RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/II
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi waktu : 4 x 3 JP
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.1. Menyadari kebesaran Tuhan
yang menciptakan dan
mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan
1.1.1 Mengenali dan mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan
mengenai suhu dan pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari.
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
fenomena alam fisis dan
pengukurannya.
2. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu;
objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam
melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi.
2.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan secara
aktif, teliti, jujur, hati-hati, bertanggung
jawab, disiplin, peduli lingkungan, kerja
sama.
3. 3.7. Menganalisis pengaruh kalor
dan perpindahan panas pada
kehidupan sehari-hari.
Pertemuan Pertama
3.7.1. Menjelaskan pengertian suhu.
3.7.2. Menjelaskan pengertian kalor.
3.7.3. Menyebutkan alat pengukur suhu.
3.7.4. Menjelaskan alat pengukur suhu dan
skalanya masing-masing.
3.7.5. Menghitung konversi skala thermometer.
Pertemuan Kedua
3.7.6 Menjelaskan pengertian tentang
pemuaian.
3.7.7 Menyebutkan macam-macam pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.8 Menganalisis perubahan suhu terhadap
pemuaian benda.
3.7.9 Menyebutkan penerapan pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.10 Menjelaskan hubungan kalor dengan
suhu benda dan wujudnya.
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4. 4.1. Menyajikan hasil pengukuran
besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah.
Pertemuan pertama
4.1.1. Mengukur suhu benda dengan
menggunakan thermometer.
4.1.2. Menampilkan data hasil pengukuran
menggunkan thermometer.
4.1.3. Menghitung konversi skala
thermometer.
Pertemuan Kedua
4.1.4. Mengukur suhu menggunakan
thermometer.
4.1.5. Mengukur pemuaian panjang dengan
menggunakan Musschenbroek.
4.8. Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
untuk menyelidiki
karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas
dan konduktivitas kalor.
Pertemuan Pertama
4.8.1. Mengukur suhu benda dengan
menggunakan thermometer.
Pertemuan Kedua
4.8.2. Melakukan percobaan untuk menentukan
koefisien muai.
4.8.3. Melakukan percobaan untuk menentukan
kapasitas panas.
4.8.4. Mendemonstrasikan pemuaian volume
pada zat cair.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya dan berdiskusi Peserta didik dapat
memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural tentang Suhu dan
Kalor serta mampu membangun sikap ilmiah dan ketrampilan prosedural melalui
proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan
laporan tertulis.
Pertemuan Pertama
1. Peserta didik dapat mengenali dan mengagumi kebesaran Tuhan lewat
perbedaan suhu dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik dapat melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, dan
bertanggung jawab mengenai suhu.
3. Melalui kegiatan mengamati saat tangan dicelupkan ke dalam air yang
berbeda kondisinya, peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu.
4. Melalui kegiatan mencampurkan air panas dan air dingin, peserta didik dapat
menjelaskan pengertian kalor.
5. Dengan menunjukan alat pengukur suhu, peserta didik dapat menyebutkan
alat pengukur suhu.
6. Dengan menunjukan jenis-jenis skala thermometer, peserta didik dapat
menjelaskan jenis-jenis thermometer berdasarkan skalanya.
7. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan konversi skala
thermometer.
Pertemuan Kedua
1. Melalui kegiatan memanaskan air menggunakan heater, peserta didik
menjelaskan pengertian tentang pemuaian.
2. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat
menyebutkan macam-macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
3. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat
menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan
penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
5. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat
menjelaskan hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.
6. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik
menyebutkan penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
7. Dengan menggunakan Muschenburg peserta dididk dapat mengukur
pemuaian panjang.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur
I a. Air panas, air
hangat dan air
dingin.
b. Tangan dapat
merasakan
perbedaan
panas dingin.
a. Wujud Zat.
b. Suhu.
c. Thermometer.
Suhu Pengukuran
suhu
II a. Air panas, air
hangat dan air
dingin.
b. Air memuai
jika
dipanaskan.
a. Perpindahan
panas,
b. pemuaian,
c. perubahan
wujud zat.
Pemuaian Demonstrasi
sederhana
pemuaian
volume pada
zat cair.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelejaran
Pertemuan Pendekatan Model Metode
I
Saintifik PBL
a. Demonstrasi
b. Eksperimen
c. Diskusi kelompok
d. Tanya jawabII
F. Media, Alat dan Sumber belajar
Pertemuan Media Alat Sumber
Belajar
I Cetak dan
elektronik
(LCD,
Laptop)
Air panas, air hangat, es, baskom/
gelas, thermometer.BSE, Bahan
Ajar, InternetII
Pemanas air, lilin, korek, gelas
kimia, pembakar bunsen, kaki
tiga.
G. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Sintaks Problem
Based LearningRincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Berdoa
2. Mengecek kehadiran
3. Merefleksikan hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang
fluida statik.
4. Menyampaikan motivasi dan apersepsi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Bertanya dan menagih secara lisan tugas baca, mencari
informasi tentang suhu dan kalor melalui berbagai sumber
(buku, internet atau modul).
7. Melaksanakan pretes tentang suhu dan kalor.
20
menit
Mengorientasikan
peserta didik pada
masalah.
Mengorganisasikan
kegiatan
pembelajaran.
Membimbing
penyelidikan
mandiri.
Kegiatan Inti
Mengamati
1. Peserta didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam
wadah yang berisi air panas, air hangat dan dingin yang
dilakukan oleh perwakilan di depan kelas.
2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3. Peserta didik mendiskusikan hasil peragaan yang dilakukam
oleh perwakilan di depan kelas.
Mencoba
4. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil masing-masing
terdiri atas 4 orang.
5. Peserta didik diminta untuk mengukur suhu menggunakan
thermometer.
6. Peserta didik mencermati dan mencatat hasil percobaan.
7. Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan
membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat
dan mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik
100
menit
Mengembangkan
dan menyajikan
karya.
Analisa dan
evaluasi.
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
8. Peserta didik menyimpulkan pengertian suhu dari percoabaan.
9. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengkonversi skala
suhu dari skala celsius ke skala Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
10. Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik
mengolah data dan merumuskan kesimpulan.
Mengomunikasikan
11. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil
hitungan dan kesimpulan diskusi.
12. Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah jika ada
perbedaan jawaban.
13. Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan.
14. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
15. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
Penutup
1. Bersama peserta didik merangkum tentang suhu dan
pengukurannya.
2. Melaksanakan postes.
3. Memberikan Tugas Pekerjaan Rumah tentang suhu.
4. Memberikan tugas baca tentang pemuaian dan perubahan
wujud zat.
15
menit
Pertemuan kedua
Sintaks Problem
Based LearningRincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Berdoa
2. Mengecek kehadiran
3. Merefleksi hasil pretest dan postest pertemuan sebelumnya.
4. Menagih dan mengingatkan tugas rumah dan tugas baca.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Melaksanakan pretest tentang pemuaian dan perubahan wujud
zat.
20
menit
Mengorientasikan
peserta didik pada
masalah.
Mengorganisasikan
kegiatan
pembelajaran.
