S-Christian Maxius Dotulong.pdf

69
UNIVERSITAS INDONESIA USULAN PEMBUATAN PROGRAM CHAT SHOW MENTARI (MENGENAL CERITA RAKYAT INDONESIA) TUGAS KARYA AKHIR (TKA) Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik CHRISTIAN MAXIUS DOTULONG 0806322501 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI JURNALISTIK DEPOK JANUARI 2012 Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Transcript of S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Page 1: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

UNIVERSITAS INDONESIA

USULAN PEMBUATAN PROGRAM CHAT SHOW MENTARI (MENGENAL CERITA RAKYAT INDONESIA)

TUGAS KARYA AKHIR (TKA)

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

CHRISTIAN MAXIUS DOTULONG 0806322501

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI JURNALISTIK DEPOK

JANUARI 2012

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 2: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik

yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Christian Maxius Dotulong

NPM : 0806322501

Tanda Tangan :

Tanggal : 11 Januari 2012

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 3: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Karya Akhir ini diajukan oleh:

Nama : Christian Maxius Dotulong

NPM : 0806322501

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul TKA : Usulan Pembuatan Program Chat Show Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Reguler

pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dra. Endang Setiowati, M.Si ( )

Penguji Ahli : Dodi Mawardi, S.Sos ( )

Ketua Sidang : Dra. Rosy Tri Pagiwati, MA ( )

ditetapkan di : Depok

tanggal : 11 Januari 2012

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 4: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

iv

KATA PENGANTAR

Tidak ada kata yang pantas selain ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa,

Tuhan Yesus, yang telah memberikan kekuatan kepada saya untuk menyelesaikan

perjuangan menyusun Tugas Karya Akhir ini. Setiap ide, gagasan, kalimat, kata,

bahkan tiap huruf yang tertulis di Tugas Karya Akhir ini hanya dapat tertuang seijin-

Nya. Terima kasih, Tuhan Yesus!

Tugas Karya Akhir ini adalah kontribusi saya untuk dunia nyata. Inilah karya

yang saya dapat berikan untuk masyarakat, setelah menempuh pendidikan di

Universitas Indonesia. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja

yang berkesempatan melihat, membaca, atau bahkan memberikan kritik serta saran

atas karya ini. Tugas Karya Akhir ini diharapkan menjadi sebuah oase baru bagi

industri media radio di Indonesia. Anak-anak, sebagai penerus bangsa dan negara,

berhak mendapatkan program siaran radio yang berkualitas dan bernilai positif.

Penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan

bantuan, semangat, hingga kontribusi yang membuat karya ini terlahir, diantaranya:

1. Keluarga besar Dotulong dan Rumengan yang terus memberikan semangat

untuk berkarya bagi sesama. Armeyn Dotulong, Floriani Rumengan, dan

Natasya Dotulong. Terima kasih untuk dukungan selama masa kuliah dan

penyusunan karya ini.

2. Sekolah Alam Cikeas. Terima kasih untuk memberikan saya kesempatan

mengerjakan Tugas Karya Akhir yang secara khusus saya persembahkan

untuk kalian.

3. Dra. Endang Setiowati, M.Si, selaku pembimbing saya dalam penulisan

Tugas Karya Akhir ini. Semoga karya ini dapat menjadi karya spesial yang

diingat terus. Terima kasih untuk saran dan masukan agar karya ini menjadi

lebih baik.

4. Dodi Mawardi, S.Sos, selaku penguji ahli Tugas Karya Akhir ini. Terima

kasih atas kesediaan menguji karya ini. Karya ini tak lepas juga dari

berbagai ilmu yang diberikan selama perkuliahan bersama Mas Dodi.

5. Dra. Rosy Pagiwati, MA, selaku ketua sidang Tugas Karya Akhir ini dan

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 5: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

v

Penasihat Akademik saya selama perkuliahan. Terima kasih atas bimbingan

Mbak Oci, dari tiap semester yang dilalui bahkan hingga ke meja sidang akhir.

Terima kasih atas setiap tanda tangan di formulir beasiswa saya yang kerap kali

merepotkan untuk diisi tiap semester. Tanpa Mbak Oci, perkuliahan saya tidak

akan selancar ini.

6. Semua pihak pengajar dan staf administrasi Departemen Ilmu Komunikasi

Universitas Indonesia. Ada begitu banyak nama yang berjasa membuat saya

berpikiran luas dan menjadi dewasa secara akademis dan mental. Ucapan

terima kasih sekaligus penghargaan sebesar-besarnya saya berikan untuk

Profesor Dedi Nur Hidayat dan Ed “Mat Kodak” Zoelverdi. Kedua dosen yang

membuat saya bangga menjadi salah satu mahasiswa terakhir yang diajar

mereka. Profesor Dedi dengan segala pemahaman Ekonomi Media, dan Bang

Ed dengan setiap ilmu tentang kamera dan kehidupan sehari-hari yang tak

terpikirkan sebelumnya. Terima kasih.

7. Ganjar Ramadhan (Paman Ganjar). Terima kasih atas masukan dan

pengalaman yang dibagikan. Semoga karya ini dapat menjadi agent of change.

8. Senior-senior di Jurusan Ilmu Komunikasi, terutama Giasinta Angguni dan

Randy Wilmar, yang senantiasa membantu proses pembuatan Tugas Karya

Akhir ini. Terima kasih atas waktunya berbagi pengalaman dan panduan

kepada penulis dan rekan-rekan pejuang TKA radio.

9. Rekan-rekan seperjuangan Kelompok Produksi Feature Televisi, Griya Ratri

Putri dan Dwi Tunjung Sari, yang juga turut dalam keanggotaan pejuang TKA

Radio. Terima kasih untuk setiap kesempatan bekerja bersama kalian

menghasilkan karya-karya luar biasa di akhir masa kuliah. Terima kasih atas

waktu yang telah kita habiskan bersama sambil membahas berbagai macam hal

aneh, unik, dan tak terlupakan. Tugas Karya Akhir ini tidak akan bisa terwujud

tanpa kehadiran kalian. Sekali lagi, terima kasih!

10. Rekan-rekan seperjuangan TKA Radio, Fauzan Al-Rasyid dan Stephrine

Amelia. Terima kasih atas waktu kita bekerja bersama, berbagi gagasan

menyusun TKA yang akan meluluskan kita.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 6: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

vi

11. Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Jurnalisme Siar, mulai dari

berbagai kelompok yang bekerja bersama dengan saya. Produksi Berita

Televisi, MPK I dan II, serta semua yang pernah bekerja bersama. Tanpa

kalian, kuliah tentu akan terasa semakin berat. Denasty Putri, Mochammad

Iqbal, Ivan Syahreza, Puri Handoko, Reno Dalu Maharso, Annisa

Khairani, Meylisa Badriani, dan masih banyak lagi.

12. Rekan-rekan seperjuangan Komunikasi 2008, We Are One! Go! Fight!

Win! Ketua angkatan, sekaligus sahabat Gilang Putra. Terima kasih atas

semua petualangan yang kita lakukan bersama. Tetap semangat berjuang,

teman! Untuk rekan-rekan Jurnalisme Cetak, Alia Nadira dan Adhika

Pertiwi. Terima kasih telah ikut mewarnai masa perkuliahan saya. Untuk

rekan-rekan di Kelompok 5 Community, masa awal kuliah terasa sangat

berwarna dilewati bersama kalian. Luar biasa!

13. Hutama Epkamarsa, Jurnalisme 2009, terima kasih atas kesediaannya

menjadi sekertaris sidang dan mencatat berbagai revisi yang harus saya

lakukan.

14. Rekan-rekan seperjuangan selama melewati masa Kerja Praktek di PT

Chevron Pacific Indonesia, Rumbai dan Minas. Nyonya-nyonya tercinta,

Adinda Astri Kusumaayuningtyas, Siti Tias Miranti, dan Agustina Rahayu.

Ujang lulus, nyah! Terima kasih atas semangat dan dorongan untuk

menghasilkan karya akhir yang terbaik. By-pass Rumbai – Minas terasa

sangat menyenangkan bersama kalian. Tugas Karya Akhir ini juga untuk

menyemangati kalian segera menyelesaikan kuliah. Semangat!

15. Terakhir, untuk rekan-rekan seperjuangan yang tidak tersebut namanya

satupersatu. Semangat, perhatian, serta dukungan kalian membuat saya bisa

mencapai tahap ini di dalam hidup.

Depok, 9 Januari 2012

Penulis

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 7: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Christian Maxius Dotulong NPM : 0806322501 Program Studi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis Karya : Tugas Karya Akhir

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Usulan Pembuatan Program Chat Show Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)

beserta perangkat yang ada jika diperlukan. Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 9 Januari 2012

Yang menyatakan

(Christian Maxius Dotulong)

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 8: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

viii

ABSTRAK

Nama : Christian Maxius Dotulong Program Studi : Ilmu Komunikasi Judul : Usulan Pembuatan Program Chat Show Mentari

(Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)

Kini, anak-anak semakin jarang mendengar cerita rakyat asli Indonesia

didongengkan kepada mereka. Kondisi ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesibukan

orang tua karena berbagai faktor, misalnya: pekerjaan. Kegiatan mendongeng

sebenarnya sangat bermanfaat bagi anak-anak. Perkembangan otak anak dapat

terbantu dengan adanya aktifitas mendongeng. Radio, sebagai media edukasi, dapat

membantu mengatasi masalah ini. Program chat show Mentari diproyeksikan untuk

mengisi kekurangan kesempatan anak mendengar cerita rakyat Indonesia. Program

chat show Mentari akan disiarkan oleh Radio Sekolah Alam Cikeas. Program ini

diharapkan akan membawa berbagai manfaat positif dari medongeng, serta

memberikan pengetahuan budaya kepada siswa Sekolah Alam Cikeas.

Kata kunci: program radio, chat show, dongeng radio, anak-anak

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 9: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

ix

ABSTRACT

Name : Christian Maxius Dotulong Study Program : Communication Title : Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia) Chat Show

– Program Production Proposal

Nowadays, Indonesian children rarely hear about any folklore from their own

country. This condition happens because parents are getting busier. A lot of factors

make them busy, for example: job. Storytelling actually brings a lot of benefits to

children. Storytelling may improve children’s brain development. Radio, with its

function as an education medium, might be a solution for this problem. Mentari chat

show program is designed to make children listen to folklore. This program is

expected to bring the benefits of storytelling to the children. The program will be

broadcasted in Radio Sekolah Alam Cikeas.

Keywords: radio program, chat show, folklore, storytelling, children

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 10: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ii HALAMAN PENGESAHAN iii KATA PENGANTAR iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii ABSTRAK viii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xii DAFTAR GRAFIK xii

1. ANALISIS SITUASI 1 A. Latar Belakang 1 B. Riset Program 6 C. Pernyataan Kebutuhan 10

2. MANFAAT DAN TUJUAN 12

A. Manfaat 12 A.1 Manfaat Bagi Khayalak 12 A.2 Manfaat Bagi Pengelola 12

B. Tujuan 13

3. PROTOTIPE YANG DIKEMBANGKAN 14 A. Program yang Diusulkan 14 B. Stasiun Radio 14 C. Khalayak Sasaran 15

C.1 Geografis 15 C.2 Demografis 16 C.3 SSE (Status Sosial Ekonomi) 16 C.4 Psikografis 17

D. Analisa SWOT 17 E. Posisi dan Diferensiasi Produk 18 F. Nama dan Judul Program 18 G. Sinopsis 19 H. Waktu Tayang 19 I. Durasi 20 J. Format Program 21 K. Konsep Program 22 L. Rundown 24 M. Kru yang Dibutuhkan 25

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 11: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

xi

4. EVALUASI 26 A. Rencana Evaluasi 26

A.1 Metode Evaluasi 28 A.2 Waktu Evaluasi 28 A.3 Materi Evaluasi 29 A.4 Instrumen Evaluasi 29

5. ANGGARAN 30

A. Anggaran Pembuatan Prototipe 30 B. Rencana Anggaran Pembuatan Program 31 C. Prakiraan Pendapatan 31 D. Rencana Anggaran Evaluasi 32

DAFTAR REFERENSI 33 LAMPIRAN

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 12: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skema Waktu Penyiaran “Mentari” (dalam 1 Minggu) 21 Tabel 3.2 Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-1 23 Tabel 3.3 Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-2 23 Tabel 3.4 Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-3 24 Tabel 3.5 Rundown Program Mentari 24 Tabel 5.1 Anggaran Biaya Produksi Dummy 30 Tabel 5.2 Rencana Anggaran Biaya Produksi per Edisi 31 Tabel 5.3 Rencana Anggaran Evaluasi Mentari 32

DAFTAR GRAFIK Pie Chart 1.1 Apakah orang tua kamu pernah menceritakan cerita-cerita rakyat

Indonesia di rumah? 7 Pie Chart 1.2 Apakah kamu sering mendengar cerita rakyat Indonesia? 8 Pie Chart 1.3 Apakah kamu suka apabila ada yang menceritakan cerita rakyat

untuk kamu? 8 Pie Chart 1.4 Apakah kamu mau mendengar cerita rakyat Indonesia di Radio

Sekolah Alam Cikeas? 9 Pie Chart 3.1 Format Clock Mentari 21

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 13: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

1  

BAGIAN 1 ANALISIS SITUASI

A. Latar Belakang

A.1 Manusia dan Cerita

“We Can Not Not Communicate”

(Paul Watzlawick)

Manusia tidak bisa lepas dari proses komunikasi dengan sesama. Sebagai

makhluk sosial, proses komunikasi terus berlangsung dengan berbagai macam

metode. Berbagi cerita dengan sesama adalah salah satu proses komunikasi yang

pasti dilakukan setiap manusia. Kemampuan berbagi cerita adalah salah satu

kelebihan manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya (Eades,

2006).

