RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X/II Materi Pokok : Suhu dan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. 1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan 1.1.1 Mengenali dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

description

MAFIA '11

Transcript of RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Page 1: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X/II

Materi Pokok : Suhu dan Kalor

Alokasi waktu : 4 x 3 JP

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 1.1. Menyadari kebesaran Tuhan

yang menciptakan dan

mengatur alam jagad raya

melalui pengamatan

1.1.1 Mengenali dan mengagumi keteraturan

dan kompleksitas ciptaan Tuhan

mengenai suhu dan pemuaian dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 2: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

fenomena alam fisis dan

pengukurannya.

2. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam

melakukan percobaan,

melaporkan, dan berdiskusi.

2.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan secara

aktif, teliti, jujur, hati-hati, bertanggung

jawab, disiplin, peduli lingkungan, kerja

sama.

3. 3.7. Menganalisis pengaruh kalor

dan perpindahan panas pada

kehidupan sehari-hari.

Pertemuan Pertama

3.7.1. Menjelaskan pengertian suhu.

3.7.2. Menjelaskan pengertian kalor.

3.7.3. Menyebutkan alat pengukur suhu.

3.7.4. Menjelaskan alat pengukur suhu dan

skalanya masing-masing.

3.7.5. Menghitung konversi skala thermometer.

Pertemuan Kedua

3.7.6 Menjelaskan pengertian tentang

pemuaian.

3.7.7 Menyebutkan macam-macam pemuaian

dalam kehidupan sehari-hari.

3.7.8 Menganalisis perubahan suhu terhadap

pemuaian benda.

3.7.9 Menyebutkan penerapan pemuaian

dalam kehidupan sehari-hari.

3.7.10 Menjelaskan hubungan kalor dengan

suhu benda dan wujudnya.

Page 3: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

4. 4.1. Menyajikan hasil pengukuran

besaran fisis dengan

menggunakan peralatan dan

teknik yang tepat untuk

penyelidikan ilmiah.

Pertemuan pertama

4.1.1. Mengukur suhu benda dengan

menggunakan thermometer.

4.1.2. Menampilkan data hasil pengukuran

menggunkan thermometer.

4.1.3. Menghitung konversi skala

thermometer.

Pertemuan Kedua

4.1.4. Mengukur suhu menggunakan

thermometer.

4.1.5. Mengukur pemuaian panjang dengan

menggunakan Musschenbroek.

4.8. Merencanakan dan

melaksanakan percobaan

untuk menyelidiki

karakteristik termal suatu

bahan, terutama kapasitas

dan konduktivitas kalor.

Pertemuan Pertama

4.8.1. Mengukur suhu benda dengan

menggunakan thermometer.

Pertemuan Kedua

4.8.2. Melakukan percobaan untuk menentukan

koefisien muai.

4.8.3. Melakukan percobaan untuk menentukan

kapasitas panas.

4.8.4. Mendemonstrasikan pemuaian volume

pada zat cair.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses mencari informasi, menanya dan berdiskusi Peserta didik dapat

memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural tentang Suhu dan

Kalor serta mampu membangun sikap ilmiah dan ketrampilan prosedural melalui

proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan

laporan tertulis.

Pertemuan Pertama

1. Peserta didik dapat mengenali dan mengagumi kebesaran Tuhan lewat

perbedaan suhu dalam kehidupan sehari-hari.

Page 4: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

2. Peserta didik dapat melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, dan

bertanggung jawab mengenai suhu.

3. Melalui kegiatan mengamati saat tangan dicelupkan ke dalam air yang

berbeda kondisinya, peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu.

4. Melalui kegiatan mencampurkan air panas dan air dingin, peserta didik dapat

menjelaskan pengertian kalor.

5. Dengan menunjukan alat pengukur suhu, peserta didik dapat menyebutkan

alat pengukur suhu.

6. Dengan menunjukan jenis-jenis skala thermometer, peserta didik dapat

menjelaskan jenis-jenis thermometer berdasarkan skalanya.

7. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan konversi skala

thermometer.

Pertemuan Kedua

1. Melalui kegiatan memanaskan air menggunakan heater, peserta didik

menjelaskan pengertian tentang pemuaian.

2. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat

menyebutkan macam-macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

3. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat

menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda.

4. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan

penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

5. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat

menjelaskan hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.

6. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik

menyebutkan penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.

7. Dengan menggunakan Muschenburg peserta dididk dapat mengukur

pemuaian panjang.

Page 5: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

D. Materi Pembelajaran

Pertemuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur

I a. Air panas, air

hangat dan air

dingin.

b. Tangan dapat

merasakan

perbedaan

panas dingin.

a. Wujud Zat.

b. Suhu.

c. Thermometer.

Suhu Pengukuran

suhu

II a. Air panas, air

hangat dan air

dingin.

b. Air memuai

jika

dipanaskan.

a. Perpindahan

panas,

b. pemuaian,

c. perubahan

wujud zat.

Pemuaian Demonstrasi

sederhana

pemuaian

volume pada

zat cair.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelejaran

Pertemuan Pendekatan Model Metode

I

Saintifik PBL

a. Demonstrasi

b. Eksperimen

c. Diskusi kelompok

d. Tanya jawabII

F. Media, Alat dan Sumber belajar

Pertemuan Media Alat Sumber

Belajar

I Cetak dan

elektronik

(LCD,

Laptop)

Air panas, air hangat, es, baskom/

gelas, thermometer.BSE, Bahan

Ajar, InternetII

Pemanas air, lilin, korek, gelas

kimia, pembakar bunsen, kaki

tiga.

Page 6: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

G. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Sintaks Problem

Based LearningRincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Berdoa

2. Mengecek kehadiran

3. Merefleksikan hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang

fluida statik.

4. Menyampaikan motivasi dan apersepsi

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

6. Bertanya dan menagih secara lisan tugas baca, mencari

informasi tentang suhu dan kalor melalui berbagai sumber

(buku, internet atau modul).

7. Melaksanakan pretes tentang suhu dan kalor.

20

menit

Mengorientasikan

peserta didik pada

masalah.

Mengorganisasikan

kegiatan

pembelajaran.

Membimbing

penyelidikan

mandiri.

Kegiatan Inti

Mengamati

1. Peserta didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam

wadah yang berisi air panas, air hangat dan dingin yang

dilakukan oleh perwakilan di depan kelas.

2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.

Menanya

3. Peserta didik mendiskusikan hasil peragaan yang dilakukam

oleh perwakilan di depan kelas.

Mencoba

4. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil masing-masing

terdiri atas 4 orang.

5. Peserta didik diminta untuk mengukur suhu menggunakan

thermometer.

6. Peserta didik mencermati dan mencatat hasil percobaan.

7. Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan

membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat

dan mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik

100

menit

Page 7: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Mengembangkan

dan menyajikan

karya.

Analisa dan

evaluasi.

menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.

Mengasosiasi

8. Peserta didik menyimpulkan pengertian suhu dari percoabaan.

9. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengkonversi skala

suhu dari skala celsius ke skala Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.

10. Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik

mengolah data dan merumuskan kesimpulan.

Mengomunikasikan

11. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil

hitungan dan kesimpulan diskusi.

12. Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah jika ada

perbedaan jawaban.

13. Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan.

14. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.

15. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.

Penutup

1. Bersama peserta didik merangkum tentang suhu dan

pengukurannya.

2. Melaksanakan postes.

3. Memberikan Tugas Pekerjaan Rumah tentang suhu.

4. Memberikan tugas baca tentang pemuaian dan perubahan

wujud zat.

