7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit yang menyerang otak merupakan masalah yang serius dalam
bidang kesehatan terutama di Indonesia. Dewasa ini, penyakit
meningoenchepalitis mulai banyak ditemukan di masyarakat kita. Penyakit ini
merupakan penyakit yang serius yang menyerang selaput otak dan jaringan otak,
penyakit ini juga bisa menyebabkan penurunan kesadaran dari penderita hingga
kematian.
InsidensMeningitis sebenarnya masih belum diketahui pasti. Meningitis
bakterial terjadi pada kira-kira 3 per 100.000 orang setiap tahunnya di negara-
negara arat. !tudi populasi se"ara luas memperlihatkan bahwa meningitis #irus
lebih sering terjadi, sekitar 10,$ per 100.000 orang, dan lebih sering terjadi pada
musim panas. Di rasil, angka meningitis bakterial lebih tinggi, yaitu %&,' per
100,000 orang setiap tahun. ()rika !ub-!ahara sudah mengalami epidemik
meningitis meningokokus yang luas selama lebih dari satu abad, sehingga disebut
*sabuk meningitis+.
Encephalitissendiri merupakan penyakit langka yang terjadi pada sekitar
0,& per 100.000 orang, dan paling sering terjadi pada anak-anak, orang tua, dan
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah misalnya, orang dengan I /
(ID! atau kanker.1
Prognosis penyakit ini juga didukung oleh ketepatan dan ke"epatan dokter
dalam memberikan terapi yang sesuai. Pada banyak kasus, penderita meningitis
yang ringan dapat sembuh sempurna walaupun proses penyembuhan memerlukan
waktu yang lama. !edangkan pada kasus yang berat, dapat terjadi kerusakan otakdan sara) se"ara permanen, dan biasanya memerlukan terapi jangka panjang 13
1
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Saharahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Sahara7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
2/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Meningitis
Meningitis adalah suatu in)eksi/peradangan dari meninges,lapisan yang
tipis/en"er yang mengepung otak dan jaringan sara) dalam tulang punggung,
disebabkan oleh bakteri, #irus, riketsia, atau protooa, yang dapat terjadi se"ara
akut dan kronis.1
Meningitis adalah in)eksi yang menular. !ama seperti )lu, pengantar #irus
meningitis berasal dari "airan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. irus
tersebut dapat berpindah melalui udara dan menularkan kepada orang lain yang
menghirup udara tersebut.1
2.1.1. Etiologi
Penyebab in)eksi ini dapat diklasi)ikasikan atas 2 Penumo"o""us,
Meningo"o""us, emophilus in)luena, !taphylo"o""us, ."oli, !almonella.4
Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur 2
1. 5eonatus 2 seri"hia "oli, !trepto"o""us beta hemolitikus, 6isteria
monositogenes
4. (nak di bawah % tahun 2 emo)ilus in)luena, meningo"o""us, Pneumo"o""us.3. (nak di atas % tahun dan orang dewasa 2 Meningo"o""us, Pneumo"o""us.4
2.1.2. Anatomi Fisiologi
7tak dan sumsum otak belakang diselimuti meningea yang melindungi
struktur syara) yang halus, membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis
"airan yaitu "airan serebrospinal. Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu2
a. Pia meter 2 yang menyelipkan dirinya ke dalam "elah pada otak dan sumsum
tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat
akan menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.b. (ra"hnoid 2 Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan
durameter.
". Dura meter 2 Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari
jaringan ikat tebal dan kuat. 4
2
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
3/26
Gambar 1: Anatomi meningeal
2.1.3. Tie Meningitis
8 Meningitis 9riptikokus
adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur kriptokokus. :amur ini bisa
masuk ke tubuh kita saat kita menghirup debu atau tahi burung yang
kering. 9riptokokus ini dapat mengin)eksikan kulit, paru, dan bagian
tubuh lain. Meningitis 9riptokokus ini paling sering terjadi pada orang
dengan ;D% di bawah 100.1
Darah atau "airan sumsum tulang belakang dapat dites untuk kriptokokus
dengan dua "ara. (?@ men"ari antigen sebuah
protein yang dibuat oleh kriptokokus.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
4/26
menyebabkan #iral meningitis. (ntara lain #irus herpes dan #irus
penyebab )lu perut. 1
8 a"terial meningitis
disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius.
