PROPOSAL
PROYEK “AYO PEDULI SAMPAH” DI DESA GADING KULON KECAMATAN DAU
KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Proyek Pembangunan
Dosen Pengampu : Joko Purnomo, S.IP., MA
Disusun oleh :
Adelin Shinta Margaretha Manalu 145120401111097
Muhammad Fahd Riyadh 145120407111018
Muhammad Rifqon 145120401111029
Riezkhi Kusuma Dwi 125120407111051
Vreegal Yundhan A. 145120407111032
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
BAB I
BASIC DATA SHEET
1.1 Nama Proyek
“Ayo Peduli Sampah”
1.2 Nama Organisasi
Gerakan Peduli Sampah Desa “GPSD”
1.3 Partner
Ketua RT 14, Bapak Ramu, beserta dengan jajaran pejabat desa dan juga bersama warga Desa
Gading Kulon dan juga Komunitas Sobat Bumi Malang.
1.4 Biaya Proyek
Dana seesar Rp1.964.000,00
1.5 Lokasi dan Durasi
Lokasi yang kita sasar adalah Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
BAB II
CONTEXTUAL ANALYSIS
2.1 Problem Spesific
Desa Gading Kulon adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang. Mata pencaharian kebanyakan masyarakat yang ada di Desa Gading Kulon ini adalah
bekerja sebagai petani jeruk, namun bagi masyarakat yang tidak mempunyai lahan pertanian
jeruk masyarakat lebih banyak bekerja menjadi buruh di ladang jeruk serta menjadi buruh di
kawasan Malang Raya. Masalah yang menjadi hal yang cukup sulit untuk diatasi di kawasan ini
adalah masalah sampah, banyak sampah yang ada di lingkungan Desa Gading Kulon tidak
tertangani dengan baik oleh warga di sekitar. Adanya sungai yang melewati desa ini juga
menambah masalah sampah yang ada, sampah yang tidak tertampung di rumah-rumah warga
kemudian di buang ke sungai yang membuat sungai menjadi kotor dan tercemar. Hal ini
membuat kawasan desa menjadi kotor dan kurang terawat dengan baik, rendahanya kepedulian
masyarakat akan kebersihan lingkungan di sekitar desa juga menjadi hal yang cukup
memprihatinkan, tingginya intensitas membuang sampah yang tidak dapat didaur ulang membuat
banyaknya tumpukan sampah yang ada di lungkungan desa, karena sampah non-organik akan
sulit sekali terurai secara cepat apabila tidak kita daur ulang sampah tersebut.
Tempat penampungan sampah sementara yang belum ada di desa juga membuat
masyarakat malas untuk mempunyai tempat sampah sendiri di depan rumahnya, mereka lebih
memilih untuk membuang sampah langsung ke sungai karena dianggap lebih efektif dan efisien,
selain untuk menghemat waktu, tidak diperlukannya proses pendaur ulangan menjadi faktor
kenapa sampah tersebut akhirnya dibuang ke sungai. Banyak faktor-faktor lain mengapa daerah
Gading Kulon lingkungan di sekitar desanya kotor, salah satunya adalah jarangnya masyarakat
melakukan kerja bakti. Kerja bakti biasanya dilakukan oleh penduduk desa, entah itu dalam
lingkup RT, RW ataupun Desa yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan masyarakat
di desa secara umum dan juga untuk membersihkan lingkungan di desa secara khusus. Kerja
bakti ini menjadi penting, dengan dilakukannya kerja bakti selain untuk meningkakan rasa saling
memiliki lingkungan desa yang dimiliki oleh semua juga dapat menjadi wadah untuk silaturahmi
terhadap sesame warga desa Gading Kulon.
Kurangnya sosialisasi terhadap pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi salah satu
faktor mengapa wilayah ini rawan akan masalah sampah. Sosialisi yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang berkompeten dalam bidangnya akan membuat masayarakat sadar akan pentingnya
untuk menjaga lingkungan, selain nyaman untuk dipandang, kebersihan sampah ini juga akan
menghindarkan kita dari masalah-masalah yang akan timbul selanjutnya, seperti masalah
kesehatan, masalah lingkungan, pencemaran lingkunga, bencana alam berupa longsor, banjir, dll.
hal ini menjadi penting untuk dilakukan untuk mengantisipasi masalah selanjutnya yang ada di
kawasan Desa Gading Kulon. Kemudian masalah bak sampah yang masih sangat sedikit dimiliki
oleh warga, ketika peneliti melakukan survey hanya terlihat sedikit rumah yang memiliki bak
sampah sendiri di depan rumahnya, hal ini yang membuat intensitas untuk membuang sampah
sembarangan ataupun ke sungai menjadi tinggi, apabila masalah bak sampah tidak dapat
tertangani dengan baik akan dimungkinkan kawasan lingkungan desa menjadi semakin kotor
akibat tumpukan sampah di mana-mana.
