PALANG MERAH REMAJA WIRA SMK TARUNA PERSADA
PALANG MERAH REMAJA WIRA SMK AZZAINIYYAH SUKABUMI TAHUN 2012/2013I. PENDAHULUAN
PMR Wira adalah bagian dari anggota Palang Remaja Indonesia yang berusia 17 tahun sampai dengan 21 tahun atau setaraf dengan siswa SLTA .PMR Wira didik untuk menjadi insan yang berguna bagi sesama manusia dan membantu melaksanakan tugas ke Palang Merahan dan diharapkan kelak menjadi manusia yang berguna.
II. TUGAS DAN PERANAN PMR WIRATugas PMR Wira :
1.Belajar dan berlatih untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
2.Menjadi tauladan dalam kehidupan remaja
3.Memelihara kebersihan, kesehatan pribadi dan lingkungan
Ikut serta dalam kegiatan meringankan penderitaaan manusia akibat dari kecelakaan musibah atau bencana alam.
Peranan PMR WIRA
Sebagai tenaga pembantu PMI dalam melaksanakan tugas kemanusiaan seperti P3K, kejadian atau musibah, membantu tempat tempat pengungsian, penampungan sementara dan evakuasi korban.
ikut membantu pemerintah dalam rangka pembangunan kesehatan masyarakat desa (pkmd), misalnya penimbangan balita, peningkatan gizi dan kesejahteraan masyarakat.III. PROGRAM KERJA PMR WIRA1.Program kerja PMRWIRA unit SMK Azzainiyyah Sukabumi antara lain :
2.Pelayanan kesehatan sekolah.
3.Mengadakan kebersihan lingkungan sekolah.
4.Mengadakan latihan.
5.Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat.
6.Mengadakan bakti sosial.
7.Mengadakan kunjungan ke tempat kesehatan.
IV. PENUTUPMengingat penting dan mulianya tugas anggota PMR, maka diharapkan siswa baru dapat menjalankan tugas kepalang merahan yang berada di SMK Azzainiyyah Sukabumi sehingga dapat meningkatkan peran sertanya dalam menjalankan tugas kemanusiaan, baik di tingkat sekolah maupun di lingkungan yang lebih luas.PROGRAM KERJA TAHUNAN
PMR WIRA SMK AZZAINIYYAH SUKABUMI NoBulanKegiatan
1Juli Penerimaan Anggota PMR
2Agustus Libur Bulan Ramadhan
3September Latihan Rutin
4Oktober Pelantikan Anggota
5NovemberLatihan Rutin
6DesemberLatihan Rutin dan Evaluasi Materi
7Januari Latihan Rutin dan Latihan Gabungan
8FebruariLatihan Rutin
9MaretLatihan Rutin
10April Latihan Rutin
11MeiLatihan Rutin
12Juni Latihan Rutin dan Evaluasi Materi
PROGRAM KERJA
PMR WIRA SMK AZZAINIYYAH SUKABUMI
TAHUN 2012/2013A. PROGRAM PELATIHANNOPROGRAM KERJAPELAKSANAANKETERANGAN
1PEREKRUTAN ANGGOTA PMR WIRA A BARU
2PELANTIKAN CALON ANGGOTA PMR WIRA A
3PERSIAPAN MATERI
4LATIHAN RUTIN KE-PMR-AN
5PPPK SAAT UPACARA
6LATIHAN KEPEMIMPINAN ( LDK ) KHUSUS PMR
7TES KEMAMPUAN ANGGOTA, BAIK TEORI MAUPUN PRAKTEK
8EVALUASI SETIAP KEGIATAN
9BAKTI SOSIAL KE-PMR-AN
10KENAIKAN JABATAN
11LATIHAN GABUNGAN ( LATGAB )
12REORGANISASI KEPENGURUSAN
13DIKLAT PMR
14LATIHAN SIMULASI PENGGULANGAN BENCANA
15PERINGATAN HUT PMI
16UPACARA HUT PMI
17HALAL BI HALAL
B. PROGRAM SARANA NOPROGRAM KERJAPELAKSANAANKETERANGAN
1PENGADAAN OBAT
2PENGECEKAN OBAT
3PENATAAN RUANG SEKRETARIAT DAN RUANG UKS
4PIKET HARIAN
5PENGADAAN SERAGAM LAPANGAN
6KEGIATAN SIMULASI BENCANA
7PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATAN
PROGRAM KERJA
PMR WIRA SMK AZZAINIYYAH SUKABUMI
TAHUN 2012/2013A. PROGRAM PELATIHAN
1. PEREKRUTAN ANGGOTA PMR WIRA A BARU
a. Pelaksanaan:
b. Tujuan
: Regenerasi keanggotaan PMR Wira SMK Azzainiyyah Sukabumi
c. Peserta
: Pengurus lama dan Calon anggota2. PELANTIKAN CALON ANGGOTA PMR WIRA A
a. Pelaksanaan:
b. Tujuan
: Meresmikan calon anggota menjadi anggota
c. Peserta
: Seluruh anggota 3. PERSIAPAN MATERI
a. Pelaksanaan:
b. Tujuan
:
c. Peserta
: Seluruh anggota 4. LATIHAN RUTIN KE-PMR-AN
a. Pelaksanaan: Setiap Jumat
b. Tujuan
: Pembekalan Materi
c. Peserta
: Seluruh anggota 5. PPK SAAT UPACARA
a. Pelaksanaan: Menyesuaikan
b. Tujuan
: Membantu pertolongan pertama pada peserta upacara yang
sakit
c. Peserta
: Menyesuaikan sesuai dengan jadwal 6. LATIHAN KEPEMIMPINAN (LDK) KHUSUS PMR
a. Pelaksanaan: Disesuaikan
b. Tujuan
: Menanamkan Jiwa kepemimpinan pada seluruh anggota
c. Peserta
: Seluruh anggota 7. TES KEMAMPUAN ANGGOTA BAIK TEORI MAUPUN PRAKTEK
a. Pelaksanaan: Jumat terakhir setiap bulan
b. Tujuan
: Mengetahui kemampuan setiap anggota
c. Peserta
: Seluruh anggota
8. EVALUASI SETIAP KEGIATAN
a. Pelaksanaan:
b. Tujuan
: Mengevaluasi kegiatan-kegiatan sebelumnya
c. Peserta
: Seluruh anggota
9. BAKTI SOSIAL KE-PMR-AN
a. Pelaksanaan:
b. Tujuan