!alah satu bakterinya adalah meningo"o""al ba"teria. ?ejalanya seperti
timbul ber"ak kemerahan atau ke"oklatan pada kulit. er"ak ini akan
berkembang menjadi memar yang mengurangi suplai darah ke organ-
organ lain dalam tubuh dapat berakibat )atal dan menyebabkan kematian. 1
8 Meningitis asa ini dapat menjalar ketengkuk dan punggung.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
5/26
merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta
penglihatan menjadi kurang jelas. ?ejala pada bayi yang terkena meningitis,
biasanya menjadi sangat rewel, mun"ul ber"ak pada kulit, tangisan lebih keras dan
nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran
seperti tangannya membuat gerakan tidak beraturan.4
2.1.#. Diagnosis
Bntuk menentukan diagnosis meningitis dilakukan tes laboratorium.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
6/26
(pabila hanya mani)estasi neurologisnya saja yang memberikan kesan
adanya ense)alitis, tetapi tidak ditemukan adanya peradangan otak dari
pemeriksaan patologi anatomi, maka keadaan ini disebut sebagai ense)alopati
:ika terjadi ense)alitis, biasanya tidak hanya pada daerah otak saja yang
terkena, tapi daerah susunan sara) lainnya juga dapat terkena. al ini terbukti dari
istilah diagnostik yang men"erminkan keadaan tersebut, seperti
meningoense)alitis.
Mengingat bahwa ense)alitis lebih melibatkan susunan sara) pusat
dibandingkan meningitis yang hanya menimbulkan rangsangan meningeal, seperti
kaku kuduk, maka penanganan penyakit ini harus diketahui se"ara benar.9arena
gejala sisanya pada 40-%0C penderita yang hidup adalah kelainan atau gangguan
pada ke"erdasan, motoris, penglihatan, pendengaran se"ara menetap. 3
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
7/26
Meningitis adalah in)eksi akut pada selaput meningen selaput yang
menutupi otak dan medula spinalis.Encephalitisadalah peradangan jaringan otak
yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medulla spinalis.
Meningoencephalitis adalah peradangan pada selaput meningen dan jaringan
otak.3
2.3.1. Ei)emiologi
Meskipun meningitis adalah suatupenyakit yang harus dilaporkandi
banyak negara, insidens sebenarnya masih belum diketahui. Meningitis bakterial
terjadi pada kira-kira 3 per 100.000 orang setiap tahunnya di negara-negara arat.
!tudi populasi se"ara luas memperlihatkan bahwa meningitis #irus lebih sering
terjadi, sekitar 10,$ per 100.000 orang, dan lebih sering terjadi pada musim panas.
Di rasil, angka meningitis bakterial lebih tinggi, yaitu %&,' per 100,000 orang
setiap tahun. ()rika !ub-!aharasudah mengalami epidemik meningitis
meningokokus yang luas selama lebih dari satu abad, sehingga disebut *sabuk
meningitis+. pidemik biasanya terjadi dalam musim kering, dan gelombang
epidemik bisa berlangsung dua atau tiga tahun, mereda selama musim hujan.
