PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
SOSIALISASITopik: Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi (TAK) Terapis : 5 orang Sasaran : Klien dengan HDR, Isolasi social, Depresi.Tempat : Ruang Aula
Waktu : Rabu, 02 April 2014 .Pukul 08.30-09.30 (60 menit)A. Landasan Teori
Manusia sebagai makhluk social hidup berkelompok dan saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok. Dengan demikian, dasarnya individu memerlukan ubungan timbal balik yang didapatkan melalui kelompok. Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan. Pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan pendidikan, meningkatkan hubungan interpersonal (Barkhead, 1989).
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal- balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995).
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008). Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota (Depkes RI, 1997). Sosialisasi adalah memfasilitasi psikoterpist untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide dan tukar persepsi dan menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan. Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain (Rowlins, 1993).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Kelliat, 2005). Maka dari itu di adakanlah Terapi Aktivtas Kelompok (TAK ) pada keperawatan jiwa agar meraih fokus terapi aktivitas kelompok yaitu mengajarkan klien untuk bekerja sama dengan klien lain dalam melakukan permainan, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan sosialisasi klien dengan orang lain.B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
b. Tujuan Khusus
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
Klien dapat menyebutkan identitas pasangan bermainnya; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
Klien dapat menyebutkan identitas salah satu orang dari pasangan lain; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.C. Personal Kelompok :
a. Perawat :
-Leader : 1 orang
-Co Leader : 1 orang
-Observer : 1 orang
-Fasilitator : 5 orang
b. Pasien : 8 orang- HDR
: 2 orang
- HDR Kooperatif
: 2 orang- Depresi
: 1 orang- Depresi Kooperatif: 1 orang
- Isolasi Sosial
: 2 orangD. Kriteria Anggota Kelompok
a. Perawat :
Punya kompetensi dalam mengintervensi klien dengan HDR, Isolasi Sosial, Depresi. Punya kemampuan komunikasi teraupetik.
Kepala ruangan, perawat pelaksana, dll.
b. Pasien : Klien dengan HDR, Isolasi Sosial, Depresi.Masalah keperawatan :
E. Proses Seleksi
Mengidentifikasi klien yang masuk criteria di atas
Membuat kontrak dengan klien, dengan cara :
1. Menjelaskan tujuan terapi pada klien yang dipilih
2. Menjelaskan waktu dan tempat kegiatan
3. Melakukan kontrak/perjanjian waktu, tempat, serta peraturan/aturan yang berlaku
4. Menjelaskan bahwa klien akan bergabung dalam satu kelompok
5. Menekankan bahwa perawat dapat membantu klien dalam berinteraksi dengan orang lainF. Aturan
Setiap klien, harus mengikuti peraturan dari awal sampai akhir permainan. Jika klien tidak dapat mengikuti program maka akan dikeluarkan dari kelompok, misalnya; klien mengganggu klien lain. Bila klien ada keperluan mendesak, harus seizin pemimpin terapis kelompok. Misalnya; klien ingin BAK.G. Struktur Organisasi & Strategi
Struktur Organisasi
a. Perawat :
Leader : Nurul Aulia, tugasnya :
Menyiapkan proposal kegiatan TAK Melakukan kontrak dengan klien
Menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok sebelum kegiatan di mulai Memandu jalan nya permainan TAK
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
Menyimpulkan hasil kegiatan
Co Leader : Trie Sobariah, tugasnya : Membuka acara
Menyampaikan informasi pada leader dan fasilitator
Mengingatkan leader tentang waktu atau pun bila permainan menyimpang
Membantu leader memandu permainan Menutup acara
Observer : Nida Masitoh, tugasnya:
Mengamati proses TAK
Mencatat perilaku verbal dan non verbal perawat dan klienFasilitator : Ceptian, Imam, Tari, Upri, Eka, tugasnya: Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
Memotivasi klien yang kurang aktif