: Mengajarkan rasa kepedulian antara sesama
c. Peserta
: Seluruh anggota
10.KENAIKAN JABATAN
a. Pelaksanaan: Menyesuaikan
b. Tujuan
: Reorganisasi baru
c. Peserta
: Seluruh anggota
11.LATIHAN GABUNGAN ( LATGAB )
a. Pelaksanaan: Menyesuaikan
b. Tujuan
: Menjalin silaturrahmi antara sesama keanggotaan PMR malok
lain
c. Peserta
: Seluruh anggota
12.REORGANISASI KEPENGURUSAN
a. Pelaksanaan : Januari 2012
b. Tujuan
: Memperbaharuhi struktur keanggotaan
c. Peserta
: Seluruh anggota
13.DIKLAT PMR
a. Pelaksanaan:
b. Tujuan
: Memantapkan materi kepalangmerahan
c. Peserta
: Seluruh anggota 14.LATIHAN SIMULASI PENGGULANGAN BENCANA
a. Pelaksanaan: Menyesuaikan
b. Tujuan
: Melatih kesigapan dalam menaggulangi bencana
c. Peserta
: Seluruh anggota15.PERINGATAN HUT PMI
a. Pelaksanaan: 17 18 September
b. Tujuan
: Memperingati HUT PMI
c. Peserta
: Seluruh anggota16.UPACARA HUT PMI
a. Pelaksanaan: 18 September
b. Tujuan
: Memperingati HUT PMI
c. Peserta
: Seluruh anggota17.HALAL BI HALAL
a. Pelaksanaan: Setiap Idul Fitri
b. Tujuan
: Mempererat tali persaudaraan antar anggota
c. Peserta
: Seluruh anggota B. PROGRAM SARANA
1. PENGADAAN OBAT
2. PENGECEKAN OBAT
3. PENATAAN RUANG UKS
4. PIKET HARIAN
5. PENGADAAN SERAGAM LAPANGAN
6. KEGIATAN SIMULASI BENCANA
7. PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATAN
Sekretaris Periode
Ketua Periode
2012/2013
2012/2013NISN. NISN.
Mengetahui
Pembina Teknis
UNIT BAKTI MASYARAKAT
NOKEGIATANPELAKSANAAN
1MELAKSANAKAN DAN MEMBUAT PEMBAGIAN PIKET UKS
2MENGADAKAN BAKTI SOSIAL
UNIT UMUM
NO.KEGIATAN
1MEMBERIKAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPADA SETIAP ANGGOTA PMR
2PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAKAT DAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERTA WAWASAN ANGGOTA PMR
3MEMBERIKAN MATERI DAN PRAKTIK PERTOLONGAN PERTAMA
4MENGUKUHKAN CALON ANGGOTA PMR
5PELANTIKAN WIRA I DAN II
6MENGADAKAN TES TENTANG MATERI KE-PMR-AN
UNIT KESEHATAN
NO.KEGIATAN
1MENGISI DAN MENYEDIAKAN OBAT-OBATAN
2MENGADAKAN PIKET BAGI PETUGAS P3K PADA UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN HARI BESAR NASIONAL
3MELAKUKAN PENGECEKAN OBAT
UNIT PERSAHABATAN
NO.PELAKSANAAN
1MENGADAKAN HALAL BIHALAL DAN SILATURAHMI ANGGOTA PMR
2PEMBENAHAN INVENTARIS PMR
2MENGADAKAN MUBES
3MENGADAKAN LATIHAN GABUNGAN DENGAN SEKOLAH LAIN
4MEMBERIKAN MATERI PERMAINAN YANG MENGARAH PADA KETERAMPILAN ANGGOTA
5MENGADAKAN LOMBA DAPUR UMUM KEPADA ANTARA KELOMPOK PMR
6MENGADAKAN LOMBA-LOMBA TENTANG KE-PMR-AN
PENGURUS PMR
STRUKTUR ORGANISASI PMR WIRA SMK AZZAINIYYAH SUKABUMITAHUN 2012/20131. PELINDUNG
: 2. PEMBINA TEKNIS
: 3. KETUA
: WAKIL KETUA
:
4. SEKRETARIS
: 1.
2.5.
BENDAHARA
: 1.
2.
7. UNIT BAKTI MASYARAKAT: 1.
2.
3.
8. UNIT UMUM
: 1.
2.
3. 9. UNIT KESEHATAN
: 1.
2.
3.
10.UNIT PERSAHABATAN
: 1.
2.
3.
4.
11.ANGGOTA
: SELURUH ANGGOTA PMRI. PENDAHULUAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Atas segala bimbingan dan petunjuk-Nya dalam segala hal dan kami haturkan pula shalawat serta salam kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang juga menjadi rasul-Nya Profil ini dibuat sebagai bentuk partisipasi kami selaku anggota PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi Dumai, dalam mengembangkan PMR di sekolah.Kami berusaha dengan segala kemampuan agar dapat menyusun profil dengan sebaik-baiknya. Itu bermaksud agar kami berfikir secara rasional, bahwa alasan pembuatan profil ini sebagai bentuk partisipasi aktif pembinaan generasi dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi Dumai sehingga bermanfaat adanya organisasi PMR dimasing-masing sekolah. Terdorong oleh berbagai hal, kami mencoba menghimpun informasi dari berbagai dokumen dan pengalaman kami sendiri selama menjadi anggota PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi, memberanikan diri untuk menyusun data yang kemudian dikumpulkan dan di bukukan menjadi sebuah profil Kami mengharapkan pula agar pengetahuan yang terdapat dalam profil dapat menambah wawasan lebih dalam mengenai PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi. Kami mengucapkan terima kasih kepada pembina dan rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan dan penyelesaian profil ini. Semoga dengan diterimanya profil ini, kami dapat ikut berpatipasi dan ikut memeriahkan perlombaan ini.