15

menit

Page 8: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Pertemuan kedua

Sintaks Problem

Based LearningRincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Berdoa

2. Mengecek kehadiran

3. Merefleksi hasil pretest dan postest pertemuan sebelumnya.

4. Menagih dan mengingatkan tugas rumah dan tugas baca.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

6. Melaksanakan pretest tentang pemuaian dan perubahan wujud

zat.

20

menit

Mengorientasikan

peserta didik pada

masalah.

Mengorganisasikan

kegiatan

pembelajaran.

Membimbing

penyelidikan

mandiri.

Kegiatan Inti

Mengamati

1. Peserta didik menyimak proses pemanasan air menggunakan

heater.

2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.

Menanya

3. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan dalam

kelompok.

Mencoba

4. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil masing-masing

terdiri atas 4-5 orang.

5. Peserta didik membuktikan pemuaian volume dengan

menggunakan air dan pemanas.

6. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menyebutkan

macam-macam pemuaian.

7. Peserta didik berdiskusi untuk menyebutkan penerapan

pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

8. Peserta didik berdiskusi menganalisis perubahan suhu terhadap

pemuaian benda.

9. Peserta didik berdiskusi dan tanya jawab dengan guru tentang

hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.

10. Peserta didik menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk

100

menit

Page 9: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Mengembangkan

dan menyajikan

karya.

Analisa dan

evaluasi.

menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.

11. Peserta didik menyebutkan penerapan perubahan wujud zat

dalam kehidupan sehari-hari.

12. Peserta didik mengukur pemuaian panjang dengan

menggunakan Musschenbroek.

13. Guru memberikan masalah kepada peserta didik tentang

pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume.

14. Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan

membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat

dan mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik

menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.

Mengasosiasi

15. Peserta didik menyimpulkan pengertian pemuaian.

16. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku untuk

menyelesaikan masalah tentang pemuaian panjang, pemuaian

luas dan pemuaian volume.

17. Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik dalam

melakukan pengamatan, diskusi dan merumuskan kesimpulan.

Mengomunikasikan

18. Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil hitungan

dan kesimpulan diskusi dengan teman sebangku.

19. Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan

jawaban.

20. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi

lisan.

21. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.

22. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.

Penutup

1. Bersama peserta didik merangkum pemuaian dan perubahan

wujud zat.

2. Melaksanakan postes.

3. Memberikan pekerjaan rumah tentang pemuaian dan perubahan

wujud zat.

15

menit

Page 10: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

4. Memberikan tugas baca tentang Azas Black dan Perpindahan

kalor.

H. Penilaian

A. Penilaian Sikap (KI. II)

a. Teknik Penilaian : Non Tes

b. Bentuk Instrumen : Observasi

c. Kisi-Kisi

NoAspek yang

DinilaiIndikator

Butir

Item

1Aktif

Aktif dalam merumuskan masalah 1.1

Aktif dalam membuat hipotesis 1.2

Aktif dalam melakukan percobaan 1.3

Aktif dalam berdiskusi kelompok 1.4

Aktif dalam presentasi kelompok 1.5

2 Kerjasama

Kerja sama dalam diskusi kelompok 2.1

Kerja sama dalam melakukan

percobaan2.2

3Jujur

Jujur dalam melakukan percobaan 3.1

Jujur dalam mengerjakan soal tes 3.2

4 TelitiTeliti dalam melakukan percobaan 4.1

Teliti dalam menganalisis data 4.2

5 Hati-hati Hati-hati dalam melakukan percobaan 5.1

6 TanggungjawabTanggungjawab dalam kegiatan

pembelajaran6.1

7 DisiplinDisiplin dalam kegiatan pembelajaran 7.1

Disiplin dalam melakukan praktikum 7.2

8Peduli

Lingkungan

Peduli dalam lingkungan

Laboratorium8.1

d. Instrumen Penilaian : Lembar Observasi

e. Rekapan Penilaian : Terlampir

f. Rubrik Penilaian : Terlampir

Page 11: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

B. Penilaian Kognitif (KI. III)

a. Teknik Penilaian : Tes Tulis

b. Bentuk penilaian : Uraian

c. Instrumen Penilaian : Terlampir

d. Petunjuk penskoran : Terlampir

e. Rekapan penilaian : Terlampir

f. Kisi-kisi instrumen penilaian

Pertemuan Pertama

No. IndikatorTingkat

KesukaranButir Instrumen

1. Menjelaskan pengertian suhu C1 Soal uraian no. 1

2. Menjelaskan pengertian kalor C1 Soal uraian no. 2

3.Menyebutkan alat pengukur

suhu dan kalorC1 Soal uraian no. 3

4.

Menjelaskan jenis-jenis

termometer berdasarkan

skalanya masing-masing

C2 Soal uraian no. 4

5.Menghitung konversi skala

thermometer.C4 Soal uraian no. 5 dan 6

Page 12: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Pertemuan Kedua

No. IndikatorTingkat

kesukaranButir Instrumen

1. Menjelaskan pengertian tentang

pemuaian.C1 Soal uraian no. 1

2. Menyebutkan macam-macam

pemuaian dalam kehidupan

sehari-hari.

C1 Soal uraian no. 2

3. Menganalisis perubahan suhu

terhadap pemuaian benda.C4 Soal uraian no. 3,4,5

4. Menghitung banyaknya kalor

yang dibuthkan untuk mengubah

wujud zat

C4 Soal uraian no. 6

Page 13: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

C. Penilaian Psikomotorik (KI. IV)

a. Teknik Penilaian : Non Tes

b. Bentuk Penilaian : Observasi

c. Petunjuk Penskoran : Terlampir

d. Rekapan Penilaian : Terlampir

e. Rubrik Penilaian : Terlampir

f. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian

No Aspek yang dinilai Butir Instrumen

1 Merangkai alat yang digunakan dalam praktikum Tes Praktik 1 dan 2

2 Menggunakan peralatan praktikum Tes Praktik 1 dan 2

3 Melakukan percobaan sesuai prosedur Tes Praktik 1 dan 2

4 Mengambil data dalam praktikum Tes Praktik 1 dan 2

5 Menyajikan hasil pengamatan Tes Praktik 1 dan 2

6 Menyimpulkan data Tes Praktik 1 dan 2

Jumlah Skor yang Diperoleh

Mengetahui Kepala SMA

_________________________

NIP.

Kupang, .... Maret 2014

Guru Mata Pelajaran Fisika

______________________

NIP.

Page 14: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

SOAL PRETEST DAN POST TEST

Soal Pre test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)

1. Apa yang kamu ketahui tentang suhu?

2. Sebutkan jenis-jenis termometer (4 jenis termometer) berdasarkan skalanya

untuk batas bawah dan batas atas?

Jawaban Soal Pre test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)

1. Suhu adalah derajat panas suatu benda.

2. Jenis-jenis thermometer

THERMOMETER BATAS BAWAH BATAS ATAS

Celsius 0 100

Reamur 0 80

Fahrenheit 32 212

Kalvin 273 373

Soal Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)

No Skala Celcius Skala Fahrenheit Skala Kelvin

1. 131 0F

2. 55 0C

3. 288 K

Jawaban Soal Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)1. Fahrenheit – Celsius−− = −−131 − 32212 − 32 = − 0100 − 099180 = 100

180 x = 9900

2. Celsius – Fahrenheit−− = −−55− 0

100− 0= − 32

212 − 32

55

100= − 32

180

100 x – 3200 = 9900

100 x = 6700

3. Kelvin – Celsius

288 – 273 = 15 0F

Celsius – Fahrenheit−− = −−15− 0

100− 0= − 32

212 − 32

Page 15: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

X = 55 0 C.

