ROADMAP PENDIDIKAN KELUARGA
Oleh: SukimanDirektur Pembinaan Pendidikan KeluargaDitjen PAUD dan Pendidikan MasyarakatKementerian Pendidikan dan KebudayaanJakarta, 5 November 2019
Bio Data
Nama : Dr. Sukiman, M.Pd.
Tempat/tanggal lahir : Purworejo, 15 Juni 1960
Jabatan : Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga (2015-sekarang)
Alamat Kantor : Kemendikbud Gd. C Lt. 13, Senayan, Jakarta.
Pendidikan Terakhir : S3 PAUD
Status Pernikahan/Anak:
Menikah dengan Hening Indriyani, dikaruniai 3 anak perempuan, yaitu: (1) dr. Ary Indriana Savitri, M.Sc., Ph.D. ; (2) Fitria Wulan Utami, S.I.Kom.; dan (3) Arum Puspita Sari, SH.
Pengalaman Terkait PAUD dan Pendidikan Keluarga:
(1) Bekerja di bidang PAUD sejak tahun 1998-2015; (2) Training on Beyond Centers and Circle Time: Scaffolding and Assessing the Play of Young Children, Jakarta, 2004; (3) The 3rd Regional Seminar on Asean Project of Early Childhood Care and Development, Jakarta, 2004; (4) Comparatives Study on Early Childhood Education, New Zealand, 2005; (5) Early Child Education dan Development Learning Workshop, Jakarta, 2005; (6) Symposium on “Early Child Development: Investment in Human Capital for Economic Growth and Equity”, Washington DC., USA, 2005; (7) Seminar dan Lokakarya Nasional tentang ”Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Holistik”, 2005; (8) Seminar dan Lokakarya Nasional tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Semarang, 2006; (9) Regional Seminar on Early Childhood Policy Review, Thailand, 2006, 2007, dan 2008; (10) Comparatives Study on Early Childhood Education, Manila, Philipina, 2008; (11) Short Course on Regio Emillia Approach for Early Childhood Education, Singapura, 2009; (12) In-depth study on Regio Emillia Approach for Early Childhood Education, Regio Emilia, Italia, 2009; (13) Short course on Early Childhood Education in Monash University, Melbourne, Australia, 2010; (14) Short Course on Improving and Strengthening the Quality of Early Childhood Education in Central China Normal University, Wuhan, China, 2012; (15) The Regional Impact Evaluation Workshop: “Evaluating the Impact of Development”, Seoul, Sout Korea, 2012; (16) Workshop on The Strategies Of Integrated Protection In Early Childhood, Bogota, Santa Marta, & Barranquilla Republic of Colombia, 15-19 April 2013; (17) The 15th Conference of The Pacific Early Childhood Education Research Association (PECERA): Living in Harmony Through Early Childhood Education and Care, Denpasar, Bali, 2014; (18) Bekerja sebagai Direktur Pembinaan Keluarga sejak tahun 2015-sekarang; (19) Short Course Positive Parenting Programmes, Brisbane, Australia, 14-20 Mei 2016; Ketua delegasi dalam The 3rd Asia-Pasific Regional Policy Forum on Early Childhood Care & Education (ECCE), Kathmandu, Nepal 5-6 June 2018; (21) Government Board of SEAMEO CECCEP (2018-sekarang); (22) Narasumber berbagai Seminar dan workhsorp.
Moto Hidup:
Hidup adalah sebuah perjuangan; keluarga sebagai sumber inspirasi dan motivasi; jabatan sebagai amanah dan lahan ibadah yang harus dijalani sepenuh hati.
ANTARA FAKTA DANPENTINGNYA PENDIDIKAN KELUARGA
Fakta TentangKeluarga Indonesia
Orang tua adalah aktor penting, namun merupakan pihak yang paling terabaikan.
Pola asuh anak pada umumnya hanya mengandalkan tradisi keluarga.
Kebanyakan orang tua hanya berpendidikan setingkat SMP.
Pengasuhan anak masih didominasi oleh kaum perempuan/ibu.
1
2
3
4
Penelitian Garcia and Thornton (2014)
menunjukkan bahwa keterlibatan orangtua
dalam pendidikan anak membantu meningkatkan
kemampuan akademis siswa, mengurangi tingkat ketidakhadiran siswa dan
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam proses
pendidikan.
Kolaborasi yang kuat antara orang tua dengan otoritas sekolah akan menciptakan
peningkatan capaian kinerja akademis dan fisik sekolah
menjadi lebih baik. Para pendidik dan tenaga kependidikan harus
mendorong orang tua untuk terlibat secara aktif dan
memberikan kontribusinya dalam mendukung mencapai
visi dan misi sekolah (Sapungan & Sapungan, 2014)
Penelitian Llamas dan Tuazon (2016) menjelaskan bahwa orang tua menjadi
lebih nyaman ketika sistem pendidikan melibatkan mereka dalam setiap aktivitas di sekolah.