Tidak ada yang mengetahui pasti kapan tradisi bercerita dimulai. Namun,

tidak berlebihan apabila kita mengamini berbagi cerita lahir semenjak manusia

ada di muka bumi ini. Semenjak manusia berkomunikasi dengan manusia lain,

saat itulah proses berbagi cerita juga dimulai. Sejarah membuktikan, lukisan-

lukisan di gua kuno manusia purba serta simbol-simbol peninggalan manusia

purba, semuanya berisi tentang cerita yang berusaha menggambarkan kondisi

aktual pada zaman gambar dan simbol tersebut dibuat. (Davies, 2007).

Anne Pellowski, dalam buku Story Telling in The Classroom (Davies,

2007) menjelaskan enam alasan mengapa bercerita itu penting untuk

kelangsungan hidup manusia:

1. Bercerita, diantaranya mendongeng, tumbuh dari elemen hidup manusia

yakni bermain. Kebutuhan akan hiburan juga membuat manusia

berimajinasi akan berbagai hal. Bahkan, anak-anak melakukan ini

secara otomatis melalui “teman khayalan” atau “dunia khayalan”.

2. Bercerita memenuhi kebutuhan manusia menjelaskan keberadaan

sekitar. Manusia selalu mencari alasan yang masuk akal mengenai

keadaan sekitar dan proses evolusi. Cerita yang turun-temurun

memenuhi kebutuhan ini.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 14: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

2  

Universitas Indonesia  

3. Bercerita adalah dorongan dari dalam diri manusia untuk memenuhi

kebutuhan berkomunikasi. Manusia memiliki dorongan untuk berbagi

pengalaman dengan sesamanya.

4. Pada jaman Medieval, bercerita digunakan sebagai sarana pemberian

makna terhadap hal-hal supranatural, termasuk agama. Hal ini lagi-lagi

dilakukan berdasarkan kebutuhan manusia menjelaskan keberadaan

sekitarnya. Untuk hal-hal yang di luar nalar, cerita turun-temurun

menjadi pemuas kebutuhan tersebut.

5. Bercerita memenuhi kebutuhan manusia akan estetika, kecantikan, dan

keteraturan. Mendongeng dengan bahasa yang ekspresif dapat

memenuhi kebutuhan ini.

6. Kebutuhan manusia untuk bercerita juga muncul atas kesadaran

pentingnya mencatat sejarah. Catatan sejarah ini akan terus hidup

melalui cerita yang diturunkan ke generasi selanjutnya.

A.2 Berbagi Cerita dengan Anak Melalui Dongeng

Menceritakan sebuah dongeng hampir pasti pernah dilakukan oleh orang

tua kepada anaknya. Mendongeng adalah salah satu bentuk berbagi cerita yang

sangat umum. Anak-anak sangat senang saat mendengarkan orang tua

menceritakan sebuah kisah dongeng dengan penuh ekspresi sehingga si anak

merasa seakan-akan cerita itu terjadi di depannya. (Eades, 2006).

Mendongeng kepada anak dapat dilakukan oleh siapa saja dan di dalam

berbagai kesempatan. Orang tua biasa menceritakan dongeng sebelum tidur.

Tidak jarang juga, di dalam pesta perayaan ulang tahun anak, orang tua

mengundang tokoh pendongeng untuk memeriahkan acara sekaligus menghibur

anak-anak.

Mendongeng tidak semata-mata hanya untuk sarana hiburan anak-anak.

Mendongeng memiliki manfaat positif yang baik untuk perkembangan anak,

diantaranya untuk pendidikan. Alison Davies (2007) menjelaskan beberapa

manfaat tersebut:

1. Mendongeng membantu anak dalam menafsirkan dan memahami

peristiwa yang tidak mereka alami secara langsung. Dongeng adalah

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 15: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

3  

Universitas Indonesia  

sarana yang tepat untuk mengajarkan anak-anak mengenai nilai moral

yang positif.

2. Mendongeng adalah sarana berbagi pengalaman kepada anak-anak.

Melalui dongeng, anak-anak diajak untuk merasakan apa yang dirasakan

karakter yang ada di dalam cerita, baik senang ataupun sedih.

Mendongeng adalah salah satu sarana untuk mengembangkan kepekaan

sosial anak.

3. Mendongeng mendukung perkembangan bahasa seorang anak.

Penggunaan bahasa yang baik dapat diajarkan melalui mendongeng.

Mendongeng juga memiliki pengaruh positif terhadap ketrampilan

membaca seorang anak, yakni kemampuannya mengasosiasikan makna

dan emosi dengan kata-kata.

4. Mendongeng membawa dampak positif terhadap kemampuan anak dalam

membaca dan mendengar. Anak akan mengetahui pentingnya mendengar

sebuah pesan. Selain itu, anak juga dapat mempelajari cara berinterkasi

denga orang lain. Anak akan dapat mengetahui kapan dan dimana dalam

menggunakan sebuah kata atau frase.

5. Mendongeng akan memainkan imajinasi anak-anak. Anak-anak akan

diajak menuju khayalan di dalam “dunia fantasi”. Imajinasi ini sangat

bermanfaat untuk kesehatan mental anak-anak.

6. Mendongeng merupakan kegiatan menghibur dan menyenangkan bagi

anak-anak. Apabila seorang anak merasa terhibur, ia akan menyukai

kegiatan tersebut dan termotivasi untuk belajar dan mencari lebih lanjut

mengenai kesukaannya tersebut.

7. Dongeng dapat digunakan di dalam proses pendidikan untuk menjelaskan

materi pelajaran yang sulit dimengerti oleh anak-anak. Pengemasan materi

pelajaran ke dalam dongeng ataupun cerita lainnya akan lebih membuat

anak-anak tertarik untuk mempelajari sebuah materi.

8. Mendongeng dapat membuat anak-anak mempelajari budaya dan tradisi

bangsanya. Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya bangsa dapat

diajarkan melalui dongeng. Selain itu, mendongeng juga mengajarkan

anak untuk menghargai budaya yang dimiliki bangsa lain.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 16: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

4  

Universitas Indonesia  

9. Mendongeng adalah sarana yang tepat untuk mengenalkan dan

membiasakan anak-anak untuk membaca.

Manfaat-manfaat yang telah dijelaskan di atas hanya akan dapat diperoleh

apabila kegiatan mendongeng rutin dilakukan oleh orang tua kepada anaknya.

Mengapa harus orang tua? Karena jelas, keluarga adalah pihak pertama yang

paling memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan fisik dan mental seorang

anak. Pertanyaan yang muncul adalah, “Saat ini, apakah orang tua memiliki

waktu untuk menceritakan dongeng atau cerita rakyat untuk anaknya?”

Memang harus diakui, intensitas pertemuan orang tua dengan anak pada

saat ini sangat berkurang. Hal ini salah satunya disebabkan karena kesibukan

orang tua bekerja. Dalam salah satu press release yang dikeluarkan oleh

Universitas Gajah Mada terkait penyelenggaraan Lokakarya Kesehatan Mental di

Sekolah: Pendekatan Komprehensif, dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.Kj

mengungkapkan terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas waktu pertemuan

orang tua dan anak. Beratnya beban pekerjaan orang tua yang menyita waktu

menjadi salah satu alasan utama.

Menurut Juster et al. (dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2007), untuk anak

usia sekolah, intensitas pertemuan dengan orang tua berkurang dibandingkan

ketika sebelum sekolah. Hal ini dikarenakan anak-anak harus menghabiskan

waktu hampir setengah hari di sekolah untuk mengikuti proses belajar-mengajar.

Fakta bahwa orang tua sibuk dengan pekerjaan dan anak harus

menghabiskan banyak waktu di sekolah menghasilkan sebuah irisan yang tidak

bermanfaat bagi perkembangan anak, yakni orang tua tidak memiliki waktu untuk

menceritakan dongeng atau cerita-cerita lainnya pada anak. Dengan demikian,

berbagai manfaat mendongeng yang telah dijelaskan di atas tidak akan didapatkan

oleh anak. Sungguh amat disayangkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, kerap kali orang tua menyerahkan tanggung

jawab perkembangan kemampuan anak pada pihak sekolah. Orang tua

menyekolahkan anaknya ke sekolah yang dianggap bagus dengan berbagai

fasilitas yang dianggap dapat menunjang kemampuan anak.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 17: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

5  

Universitas Indonesia  

A.3 Pemanfaatan Radio Sekolah sebagai Sarana Mendongeng di Radio

Sekolah Alam Cikeas

Pada saat ini, sekolah dituntut untuk dapat menggantikan peran orang tua

dalam mendidik anak. Penjelasan mengenai kurangnya waktu berinteraksi orang

tua dan anak menjadi alasannya. Sekolah tidak hanya menjadi sarana

pembentukan kecerdasan akademis, namun “terpaksa” harus juga menempa

moral siswa. Tantangan ini semakin besar untuk di tingkatan sekolah dasar.

Kecerdasan akademis, emosi, sosial, dan moral anak di masa depan sangat

bergantung pada usia ini.

Untuk memberikan pendidikan terbaik, sekolah kini mengembangkan

berbagai metode pengajaran. Pengembangan dilakukan agar pendidikan dengan

kualitas terbaik dapat diberikan untuk siswa-siswi. Selain metode pengajaran,

berbagai fasilitas juga diadakan untuk memperkaya metode pengajaran sekolah.

Salah satu sekolah yang mengusung konsep pengajaran yang “keluar” dari

pakem belajar-mengajar konvensional adalah Sekolah Alam Cikeas. Sekolah ini

untuk sementara hanya memiliki tingkatan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah

Dasar. Sekolah Alam Cikeas mengutamakan kedekatan dengan alam sebagai

pengalaman utama anak ketika belajar. Tidak seperti sekolah pada umumnya,

siswa Sekolah Alam Cikeas belajar di kelas yang berupa saung terbuka, di

tengah lingkungan alam yang asri. Proses belajar-mengajar pun dilakukan

sedekat mungkin dengan alam. Misalnya, ketika mempelajari mengenal berbagai

binatang dan tumbuhan, siswa Sekolah Alam Cikeas secara langsung “turun

lapangan” ke sawah di dekat area sekolah untuk belajar.

Sekolah ini juga mengembangkan berbagai fasilitas penunjang sarana

pendidikan untuk siswa. Salah satu yang sedang digagas adalah Radio Sekolah

Alam Cikeas. Radio Sekolah Alam Cikeas adalah unit kegiatan siswa yang

berfungsi layaknya sebuah stasiun radio. Siswa Sekolah Alam Cikeas akan

mengenal dunia broadcasting semenjak bangku sekolah. Unit kegiatan Radio

Sekolah Alam Cikeas sepenuhnya diadakan untuk menunjang proses belajar dan

mengajar.

Penggagasan Unit Radio Sekolah Alam Cikeas ini dapat dimanfaatkan

menjadi solusi kurangnya waktu orang tua untuk menceritakan dongeng atau

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 18: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

6  

Universitas Indonesia  

cerita-cerita lainnya kepada anak. Radio Sekolah Alam Cikeas dapat

dimanfaatkan untuk menjadi sarana mendongeng untuk anak-anak. Kekosongan

peran orang tua dalam menceritakan dongeng atau cerita-cerita lainnya dapat

diisi oleh sekolah melalui Radio Sekolah Alam Cikeas.

Penulis menawarkan sebuah program radio yang menyajikan dongeng

radio sebagai sajian utama untuk disiarkan di Radio Sekolah Alam Cikeas.

