RIZKI CHRISTIAN SIPAYUNG

download RIZKI CHRISTIAN SIPAYUNG

If you can't read please download the document

description

RIZKI CHRISTIAN SIPAYUNG

Transcript of RIZKI CHRISTIAN SIPAYUNG

  • SKRIPSI

    FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PELANGGAN BERALIH KE PESAING PADA USAHA BENGKEL DOORSMER MOBIL

    FARA AUTO SPA (FAS) 23 MEDAN

    OLEH

    RIZKI CHRISTIAN SIPAYUNG 090502084

    PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN

    DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

    2014

    Universitas Sumatera Utara

  • ABSTRAK

    FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PELANGGAN BERALIH KE PESAING PADA USAHA BENGKEL DOORSMER MOBIL

    FARA AUTO SPA (FAS) 23 MEDAN

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelanggan Beralih ke Pesaing pada Usaha Bengkel Doorsmer Mobil Fara Auto Spa (FAS) 23 Medan.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian replikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah mengunjungi/menggunakan jasa doorsmeer pada Usaha Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23 mulai berdiri pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara pendekatan Convenience samplimg dimana responden diambil berdasarkan pengunjung yang datang ke Usaha Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel pesaing lain terhadap besarnya harga, tempat dan proses sebesar 73,0% (overall percentage 73,0%) sedangkan 27,0% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Harga, Tempat dan Proses

    Universitas Sumatera Utara

  • ABSTRACT

    FACTORS CAUSE THE CUSTOMER MOVE TO THE COMPETITOR AT CAR WASH WORKSHOP OF FARA AUTO SPA (FAS) 23 MEDAN

    This research aims to study and analyze factors cause the customer move

    to the competitor at car wash workshop of Fara Auto Spa (FAS) 23 Medan. This research is a replication study. The population in this research is all of

    customers who ever visit use the service of car wash workshop of Fara Auto Spa (FAS) 23 since its establishment in 2010 up to 2013. The applied sampling method is Convenience Sampling approach in which the respondent were took based on the customer who came and visit to the Car Wash Workshop of Fara Auto Spa (FAS) 23. The applied data collecting method in this research are questionnaire, interview and documentation study. The data was analyzed by descriptive and logistic regression analysis method.

    Based on the results of logistic regression analysis it indicates that the influence of other competitor variables to the price, place and process is 73.0% (Overall percentage 73.0%) while 27.0% was influenced by other factors that did not studied in this research. Keyword : Price, Place and Process

    Universitas Sumatera Utara

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

    segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai peneliti dalam

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penelitian skripsi ini merupakan salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas

    Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

    karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat

    membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala

    kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai

    pihak.

    Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari

    Orangtua terkasih Papa Drs. Romanus Sipayung dan Mama Dra. Christina

    Purba serta berbagai pihak yang selama perkuliahan hingga Penelitian skripsi ini.

    Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sumatera Utara.

    2. Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si dan Marhayanie, SE., M.Si selaku Ketua dan

    sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

    Utara.

    3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku

    Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

    Universitas Sumatera Utara.

    4. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

    banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada Peneliti.

    5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, Selaku dosen pembaca dan dosen penilai

    yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan

    skripsi ini.

    6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk

    segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7. Kepada Pemilik Fara Auto Spa (FAS) 23 dan Keluarga Besar Toyota Kijang

    Club Indonesia, yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi

    ini.

    8. Terimakasih kepada abang peneliti Antonio Marro Sipayung, SP dan Saudara

    peneliti Thomas, Kak Haga, Dra. Imelda Ginting, M.Si, dan Kojek yang

    selalu memberikan motivasi dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

    9. Kepada Tiara Elisabeth Napitupulu, terima kasih atas segala motivasi dan

    support yang diberikan kepada peneliti dalam peneyelesain skripsi ini

    10. Kepada sahabat-sahabat peneliti Teresia Maririsky Gultom, SE, Christianto

    Tarigan, SE, Bob Henock, SE, Sarah Widya, terima kasih peneliti ucapkan

    atas dorongan, bantuan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

    11. Kepada Keluarga Besar Panti Asuhan UPT Anak dan Lansia Siborong-

    borong, peneliti mengucapkan terima kasih atas dorongan serta motivasi dan

    doa yang diberikan kepada peneliti.

    12. Kepada teman-teman Manajemen Stambuk 2009 peneliti mengucapkan

    terima kasih atas dorongan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

    Peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Besar

    memberikan anugerah dan kasih-Nya atas cinta kasih, jerih payah, dan jasa-jasa

    mereka.

    Medan, Januari 2014

    Peneliti,

    Rizki Christian Sipayung

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR ISI

    ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT ..................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................... v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6 2.1 Jasa .............................................................................................. 6

    2.1.1 Pengertian Jasa ................................................................... 6 2.1.2 Karakteristik Jasa .............................................................. 8 2.2 Pengertian Pelayanan .................................................................. 8 2.3 Kepuasan Konsumen ................................................................. 9 2.3.1 Pengertian Kepuasan Konsumen ....................................... 9 2.3.2 Metode dan Teknik Pengukuran Kepuasan Konsumen ..... 10 2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ......... 15 2.5 Perilaku Beralih Pada Pelanggan ................................................ 16 2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................... 18 2.7 Kerangka Konseptual .................................................................. 19 2.8 Hipotesis ..................................................................................... 21 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 22 3.1 Metode Penelitian ....................................................................... 22 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22

    3.2.1 Tempat Penelitian .............................................................. 22 3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................ 22

    3.3 Batasan Operasional .................................................................... 22 3.4 Defenisi Operasional ................................................................... 23 3.5 Skala Pengukuran Variabel ......................................................... 25 3.6 Populasi dan Sampel ................................................................... 25 3.6.1 Populasi Penelitian ............................................................. 25 3.6.2 Sampel Penelitian ............................................................... 26 3.7 Jenis Data .................................................................................... 26 3.8 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 27 3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ...................................................... 28 3.9.1 Uji Validitas ....................................................................... 28 3.9.2 Uji Realibilitas ................................................................... 28

    Universitas Sumatera Utara

  • 3.10 Teknik Analisis Data ................................................................ 28 BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 30 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................... 30 4.2. Hasil Analisis .............................................................................. 31 4.3. Analisis Regresi Logistik ............................................................ 39 4.4. Pembahasan ................................................................................. 40 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 43 5.1. Kesimpulan ................................................................................. 43 5.2. Saran ........................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 45 LAMPIRAN ................................................................................................... 45

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1. Operasional Variabel .................................................................. 23 Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert ................................................................ 25 Tabel 4.1. Uji Validitas Variabel Independen ............................................. 31 Tabel 4.2. Reliability Statistic Variabel Independen ................................... 32 Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................. 32 Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 34 Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 34 Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga ....................... 35 Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Responden Tentang Tempat ........................ 36 Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Responden Tentang Proses .......................... 37 Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Responden Tentang Beralih Ke Pesaing ..... 39 Tabel 4.10. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda ............................................... 39

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Konsep ..................................................................... 21

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ................................................................. 47 Lampiran 2. Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Tiap Variabel ............ 50 Lampiran 3. Hasil Olah Data SPSS .............................................................. 59 Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 64

    Universitas Sumatera Utara

  • ABSTRAK

    FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PELANGGAN BERALIH KE PESAING PADA USAHA BENGKEL DOORSMER MOBIL

    FARA AUTO SPA (FAS) 23 MEDAN

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelanggan Beralih ke Pesaing pada Usaha Bengkel Doorsmer Mobil Fara Auto Spa (FAS) 23 Medan.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian replikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah mengunjungi/menggunakan jasa doorsmeer pada Usaha Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23 mulai berdiri pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara pendekatan Convenience samplimg dimana responden diambil berdasarkan pengunjung yang datang ke Usaha Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel pesaing lain terhadap besarnya harga, tempat dan proses sebesar 73,0% (overall percentage 73,0%) sedangkan 27,0% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Harga, Tempat dan Proses

    Universitas Sumatera Utara

  • ABSTRACT

    FACTORS CAUSE THE CUSTOMER MOVE TO THE COMPETITOR AT CAR WASH WORKSHOP OF FARA AUTO SPA (FAS) 23 MEDAN

    This research aims to study and analyze factors cause the customer move

    to the competitor at car wash workshop of Fara Auto Spa (FAS) 23 Medan. This research is a replication study. The population in this research is all of

    customers who ever visit use the service of car wash workshop of Fara Auto Spa (FAS) 23 since its establishment in 2010 up to 2013. The applied sampling method is Convenience Sampling approach in which the respondent were took based on the customer who came and visit to the Car Wash Workshop of Fara Auto Spa (FAS) 23. The applied data collecting method in this research are questionnaire, interview and documentation study. The data was analyzed by descriptive and logistic regression analysis method.