Celsius – Kelvin

55 0 C + 273 = 328 K

X = 67 0F

Celsius – Kelvin

55 + 273 = 328

15

100= − 32

180

2700 = 100 x – 3200

100 x = 5900

X = 59 0F.

Soal Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)

1. Apa yang kamu pahami tentang pemuaian ?

2. Sebutkan macam-macam perubahan wujud zat yang kamu ketahui!

Jawaban Soal Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)

1. Pemuaian adalah pertambahan panjang, luas dan volume suatu benda yang

dipengaruhi oleh panas.

2. Perubahan wujud zat

Wujud Zat Menjadi

Padat – Cair Mencair

Cair – padat Membeku

Padat – Gas Menyublim

Gas – Padat Mengkristal

Cair – Gas Menguap

Gas – Cair Mengembun

Soal Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)

1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah

pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!

2. Tentukan perubahan wujud Zat

Wujud Zat Menjadi

Mencair

Cair – padat

Menyublim

Gas – Padat

Menguap

Gas – Cair

Page 16: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Jawaban Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)1. Diketahui : ΔT = 50 0C

α= 12 x 10 – 6 /0C

L = 1000 m

Ditanya : ΔL = ....... ?

Dijawab : ΔL = L0 α ΔT

= 1000 x 12 x 10 – 6 = 60 cm

2. Perubahan wujud Zat

Wujud Zat Menjadi

Padat – Cair Mencair

Cair – padat Membeku

Padat – Gas Menyublim

Gas – Padat Mengkristal

Cair – Gas Menguap

Gas – Cair Mengembun

Soal Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan I (Suhu dan Kalor)

1. Suhu suat zat bila diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukan angka 62oF. Berapa suhu benda tersebut diukur dengan termometer Celsius?

2. Pada sebuah termometer skala X, titik beku air adalah 10 oX dan titik didih air

adalah 70 oX. Bila suhu suatu zat diukur dengan termometer skala X adalah 25oX, berapakah suhu air tersebut bila diukur dengan termometer skala Celsius?

Soal Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan wujud

zat) :

1. Carilah contoh benda-benda disekitar anda yang mengalami pemuaian panjang,

luas, atau volume kemudian tulis dalam buku tugas! Apa pengaruhnya terhadap

fungsi benda tersebut?

2. Mengapa termos air panas kosong yang terbuka lama bisa pecah?

3. Sebutkan bukti bahwa air dan gas mengalami pemuaian ?

4. Sebutkan contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari!

Page 17: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LEMBAR KERJA SISWA I

(Suhu)

A. Tujuan

1. Membedakan suhu benda

2. Menentukan konversi skala thermometer

Mengamati

Peserta didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam wadah yang berisi air

panas, air hangat dan dingin yang dilakukan oleh perwakilan di depan kelas.

Menanya

1. Rumusan Masalah

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

2. Jawaban Sementara

- ................................................................................................................

................................................................................................................

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

Mencoba

B. Alat dan bahan:

1. Baskom/gelas : 3 buah

2. Air panas : Secukupnya

3. Air hangat : Secukupnya

4. Air dingin/es : Secukupnya

5. Termometer

C. Prosedur:

1. Tuangkan ketiga air tersebut ke dalam wadah yang berbeda-beda!

2. Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan thermometer!

3. Masukkan hasilnya dalam tabel di bawah ini!

Page 18: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

D. Data Hasil Pengamatan:

NoSuhu air (0C)

0F 0R KPanas Dingin Es

1

2

3

Mengasosiasi

E. Analisis Data

Pertanyaan:

1. Mengapa ketiga air tersebut memiliki skala yang berbeda-beda?

2. Konversikan skala tersebut ke dalam skala Fahrenheit, Reamur dan Kelvin!

F. Kesimpulan

-

..........................................................................................................................

- ..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

- ..........................................................................................................................

- .........................................................................................................................

Page 19: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LEMBAR KERJA SISWA II

(Pemuaian Panjang dan Perubahan Wujud Zat)

A. Tujuan

1. Menyelidiki pemuaian panjang

2. Mengamati perubahan wujud zat pada parafin/lilin.

Mengamati

Peserta didik menyimak proses pemanasan air menggunakan heater.

Menanya

1. Rumusan Masalah

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

2. Jawaban Sementara

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

- ................................................................................................................

Mencoba

B. Alat dan Bahan

1. Seperangkat alat Musschenbroek : 1 set

2. Pembakar spiritus : 1 buah

3. Tiga batang logam yang berbeda jenis (aluminium, baja, tembaga): 1 buah

4. Beker glass/gelas kimia : 1 buah

5. Tripod/kaki tiga beserta kasa asbesnya : 1 buah

6. Parafin/lilin : secukupnya

7. Korek api : 1 buah

Page 20: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

C. Prosedur

Kegiatan 1:

1. Pasanglah ketiga logam pada alat Musschenbroek seperti pada gambar di

bawah ini!

3. Aturlah alat tersebut agar kedudukan ketiga jarum menun-jukkan skala

yang sama!

4. Panaskan ketiga logam itu dengan menggunakan pembakar spiritus!

5. Perhatikan perubahan skala yang ditunjukkan oleh masing-masing jarum.

Masukkan hasil pengamatan pada tabel!

Kegiatan 2:

1. Masukkan parafin ke dalam gelas kimia dan susunlah peralatan yang sudah

disiapkan seperti pada gambar!

2. Nyalakan pembakar bunsen!

3. Amatilah perubahan wujud parafin/lilin pada saat dipanaskan!

4. Setelah mendidih padamkanlah nyala apinya!

5. Amatilah perubahan wujud parafin setelah nyala api dipadamkan!

Page 21: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

D. Data Hasil Pengamatan

Kegiatan 1:

NoSkala

Aluminium Baja Tembaga

1

2

3

Kegiatan 2:

Bahan

Perubahan Wujud saat

Dipanaskan

Perubahan Wujud setelah

Dipanaskan

Padat Cair Gas Padat Cair Gas

Parafin/lilin

Mengasosiasi

E. Analisis Data

Pertanyaan:

Kegiatan 1:

1. Ketika ketiga logam tersebut dipanaskan, apakah jarumnya bergerak?

Menunjukkan apakah pergerakan jarum tersebut?

2. Apakah penyimpangan jarum dari ketiga logam tersebut sama? Apakah

artinya?

3. Jika pemanasan kamu teruskan, apakah akibatnya terhadap

penambahan panjang logam tersebut?

Kegiatan 2:

4. Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, jelaskan perubahan

wujud apa sajakah yang terjadi pada parafin/lilin?

Page 22: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

F. Kesimpulan

Kegiatan 1:

- ........................................................................................................................

- ........................................................................................................................

- ........................................................................................................................

- ........................................................................................................................

Kegiatan 2:

- ........................................................................................................................

- ........................................................................................................................

- ........................................................................................................................

- ........................................................................................................................

Page 23: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

BAHAN AJAR

SUHU DAN KALOR

A. SUHU

Suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven

yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki

suhu rendah.

a. Macam–macam Thermometer

Alat yang dirancang untuk mengukur suhu suatu zat disebut termometer. Ada

beberapa jenis termometer, yang prinsip kerjanya bergantung pada beberapa sifat

materi yang berubah terhadap suhu. Sebagian besar termometer umumnya

bergantung pada peamuaian materi terhadap naiknya suhu. Ide pertama

penggunaan termometer adalah oleh Galileo, yang menggunakan pemuaian gas,

tampak seperti pada gambar dibawah ini :

Skala yang paling banyak dipakai sekarang adalah skala Celsius, kadang disebut

skala Centigrade. Di Amerika Serikat, skala Fahrenheit juga umum digunakan.

Ada juga skala Reamur. Skala yang paling penting dalam sains adalah skala

absolut atau Kelvin.