Kurangnya lahan yang digunakan untuk penampungan sampah juga dapat menjadi faktor
kurang bersihnya lingkungan, tempat penampungan sampah desa menjadi hal yang penting
sebelum sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir, sehingga perlu membuat lahan khusus
untuk penampungan sampah sementara yang kemudian dapat dipilah-pilah terlebih dahulu
sampah yang dapat dijadikan sebagai pupuk ataupun sampah yang tidak dapat terurai namun
masih dapat didaur ulang untuk dijadikan barang yang memiliki nilai ekonomi. Selain untuk
membersihkan lingkungan, juga akan menambah penghasilan warga desa dengan adanya
penjualan barang-barang bekas atau barang daur ulang. Hal inilah yang membuat kelompok kami
ingin melakukan proyek di desa Gading Kulon, selain membantu dalam pengadaan tempat
sampah, sosialisasi terhadap warga sekitar juga diperlukan untuk menangani masalah sampah di
Desa Gading Kulon.
2.2 Context
Lokasi yang akan digunakan oleh GPDS dalam menangani masalah kotornya linkungan
desa akibat sambah ini akan dilaksanakan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang, Isu yang kami angkat adalah isu Sosial dan Lingkungan Hidup di mana masalah sampah
ini akan mempengaruhi aspek-aspek sosial dan juga lingkungan hidupun apabila tidak tertangani
dengan baik. Faktor kebudayaan yang kemudian harus dilestarikan kembali oleh warga desa
adalah kerjasama dan gotong royong, budaya ini pada zaman dahulu mengakar kuat pada
masyarakat khususnya masyarakat desa, dengan jarak rumah yang dekat dan saling mengenal
satu sama lain kegiatan yang dilakukan secara gotong royong akan meningkatkan tali
persaudaraan diantara warga. Selain itu budaya yang harus mulai dikembangan warga desa
adalah kreatifitas yang akan menghasilkan uang untuk menambah pemasukan warga sehari hari,
sehingga ketika sedang tidak melakukan pekerjaan mereka sehari-hari, kegiatan positif seperti
mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai akan membuat warga akan merasakan
dampak yang positif dari budaya kreatif tersebut. Selain mengembangkan budaya positif, kita
juga harus menghilangkan budaya-budaya negative yang terlanjur melekat pada kehidupan
warga sehari-hari. Salah satunya adalah budaya yang harus dihilangkan pada masalah lingkungan
akibat sampah adalah budaya membuang sampah sembarangan, membuang sampah sembarang
sama saja akan merusak lingkungan tempat tinggal mereka sendiri, sehingga budaya-budaya
negative atau kebiasaan negative yang sering dilakukan seperti membuang sampah sembarangan
sedikit demi sedikit akan teratasi.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah dimana Pemerintah dan pemerintahan daerah bertugas menjamin
terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai dengan
tujuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Secara mendasar Undang-Undang ini
lebih banyak mengatur tentang pengelolaan sampah dari pemerintah nasional hingga pemerintah
daerah, penanggulangan masalah sampah, pengurangan masalah sampah, dan juga adanya
kompensasi ketika masalah sampah kemudian menganggu kehidupan warga sehari-hari. Peran
masyarakat terhadap pengelolaan sampah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif
terhadap warga sekitar, sehingga masyarakat tidak hanya tergantung kepada pemerintah,
diharapkan warga juga mampu untuk mengelola sampah secara mandiri berdasarkan Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2008. Institusi yang bergerak dalam menangani masalah ini adalah
Gerakan Peduli Sampah Desa (GPDS)
2.3 Aktor
Dalam proyek ini, aktor yang terlibat adalah Gerakan Peduli Sampah Desa (GPSD) dengan
pejabat pemerintah Desa Gading Kulon, Ketua RT, Ketua RW, dan juga Kepala Desa. Selain itu
kita juga akan bekerjasama dengan Komunitas Sobat Bumi Malang yang bergerak dalam bidang
lingkungan yang akan memudahkan GSPD dalam pelaksanaan proyek ini.
2.4 What has been done
Berdasarkan permasalahan lingkungan yang kotor akibat sampah ini, langkah pertama
yang dilakukan oleh tim peneliti adalah pengidentifikasian maslah yang ada di lapangan dengan
cara melakukan observasi lapangan dan juga melakukan wawancara terhadap beberapa
narasumber untuk dimintai informasi atas permasalah yang terjadi di Desa Gading Kulon ini.
