UNIVERSITAS INDONESIA
USULAN PEMBUATAN PROGRAM CHAT SHOW MENTARI (MENGENAL CERITA RAKYAT INDONESIA)
TUGAS KARYA AKHIR (TKA)
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
CHRISTIAN MAXIUS DOTULONG 0806322501
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI JURNALISTIK DEPOK
JANUARI 2012
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Christian Maxius Dotulong
NPM : 0806322501
Tanda Tangan :
Tanggal : 11 Januari 2012
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Karya Akhir ini diajukan oleh:
Nama : Christian Maxius Dotulong
NPM : 0806322501
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul TKA : Usulan Pembuatan Program Chat Show Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)
telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Reguler
pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Dra. Endang Setiowati, M.Si ( )
Penguji Ahli : Dodi Mawardi, S.Sos ( )
Ketua Sidang : Dra. Rosy Tri Pagiwati, MA ( )
ditetapkan di : Depok
tanggal : 11 Januari 2012
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
iv
KATA PENGANTAR
Tidak ada kata yang pantas selain ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa,
Tuhan Yesus, yang telah memberikan kekuatan kepada saya untuk menyelesaikan
perjuangan menyusun Tugas Karya Akhir ini. Setiap ide, gagasan, kalimat, kata,
bahkan tiap huruf yang tertulis di Tugas Karya Akhir ini hanya dapat tertuang seijin-
Nya. Terima kasih, Tuhan Yesus!
Tugas Karya Akhir ini adalah kontribusi saya untuk dunia nyata. Inilah karya
yang saya dapat berikan untuk masyarakat, setelah menempuh pendidikan di
Universitas Indonesia. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja
yang berkesempatan melihat, membaca, atau bahkan memberikan kritik serta saran
atas karya ini. Tugas Karya Akhir ini diharapkan menjadi sebuah oase baru bagi
industri media radio di Indonesia. Anak-anak, sebagai penerus bangsa dan negara,
berhak mendapatkan program siaran radio yang berkualitas dan bernilai positif.
Penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
bantuan, semangat, hingga kontribusi yang membuat karya ini terlahir, diantaranya:
1. Keluarga besar Dotulong dan Rumengan yang terus memberikan semangat
untuk berkarya bagi sesama. Armeyn Dotulong, Floriani Rumengan, dan
Natasya Dotulong. Terima kasih untuk dukungan selama masa kuliah dan
penyusunan karya ini.
2. Sekolah Alam Cikeas. Terima kasih untuk memberikan saya kesempatan
mengerjakan Tugas Karya Akhir yang secara khusus saya persembahkan
untuk kalian.
3. Dra. Endang Setiowati, M.Si, selaku pembimbing saya dalam penulisan
Tugas Karya Akhir ini. Semoga karya ini dapat menjadi karya spesial yang
diingat terus. Terima kasih untuk saran dan masukan agar karya ini menjadi
lebih baik.
4. Dodi Mawardi, S.Sos, selaku penguji ahli Tugas Karya Akhir ini. Terima
kasih atas kesediaan menguji karya ini. Karya ini tak lepas juga dari
berbagai ilmu yang diberikan selama perkuliahan bersama Mas Dodi.
5. Dra. Rosy Pagiwati, MA, selaku ketua sidang Tugas Karya Akhir ini dan
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
v
Penasihat Akademik saya selama perkuliahan. Terima kasih atas bimbingan
Mbak Oci, dari tiap semester yang dilalui bahkan hingga ke meja sidang akhir.
Terima kasih atas setiap tanda tangan di formulir beasiswa saya yang kerap kali
merepotkan untuk diisi tiap semester. Tanpa Mbak Oci, perkuliahan saya tidak
akan selancar ini.
6. Semua pihak pengajar dan staf administrasi Departemen Ilmu Komunikasi
Universitas Indonesia. Ada begitu banyak nama yang berjasa membuat saya
berpikiran luas dan menjadi dewasa secara akademis dan mental. Ucapan
terima kasih sekaligus penghargaan sebesar-besarnya saya berikan untuk
Profesor Dedi Nur Hidayat dan Ed “Mat Kodak” Zoelverdi. Kedua dosen yang
membuat saya bangga menjadi salah satu mahasiswa terakhir yang diajar
mereka. Profesor Dedi dengan segala pemahaman Ekonomi Media, dan Bang
Ed dengan setiap ilmu tentang kamera dan kehidupan sehari-hari yang tak
terpikirkan sebelumnya. Terima kasih.
7. Ganjar Ramadhan (Paman Ganjar). Terima kasih atas masukan dan
pengalaman yang dibagikan. Semoga karya ini dapat menjadi agent of change.
8. Senior-senior di Jurusan Ilmu Komunikasi, terutama Giasinta Angguni dan
Randy Wilmar, yang senantiasa membantu proses pembuatan Tugas Karya
Akhir ini. Terima kasih atas waktunya berbagi pengalaman dan panduan
kepada penulis dan rekan-rekan pejuang TKA radio.
9. Rekan-rekan seperjuangan Kelompok Produksi Feature Televisi, Griya Ratri
Putri dan Dwi Tunjung Sari, yang juga turut dalam keanggotaan pejuang TKA
Radio. Terima kasih untuk setiap kesempatan bekerja bersama kalian
menghasilkan karya-karya luar biasa di akhir masa kuliah. Terima kasih atas
waktu yang telah kita habiskan bersama sambil membahas berbagai macam hal
aneh, unik, dan tak terlupakan. Tugas Karya Akhir ini tidak akan bisa terwujud
tanpa kehadiran kalian. Sekali lagi, terima kasih!
10. Rekan-rekan seperjuangan TKA Radio, Fauzan Al-Rasyid dan Stephrine
Amelia. Terima kasih atas waktu kita bekerja bersama, berbagi gagasan
menyusun TKA yang akan meluluskan kita.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
vi
11. Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Jurnalisme Siar, mulai dari
berbagai kelompok yang bekerja bersama dengan saya. Produksi Berita
Televisi, MPK I dan II, serta semua yang pernah bekerja bersama. Tanpa
kalian, kuliah tentu akan terasa semakin berat. Denasty Putri, Mochammad
Iqbal, Ivan Syahreza, Puri Handoko, Reno Dalu Maharso, Annisa
Khairani, Meylisa Badriani, dan masih banyak lagi.
12. Rekan-rekan seperjuangan Komunikasi 2008, We Are One! Go! Fight!
Win! Ketua angkatan, sekaligus sahabat Gilang Putra. Terima kasih atas
semua petualangan yang kita lakukan bersama. Tetap semangat berjuang,
teman! Untuk rekan-rekan Jurnalisme Cetak, Alia Nadira dan Adhika
Pertiwi. Terima kasih telah ikut mewarnai masa perkuliahan saya. Untuk
rekan-rekan di Kelompok 5 Community, masa awal kuliah terasa sangat
berwarna dilewati bersama kalian. Luar biasa!
13. Hutama Epkamarsa, Jurnalisme 2009, terima kasih atas kesediaannya
menjadi sekertaris sidang dan mencatat berbagai revisi yang harus saya
lakukan.
14. Rekan-rekan seperjuangan selama melewati masa Kerja Praktek di PT
Chevron Pacific Indonesia, Rumbai dan Minas. Nyonya-nyonya tercinta,
Adinda Astri Kusumaayuningtyas, Siti Tias Miranti, dan Agustina Rahayu.
Ujang lulus, nyah! Terima kasih atas semangat dan dorongan untuk
menghasilkan karya akhir yang terbaik. By-pass Rumbai – Minas terasa
sangat menyenangkan bersama kalian. Tugas Karya Akhir ini juga untuk
menyemangati kalian segera menyelesaikan kuliah. Semangat!
15. Terakhir, untuk rekan-rekan seperjuangan yang tidak tersebut namanya
satupersatu. Semangat, perhatian, serta dukungan kalian membuat saya bisa
mencapai tahap ini di dalam hidup.
Depok, 9 Januari 2012
Penulis
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Christian Maxius Dotulong NPM : 0806322501 Program Studi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis Karya : Tugas Karya Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Usulan Pembuatan Program Chat Show Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)
beserta perangkat yang ada jika diperlukan. Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 9 Januari 2012
Yang menyatakan
(Christian Maxius Dotulong)
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
viii
ABSTRAK
Nama : Christian Maxius Dotulong Program Studi : Ilmu Komunikasi Judul : Usulan Pembuatan Program Chat Show Mentari
(Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)
Kini, anak-anak semakin jarang mendengar cerita rakyat asli Indonesia
didongengkan kepada mereka. Kondisi ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesibukan
orang tua karena berbagai faktor, misalnya: pekerjaan. Kegiatan mendongeng
sebenarnya sangat bermanfaat bagi anak-anak. Perkembangan otak anak dapat
terbantu dengan adanya aktifitas mendongeng. Radio, sebagai media edukasi, dapat
membantu mengatasi masalah ini. Program chat show Mentari diproyeksikan untuk
mengisi kekurangan kesempatan anak mendengar cerita rakyat Indonesia. Program
chat show Mentari akan disiarkan oleh Radio Sekolah Alam Cikeas. Program ini
diharapkan akan membawa berbagai manfaat positif dari medongeng, serta
memberikan pengetahuan budaya kepada siswa Sekolah Alam Cikeas.
Kata kunci: program radio, chat show, dongeng radio, anak-anak
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
ix
ABSTRACT
Name : Christian Maxius Dotulong Study Program : Communication Title : Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia) Chat Show
– Program Production Proposal
Nowadays, Indonesian children rarely hear about any folklore from their own
country. This condition happens because parents are getting busier. A lot of factors
make them busy, for example: job. Storytelling actually brings a lot of benefits to
children. Storytelling may improve children’s brain development. Radio, with its
function as an education medium, might be a solution for this problem. Mentari chat
show program is designed to make children listen to folklore. This program is
expected to bring the benefits of storytelling to the children. The program will be
broadcasted in Radio Sekolah Alam Cikeas.
Keywords: radio program, chat show, folklore, storytelling, children
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ii HALAMAN PENGESAHAN iii KATA PENGANTAR iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii ABSTRAK viii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xii DAFTAR GRAFIK xii
1. ANALISIS SITUASI 1 A. Latar Belakang 1 B. Riset Program 6 C. Pernyataan Kebutuhan 10
2. MANFAAT DAN TUJUAN 12
A. Manfaat 12 A.1 Manfaat Bagi Khayalak 12 A.2 Manfaat Bagi Pengelola 12
B. Tujuan 13
3. PROTOTIPE YANG DIKEMBANGKAN 14 A. Program yang Diusulkan 14 B. Stasiun Radio 14 C. Khalayak Sasaran 15
C.1 Geografis 15 C.2 Demografis 16 C.3 SSE (Status Sosial Ekonomi) 16 C.4 Psikografis 17
D. Analisa SWOT 17 E. Posisi dan Diferensiasi Produk 18 F. Nama dan Judul Program 18 G. Sinopsis 19 H. Waktu Tayang 19 I. Durasi 20 J. Format Program 21 K. Konsep Program 22 L. Rundown 24 M. Kru yang Dibutuhkan 25
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
xi
4. EVALUASI 26 A. Rencana Evaluasi 26
A.1 Metode Evaluasi 28 A.2 Waktu Evaluasi 28 A.3 Materi Evaluasi 29 A.4 Instrumen Evaluasi 29
5. ANGGARAN 30
A. Anggaran Pembuatan Prototipe 30 B. Rencana Anggaran Pembuatan Program 31 C. Prakiraan Pendapatan 31 D. Rencana Anggaran Evaluasi 32
DAFTAR REFERENSI 33 LAMPIRAN
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skema Waktu Penyiaran “Mentari” (dalam 1 Minggu) 21 Tabel 3.2 Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-1 23 Tabel 3.3 Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-2 23 Tabel 3.4 Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-3 24 Tabel 3.5 Rundown Program Mentari 24 Tabel 5.1 Anggaran Biaya Produksi Dummy 30 Tabel 5.2 Rencana Anggaran Biaya Produksi per Edisi 31 Tabel 5.3 Rencana Anggaran Evaluasi Mentari 32
DAFTAR GRAFIK Pie Chart 1.1 Apakah orang tua kamu pernah menceritakan cerita-cerita rakyat
Indonesia di rumah? 7 Pie Chart 1.2 Apakah kamu sering mendengar cerita rakyat Indonesia? 8 Pie Chart 1.3 Apakah kamu suka apabila ada yang menceritakan cerita rakyat
untuk kamu? 8 Pie Chart 1.4 Apakah kamu mau mendengar cerita rakyat Indonesia di Radio
Sekolah Alam Cikeas? 9 Pie Chart 3.1 Format Clock Mentari 21
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
1
BAGIAN 1 ANALISIS SITUASI
A. Latar Belakang
A.1 Manusia dan Cerita
“We Can Not Not Communicate”
(Paul Watzlawick)
Manusia tidak bisa lepas dari proses komunikasi dengan sesama. Sebagai
makhluk sosial, proses komunikasi terus berlangsung dengan berbagai macam
metode. Berbagi cerita dengan sesama adalah salah satu proses komunikasi yang
pasti dilakukan setiap manusia. Kemampuan berbagi cerita adalah salah satu
kelebihan manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya (Eades,
2006).