Titik beku zat didefinisikan sebagai suhu dimana fase padat dan cair ada bersama

dalam kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi

padat atau sebaliknya.

titik didih didefinisikan sebagai suhu di mana zat cair dan gas ada bersama dalam

kesetimbangan. Karena titik-titik ini berubah terhadap tekanan, tekanan harus

ditentukan (biasanya sebesar 1 atm).

Page 24: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

b. Konversi Skala Thermometer

Tentunya sangat mudah untuk mengonversikannya, mengingat bahwa 0 0C sama

dengan 32 0F, dan jangkauan 1000 pada skala Celsius sama dengan jangkauan 1800

pada skala Fahrenheit. Hal ini berarti

Perbandingan beberapa skala termometer adalah sebagai berikut:

Konversi antara skala Celsius dan skala Fahrenheit dapat dituliskan:

Konversi antara skala Celsius dan skala Reamur dapat dituliskan:

Konversi antara skala Fahrenheit dan skala Reamur dapat dituliskan:

Contoh Soal:

1. Suhu 30° C sama dengan ....0F = .... 0R= .... 0K

Diketahui : TC = 30° C

Ditanya : TF = ...?

TR = ...?

TK = ...?

Page 25: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Dijawab : = + 32= 9530 + 32= 86= 45= 4530= 24= + 273= 30 + 273= 303

2. Suhu benda yang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan nilai

1220F. Tentukan suhu benda tersebut dalam skala:

a) Celcius,

b) Reamur,

c) Kelvin!

Diketahui : = 122 FDitanya : TC = ...?

TR = ...?

TK = ...?

Dijawab := ( − 32)= 59 (122 − 32)= 59 (90 )= 50= 45= 4550= 40= + 273

Page 26: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

= 40 + 273= 313B. PEMUAIAN

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang

terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu

mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada

benda tersebut bergerak lebih cepat.

1. Jenis-Jenis Pemuaian

a. Pemuaian Zat Padat

1) Pemuaian Panjang

Perubahan panjang L pada semua zat padat, dengan pendekatan yang

sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu T.

Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam suatu persamaan:

Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier

(koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau

(0C) – 1.

Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:

dengan:

L = panjang benda saat dipanaskan (m)

L0 = panjang benda mula-mula (m)

α = koefisien muai linier/panjang (/0C)

T = perubahan suhu (0C)

Contoh soal :

1. Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan

panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat

mula-mula!

Diketahui : L = 3,7 m

α = 25 ×10 -6/oC

T = 331 K - 295 K = 36 K

Ditanya : L0 = ...?

= 40 + 273= 313B. PEMUAIAN

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang

terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu

mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada

benda tersebut bergerak lebih cepat.

1. Jenis-Jenis Pemuaian

a. Pemuaian Zat Padat

1) Pemuaian Panjang

Perubahan panjang L pada semua zat padat, dengan pendekatan yang

sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu T.

Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam suatu persamaan:

Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier

(koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau

(0C) – 1.

Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:

dengan:

L = panjang benda saat dipanaskan (m)

L0 = panjang benda mula-mula (m)

α = koefisien muai linier/panjang (/0C)

T = perubahan suhu (0C)

Contoh soal :

1. Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan

panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat

mula-mula!

Diketahui : L = 3,7 m

α = 25 ×10 -6/oC

T = 331 K - 295 K = 36 K

Ditanya : L0 = ...?

= 40 + 273= 313B. PEMUAIAN

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang

terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu

mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada

benda tersebut bergerak lebih cepat.

1. Jenis-Jenis Pemuaian

a. Pemuaian Zat Padat

1) Pemuaian Panjang

Perubahan panjang L pada semua zat padat, dengan pendekatan yang

sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu T.

Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam suatu persamaan:

Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier

(koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau

(0C) – 1.

Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:

dengan:

L = panjang benda saat dipanaskan (m)

L0 = panjang benda mula-mula (m)

α = koefisien muai linier/panjang (/0C)

T = perubahan suhu (0C)

Contoh soal :

1. Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan

panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat

mula-mula!

Diketahui : L = 3,7 m

α = 25 ×10 -6/oC

T = 331 K - 295 K = 36 K

Ditanya : L0 = ...?

Page 27: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Dijawab := (1 + α × )3,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.

2. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah

pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!

Diketahui : ΔT = 50 0C

α= 12 x 10 – 6 /0C

L = 1000 m

Ditanya : ΔL = ....... ?

Dijawab : ΔL = L0 α ΔT

= 1000 x 12 x 10 – 6

= 60 cm

Jadi, pertambahan panjang baja itu adalah 60 cm.

2) Pemuaian Luas

Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan

terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan

tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.

Diketahui β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.

Keterangan:

A1 : luas bidang mula-mula (m1)

A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)

β : koefisien muai luas (/°C)

T : selisih suhu (°C)

Dijawab := (1 + α × )3,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.

2. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah

pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!

Diketahui : ΔT = 50 0C

α= 12 x 10 – 6 /0C

L = 1000 m

Ditanya : ΔL = ....... ?

Dijawab : ΔL = L0 α ΔT

= 1000 x 12 x 10 – 6

= 60 cm

Jadi, pertambahan panjang baja itu adalah 60 cm.

2) Pemuaian Luas

Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan

terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan

tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.

Diketahui β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.

Keterangan:

A1 : luas bidang mula-mula (m1)

A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)

β : koefisien muai luas (/°C)

T : selisih suhu (°C)

Dijawab := (1 + α × )3,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.

2. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah

pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!

Diketahui : ΔT = 50 0C

α= 12 x 10 – 6 /0C

L = 1000 m

Ditanya : ΔL = ....... ?

Dijawab : ΔL = L0 α ΔT

= 1000 x 12 x 10 – 6

= 60 cm

Jadi, pertambahan panjang baja itu adalah 60 cm.

2) Pemuaian Luas

Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan

terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan

tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.

Diketahui β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.

Keterangan:

A1 : luas bidang mula-mula (m1)

A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)

β : koefisien muai luas (/°C)

T : selisih suhu (°C)

Page 28: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Contoh soal :

Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya

dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar

0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!

3) Pemuaian Volume

Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti

bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni

bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai

volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga

tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula

T1, koefisien muai ruang , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi

V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai

berikut.

Karena = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.

Keterangan:

V1 : volume benda mula-mula (m1)

V2 : volume benda setelah dipanaskan (m2)

: koefisien muai ruang (/°C)

T : selisih suhu (° C)

Contoh soal :

Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya

dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar

0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!

3) Pemuaian Volume

Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti

bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni

bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai

volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga

tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula

T1, koefisien muai ruang , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi

V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai

berikut.

Karena = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.

Keterangan:

V1 : volume benda mula-mula (m1)

V2 : volume benda setelah dipanaskan (m2)

: koefisien muai ruang (/°C)

T : selisih suhu (° C)

Contoh soal :

Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya

dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar

0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!

3) Pemuaian Volume

Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti

bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni

bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai

volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga

tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula

T1, koefisien muai ruang , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi

V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai

berikut.

Karena = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.

Keterangan:

V1 : volume benda mula-mula (m1)

V2 : volume benda setelah dipanaskan (m2)

: koefisien muai ruang (/°C)

T : selisih suhu (° C)

Page 29: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Contoh Soal :

Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai

panjang bejana 2 × 10-5 /°C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75° C!

C. KALOR DAN PERUBAHAN SUHU

Kalor adalah energi yang berpindah dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat

yangsuhunya lebih rendah.

1 kalori menyatakan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air

sehinggasuhunya naik sebesar 1 derajat celsius.