II. VISI PMIMewujudkan PMI diakui secara luas sebagai organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektir dan tepat waktu, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan dalam semangat kenetralan dan kemandirian
III. MISI PMI 1. Diseminasi 2. bantuan darurat, Yansoskesmas, Tranfusi darah 3. Pembinaan Generasi Muda 4. Pengembangan Organisasi
IV. VISI PMR SMAN 1 LARANGAN
Mewujudkan Visi dan Misi PMI
V. MISI PMR SMK AZZAINIYYAH SUKABUMI DUMAI
1. Membudayakan kesehatan lingkungan sekolah2. Membantu warga yang sedang membutuhkan penanganan kesehatan 3. Menanamkan kepedulian sesama warga sekolah dan lingkungannya
VI. TRI BHAKTI PMR
1. Berbakti kepada masyarakat2. Mempertinggi mutu ketrampilan, memelihara kebersihan dan kesehatan 3. Mempercepat persahabatan nasional dan internasional
VII. 7 PRINSIP
1. Kemanusiaan 2. Kesamaan3. Kenetralan 4. Kemandirian 5. Kesukarelaan 6. Kesatuan 7. Kesemestaan
BAB I : PERTOLONGAN PERTAMA
Teori1. Menjelaskan pengertian dasar dan tujuan pertolongan pertama2. Menjelaskan dasar hukum PP3. Mengenali dan menjelaskan 3 alat perlindungan dasar yaitu sarung
tangan,masker dan masker RJP4. Mengerti dan menjelaskan kedua macam persetujuan tindakan pertolongan5. Mengetahui 9 kewajiban pelaku PP6. Mengenali dan mengetahui fungsi alat dan bahan PP
BAB II : ANATOMI DAN FAAL DASAR
Teori1. Menjelaskan arti anatomi dan faal2. Menjelaskan posisi anatomis dan referensi anatomis berdasarkan ketiga
bidang khayal yang membagi tubuh manusia 3. Menyebutkan ke-5 bagian tubuh manusia dan bagian-bagiannya4. Menyebutkan 5 rongga yang ada dalam tubuh manusia beserta isinya5. Menjelaskan secara sederhana 11 sistem yang ada dalam tubuh manusia
BAB III : PENILAIAN
Teori1. Menyebutkan langkah-langkah penilaian pada penderita2. Menyebutkan langkah-langkah dalam melakukan pwnilaian keadaan3. Dapat menentukan apakah suatu lokasi kejadian sudah aman untuk dimasuki4. Menyebutkan 6 tindakan yang harus dilakukan setelah tiba di lokasi kejadian5. Menyebutkan minimal 3 sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi 6. Menjelaskan maksud dan tujuan penilaian dini7. Menyebutkan 6 langkah penilaian dini dan perbedaannya pada masing-masing
penderita serta mengenali trauma signifikan dan nonsigniifikan pada kesan
umum8. Menyebutkan pemeriksan fisik secara sistematik pada penderita secara umum
dan perbedaan langkah pelaksanaannya pada penderita medis dan trauma9. Menjelaskan mengenai ke-4 kelainan yang diperiksa pada pemeriksaan fisik10. Menjelaskan pemeriksan tanda vital pada penderita dewasa
( nafas,nadi,suhu)11. Menjelaskan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari riwayat
penderita berdasarkan akronim KOMPAK12. Menyebutkan apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan berkala13. Bagaimana melakukan pelaporan serah terima penderita
Praktik1. Mendemonstrasikan langkah-langkah pengamanan lokasi kejadian2. Mendemonstrasikan bagaimana mendapatkan kesan umum3. Mendemonstrasikan masing-masing penilaian ASTN4. Mendemonstrasikan Lihat,Dengar dan Rasakan untuk menilai pernafasan5. Mendemonstrasikan penilaian sirkulasi pada penderita dengan dan tanpa
respon6. Mendemonstrasikan pemeriksaan fisik secara siistematik dan lengkap7. Mendemonstrasikan secara benar masing-masing komponen pemeriksaan
tanda vital ( nafas,nadi,suhu )8. Mendemonstrasikan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari
KOMPAK9. Mendemonstrasikan bagaimana melakukan wawancara berpedoman pada
KOMPAK10. Mendemonstrasikan bagaimana melakukan pelporan secara lisan maupun
tertulis
BAB IV : BANTUAN HIDUP DASAR
Teori1. Menjelaskan mengenai sistem pernafasan dan sirkulasi2. Menjelaskan perbedaan pengertian mati klinis dan mati biologis 3. Menyebutkan 4 tanda mati pasti4. Menyebutkan ke-4 komponen rantai survival 5. Menyebutkan ke-3 komponen BHD6. Menyebutkan dan menjelaskan 2 macam penyebab sumbatan jalan nafas7. Menjelaskan 2 macam cara membuka jalan nafas8. Menjelaskan bagaimana cara memeriksa nafas9. Menjelaskan 2 teknik untuk membersihkan jalan nafas10. Mengenali sumbatan jalan nafas11. Menjelaskan prinsip dasar bantuan nafas12. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari 4 cara memberikan bantuan
pernafasan13. Menyebutkan frekwensi pemberian nafas buatan untuk dewasa14. Menjelaskan tanda pernafasan adekuat,kurang adekuat dan tidak bernafas 15. Menjelaskan teknik pemberian bantuan pernafasan 16. Menjelaskan prinsip dasar bantuan sirkulasi17. Menyebutkan kedalaman penekanan pada pijatan jantung luar pada orang
dewasa 18. Menjelaskan prinsip RJP19. Menyebutkan 2 macam rasio pada RJP20. Menjelaskan prinsip penekanan pada PJL21. Menjelaskan pelaksanaan RJP oleh satu penolong dan dua penolong pada
dewasa22. Menjelaskan 6 tanda RJP dilakukan dengan baik 23. Menyebutkan 4 keadaan dimana RJP dihentikan
Praktek 1. Mendemonstrasikan cara memeriksa ada tidaknya pernafasan pada penderita
tidak respon2. Mendemonstrasikan dua cara membuka jalan nafas : angkat dagu tekan dahi
dan perasat pendorongan rahang bawah 3. Mendemonstrasikan cara membuka mulut penderita tidak respon 4. Mendemonstrasikan cara melakukan posisi pemulihan 5. Mendemonstrasikan cara melakukan melakukan sapuan jari6. Mendemonstrasikan cara melakukan perasat Heimlich manuver pada
penderita dewasa dengan respon 7. Mendemonstrasikan 2 macam teknik pemberian bantuan pernafasan
( mulut ke mulut dan mulut ke alat-bila ada )8. Mendemonstrasikan cara menentukan dan memeriksa ada tidaknya nadi
karotis 9. Mendemonstrasikan teknik kompresi dada pada penderita dewasa 10. Mendemonstrasikn RJP oleh satu orang penolong pada manekin dewasa11. Mendemonstrasikan RJP oleh dua orang penolong pada manekin dewasa
BAB V : PERDARAHAN DAN SYOK
Teori 1. Menjelaskan pengertian pendarahan 2. Menjelaskan ketiga macam sumber perdarahan 3. Menjelaskan dua jenis perdarahan 4. Menjelaskan kapan penolong harus mencurigai terjadinya perdarahan dalam 5. Menjelaskan bagaimana melindungi diri terhadap infeksi 6. Menjelaskan tiga cara bagaimana mengendalikan perdarahaan luar7. Menjelaskan perawatan perdarahan 8. Menjelaskan pengertian syok 9. Menjelaskan masing-masing ke-5 gejala dan tanda syok 10. Menjelaskan langkah-langkah penanganan syok
Praktek1. Mendemonstrasikan cara menghentikan perdarahan luar2. Menunjukkan titik-titik tekan untuk membantu menghentikan perdarahan 3. Mendemonstrasikan cara perawatan perdarahan 4. Mendemonstrasikan langkah-langkah penanganan syok