Tidak ada yang mengetahui pasti kapan tradisi bercerita dimulai. Namun,
tidak berlebihan apabila kita mengamini berbagi cerita lahir semenjak manusia
ada di muka bumi ini. Semenjak manusia berkomunikasi dengan manusia lain,
saat itulah proses berbagi cerita juga dimulai. Sejarah membuktikan, lukisan-
lukisan di gua kuno manusia purba serta simbol-simbol peninggalan manusia
purba, semuanya berisi tentang cerita yang berusaha menggambarkan kondisi
aktual pada zaman gambar dan simbol tersebut dibuat. (Davies, 2007).
Anne Pellowski, dalam buku Story Telling in The Classroom (Davies,
2007) menjelaskan enam alasan mengapa bercerita itu penting untuk
kelangsungan hidup manusia:
1. Bercerita, diantaranya mendongeng, tumbuh dari elemen hidup manusia
yakni bermain. Kebutuhan akan hiburan juga membuat manusia
berimajinasi akan berbagai hal. Bahkan, anak-anak melakukan ini
secara otomatis melalui “teman khayalan” atau “dunia khayalan”.
2. Bercerita memenuhi kebutuhan manusia menjelaskan keberadaan
sekitar. Manusia selalu mencari alasan yang masuk akal mengenai
keadaan sekitar dan proses evolusi. Cerita yang turun-temurun
memenuhi kebutuhan ini.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
2
Universitas Indonesia
3. Bercerita adalah dorongan dari dalam diri manusia untuk memenuhi
kebutuhan berkomunikasi. Manusia memiliki dorongan untuk berbagi
pengalaman dengan sesamanya.
4. Pada jaman Medieval, bercerita digunakan sebagai sarana pemberian
makna terhadap hal-hal supranatural, termasuk agama. Hal ini lagi-lagi
dilakukan berdasarkan kebutuhan manusia menjelaskan keberadaan
sekitarnya. Untuk hal-hal yang di luar nalar, cerita turun-temurun
menjadi pemuas kebutuhan tersebut.
5. Bercerita memenuhi kebutuhan manusia akan estetika, kecantikan, dan
keteraturan. Mendongeng dengan bahasa yang ekspresif dapat
memenuhi kebutuhan ini.
6. Kebutuhan manusia untuk bercerita juga muncul atas kesadaran
pentingnya mencatat sejarah. Catatan sejarah ini akan terus hidup
melalui cerita yang diturunkan ke generasi selanjutnya.
A.2 Berbagi Cerita dengan Anak Melalui Dongeng
Menceritakan sebuah dongeng hampir pasti pernah dilakukan oleh orang
tua kepada anaknya. Mendongeng adalah salah satu bentuk berbagi cerita yang
sangat umum. Anak-anak sangat senang saat mendengarkan orang tua
menceritakan sebuah kisah dongeng dengan penuh ekspresi sehingga si anak
merasa seakan-akan cerita itu terjadi di depannya. (Eades, 2006).
Mendongeng kepada anak dapat dilakukan oleh siapa saja dan di dalam
berbagai kesempatan. Orang tua biasa menceritakan dongeng sebelum tidur.
Tidak jarang juga, di dalam pesta perayaan ulang tahun anak, orang tua
mengundang tokoh pendongeng untuk memeriahkan acara sekaligus menghibur
anak-anak.
Mendongeng tidak semata-mata hanya untuk sarana hiburan anak-anak.
Mendongeng memiliki manfaat positif yang baik untuk perkembangan anak,
diantaranya untuk pendidikan. Alison Davies (2007) menjelaskan beberapa
manfaat tersebut:
1. Mendongeng membantu anak dalam menafsirkan dan memahami
peristiwa yang tidak mereka alami secara langsung. Dongeng adalah
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
3
Universitas Indonesia
sarana yang tepat untuk mengajarkan anak-anak mengenai nilai moral
yang positif.
2. Mendongeng adalah sarana berbagi pengalaman kepada anak-anak.
Melalui dongeng, anak-anak diajak untuk merasakan apa yang dirasakan
karakter yang ada di dalam cerita, baik senang ataupun sedih.
Mendongeng adalah salah satu sarana untuk mengembangkan kepekaan
sosial anak.
3. Mendongeng mendukung perkembangan bahasa seorang anak.
Penggunaan bahasa yang baik dapat diajarkan melalui mendongeng.
Mendongeng juga memiliki pengaruh positif terhadap ketrampilan
membaca seorang anak, yakni kemampuannya mengasosiasikan makna
dan emosi dengan kata-kata.
4. Mendongeng membawa dampak positif terhadap kemampuan anak dalam
membaca dan mendengar. Anak akan mengetahui pentingnya mendengar
sebuah pesan. Selain itu, anak juga dapat mempelajari cara berinterkasi
denga orang lain. Anak akan dapat mengetahui kapan dan dimana dalam
menggunakan sebuah kata atau frase.
5. Mendongeng akan memainkan imajinasi anak-anak. Anak-anak akan
diajak menuju khayalan di dalam “dunia fantasi”. Imajinasi ini sangat
bermanfaat untuk kesehatan mental anak-anak.
6. Mendongeng merupakan kegiatan menghibur dan menyenangkan bagi
anak-anak. Apabila seorang anak merasa terhibur, ia akan menyukai
kegiatan tersebut dan termotivasi untuk belajar dan mencari lebih lanjut
mengenai kesukaannya tersebut.
7. Dongeng dapat digunakan di dalam proses pendidikan untuk menjelaskan
materi pelajaran yang sulit dimengerti oleh anak-anak. Pengemasan materi
pelajaran ke dalam dongeng ataupun cerita lainnya akan lebih membuat
anak-anak tertarik untuk mempelajari sebuah materi.
8. Mendongeng dapat membuat anak-anak mempelajari budaya dan tradisi
bangsanya. Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya bangsa dapat
diajarkan melalui dongeng. Selain itu, mendongeng juga mengajarkan
anak untuk menghargai budaya yang dimiliki bangsa lain.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
4
Universitas Indonesia
9. Mendongeng adalah sarana yang tepat untuk mengenalkan dan
membiasakan anak-anak untuk membaca.
Manfaat-manfaat yang telah dijelaskan di atas hanya akan dapat diperoleh
apabila kegiatan mendongeng rutin dilakukan oleh orang tua kepada anaknya.
Mengapa harus orang tua? Karena jelas, keluarga adalah pihak pertama yang
paling memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan fisik dan mental seorang
anak. Pertanyaan yang muncul adalah, “Saat ini, apakah orang tua memiliki
waktu untuk menceritakan dongeng atau cerita rakyat untuk anaknya?”
Memang harus diakui, intensitas pertemuan orang tua dengan anak pada
saat ini sangat berkurang. Hal ini salah satunya disebabkan karena kesibukan
orang tua bekerja. Dalam salah satu press release yang dikeluarkan oleh
Universitas Gajah Mada terkait penyelenggaraan Lokakarya Kesehatan Mental di
Sekolah: Pendekatan Komprehensif, dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.Kj
mengungkapkan terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas waktu pertemuan
orang tua dan anak. Beratnya beban pekerjaan orang tua yang menyita waktu
menjadi salah satu alasan utama.
Menurut Juster et al. (dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2007), untuk anak
usia sekolah, intensitas pertemuan dengan orang tua berkurang dibandingkan
ketika sebelum sekolah. Hal ini dikarenakan anak-anak harus menghabiskan
waktu hampir setengah hari di sekolah untuk mengikuti proses belajar-mengajar.
Fakta bahwa orang tua sibuk dengan pekerjaan dan anak harus
menghabiskan banyak waktu di sekolah menghasilkan sebuah irisan yang tidak
bermanfaat bagi perkembangan anak, yakni orang tua tidak memiliki waktu untuk
menceritakan dongeng atau cerita-cerita lainnya pada anak. Dengan demikian,
berbagai manfaat mendongeng yang telah dijelaskan di atas tidak akan didapatkan
oleh anak. Sungguh amat disayangkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, kerap kali orang tua menyerahkan tanggung
jawab perkembangan kemampuan anak pada pihak sekolah. Orang tua
menyekolahkan anaknya ke sekolah yang dianggap bagus dengan berbagai
fasilitas yang dianggap dapat menunjang kemampuan anak.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
5
Universitas Indonesia
A.3 Pemanfaatan Radio Sekolah sebagai Sarana Mendongeng di Radio
Sekolah Alam Cikeas
Pada saat ini, sekolah dituntut untuk dapat menggantikan peran orang tua
dalam mendidik anak. Penjelasan mengenai kurangnya waktu berinteraksi orang
tua dan anak menjadi alasannya. Sekolah tidak hanya menjadi sarana
pembentukan kecerdasan akademis, namun “terpaksa” harus juga menempa
moral siswa. Tantangan ini semakin besar untuk di tingkatan sekolah dasar.
Kecerdasan akademis, emosi, sosial, dan moral anak di masa depan sangat
bergantung pada usia ini.
Untuk memberikan pendidikan terbaik, sekolah kini mengembangkan
berbagai metode pengajaran. Pengembangan dilakukan agar pendidikan dengan
kualitas terbaik dapat diberikan untuk siswa-siswi. Selain metode pengajaran,
berbagai fasilitas juga diadakan untuk memperkaya metode pengajaran sekolah.
Salah satu sekolah yang mengusung konsep pengajaran yang “keluar” dari
pakem belajar-mengajar konvensional adalah Sekolah Alam Cikeas. Sekolah ini
untuk sementara hanya memiliki tingkatan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah
Dasar. Sekolah Alam Cikeas mengutamakan kedekatan dengan alam sebagai
pengalaman utama anak ketika belajar. Tidak seperti sekolah pada umumnya,
siswa Sekolah Alam Cikeas belajar di kelas yang berupa saung terbuka, di
tengah lingkungan alam yang asri. Proses belajar-mengajar pun dilakukan
sedekat mungkin dengan alam. Misalnya, ketika mempelajari mengenal berbagai
binatang dan tumbuhan, siswa Sekolah Alam Cikeas secara langsung “turun
lapangan” ke sawah di dekat area sekolah untuk belajar.
Sekolah ini juga mengembangkan berbagai fasilitas penunjang sarana
pendidikan untuk siswa. Salah satu yang sedang digagas adalah Radio Sekolah
Alam Cikeas. Radio Sekolah Alam Cikeas adalah unit kegiatan siswa yang
berfungsi layaknya sebuah stasiun radio. Siswa Sekolah Alam Cikeas akan
mengenal dunia broadcasting semenjak bangku sekolah. Unit kegiatan Radio
Sekolah Alam Cikeas sepenuhnya diadakan untuk menunjang proses belajar dan
mengajar.
Penggagasan Unit Radio Sekolah Alam Cikeas ini dapat dimanfaatkan
menjadi solusi kurangnya waktu orang tua untuk menceritakan dongeng atau
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
6
Universitas Indonesia
cerita-cerita lainnya kepada anak. Radio Sekolah Alam Cikeas dapat
dimanfaatkan untuk menjadi sarana mendongeng untuk anak-anak. Kekosongan
peran orang tua dalam menceritakan dongeng atau cerita-cerita lainnya dapat
diisi oleh sekolah melalui Radio Sekolah Alam Cikeas.
Penulis menawarkan sebuah program radio yang menyajikan dongeng
radio sebagai sajian utama untuk disiarkan di Radio Sekolah Alam Cikeas.
