referat meningoensefaliti stella

download referat meningoensefaliti stella

of 26

Transcript of referat meningoensefaliti stella

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit yang menyerang otak merupakan masalah yang serius dalam

    bidang kesehatan terutama di Indonesia. Dewasa ini, penyakit

    meningoenchepalitis mulai banyak ditemukan di masyarakat kita. Penyakit ini

    merupakan penyakit yang serius yang menyerang selaput otak dan jaringan otak,

    penyakit ini juga bisa menyebabkan penurunan kesadaran dari penderita hingga

    kematian.

    InsidensMeningitis sebenarnya masih belum diketahui pasti. Meningitis

    bakterial terjadi pada kira-kira 3 per 100.000 orang setiap tahunnya di negara-

    negara arat. !tudi populasi se"ara luas memperlihatkan bahwa meningitis #irus

    lebih sering terjadi, sekitar 10,$ per 100.000 orang, dan lebih sering terjadi pada

    musim panas. Di rasil, angka meningitis bakterial lebih tinggi, yaitu %&,' per

    100,000 orang setiap tahun. ()rika !ub-!ahara sudah mengalami epidemik

    meningitis meningokokus yang luas selama lebih dari satu abad, sehingga disebut

    *sabuk meningitis+.

    Encephalitissendiri merupakan penyakit langka yang terjadi pada sekitar

    0,& per 100.000 orang, dan paling sering terjadi pada anak-anak, orang tua, dan

    orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah misalnya, orang dengan I /

    (ID! atau kanker.1

    Prognosis penyakit ini juga didukung oleh ketepatan dan ke"epatan dokter

    dalam memberikan terapi yang sesuai. Pada banyak kasus, penderita meningitis

    yang ringan dapat sembuh sempurna walaupun proses penyembuhan memerlukan

    waktu yang lama. !edangkan pada kasus yang berat, dapat terjadi kerusakan otakdan sara) se"ara permanen, dan biasanya memerlukan terapi jangka panjang 13

    1

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Saharahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Sahara
  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    2/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Meningitis

    Meningitis adalah suatu in)eksi/peradangan dari meninges,lapisan yang

    tipis/en"er yang mengepung otak dan jaringan sara) dalam tulang punggung,

    disebabkan oleh bakteri, #irus, riketsia, atau protooa, yang dapat terjadi se"ara

    akut dan kronis.1

    Meningitis adalah in)eksi yang menular. !ama seperti )lu, pengantar #irus

    meningitis berasal dari "airan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. irus

    tersebut dapat berpindah melalui udara dan menularkan kepada orang lain yang

    menghirup udara tersebut.1

    2.1.1. Etiologi

    Penyebab in)eksi ini dapat diklasi)ikasikan atas 2 Penumo"o""us,

    Meningo"o""us, emophilus in)luena, !taphylo"o""us, ."oli, !almonella.4

    Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur 2

    1. 5eonatus 2 seri"hia "oli, !trepto"o""us beta hemolitikus, 6isteria

    monositogenes

    4. (nak di bawah % tahun 2 emo)ilus in)luena, meningo"o""us, Pneumo"o""us.3. (nak di atas % tahun dan orang dewasa 2 Meningo"o""us, Pneumo"o""us.4

    2.1.2. Anatomi Fisiologi

    7tak dan sumsum otak belakang diselimuti meningea yang melindungi

    struktur syara) yang halus, membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis

    "airan yaitu "airan serebrospinal. Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu2

    a. Pia meter 2 yang menyelipkan dirinya ke dalam "elah pada otak dan sumsum

    tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat

    akan menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.b. (ra"hnoid 2 Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan

    durameter.

