotik secara bebas
tanpa pengawasan dokter yang dapat
menyebabkan resistensi bakteri sehingga
obat antibiotik tidak dapat lagi bekerja
dengan maksimal terhadap bakteri dalam
tubuh.
Materi tentang cara pencegahan pada
masalah yang sudah dipaparkan diatas
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
8
adalah dengan menjaga kebersihan tangan
dengan melakukan enam langkah CTPS
menurut WHO, mulai dari membasuh
tangan dengan air mengalir, menggunakan
sabun atau cairan antiseptik, kemudian
langkah-langkah cuci tangan dimulai dari
menggosokan kedua telapak tangan, lalu
Gambar 5. Tim PkM melakukan survey dan penyerahan alat kesehatan untuk
pelatihan kepada ketua komunitas Pemuda Pancasila Kabupaten Bogor.
Gambar 6. Pelaksanaan pendidikan dan latihan secara daring
dengan media aplikasi telekonferensi Zoom.
gosok kedua punggung tangan, gosok sela-
sela jari, kemudian kunci kedua tangan dan
gerakan dengan arah memutar, lalu gosok
kedua ibu jari kanan dan kiri, dan terakhir
usapkan ujung kuku ke telapak tangan, dan
basuh dengan air mengalir lalu keringkan
(Gambar 8). Dilanjutkan dengan penjelasan
teknik cara menyikat gigi yang baik dan
benar, dilakukan dua kali sehari setiap habis
sarapan dan sebelum tidur, dengan gerakan
memutar dengan arah bulu sikat 45° kearah
gusi (Gambar 9).
Setelah materi pencegahan dilanjutkan
dengan materi pengobatan sederhana dengan
penjelasan cara pembuatan larutan kumur
dari bahan alam yang mudah didapatkan
dimasa pandemi ini, yaitu menggunakan
garam sebagai bahan larutan air kumur
dengan cara melarutkan garam dapur
sebanyak ¼ - ½ sendok teh (1,2 – 2,4 gr)
dengan 1 gelas cangkir (200 – 250 ml) air
hangat (±40°C), lalu aduk hingga seluruh
garam larut, kemudian kumurkan sekitar 15
detik lalu seluruh larutan dibuang, dan
proses kumur bisa diulang sampai larutan
pada gelas habis.
Bahan alam kedua yang dapat
digunakan sebagai larutan kumur adalah
rebusan air daun sirih, cara membuatnya
dengan sebanyak 8 lembar daun sirih (± 25
gram), dimasukkan ke dalam 500 ml air (2
gelas air), kemudian direbus sampai air
rebusan berkurang menjadi setengahnya),
(250 ml / 1 gelas). Setelah berkurang, air
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
9
rebusan diangkat dan didiamkan sampai
dingin, baru dikumurkan selama 30 detik.
Gambar 7. Penjelasan materi PkM oleh para narasumber.
Gambar 9. Teknik menyikat gigi yang baik dan
benar dengan metode Bass.
(Sumber: European Journal of Molecular &
Clinical Medicine, 2020)
Gambar 8. 6 Langkah CTPS menurut WHO.
Setelah rangkaian materi pendidikan
berakhir, acara dilanjutkan dengan
pemutaran pelatihan enam langkah CTPS
dan teknik menyikat gigi dengan mengajak
para peserta untuk mempraktikan secara
langsung cara cuci tangan yang benar
(Gambar 10) dan cara menyikat gigi yang
benar (Gambar 11) dengan menggunakan
sabun cair, sikat gigi dan pasta gigi yang
sudah didistribusikan empat hari sebelum
pelaksanaan PkM (Rabu, 29 Juli 2020).
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab
antara peserta dengan tim PkM, serta
pengisian post-test sebagai bahan evaluasi
pengetahuan dan perubahan sikap peserta
terhadap kesehatan gigi dan mulut di masa
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
10
Gambar 10. Peserta PkM mempraktikan 6 langkah CTPS dipandu oleh panitia PkM.
Gambar 11. Peserta PkM melakukan pelatihan cara menyikat gigi yang baik dan benar dipandu oleh
panitia PkM.
Skor rata-rata dari pre-test adalah 56
dengan 30 sebagai skor terendah dan 75
sebagai skor tertinggi, sementara pada post-
test didapatkan skor rata-rata adalah 81
dengan 60 sebagai skor terendah dan 95
sebagai skor tertinggi (Gambar 12). Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan pada komunitas PP, Kabupaten
Bogor sebesar 25% setelah dilakukan
pendidikan dan latihan sederhana dalam
mencegah dan mengatasi infeksi sederhana
dalam rongga mulut selama pandemi Covid-
19.