Program ini akan dikemas dalam bentuk chat show. Alasan penggunaan chat
show adalah karena akan digunakan dua sosok tokoh yang menjadi sahabat
untuk anak-anak. Kedua tokoh ini akan melakukan interaksi sambil memberikan
informasi-informasi untuk anak-anak. Chat akan dilakukan sebelum dan setelah
insert dongeng radio disiarkan. Dongeng radio yang diproduksi akan diangkat
dari cerita-cerita rakyat Indonesia. Tidak hanya mengangkat cerita rakyat
Indonesia, program yang ditawarkan juga akan memberikan informasi seputar
daerah asal cerita rakyat tersebut. Program ini diyakini akan memberikan banyak
manfaat bagi siswa Sekolah Alam Cikeas.
B. Riset Program
Sebuah program radio akan menjadi program yang diminati pendengar jika
program tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, sebelum
membuat program, pengelola radio harus melakukan sebuah riset khalayak untuk
mengetahui apa keinginan dan kebutuhan dari target pendengar radio tersebut,
(Masduki, 2004: 54). Untuk itu, penulis melakukan riset program dengan tiga
cara.
Pertama, penulis menyebar kuesioner kepada 50 responden yang merupakan
representasi siswa Sekolah Alam Cikeas yang akan menjadi khalayak utama
Radio Sekolah Alam Cikeas. Siswa yang dijadikan responden berada di tingkatan
kelas 4-6 sekolah dasar. Kuesioner menurut Kumar (1999) adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang jawabannya ditulis sendiri oleh partisipan. Kuesioner
dipilih karena sifatnya yang efisien, dimana kuesioner dapat diberikan pada
banyak partisipan dalam waktu yang singkat. Sedangkan untuk pemilihan
responden untuk kelas 4-6 sekolah dasar dilakukan dengan berbagai
pertimbangan. Pertimbangan pertama, anak dengan tingkatan kelas 4-6 sekolah
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
7
Universitas Indonesia
dasar sudah bisa membaca dan menulis. Untuk tingkatan di bawah kelas 4-6
sekolah dasar belum lancar dalam membaca dan menulis. Selain itu, anak usia
kelas 4-6 sekolah dasar sudah bisa melakukan “mental operation” seperti berpikir
konkret, membuat sebuah keputusan, dan berpikir logis (Papalia, Olds, &
Feldman, 2007).
Kedua, penulis melakukan wawancara dengan pihak Sekolah Alam Cikeas.
Wawancara dilakukan dengan Ibu Sella, guru yang bertugas menggagas Radio
Sekolah Alam Cikeas. Penulis bertanya mengenai beberapa hal terkait pendirian
Radio Sekolah Alam Cikeas, misalnya tujuan pendirian Radio Sekolah Alam
Cikeas, program-program yang akan disiapkan, dan sebagainya.
Ketiga, penulis melakukan wawancara dengan Ganjar Ramadhan (Paman
Ganjar). Paman Ganjar adalah mantan pendongeng radio serta script writer
dongeng radio di Female Radio, Jakarta. Wawancara dengan Paman Ganjar
dilakukan untuk mengupas mengenai dunia dongeng radio. Pengalaman Paman
Ganjar sewaktu mengelola dongeng radio akan sangat bermanfaat dalam
penyusunan konsep program yang diusulkan.
B.1 Hasil Riset Kuesioner
Dari 50 responden, terdiri dari 31 laki-laki dan 19 perempuan, diperoleh
fakta bahwa memang benar orang tua jarang menceritakan cerita rakyat Indonesia
kepada anaknya di rumah.
12%
68%
20%
Pie Chart 1.1 Apakah orang tua kamu pernah menceritakan cerita-cerita rakyat
Indonesia di rumah?
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
8
Universitas Indonesia
Rendahnya tingkat keseringan orang tua responden menceritakan cerita
rakyat Indonesia, sedikit banyaknya berpengaruh pada tingkat keseringan
responden mendengarkan cerita rakyat Indonesia. Sebanyak 58% responden
mengaku jarang mendengarkan cerita rakyat Indonesia.
Akan tetapi, bukan berarti siswa Sekolah Alam Cikeas tidak menyukai cerita
rakyat Indonesia. Mayoritas siswa Sekolah Alam Cikeas menyukai apabila ada
yang menceritakan cerita rakyat Indonesia kepada mereka.
Fakta bahwa siswa Sekolah Alam Cikeas suka apabila ada yang
menceritakan cerita rakyat Indonesia kepada mereka dapat menjadi sebuah
peluang untuk membuat program dongeng radio yang menceritakan cerita rakyat
Indonesia. Keyakinan ini diperkuat dengan hasil riset yang menunjukkan 92%
siswa Sekolah Alam Cikeas mau mendengarkan cerita rakyat Indonesia melalui
Radio Sekolah Alam Cikeas apabila Radio Sekolah Alam Cikeas
36%
58%
6%
Pie Chart 1.2 Apakah kamu sering mendengar cerita rakyat Indonesia?
Sering
Jarang
Tidak Pernah
94%
6%
Pie Chart 1.3 Apakah kamu suka apabila ada yang menceritakan cerita rakyat untuk
kamu?
Suka
Jarang
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
9
Universitas Indonesia
memproduksinya.
B.2 Wawancara dengan Pihak Sekolah Alam Cikeas
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sella, selaku guru
yang bertugas menggagas Radio Sekolah Alam Cikeas, penulis mendapat
beberapa data yang penting. Radio Sekolah Alam Cikeas merupakan sarana yang
akan dikembangkan untuk pengembangan proses belajar dan mengajar. Proses
belajar yang dimaksud termasuk untuk keperluan akademis serta ekstra kurikuler
sekolah. Dari sisi akademis, program-program di Radio Sekolah Alam Cikeas
akan berisi muatan-muatan yang sarat pendidikan.Untuk kegiatan ekstra kurikuler,
siswa Sekolah Alam Cikeas akan diberikan kesempatan mengelola stasiun radio
ini. Ketrampilan berorganisasi siswa akan diasah di dalamnya. Selain itu,
pengenalan akan dunia broadcasting semenjak dini kepada anak-anak juga
diharapkan akan bermanfaat untuk masa depan anak. Pihak Sekolah Alam Cikeas
juga akan memberikan pelatihan mengenai dunia broadcasting terlebih dahulu
kepada anak-anak dan beberapa guru yang akan terlibat di dalam Radio Sekolah
Alam Cikeas.
Radio Sekolah Alam Cikeas juga dimanfaatkan untuk market in dan
market out visi dan misi Sekolah Alam Cikeas. Market in dilakukan untuk
menyebarkan “semangat hijau” yang diusung Sekolah Alam Cikeas kepada
lingkungan internal, misalnya siswa dan guru-guru yang ada. Market out
dilakukan untuk mempromosikan Sekolah Alam Cikeas dalam berbagai aspek.
92%
8%
Pie Chart 1.4 Apakah kamu mau mendengar cerita rakyat Indonesia di Radio Sekolah
Alam Cikeas?
Mau
Tidak Mau
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
10
Universitas Indonesia
Aspek pertama adalah menyuarakan “semangat hijau” yang diusung. Aspek
berikutnya adalah aspek ekonomi. Radio Sekolah Alam Cikeas akan menjadi nilai
tambah bagi sekolah sehingga dapat menarik minat orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di Sekolah Alam Cikeas.
B.3 Wawancara dengan Paman Ganjar (Ganjar Ramadhan)
Wawancara dengan Paman Ganjar menghasilkan beberapa poin penting
yang menunjang pembuatan produksi program ini. Paman Ganjar berpendapat
pembuatan program seperti ini sangat bermanfaat dan diperlukan oleh anak-anak.
Stasiun radio memiliki dua peran penting di masa ini. Pertama, sebagai agent of
change dan yang kedua sebagai institusi bisnis. Paman Ganjar berpendapat peran
radio sebagai agent of change muncul dengan program-program seperti dongeng
radio atau program edukasi lainnya. Di sisi lainnya, sebagai institusi bisnis,
program-program seperti ini juga berpotensi untuk “dijual”. Dengan kondisi
Indonesia yang saat ini dihuni oleh banyak penduduk usia muda, industri
parenting diyakini Paman Ganjar akan sangat berkembang. Program ini dapat
mendukung industri parenting tersebut. Terlebih, parenting tidak memiliki
sekolah yang formal. Program-program edukasi ataupun dongeng melalui radio
akan menjadi salah satu sarana pembelajaran orang tua dalam mengurus anaknya.
Paman Ganjar menekankan beberapa aspek teknis yang harus diperhatikan
dalam proses produksi dongeng radio. Hal yang terpenting adalah membuat cerita
menjadi tidak rumit, baik dari segi alur maupun bahasa. Cerita harus dibuat
sesederhana mungkin karena khalayak yang disasar adalah anak-anak. Apalagi,
sifat radio yang hanya media sesaat akan menambah tantangan pembuatan
dongeng radio yang baik.
C. Pernyataan Kebutuhan
Di tengah fakta bahwa saat ini orang tua jarang menceritakan dongeng atau
cerita-cerita lainnya kepada anak, sungguh sangat diperlukan solusi yang dapat
mengatasi ini. Manfaat dari bercerita kepada anak sangat besar untuk disia-siakan.
Apalagi ternyata cerita-cerita rakyat Indonesia pun jarang diceritakan oleh orang
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
11
Universitas Indonesia
tua kepada anak. Tentu saja ini akan menghambat proses transmisi pengetahuan
budaya kepada anak. Bisa jadi, di masa depan, anak-anak tidak mengetahui cerita
rakyat yang dimiliki daerahnya. Pelestarian kebudayaan tradisional harus terus
dijaga agar budaya tradisional dapat terus berkembang.
Mengutip pernyataan Paman Ganjar yang menyatakan radio adalah agent of
change, tentu saja media radio harus mengambil peran dalam kondisi ini.
Pembuatan program dongeng radio yang mengangkat cerita-cerita rakyat
Indonesia sangat diperlukan untuk menjadi solusi dari masalah-masalah di atas.
Untuk itu, penulis mengusulkan pembuatan sebuah program chat show yang
berisi pengetahuan umum tentang daerah asal sebuah cerita rakyat dan disertai
dengan insert drama radio cerita rakyat Indonesia. Di dalam program yang
diusulkan, chat show akan berisi percakapan dua orang tokoh yang secara
interaktif akan memberikan informasi kepada pendengar dan memberikan pesan
moral cerita kepada anak-anak. Program ini akan menarik minat anak-anak untuk
mengetahui lebih lanjut tentang cerita-cerita rakyat Indonesia dan daerah asal
cerita rakyat tersebut.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
12
BAGIAN 2
MANFAAT DAN TUJUAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE
A. Manfaat
Program chat show berisikan cerita rakyat Indonesia serta informasi
menarik tentang daerah-daerah di Indonesia ini memiliki manfaat, baik untuk
pendengar, maupun pihak radio selaku pihak yang menyiarkan rancangan
program.
A.1 Manfaat Bagi Khalayak
• Memperkenalkan cerita rakyat Indonesia kepada anak-anak.
• Memberikan pesan moral yang dapat diambil dari sebuah cerita rakyat.
• Meluruskan kejanggalan-kejanggalan dalam cerita rakyat yang mungkin
dapat menimbulkan mispersepsi pada anak-anak. Misalnya unsur mistis,
kekerasan, dan sebagainya.
• Memenuhi peran orang tua yang sekarang semakin jarang menceritakan
cerita rakyat kepada anak-anaknya.
A.2 Manfaat Bagi Pengelola
v Meningkatkan kredibilitas Sekolah Alam Cikeas secara sosial:
§ Menunjukkan bahwa radio dapat menjadi salah satu fasilitas edukasi
bagi anak-anak, khususnya anak-anak di Sekolah Alam Cikeas.
§ Meningkatkan citra Sekolah Alam Cikeas sebagai sekolah yang
menciptakan metode belajar yang menarik.
§ Radio Sekolah Alam Cikeas dapat menjadi pelopor bagi radio-radio
lainnya untuk menyajikan acara bagi anak-anak yang mampu
menghibur sekaligus mendidik.
v Realisasi visi dan misi Sekolah Alam Cikeas dalam menyelenggarakan
pendidikan yang membangun manusia berpengetahuan, berbadan sehat,
dan berakhlak atau berbudi pekerti luhur.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
13
Universitas Indonesia
v Dapat memberikan manfaat ekonomis bagi Sekolah Alam Cikeas karena
keberadaan program “Mentari” di Radio Sekolah Alam Cikeas akan
menjadi nilai jual tersendiri. Diharapkan akan banyak orang tua yang
tertarik untuk mengirimkan anak-anaknya bersekolah di Sekolah Alam
Cikeas.