Pengaruh kalor pada perubahan suhu misalnya pada pemanasan air. Air yang

dipanaskan akan mengalami peningkatan suhu. Peningkatan suhu ini disebabkan karena

energi panas dari api berpindah menuju air. Hal ini membuktikan bahwa kalor dapat

mempengaruhi suhu suatu zat.

Pada proses pemanasan air, semakin lama air dipanaskan berarti jumlah kalor yang

diberikan semakin besar. Dengan demikian, semakin besar kalor yang diberikan

semakin besar pula kenaikan suhu benda. Selain itu, kenaikan suhu tidak hanya

ditentukan oleh jumlah kalor yang

diberikan, tetapi juga tergantung pada massa benda. Semakin besar massa benda,

semakin kecil perubahan suhu yang terjadi. Dengan kata lain, perubahan suhu

berbanding terbalik dengan massa benda.

Atau dapat dituliskan

ΔT ~ Q ~ m ΔT

Kesebandingan tersebut, dapat diubah menjadi bentuk persaman dengan menambahkan

konstanta yang disebut kalor jenis (c), yaitu menjadi:

Q = m c ΔT

Page 30: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Keterangan: Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J atau kal)

m = massa benda (kg)

c = kalor jenis benda (J/ kgoC )

ΔT = T2 –T1 = perubahan suhu benda ( oC)

a. Kalor jenis zat

Kalor jenis zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan atau

menurunkan suhu 1 kg massa zat sebesar 1o C atau 1 K.

b. Kapasitas kalor

Kalor jenis zat menunjukan karakteristik suatu zat. Suatu zat memiliki kalor jenis

yang berbeda dengan zat lainnya. Semakin besar kalor jenis suatu zat, semakin

banyak kalor yang dibuthkan untuk menaikkan suhu sebesar 1o C. Karakteristik

suatu zat juga ditunjukan oleh kapasitas kalor zat tersebut.

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu

benda sebesar 1oC atau 1 K.

Kapasitas kalor dapat dirumuskan dengan:

C = atau C = mc

Keterangan:

C = kapasitas kalor suatu zat (J/K atau J/oC)

Contoh soal:

1. Hitunglah kalor yang dibuthkan untuk menaikkan suhu air bermassa 3 kg dari suhu

100C sampai 80oC! (cbesi= 4200 J/ kgoC).

Penyelesaian:

Diketahui: m = 3 kg

T1 = 10oC

T2 = 80oC ΔT = T2 –T1 = 80oC - 10oC = 70oC

cbesi= 4200 J/ kgoC

Ditanya: Q = ...?

Jawab:

Q = m c ΔT

= 3 . 4200 J/ kgoC . 70oC

= 9,45 x 104 J

= 9,45 kJ

Jadi, kalor yang dibuthkan adalah 9,45 kJ.

Page 31: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

D. PERUBAHAN WUJUD ZAT

Perubahan wujud zat dari cair ke padat disebut sebagai proses pembekuan. Dalam hal

ini, akan terjadi proses pelepasan kalor. Besarnya kalor yang dibutuhkan pada saat

peleburan dan besarnya kalor yang dilepaskan dalam proses pembekuan adalah sama.

Perumusan untuk kalor peleburan dan pembekuan sama dengan perumusan pada kalor

penguapan dan pengembunan, yakni sebagai berikut.

dengan:

Q = kalor yang dibutuhkan saat peleburan atau kalor yang dilepaskan saat pembekuan,

m = massa zat, dan

L = kalor laten peleburan atau pembekuan.

Contoh Soal :

Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram

pada temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC ?

Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.

Jawaban :

Diketahui: L = 80 kal/g, dan

m = 500 gram.

Ditanya : Q total = ...?

Dijawab :

Q = m L

Q = 500 gram × 80 kal/g

Q = 40.000 kal

Q = 40 kkal

Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya

adalah sebesar 40 kkal.

Hubungan Kalor Laten dan Perubahan Wujud

Apabila suatu zat padat, misalnya es dipanaskan, es tersebut akan menyerap kalor dan

beberapa lama kemudian berubah wujud menjadi zat cair. Perubahan wujud zat dari

padat menjadi cair ini disebut proses melebur. Temperatur pada saat zat mengalami

peleburan disebut titik lebur zat. Adapun proses perubahan wujud zat dari cair menjadi

padat disebut sebagai proses pembekuan dan temperatur ketika zat mengalami proses

pembekuan disebut titik beku zat.

Page 32: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Kalor laten pembekuan besarnya sama dengan kalor laten peleburan yang disebut

sebagai kalor lebur. Kalor lebur es L pada temperatur dan tekanan normal adalah 334

kJ/kg. Kalor laten penguapan besarnya sama dengan kalor laten pengembunan, yang

disebut sebagai kalor uap. Kalor uap air L pada temperatur dan tekanan normal adalah

2.256 kJ/kg.

a. Proses A – B merupakan proses kenaikan temperatur dari sebongkah es. Pada proses

kenaikan temperatur ini, grafik yang terjadi adalah linear. Pada grafik AB, kalor

digunakan untuk menaikkan temperatur.

b. Proses B – C merupakan proses perubahan wujud zat dari es menjadi air. Pada grafik

BC, kalor tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan temperatur benda, tetapi

hanya digunakan untuk mengubah wujud zat benda tersebut, yakni dari wujud es

menjadi air.

c. Pada grafik C – D, terjadi proses kenaikan temperatur yang sama dengan proses pada

(a). Akan tetapi, pada proses ini yang dinaikkan suhunya adalah air dari 0oC sampai

100oC.

d. Sama halnya pada proses B – C, proses D – E tidak mengalami perubahan temperatur,

tetapi yang terjadi hanya perubahan wujud zat dari air menjadi uap.

Page 33: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Contoh Soal:

Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu 0° C

menjadi uap air pada suhu 100° C? (cair = 4.200 J/kg °C, KL = 336 J/g, dan KU = 2.260

J/g)

Dijawab:

Q1 Proses Lebur

Q1 = m KL

= 2 × 336

= 672 J

Q2 Proses menaikkan suhu

Q2 = m cair T

= 2 × 10-3 × 4.200 × 100

= 840 J

Q3 Proses penguapan

Q1 = m Ku

= 2 × 2.260

= 4.420 J

Qtotal = Q1 + Q2 + Q3

= 672 + 840 + 4.420

= 6.032 J

Jadi, kalor yang dibutuhkan sebesar 6.032 J

Page 34: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

E. AZAS BLACK

Ketika kita mencampurkan segelas air panas dengan segelas air dingin, maka suatu saat

akan didapatkan suhu akhir. Suhu akhir ini berada di antara suhu air dingin dan suhu air

panas. Demikian pula jika dua buah zat/benda dengan suhu berbeda, dicampurkan suatu

saat akan mempunyai suhu yang sama. Ini terjadi karena benda dengan suhu tinggi akan

melepaskan kalor. Kalor yang dilepaskan ini akan diserap oleh benda yang bersuhu

lebih rendah. Jika kedua benda terisolasi dengan baik, maka jumlah kalor yang

dilepas sama dengan jumlah kalor yang diterima. Atau “Jika dua macam zat yang

berbeda suhunya dicampurkan, maka zat yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan

kalor yang sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih

rendah”. Pernyataan ini disebut sebagai Asas Black. Asas Black merupakan bentuk

lain dari Hukum Kekekalan Energi.

Asas Black dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:

Dengan ΔT1 = T – Takhir dan ΔT2 = Takhir – T, sehingga persamaan menjadi:

Contoh soal:

Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa 100 gram

dan bersuhu 90°C. (Kalor jenis air . 1 kal.gram-1.°C-1). Hitunglah suhu akhir

campuran!