    Based on the results of logistic regression analysis it indicates that the influence of other competitor variables to the price, place and process is 73.0% (Overall percentage 73.0%) while 27.0% was influenced by other factors that did not studied in this research. Keyword : Price, Place and Process

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Persaingan bisnis di bidang jasa saat ini semakin kompetitif. Hal ini dapat

    dilihat dari semakin banyaknya perusahaan jasa baru yang menawarkan jasa

    sejenis di pasar yang sama. Untuk menghadapi persaingan tersebut, manajemen

    harus menyusun strategi bersaing dengan menawarkan jasa pelayanan yang lebih

    memuaskan dibanding jasa pelayanan yang ditawarkan pesaing. Kinerja

    perusahaan jasa dapat dinilai dari kualitas jasa yang diberikan kepada para

    konsumen.

    Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah menjadi harga

    mati yang harus dibayar oleh perusahaan agar dapat tetap bertahan dan

    memenangkan persaingan. Kesuksesan suatu perusahaan jasa tergantung pada

    kualitas jasa layanan yang ditawarkan kepada para konsumen.

    Bengkel adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan

    /pemeliharaan /perawatan, modifkasi alat dan mesin. sedangkan doorsmer adalah

    Tempat atau ruangan untuk membersihkan sepeda motor maupun mobil http: //

    id.scribd.com/ doc/70881442/diakses tanggal 1 November 2013 Fara Auto Spa

    (FAS) 23 merupakan suatu usaha bisnis yang bergerak di bidang jasa bengkel dan

    pencucian mobil. Dalam penelitian ini hanya difokuskan kepada usaha

    doorsmeernya saja. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Fara Auto Spa

    (FAS) 23 selalu berusaha meningkatkan kepuasan konsumen melalui pemberian

    Universitas Sumatera Utara

  • pelayanan kepada konsumen saat mencuci mobilnya dan mengadakan paket-paket

    dalam perawatan mobil.

    Konsumen merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kualitas

    atas kepuasan jasa. Oleh karena itu, dalam hal ini konsumen memegang peranan

    cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

    perusahaan. Kualitas pelayanan merupakan kinerja jasa yang dapat memenuhi

    kebutuhan atau bahkan melampaui harapan konsumen bukan saja satu kali tetapi

    berulang kali sehingga memberikan kepuasan.

    Jumlah bengkel doorsmeer yang banyak tersebut, menyebabkan

    persaingan antara satu bengkel doorsmeer dengan bengkel doorsmeer

    lainnya.persaingan tersebut bukan hanya pada pelayanan yang ditawarkan, tetapi

    juga pada harga yang bersaing. Persaingan ketat antar usaha baik dalam harga dan

    pelayanan bengkel doorsmeer menimbulkan dampak pada tingkat perpindahan

    (switching) pelanggan yang sangat tinggi.

    Menurut Schiffman dan Kanuk (2004:6), perilaku konsumen dapat

    didefinisikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,

    membeli, menggunakan, mengevaluasi, menentukan barang, jasa dan ide yang

    diharapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.

    Berdasarkan hasil survei pendahuluan diketahui bahwa pelanggan cukup

    sering mengeluh karena kurang bersihnya mobil setelah dicuci. Masih banyak

    pasir di dalam mobil, waktu pencuciannya yang agak lama, dan juga ruang tunggu

    yang kurang nyaman. Akibatnya konsumen merasa kurang puas dan mulai

    Universitas Sumatera Utara

  • mencari doorsmeer lain yang mampu memenuhi kebutuhan dan keiinginan

    mereka.

    Salah satu faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke pesaing adalah

    harga. Menurut Swastha (2007:76). Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan

    untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

    Sebagai contoh, harga yang ditawerkan suatu produk yang terlalu mahal

    sementara karakteristik yang ditawarkan sama dengan produk saingannya, hal

    semacam itu juga dapat menyebabkan perpindahan penggunaan produk.

    Harga suatu produk yang terlalu mahal dan tidak sesuai dengan hasil yang

    diberikan dapat menyebabkan pelanggan berpindah kepada perusahaan pesaing.

    Pelanggan akan menjadi loyal pada perusahaan yang menawarkan produk dengan

    kualitas baik tapi dengan harga yang wajar. Harga merupakan salah satu variabel

    penting dalam pemasaran dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam

    mengambil keputusan untuk membeli produk karena suatu alsan.

    Selain faktor yang dijelaskan, faktor lain yang menyebabkan konsumen

    beralih ke pesaing adalah lokasi. Tempat yang tidak bersih, dan tidak

    memberikan kenyamanan kepada konsumen dapat menyebabkan konsumen

    beralih ke pesaing. Lokasi usaha yang sulit dijangkau, sementara ada lokasi

    usaha lain yang lebih mudah dijangkau yang dimiliki oleh pesaingnya juga dapat

    menyebabkan pelanggan beralih ke pesaing.

    Selain faktor yang diatas, faktor lain yang juga tidak kalah penting adalah

    faktor proses. Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran

    aktifitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses meliputi prosedur,

    Universitas Sumatera Utara

  • tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu

    produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan (Kotler:2005:28). Elemen proses

    ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan

    aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk

    perusahaan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat penting

    dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan

    keinginan konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, maka kualitas

    jasa diantaranya dari bagaimana jasa menghasilkan fungsinya.

    Berdasarkan fakta tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dalam

    skrispsi dengan judul : Faktor-faktor yang menyebabkan keinginan

    pelanggan beralih ke pesaing pada Usaha Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa

    (FAS) 23.

    1.2 Perumusan Masalah

    Bertitik tolak dari latar belakang, dirumuskan masalah penelitian sebagai

    berikut: Apakah harga, lokasi, dan proses berpengaruh signifikan terhadap

    keinginan pelanggan beralih ke pesaing pada Usaha Bengkel Doorsmeer

    Fara Auto Spa (FAS) 23?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

    faktor-faktor yang terdiri dari harga, lokasi, dan proses berpengaruh signifikan

    terhadap keinginan pelanggan beralih ke pesaing pada usaha bengkel Fara Auto

    Spa (FAS) 23.

    Universitas Sumatera Utara

  • 1.4 Manfaat Penelitian

    1. Bagi Bengkel Fara Auto Spa (FAS) 23

    Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam memberikan

    pelayanan yang maksimal agar pelanggan tidak beralih.

    2. Bagi Pelaku Usaha/ Calon Pelaku Usaha Doorsmeer

    Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan pemilik

    doorsmeer ataupun para pengusaha yang ingin membuka usaha

    doorsmeer untuk menjalankan kegiatan usahanya.

    3. Bagi Peneliti

    Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis

    dalam bidang usaha mikro dan kecil berdasarkan teori yang didapat

    selama masa perkuliahan, khususnya berkaitan dengan strategi bisnis

    dalam membuka sebuah usaha bengkel dan doorsmeer.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Jasa

    2.1.1 Pengertian Jasa

    Produk dapat diklasifikasi dengan berbagai cara. Salah satunya, dengan

    menggolongkannya berdasarkan apakah produk tersebut berwujud (tangible) atau

    tidak (intangible). Dengan kriteria ini, produk dapat diklasifikasikan sebagai

    barang tahan lama (durable goods) atau barang yang tidak tahan lama (non

    durable goods) dan jasa (service). Namun membedakan antara barang dan jasa

    sering sulit dilakukan. Ini karena pembelian suatu barang sering dilengkapi

    dengan jasa, atau sebaliknya.

    Kotler dan Amstrong (2004:337), jasa didefinisikan sebagai kegiatan atau

    manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain yang pada dasarnya tidak

    berwujud, dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan. Menurut Umar

    (2003:2), jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh

    suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

    berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa

    berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.

    Bertitik tolak dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa jasa

    merupakan tindakan yang dilakukan pihak penyedia jasa ke pihak lain yang

    berfokus pada transaksi memilih hubungan jangka panjang, dimana pada

    prinsipnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan

    apapun. Penentuan pasar sebagai sasaran yang ingin dilayani merupakan salah

    Universitas Sumatera Utara

  • satu aspek penting dalam menyusun rancangan jasa. Pasar dapat diartikan sebagai

    semua konsumen potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang

    mungkin bersedia atau sanggup untuk melibatkan diri dalam proses pertukaran

    guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.