B. Tujuan
Program chat show “Mentari” berisikan cerita rakyat dan informasi menarik
tentang berbagai daerah di Indonesia yang tengah dikembangkan ini memiliki
beberapa tujuan, yakni secara edukasi dan ekonomi.
i. Secara edukasi: menjadi sarana informasi bagi anak-anak, khususnya
anak-anak di Sekolah Alam Cikeas, untuk mengenal lebih jauh tentang
cerita rakyat dan budaya-budaya nusantara.
ii. Secara ekonomi: Membentuk citra Sekolah Alam Cikeas sebagai sekolah
yang mengedepankan cara belajar unik dan menarik bagi anak-anak.
Dengan demikian, diharapkan para orang tua akan tertarik menyekolahkan
anak-anaknya di Sekolah Alam Cikeas.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
14
BAGIAN 3
PROTOTIPE YANG DIKEMBANGKAN
A. Program yang Diusulkan
Program yang diusulkan adalah sebuah chat show berjudul “Mentari
(Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)”. Program ini berdurasi 10 menit dan
merupakan program edukasi melalui radio yang pertama di Radio Sekolah Alam
Cikeas. Program akan disiarkan pada pagi hari sebelum anak-anak Sekolah Alam
Cikeas memulai pelajaran di kelas, dan disiarkan ulang (re-run) pada waktu
istirahat. “Mentari” akan ditayangkan tiga kali seminggu, yaitu pada hari Senin,
Rabu, dan Jumat pukul 07.15 WIB. Program ini ditujukan untuk siswa di Sekolah
Alam Cikeas (tingkat Sekolah Dasar). Program chat show ini dirancang dengan
konsep informatif sekaligus menghibur.
Gambaran yang lebih lengkap tentang program “Mentari” dan
pertimbangan- pertimbangan atas konsep yang penulis pilih akan dijabarkan
dalam sub bab selanjutnya pada Bagian III ini.
B. Stasiun Radio
Stasiun radio yang menayangkan “Mentari (Mengenal Cerita Rakyat
Indonesia)” adalah Radio Sekolah Alam Cikeas. Radio Sekolah Alam Cikeas
adalah stasiun radio komunitas yang dimiliki oleh Sekolah Alam Cikeas. Stasiun
radio ini biasa disebut “Unit Radio Sekolah Alam Cikeas” oleh pengurus internal
sekolah. Radio ini tidak memiliki gelombang frekuensi. Semua proses produksi
dilakukan secara recorded dan disiarkan (playback) melalui pengeras-pengeras
suara yang tersebar di area Sekolah Alam Cikeas. Ke depannya, semua materi
penyiaran Radio Sekolah Alam Cikeas akan dapat diakses melalui situs resmi
sekolah http://sacikeas.com.
Berikut adalah beberapa alasan dipilihnya Radio Sekolah Alam sebagai
tempat penyiaran program “Mentari”:
1. Radio Sekolah Alam Cikeas adalah stasiun radio yang baru berdiri. Radio
Sekolah Alam Cikeas belum memiliki variasi program yang banyak.
Pembuatan program yang mengedepankan sandiwara cerita rakyat di radio
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
15
Universitas Indonesia
ini menjadi sajian yang segar untuk siswa Sekolah Alam Cikeas. Gagasan
menghadirkan program “Mentari” disambut baik oleh pihak Sekolah Alam
Cikeas.
2. Radio Sekolah Alam Cikeas adalah tempat yang tepat untuk memutarkan
program “Mentari”. Khalayak utama Radio Sekolah Alam Cikeas adalah
siswa Sekolah Alam Cikeas, dengan usia antara 6-12 tahun. Tujuan
pembuatan program “Mentari”, untuk edukasi dan informasi, akan
terpenuhi karena penyiarannya dilakukan tepat sasaran, yakni untuk anak-
anak usia 6-12 tahun.
3. Selain siswa, orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah di Sekolah
Alam Cikeas juga merupakan pendengar Radio Sekolah Alam Cikeas.
Dari hasil riset yang dilakukan, sebanyak 46% siswa Sekolah Alam Cikeas
diantar ke sekolah oleh orang tua. Ketika mengantar anaknya sekolah,
orang tua kerap kali tidak langsung pulang. Mereka datang sebelum bel
sekolah berbunyi dan menunggu di area Sekolah Alam Cikeas sampai
anaknya benar-benar masuk ke kelas. Sembari menunggu kerap kali
sesama orang tua siswa saling bercakap-cakap tentang banyak hal.
Program “Mentari” diharapkan akan terdengar oleh mereka juga sehingga
menimbulkan kesadaran untuk mendongeng pada anak.
C. Khalayak Sasaran
Khalayak utama yang disasar oleh program ini adalah siswa Sekolah Alam
Cikeas. Secondary target audients program “Mentari” adalah orang tua dari siswa
Sekolah Alam Cikeas.
Penjelasan mengenai karakter khalayak utama program “Mentari” akan
dijelaskan lebih rinci:
C.1. Geografis
Geografis berarti membedakan pendengar berdasarkan wilayah tempat
tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu negara, pulau, propinsi, kota, dan
seterusnya (Khasali, 1998, h.78). Mengetahui lokasi geografis khalayak
merupakan sesuatu yang penting karena orang-orang yang tinggal di wilayah
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
16
Universitas Indonesia
berbeda memiliki kebutuhan yang juga berbeda (Wells, Burnett, & Moriarty,
2000, h. 101-102).
Secara geografis, khalayak program “Mentari” adalah anak-anak yang
bersekolah di Sekolah Alam Cikeas. Penyiaran program “Mentari” akan dilakukan
khusus di lingkungan Sekolah Alam Cikeas. Sekolah Alam Cikeas berlokasi di
Komplek Puri Cikeas Jl. Letda Natsir, Nagrak, Gunung Putri, Bogor 16967.
C.2. Demografis
Demografis merupakan simbol statistik dari karakter sosial dan ekonomi
masyarakat, termasuk di dalamnya usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, dan
jumlah anggota keluarga. Dengan mengetahui demografis khalayak maka penulis
akan terbantu untuk merancang program maupun memilh media (Wells, Burnett,
& Moriarty, 2000, h. 96-97).
Program “Mentari” ditargetkan untuk khalayak dengan karakter demografis
seperti berikut:
Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan
Usia : 6-12 tahun (usia sekolah dasar).
Pemilihan karakter demografis seperti ini disesuaikan dengan Siswa
Sekolah Alam Cikeas yang saat ini baru menyediakan tingkat pendidikan dari
Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Dasar. Khalayak yang dipilih adalah siswa
tingkat usia sekolah dasar. Anak-anak tingkat sekolah dasar telah memasuki masa
middle childhood yang membuat mereka sudah bisa melakukan moral reasoning
(Papalia, Olds, & Feldman, 2007) atau penilaian moral dan menangkap maksud
dari cerita yang akan diceritakan di “Mentari”. Khalayak ini dipilih sesuai dengan
tujuan utama pembuatan “Mentari”.
C.3. SSE (Status Sosial Ekonomi)
SSE atau Status Sosial Ekonomi akan mempengaruhi selera dan gaya hidup
yang dianut tiap-tiap orang. Karena khalayak yang disasar masih dalam
tanggungan orang tua, yang dilihat adalah pengeluaran orang tua. Khalayak yang
menjadi sasaran program ini adalah mereka yang SSE nya tergolong kelas A dan
B, sesuai dengan target market murid-murid di Sekolah Alam Cikeas.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
17
Universitas Indonesia
C.4. Psikografis
Psikografi adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup (Khasali, 1998).
Secara psikografis khalayak sasaran program “Mentari” adalah anak-anak dengan
semua sifat kekanak-kanakkan yang mereka miliki. Sifat ingin tahu yang tinggi,
ceria, dan aktif, adalah ciri utama anak-anak tersebut. Anak-anak belum memiliki
gaya hidup yang spesifik layaknya orang dewasa.
D. Analisis SWOT
Kekuatan-kekuatan (Strengths)
• Program “Mentari” menceritakan dongeng rakyat melalui insert drama
radio. Berdasarkan hasil riset khalayak, program ini diinginkan oleh siswa
Sekolah Alam Cikeas.
• Program “Mentari” disiarkan pada radio Radio Sekolah Alam Cikeas yang
khalayaknya berbasis anak-anak. Basis khalayak ini mempermudah tujuan
dan manfaat “Mentari” tercapai.
• Program ini berbentuk rekaman (recorded) sehingga dapat diputarkan
berulang kali di waktu-waktu istirahat Sekolah Alam Cikeas.
• Materi program “Mentari” sifatnya timeless sehingga tidak ada masa
kadaluarsa untuk memutarkan program.
Kelemahan-kelemahan (Weaknesses)
• Cerita rakyat seringkali sarat dengan muatan-muatan yang tidak logis,
mistis, atau penuh dengan kekerasan.
• Waktu mengudara program “Mentari” dibatasi oleh jam sekolah dan hari
libur.
Opportunity
• Dikarenakan cerita rakyat sering kali sarat dengan muatan-muatan yang
kurang positif, keberadaan program “Mentari” dapat membantu
mengedukasi anak-anak dalam memahaminya.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
18
Universitas Indonesia
Threat
• Cerita rakyat kurang familiar sehingga harus dikemas semenarik mungkin
agar sesuai dengan selera anak-anak.
E. Posisi dan Diferensiasi Produk
Posisi produk adalah bagaimana reputasi sebuah produk dalam
perbandingannya dengan pesaing di mata konsumen, prospek, dan pemilik modal
(Duncan, 2008, h. 76). Sedangkan yang dimaksud dengan diferensiasi produk
adalah sebuah strategi pemasaran kompetitif yang dirancang untuk menciptakan
perbedaan produk di mata konsumen yang membedakannya dari produk lain
(Wells, Burnett, & Moriarty, 2000, h. 66-67).
Sebagai sebuah paket siaran berbentuk chat show dilengkapi sisipan drama
radio, program “Mentari” adalah program pertama di Sekolah Alam Cikeas yang
memperkenalkan anak-anak kepada cerita rakyat serta informasi-informasi
menarik tentang daerah-daerah di Indonesia. Program “Mentari” hadir dengan
tujuan dan kemasan yang sesuai untuk anak-anak usia 6-12 tahun.
Program “Mentari” memang tidak diproduksi untuk keperluan komersial.
Tujuan pembuatan program ini memang sepenuhnya untuk keperluan penunjang
proses belajar mengajar Sekolah Alam Cikeas. Program ini tentu tidak memiliki
kompetisi layaknya program komersial.
F. Nama dan Judul Program
Judul yang dipilih untuk program chat show ini adalah “Mentari (Mengupas
Cerita Rakyat Indonesia). Judul program menjadi penanda yang mudah
dimengerti dan harus dapat mengembalikan ingatan terhadap edisi sebelumnya
serta memberikan petunjuk terhadapap isi program (McLeish, 2005, h. 172).
Pemilihan nama “Mentari” dilakukan dengan beberapa alasan. Pertama,
“Mentari” adalah akronim dari “MENgupas ceriTA Rakyat Indonesia”. Akronim
ini dipilih agar memberikan efek “catchy” sehingga mudah untuk diingat siswa
Sekolah Alam Cikeas. Penggunaan Bahasa Indonesia dirasa sangat perlu untuk
membawa nuansa nasionalisme Indonesia ke dalam program “Mentari”. Kedua,
asosiasi kata “Mentari” dengan pagi hari sangatlah dekat. Pagi hari adalah waktu
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
19
Universitas Indonesia
penyiaran program ini. Tentu saja, asosiasi ini dapat dimanfaatkan untuk
memperkuat ingatan siswa Sekolah Alam Cikeas
G. Sinopsis
Program “Mentari” ini akan mengangkat satu cerita rakyat dalam setiap
edisi siarannya. Untuk cerita rakyat yang panjang, dan membutuhkan durasi siaran
yang agak lama, maka akan dipotong menjadi beberapa edisi siaran. Selain agar
cerita rakyat tidak disampaikan terburu-buru, hal ini juga bertujuan
membangkitkan rasa penasaran anak-anak yang menjadi khalayak pendengarnya.