Membimbing
penyelidikan
mandiri.
Kegiatan Inti
Mengamati
1. Peserta didik menyimak proses pemanasan air menggunakan
heater.
2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan dalam
kelompok.
Mencoba
4. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil masing-masing
terdiri atas 4-5 orang.
5. Peserta didik membuktikan pemuaian volume dengan
menggunakan air dan pemanas.
6. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menyebutkan
macam-macam pemuaian.
7. Peserta didik berdiskusi untuk menyebutkan penerapan
pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
8. Peserta didik berdiskusi menganalisis perubahan suhu terhadap
pemuaian benda.
9. Peserta didik berdiskusi dan tanya jawab dengan guru tentang
hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.
10. Peserta didik menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
100
menit
Mengembangkan
dan menyajikan
karya.
Analisa dan
evaluasi.
menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
11. Peserta didik menyebutkan penerapan perubahan wujud zat
dalam kehidupan sehari-hari.
12. Peserta didik mengukur pemuaian panjang dengan
menggunakan Musschenbroek.
13. Guru memberikan masalah kepada peserta didik tentang
pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume.
14. Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan
membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat
dan mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
15. Peserta didik menyimpulkan pengertian pemuaian.
16. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku untuk
menyelesaikan masalah tentang pemuaian panjang, pemuaian
luas dan pemuaian volume.
17. Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik dalam
melakukan pengamatan, diskusi dan merumuskan kesimpulan.
Mengomunikasikan
18. Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil hitungan
dan kesimpulan diskusi dengan teman sebangku.
19. Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan
jawaban.
20. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi
lisan.
21. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
22. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
Penutup
1. Bersama peserta didik merangkum pemuaian dan perubahan
wujud zat.
2. Melaksanakan postes.
3. Memberikan pekerjaan rumah tentang pemuaian dan perubahan
wujud zat.
15
menit
4. Memberikan tugas baca tentang Azas Black dan Perpindahan
kalor.
H. Penilaian
A. Penilaian Sikap (KI. II)
a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk Instrumen : Observasi
c. Kisi-Kisi
NoAspek yang
DinilaiIndikator
Butir
Item
1Aktif
Aktif dalam merumuskan masalah 1.1
Aktif dalam membuat hipotesis 1.2
Aktif dalam melakukan percobaan 1.3
Aktif dalam berdiskusi kelompok 1.4
Aktif dalam presentasi kelompok 1.5
2 Kerjasama
Kerja sama dalam diskusi kelompok 2.1
Kerja sama dalam melakukan
percobaan2.2
3Jujur
Jujur dalam melakukan percobaan 3.1
Jujur dalam mengerjakan soal tes 3.2
4 TelitiTeliti dalam melakukan percobaan 4.1
Teliti dalam menganalisis data 4.2
5 Hati-hati Hati-hati dalam melakukan percobaan 5.1
6 TanggungjawabTanggungjawab dalam kegiatan
pembelajaran6.1
7 DisiplinDisiplin dalam kegiatan pembelajaran 7.1
Disiplin dalam melakukan praktikum 7.2
8Peduli
Lingkungan
Peduli dalam lingkungan
Laboratorium8.1
d. Instrumen Penilaian : Lembar Observasi
e. Rekapan Penilaian : Terlampir
f. Rubrik Penilaian : Terlampir
B. Penilaian Kognitif (KI. III)
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk penilaian : Uraian
c. Instrumen Penilaian : Terlampir
d. Petunjuk penskoran : Terlampir
e. Rekapan penilaian : Terlampir
f. Kisi-kisi instrumen penilaian
Pertemuan Pertama
No. IndikatorTingkat
KesukaranButir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian suhu C1 Soal uraian no. 1
2. Menjelaskan pengertian kalor C1 Soal uraian no. 2
3.Menyebutkan alat pengukur
suhu dan kalorC1 Soal uraian no. 3
4.
Menjelaskan jenis-jenis
termometer berdasarkan
skalanya masing-masing
C2 Soal uraian no. 4
5.Menghitung konversi skala
thermometer.C4 Soal uraian no. 5 dan 6
Pertemuan Kedua
No. IndikatorTingkat
kesukaranButir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian tentang
pemuaian.C1 Soal uraian no. 1
2. Menyebutkan macam-macam
pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari.
C1 Soal uraian no. 2
3. Menganalisis perubahan suhu
terhadap pemuaian benda.C4 Soal uraian no. 3,4,5
4. Menghitung banyaknya kalor
yang dibuthkan untuk mengubah
wujud zat
C4 Soal uraian no. 6
C. Penilaian Psikomotorik (KI. IV)
a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk Penilaian : Observasi
c. Petunjuk Penskoran : Terlampir
d. Rekapan Penilaian : Terlampir
e. Rubrik Penilaian : Terlampir
f. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian
No Aspek yang dinilai Butir Instrumen
1 Merangkai alat yang digunakan dalam praktikum Tes Praktik 1 dan 2
2 Menggunakan peralatan praktikum Tes Praktik 1 dan 2
3 Melakukan percobaan sesuai prosedur Tes Praktik 1 dan 2
4 Mengambil data dalam praktikum Tes Praktik 1 dan 2
5 Menyajikan hasil pengamatan Tes Praktik 1 dan 2
6 Menyimpulkan data Tes Praktik 1 dan 2
Jumlah Skor yang Diperoleh
Mengetahui Kepala SMA
_________________________
NIP.
Kupang, .... Maret 2014
Guru Mata Pelajaran Fisika
______________________
NIP.
SOAL PRETEST DAN POST TEST
Soal Pre test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1. Apa yang kamu ketahui tentang suhu?
2. Sebutkan jenis-jenis termometer (4 jenis termometer) berdasarkan skalanya
untuk batas bawah dan batas atas?
Jawaban Soal Pre test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1. Suhu adalah derajat panas suatu benda.
2. Jenis-jenis thermometer
THERMOMETER BATAS BAWAH BATAS ATAS
Celsius 0 100
Reamur 0 80
Fahrenheit 32 212
Kalvin 273 373
Soal Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
No Skala Celcius Skala Fahrenheit Skala Kelvin
1. 131 0F
2. 55 0C
3. 288 K
Jawaban Soal Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)1. Fahrenheit – Celsius−− = −−131 − 32212 − 32 = − 0100 − 099180 = 100
180 x = 9900
2. Celsius – Fahrenheit−− = −−55− 0
100− 0= − 32
212 − 32
55
100= − 32
180
100 x – 3200 = 9900
100 x = 6700
3. Kelvin – Celsius
288 – 273 = 15 0F
Celsius – Fahrenheit−− = −−15− 0
100− 0= − 32
212 − 32
X = 55 0 C.
Celsius – Kelvin
55 0 C + 273 = 328 K
X = 67 0F
Celsius – Kelvin
55 + 273 = 328
15
100= − 32
180
2700 = 100 x – 3200
100 x = 5900
X = 59 0F.
Soal Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1. Apa yang kamu pahami tentang pemuaian ?
