1
Peta Kemiskinan di Provinsi DIY
DINAS KESEHATAN PROVINI D I YOGYAKARTATAHUN 2012
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
2
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI DIY 2012
PEMERINTAH PROVINSIDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS KESEHATANPROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2012
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 inidapat tersusun.
Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan Propinsi DIY, maka ProfilKesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 ini diharapkan dapatmemberi gambaran kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatandi wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2011.
Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil Kesehatan Provinsi DaerahIstemewa Yogyakarta Tahun 2012 ini disusun berdasarkan data-data yang dihimpundari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, data dari Laporan Rumah Sakit Pemerintahdan Swasta (RL) serta dari beberapa buku terbitan Badan Pusat Statistik (BPS)
Berbeda dengan Buku profil kesehatan tahun-tahun sebelumnya, penyusunan Bukuprofil Kesehatan kali ini mengacu pada Pedoman profil terbaru yang diterbitkan olehPusat Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008.
Kami menyadari bahwa penyusunan profil kesehatan ini masih banyak kekuranganbaik kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan waktu maupun penyajianya.Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil ini dimasa datang kami harapkankritik dan saran dari pembaca.
Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan profil ini kamiucapkan terimakasih.
4
DAFTAR ISI
HALAMANKATA PENGANTAR 3DAFTAR ISIDAFTAR TABEL
45
BAB I PENDAHULUAN 6
BAB II GAMBARAN UMUM 82.1. WILAYAH 82.2. GEOMORPOLOGI LINGKUNGAN HIDUP 92.3 KEPENDUDUKAN 112.4 EKONOMI & SUMBER DAYA ALAM 132.5 SOSIAL & BUDAYA 152.6 PEMERINTAHAN & POLITIK 202.7 PRASARANA WILAYAH 212.8 STRUKTUR & POLA TATA RUANG 23
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 263.1. MORTALITAS 263.1.1. UMUR HARAPAN HIDUP 263.1.2 ANGKA KELAHIRAN 273.1.3 ANGKA KEMATIAN IBU 283.1.4 ANGKA KEMATIAN BAYI 293.1.5 ANGKA KEMATIAN BALITA 31
3.2. MORBIDITAS 323.2.1 POLA PENYAKIT 323.2.1.1 POLA PENYAKIT MENULAR 343.2.1.2 POLA PENYAKIT TIDAK MENULAR 433.2.2 POLA PENYEBAB KEMATIAN 463.3. STATUS GIZI 47
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 504.1. VISI & MISI 504.2. PELAYANAN KESEHATAN DASAR & RUJUKAN 514.3. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 524.4. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK 554.5. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN 594.6. PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT 60
BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN 63BAB VI KESIMPULAN 83
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kepadatan Penduduk per Kabupaten/KotaHasil Sensus Penduduk
Tabel 2. Indeks Pembangunan manusia di DIY
Tabel 3 Jumlah Kematian Ibu & Anak di DIY
Tabel.4 Sarana Pelayanan Kesehatan di Provinsi DIY
Tabel 5 Angka Kematian Neonatal & Faktor Penyebabnya diDIY Tahun 2011
Tabel 6 Pemberi Pelayanan Kesehatan yang bekerjasamadengan Jamkesos
Tabel 7 Pemberi Pelayanan Kesehatan yang bekerjasamadengan Jamkesmas
Tabel 8 Anggaran Kesehatan Provinsi DIY Tahun 2011
6
BAB IPENDAHULUAN
Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gambaran
situasi kesehatan di Provinsi DIY yang diterbitkan setiap tahun sekali. Maksud
diterbitkannya buku ini adalah untuk menampilkan berbagai data tentang kesehatan
dan data pendukung lain yang dideskripsikan dengan analisis dan ditampilkan
dalam bentuk tabel dan grafik. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah
tersampaikannya informasi kesehatan yang merupakan pencapaian Pembangunan
Kesehatan Tahun 2011.
Profil Kesehatan Provinsi DIY Tahun 2011 disusun secara sistematis
mengikuti pedoman penyusunan profil kesehatan yang diterbitkan oleh Pusat Data
dan Informasi Departemen Kesehatan RI.
Sistimatika penyajian Profil Kesehatan Provinsi DIY tahun 2011 ini adalah sebagai
berikut :
Bab I – PendahuluanBab ini Berisi tentang maksud dan tujuan profil kesehatan dan sistematika dari
penyajiannya.
Bab II – Gambaran UmumBab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi DIY. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan.
Bab III – Situasi Derajat KesehatanBab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas, morbiditas, dan status
gizi masyarakat.
Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan
7
Bab ini menguraikan tentang visi dan misi dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan, pelayanan kesehatan dasar & rujukan, perbaikan gizi masyarakat,
pelayanan kesehatan ibu dan anak, pembinaan kesehatan lingkungan, serta perilaku
hidup bersih dan sehat.
Bab V – Situasi Sumber Daya ManusiaBab ini menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, serta
pembiayaan kesehatan.
Bab VI – KesimpulanBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Provinsi DIY di tahun 2010.
LampiranPada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Provinsi DIY dan 63 tabel data
yang merupakan gabungan table indikator Provinsi sehat dan Indikator pencapaian
kinerja standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan.
8
BAB IIGAMBARAN UMUM
2.1. WILAYAH
Provinsi DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara
astronomis terletak pada 7°33’-8°12’ Lintang Selatan dan 110°00’-110°50’ Bujur
Timur, dengan luas 3.185,80 km2 atau 0,17 % dari luas Indonesia (1.890.754
km2) (Sumber : RPJMD). Daerah Istimewa Yogyakarta bagian selatan dibatasi
Lautan Indonesia, sedangkan di bagian Timur Laut, Tenggara, Barat dan Barat
Laut dibatasi Provinsi Jawa Tengah. Batas-batas wilayah Provinsi DIY meliputi :
a. Sebelah Timur Laut berbatasan dengan Kabupaten Klaten
b. Sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo
d. Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Kabupaten Magelang
Secara administratif terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten, 78 kecamatan dan 438
kelurahan/desa, yaitu:
a. Kota Yogyakarta (luas 32,50 km2, 14 kecamatan, 45 kelurahan);
b. Kabupaten Bantul (luas 506,85 km2, 17 kecamatan dan 75 desa);
c. Kabupaten Kulon Progo(luas 586,27 km2, 12 kecamatan dan 88 desa);
d. Kabupaten Gunungkidul (luas 1.485,36 km2, 18 kecamatan, 144 desa);
e. Kabupaten Sleman (luas 574,82 km2, 17 kecamatan dan 86 desa).
2.2.. Geomorfologi dan Lingkungan Hidup
Menurut altitude, Provinsi DIY terbagi menjadi daerah dengan ketinggian <
100 m, 100-500 m dan 500– 1.000 m (sebagian besar di Kabupaten Bantul),
1.000–2000 m diatas permukaan laut terletak di Kabupaten Sleman. Secara
fisiografi, DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan wilayah :
(a) Satuan fisiografi Gunungapi Merapi, mulai dari kerucut gunung hingga
bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian
Bantul. Daerah kerucut dan lereng gunung api merupakan daerah hutan
lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Wilayah ini
9
memiliki luas kurang lebih 582,81 km2 dengan ketinggian 80 – 2.911 m.
(b) Satuan Pegunungan Seribu Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan
batu gamping dan bentang karst tandus dan kurang air permukaan, di
bagian tengah merupakan cekungan Wonosari yang terbentuk menjadi
Plato Wonosari. Wilayah pegunungngan ini memiliki luas kurang lebih
1.656,25 km2 dengan ketinggian 150-700 m.
(c) Satuan Pegunungan di Kulon Progo bagian utara, merupakan bentang
lahan struktural denudasional dengan topografi berbukit, kemiringan lereng
curam dan potensi air tanah kecil. Luas wilayah ini mencapai kurang lebih
706,25 km2 dengan ketinggian : 0 – 572 m
(d) Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses
pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang
mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan
Pegunungan Seribu. Wilayah ini memiliki luas 215,62 km2 dengan
ketinggian 0 – 80 m.
Kondisi fisiografi tersebut membawa pengaruh terhadap persebaran
penduduk, ketersediaan sarana prasarana, sosial, ekonomi, serta
ketimpangan kemajuan pembangunan. Daerah-daerah yang relatif datar,
(dataran faluvial meliputi Sleman, Kota, dan Bantul) adalah wilayah padat
penduduk, memiliki intensitas sosial ekonomi tinggi, maju dan berkembang
namun juga banyak terjadi pencemaran lingkungan.
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki iklim tropis dengan curah hujan berkisar
0,00 mm – 13,00 mm per hari. Suhu udara rata-rata berkisar antara 21-350 C.
Kelembaban udara berkisar antara 30 - 97 persen dan tekanan udara 1.005,3
mb – 1.017,2 mb dengan arah angin antara 180 derajat – 240 derajat dan
kecepatan angin antara 0 knot sampai 29 knot
Wilayah DIY mempunyai potensi bencana alam, terutama berkaitan dengan
bahaya geologi yang meliputi:
(a) Gunung Merapi, mengancam wilayah Kabupaten Sleman bagian utara dan
wilayah sekitar sungai yang berhulu di puncak Merapi;
(b) Gerakan tanah/batuan dan erosi, berpotensi terjadi pada lereng
10
Pegunungan Kulon Progo (bagian utara dan barat), lereng Pengunungan
Selatan (Gunungkidul) dan bagian timur (Bantul);
(c) Bahaya banjir, terutama berpotensi mengancam daerah pantai selatan
Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul;
(d) Bahaya kekeringan berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul
bagian selatan, khususnya kawasan karst;
(e) Bahaya tsunami, berpotensi di pantai selatan Kulon Progo, Bantul, dan
Gunungkidul, khususnya pada elevasi kurang dari 30 m dpl;
(f) Bahaya gempa bumi (tektonik, vulkanik) berpotensi terjadi di seluruh
wilayah DIY. Gempa tektonik berpotensi di tumbukan lempeng dasar
Samudra Indonesia di sebelah selatan DIY.
(g) Bahaya angin puting beliung, berpotensi terjadi di seluruh wilayah Provinsi
DIY.
Pengelolaan sumberdaya alam yang tidak berkelanjutan dan mengabaikan
kelestarian fungsi lingkungan hidup menyebabkan daya dukung lingkungan
menurun dan ketersediaan sumberdaya alam menipis. Kawasan hutan
dengan luas 23,54% dari luas wilayah DIY kurang mencukupi sebagai standar
lingkungan hidup. Menurunnya daya dukung dan ketersediaan sumberdaya
alam juga terjadi karena kemampuan iptek yang rendah sehingga tidak
mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk.
Pencemaran air, udara, dan tanah juga masih belum tertangani secara tepat
karena semakin pesatnya aktivitas pembangunan yang kurang
memperhatikan aspek kelestarian fungsi lingkungan. Untuk itu, kebijakan
pengelolaan lingkungan hidup secara tepat akan dapat mendorong perilaku
masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
agar tidak terjadi krisis sumberdaya alam, khususnya krisis air, krisis pangan,
dan krisis energi.
Laju kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan yang terjadi baik di
perkotaan maupun pedesaan terus terjadi. Kerusakan sumberdaya alam dan
penurunan mutu lingkungan secara drastis tersebut menyebabkan perubahan
tatanan dan fungsi lingkungan hidup. Hal ini menyebabkan munculnya
11
ancaman global seperti perubahan iklim global, rusaknya keanekaragaman
hayati, serta meningkatnya produksi gas rumah kaca.
2.3. Kependudukan
Jumlah penduduk DIY tahun 2011 estimasi dari hasil Sensus Penduduk
tahun 2010 sesuai dengan Badan Pusat Satistik Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sebanyak 3.513.071 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak
1.735.514 jiwa sedangkan perempuan 1.777.557 jiwa.
Sumber : BPS Provinsi DIY Tahun 2011
Gambar 1. Priramida Penduduk Provinsi DIY Tahun 2011 (sumber: BPS)
Gambar piramida penduduk menunjukkan bahwa penduduk usia produktif
adalah yang paling mendominasi disamping mulai meningkatnya penduduk
usia lanjut. Laju pertumbuhan di DIY merupakan salah satu yang terkecil di
Indonesia (1,02%). Hal ini dapat diartikan sebagai keberhasilan program
kependudukan dan pergeseran prinsip dari masalah kuantitas menuju
kualitas.
Ditinjau dari sisi distribusi penduduk menurut usia, terlihat kecenderungan
yang semakin meningkat pada penduduk usia >65 tahun dan menurunnya
jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun dari tahun 2003-2008. Hal tersebut
12
mengindikasikan telah terjadinya pergeseran struktur penduduk yang ditandai
dengan tumbuhnya struktur penduduk tua. Sementara dependency ratio
penduduk usia produktif terhadap penduduk usia non produktif mencapai 46
(paling rendah di Kota Yogyakarta sebanyak 36% dan paling tinggi di
kabupaten Gunung Kidul sebesar 55%)
Pergeseran struktur penduduk menunjukkan adanya transisi demografi yang
diantaranya dipengaruhi oleh perbaikan kesehatan masyarakat. Pergeseran
juga merupakan indikasi tingginya umur harapan hidup penduduk. Usia
harapan hidup (UHH) Provinsi DIY merupakan yang tertinggi di Indonesia.
UHH panjang merupakan representasi perbaikan dari banyak faktor, antara
lain : kondisi ekonomi, pelayanan kesehatan, kualitas lingkungan, sosio-
kultural masyarakat. UHH menjadi indikator keberhasilan pembangunan.
Tabel 1
Sumber: Badan Pusat Statistik DIYTahun 2011
Jumlah penduduk perkotaan lebih besar dibandingkan perdesaan. Namun
hal ini tidak mencerminkan distribusi nyata antara kabupaten dan kota di DIY.
Dua wilayah kabupaten di DIY masih dicirikan oleh dominasi penduduk
perdesaan (Kulonprogo, Gunungkidul) dengan kesenjangan ciri urbanisasi
dengan 3 wilayah lain cukup besar.
13
Pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 sebesar 1,02 persen relatif lebih
rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Kabupaten
Bantul dan Kabupaten Sleman memiliki angka pertumbuhan diatas angka
provinsi, masing-masing sebesar 1,55% dan 1,92%. Rerata kepadatan
penduduk DIY pada tahun 2009 sekitar 1.078,08 jiwa per km2. Sedangkan
pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.085 jiwa per km2 dengan kepadatan
tertinggi di Kota Yogyakarta (11.958 jiwa/km2) terendah di Kabupaten
Gunungkidul (455 jiwa/km2). Permasalahan ketimpangan kepadatan tersebut
diperkuat dengan ketimpangan potensi sumber daya dimana Gunungkidul
adalah salah satu kabupaten di DIY yang memiliki kesuburan lahan kurang
dan keterbatasan suplai air.
2.4. Ekonomi(a) Investasi, Industri, dan Perdagangan
Investasi domestik terus mengalami peningkatan baik investasi domestik
maupun asing demikian pula untuk bidang perdagangan. Investasi
pemerintah banyak yang diarahkan pada pelayanan publik sebaliknya
untuk sektor swasta. Investasi sektor industri mengalami pertumbuhan
baik untuk industri kecil, menengah dan besar (0,65%) dengan dominasi
industri kerajinan serta industri tekstil dan kulit.
Industri kreatif di bidang pariwisata, mempunyai potensi berupa desa
wisata (60) yang tersebar di 4 Kabupaten yang diminati oleh wisatawan
dalam dan luar negeri. Selain itu terdapat industri kreatif di bidang
kebudayaan yang meliputi 25 Production House, seni tari 341 kelompok,
dan drama sebanyak 411 kelompok.
Industri Pariwisata memiliki sumbangan paling besar terhadap PDRB
melalui subsektor perdagangan, perhotelan, restoran, dan jasa-jasa
lainnya. Jasa perhotelan adalah yang paling dominan. Ketersediaan aset
pariwisata yang memadai berupa wisata alam, wisata budaya, wisata
pendidikan dan wisata minat khusus mudah dijangkau dan dilengkapi
fasilitas hotel, penginapan, MCK umum, warung makan, restoran.
(b) Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
14
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB meskipun pertumbuhannya
relatif namun selama sepuluh tahun terakhir mencapai rerata 16,33%
(terbesar ketiga setelah jasa dan perdagangan). Jumlah rumah tangga
pertanian selama sepuluh tahun terakhir menurun 9,32% menjadi 47,17%
dimana 80,29% diantaranya merupakan petani gurem.
Komoditas tanaman pangan yang meningkat adalah padi, jagung, kacang
tanah, kacang hijau, dan ubi kayu. Komoditas sayuran yang meningkat
adalah kentang dan kacang merah, tomat dan buncis. Lahan sawah
mengalami laju penurunan sebesar 0,27% per tahun, sedangkan lahan
bukan sawah menyusut sebesar 1,62% per tahun.
Luas perkebunan mengalami peningkatan sebesar 14,25%, terutama
pada kelapa, jambu mete dan tembakau. Produksi perkebunan juga
mengalami peningkatan sebesar 3,78%, terutama komoditas kelapa,
jambu mete, kakao dan tembakau.
Produksi ikan konsumsi di DIY selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir
meningkat rerata 9,9% pertahun. Produksi benih ikan dan udang selama
sepuluh tahun terakhir meningkat 27,81%. Konsumsi ikan perkapita
selama sepuluh tahun terakhir meningkat sebesar 5,71% pertahun.
(c) Ketahanan Pangan
Ketersediaan energi Provinsi DIY saat ini sebesar 3.085 kkal/kapita/hari
(Nasional 2.500 kkal/kapita/hari). Keanekaragaman pangan menunjukkan
skor 86,5% (standar 100%). Ketersediaan energi sebesar 2.200
kkal/kap/hari; ketersediaan protein 57 g/kap/hari; norma kecukupan gizi
berdasarkan standar PPH >1.907,6/kkal/kap/hari, konsumsi energi
minimum 1500 kkal/kap/hari, dan konsumsi protein sebesar 62,4
g/kap/hari, dan kualitas konsumsi pangan mendekati skor PPH 85,7%.
Angka konsumsi energi di DIY sudah melampaui standar, yaitu sebesar
1.835,93 kkal/kap/hari sedangkan angka konsumsi protein, masih belum
memenuhi angka standar karena baru mencapai angka 51,04 g/kap/hari.
Luas hutan mencapai 23,54% dari luas DIY (74.992,96 Ha) yang terdiri
dari hutan negara dan hutan rakyat, hutan di DIY belum memenuhi fungsi
15
ekologis ideal (minimal 30%).
2.5. Sosial dan Budaya
(a) Sosial
Penyandang masalah kesejahteraan sosial cenderung meningkat yang
ditunjukkan oleh besarnya jumlah pengangguran dan kelompok marginal
seperti anak terlantar/ jalanan, tuna susila, pengemis, gelandangan,
korban bencana alam, korban tindak kekerasan dan lain sebagainya.
Khusus untuk korban bencana mengalami penurunan signifikan
sehubungan dengan telah selesainya permasalahan paska gempa bumi.
Lembaga / organisasi serta infrastruktur untuk penanganan dan
pengelolaan masalah kesejahteran sosial masih kurang memadai.
Partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam penanganan masalah
kesejahteran sosial masih perlu ditingkatkan. Berbagai kelompok dan
organisasi sosial seperti Satgasos Penanggulangan Bencana Alam masih
memerlukan pembinaan dan fasilitasi.
Peta Kemiskinan di Provinsi DIY
Sumber: : Bappeda Provinsi DIY Tahun 2011
Gambar 2. Peta kemiskinan Provinsi DIY
Peta kemiskinan di Provinsi DIY seperti dalam gambar diatas masih
ditemui kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten Gunung Kidul dan
Kulon Progo. Hal ini juga dapat dilihat dalam pencapaian Indeks
16
Pembangunan Manusia (IPM) pada tabel dibawah ini yang menunjukkan
bahwa meskipun DIY rangking 4 dalam capaian IPM namun ada
Kabupaten yang masih pada peringkat 283 yaitu Kabupaten Gunung Kidul,
data selengkapnya tentang IPM tahun 2009 dan 2010 sebagaiberikut :
Tabel 2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di DIY
(b) Pendidikan
Pada tahun 2010/2011 menurut BPS di Provinsi DIY untuk jenjang TK
hingga Sekolah Menengah Atas tercatat 5.178 unit dengan perincian di
Kota Yogyakarta 533 unit, Sleman 1.297 unit, Gunung Kidul 1.409 dan
Bantul 1.094 unit serta 845 unit di Kulon Progo. Jenjang perguruan tinggi
pada tahun 2011 tercatat 10 perguruan tinggi.
Angka buta huruf di DIY umur 15-44 tahun di DIY menurun dari 26.183
pada tahun 2006 menjadi 14.159 pada tahun 2007 serta tahun 2008 angka
berkurang menjadi 10.156 orang serta sebanyak 4.003 diselesaikan pada
tahun 2009-2010.
Indikator mutu pendidikan di DIY dapat dilihat dari tingginya angka
partisipasi, yang terdiri dari Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
17
Partisipasi Murni (APM). Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang
SD/MI Provinsi DIY pada tahun 2007/2008 menunjukkan angka sebesar
109,86%, SMP/MTs sebesar 117,15%, SMA/MA sebesar 79,02%.
Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI adalah sebesar 95,17%,
SMP/MTs sebesar 77,41% dan SMA/MA sebesar 57,22%. Dibanding
dengan tahun sebelumnya angka-angka tersebut mengalami kenaikan
walaupun relatif kecil.
Anak berkebutuhan khusus yang mengikuti pendidikan telah mencapai
63,24%. Angka melek aksara penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai
85,8 % sebagian besar berusia >45 tahun. Angka melek huruf pada
penduduk pria dan wanita relatif sama yaitu sekitar 70,8%.
Tingkat partisipasi pendidikan anak usia dini (0-6 tahun) dalam mengikuti
pendidikan pra-sekolah sudah mencapai 70%. Angka Partisipasi Sekolah
(APS) penduduk usia 7-12 tahun sebesar 100%, APS penduduk usia 13-
15 tahun sebesar 100% dan APS penduduk usia 16-18 tahun sebesar
79,89 %. APS tersebut telah melampaui SPM sebesar 95%, 95% dan
60,00%.
Produksi tenaga kesehatan oleh sarana pendidikan cukup tinggi namun
daya serapnya masih rendah. Institusi pendidikan kesehatan di provinsi
DIY berkembang. Sejak tahun 2009 tercatat jumlah institusi penyelenggara
pendidikan mencapai 51 dengan perincian sebagai berikut : D3
keperawatan sebanyak 11, D3 Gizi 3, D3 Analis 2, D3 Lingkungan 2, D3
Kebidanan 7 dan D3 Farmasi 1. Sedangkan jenjang S1 adalah Fakultas
Kedokteran 3, Fakultas Kedokteran Gigi 1, Farmasi 4, Kesehatan
Masyarakat 4 Keperawatan 8 dan Gizi 1.
Pola manajemen pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
menyesuaikan dengan Pemerintah Daerah, namun koordinasi peningkatan
kualitas tenaga dengan lembaga pendidikan masih kurang. Peran swasta
cenderung kurang terkendali dalam arti kegunaan dan mutu belum sesuai
kebutuhan dan kemampuan penyerapan yang diakibatkan terbatasnya
dana dalam rekruitmen dan pemeliharaan tenaga, profesionalisme,
18
kompetensi dan etika SDM kesehatan, serta berkaitan dengan proses
produksi (pendidikan, training).
(c) Kebudayaan
Nilai-nilai budaya tumbuh dan hidup dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat DIY. Pada sisi lain muncul gelombang modernisme yang
memunculkan gejala lunturnya budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai kesenian hidup dan berkembang.
Seni pertunjukan, seperti seni tari dan teater dikelola oleh 2.924 kelompok
yang tersebar di 78 kecamatan. Kesenian non pertunjukan, seperti seni
rupa, seni kerajinan, cukup banyak dan tersebar, dikelola perorangan
maupun kelompok dalam bentuk sanggar Budaya lokal Yogyakarta
memberi tempat tinggi pada tradisi yang menekankan hirarkhi sosial kuat
sehingga sulit menjalankan perubahan.
(d) Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Remaja
Pemberdayaan perempuan, anak, remaja telah menunjukkan peningkatan.
Partisipasi remaja/pemuda dalam pembangunan semakin membaik. Taraf
kesejahteraan sosial masyarakat cukup memadai sejalan berbagai upaya
pemberdayaan, pelayanan, rehabilitasi, dan perlindungan sosial bagi
masyarakat rentan termasuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), pecandu narkotik dan obat-obat terlarang.
Permasalahan kesetaraan gender di berbagai bidang seperti pendidikan,
kesehatan, ekonomi masih belum optimal.Sejalan dengan itu upaya
perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak kekerasan dengan
peran serta penuh dari masyarakat juga menjadi tantangan dalam
menjamin terlaksananya pemberian hak secara layak.
(e) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi (IPTEK)
Hasil pengembangan Iptek tercermin melalui berbagai publikasi ilmiah
yang mengindikasikan banyaknya kegiatan penelitian. Pemanfaatan hasil
penelitian dan pengembangan iptek relatif masih rendah disebabkan
antara lain belum efektifnya intermediasi, lemahnya sinergi kebijakan
19
antara pengembang dan pemakai iptek, belum berkembangnya budaya
iptek dan masih terbatasnya sumber daya iptek.
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) sangat pesat
dengan indikator melek TI sebesar 20% dari jumlah penduduk dan terus
akan meningkat di masa yang akan datang. Pemanfaatan TI akan semakin
berkembang baik untuk pihak swasta maupun pemerintah.
Pengembangan TI akan banyak dilakukan oleh pendidikan baik oleh
institusi pemerintah maupun swasta.
(f) Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tercatat
jumlah pencarikerja pada tahun 2010 sebanyak 129.793 orang, turun
sekitar 4% dibanding tahun sebelumnya (135.207 orang). Mereka terdiri
dari 53,8% laki-laki dan 46,13% perempuan. Dari jumlah tersebut 40,09%
berpendidikan SLTA, 13,89% DI-IV, sebanyak 42,44% DIV-S1 serta 0,19%
S1-S2. Sedangkan SLTP sebanyak 2,32% dan SD sebesar 0,34%.
Persentase lowongan pekerjaan yang tersedia sebesar 18,06% sedangkan
persentase penempatan sebesar 13,82% dari total pencari kerja yang ada
di Provinsi DIY.
Berdasarkan data tahun 2003 – 2008 tingkat partisipasi angkatan kerja
(TPAK) Provinsi DIY yang merupakan persentase antara jumlah penduduk
angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja menunjukkan angka
yang fluktuatif atau rata-rata setiap tahun sebesar 78,75%, sedangkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (open unemployement) atau TPT yang
merupakan persentase perbandingan antara jumlah penduduk yang
ingin/sedang mencari pekerjaan dengan angkatan kerja juga menunjukkan
angka yang fluktuatif atau rata-rata setiap tahun sebesar 5,90%. Struktur
pencari kerja didominasi oleh kaum perempuan dan dasar pendidikan
sebagian besar SLTA.
Jumlah pengangguran terbuka pada penduduk dengan umur diatas 15
tahun sesuai tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut : pendidikan
tertinggi dibawah SD 1.026 orang, SD 4.940, SLTP 10.708, SMTA sebesar
20
42.038 orang dan tingkat Diploma sebesar 14.705 orang serta perguruan
tinggi yang paling banyak yaitu sebesar 74.317 orang.
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian
kemudian disusul sektor jasa-jasa lainnya. Realitas ini menunjukkan
bahwa untuk sektor pertanian dan sektor jasa relatif memberikan kontribusi
paling banyak dalam menyerap tenaga kerja. Demikian juga peranan
sektor pertanian cukup dominan dalam menciptakan lapangan kerja.
Sektor yang potensial dikembangkan yaitu sektor pariwisata, sektor
perdagangan dan industri terutama industri kecil menengah serta kerajinan
dapat dikembangkan sebagai penunjang keterserapan tenaga kerja.
Sebagai upaya melakukan pemerataan penyebaran penduduk antar
wilayah di Indonesia, pemerintah melakukan transmigrasi penduduk.
Jumlah transmigrans di DIY tahun 2010 tercatat sebanyak 250 KK atau
824 jiwa. Jumlah KK transmigrans terbanyak berasal dari Kabupaten Kulon
Progo serta daerah penempatan terbanyak adalah Provinsi Sulawesi
Selatan.
(g) Agama
(1) Komposisi pemeluk agama di DIY tahun 2010 terdiri dari 92,03%
agama Islam, 4,94% agama Katholik, 2,7% agama Kristen, 0,17%
agama Hindu dan 0,15% agama Budha.
(2) Kerukunan antar umat beragama berkembang dengan baik,
ditunjukkan oleh tidak berkembangnya konflik agama antar pemeluk
agama.
(3) Jumlah jamaah haji DIY yang berangkat pada tahun 2010/1430 H
sebanyak 3.165 orang atau meningkat 2,86% dibanding tahun
sebelumnya. Berdasarkan asal jamaah, sebagian besar berasal dari
Kabupaten Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta masing-masing
sebesar 38,8%, 27,90% dan 15,89%.
2.6. Pemerintahan dan Politik
(a) Pemerintahan dan Politik
21
(1) Pemerintahan dan politik cukup stabil karena sebagian besar masih
memandang Kraton sebagai penguasa wilayah. Peran serta dan dialog
birokrasi, organisasi sosial-politik, dan kemasyarakatan berjalan baik.
(2) Tuntutan Good governance dilaksanakan dengan pembenahan dan
pengembangan aspek kapasitas pemerintahan dan perubahan
paradigma penyelenggaraan pemerintahan.
(3) Kondisi sosial politik cukup dinamis yang dipengaruhi hubungan
sinergis pihak-pihak terkait dan didorong oleh perubahan peran
pemerintah dari pembina menjadi regulator, fasilitator dan pelayanan.
(4) Perubahan mendasar terjadi dengan pengembalian asas kesatuan
daerah, pelaksanaan hubungan kewenangan antara Pemerintah,
Provinsi dan Kabupaten/Kota atau antar pemerintahan daerah.
(5) Dalam konteks desentralisasi, pemerintah daerah telah menjalankan
otonomi seluas-luasnya. Tuntutan masyarakat terhadap kuantititas dan
kualitas pelayanan publik akan terus semakin meningkat.
