7/22/2019 Referat Oftalmia Simpatikabab IV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oftalmia-simpatikabab-iv 1/1
BAB IV
PENUTUP
Oftalmia simpatika adalah uveitis granulomatosa bilateral yang jarang, tetapi bersifat
menghancurkan, yang timbul 10 hari sampai beberapa tahun setelah cidera mata tembus di daerah corpus
ciliare, atau setelah kemasukan benda asing. Pada kasus yang jarang, luka tembus pada mata juga
termasuk luka karena pembedahan. Mata yang trauma disebut “exciting eye ( mata terangsang )” dan
mata yang tidak trauma disebut “ sympathizing eye (yang simpatik)”.
Pathogenesis terjadinya oftalmia simpatika belum diketahui secara jelas, tetapi diduga terjadi
melalui beberapa mekanisme, yaitu: reaksi hipersensitivitas, adanya reaksi autoimun, adanya hubungan
dengan HLA, dan keterlibatan bakteri dalam memicu terjadinya oftalmia simpatika.
Gejala utama yang dikeluhkan pasien antara lain: fotofobia, kemerahan, dan kaburnya
penglihatan. Jika ada riwayat trauma, cari parut tempat masuk ke mata. Adanya nodul Delen-Fuchs
merupakan gambaran histopatologi utama oftalmia simpatika.
Penatalaksanaan pasien oftalmia simpatika adalah dengan melakukan enukleasi pada mata
terangsang, yang juga dapat merupakan tindakan pencegahan terjadinya oftalmia simpatika. Selain itu
terapi medikamentosa dapat diberikan kortikosteroid dan imunomodulator memberikan hasil yang baik.
Apabila mendapat penanganan yang cepat dan tepat, pasien oftalmia simpatika masih memiliki daya
penglihatan yang cukup baik, tetapi bila terlambat dapat menyebabkan kebutaan.