    ". Dura meter 2 Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari

    jaringan ikat tebal dan kuat. 4

    2

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    3/26

    Gambar 1: Anatomi meningeal

    2.1.3. Tie Meningitis

    8 Meningitis 9riptikokus

    adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur kriptokokus. :amur ini bisa

    masuk ke tubuh kita saat kita menghirup debu atau tahi burung yang

    kering. 9riptokokus ini dapat mengin)eksikan kulit, paru, dan bagian

    tubuh lain. Meningitis 9riptokokus ini paling sering terjadi pada orang

    dengan ;D% di bawah 100.1

    Darah atau "airan sumsum tulang belakang dapat dites untuk kriptokokus

    dengan dua "ara. (?@ men"ari antigen sebuah

    protein yang dibuat oleh kriptokokus.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    4/26

    menyebabkan #iral meningitis. (ntara lain #irus herpes dan #irus

    penyebab )lu perut. 1

    8 a"terial meningitis

    disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius.

    !alah satu bakterinya adalah meningo"o""al ba"teria. ?ejalanya seperti

    timbul ber"ak kemerahan atau ke"oklatan pada kulit. er"ak ini akan

    berkembang menjadi memar yang mengurangi suplai darah ke organ-

    organ lain dalam tubuh dapat berakibat )atal dan menyebabkan kematian. 1

    8 Meningitis asa ini dapat menjalar ketengkuk dan punggung.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    5/26

    merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta

    penglihatan menjadi kurang jelas. ?ejala pada bayi yang terkena meningitis,

    biasanya menjadi sangat rewel, mun"ul ber"ak pada kulit, tangisan lebih keras dan

    nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran

    seperti tangannya membuat gerakan tidak beraturan.4

    2.1.#. Diagnosis

    Bntuk menentukan diagnosis meningitis dilakukan tes laboratorium.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    6/26

    (pabila hanya mani)estasi neurologisnya saja yang memberikan kesan

    adanya ense)alitis, tetapi tidak ditemukan adanya peradangan otak dari

    pemeriksaan patologi anatomi, maka keadaan ini disebut sebagai ense)alopati

    :ika terjadi ense)alitis, biasanya tidak hanya pada daerah otak saja yang

    terkena, tapi daerah susunan sara) lainnya juga dapat terkena. al ini terbukti dari

    istilah diagnostik yang men"erminkan keadaan tersebut, seperti

    meningoense)alitis.

    Mengingat bahwa ense)alitis lebih melibatkan susunan sara) pusat

    dibandingkan meningitis yang hanya menimbulkan rangsangan meningeal, seperti

    kaku kuduk, maka penanganan penyakit ini harus diketahui se"ara benar.9arena

    gejala sisanya pada 40-%0C penderita yang hidup adalah kelainan atau gangguan

    pada ke"erdasan, motoris, penglihatan, pendengaran se"ara menetap. 3

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    7/26

    Meningitis adalah in)eksi akut pada selaput meningen selaput yang

    menutupi otak dan medula spinalis.Encephalitisadalah peradangan jaringan otak

    yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medulla spinalis.

    Meningoencephalitis adalah peradangan pada selaput meningen dan jaringan

    otak.3

    2.3.1. Ei)emiologi

    Meskipun meningitis adalah suatupenyakit yang harus dilaporkandi

    banyak negara, insidens sebenarnya masih belum diketahui. Meningitis bakterial

    terjadi pada kira-kira 3 per 100.000 orang setiap tahunnya di negara-negara arat.

    !tudi populasi se"ara luas memperlihatkan bahwa meningitis #irus lebih sering

    terjadi, sekitar 10,$ per 100.000 orang, dan lebih sering terjadi pada musim panas.

    Di rasil, angka meningitis bakterial lebih tinggi, yaitu %&,' per 100,000 orang

    setiap tahun. ()rika !ub-!aharasudah mengalami epidemik meningitis

    meningokokus yang luas selama lebih dari satu abad, sehingga disebut *sabuk

    meningitis+. pidemik biasanya terjadi dalam musim kering, dan gelombang

    epidemik bisa berlangsung dua atau tiga tahun, mereda selama musim hujan.