Kolaborasi yang kuat antara orangtua dengan otoritas sekolah akan menciptakan
peningkatan capaian kinerja akademis dan fisik sekolah
menjadi lebih baik.
Hasil Penelitian
Pendidikpertama
dan utama
Paling berkepentinganterhadap hasil
pendidikan
Meningkatkankinerja guru
Memilikisumber dayapendukung
keberhasilanpendidikan
Meningkatkanhasil belajar
anak
Pentingnya Peran Keluarga
ANCAMAN DAN TANTANGAN
Kondisi Balita Indonesia
Kondisi Persentase
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 7%
Imunisasi tidak lengkap 41%
Tidak diimunisasi 6%
ASI Ekslusif tidak lengkap 48%
MP ASI tidak sesuai rekomendasi 40%
Kecacingan 28%
Stunting 30,8%
Sumber: Diolah dari SDKI Tahun 2017 dan sumber lainnya.
Kondisi Remaja (Siswa SMP dan SMA/K)
No Perilaku Beresiko Laki-laki(%)
Perempuan(%)
Total(%)
1 Merokok 22 1,6 11,6
2 Pernah mengkonsumsi minuman beralkohol 7,3 1,6 4,4
3 Pernah mengkonsumsi narkoba 2,6 0,8 1,7
4 Dipaksa melakukan hubungan seksual 5,2 3,5 4,3
5 Pernah melakukan hubungan seksual 6,9 3,8 5,9
6 Pernah dibully 24,1 17,4 20,6
7 Ingin bunuh diri 4,3 5,9 5,2
8 Kekerasan fisik oleh pacar 15 5,6 10,3
9 Kekerasan fisik oleh guru 19,9 7,5 13,5
Sumber: Kemenkes, 2017
TUJUAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
Strategi
Peningkatankompetensiorang tuamelalui media daring danluring
Perluasanaksespendidikankeluargamelaluisatuanpendidikandan masyarakat
Tujuan
Orang tuamemilikikompetensiparipurnadalammendidik anak
Anak tumbuhdan berkembangoptimal dengankarakter kuatmelaluipendidikankeluarga
1 2
Program
Penguatan kelompok kerja pendidikankeluarga tingkat provinsi dan kab/kota
Perluasan, penguatan, danpelembagaan kelas orang tua berbasis
satuan pendidikan dan masyarakat
Perluasan, penguatan, danpelembagaan pelibatan orang tua
pada penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan
Penguatan kerjasama tri pusatpendidikan untuk mendukung iklim
pendidikan yang kondusif
Penguatan laman sahabat keluargasebagai plat form pendidikan keluarga
Pengembangan program pendidikankeluarga berbasis Teknologi Informasi
Penuntasan pendampingankabupaten/kota dalam implementasi
pendidikan keluarga
SASARAN PROGRAM, DAMPAK,DAN ROADMAP 2020-2024
14
Sumber data: *) Data Kemendagri tahun 2019
**) Data Kemenkes tahun 2018***) Dapodik Kemendikbud Desember 2018
SASARAN PENDIDIKAN KELUARGA:
84.236.127 KELUARGA INDONESIA*)
Prioritas
Orang tua dengan anak
usia 1000 HPK:
14.188.458 keluarga**)
Orang tua dengan anak
usia PAUD-SMA/Setara:
51.873.501 keluarga***)
Lainnya
Orang tua dari keluarga lainnya:
18.174.168 orang
Dampak Program
Berkontribusi terhadappenurunan stunting dari
37% (SDKI, 2013) menjadi27,67% (SGBI, 2019)
Sebanyak 71,32% siswamengaku memperoleh
dukungan orang tuadengan baik
(Kemendikbud 2019)
• Perluasan kelasorang tuaberbasis satuanpendidikan danmasyarakat
• 74,50% orang tua mendapatmanfaatprogram pendidikankeluarga
BASELINE:71,32% orang tuamendapat manfaatprogram pendidikankeluarga
PETA JALAN PENDIDIKAN KELUARGA2020-2024
2019baseline
2020
• Pengembanganprogram Pendidikankeluarga berbasisTIK
• 72% orang tuamendapatmanfaat program pendidikankeluarga
2021• Penguatan program Pendidikan
keluarga berbasis TIK• 73% orang tua mendapat manfaat
program pendidikan keluarga
2022
2023
2024• Pembudayaan kelas orangtua
berbasis satuan pendidikandan masyarakat
• 80% orang tua mendapatmanfaat program pendidikankeluarga
• Penguatan kelas orangtua berbasissatuan pendidikan dan masyarakat
• 76,50% orang tua mendapatmanfaat program pendidikankeluarga
Tujuan
Terima Kasih#keluargahebat
#keluargaterlibat
Top Related