(b) Hukum
(1) Ditetapkannya UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, maka proses pembentukan hukum
dan peraturan perundang-undangan, termasuk peraturan daerah, dapat
diwujudkan dengan cara dan metode yang pasti, baku, dan standar
yang mengikat semua lembaga yang berwenang.
(2) Penegakan hukum dan perundang-undangan masih perlu ditingkatkan.
Tindak kejahatan dan kriminalitas semakin tinggi dan bervariasi
(3) Pada era pasar bebas dan globalisasi, telah dilakukan kerjasama dan
fasilitasi dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
2.7. Prasarana Wilayah
(a) Transportasi
(1) Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor rata-rata 13% per tahun dan
kendaraan pribadi 28% per tahun yang didominasi oleh sepeda motor.
Angkutan umum sebesar 20% dan kendaraan barang sebesar 15%.
22
(2) Volume lalu-lintas melebihi kapasitas jalan, penyalahgunaan ruas jalan
dan tingginya penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan
kemacetan lalu-lintas, terutama di jaringan jalan pusat kota. Dampak
peningkatan volume kendaraan dan perilaku pengendara juga terjadai
pada tingkat risiko kecelakaan yang semakin tinggi. Intra cranial injury
(kecelakaan) telah menempati urutan kedua terbanyak sebagai
penyebab kematian. Kecelakaan lalu lintas di DIY mengalami
peningkatan cukup besar.
(3) Telah dilakukan perubahan manajemen angkutan umum dengan
konsep buy the service sebagai upaya memperbaiki pelayanan serta
jalur kereta api ganda yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan-
Stasiun Tugu Yogyakarta-Stasiun Kutoarjo.
(4) Bandara internasional baru direncanakan telah beroperasi di wilayah
Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2019. Kegiatan operasional
penerbangan akan meningkat sangat tinggi demikian pula dengan
animo maskapai penerbangan untuk membuka jalur penerbangan.
Keberadaan bandara akan lebih maju lagi dengan adanya
pengembangan jalur angkutan terintegrasi antara darat, laut, dan
udara.
(b) Sumber Daya Air
(1) Sumber daya air utama di DIY adalah Wilayah Sungai Progo-Opak-Oyo
yang berasal dari daerah aliran sungai (DAS) Progo, Opak dan Serang.
Sumberdaya air dimanfaatkan untuk irigasi, kebutuhan rumah tangga,
industri, tenaga listrik dan penggelontoran kota.
(2) Kebutuhan air untuk rumah tangga dipenuhi melalui sistem air pipa
PDAM, sumur dan hidran umum. Pemanfaatan air untuk
penggelontoran dilakukan dalam sistem penggelontoran sanitasi
perkotaan dengan air permukaan.
(3) Terjadi penurunan kuantitas dan kualitas air sebagai akibat
terganggunya fungsi hidrologi sebagai dampak penggunaan
tanah/alih fungsi lahan dan pengelolaan tanah yang tidak dikendalikan
di daerah tangkapan air. Selain itu juga terjadi pemakaian air yang tidak
23
efisien, terutama untuk keperluan irigasi dan kolam ikan.
(c) Keciptakaryaan
(1) Pembangunan perumahan permukiman mengarah ke wilayah
Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (APY). Perkembangan perumahan
dan permukiman meningkatkan konversi lahan pertanian menjadi
perumahan dan bangunan.
(2) Kebutuhan air minum mengalami peningkatan sejalan dengan
peningkatan penduduk dan kegiatan masyarakat.
(3) Saat ini masih banyak limbah cair industri yang dibuang langsung ke
sistem air limbah terpusat atau ke lingkungan sekitar tanpa ada
pengolahan. Cakupan pelayanan air limbah terpusat baru mencapai
4% (di Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta). Total cakupan pelayanan
limbah dan sanitasi berkisar 51.8%.
(4) Pelayanan pengangkutan sampah masih rendah. Pelayanan
pengangkutan sampah di Tempat Pembuangan akhir (TPA) baru
mencapai sekitar 35% dari total produksi sampah.
(5) Cakupan sistem drainase mencapai sekitar 53.42%. Sistem ini
mengandalkan keberadaan sungai-sungai yang melintas sebagai
drainase induk yang cenderung meningkatkan terjadinya pencemaran
air sungai.
(6) Permasalahan pembangunan sampah dan drainase, antara lain
pencemaran lingkungan dan jumlah sampah, terbatasnya lahan
tempat pembuangan akhir, tidak berfungsinya saluran drainase.
2.8. Struktur dan Pola Ruang
(a) Wilayah di luar DIY yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi
pola pemanfaatan ruang dan perkembangan pembangunan, antara lain:
(a) Semarang – Solo – Cilacap; (b) Magelang-Klaten-Purworejo-Salatiga-
Wonogiri-Sukoharjo; (c) Wilayah terpadu Joglosemar, Pawonsari
Bakulrejo, Gelangmanten.
(b) Implikasi wilayah eksternal dalam penataan ruang wilayah adalah:
24
(1) Semakin meningkatnya kegiatan bersifat perkotaan dalam hal ini
aksesibilitas, kompatibilitas dan fleksibilitas;
(2) Stuktur tata ruang wilayah DIY secara internal dipengaruhi oleh kondisi
topografi dan geografis wilayah, yang meliputi kawasan tertentu
nasional (lindung dan cagar budaya), kawasan cepat tumbuh, kawasan
potensial untuk berkembang, kawasan yang kritis lingkungan Provinsi
DIY.
(c) Kawasan-kawasan Provinsi DIY yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi pola pemanfaatan ruang dan perkembangan
pembangunan di Provinsi DIY, antara lain:
(1) Kawasan Fungsional yang meliputi Hutan Lindung (Kabupaten Gunung
Kidul dan Kulon Progo), Hutan Konservasi (Suaka Margasatwa, Taman
Nasional, Cagar Alam/Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya);
(2) Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS Progo, DAS Opak-Oyo dan DAS
Serang);
(3) Kawasan tertentu nasional (Taman Nasional Gunungapi Merapi,
Kawasan Cagar Budaya: Keraton, candi-candi, Kawasan Rawan
Bencana: jalur patahan Opak, wilayah Gunung Merapi, dan rawan
tsunami, banjir dan air pasang di pesisir pantai Kulon Progo dan
Bantul);
(4) Kawasan yang cepat tumbuh (Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta, yang
meliputi Kota Yogyakarta, sebagian Kabupaten Sleman, dan Bantul
yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta);
(5) Kawasan yang potensial untuk berkembang (Kabupaten Bantul:
Sewon, Kasihan, Banguntapan, Sedayu, Srandakan, Imogiri dan
Piyungan; Kabupaten Sleman: Godean, Gamping, Pakem, Depok;
Kabupaten Kulonprogo: Wates, Temon, Pengasih, Sentolo, dan
Nanggulan; Kabupaten Gunungkidul: Wonosari, Bunder, Rongkop,
Sadeng);
(6) Kawasan yang kritis lingkungan (Kabupaten Gunungkidul: di Purwosari,
Panggang, Tepus, dan Rongkop; Kabupaten Bantul: di Worotelo,
Wukirsari, Muntuk, Jatimulyo, Sendangsari, dan Dlingo; Kabupaten
25
Kulonprogo: Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, dan Kokap).
(d) Karakteristik tata ruang internal DIY ditandai tingginya kebutuhan ruang
untuk kegiatan budidaya namun dilain pihak menghadapi keterbatasan
daya dukung maupun daya tampung lingkungan. Wilayah DIY seluas
318.580 Ha, dengan 47,188% (150.332 Ha) merupakan kawasan lindung
(belum termasuk rawan gempa).
26
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Tahun 2008 Provinsi DIY memperoleh penghargaan Manggala Bhakti HusadaKartika dari Presiden yaitu sebuah penghargaan atas prestasi sebagai provinsi
dengan derajad kesehatan terbaik di Indonesia. Indikator yang dinilai paling peka
dan telah disepakati secara nasional sebagai ukuran derajad kesehatan suatu
wilayah meliputi : (1) Umur Harapan Hidup, (2) Angka Kematian Ibu, (3) Angka
Kematian Bayi, (4) Angka Kematian Balita, dan (5) Status Gizi Balita / bayi.
3.1. MORTALITAS
3.1.1 Umur Harapan Hidup (UHH)
Peningkatan umur harapan hidup di DIY merupakan yang terbaik di Indonesia
bersama dengan DKI dan Bali, namun demikian bila dibandingkan dengan
negara-negara Asia Tenggara masih tetap lebih rendah (misal Singapura). Berikut
gambaran perkembangan UHH sesuai hasil Sensus Penduduk dari tahun 1971
sampai dengan Sensus Penduduk Tahun 2010 di Provinsi DIY bersumber dari
BPS.
Gambar 3 : Umur Harapan Hidup Penduduk DIY Hasil Sensus Penduduk
27
Jika dirunut sejak tahun 1971, telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan
selama 30 tahun dari tahun tersebut yang baru mencapai 45,5 tahun. Gambaran
perkembangan tersebut memperlihatkan telah terjadinya transisi demografi di DIY
yang sebenarnya telah dimulai pada masa 90-an yang ditunjukkan dengan
semakin meningkatnya usia lanjut.
Peningkatan umur harapan hidup ini dipengaruhi oleh multifaktor yang dalam hal
ini kesehatan menjadi salah satu yang berperan penting didalamnya. Peran
pengaruh kesehatan ditunjukkan dari semakin menurunnya angka kematian,
perbaikan sistem pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi di masyarakat.
Transisi demografi yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah kelompok usia
lanjut ini juga membawa konsekuensi meningkatnya penyakit-penyakit
degeneratif di provinsi DIY. Penyakit-penyakit degeneratif tersebut dicirikan
dengan adanya kebutuhan longterm care. Dengan demikian di Provinsi DIY
sudah saatnya untuk memulai pengembangan pelayanan jangka panjang
tersebut.
3.1.2. Angka Kelahiran
Beberapa metode perhitungan untuk menghitung angka kelahiran kasar di
provinsi D.I.Yogyakarta sejak tahun 1968 sampai tahun 2009 yang dilakukan oleh
BPS menunjukkan bahwa pada tahun 1968 mengalami penurunan dari 35,2
menjadi tahun 2009 sebesar 13,4. Berdasarkan parameter Hasil Proyeksi
Penduduk SP2000 di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2000 – 2025 dari BPS
2006/2007, taksiran jumlah total anak yang dilahirkan oleh 1000 wanita bila para
wanita tersebut secara terus manerus hamil pada saat mereka berada dalam
tingkat fertilitas menurut usia pada saat sekarang atau rata-rata jumlah anak yang
dapat dilahirkan seorang wanita selama masa hidupnya dari tahun 2000 – 2025
tidak mengalami peningkatan yaitu 1,4 . Dapat diinterpretasikan bawa jumlah
anak yang dilahirkan oleh seorang ibu selama hidupnya adalah 1,4.
28
Sumber : BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2011Gambar 4. Perkiraan Angka Kelahiran Kasar Provinsi DIY
Jumlah kelahiran pada tahun 2010 yang dilaporkan dari dinas kesehatan
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut : jumlah kelahiran (hidup & mati) 43.242
dan lahir mati 194. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kelahiran (hidup dan
mati) adalah sebanyak 45.081 dengan jumlah kasus lahir mati sebanyak 242.
Dengan demikian, jumlah lahir hidup pada tahun 2011 sebanyak 44.839.
3.1.3. Angka Kematian Ibu
Kematian ibu telah menunjukkan penurunan signifikan dalam kurun waktu 30
tahun terakhir. Secara Nasional angka kematian ibu di Provinsi DIY juga tetap
menempati salah satu yang terbaik. Meskipun demikian angka yang dicapai
tersebut masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan berbagai wilayah di Asia
Tenggara.
Berdasarkan data dari BPS, angka kematian ibu dalam 4 tahun terakhir
menunjukkan penurunan yang cukup baik. Angka terakhir yang dikeluarkan oleh
BPS adalah tahun 2008, di mana angka kematian ibu di DIY berada pada angka
29
104/100rb kelahiran hidup, menurun dari 114/100rb kelahiran hidup pada tahun
2004. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan
kabupaten/kota pada tahun 2011 mencapai 56 kasus, meningkat dibandingkan
tahun 2010 sebanyak 43 kasus.
Meskipun angka kematian ibu terlihat kecenderungan penurunan, namun
terjadi fluktuasi dalam 3 – 5 tahun terakhir, bahkan berdasarkan jumlah kasusnya
dilaporkan mengalami peningkatan. Target MDG’s di tahun 2015 untuk angka
kematian Ibu nasional adalah 102/100rb kelahiran hidup, dan untuk DIY relatif
sudah mendekati target, namun masih memerlukan upaya yang keras dan
konsisten dari semua pihak yang terlibat.
Tabel 3. Jumlah Kematian Ibu & Anak di DIY Tahun 2010-2011
Sumber data : Seksi Kesga Tahun 2012
Kematianibu
Kematianneonatus(0-28 hari)
Kematianbayi (0-11
bln)
Kematianbalita (0-59
bln)
Tahun 2010 43 241 346 409
Tahun 2011 56 311 419 469
3.1.4. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) di D.I. Yogyakarta dari tahun 2010 sesuai hasil
sensus penduduk tahun 2010 yang telah dihitung oleh BPS Provinsi DIY adalah :
laki-laki sebesar 20 bayi per 1000 kelahiran hidup, sedangkan perempuan
sebesar 14 per 1000 kelahiran hidup. Hasil sensus penduduk yang dihimpun dari
data BPS dapat digambarkan sejak tahun 1971 sampai 2010 seperti pada
gambar berikut :
30
Sumber: BPS Provinsi DIY
Gambar 5. Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup
Hasil sensus penduduk sejak tahun 1971 sampai dengan sensus tahun 2010
menunjukkan bahwa terjadi penurunan yang sangat signifikans angka kematian
bayi dari 102 bayi per 1000 kelahiran hidup sampai 17 bayi per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2010 (sesuai hasil sensus penduduk). Sedangkan menurut
proyeksi BPS dari hasil sensus penduduk tahun 2000 pada kurun waktu 2000-
2005 (5 tahun) penurunan AKB rata-rata per tahun adalah 3,9%. Sedangkan
untuk periode tahun 2005 -2010 penurunan AKB rata-rata per tahun adalah 2,5%
dan periode 2010 - 2015 adalah 1,7%. Periode tahun 2020 - 2025 diperkirakan
tidak terjadi penurunan karena tingkat kematian yang sudah sangat kecil
(“hardrock”) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat sulit untuk
dikendalikan diantaranya faktor genetik.
Sebagaimana gambaran perkembangan angka kematian ibu, angka kematian
bayi di DIY juga mengalami penurunan yang sangat signifikan jika dibandingkan
dengan sebelum tahun 1990. Laporan kabupaten / kota menunjukkan bahwa
pada tahun 2011 terjadi sebanyak 419 bayi meninggal dengan berbagai sebab.
Angka kematian bayi tahun 2011 masih tetap / sama dengan tahun sebelumnya
yaitu 17 per 1000 kelahiran hidup.
31
Angka Kematian Bayi tahun 2011 jauh lebih baik dibandingkan 20 tahun
sebelumnya yang mencapai 62 / 1000 kelahiran hidup (tahun 1980). Dengan pola
penurunan tersebut maka diprediksikan pada tahun 2013 angka kematian bayi di
DIY diharapkan akan mencapai 16 / 1000 kelahiran hidup.
Pola penurunan dan kenaikan angka kematian bayi sensitif terhadap berbagai
faktor lain. Seperti yang terlihat pada periode tahun 1997 sampai dengan 1999
dimana terjadi krisis multidimensi yang berdampak secara tidak langsung kepada
peningkatan angka kematian bayi di DIY. Secara Nasional, target MDG’s untuk
angka kematian bayi pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun menjadi dua
pertiga dari kondisi tahun 1999 (dari 25/1000 kelahiran hidup menjadi 16/1000
kelahiran hidup).
3.1.5. Angka Kematian Balita
Angka kematian balita memiliki kecenderungan penurunan yang cukup baik.
Tahun 1971 tercatat tingkat kematian balita yang sangat tinggi yaitu mencapai
152 / 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut secara berangsur turun dan 20 tahun
kemudian menjadi 54/1000 kelahiran hidup,tahun 2002 sudah mencapai 30 /
1000 kelahiran hidup dan data tahun 2010 telah mencapai angka 19/1000
kelahiran hidup.
Gambar 6 : Angka Kematian Balita Propinsi DIY Tahun 1971 - 2010
(Sumber Sensus, SDKI, Supas, Profil Depkes, Profil Dinkes DIY)
32
Pola penurunan sedikit mengalami pola yang berbeda pada kisaran tahun 1997
sampai dengan 2002 yang kemungkinan disebabkan oleh adanya krisis multi
dimensi di Indonesia. Laporan kabupaten / kota tahun 2011 menunjukkan jumlah
kematian anak balita sebanyak 50 kasus.
Dengan pola penurunan sejak tahun 1971 tersebut maka diprediksikan di tahun
2013 angka kematian balita akan mencapai 16/1000. Secara Nasional target
MDG’s untuk angka kematian balita pada tahun 2015 ditargetkan akan menurun
menjadi dua pertiga dari kondisi tahun 1999.
3.2. MORBIDITAS
3.2.1. Pola penyakit
Penyakit menular yang selalu masuk dalam sepuluh besar penyakit di
Puskesmas selama beberapa tahun terakhir adalah ISPA, penyakit saluran nafas
(Bronchitis, Asma, Pneumonia), dan diare. Sementara untuk Balita, pola penyakit
masih didominasi oleh penyakit-penyakit infeksi.
Sumber : Seksi Survailans Dinkes Provinsi DIY Tahun 2012Laporan STP Puskesmas (pengamatan pada penyakit tertentu)Gambar 7 : Distribusi 10 besar penyakit pada Puskesmas di Provinsi DIY Januari
sampai dengan Desember 2011
33
Pola kunjungan rawat jalan Puskesmas dari tahun ke tahun menunjukkan pola
yang hampir sama. Beberapa catatan penting dikaitkan dengan kunjungan rawat
jalan di Puskesmas adalah munculnya berbagai penyakit tidak menular yang
semakin tinggi. Hipertensi, dan Diabetes Melitus adalah diantara beberapa
penyakit yang memperlihatkan peningkatan signifikan dalam beberap atahun
terakhir.
Gambar 8. Pola Penyakit Rawat Jalan di Rumah Sakit (Sistem Survailans Terpadu)
Tahun 2011
Berdasarkan laporan SIRS tahun 2011 dapat diketahui bahwa kunjungan rawat
jalan di Rumah Sakit juga masih didominasi oleh penyakit infeksi saluran
pernafasan dan diikuti oleh demam. Pola penyakit rawat jalan di puskesmas
maupun rumah sakit tidak jauh berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, dimana
penyakit-penyakit infeksi masih merupakan sepuluh besar penyakit yang dominan
di Propinsi DIY.
34
Gambar 9. Pola Penyakit rawat Inap di RS th 2011 (Laporan SIRS 2011)
Penyakit-penyakit infeksi diantaranya diare masih mendominasi sepuluh besar
penyakit pada rawat inap di Rumah Sakit tahun 2011. Menarik bahwa pada
banyak kasus kunjungan, penyakit Hipertensi telah menjadi penyakit paling
dominan kedua bagi kelompok keluarga di DIY. Tidak seperti ISPA, besaran
persentase penyakit hipertensi menurut kabupaten kota cukup bervariasi.
3.2.1.1. Pola Penyakit Menular
Penyakit–penyakit yang sudah menurun seperti tuberkulosa paru dan malaria,
masih memiliki potensi untuk meningkat kembali (re-emerging) mengingat kondisi
perilaku dan lingkungan (fisik, ekonomi, sosial, budaya) masyarakat yang kurang
mendukung. Kondisi tergambar dari masih belum tereliminasinya berbagai
penyakit tersebut dan masih tingginya faktor risiko baik perilaku maupun
lingkungn di masyarakat. Di sisi lain penyakit endemis seperti DBD sampai saat
ini masih tetap menjadi ancaman.
a. DBD
Tingkat kematian penyakit DBD (case fatality rate) pada tahun 2011 lebih
rendah dari rata-rata nasional. Data program P2M tahun 2011 menunjukkan
bahwa CFR (case fatality rate / angka kematian) DBD DIY sebesar 0,5
(nasional <1) dengan incident rate/angka insidensi tahun 2011 sebesar 28,8 /
100.000 penduduk.
35
Gambar. 10. Peta kasus DBD Provinsi DIY Tahun 2011 (sumber Seksi P2 Dinkes
Provinsi DIY Tahun 2012)
Pada tahun 2011 angka insidensi mengalami penurunan menjadi 28,8 /
100.000 penduduk sementara untuk angka kematian / CFR mengalami
penurunan menjadi 0,5 dari keseluruhan kasus. Meskipun mengalami
penurunan namun kasus dan kematian akibat penyakit DBD masih masuk
dalam kategori tinggi. Jumlah kasus DBD pada tahun 2011 dilaporkan
sebanyak 985 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 5 kasus. Kasus DBD
pada Tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010 yaitu
sebanyak 985 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 5 yaitu di kabupaten
Bantul dan Kota Yogyakarta sebanyak masing-masing 2 kasus dan di
Kabupaten Gunungkidul 1 kasus kematian.
36
Gambar. 11 Jumlah kematian akibat DBD Provinsi DIY Tahun 2011 (sumber Seksi
P2 Dinkes Provinsi DIY Tahun 2012)
Meskipun angka kejadian DBD mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya, namun tingginya prevalensi penyakit DBD tidak terlepas dari
masih tingginya faktor risiko penularan di masyarakat seperti angka bebas
jentik yang masih di bawah 95% yaitu baru 64,46% pada tahun 2008 dan
71,8% pada tahun 2009 dan pada tahun 2011 angka bebas jentik sebesar
86,62 rumah yang bebas dari jentik Aedes aegypti.
b. TBC
Kualitas pengobatan TBC di DIY berdasarkan laporan program P2M,
meskipun dari tahun ke tahun terus meningkat namun tetap masih rendah
yaitu angka kesembuhan baru mencapai 84,07% (target 85%).
37
Grafik 12 Angka penemuan kasus TB / CDR (sumber Seksi P2 Dinkes Provinsi DIYtahun 2012)
Permasalahan lain adalah penemuan penderita yang masih rendah dimana
pada tahun 2009 baru mencapai 52,6% (target 70%). Angka tersebut masih
belum beranjak membaik dengan capaian di tahun 2010 yang baru mencapai
53,3%. Sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi sebesar 50,8 %
dengan target yang tetap yaitu sebesar 70%
Grafik 13 Angka Keberhasilan Pengobatan kasus TB /Succes Rate (sumber Seksi P2Dinkes Provinsi DIY tahun 2012)
Penderita TBC yang tidak sembuh atau penderita yang tidak memperoleh
pengobatan karena belum ditemukan, merupakan sumber penular yang
mengancam pencapaian derajad kesehatan mengingat penyakit TBC
disamping bisa menimbulkan kematian yang tinggi juga menjadi prekursor
38
berbagai penyakit dengan fatal lain seperti HIV/AIDS, penyakit paru obstruksi,
dan lain sebagainya.
Gambar 14. PETA PROSENTASE KESEMBUHAN TB PARU PROVINSI DIY TAHUN2011 (sumber Seksi P2 Dinkes Provinsi DIY tahun 2012)
Sementara itu kematian dan kesakitan akibat penyakit infeksi saluran
pernafasan, menjadi penyebab kematian terbesar dan memiliki
kecenderungan peningkatan. Penyakit TBC memegang peran penting kasus
kesakitan dan kematian penyakit saluran pernafasan tersebut dan
bertanggungjawab terhadap kecenderungan peningkatannya mengingat sifat
penularan dan perilaku masyarakat
c. Malaria
Penyakit malaria telah menurun dengan sangat signifikan dalam lima tahun
terakhir. Namun demikian masih ditemukan adanya kasus penularan
indigenous malaria Kabupaten Kulonprogo. Total kasus (indigenous dan non
indigenous) tahun 2011 terlaporkan sejumlah 166 kasus terbanyak berasal
dari Kabupaten Kulonprogo yang mencapai 159 kasus.
39
Gambar 15. Peta Jumlah Kasus Malaria dengan Pemeriksaan Sediaan DarahProvinsi DIY Tahun 2011 (sumber Seksi P2 Dinkes Provinsi DIY tahun 2012)
Angka API / AMI per 100 penduduk tahun 2011 di Provinsi DIY kurang dari
0.01. Hasil pengamatan program P2M memperlihatkan bahwa episentrum KLB
malaria masih dijumpai di wilayah Kulonprogo. Sementara belum baiknya
kondisi lingkungan dan peningkatan pemanasan global dikhawatirkan akan
tetap memberikan peluang yang tinggi bagi perkembangan penyakit ini. Pada
tahun 2011 tidak ada kematian akibat penyakit malaria di Provinsi DIY
d. HIV/AIDS
DIY saat ini telah menempati urutan ke 17 provinsi dengan penderita penyakit
HIV/AIDS terbesar. Penularan telah berubah dengan dominasi dari jarum
suntik pengguna narkoba. Penderita HIV/AIDS terbanyak adalah kelompok
usia 20-26 tahun. Laporan program P2M menunjukkan bahwa penemuan
kasus HIV/AIDS masih rendah yaitu dari target semula sebesar 2000 hanya
mampu dicapai 1508 kasus.
Dari 1508 kasus yang ditemukan sejumlah 586 kasus diantaranya telah
memasuki fase AIDS sedangkan sisanya masih dalam fase HIV positif.
Sementara itu pada tahun 2011 terdapat 41 kematian akibat AIDS yang
meliputi 19 penderita laki-laki dan 22 penderita perempuan.
40
Gambar 16. Distribusi ODHA berdasar Fase Penyakit (sumber Seksi P2 Dinkes Provinsi
DIY)
Laporan kabupaten / kota menunjukkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada
tahun 2011 sebesar 132 kasus dengan kasus tertinggi HIV/AIDS adalah di
Kota Yogyakarta sementara terendah adalah di Kabupaten Gunungkidul.
e. Filariasis dan Leptospirosis
Kasus filariasis pada tahun 2011 ditemukan hanya ditemukan di Kabupaten
Gunungkidul di Provinsi DIY sebanyak 6 kasus yang meliputi laki-laki 1 kasus
dan perempuan 5 kasus. Sedangkan kasus Leptospirosis tidak ditemukan
kasus baru di Provinsi DIY. Dibandingkan dengan tahun 2008, kasus
leptospirosis pada tahun 2009 mengalami peningkatan yaitu sebesar 93 kasus
dengan jumlah kematian 6 kasus. Sedangkan tahun 2008 tercatat jumlah 11
kasus, dan jumlah kematian 2 meninggal. Sedangkan tahun 2010 terlaporkan
230 kasus dengan kematian yang menigkat tajam menjadi 23 kasus.
f. Kusta
Penderita penyakit kusta di DIY jumlahnya kecil. Berdasarkan laporan
41
Kabupaten / kota Tahun 2011 jumlah penderita penyakit kusta yang berhasil
diidentifikasi mencapai 44 orang (4 PB dan 40 MB). Angka yang dilaporkan
tersebut hampir sama dibandingkan laporan tahun 2009 yang mencapai
jumlah 45 orang dan tahun 2010 sejumlah 31 orang. Sedangkan angka
penemuan kasus baru penyakit kusta (NCDR) sebesar 1 per 100.000
penduduk. Salah satu yang menjadi catatan penting dikaitkan dengan
penderita kusta adalah tingkat pencapaian pengobatan yang berhasil
mencapai 100% di tahun 2011.
g. Pneumonia Balita
Pneumonia pada balita banyak dijumpai di Provinsi DIY. Pada tahun 2011
dilaporkan terdapat 1.739 kasus pneumonia pada balita yang ditangani dari
perkiraan 34.575 kasus pneumonia. Laporan dari berbagai sarana pelayanan
kesehatan pemerintah menunjukkan bahwa pada tahun 2010 dilaporkan
sebanyak 1.813, tahun 2009 dilaporkan sebanyak 1.189 kasus, tahun 2008
ditemukan sejumlah 783 kasus Pneumonia Balita.
Gambar 17 Peta Jumlah Kasus Pneumoni Balita Ditemukan Dan Ditangani Provinsi DIY
Tahun 2011 (sumber Seksi P2 Dinkes Provinsi DIY tahun 2012)
42
h. Diare
Penderita diare di puskesmas di kabupaten / kota setiap tahun jumlahnya
cukup tinggi. Namun demikian hal ini belum dapat menggambarkan prevalensi
keseluruhan dari penyakit diare karena banyak dari kasus tersebut yang tidak
terdata oleh sarana pelayanan kesehatan (pengobatan sendiri atau
pengobatan di praktek swasta). Laporan profil kabupaten / kota menunjukkan
bahwa selama kurun tahun 2011 jumlah balita yang menderita diare dan
memeriksakan ke sarana pelayanan kesehatan mencapai 64.857 dari
perkiraan kasus sebanyak 150.362 balita diare, sementara tahun 2010
mencapai 55.880 balita dilaporkan menderita diare.
g. Penyakit bisa dicegah dengan Imunisasi
Program imunisasi telah dijalankan sejak lama di seluruh wilayah Indonesia
dan telah mencapai hasil yang cukup baik. Provinsi DIY merupakan wilayah
yang memiliki tingkat pencapaian kinerja dalam program imunisasi yang
terbaik di Indonesia. Seluruh desa (100%) di tahun 2011 yang ada di Provinsi
DIY telah masuk dalam kategori desa UCI (Universal Coverage Immunization)
yaitu suatu indikasi yang menggambarkan bahwa desa tersebut penduduknya
telah menjalankan imunisasi. Hasil pencapaian program imunisasi juga terlihat
dari berbagai kasus penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi yang relatif
kecil dibandingkan dengan wilayah lain.
Gambar 18. Peta Jumlah Kasus Campak Provinsi DIY Tahun 2011 (sumber Seksi P2
Dinkes Provinsi DIY)
43
Laporan kabupaten / kota memperlihatkan bahwa pada tahun 2011 ditemukan
satu kasus penyakit campak 140 kasus (terbanyak di Kabupaten Sleman)
dengan masing-masing penderita laki-laki dan perempuan sama yaitu
sebanyak 70 kasus.