BAB VI :CEDERA JARINGAN LUNAK
Teori1. Menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak2. Menyebutkan 2 klasifikasi luka 3. Menyebutkan 6 macam luka terbuka 4. Menjelaskan luka memar5. Menjelaskan apa yang dimaksud penutup luka dan bagaimana
penggunaannya masing-masing6. Menyebutkan 4 fungsi penutup luka 7. Menjelaskan mengenai pembalut dan ketiga fungsinya8. Menjelaskan beberapa keuntungan dan kerugian beberapa macam pembalut9. Menguasai pedoman penutupan dan pembalutan luka10. Menjelaskan pemakaian pembalutan penekanan 11. Menjelaskan langkah-langkah perawatan luka terbuka 12. Menjelaskan langkah-langkah perawatan luka tertutup13. Menjelaskan perawatan luka dengan benda asing tertancap14. Menjelaskan cedera kulit kepala dan perawatannya 15. Menjelaskan perawatan luka pada wajah dan penanganannya16. Menjelaskan penanganan luka tertancap di pipi17. Menjelaskan luka pada mata dan perawatannya 18. Menjelaskan cedera pada perut, gejala dan tanda serta perawatannya baik itu
luka terbuka atau tertutup
Praktek1. Mendemonstrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan 2. Mendemonstrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada berbagai
bagian tubuh dan pada berbagai posisi tubuh3. Mendemonstrasikan pembalutan penekanan 4. Mendemonstrasikan perawatan luka terbuka 5. Mendemonstrasikan perawatan luka tertutup6. Mendemonstrasikan perawatan luka dengan benda asing menancap pada
berbagai tempat di tubuh 7. Mendemonstrasikan perawatan lukan di kepala 8. Mendemonstrasikan perawatan luka dengan benda menancap di pipi9. Mendemonstrasikan perawatan cedera mata10. Mendemonstrasikan perawatan cedera pada perut
BAB VII : CEDERA ALAT GERAK
Teori1. Menjelaskan apa yang termasuk cedera alat gerak 2. Menjelaskan pengertian patah tulang dan mekanisme penyebabnya secara
sederhana 3. Menjelaskan 6 macam gejala dan tanda patah tulang 4. Menjelaskan 2 macam patah tulang dan mengapa diadakan perbedaan
tersebut 5. Menjelaskan mengenali terkilir/ keseleo berdasarkan jenisnya 6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembidaian7. Menjelaskan 5 macam tujuan pembidaian 8. Menjelaskan berbagai macam bidai termasuk keuntungan dan kerugian
masing-masing 9. Menjelaskan mengenai pedoman umum pembidaian 10. Menjelaskan mengenai pertolongan cedera alat gerak 11. Menjelaskan mengenai penanganan terkilir 12. Menjelaskan pertolongan berbagai macam cedera alat gerak
Praktek 1. Mendemonstrasikan pemeriksaan patah tulang 2. Mendemonstrasikan pertolongan umum cedera alat gerak 3. Mendemonstrasikan penanganan terkilir 4. Mendemonstrasikan perawatan patah tulang : Lengan atas Lengan bawah Patah tulang punggung Tungkai atas Tungkai bawah Tulang kaki Menggunakan peralatan dasar
BAB VIII : CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG, DAN DADA
Teori1. Menyebutkan apa yang dimaksud dengan cedera kepala dan pembagiannya 2. Menyebutkan gejala dan tanda cedera kepala yang utama 3. menyebutkan langkah penanganan cedera kepala 4. Menyebutkan apa yang dimaksud dengan cedera spinal 5. Menyebutkan gejala dan tanda cedera spinal yang utama 6. Menyebutkan penyulit pada cedera spinal 7. menyebutkan langkah-langkah penanganan cedera spinal 8. Mengenali dan menyebutkan langkah-langkah penanganan patah tulang iga 9. Menyebutkan tindakan penting pada cedera dada terbuka
Praktek1. Mendemonstrasikan penanganan cedera kepala 2. Mendemonstrasikan pemakaian bidai leher 3. Mendemonstraskan cara membaringkan penderita diatas papan spinal 4. Mendemonstrasikan penanganan patah tulang usuk 5. Mendemonstrasikan pertolongan utama pada cedera dada terbuka
BAB IX : LUKA BAKAR
Teori 1. Menjelaskan 4 penyebab luka bakar 2. Menyebutkan 3 macam penggolongan luka bakar 3. Menghitung luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar 4. Menjelaskan beberapa faktor penyulit pada kasus luka bakar 5. Menjelaskan langkah-langkah penanganan luka bakar 6. Menjelaskan langkah-langkah penanganan luka bakar kimia 7. Menjelaskan gejala dan tanda serta langkah-langkah penanganan luka bakar
listrik 8. Menjelaskan gejala dan tanda serta langkah-langkah penanganan luka bakar
inhalasi
BAB X : PEMINDAHAN KORBAN
Teori1. Menjelaskan mengenai mekanika tubuh 2. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memindahkan penderita 3. Mengerti kapan penderita harus dipindahkan 4. Menjelaskan kapan perlu dilakukan pemindahan darurat 5. Menjelaskan kapan dilakukan pemindahan biasa 6. Menyebutkan berbagai macam posisi penderita sesuai dengan kasus yang
dihadapi 7. Menyebutkan beberapa alat pemindahan penderita
Praktek
1. Mendemonstrasikan berbagai pemindahan darurat 2. Mendemonstrasikan berbagai pemindahan biasa 3. Mendemonstrasikan berbagai posisi penderita Tambahan : lihat pedoman POL
BAB XI : KEDARURATAN MEDIS
Teori1. Menyebutkan gejala dan tanda kedaruratan medis 2. Menyebutkan gejala dan tanda gangguan jantung serta faktor resiko penyakit
jantung 3. Menyebutkan penatalaksanaan gangguan jantung 4. Menyebutkan gejala dan tanda gangguan pernafasan serta
penatalaksanaannya 5. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus pitam otak 6. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus kejang 7. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus ayan 8. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus histeria 9. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus pingsan 10. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus paparan panas
(kejang panas, kelelahan panas dan sengatan panas)11. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksaan kasus paparan dingin12. Menyebutkan pengertian keracunan13. Menyebutkan cara terjadinya keracunan pada manusia14. Menyebutkan cara masuknya racun ke dalam tubuh manusia15. Menyebutkan gejala dan tanda keracunan secara umum16. Menyebutkan gejala khas keracunan17. Menyebutkan penatalaksanaan keracunan secara umum18. Menyebutkan hal yang harus mendapat perhatian pada keracunan melalui
mulut dan kontak19. Menyebutkan pertolongan pada gigitan ular
I. PENDAHULUAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Atas segala bimbingan dan petunjuk-Nya dalam segala hal dan kami haturkan pula shalawat serta salam kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang juga menjadi rasul-Nya
Profil ini dibuat sebagai bentuk partisipasi kami selaku anggota PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi, dalam mengembangkan PMR di sekolah.