    (ngka serangan dari 100'00 kasus per 100.000 orang terjadi di daerah ini yang

    kurang terlayani olehpelayanan medis. 9asus-kasus ini sebagian besar

    disebabkan oleh meningokokus. pidemik terbesar yang pernah ter"atat dalam

    sejarah melanda seluruh wilayah ini pada 1$$E1$$F, yang menyebabkan lebih

    dari 4&0.000 kasus dan 4&.000 kematian. %

    pidemik penyakit meningokokus terjadi di daerah-daerah di mana orang

    tinggal bersama untuk pertama kalinya, seperti barak tentara selama mobilisasi,

    kampus perguruan tinggi dan iarahaji tahunan. Galaupun pola siklus epidemik

    di ()rika tidak dipahami dengan baik, beberapa )aktor sudah dikaitkan dengan

    perkembangan epidemik di daerah sabuk meningits. Aaktor-)aktor itu termasuk2

    kondisi medis kerentanan kekebalan tubuh penduduk, kondisi demogra)is

    perjalanan dan perpindahan penduduk dalam jumlah besar, kondisi sosial

    ekonomi penduduk yang terlalu padat dan kondisi kehidupan yang miskin,

    kondisi iklim kekeringan dan badai debu, dan in)eksi konkuren in)eksi

    perna)asan akut. %

    7

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_yang_harus_dilaporkan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Saharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawatan_kesehatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hajihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_yang_harus_dilaporkan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insidens_(epidemiologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Saharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawatan_kesehatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haji
  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    8/26

    (da perbedaan signi)ikan dalam distribusi lokal untuk kasus meningitis

    bakterial. ;ontohnya,N. meningitidesgrup dan ; menyebabkan kebanyakan

    penyakit di ropa, sedangkan grup ( ditemukan di (sia dan selalu menonjol di

    ()rika, di mana bakteri ini menyebabkan kebanyakan epidemik besar di daerah

    sabuk meningitis, yaitu sekitar '0C hingga '&C kasus meningitis meningokokus

    yang didokumentasikan.%

    2.3.2. Etiologi

    Meningitis dapat disebabkan oleh bakteri, #irus, atau beberapa kasus yang

    jarang disebabkan oleh jamur. Istilah meningitis asepti" merujuk pada meningitis

    yang disebabkan oleh #irus tetapi terdapat kasus yang menunjukan gambaran

    yang sama yaitu pada meningitis yang disebabkan organisme lain lyme disease,

    si)ilis dan tuber"ulosisH in)eksi parameningeal abses otak, abses epidural, dan

    #enous sinus empyemaH pajanan at kimia obat 5!(ID, immunoglobulin

    intra#enaH kelainan autoimn dan penyakit lainnya.

    akteri yang sering menyebabkan meningitis ba"terial sebelum

    ditemukannya #aksin ib, S.pneumoniae, dan N. meningitidis. akteri yang

    menyebabkan meningitis neonatus adalah bakteri yang sama yang menyebabkan

    sepsis neonatus.3

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    9/26

    #aemophilus influen$aetypes a, b,

    ", d, e, ), dan nontypable

    1 bulan Streptococcus pneumonia #. influen$aetype b

    Neisseria meningitides ?roup ( strepto"o""i

    ?ram-negati) ba"illi

    !. monocytogenes

    irus yang menyebabkan meningitis pada prinsipnya adalah #irus

    golongan entero#irus dimana termasuk didalamnya adalah "oJsa"kie#iruses,

    e"ho#irus dan pada pasien yang tidak #aksinasi polio#irus. irus golongan

    entero#irus dan arbo#irus St. !ouis% !aCrosse% California encephalitis iruses

    adalah golongan #irus yang paling sering menyebabkan meningoen"ephalitis.

    !elain itu #irus yang dapat menyebabkan meningitis yaitu !, , ;M

    lympho"yti" "horiomeningitis #irus, dan I. irus mumps adalah #irus yang

    paling sering menjadi penyebab pada pasien yang tidak ter#aksinasi sebelumnya.