2. Sebutkan macam-macam perubahan wujud zat yang kamu ketahui!
Jawaban Soal Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1. Pemuaian adalah pertambahan panjang, luas dan volume suatu benda yang
dipengaruhi oleh panas.
2. Perubahan wujud zat
Wujud Zat Menjadi
Padat – Cair Mencair
Cair – padat Membeku
Padat – Gas Menyublim
Gas – Padat Mengkristal
Cair – Gas Menguap
Gas – Cair Mengembun
Soal Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!
2. Tentukan perubahan wujud Zat
Wujud Zat Menjadi
Mencair
Cair – padat
Menyublim
Gas – Padat
Menguap
Gas – Cair
Jawaban Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)1. Diketahui : ΔT = 50 0C
α= 12 x 10 – 6 /0C
L = 1000 m
Ditanya : ΔL = ....... ?
Dijawab : ΔL = L0 α ΔT
= 1000 x 12 x 10 – 6 = 60 cm
2. Perubahan wujud Zat
Wujud Zat Menjadi
Padat – Cair Mencair
Cair – padat Membeku
Padat – Gas Menyublim
Gas – Padat Mengkristal
Cair – Gas Menguap
Gas – Cair Mengembun
Soal Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1. Suhu suat zat bila diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukan angka 62oF. Berapa suhu benda tersebut diukur dengan termometer Celsius?
2. Pada sebuah termometer skala X, titik beku air adalah 10 oX dan titik didih air
adalah 70 oX. Bila suhu suatu zat diukur dengan termometer skala X adalah 25oX, berapakah suhu air tersebut bila diukur dengan termometer skala Celsius?
Soal Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan wujud
zat) :
1. Carilah contoh benda-benda disekitar anda yang mengalami pemuaian panjang,
luas, atau volume kemudian tulis dalam buku tugas! Apa pengaruhnya terhadap
fungsi benda tersebut?
2. Mengapa termos air panas kosong yang terbuka lama bisa pecah?
3. Sebutkan bukti bahwa air dan gas mengalami pemuaian ?
4. Sebutkan contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari!
LEMBAR KERJA SISWA I
(Suhu)
A. Tujuan
1. Membedakan suhu benda
2. Menentukan konversi skala thermometer
Mengamati
Peserta didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam wadah yang berisi air
panas, air hangat dan dingin yang dilakukan oleh perwakilan di depan kelas.
Menanya
1. Rumusan Masalah
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
2. Jawaban Sementara
- ................................................................................................................
................................................................................................................
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
Mencoba
B. Alat dan bahan:
1. Baskom/gelas : 3 buah
2. Air panas : Secukupnya
3. Air hangat : Secukupnya
4. Air dingin/es : Secukupnya
5. Termometer
C. Prosedur:
1. Tuangkan ketiga air tersebut ke dalam wadah yang berbeda-beda!
2. Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan thermometer!
3. Masukkan hasilnya dalam tabel di bawah ini!
D. Data Hasil Pengamatan:
NoSuhu air (0C)
0F 0R KPanas Dingin Es
1
2
3
Mengasosiasi
E. Analisis Data
Pertanyaan:
1. Mengapa ketiga air tersebut memiliki skala yang berbeda-beda?
2. Konversikan skala tersebut ke dalam skala Fahrenheit, Reamur dan Kelvin!
F. Kesimpulan
-
..........................................................................................................................
- ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
- ..........................................................................................................................
- .........................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA II
(Pemuaian Panjang dan Perubahan Wujud Zat)
A. Tujuan
1. Menyelidiki pemuaian panjang
2. Mengamati perubahan wujud zat pada parafin/lilin.
Mengamati
Peserta didik menyimak proses pemanasan air menggunakan heater.
Menanya
1. Rumusan Masalah
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
2. Jawaban Sementara
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
- ................................................................................................................
Mencoba
B. Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat Musschenbroek : 1 set
2. Pembakar spiritus : 1 buah
3. Tiga batang logam yang berbeda jenis (aluminium, baja, tembaga): 1 buah
4. Beker glass/gelas kimia : 1 buah
5. Tripod/kaki tiga beserta kasa asbesnya : 1 buah
6. Parafin/lilin : secukupnya
7. Korek api : 1 buah
C. Prosedur
Kegiatan 1:
1. Pasanglah ketiga logam pada alat Musschenbroek seperti pada gambar di
bawah ini!
3. Aturlah alat tersebut agar kedudukan ketiga jarum menun-jukkan skala
yang sama!
4. Panaskan ketiga logam itu dengan menggunakan pembakar spiritus!
5. Perhatikan perubahan skala yang ditunjukkan oleh masing-masing jarum.
Masukkan hasil pengamatan pada tabel!
Kegiatan 2:
1. Masukkan parafin ke dalam gelas kimia dan susunlah peralatan yang sudah
disiapkan seperti pada gambar!
2. Nyalakan pembakar bunsen!
3. Amatilah perubahan wujud parafin/lilin pada saat dipanaskan!
4. Setelah mendidih padamkanlah nyala apinya!
5. Amatilah perubahan wujud parafin setelah nyala api dipadamkan!
D. Data Hasil Pengamatan
Kegiatan 1:
NoSkala
Aluminium Baja Tembaga
1
2
3
Kegiatan 2:
Bahan
Perubahan Wujud saat
Dipanaskan
Perubahan Wujud setelah
Dipanaskan
Padat Cair Gas Padat Cair Gas
Parafin/lilin
Mengasosiasi
E. Analisis Data
Pertanyaan:
Kegiatan 1:
1. Ketika ketiga logam tersebut dipanaskan, apakah jarumnya bergerak?
Menunjukkan apakah pergerakan jarum tersebut?
2. Apakah penyimpangan jarum dari ketiga logam tersebut sama? Apakah
artinya?
3. Jika pemanasan kamu teruskan, apakah akibatnya terhadap
penambahan panjang logam tersebut?
Kegiatan 2:
4. Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, jelaskan perubahan
wujud apa sajakah yang terjadi pada parafin/lilin?
F. Kesimpulan
Kegiatan 1:
- ........................................................................................................................
- ........................................................................................................................
- ........................................................................................................................
- ........................................................................................................................
Kegiatan 2:
- ........................................................................................................................
- ........................................................................................................................
- ........................................................................................................................
- ........................................................................................................................
BAHAN AJAR
SUHU DAN KALOR
A. SUHU
Suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven
yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki
suhu rendah.
a. Macam–macam Thermometer
Alat yang dirancang untuk mengukur suhu suatu zat disebut termometer. Ada
beberapa jenis termometer, yang prinsip kerjanya bergantung pada beberapa sifat
materi yang berubah terhadap suhu. Sebagian besar termometer umumnya
bergantung pada peamuaian materi terhadap naiknya suhu. Ide pertama
penggunaan termometer adalah oleh Galileo, yang menggunakan pemuaian gas,
tampak seperti pada gambar dibawah ini :
Skala yang paling banyak dipakai sekarang adalah skala Celsius, kadang disebut
skala Centigrade. Di Amerika Serikat, skala Fahrenheit juga umum digunakan.
Ada juga skala Reamur. Skala yang paling penting dalam sains adalah skala
absolut atau Kelvin.