Kami berusaha dengan segala kemampuan agar dapat menyusun profil dengan sebaik-baiknya. Itu bermaksud agar kami berfikir secara rasional, bahwa alasan pembuatan profil ini sebagai bentuk partisipasi aktif pembinaan generasi dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi, sehingga bermanfaat adanya organisasi PMR dimasing-masing sekolah.
Terdorong oleh berbagai hal, kami mencoba menghimpun informasi dari berbagai dokumen dan pengalaman kami sendiri selama menjadi anggota PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi, memberanikan diri untuk menyusun data yang kemudian dikumpulkan dan di bukukan menjadi sebuah profil
Kami mengharapkan pula agar pengetahuan yang terdapat dalam profil dapat menambah wawasan lebih dalam mengenai PMR WIRA SMK Azzainiyyah Sukabumi. Kami mengucapkan terima kasih kepada pembina dan rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan dan penyelesaian profil ini. Semoga dengan diterimanya profil ini, kami dapat ikut berpatipasi dan ikut memeriahkan perlombaan ini.
II. VISI PMI
Mewujudkan PMI diakui secara luas sebagai organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektir dan tepat waktu, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan dalam semangat kenetralan dan kemandirian
III. MISI PMI
1. Diseminasi
2. bantuan darurat, Yansoskesmas, Tranfusi darah
3. Pembinaan Generasi Muda
4. Pengembangan Organisasi
IV. VISI PMR SMK Azzainiyyah Sukabumi DumaiMewujudkan Visi dan Misi PMI
V. MISI PMR SMK Azzainiyyah Sukabumi Dumai1. Membudayakan kesehatan lingkungan sekolah
2. Membantu warga yang sedang membutuhkan penanganan kesehatan
3. Menanamkan kepedulian sesama warga sekolah dan lingkungannya
VI. TRI BHAKTI PMR
1. Berbakti kepada masyarakat
2. Mempertinggi mutu ketrampilan, memelihara kebersihan dan kesehatan
3. Mempercepat persahabatan nasional dan internasional
VII. 7 PRINSIP
1. Kemanusiaan
2. Kesamaan
3. Kenetralan
4. Kemandirian
5. Kesukarelaan
6. Kesatuan
7. Kesemestaan
BAB I : PERTOLONGAN PERTAMA
Teori
1. Menjelaskan pengertian dasar dan tujuan pertolongan pertama
2. Menjelaskan dasar hukum PP
3. Mengenali dan menjelaskan 3 alat perlindungan dasar yaitu sarung
tangan,masker dan masker RJP
4. Mengerti dan menjelaskan kedua macam persetujuan tindakan pertolongan
5. Mengetahui 9 kewajiban pelaku PP
6. Mengenali dan mengetahui fungsi alat dan bahan PP
BAB II : ANATOMI DAN FAAL DASAR
Teori
1. Menjelaskan arti anatomi dan faal
2. Menjelaskan posisi anatomis dan referensi anatomis berdasarkan ketiga bidang khayal yang membagi tubuh manusia
3. Menyebutkan ke-5 bagian tubuh manusia dan bagian-bagiannya
4. Menyebutkan 5 rongga yang ada dalam tubuh manusia beserta isinya
5. Menjelaskan secara sederhana 11 sistem yang ada dalam tubuh manusia
BAB III : PENILAIAN
Teori
1. Menyebutkan langkah-langkah penilaian pada penderita
2. Menyebutkan langkah-langkah dalam melakukan pwnilaian keadaan
3. Dapat menentukan apakah suatu lokasi kejadian sudah aman untuk dimasuki
4. Menyebutkan 6 tindakan yang harus dilakukan setelah tiba di lokasi kejadian
5. Menyebutkan minimal 3 sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi
6. Menjelaskan maksud dan tujuan penilaian dini
7. Menyebutkan 6 langkah penilaian dini dan perbedaannya pada masing-masing
penderita serta mengenali trauma signifikan dan nonsigniifikan pada kesan
umum
8. Menyebutkan pemeriksan fisik secara sistematik pada penderita secara umum dan perbedaan langkah pelaksanaannya pada penderita medis dan trauma
9. Menjelaskan mengenai ke-4 kelainan yang diperiksa pada pemeriksaan fisik
10.Menjelaskan pemeriksan tanda vital pada penderita dewasa ( nafas,nadi,suhu)
11.Menjelaskan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari riwayat penderita
berdasarkan akronim KOMPAK
12.Menyebutkan apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan berkala
13.Bagaimana melakukan pelaporan serah terima penderita
Praktik
1. Mendemonstrasikan langkah-langkah pengamanan lokasi kejadian
2. Mendemonstrasikan bagaimana mendapatkan kesan umum
3. Mendemonstrasikan masing-masing penilaian ASTN
4. Mendemonstrasikan Lihat,Dengar dan Rasakan untuk menilai pernafasan
5. Mendemonstrasikan penilaian sirkulasi pada penderita dengan dan tanpa respon
6. Mendemonstrasikan pemeriksaan fisik secara siistematik dan lengkap
7. Mendemonstrasikan secara benar masing-masing komponen pemeriksaan tanda
vital ( nafas,nadi,suhu )
8. Mendemonstrasikan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari KOMPAK
9. Mendemonstrasikan bagaimana melakukan wawancara berpedoman pada KOMPAK
10.Mendemonstrasikan bagaimana melakukan pelporan secara lisan maupun tertulis
BAB IV : BANTUAN HIDUP DASAR
Teori
1. Menjelaskan mengenai sistem pernafasan dan sirkulasi
2. Menjelaskan perbedaan pengertian mati klinis dan mati biologis
3. Menyebutkan 4 tanda mati pasti
4. Menyebutkan ke-4 komponen rantai survival
5. Menyebutkan ke-3 komponen BHD
6. Menyebutkan dan menjelaskan 2 macam penyebab sumbatan jalan nafas
7. Menjelaskan 2 macam cara membuka jalan nafas
8. Menjelaskan bagaimana cara memeriksa nafas
9. Menjelaskan 2 teknik untuk membersihkan jalan nafas
10.Mengenali sumbatan jalan nafas
11.Menjelaskan prinsip dasar bantuan nafas
12.Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari 4 cara memberikan bantuan
pernafasan
13.Menyebutkan frekwensi pemberian nafas buatan untuk dewasa
14.Menjelaskan tanda pernafasan adekuat,kurang adekuat dan tidak bernafas
15.Menjelaskan teknik pemberian bantuan pernafasan
16.Menjelaskan prinsip dasar bantuan sirkulasi
17.Menyebutkan kedalaman penekanan pada pijatan jantung luar pada orang