    !edangkan #irus yang jarang menyebabkan meningitis yaitu&orrelia burgdorferi

    lyme disease, &. hensalae "at-s"rat"h #irus, M. tuberculosis,

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    10/26

    astern eKuine

    en"ephalitis

    Gestern eKuine

    en"ephalitis !t. 6ouis en"ephalitis

    ;ali)ornia en"ephalitis

    Gest 5ile en"ephalitis

    ;olorado ti"k )e#er

    4. Di luar amerika utara

    eneuelan eKuine

    en"ephalitis

    :apanese en"ephalitis

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    11/26

    2.3.3. Pato"isiologi

    Dalam proses perjalanan penyakit meningitis yang disebabkan oleh

    bakteri, in#asi organisme harus men"apai ruangan subara"hnoid. Proses ini

    berlangsung se"ara hematogen dari saluran perna)asan atas dimana di dalam

    lokasi tersebut sering terjadi kolonisasi bakteri. Galaupun jarang, penyebaran

    dapat terjadi se"ara langsung yaitu dari )okus yang terin)eksi seperti sinusitis,

    mastoiditism, dan otitis media maupun )raktur tulang kepala.

    Penyebab paling sering pada meningitis yang mengenai pasien L 1 bulan

    adalah Escherichia colli dan streptococcus group &. In)eksi !isteria

    monocytogenesjuga dapat terjadi pada usia L 1 bulan dengan )rekuensi &-10C

    kasus. In)eksiNeisseria meningitidesjuga dapat menyerang pada golongan usia

    ini. Pada golongan usia 1-4 bulan, in)eksi golongan strepto"o""us grup lebih

    sering terjadi sedangkan in)eksi enterik karena bakteri golongan gram negati)

    )rekuensinya mulai menurun. Streptococcus pneumonia, #aemophilus

    influen$ae, danN. Meningitidisakhir-akhir ini menyebabkan kebanyakan kasus

    meningitis bakterial.#. influen$aedapat mengin)eksi khususnya pada anak-anak

    yang tidak di#aksinasi ib.

    7rganisme yang umum menyebabkan meningitis seperti N.Meningitidis,

    S.pneumoniae, #. influen$ae terdiri atas kapsul polisakarida yang

    memudahkannya berkolonisasi pada naso)aring anak yang sehat tanpa reaksi

    sistemik atau lokal. In)eksi #irus dapat mun"ul se"ara sekunder akibat penetrasi

    epitel naso)aring oleh bakteri ini. !elain itu melalui pembuluh darah, kapsul

    polisakarida menyebabkan bakteri tidak mengalami proses opsonisasi oleh

    pathway komplemen klasik sehingga bakteri tidak ter)agosit.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    12/26

    melalui pleksus "horoid. ;airan serebrospinal kurang baik dalam menanggapi

    in)eksi karena kadar komplomen yang rendah dan hanya antibody tertentu saja

    yang dapat menembus barier darah otak.

    Dinding bakteri gram positi) dan negati) terdiri atas at patogen yang

    dapat mema"u timbulnya respon in)lamasi. (sam tei"hoi" merupakan at

    patogen bakteri gram positi) dan lipopolisakarida atau endotoksin pada gram

    negati). !aat terjadinya lisis dinding sel bakteri, at-at pathogen tersebut

    dibebaskan pada "airan serebrospinal. 13

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    13/26

    asogeni" edema ini lebih terakumulasi pada substansia alba "erebral

    karena perbedaan "omplian"e antara substansia abla dan grisea. dema

    #asogeni" ini juga disebut edema basah karena pada beberapa kasus,

    potongan permukaan otak nampak "airan edema.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    14/26

    terhambat, "airan srebrospinal merembes melalui dinding #entrikel,

    meningkatkan #olume ruang ekstraseluler.13

    2.3.#. Mani"estasi Klinis

    ?ejala meningoense)alitis diakibatkan dari in)eksi dan peningkatan igiditas nukal kaku leher. Bpaya untuk )leksi kepala mengalami

    kesukaran karena adanya spasme otot-otot leher.