Program ini akan dibagi ke dalam tiga segmen. Pada segmen pertama,
program akan dibuka oleh dua orang penyiar bernama “Paman Dodo” dan “Tari”.
Kedua tokoh akan memperbincangkan informasi-informasi tentang sebuah daerah
di Indonesia yang menjadi daerah asal cerita rakyat yang diangkat pada edisi
tersebut. Kemudian kedua narator akan mengantarkan pendengar ke segmen
kedua, yaitu drama radio.
Drama merupakan salah satu unsur yang dapat memberikan variasi.
McLeish (2005) mencontohkan drama yaitu pembacaan kisah serial ataupun buku
dengan gaya dramatized reading. Drama menampilkan beberapa karakter yang
berusaha produser sampaikan: penempatan musik dan pembukaan yang sama,
struktur yang konsisten, penokohan yang familiar, dan juga ciri khas (McLeish,
2005). Drama radio dalam program “Mentari” akan berisikan cerita rakyat dari
daerah Indonesia yang menjadi topik pada edisi tersebut.
Setelah drama radio selesai, maka di segmen ketiga pendengar kembali
dibawa mengikuti perbincangan antara kedua tokoh penyiar “Paman Dodo” dan
“Tari” yang akan menyimpulkan cerita rakyat dalam drama radio. Kesimpulan
akan dilengkapi informasi-informasi untuk membantu pemahaman anak-anak.
H. Waktu Tayang
Penulis memilih untuk meletakkan program “Mentari” yang berdurasi 10
menit pada hari Senin, Rabu, dan Jumat pada pukul 07.15 WIB hingga 07.25
WIB, sebagai program pembuka sebelum masuk sekolah. Penyiaran ulang (re-
run) akan dilakukan pada waktu istirahat sekolah pukul 09.30-09.40 WIB.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
20
Universitas Indonesia
Tabel 3.1
Skema Waktu Penyiaran “Mentari” (dalam 1 Minggu)
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Masuk Sekolah
(07.15-07.25) New 1 Re-run 1 New 2 Re-run 2 New 3 Re-run 3
Istirahat
(09.30-09.45) Re-run 1 Re-run 1 Re-run 2 Re-run 2 Re-run 3 Re-run 3
Pemilihan waktu siar tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan berikut:
• Berdasarkan riset khalayak yang dilakukan terhadap 50 siswa Sekolah Alam
Cikeas, mayoritas mereka tiba di sekolah pukul 07.15 WIB. Program
“Mentari” akan menjadi sajian Radio Sekolah Alam Cikeas ketika mereka
tiba di sekolah sambil menunggu kegiatan sekolah yang dimulai pukul
07.30 WIB.
• Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sella, guru yang bertugas
menggagas Radio Sekolah Alam Cikeas, program Radio Sekolah Alam
Cikeas memang akan disiarkan pada pagi hari.
• Penyiaran ulang pada saat istirahat sekolah dilakukan untuk memenuhi
permintaan siswa Sekolah Alam Cikeas yang pada hasil riset kuesioner
menginginkan program disiarkan di saat istirahat sekolah.
I. Durasi
Program “Mentari” berdurasi 10 menit. Durasi ini dipilih dengan
mempertimbangkan berapa banyak informasi yang ingin disajikan, waktu yang
tersedia sebelum jam sekolah dimulai, juga mempertimbangkan energi dari
program ini untuk menjaga perhatian anak-anak yang akan habis jika program
dibuat terlalu lama.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
21
Universitas Indonesia
Berikut ini adalah format clock program “Mentari”
J. Format Program
Program “Mentari” mengambil format chat show. Di dalamnya terdapat dua
orang penyiar utama yakni “Paman Dodo” dan “Tari”. “Paman Dodo” adalah
sosok paman yang ceria dan gemar bercerita kepada anak-anak. Kegemarannya
bercerita membuatnya menjadi pendongeng yang handal. Anak-anak sangat
menyukai sosok “Paman Dodo” dan sangat menunggu cerita darinya. “Tari”
adalah sosok anak perempuan yang ceria, cerdas, dan memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi membuat “Tari” selalu antusias
mendengar cerita “Paman Dodo”.
Format chat show digunakan agar proses penyampaian informasi mengenai
pengetahuan umum daerah asal cerita rakyat yang diangkat berlangsung lebih
jelas. Sosok “Tari” akan menjadi anak yang akan aktif bertanya mengenai banyak
hal dan “Paman Dodo” akan siap menjawab untuk “Tari”. Tak jarang “Paman
Dodo” yang akan mengetes “Tari” tentang pengetahuannya. Format ini akan
menjadi lebih menarik untuk anak-anak.
Chat show ini juga akan dilengkapi dengan insert dongeng radio. Dongeng
radio akan menjadi sajian utama program “Mentari”. Dongeng radio digunakan
untuk merespon kondisi faktual dimana orang tua jarang menceritakan cerita
rakyat kepada anaknya.
20 10
120
390
60
Pie Chart 3.1 Format Clock Mentari
(in second)
Station ID
Opening Jingle
Talk 1
Dongeng Radio
Talk 2 + Closing
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
22
Universitas Indonesia
K. Konsep Program
Konsep yang dikembangkan adalah sebuah paket siaran yang informatif dan
menghibur. Program akan disajikan dalam bentuk rekaman (recorded) dan
menjadi sebuah paket siaran yang utuh. Untuk mewujudkan konsep tersebut,
penulis telah melakukan riset dan mempelajari tren yang ada saat ini. Konsep
informatif dan menghibur ini tercermin mulai dari pemilihan judul program,
penentuan komposisi isi acara (rubrikasi), pembentukan tokoh, serta pemilihan
bahasa dan gaya penyampaian. Bahasa yang digunakan adalah bahasa percakapan
sehari-hari antara anak-anak dengan orang dewasa. Sapaan yang digunakan untuk
pendengar Radio Sekolah Alam Cikeas adalah “Sahabat Alam”.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, program “Mentari” akan terdiri
dari tiga segmen. Secara garis besar konsep program “Mentari” adalah sebagai
berikut:
• Pemutaran signature tune program “Mentari”.
• Pembukaan program dan pengenalan tema melalui perbincangan antara dua
orang narrator.
• Segmen pertama, dua orang tokoh “Paman Dodo” dan “Tari” akan
berbincang seputar sebuah daerah di Indonesia. Dalam segmen ini
informasi tentang daerah tersebut akan disampaikan secara jenaka dan
interaktif.
• Segmen kedua adalah insert berupa drama radio tentang cerita rakyat dari
daerah yang menjadi tema dalam edisi siaran pada hari itu.
• Segmen ketiga akan kembali ke chat show antara “Paman Dodo” dengan
“Tari”. Pada segmen ini akan ditarik kesimpulan dan nilai-nilai dari cerita
rakyat dalam drama radio. Selain itu, pada segmen ini pula muatan-muatan
yang tidak logis dalam cerita rakyat akan diluruskan.
• Program akan ditutup oleh kedua narrator, yaitu “Paman Dodo” dan “Tari”.
Penulis juga telah menyiapkan daftar cerita rakyat yang akan diangkat
selama kurang lebih 3 bulan mengudara. Urutan ini masih dapat berubah apabila
ada peringatan khusus, atau ada hal-hal lain yang membuat suatu daerah di
Indonesia ingin dibahas.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
23
Universitas Indonesia
Tabel 3.2
Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-1
Senin Rabu Jumat
Minggu 1 Malin Kundang Asal Muasal
Danau Toba Raja Parakeet
Minggu 2 Pak Lebai Malang Si Lancang Buaya Perompak
Minggu 3 Ular n’Daung Atu Belah Batu Gantung
Minggu 4 Putri Bungsu
Alang
Si Tanduk
Panjang Si Pahit Lidah
Tabel 3.3
Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-2
Senin Rabu Jumat
Minggu 1 Tangkuban Perahu
(part 1)
Tangkuban Perahu
(part 2) Telaga Warna
Minggu 2 Lutung Kasarung Roro Jonggrang
(part 1)
Roro Jonggrang
(part 2)
Minggu 3 Jaka Tarub Pangeran Katak Bawang Merah
dan Bawang Putih
Minggu 4 Batu Raden Kebo Iwa Dongeng Monyet
dan Katak
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
24
Universitas Indonesia
Tabel 3.4
Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-3
Senin Rabu Jumat
Minggu 1 La Galigo (part 1) La Galigo (part 2) Legenda Batu
Menangis
Minggu 2 Asal Mula Burung
Roak Si Dungu Putri Tadampalik
Minggu 3 Legenda Empat
Kapitan
Mamle Si Anak
Sakti
Lona Kaka dan
Lona Kara
Minggu 4 Asal Usul Danau
Lipan Tadulako Bulili Putri I Mondarraq
L. Rundown
Tabel 3.5
Rundown Program “Mentari” di Radio Sekolah Alam Cikeas
Edisi Senin, 9 Januari 2012 Pukul 07.15 – 07.25
Structure Running Order Timing
Station ID Station ID 20’’
Opening Jingle Mentari 10’’
Segmen 1 Informasi pengetahuan
umum Sumatera Barat
dan Rendang
2’30’’
Segmen 2 Dongeng Radio “Malin
Kundang”
6’20’’
Closing Kesimpulan Dongeng
dan Closing
40’’
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
25
Universitas Indonesia
M. Kru yang dibutuhkan
Kru produksi yang dibutuhkan untuk merealisasikan program “Mentari” ini
antara lain:
1. Produser, yang memiliki tugas untuk bertanggung jawab atas produk yang
dihasilkan. Selain itu, produser juga berkewajiban untuk menyediakan
produk tepat pada waktunya. Produser juga mengatur alur kerja tim
produksi dan menyediakan semua keperluan tim produksi. Selain itu,
produser juga menjembatani antara tim produksi dengan pihak lain, serta
memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset (Mawardi,
2008).
2. Penulis naskah, yang bertanggung jawab atas penulisan naskah sebagai
bahan produksi atau bahan siaran (Santosa, 2008). Penulis naskah dalam
program “Mentari” terutama menulis naskah untuk drama radio dalam
segmen kedua.
3. Operator produksi, yang tugas dan tanggung jawabnya antara lain membuat
produksi program sesuai perintah produser, memadukan bahan mentah
menjadi sebuah bahan layak siar, serta mengerjakan produksi dalam tempo
yang sesuai dengan keperluan tim produksi lainnya (Mawardi, 2008).
Selain itu, operator produksi juga bertanggung jawab dalam
mengoperasikan peralatan pada saat siaran berlangsung (Wahyudi, 1994)
4. Narrator (2 orang), yang mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain
untuk menyajikan materi siaran kepada para pendengar dengan
membacakan naskah yang telah disiapkan oleh produser dan penulis
naskah, serta membuka dan menutup program “Mentari”.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
26
BAGIAN 4 EVALUASI
Banyak cara yang dapat dipilih untuk digunakan oleh produser dalam
mengevaluasi program yang dibuatnya. Beberapa evaluasi yang biasa dilakukan
adalah dengan melihat respon melalui surat penggemar yang masuk, melihat
review dari pengamat tayangan di majalah- majalah, serta melihat apakah acara
kita menjadi bahan perbincangan orang-orang di sekitar kita (Vane & Gross,
2005).
Tahapan evaluasi yang dilakukan untuk program “Mentari” adalah post test,
yaitu evaluasi yang dilakukan setelah program mengudara. Berikut adalah
rancangan evaluasi untuk program “Mentari”.
A. Rencana Evaluasi
Evaluasi atau post test merupakan kegiatan penting untuk dilakukan secara
rutin oleh produser untuk mengetahui kualitas hasil siaran program mereka. Tiap-
tiap program yang dibuat harus jelas keberadaan dan manfaatnya. Evaluasi
program bertujuan memberi gambaran bagaimana respon masyarakat terhadap
program dan bagaimana meningkatkan kualitas program agar dapat lebih baik
lagi. Post test mulai dilakukan setelah satu minggu pertama program “Mentari”
mulai disiarkan di Radio Sekolah Alam Cikeas. Post test dilakukan dengan
maksud mengevaluasi program yang dibuat, apakah telah memenuhi tujuan dan
manfaat yang diharapkan. Selain itu, post test dilakukan untuk mencari masukan
dan saran bagi program agar performanya dapat terus ditingkatkan. Hal ini
berguna untuk menjaga kualitas suatu program, terutama apabila episode
selanjutnya belum melewati proses produksi. Dengan adanya evaluasi, revisi
program bisa dilakukan tanpa mengulang proses produksi.