dewasa
18.Menjelaskan prinsip RJP
19.Menyebutkan 2 macam rasio pada RJP
20.Menjelaskan prinsip penekanan pada PJL
21.Menjelaskan pelaksanaan RJP oleh satu penolong dan dua penolong pada dewasa
22.Menjelaskan 6 tanda RJP dilakukan dengan baik
23.Menyebutkan 4 keadaan dimana RJP dihentikan
Praktek
1. Mendemonstrasikan cara memeriksa ada tidaknya pernafasan pada penderita tidak respon
2. Mendemonstrasikan dua cara membuka jalan nafas : angkat dagu tekan dahi dan perasat pendorongan rahang bawah
3. Mendemonstrasikan cara membuka mulut penderita tidak respon
4. Mendemonstrasikan cara melakukan posisi pemulihan
5. Mendemonstrasikan cara melakukan melakukan sapuan jari
6. Mendemonstrasikan cara melakukan perasat Heimlich manuver pada penderita
dewasa dengan respon
7. Mendemonstrasikan 2 macam teknik pemberian bantuan pernafasan
( mulut ke mulut dan mulut ke alat-bila ada )
8. Mendemonstrasikan cara menentukan dan memeriksa ada tidaknya nadi karotis
9. Mendemonstrasikan teknik kompresi dada pada penderita dewasa
10.Mendemonstrasikn RJP oleh satu orang penolong pada manekin dewasa
11.Mendemonstrasikan RJP oleh dua orang penolong pada manekin dewasa
BAB V : PERDARAHAN DAN SYOK
Teori
1. Menjelaskan pengertian pendarahan
2. Menjelaskan ketiga macam sumber perdarahan
3. Menjelaskan dua jenis perdarahan
4. Menjelaskan kapan penolong harus mencurigai terjadinya perdarahan dalam
5. Menjelaskan bagaimana melindungi diri terhadap infeksi
6. Menjelaskan tiga cara bagaimana mengendalikan perdarahaan luar
7. Menjelaskan perawatan perdarahan
8. Menjelaskan pengertian syok
9. Menjelaskan masing-masing ke-5 gejala dan tanda syok
10. Menjelaskan langkah-langkah penanganan syok
Praktek
1. Mendemonstrasikan cara menghentikan perdarahan luar
2. Menunjukkan titik-titik tekan untuk membantu menghentikan perdarahan
3. Mendemonstrasikan cara perawatan perdarahan
4. Mendemonstrasikan langkah-langkah penanganan syok BAB VI :CEDERA JARINGAN LUNAK
Teori
1. Menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak
2. Menyebutkan 2 klasifikasi luka
3. Menyebutkan 6 macam luka terbuka
4. Menjelaskan luka memar
5. Menjelaskan apa yang dimaksud penutup luka dan bagaimana penggunaannya masing-masing
6. Menyebutkan 4 fungsi penutup luka
7. Menjelaskan mengenai pembalut dan ketiga fungsinya
8. Menjelaskan beberapa keuntungan dan kerugian beberapa macam pembalut
9. Menguasai pedoman penutupan dan pembalutan luka
10. Menjelaskan pemakaian pembalutan penekanan
11. Menjelaskan langkah-langkah perawatan luka terbuka
12. Menjelaskan langkah-langkah perawatan luka tertutup
13. Menjelaskan perawatan luka dengan benda asing tertancap
14. Menjelaskan cedera kulit kepala dan perawatannya
15. Menjelaskan perawatan luka pada wajah dan penanganannya
16. Menjelaskan penanganan luka tertancap di pipi
17. Menjelaskan luka pada mata dan perawatannya
18. Menjelaskan cedera pada perut, gejala dan tanda serta perawatannya baik itu
luka terbuka atau tertutup
Praktek
1. Mendemonstrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan
2. Mendemonstrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada berbagai
bagian tubuh dan pada berbagai posisi tubuh
3. Mendemonstrasikan pembalutan penekanan
4. Mendemonstrasikan perawatan luka terbuka
5. Mendemonstrasikan perawatan luka tertutup
6. Mendemonstrasikan perawatan luka dengan benda asing menancap pada
berbagai tempat di tubuh
7. Mendemonstrasikan perawatan lukan di kepala
8. Mendemonstrasikan perawatan luka dengan benda menancap di pipi
9. Mendemonstrasikan perawatan cedera mata
10. Mendemonstrasikan perawatan cedera pada perut
BAB VII : CEDERA ALAT GERAK
Teori
1. Menjelaskan apa yang termasuk cedera alat gerak
2. Menjelaskan pengertian patah tulang dan mekanisme penyebabnya secara
sederhana
3. Menjelaskan 6 macam gejala dan tanda patah tulang
4. Menjelaskan 2 macam patah tulang dan mengapa diadakan perbedaan tersebut
5. Menjelaskan mengenali terkilir/ keseleo berdasarkan jenisnya
6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembidaian
7. Menjelaskan 5 macam tujuan pembidaian
8. Menjelaskan berbagai macam bidai termasuk keuntungan dan kerugian
masing-masing
9. Menjelaskan mengenai pedoman umum pembidaian
10. Menjelaskan mengenai pertolongan cedera alat gerak
11. Menjelaskan mengenai penanganan terkilir
12. Menjelaskan pertolongan berbagai macam cedera alat gerak
Praktek
1. Mendemonstrasikan pemeriksaan patah tulang
2. Mendemonstrasikan pertolongan umum cedera alat gerak
3. Mendemonstrasikan penanganan terkilir
4. Mendemonstrasikan perawatan patah tulang :
Lengan atas
Lengan bawah
Patah tulang punggung
Tungkai atas
Tungkai bawah
Tulang kaki
Menggunakan peralatan dasar
BAB VIII : CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG, DAN DADA
Teori
1. Menyebutkan apa yang dimaksud dengan cedera kepala dan pembagiannya
2. Menyebutkan gejala dan tanda cedera kepala yang utama
3. menyebutkan langkah penanganan cedera kepala
4. Menyebutkan apa yang dimaksud dengan cedera spinal
5. Menyebutkan gejala dan tanda cedera spinal yang utama
6. Menyebutkan penyulit pada cedera spinal
7. menyebutkan langkah-langkah penanganan cedera spinal
8. Mengenali dan menyebutkan langkah-langkah penanganan patah tulang iga
9. Menyebutkan tindakan penting pada cedera dada terbuka
Praktek
1. Mendemonstrasikan penanganan cedera kepala
2. Mendemonstrasikan pemakaian bidai leher
3. Mendemonstraskan cara membaringkan penderita diatas papan spinal
4. Mendemonstrasikan penanganan patah tulang usuk
5. Mendemonstrasikan pertolongan utama pada cedera dada terbuka
BAB IX : LUKA BAKAR
Teori