    o

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    15/26

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    16/26

    hipertensi, dan apnea adalah tanda-tanda tekanan intrakranial meningkat

    dengan herniasi otak. Papilledema jarang terjadi, ke"uali ada oklusi sinus

    #ena, empiema subdural, atau abses otak.-

    Pada in)eksi ense)alitis akut biasanya didahului oleh prodrome

    beberapa hari gejala spesi)ik, seperti batuk, sakit tenggorokan, demam,

    sakit kepala, dan keluhan perut, yang diikuti dengan gejala khas kelesuan

    progresi), perubahan perilaku, dan de)isit neurologis. 9ejang yang umum

    pada presentasi. (nak-anak dengan ense)alitis juga mungkin memiliki

    ruam makulopapular dan komplikasi parah, seperti fulminant coma,

    transerse myelitis, anterior horn cell disease polio(lie illness, atau

    peripheral neuropathy. !elain itu temuan )isik yang umum ditemukanpada ense)alitis adalah demam, sakit kepala, dan penurunan )ungsi

    neurologis. Penurunan )ungsi sara) termasuk berubah status mental, )ungsi

    neurologis )okal, dan akti#itas kejang.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    17/26

    serebrospinal harus dikultur untuk mengetahui bakteri, jamur, #irus, dan

    mikobakteri yang mengin)eksi. P;> digunakan untuk mendiagnosis entero#irus

    dan ! karena lebih sensiti) dan lebih "epat dari biakan #irus. 6eukositosis

    adalah umum ditemukan. 9ultur darah positi) pada $0C kasus.'

    Pemeriksaan le"troen"ephalogram ? dapat mengkon)irmasi komponen

    ense)alitis. ? adalah tes de)initi) dan menunjukkan akti#itas gelombang

    lambat, walaupun perubahan )okal mungkin ada. !tudi neuroimaging mungkin

    normal atau mungkin menunjukkan pembengkakan otak di)us parenkim atau

    kelainan )okal. '

    !erologi studi harus diperoleh untuk arbo#irus, , My"oplasma

    pneumoniae, cat(scratch disease, dan penyakit 6yme. !ebuah uji IgM serum atau

    ;!A untuk in)eksi #irus Gest 5ile tersedia, tetapi reakti#itas silang dengan

    )la#i#iruses lain !t 6ouis ense)alitis dapat terjadi. pengujian serologi tambahan

    untuk patogen kurang umum harus dilakukan seperti yang ditunjukkan oleh

    perjalanan, sosial, atau sejarah medis. !elain pengujian serologi, sampel ;!A dan

    tinja dan usap naso)aring harus diperoleh untuk biakan #irus. Dalam kebanyakan

    kasus ense)alitis #irus, #irus ini sulit untuk mengisolasi dari ;!A. ahkan dengan

    pengujian ekstensi) dan penggunaan tes P;>, penyebab ense)alitis masih belum

    ditentukan di satu pertiga dari kasus.14

    iopsi otak mungkin diperlukan untuk diagnosis de)initi) dari penyebab

    ense)alitis, terutama pada pasien dengan temuan neurologik )okal. iopsi otak

    mungkin "o"ok untuk pasien dengan ense)alopati berat yang tidak menunjukkan

    perbaikan klinis jika diagnosis tetap tidak jelas. !, rabies ense)alitis, penyakit

    prion-terkait ;reut)eldt-:akob penyakit dan kuru dapat didiagnosis dengan

    pemeriksaan rutin kultur atau biopsi patologis jaringan otak. iopsi otak mungkinpenting untuk mengidenti)ikasi arbo#irus dan in)eksi ntero#irus, tuberkulosis,

    in)eksi jamur, dan penyakit non-menular, terutama primer !!P #as"ulopathies

    atau keganasan.14

    2.3.4. %ai&an Se&e&osinalis

    ;airan serebrospinal yang berada di ruang subarakhnoid merupakan salah

    satu proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medulla spinalis terhadap

    trauma atau gangguan dari luar.