Ada tiga jenis evaluasi, yaitu Evaluasi Produksi dan Kualitas Program,
Evaluasi Khalayak, dan Evaluasi Biaya (McLeish, 2005, h. 300).
1. Evaluasi Produksi dan Kualitas Program
Evaluasi produksi adalah tahapan evaluasi pertama yang harus diterapkan
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
27
Universitas Indonesia
pada semua bagian dari output program. Pertama, apakah kebutuhan dasar dari
standar operasional dan teknis telah terpenuhi atau tidak. Kedua, apakah tujuan
program sudah dapat tercapai. Ketiga, bagaimana evaluasi profesional dari segi isi
dan bentuk program.
Kualitas program adalah bagian penting yang harus dievaluasi. Meskipun
tiap-tiap program memiliki standar kualitas yang berbeda bagi setiap
pendengarnya, McLeish (2005) memberikan beberapa kriteria profesional untuk
mengevaluasi kualitas program :
a) appropriateness yaitu untuk melihat apakah program sudah dapat
memenuhi kebutuhan pendengar.
b) creativity yaitu untuk melihat unsur kebaruan dan orisinalitas dari program
sebagai bentuk kreativitas yang dapat membangkitkan kesan
menyenangkan dan memberi kejutan.
c) accuracy yaitu untuk melihat apakah fakta-fakta yang ditampilkan sesuai
dan berimbang serta memberikan pendengar kesempatan untuk
menampilkan pandangan yang berbeda dari yang ditunjukkan program.
d) eminence yaitu untuk melihat kesesuaian antara narasumber dengan
program.
e) holistic yaitu untuk melihat sejauh mana program yang dibuat dapat
menyentuh pendengar.
f) tehnical advance yaitu untuk melihat inovasi teknis baik dalam hal proses
produksi maupun cara pendengar berpartisipasi.
g) personal enhancement yaitu untuk mengetahui apakah program yang dibuat
memberi pengaruh kepada pendengar seperti menambah pengetahuan,
memperkaya pengalaman, memberi hiburan maupun tantangan.
h) personal rapport yaitu digunakan untuk melihat kedekatan antara
pendengar dengan pembuat program (McLeish, 2005, h. 300-301).
Tahapan-tahapan evaluasi ini penting dilakukan untuk mengembangkan kualitas
program, sekaligus stasiun radio secara keseluruhan.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
28
Universitas Indonesia
2. Evaluasi Khalayak
Evaluasi khalayak memiliki tujuan mengetahui seberapa banyak pendengar
suatu program ataupun stasiun radio, selain itu sekaligus untuk mengetahui
seberapa besar respons pendengar terhadap program tersebut. Metode yang
digunakan adalah membuat kelompok evaluasi (Focus Group Discussion).
3. Evaluasi Biaya
Evaluasi biaya tidak hanya dilakukan untuk mengevaluasi perencanaan
biaya, akan tetapi juga untuk mengevaluasi keseluruhan biaya manajemen dan
pengeluaran lainnya. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan
evaluasi biaya adalah dengan membandingkan biaya produksi, pendapatan
program maupun pendapatan keseluruhan yang didapatkan oleh stasiun radio.
A.1 Metode Evaluasi
Evaluasi Produksi dan Kualitas Program dapat dilakukan bersamaan dengan
Evaluasi Khalayak. Metode yang digunakan adalah dengan mengadakan FGD.
Evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara memperhatikan jumlah surat yang
masuk di kotak saran yang tersedia di kelas-kelas. Pemeriksaan kotak saran dapat
dilakukan secara rutin setiap minggu selama tiga bulan program “Mentari”
mengudara. Dari respon balik tersebut dapat dilihat apakah pendengar sungguh
menerima dan mengikuti program “Mentari” atau tidak.
Selain evaluasi oleh pendengar, Evaluasi Produksi dan Kualitas Program
juga dapat dilakukan oleh tim produksi setelah program dibuat dan disiarkan.
Evaluasi dilakukan dengan menyelenggarakan FGD saat rapat produksi.
Evaluasi Biaya dapat dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya
produksi “Mentari” dengan realisasi pengeluaran dana pada proses produksi.
A.2 Waktu Evaluasi
Evaluasi Produksi dan Kualitas Program dilakukan bersamaan dengan
Evaluasi Khalayak yaitu tiga bulan setelah program disiarkan dengan cara FGD.
Sedangkan monitoring respons pendengar melalui kotak saran yang tersedia di
ruang-ruang kelas dilakukan setelah program “Mentari” telah mengudara selama
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
29
Universitas Indonesia
satu minggu.
Tim produksi juga melakukan Evaluasi Produksi dan Kualitas Program
secara berkala setiap seminggu sekali setelah program “Mentari” disiarkan.
Sedangkan untuk Evaluasi Biaya dilakukan sebulan sekali berdasarkan laporan
keuangan Radio Sekolah Alam Cikeas.
A.3 Materi Evaluasi
Materi evaluasi untuk khalayak pendengar akan menyangkut aspek-aspek
yang berkaitan dengan produksi dan kualitas program yaitu aspek artistik (kualitas
suara, gaya penyampaian informasi, pemilihan lagu serta musik latar) dan aspek
materi (topik yang diangkat, narasumber, dan rubrikasi). Selain itu materi evaluasi
juga akan menilai seberapa jauh program “Mentari” memberi pengaruh terhadap
pendengarnya.
Tim produksi akan mengevaluasi dua hal, yaitu:
1. Evaluasi kerjasama tim:
Evaluasi kerjasama tim dilakukan dengan melakukan review proses
pembuatan program yang dilakukan dengan melihat efektivitas dan
efisiensi kerja.
2. Mengevaluasi kualitas program:
• Aspek artistik, yaitu kualitas suara, gaya penyampaian informasi
(bahasa dan cara bicara), serta pemilihan lagu dan musik latar.
• Aspek materi yaitu topik yang diangkat, narasumber, dan rubrikasi.
A.4 Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi yang digunakan untuk melakukan Evaluasi Produksi dan
Kualitas Program adalah daftar pertanyaan untuk diajukan pada saat FGD, baik
yang dilakukan oleh tim produksi maupun yang dilakukan dengan pendengar.
Sedangkan untuk Evaluasi Biaya, instrumen yang digunakan adalah data-
data biaya produksi program “Mentari”, dikomparasikan dengan rencana
anggaran proses produksi program “Mentari”.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
30
BAGIAN 5
ANGGARAN
A. Anggaran Pembuatan Prototipe
Tabel 5.1
Anggaran Biaya Produksi Prototipe
Dummy Chat Show “Mentari” Durasi 10 menit
Pengeluaran Nominal
Biaya pembuatan chat show:
Honor penulis naskah Rp 20,000,- Honor narator Rp 20,000,-
Honor pemeran Rp 10,000,- @ 3 orang Rp 30,000,- Honor operator Rp 10,000,-
Rp 80,000,-
Maintenance 10% Rp 8,000,-
TOTAL Rp 88,000,-
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
31
Universitas Indonesia
B. Rencana Anggaran Pembuatan Program
Tabel 5. 2
Rencana Anggaran Biaya Produksi Per Edisi
Program “Mentari”
di Radio Sekolah Alam Cikeas
Pengeluaran Nominal
Honor produser Rp 20,000,- Biaya pembuatan chat show:
Honor penulis naskah Rp 10,000,-
Honor penyiar Rp 20,000,- @ 2 orang Rp 40,000,- Honor pemeran drama radio Rp 10,000,- @ 3 orang Rp 30,000,-
Honor operator Rp 10,000,-
Rp 110,000,-
Maintenance 10% Rp 11,000,- TOTAL Rp 121,000,-
Total biaya produksi “Mentari” selama 1 musim
= (total biaya produksi program x 3 hari per minggu x 3 bulan)
= Rp. 121.000- x 3 x 12
= Rp. 4,356,000,-
C. Prakiraan Pendapatan
Radio Sekolah Alam Cikeas adalah sebuah radio yang dimiliki oleh Sekolah
Alam Cikeas, oleh karenanya tidak komersial. Program yang dibuat semata-mata
untuk kepentingan edukasi di sekolah tersebut. Pendanaan Radio Sekolah Alam
Cikeas sepenuh dibiayai oleh Sekolah Alam Cikeas. Radio ini tidak membuka
peluang untuk para pengiklan.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
32
Universitas Indonesia
D. Rencana Anggaran Evaluasi
Tabel 5. 3
Rencana Anggaran Evaluasi Program “Mentari” di Radio Sekolah Alam Cikeas
Pengeluaran Nominal
Evaluasi produksi dan kualitas program yang dilakukan
bersamaan dengan evaluasi khalayak
Bingkisan untuk responden FGD Rp 10,000,- @ 10 0rang Rp100,000,-
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Universitas Indonesia
33
DAFTAR REFERENSI
BUKU Brown, H. Douglas. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta:
Pearson Education, Inc, 2008. Bunanta, Murti. Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Kelompok
Pencinta Bacaan Anak, 2008. Davis, Alison. Storytelling in the Classroom. London: Paul Chapman Publishers,
2007. Eades, Jennifer M. Fox. Classroom Tales. London: Jessica Kingsley Publishers,
2006. Hidayat, Kidh. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Surabaya: CV. Pustaka
Agung Harapan, 2002. Khasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1998. Kumar, R. Research Methodology: A step-by-step Guide For Beginners. London:
Sage Publication, 1999. Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS,
2004. McLeish, Robert. Radio Production (5th ed). Great Britain: Focal Press, 1999.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D., Human Development (10th ed.). New York: McGraw-Hill, 2007.
Trelease, Jim. Read-Aloud Handbook. Jakarta: Hikmah, 2008. Wells, W., Burnett, J., & Moriarty, S., Advertising Principles & Practices (5th
ed.). London: Prentice-Hall International, 2000.
Wahyudi, J.B. Dasar- Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994.
ARTIKEL & SITUS WEB Mawardi, D. (2008, September 18). Produksi Siaran Radio Sebelum Mid. Dipetik
November 18, 2009, dari Wordpress: http://www.dodimawardi.wordpress.com
Santosa, A. (2008, February 27). Membangun News Room. Dipetik November 18, 2009, dari Radio Clinic: http://www.radioclinic.com/2008/02/27.membangun- news-room/#more-111
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4279
http://sacikeas.com
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
34
Universitas Indonesia
TKA
Angguni, Giasinta. (2009). Usulan Pembuatan Program Airmagazine ‘OUPS’. Depok: FISIP UI
Wilmar, Randy. (2010). Prototype Program Airmagazine Radio INTRAX (Informasi Trax). Depok: FISIP UI
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 1: Prototipe yang Diproduksi
Terms of References Mentari
Judul Program : Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)
Waktu Siar : Senin, 9 Januari 2012 pukul 07.15-07.25 WIB
Target audience : Usia 6-12 tahun, Pria dan Wanita, SSE A dan B, Siswa
Sekolah Alam Cikeas.
Narator : Christian Maxius Dotulong dan Griya Ratri Putri
Background : Mentari adalah program chat show yang dilengkapi
dengan sebuah insert dongeng radio. Program ini dipandu
oleh Paman Dodo dan Adik Tari yang akan berbincang-
bincang tentang cerita rakyat Indonesia, hal-hal unik terkait
daerah asal cerita rakyat tersebut, dan Paman Dodo akan
mendongeng untuk pendengar Radio Sekolah Alam Cikeas.
Di akhir program, Paman Dodo akan memberikan pesan
moral bagi pendengar, serta klarifikasi apabila ada
kejanggalan-kejanggalan yang dikhawatirkan berbahaya
untuk anak-anak.
Tujuan : 1. Penunjang sarana edukasi Sekolah Alam Cikeas dalam
memberikan pengetahuan tentang kekayaan budaya
lokal Indonesia.