Diketehui : m1= 200 g

T1= 30 0C

m2= 100 g

T2=90 0C

Ditanya : Tc = . . . ?

Dijawab : Qlepas = Qterima

m1c1(Tc - T1) = m1c1(T2 – Tc)

200 . 1 . (Tc - 300) = 100 . 1 . (90 – Tc)

200 Tc – 6000 = 9000 – 100 Tc

Page 35: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

200 Tc + 100 Tc = 9000 + 6000

300 Tc = 15000

Tc = 500C

Jadi, suhu akhir campuran air tersebut sebesar 500C.

F. PERPINDAHAN KALOR

a. Macam-macam Perpindahan Kalor

3 cara perpindahan kalor :

1. Perpindahan kalor secara konduksi : peristiwa perpindahan panas di mana

bagian dari medium tidak ikut berpindah.

Contoh: Perpindahan panas ke tangan dari ujung sendok melalui sendok yang

dibakar

2. Perpindahan kalor secara konveksi: peristiwa perpindahan panas di mana energi

panasnya ikut berpindah melalui partikel-partikel yang mengalir.

Contoh: perpindahan panas melalui asap api/lilin.

3. Perpindahan kalor secara radiasi: peristiwa perpindahan panas tanpa melalui

medium.

Contoh: pancaran sinar matahari.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju Perpindahan Konduksi Kalor

1. Beda suhu (ΔT)

Semakin besar beda suhu antara kedua permukaan, maka makin cepat

perpindahan kalor pada benda tersebut.

2. Luas permukaan (A)

Semakin besar luas permukaan suatu benda, makin cepat perpindahan kalornya.

3. Ketebalan dinding (l)

Makin tebal dinding, makin lambat perpindahan kalornya.

4. Konduktivitas termal zat (k)

Konduktivitas termal zat (k) merupakan ukuran kemampuan zat

menghantarkan kalor, makin besar nilai k, makin cepat perpindahan kalor.

c. Penerapan perpindahan kalor

Penerapan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari:

1) perpindahan kalor secara konduksi

2) perpindahan kalor secara konveksi: Angin laut dan angin darat,

konveski paksa pada pendinginan mobil, pengering rambut

3) perpindahan kalor secara radiasi

Pemanfaatan Radiasi

Page 36: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

a. Pendiangan rumah

b. Rumah kaca dan efek rumah kaca

c. Panel surya

Page 37: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN I (INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP)

No Aspek yang DinilaiSkor Penilaian

4 3 2 1

1 Aktif dalam merumuskan masalah

2 Aktif dalam membuat hipotesis

3 Aktif dalam melakukan percobaan

4 Aktif dalam berdiskusi kelompok

5 Aktif dalam presentasi kelompok

6 Kerja sama dalam diskusi kelompok

7 Kerja sama dalam melakukan percobaan

8 Jujur dalam melakukan percobaan

9 Jujur dalam mengerjakan soal tes

10 Teliti dalam melakukan percobaan

11 Teliti dalam menganalisis data

12 Hati-hati dalam melakukan percobaan

13 Tanggungjawab dalam kegiatan pembelajaran

14 Disiplin dalam kegiatan pembelajaran

15 Disiplin dalam melakukan praktikum

16 Peduli dalam lingkungan Laboratorium

Page 38: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 2 (RUBRIK PENILAIAN SIKAP)

Rubrik Penilaian

NoAspek

Penilaian NoKriteria

1Aktif 1.1

Dalam proses pembelajaran merumuskan masalah, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai

berikut:

a. Menyampaikan pertanyaan dengan jelas

b. Menyampaikan pertanyaan sesuai fakta

c. Menyampaikan pertanyaan sesuai konsep

d. Menyampaikan pertanyaan secara logis

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

1.2

Dalam proses pembelajaran membuat hipotesis, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai

berikut:

a. Mencatat jawaban

b. Menyampaikan pendapat

Page 39: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

c. Kesesuaian antara hipotesis dengan rumusan masalah

d. Mengemukakan hipotesis dengan jelas dan logis

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

1.3

Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Menyiapkan alat dan bahan percobaan

b. Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur dalam LKS

c. Turut serta dalam pengambilan data

d. Turut serta dalam pengolahan data

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

1.4Dalam proses berdiskusi kelompok, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Bergabung dalam kelompok

Page 40: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

b. Menyampaikan ide

c. Menyampaikan solusi

d. Membuat kesimpulan

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

1.5

Dalam proses presentasi kelompok, peserta didik diharapkan untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Ikut menanggapi pertanyaan yang diberikan

b. Menyampaikan hasil diskusi

c. Menyampaikan ide secara sistematis

d. Menyampaikan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

2 Kerja Sama 2.1 Dalam proses diskusi kelompok, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

Page 41: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

a. Bergabung dalam kelompok

b. Menjawab pertanyaan

c. Berpartisipasi dalam kelompok

d. Menyelesaikan masalah yang belum dipahami

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

2.2

Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Bergabung dalam kelompok

b. Menyiapkan alat dan bahan percobaan

c. Merangkai alat praktikum

d. Mengambil data

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

Page 42: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

3 Jujur 3.1

Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data sesuai hasil percobaan.

b. Mengolah data sesuai hasil pengamatan

c. Membuatkan laporan berdasarkan data

d. Melakukan percobaan sesuai alat dan bahan yang disediakan

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Empat kriteria tampak

2 Tiga kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

3.2

Dalam proses mengerjakan soal tes, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Tidak menyontek

b. Tidak bekerja sama dengan teman

c. Mengakui kesalahan saat mengerjakan tes

d. Tidak menggunakan joki dalam mengerjakan tes

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Empat kriteria tampak

2 Tiga kriteria tampak

Page 43: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

1 Satu kriteria tampak

4 Teliti 4.1

Dalam proses melakukan percobaan, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Mengkalibrasi alat sebelum digunakan

b. Merangkai alat-alat praktikum sesuai dengan prosedur

c. Mengambil data dengan tepat

d. Menyajikan data sesuai hasil pengamatan.

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

4.2

Dalam proses menganalisis data, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Data disajikan dalam bentuk table atau grafik

b. Menganalisis data sesuai dengan tujuan percobaan

c. Mengolah data sesuai hasil pengamatan

d. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

Page 44: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

5 Hati-hati 5.1

Dalam proses melakukan percobaan peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data sesuai percobaan

b. Melaporkan hasil percobaan sesuai dengan data yang diperoleh.

c. Mengerjakan soal (pretes, postes, ujian) sesuai dengan kemampuan diri sendiri.

d. Mengakui kesalahan.

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

6 Tanggung

Jawab

6.1

Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Melakukan tugas sesuai dengan peran yang diberikan

b. Menyelesaikan tugas yang diberikan sampai tuntas

c. Bersedia menerima sanksi apabila tidak melaksanakan tugas

d. Melaporkan hasil penugasan yang diberikan

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

Page 45: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

7 Disiplin 7.1

Dalam proses kegiatan pembelajaran, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Hadir tepat waktu.

b. Menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu

c. Mengikuti proses pembelajaran secara rutin

d. Mentaati aturan yang telah disepakati bersama antara guru dan siswa

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

7.2

Dalam proses melaksanakan praktikum peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Mentaati aturan selama praktikum

b. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum

c. Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur

d. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan praktikum

Skor Penjelasan

Page 46: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

8Peduli

Lingkungan

8.1

Dalam proses pembelajaran di laboratorium, peserta didik dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Membersihkan alat praktikum setelah digunakan

b. Menyimpan dan atau membuang bahan dan atau alat praktikum setelah digunakan

c. Menjaga kebersihan laboratorium

d. Tidak melakukan tindakan yang merusak sarana dan prasarana laboratorium

Skor Penjelasan

4 Semua kriteria tampak

3 Tiga kriteria tampak

2 Dua kriteria tampak

1 Satu kriteria tampak

Page 47: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 3 (REKAPAN PENILAIAN SIKAP)

Lembar Penilaian Afektif (KI. II)

Lembar Observasi Perilaku Ilmiah

Mata Pelajaran : FisikaKelas/Program : X/IIKompetensi Dasar :

Kel. Nama peserta didik

Aspek (skor)

Jmlh

skor

NilaiPredikatAktif Krj sama Jujur Teliti Hti

Tg

jw

b

DsplnPeduli

Lng

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2.1 2.1 3.1 3.1 4.1 4.2 5.1 6.1 7.1 7.2 8.1

I

1.