    17

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    18/26

    >ata-rata "airan serebrospinal dibentuk sebanyak 0,3& ml/menit atau &00

    ml/hari, sedangkan total #olume "airan serebrospinal berkisar F&-1&0ml dalam

    sewaktu. Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi

    dan absorpsi. Bntuk mempertahankan jumlah "airan serebrospinal tetap dalam

    sewaktu, maka "airan serebrospinal diganti %-&kali dalam sehari. Perubahan

    dalam "airan serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi suatu

    kelainan klinik. Pemeriksaan "airan serebrospinal sangat membantu dalam

    mendiagnosa penyakit-penyakit neurologi. '

    !elain itu juga untuk e#aluasi pengobatan dan perjalanan penyakit,serta

    menentukan prognosa penyakit. Pemeriksaan "airan serebrospinal adalah suatu

    tindakan yang aman, tidak mahal dan "epat untuk menetapkan diagnose,

    mengidenti)ikasi organism penyebab serta dapat untuk melakukan test

    sensiti#itas antibiotika. ;airan serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di

    sekitar otak dan medulla spinalis. ;airan ini juga mengisi #entrikel dalam otak.

    ;airan "erebrospinalis menyerupai plasma darah dan "airan interstisial, tetapi

    tidak mengandung protein. ;airan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid

    dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah serebral dan

    melapisi kanal sentral medulla spinalis. Aungsi "airan "erebrospinalis adalah

    sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga

    berperan sebagai media pertukaran nutrient dan at buangan antara darah dan otak

    serta medulla spinalis.'

    Meningitis

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    19/26

    kultur

    Meningitis

    aseptik

    $0-400 10-300

    6im)osit

    5 5 / sedikit

    meningkat

    5egati)

    9eganasan Mononuk

    lear

    Menuru

    n

    Meningkat 5egati)

    5ilai normal '0-400 0,&

    6im)osit

    &0-F& 1&-%0 5egati)

    2.3.5. Diagnosa Ban)ing

    1. 9ejang demam

    9ejang Demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

    suhu tubuh suhu rektal 3'N; yang disebabkan oleh suatu proses

    ekstrakranial. 9ejang demam dibagi atas kejang demam sederhana dan

    kejang demam kompleks. 9ejang demam kompleks adalah kejang

    demam )okal, lebih dari 1& menit, atau berulang dalam 4% jam. Pada

    kejang demam sederhana kejang bersi)at umum, singkat, dan hanya

    sekali dalam 4% jam $

    4. In)ark ;erebral

    In)ark otak merupakan kematian neuron, glia dan #askulator yang disebabkan oleh

    tiadanya oksigen atau nutrien atau terganggunya metabolisme.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    20/26

    - eri Diaepam i# pelan-pelan dengan dosis 0,3-0,& mg/menit

    dengan ke"epatan 1-4 mg/menit atau dalam waktu 3-& menit,

    dengan dosis maksimal 40mg. 7bat yang praktis diberikan yaitu

    diaepam rektal dengan dosis 0,&-0,F& mg/kg. (tau2

    diaepam rektal &mg untuk anak dengan kurang dari 10kgH

    diaepam rektal 10mg untuk lebih dari 10kgH

    diaepam rektal &mg untuk anak dibawah 3 tahunH

    diaepam rektal F,&mg untuk anak diatas 3 tahun

    - ila setelah pemberian diaepam rektal kejang belum berhenti,

    dapat diulangi dengan "ara dan dosis yang sama dengan inter#al

    waktu & menit. ila setelah 4 kali pemberian diaepam rektal

    masih kejang, dianjurkan ke >!, agar dapat diberikan diaepam

    intra#ena dengan dosis 0,3-0,& mg/kg.