Program ini akan dikemas dalam bentuk chat show. Alasan penggunaan chat

show adalah karena akan digunakan dua sosok tokoh yang menjadi sahabat

untuk anak-anak. Kedua tokoh ini akan melakukan interaksi sambil memberikan

informasi-informasi untuk anak-anak. Chat akan dilakukan sebelum dan setelah

insert dongeng radio disiarkan. Dongeng radio yang diproduksi akan diangkat

dari cerita-cerita rakyat Indonesia. Tidak hanya mengangkat cerita rakyat

Indonesia, program yang ditawarkan juga akan memberikan informasi seputar

daerah asal cerita rakyat tersebut. Program ini diyakini akan memberikan banyak

manfaat bagi siswa Sekolah Alam Cikeas.

B. Riset Program

Sebuah program radio akan menjadi program yang diminati pendengar jika

program tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, sebelum

membuat program, pengelola radio harus melakukan sebuah riset khalayak untuk

mengetahui apa keinginan dan kebutuhan dari target pendengar radio tersebut,

(Masduki, 2004: 54). Untuk itu, penulis melakukan riset program dengan tiga

cara.

Pertama, penulis menyebar kuesioner kepada 50 responden yang merupakan

representasi siswa Sekolah Alam Cikeas yang akan menjadi khalayak utama

Radio Sekolah Alam Cikeas. Siswa yang dijadikan responden berada di tingkatan

kelas 4-6 sekolah dasar. Kuesioner menurut Kumar (1999) adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang jawabannya ditulis sendiri oleh partisipan. Kuesioner

dipilih karena sifatnya yang efisien, dimana kuesioner dapat diberikan pada

banyak partisipan dalam waktu yang singkat. Sedangkan untuk pemilihan

responden untuk kelas 4-6 sekolah dasar dilakukan dengan berbagai

pertimbangan. Pertimbangan pertama, anak dengan tingkatan kelas 4-6 sekolah

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 19: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

7  

Universitas Indonesia  

dasar sudah bisa membaca dan menulis. Untuk tingkatan di bawah kelas 4-6

sekolah dasar belum lancar dalam membaca dan menulis. Selain itu, anak usia

kelas 4-6 sekolah dasar sudah bisa melakukan “mental operation” seperti berpikir

konkret, membuat sebuah keputusan, dan berpikir logis (Papalia, Olds, &

Feldman, 2007).

Kedua, penulis melakukan wawancara dengan pihak Sekolah Alam Cikeas.

Wawancara dilakukan dengan Ibu Sella, guru yang bertugas menggagas Radio

Sekolah Alam Cikeas. Penulis bertanya mengenai beberapa hal terkait pendirian

Radio Sekolah Alam Cikeas, misalnya tujuan pendirian Radio Sekolah Alam

Cikeas, program-program yang akan disiapkan, dan sebagainya.

Ketiga, penulis melakukan wawancara dengan Ganjar Ramadhan (Paman

Ganjar). Paman Ganjar adalah mantan pendongeng radio serta script writer

dongeng radio di Female Radio, Jakarta. Wawancara dengan Paman Ganjar

dilakukan untuk mengupas mengenai dunia dongeng radio. Pengalaman Paman

Ganjar sewaktu mengelola dongeng radio akan sangat bermanfaat dalam

penyusunan konsep program yang diusulkan.

B.1 Hasil Riset Kuesioner

Dari 50 responden, terdiri dari 31 laki-laki dan 19 perempuan, diperoleh

fakta bahwa memang benar orang tua jarang menceritakan cerita rakyat Indonesia

kepada anaknya di rumah.

12%  

68%  

20%  

Pie Chart 1.1 Apakah orang tua kamu pernah menceritakan cerita-cerita rakyat

Indonesia di rumah?

Sering  

Jarang  

Tidak  Pernah  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 20: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

8  

Universitas Indonesia  

Rendahnya tingkat keseringan orang tua responden menceritakan cerita

rakyat Indonesia, sedikit banyaknya berpengaruh pada tingkat keseringan

responden mendengarkan cerita rakyat Indonesia. Sebanyak 58% responden

mengaku jarang mendengarkan cerita rakyat Indonesia.

Akan tetapi, bukan berarti siswa Sekolah Alam Cikeas tidak menyukai cerita

rakyat Indonesia. Mayoritas siswa Sekolah Alam Cikeas menyukai apabila ada

yang menceritakan cerita rakyat Indonesia kepada mereka.

Fakta bahwa siswa Sekolah Alam Cikeas suka apabila ada yang

menceritakan cerita rakyat Indonesia kepada mereka dapat menjadi sebuah

peluang untuk membuat program dongeng radio yang menceritakan cerita rakyat

Indonesia. Keyakinan ini diperkuat dengan hasil riset yang menunjukkan 92%

siswa Sekolah Alam Cikeas mau mendengarkan cerita rakyat Indonesia melalui

Radio Sekolah Alam Cikeas apabila Radio Sekolah Alam Cikeas

36%  

58%  

6%  

Pie Chart 1.2 Apakah kamu sering mendengar cerita rakyat Indonesia?

Sering  

Jarang  

Tidak  Pernah  

94%  

6%  

Pie Chart 1.3 Apakah kamu suka apabila ada yang menceritakan cerita rakyat untuk

kamu?

Suka  

Jarang  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 21: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

9  

Universitas Indonesia  

memproduksinya.

B.2 Wawancara dengan Pihak Sekolah Alam Cikeas

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sella, selaku guru

yang bertugas menggagas Radio Sekolah Alam Cikeas, penulis mendapat

beberapa data yang penting. Radio Sekolah Alam Cikeas merupakan sarana yang

akan dikembangkan untuk pengembangan proses belajar dan mengajar. Proses

belajar yang dimaksud termasuk untuk keperluan akademis serta ekstra kurikuler

sekolah. Dari sisi akademis, program-program di Radio Sekolah Alam Cikeas

akan berisi muatan-muatan yang sarat pendidikan.Untuk kegiatan ekstra kurikuler,

siswa Sekolah Alam Cikeas akan diberikan kesempatan mengelola stasiun radio

ini. Ketrampilan berorganisasi siswa akan diasah di dalamnya. Selain itu,

pengenalan akan dunia broadcasting semenjak dini kepada anak-anak juga

diharapkan akan bermanfaat untuk masa depan anak. Pihak Sekolah Alam Cikeas

juga akan memberikan pelatihan mengenai dunia broadcasting terlebih dahulu

kepada anak-anak dan beberapa guru yang akan terlibat di dalam Radio Sekolah

Alam Cikeas.

Radio Sekolah Alam Cikeas juga dimanfaatkan untuk market in dan

market out visi dan misi Sekolah Alam Cikeas. Market in dilakukan untuk

menyebarkan “semangat hijau” yang diusung Sekolah Alam Cikeas kepada

lingkungan internal, misalnya siswa dan guru-guru yang ada. Market out

dilakukan untuk mempromosikan Sekolah Alam Cikeas dalam berbagai aspek.

92%  

8%  

Pie Chart 1.4 Apakah kamu mau mendengar cerita rakyat Indonesia di Radio Sekolah

Alam Cikeas?

Mau  

Tidak  Mau  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 22: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

10  

Universitas Indonesia  

Aspek pertama adalah menyuarakan “semangat hijau” yang diusung. Aspek

berikutnya adalah aspek ekonomi. Radio Sekolah Alam Cikeas akan menjadi nilai

tambah bagi sekolah sehingga dapat menarik minat orang tua untuk

menyekolahkan anaknya di Sekolah Alam Cikeas.

B.3 Wawancara dengan Paman Ganjar (Ganjar Ramadhan)

Wawancara dengan Paman Ganjar menghasilkan beberapa poin penting

yang menunjang pembuatan produksi program ini. Paman Ganjar berpendapat

pembuatan program seperti ini sangat bermanfaat dan diperlukan oleh anak-anak.

Stasiun radio memiliki dua peran penting di masa ini. Pertama, sebagai agent of

change dan yang kedua sebagai institusi bisnis. Paman Ganjar berpendapat peran

radio sebagai agent of change muncul dengan program-program seperti dongeng

radio atau program edukasi lainnya. Di sisi lainnya, sebagai institusi bisnis,

program-program seperti ini juga berpotensi untuk “dijual”. Dengan kondisi

Indonesia yang saat ini dihuni oleh banyak penduduk usia muda, industri

parenting diyakini Paman Ganjar akan sangat berkembang. Program ini dapat

mendukung industri parenting tersebut. Terlebih, parenting tidak memiliki

sekolah yang formal. Program-program edukasi ataupun dongeng melalui radio

akan menjadi salah satu sarana pembelajaran orang tua dalam mengurus anaknya.

Paman Ganjar menekankan beberapa aspek teknis yang harus diperhatikan

dalam proses produksi dongeng radio. Hal yang terpenting adalah membuat cerita

menjadi tidak rumit, baik dari segi alur maupun bahasa. Cerita harus dibuat

sesederhana mungkin karena khalayak yang disasar adalah anak-anak. Apalagi,

sifat radio yang hanya media sesaat akan menambah tantangan pembuatan

dongeng radio yang baik.

C. Pernyataan Kebutuhan

Di tengah fakta bahwa saat ini orang tua jarang menceritakan dongeng atau

cerita-cerita lainnya kepada anak, sungguh sangat diperlukan solusi yang dapat

mengatasi ini. Manfaat dari bercerita kepada anak sangat besar untuk disia-siakan.

Apalagi ternyata cerita-cerita rakyat Indonesia pun jarang diceritakan oleh orang

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 23: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

11  

Universitas Indonesia  

tua kepada anak. Tentu saja ini akan menghambat proses transmisi pengetahuan

budaya kepada anak. Bisa jadi, di masa depan, anak-anak tidak mengetahui cerita

rakyat yang dimiliki daerahnya. Pelestarian kebudayaan tradisional harus terus

dijaga agar budaya tradisional dapat terus berkembang.

Mengutip pernyataan Paman Ganjar yang menyatakan radio adalah agent of

change, tentu saja media radio harus mengambil peran dalam kondisi ini.

Pembuatan program dongeng radio yang mengangkat cerita-cerita rakyat

Indonesia sangat diperlukan untuk menjadi solusi dari masalah-masalah di atas.

Untuk itu, penulis mengusulkan pembuatan sebuah program chat show yang

berisi pengetahuan umum tentang daerah asal sebuah cerita rakyat dan disertai

dengan insert drama radio cerita rakyat Indonesia. Di dalam program yang

diusulkan, chat show akan berisi percakapan dua orang tokoh yang secara

interaktif akan memberikan informasi kepada pendengar dan memberikan pesan

moral cerita kepada anak-anak. Program ini akan menarik minat anak-anak untuk

mengetahui lebih lanjut tentang cerita-cerita rakyat Indonesia dan daerah asal

cerita rakyat tersebut.

 

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 24: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

 

12  

BAGIAN 2

MANFAAT DAN TUJUAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE

A. Manfaat

Program chat show berisikan cerita rakyat Indonesia serta informasi

menarik tentang daerah-daerah di Indonesia ini memiliki manfaat, baik untuk

pendengar, maupun pihak radio selaku pihak yang menyiarkan rancangan

program.

A.1 Manfaat Bagi Khalayak

• Memperkenalkan cerita rakyat Indonesia kepada anak-anak.

• Memberikan pesan moral yang dapat diambil dari sebuah cerita rakyat.

• Meluruskan kejanggalan-kejanggalan dalam cerita rakyat yang mungkin

dapat menimbulkan mispersepsi pada anak-anak. Misalnya unsur mistis,

kekerasan, dan sebagainya.

• Memenuhi peran orang tua yang sekarang semakin jarang menceritakan

cerita rakyat kepada anak-anaknya.

A.2 Manfaat Bagi Pengelola

v Meningkatkan kredibilitas Sekolah Alam Cikeas secara sosial:

§ Menunjukkan bahwa radio dapat menjadi salah satu fasilitas edukasi

bagi anak-anak, khususnya anak-anak di Sekolah Alam Cikeas.

§ Meningkatkan citra Sekolah Alam Cikeas sebagai sekolah yang

menciptakan metode belajar yang menarik.

§ Radio Sekolah Alam Cikeas dapat menjadi pelopor bagi radio-radio

lainnya untuk menyajikan acara bagi anak-anak yang mampu

menghibur sekaligus mendidik.

v Realisasi visi dan misi Sekolah Alam Cikeas dalam menyelenggarakan

pendidikan yang membangun manusia berpengetahuan, berbadan sehat,

dan berakhlak atau berbudi pekerti luhur.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 25: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

13  

Universitas Indonesia  

v Dapat memberikan manfaat ekonomis bagi Sekolah Alam Cikeas karena

keberadaan program “Mentari” di Radio Sekolah Alam Cikeas akan

menjadi nilai jual tersendiri. Diharapkan akan banyak orang tua yang

tertarik untuk mengirimkan anak-anaknya bersekolah di Sekolah Alam

Cikeas.