Selain itu tim peneliti juga melakukan konsolidasi kepada mitra kerja yang akan bertugas di
lapangan. Konsolidasi ini dilakukan untuk menguatkan hubungan antar aktor dengan harapan
untuk memudahkan kerjasama antar aktor yang terlibat ketika melakukan eksekusi proyek di
lapangan. Konsolidasi ini dilakukan dengan cara memberikan pemahaman akan undang-undang
organisasi kami dan juga AD ART bagi tiap-tiap komunitas yang menjadi mitra kerja kami.
Selain itu, perumusan masalah dan solusi juga menjadi agenda konsolidasi dalam upaya
penanganan masalah yang terjadi.Lebih lanjut lagi adalah pembukaan pengerahan/rekrutmen
untuk relawan yang dibuka untuk umum dengan harapan membangun kesadaran masyarakat
umum dalam rangka pengabdian dan juga tujuan rektrutmen ini adalah untuk ikut terlibat atau
terjun langsung dalam upaya restorasi alam.
BAB III
PROJECT DESCRIPTION
Isu yang terdapat dalam Proyek Ayo Peduli Sampah ini adalah isu lingkungan hidup dan
salah satu isu human security. Dimana di Desa Gading Kulon terdapat permasalahan pada
lingkungan yang tidak sehat karena banyaknya sampah yang dibuang di tempat yang
sembarangan oleh warga desa. Walaupun masyarakat secara luas tidak terlalu peduli dengan
masalah sampah, namun menurut peneliti sampah menjadi salah satu hal yang penting untuk
ditangani. Akan tetapi berdasarkan data dan fakta yang ada
Pelaksanaan Proyek Ayo Peduli Sampah ini merupakan sebuah proyek yang bertujuan
untuk membantu warga Desa Gading Kulon dalam mengatasi masalah sampah yang ada di
desanya sehingga mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh warga.
Tujuan ini merupakan salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang
merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan bagi negara anggota PBB yang menyetujui hal
ini. Proyek Ayo Peduli Sampah iniakan melibatkan sebuah kelompok mahasiswa Program Studi
Hubungan Internasional dari Universitas Brawijaya bersama pejabat pemerintah dan jajarannya
serta warga desa.
Proyek Ayo Peduli Sampah ini nantinya diharapkan mampu memberikan dampak secara
langsung maupun tidak langsung kepada seluruh warga Desa Gading Kulon. Proyek ini nantinya
akan diterapkan melalui pengadaan tempat sampah bagi setiap rumah dan juga tempat sampah
umum untuk pembuangan sampah sementara dari seluruh rumah-rumah penduduk Desa Gading
Kulon. Selain itu, proyek ini juga akan memberikan berupa sosialisasi tentang pentingnya
lingkungan yang sehat melalui membuang sampah pada tempat yang telah disediakan nantinya.
Proyek ini dinilai sangat penting bagi warga Desa Gading Kulon karena proyek ini sangat
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, dimana hal tersebut menyangkut pada human security
yaitu kesehatan dan lingkungan. Apabila kesehatan warga desa terjamin dengan lingkungan
bersih maka warga pun akan lebih aman dan nyaman untuk tinggal di desa tersebut. Sehingga
dapat dikatakan pula kesejahteraan warga akan dapat meningkat secara perlahan.
3.1 Description of Activities
Dalam pelaksaannya, proyek ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan, tahapan tesebut
dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi atau pemahan mengenai pentingnya
kebersihan lingkungan desa sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman tinggal di desa tersebut.
Tahapan pelaksanaan project ini diantara lain adalah:
1. Observasi lapangan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
2. Pembentukan panitia inti untuk melaksanakan proyek Ayo Peduli Sampah dan juga
melakukan kerjasama dengan Komunitas Sobat Bumi Malang.
3. Sosialisasi terkait pentingnya menjaga lingkungan desa dan juga masalah kesehatan yang
terjadi apabila lingkungan desa kotor akibat sampah.