Peserta PkM komunitas PP Kabupaten
Bogor memiliki latar belakang yang
beragam, maka dilakukan perhitungan
presentase secara statistik untuk mengetahui
latar belakang usia, pendidikan akhir dan
pekerjaan para peserta. Didapatkan data
rata-rata usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan dari komunitas Pemuda Pancasial
Kabupaten Bogor sebagai peserta PkM.
Gambar 12. Grafik perbandingan hasil pre-test dan post-test pada peserta PkM.
0
20
40
60
80
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Has
il Te
st
Peserta PkM
PERBANDINGAN HASIL PRE-TEST dan POST-TEST
PRE TEST
POST TEST
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
11
Presentase usia peserta PkM
berdasarkan kategori WHO didapatkan dari
jumlah peserta PkM sebanyak 31 peserta
yaitu: kategori remaja (19-23 tahun) sebesar
26% dan kategori dewasa (24-28 tahun)
sebesar 74% (Gambar 13).
Gambar 13. Presentase usia peserta PkM
(Pembagian usia menurut WHO).
Pendidikan terakhir peserta PkM di
peroleh data sebesar 74% memiliki
pendidikan akhir SMA/sederajat, sebesar
23% peserta memiliki pendidikan terakhir
S1, dan 3% memiliki pendidikan terakhir
Sarjana Terapan atau D4 (Gambar 14).
Gambar 14. Presentase pendidikan terakhir
peserta Pkm.
Pekerjaan dari peserta PkM diperoleh
data sebesar 55% belum bekerja, 29%
peserta bekerja sebagai wiraswasta, 10%
bekerja sebagai karyawan dan sebesar 6%
bekerja sebagai wirausaha (Gambar 15).
Gambar 15. Presentase pekerjaan peserta PkM.
4. KESIMPULAN
Dari hasil perbandingan nilai pre-test dan
post-test yang telah dilakukan pada peserta
PkM terdapat peningkatan pengetahuan
sebesar 25% dengan indikator keberhasilan
pembentukan kader sebagai berikut:
1. Rangkaian kegiatan PkM ini dapat
menambah pengetahuan peserta,
mengenai cara penularan dan
pencegahanya Covid-19.
2. Rangkaian kegiatan PkM ini dapat
menambah pengetahuan peserta
mengenai pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut di masa
pandemi Covid-19.
3. Rangkaian kegiatan PkM ini dapat
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan peserta mengenai cara
mencuci tangan dan menyikat gigi
dengan cara yang benar.
4. Rangkaian kegiatan PkM ini
memberikan ketrampilan kepada peserta
untuk memanfaatkan larutan garam
hangat dan rebusan daun sirih untuk
mencegah dan mengatasi infeksi ringan
rongga mulut.
5. Rangkaian kegiatan PkM ini bermanfaat
untuk membentuk kaderisasi komunitas
Pemuda Pancasila sehingga informasi
yang sudah diperoleh dapat diteruskan
kepada masyarakat sekitarnya.
Saran yang dapat diberikan pada PkM
ini adalah sebagai berikut:
26%
74%
Usia
Remaja 11 - 19th
dewasa 20-60th
74%3%
23%
Pendidikan Terakhir
SMA/Sederajat
Sarjana Terapan (D4)
S1
55%
10%
29%
6%
Pekerjaan
BelumBekerja
Karyawan
Wiraswasta
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
12
1. Dilakukan PkM kembali pada
masyarakat sekitar yang telah dibina
oleh kader dari komunitas Pemuda
Pancasila Kabupaten Bogor mengenai
cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.
2. Dilakukan PkM dengan kader yang
lebih banyak dan mencakup beberapa
kota/kabupaten.
Ucapan Terima kasih
Tim PkM Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Trisakti mengucapkan
terimakasih banyak kepada komunitas
Pemuda Pancasila, Kabupaten Bogor, atas
kesediaannya dan antusiasme dalam
mengikuti rangkaian acara pendidikan dan
pelatihan ini. Serta kepada Universitas
Trisakti yang telah mendanai kegiatan PkM
sehingga bisa berjalan dengan baik.