B. Tujuan

Program chat show “Mentari” berisikan cerita rakyat dan informasi menarik

tentang berbagai daerah di Indonesia yang tengah dikembangkan ini memiliki

beberapa tujuan, yakni secara edukasi dan ekonomi.

i. Secara edukasi: menjadi sarana informasi bagi anak-anak, khususnya

anak-anak di Sekolah Alam Cikeas, untuk mengenal lebih jauh tentang

cerita rakyat dan budaya-budaya nusantara.

ii. Secara ekonomi: Membentuk citra Sekolah Alam Cikeas sebagai sekolah

yang mengedepankan cara belajar unik dan menarik bagi anak-anak.

Dengan demikian, diharapkan para orang tua akan tertarik menyekolahkan

anak-anaknya di Sekolah Alam Cikeas.

 

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 26: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

14  

BAGIAN 3

PROTOTIPE YANG DIKEMBANGKAN

A. Program yang Diusulkan

Program yang diusulkan adalah sebuah chat show berjudul “Mentari

(Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)”. Program ini berdurasi 10 menit dan

merupakan program edukasi melalui radio yang pertama di Radio Sekolah Alam

Cikeas. Program akan disiarkan pada pagi hari sebelum anak-anak Sekolah Alam

Cikeas memulai pelajaran di kelas, dan disiarkan ulang (re-run) pada waktu

istirahat. “Mentari” akan ditayangkan tiga kali seminggu, yaitu pada hari Senin,

Rabu, dan Jumat pukul 07.15 WIB. Program ini ditujukan untuk siswa di Sekolah

Alam Cikeas (tingkat Sekolah Dasar). Program chat show ini dirancang dengan

konsep informatif sekaligus menghibur.

Gambaran yang lebih lengkap tentang program “Mentari” dan

pertimbangan- pertimbangan atas konsep yang penulis pilih akan dijabarkan

dalam sub bab selanjutnya pada Bagian III ini.

B. Stasiun Radio

Stasiun radio yang menayangkan “Mentari (Mengenal Cerita Rakyat

Indonesia)” adalah Radio Sekolah Alam Cikeas. Radio Sekolah Alam Cikeas

adalah stasiun radio komunitas yang dimiliki oleh Sekolah Alam Cikeas. Stasiun

radio ini biasa disebut “Unit Radio Sekolah Alam Cikeas” oleh pengurus internal

sekolah. Radio ini tidak memiliki gelombang frekuensi. Semua proses produksi

dilakukan secara recorded dan disiarkan (playback) melalui pengeras-pengeras

suara yang tersebar di area Sekolah Alam Cikeas. Ke depannya, semua materi

penyiaran Radio Sekolah Alam Cikeas akan dapat diakses melalui situs resmi

sekolah http://sacikeas.com.

Berikut adalah beberapa alasan dipilihnya Radio Sekolah Alam sebagai

tempat penyiaran program “Mentari”:

1. Radio Sekolah Alam Cikeas adalah stasiun radio yang baru berdiri. Radio

Sekolah Alam Cikeas belum memiliki variasi program yang banyak.

Pembuatan program yang mengedepankan sandiwara cerita rakyat di radio

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 27: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

15  

Universitas Indonesia  

ini menjadi sajian yang segar untuk siswa Sekolah Alam Cikeas. Gagasan

menghadirkan program “Mentari” disambut baik oleh pihak Sekolah Alam

Cikeas.

2. Radio Sekolah Alam Cikeas adalah tempat yang tepat untuk memutarkan

program “Mentari”. Khalayak utama Radio Sekolah Alam Cikeas adalah

siswa Sekolah Alam Cikeas, dengan usia antara 6-12 tahun. Tujuan

pembuatan program “Mentari”, untuk edukasi dan informasi, akan

terpenuhi karena penyiarannya dilakukan tepat sasaran, yakni untuk anak-

anak usia 6-12 tahun.

3. Selain siswa, orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah di Sekolah

Alam Cikeas juga merupakan pendengar Radio Sekolah Alam Cikeas.

Dari hasil riset yang dilakukan, sebanyak 46% siswa Sekolah Alam Cikeas

diantar ke sekolah oleh orang tua. Ketika mengantar anaknya sekolah,

orang tua kerap kali tidak langsung pulang. Mereka datang sebelum bel

sekolah berbunyi dan menunggu di area Sekolah Alam Cikeas sampai

anaknya benar-benar masuk ke kelas. Sembari menunggu kerap kali

sesama orang tua siswa saling bercakap-cakap tentang banyak hal.

Program “Mentari” diharapkan akan terdengar oleh mereka juga sehingga

menimbulkan kesadaran untuk mendongeng pada anak.

C. Khalayak Sasaran

Khalayak utama yang disasar oleh program ini adalah siswa Sekolah Alam

Cikeas. Secondary target audients program “Mentari” adalah orang tua dari siswa

Sekolah Alam Cikeas.

Penjelasan mengenai karakter khalayak utama program “Mentari” akan

dijelaskan lebih rinci:

C.1. Geografis

Geografis berarti membedakan pendengar berdasarkan wilayah tempat

tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu negara, pulau, propinsi, kota, dan

seterusnya (Khasali, 1998, h.78). Mengetahui lokasi geografis khalayak

merupakan sesuatu yang penting karena orang-orang yang tinggal di wilayah

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 28: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

16  

Universitas Indonesia  

berbeda memiliki kebutuhan yang juga berbeda (Wells, Burnett, & Moriarty,

2000, h. 101-102).

Secara geografis, khalayak program “Mentari” adalah anak-anak yang

bersekolah di Sekolah Alam Cikeas. Penyiaran program “Mentari” akan dilakukan

khusus di lingkungan Sekolah Alam Cikeas. Sekolah Alam Cikeas berlokasi di

Komplek Puri Cikeas Jl. Letda Natsir, Nagrak, Gunung Putri, Bogor 16967.

C.2. Demografis

Demografis merupakan simbol statistik dari karakter sosial dan ekonomi

masyarakat, termasuk di dalamnya usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, dan

jumlah anggota keluarga. Dengan mengetahui demografis khalayak maka penulis

akan terbantu untuk merancang program maupun memilh media (Wells, Burnett,

& Moriarty, 2000, h. 96-97).

Program “Mentari” ditargetkan untuk khalayak dengan karakter demografis

seperti berikut:

Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

Usia : 6-12 tahun (usia sekolah dasar).

Pemilihan karakter demografis seperti ini disesuaikan dengan Siswa

Sekolah Alam Cikeas yang saat ini baru menyediakan tingkat pendidikan dari

Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Dasar. Khalayak yang dipilih adalah siswa

tingkat usia sekolah dasar. Anak-anak tingkat sekolah dasar telah memasuki masa

middle childhood yang membuat mereka sudah bisa melakukan moral reasoning

(Papalia, Olds, & Feldman, 2007) atau penilaian moral dan menangkap maksud

dari cerita yang akan diceritakan di “Mentari”. Khalayak ini dipilih sesuai dengan

tujuan utama pembuatan “Mentari”.

C.3. SSE (Status Sosial Ekonomi)

SSE atau Status Sosial Ekonomi akan mempengaruhi selera dan gaya hidup

yang dianut tiap-tiap orang. Karena khalayak yang disasar masih dalam

tanggungan orang tua, yang dilihat adalah pengeluaran orang tua. Khalayak yang

menjadi sasaran program ini adalah mereka yang SSE nya tergolong kelas A dan

B, sesuai dengan target market murid-murid di Sekolah Alam Cikeas.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 29: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

17  

Universitas Indonesia  

C.4. Psikografis

Psikografi adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup (Khasali, 1998).

Secara psikografis khalayak sasaran program “Mentari” adalah anak-anak dengan

semua sifat kekanak-kanakkan yang mereka miliki. Sifat ingin tahu yang tinggi,

ceria, dan aktif, adalah ciri utama anak-anak tersebut. Anak-anak belum memiliki

gaya hidup yang spesifik layaknya orang dewasa.

D. Analisis SWOT

Kekuatan-kekuatan (Strengths)

• Program “Mentari” menceritakan dongeng rakyat melalui insert drama

radio. Berdasarkan hasil riset khalayak, program ini diinginkan oleh siswa

Sekolah Alam Cikeas.

• Program “Mentari” disiarkan pada radio Radio Sekolah Alam Cikeas yang

khalayaknya berbasis anak-anak. Basis khalayak ini mempermudah tujuan

dan manfaat “Mentari” tercapai.

• Program ini berbentuk rekaman (recorded) sehingga dapat diputarkan

berulang kali di waktu-waktu istirahat Sekolah Alam Cikeas.

• Materi program “Mentari” sifatnya timeless sehingga tidak ada masa

kadaluarsa untuk memutarkan program.

Kelemahan-kelemahan (Weaknesses)

• Cerita rakyat seringkali sarat dengan muatan-muatan yang tidak logis,

mistis, atau penuh dengan kekerasan.

• Waktu mengudara program “Mentari” dibatasi oleh jam sekolah dan hari

libur.

Opportunity

• Dikarenakan cerita rakyat sering kali sarat dengan muatan-muatan yang

kurang positif, keberadaan program “Mentari” dapat membantu

mengedukasi anak-anak dalam memahaminya.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 30: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

18  

Universitas Indonesia  

Threat

• Cerita rakyat kurang familiar sehingga harus dikemas semenarik mungkin

agar sesuai dengan selera anak-anak.

E. Posisi dan Diferensiasi Produk

Posisi produk adalah bagaimana reputasi sebuah produk dalam

perbandingannya dengan pesaing di mata konsumen, prospek, dan pemilik modal

(Duncan, 2008, h. 76). Sedangkan yang dimaksud dengan diferensiasi produk

adalah sebuah strategi pemasaran kompetitif yang dirancang untuk menciptakan

perbedaan produk di mata konsumen yang membedakannya dari produk lain

(Wells, Burnett, & Moriarty, 2000, h. 66-67).

Sebagai sebuah paket siaran berbentuk chat show dilengkapi sisipan drama

radio, program “Mentari” adalah program pertama di Sekolah Alam Cikeas yang

memperkenalkan anak-anak kepada cerita rakyat serta informasi-informasi

menarik tentang daerah-daerah di Indonesia. Program “Mentari” hadir dengan

tujuan dan kemasan yang sesuai untuk anak-anak usia 6-12 tahun.

Program “Mentari” memang tidak diproduksi untuk keperluan komersial.

Tujuan pembuatan program ini memang sepenuhnya untuk keperluan penunjang

proses belajar mengajar Sekolah Alam Cikeas. Program ini tentu tidak memiliki

kompetisi layaknya program komersial.

F. Nama dan Judul Program

Judul yang dipilih untuk program chat show ini adalah “Mentari (Mengupas

Cerita Rakyat Indonesia). Judul program menjadi penanda yang mudah

dimengerti dan harus dapat mengembalikan ingatan terhadap edisi sebelumnya

serta memberikan petunjuk terhadapap isi program (McLeish, 2005, h. 172).

Pemilihan nama “Mentari” dilakukan dengan beberapa alasan. Pertama,

“Mentari” adalah akronim dari “MENgupas ceriTA Rakyat Indonesia”. Akronim

ini dipilih agar memberikan efek “catchy” sehingga mudah untuk diingat siswa

Sekolah Alam Cikeas. Penggunaan Bahasa Indonesia dirasa sangat perlu untuk

membawa nuansa nasionalisme Indonesia ke dalam program “Mentari”. Kedua,

asosiasi kata “Mentari” dengan pagi hari sangatlah dekat. Pagi hari adalah waktu

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 31: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

19  

Universitas Indonesia  

penyiaran program ini. Tentu saja, asosiasi ini dapat dimanfaatkan untuk

memperkuat ingatan siswa Sekolah Alam Cikeas

G. Sinopsis

Program “Mentari” ini akan mengangkat satu cerita rakyat dalam setiap

edisi siarannya. Untuk cerita rakyat yang panjang, dan membutuhkan durasi siaran

yang agak lama, maka akan dipotong menjadi beberapa edisi siaran. Selain agar

cerita rakyat tidak disampaikan terburu-buru, hal ini juga bertujuan

membangkitkan rasa penasaran anak-anak yang menjadi khalayak pendengarnya.