Sementara kasus polio dan hepatitis pada tahun 2011 tidak ditemukan.
Demikian halnya dengan kasus tetanus dan pertusis. Untuk kasus difteri
ditemukan 1 kasus di Kulonprogo pada tahun 2011.
Di sisi lain pencapaian program imunisasi penyakit campak menunjukkan
bahwa cakupan masih belum mencapai 100% (tahun 2011 97,81%, tahun
2010: 101 %, tahun 2009 sebesar 99,09% dan tahun 2008 : 92,57%).
h. New Emerging Disease
Hasil laporan kabupaten / kota menunjukkan bahwa di 5 kabupaten/kota telah
terdeteksi unggas (>1 jenis) positif Avian Influenza. Potensi penyakit Avian
Influenza masih terbuka lebar dengan masih buruknya pemahaman dan
perilaku masyarakat untuk melakukan pencegahan.Beberapa penyakit baru
lain seperti Influanza H1N1, SARS dan lain sebagainya akan tetap
mengancam dengan semakin tingginya tingkat mobilitas penduduk antar
wilayah dan belum baiknya pola perilaku sehat masyarakat.
3.2.1.2. Penyakit Tidak Menular
Seiring dengan peningkatan status ekonomi, perubahan gaya hidup dan efek
samping modernisasi, maka problem penyakit tidak menular pun cenderung
meningkat. Beberapa penyakit tersebut diantaranya adalah Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah (kardiovaskuler), Diabetes Mellitus, Kanker, Gangguan
Jiwa.
Sejak tahun 1997 data menunjukkan bahwa, pola kematian yang tercatat di
rumah sakit – rumah sakit di DIY telah mulai menunjukkan pergeseran. Jenis
penyakit penyebab kematian terbanyak dari semula penyakit-penyakit menular
menjadi kematian akibat penyakit yang masuk dalam kategori penyakit tidak
44
menular. Perkembangan lebih lanjut semakin menunjukkan dominasi penyakit
tersebut sebagai penyebab kematian di DIY.
Pada beberapa tahun yang akan datang, jumlah penderita penyakit tidak menular
akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan jumlah penduduk usia tua semakin
bertambah. Keadaan ini mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan longterm
care.
Data pada saat ini memperlihatkan bahwa pola penyakit pada semua golongan
umur telah mulai didominasi oleh penyakit-penyakit degeneratif, terutama
penyakit yang disebabkan oleh kecelakaan, neoplasma, kardiovaskuler dan
Diabetes Mellitus (DM).
Penyakit yang berhubungan dengan organ paru juga menjadi penyakit yang perlu
diwaspadai di DIY. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan
bahwa penyakit paru termasuk asma selalu masuk 10 penyebab langsung dan
tidak langsung kesakitan dan kematian utama di Indonesia termasuk DIY. Hasil
survai kesehatan daerah (Surkesda th 2010) menunjukkan bahwa propinsi DIY
masuk dalam lima besar provinsi dengan kasus hipertensi terbanyak.
Kasus Hipertensi per Provinsi(Riskesdas 2007)
37.437.237.036.635.834.033.933.632.431.631.531.531.331.231.230.330.229.929.829.429.329.129.028.828.428.127.6
26.325.124.122.0
20.1
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
Jawa
Timu
rBa
ngka
Belitu
ngJa
wa Te
ngah
Sulaw
esi Te
ngah
DI Yo
gyaka
rta Riau
Sulaw
esi B
arat
Kalim
antan
Teng
ahNu
sa Te
ngga
ra Ba
ratSu
lawes
i Teng
gara
Suma
tera S
elatan
Goron
talo
Kalim
antan
Timu
rSu
mater
a Bara
tSu
lawes
i Utar
aKe
pulau
an Ri
au NAD
Jamb
iKa
liman
tan Ba
ratJa
wa Ba
ratMa
luku
Bali
Sulaw
esi S
elatan
DKI Ja
karta
Maluk
u Utar
aNu
sa Te
ngga
ra Tim
urBa
nten
Suma
tera U
tara
Beng
kulu
Lamp
ung
Papu
aPa
pua B
arat
31,7%
Gambar 19. Kasus Hipertensi di Indonesia (Sumber : Riskesdas 2010)
Suhu udara yang panas dan meningkatnya asap kendaraan bermotor di
Yogyakarta mengakibatkan beberapa parameter pencemaran udara sudah
memasuki taraf waspada. Hasil pantauan kualitas udara oleh Kantor
45
Penanggulangan Dampak Lingkungan Kota Yogyakarta menunjukkan beberapa
kadar zat berbahaya di udara melebihi batas baku mutu udara. Selain itu juga
jumlah perokok di Yogyakarta pada hasil berbagai survey termasuk Susenas,
telah mencapai lebih dari 30%. Hasil survey Dinas Kesehatan Provinsi DIY tahun
2006 dan 2008 memperlihatkan bahwa antara 56% rumah tangga di DIY tidak
bebas asap rokok. Sedngkan pada hasil Riskesdas tahun 2010 kasus hipertensi
di Provinsi DIY mencapai 35,8 % diatas rata-rata seluruh Indonesia yang
mencapai 31,7%.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, intra cranial injury (kecelakaan) telah
menempati urutan kedua terbanyak sebagai penyebab kematian dan
menunjukkan kecenderungan peningkatan. Kecelakaan lalu lintas di DIY mulai
tahun 1994 sampai dengan tahun 2002 mengalami peningkatan yang cukup
besar. Jumlah kasus untuk periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2002
tercatat 112 kecelakaan meningkat menjadi 691 kecelakaan saat ini. Selama
tahun 2008 kecelakaan telah merenggut nyawa 292 orang dan 3766 orang
menderita luka berat dan ringan. Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2009 ada
4.384 kasus, dengan jumlah kematian sebesar 201 orang meninggal dan 6.822
mengalami luka berat dan ringan, kondisi tersebut meningkat tajam dibandingkan
dengan tahun 2008 ditinjau dari jumlah korban luka berat maupun ringan.
Mencegah kematian dini akibat kecelakaan bagaimanapun tidak lagi hanya
menjadi tugas Kepolisian tetapi menjadi tugas semua pihak seperti kesehatan.
Meskipun sampai saat ini data mengenai tingkat risiko kematian yang ditimbulkan
dari kecelakaan dari sektor kesehatan belum dimiliki, namun peran sistem rujukan
dan penanganan pra rujukan diyakini akan memiliki peran besar menurunkan
angka risiko kematian dini tersebut.
Meningkatnya penyakit degeneratif disertai dengan masih berkembangnya
penyakit-penyakit infeksi akan menyebabkan beban ganda pembangunan
kesehatan di Propinsi DIY.
46
3.2.2. Pola Kematian Akibat Penyakit
Penyakit jantung dan stroke dalam sepuluh tahun terakhir selalu masuk dalam 10
penyakit penyebab kematian tertinggi. Analisis tiga tahun terakhir dari data di
seluruh rumah sakit di DIY menunjukkan, penyakit-penyakit kardiovaskuler
seperti jantung, stroke, hipertensi atau dikenal sebagai penyakit CVD
(cardiovasculer disease) menempati urutan paling tinggi penyebab kematian.
Sampai dengan tahun 2009 menunjukkan bahwa dominasi kematian akibat
penyakit tidak menular sudah mencapai lebih dari 80% kematian akibat penyakit
yang ada di DIY (hospital based). CVD tidak hanya menempati urutan tertinggi
penyebab kematian tetapi jumlah kematiannya dari tahun ke tahun juga semakin
meningkat seiring semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit-penyakit
CVD sebagaimana laporan RS di DIY.
Gambar 20. Penyebab kematian di RS akibat penyakit tahun 2011 (Sumber : Laporan SIRS
Dinkes Provinsi DIY Tahun 2011)
Kematian akibat cedera intracranial (kecelakaan) yang selama ini kurang
mendapat perhatian ternyata telah menempati urutan kedua terbanyak sebagai
penyebab kematian bahkan menunjukkan kecenderungan peningkatan tajam
dalam tiga tahun terakhir.
Dalam enam tahun terakhir, peristiwa kecelakaan lalu lintas di provinsi DI
Yogyakarta terbilang cukup tinggi. Data Kepolisian menunjukkan, tahun 2006
47
telah terjadi 1.039 kasus kecelakaan di DIY, meningkat tiga kali lipat dibanding
tahun 2005 dan setiap tahun sedikitnya 130 meninggal (12%) akibat kecelakaan
lalu lintas di DIY. Laporan Kepolisian menunjukkan bahwa 88% kematian
diakibatkan oleh cedera kepala.
Faktor perilaku pengendara memang menjadi faktor dominan bagi tinggi
rendahnya tingkat kematian akibat kecelakaan. Meskipun demikian disamping
faktor perilaku tersebut, dukungan pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan
pertolongan pertama / prarujukan, rujukan gawat darurat dan kualitas pelayanan
di sarana pelayanan kesehatan sedikit banyak juga bisa ikut berperan untuk
menurunkan kematian akibat kecelakaan. Oleh karena itu perbaikan sistem
pelayanan termasuk pertolongan prarujukan dan rujukan diharapkan akan
mampu menurunkan tingkat kematian.
Penyakit infeksi saluran nafas merupakan satu dari dua penyakit infeksi yang
masuk sebagai penyebab kematian terbanyak di Yogyakarta. Dalam catatan
medis jenis penyebab terbanyak adalah Bronchitis dan Pneumonia, namun
dengan melihat kondisi prevalensi dan penemuan kasus TBC di DIY pada
khususnya, maka sangat dimungkinkan bahwa penyakit TBC ikut pula menjadi
salah satu kontributor kematian penyakit tersebut.
3.3. STATUS GIZI
Gambaran keadaan gizi masyarakat Provinsi DIY pada tahun 2010 adalah
masih tingginya prevalensi balita kurang gizi yaitu sebesar 10,28 % (KEP total),
walau sudah menurun dibanding tahun 2010 sebesar 11,31%. Prevalensi balita
kurang gizi di Provinsi DIY ini masih berada di atas 10 %, yang artinya masih di
atas nilai ambang batas universal masalah kesehatan masyarakat. Sedangkan
prevalensi balita dengan status gizi buruk sebesar 0,68% (menurun dibanding
tahun 2010 sebesar 0,7%), status gizi kurang sebesar 9,60% (menurun dibanding
tahun 2010 sebesar 10,61%), dan balita dengan status gizi lebih sebesar 2,55%
(menurun dibanding tahun 2010 sebesar 2,99%).
48
Meskipun angka gizi kurang di DIY telah jauh melampaui target nasional
(persentase gizi kurang sebesar 15% di tahun 2015) namun penderita gizi buruk
masih juga dijumpai di wilayah DIY. Tahun 2008 sampai 2011 terdapat
penurunan prevalensi balita dengan status gizi buruk, namun demikian perlu
dilihat disparitas angka prevalensi gizi buruk di setiap wilayah Kabupaten/kota
dan kecamatan. Prevalensi balita gizi buruk di 4 kabupaten sudah sesuai harapan
yaitu <1%, sedangkan di Kota Yogyakarta masih 1,35%. Situasi status gizi sejak
tahun 2009 sampai tahun 2011 dapat dilihat pada gambar berikut:
S umber : S eks i G iz i, Dinkes P rovins i DIY T ahun 2012
Gambar 21. Situasi Status Gizi di Provinsi DIY (Laporan Program Gizi)
Berdasarkan laporan hasil pemantauan status gizi di kabupaten / kota tahun
2011, peta Balita BGM (Bawah Garis Merah) yaitu standar yang menggambarkan
status gizi balita, memperlihatkan bahwa balita BGM/D di Provinsi DIY belum
mencapai target. Di kabupaten Bantul dan Gunungkidul masing masing 2,35%
dan 2,08%, sedangkan 3 kab/kota yang lain <2%.
Dari segi pelayanan, cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
mencapai 100%, artinya sebanyak 387 balita yang mengalami gizi buruk (dengan
indikator BB/TB), semuanya mendapatkan perawatan.
Sedangkan untuk situasi gizi ibu hamil, prevalensi Ibu hamil Kurang Energi
Kronis (KEK) di DIY pada tahun 2011 adalah sebesar 14,86% meningkat
49
dibanding tahun 2010 sebesar 14,41%, tertinggi di Kota Yogyakarta (22,69%) dan
paling rendah di Kabupaten Sleman (11,72%). Situasi prevalensi ibu hamil KEK
dari tahun 2007 sampai 2011 dapat dilihat pada gambar di bawah.
Sumber : Seksi Gizi, Dinkes Provinsi DIY Tahun 2012
Gambar 22. Situasi Prevalensi Bumil KEK di Provinsi DIY (Laporan Program Gizi)
ooOOoo
50
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1.VISI & MISI
Pelaksanaan upaya kesehatan di provinsi DIY tidak terlepas dari Visi dan Misi
provinsi DIY dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
VISI DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY sebagai berikut :
“Dinas Kesehatan yang katalistik mendukung terciptanyastatus kesehatan DIY yang tinggi, serta sebagai pusatpelayanan dan pendidikan kesehatan yang bermutu danberetika”
Dan misi sebagai berikut :
1. Mencegah meningkatnya risiko penyakit & masalah kesehatan
2. Menyediakan pelayanan kesehatan secara merata, bermutu baik pemerintah
maupun swasta
3. Meningkatnya pembiayaan kesehatan yg cukup untuk peningkatan status
kesehatan masyarakat
4. Meningkatkan mutu pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan serta penelitian
kesehatan
Dengan target yang mengacu pada Visi indonesia Sehat 2010 dan standar
pelayanan yang mengacu pada kepmenkes RI No. 281/menkes/SK/IX/2008
tentang standar Palayanan Minimal bidang Kesehatan.
51
4.2. Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Sarana pelayanan kesehatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang
meliputi Puskesmas dan jajarannya serta Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar di Provinsi DIY Tahun 2011
Sarana Kesehatan Dasar di DIY
S u m b e r d a ta : S e k s i Y a n k e s d a s 2 01 2
NOKABUPATEN/ PUSKES
MAS PUSK TTPUSK
PUSTUPOLINDES
/POSKESDES
PUSK TER
KOTA NON TTSERTIFIKASI
ISO
1Kota
Yogyakarta 18 3 15 10 0 3
2 Bantul 27 16 11 68 16 1
3 Gunung Kidul 30 14 16 107 30 6
4 Kulon Progo 21 5 16 62 40 1
5 Sleman 25 4 21 71 86 19
Provinsi 121 42 79 318 172 30
Akses masyarakat Yogyakarta terhadap sarana pelayanan kesehatan telah cukup
baik. Salah satunya diperlihatkan dari aksesibilitas jarak jangkauan. Hasil survey
Dinas Kesehatan Provinsi pada tahun 2008, dimana menunjukkan bahwa lebih
dari 80% penduduk DIY hanya berjarak 1-5 km terhadap puskesmas dan lebih
dari 70% penduduk hanya berjarak 1-5 km terhadap rumah sakit dan dokter
praktek swasta. Tidak ditemukan penduduk yang memiliki jarak tempuh lebih dari
10 km terhadap sarana pelayanan puskesmas, dokter praktek swasta dan bidan,
yang menunjukkan mudahnya akses jarak jangkauan penduduk terhadap sarana
pelayanan.
Aksesibilitas jarak jangkauan terhadap sarana pelayanan kesehatan cukup
merata antar kabupaten kota. Penduduk DIY di setiap Kabupaten / Kota pada
umumnya berada pada kisaran 1-5 km terhadap Puskesmas.
Rumah Sakit di Provinsi DIY menurut jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus
adalah sebagai berikut :
Jumlah Rumah Sakit Umum : 44 RS (RS Pemerintah 7, TNI/Polri 3 dan RS
Swasta sebanyak 34 RS). Jumlah Rumah Sakit Jiwa sebanyak 2 RS, Rumah
52
Sakit Ibu & Anak sebanyak 8 RS dan jumlah Rumah Sakit Khusus lainnya
sebanyak 9 RS.
Sarana kefarmasian pada tahun 2011 tercatat jumlah Apotik sebanyak 455 buah,
jumlah toko obat 51 buah dan jumlah industri kecil obat tradisionil sebanyak 64
buah.
4.3. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, dalam rangka mencapai tujuan program gizi yaitu
meningkatkan kesadaran gizi keluarga yang selanjutnya akan meningkatkan
status gizi masyarakat.
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan alat untuk mengetahui status gizi
anak balita. Salah satu kegiatan berbasis masyarakat yang melaksanakan
pemantauan pertumbuhan terhadap balita adalah posyandu. Karena itu, peran
serta masyarakat dengan mengikutsertakan balitanya untuk ditimbang di posyandu
memberikan andil yang sangat besar terhadap pencapaian indikator ini. Pada
tahun 2011, di Provinsi DIY tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan di
Posyandu (D/S) berkisar antara 70 – 79 % di semua kab/kota, partisipasi tertinggi
di Kabupaten Kulonprogo mencapai 79% dan partisipasi terendah di Kota
Yogyakarta sebesar 72,6%. Dengan demikian terlihat bahwa masih ada
masyarakat yang belum membawa anak balitanya untuk ditimbang di posyandu.
Sedangkan dari segi pencapaian hasil penimbangan yang dilihat dari balita yang
naik berat badan saat ditimbang (N/D), terlihat bahwa capaian di Kota Yogyakarta
dan Kabupaten Sleman masih < 50%, Kabupaten Bantul dan Kulonprogo 50 –
59% sedangkan Kabupaten Gunungkidul 60 – 69%.
Capaian pemberian kapsul vitamin A untuk bayi mencapai 98,60%
sedangkan untuk balita mencapai 98,10%. Distribusi vitamin A kepada bayi dan
balita merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi bayi dan
balita. Dari hasil tersebut terlihat telah mencapai tingkat cakupan yang cukup
baik namun belum mencapai target 100%.
Anemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian ibu
melahirkan. Angka anemia ibu hamil di Provinsi DIY pada tahun 2011 sebesar
53
18,90%, menurun dibanding pada tahun 2010 sebesar 20,95%, dapat dilihat pada
grafik di bawah. Berdasarkan kondisi di kabupaten/kota, angka anemia bumil
tertinggi yaitu Kabupaten Bantul 25,60% dan terendah di Kabupaten Sleman
10,19%. Prevalensi ibu hamil anemia di Provinsi DIY ini sudah berada di bawah
20%, yang artinya sudah di bawah nilai ambang batas masalah gizi sebagai
masalah kesehatan masyarakat.
S umber : S eks i G iz i, Dinkes P rovins i DIY Tahun 2012
Gambar 23. Prevalensi Bumil Anemi di Provinsi DIY (Laporan Program Gizi)
Distribusi kapsul Fe kepada ibu hamil ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ibu
hamil dan mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Hasil pantauan terhadap
pelaksanaan distribusi kapsul Fe kepada ibu hamil belum menunjukkan hasil yang
optimal. Laporan Kabupaten / kota tahun 2011 menunjukkan distribusi kapsul Fe1
mengalami penurunan dari 92,81% di tahun 2010 menjadi 92,61% di tahun 2011.
Sedangkan Fe3 meningkat dari 86,57% di tahun 2010 menjadi 86,59% di tahun
2011. Untuk cakupan Fe3 dapat dilihat pada grafik di bawah.
54
S umber : S eks i G iz i, Dinkes P rovins i DIY T ahun 2012
Gambar 24. Situasi Prevalensi F3 Bumil di Provinsi DIY (Laporan Program Gizi)
Dari hasil cakupan Fe dan angka anemia ibu hamil di atas, terlihat bahwa capaian
Fe tinggi tidak diikuti dengan turunnya angka anemia ibu hamil. Karena itu perlu
dilakukan kajian lebih mendalam misalnya pada tingkat kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi Fe.
ASI eksklusif merupakan salah satu program yang cukup sulit dikembangkan
karena berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial di masyarakat. Sampai
dengan tahun 2008 cakupan ASI ekslusif di provinsi DIY baru mencapai 39,9%,
menurun pada tahun 2009 yaitu sebesar 34,56% dan meningkat menjadi 40,03%
pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2011, cakupan ASI eksklusif kembali
menunjukkan peningkatan menjadi 49,5%. Lebih rinci, cakupan ASI Eksklusif di
Kabupaten Sleman sudah mencapai ≥ 60%, di Gunungkidul masih 20 - 39%,
sedangkan di kabupaten/kota yang lain masih berkisar 40 - 39%.
S umber : S eks i G iz i, Dinkes P rovins i DIY Tahun 2012
Gambar 25. Cakupan ASI Ekslusif di Provinsi DIY (Laporan Program Gizi)
55
Upaya yang telah dilakukan Provinsi DIY dalam meningkatkan perbaikan gizi
masyarakat mencakup pendidikan gizi bagi masyarakat berupa penyuluhan gizi
di Posyandu, pengembangan media KIE serta konseling menyusui dan MP-ASI,
peningkatan surveilans gizi berupa pemantauan pertumbuhan balita,
pemantauan dan penanganan kasus gizi buruk, pemantauan konsumsi garam
beryodium, pemberian suplemen gizi (melalui pemberian Vitamin A dosis tinggi
dan tablet Fe+asam folat), pemberian makanan tambahan untuk balita gizi buruk
dan gizi kurang, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang
mengalami kekurangan energi kronis. Upaya yang lain adalah peningkatan
kapasitas petugas kesehatan berupa pelatihan tatalaksana gizi buruk, pelatihan
penggunaan standar pertumbuhan balita, pelatihan konselor ASI bagi petugas
kesehatan dan pelatihan motivator ASI, serta pemberdayaan masyarakat.
4.4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kualitas pelayanan kesehatan di DIY yang cukup baik, salah satunya tergambar
dari proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan. Cakupan
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2011 di Provinsi DIY
berdasarkan laporan kabupaten/kota telah mencapai 99,73%, Angka tersebut
meningkat dibandingkan tahun 2010 sebesar 97,69%.
Salah satu upaya dalam menurunkan kematian ibu adalah dengan
meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan (ANC: antenatal care) oleh tenaga
kesehatan. Indikator yang digunakan untuk memantau cakupan pemeriksaan
kehamilan tersebut adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat
pelayanan antenatal (K1) yang merupakan indikator akses, dan cakupan ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal minimal empat kali sesuai distribusi
waktu dan sesuai standar (K4) yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu
hamil di suatu wilayah.
Capaian K1 dan K4 di Provinsi DIY pada tahun 2011 masing-masing sebesar
99,98 % dan 89,31%. Dengan cakupan K1 dan K4 yang sudah cukup tinggi
tersebut, upaya peningkatan pelayanan kesehatan utamanya untuk ibu hamil di
56
Provinsi DIY pada masa yang akan datang adalah meningkatkan kualitas
pelayanan, yaitu pelayanan antenatal yang lengkap dan sesuai standar.
Diharapkan dengan kualitas ANC yang baik akan dapat mendeteksi secara dini
adanya kelainan yang terjadi pada masa kehamilan, dan mencegah kejadian
komplikasi. Meskipun demikian dari hasil capaian tersebut, terlihat masih ada
kesenjangan antara K1 dan K4 yang cukup jauh.
Cakupan penanganan ibu hamil yang mengalami komplikasi (PKO) pada tahun
2011 di Provinsi DIY, berdasar data yang diperoleh dari kabupaten/kota yaitu
sebesar 70,44%. Namun, cakupan tersebut tidak bisa menggambarkan kondisi
yang sebenarnya di masyarakat karena denominator yang digunakan adalah
perkiraan jumlah bumil risiko tinggi, yaitu 20% dari jumlah bumil. Dari hasil diskusi
dan pertemuan yang dilakukan dengan kab/kota, disimpulkan bahwa semua kasus
komplikasi yang terjadi pada ibu hamil sudah ditangani.
Kunjungan nifas menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
terhadap ibu, mulai 6 jam sampai 42 hari setelah melahirkan. Pada tahun 2011, ibu
nifas yang telah memperoleh pelayanan minimal tiga kali sesuai distribusi waktu
dan sesuai standar (KF3) mencapai 88,96%, meningkat dari tahun 2010
sebesar 86,18%. Dari hasil capaian tersebut, terlihat kesenjangan yang
cukup jauh antara capaian persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) dengan
kunjungan nifas lengkap (KF3). Dengan demikian terlihat bahwa masih ada
ibu hamil yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan pada masa nifas,
walaupun sudah melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan.
Diharapkan, kesenjangan antara K1 dan K4 dapat diturunkan dan capaian K4
dan KF3 dapat lebih meningkat di masa yang akan datang sehingga dapat
memberikan andil dalam penurunan AKI. Gambaran K1, K4, persalinan nakes dan
KF3 dapat dilihat pada gambar di bawah.
57
% C akupan K 1, K 4, P n dan K F 3T ahun 2010-2011
Sumber data : Seksi Kesga Tahun 2012
Gambar 26. Cakupan Program Kesga Provinsi DIY (Laporan Program Kesga)
Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian neonatal (usia 0 – 28
hari), adalah dengan meningkatkan cakupan pelayanan neonatal sesuai standar
pada 6 – 48 jam pertama setelah lahir (KN-1) serta pelayanan neonatal minimal
tiga kali sesuai distribusi waktu dan sesuai standar (KN-L). Berdasarkan laporan
dari kabupaten/kota, cakupan KN-1 di Provinsi DIY pada tahun 2011 sebesar
98,99%, meningkat dari tahun 2010 sebesar 96,7%. Sedangkan cakupan KN-L
sebesar 88,26%, justru mengalami penurunan dibanding tahun 2010 sebesar
91,3%.
% C akupan K unjungan Neonatus 1 danK unjungan Neonatus L anjutan T ahun 2010-
2011
Sumber data : Seksi Kesga Tahun 2012
Gambar 27. Cakupan Kunjungan Neonatal (Hasil Riskesdas 2010)
58
Sementara untuk kasus kematian neonatal, di Provinsi DIY pada tahun 2011
terjadi sebanyak 311 kasus, meningkat dibanding tahun 2010 sebanyak 241 kasus,
dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan karena BBLR dan asfiksia.
Tabel 5. Jumlah Kematian Neonatal & Faktor Penyebabnya Prov. DIY Tahun 2011
No Kabupate/Kota Kematian
NeonatalFaktor Penyebab
BBLR Asfiksia Sepsis KelainanKongenital
Lain-lain
1 Yogyakarta 34 13 14 2 5 02 Bantul 88 34 20 2 15 173 Kulonprogo 54 17 23 4 4 64 Gunungkidul 94 45 33 0 7 95 Sleman 41 9 18 2 5 7Provinsi DIY 311 118 108 10 36 39
Kesehatan remaja masuk dalam ranah kesehatan anak. Program kesehatan
remaja dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap siswa
SD/MI dan SMP/SMU. Program ini belum mampu menjangkau seluruh target
sasaran. Pada tahun 2011, jumlah siswa kelas 1 yang diperiksa melalui
penjaringan kesehatan sebesar 98,53% untuk SD/MI, 97,13% untuk SMP/MTs,
dan 96,85% untuk SMA/MA/SMK.
Dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak, perlu dilakukan upaya yang
berkesinambungan pada setiap sikus kehidupan manusia (continuum of care),
yang meliputi masa reproduksi, masa hamil, neonatal, bayi, balita, anak
prasekolah, masa sekolah dan remaja. Intervensi kesehatan perlu dilakukan pada
setiap tahapan kehidupan tersebut, dan hal tersebut tergambar pada peningkatan
cakupan indikator kesehatan ibu dan anak, di antaranya K1, K4, Pn, KN-1, KN-L,
penanganan komplikasi obstetri maupun neonatal, pelayanan kesehatan bayi dan
balita, serta KB aktif, maupun pelayanan kesehatan terhadap anak usia sekolah
dan remaja. Upaya yang lain adalah dengan meningkatkan kualitas SDM dengan
mengadakan berbagai pelatihan untuk petugas kesehatan seperti pelatihan
manajemen asfiksia, BBLR, dll, serta yang tidak kalah penting adalah
meningkatkan kualitas sarana pelayanan kesehatan (dalam hal ini puskesmas)
dengan meningkatkan kemampuan puskesmas menjadi puskesmas yang mampu
PONED, PKPR, PKRE, mampu tatalaksana KtPA, melaksanakan MTBS, SDIDTK,
dan dapat memberikan pelayanan KB sesuai standar.
59
4.5. Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Kondisi perumahan di Provinsi DIY dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh
kabupaten / kota menunjukkan bahwa baru 64,65% yang masuk dalam kategori
rumah sehat. Program pemantauan sendiri baru mampu menjangkau sejumlah
38,89% dari target yangdiharapkan. Meskipun demikian beberapa parameter
rumah sehat pada masyarakat di DIY menunjukkan telah cukup baik diantaranya
adalah pemanfaatan air bersih (94%) dan jamban sehat (75%).
% Penduduk yg mempunyai akses air minum, % kualitas airminum memenuhi syarat, % penduduk menggunakan jamban
per Kab/Kota Tahun 2011
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Provinsi DIY Tahun 2012
Gambar 28 Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan Tahun 2011
Prosentase penduduk yang mempunyai akses air minum di DIY telah mencapai
90,09% (terendah di Bantul 81%) sedangkan prosentase kualitas air minum
memenuhi syarat sebesar 62,02% (terendah di Gunung Kidul 20%). Prosentase
penduduk yang menggunakan jamban masih sebesar 78,78%. Parameter tempat
sampah sehat dan air limbah sehat masih perlu ditingkatkan yang diperlihatkan dari
capaian yang baru 50,23% untuk tempat sampah sehat dan 65,47% untuk
pengelolaan limbah sehat.
60
4.6. Perilaku Hidup Sehat Masyarakat DIY
Kesehatan merupakan aset masa depan dan merupakan modal terciptanya
hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan dapat diraih, perlu dilakukan upaya
pencegahan penyakit, di antaranya pada tingkat pertama adalah melakukan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan
oleh seluruh masyarakat yang ada di berbagai tempat / tataran yaitu di tempat
umum, di tempat kerja, di sekolah, di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan evaluasi, maka pada
perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah tangga mulai ditingkatkan
kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula masih menggunakan stratifikasi sehat
I – IV, maka secara nasional sudah ditingkatkan kualitas indikatornya menjadi 10
indikator yang sifatnya komposit/gabungan, sehingga 10 indikator PHBS tatanan
rumah tangga semua harus terpenuhi. Sepuluh indikator PHBS rumah tangga
tersebut adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI
eksklusif, balita ditimbang, penggunaan air bersih, cuci tangan, penggunaan
jamban, pemberantasan jentik, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik dan tidak
merokok di dalam rumah.