Titik beku zat didefinisikan sebagai suhu dimana fase padat dan cair ada bersama
dalam kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi
padat atau sebaliknya.
titik didih didefinisikan sebagai suhu di mana zat cair dan gas ada bersama dalam
kesetimbangan. Karena titik-titik ini berubah terhadap tekanan, tekanan harus
ditentukan (biasanya sebesar 1 atm).
b. Konversi Skala Thermometer
Tentunya sangat mudah untuk mengonversikannya, mengingat bahwa 0 0C sama
dengan 32 0F, dan jangkauan 1000 pada skala Celsius sama dengan jangkauan 1800
pada skala Fahrenheit. Hal ini berarti
Perbandingan beberapa skala termometer adalah sebagai berikut:
Konversi antara skala Celsius dan skala Fahrenheit dapat dituliskan:
Konversi antara skala Celsius dan skala Reamur dapat dituliskan:
Konversi antara skala Fahrenheit dan skala Reamur dapat dituliskan:
Contoh Soal:
1. Suhu 30° C sama dengan ....0F = .... 0R= .... 0K
Diketahui : TC = 30° C
Ditanya : TF = ...?
TR = ...?
TK = ...?
Dijawab : = + 32= 9530 + 32= 86= 45= 4530= 24= + 273= 30 + 273= 303
2. Suhu benda yang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan nilai
1220F. Tentukan suhu benda tersebut dalam skala:
a) Celcius,
b) Reamur,
c) Kelvin!
Diketahui : = 122 FDitanya : TC = ...?
TR = ...?
TK = ...?
Dijawab := ( − 32)= 59 (122 − 32)= 59 (90 )= 50= 45= 4550= 40= + 273
= 40 + 273= 313B. PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu
mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada
benda tersebut bergerak lebih cepat.
1. Jenis-Jenis Pemuaian
a. Pemuaian Zat Padat
1) Pemuaian Panjang
Perubahan panjang L pada semua zat padat, dengan pendekatan yang
sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu T.
Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam suatu persamaan:
Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier
(koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau
(0C) – 1.
Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:
dengan:
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linier/panjang (/0C)
T = perubahan suhu (0C)
Contoh soal :
1. Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan
panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat
mula-mula!
Diketahui : L = 3,7 m
α = 25 ×10 -6/oC
T = 331 K - 295 K = 36 K
Ditanya : L0 = ...?
= 40 + 273= 313B. PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu
mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada
benda tersebut bergerak lebih cepat.
1. Jenis-Jenis Pemuaian
a. Pemuaian Zat Padat
1) Pemuaian Panjang
Perubahan panjang L pada semua zat padat, dengan pendekatan yang
sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu T.
Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam suatu persamaan:
Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier
(koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau
(0C) – 1.
Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:
dengan:
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linier/panjang (/0C)
T = perubahan suhu (0C)
Contoh soal :
1. Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan
panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat
mula-mula!
Diketahui : L = 3,7 m
α = 25 ×10 -6/oC
T = 331 K - 295 K = 36 K
Ditanya : L0 = ...?
= 40 + 273= 313B. PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu
mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada
benda tersebut bergerak lebih cepat.
1. Jenis-Jenis Pemuaian
a. Pemuaian Zat Padat
1) Pemuaian Panjang
Perubahan panjang L pada semua zat padat, dengan pendekatan yang
sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu T.
Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam suatu persamaan:
Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier
(koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau
(0C) – 1.
Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:
dengan:
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linier/panjang (/0C)
T = perubahan suhu (0C)
Contoh soal :
1. Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan
panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat
mula-mula!
Diketahui : L = 3,7 m
α = 25 ×10 -6/oC
T = 331 K - 295 K = 36 K
Ditanya : L0 = ...?
Dijawab := (1 + α × )3,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.
2. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!
Diketahui : ΔT = 50 0C
α= 12 x 10 – 6 /0C
L = 1000 m
Ditanya : ΔL = ....... ?
Dijawab : ΔL = L0 α ΔT
= 1000 x 12 x 10 – 6
= 60 cm
Jadi, pertambahan panjang baja itu adalah 60 cm.
2) Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan
terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan
tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.
Diketahui β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
A1 : luas bidang mula-mula (m1)
A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β : koefisien muai luas (/°C)
T : selisih suhu (°C)
Dijawab := (1 + α × )3,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.
2. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!
Diketahui : ΔT = 50 0C
α= 12 x 10 – 6 /0C
L = 1000 m
Ditanya : ΔL = ....... ?
Dijawab : ΔL = L0 α ΔT
= 1000 x 12 x 10 – 6
= 60 cm
Jadi, pertambahan panjang baja itu adalah 60 cm.
2) Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan
terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan
tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.
Diketahui β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
A1 : luas bidang mula-mula (m1)
A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β : koefisien muai luas (/°C)
T : selisih suhu (°C)
Dijawab := (1 + α × )3,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.
2. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!
Diketahui : ΔT = 50 0C
α= 12 x 10 – 6 /0C
L = 1000 m
Ditanya : ΔL = ....... ?
Dijawab : ΔL = L0 α ΔT
= 1000 x 12 x 10 – 6
= 60 cm
Jadi, pertambahan panjang baja itu adalah 60 cm.
2) Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan
terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan
tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.
Diketahui β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
A1 : luas bidang mula-mula (m1)
A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β : koefisien muai luas (/°C)
T : selisih suhu (°C)
Contoh soal :
Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya
dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar
0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
3) Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti
bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni
bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai
volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga
tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula
T1, koefisien muai ruang , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi
V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai
berikut.
Karena = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m1)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m2)
: koefisien muai ruang (/°C)
T : selisih suhu (° C)
Contoh soal :
Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya
dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar
0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
3) Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti
bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni
bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai
volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga
tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula
T1, koefisien muai ruang , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi
V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai
berikut.
Karena = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m1)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m2)
: koefisien muai ruang (/°C)
T : selisih suhu (° C)
Contoh soal :
Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya
dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar
0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
3) Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti
bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni
bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai
volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga
tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula
T1, koefisien muai ruang , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi
V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai
berikut.
Karena = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m1)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m2)
: koefisien muai ruang (/°C)
T : selisih suhu (° C)
Contoh Soal :
Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai
panjang bejana 2 × 10-5 /°C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75° C!
C. KALOR DAN PERUBAHAN SUHU
Kalor adalah energi yang berpindah dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat
yangsuhunya lebih rendah.
1 kalori menyatakan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air
sehinggasuhunya naik sebesar 1 derajat celsius.
Pengaruh kalor pada perubahan suhu misalnya pada pemanasan air. Air yang
dipanaskan akan mengalami peningkatan suhu. Peningkatan suhu ini disebabkan karena
energi panas dari api berpindah menuju air. Hal ini membuktikan bahwa kalor dapat
mempengaruhi suhu suatu zat.