Program ini akan dibagi ke dalam tiga segmen. Pada segmen pertama,

program akan dibuka oleh dua orang penyiar bernama “Paman Dodo” dan “Tari”.

Kedua tokoh akan memperbincangkan informasi-informasi tentang sebuah daerah

di Indonesia yang menjadi daerah asal cerita rakyat yang diangkat pada edisi

tersebut. Kemudian kedua narator akan mengantarkan pendengar ke segmen

kedua, yaitu drama radio.

Drama merupakan salah satu unsur yang dapat memberikan variasi.

McLeish (2005) mencontohkan drama yaitu pembacaan kisah serial ataupun buku

dengan gaya dramatized reading. Drama menampilkan beberapa karakter yang

berusaha produser sampaikan: penempatan musik dan pembukaan yang sama,

struktur yang konsisten, penokohan yang familiar, dan juga ciri khas (McLeish,

2005). Drama radio dalam program “Mentari” akan berisikan cerita rakyat dari

daerah Indonesia yang menjadi topik pada edisi tersebut.

Setelah drama radio selesai, maka di segmen ketiga pendengar kembali

dibawa mengikuti perbincangan antara kedua tokoh penyiar “Paman Dodo” dan

“Tari” yang akan menyimpulkan cerita rakyat dalam drama radio. Kesimpulan

akan dilengkapi informasi-informasi untuk membantu pemahaman anak-anak.

H. Waktu Tayang

Penulis memilih untuk meletakkan program “Mentari” yang berdurasi 10

menit pada hari Senin, Rabu, dan Jumat pada pukul 07.15 WIB hingga 07.25

WIB, sebagai program pembuka sebelum masuk sekolah. Penyiaran ulang (re-

run) akan dilakukan pada waktu istirahat sekolah pukul 09.30-09.40 WIB.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 32: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

20  

Universitas Indonesia  

Tabel 3.1

Skema Waktu Penyiaran “Mentari” (dalam 1 Minggu)

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Masuk Sekolah

(07.15-07.25) New 1 Re-run 1 New 2 Re-run 2 New 3 Re-run 3

Istirahat

(09.30-09.45) Re-run 1 Re-run 1 Re-run 2 Re-run 2 Re-run 3 Re-run 3

Pemilihan waktu siar tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan berikut:

• Berdasarkan riset khalayak yang dilakukan terhadap 50 siswa Sekolah Alam

Cikeas, mayoritas mereka tiba di sekolah pukul 07.15 WIB. Program

“Mentari” akan menjadi sajian Radio Sekolah Alam Cikeas ketika mereka

tiba di sekolah sambil menunggu kegiatan sekolah yang dimulai pukul

07.30 WIB.

• Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sella, guru yang bertugas

menggagas Radio Sekolah Alam Cikeas, program Radio Sekolah Alam

Cikeas memang akan disiarkan pada pagi hari.

• Penyiaran ulang pada saat istirahat sekolah dilakukan untuk memenuhi

permintaan siswa Sekolah Alam Cikeas yang pada hasil riset kuesioner

menginginkan program disiarkan di saat istirahat sekolah.

I. Durasi

Program “Mentari” berdurasi 10 menit. Durasi ini dipilih dengan

mempertimbangkan berapa banyak informasi yang ingin disajikan, waktu yang

tersedia sebelum jam sekolah dimulai, juga mempertimbangkan energi dari

program ini untuk menjaga perhatian anak-anak yang akan habis jika program

dibuat terlalu lama.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 33: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

21  

Universitas Indonesia  

Berikut ini adalah format clock program “Mentari”

J. Format Program

Program “Mentari” mengambil format chat show. Di dalamnya terdapat dua

orang penyiar utama yakni “Paman Dodo” dan “Tari”. “Paman Dodo” adalah

sosok paman yang ceria dan gemar bercerita kepada anak-anak. Kegemarannya

bercerita membuatnya menjadi pendongeng yang handal. Anak-anak sangat

menyukai sosok “Paman Dodo” dan sangat menunggu cerita darinya. “Tari”

adalah sosok anak perempuan yang ceria, cerdas, dan memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi membuat “Tari” selalu antusias

mendengar cerita “Paman Dodo”.

Format chat show digunakan agar proses penyampaian informasi mengenai

pengetahuan umum daerah asal cerita rakyat yang diangkat berlangsung lebih

jelas. Sosok “Tari” akan menjadi anak yang akan aktif bertanya mengenai banyak

hal dan “Paman Dodo” akan siap menjawab untuk “Tari”. Tak jarang “Paman

Dodo” yang akan mengetes “Tari” tentang pengetahuannya. Format ini akan

menjadi lebih menarik untuk anak-anak.

Chat show ini juga akan dilengkapi dengan insert dongeng radio. Dongeng

radio akan menjadi sajian utama program “Mentari”. Dongeng radio digunakan

untuk merespon kondisi faktual dimana orang tua jarang menceritakan cerita

rakyat kepada anaknya.

20   10  

120  

390  

60  

Pie  Chart  3.1  Format  Clock  Mentari  

(in  second)  

Station  ID  

Opening  Jingle  

Talk  1  

Dongeng  Radio  

Talk  2  +  Closing  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 34: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

22  

Universitas Indonesia  

K. Konsep Program

Konsep yang dikembangkan adalah sebuah paket siaran yang informatif dan

menghibur. Program akan disajikan dalam bentuk rekaman (recorded) dan

menjadi sebuah paket siaran yang utuh. Untuk mewujudkan konsep tersebut,

penulis telah melakukan riset dan mempelajari tren yang ada saat ini. Konsep

informatif dan menghibur ini tercermin mulai dari pemilihan judul program,

penentuan komposisi isi acara (rubrikasi), pembentukan tokoh, serta pemilihan

bahasa dan gaya penyampaian. Bahasa yang digunakan adalah bahasa percakapan

sehari-hari antara anak-anak dengan orang dewasa. Sapaan yang digunakan untuk

pendengar Radio Sekolah Alam Cikeas adalah “Sahabat Alam”.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, program “Mentari” akan terdiri

dari tiga segmen. Secara garis besar konsep program “Mentari” adalah sebagai

berikut:

• Pemutaran signature tune program “Mentari”.

• Pembukaan program dan pengenalan tema melalui perbincangan antara dua

orang narrator.

• Segmen pertama, dua orang tokoh “Paman Dodo” dan “Tari” akan

berbincang seputar sebuah daerah di Indonesia. Dalam segmen ini

informasi tentang daerah tersebut akan disampaikan secara jenaka dan

interaktif.

• Segmen kedua adalah insert berupa drama radio tentang cerita rakyat dari

daerah yang menjadi tema dalam edisi siaran pada hari itu.

• Segmen ketiga akan kembali ke chat show antara “Paman Dodo” dengan

“Tari”. Pada segmen ini akan ditarik kesimpulan dan nilai-nilai dari cerita

rakyat dalam drama radio. Selain itu, pada segmen ini pula muatan-muatan

yang tidak logis dalam cerita rakyat akan diluruskan.

• Program akan ditutup oleh kedua narrator, yaitu “Paman Dodo” dan “Tari”.

Penulis juga telah menyiapkan daftar cerita rakyat yang akan diangkat

selama kurang lebih 3 bulan mengudara. Urutan ini masih dapat berubah apabila

ada peringatan khusus, atau ada hal-hal lain yang membuat suatu daerah di

Indonesia ingin dibahas.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 35: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

23  

Universitas Indonesia  

Tabel 3.2

Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-1

  Senin   Rabu   Jumat  

Minggu 1 Malin Kundang Asal Muasal

Danau Toba Raja Parakeet

Minggu 2 Pak Lebai Malang Si Lancang Buaya Perompak

Minggu 3 Ular n’Daung Atu Belah Batu Gantung

Minggu 4 Putri Bungsu

Alang

Si Tanduk

Panjang Si Pahit Lidah

Tabel 3.3

Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-2

  Senin   Rabu   Jumat  

Minggu 1 Tangkuban Perahu

(part 1)

Tangkuban Perahu

(part 2) Telaga Warna

Minggu 2 Lutung Kasarung Roro Jonggrang

(part 1)

Roro Jonggrang

(part 2)

Minggu 3 Jaka Tarub Pangeran Katak Bawang Merah

dan Bawang Putih

Minggu 4 Batu Raden Kebo Iwa Dongeng Monyet

dan Katak

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 36: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

24  

Universitas Indonesia  

Tabel 3.4

Cerita-Cerita Rakyat untuk Bulan ke-3

  Senin   Rabu   Jumat  

Minggu 1 La Galigo (part 1) La Galigo (part 2) Legenda Batu

Menangis

Minggu 2 Asal Mula Burung

Roak Si Dungu Putri Tadampalik

Minggu 3 Legenda Empat

Kapitan

Mamle Si Anak

Sakti

Lona Kaka dan

Lona Kara

Minggu 4 Asal Usul Danau

Lipan Tadulako Bulili Putri I Mondarraq

L. Rundown

Tabel 3.5

Rundown Program “Mentari” di Radio Sekolah Alam Cikeas

Edisi Senin, 9 Januari 2012 Pukul 07.15 – 07.25

Structure Running Order Timing

Station ID Station ID 20’’

Opening Jingle Mentari 10’’

Segmen 1 Informasi pengetahuan

umum Sumatera Barat

dan Rendang

2’30’’

Segmen 2 Dongeng Radio “Malin

Kundang”

6’20’’

Closing Kesimpulan Dongeng

dan Closing

40’’

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 37: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

25  

Universitas Indonesia  

M. Kru yang dibutuhkan

Kru produksi yang dibutuhkan untuk merealisasikan program “Mentari” ini

antara lain:

1. Produser, yang memiliki tugas untuk bertanggung jawab atas produk yang

dihasilkan. Selain itu, produser juga berkewajiban untuk menyediakan

produk tepat pada waktunya. Produser juga mengatur alur kerja tim

produksi dan menyediakan semua keperluan tim produksi. Selain itu,

produser juga menjembatani antara tim produksi dengan pihak lain, serta

memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset (Mawardi,

2008).

2. Penulis naskah, yang bertanggung jawab atas penulisan naskah sebagai

bahan produksi atau bahan siaran (Santosa, 2008). Penulis naskah dalam

program “Mentari” terutama menulis naskah untuk drama radio dalam

segmen kedua.

3. Operator produksi, yang tugas dan tanggung jawabnya antara lain membuat

produksi program sesuai perintah produser, memadukan bahan mentah

menjadi sebuah bahan layak siar, serta mengerjakan produksi dalam tempo

yang sesuai dengan keperluan tim produksi lainnya (Mawardi, 2008).

Selain itu, operator produksi juga bertanggung jawab dalam

mengoperasikan peralatan pada saat siaran berlangsung (Wahyudi, 1994)

4. Narrator (2 orang), yang mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain

untuk menyajikan materi siaran kepada para pendengar dengan

membacakan naskah yang telah disiapkan oleh produser dan penulis

naskah, serta membuka dan menutup program “Mentari”.

 

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 38: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

26  

BAGIAN 4 EVALUASI

Banyak cara yang dapat dipilih untuk digunakan oleh produser dalam

mengevaluasi program yang dibuatnya. Beberapa evaluasi yang biasa dilakukan

adalah dengan melihat respon melalui surat penggemar yang masuk, melihat

review dari pengamat tayangan di majalah- majalah, serta melihat apakah acara

kita menjadi bahan perbincangan orang-orang di sekitar kita (Vane & Gross,

2005).

Tahapan evaluasi yang dilakukan untuk program “Mentari” adalah post test,

yaitu evaluasi yang dilakukan setelah program mengudara. Berikut adalah

rancangan evaluasi untuk program “Mentari”.

A. Rencana Evaluasi

Evaluasi atau post test merupakan kegiatan penting untuk dilakukan secara

rutin oleh produser untuk mengetahui kualitas hasil siaran program mereka. Tiap-

tiap program yang dibuat harus jelas keberadaan dan manfaatnya. Evaluasi

program bertujuan memberi gambaran bagaimana respon masyarakat terhadap

program dan bagaimana meningkatkan kualitas program agar dapat lebih baik

lagi. Post test mulai dilakukan setelah satu minggu pertama program “Mentari”

mulai disiarkan di Radio Sekolah Alam Cikeas. Post test dilakukan dengan

maksud mengevaluasi program yang dibuat, apakah telah memenuhi tujuan dan

manfaat yang diharapkan. Selain itu, post test dilakukan untuk mencari masukan

dan saran bagi program agar performanya dapat terus ditingkatkan. Hal ini

berguna untuk menjaga kualitas suatu program, terutama apabila episode

selanjutnya belum melewati proses produksi. Dengan adanya evaluasi, revisi

program bisa dilakukan tanpa mengulang proses produksi.