Provinsi DIY telah menerapkan indikator tersebut sebagai evaluasi pada
tatanan PHBS rumah tangga mulai tahun 2010. Hasil pencapaian tahun 2011,
dari 341.362 rumah tangga yang dipantau menunjukkan sebanyak 31,40% rumah
tangga telah menerapkan PHBS, seperti terlihat pada gambar di bawah. Dari
capaian tersebut, yang memberikan kontribusi terendah dan masih menjadi
masalah kesehatan pada umumnya adalah tidak merokok di dalam rumah yang
baru mencapai 46,67%, bayi diberi ASI eksklusif sebesar 77,70%, konsumsi buah
dan sayur sebesar 83,35% dan aktifitas fisik sebesar 87,48%. Gambaran capaian
Rumaha Tangga berPHBS di Provinsi DIY seperti berikut :
61
Sumber: Sie Promosi Kesehatan dan Kemitraan.
Gambar 29. Capaian Rumah Tangga ber-PHBS di Provinsi DIY Tahun 2011
Merokok merupakan salah satu perilaku yang menjadi faktor risiko penyakit
kardiovaskuler. Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa prevalensi perokok di
DIY sebesar 31,6%, dan sebanyak 66,1% masih merokok di dalam rumah. Hal
tersebut terlihat pada grafik di bawah.
Dalam Rumah: Provinsi(3)
DI Yog
ya Bali
Kaltim Jatim NTB
Indon
esia
Maluk
u
Malut
Kalten
g
66.1 68.173.9 75.7 76.1 76.6 78.6
84.1 85.3
Sumber: Riskesdas 2010
Gambar 30. Prosentase Merokok di dalam rumah menurut Provinsi
Persentase rumah tangga bebas asap rokok di DIY baru mencapai 44,6%,
tertinggi di Kota Yogyakarta (52,1%) dan terendah di Gunungkidul (40,2%). Dari
hasil tersebut, tidak mengherankan jika persentase perokok pasif cukup tinggi
62
karena perokok biasa merokok di dalam rumah. Sedangkan jika dilihat dari
statusnya, perokok rumah tangga didominasi suami / kepala rumah tangga.
Untuk mendukung peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan
berbagai upaya, diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi
(posyandu, desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan peran serta swasta,
ormas, dan LSM.
Pengembangan desa siaga yang dilakukan adalah meningkatkan desa siaga
yang sudah terbentuk menjadi desa siaga aktif. Capaian desa siaga di profinsi
DIY sudah mencapai 100 %, sedangkan desa siaga aktif mencapai 89,25%.
Sedangkan capaian posyandu aktif di Provinsi DIY pada tahun 2011 sebesar
75,52%. Jika dilihat dari srata perkembangannya, posyandu pratama sebesar
4,79%, posyandu madya sebesar 19,69%, posyandu purnama sebesar 47,39%
dan posyandu mandiri sebesar 28,14%, seperti terlihat pada grafik di bawah.
.
Sumber: Sie Promosi Kesehatan dan Kemitraan 2012
Gambar 30. Prosentase Posyandu mandiri di Provinsi DIY
63
BAB VSUMBERDAYA KESEHATAN
5.1. Tenaga KesehatanUndang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mendefinisikan
bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sedangkan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan, maka tenaga kesehatan terbagi atas 7 (tujuh) jenis tenaga yaitu
tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi,
tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis
Ketersediaan tenaga di sarana kesehatan baik di puskesmas maupun rumah
sakit pada umumnya sudah baik. Jumlah tenaga kesehatan yang ada di seluruh
Propinsi D.I. Yogyakarta yang terdiri dari RSU Pemerintah dan Swasta,
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi DIY tahun
2011 adalah sebagai berikut :
Gambar 31. Distribusi Tenaga Kesehatan diProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
64
5.1.1 Tenaga Medis
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga medis
meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga dokter spesialis
Tenaga medis merupakan salah satu unsur pelaksana pelayanan kesehatan
yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas, rumah sakit,
klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Adapun jumlah tenaga
medis di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan wilayah kerjanya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 32. Distribusi Tenaga Medis diProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas Jumlah tenaga dokter umum yaitu
sejumlah 1065 orang, terbanyak berada di Kota Yogyakarta dengan jumlah
dokter umum sebanyak 380 orang dan disusul dengan Kabupaten Sleman
sebanyak 243 orang, sedangkan dokter umum paling sedikit terdapat di
Kabupaten Kulonprogo sebanyak 81 orang dan di Provinsi ( yang terdiri atas
Dinas Kesehatan Provinsi, RSUP Dr. Sardjito, dan RS Jiwa Ghrasia) sebanyak
79 orang.
Untuk dokter spesialis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah
1119 orang, terbanyak berada di Kota Yogyakarta dengan jumlah dokter
spesialis sebanyak 457 orang, kemudian Provinsi dengan dokter spesialis
65
sebanyak 301 orang, sedangkan dokter spesialis paling sedikit berada di
Kabupaten Kulonprogo sebanyak 27 orang.
Sedangkan untuk dokter gigi dari sejumlah 442 orang terbanyak terdapat
di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang masing – masing sejumlah
442 orang, sedangkan yang paling sedikit terdapat di Provinsi yaitu sejumlah 20
dan di Kabupaten Kulonprogo sejumlah 27 orang
Dari gambaran data perkembangan jumlah tenaga medis di
Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa persebaran tenaga medis masih belum
merata terlihat masih terpusat di kota Yogyakarta, sementara di kabupaten yang
lain selain Sleman tenaga medis masih jauh lebih kecil jumlahnya. Prosentase
tenaga medis yang bekerja sesuai dengan wilayah kerjanya dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 33. Proporsi Dokter Umum, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi diProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
66
Adapun sesuai dengan tempat kerjanya ada beberapa variasi, untuk dokter
gigi sebagian besar di instansi pemerintah yaitu puskesmas, sedangkan untuk
dokter spesialis sebagian besar bekerja di rumah sakit. Hal ini sudah sesuai
dengan peruntukkannya, bahwa tenaga dokter spesialis utamanya bekerja pada
pelayanan kesehatan rujukan. Adapun sebarannya dapat ditunjukkan oleh
grafik beriku ini :Gambar 34. Distribusi Tenaga Medis Per Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan
di Provinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas distribusi tenaga dokter umum yang
bekerja di masing – masing jenis sarana pelayanan kesehatan tersebar secara
merata yaitu di rumah sakit sebanyak 438 orang, di puskesmas sebanyak 371
orang, serta sarana kesehatan lainnya sejumlah 220 orang yang tersebar di
Balai Pengobatan, Rumah Bersalin, Klinik, praktik dokter berkelompok, maupun
praktik mandiri. Sedangkan yang terkecil yaitu sejumlah 36 orang tenaga dokter
umum bekerja di Dinas Kesehatan serta UPT-nya yang sebagian juga bekerja
di UPT yang melakukan pelayanan kesehatan seperti BP4, Balai Labkes, dan
selainnya.
Untuk dokter spesialis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah
1119 orang, sebagian besar bekerja di rumah sakit, baik rumah sakit
67
pemerintah, rumah sakit TNI/Polri, maupun rumah sakit swasta, tersebar di 63
rumah sakit yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sedangkan untuk dokter gigi dari sejumlah 442 orang terbanyak bekerja
di rumah sakit dan puskesmas, yaitu sejumlah 184 orang bekerja di puskesmas
dan 179 orang bekerja di rumah sakit, sisanya bekerja di Dinas Kesehatan dan
UPT- nya serta sarana pelayanan kesehatan lainnya.
5.1. 2 Tenaga Keperawatan
Tenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan bidan.
Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat gigi, namun
dalam profil ini hanya perawat saja yang sudah dilakukan pendataan.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor 1464 Tahun
2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah
teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan. Adapun gambaran
distribusi tenaga keperawatan sesuai dengan wilayah kerjanya di Provinsi DIY
pada tahun 2011 dapat digambarkan sebagai berikut :Gambar 35. Distribusi Tenaga Keperawatan Per Wilayah Kerja
di Provinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
68
Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah tenaga perawat yaitu
sejumlah 6194 orang, terbanyak berada di Kota Yogyakarta dengan jumlah
perawat sebanyak 2109 orang dan disusul dengan tenaga perawat di Provinsi (
yang terdiri atas Dinas Kesehatan Provinsi, RSUP Dr. Sardjito, dan RS Jiwa
Ghrasia) sebanyak 1380 orang, kemudian Kabupaten Sleman sebanyak 974
orang, sedangkan tenaga perawat paling sedikit terdapat di Kabupaten
Kulonprogo sebanyak 374 orang.
Untuk tenaga bidan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah
1857 orang, terbanyak berada di Kabupaten Bantul dengan jumlah bidan
sebanyak 434 orang, kemudian Kabupaten Sleman sebanyak 364 orang,
sedangkan tenaga bidan paling sedikit berada di Kabupaten Gunungkidul
sebanyak 217 orang.
Dari gambaran data yang ada tentang untuk tenaga perawat sebarannya
masih belum merata, hal ini juga berkaitan dengan jumlah sarana yang ada di
masing – masing wilayah yang ikut mempengaruhi komposisi distribusi tenaga
perawat, terutama berkaitan dengan banyaknya rumah sakit di wilayah Kota
Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Adapun untuk tenaga bidan sebarannya du
masing – masing wilayah terdistribusi secara merata. Hal ini dikarenakan
sebagian besar tenaga bidan bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah terutama pusksmas. Gambaran prosentase distribusi tenaga
keperawatan yang bekerja sesuai dengan wilayah kerjanya dapat digambarkan
oleh grafik berikut ini :Gambar 36. Prosentase Tenaga Keperawatan Per Kabupaten/Kota
di Provinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
69
Adapun sesuai dengan tempat kerjanya ada beberapa variasi, untuk
tenaga perawat sebagian besar bekerja di rumah sakit, sedangkan untuk
tenaga bidan sebagian besar bekerja di puskesmas. Adapun sebarannya dapat
ditunjukkan oleh grafik beriku ini :Gambar 37. Distribusi Tenaga Keperawatan Per Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di
Provinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas dapat kita lihat bahwa tenaga
perawat sebagian besar bekerja di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah
maupun swasta, yang jumlahnya mencapai 4510 orang atau mencapai 73 %,
adapun sisanya tersebar di puskesmas, Dinas Kesehatan dan sarana
kesehatan lainnya. adapun untuk tenaga bidan sejumlah 854 orang bekerja di
puskesmas, di rumah sakit sejumlah 592 orang, dan sisanya bekerja di Dinas
Kesehatan dan sarana kesehatan lainnya. Adapun dari pendidikan yang dimiliki
oleh tenaga perawat yang berpendidikan Sarjana Strata Satu keatas baru
mencapai 9,88 %, sedangkan sisanya atau mencapai 90,12% masih
berpendidikan Diploma III kebawah. Sedangkan untuk tenaga bidan yang
berpendidikan minimal Diploma III Kebidanan baru mencapai 81,04 % dan
masih terdapat 18,96% tenaga bidan yang berpendidikan Diploma Satu. Hal ini
memerlukan peran serta pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan tenaga keperawatan terutama untuk tenaga kebidanan yang masih
belum sesuai dengan persyaratan minimal berpendidikan DIII.
70
5.1.3 Tenaga Kefarmasian
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian terdiri atas Sarjana Farmasi,
Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
Apoteker. Adapun gambaran distribusi tenaga kefarmasian di masing –
masing wilayah di Provinsi DIY dapat digambarkan oleh grafik berikut ini :Gambar 38. Grafik Distribusi Tenaga Kefarmasian per Kabupaten/Kota
di Provinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah tenaga apoteker yaitu
sejumlah 1052 orang, terbanyak berada di Kabupaten Sleman dengan jumlah
apoteker sebanyak 343 orang dan disusul dengan tenaga Apoteker di Kota
Yogyakarta yaitu sebanyak 277 orang, sedangkan tenaga apoteker paling
sedikit terdapat di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 19 orang.
Untuk tenaga teknis kefarmasian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
sejumlah 1017 orang, terbanyak berada di Kota Yogyakarta dengan jumlah
tenaga teknis kefarmasian sebanyak 421 orang, kemudian Kabupaten Sleman
sebanyak 322 orang, sedangkan tenaga teknis kefarmasian paling sedikit
berada di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 50 orang.
71
Dari gambaran data yang ada untuk tenaga apoteker sebarannya masih
belum merata, hal ini juga berkaitan dengan jumlah sarana yang ada di masing
– masing wilayah yang ikut mempengaruhi komposisi distribusi tenaga
apoteker, terutama berkaitan dengan banyaknya rumah sakit dan apotek di
wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Begitupun dengan tenaga
teknis kefarmasian juga tidak merata sesuai dengan banyaknya sarana rumah
sakit dan apotek yang ada di wilayah masing – masing. Gambaran prosentase
distribusi tenaga kefarmasian yang bekerja sesuai dengan wilayah kerjanya
dapat digambarkan oleh grafik berikut ini :Grafik 39. Prosentase Distribusi Tenaga Kefarmasian per Kabupaten/Kota
di Provinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2012
Adapun sesuai dengan sarana kesehatan tempat tenaga kefarmasian
bekerja ada ketimpangan terutama untuk di puskesmas, karena sebagian besar
tenaga kefarmasian yang ada di puskesmas masih merupakan tenaga teknis
kefarmasian, padahal sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 51
Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan bahwa setiap
pelaanan di fasilitas pelayanan kefarmasian harus dilaksanakan oleh seorang
apoteker. Gambaran distribusi tenaga kefarmasian sesuai dengan sarana
kesehatan tempat mereka bekerja dapat digambarkan sebagaimana grafik
dibawah ini :
72
Gambar 40. Distribusi Tenaga Kefarmasian Sesuai dengan Tempat Kerjanyadi Provinsi DIY
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas dapat kita lihat bahwa tenaga
perawat sebagian besar bekerja di sarana kesehatan lainnya yaitu terutama di
apotek yang jumlahnya mencapai 717 orang atau mencapai 68,16 %, adapun
sisanya tersebar di puskesmas, rumah sakit, Dinas Kesehatan dan Institusi
Diknakes. Adapun untuk tenaga teknis kefarmasian sejumlah 420 orang bekerja
di sarana kesehatan lainnya, di rumah sakit sejumlah 411 orang, dan sisanya
bekerja di Dinas Kesehatan puskesmas dan Dinas Kesehatan.
5.1.4 Tenaga Kesehatan Masyarakat
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian. Grafik berikut ini memperlihatkan
kepada kita gambaran distribusi tenaga kesehatan masyarakat sesuai
dengan wilayah kerjanya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun
2011.
73
Gambar 41. Distribusi Tenaga Kesehatan Masyarakat Per Kabupaten/Kotadi Provinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah tenaga kesehatan
masyarakat yaitu sejumlah 651 orang, terbanyak berada di Provinsi (Dinas
Kesehatan Provinsi dan UPT, RS Sardjito, dan RS Ghrasia) dengan jumlah
tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 406 orang, sedangkan tenaga
kesehatan di kabupaten/kota lainnya jumlahnya hampir sama dengan tenaga
kesehatan masyarakat paling sedikit terdapat di Kabupaten Gunungkidul
sebanyak 24 orang.
Untuk tenaga sanitarian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah
356 orang, terbanyak berada di Kabupaten Bantul dengan jumlah tenaga
sanitarian sebanyak 91 orang, kemudian Provinsi sebanyak 63 orang,
sedangkan tenaga sanitarian paling sedikit berada di Kabupaten Kulonprogo
sebanyak 45 orang.
Dari gambaran data yang ada untuk tenaga kesehatan masyarakat
sebarannya sudah merata, namun demikian hal itu didominasi oleh tenaga
kesehatan masyarakat dengan status tenaga pemerintah.
Adapun distribusi tenaga kesehatan masyarakat sesuai dengan sarana
pelayanan kesehatan tempat mereka bekerja dapat digambarkan dalam grafik
berikut ini :
74
Gambar 42. Distribusi Tenaga Kesehatan Per Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan diProvinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas dapat kita lihat bahwa tenaga
kesehatan masyarakat sebagian besar bekerja pada institusi pendidikan tenaga
kesehatan yang jumlahnya mencapai 358 orang, adapun pada sarana
kesehatan lainnya jumlahnya sangat sedikit, hanya mencapai 28 orang. Adapun
untuk tenaga sanitarian sejumlah 166 orang bekerja di puskesmas, sedangkan
lainnya secara merata bekerja di sarana kesehatan lainnya, baik di Dinas
Kesehatan, rumah sakit maupun institusi diknakes dan sarana kesehatan
lainnya.
5.1.5 Tenaga Gizi
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien. Tenaga
gizi yang bekerja di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berjumlah
353 orang dengan yang berpendidiikan DIII dan DI sejumlah 267 orang dan
yang berpendidikan DIV dan S1 sejumlah 86 orang. Adapun distribusinya
dapat kita gambarkan pada grafik berikut ini :
75
Gambar 43. Distribusi Tenaga Gizi Per Kabupaten/Kota di Provinsi DIYTahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah tenaga gizi yaitu sejumlah
353 orang, terbanyak berada di Kabupaten Sleman dengan jumlah tenaga gizi
sebanyak 79 orang, di Provinsi sebanyak 66 orang, Kabupaten Bantul sebanyak
65 orang dengan tenaga gizi paling sedikit terdapat di Kabupaten Kulonprogo
sebanyak 38 orang.
Adapun distribusi tenaga gizi sesuai dengan sarana pelayanan kesehatan
tempat mereka bekerja dapat digambarkan dalam grafik berikut ini :Gmbar 44. Distribusi Tenaga Kesehatan Per Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan
di Provinsi DIY Tahun 2011
76
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas dapat kita lihat bahwa tenaga gizi
sebagian besar bekerja pada puskesmas yang jumlahnya mencapai 174 orang,
disusul di rumah sakit berjumlah 124 orang, adapun pada sarana kesehatan
lainnya jumlahnya sangat sedikit.
5.1.6 Tenaga Keterapian Fisik dan Tenaga Keteknisian Medis
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi
terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian medis terdiri atas
radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan,
refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.
Adapun gambaran jumlah tenaga keterapian fisik dan keteknisian medis di
Provinsi DIY sesuai dengan wilayah kerjanya dapat kita gambarkan sebagai
berikut :
Gambar 45. Distribusi Tenaga Keterapian Fisik dan Keteknisian Medis PerKabupaten/Kota di Provinsi DIY Tahun 2011
77
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah fisioterapis yaitu sejumlah 95
orang, terbanyak berada di Kota Yogyakarta dengan jumlah tenaga fisioterapis
sebanyak 39 orang dengan tenaga fisioterapis paling sedikit terdapat di
Kabupaten Gunungkidul sebanyak 2 orang, dan tidak terdapat fisioterapis yang
bekerja di Provinsi.
Adapun untuk tenaga teknik elektromedik dan radiografer dari
sejumlah176 orang yang terbanyak bekerja di Kabupaten Sleman dengan
jumlah 46 orang disusul di Kota Yogyakarta dengan jumlah 41 orang, adapun
yang paling sedikit jumlah fisioterapis yang bekerja di wilayah Kabupaten
Gunungkidul sebanyak 13 orang.
Untuk tenaga analis kesehatan yang bekerja di wilayah Provinsi DIY
sejumlah 678 orang dengan yang terbanyak bekerja di Kota Yogyakarta yaitu
sejumlah 173 orang, dan di kabupaten/kota lainnya terdistribusi merata dengan
tenaga analis kesehatan yang berjumlah paling sedikit bekerja di Kabupaten
Kulonprogo sejumlah 71 orang.
Apabila dikaitkan dengan tempat kerjanya, maka tenaga fisioterapis,
tenaga teknik elektromedik & radiografer, dan tenaga analis kesehatan yang
bekerja di wilayah Provinsi DIY sebagian besar bekerja di sarana kesehatan
utamanya di rumah sakit, sedangkan di tempat lain tidak terlalu banyak.
Gambaran dari distribusi tenaga fisioterapis, tenaga teknik elektromedik &
78
radiografer, dan tenaga analis kesehatan sesuai dengan tempat kerjanya dapat
digambarkan pada grafik berikut ini :
Gambar 46. Distribusi Tenaga Keterapian Fisik dan Keteknisian Medis menurutTempat Kerjanya di Propinsi DIY Tahun 2011
Sumber : Profil SDMK Provinsi DIY Tahun 2011
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa dari seluruh tenaga fisioterapis
yang ada tidak ada yang bekerja di Dinas maupun di institusi pendidikan,
sebagian besar bekerja di rumah sakit dengan jumlah 68 orang, disusul dengan
yang bekerja di puskesmas sejumlah 19 orang dan 8 orang bekerja di sarana
kesehatan lainnya. Adapun untuk tenaga radiografer sejumlah 142 orang
bekerja di rumah sakit dan sisanya bekerja di puskesmas 15 orang, Dinas dan
UPT-nya sejumlah 7 orang dan di sarana kesehatan lainnya sejumlah 12 orang.
Untuk analis kesehatan yang paling banyak bekerja di rumah sakit dengan
jumlah analis kesehatan sebanyak 332 orang, disusul yang bekerja di
puskesmas sejumlah 197 orang.
5.2. Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan di Provinsi DIY relatif cukup banyak baik
dari segi jumlah maupun jenisnya. Sarana pelayanan kesehatan dasar milik
pemerintah (Puskesmas) telah menjangkau keseluruhan Kecamatan yang ada
di Kabupaten / kota bahkan jika digabungkan dengan puskesmas pembantu
sebagai jaringan pelayannya, telah mampu menjangkau seluruh desa yang
79
ada. Jumlah puskesmas terbanyak adalah di Kabupaten Gunungkidul dengan
30 puskesmas disusul oleh Kabupaten Bantul dan Sleman masing-masing 27
dan 25 puskesmas. Sementara untuk Kota Yogyakarta memiliki 18 puskesmas.
Dari sejumlah total 121 puskesmas tersebut, sebanyak 42 diantaranya telah
dikembangkan menjadi puskesmas rawat inap. Seluruh Puskesmas telah
dilengkapi dengan jaringan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan
memiliki jaringan kemitraan dengan Desa Siaga di seluruh wilayah.
Perkembangan pelayanan kesehatan dasar di sektor swasta juga
berkembang dengan pesat dengan munculnya berbagai sarana pelayanan
seperti dokter praktek swasta, bidan praktek swasta, poliklinik, praktek bersama
dan lain sebagainya.
Tabel 5. Jumlah Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur menurutKabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2011
Kab/KotaRumah Sakit Kapasitas Tempat Tidur
Pemerintah Swasta Jumlah Pemerintah Swasta Jumlah(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Kulonprogo 1 7 8 200 311 511
2. Bantul 2 9 11 350 477 827
3. Gunungkidul 1 2 3 156 51 207
4. Sleman 6 17 23 1255 952 2.207
5. Yogyakarta 2 16 18 284 1.552 1.836
Provinsi DIY 12 51 63 2.245 3.343 5.588
Sumber : Seksi Bintesa Dinkes Prov.DIY
Sarana pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi DIY juga relatif telah
memadai dengan berbagai jenis pelayannya. Rumah sakit pemerintah tersedia
80
di kelima kabupaten / kota. Secara kumulatif Kabupaten Sleman dan Kota
Yogyakarta adalah dua wilayah yang memiliki jumlah sarana pelayanan
kesehatan rujukan terbanyak dibandingkan dengan tiga wilayah lain.
Perkembangan pelayanan rujuakn di sektor swasta sangat pesat dalam 10
tahun terakhir. Sarana pelayanan rujukan khusus juga telah berkembang
diantaranya untuk jenis pelayanan kesehatan mata, jiwa, dan paru.
Sarana pelayanan kesehatan pendukung seperti laboratorium kesehatan
juga berkembang baik dengan semakin besarnya peran swasta. Dalam 3 tahun
terakhir telah tumbuh berbagai sarana pelayanan pendukung laboratorium dan
apotik. Pemerintah Provinsi sendiri telah memiliki sarana Balai Laboratorium
Kesehatan (UPT) dan instalasi farmasi.
Unit Pelayanan Teknis juga berkembang baik di tingkat provinsi dan
Kabupaten / Kota. UPT laboratorium tersedia di setiap wilayah. Sementara
untuk UPT jaminan kesehatan baru berkembang di tingkat provinsi, Kabupaten
Sleman dan Kota Yogyakarta. UPT balai paru merupakan unit pelayanan
pemeriksaan paru yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi yang menjadi pusat
rujukan untuk pemeriksaan paru dan di masa mendatang akan dikembangkan
lebih lanjut menjadi rumah sakit khusus. UPT Bapelkes (balai pelatihan
kesehatan) dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi DIY untuk memberikan
dukungan dalam pengembangan sumberdaya manusia kesehatan di Provinsi
DIY.
Pelayanan pengobatan tradisional yang berbasis bukti juga telah mulai
dikembangkan bekerjasama dengan berbagai institusi pendidikan kesehatan
yang ada di Provinsi DIY yang melahirkan gagasan untuk pengembangan
pembinaannya di tahun-tahun mendatang.
5.3. Pembiayaan Kesehatan
Program Pembiayaan Kesehatan telah dilaksanakan sesuai dengan
pedoman di tingkat Pusat, diantaranya untuk Program Jaminan Kesehatan
untuk masyarakat miskin. Program Jamkesmas di Provinsi DIY per bulan Mei
81
2012 telah diikuti oleh 942.129 jiwa, dengan perincian Kota Yogyakarta 68.456
jiwa, Bantul 222.987 jiwa, Kulon Progo 141.893 jiwa, Gunungkidul 340.635 jiwa
dan Sleman 168.158 jiwa. Gambaran kepesertaan jaminan kesehatan di
Provinsi DIY per 31 Desember Tahun 2011 sebagai berikut :
Gambar 47. Peserta Jaminan Kesehatan di DIY Tahun 2011
Provinsi DIY mempunyai unit teknis sebagai pengelolaan Jaminan
Kesehatan berupa unit pelayanan teknis dari Dinas Kesehatan Provinsi yang
mempunyai tugas untuk pengelolaan program Jamkessos. Pelayanan
kesehatan bagi keluraga miskin di unit pelayanan kesehatan baik puskesmas
dan rumah sakit yang bekerjasama dengan Jamkessos adalah sebagai
berikut :
Tabel 6. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang bekerjasama denganJamkessos Tahun 2011
82
No KAB./KOTA PPK I PPK II DAN III
PUSKESMAS DOKEL BPS BP4
RS.PEMERINTAH
RS.SWASTA
1. Kota Yogyakarta 18 3 5 1 1 12
2. Bantul 27 9 32 1 13
3. Kulonprogo 21 2 36 1 5
4. Gunungkidul 30 7 46 1 1
5. Sleman 25 2 7 4 9
JUMLAH 121 23 126 1 8 40
Sumber data : Seksi Pembiayaan Kesehatan Tahun 2012
Sesuai dengan pedoman pengelolaan jaminan kesehatan keluarga
miskin Provinsi DIY memlaksanakan program Jamkesmas, pada tahun 2011
pelayanan kesehatan bagi keluraga miskin di unit pelayanan kesehatan baik
dokter keluarga, bidan swasta, puskesmas dan rumah sakit yang bekerjasama
dengan Jamkesmas adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang bekerjasama denganJamkesmas Tahun 2011
83
No KAB./KOTA PPK 1 PPK II DAN III
PUSKESMAS BPS BP4
RS.PEMERINTAH RS. SWASTA
1. Kota Yogyakarta 18 13 1 1 132. Bantul 27 34 1 73. Kulonprogo 21 54 1 24. Gunungkidul 30 45 1 15. Sleman 25 63 4 9
JUMLAH 121 209 1 8 32
Sumber data : Seksi Pembiayaan Kesehatan Tahun 2012
Pembiayaan Program Kesehatan di Provinsi DIY bersumber pada
Anggaran Pendapatan & Belanja Negara dan Daerah (APBN/APBD), serta
sebagian kecil dari Bantuan Luar Negeri (BLN). Besaran anggaran kesehatan
di Provinsi DIY pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Anggaran Kesehatan Tahun 2011
SUMBER BIAYA JUMLAH ANGGARAN
APBD KAB/KOTA 575.690.907.217
APBD PROVINSI 83.335.212.593
APBN DEKONSENTRASI 9.164.119.586
APBN DAK 21.374.675.289
APBN ASKESKIN 135.766.715.028
APBN TP RSU KAB 25.000.000.000
APBN DANA BOK 9.075.285.000
PHLN 4.247.117.344
BANSOS PREMI JAMKESSOS 40.953.416.000
BANTUAN KELEMBAGAN KPAD 89.990.000
BANTUAN KELEMBAGAAN PMI 179.669.000
BANSOS HIBAH 5.740.350.000
Sumber : Subag Program Dinkes Provinsi DIY Tahun 2012
Total anggaran kesehatan Rp.911.144.397.057,-
Total anggaran kesehatan di DIY pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp.911.144.337.057,- dengan anggaran kesehatan perkapita sebesar
Rp.259.358,- (rincian lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran). Prosentase
anggaran APBD kesehatan terhadap APBD Kabupaten/Kota masih sekitar
8,52% (prosentase tertinggi di Kabupaten Bantul sebesar 15,36%).
BAB V KESIMPULAN
84
Pembangunan Kesehatan di Provinsi DIY telah berjalan sesuai dengan
pedoman dan kewenangan yang telah ditetakan melalui dasar hukum yang
berlaku. Dinas Kesehatan Provinsi DIY sebagai institusi yang ditunjuk dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai penggerak pembangunan
kesehatan telah melaksanakan program-program pembangunan kesehatan
sesuai dengan Rencana Strategik Dinas Kesehatan tahun 2009-2013.
Capaian pembangunan kesehatan dapat dilihat melalui beberapa indikator
Program Pelayanan Kesehatan, yaitu diantaranya sebagai berikut :
A. Indikator keberhasilan dari aspek sumberdaya kesehatan :
Total anggaran kesehatan di Provinsi DIY tahun 2011 sebesar :
Rp.911.144.397.057,- naik dibanding tahun 2010 yang hanya sebesar
Rp.733.083.824.869,-
Anggaran kesehatan perkapita naik, dari Rp.209.971,- pada tahun menjadi
Rp.259.358,- pada tahun 2011.