Memberi respon sesuai perilaku klien
b. Klien : 8 orang
- HDR
: 2 orang
Tn. Er
Ny. M
- HDR Kooperatif
: 2 orang
Tn.NR
Ny.SM
- Depresi
: 1 orang
Ny. S
- Depresi Kooperatif: 1 orang
Tn.B
- Isolasi Sosial
: 2 orang
Tn. R
Ny. H
Strategi
a. Metode :
-Diskusi
-Tanya jawab
-Simulasi/ Bermain peran
b. Tempat : Aula Panti Jiwa RS.Chakra Buana
c. Waktu : 12 Maret 2014/ 08.30-09.30 WIB (60 menit), dengan uraian sbb :
Pembukaan : 3 menit
Penjelasan peraturan permainan : 7 menit
Simulasi & Permainan : 40 menit
Kesimpulan & Penutup : 10 menit
H. Alat BantuBola plastikMake Up : sisir, bedak, lipstik, cermin.Camera Digital
Kursi : 4 buahI. SettingKlien dan perawat duduk melingkar.Lokasi permainan dikondisikan seramai dan seheboh mungkin.J. Langkah-langkah Kegiatan;a. Fase Kerja
Semua peserta dengan terapis bernyanyi bersama Sebelum permainan setiap klien akan duduk melingkar didampingi oleh fasilitatornya Leader kemudian membuka acara dan membuat kontrak dengan pasien , menjelaskan aturan main permainan
Co Leader mengambil alih kemudian membuka acara dan memulai ke permainan pertama , kemudian Co Leader menjelaskan tentang permainan dan aturan mainnya Leader memandu games pertama dan memberikan bola pada fasilitator
Fasilitator memberikan bola plastik kepada klien untuk mengoper secara bergilir sesuai dengan music yang di putar, saat music berhenti dan orang yang terakhir memegang bola mendapat tugas untuk memperkenalkan diri (nama, hoby, lagu kesukaan dan menyanyikannya). ( Terlebih dahulu fasilitator mencontohkannya kemudian di ikuti pasien memperkenalkan diri setelah selesai ) (4 klien) Kemudian dilanjut dengan permainan ular naga panjang , co leader mengarahkan kepada fasilitator untuk mengajak bermain pasiennya
Co Leader mengarahkan untuk berdiri berbaris dan fasilitator membuat gawangnya
Fasilitator dan terapis bermain bersama seperti permainan (ular naga panjang) sambil bernyanyi bersama kemudian salah satu terapis yang tertangkap harus memperkenalkan diri (nama, hobby, lagu kesukaan dan menyanyikannya). (4 klien)
Acara kedua adalah games cantik dan ganteng yaitu Fasilitator membantu pasien untuk mencari pasangan untuk berdandan bersama dan bergantian. fasilitator bersama pasangannya mencontohkan terlebih dahulu cara berdandan yang baik dan benar kemudian dilanjut dengan pasien mempraktekannya debantu dengan fasilitator. games ke 3 yaitu acara fashion show pasien mengganti baju lalu dan mempersiapkan diri dengan pasangannya untuk fashion show Fasilitator memberikan contok kepada klien dengan berjalan seperti model dan diiringi music sampai garis yang di tentukan secara bergantian satu persatu. Pada akhir permainan fasilitator dan terapis foto bersama.
Semua klien mendapatkan hadiah diakhir permainan.Antisipasi masalah
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
Memanggil klien
Memberi kesempatan pada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain
2. bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
panggil nama klien
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
3. Bila ada klien yang lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa permainan ini di tujukan pada klien yang telah dipilih Katakana pada klien yang lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat di ikuti klien tersebut.
Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut.
b. Terminasi
1. Evaluasi
Bagaimana perasaan ibu-ibu dan bapak-bapak setelah mengikuti kegiatan Terapi Aktivitas Bermain ini?
Bagus ibu-ibu dan bapak-bapak telah mengikuti kegiatan yang telah perawat buat.
(Kemudian dibacakan hasil evaluasi observer sebagai kesimpulan)
2. Rencana Tindak Lanjut
Ibu-ibu dan Bapak-bapak bisa berkenalan dengan teman-teman yang lain lagi sesuai dengan cara yang telah perawat ajarkan tadi agar ibu dan bapak semua memiliki teman yang semakin banyak.3. Kontrak yang akan Datang
Berhubung waktunya sudah 60 menit, sesuai dengan kontrak TAK ini, kita cukupkan sampai di sini dulu, untuk TAK selanjutnya kita akan membahas tentang kegiatan harian yang bisa dilakukan.Terima KasihK. Evaluasi8