4. Sosialisasi tentang potensi kreatifitas warga terkait daur ulang sampah.
5. Melakukan kerja bakti bersama warga desa untuk membersihkan lingkungan desa.
6. Pengadaan tempat sampah di rumah-rumah warga.
7. Menginisiasi pembangunan Tempat Pembuangan Sementara di desa Gading Kulon.
Rangkaian kegiatan tersebut direncanakan akan dilakukan dalam beberapa waktu, berikut
merupakan timeline kegiatan yang telah disusun:
NO Kegiatan April Mei Juni
Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1. Pembentukan panitia inti
2. Observasi lapangan
3. Sosialisasi terkait pentingnya
menjaga lingkungan desa dan
juga masalah kesehatan yang
terjadi apabila lingkungan desa
kotor akibat sampah
4. Sosialisasi tentang kreatifitas
warga terkait daur ulang sampah
5. Melakukan kerja bakti bersama
warga desa untuk membersihkan
lingkungan desa
6. Pengadaan tempat sampah di
rumah-rumah warga
7. Menginisiasi pembangunan
Tempat Pembuangan Sementara
di desa Gading Kulon
Tahapan kegiatan dibagi menjadi 3 bagian waktu, yang pertama adalah waktu persiapan,
waktu pelaksanaan dan juga monitoring dan evaluasi. Indikator tabel yang berwarna jingga
menunjukan waktu persiapan kegiatan. Indikator berwarna merah menunjukan waktu
pelaksanaan dan indikator warna kuning menunjukan waktu evaluasi kegiatan.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pembentukan panitia inti yang akan menjadi CO
dalam pelaksanaan kegiatan nantinya. Pembentukan panitia inti dilaksanakan tiga minggu sejak
April minggu kedua, april minggu kedua tahap persiapan, hingga tiga minggu kemudian telah
terbentuk panitia inti yang kemudian akan bertugas menjadi CO pelaksanaan proyek. Setelah
membentuk panitia inti, hal yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan observasi di Desa
Gading Kulon selama empat minggu, observasi ini untuk menentukan fokus apa yang akan kita
ambil dan akan kita tangani melalui proyek Ayo Peduli Sampah. Observasi ini tidak bisa
dilakukan sehari dua hari karena tim peneliti harus melihat dan melakukan wawancara terhadap
warga desa Gading Kulon yang merasakan dampak akibat adanya lingkungan yang kotor akibat
sampah. Observasi dan wawancara ini diniatkan untuk memberikan informasi terkait keadaan di
lapangan. Diminggu terakhir kegiatan observasi ini akan dimonitoring dan dievaluasi apakah
kegiatan yang sudah dilakukan berjalan sesuai dengan tujuan semula atau tidak.
Setelah melakukan observasi, kegiatan yang selanjutnya adalah mempersiapkan
sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan desa dan juga masalah kesehatan yang
terjadi apabila lingkungan desa kotor akibat sampah dan juga sekalian sosialisasi tentang
kreativitas warga terkait daur ulang sampah yang tidak dapat teruraikan seperti botol, plastic, dll.
tahap persiapan menuju eksekusi dilakukan selama tiga minggu untuk meninjau dan
mengumpulkan data-data kebersihan lingkungan yang ada di desa tersebut seperti apa dan
minjau apakah kegiatan yang akan dilaksanakan ini sudah sesuai dengan kebutuhan warga
tentang sosialisasi kebersihan lingkungan. Setelah tiga minggu selesai, pada bulan Mei minggu
ketiga akan dilakukan eksekusi di mana GPSD dan juga Sobat Bumi Malang akan melakukan
sosialiasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan juga apa saja dampak kesehatan apabila
sampah yang ada di desa Gading Kulon tidak tertangani dengan baik. Setelah melakukan
eksekusi, seminggu berikutnya akan kita adakan evaluasi apakah sosialiasi yang kita berikan saat
eksekusi dapat tersampaikan dengan baik.
Kemudian tim GPSD juga akan melakukan persiapan diminggu ketiga dan keempat pada
bulan Mei untuk melaksanakan kegiatan yang tidak kalah penting yaitu, melakukan kerja bakti
bersama warga desa untuk membersihkan lingkungan desa, pengadaan tempat sampah di rumah-
rumah warga, dan juga menginisiasi pembangunan Tempat Pembuangan Sementara di desa
Gading Kulon. Hal ini dilakukan secara beriringan karena ketiga proyek yang akan dilaksanakan
ini dapat berjalan beriringan, sehingga tidak perlu membuang waktu banyak untk menyiapkan
satu-satu, untuk pembangunan TPS akan disesuaikan jadwalnya dengan kinerja para pekerja
lapangan nantinya, karena membangun sebuah TPS tidaklah mudah untuk dilakukan secara
cepat, minggu terakhir adalah evaluasi secara menyeluruh mengenai kegiatan GPSD selama
berada di Desa Gading Kulon.
3.2 Beneficially selection and participation
Proyek ini akan mendatangkan keuntungan dari berbagai pihak. Beberapa pihak yang
akan diuntungkan dari adanya proyek ini adalah, masyrakat Desa Gading Kulon karena
merekalah yang merasakan dampak sehari-hari akibat kotornya lingkungan yang ada di desa,
sehingga ketika proyek GPSD dapat berjalan dengan baik, merekalah yang dapat diuntungkan
pertama kali. Setelah itu juga pihak birokrat seperti Ketua RT, Ketua RW dan Kepala Desa juga
akan mendapatkan keuntungan, selain lingkungan daerah mereka yang menjadi bersih, kesadaran
masyarakat lebih penting untuk merubah pola pikir warga menjadi lebih ingin menyelesaikan
masalah sampah yang ada. Adanya partisipasi dari warga, birokrat, komunitas terkait dan juga
GPSD akan membuat pembelajaran lebih banyak dan saling menguntungkan satu sama lain.