Jumlah sarana kesehatan rujukan (Rumah Sakit) mengalami peningkatan
dari 60 RS pada tahun 2010 menjadi 63 RS pada tahun 2011.
Jumlah tenaga medis mengalami peningkatan dan lebih terdistribusi
merata. Diantaranya untuk tenaga dokter umum dari 1.065 orang pada
tahun 2010 menjadi 1.111 orang pada tahun 2012
B. Hasil indikator pencapaian (cakupan program), diantaranya :
Status gizi balita di Provinsi DIY pada tahun 2011 mengalami penurunan,
gizi buruk 0,68%, kurang 9,6% dan lebih sebesar 2,55% (pada tahun 2010
gizi buruk 0,7%).
Jumlah kematian ibu mengalami peningkatan dari 43 ibu pada tahun 2010
menjadi 56 ibu pada tahun 2011 dengan penyebab utama adalah
perdarahan, eklamsi dan sepsis.
Cakupan K1 sebesar 99,98%, K4 sebesar 89,31% dan cakupan persalinan
nakes 99,73%. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita pada tahun
85
2011 adalah : cakupan yankes bayi sebesar 90,16% sedangkan yankes
anak balita 75,87%.
Gambaran penyakit TB Paru di DIY : angka penemuan (case detection
rate) sebesar 50,8% sedangkan angka keberhasilan (succes rate) sebesar
84,6%.
Jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi DIY sebanyak 1.508 kasus dengan
perincian HIV 922 dan AIDS 586 kasus pada tahun 2011.
Sepuluh besar penyakit yang didiagnosa pada pasien rawat jalan di
Puskesmas sesuai laporan sistem survailans terpadu adalah : influensa,
diare, hipertensi, DM, pneumonia, tiphus, diare berdarah, tersangka TB
paru, campak dan TB BTA positif. Sedangkan di Rumah Sakit adalah :
infeksi saluran nafas atas, demam, diare, dispepsia, hipertensi,
dermatosis, cedera, penyakit pulpa, faringitis dan gangguan mental.
Prosentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan pada
tahun 2011 sebesar 84,85% sedangkan rumah sehat yang memenuhi
syarat sebesar 72,35%.
86
LAMPIRAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 3,186 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 438 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 1,735,514 1,777,557 3,513,071 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.4 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 1102.7 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 47.1 Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 97.6 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 78.4 78.5 78.5 % Tabel 49 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi
SMP+ 48.0 45.0 46.5 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 12,690 12,867 44,839 Bayi Tabel 611 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 97.8 95.9 5.4 Tabel 612 Jumlah Bayi Mati 112 75 419 Bayi Tabel 713 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8.8 5.8 9.3 per 1.000 KH Tabel 714 Jumlah Balita Mati 115 80 469 Balita Tabel 715 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9.1 6.2 10.5 per 1.000 KH Tabel 716 Jumlah Kematian Ibu 56 Ibu Tabel 817 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 124.9 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3.50 per 100.000 pend <15thn Tabel 919 Angka Insidens TB Paru 69 45 56.70 per 100.000 penduduk Tabel 1020 Angka Prevalensi TB Paru 68 44 55.91 per 100.000 penduduk Tabel 10
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
21 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 4.47 per 100.000 penduduk Tabel 1022 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 60.24 39.68 49.84 % Tabel 1123 Success Rate TB Paru 0.00 0.00 84.07 % Tabel 1224 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0 0 5.03 % Tabel 1325 Jumlah Kasus Baru HIV 90 42 132 Kasus Tabel 1426 Jumlah Kasus Baru AIDS 19 22 41 Kasus Tabel 1427 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 230 364 594 Kasus Tabel 1428 Jumlah Kematian karena AIDS 8 4 12 Jiwa Tabel 1429 Donor darah diskrining positif HIV 0.48 0.43 0.48 % Tabel 1530 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 28.94 31.39 43.13 % Tabel 1631 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 3 1 4 Kasus Tabel 1732 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 26 14 40 Kasus Tabel 1733 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 1734 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 6.67 2.33 % Tabel 1835 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 13.79 0.00 9.30 % Tabel 1836 Angka Prevalensi Kusta 0.13 0.07 0.10 per 10.000 Penduduk Tabel 1937 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 2038 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 2039 Jumlah Kasus Difteri 1 0 1 Kasus Tabel 2140 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 2141 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 2142 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 2143 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 2144 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 2145 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 2146 Jumlah Kasus Campak 70 70 140 Kasus Tabel 2247 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 2248 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 2249 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 2250 Incidence Rate DBD 33.42 24.30 28.81 per 100.000 penduduk Tabel 2351 Case Fatality Rate DBD 0.34 0.69 0.49 % Tabel 23
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.04 0.05 per 1.000 penduduk Tabel 2453 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 2454 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 2656 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.60 2.76 3.38 % Tabel 2657 Balita Gizi Baik 86.15 86.38 87.20 % Tabel 2758 Balita Gizi Kurang 10.07 10.34 9.60 % Tabel 2759 Balita Gizi Buruk 0.77 0.79 0.68 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 2861 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 89.31 % Tabel 2862 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99.73 % Tabel 2863 Pelayanan Ibu Nifas 88.96 % Tabel 2864 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ - % Tabel 2965 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 86.59 % Tabel 3066 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 70.44 % Tabel 3167 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 9.08 30.85 64.75 % Tabel 3168 Bayi Mendapat Vitamin A 15.24 15.80 98.63 % Tabel 3269 Anak Balita Mendapat Vitamin A 19.89 20.22 98.10 % Tabel 3270 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 90.14 % Tabel 3271 Peserta KB Baru 8.92 % Tabel 3572 Peserta KB Aktif 79.37 % Tabel 3573 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 81.75 114.77 98.99 % Tabel 3674 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 20.27 50.21 88.26 % Tabel 3675 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 25.81 56.70 90.16 % Tabel 3776 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 3877 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 97.81 % Tabel 39
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (4.20) % Tabel 3979 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 49.50 % Tabel 4180 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - 93.81 % Tabel 4281 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 54.40 103.55 75.87 % Tabel 4382 Balita ditimbang 77.82 79.92 84.30 % Tabel 4483 Balita berat badan naik 59 58 49 % Tabel 4484 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 1 2 % Tabel 4485 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 34.91 52.10 100.00 % Tabel 4586 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 191.75 186.05 98.80 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 95.02 95.32 72.40 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 10.89 21.27 45.87 % Tabel 4889 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 24.85 % Tabel 4990 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 5191 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1.44 1.82 1.46 Tabel 5292 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 40.91 sekolah Tabel 4993 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 74.36 sekolah Tabel 4994 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 31.34 34.06 84.53 % Tabel 5395 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 57.90 69.32 78.32 % Tabel 5396
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 57.90 69.32 78.32 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 72.34 % Tabel 5598 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas - - 54.51 % Tabel 5699 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan
Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1- - 61.02 %
Tabel 56100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan
Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3- - 8.98 %
Tabel 56
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat PelayananRawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
- - 0.48 %Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat PelayananRawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
- - 1.10 %Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 45.64 62.29 177.83 % Tabel 58104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3.77 3.68 9.33 % Tabel 58105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2.63 1.78 3.80 per 100.000 pasien keluar Tabel 59106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1.27 0.65 1.77 per 100.000 pasien keluar Tabel 59107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 21.75 % Tabel 60108 Length of Stay (LOS) di RS 2.92 Hari Tabel 60109 Turn of Interval (TOI) di RS 10.50 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat110 Rumah Tangga ber-PHBS 43.37 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan111 Rumah Sehat 77.12 % Tabel 62112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 86.42 % Tabel 63113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 86.29 % Tabel 65114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 71.36 % Tabel 66115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 80.65 % Tabel 66116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 73.72 % Tabel 66117 TUPM Sehat 77.29 % Tabel 67118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 70.16 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan119 Jumlah Rumah Sakit Umum 44 Tabel 70120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 19 Tabel 70121 Jumlah Puskesmas Perawatan 42 Tabel 70122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 79 Tabel 70
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
123 Jumlah Apotek 455 Tabel 70124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100.00 % Tabel 71125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 86.36 % Tabel 71126 Jumlah Posyandu 5,679 Posyandu Tabel 72127 Posyandu Aktif 75.52 % Tabel 72128 Rasio posyandu per 100 balita 3.18 per 100 balita Tabel 72129 Jumlah Desa Siaga 438 Desa Tabel 73130 Desa Siaga Aktif 89.73 % Tabel 73131 Jumlah Poskesdes 203 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan132 Jumlah Dokter Spesialis 101.00 49.00 825 Orang Tabel 74133 Rasio Dokter Spesialis - - 23 per 100.000 penduduk Tabel 74134 Jumlah Dokter Umum 158.00 300.00 997 Orang Tabel 74135 Rasio Dokter Umum - - 174 per 100.000 penduduk Tabel 74136 Jumlah Dokter Gigi 25.00 182.00 432 Orang Tabel 74137 Jumlah Bidan 352 1,505 1,857 Orang Tabel 75138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk - - 53 per 100.000 penduduk Tabel 75139 Jumlah Perawat 6,194 Orang Tabel 75140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2,069 Orang Tabel 76141 Jumlah Tenaga Gizi 353 Orang Tabel 76142 Jumlah Tenaga Kesmas 651 Orang Tabel 77143 Jumlah Tenaga Sanitasi 356 Orang Tabel 77144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 849 Orang Tabel 78145 Jumlah Fisioterapis 95 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan146 Total Anggaran Kesehatan 911,144,397,057 Rp Tabel 79147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 8.52 % Tabel 79148 Anggaran Kesehatan Perkapita 259,358.38 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KULON PROGO 586.3 87 1 88 470,486 137,948 3.41 802.492 BANTUL 506.9 75 0 75 921,263 254,149 3.62 1817.623 GUNUNG KIDUL 1,485.4 144 0 144 675,382 192,172 3.51 454.694 SLEMAN 574.8 86 0 86 1,005,797 305,543 3.29 1749.765 YOGYAKARTA 32.5 0 45 45 440,143 129,853 3.39 13547.03
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,185.8 392 46 438 3,513,071 1,019,665 3.45 1,103
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KAB/KOTA DESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KULON PROGO 470,486 15,832 32,610 110,725 50,031 22,534 231,732 14,724 31,014 110,022 53,102 29,892 238,754 45.27 97.062 BANTUL 921,263 38,230 70,309 220,646 93,147 37,127 459,459 36,045 66,825 217,600 94,519 46,815 461,804 47.19 99.493 GUNUNG KIDUL 675,382 23,993 52,172 132,315 78,481 39,742 326,703 22,346 48,987 138,820 87,460 51,066 348,679 54.52 93.704 SLEMAN 1,005,797 500,242 505,555 98.955 YOGYAKARTA 440,143 14,287 33,275 109,128 48,648 12,040 217,378 13,362 31,662 109,125 50,772 17,844 222,765 38.55 97.58
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,513,071 92,342 188,366 572,814 270,307 111,443 1,735,514 86,477 178,488 575,567 285,853 145,617 1,777,557 47.09 97.63
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kotaKeterangan : Kab. Sleman tidak tersedia jumlah penduduk menurut kelompok umur
RASIOBEBANTANG
GUNGAN
RASIOJENIS
KELAMINNO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURPROVINSI
TAHUN
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 130,346 122,896 253,2422 5 - 9 128,942 122,299 251,2413 10 - 14 132,182 126,001 258,1834 15 - 19 140,620 136,236 276,8565 20 - 24 143,496 136,063 279,5596 25 - 29 142,637 140,854 283,4917 30 - 34 141,446 141,765 283,2118 35 - 39 135,280 138,803 274,0839 40 - 44 133,674 140,289 273,963
10 45 - 49 117,192 125,358 242,55011 50 - 54 104,642 110,249 214,89112 55 - 59 83,063 82,381 165,44413 60 - 64 56,032 65,748 121,78014 65 - 69 50,677 60,783 111,46015 70 - 74 42,824 53,037 95,86116 75+ 52,461 74,795 127,256
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
D.I.YOGYAKARTA2011
3,513,071JUMLAH 1,735,514 1,777,557
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH MELEKHURUF % JUMLAH MELEK
HURUF % JUMLAH MELEKHURUF %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 KULON PROGO 343,130 261,291 76.15 357,834 270,879 75.70 700,964 532,171 75.922 BANTUL3 GUNUNG KIDUL 343,130 261,291 76.15 357,834 270,879 75.70 700,964 532,171 75.924 SLEMAN 92.335 YOGYAKARTA 217,378 187,185 86.11 222,765 194,440 87.28 440,143 381,625 86.70
903,637 709,767 78.55 938,434 736,199 78.45 1,842,071 1,445,966 78.50
Keterangan : Bantul dan Sleman tidak tersedia data untuk indikator di atas
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN
Sumber : Kantor statistik Kab/kota
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATASMENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANTIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/MA
AK/DIPLOM
A
UNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/MA
AK/ DIPLOMA
UNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/MA
AK/DIPLO MA
UNIVERSITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KULON PROGO 9,090 18,464 55,610 36,218 67,428 4,090 9,177 200,077 19,063 20,993 62,066 35,599 57,661 5,171 8,303 208,856 28,153 39,457 117,676 71,817 125,089 9,261 17,480 408,9332 BANTUL 0 0 5,706 5,158 0 0 0 10,864 0 0 5,469 5,420 0 0 0 10,889 0 0 11,175 10,578 0 0 0 21,7533 GUNUNG KIDUL 61,366 76,392 91,848 50,035 34,951 4,508 0 319,100 63,555 79,177 95,104 51,874 36,337 4,680 0 330,727 124,921 155,569 186,952 101,909 71,288 9,188 0 649,8274 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -5 YOGYAKARTA 29,544 23,058 17,801 28,750 65,729 11,890 40,606 217,378 31,402 24,506 23,819 30,303 64,288 14,329 34,118 222,765 60,946 47,564 41,620 59,053 130,017 26,219 74,724 440,143
JUMLAH (KAB/KOTA) 100,000 117,914 170,965 120,161 168,108 20,488 49,783 747,419 114,020 124,676 186,458 123,196 158,286 24,180 42,421 773,237 214,020 242,590 357,423 243,357 326,394 44,668 92,204 1,520,656
Keterangan : Bantul dan Sleman tidak tersedia data lengkap untuk indikator di atasSumber : Kantor statistik Kab/kota
NO KECAMATAN
TABEL 6
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 5,702 10 5,712
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 13,446 108 13,554
3 GUNUNG KIDUL 4,254 16 4,270 4,430 37 4,467 8,684 53 8,737
4 SLEMAN 6,030 25 6,055 6,203 18 6,221 12,233 43 12,276
5 YOGYAKARTA 2,406 1,335 3,741 2,234 1,310 3,544 4,774 28 4,802
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,690 1,376 14,066 12,867 1,365 14,232 44,839 242 45,081ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 97.8 95.9 5.4
Sumber : Kantor statistik Kab/kotaKeterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi. Kulon Progo dan Bantul tidak tersedia data pilah menurut jenis kelamin untuk indikator di atas
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP +MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP +MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KAB/KOTAHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP +MATI
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 73 10 83
2 BANTUL 0 114 22 136
3 GUNUNG KIDUL 0 73 2 75 50 2 52 123 4 127
4 SLEMAN 0 39 1 40 25 3 28 64 4 68
5 YOGYAKARTA 0 45 10 55
JUMLAH (KAB/KOTA) 112 3 115 75 5 80 419 50 4698.8 0.2 9.1 5.8 0.4 6.2 9.3 1.1 10.5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi Hanya Gunung Kidul dan Sleman tersedia data pilah menurut jenis kelamin untuk indikator di atas
JUMLAH KEMATIANPEREMPUAN
BALITAANAKBALITA BAYI ANAK
BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAKBALITA BALITA
LAKI - LAKINO KAB/KOTA
TABEL 8JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KULON PROGO 5,702 0 0 2 2 0 3 1 4 0 0 0 0 0 3 3 6
2 BANTUL 13,446 0 1 3 4 0 0 0 0 0 8 3 11 0 9 6 15
3 GUNUNG KIDUL 8,684 1 4 3 8 0 0 2 2 0 2 2 4 1 6 7 14
4 SLEMAN 12,233 0 1 1 2 0 2 0 2 0 9 2 11 0 12 3 15
5 YOGYAKARTA 4,774 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 1 1 2 2 2 6
44,839 2 7 10 19 1 6 3 10 0 19 8 27 3 32 21 56ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 124.9
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KAB/KOTA JUMLAH LAHIRHIDUP KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
NO KAB/KOTA JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUSAFP (NON POLIO)
AFP RATE(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 KULON PROGO 0 83,826 3 3.28
2 BANTUL 0 158,656 6 2.84
3 GUNUNG KIDUL 0 129,879 2 1.36
4 SLEMAN 0 170,618 7 3.19
5 YOGYAKARTA 0 79,552 3 2.09
JUMLAH (KAB/KOTA) 622,531 21 3.50
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yangditemukan di RS
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUTKAB/KOTA
TABEL 10
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 231,732 238,754 470,486 83 91 174 9 6 15 92 97 189 40 41 40.17 12
2 BANTUL 0 459,459 461,804 921,263 230 144 374 14 14 28 244 156 400 53 34 43.42 34
3 GUNUNG KIDUL 0 326,703 348,679 675,382 205 124 329 9 5 14 115 59 174 35 17 25.76 20
4 SLEMAN 0 500,242 505,555 1,005,797 242 171 413 30 18 48 272 189 461 54 37 45.83 46
5 YOGYAKARTA 0 217,378 222,765 440,143 429 273 702 21 17 38 450 290 740 207 130 168.13 45
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,735,514 1,777,557 3,513,071 1,189 803 1,992 83 60 143 1,173 791 1,964 68 44 55.91 0 0 157
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 68.5 45.2 56.7 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 4.5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS LAMA KASUS BARU +KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNO JUMLAH PENDUDUKKAB/KOTA KASUS BARU
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 122 127 249 0 0 2,159 76 54 130 62.30 42.52 52.21
2 BANTUL 0 291 292 583 0 0 4,442 123 87 210 42.27 29.79 36.02
3 GUNUNG KIDUL 0 209 223 432 0 0 2,588 86 62 148 41.15 27.80 34.26
4 SLEMAN 0 351 349 700 0 0 4,086 150 97 247 42.74 27.79 35.29
5 YOGYAKARTA 0 121 128 249 0 0 5,730 224 144 368 185.12 112.50 147.79
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,094 1,119 2,213 0 0 19,005 659 444 1,103 60.2 40 49.8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS(CDR)BTA (+)NO KAB/KOTA
JUMLAH PERKIRAAN KASUSBARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2010
L P L + PJUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 63 70 133 105 78.95 10 7.52 86.47
2 BANTUL 0 138 91 229 198 86.46 9 3.93 90.39
3 GUNUNG KIDUL 0 113 53 166 129 77.71 19 11.45 89.16
4 SLEMAN 0 147 98 245 200 81.63 7 2.86 84.49
5 YOGYAKARTA 0 257 163 420 298 70.92 34 8.10 79.02
JUMLAH (KAB/KOTA) 718 475 1,193 0 47.02 0 45.11 930 77.44 0 8.73 0 7.47 79 6.62 84.07
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KAB/KOTABTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + PKESEMBUHAN
L L + PPENGOBATAN LENGKAP
L P
TB PARU
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 - - 38,887 - - 3,889 0 0 80 2.1
2 BANTUL 0 - - 91,150 - - 9,115 0 0 462 5.1
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 67,538 - - 6,754 0 0 496 7.3
4 SLEMAN 0 109,311 10,931 82 0.8
5 YOGYAKARTA 0 - - 38,863 - - 3,886 0 0 619 15.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 345,749 34,575 1,739 5.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS, jumlah Balita berdasarkanangka asumsi tahun 2011 dan jumlah perkiraan penderita adalah 10 % dari jumlah Balita yang ada
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KAB/KOTA
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANIL P L + P
TABEL 14
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 8 3 11 0 1 1 0 0 0 2 0 2
2 BANTUL 0 23 12 35 5 14 19 4 122 126 5 3 8
3 GUNUNG KIDUL 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SLEMAN 0 23 9 32 3 4 7 178 200 378 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 34 14 48 11 3 14 48 42 90 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 90 42 132 19 22 41 230 364 594 8 4 12
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKet: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBATAIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN KAB/KOTA
KAB/KOTAINFEKSI MENULARSEKSUAL LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD PMI Kab. Kulon Progo 2,757 84 2,841 2,757 100.00 84 100.00 2,841 100.00 16 0.58 0.00 16 0.562 PMI Kab. Bantul 5,677 212 5,889 5,584 98.36 209 98.58 5,793 98.37 91 1.63 4 1.91 95 1.643 UTD PMI Kota Yogyakarta 22,730 1,332 24,062 22,730 100.00 1,332 100.00 24,062 100.00 47 0.21 3 0.23 50 0.214 UTP PMI Wonosari 2,590 370 2,960 2,590 100.00 370 100.00 2,960 100.00 6 0.23 2 0.54 8 0.275 PMI Kabupaten Sleman 3,928 401 4,329 847 21.56 96 23.94 943 21.78 7 0.83 0.00 7 0.74
JUMLAH 37,682 2,399 40,081 34,508 91.58 2,091 87.16 36,599 91.31 167 0.48 9 0 176 0.48
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA
L PPOSITIF HIV
L + P L P L + P
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 231,732 238,754 470,486 9,802 10,099 19,902 8,714 42
2 BANTUL 0 459,459 461,804 921,263 18,884 18,980 37,864 9,631 51 10,625 56 20,256 53
3 GUNUNG KIDUL 0 326,703 348,679 675,382 30,692 9,077 30
4 SLEMAN 0 500,242 505,555 1,005,797 21,160 21,385 42,545 12,460 30
5 YOGYAKARTA 0 217,378 222,765 440,143 6,746 7,604 19,359 6,746 100 7,604 100 14,350 74
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,735,514 1,777,557 3,513,071 56,592 58,068 150,362 16,377 28.9 18,229 31.4 64,857 43.1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KAB/KOTAJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS DIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 3 3
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 0 2
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 14 9 23 14 9 23 16 9 25
4 SLEMAN 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 1 1 7 1 8 7 2 9 8 3 11
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 0 3 3 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 3 1 4 3 1 4 0 1 1 26 13 39 26 14 40 29 15 44
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1.67 0.84 1.25
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO KAB/KOTA Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta BasahJUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 - 3 2 - - 0.00 - 0.00 0 0 0.00 - 0.00
2 BANTUL 0 2 - 2 - 0.00 - - 0.00 1 50.00 0 1 50.00
3 GUNUNG KIDUL 0 16 9 25 - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
4 SLEMAN 0 8 3 11 - 0.00 1 33.33 1 9.09 2 25.00 0 0.00 2 18.18
5 YOGYAKARTA 0 3 - 3 - 0.00 - - 0.00 1 33.33 0 1 33.33
JUMLAH (KAB/KOTA) 29 15 43 - 0.00 1 6.67 1 2.33 4 13.79 - 0.00 4 9.30
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
P L+PCACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
LNO KAB/KOTA
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUNL P L+P
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 0 0 0 3 0 3 3 0 3
2 BANTUL 0 0 0 0 2 1 3 2 1 3
3 GUNUNG KIDUL 0 0 1 1 7 5 12 7 6 13
4 SLEMAN 0 1 1 2 7 2 9 8 3 11
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 3 3 6 3 3 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 22 11 33 23 13 36ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.1 0.1 0.1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO KAB/KOTAKASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2010 2009L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 1 100
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 1 100
3 GUNUNG KIDUL 1 2 3 1 100 2 100 3 100 5 6 11 5 100 6 100 11 100
4 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 100 0 3 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0 10 6 16 10 100 6 100 16 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO KAB/KOTA RFT PBL + PL P
PENDERITA PB PENDERITA MBL + P
RFT MBL P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-GAL
PERTUSISNO KAB/KOTADIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TABEL 22
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KULON PROGO 0 3 9 12 0 0 0 0 0 0 02 BANTUL 0 15 14 29 0 0 0 0 0 0 03 GUNUNG KIDUL 0 2 3 5 0 0 0 0 0 0 04 SLEMAN 0 30 29 59 0 0 0 0 0 0 05 YOGYAKARTA 0 20 15 35 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 70 70 140 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KAB/KOTA
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 69 57 126 0 0 0 0.0
2 BANTUL 0 146 57 203 0 2 2 0.0 3.5 1.0
3 GUNUNG KIDUL 0 30 20 50 1 0 1 3.4 0.0 2.0
4 SLEMAN 0 104 69 173 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 YOGYAKARTA 0 231 229 460 1 1 2 4.5 5.3 0.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 580 432 1,012 2 3 5 0.3 0.7 0.5INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK33.4 24.3 28.8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KAB/KOTA MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 0 0 0 84 75 159 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 BANTUL 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0 0.0 0.0
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0.0
4 SLEMAN 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0.0 0.0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 5 91 75 166 0 0 0 0.0 0.0 0.0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
PENDERITADENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHTANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHNO KAB/KOTA CFRMENINGGAL
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 02 BANTUL 0 0 0 0 0 0 03 GUNUNG KIDUL 0 0 1 1 1 5 64 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 05 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 1 5 6ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KAB/KOTA
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 5,702 5,702 100.0 269 4.7
2 BANTUL 0 13,446 13,446 100.0 557 4.1
3 GUNUNG KIDUL 0 4,254 4,430 8,684 4,254 100.0 4,430 100.0 8,684 100.0 100 2.4 240 5.4 340 3.9
4 SLEMAN 0 6,030 6,203 12,233 6,029 100.0 6,198 99.9 12,227 100.0 65 1.1 53 0.9 118 1.0
5 YOGYAKARTA 0 4,774 4,774 100.0 232 4.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,284 10,633 44,839 10,283 100.0 10,628 100.0 44,833 99.99 165 1.6 293 2.8 1,516 3.38
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Hanya Gunung Kidul dan Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas.
LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KAB/KOTA
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KULON PROGO 0 10,924 10,850 21,774 121 1.11 113 1.04 234 1.07 9,602 87.90 9,481 87.38 19,083 87.64 1,090 9.98 1,213 0.19 2,303 10.58 98 0.90 96 0.88 194 0.89
2 BANTUL 0 24,931 24,944 49,875 793 3.18 745 2.99 1,538 3.08 21,359 85.67 21,336 85.54 42,695 85.60 2,660 10.67 2,721 4.86 5,381 10.79 25 0.48 30 0.57 261 0.52
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 36,043 0 0 588 1.63 0 0 31,446 87.25 0 0 3,747 10.40 0 0 262 0.73
4 SLEMAN 0 0 0 62,009 0 0 1,685 2.72 0 0 54,889 88.52 0 0 5,127 8.27 0 0 308 0.50
5 YOGYAKARTA 0 9,009 9,060 18,069 431 4.78 305 3.37 736 4.07 7,691 85.37 7,928 87.51 15,619 86.44 767 8.51 703 0.00 1,470 8.14 128 1.42 116 1.28 244 1.35
JUMLAH (KAB/KOTA) 44,864 44,855 187,770 1,345 2.55 1,163 2.59 4,781 2.55 38,652 86.15 38,745 86.38 163,732 87.20 4,517 10.07 4,637 10.34 18,028 9.60 251 0.77 242 0.79 1,269 0.68
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Gunung Kidul dan Sleman belum tersedia data terpilah menurut jenis kelamin
L+P L+PL+P PNO KAB/KOTA BALITA DITIMBANG
BALITA
PL P LP LLGIZI KURANGGIZI BAIK
L+PGIZI BURUKGIZI LEBIH
TABEL 28
MENURUT KAB/KOTAD.I.YOGYAKARTA2011
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONGNAKES % JUMLAH MENDAPAT
YANKES %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KULON PROGO 0 6,741 6,731 99.9 6,121 90.8 5,711 5,688 99.6 5,706 5,519 96.7
2 BANTUL 0 14,781 14,781 100.0 13,252 89.7 13,512 13,495 99.9 13,512 12,796 94.7
3 GUNUNG KIDUL 0 9,712 9,712 100.0 8,604 88.6 8,733 8,700 99.6 8,727 7,160 82.0
4 SLEMAN 0 13,218 13,218 100.0 11,637 88.0 12,225 12,177 99.6 12,225 10,027 82.0
5 YOGYAKARTA 0 5,349 5,349 100.0 4,861 90.9 4,787 4,787 100.0 4,781 4,487 93.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 49,801 49,791 100.0 44,475 89.3 44,968 44,847 99.7 44,951 39,989 89.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
PROVINSITAHUN
IBU BERSALINNO KAB/KOTA
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KULON PROGO 0 6,072 292 4.8 362 6.0 1,323 21.8 708 11.7 403 6.6 2,796 46.0
2 BANTUL 0 13,666 1,701 12.4 2,160 15.8 2,676 19.6 1,789 13.1 1,028 7.5 7,653 56.0
3 GUNUNG KIDUL 0 9,511 2,329 24.5 2,484 26.1 1,980 20.8 1,263 13.3 782 8.2 6,509 68.4
4 SLEMAN 0 12,694 3,420 26.9 3,692 29.1 2,882 22.7 2,240 17.6 1,770 13.9 10,584 83.4
5 YOGYAKARTA 0 5,195 1,005 19.3 818 15.7 594 11.4 224 4.3 140 2.7 1,776 34.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 47,138 8,747 14.8 9,516 17.4 9,455 19.1 6,224 16.3 4,123 13.1 29,318
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KAB/KOTA
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 0 6710 6,536 97.41 6,145 91.58
2 BANTUL 0 14781 13,522 91.48 12,499 84.56
3 GUNUNG KIDUL 0 9712 8,942 92.07 8,057 82.96
4 SLEMAN 0 11885 11,670 98.19 11,291 95.00
5 YOGYAKARTA 0 5461 4,293 78.61 4,048 74.13
JUMLAH (KAB/KOTA) 48549 44963 92.61 42040 86.59
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KAB/KOTA JUMLAHIBU HAMILNO
TABEL 31
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KULON PROGO 6,741 1,348 1238 91.8 - - 5,702 - - 855 - - 881 103.0
2 BANTUL 14,781 2,956 2391 80.9 - 13,446 2,216 - - 1,657 74.8
3 GUNUNG KIDUL 9,712 1,942 1323 68.1 4,254 4,430 8,684 638 665 1,303 140 21.9 492 74.0 632 48.5
4 SLEMAN 13,218 2,644 1167 44.1 6,030 6,203 12,233 905 930 1,835 - 0.0 - 0.0 644 35.1
5 YOGYAKARTA 5,349 1,070 897 83.8 - - 4,774 - - 716 - - 670 93.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 49,801 9,960 7016 70.44 10,284 10,633 44,839 1,543 1,595 6,925 140 9.1 492 30.8 4,484 64.75
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA JUMLAHIBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATALRISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
L + PL P
BUMILRISTI/KOMPLIKAS
I DITANGANI
TABEL 32
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 1,476 1,502 2,896 1,476 100.0 1,502 100.0 2,896 100.0 12,199 12,059 23,662 12,184 99.88 12,007 99.569 23,595 99.72 5,345 5,307 99.289
2 BANTUL 0 6,415 6,710 14,357 6,345 98.9 6,608 98.5 14,169 98.7 26,201 25,931 52,133 24,684 94.21 25,467 98.211 50,151 96.20 13,640 12,360 90.616
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 12,277 - 12,067 98.3 - - 34,565 - 34,060 98.54 8,412 7,817 92.927
4 SLEMAN 0 - - 16,685 - 16,400 98.3 - - 56,758 - 55,923 98.53 11,825 9,979 84.389
5 YOGYAKARTA 0 - - 5,118 - 5,099 99.6 - - 18,217 - 18,079 99.24 4,781 4,200 87.848
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,891 8,212 51,333 7,821 15.2 8,110 15.8 50,631 98.6 38,400 37,990 185,335 36,868 19.89 37,474 20.22 181,808 98.10 44,003 39,663 90.137
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan : Baru 2 (dua) kabupaten yang bisa menampilkan data terpilah menurut jenis kelamin yaitu Kulon Progo dan Bantul, Jumlah Bayi sesuai data pada program Gizi Dinkes Kab/kota
NO KAB/KOTAJUMLAHL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
L P L + PBAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT AMENDAPATJUMLAH
L P
TABEL 33
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 10,885 21.3 596 1.2 2,709 5.3 5,654 11.1 19,844 38.8 21,465 42.0 7,536 14.7 2,255 4.4 0 0.0 0 0.0 31,256 61.2 51,100 77.50
2 BANTUL 0 26,216 21.7 1,076 0.9 6,146 5.1 5,697 4.7 39,135 32.5 60,464 50.1 13,345 11.1 7,636 6.3 0 0.0 0 0.0 81,445 67.5 120,580 79.33
3 GUNUNG KIDUL 0 23,721 21.4 458 0.4 4,824 4.4 8,518 7.7 37,521 33.9 50,580 45.7 19,919 18.0 2,649 2.4 0 0.0 0 0.0 73,148 66.1 110,669 82.88
4 SLEMAN 0 31,002 26.2 6,158 5.2 0.0 4,569 3.9 41,729 35.2 57,183 48.3 11,673 9.9 7,839 6.6 0 0.0 0 0.0 76,695 64.8 118,424 79.12
5 YOGYAKARTA 0 35,049 73.07
JUMLAH (KAB/KOTA) 91,824 21.1 8,288 1.9 13,679 3.1 24,438 5.6 138,229 31.7 189,692 43.5 52,473 12.0 20,379 4.7 0 0.0 0 0.0 262,544 60.2 435,822 79.37
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Kota Yogyakarta belum tersedia data untuk indikator tersebut di atas.