    - ila kejang tetap belum berhenti diberikan )enitoin se"ara i#

    dengan dosis awal 10-40 mg/kg/kali dengan ke"epatan

    1mg/kg/menit atau kurang dari &0mg/menit. ila kejang berhenti,

    dosis selanjutnya adalah %-'mg/kg/hari,dimulai 14 jam setelah

    dosis awal.

    - ila dengan )enitoin kejang belum berhenti maka pasien harus

    dirawat di ruang rawat intensi). 3

    b. !umber in)eksi yang menimbulkan meningitis purulenta diberantas

    dengan obat obatan atau dengan operasi

    ". 9enaikan tekanan intra kranial diatasi dengan 2

    Manitol

    Dosisnya 1 1,& mg/kg se"ara I dalam 30 E0 menit dandapat diulangi 4 kali dengan jarak % jam

    9ortikosteroid

    iasanya dipakai deksametason se"ara I dengan dosis

    pertama 10 mg lalu diulangi dengan % mg setiap E jam.

    9ortikosteroid masih menimbulkan pertentangan. (da yang

    setuju untuk memakainya tetapi ada juga yang mengatakan

    tidak ada gunanya.

    20

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    21/26

    Perna)asan diusahakan sebaik mungkin dengan

    membersihkan jalan na)as.14

    d. ila ada hidrose)alus obstrukti) dilakukan operasi pemasangan pirau

    shunting.

    e. )usi subdural pada anak dikeluarkan 4& 30 "" setiap hari selama 4

    3 minggu, bila gagal dilakukan operasi.

    ). Aisiotherapi diberikan untuk men"egah dan mengurangi "a"at.14

    4. Pemberian (ntibiotika.

    (ntibiotika spektrum luas harus diberikan se"epat mungkin tanpa

    menunggu hasil biakan. aru setelah ada hasil biakan diganti dengan antibiotika

    yang sesuai. Pada terapi meningitis diperlukan antibiotika yang jauh lebih besar

    daripada konsentrasi bakterisidal minimal, oleh karena 2

    Dengan menembusnya organisme ke dalam ruang sub araknoid

    berarti daya tahan host telah menurun.

    9eadaan likuor serebrospinalis tidak menguntungkan bagi leukosit

    dan )agositosis tidak e)ekti).

    Pada awal perjalanan meningitis purulenta konsentrasi antibodi dan

    komplemen dalam likuor rendah.3

    Pemberian antibiotika dianjurkan se"ara intra#ena yang mempunyai

    spektrum luas baik terhadap kuman gram positi), gram negati) dan anaerob serta

    dapat melewati sawar darah otak blood brain barier. !elanjutnya antibiotika

    diberikan berdasarkan hasil test sensiti#itas menurut jenis bakteri.3

    (ntibiotika yang sering dipakai untuk meningitis purulenta adalah 2a. (mpisilin

    Diberikan se"ara intra#ena

    Dosis 2 5eonatus2 &0 100 mg/kg /hari

    dibagi dalam 4 kali pemberian.

    Bmur 1 4 bulan 2 100 400 mg/kg /hari

    dibagi dalam 3 kali pemberian.

    Bmur 4 bulan 2 300 %00 mg/kg /hari

    21

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    22/26

    dibagi dalam % kali pemberian.

    Dewasa 2 ' 14 gram/hari

    dibagi dalam % kali pemberian.

    b. ?entamisin

    Diberikan se"ara intra#ena

    Dosis 2 Prematur 2 & mg/kg /hari

    dibagi dalam 4 kali pemberian.

    5eonatus 2 F,& mg/kg /hari

    dibagi dalam 3 kali pemberian.

    ayi dan dewasa 2 & mg/kg /hari

    dibagi dalam 3 kali pemberian.

    ". 9loram)enikol

    Diberikan se"ara intra#ena

    Dosis 2 Prematur 2 4& mg/kg /hari

    dibagi dalam 4 kali pemberian.

    ayi genap bulan 2 &0 mg/kg /hari

    dibagi dalam 4 kali pemberian.