2. Mempopulerkan kembali cerita-cerita rakyat Indonesia
kepada anak-anak, khususnya siswa Sekolah Alam
Cikeas.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 1: Prototipe yang Diproduksi (Lanjutan)
Production Copy Dummy InTrax
Durasi : 10 menit
Date : 9 Januari 2012
Working Title : Mentari 9 Januari 2012
Producer : Christian Maxius Dotulong
Writer : Griya Ratri Putri
Narator : Paman Dodo (Christian Maxius Dotulong) / Adik Tari
(Griya Ratri Putri)
Production Copy
Station ID Radio Sekolah Alam Cikeas Opening Tune BEDS – Narator (Paman Dodo dan Tari)
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
SELAMAT PAGI SAHABAT ALAM!// SELAMAT PAGI TEMAN-TEMAN// SELAMAT PAGI DEK TARI// SELAMAT PAGI PAMAN DODO// APA KABAR?// BAIK / PAMAN DODO SENDIRI?// PAMAN DODO SELALU SEHAT// DEK TARI/ KALI INI KITA PERTAMA KALINYA BERTEMU DENGAN SAHABAT ALAM DALAM MENTARI/ MENGENAL CERITA RAKYAT INDONESIA// DEK TARI/ SENANG SEKALI PAMAN PUNYA DEK TARI DISINI// KENAPA EMANG PAMAN?//
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
JADI KALO MISALNYA PAMAN KESEPIAN/ DEK TARI NEMENIN PAMAN DISINI// PASTINYA DONG PAMAN// IYAA// DEK TARI/ PAMAN MAU CERITA HARI INI// PAMAN MAU CERITA APA SIH?// PAMAN MAU CERITA TENTANG SEORANG ANAK DARI NEGERI MINANG KABAU// HEMM/ NEGERI MINANG KABAU?// BERARTI PAMAN BAKAL CERITA TENTANG SUMATERA BARAT YA?// PAMAN BAKAL CERITA TENTANG SUMATERA BARAT!// PAMAN AKAN CERITA TENTANG MALIN KUNDANG// MALIN KUNDANG?// MALING MAKSUD PAMAN?// BUKAAAN!// NAMANYA BUKAN MALING/ TAPI MALIN KUNDANG// OOO MALIN KUNDANG// EMANG DIA KENAPA SIH PAMAN?// DIA ITU ANAK DURHAKA/ ANAK YANG NAKAL/ DAN TIDAK BOLEH DICONTOH SAMA SAHABAT ALAM SEMUANYA// KAYA APA YA KIRA KIRA?// SEBELUM PAMAN CERITA/ PAMAN MAU NANYA DULU KE DEK TARI// DEK TARI TAU GA IBU KOTA SUMATERA BARAT APA?// TAU DOONG// PADANG KAN?!// KALO RUMAH ADATNYA? RUMAH GADANG!// KALO TARIAN KHASNYA?//
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Tari
Paman Dodo
Tari Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo
BEDS – Narator (Paman Dodo dan Tari)
Paman Dodo
TARI PIRING!// KALO MAKANAN KHASNYA?// NASI PADAAANG!// BUKAAANNN/ ITU RENDANGG// KAN BISA KAN NASI PADANG PAKE RENDANG// DEK TARI PINTER NIH// HAHA// NAH SEBELUM KITA CERITA CERITA/ PAMAN PUNYA FAKTA UNIK MENGENAI RENDANG// RENDANG ITU DINOBATKAN MENJADI SALAH SATU MAKANAN TERENAK DI DUNIA// YANG BENER PAMAN?// YA IYA/ BUKTINYA KAMU KALAU BELI NASI PADANG PASTI PAKE RENDANG// IYAA/ ITU MAKANAN KESUKAAN AKU // IYA BENER/ RENDANG DIAKUI SAMA INTERNASIONAL KALO INDONESIA MEMPUNYAI MAKANAN TERENAK/ YAKNI RENDANG DARI SUMATERA BARAT// WAH MEMBANGGAKAN SEKALI YA// NAH SUDAH LAPER?// JANGAN LAPER / KITA DENGERIN DULU CERITANYA// KITA DENGER CERITA SI MALIN KUNDANG!//
Drama Radio "Malin Kundang” NAH SAHABAT ALAM ITU DIA TADI CERITA SI MALIN KUNDANG/ ANAK DURHAKA DARI
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Tari
Paman Dodo
Tari
Paman Dodo Beds fade out – Closing tune
SUMATERA BARAT// GIMANA DEK TARI CERITANYA?// DUH SEREM BANGET YA PAMAN// MALIN KUNDANG DIKUTUK JADI BATU// SETELAH DENGER CERITA INI AKU GAK MAU LAGI MARAH MARAH SAMA IBU AKU/ AKU MAU PATUH SAMA MEREKA// DEK TARI YANG PASTI GAK BOLEH BOHONG SAMA ORANG TUA// KALO BOHONG NANTI?// JADI BATU!// GAK LAH/ ITU CUMA CERITA RAKYAT AJA/ CERITA RAKYAT ITU CERITA YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT// SEKIAN SAHABAT ALAM/ CERITA DARI PAMAN DODO DAN.. TARII.. KITA KETEMU DI CERITA SELANJUTNYA! DADAAAHHHH...
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 2: Instrumen Pre-Test
Daftar Pertanyaan Unit Radio Sekolah Alam Cikeas
Halo teman-teman semua! Unit Radio Sekolah Alam Cikeas akan mengadakan
program siaran yang baru untuk kita semua. Untuk itu, kita perlu partisipasi
teman-teman semua untuk menjawab beberapa pertanyaan. Cukup berikan tanda
silang di jawaban yang menurut kamu benar. Dijawab dengan jujur ya teman-
teman. Selamat menjawab!
Kelas : Jenis Kelamin :
1. Jam berapa kamu sampai di sekolah? a. 06.45 b. 07.00 c. 07.15
2. Siapa yang mengantar kamu ke sekolah?
a. Orang tua b. Supir c. Jemputan
3. Apakah kamu sering mendengar cerita-cerita rakyat Indonesia?
a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah
4. Sebutkan sebuah cerita rakyat Indonesia yang kamu ketahui
5. Apakah orang tua kamu pernah menceritakan cerita-cerita rakyat Indonesia di rumah?
a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah
6. Apakah kamu suka kalau ada yang menceritakan cerita-cerita rakyat
Indonesia ke kamu? a. Suka b. Tidak suka
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
7. Apakah kamu mau mendengar cerita rakyat Indonesia di Radio Sekolah
Alam Cikeas? a. Mau b. Tidak mau
8. Kapan kamu ingin mendengar cerita rakyat Indonesia tersebut?
a. Sebelum bel pagi sekolah b. Pada saat istirahat sekolah c. Sebelum bel pagi sekolah dan pada saat istirahat sekolah.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 3: Hasil Riset Pasar/Khalayak Hasil Pre-Test Program Mentari Jumlah responden : 50 orang, 31 laki-laki dan 19 perempuan, siswa Sekolah
Dasar kelas 4 – 6 Sekolah Alam Cikeas.
26%
26%
48%
1. Jam berapa kamu sampai di sekolah?
6:45
7:00
7:15
46%
28%
26%
2. Siapa yang mengantar kamu ke sekolah?
Orang tua
Supir
Jemputan
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
36%
58%
6%
3. Apakah kamu sering mendengar cerita-‐cerita rakyat Indonesia?
Sering
Jarang
Tidak Pernah
80%
6%
4% 4% 6%
4. Sebutkan sebuah cerita rakyat Indonesia yang kamu ketahui!
Malin Kundang Roro Jonggrang Tangkuban Perahu dan lain lain
12%
68%
20%
5. Apakah orang tua kamu pernah menceritakan cerita-‐cerita rakyat Indonesia di rumah?
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
94%
6%
6. Apakah kamu suka kalau ada yang meneritakan cerita-‐cerita rakyat Indonesia ke kamu?
Suka
Tidak Suka
92%
8%
7. Apakah kamu mau mendengar cerita rakyat Indonesia di Radio Sekolah Alam Cikeas?
Mau
Tidak Mau
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
6%
74%
20%
8. Kapan kamu mau ingin mendengar cerita rakyat Indonesia tersebut?
Sebelum bel pagi sekolah
Pada saat istirahat sekolah
Sebelum bel pagi sekolah dan pada saat istirahat sekolah
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 3: Hasil Riset Pasar/Khalayak (lanjutan)
Transkrip Wawancara Guru Pembimbing Radio Sekolah Alam Cikeas
Nama : Sella
Waktu : Jumat, 10 Desember 2011, 12.30 WIB
Christian (C) : Siang Bu Sella, akhirnya ketemu juga. Aku mau nanya-nanya
tentang unit radio nih.
Sella (S) : Halo Tian, iya akhirnya ketemu juga. Boleh-boleh, mau nanya apa
ya?
C : Langsung aja ya Bu.
S : Boleh..
C : Bu, tujuan sebenarnya pembuatan Radio Sekolah Alam itu apa
ya?
S : Yang paling utama sih, radio ini dibuat untuk menunjang proses
belajar dan mengajar di Sekolah Alam Cikeas. Radio bisa kita
manfaatin untuk menyampaikan materi ajar yang sudah disusun
sama tim pengajar. Kita sudah mulai nyusun-nyusun juga kira-kira
materi apa yang bisa dimasukkan ke dalam radio.
C : Materi apa yang udah mulai disiapin itu, Bu?
S : Kita ada beberapa materi yang coba digodok. Ada materi siaran
radio yang isinya pesan-pesan hijau. Maksudnya, ada beberapa
pesan yang terkait keselamatan lingkungan dan melestarikan alam.
C : Oooh, sesuai dengan prinsip Sekolah Alam ya, Bu? Hehe.
S : Hehe, iya, bener banget Tian. Itu bisa dibuat menarik untuk anak-
anak kalau diberikan melalui Radio Sekolah Alam. Ini kan jadi
sesuatu yang baru untuk anak-anak, dan mereka pasti suka. Selain
pesan hijau, kita juga siapkan ajang pementasan musik dan puisi
yang semuanya diproduksi oleh anak-anak. Jadi, mereka bisa
denger temannya baca puisi dan nyanyi melalui radio nantinya.
Ada juga kita coba pikirin diari Sekolah Alam Cikeas. Diari ini
semacam catatan kesan dan pesan siswa Sekolah Alam Cikeas.
Nanti semua yang dengerin jadi bisa tahu, termasuk orang tua kalau
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
ada yang dengerin.
C : Wah, banyak juga programnya, Bu. Itu sudah ada yang
direalisasiin belum?
S : Nah, itu kita belum ngejalanin programnya. Hehe. Kita agak
kekurangan tenaga dan masih perlu ada pelatihan untuk guru-guru
dan siswa untuk mengerti radio.
C : Oooh, gitu, Bu. Kalau misalnya kita bikin program dongeng radio
untuk di Radio Sekolah Alam, gimana Bu?
S : Wah, itu ide bagus. Kita belum punya program seperti itu. Kita
juga pengen bikin program seperti itu. Cuma karena keterbatasan
itu jadinya belum bisa direalisasikan.
C : Kalo misalnya ada yang bantuin bisa dong, Bu? Hehe.
S : Bisa banget, Tian. Kalo misalnya mau bantuin boleh. Hehe.
C : Iya, Bu. Aku rencananya pengen bikin dongeng radio untuk di
Radio Sekolah Alam Cikeas.
S : Bagus itu, Tian! Saya support banget. Hehe. Program radio itu
bagus juga buat anak-anak tertarik dengan cerita rakyat. Bisa juga
untuk ningkatin minat baca anak.
C : Iya, Bu! Saya kepikiran itu juga. Bisa banyak manfaat buat anak-
anak dan sekolah.
S : Bener banget, Tian. Itu juga salah satu tujuan radio ini dibentuk.
Kita pengen market in dan market out nilai-nilai Sekolah Alam
Cikeas. Market in maksudnya menanamkan nilai-nilai yang dibawa
Sekolah Alam Cikeas ke lingkungan internal, siswa, guru, dan
orang tua. Kalau market out, radio bisa jadi nilai jual sekolah untuk
mencari siswa baru. Selain itu, kalau ada acara-acara di luar,
misalnya festival-festival yang sekolah kita ikutan, siaran Radio
Sekolah Alam akan kita putar. Buat promosi kita juga.
C : Ooh gitu, Bu! Radionya bisa jadi jualan juga ya? Hehe.
S : Iya, Tian!
C : Hemm, oke deh, Bu! Kayanya segitu dulu, Saya mau lanjut ke
kampus dulu nih. Hehe. Info nya udah banyak banget dan bisa saya
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
masukkin ke tugas akhir saya.