2.

3.

II

1.

2.

3.

III

1.

2.

3.

Page 48: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Keterangan pengisian skor

4 : Sangat baik

3 : Baik

2 : Cukup Baik

1 : Kurang

Keterangan pengisian predikat

85-100 : Sangat baik

68-84 : Baik

51-67 : Cukup Baik

< 50 : Kurang

Page 49: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 4 (INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN)

Soal Pertemuan I (Suhu)

No Indikator Soal Jawaban Skor

1

Menjelaskan pengertian suhu

dan kalor

1. Apa yang dimaksud dengan

suhu?

Suhu adalah ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda 2 (bobot) 2

2. Apa yang dimaksud dengan

kalor?

Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang

suhunya lebih tinggi ke benda yang bersuhu rendah. 2

2

2Menyebutkan alat pengukur

suhu dan kalor

3. Sebutkan alat untuk mengukur

suhu dan kalor!

Alat untuk mengukur suhu adalah termometer, sdengkan alat untuk

mengukur kalor adalah kalorimeter. 2

2

3

Menjelaskan jenis-jenis

termometer berdasarkan

skalanya masing-masing

4. Sebutkan jenis-jenis

termometer beserta skalanya

berdasarkan batas bawah dan

batas atasnya masing-masing!

Jenis-jenis termometer: Batas bawah Batas atas

1. Termometer Celsius 0 100 1

2. Termometer Fahrenheit 32 212 1

3. Termometer Reamur 0 80 1

4. Termometer Kelvin 273 373 1

4

4

Menghitung konversi skala

thermometer.

5. Konversikan skala termometer

di bawah ini!

a. 0o C = ...... K

b. 32o F = ...... oC

c. 200 K =.... oR

Konversi skala termometer:a. 0o C = ...... K

T + 273 = 0 + 273 = 273 K 4b. 32o F = ...... oC

5/9 (T – 32) = 5/9 ( 32-32) = 5/9 (0) = 0 oC 4c. 300 K =.... oR 4/5 (T-273) = 4/5 . (300 – 273) = 4/5 (27) = 21,6 oR 4

16

Page 50: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

d. 40o R = ... o F d. 40o R = ... o F 9/4 (T + 32) = 9/4 (40 + 32) = 9/4 (72) = 162 oF 4

6. Konversikan skala termometer

di bawah ini!

a. 131 o F = ... oC = ... K

b. 55 oC = ... oF = ... K

c. 288 K = ... oC = ... oF

Konversi:a. 131 o F = ... oC = ... K 5/9 (T - 32) = 5/9 (131 – 32)

= 5/9 (99) = 55 oC 4 T + 273 = 55 + 273 = 328 K4

b. 55 oC = ... oF = ... K 9/5 (T) + 32 = 9/5 (55) + 32

= 99 + 32 = 131 oF4 9/5 (T-32) + 273 = 9/5 (131-32) + 273

= 9/5 (99) + 273= 178,2 + 273 = 451,2 K4

c. 288 K = ... oC = ... oF T - 273 = 288 - 273 = 15 oC4 9/5 (T+32) = 9/5 (15 +32)

= 9/5 (47) = 84,6 oF 4

24

Jumlah Skor 50

Kriteria Penilaian:

Nilai = x 100

Page 51: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Soal Pertemuan II (Pemuaian)

No Indikator Soal Jawaban Skor

1 Menjelaskan pengertian

tentang pemuaian.

1. Apa yang dimaksud dengan

pemuaian?

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda

karena kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut.

3 (bobot)

3

2 Menyebutkan macam-macam

pemuaian dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Sebutkan macam-macam

pemuaian yang kalian temukan

dalam kehidupan sehari-hari

beserta contohnya masing-

masing!

Macam-macam pemuaian:

1. Pemuaian pada zat padat, contohnya pemuaian pada

kaca, besi, rel kereta api. 3

2. Pemuaian pada zat cair, contohnya pemuaian pada air

mendidih 3

3. Pemuaian pada zat gas/udara, contohnya pada balon

udara, pada ban mobil, sepeda 3

9

3 Menganalisis perubahan suhu

terhadap pemuaian benda.

3. Sebuah kawat aluminium

dipanaskan dari suhu 295 K

sampai 331 K dan panjangnya

mencapai 3,7 m. Jika α = 25

×10-6/oC, tentukan panjang

kawat mula-mula!

Diketahui : L = 3,7 m

α = 25 ×10-6/oC

T = 331 K - 295 K = 36 K 5

Ditanya : L0 = ...?

Dijawab := (1 + α × ) 53,7 = (1 + 25 × 10 × 36 )

25

Page 52: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1 + 900 × 10 )3,7 = (1,001)= 3,71,001= 3,69Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.

15

4. Pada suhu 30° C sebuah pelat

besi luasnya 10 m2. Apabila

suhunya dinaikkan menjadi 90°

C dan koefisien muai panjang

besi sebesar 0,000012/° C,

maka tentukan luas pelat besi

tersebut!

Diketahui: A1 = 10 m2

T1 = 30oC

T2 = 90oC

ΔT = T2-T1 = 90oC – 30 = 60oC

α = 0,000012/° C

β = 2α = 2 x 0,000012/° C = 0,000024/° C 5

Ditanyakan: A2 = ...?

Jawab:

A2 =A1 ( 1 + βxΔT) 5

= 10(1 + 0,000024 x 60)

= 10 (1 + 0,00144)

25

Page 53: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

= 10 x 1,00144

= 10,0144 m2 15

Jadi, luas pelat besi setelah dipanaskan adalah 10,1144

m2.

5. Sebuah bejana memiliki

volume 1 liter pada suhu 25° C.

Jika koefisien muai panjang

bejana 2 × 10-5 /°C, maka

tentukan volume bejana pada

suhu 75° C!

Diketahui: γ = 3α = 6 x 10-5/oC

ΔT = 75oC – 25 oC = 50oC

V1 = 1 l

Ditanyakan: V2 = ...? 5

Jawab:

V2 = V1 (1 + γ x ΔT) 5

= 1 (1 + 6 x 10-5 x 50)

= 1 + 0,003

= 1,003 liter 15

Jadi, volume bejana setelah dipanaskan adalah 1,003 liter.

25

4 Menghitung perubahan

wujud zat

6. Berapakah besarnya kalor

yang dibutuhkan untuk

mencairkan es sebanyak 500

gram pada temperatur 0oC

menjadi cair seluruhnya yang

Diketahui: L = 80 kal/g, dan

m = 500 gram.

Ditanya : Q total = ...? 5

Dijawab :

Q = m L 5

25

Page 54: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

memiliki temperatur 10oC ?

Diketahui kalor laten

peleburan es menjadi air

sebesar 80 kal/g.

Q = 500 gram × 80 kal/g

Q = 40.000 kal

Q = 40 kkal 15

Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan

es menjadi cair seluruhnya adalah sebesar 40 kkal.