    (nak 2 100 mg/kg /hari

    dibagi dalam % kali pemberian.

    Dewasa 2 % ' gram/hari

    dibagi dalam % kali pemberian.

    d. ;e)triaJon

    - Dewasa dan anak 14 tahun dan anak &0 kg 2 1 -

    4 gram satu kali sehari. Pada in)eksi berat yang

    disebabkan organisme yang moderat sensiti), dosisdapat dinaikkan sampai % gram satu kali sehari.

    - ayi 1% hari 2 40 - &0 mg/kg tidak boleh lebih dari

    &0 mg/kg , satu kali sehari.

    - ayi 1& hari -14 tahun 2 40 - '0 mg/kg , satu kali

    sehari. Dosis intra#ena &0 mg/kg harus diberikan

    melalui in)us paling sedikit 30 menit.1,3

    22

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    23/26

    ila dilakukan kultur dan bakteri penyebab dapat ditemukan, biasanya antibiotika

    yang digunakan adalah seperti yang ter"antum dalam tabel berikut ini

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    24/26

    ini masih diperdebatkan. Perawatan pendukung sangat penting untuk menurunkan

    tekanan intrakranial dan untuk mempertahankan tekanan perkusi serebral yang

    memadai dan oksigenasi. 3,14

    P&ognosis

    Prognosis penyakit ini ber#ariasi, tergantung pada 2

    1. Bmur 2 Makin muda makin bagus prognosisnya

    4. 9uman penyebab

    3. 6ama penyakit sebelum diberikan antibiotika

    %. :enis dan dosis antibiotika yang diberikan

    &. penyakit yang menjadi )aktor predisposisi.

    Pada banyak kasus, penderita meningitis yang ringan dapat sembuh

    sempurna walaupun proses penyembuhan memerlukan waktu yang lama.

    !edangkan pada kasus yang berat, dapat terjadi kerusakan otak dan sara) se"ara

    permanen, dan biasanya memerlukan terapi jangka panjang13

    BAB III

    KESIMPULAN

    Meningoense)alitis berarti peradangan pada otak en"ephalon dan

    selaput pembungkusnya meningen. akteri, jamur, dan proses autoimun dapat

    menyebabkan ense)alitis, tetapi pada kebanyakan kasus etiologinya adalah #irus.

    irus herpes simpleks ! menjadi penyebab tersering dari ense)alitis. ?ejala

    24

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    25/26

    umum yang terjadi adalah lemah, malaise, demam, sakit kepala, pusing, mual-

    muntah, )oto)obia, nyeri ekstermitas, tanda naso)aringitis, halusinasi, kejang,

    gangguan kesadaran. Penatalaksaan pada meningoense)alitis adalah dengan

    menggilangkan gejala-gejala yang ada dan memberikan obat sesuai )aktor

    penyebab, yaitu antibakteri atau anti#irus. Pada banyak kasus, penderita

    meningitis yang ringan dapat sembuh sempurna walaupun proses penyembuhan

    memerlukan waktu yang lama. !edangkan pada kasus yang berat, dapat terjadi

    kerusakan otak dan sara) se"ara permanen, dan biasanya memerlukan terapi

    jangka panjang.

    DAFTA PUSTAKA

    1. arsono. 4003. Meningitis. 9apita !elekta 5eurologi. 4 B>6 2

    http2//www.uum.edu.my/medi"/meningitis.htm

    4. :apardi, Iskandar. 4004. Meningitis Meningo"o""us. B!B digital library

    B>62http2//library.usu.a".id/download/)k/bedahiskandarC40japardi43.pd)

    3. uagliarello, in"ent :., !"held G. 1$$F.

  • 7/24/2019 referat meningoensefaliti stella

    26/26

    &. 6umbantobing !M, 5eurologi 9linik Pemeriksaan Aisik dan Mental,

    A9BI, :akarta, 400%H F-111

    E. :uwono 1$$$. h. 33$-FE

    26