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KAB/KOTA
MKJP +NON MKJP
% MKJP +NON MKJP
NO KAB/KOTANON MKJP
TABEL 34
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 809 13.8 10 0.2 75 1.3 1,145 19.5 2,039 34.8 2,865 48.8 675 11.5 287 4.9 0 0.0 0 0.0 3,827 65.2 5,866 8.90
2 BANTUL 0 1,713 10.6 128 0.8 333 2.1 1,006 6.2 3,180 19.6 7,929 49.0 2,357 14.6 2,726 16.8 0 0.0 0 0.0 13,012 80.4 16,192 10.65
3 GUNUNG KIDUL 0 1,595 13.0 78 0.6 202 1.6 2,118 17.3 3,993 32.5 6,614 53.9 869 7.1 798 6.5 0 0.0 0 0.0 8,281 67.5 12,274 9.19
4 SLEMAN 0 2,902 19.8 369 2.5 0.0 766 5.2 4,037 27.5 7,670 52.3 1,138 7.8 1,811 12.4 0 0.0 0 0.0 10,619 72.5 14,656 9.79
5 YOGYAKARTA 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,019 14.3 585 1.2 610 1.2 5,035 10.3 13,249 27.0 25,078 51.2 5,039 10.3 5,622 11.5 0 0.0 0 0.0 35,739 73.0 48,988 8.92
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Kota Yogyakarta belum tersedia data untuk peserta KB baru
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KAB/KOTA
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP +NONMKJP
NO KAB/KOTA
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 0 65,935 5,866 8.90 51,100 77.50
2 BANTUL 0 151,998 16,192 10.65 120,580 79.33
3 GUNUNG KIDUL 0 133,531 12,274 9.19 110,669 82.88
4 SLEMAN 0 149,679 14,656 9.79 118,424 79.12
5 YOGYAKARTA 0 47,968 0 0.00 35,049 73.07
JUMLAH (KAB/KOTA) 549,111 48,988 8.92 435,822 79.37
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan : Belum tersedia data peserta KB baru untuk Kota Yogyakarta
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KAB/KOTA
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 0 5,702 5,671 99.5 5,398 94.7
2 BANTUL 0 0 13,446 13,353 99.3 12,564 93.4
3 GUNUNG KIDUL 0 4,254 4,430 8,684 2,444 57.5 6,049 136.5 8,493 97.8 2,085 0.5 5,339 120.5 7,424 85.5
4 SLEMAN 0 6,030 6,203 12,233 5,963 98.9 6,154 99.2 12,117 99.1 0.0 0.0 9,786 80.0
5 YOGYAKARTA 0 0 4,774 4,752 99.5 4,405 92.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,284 10,633 44,839 8,407 82 12,203 115 44,386 99.0 2,085 20.3 5,339 50.2 39,577 88.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Hanya Kab Gunung Kidul tersedia data pilah untuk indikator di atas.
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KAB/KOTA P L + P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 5,702 5,241 91.9
2 BANTUL 13,446 0 0 11,576 86.1
3 GUNUNG KIDUL 4,254 4,430 8,684 2,654 62.4 6,029 136.1 8,683 100.0
4 SLEMAN 6,030 6,203 12,233 0 0.0 0 0.0 11,044 90.3
5 YOGYAKARTA 0 0 4,774 0 0 3,885 81.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,284 10,633 44,839 2,654 25.8 6,029 57 40,429 90.16
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Gunung Kidul tersedia data pilah menurut jenis kelamin untuk indikator di atas
P L + PLNO KAB/KOTA JUMLAH BAYI KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
1 2 4 5 6
1 KULON PROGO 88 88 100.0
2 BANTUL 75 75 100.0
3 GUNUNG KIDUL 144 144 100.0
4 SLEMAN 86 86 100.0
5 YOGYAKARTA 45 45 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 438 438 100.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KAB/KOTA
% DESA/KEL UCINO KAB/KOTA JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 - - 5,520 5,286 95.8 5,223 94.6 5,256 95.2 0.6
2 BANTUL 0 12,424 11,684 94.0 11,597 93.3 11,911 95.9 -1.9
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 8,646 8,330 96.3 8,266 95.6 8,331 96.4 0.0
4 SLEMAN 0 11,540 10,831 93.9 10,737 93.0 11,762 101.9 -8.6
5 YOGYAKARTA 0 - - 4,723 4,096 86.7 4,120 87.2 4,655 98.6 -13.6
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 42,853 0 0 40,227 93.9 0 0 39,943 93.2 0 0 41,915 97.8 -4.2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 kab/kota untuk indikator di atas
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P
NO KAB/KOTAL P
JUMLAH BAYI
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 5,520 5,159 90 5,244 91.9355
2 BANTUL 0 12,424 11,734 98 11,536 96.3099
3 GUNUNG KIDUL 0 8,646 9,411 110 9,238 107.744
4 SLEMAN 0 6,030 6,203 11,540 12,993 106 11,824 96.6566
5 YOGYAKARTA 0 4,723 4,818 102 4,766
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,030 6,203 42,853 0 - 0 - 44,115 103 0 0 0 0 42,608 99.4283
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
NO KAB/KOTAJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 - - 5,477 2,875 52.5
2 BANTUL 0 - - 10,968 - - 4,644 42.3
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 5,588 - - 1,733 31.0
4 SLEMAN 0 - - 13,629 - - 8,809 64.6
5 YOGYAKARTA 0 - - 4,414 - - 1,776 40.2
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 40,076 - - 19,837 49.5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KAB/KOTA JUMLAH BAYI L P L + P
TABEL 42
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 0 0 300 0 - 300 100.002 BANTUL 0 0 0 4,096 0 - 4,096 100.003 GUNUNG KIDUL 0 0 0 3,842 0 - 3,075 80.044 SLEMAN 0 0 0 3,166 0 - 3,166 100.005 YOGYAKARTA 0 0 0 990 0 - 990 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 12,394 0 - 11,627 93.81
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KAB/KOTA PUSKESMASANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
TABEL 43
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 23,215 21,346 91.9
2 BANTUL 0 64,158 49,765 77.6
3 GUNUNG KIDUL 0 16,977 17,670 34,647 9,235 54.4 18,297 103.5 27,532 79.5
4 SLEMAN 0 56,410 36,506 64.4
5 YOGYAKARTA 0 17,004 13,122 77.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 16,977 17,670 195,434 9,235 54.4 18,297 103.5 148,271 75.87
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Hanya Gunung Kidul tersedia data pilah untuk indikator di atas
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KAB/KOTA JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 13,884 13,235 28,149 10,805 77.8 10,578 79.9 21,774 79.0 6,335 45.6 6,163 46.6 12,988 58.4 96 0.7 126 1.0 270 1.21
2 BANTUL 0 60,968 49,875 75.3 27,023 58.9 1,079 2.35
3 GUNUNG KIDUL 0 43,574 36,043 78.5 22,451 65.6 712 2.08
4 SLEMAN 0 68,643 62,009 76.4 22,729 43.4 725 1.38
5 YOGYAKARTA 0 21,400 18,069 72.6 7,202 46.3 254 1.63
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,884 13,235 222,734 10,805 77.8 10,578 79.9 187,770 84.3 6,335 58.6 6,163 58.3 92,392 49.2 96 0.9 126 1.2 3,040 1.62
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Kulon Progo tersedia data pilah untuk indikator di atas
NO KAB/KOTAP
BALITA YANG ADALL+P L+P
BALITABGM
L+P L PDITIMBANG BB NAIK
L P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 12 12 100.0
2 BANTUL 0 25 30 55 25 100.0 30 100.0 55 100.0
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 66 34 32 66 100.0
4 SLEMAN 0 - - 21 - - 21 100.0
5 YOGYAKARTA 0 144 89 233 - - 233 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 169 119 387 59 34.9 62 52.1 387 100.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Bantul tersedia data pilah untuk indikator di atas
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KAB/KOTA LJUMLAH
TABEL 46
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 2,322 1,936 4,432 4,589 103.5
2 BANTUL 0 12,748 6,471 5,842 12,313 96.6
3 GUNUNG KIDUL 0 9,235 4,867 3,684 9,168 99.3
4 SLEMAN 0 7,448 6,825 15,331 7,396 99.3 6,774 99.3 15,176 99.0
5 YOGYAKARTA 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9,770 8,761 41,746 18,734 191.8 16,300 186.1 41,246 98.8CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 191.8 186.1 98.8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANL P L + P
TABEL 47
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 12,268 10,275 22,717 7,425 32.7
2 BANTUL 0 12,748 6,471 5,842 12,313 96.6
3 GUNUNG KIDUL 0 9,235 4,867 3,684 8,551 92.6
4 SLEMAN 0 7,448 6,825 15,331 7,396 99.3 6,774 99.3 15,176 99.0
5 YOGYAKARTA 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 19,716 17,100 60,031 18,734 95.0 16,300 95.3 43,465 72.4
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas
NO KAB/KOTA
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDARL
TABEL 48
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 97,237 45,848 47.15
2 BANTUL 0 129,400 82,867 64.04
3 GUNUNG KIDUL 0 52,709 54,860 107,569 - - 33,430 31.08
4 SLEMAN 0 28,399 27,568 55,967 10,853 38.22 22,840 82.85 33,693 60.20
5 YOGYAKARTA 0 18,545 24,970 43,515 3,091 7.10
JUMLAH (KAB/KOTA) 99,653 107,398 433,688 10,853 10.89 22,840 21.27 198,929 45.87
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA
TABEL 49
D.I.YOGYAKARTA2011
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL IJUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 44 31 70.45
2 RUMAH SAKIT JIWA 2 1 50.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 17 17 100.00
4 PUSKESMAS PERAWATAN 58 36 62.07
5 SARANA YANKES.LAINNYA 221 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 342 85 24.85
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
PROVINSITAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLBPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Diare 2 3 4,530 4,538 9,068 43 47 90 2.30 3.74 6 0 0 02 Leptospirosis 393 Rubella 34 Campak 45 Scabies 2 2 7,729 7,845 15,574 36 27 63 0.47 0.34 0.40 0 0 06 Parotis 3 3 0 23 22 45 0 0 07 Chikungunya 38 Keracunan Makanan 179 Hepatitis A 1 4 16,881 18,159 35,040 44 16 60 0.26 0.09 0.17 0 0 0
10 Malaria 1 1 3,902 3,946 7,848 31 31 62 0.79 0.79 0.79 1 1 2 3.23 3.23 3.2311 DBD 17 75 944,621 821 736 1,557 0.16 4 4 8 0.49 0.54 0.5112 Suspek AI 1 1 10 10 20 0 1 - 10.00 - 0 0 2 -13 AI konfirm 1 1 10 20 30 0 1 1 - 5.00 3.33 0 1 1 100.00 100.0014 Keracunan obat tradisional 1 1 3 3 100.00 0 -
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAHDESA
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUAR
BIASAATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAHKEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
JUMLAH
RATA2 KEJADIANDESA/KELURAHANKLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24JAM %
1 2 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 88 75 0.85 75 100.00
2 BANTUL 75 46 0.61 46 100.00
3 GUNUNG KIDUL 144 11 0.08 11 100.00
4 SLEMAN 86 6 0.07 6 100.00
5 YOGYAKARTA 45 8 0.18 8 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 438 146 0.33 146 100.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO JUMLAHDESA/KELURAHANKAB/KOTA
TABEL 52
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 1,513 2,370 3,883 1,792 1,856 3,648 0.8 1.3 1.1
2 BANTUL 0 2,270 4,083 6,665 2,557 3,797 6,683 0.9 1.1 1.0
3 GUNUNG KIDUL 0 - -
4 SLEMAN 0 6,016 11,135 17,151 2,475 4,005 6,480 2.4 2.8 2.6
5 YOGYAKARTA 0 - - 7,637 - - 7,401 1.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 9,799 17,588 35,336 6,824 9,658 24,212 1.4 1.8 1.5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta belum tersedia data pilah untuk indikator di atas
PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KULON PROGO 249 209 83.9 248 99.6 8,772 7,727 16,499 8,426 51.1 1,159 939 2,098 1,530 72.9
2 BANTUL 343 252 73.5 590 172.0 28,348 26,294 55,293 13,966 49.3 13,911 52.9 31,345 56.7 6,090 6,115 13,004 4,197 68.9 4,890 80.0 9,501 73.1
3 GUNUNG KIDUL - - - -
4 SLEMAN 535 - 0.0 - 0.0 7,448 6,825 14,867 - 0.0 - 0.0 33,483 225.2 - - 10,929 - - 10,929 100.0
5 YOGYAKARTA - - - - - - - - - - - 2,041 - - 25 1.2
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,127 461 40.9 838 74.4 44,568 40,846 86,659 13,966 31.3 13,911 34.1 73,254 84.5 7,249 7,054 28,072 4,197 57.9 4,890 69.3 21,985 78.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Bantul tersedia data pilah untuk indikator di atas
PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO KAB/KOTA JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MIDGN
SIKATGIGI
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA
TABEL 54
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA2011
PENYULUHAN KESEHATANJUMLAH SELURUH
KEGIATANPENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATANPENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 KULON PROGO 0 3102 221
2 BANTUL 0 5869 0
3 GUNUNG KIDUL 0 3682 1162
4 SLEMAN 0 6472 4
5 YOGYAKARTA 0 2323 0
SUB JUMLAH I 21448 13871 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 21448 1387
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KAB/KOTA
TAHUN
TABEL 55
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 231,732 238,754 470,486 21,629 24,816 46,445 5,574 69,287 72,606 141,893 116,124 310,036 65.9
2 BANTUL 0 459,459 461,804 921,263 44,059 49,330 93,389 11,710 108,394 114,593 222,987 105,405 433,491 47.1
3 GUNUNG KIDUL 0 326,703 348,679 675,382 22,062 23,753 45,815 2,556 164,225 176,410 340,635 346,759 735,765 108.9
4 SLEMAN 0 500,242 505,555 1,005,797 66,780 75,959 142,739 34,726 80,234 87,924 168,158 229,455 575,078 57.2
5 YOGYAKARTA 0 217,378 222,765 440,143 30,930 38,587 69,517 24,174 33,130 35,326 68,456 324,753 486,900 110.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,735,514 1,777,557 3,513,071 185,460 212,445 397,905 0 0 78,740 455,270 486,859 942,129 0 0 1,122,496 0 0 2,541,270PERSENTASE (KAB/KOTA) 10.7 12.0 11.3 0.0 0.0 2.2 26.2 27.4 26.8 0.0 0.0 32.0 0.0 0.0 72.3 0.0 0.0 72.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KAB/KOTA JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS
TABEL 56
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 - - 222,893 - - 141,893 63.7 - - 237,680 106.6 6,436 7,473 13,909 6.2
2 BANTUL 0 - - 222,987 - - 222,987 100.0 - - 206,067 92.4 15,732 22,367 38,099 17.1
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 725,583 164,225 176,410 340,635 46.9 - - 299,771 41.3 5,333 1.6 7,758 2.3 13,091 1.8
4 SLEMAN 0 - - 168,158 - - 168,158 100.0 - - 195,417 116.2 27,618 38,313 65,931 39.2
5 YOGYAKARTA 0 - - 388,627 33,130 35,326 68,456 17.6 - - 115,559 29.7 10,912 13,301 24,213 6.2
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 1,728,248 197,355 211,736 942,129 54.5 - - 1,054,494 61.0 66,031 89,212 155,243 9.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P L + P L P L + P L
TABEL 57
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO - - 222,893 - - 2,631 1.2 - 0.0
2 BANTUL - 222,987 - - 1,191 0.5 - - 7,742 3.5
3 GUNUNG KIDUL 725,583 - - 3,590 1.1 1,711 2,620 4,331 1.3
4 SLEMAN - - 168,158 - - 408 0.2 - - 2,162 1.3
5 YOGYAKARTA - - 388,627 - - 498 0.7 2,144 2,652 4,796 7.0
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 1,728,248 - - 8,318 0.5 3,855 5,272 19,031 1.1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
3)
NO KAB/KOTA
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 58
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas ….. 0 0 02 KULON PROGO 131,178 186,975 573,296 882 1,483 4,298 1,980 2,182 4,6653 BANTUL 0 0 885,358 876 1,511 2,387 0 0 04 GUNUNG KIDUL 0 0 929,306 0 0 5,640 0 0 05 SLEMAN 260,096 476,133 802,451 818 1,461 2,279 0 0 16,0206 YOGYAKARTA 0 0 734,405 0 1,373 1,373 0 0 735,778
SUB JUMLAH I 391,274 663,108 3,924,816 2,576 5,828 15,977 1,980 2,182 756,4631 KULON PROGO 95,364 105,245 200,609 29,081 3,630 44,166 1,513 1,199 2,7122 BANTUL 247,942 266,041 513,983 26,134 47,515 73,649 813 955 1,7683 GUNUNG KIDUL 32,537 35,404 91,027 6,647 7,605 18,201 833 1,285 2,1184 SLEMAN 0 0 687,922 0 0 59,565 0 0 747,487
YOGYAKARTA 0 0 578,657 0 0 112,816 0 0 0SUB JUMLAH II 375,843 406,690 2,072,198 61,862 58,750 308,397 3,159 3,439 754,085
1 KULON PROGO 24,945 37,418 63,103 947 891 1,808 0 0 02 bANTUL 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Gunung Kidul 0 0 04 SLEMAN 0 0 187,287 0 0 1,623 0 0 188,9105 KOTA YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH III 24,945 37,418 250,390 947 891 3,431 0 0 188,910JUMLAH (KAB/KOTA) 792,062 1,107,216 6,247,404 65,385 65,469 327,805 5,139 5,621 1,699,458JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1,735,514 1,777,557 3,513,071 1,735,514 1,777,557 3,513,071CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 45.6 62.3 177.8 3.8 3.7 9.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHNO SARANA PELAYANANKESEHATAN
TABEL 59
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KULON PROGO 496 4,926 16,579 21,505 59 51 653 24 21 316 1.2 0.3 3.0 0.5 0.1 1.52 BANTUL 799 16,033 23,610 39,643 475 519 994 226 213 439 29.6 22.0 25.1 14.1 9.0 11.13 GUNUNG KIDUL 256 5,947 7,494 17,390 175 260 460 86 67 220 2.9 3.5 2.6 1.4 0.9 1.34 SLEMAN 1,853 1,621 1,992 66,972 42 56 2,389 25 23 1,605 2.6 2.8 3.6 1.5 1.2 2.45 YOGYAKARTA 1,949 - - - - - 1,029 - - -
5,353 28,527 49,675 145,510 751 886 5,525 361 324 2,580 2.6 1.8 3.8 1.3 0.7 1.8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll) Kota Yogyakarta belum tersedia data pilah untuk indikator di atas
NAMA RUMAHSAKITa
JUMLAHTEMPATTIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENISRSb
PASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR (HIDUP+ MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO
TABEL 60
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUARMATI
PASIEN KELUARMATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 KULON PROGO 0 496 21,587 653 316 32,933 252.0 28.0 155.92 BANTUL 0 799 39,643 994 439 0.0 0.0 7.63 GUNUNG KIDUL 0 256 17,390 460 153 59,471 62.7 3.4 2.04 SLEMAN 0 1853 66,972 2,389 1,605 332,592 54.7 5.0 4.15 YOGYAKARTA 0 1949 - 1,029 - -
5353 145592 5525 2513 424,996 21.8 2.9 10.5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TOI
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NONAMA RUMAH
SAKITa JENIS RS
bJUMLAHTEMPATTIDUR
JUMLAH PASIENJUMLAH HARIPERAWATAN BOR LOS
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 118,284 25,158 21.27 7,018 27.90
2 BANTUL 255,273 130,666 51.19 45,928 35.15
3 GUNUNG KIDUL 192,172 116,782 60.77 24,505 20.98
4 SLEMAN 305,543 21,244 6.95 6,902 32.49
5 YOGYAKARTA 79,041 77,424 97.95 76,677 99.04
JUMLAH (KAB/KOTA) 950,313 371,274 39.07 161,030 43.37
Sumber : Profil Kesehatan
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KAB/KOTA
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH YANGADA
JUMLAH YANGDIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG
SEHAT% RUMAH
SEHAT1 2 3 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 0 108,522 21,514 19.8 11,799 54.8
2 BANTUL 0 218,295 177,143 81.1 143,151 80.8
3 GUNUNG KIDUL 0 191,543 114,942 60.0 77,031 67.0
4 SLEMAN 0 239,032 99,466 41.6 82,610 83.1
5 YOGYAKARTA 0 66,635 34,550 51.8 30,611 88.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 824,027 447,615 54.3 345,202 77.1
Sumber : Profil Kesehatan
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KAB/KOTA
NO KAB/KOTARUMAH
TABEL 63
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 0 105,337 35,549 33.75 30,328 85.31
2 BANTUL 0 218,295 177,143 81.15 146,450 82.67
3 GUNUNG KIDUL 0 170,142 19,580 11.51 15,019 76.71
4 SLEMAN 0 239,032 99,466 41.61 94,343 94.85
5 YOGYAKARTA 0 66,635 34,550 51.85 30,404 88.00
JUMLAH ( KAB/KOTA) 799,441 366,288 45.82 316,544 86.42
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KAB/KOTA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO KAB/KOTA
JUMLAHRUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 KULON PROGO 95,131 16,675 17.5 - 0.0 1,816 10.9 54 0.3 18,615 111.6 684 4.1 34 0.2 4,827 28.9 26,030 156.1
2 BANTUL 218,295 177,143 81.1 - 0.0 10,789 6.1 - 0.0 130,818 73.8 1,915 1.1 902 0.5 1,642 0.9 146,066 82.5
3 GUNUNG KIDUL 213,188 213,188 100.0 - 0.0 193,446 26.7 460 0.1 235,268 32.4 26,316 3.6 187,145 25.8 - 0.0 642,635 88.6
4 SLEMAN 259,639 259,639 100.0 - 0.0 17,820 6.4 2,058 1.0 246,177 87.9 11,404 4.1 2,695 1.0 - 0.0 280,154 100.0
5 YOGYAKARTA 95,713 46,711 48.8 - 0.0 20,763 47.3 85 0.0 34,755 79.2 - 0.0 - 0.0 352 0.8 55,955 127.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 881,966 713,356 80.9 - 0.0 244,634 34.3 2,657 0.4 665,633 93.3 40,319 5.7 190,776 26.7 6,821 1.0 1,150,840 161.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KET KULON PROGO AMBIL/COPY DARI FILE YUDI
NO KAB/KOTA
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, DAN KAB/KOTA
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYASGL MATA AIRJUMLAH
KELUARGAYANG ADA
JUMLAHKELUARGADIPERIKSA
SUMBER AIRBERSIHNYA
%KELUARGADIPERIKSA
TABEL 65
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 KULON PROGO 0 16,675 - 0.0 - 0.0 1,816 10.9 - 0.0 54 0.3 18,574 111.4 1,374 8.2 18 0.1 249 1.5 1,184 7.1 - 0.0 4,773 28.6 21,818 130.8
2 BANTUL 0 177,143 - 0.0 105 0.1 10,786 6.1 - 0.0 - 0.0 130,818 1915.0 1,915 1.1 902 0.5 70 0.0 - 0.0 - 0.0 1,642 0.9 143,519 81.0
3 GUNUNG KIDUL 0 213,188 - 0.0 13 0.0 52,180 24.5 - 0.0 142 0.1 58,640 27.5 27,458 12.9 53,968 25.3 - 0.0 154 0.1 - 0.0 - 0.0 149,401 70.1
4 SLEMAN 0 259,639 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2,058 0.8 246,177 94.8 11,404 4.4 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 259,639 100.0
5 YOGYAKARTA 0 46,711 - 0.0 - 0.0 11,425 24.5 - 0.0 92 0.2 29,687 0.0 - 0.0 - 0.0 41,204 88.2 - 0.0 - 0.0 - 0.0 41,163 88.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 713,356 - 0.0 118 0.0 76,207 10.7 - 0.0 2,346 0.3 483,896 67.8 42151 5.9 54,888 7.7 41,523 5.8 1,338 0.2 0 0.0 6,415 0.9 615,540 86.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA
JUMLAHKELUARGADIPERIKSA
SUMBER AIRMINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGANSUMBER AIR MINUM
TERLINDUNGMATA AIR TAKTERLINDUNG AIR SUNGAIAIR HUJANLEDING METERAN LEDING
ECERAN POMPA SUMUR TERLINDUNG SUMUR TAKTERLINDUNG
MATA AIRTERLINDUNG
TABEL 66
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 KULON PROGO 95,131 20,483 21.5 26,539 129.6 14,456 54.5 20,500 21.5 2,256 11.0 1,007 44.6 2,256 2.4 3,620 160.5 1,119 30.9
2 BANTUL 218,295 177,143 81.1 157,285 88.8 128,861 81.9 177,143 81.1 152,884 86.3 107,931 0.0 177,143 81.1 144,868 81.8 99,150 68.4
3 GUNUNG KIDUL 213,188 194,450 91.2 177,050 91.1 49,312 27.9 194,944 91.4 192,240 98.6 129,564 67.4 194,944 91.4 167,855 86.1 86,037 51.3
4 SLEMAN 259,639 192,201 74.0 192,201 100.0 192,201 100.0 189,017 59.3 189,017 100.0 189,017 90.0 145,287 56.0 145,287 100.0 145,287 100.0
5 YOGYAKARTA 95,713 56,935 59.5 53,792 94.5 48,240 89.7 56,761 0.0 54,005 95.1 48,617 0.0 56,735 59.3 53,728 94.7 48,320 89.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 881,966 641,212 72.7 606,867 94.6 433,070 71.4 638,365 72.4 590,402 92.5 476,136 80.6 576,365 65.4 515,358 89.4 379,913 73.7
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAHKELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI SEHATKELUARGADIPERIKSA
KELUARGADIPERIKSA
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KAB/KOTA
NO KAB/KOTA SEHATKELUARGAMEMILIKI SEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGADIPERIKSA
KELUARGAMEMILIKI
TABEL 67
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
DIP
ER
IKS
A
JUM
LAH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
DIP
ER
IKS
A
JUM
LAH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
DIP
ER
IKS
A
JUM
LAH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
DIP
ER
IKS
A
JUM
LAH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
DIP
ER
IKS
A
JUM
LAH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 3 3 3 100.00 243 140 104 74.29 49 47 23 48.94 2,526 875 512 58.51 2,821 1,065 642 60.28
2 BANTUL 11 10 10 100.00 598 567 404 71.25 59 34 21 61.76 637 355 286 80.56 1,412 785 558 71.0828
3 GUNUNG KIDUL 34 12 11 91.67 528 403 278 68.98 94 45 13 28.89 1,646 857 553 64.53 2,302 1,317 855 64.9203
4 SLEMAN 229 104 104 100.00 847 588 484 82.31 63 59 37 62.71 2,687 1,665 1,332 80.00 3,826 2,416 1,957 81.0017
5 YOGYAKARTA 239 218 212 97.25 230 211 193 91.47 36 35 35 100.00 2,036 1,690 1,528 90.41 2,541 2,154 1,968 91.3649
JUMLAH (KAB/KOTA) 516 347 340 97.98 2,446 1,909 1,463 76.64 301 220 129 58.64 9,532 5,442 4,211 77.38 12,902 7,737 5,980 77.29
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB/KOTA
JUMLAH TUPM
NO
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 169 117 69.2 12 7 58.3 621 356 57.3 1,685 787 46.7 223 117 52.5 33 7 21.2 2,743 1,391 50.7
2 BANTUL 0 218 137 62.8 1 1 100.0 541 438 81.0 2,083 1,593 76.5 152 85 55.9 2,994 2,253 75.3 5,959 4,507 75.3
3 GUNUNG KIDUL 0 355 274 77.2 2 2 100.0 1,298 797 61.4 1,697 1,045 61.6 565 420 74.3 809 265 32.8 4,726 2,818 59.6
4 SLEMAN 0 246 236 95.9 1 1 100.0 766 635 82.9 1,977 1,608 81.3 350 277 79.1 - - - 3,346 2,762 89.5
5 YOGYAKARTA 0 117 107 91.5 1 1 100.0 549 518 94.4 531 461 86.8 162 141 87.0 134 111 82.8 1,494 1,339 89.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,105 871 78.8 17 12 70.6 3,775 2,744 72.7 7,973 5,494 68.9 1,452 1,040 71.6 3,970 2,636 66.4 18,268 12,817 70.2
TABEL 68
NO KAB/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KAB/KOTA
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
Sumber : Profil KesehatanKab/Kota
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAHINSTALASI
PENGOLAHAN AIRMINUM
SARANA PELAYANANKESEHATAN
TABEL 69
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-RATA/ BULAN
TINGKATKECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASETINGKAT
KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 71 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 87,317 5,780 15.11 83.922 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 1,199,456 101,891 11.77 65.403 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 679,758 42,986 15.81 87.854 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 806,904 45,104 17.89 99.395 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 471 37 12.63 70.166 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 17,640 1,493 11.82 65.657 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 274,812 8,325 33.01 183.398 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 387 27 14.28 79.359 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 1,070,062 77,361 13.83 76.8510 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 11,659 669 17.42 96.7511 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 421,567 39,266 10.74 59.6512 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 61,763 3,402 18.16 100.8713 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 188,562 10,893 17.31 96.1714 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 16,612 46 360.88 2004.9115 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 54,447 2,592 21.01 116.7116 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 2,661,186 280,096 9.50 52.7817 Kloroquin tablet Tablet 5,302 83 63.63 353.4818 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 10,823 656 16.49 91.6119 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 4,260,772 163,328 26.09 144.9320 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 71,626 4,747 15.09 83.8321 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 479,677 30,327 15.82 87.8722 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 221,860 12,767 17.38 96.5423 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 1,252,117 76,315 16.41 91.1524 Multivitamin Sirup Botol 11,016 1,010 10.91 60.6125 Garam Oralit Bungkus 47,814 7,383 6.48 35.9826 OAT Kat 1 Pkt 952 90 10.59 58.8627 OAT Kat 2 Pkt 76 9 8.40 46.6428 OAT Kat 3 Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!29 OAT Kat Sisipan Pkt 42 2 25.20 140.0030 OAT Kat Anak Pkt 196 13 14.82 82.3531 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 10,482 233 44.90 249.4432 Salep 2-4 Pot 6,153 242 25.42 141.2033 Infus set dewasa Kantong 14,609 882 16.56 92.0134 Infus set anak Kantong 5,582 305 18.28 101.56