1. Menjelaskan 4 penyebab luka bakar
2. Menyebutkan 3 macam penggolongan luka bakar
3. Menghitung luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar
4. Menjelaskan beberapa faktor penyulit pada kasus luka bakar
5. Menjelaskan langkah-langkah penanganan luka bakar
6. Menjelaskan langkah-langkah penanganan luka bakar kimia
7. Menjelaskan gejala dan tanda serta langkah-langkah penanganan luka bakar
listrik
8. Menjelaskan gejala dan tanda serta langkah-langkah penanganan luka bakar
inhalasi
BAB X : PEMINDAHAN KORBAN
Teori
1. Menjelaskan mengenai mekanika tubuh
2. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memindahkan penderita
3. Mengerti kapan penderita harus dipindahkan
4. Menjelaskan kapan perlu dilakukan pemindahan darurat
5. Menjelaskan kapan dilakukan pemindahan biasa
6. Menyebutkan berbagai macam posisi penderita sesuai dengan kasus yang
dihadapi
7. Menyebutkan beberapa alat pemindahan penderita
Praktek
1. Mendemonstrasikan berbagai pemindahan darurat
2. Mendemonstrasikan berbagai pemindahan biasa
3. Mendemonstrasikan berbagai posisi penderita
Tambahan : lihat pedoman POL
BAB XI : KEDARURATAN MEDIS
Teori
1. Menyebutkan gejala dan tanda kedaruratan medis
2. Menyebutkan gejala dan tanda gangguan jantung serta faktor resiko penyakit
jantung
3. menyebutkan penatalaksanaan gangguan jantung
4. menyebutkan gejala dan tanda gangguan pernafasan sertta penatalaksanaannya
5. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus pitam otak
6. menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus kejang
7. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus ayan
8. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus histeria
9. Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus pingsan 10. menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksanaan kasus paparan panas
(kejang panas, kelelahan panas dan sengatan panas)
11. menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksaan kasus paparan dingin
12. menyebutkan pengertian keracunan
13. menyebutkan cara terjadinya keracunan pada manusia
14. menyebutkan cara masuknya racun ke dalam tubuh manusia
15. menyebutkan gejala dan tanda keracunan secara umum
16. menyebutkan gejala khas keracunan
17. menyebutkan penatalaksanaan keracunan secara umum
18. menyebutkan hal yang harus mendapat perhatian pada keracunan melalui mulut dan kontak
19. menyebutkan pertolongan pada gigitan ularGERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.
Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan;
Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang dapat
dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit
yang cedera di medan perang.
Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang
cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi
tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang. Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).
Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.
PALANG MERAH INTERNASIONAL
1. Komite Internasional Palang Merah / International Committee of the Red
Cross (ICRC), yang dibentuk pada tahun 1863 dan bermarkas besar di
Swiss. ICRC merupakan lembaga kemanusiaan yang bersifat mandiri, dan
sebagai penengah yang netral. ICRC berdasarkan prakarsanya atau
konvensi-konvensi Jenewa 1949 berkewajiban memberikan perlindungan
dan bantuan kepada korban dalam pertikaian bersenjata internasional
maupun kekacauan dalam negeri. Selain memberikan bantuan dan
perlindungan untuk korban perang, ICRC juga bertugas untuk menjamin
penghormatan terhadap Hukum Perikemanusiaan internasional. 2. Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia, yang kini berjumlah 176 Perhimpunan Nasional, termasuk Palang Merah Indonesia. Kegiatan perhimpunan nasional beragam seperti bantuan darurat pada bencana, pelayanan kesehatan, bantuan sosial, pelatihan P3K dan pelayanan transfusi darah. Persyaratan pendirian suatu perhimpunan nasional diantaranya adalah :
- mendapat pengakuan dari pemerintah negara yang sudah menjadi peserta Konvensi Jenewa
menjalankan Prinsip Dasar Gerakan Bila demikian ICRC akan memberi pengakuan keberadaan perhimpunan tersebut sebelum menjadi anggota Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. 3. Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah / International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC), Pendirian Federasi diprakarsai oleh Henry Davidson warganegara Amerika yang disahkan pada suatu Konferensi Internasional Kesehatan pada tahun 1919 untuk mengkoordinir bantuan kemanusiaan, khususnya saat itu untuk menolong korban dampak paska perang dunia I dalam bidang kesehatan dan sosial. Federasi bermarkas besar di Swiss dan menjalankan tugas koordinasi anggota Perhimpunan Nasional dalam program bantuan kemanusiaan pada masa damai, dan memfasilitasi pendirian dan pengembangan organisasi palang merah nasional. PERTEMUAN ORGANISASI PALANG MERAH INTERNASIONAL
Sesuai dengan Statuta dan Anggaran Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyebutkan empat tahun sekali diselenggarakan Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ( Internasional Red Cross Conference) . Konferensi ini dihadiri oleh seluruh komponen Gerakan Palang Merah Internasional ( ICRC, perhimpunan nasional dan Federasi Internasional ) serta seluruh negara peserta Konvensi Jenewa. Konferensi ini merupakan badan tertinggi dalam Gerakan dan mempunyai mandat untuk membahas dan memutuskan semua ketentuan internasional yang berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan kepalangmerahan yang akan menjadi komitmen semua peserta.