    Berbagai riset dan literatur manajemen dan pemasaran jasa

    mengungkapkan bahwa jasa memiliki empat karakteristik yang membedakan

    barang dan jasa yang dinamakan paradigma IHIP : Intangibility, Heterogeneity,

    Inseparability dan Perishability (Lovelock dan Gummesson, dalam Fandy

    Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2005).

    1. Intangibility. Jasa bersifat Intangibility artinya jasa tidak dapat dilihat,

    dirawsa, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Seorang

    konsumen jasa tidak dapat menilai hasil dari sebuah jasa sebelum ia

    mengalami atau mengkonsumsinya sendiri. Apabila pelanggan membeli

    jasa tertentu maka ia hanya menggunakan, memanfaatkan atau menyewa

    jasa tersebut, namun tidak memiliki jasa yang dibelinya.

    2. Heterogeneity. Jasa bersifat Heterogeneity karena merupakan non-

    standardized output artinya terbanyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,

    tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut di produksi.

    3. Inseparability. Jasa bersifat Inseparability artinya jasa dijual terlebih

    dahulu kemudian baru diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat

    yang sama. Berbeda dengan produk yang biasanya diproduksi terlebih

    dahulu baru dapat dikonsumsi.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4. Perishability. Jasa bersifat Perishability artinya jasa merupakan komuditas

    yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di

    waktu yang akan datang, dijual kembali atau dikembalikan.

    2.1.2 Karakteristik Jasa

    Griffin dan Lupiyoadi (2001) menyebutkan karakteristik Jasa yaitu :

    a. Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,

    didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini

    adalah nilai tidak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk

    kenikmatan, kepuasan, dan rasa aman.

    b. Unstorability. Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari

    produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga tidak dapat

    (inseoarability) dipisahkan mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan

    dikonsumsi secara bersamaan.

    c. Customization. Jasa juga sering kali di desain khusus untuk kebutuhan

    pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.

    2.2 Pengertian Pelayanan

    Perkembangan perusahaan jasa di Indonesia saat ini semakin kompetitif,

    khususnya di bidang doorsmeer mobil. Penyedia layanan jasa doorsmeer yang

    ingin bertahan dan berkembang adalah doorseer yang mampu memberikan

    pelayanan yang memuaskan bagi konsumennya.

    Kotler (2000:37), pelayanan merupakan suatu tindakan yang diberikan

    oleh seseorang atau perusahaan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan

    selera orang lain.

    Universitas Sumatera Utara

  • Ratmianto dan Winarsih (2006:18), menyatakan bahwa pelayanan adalah

    segala kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan sebagai upaya

    pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan yang

    ditetapkan oleh perusahaan jasa.

    Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan

    merupakan suatu tindakan dimana apabila produk atau jasa tersebut telah

    memenuhi persyaratan sehingga mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan

    konsumen sesuai dengan tujuannya. Kepuasan atau ketidakpuasan terhadap

    produk akan mempengaruhi tingkah laku konsumen berikutnya. Perbandingan

    antara pelayanan yang diharapkan oleh konsumen dengan perilaku yang

    diekspresikan dengan rasa puas dan tidak puas.

    2.3 Kepuasan Konsumen

    2.3.1. Pengertian Kepuasan Konsumen

    Dewasa ini banyak perusahaan jasa yang menyatakan bahwa tujuan

    perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan konsumen. Cara

    pengungkapannya beragam, ada yang merumuskannya dengan memberikan segala

    sesuatu yang diharapkan konsumen dan memperlakukan konsumen sebagai raja.

    Sebelum dibahas lebih lanjut, penulis mengutip beberapa pendapat ahli mengenai

    pengertian kepuasan konsumen.

    Tjiptono (2002:146), kepuasan konsumen adalah respon konsumen

    terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau dikonfirmasi yang dirasakan antara

    harapan lanjut, Kotler (2000:52), mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah

    Universitas Sumatera Utara

  • tingkat perasaan setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia rasakan

    dibandingkan dengan harapannya.

    Berdasarkan pengertian di atas, dikatakan bahwa kepuasan konsumen

    mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang diharapkan.

    Pengertian tersebut dapat ditetapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan

    terhadap satu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep

    konsumen.

    2.3.2 Metode dan Teknik Pengukuran Kepuasan Konsumen

    Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan telah menjadi hal yang sangat

    esensial bagi setiap usaha. Hal ini menjadi umpan balik dan masukan bagi

    keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasaan

    pelanggan. Pada prinsipnya, kepuasan mengidentifikasi empat (4) metode untuk

    mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

    1. Sistem Keluhan dan Saran. Setiap organisasi yang berorientasi pada

    pelanggan (Customer-oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas

    kepada para pelanggannya berupa kotak saran yang diletakkan di tempat

    strategis (yang mudah dijangkau atau sering dilewati oleh pelanggan),

    kartu komentar (yang bisa diisi langsung), saluran telepon khusus dan lain-

    lain. Informasi-informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat

    memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan,

    sehingga memungkinkan untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk

    mengatasi masalah-masalah yang timbul. Akan tetapi, karena metode ini

    bersifat pasif, maka akan sulit mendapatkan gambaran lengkap mengeni

    Universitas Sumatera Utara

  • kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan. Tidak semua

    pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan keluhannya. Bisa saja

    meeka langsung beralih dan tidak akan menggunakan jasa perusahaan

    tersebut lagi. Upaya mendapatkan saran yang bagus dari pelanggan juga

    sulit diwujudkan dengan metode ini. Terlebih lagi bila perusahaan tidak

    memberikan timbal balik dan tindak lanjut yang memadai kepada mereka

    yang telah bersusah payah berpikir (menyumbangkan ide) kepada

    perusahaan.

    2. Ghost Shopping. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai

    kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang (Ghost

    Shopper) untuk berperan dan bersikap sebagai pelanggan atau pembeli

    potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan

    temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk jasa

    pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk jasa

    tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara

    perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan pelanggan , menjawab

    pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan. Ada baiknya para

    manajer perusahaan terjun langsung menjadi ghost shopper untuk

    mengetahui langsung bagaimana karyawannya berinteraksi dan

    memperlakukan perusahaannya. Tentunya karyawan tidak boleh tahu kalo

    atasannya sedang melakukan penilaian (misalnya dengan menelepon

    perusahaannya sendiri dan mengajukan berbagai keluhan atau pertanyaan).

    Universitas Sumatera Utara

  • Apabila mereka tahu sedang dinilai tentu saja perilaku mereka akan

    menjadi sangat manis dan hasil penilaian akan menjadi bias.

    3. Lost Costumer Analysis. Perusahaan seyogianya menghubungi para

    pelanggan yang telah berhenti menggunakan jasa perusahaan atau yang

    telah pindah ke pesaing agar dapat mengetahui dan memahami mengapa

    hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebujakan perbaikan atau

    penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya exit interview saja yang perlu,

    tetapi pemantauan customer loss rate juga penting, dimana peningkatan

    customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan

    pelanggannya.

    4. Survey kepuasan pelanggan. Banyak penelitian mengenai survey kepuasan

    pelanggan yang dilakukan dengan penelitian survei, baik dengan survei

    melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survey

    perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung

    dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan

    menaruh perhatian terhadap pelanggannya.

    Tjiptono (1997), teknik pengukuran kepuasan pelanggan dapat

    dilakukan dengan :

    1. Pengukuran secara langsung dengan berbagai pertanyaan. Misalnya:

    seberapa puas anda terhadap pelayanan kepuasan perusahaan kami.

    Jawabannya dapat dibuat dengan skala : sangat tidak puas, tidak puas,

    netral, puas, dan sangat puas.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka

    menerapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang emreka

    rasakan (deriverd dissatisfaction)

    3. Keberkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta

    untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan

    (problem analysis)

    4. Responden dapat diminta merengking berbagai elemen (atribut) dari

    penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa

    baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen.

    Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli Tse dan Wilton dalam Tjiptono

    (1997) bahwa:

    KEPUASAN PELANGGAN = (Expectations, perceived performance )

    Berdasarkan persamaan di atas ada dua variabel utama yang menentukan

    kepuasan pelanggan yaitu : Expectations dan Percieved Performance. Apabila

    Percieved Performance melebihi Expectations, maka pelanggan akan puas

    demikian juga sebaliknya. Apabila Percieved Performance lebih rendah dari

    Expectations maka pelanggan akan merasa tidak puas. Tse dan Wilton

    menemukan bahwa ada pengaruh langsung dari Percieved Performance terhadap

    kepuasan pelanggan. Pengaruh Percieved Performance lebih kuat daripada

    Expectations di dalam penentuan kepuasan pelanggan.

    Tingkat kepuasan pelanggan akan menimbulkan loyalitas pelanggan, maka

    loyalitas sebagai variable endogemous disebabkan oleh kombinasi dari kepuasan,

    Universitas Sumatera Utara

  • rintangan pengalihan (switching barrier) pemasok dan keluhan. Maka dapat

    dirumuskan :

    LOYALITAS = ( Customer satisfaction, switching barriers, voice )

    Model pengukuran kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.2. Model Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Sumber : Disesuaikan dari Tjiptono (1997) Strategi Pemasaran, Edisi Kedua,

    Cetakan Keempat, Penerbit Andi, Yogyakarta. Teknik pengukuran kepuasan pelanggan masih terus mengalami

    perkembangan sehingga sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai

    bagaimana mengukur kepuasan pelanggan. Oleh karena itu terdapat cukup banyak

    variasi teknik pengukuran tingkat kepuasan mulai dari yang sangat sederhana

    hingga yang kompleks. Teknik pengukuran dapat menggunakan berbagai metode

    statistik seperti : Analisis regresi, korelasi, anova (Analysis of Variances), analisis

    diskriminan, analisis cluster, analisis faktorial, dan analisis conjoin.

    Switching

    Barriers

    Expectations

    Voice

    Loyality Customer

    Satisfactions

    Percieved Performance

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

    Faktor kualitas pelayanan terletak pada kepuasan pelanggan, maka perlu

    dipahami komponen-komponen yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan

    tersebut. Menurut Lupiyodadi (2001:150), ada lima faktor utama yang perlu

    dipertahankan perusahaan dalam upaya memuaskan pelanggannya adalah :

    1. Kualitas produk. Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Pelanggan rasional selalu menuntut produk yang berkualitas untuk setiap pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh produk tersebut. Dalam hal ini, kualitas produk yang baik akan memberikan nilai tambah di benak pelangggan.

    2. Kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan terutama dibidang jasa, pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukkan kemungkinan untk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan yang puas akan cenderung untuk memberikan persepsi positif terhadap produk perusahaan.

    3. Emotional. Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merk tertentu.

    4. Harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.

    5. Biaya. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.

    Kualitas pelayanan dapat diukur dengan menggunakan lima dimensi

    kualitas pelayanan yaitu tangibles, reability, responsiveness, assurance, and

    emphaty. Kepuasan pelanggan selain dipengaruhi oleh persepsi kualitas

    pelayanan, juga ditentukan oleh kualitas produk, harga, dan faktor-faktor yang

    bersifat pribadi serta yang bersifat sesaat. Persepsi pelanggan mengenai kualitas

    Universitas Sumatera Utara

  • pelayanan tidak mengharuskan pelanggan menggunakan jasa tersebut terlebih

    dahulu untuk memberikan penilaian.

    2.5. Perilaku Beralih pada Pelanggan

    Dharmesta (2002:82), switching behavior adalah perilaku beralih yang

    dilakukan konsumen karena beberapa alasan tertentu atau diartikan sebagai

    kerentanan konsumen untuk berpindah ke jasa lain. Penilaian konsumen terhadap

    suatu produk atau jasa dapat timbul dari berbagai variabel, seperti pengalaman

    konsumen terhadap produk sebelumnya dan pengetahuan konsumen terhadap

    produk. Pengalaman konsumen dalam memakai produk dapat memunculkan

    komitmen terhadap merek tersebut. Pencarian merek lain dapat dilakukan

    konsumen dengan mendapatkan informasi media cetak, media audio ataupun

    melalui interpersonal, dimana tujuan akhirnya adalah perilaku untuk berpindah.

    Junaidi dan Dharmesta (2002:80), perilaku beralih merupakan gambaran

    dari beralihnya pengkonsumsian konsumen atas suatu produk ke produk lainnya.

    Banyak penyebab yang mengakibatkan beralihnya konsumen ke produk lain

    antara lain:

    1. Berubahnya daya beli pesaing

    2. Berubahnya variabel marketing mix suatu produk

    3. Gempuran produk pesaing

    Berbagai penyebab tersebut memungkinkan konsumen untuk mengalihkan

    pembelian dari suatu produk ke produk lain. Lebih lanjut lagi, Junaidi dan

    Dharmesta (2002:81) menjelaskan tentang keberadaan perilaku beralih dari sisi

    perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk mengalihkan

    Universitas Sumatera Utara

  • pengkonsumsian suatu produk yang lain ke produk yang ditawarkan perusahaan.

    Berdasarkan pendapat tersebut, perilaku beralih juga bisa dianggap sebagai

    kemampuan perusahaan untuk memperluas pasaran, karena dengan perpindahan

    merek tersebut memungkinkan perusahaan mendapatkan tambahan jumlah

    konsumen yang berasal dari konsumen perusahaan pesaing.

    Seperti yang sudah diungkapkan Schifman dan Kanuk (2004:112), bahwa

    tidak semua pelanggan itu setia, beberapa dari pelanggan melakukan peralihan

    (switching behavior) disebabkan karena ketidakpuasan pelanggan terhadap

    produk yang sudah dibeli, layanan yang tidak memuaskan atau hanya karena

    bosan. Diehl dan Gilman (1999:106) meneliti hubungan umur dengan perilaku

    berpindah pelanggan, menyimpulkan bahwa:

    1. Pelanggan lebih muda memiliki kecenderungan berpindah lebih tinggi daripada pelanggan lebih tua.

    2. Pelanggan yang sebelumnya pernah berpindah, cenderung lebih mudah untuk berpindah.

    3. Loyalitas yang paling kuat disebabkan oleh pengguna yang telah lama dan image perusahaan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.6 Penelitian Terdahulu

    No Nama

    Peneliti

    Judul

    Penelitian

    Hasil Penelitian Metode

    Penelitian

    Tahun

    Penelitian

    1 I Gede

    Manuadi

    Analisis

    Perilaku Beralih

    Pada Konsumen

    Jasa

    Telekomunikasi

    Seluler di Kota

    Denpasar.

    1. Ketidakpuasan konsumen tidak

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap perilaku

    beralih konsumen

    jasa

    telekomunikasi

    seluler di Kota

    Denpasar, yang

    disebabkan oleh

    karakteristik yang

    berupa rendahnya

    tingkat kontak

    dengan karyawan

    pada jasa

    telekomunikasi.

    2. Persepsi kondisi siruasional

    berpengaruh

    signifikan positif

    terhadap perilaku

    beralih konsumen

    jasa

    telekomunikasi

    selular di kota

    Denpasar.

    Metode Survey 2011

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Switching cost yang dipersepsi

    konsumen

    berpengaruh

    signifikan negatif

    terhadap perilaku

    beralih konsumen

    jasa

    telekomunikasi

    selular di Kota

    Denpasar.

    2 Putri Nurul

    Ariva

    Analisis Faktor-

    Faktor yang

    Menyebabkan

    Pelanggan

    Beralih Ke

    Pesaing (Studi

    Kasus Pengguna

    Operator

    Telkomsel Pada

    Mahasiswa FE

    UISU di Kota

    Medan)

    Hasil peneletian

    menunjukkan bahwa

    secara serempak harga

    dan iklan berpengaruh

    signifikan terhadap

    keputusan beralih ke

    pesaing pada operator

    Telkomsel.

    Metode

    Deskriptif

    Kuantitatif

    2013

    2.7 Kerangka Konseptual

    Banyaknya bengkel doorsmeer yang ada saat ini menyebabkan tingkat

    persaingan yang tinggi antara para pemilik bengkel doorsmeer. Oleh sebab itu,

    sangat penting bagi setiap pemilik bengkel doorsmeer untuk mengetahui faktor-

    faktor apa sajakah yang menyebabkan pelanggan beralih ke pesaing. Menurut

    Universitas Sumatera Utara

  • Schiffman dan Kanuk (2004:6). perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai

    perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

    mengevaluasi, menentukan barang, jasa, dan ide yang diharapkan dapat

    memuaskan kebutuhan mereka.