Pada proses pemanasan air, semakin lama air dipanaskan berarti jumlah kalor yang
diberikan semakin besar. Dengan demikian, semakin besar kalor yang diberikan
semakin besar pula kenaikan suhu benda. Selain itu, kenaikan suhu tidak hanya
ditentukan oleh jumlah kalor yang
diberikan, tetapi juga tergantung pada massa benda. Semakin besar massa benda,
semakin kecil perubahan suhu yang terjadi. Dengan kata lain, perubahan suhu
berbanding terbalik dengan massa benda.
Atau dapat dituliskan
ΔT ~ Q ~ m ΔT
Kesebandingan tersebut, dapat diubah menjadi bentuk persaman dengan menambahkan
konstanta yang disebut kalor jenis (c), yaitu menjadi:
Q = m c ΔT
Keterangan: Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J atau kal)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/ kgoC )
ΔT = T2 –T1 = perubahan suhu benda ( oC)
a. Kalor jenis zat
Kalor jenis zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan atau
menurunkan suhu 1 kg massa zat sebesar 1o C atau 1 K.
b. Kapasitas kalor
Kalor jenis zat menunjukan karakteristik suatu zat. Suatu zat memiliki kalor jenis
yang berbeda dengan zat lainnya. Semakin besar kalor jenis suatu zat, semakin
banyak kalor yang dibuthkan untuk menaikkan suhu sebesar 1o C. Karakteristik
suatu zat juga ditunjukan oleh kapasitas kalor zat tersebut.
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
benda sebesar 1oC atau 1 K.
Kapasitas kalor dapat dirumuskan dengan:
C = atau C = mc
Keterangan:
C = kapasitas kalor suatu zat (J/K atau J/oC)
Contoh soal:
1. Hitunglah kalor yang dibuthkan untuk menaikkan suhu air bermassa 3 kg dari suhu
100C sampai 80oC! (cbesi= 4200 J/ kgoC).
Penyelesaian:
Diketahui: m = 3 kg
T1 = 10oC
T2 = 80oC ΔT = T2 –T1 = 80oC - 10oC = 70oC
cbesi= 4200 J/ kgoC
Ditanya: Q = ...?
Jawab:
Q = m c ΔT
= 3 . 4200 J/ kgoC . 70oC
= 9,45 x 104 J
= 9,45 kJ
Jadi, kalor yang dibuthkan adalah 9,45 kJ.
D. PERUBAHAN WUJUD ZAT
Perubahan wujud zat dari cair ke padat disebut sebagai proses pembekuan. Dalam hal
ini, akan terjadi proses pelepasan kalor. Besarnya kalor yang dibutuhkan pada saat
peleburan dan besarnya kalor yang dilepaskan dalam proses pembekuan adalah sama.
Perumusan untuk kalor peleburan dan pembekuan sama dengan perumusan pada kalor
penguapan dan pengembunan, yakni sebagai berikut.
dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan saat peleburan atau kalor yang dilepaskan saat pembekuan,
m = massa zat, dan
L = kalor laten peleburan atau pembekuan.
Contoh Soal :
Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram
pada temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC ?
Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
Jawaban :
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Ditanya : Q total = ...?
Dijawab :
Q = m L
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal
Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya
adalah sebesar 40 kkal.
Hubungan Kalor Laten dan Perubahan Wujud
Apabila suatu zat padat, misalnya es dipanaskan, es tersebut akan menyerap kalor dan
beberapa lama kemudian berubah wujud menjadi zat cair. Perubahan wujud zat dari
padat menjadi cair ini disebut proses melebur. Temperatur pada saat zat mengalami
peleburan disebut titik lebur zat. Adapun proses perubahan wujud zat dari cair menjadi
padat disebut sebagai proses pembekuan dan temperatur ketika zat mengalami proses
pembekuan disebut titik beku zat.
Kalor laten pembekuan besarnya sama dengan kalor laten peleburan yang disebut
sebagai kalor lebur. Kalor lebur es L pada temperatur dan tekanan normal adalah 334
kJ/kg. Kalor laten penguapan besarnya sama dengan kalor laten pengembunan, yang
disebut sebagai kalor uap. Kalor uap air L pada temperatur dan tekanan normal adalah
2.256 kJ/kg.
a. Proses A – B merupakan proses kenaikan temperatur dari sebongkah es. Pada proses
kenaikan temperatur ini, grafik yang terjadi adalah linear. Pada grafik AB, kalor
digunakan untuk menaikkan temperatur.
b. Proses B – C merupakan proses perubahan wujud zat dari es menjadi air. Pada grafik
BC, kalor tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan temperatur benda, tetapi
hanya digunakan untuk mengubah wujud zat benda tersebut, yakni dari wujud es
menjadi air.
c. Pada grafik C – D, terjadi proses kenaikan temperatur yang sama dengan proses pada
(a). Akan tetapi, pada proses ini yang dinaikkan suhunya adalah air dari 0oC sampai
100oC.
d. Sama halnya pada proses B – C, proses D – E tidak mengalami perubahan temperatur,
tetapi yang terjadi hanya perubahan wujud zat dari air menjadi uap.
Contoh Soal:
Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu 0° C
menjadi uap air pada suhu 100° C? (cair = 4.200 J/kg °C, KL = 336 J/g, dan KU = 2.260
J/g)
Dijawab:
Q1 Proses Lebur
Q1 = m KL
= 2 × 336
= 672 J
Q2 Proses menaikkan suhu
Q2 = m cair T
= 2 × 10-3 × 4.200 × 100
= 840 J
Q3 Proses penguapan
Q1 = m Ku
= 2 × 2.260
= 4.420 J
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
= 672 + 840 + 4.420
= 6.032 J
Jadi, kalor yang dibutuhkan sebesar 6.032 J
E. AZAS BLACK
Ketika kita mencampurkan segelas air panas dengan segelas air dingin, maka suatu saat
akan didapatkan suhu akhir. Suhu akhir ini berada di antara suhu air dingin dan suhu air
panas. Demikian pula jika dua buah zat/benda dengan suhu berbeda, dicampurkan suatu
saat akan mempunyai suhu yang sama. Ini terjadi karena benda dengan suhu tinggi akan
melepaskan kalor. Kalor yang dilepaskan ini akan diserap oleh benda yang bersuhu
lebih rendah. Jika kedua benda terisolasi dengan baik, maka jumlah kalor yang
dilepas sama dengan jumlah kalor yang diterima. Atau “Jika dua macam zat yang
berbeda suhunya dicampurkan, maka zat yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan
kalor yang sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih
rendah”. Pernyataan ini disebut sebagai Asas Black. Asas Black merupakan bentuk
lain dari Hukum Kekekalan Energi.
Asas Black dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
Dengan ΔT1 = T – Takhir dan ΔT2 = Takhir – T, sehingga persamaan menjadi:
Contoh soal:
Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa 100 gram
dan bersuhu 90°C. (Kalor jenis air . 1 kal.gram-1.°C-1). Hitunglah suhu akhir
campuran!
Diketehui : m1= 200 g
T1= 30 0C
m2= 100 g
T2=90 0C
Ditanya : Tc = . . . ?