(ngka serangan dari 100'00 kasus per 100.000 orang terjadi di daerah ini yang
kurang terlayani olehpelayanan medis. 9asus-kasus ini sebagian besar
disebabkan oleh meningokokus. pidemik terbesar yang pernah ter"atat dalam
sejarah melanda seluruh wilayah ini pada 1$$E1$$F, yang menyebabkan lebih
dari 4&0.000 kasus dan 4&.000 kematian. %
pidemik penyakit meningokokus terjadi di daerah-daerah di mana orang
tinggal bersama untuk pertama kalinya, seperti barak tentara selama mobilisasi,
kampus perguruan tinggi dan iarahaji tahunan. Galaupun pola siklus epidemik
di ()rika tidak dipahami dengan baik, beberapa )aktor sudah dikaitkan dengan
perkembangan epidemik di daerah sabuk meningits. Aaktor-)aktor itu termasuk2
kondisi medis kerentanan kekebalan tubuh penduduk, kondisi demogra)is
perjalanan dan perpindahan penduduk dalam jumlah besar, kondisi sosial
ekonomi penduduk yang terlalu padat dan kondisi kehidupan yang miskin,
kondisi iklim kekeringan dan badai debu, dan in)eksi konkuren in)eksi
perna)asan akut. %
7
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_yang_harus_dilaporkan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Saharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawatan_kesehatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hajihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_yang_harus_dilaporkan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Saharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawatan_kesehatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haji7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
8/26
(da perbedaan signi)ikan dalam distribusi lokal untuk kasus meningitis
bakterial. ;ontohnya,N. meningitidesgrup dan ; menyebabkan kebanyakan
penyakit di ropa, sedangkan grup ( ditemukan di (sia dan selalu menonjol di
()rika, di mana bakteri ini menyebabkan kebanyakan epidemik besar di daerah
sabuk meningitis, yaitu sekitar '0C hingga '&C kasus meningitis meningokokus
yang didokumentasikan.%
2.3.2. Etiologi
Meningitis dapat disebabkan oleh bakteri, #irus, atau beberapa kasus yang
jarang disebabkan oleh jamur. Istilah meningitis asepti" merujuk pada meningitis
yang disebabkan oleh #irus tetapi terdapat kasus yang menunjukan gambaran
yang sama yaitu pada meningitis yang disebabkan organisme lain lyme disease,
si)ilis dan tuber"ulosisH in)eksi parameningeal abses otak, abses epidural, dan
#enous sinus empyemaH pajanan at kimia obat 5!(ID, immunoglobulin
intra#enaH kelainan autoimn dan penyakit lainnya.
akteri yang sering menyebabkan meningitis ba"terial sebelum
ditemukannya #aksin ib, S.pneumoniae, dan N. meningitidis. akteri yang
menyebabkan meningitis neonatus adalah bakteri yang sama yang menyebabkan
sepsis neonatus.3
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
9/26
#aemophilus influen$aetypes a, b,
", d, e, ), dan nontypable
1 bulan Streptococcus pneumonia #. influen$aetype b
Neisseria meningitides ?roup ( strepto"o""i
?ram-negati) ba"illi
!. monocytogenes
irus yang menyebabkan meningitis pada prinsipnya adalah #irus
golongan entero#irus dimana termasuk didalamnya adalah "oJsa"kie#iruses,
e"ho#irus dan pada pasien yang tidak #aksinasi polio#irus. irus golongan
entero#irus dan arbo#irus St. !ouis% !aCrosse% California encephalitis iruses
adalah golongan #irus yang paling sering menyebabkan meningoen"ephalitis.
!elain itu #irus yang dapat menyebabkan meningitis yaitu !, , ;M
lympho"yti" "horiomeningitis #irus, dan I. irus mumps adalah #irus yang
paling sering menjadi penyebab pada pasien yang tidak ter#aksinasi sebelumnya.
!edangkan #irus yang jarang menyebabkan meningitis yaitu&orrelia burgdorferi
lyme disease, &. hensalae "at-s"rat"h #irus, M. tuberculosis,
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
10/26
astern eKuine
en"ephalitis
Gestern eKuine
en"ephalitis !t. 6ouis en"ephalitis
;ali)ornia en"ephalitis
Gest 5ile en"ephalitis
;olorado ti"k )e#er
4. Di luar amerika utara
eneuelan eKuine
en"ephalitis
:apanese en"ephalitis
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
11/26
2.3.3. Pato"isiologi
Dalam proses perjalanan penyakit meningitis yang disebabkan oleh
bakteri, in#asi organisme harus men"apai ruangan subara"hnoid. Proses ini
berlangsung se"ara hematogen dari saluran perna)asan atas dimana di dalam
lokasi tersebut sering terjadi kolonisasi bakteri. Galaupun jarang, penyebaran
dapat terjadi se"ara langsung yaitu dari )okus yang terin)eksi seperti sinusitis,
mastoiditism, dan otitis media maupun )raktur tulang kepala.
Penyebab paling sering pada meningitis yang mengenai pasien L 1 bulan
adalah Escherichia colli dan streptococcus group &. In)eksi !isteria
monocytogenesjuga dapat terjadi pada usia L 1 bulan dengan )rekuensi &-10C
kasus. In)eksiNeisseria meningitidesjuga dapat menyerang pada golongan usia
ini. Pada golongan usia 1-4 bulan, in)eksi golongan strepto"o""us grup lebih
sering terjadi sedangkan in)eksi enterik karena bakteri golongan gram negati)
)rekuensinya mulai menurun. Streptococcus pneumonia, #aemophilus
influen$ae, danN. Meningitidisakhir-akhir ini menyebabkan kebanyakan kasus
meningitis bakterial.#. influen$aedapat mengin)eksi khususnya pada anak-anak
yang tidak di#aksinasi ib.