    Salah satu faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke pesaing adalah

    harga. Swastha (2000:76). Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk

    mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga suatu

    produk yang terlalu mahal dengan karakteristik yang sama dengan yang

    ditawarkan oleh produk pesaingnya, dapat menyebabkan pelanggan berpindah ke

    pesaing. Konsumen akan loyal pada produk berkualitas tinggi dengan harga yang

    wajar. Harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran dimana

    harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk

    membeli suatu produk karena berbagai alasan.

    Faktor lain yang menyebabkan konsumen beralih ke pesaing adalah lokasi.

    Tempat yang tidak bersih, dan tidak memberikan kenyamanan kepada konsumen

    dapat menyebabkan konsumen beralih ke pesaing. Lokasi usaha yang sulit

    dijangkau, sementara ada lokasi usaha lain yang lebih mudah dijangkau yang

    dimiliki oleh pesaingnya juga dapat menyebabkan pelanggan beralih ke pesaing.

    Selain faktor yang diatas, faktor lain yang juga tidak kalah penting adalah

    faktor proses. Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran

    aktifitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses meliputi prosedur,

    tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu

    produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan (Kotler:2005:28). Elemen proses

    Universitas Sumatera Utara

  • ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan

    aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk

    perusahaan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat penting

    dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan

    keinginan konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, maka kualitas

    jasa diantaranya dari bagaimana jasa menghasilkan fungsinya.

    Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kerangka konseptual yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Sumber : Dharmesta (2002), Kotler & Amstrong (2008), Data Diolah Gambar 2.1: Kerangka Konseptual

    2.8 Hipotesis

    Hipotesis menurut Sugiyono (2005:70) adalah jawaban sementara

    terhadap rumusan masalah penilitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

    dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

    Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis pada

    penelitian ini adalah: Faktor harga, lokasi, dan proses berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap perilaku pelanggan beralih ke pesaing pada usaha bengkel

    doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23 Setia Budi Medan.

    Harga (x1)

    Lokasi (x2) Perilaku Beralih

    Ke Pesaing

    Proses (x3)

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penilitian ini adalah penelitian replikasi, yakni melanjutkan penelitian

    terdahulu yaitu penelitian Atmawati dan Wahyuddin (2004) dan Susanto (2001)

    yang menjadi acuan peneliti. Penelitian ini juga termasuk dalam Penelitian

    Deskriptif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih dan

    membuat deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi secara

    sistematik, faktual dan teliti (Manurung:2003). Penelitian ini ingin menguji

    faktor-faktor yang menyebabkan pelanggan beralih ke pesaing pada usaha bengkel

    doorsmeer mobil.

    3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

    3.2.1 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Fara Auto Spa (FAS) 23 yang merupakan salah

    satu bengkel doorsmeer yang berlokasi di setia budi Medan

    3.2.2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan November 2013-Januari 2014

    3.3 Batasan Operasional

    Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

    membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Maka

    batasan operasional penelitian ini dibatasi pada variabel bebas (independent),

    Universitas Sumatera Utara

  • harga (X1), lokasi (X2), proses (X3), variabel terikat (dependent) beralih ke

    pesaing (Y)

    3.4 Definisi Operasional

    Penentuan variabel pada dasarnya adalah operasionalisasi terhadap

    konstrak, yaitu upaya mengurangi abstraksi konstrak sehingga dapat diukur.

    Definisi operasional adalah penentuan konstrak sehingga menjadi variabel yang

    dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh

    peneliti dalam mengoperasionalisasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi

    peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama

    atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik (Irdriantoro dan

    Supomo, 1999:69). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

    Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

    Variabel Defenisi Indikator Skala

    Harga(X1) Harga adalah jumlah uang yang dibebankan kepada konsumen untuk mendapatkan manfaat dari menggunakan jasa doorsmeer.

    1. Keterjangkauan harga produk-produk.

    2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

    3. Kesesuaian harga dengan manfaat.

    Likert

    Lokasi (X2) Lokasi adalah tempat untuk melaksanakan segala aktifitas usaha doorsmeer.

    1. Letak doorsmeer strategis dan sarana trasnportasi memudahkan dalam mencapai tempat tersebut.

    2. Kenyamanan tempat bagi konsumen.

    3. Keamanan lokasi bagi konsumen

    Likert

    Proses (X3) Proses adalah tahap pencucian mobil

    1. Ketepatan waktu membersihkan mobil.

    Likert

    Universitas Sumatera Utara

  • mulai dari menyiram, membersihkan, dan pengeringan.

    2. Pelayanan yang tersistem.

    3. Produk jasa yang memiliki mutu yang baik.

    Keinginan Beralih ke Pesaing (Y)

    Perilaku konsumen untuk berpindah atau beralih ke jasa doorsmeer lain.

    1. Keinginan beralih ke pesaing

    2. Tidak ingin beralih ke pesaing

    Dummy

    Sumber: Kotler & Amstrong (2001), Tjiptono (1996), data diolah peneliti. Seperti penjelasan sebelumnya, dan terlihat pada tabel 3.1. Adapun

    variabel pada penelitian ini adalah:

    a. Variabel bebas (independent variable)

    1. Harga (X1)

    Harga adalah jumlah uang yang dibebankan kepada konsumen

    untuk mendapatkan manfaat dari menggunakan jasa doorsmeer.

    2. Lokasi Lokasi adalah tempat untuk melaksanakan segala aktifitas usaha

    doorsmeer.

    3. Proses

    Proses adalah tahap pencucian mobil mulai dari menyiram,

    membersihkan, dan pengeringan.

    b. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya

    dipengaruhi variabel bebas.

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Beralih ke pesaing

    Perilaku beralih yang dilakukan konsumen karena beberapa alasan

    tertentu atau diartikan juga sebagai keterentaan konsumen untuk

    berpindah ke produk jasa lain.

    3.5 Skala Pengukuran Variabel

    Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan Skala Likert.

    Tujuannya untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur,

    dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk

    menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap

    pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Dalam

    melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap

    jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2008:86).

    Tabel 3.2

    Instrumen Skala Likert

    Sumber: Sugiyono (2008:108) 3.6 Populasi dan Sampel

    3.6.1 Populasi Penelitian

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

    yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Erlina, 2011:80). Populasi

    No. Pernyataan Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5 2. Setuju (S) 4 3. Kurang Setuju (KS) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

    Universitas Sumatera Utara

  • yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah

    mengunjungi/menggunakan jasa doorsmeer pada Usaha Bengkel Doorsmeer Fara

    Auto Spa (FAS) 23 mulai berdiri pada tahun 2010 sampai dengan saat ini tahun

    2013 yang berjumlah kurang lebih 2.000 pelanggan.

    3.6.2 Sampel penelitian

    Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan

    karakteristik populasi (Erlina, 2011:81). Pengambilan sampel dilakukan dengan

    pendekatan Convenience samplimg dimana responden diambil berdasarkan

    pengunjung yang datang ke Usaha Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23.

    Convenience Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan beberapa

    pertimbangan atau syarat. Jumlah sampel yang dipilih berjumlah 100 sampel.

    Yakni, pengambilan sampel dilakukan selama 1 minggu (7 hari) di bulan

    Desember.

    Adapun syarat responden yang diteliti adalah:

    1. Sudah pernah menggunakan jasa bengkel doorsmeer lain setidaknya selama 1

    tahun.

    2. Sudah menggunakan jasa bengkel doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23

    minimal 6 bulan terakhir.

    3.7 Jenis Data

    Penelitian menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini

    untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

    1. Data Primer

    Universitas Sumatera Utara

  • Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung

    dilokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel

    yang diteliti.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data diperoleh untuk melengkapi data primer dalam

    bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan dioleh oleh pihak lain.

    Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen daftar pelanggan

    yang berkunjung selama satu tahun terakhir.

    3.8 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :

    1. Field Research, meliputi :

    a. Kuesioner

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis

    kepada responden untuk dijawabnya.

    2. Library Research

    Yaitu dengan menggunakan studi kesepakatan dan literature-literatur

    lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan dimana

    akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna melengkapi

    hasil dari penelitian.