Dijawab : Qlepas = Qterima
m1c1(Tc - T1) = m1c1(T2 – Tc)
200 . 1 . (Tc - 300) = 100 . 1 . (90 – Tc)
200 Tc – 6000 = 9000 – 100 Tc
200 Tc + 100 Tc = 9000 + 6000
300 Tc = 15000
Tc = 500C
Jadi, suhu akhir campuran air tersebut sebesar 500C.
F. PERPINDAHAN KALOR
a. Macam-macam Perpindahan Kalor
3 cara perpindahan kalor :
1. Perpindahan kalor secara konduksi : peristiwa perpindahan panas di mana
bagian dari medium tidak ikut berpindah.
Contoh: Perpindahan panas ke tangan dari ujung sendok melalui sendok yang
dibakar
2. Perpindahan kalor secara konveksi: peristiwa perpindahan panas di mana energi
panasnya ikut berpindah melalui partikel-partikel yang mengalir.
Contoh: perpindahan panas melalui asap api/lilin.
3. Perpindahan kalor secara radiasi: peristiwa perpindahan panas tanpa melalui
medium.
Contoh: pancaran sinar matahari.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju Perpindahan Konduksi Kalor
1. Beda suhu (ΔT)
Semakin besar beda suhu antara kedua permukaan, maka makin cepat
perpindahan kalor pada benda tersebut.
2. Luas permukaan (A)
Semakin besar luas permukaan suatu benda, makin cepat perpindahan kalornya.
3. Ketebalan dinding (l)
Makin tebal dinding, makin lambat perpindahan kalornya.
4. Konduktivitas termal zat (k)
Konduktivitas termal zat (k) merupakan ukuran kemampuan zat
menghantarkan kalor, makin besar nilai k, makin cepat perpindahan kalor.
c. Penerapan perpindahan kalor
Penerapan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari:
1) perpindahan kalor secara konduksi
2) perpindahan kalor secara konveksi: Angin laut dan angin darat,
konveski paksa pada pendinginan mobil, pengering rambut
3) perpindahan kalor secara radiasi
Pemanfaatan Radiasi
a. Pendiangan rumah
b. Rumah kaca dan efek rumah kaca
c. Panel surya
LAMPIRAN I (INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP)
No Aspek yang DinilaiSkor Penilaian
4 3 2 1
1 Aktif dalam merumuskan masalah
2 Aktif dalam membuat hipotesis
3 Aktif dalam melakukan percobaan
4 Aktif dalam berdiskusi kelompok
5 Aktif dalam presentasi kelompok
6 Kerja sama dalam diskusi kelompok
7 Kerja sama dalam melakukan percobaan
8 Jujur dalam melakukan percobaan
9 Jujur dalam mengerjakan soal tes
10 Teliti dalam melakukan percobaan
11 Teliti dalam menganalisis data
12 Hati-hati dalam melakukan percobaan
13 Tanggungjawab dalam kegiatan pembelajaran
14 Disiplin dalam kegiatan pembelajaran
15 Disiplin dalam melakukan praktikum
16 Peduli dalam lingkungan Laboratorium
LAMPIRAN 2 (RUBRIK PENILAIAN SIKAP)
Rubrik Penilaian
NoAspek
Penilaian NoKriteria
1Aktif 1.1
Dalam proses pembelajaran merumuskan masalah, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Menyampaikan pertanyaan dengan jelas
b. Menyampaikan pertanyaan sesuai fakta
c. Menyampaikan pertanyaan sesuai konsep
d. Menyampaikan pertanyaan secara logis
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
1.2
Dalam proses pembelajaran membuat hipotesis, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Mencatat jawaban
b. Menyampaikan pendapat
c. Kesesuaian antara hipotesis dengan rumusan masalah
d. Mengemukakan hipotesis dengan jelas dan logis
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
1.3
Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan percobaan
b. Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur dalam LKS
c. Turut serta dalam pengambilan data
d. Turut serta dalam pengolahan data
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
1.4Dalam proses berdiskusi kelompok, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Bergabung dalam kelompok
b. Menyampaikan ide
c. Menyampaikan solusi
d. Membuat kesimpulan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
1.5
Dalam proses presentasi kelompok, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Ikut menanggapi pertanyaan yang diberikan
b. Menyampaikan hasil diskusi
c. Menyampaikan ide secara sistematis
d. Menyampaikan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
2 Kerja Sama 2.1 Dalam proses diskusi kelompok, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Bergabung dalam kelompok
b. Menjawab pertanyaan
c. Berpartisipasi dalam kelompok
d. Menyelesaikan masalah yang belum dipahami
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
2.2
Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Bergabung dalam kelompok
b. Menyiapkan alat dan bahan percobaan
c. Merangkai alat praktikum
d. Mengambil data
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
3 Jujur 3.1
Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data sesuai hasil percobaan.
b. Mengolah data sesuai hasil pengamatan
c. Membuatkan laporan berdasarkan data
d. Melakukan percobaan sesuai alat dan bahan yang disediakan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Empat kriteria tampak
2 Tiga kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
3.2
Dalam proses mengerjakan soal tes, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Tidak menyontek
b. Tidak bekerja sama dengan teman
c. Mengakui kesalahan saat mengerjakan tes
d. Tidak menggunakan joki dalam mengerjakan tes
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Empat kriteria tampak
2 Tiga kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
4 Teliti 4.1
Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mengkalibrasi alat sebelum digunakan
b. Merangkai alat-alat praktikum sesuai dengan prosedur
c. Mengambil data dengan tepat
d. Menyajikan data sesuai hasil pengamatan.
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
4.2
Dalam proses menganalisis data, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Data disajikan dalam bentuk table atau grafik
b. Menganalisis data sesuai dengan tujuan percobaan
c. Mengolah data sesuai hasil pengamatan
d. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
5 Hati-hati 5.1
Dalam proses melakukan percobaan peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data sesuai percobaan
b. Melaporkan hasil percobaan sesuai dengan data yang diperoleh.
c. Mengerjakan soal (pretes, postes, ujian) sesuai dengan kemampuan diri sendiri.
d. Mengakui kesalahan.
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
6 Tanggung
Jawab
6.1
Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Melakukan tugas sesuai dengan peran yang diberikan
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan sampai tuntas
c. Bersedia menerima sanksi apabila tidak melaksanakan tugas
d. Melaporkan hasil penugasan yang diberikan
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
7 Disiplin 7.1
Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Hadir tepat waktu.
b. Menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu
c. Mengikuti proses pembelajaran secara rutin
d. Mentaati aturan yang telah disepakati bersama antara guru dan siswa
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
7.2
Dalam proses melaksanakan praktikum peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mentaati aturan selama praktikum
b. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
c. Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur
d. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan praktikum
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
8Peduli
Lingkungan
8.1
Dalam proses pembelajaran di laboratorium, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Membersihkan alat praktikum setelah digunakan
b. Menyimpan dan atau membuang bahan dan atau alat praktikum setelah digunakan
c. Menjaga kebersihan laboratorium
d. Tidak melakukan tindakan yang merusak sarana dan prasarana laboratorium
Skor Penjelasan
4 Semua kriteria tampak
3 Tiga kriteria tampak
2 Dua kriteria tampak
1 Satu kriteria tampak
LAMPIRAN 3 (REKAPAN PENILAIAN SIKAP)
Lembar Penilaian Afektif (KI. II)
Lembar Observasi Perilaku Ilmiah
Mata Pelajaran : FisikaKelas/Program : X/IIKompetensi Dasar :
Kel. Nama peserta didik
Aspek (skor)
Jmlh
skor
NilaiPredikatAktif Krj sama Jujur Teliti Hti
Tg
jw
b
DsplnPeduli
Lng
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2.1 2.1 3.1 3.1 4.1 4.2 5.1 6.1 7.1 7.2 8.1
I
1.