7rganisme yang umum menyebabkan meningitis seperti N.Meningitidis,
S.pneumoniae, #. influen$ae terdiri atas kapsul polisakarida yang
memudahkannya berkolonisasi pada naso)aring anak yang sehat tanpa reaksi
sistemik atau lokal. In)eksi #irus dapat mun"ul se"ara sekunder akibat penetrasi
epitel naso)aring oleh bakteri ini. !elain itu melalui pembuluh darah, kapsul
polisakarida menyebabkan bakteri tidak mengalami proses opsonisasi oleh
pathway komplemen klasik sehingga bakteri tidak ter)agosit.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
12/26
melalui pleksus "horoid. ;airan serebrospinal kurang baik dalam menanggapi
in)eksi karena kadar komplomen yang rendah dan hanya antibody tertentu saja
yang dapat menembus barier darah otak.
Dinding bakteri gram positi) dan negati) terdiri atas at patogen yang
dapat mema"u timbulnya respon in)lamasi. (sam tei"hoi" merupakan at
patogen bakteri gram positi) dan lipopolisakarida atau endotoksin pada gram
negati). !aat terjadinya lisis dinding sel bakteri, at-at pathogen tersebut
dibebaskan pada "airan serebrospinal. 13
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
13/26
asogeni" edema ini lebih terakumulasi pada substansia alba "erebral
karena perbedaan "omplian"e antara substansia abla dan grisea. dema
#asogeni" ini juga disebut edema basah karena pada beberapa kasus,
potongan permukaan otak nampak "airan edema.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
14/26
terhambat, "airan srebrospinal merembes melalui dinding #entrikel,
meningkatkan #olume ruang ekstraseluler.13
2.3.#. Mani"estasi Klinis
?ejala meningoense)alitis diakibatkan dari in)eksi dan peningkatan igiditas nukal kaku leher. Bpaya untuk )leksi kepala mengalami
kesukaran karena adanya spasme otot-otot leher.
o
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
15/26
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
16/26
hipertensi, dan apnea adalah tanda-tanda tekanan intrakranial meningkat
dengan herniasi otak. Papilledema jarang terjadi, ke"uali ada oklusi sinus
#ena, empiema subdural, atau abses otak.-
Pada in)eksi ense)alitis akut biasanya didahului oleh prodrome
beberapa hari gejala spesi)ik, seperti batuk, sakit tenggorokan, demam,
sakit kepala, dan keluhan perut, yang diikuti dengan gejala khas kelesuan
progresi), perubahan perilaku, dan de)isit neurologis. 9ejang yang umum
pada presentasi. (nak-anak dengan ense)alitis juga mungkin memiliki
ruam makulopapular dan komplikasi parah, seperti fulminant coma,
transerse myelitis, anterior horn cell disease polio(lie illness, atau
peripheral neuropathy. !elain itu temuan )isik yang umum ditemukanpada ense)alitis adalah demam, sakit kepala, dan penurunan )ungsi
neurologis. Penurunan )ungsi sara) termasuk berubah status mental, )ungsi
neurologis )okal, dan akti#itas kejang.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
17/26
serebrospinal harus dikultur untuk mengetahui bakteri, jamur, #irus, dan
mikobakteri yang mengin)eksi. P;> digunakan untuk mendiagnosis entero#irus
dan ! karena lebih sensiti) dan lebih "epat dari biakan #irus. 6eukositosis
adalah umum ditemukan. 9ultur darah positi) pada $0C kasus.'