S : Oke Tian! Sukses ya.
C : Makasih Bu.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 3: Hasil Riset Pasar/Khalayak (lanjutan) Transkrip Wawancara dengan mantan pendongeng dan script writer Female
Radio.
Nama : Ganjar Ramadhan (Paman Ganjar)
Waktu : Sabtu, 11 Desember 2011, 19.30 WIB
Christian (C) : Malam Paman Ganjar! Makasih nih sudah mau wawancara dikit
dengan aku.
Ganjar (G) : Malam, Tian! Haha. Iya sama-sama, Aku bisa bantu apa?
C : Gini nih, aku pengen bikin program dongeng radio untuk salah
satu radio sekolah. Nah, aku pengen minta pendapat ahli nih. Hehe.
Kan Paman Ganjar udah pengalaman bikin program dongeng radio.
G : Oalaahh. Haha. Gak ahli-ahli bangetlah. Tapi boleh, aku coba
bantuin deh. Apa aja yang mau ditanyain?
C : Jadi gini paman, pertanyaan pertama aku mendasar banget nih.
Penting gak sih ada program dongeng radio untuk anak-anak
sekolah?
G : Oke, sebelumnya harus diliat dulu, radio itu ada dua fungsinya
yang penting. Pertama, radio adalah agent of change. Kedua, radio
juga adalah sebuah institusi bisnis. Nah, kalo kita lihat dari sisi
bisnis, peluangnya itu terbuka luas. Kita tahu, saat ini Indonesia
dihuni oleh penduduk dengan usia produktif. Mereka ini
menghasilkan keluarga-keluarga muda yang punya anak-anak.
Jumlahnya gak sedikit, ada banyak yang seperti ini. Nah, ini bisa
jadi market kita. Peluang booming program yang berkaitan dengan
penduduk keluarga muda itu sangat besar. Yang terpenting, kue
iklan itu bisa dibagi-bagi untuk stasiun radio.
C : Ooh, jadi kalo dari sisi bisnis, sebenernya bagus ya?
G : Iya! Bener banget. Apalagi ke depannya kondisi seperti ini masih
akan berlanjut terus. Kalo gak salah sih, sampai tahun 2030
diprediksikan kondisi ini masih akan terjadi. Kebayang sih
persaingan konten-konten untuk segmen keluarga muda itu akan
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
terus ada.
C : Iya juga sih ya. Tapi kalo dari sisi yang agent of change itu
gimana? Penting gak nih ada program dongeng radio?
G : Nah, yang harus diingat adalah, parenting itu gak ada sekolahnya.
Konten-konten seperti dongeng radio ini adalah sarana untuk orang
tua belajar mengenai parenting. Jadi, manfaat program-program
seperti ini juga besar untuk orang tua. Ini jadi kesempatan buat
radio dalam menyebarkan pesan-pesan positif serta informasi baik,
terutama buat keluarga. Perlu banget ada program-program seperti
dongeng radio. Justru, kalo gak ada, kesempatan kita untuk buat
program-program atau bahkan radio seperti itu. Hehe.
C : Haha. Iya juga sih. Kalau misalnya kita buat seperti itu tuh, kira-
kira apa saja yang kita butuhin nih?
G : Untuk radio sekolah?
C : Iya, kalau misalnya kita mau bikin radio sekolah, kira-kira apa
saja yang harus kita persiapin?
G : Hemm, menurut aku sih, yang paling penting harus dipastiin radio
sekolah itu sifatnya partisipatif dengan semua siswa. Jadi, program
itu benar-benar melibatkan semua siswa. Mulai dari produksi
sampe akhirnya diputar dan didengar oleh siswa. Jangan sampe
radio itu malah jadi kaya corong nya kepala sekolah. Hehe.
C : Haha, iya juga.
G : Iya bener, itu penting banget. Hehe. Yang juga harus dipastiin lagi
itu adalah tujuannya. Radio sekolah ini harus benar-benar
membawa tujuan yang baik. Jangan sampai tujuannya gak jelas dan
malah ngerepotin sekolah. Harus diingat juga, kan kamu mau
bikinnya untuk sekolah dasar ya?
C : Iya bener, tingkatan SD.
G : Nah, iya. Kalau anak usia segitu, yang penting juga adalah
bimbingan. Baik itu dari guru, atau pun pembimbing radionya. Jadi
ada yang mengarahkan anak-anak itu. Itu aja sih.
C : Hoo, baiklah paman. Kayanya itu aja yang pengen aku tanyain.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Banyak dapat insight nih. Haha.
G : Hahaa. Iya Tian. Mudah-mudahan membantu. Sorry gak bisa
lama-lama ya.
C : Sip paman. Gak masalah. Makasih banyak ya!
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi
Instrumen Focus Group Disscussion Evaluasi Khalayak Mentari
Preferensi dan Frekuensi Mendengarkan Program Mentari
1. Bagaimana pendapat kalian mengenai program Mentari ?
2. Seberapa sering kalian mendengarkan program Mentari ?
3. Apakah kalian mendengarkan keseluruhan program Mentari ?
Materi Siaran Mentari
4. Apakah yang paling kalian ingat dari program Mentari ?
5. Apakah program Mentari memberikan pengetahuan baru kepada kalian,
khususnya cerita daerah?
6. Apakah cerita yang diangkat menarik untuk kalian?
7. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran Mentari ?
8. Bagaimana kualitas suara dongeng radio di dalam Mentari ?
Variasi Program
9. Apakah program Mentari sesuai dengan harapan kalian? Mengapa?
10. Apa yang paling kalian sukai dari program Mentari?
11. Apa yang paling kalian tidak sukai dari program Mentari?
12. Apakah waktu siar Mentari sudah sesuai menurut kalian? Jika tidak, mengapa
dan kapankah waktu siar yang sesuai?
13. Apa kegunaan program Mentari bagi kalian?
14. Apakah penyiar segmen dalam program Mentari sesuai dengan program
tersebut? Mengapa ?
15. Bagaimana pendapat kalian mengenai pendongeng radio di dalam Mentari?
Saran dan Rekomendasi
16. Menurut kalian apa yang perlu ditambah atau dikurangi agar program Mentari
menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kalian ?
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (lanjutan)
Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program Daftar Pertanyaan
untuk FGD dengan tim produksi
Kerjasama tim produksi
1. Bagaimana pembagian tugas tim produksi berdasarkan job description ?
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi Mentari setiap edisi ?
3. Apa kendala yang dihadapi saat memproduksi Mentari ?
4. Bagaimana koordinasi antara setiap anggota tim produksi ?
Kualitas program
5. Bagaimana dengan kualitas dongeng dalam Mentari menurut Anda ? Apakah
sudah mewakili cerita yang diangkat?
6. Apakah cerita yang dibawakan sudah sesuai dengan kebutuhan khalayak?
7. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran Mentari?
8. Bagaimana dengan kualitas suara dongeng radio di dalam Mentari?
9. Apakah penyiar Mentari sesuai dengan program tersebut? Mengapa?
10. Apakah cara penyampaian dongeng dalam Mentari sudah sesuai dengan
program tersebut?
11. Bagaimana pendapat kalian mengenai penyiar program Mentari secara
keseluruhan?
Saran dan Rekomendasi
12. Menurut kalian apa yang perlu ditambah atau dikurangi agar program Mentari
menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kalian ?
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (lanjutan)
Instrumen Evaluasi Biaya
Nama Program:
Waktu Siar:
Biaya Produksi Bulan:
Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Lampiran 5: Profil Radio
Profil Radio Sekolah Alam Cikeas
Radio Sekolah Alam Cikeas adalah radio yang dimiliki oleh Sekolah Alam
Cikeas. Radio ini sedang dalam proses penggagasan realisasi. Sistem kelola radio
ini dikerjakan bersama oleh guru dan siswa. Sistem kerja radio ini untuk
sementara belum berupa live show. Materi siaran radio yang diproduksi akan
direkam dan diperdengarkan pada saat waktu-waktu istirahat sekolah.
Waktu playback pertama adalah pukul 07.00 WIB, setengah jam sebelum
lonceng masuk sekolah. Waktu playback kedua adalah pukul 09.30 WIB, pada
saat istirahat pelajaran. Selama istirahat berlangsung, siaran Radio SA Cikeas
akan running melalui instalasi speaker-speaker yang terpasang di sekitar lokasi
sekolah. Semua materi produksi Radio SA Cikeas akan dipersiapkan oleh para
siswa, dibantu dengan teknisi produksi dan guru pendamping.
Berikut adalah profil SA Cikeas (diambil dari www.sacikeas.com)
SA Cikeas merupakan sekolah dengan kurikulum yang berbeda dari
sekolah konvensional. SA Cikeas mengambil konsep sekolah alam dengan
pendekatan memberikan pengalaman berbeda kepada siswa-siswi dalam proses
belajar-mengajarnya. Konsep pengajaran yang dilakukan SA Cikeas berbeda
dengan sekolah lainnya. Proses belajar-mengajar tidak dilakukan di bangunan
kelas, namun dilakukan di saung-saung yang terbuka. Sekolah lebih banyak
memberikan pengalaman praktikum kepada siswa. Pengajaran teoritis tidak
sebanyak yang dilakukan oleh-oleh sekolah konvensional. Sekolah sangat
mengedepankan sifat alami anak yang gemar bermain di dalam proses
pendidikannya. Proses pendidikan dilakukan secara lebih menyenangkan dan
atraktif bagi siswa.
Profil
Sekolah Alam Cikeas diselenggarakan dibawah payung hukum Yayasan
Kepedulian Puri Cikeas, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang
sosial, pendidikan dan kemanusiaan.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Yayasan Puri Cikeas dipimpin oleh :
Drs. Suratto Siswodihardjo (Ketua Umum)
Ir Eri Purnomohadi (Sekretaris Jendral)
Ir. Hendra Utama Tahir (Ketua Bidang Pendidikan).
Manajemen Sekolah Alam dibagi menjadi dua, yaitu :
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terdiri dari Kepala Sekolah, fasilitator
kelas, fasilitator IT, fasilitator Audio Visual, fasilitator Greenlab, fasilitator
perpustakaan, dan fasilitator Agama.
Operasional
Tim operasional dibentuk sebagai penunjang KBM, dengan penekanan pada
pengelolaan fasilitas yang terdapat di Sekolah Alam Cikeas agar berfungsi
optimal.
Visi Misi
Menjadi Sekolah Terdepan yang Mencetak Generasi Pemimpin Berkarakter.
Membangun Sistem Pendidikan Berbasis Alam dengan Kualitas Pembelajaran
Berstandar Internasional Sekaligus Melakukan Konservasi Alam di Lingkungan
Sekitarnya.
Menyelenggarakan Pendidikan Yang Membangun Manusia yang Berpengetahuan,
Berbadan Sehat, dan Berakhlak atau Berbudi Pekerti Luhur.
Mengembangkan Pendidikan Berkualitas yang Dapat Dinikmati oleh Masyarakat
Umum di Berbagai Daerah.
Kurikulum
Mengacu standar kompetensi yang ditetapkan Depdiknas dan menjadikan alam
sebagai media belajar dalam rangka pembentukan karakter anak.
Kurikulum ini diintregasikan dengan pengalaman yang distrukturkan yang didapat
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
siswa di alam melalui metode Spider Web.
Kurikulum Sekolah Alam Cikeas terintregrasi dalam :
1. Kurikulum akhlak, melalui konsep tauladan pengembangan EQ (Emotional
Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) yang diimplementasikan secara
praktis.
2. Kurikulum Sains, disusun secara holistik menggunakan spider web agar logika
ilmiah siswa berkembang secara integral. Sehingga mampu atau terbiasa
mengamati fenomena alam, mencatat data, melakukan eksperimen, dan
membentuk sebuah teori.
Kurikulum Leadership, kegiatan utama berupa Outbond mental education untuk
membentuk karakter anak yang memuncak pada kepemimpinan dengan
mengembangkan nilai-nilai adil, amanah, musyawarah, kerjasama, melindungi,
mengayomi, membela kaum tertindas dan menjaga keseimbangan alam
semesta.gai penunjang KBM, dengan penekanan pada pengelolaan fasilitas yang
terdapat di Sekolah Alam Cikeas agar berfungsi optimal.
Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012
Top Related