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 6 3 34 442 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 23 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 -4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 17 175 PUSKESMAS PERAWATAN 426 PUSKESMAS NON PERAWATAN 797 PUSKESMAS KELILING 1378 PUSKESMAS PEMBANTU 3209 RUMAH BERSALIN 70
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 18111 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 3012 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 1,52613 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 26014 POSKESDES 21815 POSYANDU 5,05716 APOTEK 455 45517 TOKO OBAT 51 5118 GFK 1 5 619 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 64 64
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 44 44 100.00 38 86.36
2 RUMAH SAKIT JIWA 2 2 100.00 0 0.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 17 17 100.00 0 0.00
4 PUSKESMAS 121 121 100.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 184 184 100.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 90 9.37 124 12.90 409 42.56 338 35.17 961 100.00 747 77.73
2 BANTUL 64 5.70 390 34.73 512 45.59 157 13.98 1123 100.00 669 59.57
3 GUNUNG KIDUL 6 0.41 241 16.48 929 63.54 286 19.56 1462 100.00 1215 83.11
4 SLEMAN 112 7.41 272 18.00 675 44.67 452 29.91 1511 100.00 1127 74.59
5 YOGYAKARTA 0 0.00 91 14.63 166 26.69 365 58.68 622 100.00 531 72.19
272 4.79 1118 19.69 2691 47.39 1598 28.14 5679 100.00 4289 75.523.18
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
MANDIRI JUMLAHPOSYANDU
AKTIFNO KAB/KOTA
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, DAN KAB/KOTA
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDUPRATAMA MADYA PURNAMA
TABEL 73
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KULON PROGO 0 88 88 100.00 88 100.00 40 961
2 BANTUL 0 75 75 100.00 75 100.00 16 1,123
3 GUNUNG KIDUL 0 144 144 100.00 144 100.00 16 1,462
4 SLEMAN 0 86 86 100.00 41 47.67 86 1,511
5 YOGYAKARTA 0 45 45 100.00 45 55.56 45 622
JUMLAH (KAB/KOTA) 438 438 100.00 393 89.73 203 5,679
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KAB/KOTA
NO KAB/KOTAJUMLAH
DESA/KELURAHAN POSKESDES
TABEL 74
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Kota Yogyakarta 1 24 68 92 24 68 93 2 35 37Bantul - 27 57 84 27 57 84 3 46 49Kulonprogo - 13 31 44 13 31 44 6 19 25Gunungkidul - 31 48 79 31 48 79 7 28 35Sleman 1 15 57 72 15 57 73 38 38
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 2 110 261 371 110 261 373 18 166 1841 RSUP Dr. Sardjito - - - - - -2 RS Jiwa Ghrasia - - - - - -3 Kota Yogyakarta 385 159 - - 544 444 Bantul 79 36 115 35 25 60 114 61 175 4 10 145 Kulonprogo 15 8 23 8 11 19 23 19 42 1 1 26 Gunungkidul 5 2 25 20 5 2 45 4
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH DOKTER GIGI bNO UNIT KERJA
6 Gunungkidul 5 2 25 20 5 2 45 47 Sleman 174 126 - - 300 101
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 99 46 722 43 36 384 142 82 1,106 5 11 1651 Kota Yogyakarta 71 126 - - 197 602 Bantul - - - - - -3 Kulonprogo 4 18 - - 22 -4 Gunungkidul 4 32 - - 36 -5 Sleman 10 44 - - 54 3
SUB JUMLAH III (SARANA YANKES LAIN) 89 - - 220 - - 309 - - 63SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 23.48 174.05 95.82 313.16 104.98 75.06INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 3 5 5 3 11 7 6 16 2 5 10
1 Kota Yogyakarta - 3 - - 3 32 Bantul - 3 2 5 3 2 5 2 23 Kulonprogo - - - - - -4 Gunungkidul - 1 1 2 1 1 2 1 2 35 Sleman 2 3 5 1 1 3 3 6 1 1 2
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 11 - - 16 10
DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 - - - 2 -JUMLAH (KAB/KOTA) 101 49 825 158 300 997 259 349 1,822 25 182 432
Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 75
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kota Yogyakarta 24 68 92 7 82 - - 892 Bantul - 268 268 4 256 - - 2603 Kulonprogo 41 127 168 1 5 6 45 88 133 46 93 1394 Gunungkidul 45 125 170 30 243 - - 2735 Sleman 65 91 156 1 45 131 176 45 131 177
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 175 679 854 1 5 48 90 219 890 91 224 9381 RSUP Dr. Sardjito 17 36 53 91 822 - - 9132 RS Jiwa Ghrasia - - - 25 98 - - 1233 Kota Yogyakarta 63 168 231 88 1,862 - - 1,9504 Bantul 9 76 85 25 364 - - 3895 Kulonprogo 5 34 39 6 7 13 52 130 191 58 137 2046 Gunungkidul 6 20 26 4 189 - - 1937 Sleman 38 120 158 13 725 - - 738
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 138 454 592 6 7 259 52 130 4,251 58 137 4,5101 Kota Yogyakarta - 9 9 6 57 - - 632 Bantul 5 66 71 15 121 - - 1363 Kulonprogo 1 8 9 - 25 - - 254 Gunungkidul 17 1 18 3 72 - - 755 Sleman 6 37 43 48 - - 48
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 29 121 150 - - 24 - - 323 - - 347RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 53 1,076INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 224 227 258 33 - - 291
1 Kota Yogyakarta - 2 2 4 3 - - 72 Bantul - 10 10 3 13 - - 163 Kulonprogo 1 2 3 - 6 - - 64 Gunungkidul 1 2 3 - 6 - - 65 Sleman 2 5 7 - 6 5 11 6 5 11
SUB JUMLAH DINKES KAB/KOTA 4 21 25 7 39 - - 46DINAS KESEHATAN PROVINSI 3 6 9 16 46 - - 62JUMLAH (KAB/KOTA) 352 1,505 1,857 7 12 612 142 349 5,582 149 361 6,194
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJABIDAN DIII BIDAN JUMLAH SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH
TABEL 76
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DANSARJANA FARMASI a
D-III FARMASI DANASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kota Yogyakarta 6 32 - - 38 5 24 - - 292 Bantul 8 24 - - 32 - 46 - - 463 Kulonprogo - 24 - - 24 4 2 6 6 13 19 10 15 254 Gunungkidul - 27 - - 27 - 33 - - 335 Sleman 1 3 4 5 41 46 6 44 50 4 4 8 6 27 33 10 31 41
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 3 18 5 41 153 6 44 171 8 6 19 12 40 155 20 46 1741 RSUP Dr. Sardjito 23 45 - - 68 14 11 - - 252 RS Jiwa Ghrasia 3 9 - - 12 - 5 - - 53 Kota Yogyakarta 70 193 - - 263 14 16 - - 304 Bantul 17 35 - - 52 4 11 - - 15
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
4 Bantul 17 35 - - 52 4 11 - - 155 Kulonprogo 2 9 11 4 19 23 6 28 34 1 1 7 8 1 7 96 Gunungkidul 5 10 - - 15 2 5 - - 77 Sleman 32 96 - - 128 2 31 - - 33
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 161 4 19 411 6 28 572 - - 37 1 7 87 1 7 1241 Kota Yogyakarta 198 191 - - 389 - 1 - - 12 Bantul 165 10 - - 175 1 - - - 13 Kulonprogo 36 28 - - 64 - - - - -4 Gunungkidul 13 12 - - 25 - 1 - - 15 Sleman 305 179 - - 484 - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - 717 - - 420 - - 1,137 - - 1 - - 2 - - 3RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1,098 242INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 135 13 148 17 8 25
1 Kota Yogyakarta 3 5 - - 8 2 2 - - 42 Bantul 5 2 - - 7 - 3 - - 33 Kulonprogo 1 2 - - 3 1 1 3 3 - 4 44 Gunungkidul 1 1 - - 2 - - - - -5 Sleman 2 1 - - 3 3 3 2 2 3 2 5
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - 12 - - 11 - - 23 3 1 6 - 5 10 3 6 16DINAS KESEHATAN PROVINSI 9 9 18 6 5 11JUMLAH PROVINSI 3 12 1,052 9 60 1,017 12 72 2,069 11 7 86 13 52 267 24 59 353
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : a termasuk S2 dan S3
TABEL 77
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
TENAGA KESMAS TENAGASANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kota Yogyakarta 7 - - - 7 272 Bantul 20 - - - 20 443 Kulonprogo 15 24 39 - 15 24 39 16 7 234 Gunungkidul 14 - - - 14 375 Sleman 3 3 6 2 2 5 3 8 13 22 35
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 18 27 86 2 - 2 20 27 88 29 29 1661 RSUp Dr. Sardjito 8 - - - 8 122 RS Jiwa Ghrasia 3 - - - 3 53 Kota Yogyakarta 7 7 - - 14 94 Bantul 14 - - - 14 125 Kulonprogo 4 2 6 - 4 2 6 136 Gunungkidul 4 - - - 4 57 Sleman 3 - - - 3 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 2 45 - - 7 4 2 52 - - 721 Kota Yogyakarta 6 - - - 6 -2 Bantul 20 - - - 20 313 Kulonprogo - - - - - -4 Gunungkidul 1 - - - 1 -5 Sleman 1 - - - 1 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - 28 - - - - - 28 - - 31RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0.7 31.4 345.6 5.1 10.7 319.4
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 358 - - - 358 221 Kota Yogyakarta 15 - - - 15 122 Bantul 12 - - - 12 43 Kulonprogo 14 18 32 - 14 18 32 3 6 94 Gunungkidul 17 - - - 17 65 Sleman 5 7 12 - 5 7 12 6 4 10
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 19 25 88 - - - 19 25 88 9 10 41
DINAS KESEHATAN PROVINSI 35 2 - - 37 24
JUMLAH PROVINSI 41 29 640 2 - 11 24 29 651 29 29 356
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b JUMLAH
TABEL 78
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESIL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kota Yogyakarta 36 2 - 38 -2 Bantul 39 2 1 3 - 42 5 13 183 Kulonprogo 6 30 36 2 1 3 - 39 -4 Gunungkidul 36 1 - 37 -5 Sleman 7 43 50 2 4 6 - 56 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 13 73 197 6 6 15 - - - - - 212 5 14 191 RSUP Dr. Sardjito 73 - - 73 -2 RS Jiwa Ghrasia 9 - - 9 -3 Kota Yogyakarta 102 31 - 133 324 Bantul 38 11 18 29 3 2 5 72 3 7 105 Kulonprogo 26 8 8 16 12 54 76 Gunungkidul 26 11 1 38 27 Sleman 58 38 - 96 17
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - 332 19 26 125 3 2 18 - - 475 3 7 681 Kota Yogyakarta 31 8 - 39 72 Bantul 30 - - 30 -3 Kulonprogo 6 2 - 8 14 Gunungkidul 19 1 - 20 -5 Sleman 11 1 - 12 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - 97 - - 12 - - - - - 109 - - 8
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1.1 0.0 450.7 1.4 7.8 85.2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 12 12 121 Kota Yogyakarta 4 - - 4 -2 Bantul 3 - - 3 -3 Kulonprogo 2 1 3 - - 3 -4 Gunungkidul - - - - -5 Sleman 5 1 1 - 6 -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 1 15 1 - 1 - - - - - 16 - - -
DINAS KESEHATAN PROVINSI 25 25 25
JUMLAH PROVINSI 15 73 678 25 32 152 3 2 18 37 - 849 8 21 95
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS FISIOTERAPISJUMLAH
TABEL 79
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KAB/KOTA 575,690,907,217 63.18
a. Belanja Langsung 295,623,849,690
b. Belanja Tidak Langsung 280,067,057,527
2 APBD PROVINSI 83,335,212,593 9.15
3 APBN : 200,380,794,903 21.99
- Dana Dekonsentrasi 9,164,119,586
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 21,374,675,289
- ASKESKIN 135,766,715,028
- Lain-lain (sebutkan) 34,075,285,000
- Tugas Pembantuan RSU Kab 25,000,000,000
- Dana BOK 9,075,285,000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 4,247,117,344 0.47
(sebutkan project dan sumber dananya)
- GF AIDS 2,084,130,000
- GF TB 2,085,867,344
- AFP 77,120,000
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 47,490,365,000 5.21
- Bantuan Sosial Premi Jamkessos 40,953,416,000
- Bantuan Kelembagaan KPAD 89,990,000
- Bantuan Kelembagaan PMI 179,669,000 - Penanggulangan masalah psikososial dan psikologipengungsi Bencana Merapi (BNPB) 138,500,000
- Pemantauan pelayanan kesehatan paru pendudukwilayah KRB pasca erupsi Merapi 388,440,000
Bantuan sosial hibah 5,740,350,000
911,144,397,057 100.00
6,756,748,193,885
8.52
259,358
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 3.186 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 438 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 1.735.514 1.777.557 3.513.071 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,4 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 1102,7 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 47,1 Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 97,6 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 78,4 78,5 78,5 % Tabel 49 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi
SMP+ 48,0 45,0 46,5 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 12.690 12.867 44.839 Bayi Tabel 611 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 97,8 95,9 5,4 Tabel 612 Jumlah Bayi Mati 112 75 419 Bayi Tabel 713 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8,8 5,8 9,3 per 1.000 KH Tabel 714 Jumlah Balita Mati 115 80 469 Balita Tabel 715 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9,1 6,2 10,5 per 1.000 KH Tabel 716 Jumlah Kematian Ibu 56 Ibu Tabel 817 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 124,9 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3,50 per 100.000 pend <15thn Tabel 919 Angka Insidens TB Paru 69 45 56,70 per 100.000 penduduk Tabel 1020 Angka Prevalensi TB Paru 68 44 55,91 per 100.000 penduduk Tabel 10
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
21 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 4,47 per 100.000 penduduk Tabel 1022 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 60,24 39,68 49,84 % Tabel 1123 Success Rate TB Paru 0,00 0,00 84,07 % Tabel 1224 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0 0 5,03 % Tabel 1325 Jumlah Kasus Baru HIV 90 42 132 Kasus Tabel 1426 Jumlah Kasus Baru AIDS 19 22 41 Kasus Tabel 1427 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 230 364 594 Kasus Tabel 1428 Jumlah Kematian karena AIDS 8 4 12 Jiwa Tabel 1429 Donor darah diskrining positif HIV 0,48 0,43 0,48 % Tabel 1530 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 28,94 31,39 43,13 % Tabel 1631 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 3 1 4 Kasus Tabel 1732 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 26 14 40 Kasus Tabel 1733 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 1734 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 6,67 2,33 % Tabel 1835 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 13,79 0,00 9,30 % Tabel 1836 Angka Prevalensi Kusta 0,13 0,07 0,10 per 10.000 Penduduk Tabel 1937 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 2038 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 2039 Jumlah Kasus Difteri 1 0 1 Kasus Tabel 2140 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 2141 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 2142 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 2143 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 2144 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 2145 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 2146 Jumlah Kasus Campak 70 70 140 Kasus Tabel 2247 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 2248 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 2249 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 2250 Incidence Rate DBD 33,42 24,30 28,81 per 100.000 penduduk Tabel 2351 Case Fatality Rate DBD 0,34 0,69 0,49 % Tabel 23
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,04 0,05 per 1.000 penduduk Tabel 2453 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2454 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 2656 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,60 2,76 3,38 % Tabel 2657 Balita Gizi Baik 86,15 86,38 87,20 % Tabel 2758 Balita Gizi Kurang 10,07 10,34 9,60 % Tabel 2759 Balita Gizi Buruk 0,77 0,79 0,68 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 2861 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 89,31 % Tabel 2862 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,73 % Tabel 2863 Pelayanan Ibu Nifas 88,96 % Tabel 2864 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ - % Tabel 2965 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 86,59 % Tabel 3066 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 70,44 % Tabel 3167 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 9,08 30,85 64,75 % Tabel 3168 Bayi Mendapat Vitamin A 15,24 15,80 98,63 % Tabel 3269 Anak Balita Mendapat Vitamin A 19,89 20,22 98,10 % Tabel 3270 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 90,14 % Tabel 3271 Peserta KB Baru 8,92 % Tabel 3572 Peserta KB Aktif 79,37 % Tabel 3573 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 81,75 114,77 98,99 % Tabel 3674 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 20,27 50,21 88,26 % Tabel 3675 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 25,81 56,70 90,16 % Tabel 3776 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 3877 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 97,81 % Tabel 39
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (4,20) % Tabel 3979 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 49,50 % Tabel 4180 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - 93,81 % Tabel 4281 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 54,40 103,55 75,87 % Tabel 4382 Balita ditimbang 77,82 79,92 84,30 % Tabel 4483 Balita berat badan naik 59 58 49 % Tabel 4484 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 1 2 % Tabel 4485 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 34,91 52,10 100,00 % Tabel 4586 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 191,75 186,05 98,80 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 95,02 95,32 72,40 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 10,89 21,27 45,87 % Tabel 4889 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 24,85 % Tabel 4990 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 5191 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,44 1,82 1,46 Tabel 5292 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 40,91 sekolah Tabel 4993 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 74,36 sekolah Tabel 4994 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 31,34 34,06 84,53 % Tabel 5395 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 57,90 69,32 78,32 % Tabel 5396
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 57,90 69,32 78,32 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 72,34 % Tabel 5598 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas - - 54,51 % Tabel 5699 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan
Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1- - 61,02 %
Tabel 56100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan
Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3- - 8,98 %
Tabel 56
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
- - 0,48 %Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
- - 1,10 %Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 45,64 62,29 177,83 % Tabel 58104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,77 3,68 9,33 % Tabel 58105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2,63 1,78 3,80 per 100.000 pasien keluar Tabel 59106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1,27 0,65 1,77 per 100.000 pasien keluar Tabel 59107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 21,75 % Tabel 60108 Length of Stay (LOS) di RS 2,92 Hari Tabel 60109 Turn of Interval (TOI) di RS 10,50 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat110 Rumah Tangga ber-PHBS 43,37 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan111 Rumah Sehat 77,12 % Tabel 62112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 86,42 % Tabel 63113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 86,29 % Tabel 65114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 71,36 % Tabel 66115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 80,65 % Tabel 66116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 73,72 % Tabel 66117 TUPM Sehat 77,29 % Tabel 67118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 70,16 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan119 Jumlah Rumah Sakit Umum 44 Tabel 70120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 19 Tabel 70121 Jumlah Puskesmas Perawatan 42 Tabel 70122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 79 Tabel 70
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
123 Jumlah Apotek 455 Tabel 70124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 86,36 % Tabel 71126 Jumlah Posyandu 5.679 Posyandu Tabel 72127 Posyandu Aktif 75,52 % Tabel 72128 Rasio posyandu per 100 balita 3,18 per 100 balita Tabel 72129 Jumlah Desa Siaga 438 Desa Tabel 73130 Desa Siaga Aktif 89,73 % Tabel 73131 Jumlah Poskesdes 203 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan132 Jumlah Dokter Spesialis 101,00 49,00 825 Orang Tabel 74133 Rasio Dokter Spesialis - - 23 per 100.000 penduduk Tabel 74134 Jumlah Dokter Umum 158,00 300,00 997 Orang Tabel 74135 Rasio Dokter Umum - - 174 per 100.000 penduduk Tabel 74136 Jumlah Dokter Gigi 25,00 182,00 432 Orang Tabel 74137 Jumlah Bidan 352 1.505 1.857 Orang Tabel 75138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk - - 53 per 100.000 penduduk Tabel 75139 Jumlah Perawat 6.194 Orang Tabel 75140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2.069 Orang Tabel 76141 Jumlah Tenaga Gizi 353 Orang Tabel 76142 Jumlah Tenaga Kesmas 651 Orang Tabel 77143 Jumlah Tenaga Sanitasi 356 Orang Tabel 77144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 849 Orang Tabel 78145 Jumlah Fisioterapis 95 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan146 Total Anggaran Kesehatan 911.144.397.057 Rp Tabel 79147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 8,52 % Tabel 79148 Anggaran Kesehatan Perkapita 259.358,38 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KULON PROGO 586,3 87 1 88 470.486 137.948 3,41 802,492 BANTUL 506,9 75 0 75 921.263 254.149 3,62 1817,623 GUNUNG KIDUL 1.485,4 144 0 144 675.382 192.172 3,51 454,694 SLEMAN 574,8 86 0 86 1.005.797 305.543 3,29 1749,765 YOGYAKARTA 32,5 0 45 45 440.143 129.853 3,39 13547,03
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.185,8 392 46 438 3.513.071 1.019.665 3,45 1.103
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAHNO KAB/KOTA
DESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KULON PROGO 470.486 15.832 32.610 110.725 50.031 22.534 231.732 14.724 31.014 110.022 53.102 29.892 238.754 45,27 97,062 BANTUL 921.263 38.230 70.309 220.646 93.147 37.127 459.459 36.045 66.825 217.600 94.519 46.815 461.804 47,19 99,493 GUNUNG KIDUL 675.382 23.993 52.172 132.315 78.481 39.742 326.703 22.346 48.987 138.820 87.460 51.066 348.679 54,52 93,704 SLEMAN 1.005.797 500.242 505.555 98,955 YOGYAKARTA 440.143 14.287 33.275 109.128 48.648 12.040 217.378 13.362 31.662 109.125 50.772 17.844 222.765 38,55 97,58
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.513.071 92.342 188.366 572.814 270.307 111.443 1.735.514 86.477 178.488 575.567 285.853 145.617 1.777.557 47,09 97,63
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kotaKeterangan : Kab. Sleman tidak tersedia jumlah penduduk menurut kelompok umur
RASIO BEBAN TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURPROVINSI
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN1 2 3 4 5
1 0 - 4 130.346 122.896 253.2422 5 - 9 128.942 122.299 251.2413 10 - 14 132.182 126.001 258.1834 15 - 19 140.620 136.236 276.8565 20 - 24 143.496 136.063 279.5596 25 - 29 142.637 140.854 283.4917 30 - 34 141.446 141.765 283.2118 35 - 39 135.280 138.803 274.0839 40 - 44 133.674 140.289 273.963
10 45 - 49 117.192 125.358 242.55011 50 - 54 104.642 110.249 214.89112 55 - 59 83.063 82.381 165.44413 60 - 64 56.032 65.748 121.78014 65 - 69 50.677 60.783 111.46015 70 - 74 42.824 53.037 95.86116 75+ 52.461 74.795 127.256
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
D.I.YOGYAKARTA2011
3.513.071JUMLAH 1.735.514 1.777.557
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KULON PROGO 343.130 261.291 76,15 357.834 270.879 75,70 700.964 532.171 75,92 2 BANTUL3 GUNUNG KIDUL 343.130 261.291 76,15 357.834 270.879 75,70 700.964 532.171 75,92 4 SLEMAN 92,33 5 YOGYAKARTA 217.378 187.185 86,11 222.765 194.440 87,28 440.143 381.625 86,70
903.637 709.767 78,55 938.434 736.199 78,45 1.842.071 1.445.966 78,50
Keterangan : Bantul dan Sleman tidak tersedia data untuk indikator di atas
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN
Sumber : Kantor statistik Kab/kota
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM
PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/ DIPLOM
A
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/ BELUM
PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/ BELUM
PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 KULON PROGO 9.090 18.464 55.610 36.218 67.428 4.090 9.177 200.077 19.063 20.993 62.066 35.599 57.661 5.171 8.303 208.856 28.153 39.457 117.676 71.817 125.089 9.261 17.480
2 BANTUL 0 0 5.706 5.158 0 0 0 10.864 0 0 5.469 5.420 0 0 0 10.889 0 0 11.175 10.578 0 0 0
3 GUNUNG KIDUL 61.366 76.392 91.848 50.035 34.951 4.508 0 319.100 63.555 79.177 95.104 51.874 36.337 4.680 0 330.727 124.921 155.569 186.952 101.909 71.288 9.188 0
4 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 29.544 23.058 17.801 28.750 65.729 11.890 40.606 217.378 31.402 24.506 23.819 30.303 64.288 14.329 34.118 222.765 60.946 47.564 41.620 59.053 130.017 26.219 74.724
JUMLAH (KAB/KOTA) 100.000 117.914 170.965 120.161 168.108 20.488 49.783 747.419 114.020 124.676 186.458 123.196 158.286 24.180 42.421 773.237 214.020 242.590 357.423 243.357 326.394 44.668 92.204
Keterangan : Bantul dan Sleman tidak tersedia data lengkap untuk indikator di atasSumber : Kantor statistik Kab/kota
NO KECAMATAN
JUMLAH
26
408.933
21.753
649.827
-
440.143
1.520.656
TABEL 6
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 5.702 10 5.712
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 13.446 108 13.554
3 GUNUNG KIDUL 4.254 16 4.270 4.430 37 4.467 8.684 53 8.737
4 SLEMAN 6.030 25 6.055 6.203 18 6.221 12.233 43 12.276
5 YOGYAKARTA 2.406 1.335 3.741 2.234 1.310 3.544 4.774 28 4.802
JUMLAH (KAB/KOTA) 12.690 1.376 14.066 12.867 1.365 14.232 44.839 242 45.081
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 97,8 95,9 5,4
Sumber : Kantor statistik Kab/kotaKeterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi. Kulon Progo dan Bantul tidak tersedia data pilah menurut jenis kelamin untuk indikator di atas
KAB/KOTA
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 73 10 83
2 BANTUL 0 114 22 136
3 GUNUNG KIDUL 0 73 2 75 50 2 52 123 4 127
4 SLEMAN 0 39 1 40 25 3 28 64 4 68
5 YOGYAKARTA 0 45 10 55
JUMLAH (KAB/KOTA) 112 3 115 75 5 80 419 50 469
8,8 0,2 9,1 5,8 0,4 6,2 9,3 1,1 10,5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi Hanya Gunung Kidul dan Sleman tersedia data pilah menurut jenis kelamin untuk indikator di atas
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KAB/KOTA
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK BALITA
TABEL 8JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, DAN KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KULON PROGO 5.702 0 0 2 2 0 3 1 4 0 0 0 0 0 3 3
2 BANTUL 13.446 0 1 3 4 0 0 0 0 0 8 3 11 0 9 6
3 GUNUNG KIDUL 8.684 1 4 3 8 0 0 2 2 0 2 2 4 1 6 7
4 SLEMAN 12.233 0 1 1 2 0 2 0 2 0 9 2 11 0 12 3
5 YOGYAKARTA 4.774 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 1 1 2 2 2
44.839 2 7 10 19 1 6 3 10 0 19 8 27 3 32 21
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KAB/KOTAJUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
JUMLAH20
6
15
14
15
6
56
124,9
JUMLAH KEMATIAN IBU
TABEL 9
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
NO KAB/KOTAJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUNJUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 KULON PROGO 0 83.826 3 3,28
2 BANTUL 0 158.656 6 2,84
3 GUNUNG KIDUL 0 129.879 2 1,36
4 SLEMAN 0 170.618 7 3,19
5 YOGYAKARTA 0 79.552 3 2,09
JUMLAH (KAB/KOTA) 622.531 21 3,50
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUTKAB/KOTA