Pemeriksaan le"troen"ephalogram ? dapat mengkon)irmasi komponen
ense)alitis. ? adalah tes de)initi) dan menunjukkan akti#itas gelombang
lambat, walaupun perubahan )okal mungkin ada. !tudi neuroimaging mungkin
normal atau mungkin menunjukkan pembengkakan otak di)us parenkim atau
kelainan )okal. '
!erologi studi harus diperoleh untuk arbo#irus, , My"oplasma
pneumoniae, cat(scratch disease, dan penyakit 6yme. !ebuah uji IgM serum atau
;!A untuk in)eksi #irus Gest 5ile tersedia, tetapi reakti#itas silang dengan
)la#i#iruses lain !t 6ouis ense)alitis dapat terjadi. pengujian serologi tambahan
untuk patogen kurang umum harus dilakukan seperti yang ditunjukkan oleh
perjalanan, sosial, atau sejarah medis. !elain pengujian serologi, sampel ;!A dan
tinja dan usap naso)aring harus diperoleh untuk biakan #irus. Dalam kebanyakan
kasus ense)alitis #irus, #irus ini sulit untuk mengisolasi dari ;!A. ahkan dengan
pengujian ekstensi) dan penggunaan tes P;>, penyebab ense)alitis masih belum
ditentukan di satu pertiga dari kasus.14
iopsi otak mungkin diperlukan untuk diagnosis de)initi) dari penyebab
ense)alitis, terutama pada pasien dengan temuan neurologik )okal. iopsi otak
mungkin "o"ok untuk pasien dengan ense)alopati berat yang tidak menunjukkan
perbaikan klinis jika diagnosis tetap tidak jelas. !, rabies ense)alitis, penyakit
prion-terkait ;reut)eldt-:akob penyakit dan kuru dapat didiagnosis dengan
pemeriksaan rutin kultur atau biopsi patologis jaringan otak. iopsi otak mungkinpenting untuk mengidenti)ikasi arbo#irus dan in)eksi ntero#irus, tuberkulosis,
in)eksi jamur, dan penyakit non-menular, terutama primer !!P #as"ulopathies
atau keganasan.14
2.3.4. %ai&an Se&e&osinalis
;airan serebrospinal yang berada di ruang subarakhnoid merupakan salah
satu proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medulla spinalis terhadap
trauma atau gangguan dari luar.
17
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
18/26
>ata-rata "airan serebrospinal dibentuk sebanyak 0,3& ml/menit atau &00
ml/hari, sedangkan total #olume "airan serebrospinal berkisar F&-1&0ml dalam
sewaktu. Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi
dan absorpsi. Bntuk mempertahankan jumlah "airan serebrospinal tetap dalam
sewaktu, maka "airan serebrospinal diganti %-&kali dalam sehari. Perubahan
dalam "airan serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi suatu
kelainan klinik. Pemeriksaan "airan serebrospinal sangat membantu dalam
mendiagnosa penyakit-penyakit neurologi. '
!elain itu juga untuk e#aluasi pengobatan dan perjalanan penyakit,serta
menentukan prognosa penyakit. Pemeriksaan "airan serebrospinal adalah suatu
tindakan yang aman, tidak mahal dan "epat untuk menetapkan diagnose,
mengidenti)ikasi organism penyebab serta dapat untuk melakukan test
sensiti#itas antibiotika. ;airan serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di
sekitar otak dan medulla spinalis. ;airan ini juga mengisi #entrikel dalam otak.
;airan "erebrospinalis menyerupai plasma darah dan "airan interstisial, tetapi
tidak mengandung protein. ;airan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid
dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah serebral dan
melapisi kanal sentral medulla spinalis. Aungsi "airan "erebrospinalis adalah
sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga
berperan sebagai media pertukaran nutrient dan at buangan antara darah dan otak
serta medulla spinalis.'
Meningitis
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
19/26
kultur
Meningitis
aseptik
$0-400 10-300
6im)osit
5 5 / sedikit
meningkat
5egati)
9eganasan Mononuk
lear
Menuru
n
Meningkat 5egati)
5ilai normal '0-400 0,&
6im)osit
&0-F& 1&-%0 5egati)
2.3.5. Diagnosa Ban)ing
1. 9ejang demam
9ejang Demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh suhu rektal 3'N; yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranial. 9ejang demam dibagi atas kejang demam sederhana dan
kejang demam kompleks. 9ejang demam kompleks adalah kejang
demam )okal, lebih dari 1& menit, atau berulang dalam 4% jam. Pada
kejang demam sederhana kejang bersi)at umum, singkat, dan hanya
sekali dalam 4% jam $
4. In)ark ;erebral
In)ark otak merupakan kematian neuron, glia dan #askulator yang disebabkan oleh
tiadanya oksigen atau nutrien atau terganggunya metabolisme.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
20/26
- eri Diaepam i# pelan-pelan dengan dosis 0,3-0,& mg/menit
dengan ke"epatan 1-4 mg/menit atau dalam waktu 3-& menit,
dengan dosis maksimal 40mg. 7bat yang praktis diberikan yaitu
diaepam rektal dengan dosis 0,&-0,F& mg/kg. (tau2
diaepam rektal &mg untuk anak dengan kurang dari 10kgH
diaepam rektal 10mg untuk lebih dari 10kgH
diaepam rektal &mg untuk anak dibawah 3 tahunH
diaepam rektal F,&mg untuk anak diatas 3 tahun
- ila setelah pemberian diaepam rektal kejang belum berhenti,
dapat diulangi dengan "ara dan dosis yang sama dengan inter#al
waktu & menit. ila setelah 4 kali pemberian diaepam rektal
masih kejang, dianjurkan ke >!, agar dapat diberikan diaepam
intra#ena dengan dosis 0,3-0,& mg/kg.