Ada tiga jenis evaluasi, yaitu Evaluasi Produksi dan Kualitas Program,

Evaluasi Khalayak, dan Evaluasi Biaya (McLeish, 2005, h. 300).

1. Evaluasi Produksi dan Kualitas Program

Evaluasi produksi adalah tahapan evaluasi pertama yang harus diterapkan

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 39: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

27  

Universitas Indonesia  

pada semua bagian dari output program. Pertama, apakah kebutuhan dasar dari

standar operasional dan teknis telah terpenuhi atau tidak. Kedua, apakah tujuan

program sudah dapat tercapai. Ketiga, bagaimana evaluasi profesional dari segi isi

dan bentuk program.

Kualitas program adalah bagian penting yang harus dievaluasi. Meskipun

tiap-tiap program memiliki standar kualitas yang berbeda bagi setiap

pendengarnya, McLeish (2005) memberikan beberapa kriteria profesional untuk

mengevaluasi kualitas program :

a) appropriateness yaitu untuk melihat apakah program sudah dapat

memenuhi kebutuhan pendengar.

b) creativity yaitu untuk melihat unsur kebaruan dan orisinalitas dari program

sebagai bentuk kreativitas yang dapat membangkitkan kesan

menyenangkan dan memberi kejutan.

c) accuracy yaitu untuk melihat apakah fakta-fakta yang ditampilkan sesuai

dan berimbang serta memberikan pendengar kesempatan untuk

menampilkan pandangan yang berbeda dari yang ditunjukkan program.

d) eminence yaitu untuk melihat kesesuaian antara narasumber dengan

program.

e) holistic yaitu untuk melihat sejauh mana program yang dibuat dapat

menyentuh pendengar.

f) tehnical advance yaitu untuk melihat inovasi teknis baik dalam hal proses

produksi maupun cara pendengar berpartisipasi.

g) personal enhancement yaitu untuk mengetahui apakah program yang dibuat

memberi pengaruh kepada pendengar seperti menambah pengetahuan,

memperkaya pengalaman, memberi hiburan maupun tantangan.

h) personal rapport yaitu digunakan untuk melihat kedekatan antara

pendengar dengan pembuat program (McLeish, 2005, h. 300-301).

Tahapan-tahapan evaluasi ini penting dilakukan untuk mengembangkan kualitas

program, sekaligus stasiun radio secara keseluruhan.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 40: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

28  

Universitas Indonesia  

2. Evaluasi Khalayak

Evaluasi khalayak memiliki tujuan mengetahui seberapa banyak pendengar

suatu program ataupun stasiun radio, selain itu sekaligus untuk mengetahui

seberapa besar respons pendengar terhadap program tersebut. Metode yang

digunakan adalah membuat kelompok evaluasi (Focus Group Discussion).

3. Evaluasi Biaya

Evaluasi biaya tidak hanya dilakukan untuk mengevaluasi perencanaan

biaya, akan tetapi juga untuk mengevaluasi keseluruhan biaya manajemen dan

pengeluaran lainnya. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan

evaluasi biaya adalah dengan membandingkan biaya produksi, pendapatan

program maupun pendapatan keseluruhan yang didapatkan oleh stasiun radio.

A.1 Metode Evaluasi

Evaluasi Produksi dan Kualitas Program dapat dilakukan bersamaan dengan

Evaluasi Khalayak. Metode yang digunakan adalah dengan mengadakan FGD.

Evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara memperhatikan jumlah surat yang

masuk di kotak saran yang tersedia di kelas-kelas. Pemeriksaan kotak saran dapat

dilakukan secara rutin setiap minggu selama tiga bulan program “Mentari”

mengudara. Dari respon balik tersebut dapat dilihat apakah pendengar sungguh

menerima dan mengikuti program “Mentari” atau tidak.

Selain evaluasi oleh pendengar, Evaluasi Produksi dan Kualitas Program

juga dapat dilakukan oleh tim produksi setelah program dibuat dan disiarkan.

Evaluasi dilakukan dengan menyelenggarakan FGD saat rapat produksi.

Evaluasi Biaya dapat dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya

produksi “Mentari” dengan realisasi pengeluaran dana pada proses produksi.

A.2 Waktu Evaluasi

Evaluasi Produksi dan Kualitas Program dilakukan bersamaan dengan

Evaluasi Khalayak yaitu tiga bulan setelah program disiarkan dengan cara FGD.

Sedangkan monitoring respons pendengar melalui kotak saran yang tersedia di

ruang-ruang kelas dilakukan setelah program “Mentari” telah mengudara selama

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 41: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

29  

Universitas Indonesia  

satu minggu.

Tim produksi juga melakukan Evaluasi Produksi dan Kualitas Program

secara berkala setiap seminggu sekali setelah program “Mentari” disiarkan.

Sedangkan untuk Evaluasi Biaya dilakukan sebulan sekali berdasarkan laporan

keuangan Radio Sekolah Alam Cikeas.

A.3 Materi Evaluasi

Materi evaluasi untuk khalayak pendengar akan menyangkut aspek-aspek

yang berkaitan dengan produksi dan kualitas program yaitu aspek artistik (kualitas

suara, gaya penyampaian informasi, pemilihan lagu serta musik latar) dan aspek

materi (topik yang diangkat, narasumber, dan rubrikasi). Selain itu materi evaluasi

juga akan menilai seberapa jauh program “Mentari” memberi pengaruh terhadap

pendengarnya.

Tim produksi akan mengevaluasi dua hal, yaitu:

1. Evaluasi kerjasama tim:

Evaluasi kerjasama tim dilakukan dengan melakukan review proses

pembuatan program yang dilakukan dengan melihat efektivitas dan

efisiensi kerja.

2. Mengevaluasi kualitas program:

• Aspek artistik, yaitu kualitas suara, gaya penyampaian informasi

(bahasa dan cara bicara), serta pemilihan lagu dan musik latar.

• Aspek materi yaitu topik yang diangkat, narasumber, dan rubrikasi.

A.4 Instrumen Evaluasi

Instrumen evaluasi yang digunakan untuk melakukan Evaluasi Produksi dan

Kualitas Program adalah daftar pertanyaan untuk diajukan pada saat FGD, baik

yang dilakukan oleh tim produksi maupun yang dilakukan dengan pendengar.

Sedangkan untuk Evaluasi Biaya, instrumen yang digunakan adalah data-

data biaya produksi program “Mentari”, dikomparasikan dengan rencana

anggaran proses produksi program “Mentari”.

 

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 42: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

 

30  

BAGIAN 5

ANGGARAN

A. Anggaran Pembuatan Prototipe

Tabel 5.1

Anggaran Biaya Produksi Prototipe

Dummy Chat Show “Mentari” Durasi 10 menit

Pengeluaran Nominal

Biaya pembuatan chat show:

Honor penulis naskah Rp 20,000,- Honor narator Rp 20,000,-

Honor pemeran Rp 10,000,- @ 3 orang Rp 30,000,- Honor operator Rp 10,000,-

Rp 80,000,-

Maintenance 10% Rp 8,000,-

TOTAL Rp 88,000,-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 43: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

31  

Universitas Indonesia

B.  Rencana Anggaran Pembuatan Program

Tabel 5. 2

Rencana Anggaran Biaya Produksi Per Edisi

Program “Mentari”

di Radio Sekolah Alam Cikeas

Pengeluaran Nominal

Honor produser Rp 20,000,- Biaya pembuatan chat show:

Honor penulis naskah Rp 10,000,-

Honor penyiar Rp 20,000,- @ 2 orang Rp 40,000,- Honor pemeran drama radio Rp 10,000,- @ 3 orang Rp 30,000,-

Honor operator Rp 10,000,-

Rp 110,000,-

Maintenance 10% Rp 11,000,- TOTAL Rp 121,000,-

Total biaya produksi “Mentari” selama 1 musim

= (total biaya produksi program x 3 hari per minggu x 3 bulan)

= Rp. 121.000- x 3 x 12

= Rp. 4,356,000,-

C. Prakiraan Pendapatan

Radio Sekolah Alam Cikeas adalah sebuah radio yang dimiliki oleh Sekolah

Alam Cikeas, oleh karenanya tidak komersial. Program yang dibuat semata-mata

untuk kepentingan edukasi di sekolah tersebut. Pendanaan Radio Sekolah Alam

Cikeas sepenuh dibiayai oleh Sekolah Alam Cikeas. Radio ini tidak membuka

peluang untuk para pengiklan.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 44: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

32  

Universitas Indonesia  

D. Rencana Anggaran Evaluasi

Tabel 5. 3

Rencana Anggaran Evaluasi Program “Mentari” di Radio Sekolah Alam Cikeas

Pengeluaran Nominal

Evaluasi produksi dan kualitas program yang dilakukan

bersamaan dengan evaluasi khalayak

Bingkisan untuk responden FGD Rp 10,000,- @ 10 0rang Rp100,000,-

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 45: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

 

Universitas Indonesia  

33  

DAFTAR REFERENSI

BUKU Brown, H. Douglas. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta:

Pearson Education, Inc, 2008. Bunanta, Murti. Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Kelompok

Pencinta Bacaan Anak, 2008. Davis, Alison. Storytelling in the Classroom. London: Paul Chapman Publishers,

2007. Eades, Jennifer M. Fox. Classroom Tales. London: Jessica Kingsley Publishers,

2006. Hidayat, Kidh. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Surabaya: CV. Pustaka

Agung Harapan, 2002. Khasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1998. Kumar, R. Research Methodology: A step-by-step Guide For Beginners. London:

Sage Publication, 1999. Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS,

2004. McLeish, Robert. Radio Production (5th ed). Great Britain: Focal Press, 1999.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D., Human Development (10th ed.). New York: McGraw-Hill, 2007.

Trelease, Jim. Read-Aloud Handbook. Jakarta: Hikmah, 2008. Wells, W., Burnett, J., & Moriarty, S., Advertising Principles & Practices (5th

ed.). London: Prentice-Hall International, 2000.

Wahyudi, J.B. Dasar- Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994.

ARTIKEL & SITUS WEB Mawardi, D. (2008, September 18). Produksi Siaran Radio Sebelum Mid. Dipetik

November 18, 2009, dari Wordpress: http://www.dodimawardi.wordpress.com

Santosa, A. (2008, February 27). Membangun News Room. Dipetik November 18, 2009, dari Radio Clinic: http://www.radioclinic.com/2008/02/27.membangun- news-room/#more-111

http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4279

http://sacikeas.com

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 46: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

34  

Universitas Indonesia  

TKA

Angguni, Giasinta. (2009). Usulan Pembuatan Program Airmagazine ‘OUPS’. Depok: FISIP UI

Wilmar, Randy. (2010). Prototype Program Airmagazine Radio INTRAX (Informasi Trax). Depok: FISIP UI

 

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 47: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 1: Prototipe yang Diproduksi

Terms of References Mentari

Judul Program : Mentari (Mengenal Cerita Rakyat Indonesia)

Waktu Siar : Senin, 9 Januari 2012 pukul 07.15-07.25 WIB

Target audience : Usia 6-12 tahun, Pria dan Wanita, SSE A dan B, Siswa

Sekolah Alam Cikeas.

Narator : Christian Maxius Dotulong dan Griya Ratri Putri

Background : Mentari adalah program chat show yang dilengkapi

dengan sebuah insert dongeng radio. Program ini dipandu

oleh Paman Dodo dan Adik Tari yang akan berbincang-

bincang tentang cerita rakyat Indonesia, hal-hal unik terkait

daerah asal cerita rakyat tersebut, dan Paman Dodo akan

mendongeng untuk pendengar Radio Sekolah Alam Cikeas.

Di akhir program, Paman Dodo akan memberikan pesan

moral bagi pendengar, serta klarifikasi apabila ada

kejanggalan-kejanggalan yang dikhawatirkan berbahaya

untuk anak-anak.

Tujuan : 1. Penunjang sarana edukasi Sekolah Alam Cikeas dalam

memberikan pengetahuan tentang kekayaan budaya

lokal Indonesia.