Jumlah Skor 62

Kriteria Penilaian:

Nilai = x 100

Kupang, ..... Maret 2014

Mengetahui,

Kepala SMA

NIP. --------------------------------------

Guru Mata Pelajaran Fisika

NIP.------------------------------------------

Page 55: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 5 (REKAPAN PENILAIAN PENGETAHUAN)

Rekapan Penilaian Kognitif

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/II

Kompetensi Dasar :

No Nama peserta didikButir Soal

Jmlh skor

Nilaiℎ 1001 2 3 4 5 6

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 56: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
Page 57: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 5 (INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF)

Instrumen Penilaian Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tulis

b. Bentuk Penilaian : Uraian

c. Kisi-kisi:

Pertemuan Pertama

No. IndikatorTingkat

kesukaranButir Instrumen

1. Menjelaskan pengertian suhu C1 Soal uraian no 1

2. Menjelaskan pengertian kalor C1 Soal uraian no 2

3.Menyebutkan alat pengukur suhu dan

kalor

C1 Soal uraian no 3

4.Menjelaskan jenis-jenis termometer

berdasarkan skalanya masing-masing

C2 Soal uraian no 4

5.Menghitung konversi skala

termometer.

C4 Soal uraian no 5

dan 6

Page 58: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Pertemuan Kedua

No. IndikatorTingkat

KesukaranButir Instrumen

1. Menjelaskan pengertian tentang

pemuaian.

C1 Soal uraian no 1

2. Menyebutkan macam-macam

pemuaian dalam kehidupan sehari-

hari.

C1Soal uraian no 2

3. Menganalisis perubahan suhu terhadap

pemuaian benda.

C4 Soal uraian no 3,4,5

4. Menghitung banyaknya kalor yang

dibuthkan untuk mengubah wujud zat

C4 Soal uraian no 6

Page 59: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 6 (INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN)

Penilaian Keterampilan

a. Teknik Penilaian :Tes Praktik

b. Bentuk Instrumen : Check list

c. Kisi-kisi:

Instrumen Tes Praktik 1

No Aspek yang dinilaiSkor Penilaian

3 (Tepat) 2 (Kurang) 1(Tidak)

1 Merangkai alat yang digunakan dalam

praktikum

2 Menggunakan peralatan praktikum

3 Melakukan percobaan sesuai prosedur

4 Mengambil data dalam praktikum

5 Menyajikan hasil pengamatan

6 Menyimpulkan data

Jumlah Skor yang Diperoleh

Page 60: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 7 (RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN)

Rubrik Penilaian

No Indikator Kriteria

1 Merangkai alat yang

digunakan dalam

praktikum

3. Merangkai alat ukur suhu/termometer sesuai prosedur

yang ditetapkan dengan tepat

2. Merangkai alat ukur suhu/termometer kurang sesuai

prosedur yang ditetapkan kurang tepat

1. Merangkai alat ukur suhu/termometer tidak sesuai

prosedur yang ditetapkan tidak tepat

2 Menggunakan

peralatan praktikum

3. Menggunakan termometer dengan tepat

2. Menggunakan termometer dengan kurang tepat

1. Menggunakan termometer dengan tidak tepat

3 Melakukan

percobaan sesuai

prosedur

3. Melakukan percobaan berdasarkan seluruh prosedur

yang ada dengan tepat

2. Melakukan percobaan berdasarkan sebagian prosedur

yang ada kurang tepat

1. Melakukan percobaan tidak berdasarkan prosedur yang

ada tidak tepat

4 Mengambil data

dalam praktikum

3. Mengambil data suhu dengan tepat.

2. Mengambil data suhu dengan kurang tepat

1. Mengambil data suhu dengan tidak tepat

5 Menyajikan hasil

pengamatan

3. Menyajikan hasil pengamatan alat ukur dengan tepat

2. Menyajikan hasil pengamatan alat ukur dengan

kurang tepat

1. Menyajikan hasil pengamatan alat ukur dengan tidak

tepat

6

Menyimpulkan data 3. Meyimpulkan data hasil percobaan suhu dengan tepat

2. Meyimpulkan data hasil percobaan suhu kurang tepat

1. Meyimpulkan data hasil percobaan suhu dengan tidak

tepat

Kriteria Penilaian:

Nilai = x 100

Page 61: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

InstrumenTes Praktik 2

No Aspek yang dinilaiSkor Penilaian

3 (Tepat) 2 (Kurang) 1(Tidak)

1 Merangkai alat yang digunakan dalam

praktikum

2 Menggunakan peralatan praktikum

3 Melakukan percobaan sesuai prosedur

4 Mengambil data dalam praktikum

5 Menyajikan hasil pengamatan

6 Menyimpulkan data

Jumlah Skor yang Diperoleh

Page 62: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

Rubrik Penilaian

No Indikator Kriteria

1 Merangkai alat yang

digunakan dalam

praktikum

3. Merangkai musschnebroek, logam dan spritus sesuai

prosedur yang ditetapkan dengan tepat

2. Merangkai musschnebroek, logam dan spritus kurang

sesuai prosedur yang ditetapkan kurang tepat

1. Merangkai musschnebroek, logam dan spritus tidak

sesuai prosedur yang ditetapkan .tidak tepat

2 Menggunakan

peralatan praktikum

3. Menggunakan musschnebroek dengan tepat

2. Menggunakan musschnebroek dengan kurang tepat

1. Menggunakan musschnebroek dengan tidak tepat .

3 Melakukan

percobaan sesuai

prosedur

3. Melakukan percobaan berdasarkan seluruh prosedur

yang ada dengan tepat

2. Melakukan percobaan berdasarkan sebagian prosedur

yang ada kurang tepat

1. melakukan percobaan tidak berdasarkan prosedur yang

ada tidak tepat

4 Mengambil data

dalam praktikum

3. Mengambil data skala dengan tepat

2. Mengambil data skala kurang tepat

1. Mengambil data skala tidak tepat

5 Menyajikan hasil

pengamatan

4. Menyajikan hasil pengamatan dengan tepat

4. Menyajikan hasil pengamatan dengan kurang tepat

3. Menyajikan hasil pengamatan dengan membandingkan

tidak tepat

6 Menyimpulkan data 5. Meyimpulkan data hasil percobaan pemuaian panjang

dengan tepat

4. Meyimpulkan data hasil percobaan pemuaian panjang

kurang tepat

2. Meyimpulkan data hasil percobaan pemuaian panjang

dengan tidak tepat

Kriteria Penilaian:

Nilai = x 100

Page 63: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
Page 64: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

LAMPIRAN 8 (REKAPAN PENILAIAN KETERAMPILAN)

Rekapan Penilaian Psikomotorik

Lembar Penilaian Psikomotorik (KI.IV)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Program : X/II

Kompetensi Dasar :

Kel. Nama peserta didikAspek

Jmlh skorNilaiℎ 1001 2 3 4 5 6

I

1.

2.

3.

4.

II

1.

2.

3.

4.

III

1.

2.

3.

4.

Page 65: RPP SUHU & KALOR (SMA_2)

1 : Merangkai alat yang digunakan dalam praktikum

2 : Menggunakan peralatan praktikum

3 : Melakukan percobaan sesuai prosedur

4 : Mengambil data dalam praktikum

5 : Menyajikan hasil pengamatan

6 : Menyimpulkan data

Keterangan pengisian skor

85-100 : Sangat baik

68-84 : Baik

51-67 : Cukup Baik

< 50 : Kurang

Kupang,..... Maret 2014

Mengetahui,

Kepala SMA

NIP. --------------------------------------

Guru Mata Pelajaran Fisika

NIP.------------------------------------------