    3. Dokumentasi

    Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan dokumen-

    dokumen dan hal-hal lain yang menunjang penelitian.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Sebelum instrument penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan

    uji validitas dan reabilitas :

    3.9.1 Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

    penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

    (kuesioner). Metode yang digunakna adalah dengan membandingkan antara nilai

    korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r Tabel. Pengujian

    validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software

    SPSS (Statistical Program for Sosial Science) 18.0 for windows. Kriteria dalam

    menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

    a) Jika rhitung r Tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

    b) Jika rhitung r Tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

    3.9.2 Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

    menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Uji ini dilakukan

    pada 30 responden di luar sampel Usaha Bengkel Doorsmeer Mobil Fara Auto

    Spa (FAS) 23. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka

    akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut

    1. Jika r alpha Positif atau dari r Tabel maka pertanyaan reliable.

    2. Jika r alpha Negatif atau dari r Tabel maka pertanyaan tidak reliable.

    3.10 Teknik Analisis Data

    Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu :

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Analisis Deskriptif

    Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data

    yang telah diperoleh, di susun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian

    diinterprestasikan secara

    2. Analisis Regresi Logistik

    Analisis regresi logistik dilakukan untuk mengetahui Faktor-faktor yang

    menyebabkan keinginan pelanggan beralih ke pesaing pada Usaha Bengkel

    Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23 pada tingkat kepercayaan 95% (=0,05)

    Dimana : P (X) = peluang terjadinya efek e = bilangan natural (2,71828) a = konstanta b = koefisien regresi x1, x2, x3, ... xk = variabel bebas Alasan digunakannya metode analisis regresi logistik ganda adalah

    karena teknik analisis ini dapat memberikan jawaban mengenai besarnya

    pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta terindentifikasi

    faktor paling dominan dari pengaruh variabel independen terhadap

    variabel dependen.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Deskripsi Objek Penelitian

    Fara Auto Spa (Fas 23) terletak di Jalan Perjuangan Setiabudi No. 23. Fara

    Auto Spa (Fas 23) merupakan usaha keluarga yang pada awalnya dikelola oleh

    Pak Sutarji yang merupakan pemilik Fara Auto Spa (Fas 23) ini, setelah berjalan

    kurang lebih 6 bulan Fara Auto Spa (Fas 23) beralih pengelolannya, hal ini

    dikarenakan Pak Sutarji memiliki kesibukan lain dan pengelolaan usaha Fara Auto

    Spa (Fas 23) ini dilanjutkan oleh istri Pak Sutarji yaitu Ibu Parnik dan dibantu

    oleh kedua orang anaknya. Dengan menerapkan manajeman yang sama usaha

    Fara Auto Spa (Fas 23) berjalan dengan baik dan berkembang, hal ini dapat

    diperlihatkan dengan jumlah pegawai yang awalnya hanya memiliki 15 orang

    pegawai hingga sekarang usaha Fara Auto Spa (Fas 23) sudah memiliki 26

    pegawai dengan pembagian tugas masing-masing yaitu 12 pegawai sebagai

    pencuci, 12 pegawai bertugas sebagai pengeringan dan 2 orang pegawai sebagai

    kasir.

    Usaha Fara Auto Spa (Fas 23) cukup berkembang dengan baik sehingga

    dapat meningkatkan penghasilan dalam berwirausaha, selain itu tingkat harga

    yang ditawarkan usaha Fara Auto Spa (Fas 23) ini tidak terlalu mahal dan tidak

    terlalu rendah yaitu sebesar Rp 35.000 per unitnya untuk harga doorsmer. Harga

    yang ditawarkan oleh usaha Fara Auto Spa (Fas 23) ini dapat menarik perhatian

    konsumennya dengan kualitas harga yang terjangkau, hasil yang diperoleh dapat

    memuaskan konsumen yang datang ke usaha Fara Auto Spa (Fas 23) tersebut.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.2 Hasil Analisis

    4.2.1 Uji Validitas

    Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan

    software SPSS 17.0 for windows. Adapun syarat sebuah instrumen dapat

    dinyatakan valid menurut Sugiyono (2008:115), yaitu:

    a. Korelasi tiap faktor positif

    b. Nilai korelasi tiap faktor melebihi 0.361

    Instrumen penelitian memiliki validitas konstruksi yang baik apabila telah

    memenuhi persyaratan di atas. Apabila terdapat variabel yang datanya tidak valid,

    berarti data variabel tersebut harus dibuang, kemudian dilakukan pengujian

    kembali hingga semua data variabel valid.

    Tabel 4.1 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan

    kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

    Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel Independen

    No. Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan 1 P1 0,894 0,361 Valid 2 P2 0,644 0,361 Valid 3 P3 0,733 0,361 Valid 4 P4 0,636 0,361 Valid 5 P5 0,835 0,361 Valid 6 P6 0,814 0,361 Valid 7 P7 0,919 0,361 Valid 8 P8 0,839 0,361 Valid 9 P9 0,958 0,361 Valid 10 P10 0,740 0,361 Valid 11 P11 0,605 0,361 Valid 12 P12 0,852 0,361 Valid 13 P13 0,935 0,361 Valid 14 P14 0,867 0,361 Valid 15 P15 0,711 0,361 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

    Universitas Sumatera Utara

  • Kuesioner yang diberikan terdiri dari 16 butir pertanyaan pada variabel

    independen, yaitu :

    1) Pada variabel independen:

    P1- P4 = Harga

    P5 P10 = Tempat

    P11 p15 = Proses

    Pada uji validitas ini nilai derajat bebasnya adalah 30, Data minimal yang

    dibutuhkan adalah n = 30 responden sehingga diperoleh (df = n -2) variabel

    independen (30-2= 28) ; 0,05 = 0,361

    Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

    1) Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid

    2) Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

    4.2.2 Uji Reliabilitas

    Menurut Ghozali dan Kuncoro (dalam Ginting dan Situmorang,

    2008:179), butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan

    ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

    a. Menurut Ghozali nilai Cronbachs Alpha > 0,60

    b. Menurut Kuncoro nilai Cronbachs Alpha > 0,80

    Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS

    170,0 for windows

    Tabel 4.2 Reliability Statistiscs Variabel Independen

    Cronbachs Alpha N of Items 0,966 15

    Sumber : Data Primer diolah, (2013)

    Universitas Sumatera Utara

  • Pada 15 pertanyaan mengenai Harga, Proses dan Tempat, dengan tingkat

    signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,966, Ini berarti

    0,966> 0,60 dan 0,936 > 0,80, Pada 15 pertanyaan mengenai variabel independen

    0,966 dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha adalah

    sebesar 0,05 ini berarti 0,966 > 0,60 dan 0,966 > 0,80, sehingga dapat dinyatakan

    bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden

    untuk dapat dijadikan sebagai instrument penelitian ini.

    4.2.3 Analisis Deskriptif

    Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan

    menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan deskriptif

    variabel.

    4.2.3.1 Karakteristik Responden

    Berikut ini adalah mengenai karakteristik responden yang berjumlah 100

    orang, di distribusikan sebagai berikut :

    Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

    Umur (tahun) Jumlah % 20 30 tahun 21 21,0 30 40 tahun 36 36,0 40 50 tahun 43 43,0

    Jumlah 100 orang 100,0 Sumber : Data Primer diolah, (2013)

    Pada Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan umur

    mayoritas berumur 40-50 tahun yaitu 43,0% dan minoritas berumur antara 20-30

    tahun yaitu 21,0%. Hal ini berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan bahwa

    peminat yang sering datang ke Fara Auto Spa (Fas 23) adalah berumur 40-50

    tahun, karena umur yang akan beranjak ke lansia sudah tidak memiliki keinginan

    Universitas Sumatera Utara

  • untuk membersihkan mobil ataupun motor mereka sendiri, bahkan mereka merasa

    kelelahan untuk mengerjakan semua itu sendiri, sehingga mereka lebih memilih

    ke Fara Auto Spa (Fas 23) untuk memodif kecantikan mobilnya.

    Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 76 76,0

    Perempuan 24 24,0 Jumlah 100 orang 100,0

    Sumber : Data Primer diolah, (2013)

    Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan jenis

    kelamin paling banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 76,0% dan paling sedikit

    berjenis kelamin perempuan 24,0%. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan

    bahwa laki-laki lebih sering datang ke Fara Auto Spa (Fas 23) untuk melakukan

    pembersihan terhadap mobilnya dibandingkan perempuan.

    Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Pekerjaan Jumlah % PNS 42 42,0

    Karyawan 47 47,0 Wiraswasta 11 11,0

    Jumlah 100 orang 100 Sumber : Data Primer diolah, (2013)

    Pada Tabel 4.5 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

    mayoritas karyawan yaitu 47,0% dan minoritas wiraswasta yaitu 11,0%, hal ini

    dikarenakan karyawan lebih memiliki tingkat kebersihan yang tinggi, selain itu

    memiliki kerapian dalam bekerja. Dengan tingkat kebersihan dan kerapian itu

    karyawan lebih sering untuk datang ke Fara Auto Spa (Fas 23) untuk

    membersihakn mobil maupun motornya.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.2.3.2. Harga

    Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga

    Indikator SS S KS TS STS Jumlah F % f % f % f % f % 1 2 2,0 2 2,0 6 6,0 38 38,0 52 52,0 100 2 3 3,0 4 4,0 2 2,0 23 23,0 68 68,0 100 3 3 3,0 2 2,0 8 8,0 44 44,0 43 43,0 100 4 36 36,0 27 27,0 21 21,0 12 12,0 4 4,0 100 5 7 7,0 19 19,0 17 17,0 35 35,0 22 22,0 100

    Sumber : Data Primer diolah, (2013) 1) Berdasarkan dari 100 responden yang menyatakan tentang harga merasa

    tarif doorsmeer lebih terjangkau paling banyak menyatakan sangat tidak

    setuju yaitu 52% dan paling sedikit menyatakan setuju dan sangat setuju

    masing-masing 2%.

    2) Hasil dari jawaban 100 responden yang menyatakan tentang harga yang

    ditawarkan sesuai dengan kualitas paling banyak menyatakan sangat tidak

    setuju yaitu 68%

    3) Berdasarkan jawaban dari 100 responden yang menyatakan tentang harga

    lebih murah dibandingkan doorsmeer lain paling banyak menyatakan tidak

    setuju yaitu 44% dan paling sedikit menyatakan setuju yaitu 2%.

    4) Jawaban 100 responden yang menyatakan tentang harga tiap pencucian

    bervariasi paling banyak menyatakan sangat setuju yaitu 36% dan paling

    sedikit menyatakan setuju yaitu 2%.

    5) Hasil Jawaban 100 responden yang menyatakan tentang harga khusus bagi

    langganan paling banyak menyatakan tidak setuju yaitu 35% dan paling

    sedikit menyatakan sangat setuju yaitu 7%.

    Universitas Sumatera Utara

  • Dari pendapat para pelanggan Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23

    mengenai harga/tarif doorsmeer, disimpulkan bahwa pelanggan mengeluhkan

    ketidaksesuaian harga dengan kualitas pelayanannya. Harga yang mahal tetapi

    kualitas pelayanan yang kurang baik sehingga membuat pelanggan kurang puas

    akan hasil doorsmeer mobilnya.

    4.2.3.3. Tempat

    Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tempat

    Indikator SS S KS TS STS Jumlah F % f % f % f % f % 1 23 23,0 37 37,0 14 14,0 14 14,0 12 12,0 100 2 18 18,0 28 28,0 23 23,0 15 15,0 16 16,0 100 3 19 19,0 19 19,0 17 17,0 18 18,0 27 27,0 100 4 14 14,0 29 29,0 23 23,0 18 18,0 16 16,0 100 5 19 19,0 18 18,0 15 15,0 22 22,0 26 26,0 100

    Sumber : Data Primer diolah, (2013) 1) Hasil dari jawaban 100 responden yang menyatakan tentang tempat

    pencucian doorsmeer tidak terlalu jauh dari rumah saya paling banyak

    menyatakan sangat setuju yaitu 23% dan paling sedikit menyatakan sangat

    tidak setuju yaitu 12%.

    2) Berdasarkan dari jawaban 100 responden yang menyatakan tentang

    doorsmeer FAS 23 terletak di tempat strategis paling banyak menyatakan

    setuju yaitu 23% dan paling sedikit menyatakan tidak setuju yaitu 18%.

    3) Dari 100 responden yang menyatakan tentang kebersihan tempat paling

    banyak menyatakan sangat tidak setuju yaitu 27% dan paling sedikit

    menyatakan kurang setuju yaitu 17%.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4) Dari 100 responden yang menyatakan tentang kenyamanan ruang tunggu

    paling banyak menyatakan setuju yaitu 29% dan paling sedikit menyatakan

    sangat setuju yaitu 14%.

    5) Dari 100 responden yang menyatakan tentang keamanan mobil bagi

    konsumen paling banyak menyatakan sangat tidak setuju yaitu 26% dan

    paling sedikit menyatakan kurang setuju yaitu 15%.

    Dari pendapat para pelanggan Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23

    mengenai tempat, pelanggan merasa kurang nyaman berada di ruang tunggu yang

    disediakan oleh pihak Fara Auto Spa (FAS) 23. Ruang tunggu yang disediakan

    tidak bersih dan berdekatan dengan ruang masak dan tempat pengeringan mobil.

    Dan juga ruang tunggu yang tidak menggunakan pendingin udara/AC membuat

    pelanggan merasa kurang betah. Pelanggan berharap ruang tunggu bisa diperbaiki

    atau dipindah ke tempat yang lebih baik lagi dan ruang tunggu tersebut

    menggunakan pendingin udara/AC.

    4.2.3.4. Proses

    Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Proses

    Indikator SS S KS TS STS Jumlah F % f % f % f % f % 1 23 23,0 19 19,0 13 13,0 22 22,0 23 23,0 100 2 15 15,0 12 12,0 14 14,0 19 19,0 40 40,0 100 3 22 22,0 28 28,0 11 11,0 17 17,0 22 22,0 100 4 21 21,0 13 13,0 12 12,0 23 23,0 31 31,0 100 5 23 23,0 24 24,0 5 5,0 15 15,0 33 33,0 100

    Sumber : Data Primer diolah, (2013) 1) Berdasarkan dari jawaban 100 responden yang menyatakan tentang kualitas

    jasa yang diberikan oleh doorsmeer merupakan kepercayaan bagi saya

    Universitas Sumatera Utara

  • sebagai pelanggan paling banyak menyatakan sangat setuju yaitu 23% dan

    paling sedikit menyatakan kurang setuju 13%.

    2) Hasil jawaban 100 responden yang menyatakan tentang proses pencucian

    mobil dilakukan dengan cermat paling banyak menyatakan sangat tidak

    setuju yaitu 40% dan paling sedikit menyatakan setuju yaitu 12%.

    3) Jawaban dari 100 responden yang menyatakan tentang penanganan yang

    dilakukan doorsmeer FAS 23 dalam menggunakan hidrolik paling banyak

    menyatakan setuju yaitu 28% dan paling sedikit menyatakan kurang setuju

    yaitu 11%.

    4) Berdasarkan jawaban dari 100 responden yang menyatakan tentang pelayanan

    jasa yang diberikan oleh doorsmeer FAS 23 air lading paling banyak

    menyatakan sangat tidak setuju yaitu 31% dan paling sedikit menyatakan

    kurang setuju yaitu 12%.

    5) Hasil jawaban 100 responden yang menyatakan tentang penawaran produk

    tambahan yang juga berkualitas sangat tidak setuju yaitu 33% dan paling

    sedikit menyatakan kurang setuju yaitu 5%.

    Dari pendapat para pelanggan Bengkel Doorsmeer Fara Auto Spa (FAS) 23

    mengenai proses, banyak pelanggan yang mengeluh akan kurangnya kebersihan

    bagian dalam mobil mereka. Seperti debu dan pasir yang masih ada di bawah jok

    mobil yang tidak dibersihkan oleh pegawai doorsmeer. Beberapa kali terjadi pasir

    tidak dibersihkan dan ditimpa dengan alas kaki agar tidak ketahuan kalau masih

    ada pasir di dalam mobil.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.2.3.5. Beralih Ke Pesaing

    Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Beralih Ke Pesaing

    Pertanyaan Ya Tidak Jumlah F % F % Keinginan beralih ke pesaing/doorsmeer lain

    59 59,0 41 41,0 100

    Berdasarkan tabel diatas diketahui jawaban responden paling banyak

    beralih ke pesaing lain yaitu 59% dan paling sedikit menyatakan tidak yaitu 41%.