Referensi
CNN Indonesia. (2020). Ahli AS: Droplet
Bersin atau Batuk Bisa Menjangkau 8
Meter
https://www.cnnindonesia.com/teknolo
gi/20200401141538-199-489170/ahli-
as-droplet-bersin-atau-batuk-bisa-
menjangkau-8-meter. (diakses 13 Juli
2020)
Aravinth, V. dkk. (2017). Comparative
evaluation of salt water rinse with
chlorhexidine against oral microbes: A
school-based randomized controlled
trial. Journal of Indian Society of
Pedodontics and Preventive Dentistry.
35
Kurniawati, D. (2011). Efektifitas Berkumur
Air Garam Hangat 2% Terhadap
Gingivitis. Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan
Surya Medika. 7(2):49-56.
Fatubun, A. (2020). Kecamatan dengan
Status Zona Paling Merah di Kabupaten
Bogor
https://www.ayobogor.com/read/2020/
06/10/7335/kecamatan-dengan-status-
zona-paling-merah-di-kabupaten-
bogor. (diakses 11 Juli 2020)
Fauzy, N. (2020). Artikel ini telah tayang di
Wartakotalive dengan judul Daftar
Lengkap Zona Merah di Kabupaten
Bogor, Tambah Lagi Jadi 24
Kecamatan, Terbaru Parungpanjang,
https://wartakota.tribunnews.com/2020
/06/15/daftar-lengkap-zona-merah-di-
kabupaten-bogor-tambah-lagi-jadi-24-
kecamatan-terbaru-
parungpanjang?page=4.
(diakses 11 Juli 2020)
Kemenkes RI. (2014). Pusat Data dan
Informasi KEMENKES RI. 2014.
Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun
di Indonesia
file:///C:/Users/HP/Downloads/infodati
n-ctps.pdf. Artikel. (diakses 11 Juli
2020)
Khoiriyah, NY, Sri W. (2019). Aplikasi
Kombinasi Air Rebusan Daun Sirih
Dan Kayu Siwak Pada Penurunan
Indeks Plak Gigi. Jurnal Vokasi
Kesehatan. JVK 5(2):115 – 120
Pikobar Jabar. (2020). Pusat Informasi &
Koordinasi COVID-19 Provinsi Jawa
Barat.
https://pikobar.jabarprov.go.id/data
(diakses 11 Juli 2020)
Umasugi, RA. (2020). Artikel ini telah
tayang di Kompas.com dengan judul
"RS dan Pasar Jadi Lokasi Penularan
Covid-19 Tertinggi di Jakarta".
https://megapolitan.kompas.com/read/
2020/07/13/19430641/rs-dan-pasar-
jadi-lokasi-penularan-covid-19-
tertinggi-di-jakarta?page=all.
(diakses 13 Juli 2020)
SATGAS Penanganan Covid-19. (2020).
Data sebaran 2020.
https://Covid19.go.id/
(diakses 11 Juli 2020)
Sintanaya, RI. (2017). Pengaruh Teknik
Menyikat Gigi Terhadap Terjadinya
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
e-ISSN 2721-0634, p-ISSN 2684-9011 DAN MENCEGAH INFEKSI RONGGA MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19 Volume 3 No. 1, Maret 2021 Y. Ariesanti, F. Sandra, L. Astuti, M.N.P. Lubis, C. Cloudya P., dan Irvan Septrian S.P.R.
13
Abrasi Pada Servikal Gigi. Journal
Poltekkes. 16(1):49-44
Siyahailatua, S. Mitra, T. (2020). Ahli Imbau
Tunda ke Dokter Gigi Kala Pandemi
Corona, Mengapa?.
https://gaya.tempo.co/read/1322661/ah
li-imbau-tunda-ke-dokter-gigi-kala-
pandemi-corona-
mengapa/full&view=ok.
(diakses 13 Juli 2020)
Suhasini JS. Mohan V. (2020). Brushing
Techniques. European Journal of
Molecular & Clinical Medicine.
7(2):6601-6611.
Tristiawati, P. (2018). Bahaya Konsumsi
Antibiotik Tanpa Resep Dokter
https://www.liputan6.com/health/read/
3795937/bahaya-konsumsi-antibiotik-
tanpa-resep-dokter
(diakses 13 Juli 2020)
Yanti, GN dan Elizabeth L. (2016).
Efektifitas Berkumur Rebusan Daun
Sirih 10% Dibandingkan Obat Kumur
Yang Mengandung Cetylpyridinium
Chloride Terhadap Penurunan Jumlah
Bakteri Rongga Mulut. Jurnal PDGI.
65(1):1-5
WHO. (2013). Age Groups And
Populations.
https://www.who.int/hiv/pub/guideline
s/arv2013/intro/keyterms/en/
(diakses 04 November 2020)
Top Related