3.3 Sustainability
Proyek ini diharapkan tidak hanya berlangsung ketika eksekusi saja, namun diharapkan
akan terus berkelanjutan. Seperti pembelajaran warga untuk membuat bak sampah sendiri,
sehingga ketika GPSD melepas warga, warga sudah siap untuk melanjutkan proyek yang sudah
berjalan, selain itu kegiatan kerja bakti juga diharapkan akan terus dilakukan, bisa satu minggu
sekali, dua minggu sekali atau terserah warga sesuai kesepakatan masing-masing pihak. Selain
itu adanya kompetensi warga yang telah diberikan pelajaran tentang pengelolaan sampah juga
diharapkan akan membangun sektor UKM yang ada di desa Gading Kulon agar kehidupan
masyarakat di desa menjadi lebih baik lagi. Hal-hal seperti inilah yang akan terus kita monitor
ketika masih di sana, hingga mereka mampu menerapkan proyek yang sudah kita adakan di sana.
BAB IV
MANAGEMENT and ARRANGEMENT
Proposal Proyek Ayo Peduli Sampah ini telah disetujui oleh pejabat pemerintahan Desa
Gading Kulon. Hal ini menjadi awal yang baik kelompok kami dalam melanjutkan kegiatan
proyek Ayo Peduli Sampah. Pihak Desa Gading Kulon juga bersedia untuk ikut terlibat dalam
kegiatan proyek ini nantinya
Dalam pelaksanaan proyek Ayo peduli sampah ini agar tercapai serta lancar dalam
pelaksanaannya, Tim membagi menjadi beberapa tugas kepada anggota sebagai berikut :
NAMA DIVISI
Muhammad Fahd Ketua Pelaksana
Muhammad Rifqon Koordinator Lapangan
Vregal Humas
Riezki Kusuma Bendahara
Adelin Shinta Sekertaris
Ilham Saputra Perlengkapan serta Publikasi
Dimas Bobi Konsumsi
Ketua pelaksana disini memiliki tugas sebagai penanggung jawab tertinggi selama
kegiatan proyek ini berlangsung. Selain itu, ketua pelaksana juga bertugas dalam pengambilan
keputusan bagi para anggotanya. Ketua pelaksana juga merupakan pemantau dalam memonitor
serta mengkordinir tiap-tiap divisi selama berjalannya acara.
Koordinator lapangan memiliki tugas untuk mempersiapkan dan memastikan kondisi
lapangan atau tempat berlangsungnya acara kegiatan siap untuk digunakan. Selain itu,
koordinator lapangan bertugas untuk mengkordinir teman-teman divisi lain agar acara dapat
berjalan sesuai dengan rencana.
Divisi sekertaris dan bendahara mempunyai tugas untuk mengatur mencatat segala
pemasukan dan pengeluaran untuk pembiayaan selama kegiatan berlangsung, pembuatan surat
perizinan serta membuat laporan pertanggung jawaban.
Kemudian divisi humas bertugas sebagai orang pertama yang menjadi jembatan antara
tim dengan mitra kerja serta masyarakat. Sebagai garda depan untuk memberikan informasi
untuk masyarakat serta mitra kerja.
Divisi perlengkapan dan dokumentasi bertugas untuk menyediakan semua perlengkapan
saat acara berlangsung, baik peralatan maupun perlengkapan yang bisa menunjang kelancaran
acara. Kemudian dokumentasi bertugas untuk memberikan foto atau pun video yang berguna
bagi laporan pertanggung jawaban nantinya.
Yang terakhir adalah divisi konsumsi yang bertugas untuk menyediakan logistic makanan
serta manajemen makanan selama acara berlangsung.
BAB V
APPENDIX
Logical Frameworks
Project Description Indicators Verification Assumption
Goals Meningkatkan
kebersihan lingkungan
Desa Gading Kulon,
Kecamatan Dau,
Kabupaten Malang
1. Adanya peningkatan
kepedulian masyarakat
akan lingkungan desa yang
bersih.
2. Adanya solusi dalam
mengatasi tumpukan
sampah di lingkungan
desa.
1. Laporan
berkurangnya masalah
sampah yang ada di
Desa Gading Kulon,
Kecamatan Dau,
Kabupaten Malang
2. Adanya
dokumentasi
linkungan desa yang
bersih tanpa sampah
kotor
Purpose 1. Meningkatkan
tingkat
kepedulian
masyarakat akan
lingkungan desa
yang bersih.