2. Mempopulerkan kembali cerita-cerita rakyat Indonesia

kepada anak-anak, khususnya siswa Sekolah Alam

Cikeas.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 48: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 1: Prototipe yang Diproduksi (Lanjutan)

Production Copy Dummy InTrax

Durasi : 10 menit

Date : 9 Januari 2012

Working Title : Mentari 9 Januari 2012

Producer : Christian Maxius Dotulong

Writer : Griya Ratri Putri

Narator : Paman Dodo (Christian Maxius Dotulong) / Adik Tari

(Griya Ratri Putri)

Production Copy

Station ID Radio Sekolah Alam Cikeas Opening Tune BEDS – Narator (Paman Dodo dan Tari)

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

SELAMAT PAGI SAHABAT ALAM!// SELAMAT PAGI TEMAN-TEMAN// SELAMAT PAGI DEK TARI// SELAMAT PAGI PAMAN DODO// APA KABAR?// BAIK / PAMAN DODO SENDIRI?// PAMAN DODO SELALU SEHAT// DEK TARI/ KALI INI KITA PERTAMA KALINYA BERTEMU DENGAN SAHABAT ALAM DALAM MENTARI/ MENGENAL CERITA RAKYAT INDONESIA// DEK TARI/ SENANG SEKALI PAMAN PUNYA DEK TARI DISINI// KENAPA EMANG PAMAN?//

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 49: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

JADI KALO MISALNYA PAMAN KESEPIAN/ DEK TARI NEMENIN PAMAN DISINI// PASTINYA DONG PAMAN// IYAA// DEK TARI/ PAMAN MAU CERITA HARI INI// PAMAN MAU CERITA APA SIH?// PAMAN MAU CERITA TENTANG SEORANG ANAK DARI NEGERI MINANG KABAU// HEMM/ NEGERI MINANG KABAU?// BERARTI PAMAN BAKAL CERITA TENTANG SUMATERA BARAT YA?// PAMAN BAKAL CERITA TENTANG SUMATERA BARAT!// PAMAN AKAN CERITA TENTANG MALIN KUNDANG// MALIN KUNDANG?// MALING MAKSUD PAMAN?// BUKAAAN!// NAMANYA BUKAN MALING/ TAPI MALIN KUNDANG// OOO MALIN KUNDANG// EMANG DIA KENAPA SIH PAMAN?// DIA ITU ANAK DURHAKA/ ANAK YANG NAKAL/ DAN TIDAK BOLEH DICONTOH SAMA SAHABAT ALAM SEMUANYA// KAYA APA YA KIRA KIRA?// SEBELUM PAMAN CERITA/ PAMAN MAU NANYA DULU KE DEK TARI// DEK TARI TAU GA IBU KOTA SUMATERA BARAT APA?// TAU DOONG// PADANG KAN?!// KALO RUMAH ADATNYA? RUMAH GADANG!// KALO TARIAN KHASNYA?//

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 50: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Tari

Paman Dodo

Tari Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo

BEDS – Narator (Paman Dodo dan Tari)

Paman Dodo

TARI PIRING!// KALO MAKANAN KHASNYA?// NASI PADAAANG!// BUKAAANNN/ ITU RENDANGG// KAN BISA KAN NASI PADANG PAKE RENDANG// DEK TARI PINTER NIH// HAHA// NAH SEBELUM KITA CERITA CERITA/ PAMAN PUNYA FAKTA UNIK MENGENAI RENDANG// RENDANG ITU DINOBATKAN MENJADI SALAH SATU MAKANAN TERENAK DI DUNIA// YANG BENER PAMAN?// YA IYA/ BUKTINYA KAMU KALAU BELI NASI PADANG PASTI PAKE RENDANG// IYAA/ ITU MAKANAN KESUKAAN AKU // IYA BENER/ RENDANG DIAKUI SAMA INTERNASIONAL KALO INDONESIA MEMPUNYAI MAKANAN TERENAK/ YAKNI RENDANG DARI SUMATERA BARAT// WAH MEMBANGGAKAN SEKALI YA// NAH SUDAH LAPER?// JANGAN LAPER / KITA DENGERIN DULU CERITANYA// KITA DENGER CERITA SI MALIN KUNDANG!//

Drama Radio "Malin Kundang” NAH SAHABAT ALAM ITU DIA TADI CERITA SI MALIN KUNDANG/ ANAK DURHAKA DARI

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 51: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Tari

Paman Dodo

Tari

Paman Dodo Beds fade out – Closing tune

SUMATERA BARAT// GIMANA DEK TARI CERITANYA?// DUH SEREM BANGET YA PAMAN// MALIN KUNDANG DIKUTUK JADI BATU// SETELAH DENGER CERITA INI AKU GAK MAU LAGI MARAH MARAH SAMA IBU AKU/ AKU MAU PATUH SAMA MEREKA// DEK TARI YANG PASTI GAK BOLEH BOHONG SAMA ORANG TUA// KALO BOHONG NANTI?// JADI BATU!// GAK LAH/ ITU CUMA CERITA RAKYAT AJA/ CERITA RAKYAT ITU CERITA YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT// SEKIAN SAHABAT ALAM/ CERITA DARI PAMAN DODO DAN.. TARII.. KITA KETEMU DI CERITA SELANJUTNYA! DADAAAHHHH...

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 52: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 2: Instrumen Pre-Test

Daftar Pertanyaan Unit Radio Sekolah Alam Cikeas

Halo teman-teman semua! Unit Radio Sekolah Alam Cikeas akan mengadakan

program siaran yang baru untuk kita semua. Untuk itu, kita perlu partisipasi

teman-teman semua untuk menjawab beberapa pertanyaan. Cukup berikan tanda

silang di jawaban yang menurut kamu benar. Dijawab dengan jujur ya teman-

teman. Selamat menjawab!

Kelas : Jenis Kelamin :

1. Jam berapa kamu sampai di sekolah? a. 06.45 b. 07.00 c. 07.15

2. Siapa yang mengantar kamu ke sekolah?

a. Orang tua b. Supir c. Jemputan

3. Apakah kamu sering mendengar cerita-cerita rakyat Indonesia?

a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah

4. Sebutkan sebuah cerita rakyat Indonesia yang kamu ketahui

5. Apakah orang tua kamu pernah menceritakan cerita-cerita rakyat Indonesia di rumah?

a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah

6. Apakah kamu suka kalau ada yang menceritakan cerita-cerita rakyat

Indonesia ke kamu? a. Suka b. Tidak suka

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 53: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

7. Apakah kamu mau mendengar cerita rakyat Indonesia di Radio Sekolah

Alam Cikeas? a. Mau b. Tidak mau

8. Kapan kamu ingin mendengar cerita rakyat Indonesia tersebut?

a. Sebelum bel pagi sekolah b. Pada saat istirahat sekolah c. Sebelum bel pagi sekolah dan pada saat istirahat sekolah.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 54: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 3: Hasil Riset Pasar/Khalayak Hasil Pre-Test Program Mentari Jumlah responden : 50 orang, 31 laki-laki dan 19 perempuan, siswa Sekolah

Dasar kelas 4 – 6 Sekolah Alam Cikeas.

26%  

26%  

48%  

1.  Jam  berapa  kamu  sampai  di  sekolah?  

6:45  

7:00  

7:15  

46%  

28%  

26%  

2.  Siapa  yang  mengantar  kamu  ke  sekolah?  

Orang  tua  

Supir  

Jemputan  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 55: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

36%  

58%  

6%  

3.  Apakah  kamu  sering  mendengar  cerita-­‐cerita  rakyat  Indonesia?  

Sering  

Jarang  

Tidak  Pernah  

80%  

6%  

4%   4%  6%  

4.  Sebutkan  sebuah  cerita  rakyat  Indonesia  yang  kamu  ketahui!  

Malin  Kundang  Roro  Jonggrang  Tangkuban  Perahu  dan  lain  lain  

12%  

68%  

20%  

5.  Apakah  orang  tua  kamu  pernah  menceritakan  cerita-­‐cerita  rakyat  Indonesia  di  rumah?  

Sering  

Jarang  

Tidak  Pernah  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 56: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

94%  

6%  

6.  Apakah  kamu  suka  kalau  ada  yang  meneritakan  cerita-­‐cerita  rakyat  Indonesia  ke  kamu?  

Suka  

Tidak  Suka  

92%  

8%  

7.  Apakah  kamu  mau  mendengar  cerita  rakyat  Indonesia  di  Radio  Sekolah  Alam  Cikeas?  

Mau  

Tidak  Mau  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 57: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

6%  

74%  

20%  

8.  Kapan  kamu  mau  ingin  mendengar  cerita  rakyat  Indonesia  tersebut?  

Sebelum  bel  pagi  sekolah  

Pada  saat  istirahat  sekolah  

Sebelum  bel  pagi  sekolah  dan  pada  saat  istirahat  sekolah  

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 58: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 3: Hasil Riset Pasar/Khalayak (lanjutan)

Transkrip Wawancara Guru Pembimbing Radio Sekolah Alam Cikeas

Nama : Sella

Waktu : Jumat, 10 Desember 2011, 12.30 WIB

Christian (C) : Siang Bu Sella, akhirnya ketemu juga. Aku mau nanya-nanya

tentang unit radio nih.

Sella (S) : Halo Tian, iya akhirnya ketemu juga. Boleh-boleh, mau nanya apa

ya?

C : Langsung aja ya Bu.

S : Boleh..

C : Bu, tujuan sebenarnya pembuatan Radio Sekolah Alam itu apa

ya?

S : Yang paling utama sih, radio ini dibuat untuk menunjang proses

belajar dan mengajar di Sekolah Alam Cikeas. Radio bisa kita

manfaatin untuk menyampaikan materi ajar yang sudah disusun

sama tim pengajar. Kita sudah mulai nyusun-nyusun juga kira-kira

materi apa yang bisa dimasukkan ke dalam radio.

C : Materi apa yang udah mulai disiapin itu, Bu?

S : Kita ada beberapa materi yang coba digodok. Ada materi siaran

radio yang isinya pesan-pesan hijau. Maksudnya, ada beberapa

pesan yang terkait keselamatan lingkungan dan melestarikan alam.

C : Oooh, sesuai dengan prinsip Sekolah Alam ya, Bu? Hehe.

S : Hehe, iya, bener banget Tian. Itu bisa dibuat menarik untuk anak-

anak kalau diberikan melalui Radio Sekolah Alam. Ini kan jadi

sesuatu yang baru untuk anak-anak, dan mereka pasti suka. Selain

pesan hijau, kita juga siapkan ajang pementasan musik dan puisi

yang semuanya diproduksi oleh anak-anak. Jadi, mereka bisa

denger temannya baca puisi dan nyanyi melalui radio nantinya.

Ada juga kita coba pikirin diari Sekolah Alam Cikeas. Diari ini

semacam catatan kesan dan pesan siswa Sekolah Alam Cikeas.

Nanti semua yang dengerin jadi bisa tahu, termasuk orang tua kalau

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 59: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

ada yang dengerin.

C : Wah, banyak juga programnya, Bu. Itu sudah ada yang

direalisasiin belum?

S : Nah, itu kita belum ngejalanin programnya. Hehe. Kita agak

kekurangan tenaga dan masih perlu ada pelatihan untuk guru-guru

dan siswa untuk mengerti radio.

C : Oooh, gitu, Bu. Kalau misalnya kita bikin program dongeng radio

untuk di Radio Sekolah Alam, gimana Bu?

S : Wah, itu ide bagus. Kita belum punya program seperti itu. Kita

juga pengen bikin program seperti itu. Cuma karena keterbatasan

itu jadinya belum bisa direalisasikan.

C : Kalo misalnya ada yang bantuin bisa dong, Bu? Hehe.

S : Bisa banget, Tian. Kalo misalnya mau bantuin boleh. Hehe.

C : Iya, Bu. Aku rencananya pengen bikin dongeng radio untuk di

Radio Sekolah Alam Cikeas.

S : Bagus itu, Tian! Saya support banget. Hehe. Program radio itu

bagus juga buat anak-anak tertarik dengan cerita rakyat. Bisa juga

untuk ningkatin minat baca anak.

C : Iya, Bu! Saya kepikiran itu juga. Bisa banyak manfaat buat anak-

anak dan sekolah.

S : Bener banget, Tian. Itu juga salah satu tujuan radio ini dibentuk.

Kita pengen market in dan market out nilai-nilai Sekolah Alam

Cikeas. Market in maksudnya menanamkan nilai-nilai yang dibawa

Sekolah Alam Cikeas ke lingkungan internal, siswa, guru, dan

orang tua. Kalau market out, radio bisa jadi nilai jual sekolah untuk

mencari siswa baru. Selain itu, kalau ada acara-acara di luar,

misalnya festival-festival yang sekolah kita ikutan, siaran Radio

Sekolah Alam akan kita putar. Buat promosi kita juga.

C : Ooh gitu, Bu! Radionya bisa jadi jualan juga ya? Hehe.

S : Iya, Tian!

C : Hemm, oke deh, Bu! Kayanya segitu dulu, Saya mau lanjut ke

kampus dulu nih. Hehe. Info nya udah banyak banget dan bisa saya

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 60: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

masukkin ke tugas akhir saya.