2.
3.
II
1.
2.
3.
III
1.
2.
3.
Keterangan pengisian skor
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup Baik
1 : Kurang
Keterangan pengisian predikat
85-100 : Sangat baik
68-84 : Baik
51-67 : Cukup Baik
< 50 : Kurang
LAMPIRAN 4 (INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN)
Soal Pertemuan I (Suhu)
No Indikator Soal Jawaban Skor
1
Menjelaskan pengertian suhu
dan kalor
1. Apa yang dimaksud dengan
suhu?
Suhu adalah ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda 2 (bobot) 2
2. Apa yang dimaksud dengan
kalor?
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang bersuhu rendah. 2
2
2Menyebutkan alat pengukur
suhu dan kalor
3. Sebutkan alat untuk mengukur
suhu dan kalor!
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer, sdengkan alat untuk
mengukur kalor adalah kalorimeter. 2
2
3
Menjelaskan jenis-jenis
termometer berdasarkan
skalanya masing-masing
4. Sebutkan jenis-jenis
termometer beserta skalanya
berdasarkan batas bawah dan
batas atasnya masing-masing!
Jenis-jenis termometer: Batas bawah Batas atas
1. Termometer Celsius 0 100 1
2. Termometer Fahrenheit 32 212 1
3. Termometer Reamur 0 80 1
4. Termometer Kelvin 273 373 1
4
4
Menghitung konversi skala
thermometer.
5. Konversikan skala termometer
di bawah ini!
a. 0o C = ...... K
b. 32o F = ...... oC
c. 200 K =.... oR
Konversi skala termometer:a. 0o C = ...... K
T + 273 = 0 + 273 = 273 K 4b. 32o F = ...... oC
5/9 (T – 32) = 5/9 ( 32-32) = 5/9 (0) = 0 oC 4c. 300 K =.... oR 4/5 (T-273) = 4/5 . (300 – 273) = 4/5 (27) = 21,6 oR 4
16
d. 40o R = ... o F d. 40o R = ... o F 9/4 (T + 32) = 9/4 (40 + 32) = 9/4 (72) = 162 oF 4
6. Konversikan skala termometer
di bawah ini!
a. 131 o F = ... oC = ... K
b. 55 oC = ... oF = ... K
c. 288 K = ... oC = ... oF
Konversi:a. 131 o F = ... oC = ... K 5/9 (T - 32) = 5/9 (131 – 32)
= 5/9 (99) = 55 oC 4 T + 273 = 55 + 273 = 328 K4
b. 55 oC = ... oF = ... K 9/5 (T) + 32 = 9/5 (55) + 32
= 99 + 32 = 131 oF4 9/5 (T-32) + 273 = 9/5 (131-32) + 273
= 9/5 (99) + 273= 178,2 + 273 = 451,2 K4
c. 288 K = ... oC = ... oF T - 273 = 288 - 273 = 15 oC4 9/5 (T+32) = 9/5 (15 +32)
= 9/5 (47) = 84,6 oF 4
24
Jumlah Skor 50
Kriteria Penilaian:
Nilai = x 100
Soal Pertemuan II (Pemuaian)
No Indikator Soal Jawaban Skor
1 Menjelaskan pengertian
tentang pemuaian.
1. Apa yang dimaksud dengan
pemuaian?
Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda
karena kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut.
3 (bobot)
3
2 Menyebutkan macam-macam
pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Sebutkan macam-macam
pemuaian yang kalian temukan
dalam kehidupan sehari-hari
beserta contohnya masing-
masing!
Macam-macam pemuaian:
1. Pemuaian pada zat padat, contohnya pemuaian pada
kaca, besi, rel kereta api. 3
2. Pemuaian pada zat cair, contohnya pemuaian pada air
mendidih 3
3. Pemuaian pada zat gas/udara, contohnya pada balon
udara, pada ban mobil, sepeda 3
9
3 Menganalisis perubahan suhu
terhadap pemuaian benda.
3. Sebuah kawat aluminium
dipanaskan dari suhu 295 K
sampai 331 K dan panjangnya
mencapai 3,7 m. Jika α = 25
×10-6/oC, tentukan panjang
kawat mula-mula!
Diketahui : L = 3,7 m
α = 25 ×10-6/oC
T = 331 K - 295 K = 36 K 5
Ditanya : L0 = ...?
Dijawab := (1 + α × ) 53,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )
25
3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.
15
4. Pada suhu 30° C sebuah pelat
besi luasnya 10 m2. Apabila
suhunya dinaikkan menjadi 90°
C dan koefisien muai panjang
besi sebesar 0,000012/° C,
maka tentukan luas pelat besi
tersebut!
Diketahui: A1 = 10 m2
T1 = 30oC
T2 = 90oC
ΔT = T2-T1 = 90oC – 30 = 60oC
α = 0,000012/° C
β = 2α = 2 x 0,000012/° C = 0,000024/° C 5
Ditanyakan: A2 = ...?
Jawab:
A2 =A1 ( 1 + βxΔT) 5
= 10(1 + 0,000024 x 60)
= 10 (1 + 0,00144)
25
= 10 x 1,00144
= 10,0144 m2 15
Jadi, luas pelat besi setelah dipanaskan adalah 10,1144
m2.
5. Sebuah bejana memiliki
volume 1 liter pada suhu 25° C.
Jika koefisien muai panjang
bejana 2 × 10-5 /°C, maka
tentukan volume bejana pada
suhu 75° C!
Diketahui: γ = 3α = 6 x 10-5/oC
ΔT = 75oC – 25 oC = 50oC
V1 = 1 l
Ditanyakan: V2 = ...? 5
Jawab:
V2 = V1 (1 + γ x ΔT) 5
= 1 (1 + 6 x 10-5 x 50)
= 1 + 0,003
= 1,003 liter 15
Jadi, volume bejana setelah dipanaskan adalah 1,003 liter.
25
4 Menghitung perubahan
wujud zat
6. Berapakah besarnya kalor
yang dibutuhkan untuk
mencairkan es sebanyak 500
gram pada temperatur 0oC
menjadi cair seluruhnya yang
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Ditanya : Q total = ...? 5
Dijawab :
Q = m L 5
25
memiliki temperatur 10oC ?
Diketahui kalor laten
peleburan es menjadi air
sebesar 80 kal/g.
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal 15
Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan
es menjadi cair seluruhnya adalah sebesar 40 kkal.