2. Mengatasi adanya
tumpukan
sampah di
lingkungan desa.
1. Adanya perhatian
dari penduduk
terhadap
kebersihan
lingkungan rumah
dan juga
lingkungan desa.
2. Tidak adanya
warga desa yang
membuang sampah
1.Dokumentasi
terhadap berbagai
acara yang dibuat
2.Adanya laporan dari
warga yang tidak
membuang lagi
sampah ke sungai
3.Laporan adanya
penampungan sampah
di desa
1. Dapat menumbuhkan
kepedulian masyrakat
akan lingkungan yang
bersih (+)
2.Masyarakat memiliki
keinginan untuk
memiliki lingkungan
desa yang bersih (+)
3. Adanya penolakan
dari warga (-)
ke sungai.
3. Adanya lahan
untuk menampung
sampah desa.
4. Adanya
pengurangan
pembuangan sampah
yang tidak bisa didaur
ulang.
4. Ketidak ingingan
warga untuk mengurusi
masalah sampah di desa
(-)
Output 1. Penduduk
memberikan
perhatian
terhadap
kebersihan
lingkungan
rumah dan juga
lingkungan desa.
2. Mengurangi
pembuangan
sampah ke sungai
oleh warga.
3. Memberikan
lahan untuk
menampung
sampah desa.
4. Mengurangi
pembuangan
sampah yang
tidak bisa didaur
ulang.
1. Peningkatan
program kerja bakti
untuk
membersihkan
lingkungan desa.
2. Pensosialisasian
tentang pentingnya
menjaga
lingkungan desa.
3. Masyarakat diajak
untuk ikut
membuat kubangan
sampah desa.
4. Masyarakat diajak
untuk menyediakan
tempat sampah di
setiap rumah.
5. Penyediaan lahan
untuk
penampungan
sampah desa.
6. Peningkatan
1.Dokumentasi
berbagai acara
kegiatan
2.Adanya laporan
tentang diadakannya
sosialisasi tentang
menjaga lingkungan
desa
3.Adanya laporan
bahwa masyarakat
mempunyai keinginan
untuk membuat bak
sampah sendiri
4.Adanya laporan
pengurangan
masyarakat
membuang sampah
yang tidak dapat
didaur ulang
5.Adanya laporan
tentang pembuatan
lahan
1.Masyarakat akan lebih
peduli terhadap
kebersihan lingkungan
desa (+)
2.Adanya penolakan dari
warga untuk tidak
membuang sampah lagi
di sungai (-)
3.Adanya penolakan dari
warga untuk membuat
lahan penampungan
sampah di desa (-)
4.Tidak adanya TPA
yang dekat yang
kemudian membuat
warga malas untuk
membuat penampungan
sampah (-)
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya lahan
penampungan
sampah.
7. Pemberian ide
masyarakat untuk
mengolah sampah.
8. Pengurangan
pemakaian terhadap
barang yang sulit
didaur ulang.
untuk penampungan
sampah di desa
Activities 1. Meningkatkan
program kerja
bakti untuk
membersihkan
lingkungan desa.
2. Melakukan
sosialisasi tentang
pentingnya
menjaga
lingkungan desa.
3. Mengajak
masyarakat untuk
ikut membuat
kubangan sampah
desa.
4. Mengajak
masyarakat untuk
menyediakan
tempat sampah di
Pengadaan tempat sampah
di Desa Gading Kulon
sebanyak 20 tempat
sampah dengan harga
Rp10000/tempat sampah.
Sehingga dana yang
diperkirakan adalah
sebanyak Rp200.000.
Selain itu juga melakukan
sosialisasi dengan warga
yang diperkirakan
menghabiskan dana
sebesar Rp300.000 untuk
pengadaan perlengkapan
dan konsumsi untuk warga.
Kegiatan ini nantinya juga
akan melibatkan beberapa
mahasiswa yang akan
membantun dalam
1.Adanya
dokumentasi dari
berbagai acara yang
telah dilakanakan
2. Adanya data yang
menunjukan bahwa
acara terlaksana
dengan baik
3. Adanya laporan
bahwa masyarakat
mulai membuat bak
sampah sendiri di
rumah
4. Adanya laporan
bahwa masyarakat
telah sadar akan
pentinganya membuat
lahan untuk
penampungan sampah
1.Masyarakat lebih
terikat satu sama lain,
dan kemudian lebih
mengenal satu sama lain
(+)
2. Antusiasme dari
warga tentang
kebersihan lingkungan
di desa mereka (+)
3. Adanya rasa senang
ketika mendapatkan
tempat sampah yang
baru (+)
4. Kreatifitas dari warga
untuk mendaur ulang
sampah muncul (+)
5. Adanya pendapatan
tambahan dari penjualan
daur ulang sampah (+)
setiap rumah.