S : Oke Tian! Sukses ya.

C : Makasih Bu.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 61: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 3: Hasil Riset Pasar/Khalayak (lanjutan) Transkrip Wawancara dengan mantan pendongeng dan script writer Female

Radio.

Nama : Ganjar Ramadhan (Paman Ganjar)

Waktu : Sabtu, 11 Desember 2011, 19.30 WIB

Christian (C) : Malam Paman Ganjar! Makasih nih sudah mau wawancara dikit

dengan aku.

Ganjar (G) : Malam, Tian! Haha. Iya sama-sama, Aku bisa bantu apa?

C : Gini nih, aku pengen bikin program dongeng radio untuk salah

satu radio sekolah. Nah, aku pengen minta pendapat ahli nih. Hehe.

Kan Paman Ganjar udah pengalaman bikin program dongeng radio.

G : Oalaahh. Haha. Gak ahli-ahli bangetlah. Tapi boleh, aku coba

bantuin deh. Apa aja yang mau ditanyain?

C : Jadi gini paman, pertanyaan pertama aku mendasar banget nih.

Penting gak sih ada program dongeng radio untuk anak-anak

sekolah?

G : Oke, sebelumnya harus diliat dulu, radio itu ada dua fungsinya

yang penting. Pertama, radio adalah agent of change. Kedua, radio

juga adalah sebuah institusi bisnis. Nah, kalo kita lihat dari sisi

bisnis, peluangnya itu terbuka luas. Kita tahu, saat ini Indonesia

dihuni oleh penduduk dengan usia produktif. Mereka ini

menghasilkan keluarga-keluarga muda yang punya anak-anak.

Jumlahnya gak sedikit, ada banyak yang seperti ini. Nah, ini bisa

jadi market kita. Peluang booming program yang berkaitan dengan

penduduk keluarga muda itu sangat besar. Yang terpenting, kue

iklan itu bisa dibagi-bagi untuk stasiun radio.

C : Ooh, jadi kalo dari sisi bisnis, sebenernya bagus ya?

G : Iya! Bener banget. Apalagi ke depannya kondisi seperti ini masih

akan berlanjut terus. Kalo gak salah sih, sampai tahun 2030

diprediksikan kondisi ini masih akan terjadi. Kebayang sih

persaingan konten-konten untuk segmen keluarga muda itu akan

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 62: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

terus ada.

C : Iya juga sih ya. Tapi kalo dari sisi yang agent of change itu

gimana? Penting gak nih ada program dongeng radio?

G : Nah, yang harus diingat adalah, parenting itu gak ada sekolahnya.

Konten-konten seperti dongeng radio ini adalah sarana untuk orang

tua belajar mengenai parenting. Jadi, manfaat program-program

seperti ini juga besar untuk orang tua. Ini jadi kesempatan buat

radio dalam menyebarkan pesan-pesan positif serta informasi baik,

terutama buat keluarga. Perlu banget ada program-program seperti

dongeng radio. Justru, kalo gak ada, kesempatan kita untuk buat

program-program atau bahkan radio seperti itu. Hehe.

C : Haha. Iya juga sih. Kalau misalnya kita buat seperti itu tuh, kira-

kira apa saja yang kita butuhin nih?

G : Untuk radio sekolah?

C : Iya, kalau misalnya kita mau bikin radio sekolah, kira-kira apa

saja yang harus kita persiapin?

G : Hemm, menurut aku sih, yang paling penting harus dipastiin radio

sekolah itu sifatnya partisipatif dengan semua siswa. Jadi, program

itu benar-benar melibatkan semua siswa. Mulai dari produksi

sampe akhirnya diputar dan didengar oleh siswa. Jangan sampe

radio itu malah jadi kaya corong nya kepala sekolah. Hehe.

C : Haha, iya juga.

G : Iya bener, itu penting banget. Hehe. Yang juga harus dipastiin lagi

itu adalah tujuannya. Radio sekolah ini harus benar-benar

membawa tujuan yang baik. Jangan sampai tujuannya gak jelas dan

malah ngerepotin sekolah. Harus diingat juga, kan kamu mau

bikinnya untuk sekolah dasar ya?

C : Iya bener, tingkatan SD.

G : Nah, iya. Kalau anak usia segitu, yang penting juga adalah

bimbingan. Baik itu dari guru, atau pun pembimbing radionya. Jadi

ada yang mengarahkan anak-anak itu. Itu aja sih.

C : Hoo, baiklah paman. Kayanya itu aja yang pengen aku tanyain.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 63: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Banyak dapat insight nih. Haha.

G : Hahaa. Iya Tian. Mudah-mudahan membantu. Sorry gak bisa

lama-lama ya.

C : Sip paman. Gak masalah. Makasih banyak ya!

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 64: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 4: Instrumen Evaluasi

Instrumen Focus Group Disscussion Evaluasi Khalayak Mentari

Preferensi dan Frekuensi Mendengarkan Program Mentari

1. Bagaimana pendapat kalian mengenai program Mentari ?

2. Seberapa sering kalian mendengarkan program Mentari ?

3. Apakah kalian mendengarkan keseluruhan program Mentari ?

Materi Siaran Mentari

4. Apakah yang paling kalian ingat dari program Mentari ?

5. Apakah program Mentari memberikan pengetahuan baru kepada kalian,

khususnya cerita daerah?

6. Apakah cerita yang diangkat menarik untuk kalian?

7. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran Mentari ?

8. Bagaimana kualitas suara dongeng radio di dalam Mentari ?

Variasi Program

9. Apakah program Mentari sesuai dengan harapan kalian? Mengapa?

10. Apa yang paling kalian sukai dari program Mentari?

11. Apa yang paling kalian tidak sukai dari program Mentari?

12. Apakah waktu siar Mentari sudah sesuai menurut kalian? Jika tidak, mengapa

dan kapankah waktu siar yang sesuai?

13. Apa kegunaan program Mentari bagi kalian?

14. Apakah penyiar segmen dalam program Mentari sesuai dengan program

tersebut? Mengapa ?

15. Bagaimana pendapat kalian mengenai pendongeng radio di dalam Mentari?

Saran dan Rekomendasi

16. Menurut kalian apa yang perlu ditambah atau dikurangi agar program Mentari

menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kalian ?

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 65: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (lanjutan)

Instrumen Evaluasi Produksi dan Kualitas Program Daftar Pertanyaan

untuk FGD dengan tim produksi

Kerjasama tim produksi

1. Bagaimana pembagian tugas tim produksi berdasarkan job description ?

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi Mentari setiap edisi ?

3. Apa kendala yang dihadapi saat memproduksi Mentari ?

4. Bagaimana koordinasi antara setiap anggota tim produksi ?

Kualitas program

5. Bagaimana dengan kualitas dongeng dalam Mentari menurut Anda ? Apakah

sudah mewakili cerita yang diangkat?

6. Apakah cerita yang dibawakan sudah sesuai dengan kebutuhan khalayak?

7. Bagaimana dengan kualitas suara penyiaran Mentari?

8. Bagaimana dengan kualitas suara dongeng radio di dalam Mentari?

9. Apakah penyiar Mentari sesuai dengan program tersebut? Mengapa?

10. Apakah cara penyampaian dongeng dalam Mentari sudah sesuai dengan

program tersebut?

11. Bagaimana pendapat kalian mengenai penyiar program Mentari secara

keseluruhan?

Saran dan Rekomendasi

12. Menurut kalian apa yang perlu ditambah atau dikurangi agar program Mentari

menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kalian ?

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 66: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 4: Instrumen Evaluasi (lanjutan)

Instrumen Evaluasi Biaya

Nama Program:

Waktu Siar:

Biaya Produksi Bulan:

Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 67: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Lampiran 5: Profil Radio

Profil Radio Sekolah Alam Cikeas

Radio Sekolah Alam Cikeas adalah radio yang dimiliki oleh Sekolah Alam

Cikeas. Radio ini sedang dalam proses penggagasan realisasi. Sistem kelola radio

ini dikerjakan bersama oleh guru dan siswa. Sistem kerja radio ini untuk

sementara belum berupa live show. Materi siaran radio yang diproduksi akan

direkam dan diperdengarkan pada saat waktu-waktu istirahat sekolah.

Waktu playback pertama adalah pukul 07.00 WIB, setengah jam sebelum

lonceng masuk sekolah. Waktu playback kedua adalah pukul 09.30 WIB, pada

saat istirahat pelajaran. Selama istirahat berlangsung, siaran Radio SA Cikeas

akan running melalui instalasi speaker-speaker yang terpasang di sekitar lokasi

sekolah. Semua materi produksi Radio SA Cikeas akan dipersiapkan oleh para

siswa, dibantu dengan teknisi produksi dan guru pendamping.

Berikut adalah profil SA Cikeas (diambil dari www.sacikeas.com)

SA Cikeas merupakan sekolah dengan kurikulum yang berbeda dari

sekolah konvensional. SA Cikeas mengambil konsep sekolah alam dengan

pendekatan memberikan pengalaman berbeda kepada siswa-siswi dalam proses

belajar-mengajarnya. Konsep pengajaran yang dilakukan SA Cikeas berbeda

dengan sekolah lainnya. Proses belajar-mengajar tidak dilakukan di bangunan

kelas, namun dilakukan di saung-saung yang terbuka. Sekolah lebih banyak

memberikan pengalaman praktikum kepada siswa. Pengajaran teoritis tidak

sebanyak yang dilakukan oleh-oleh sekolah konvensional. Sekolah sangat

mengedepankan sifat alami anak yang gemar bermain di dalam proses

pendidikannya. Proses pendidikan dilakukan secara lebih menyenangkan dan

atraktif bagi siswa.

Profil

Sekolah Alam Cikeas diselenggarakan dibawah payung hukum Yayasan

Kepedulian Puri Cikeas, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang

sosial, pendidikan dan kemanusiaan.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 68: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

Yayasan Puri Cikeas dipimpin oleh :

Drs. Suratto Siswodihardjo (Ketua Umum)

Ir Eri Purnomohadi (Sekretaris Jendral)

Ir. Hendra Utama Tahir (Ketua Bidang Pendidikan).

Manajemen Sekolah Alam dibagi menjadi dua, yaitu :

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terdiri dari Kepala Sekolah, fasilitator

kelas, fasilitator IT, fasilitator Audio Visual, fasilitator Greenlab, fasilitator

perpustakaan, dan fasilitator Agama.

Operasional

Tim operasional dibentuk sebagai penunjang KBM, dengan penekanan pada

pengelolaan fasilitas yang terdapat di Sekolah Alam Cikeas agar berfungsi

optimal.

Visi Misi

Menjadi Sekolah Terdepan yang Mencetak Generasi Pemimpin Berkarakter.

Membangun Sistem Pendidikan Berbasis Alam dengan Kualitas Pembelajaran

Berstandar Internasional Sekaligus Melakukan Konservasi Alam di Lingkungan

Sekitarnya.

Menyelenggarakan Pendidikan Yang Membangun Manusia yang Berpengetahuan,

Berbadan Sehat, dan Berakhlak atau Berbudi Pekerti Luhur.

Mengembangkan Pendidikan Berkualitas yang Dapat Dinikmati oleh Masyarakat

Umum di Berbagai Daerah.

Kurikulum

Mengacu standar kompetensi yang ditetapkan Depdiknas dan menjadikan alam

sebagai media belajar dalam rangka pembentukan karakter anak.

Kurikulum ini diintregasikan dengan pengalaman yang distrukturkan yang didapat

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012

Page 69: S-Christian Maxius Dotulong.pdf

siswa di alam melalui metode Spider Web.

Kurikulum Sekolah Alam Cikeas terintregrasi dalam :

1. Kurikulum akhlak, melalui konsep tauladan pengembangan EQ (Emotional

Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) yang diimplementasikan secara

praktis.

2. Kurikulum Sains, disusun secara holistik menggunakan spider web agar logika

ilmiah siswa berkembang secara integral. Sehingga mampu atau terbiasa

mengamati fenomena alam, mencatat data, melakukan eksperimen, dan

membentuk sebuah teori.

Kurikulum Leadership, kegiatan utama berupa Outbond mental education untuk

membentuk karakter anak yang memuncak pada kepemimpinan dengan

mengembangkan nilai-nilai adil, amanah, musyawarah, kerjasama, melindungi,

mengayomi, membela kaum tertindas dan menjaga keseimbangan alam

semesta.gai penunjang KBM, dengan penekanan pada pengelolaan fasilitas yang

terdapat di Sekolah Alam Cikeas agar berfungsi optimal.

Usulan pembuatan..., Christian Maxius Dotulong, FISIP UI, 2012