- ila kejang tetap belum berhenti diberikan )enitoin se"ara i#
dengan dosis awal 10-40 mg/kg/kali dengan ke"epatan
1mg/kg/menit atau kurang dari &0mg/menit. ila kejang berhenti,
dosis selanjutnya adalah %-'mg/kg/hari,dimulai 14 jam setelah
dosis awal.
- ila dengan )enitoin kejang belum berhenti maka pasien harus
dirawat di ruang rawat intensi). 3
b. !umber in)eksi yang menimbulkan meningitis purulenta diberantas
dengan obat obatan atau dengan operasi
". 9enaikan tekanan intra kranial diatasi dengan 2
Manitol
Dosisnya 1 1,& mg/kg se"ara I dalam 30 E0 menit dandapat diulangi 4 kali dengan jarak % jam
9ortikosteroid
iasanya dipakai deksametason se"ara I dengan dosis
pertama 10 mg lalu diulangi dengan % mg setiap E jam.
9ortikosteroid masih menimbulkan pertentangan. (da yang
setuju untuk memakainya tetapi ada juga yang mengatakan
tidak ada gunanya.
20
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
21/26
Perna)asan diusahakan sebaik mungkin dengan
membersihkan jalan na)as.14
d. ila ada hidrose)alus obstrukti) dilakukan operasi pemasangan pirau
shunting.
e. )usi subdural pada anak dikeluarkan 4& 30 "" setiap hari selama 4
3 minggu, bila gagal dilakukan operasi.
). Aisiotherapi diberikan untuk men"egah dan mengurangi "a"at.14
4. Pemberian (ntibiotika.
(ntibiotika spektrum luas harus diberikan se"epat mungkin tanpa
menunggu hasil biakan. aru setelah ada hasil biakan diganti dengan antibiotika
yang sesuai. Pada terapi meningitis diperlukan antibiotika yang jauh lebih besar
daripada konsentrasi bakterisidal minimal, oleh karena 2
Dengan menembusnya organisme ke dalam ruang sub araknoid
berarti daya tahan host telah menurun.
9eadaan likuor serebrospinalis tidak menguntungkan bagi leukosit
dan )agositosis tidak e)ekti).
Pada awal perjalanan meningitis purulenta konsentrasi antibodi dan
komplemen dalam likuor rendah.3
Pemberian antibiotika dianjurkan se"ara intra#ena yang mempunyai
spektrum luas baik terhadap kuman gram positi), gram negati) dan anaerob serta
dapat melewati sawar darah otak blood brain barier. !elanjutnya antibiotika
diberikan berdasarkan hasil test sensiti#itas menurut jenis bakteri.3
(ntibiotika yang sering dipakai untuk meningitis purulenta adalah 2a. (mpisilin
Diberikan se"ara intra#ena
Dosis 2 5eonatus2 &0 100 mg/kg /hari
dibagi dalam 4 kali pemberian.
Bmur 1 4 bulan 2 100 400 mg/kg /hari
dibagi dalam 3 kali pemberian.
Bmur 4 bulan 2 300 %00 mg/kg /hari
21
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
22/26
dibagi dalam % kali pemberian.
Dewasa 2 ' 14 gram/hari
dibagi dalam % kali pemberian.
b. ?entamisin
Diberikan se"ara intra#ena
Dosis 2 Prematur 2 & mg/kg /hari
dibagi dalam 4 kali pemberian.