5. Meyediakan
lahan untuk
penampungan
sampah desa.
6. Meningkatkan
tingkat kesadaran
masyarakat akan
pentingnya lahan
penampungan
sampah.
7. Memberikan ide
masyarakat untuk
mengolah
sampah.
8. Mengurangi
pemakaian
terhadap barang
yang sulit didaur
ulang.
kegiatan kerja bakti
sehingga diharapkan
kegiatan ini tidak akan
membebankan masyarakat
Desa Gading Kulon.
5. Adanya laporan
masyarakat mulai
kreatif untuk mendaur
ulang barang-barang
bekas yang tidak
dapat diurai
6. Adanya laporan
perubahan pola
konsumsi masyarakat
desa
6.Masyarakat tidak
antusias terhadap
sosialisasi yang
diadakan (-)
7.Masyarakat tidak
mampu memahami
dengan baik bagaimana
cara mendaur ulang
sampah (-)
8.Tidak adanya kemauan
untuk membuat bak
sampah sendiri (-)
Organization Background
Institusi : Gerakan Peduli Sampah Desa merupakan sebuah Komunitas yang bergerak dalam
bidang lingkungan, khususnya dalam menangani masalah sampah yang ada di desa. Dengan
banyak-nya desa yang belum mengetahui bahaya dari lingkungan yang kotor akibat sampah,
makan dibentuklah komunitas ini sebagai komunitas yang bergerak di bidang sosial-lingkungan.
Visi Organisasi :
“Terwujudnya Lingkungan Desa yang bersih dari sampah yang dilandasi Peduli, Handal
dan Mengayomi dalam menyikapi masalah sampah”.
Misi Organisasi :
1. Mewujudkan pencegahan kerusakan lingkungan akibat adanya sampah yang tidak ditangani
dengan baik.
2. Menumbuhkembangkan partisipasi pemuda dan masyarakat dalam rangka membersihkan
lingkungan desa.
3. Meningkatkan upaya pencegahan bencana, penanganan pencegahan dan pemulihan
kerusakan lingkungan akibat sampah.
4. Memantapkan kepedulian, kemandirian untuk perbaikan kerusakan dan pengendalian
pencemaran lingkungan yang disebakan oleh sampah.
5. Meningkatkan kapasitas dan keterampilan kerja pemuda dan masyarakat dalam bidang
pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat sampah desa.
Budgeting
No. Uraian Jumlah Harga Total
1. Kesekretariatan dan
Bendahara
Pengadaan surat izin 30 Rp200,00 Rp6.000,00
2. Perlengkapan
HT 4 Rp20.000,00 Rp80.000,00
Lakban Hitam 1 Rp10.000,00 Rp10.000,00
Tali Rafia 2 Rp4.000,00 Rp8.000,00
Sapu Lidi 30 Rp7.000,00 Rp210.000,00
Tempat Sampah 30 Rp10.000,00 Rp300.000,00
3. Publikasi dan Dokumentasi
ID Card Panitia 20 Rp5.000,00 Rp100.000,00
Peminjaman Kamera 1 Rp100.000,00 Rp100.000,00
Peminjaman Proyektor 1 Rp200.000,00 Rp200.000,00
Poster Acara 10 Rp5.000,00 Rp50.000,00
Dekorasi - Rp100.000,00 Rp100.000,00
4. Konsumsi
Konsumsi Panitia 20 Rp10.000,00 Rp200.000,00
Konsumsi Warga 50 Rp10.000,00 Rp500.000,00
5. Bayaran Pemateri
Pemateri 1 Rp100.000,00 Rp100.000,00
TOTAL Rp1.964.000,00
Curriculum Vitae
CV MUHAMMAD FAHD RIYADH
Nama : Muhammad Fahd Riyadh
Jenis Kelamin :Laki-Laki
TTL : Surakarta, 06 Oktober 1995
Alamat : Jalan Papa Biru No.45, Lowokwaru, Malang
Agama : Islam
Email : [email protected]
No. Hp : 085743232321
Pendidikan :
2002-2008 SD Negeri 02 Mangkuyudan, Surakarta
2008-2011 SMP Negeri 9 Surakarta
2011-2014 SMA Negeri 6 Surakarta
2014-sekarang Universitas Brawijaya, Program Studi Hubugan Internasional
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan
2015 – Staff of HRD Himpunan Mahasiswa Hubungan International
2015 – Koordinator Lapangan of RAJA BRAWIJAYA
2015 – Koordinator Lapangan of PROBIN JURUSAN
2015 – Staff of Fundrising Division at BRAWIJAYA MODEL UNITED NATION
2016 – Staff of Departement of Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik
2016 – Project Leader OF SAMBANG DESO 2016
CV RIEZKHI KUSUMA D.K
Nama : Riezkhi kusuma dwi K.