Dua tahun sekali , Gerakan Palang Merah Internasional juga mengadakan pertemuan Dewan Delegasi (Council of Delegates) , yang anggotanya terdiri atas seluruh komponen Gerakan. Dewan Delegasi akan membahas permasalahan yang akan dibawa dalam konferensi internasional. Suatu tim yang dibentuk secara khusus untuk menyiapkan pertemuan selang antar konferensi internasional yaitu Komisi Kerja ( Standing Commission).
Bersamaan dengan pertemuan tersebut khusus untuk Federasi Internasional dan anggota perhimpunan nasional juga mengadakan pertemuan Sidang Umum (General Assembly) sebagai forum untuk membahas program kepalangmerahan dan pengembangannya.KOMITMEN KEMANUSIAAN
Berikut adalah garis besar program kemanusiaan kepalangmerahan yang terakomodasi antara lain dalam kesepakatan Federasi Internasional ( Strategi 2010) ; Komitmen Regional anggota Perhimpunan ( Deklarasi Hanoi ) dan kesepakatan Konferensi Internasional ( Plan of Action ).1. STRATEGI 2010
Strategi 2010 (S-2010) adalah seperangkat strategi Federasi Internasional dalam menghadapi tantangan kemanusiaan pada dekade menantang. Dokumen yang diadopsi Sidang Umum pada tahun 1999 ini menjabarkan misi Federasi yaitu: "memperbaiki hajat hidup masyarakat rentan dengan memobilisasi kekuatan kemanusiaan".
Tiga tujuan utama yang strategis adalah:
1.Memperbaiki Hajat Hidup masyarakat Rentan
Strategi ini terfokus melalui empat bidang inti, yaitu:
+ Promosi Prinsip-Prinsip dasar Gerakan dan nilai-nilai kemanusiaan;
+ Penanggulangan Bencana;
+ Kesiapsiagaan penanggulangan bencana; dan
+ Kesehatan dan perawatan di masyarakat.
Keempat bidang ini adalah suatu paket yang integral dan saling terkait satu sama lain, yang memiliki dua dimensi yaitu pelayanan dan advokasi. 2. Memobilisasi Kekuatan KemanusiaanPengerahan kapasitas organisasi untuk pelayanan ini akan terjadi bila perhimpunan nasional berfungsi dengan baik. Artinya ada mekanisme organisasi, pengembangan kapasitas, memobilisi sumber keuangan dengan mengembangkan kemitraan dan mengoptimalkan komunikasi dalam Perhimpunan Nasional.
3.Bekerjasama Secara Efektif
Adanya perhimpunan nasional yang kuat akan membentuk sebuah Federasi yang kuat , efektif dan efisien yaitu dengan mengembangkan kerjasama subregional dan mengimplementasikan strategi gerakan, kemitraan dengan organisasi internasional lain, memobilisasi publik dan advokasi penentu kebijakan serta mengkomunikasikan pesan-pesan dan misi Federasi Internasional. 2. DEKLARASI HANOI "United for Action"
Dokumen ini disahkan melalui Konferensi Regional V di Hanoi, Vietnam pada tahun 1998, yang disepakati oleh 37 perhimpunan nasional se Asia Pasifik dan Timur Tengah yang bertekad , walau beragam budaya, geografis dan latar belakang lain, untuk bersatu demi suatu aksi kemanusiaan.
Kecenderungan bencana alam serta krisis moneter secara global telah melanda wilayah regional dan berdampak pada permasalahan imigrasi penduduk karena menghendaki perbaikan hidup, krisis ekonomi yang menyebabkan angka pengangguran yang semakin meningkat serta berjangkitnya wabah penyakit. Hal ini menjadi tantangan bagi Palang Merah untuk membantu meringankan penderitaan umat manusia.
Deklarasi Hanoi memfokuskan penanganan program pada isu-isu berikut:
+ Penanggulangan bencana
+ Penanganan wabah penyakit
+ Remaja dan Manula
+ Kemitraan dengan pemerintah
+ Organisasi dan Manajemen kapasitas sumber daya
+ Hubungan masyarakat dan promosi3. PLAN OF ACTION 2000 - 2003
Plan of Action 2000 - 2003 merupakan keputusan Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ke-27 di Jenewa pada tahun 1999 . Pemerintah Indonesia dan PMI sebagai peserta menyatakan ikrarnya di bidang kemanusiaan.
Komitmen Pemerintah Indonesia
Memenuhi komitmen untuk meratifikasi Protokol Tambahan I dan II dari Konvensi-Konvensi Jenewa 1949
Memperkuat Legislasi yang berkaitan dengan penggunaan Lambang Palang Merah
Memperkuat aspek-aspek kelembagaan dalam perencanaan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana
Mengintensifkan pendidikan dan diseminasi Hukum Humaniter Internasional dan karya-karya organisasi kemanusiaan kepada masyarakat sipil dan militer Memperkuat kemitraan dengan lembaga-lembaga nasional untuk membantu
masyarakat rentan Komitmen Palang Merah Indonesia
Program diseminasi nilai-nilai kemanusiaan kepada anggota dan kelompok
sasaran tertentu serta mendorong pemerintah untuk menyusun peraturan
nasional mengenai lambang dan perjanjian terkait.
Mengintensifkan program kesiapsiagaan penanggulangan bencana di daerah-
daerah yang rawan bencana melalui program "community based" dan
meningkatkan kemampuan manajemen bencana dan pelatihan sukarelawan
serta penyediaan peralatan standar operasional.
Melaksanakan program sosial dan kesehatan dalam hal pelayanan darah,
pendidikan remaja sebaya sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS
atau kegiatan-kegiatan yang berorientasikan pada pelayanan P3K yang
berbasis masyarakat, masalah air dan sanitasi, kesejahteraan kelompok
masyarakat rentan di daerah tertinggal dan memperbaiki pelayanan ambulan
dan pos P3K
Top Related