Jumlah Skor 62
Kriteria Penilaian:
Nilai = x 100
Kupang, ..... Maret 2014
Mengetahui,
Kepala SMA
NIP. --------------------------------------
Guru Mata Pelajaran Fisika
NIP.------------------------------------------
LAMPIRAN 5 (REKAPAN PENILAIAN PENGETAHUAN)
Rekapan Penilaian Kognitif
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Program : X/II
Kompetensi Dasar :
No Nama peserta didikButir Soal
Jmlh skor
Nilaiℎ 1001 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LAMPIRAN 5 (INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF)
Instrumen Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Penilaian : Uraian
c. Kisi-kisi:
Pertemuan Pertama
No. IndikatorTingkat
kesukaranButir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian suhu C1 Soal uraian no 1
2. Menjelaskan pengertian kalor C1 Soal uraian no 2
3.Menyebutkan alat pengukur suhu dan
kalor
C1 Soal uraian no 3
4.Menjelaskan jenis-jenis termometer
berdasarkan skalanya masing-masing
C2 Soal uraian no 4
5.Menghitung konversi skala
termometer.
C4 Soal uraian no 5
dan 6
Pertemuan Kedua
No. IndikatorTingkat
KesukaranButir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian tentang
pemuaian.
C1 Soal uraian no 1
2. Menyebutkan macam-macam
pemuaian dalam kehidupan sehari-
hari.
C1Soal uraian no 2
3. Menganalisis perubahan suhu terhadap
pemuaian benda.
C4 Soal uraian no 3,4,5
4. Menghitung banyaknya kalor yang
dibuthkan untuk mengubah wujud zat
C4 Soal uraian no 6
LAMPIRAN 6 (INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN)
Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian :Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen : Check list
c. Kisi-kisi:
Instrumen Tes Praktik 1
No Aspek yang dinilaiSkor Penilaian
3 (Tepat) 2 (Kurang) 1(Tidak)
1 Merangkai alat yang digunakan dalam
praktikum
2 Menggunakan peralatan praktikum
3 Melakukan percobaan sesuai prosedur
4 Mengambil data dalam praktikum
5 Menyajikan hasil pengamatan
6 Menyimpulkan data
Jumlah Skor yang Diperoleh
LAMPIRAN 7 (RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN)
Rubrik Penilaian
No Indikator Kriteria
1 Merangkai alat yang
digunakan dalam
praktikum
3. Merangkai alat ukur suhu/termometer sesuai prosedur
yang ditetapkan dengan tepat
2. Merangkai alat ukur suhu/termometer kurang sesuai
prosedur yang ditetapkan kurang tepat
1. Merangkai alat ukur suhu/termometer tidak sesuai
prosedur yang ditetapkan tidak tepat
2 Menggunakan
peralatan praktikum
3. Menggunakan termometer dengan tepat
2. Menggunakan termometer dengan kurang tepat
1. Menggunakan termometer dengan tidak tepat
3 Melakukan
percobaan sesuai
prosedur
3. Melakukan percobaan berdasarkan seluruh prosedur
yang ada dengan tepat
2. Melakukan percobaan berdasarkan sebagian prosedur
yang ada kurang tepat
1. Melakukan percobaan tidak berdasarkan prosedur yang
ada tidak tepat
4 Mengambil data
dalam praktikum
3. Mengambil data suhu dengan tepat.
2. Mengambil data suhu dengan kurang tepat
1. Mengambil data suhu dengan tidak tepat
5 Menyajikan hasil
pengamatan
3. Menyajikan hasil pengamatan alat ukur dengan tepat
2. Menyajikan hasil pengamatan alat ukur dengan
kurang tepat
1. Menyajikan hasil pengamatan alat ukur dengan tidak
tepat
6
Menyimpulkan data 3. Meyimpulkan data hasil percobaan suhu dengan tepat
2. Meyimpulkan data hasil percobaan suhu kurang tepat
1. Meyimpulkan data hasil percobaan suhu dengan tidak
tepat
Kriteria Penilaian:
Nilai = x 100
InstrumenTes Praktik 2
No Aspek yang dinilaiSkor Penilaian
3 (Tepat) 2 (Kurang) 1(Tidak)
1 Merangkai alat yang digunakan dalam
praktikum
2 Menggunakan peralatan praktikum
3 Melakukan percobaan sesuai prosedur
4 Mengambil data dalam praktikum
5 Menyajikan hasil pengamatan
6 Menyimpulkan data
Jumlah Skor yang Diperoleh
Rubrik Penilaian
No Indikator Kriteria
1 Merangkai alat yang
digunakan dalam
praktikum
3. Merangkai musschnebroek, logam dan spritus sesuai
prosedur yang ditetapkan dengan tepat
2. Merangkai musschnebroek, logam dan spritus kurang
sesuai prosedur yang ditetapkan kurang tepat
1. Merangkai musschnebroek, logam dan spritus tidak
sesuai prosedur yang ditetapkan .tidak tepat
2 Menggunakan
peralatan praktikum
3. Menggunakan musschnebroek dengan tepat
2. Menggunakan musschnebroek dengan kurang tepat
1. Menggunakan musschnebroek dengan tidak tepat .
3 Melakukan
percobaan sesuai
prosedur
3. Melakukan percobaan berdasarkan seluruh prosedur
yang ada dengan tepat
2. Melakukan percobaan berdasarkan sebagian prosedur
yang ada kurang tepat
1. melakukan percobaan tidak berdasarkan prosedur yang
ada tidak tepat
4 Mengambil data
dalam praktikum
3. Mengambil data skala dengan tepat
2. Mengambil data skala kurang tepat
1. Mengambil data skala tidak tepat
5 Menyajikan hasil
pengamatan
4. Menyajikan hasil pengamatan dengan tepat
4. Menyajikan hasil pengamatan dengan kurang tepat
3. Menyajikan hasil pengamatan dengan membandingkan
tidak tepat
6 Menyimpulkan data 5. Meyimpulkan data hasil percobaan pemuaian panjang
dengan tepat
4. Meyimpulkan data hasil percobaan pemuaian panjang
kurang tepat
2. Meyimpulkan data hasil percobaan pemuaian panjang
dengan tidak tepat
Kriteria Penilaian:
Nilai = x 100
LAMPIRAN 8 (REKAPAN PENILAIAN KETERAMPILAN)
Rekapan Penilaian Psikomotorik
Lembar Penilaian Psikomotorik (KI.IV)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Program : X/II
Kompetensi Dasar :
Kel. Nama peserta didikAspek
Jmlh skorNilaiℎ 1001 2 3 4 5 6
I
1.
2.
3.
4.
II
1.
2.
3.
4.
III
1.
2.
3.
4.
1 : Merangkai alat yang digunakan dalam praktikum
2 : Menggunakan peralatan praktikum
3 : Melakukan percobaan sesuai prosedur
4 : Mengambil data dalam praktikum
5 : Menyajikan hasil pengamatan
6 : Menyimpulkan data
Keterangan pengisian skor
85-100 : Sangat baik
68-84 : Baik
51-67 : Cukup Baik
< 50 : Kurang
Kupang,..... Maret 2014
Mengetahui,
Kepala SMA
NIP. --------------------------------------
Guru Mata Pelajaran Fisika
NIP.------------------------------------------