Jenis Kelamin : laki-laki
TTL : Jogjakarta, 24 juni 1994
Alamat : Patraland place B 2 no 5
Agama : Islam
Email : [email protected]
No. Hp : +6285854297276
Pendidikan :
2001-2007 SD MI Islamiyah 01 Madiun 2000-2006
SMP SMPN 8 Madiun 2007-2009
SMA Negeri 5 Madiun 2010-2012
Universitas Brawijaya, Program Studi Hubugan Internasional
Tahun 2012 - sekarang
Pengalaman Organisasi :
Ketua formadima ( forum mahasiswa madiun di malang ) tahun 2013-2014
ketua futsal formadima (forum mahasiswa malang di madiun ) tahun 2013-2014
Prestasi :
Runner up sepak bola porprov jatim tahun 2009
Juara 1 Sepak bola Porseni Jatim 2012
Runner up sepak bola Porprov jatim 2013
CV VREEGAL YUNDHAN ALBARID
Nama : Vreegal yundhan albaried
Jenis kelamin : laki laki
TTL : Malang 14 april 1996
Alamat : Jl. Supriadi no 20 g 11
Agama : Islam
Email : [email protected]
No hp : 081252282518
Pendidikan
2003-2008 SD laboratorium
2008-2011 smpn2 mlg
2011-2013 sman10 malang
Universitas brawijaya,program studi hubungan internasional tahun 2014-sekarsng
Prestasi
Duta BNN pada penyuluhan untuk kalangan remaja pada tahun 2011
Peserta brawijaya asean youth conference pada tahun 2016
Peserta sega himahi goes to japan
Juara 1 lomba futsal se-jawa bali antara program studi hubungan internasional pada tahun 2015
Pengalaman organisasi dan Pengalaman kepanitiaan
Anggota tak'mir mazjid roudlotul jannah sukun malang
Anggota osis sma10 malang bidang keagamaan 2011-2013
Ketua anggota car club Autonomic malang periode 2017
Panitia mos pada tahun 2012-2013
Anggota divisi keamanan roudlotul jannah sukun malang
CV MUHAMMAD RIFQON ZULFIKAR ABDUH
Nama : Muhammad Rifqon Zulfikar Abduh
Jenis Kelamin :Laki-Laki
TTL : Pati, 14 Desember 1996
Alamat : Jalan Janti Barat Gang 3A No 7E Sukun Kota Malang
Agama : Islam
Email : [email protected]
No. Hp : 081329560361
Pendidikan :
2002-2008MI Miftahul Huda
2008-2011 SMP Negeri 2 Pati
2011-2014 SMA Negeri 2 Pati
2014-sekarang Universitas Brawijaya, Program Studi Hubugan Internasional
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan
2014–Bendahara Karang Taruna Desa Triguno Pucakwangi Pati
2014–Panitia Sambang deso BEM Fisip 2014 divisi perlengkapan
2015–Panitia Indonesia Activist Summit BEM Fisip 2015
2015–Koordinator divisi perlengkapan sambaing deso BEM Fisip 2015
2015–Panitia Brawijaya Model United Nation HIMAHI UB 2015
2016–Koordinator Sambut Maba IKMP Malang Raya 2016
CV ADELIN SHINTA MARGARETHA MANALU
Nama : Adelin Shinta Margaretha Manalu
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Sidikalang, 4 September 1995
Alamat : Jalan Kerto Leksono, 27 Malang
Agama : Kristen Protestan
Email : [email protected]
Nomor Handphone : 085360412294
Pendidikan : 2002 – 2008 SD Sw. St. Yosep Sidikalang
2008 – 2011 SMP Negeri 1 Sidikalang
2011 – 2014 SMA Negeri 1 Sidikalang
2014 – sekarang Universitas Brawijaya Malang
Pengalaman Organisasi : 2013 Bendahara SMANSAzine OSIS SMA Negeri 1 Sidikalang
2014 Panitia Natal Persekutuan Mahasiswa Kristen FISIP UB
2015 Pantia Paskah Persekutuan Mahasiswa Kristen FISIP UB
2015 Panitia Penyambuatan Mahasiswa Baru Kristen UB
2016 Wakil Ketua Umum UKM UAKK UB
2017 Ketua Umum UKM UAKK UB
Prestasi : 2013 Juara Umum OSN Tingkat Kabupaten
2014 OSN Tingkat Provinsi
Top Related