5eonatus 2 F,& mg/kg /hari
dibagi dalam 3 kali pemberian.
ayi dan dewasa 2 & mg/kg /hari
dibagi dalam 3 kali pemberian.
". 9loram)enikol
Diberikan se"ara intra#ena
Dosis 2 Prematur 2 4& mg/kg /hari
dibagi dalam 4 kali pemberian.
ayi genap bulan 2 &0 mg/kg /hari
dibagi dalam 4 kali pemberian.
(nak 2 100 mg/kg /hari
dibagi dalam % kali pemberian.
Dewasa 2 % ' gram/hari
dibagi dalam % kali pemberian.
d. ;e)triaJon
- Dewasa dan anak 14 tahun dan anak &0 kg 2 1 -
4 gram satu kali sehari. Pada in)eksi berat yang
disebabkan organisme yang moderat sensiti), dosisdapat dinaikkan sampai % gram satu kali sehari.
- ayi 1% hari 2 40 - &0 mg/kg tidak boleh lebih dari
&0 mg/kg , satu kali sehari.
- ayi 1& hari -14 tahun 2 40 - '0 mg/kg , satu kali
sehari. Dosis intra#ena &0 mg/kg harus diberikan
melalui in)us paling sedikit 30 menit.1,3
22
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
23/26
ila dilakukan kultur dan bakteri penyebab dapat ditemukan, biasanya antibiotika
yang digunakan adalah seperti yang ter"antum dalam tabel berikut ini
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
24/26
ini masih diperdebatkan. Perawatan pendukung sangat penting untuk menurunkan
tekanan intrakranial dan untuk mempertahankan tekanan perkusi serebral yang
memadai dan oksigenasi. 3,14
P&ognosis
Prognosis penyakit ini ber#ariasi, tergantung pada 2
1. Bmur 2 Makin muda makin bagus prognosisnya
4. 9uman penyebab
3. 6ama penyakit sebelum diberikan antibiotika
%. :enis dan dosis antibiotika yang diberikan
&. penyakit yang menjadi )aktor predisposisi.
Pada banyak kasus, penderita meningitis yang ringan dapat sembuh
sempurna walaupun proses penyembuhan memerlukan waktu yang lama.
!edangkan pada kasus yang berat, dapat terjadi kerusakan otak dan sara) se"ara
permanen, dan biasanya memerlukan terapi jangka panjang13
BAB III
KESIMPULAN
Meningoense)alitis berarti peradangan pada otak en"ephalon dan
selaput pembungkusnya meningen. akteri, jamur, dan proses autoimun dapat
menyebabkan ense)alitis, tetapi pada kebanyakan kasus etiologinya adalah #irus.
irus herpes simpleks ! menjadi penyebab tersering dari ense)alitis. ?ejala
24
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
25/26
umum yang terjadi adalah lemah, malaise, demam, sakit kepala, pusing, mual-
muntah, )oto)obia, nyeri ekstermitas, tanda naso)aringitis, halusinasi, kejang,
gangguan kesadaran. Penatalaksaan pada meningoense)alitis adalah dengan
menggilangkan gejala-gejala yang ada dan memberikan obat sesuai )aktor
penyebab, yaitu antibakteri atau anti#irus. Pada banyak kasus, penderita
meningitis yang ringan dapat sembuh sempurna walaupun proses penyembuhan
memerlukan waktu yang lama. !edangkan pada kasus yang berat, dapat terjadi
kerusakan otak dan sara) se"ara permanen, dan biasanya memerlukan terapi
jangka panjang.
DAFTA PUSTAKA
1. arsono. 4003. Meningitis. 9apita !elekta 5eurologi. 4 B>6 2
http2//www.uum.edu.my/medi"/meningitis.htm
4. :apardi, Iskandar. 4004. Meningitis Meningo"o""us. B!B digital library
B>62http2//library.usu.a".id/download/)k/bedahiskandarC40japardi43.pd)
3. uagliarello, in"ent :., !"held G. 1$$F.
7/24/2019 referat meningoensefaliti stella
26/26
&. 6umbantobing !M, 5eurologi 9linik Pemeriksaan Aisik dan Mental,
A9BI, :akarta, 400%H F-111
E. :uwono 1$$$. h. 33$-FE
26
Top Related