    4.3. Analisa Regresi Logistik

    Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik

    dalam menentukan variabel dominan mengenai Faktor-faktor yang menyebabkan

    keinginan pelanggan beralih ke pesaing pada Usaha Bengkel Doorsmeer Fara

    Auto Spa (FAS) 23. Pada analisis dalam uji regresi logistik seperti pada Tabel

    4.10 berikut ini

    Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Logistik Ganda

    Variables in the Equation

    B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1a Harga 1.530 .500 9.357 1 .002 4.617

    Tempat -1.866 .894 4.360 1 .037 .155

    Proses 2.433 .873 7.769 1 .005 11.389

    Constant -.536 .354 2.296 1 .130 .585 a. Variable(s) entered on step 1: harga, tempat, proses. Overall percentage : 73,0% * = dikeluarkan secara bertahap

    Secara keseluruhan model ini dapat memprediksi besarnya pengaruh

    variabel pesaing lain terhadap besarnya harga, tempat dan proses sebesar 73,0%

    (overall percentage 73,0%) sedangkan 27,0% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

    Universitas Sumatera Utara

  • Variabel yang sangat berpengaruh terhadap variabel pesaing adalah proses yang

    diketahui dari nilai koefisien B. Adapun persamaan regresi logistik yang

    diperoleh sebagai berikut :

    P(X) = 1 1+ e (-0,536 +2,433X1- 1,866X2 +1,530X3) P(X) = 0,730

    X1 = Harga

    X2 = Tempat

    X3 = Proses

    Nilai P sebesar 0,730 artinya bila harga, tempat dan proses kurang baik

    maka peluang untuk beralih ke pesaing lain sebesar 0,730 atau 73,0%. Persamaan

    regresi logistik tersebut untuk memprediksikan besarnya pengaruh harga, tempat

    dan proses terhadap ke pesaing lain. Berdasarkan hasil uji regresi logistik pada

    Tabel 4.9 dari 3 variabel (harga, tempat dan proses) ternyata semua variabel

    berpengaruh terhadap ke pesaing lain. Diperoleh nilai koefisien eksp (B) untuk

    variabel harga sebesar 4,167 dengan p value 0,002, untuk variabel tempat nilai

    koefisien eksp (B) sebesar 0,155 dengan p value 0,037, dan pada variabel proses

    koefisien eksp (B) sebesar 11,389 dengan p value 0,005. Hal ini berarti bahwa

    variabel proses berpeluang 11 kali untuk pelanggan beralih ke pesaing lain.

    4.4. Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari segi harga tarif

    doorsmeer cukup mahal, harga yang ditawarkan belum sesuai dengan kualitas

    pelayanannya. Harganya yang lebih mahal dibandingkan doorsmeer lain, dan

    tidak adanya harga khusus bagi langganan. Dari segi tempat responden banyak

    Universitas Sumatera Utara

  • menyatakan bahwa kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu yang kurang

    nyaman dan tentang keamanan mobil bagi konsumen sangatlah penting. Dari segi

    proses diketahui proses pencucian mobil tidak cermat dilakukan, pelayanan jasa

    yang diberikan oleh doorsmeer FAS 23 tidak menggunakan air lading dan

    penawaran produk tambahan kurang berkualitas. Berdasarkan hasil tersebut

    bahwa kualitas sudah menjadi harga mati yang harus dibayar oleh perusahaan agar

    dapat tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Kesuksesan suatu perusahaan

    jasa tergantung pada kualitas jasa layanan yang ditawarkan kepada para

    konsumen.

    Konsumen merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kualitas

    atas kepuasan jasa. Oleh karena itu, dalam hal ini konsumen memegang peranan

    cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

    perusahaan. Kualitas pelayanan merupakan kinerja jasa yang dapat memenuhi

    kebutuhan atau bahkan melampaui harapan konsumen bukan saja satu kali tetapi

    berulang kali sehingga memberikan kepuasan.

    Harga untuk melakukan spa mobil sangatlah mahal dibandingkan dengan

    door smeer yang lain dan tidak ada harga khusus bagi pelanggan yang sering ke

    tempat tersebut. Hal ini juga menyebabkan pelanggan pelanggan berpindah ke

    tempat yang lain. Ini sesuai dengan pendapat Swastha (2007:76) bahwa salah satu

    faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke pesaing adalah harga. Harga

    adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

    dari barang beserta pelayanannya. Harga suatu produk yang terlalu mahal dan

    tidak sesuai dengan hasil yang diberikan dapat menyebabkan pelanggan berpindah

    Universitas Sumatera Utara

  • kepada perusahaan pesaing. Pelanggan akan menjadi loyal pada perusahaan yang

    menawarkan produk dengan kualitas baik tapi dengan harga yang wajar. Harga

    merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran dimana harga dapat

    mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli produk

    karena suatu alsan.

    Selain faktor tempat yang tidak bersih, dan tidak memberikan kenyamanan

    kepada konsumen dapat menyebabkan konsumen beralih ke pesaing. Lokasi

    usaha yang sulit dijangkau, sementara ada lokasi usaha lain yang lebih mudah

    dijangkau yang dimiliki oleh pesaingnya juga dapat menyebabkan pelanggan

    beralih ke pesaing. Selain itu faktor proses juga sangatlah penting dalam hal

    pindah ke pesaing lain. Dalam proses pencucian mobil masih dilakukan kurang

    cermat sehingga dianggap pelanggan kendaraan mereka kurang bersih dan tidak

    sebanding dengan harga yang ditentukan.Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler

    (2005:28) bahwa proses sangat berperan dalam menjalankan dan melaksanakan

    aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk

    perusahaan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat penting

    dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan

    keinginan konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, maka kualitas

    jasa diantaranya dari bagaimana jasa menghasilkan fungsinya.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Hasil penelitian ini mengkaji tentang Faktor-faktor yang menyebabkan

    keinginan pelanggan beralih ke pesaing pada Usaha Bengkel Doorsmeer Fara

    Auto Spa (FAS) 23 dalam penelitian ini disimpulkan sebagai berikut :

    1. Hasil analisa regresi logistik diketahui nilai koefisien eksp (B) untuk variabel

    harga sebesar 4,167 dengan p value 0,002, untuk variabel tempat nilai

    koefisien eksp (B) sebesar 0,155 dengan p value 0,037, dan pada variabel

    proses koefisien eksp (B) sebesar 11,389 dengan p value 0,005.

    2. Melalui nilai koefisien (B) ini terlihat bahwa variabel yang sangat berpengaruh

    terhadap keinginan pelanggan beralih ke pesaing lain adalah variabel proses

    yang berpeluang 11 kali untuk pelanggan beralih ke pesaing lain.

    3. Peluang sebesar 0,730 artinya bila harga, tempat dan proses pelayanan kurang

    baik maka peluang untuk beralih ke pesaing lain sebesar 0,730 atau 73,0%.

    5.2. Saran

    Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil yang

    peneliti temukan adalah sebagai berikut :

    1. Perusahaan perlu meninjau kembali proses yang ditetapkan dan dilakukan

    disesuaikan dengan harga yang ditetapkan agar dapat memberikan kepuasan

    bagi pelanggan

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Diharapkan bagi pihak perusahaan agar memberikan pelayanan yang lebih baik

    agar pelanggan terus memanfaatkan kembali usaha bengkel doorsmeer

    tersebut.

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR PUSTAKA

    Atmawati dan Wahyudin. 2004. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Matahari Departemen Store di Solo Grand Mall, Tesis, Program Pasca Sarjana UMS, Surakarta.

    Basu Swastha. 2000. Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan

    Modern, Jakarta: Liberty. Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan. Tjiptono, Fandi dan Candra Gregorius .2005. Services, Quality, and Satisfaction,

    Yogyakarta: Andi Offset. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis,

    Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Buku satu, Alih Bahasa: Hermawan, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba 4.

    Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran, Alih Bahasa :

    Alexander Sidoro, Edisi Kesembilan, Jakarta: Indeks. Kotler, Philip. 2005. Dasar-dasar Pemasaran. Alih bahasa: Alexander Sidoro,

    Edisi Kesembilan, Jakarta: Indeks. Lamb, Charles W; Hair Joseph F., Carl Mc Daniel. 2001. Pemasaran, Buku 1,

    Alih Bahasa: David Octarevia, Jakarta : Salemba Empat. Lupoyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik, Edisi

    Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta: Salemba Empat. Manurung, Jonni; Adler Manurung., Ferdinand Saragih. 2003. Ekonometrika:

    Teori dan Aplikasi, Cetakan Pertama, Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

    Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan

    Strategi Meningkatkan Kepuasan Konsumen, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

    Rangkuti, Freddy. 2003. Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    Universitas Sumatera Utara

    Cover.pdf (p.1-10)Abstract_2.pdf (p.11-12)Chapter I.pdf (p.13-17)Chapter II.pdf (p.18-33)Chapter III-V.pdf (p.34-56)