TABEL 10
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 231.732 238.754 470.486 83 91 174 9 6 15 92 97 189 40 41 40,17 12
2 BANTUL 0 459.459 461.804 921.263 230 144 374 14 14 28 244 156 400 53 34 43,42 34
3 GUNUNG KIDUL 0 326.703 348.679 675.382 205 124 329 9 5 14 115 59 174 35 17 25,76 20
4 SLEMAN 0 500.242 505.555 1.005.797 242 171 413 30 18 48 272 189 461 54 37 45,83 46
5 YOGYAKARTA 0 217.378 222.765 440.143 429 273 702 21 17 38 450 290 740 207 130 168,13 45
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.735.514 1.777.557 3.513.071 1.189 803 1.992 83 60 143 1.173 791 1.964 68 44 55,91 0 0 157
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 68,5 45,2 56,7 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 4,5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KAB/KOTA
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 122 127 249 0 0 2.159 76 54 130 62,30 42,52 52,21
2 BANTUL 0 291 292 583 0 0 4.442 123 87 210 42,27 29,79 36,02
3 GUNUNG KIDUL 0 209 223 432 0 0 2.588 86 62 148 41,15 27,80 34,26
4 SLEMAN 0 351 349 700 0 0 4.086 150 97 247 42,74 27,79 35,29
5 YOGYAKARTA 0 121 128 249 0 0 5.730 224 144 368 185,12 112,50 147,79
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.094 1.119 2.213 0 0 19.005 659 444 1.103 60,2 40 49,8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
BTA (+)NO KAB/KOTAJUMLAH PERKIRAAN KASUS
BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2010
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KULON PROGO 0 63 70 133 105 78,95 10 7,52
2 BANTUL 0 138 91 229 198 86,46 9 3,93
3 GUNUNG KIDUL 0 113 53 166 129 77,71 19 11,45
4 SLEMAN 0 147 98 245 200 81,63 7 2,86
5 YOGYAKARTA 0 257 163 420 298 70,92 34 8,10
JUMLAH (KAB/KOTA) 718 475 1.193 0 47,02 0 45,11 930 77,44 0 8,73 0 7,47 79 6,62
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L P
TB PARU
NO KAB/KOTABTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
L
L+P
21
86,47
90,39
89,16
84,49
79,02
84,07
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KULON PROGO 0 - - 38.887 - - 3.889 0 0 80
2 BANTUL 0 - - 91.150 - - 9.115 0 0 462
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 67.538 - - 6.754 0 0 496
4 SLEMAN 0 109.311 10.931 82
5 YOGYAKARTA 0 - - 38.863 - - 3.886 0 0 619
JUMLAH (KAB/KOTA) 345.749 34.575 1.739
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS, jumlah Balita berdasarkan angka asumsi tahun 2011 dan jumlah perkiraan penderita adalah 10 % dari jumlah Balita yang ada
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
NO KAB/KOTA
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANIL P L + P
%15
2,1
5,1
7,3
0,8
15,9
5,0
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS, jumlah Balita berdasarkan
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANIL + P
TABEL 14
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 8 3 11 0 1 1 0 0 0 2 0 2
2 BANTUL 0 23 12 35 5 14 19 4 122 126 5 3 8
3 GUNUNG KIDUL 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SLEMAN 0 23 9 32 3 4 7 178 200 378 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 34 14 48 11 3 14 48 42 90 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 90 42 132 19 22 41 230 364 594 8 4 12
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKet: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN KAB/KOTA
KAB/KOTAINFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA
A I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD PMI Kab. Kulon Progo 2.757 84 2.841 2.757 100,00 84 100,00 2.841 100,00 16 0,58 0,00 16 0,562 PMI Kab. Bantul 5.677 212 5.889 5.584 98,36 209 98,58 5.793 98,37 91 1,63 4 1,91 95 1,643 UTD PMI Kota Yogyakarta 22.730 1.332 24.062 22.730 100,00 1.332 100,00 24.062 100,00 47 0,21 3 0,23 50 0,214 UTP PMI Wonosari 2.590 370 2.960 2.590 100,00 370 100,00 2.960 100,00 6 0,23 2 0,54 8 0,275 PMI Kabupaten Sleman 3.928 401 4.329 847 21,56 96 23,94 943 21,78 7 0,83 0,00 7 0,74
JUMLAH 37.682 2.399 40.081 34.508 91,58 2.091 87,16 36.599 91,31 167 0,48 9 0 176 0,48
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
L P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSAL P
POSITIF HIVL + P
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KULON PROGO 0 231.732 238.754 470.486 9.802 10.099 19.902 8.714
2 BANTUL 0 459.459 461.804 921.263 18.884 18.980 37.864 9.631 51 10.625 56 20.256
3 GUNUNG KIDUL 0 326.703 348.679 675.382 30.692 9.077
4 SLEMAN 0 500.242 505.555 1.005.797 21.160 21.385 42.545 12.460
5 YOGYAKARTA 0 217.378 222.765 440.143 6.746 7.604 19.359 6.746 100 7.604 100 14.350
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.735.514 1.777.557 3.513.071 56.592 58.068 150.362 16.377 28,9 18.229 31,4 64.857
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KAB/KOTAJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS DIARE DITANGANI
%
15
42
53
30
30
74
43,1
L + P
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 3 3
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 0 2
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 14 9 23 14 9 23 16 9 25
4 SLEMAN 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 1 1 7 1 8 7 2 9 8 3 11
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 0 3 3 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 3 1 4 3 1 4 0 1 1 26 13 39 26 14 40 29 15 44
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1,67 0,84 1,25
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAHNO KAB/KOTA
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH
TABEL 18
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 - 3 2 - - 0,00 - 0,00 0 0 0,00 - 0,00
2 BANTUL 0 2 - 2 - 0,00 - - 0,00 1 50,00 0 1 50,00
3 GUNUNG KIDUL 0 16 9 25 - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 0 0,00 - 0,00
4 SLEMAN 0 8 3 11 - 0,00 1 33,33 1 9,09 2 25,00 0 0,00 2 18,18
5 YOGYAKARTA 0 3 - 3 - 0,00 - - 0,00 1 33,33 0 1 33,33
JUMLAH (KAB/KOTA) 29 15 43 - 0,00 1 6,67 1 2,33 4 13,79 - 0,00 4 9,30
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2KASUS BARU
LNO KAB/KOTA
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 0 0 0 3 0 3 3 0 3
2 BANTUL 0 0 0 0 2 1 3 2 1 3
3 GUNUNG KIDUL 0 0 1 1 7 5 12 7 6 13
4 SLEMAN 0 1 1 2 7 2 9 8 3 11
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 3 3 6 3 3 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 22 11 33 23 13 36
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,1 0,1 0,1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO KAB/KOTAKASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2010 2009L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 1 100
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 1 100
3 GUNUNG KIDUL 1 2 3 1 100 2 100 3 100 5 6 11 5 100 6 100 11 100
4 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 100 0 3 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0 10 6 16 10 100 6 100 16 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PENDERITA MBL + P
RFT MBL P
NO KAB/KOTARFT PB
L + PL PPENDERITA PB
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERTUSISNO KAB/KOTADIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-GAL
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TETANUS (NON NEONATORUM)
TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TABEL 22
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KULON PROGO 0 3 9 12 0 0 0 0 0 0 0
2 BANTUL 0 15 14 29 0 0 0 0 0 0 0
3 GUNUNG KIDUL 0 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0
4 SLEMAN 0 30 29 59 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 20 15 35 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 70 70 140 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KAB/KOTA
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 69 57 126 0 0 0 0,0
2 BANTUL 0 146 57 203 0 2 2 0,0 3,5 1,0
3 GUNUNG KIDUL 0 30 20 50 1 0 1 3,4 0,0 2,0
4 SLEMAN 0 104 69 173 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 YOGYAKARTA 0 231 229 460 1 1 2 4,5 5,3 0,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 580 432 1.012 2 3 5 0,3 0,7 0,5INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK33,4 24,3 28,8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KAB/KOTA MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 0 0 0 0 84 75 159 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 BANTUL 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0 0,0 0,0
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0,0
4 SLEMAN 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 5 91 75 166 0 0 0 0,0 0,0 0,0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
PENDERITADENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHTANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHNO KAB/KOTA CFRMENINGGAL
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KULON PROGO 0 0 0 0 0 0 0
2 BANTUL 0 0 0 0 0 0 0
3 GUNUNG KIDUL 0 0 1 1 1 5 6
4 SLEMAN 0 0 0 0 0 0 0
5 YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 1 5 6
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KAB/KOTA
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 5.702 5.702 100,0 269 4,7
2 BANTUL 0 13.446 13.446 100,0 557 4,1
3 GUNUNG KIDUL 0 4.254 4.430 8.684 4.254 100,0 4.430 100,0 8.684 100,0 100 2,4 240 5,4 340 3,9
4 SLEMAN 0 6.030 6.203 12.233 6.029 100,0 6.198 99,9 12.227 100,0 65 1,1 53 0,9 118 1,0
5 YOGYAKARTA 0 4.774 4.774 100,0 232 4,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.284 10.633 44.839 10.283 100,0 10.628 100,0 44.833 99,99 165 1,6 293 2,8 1.516 3,38
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Hanya Gunung Kidul dan Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas.
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KAB/KOTA
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 KULON PROGO 0 10.924 10.850 21.774 121 1,11 113 1,04 234 1,07 9.602 87,90 9.481 87,38 19.083 87,64 1.090 9,98 1.213 0,19 2.303 10,58 98 0,90 96 0,88
2 BANTUL 0 24.931 24.944 49.875 793 3,18 745 2,99 1.538 3,08 21.359 85,67 21.336 85,54 42.695 85,60 2.660 10,67 2.721 4,86 5.381 10,79 25 0,48 30 0,57
3 GUNUNG KIDUL 0 0 0 36.043 0 0 588 1,63 0 0 31.446 87,25 0 0 3.747 10,40 0 0
4 SLEMAN 0 0 0 62.009 0 0 1.685 2,72 0 0 54.889 88,52 0 0 5.127 8,27 0 0
5 YOGYAKARTA 0 9.009 9.060 18.069 431 4,78 305 3,37 736 4,07 7.691 85,37 7.928 87,51 15.619 86,44 767 8,51 703 0,00 1.470 8,14 128 1,42 116 1,28
JUMLAH (KAB/KOTA) 44.864 44.855 187.770 1.345 2,55 1.163 2,59 4.781 2,55 38.652 86,15 38.745 86,38 163.732 87,20 4.517 10,07 4.637 10,34 18.028 9,60 251 0,77 242 0,79
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Gunung Kidul dan Sleman belum tersedia data terpilah menurut jenis kelamin
GIZI KURANGGIZI BAIK
L+P
GIZI BURUKGIZI LEBIH
L P LP LL L+P L+P PNO KAB/KOTA BALITA DITIMBANG
BALITA
P
JUMLAH %29 30
194 0,89
261 0,52
262 0,73
308 0,50
244 1,35
1.269 0,68
L+P
TABEL 28
MENURUT KAB/KOTAD.I.YOGYAKARTA2011
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT YANKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KULON PROGO 0 6.741 6.731 99,9 6.121 90,8 5.711 5.688 99,6 5.706 5.519
2 BANTUL 0 14.781 14.781 100,0 13.252 89,7 13.512 13.495 99,9 13.512 12.796
3 GUNUNG KIDUL 0 9.712 9.712 100,0 8.604 88,6 8.733 8.700 99,6 8.727 7.160
4 SLEMAN 0 13.218 13.218 100,0 11.637 88,0 12.225 12.177 99,6 12.225 10.027
5 YOGYAKARTA 0 5.349 5.349 100,0 4.861 90,9 4.787 4.787 100,0 4.781 4.487
JUMLAH (KAB/KOTA) 49.801 49.791 100,0 44.475 89,3 44.968 44.847 99,7 44.951 39.989
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
PROVINSITAHUN
IBU BERSALINNO KAB/KOTA
IBU HAMIL
%
14
96,7
94,7
82,0
82,0
93,9
89,0
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KULON PROGO 0 6.072 292 4,8 362 6,0 1.323 21,8 708 11,7 403 6,6 2.796 46,0
2 BANTUL 0 13.666 1.701 12,4 2.160 15,8 2.676 19,6 1.789 13,1 1.028 7,5 7.653 56,0
3 GUNUNG KIDUL 0 9.511 2.329 24,5 2.484 26,1 1.980 20,8 1.263 13,3 782 8,2 6.509 68,4
4 SLEMAN 0 12.694 3.420 26,9 3.692 29,1 2.882 22,7 2.240 17,6 1.770 13,9 10.584 83,4
5 YOGYAKARTA 0 5.195 1.005 19,3 818 15,7 594 11,4 224 4,3 140 2,7 1.776 34,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 47.138 8.747 14,8 9.516 17,4 9.455 19,1 6.224 16,3 4.123 13,1 29.318
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KAB/KOTA
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 0 6710 6.536 97,41 6.145 91,58
2 BANTUL 0 14781 13.522 91,48 12.499 84,56
3 GUNUNG KIDUL 0 9712 8.942 92,07 8.057 82,96
4 SLEMAN 0 11885 11.670 98,19 11.291 95,00
5 YOGYAKARTA 0 5461 4.293 78,61 4.048 74,13
JUMLAH (KAB/KOTA) 48549 44963 92,61 42040 86,59
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KAB/KOTAJUMLAH
IBU HAMILNO
TABEL 31
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KULON PROGO 6.741 1.348 1238 91,8 - - 5.702 - - 855 - - 881 103,0
2 BANTUL 14.781 2.956 2391 80,9 - 13.446 2.216 - - 1.657 74,8
3 GUNUNG KIDUL 9.712 1.942 1323 68,1 4.254 4.430 8.684 638 665 1.303 140 21,9 492 74,0 632 48,5
4 SLEMAN 13.218 2.644 1167 44,1 6.030 6.203 12.233 905 930 1.835 - 0,0 - 0,0 644 35,1
5 YOGYAKARTA 5.349 1.070 897 83,8 - - 4.774 - - 716 - - 670 93,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 49.801 9.960 7016 70,44 10.284 10.633 44.839 1.543 1.595 6.925 140 9,1 492 30,8 4.484 64,75
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
L + PL P
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTAJUMLAH
IBU HAMILJUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 1.476 1.502 2.896 1.476 100,0 1.502 100,0 2.896 100,0 12.199 12.059 23.662 12.184 99,88 12.007 99,569 23.595 99,72 5.345 5.307 99,289
2 BANTUL 0 6.415 6.710 14.357 6.345 98,9 6.608 98,5 14.169 98,7 26.201 25.931 52.133 24.684 94,21 25.467 98,211 50.151 96,20 13.640 12.360 90,616
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 12.277 - 12.067 98,3 - - 34.565 - 34.060 98,54 8.412 7.817 92,927
4 SLEMAN 0 - - 16.685 - 16.400 98,3 - - 56.758 - 55.923 98,53 11.825 9.979 84,389
5 YOGYAKARTA 0 - - 5.118 - 5.099 99,6 - - 18.217 - 18.079 99,24 4.781 4.200 87,848
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.891 8.212 51.333 7.821 15,2 8.110 15,8 50.631 98,6 38.400 37.990 185.335 36.868 19,89 37.474 20,22 181.808 98,10 44.003 39.663 90,137
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota Keterangan : Baru 2 (dua) kabupaten yang bisa menampilkan data terpilah menurut jenis kelamin yaitu Kulon Progo dan Bantul, Jumlah Bayi sesuai data pada program Gizi Dinkes Kab/kota
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L PNO KAB/KOTA
JUMLAHL + PJUMLAH
MENDAPAT VIT A 2X
TABEL 33
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT
VAGINA%
LAIN NYA
% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 10.885 21,3 596 1,2 2.709 5,3 5.654 11,1 19.844 38,8 21.465 42,0 7.536 14,7 2.255 4,4 0 0,0 0 0,0 31.256 61,2 51.100 77,50
2 BANTUL 0 26.216 21,7 1.076 0,9 6.146 5,1 5.697 4,7 39.135 32,5 60.464 50,1 13.345 11,1 7.636 6,3 0 0,0 0 0,0 81.445 67,5 120.580 79,33
3 GUNUNG KIDUL 0 23.721 21,4 458 0,4 4.824 4,4 8.518 7,7 37.521 33,9 50.580 45,7 19.919 18,0 2.649 2,4 0 0,0 0 0,0 73.148 66,1 110.669 82,88
4 SLEMAN 0 31.002 26,2 6.158 5,2 0,0 4.569 3,9 41.729 35,2 57.183 48,3 11.673 9,9 7.839 6,6 0 0,0 0 0,0 76.695 64,8 118.424 79,12
5 YOGYAKARTA 0 35.049 73,07
JUMLAH (KAB/KOTA) 91.824 21,1 8.288 1,9 13.679 3,1 24.438 5,6 138.229 31,7 189.692 43,5 52.473 12,0 20.379 4,7 0 0,0 0 0,0 262.544 60,2 435.822 79,37
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Kota Yogyakarta belum tersedia data untuk indikator tersebut di atas.
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KAB/KOTA
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
NO KAB/KOTANON MKJP
TABEL 34
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN NYA
% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KULON PROGO 0 809 13,8 10 0,2 75 1,3 1.145 19,5 2.039 34,8 2.865 48,8 675 11,5 287 4,9 0 0,0 0 0,0 3.827 65,2 5.866
2 BANTUL 0 1.713 10,6 128 0,8 333 2,1 1.006 6,2 3.180 19,6 7.929 49,0 2.357 14,6 2.726 16,8 0 0,0 0 0,0 13.012 80,4 16.192
3 GUNUNG KIDUL 0 1.595 13,0 78 0,6 202 1,6 2.118 17,3 3.993 32,5 6.614 53,9 869 7,1 798 6,5 0 0,0 0 0,0 8.281 67,5 12.274
4 SLEMAN 0 2.902 19,8 369 2,5 0,0 766 5,2 4.037 27,5 7.670 52,3 1.138 7,8 1.811 12,4 0 0,0 0 0,0 10.619 72,5 14.656
5 YOGYAKARTA 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.019 14,3 585 1,2 610 1,2 5.035 10,3 13.249 27,0 25.078 51,2 5.039 10,3 5.622 11,5 0 0,0 0 0,0 35.739 73,0 48.988
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Kota Yogyakarta belum tersedia data untuk peserta KB baru
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KAB/KOTA
NON MKJP MKJP + NON MKJP
NO KAB/KOTA
27
8,90
10,65
9,19
9,79
0,00
8,92
% MKJP + NON MKJP
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 0 65.935 5.866 8,90 51.100 77,50
2 BANTUL 0 151.998 16.192 10,65 120.580 79,33
3 GUNUNG KIDUL 0 133.531 12.274 9,19 110.669 82,88
4 SLEMAN 0 149.679 14.656 9,79 118.424 79,12
5 YOGYAKARTA 0 47.968 0 0,00 35.049 73,07
JUMLAH (KAB/KOTA) 549.111 48.988 8,92 435.822 79,37
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kotaKeterangan : Belum tersedia data peserta KB baru untuk Kota Yogyakarta
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KAB/KOTA
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KULON PROGO 0 0 5.702 5.671 99,5 5.398
2 BANTUL 0 0 13.446 13.353 99,3 12.564
3 GUNUNG KIDUL 0 4.254 4.430 8.684 2.444 57,5 6.049 136,5 8.493 97,8 2.085 0,5 5.339 120,5 7.424
4 SLEMAN 0 6.030 6.203 12.233 5.963 98,9 6.154 99,2 12.117 99,1 0,0 0,0 9.786
5 YOGYAKARTA 0 0 4.774 4.752 99,5 4.405
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.284 10.633 44.839 8.407 82 12.203 115 44.386 99,0 2.085 20,3 5.339 50,2 39.577
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Hanya Kab Gunung Kidul tersedia data pilah untuk indikator di atas.
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KAB/KOTA P L + P
%18
94,7
93,4
85,5
80,0
92,3
88,3
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
L + P
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 5.702 5.241 91,9
2 BANTUL 13.446 0 0 11.576 86,1
3 GUNUNG KIDUL 4.254 4.430 8.684 2.654 62,4 6.029 136,1 8.683 100,0
4 SLEMAN 6.030 6.203 12.233 0 0,0 0 0,0 11.044 90,3
5 YOGYAKARTA 0 0 4.774 0 0 3.885 81,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.284 10.633 44.839 2.654 25,8 6.029 57 40.429 90,16
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan : hanya Gunung Kidul tersedia data pilah menurut jenis kelamin untuk indikator di atas
P L + PLNO KAB/KOTAJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
1 2 4 5 6
1 KULON PROGO 88 88 100,0
2 BANTUL 75 75 100,0
3 GUNUNG KIDUL 144 144 100,0
4 SLEMAN 86 86 100,0
5 YOGYAKARTA 45 45 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 438 438 100,0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KAB/KOTA
% DESA/KEL UCINO KAB/KOTA JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KULON PROGO 0 - - 5.520 5.286 95,8 5.223 94,6 5.256 95,2 0,6
2 BANTUL 0 12.424 11.684 94,0 11.597 93,3 11.911 95,9 -1,9
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 8.646 8.330 96,3 8.266 95,6 8.331 96,4 0,0
4 SLEMAN 0 11.540 10.831 93,9 10.737 93,0 11.762 101,9 -8,6
5 YOGYAKARTA 0 - - 4.723 4.096 86,7 4.120 87,2 4.655 98,6 -13,6
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 42.853 0 0 40.227 93,9 0 0 39.943 93,2 0 0 41.915 97,8 -4,2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 kab/kota untuk indikator di atas
L + P L P L + PNO KAB/KOTA
L P
JUMLAH BAYI
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KULON PROGO 0 5.520 5.159 90 5.244 91,9355
2 BANTUL 0 12.424 11.734 98 11.536 96,3099
3 GUNUNG KIDUL 0 8.646 9.411 110 9.238 107,744
4 SLEMAN 0 6.030 6.203 11.540 12.993 106 11.824 96,6566
5 YOGYAKARTA 0 4.723 4.818 102 4.766
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.030 6.203 42.853 0 - 0 - 44.115 103 0 0 0 0 42.608 99,4283
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
NO KAB/KOTAJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 - - 5.477 2.875 52,5
2 BANTUL 0 - - 10.968 - - 4.644 42,3
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 5.588 - - 1.733 31,0
4 SLEMAN 0 - - 13.629 - - 8.809 64,6
5 YOGYAKARTA 0 - - 4.414 - - 1.776 40,2
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 40.076 - - 19.837 49,5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KAB/KOTA
JUMLAH BAYIL P L + P
TABEL 42
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 0 0 300 0 - 300 100,002 BANTUL 0 0 0 4.096 0 - 4.096 100,003 GUNUNG KIDUL 0 0 0 3.842 0 - 3.075 80,044 SLEMAN 0 0 0 3.166 0 - 3.166 100,005 YOGYAKARTA 0 0 0 990 0 - 990 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 12.394 0 - 11.627 93,81
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KAB/KOTA PUSKESMASANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
TABEL 43
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 23.215 21.346 91,9
2 BANTUL 0 64.158 49.765 77,6
3 GUNUNG KIDUL 0 16.977 17.670 34.647 9.235 54,4 18.297 103,5 27.532 79,5
4 SLEMAN 0 56.410 36.506 64,4
5 YOGYAKARTA 0 17.004 13.122 77,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 16.977 17.670 195.434 9.235 54,4 18.297 103,5 148.271 75,87
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Hanya Gunung Kidul tersedia data pilah untuk indikator di atas
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KAB/KOTA
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KAB/KOTA JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 0 13.884 13.235 28.149 10.805 77,8 10.578 79,9 21.774 79,0 6.335 45,6 6.163 46,6 12.988 58,4 96 0,7 126 1,0 270 1,21
2 BANTUL 0 60.968 49.875 75,3 27.023 58,9 1.079 2,35
3 GUNUNG KIDUL 0 43.574 36.043 78,5 22.451 65,6 712 2,08
4 SLEMAN 0 68.643 62.009 76,4 22.729 43,4 725 1,38
5 YOGYAKARTA 0 21.400 18.069 72,6 7.202 46,3 254 1,63
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.884 13.235 222.734 10.805 77,8 10.578 79,9 187.770 84,3 6.335 58,6 6.163 58,3 92.392 49,2 96 0,9 126 1,2 3.040 1,62
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Kulon Progo tersedia data pilah untuk indikator di atas
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L PNO KAB/KOTA
P BALITA YANG ADA
LL+P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 12 12 100,0
2 BANTUL 0 25 30 55 25 100,0 30 100,0 55 100,0
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 66 34 32 66 100,0
4 SLEMAN 0 - - 21 - - 21 100,0
5 YOGYAKARTA 0 144 89 233 - - 233 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 169 119 387 59 34,9 62 52,1 387 100,0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Bantul tersedia data pilah untuk indikator di atas
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KAB/KOTA
LJUMLAH
TABEL 46
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 2.322 1.936 4.432 4.589 103,5
2 BANTUL 0 12.748 6.471 5.842 12.313 96,6
3 GUNUNG KIDUL 0 9.235 4.867 3.684 9.168 99,3
4 SLEMAN 0 7.448 6.825 15.331 7.396 99,3 6.774 99,3 15.176 99,0
5 YOGYAKARTA 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.770 8.761 41.746 18.734 191,8 16.300 186,1 41.246 98,8
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 191,8 186,1 98,8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TABEL 47
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 12.268 10.275 22.717 7.425 32,7
2 BANTUL 0 12.748 6.471 5.842 12.313 96,6
3 GUNUNG KIDUL 0 9.235 4.867 3.684 8.551 92,6
4 SLEMAN 0 7.448 6.825 15.331 7.396 99,3 6.774 99,3 15.176 99,0
5 YOGYAKARTA 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 19.716 17.100 60.031 18.734 95,0 16.300 95,3 43.465 72,4
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas
NO KAB/KOTA
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TABEL 48
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 97.237 45.848 47,15
2 BANTUL 0 129.400 82.867 64,04
3 GUNUNG KIDUL 0 52.709 54.860 107.569 - - 33.430 31,08
4 SLEMAN 0 28.399 27.568 55.967 10.853 38,22 22.840 82,85 33.693 60,20
5 YOGYAKARTA 0 18.545 24.970 43.515 3.091 7,10
JUMLAH (KAB/KOTA) 99.653 107.398 433.688 10.853 10,89 22.840 21,27 198.929 45,87
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Sleman tersedia data pilah untuk indikator di atas
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA
TABEL 49
D.I.YOGYAKARTA2011
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 44 31 70,45
2 RUMAH SAKIT JIWA 2 1 50,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 17 17 100,00
4 PUSKESMAS PERAWATAN 58 36 62,07
5 SARANA YANKES.LAINNYA 221 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 342 85 24,85
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
PROVINSITAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLBPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Diare 2 3 4.530 4.538 9.068 43 47 90 2,30 3,74 6 0 0 02 Leptospirosis 393 Rubella 34 Campak 45 Scabies 2 2 7.729 7.845 15.574 36 27 63 0,47 0,34 0,40 0 0 06 Parotis 3 3 0 23 22 45 0 0 07 Chikungunya 38 Keracunan Makanan 179 Hepatitis A 1 4 16.881 18.159 35.040 44 16 60 0,26 0,09 0,17 0 0 0
10 Malaria 1 1 3.902 3.946 7.848 31 31 62 0,79 0,79 0,79 1 1 2 3,23 3,23 11 DBD 17 75 944.621 821 736 1.557 0,16 4 4 8 0,49 0,54 12 Suspek AI 1 1 10 10 20 0 1 - 10,00 - 0 0 2 - 13 AI konfirm 1 1 10 20 30 0 1 1 - 5,00 3,33 0 1 1 100,0014 Keracunan obat tradisional 1 1 3 3 100,00 0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH KEC
L+P19
3,23 0,51
100,00 -
CFR (%)
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
%
1 2 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 88 75 0,85 75 100,00
2 BANTUL 75 46 0,61 46 100,00
3 GUNUNG KIDUL 144 11 0,08 11 100,00
4 SLEMAN 86 6 0,07 6 100,00
5 YOGYAKARTA 45 8 0,18 8 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 438 146 0,33 146 100,00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NOJUMLAH
DESA/KELURAHANKAB/KOTA
TABEL 52
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULON PROGO 0 1.513 2.370 3.883 1.792 1.856 3.648 0,8 1,3 1,1
2 BANTUL 0 2.270 4.083 6.665 2.557 3.797 6.683 0,9 1,1 1,0
3 GUNUNG KIDUL 0 - -
4 SLEMAN 0 6.016 11.135 17.151 2.475 4.005 6.480 2,4 2,8 2,6
5 YOGYAKARTA 0 - - 7.637 - - 7.401 1,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 9.799 17.588 35.336 6.824 9.658 24.212 1,4 1,8 1,5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta belum tersedia data pilah untuk indikator di atas
PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTAPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 KULON PROGO 249 209 83,9 248 99,6 8.772 7.727 16.499 8.426 51,1 1.159 939 2.098 1.530
2 BANTUL 343 252 73,5 590 172,0 28.348 26.294 55.293 13.966 49,3 13.911 52,9 31.345 56,7 6.090 6.115 13.004 4.197 68,9 4.890 80,0 9.501
3 GUNUNG KIDUL - - - -
4 SLEMAN 535 - 0,0 - 0,0 7.448 6.825 14.867 - 0,0 - 0,0 33.483 225,2 - - 10.929 - - 10.929
5 YOGYAKARTA - - - - - - - - - - - 2.041 - - 25
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1.127 461 40,9 838 74,4 44.568 40.846 86.659 13.966 31,3 13.911 34,1 73.254 84,5 7.249 7.054 28.072 4.197 57,9 4.890 69,3 21.985
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : hanya Bantul tersedia data pilah untuk indikator di atas
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO KAB/KOTA
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN
SIKAT GIGI
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT YAN. GIGI
%
26
72,9
73,1
100,0
1,2
78,3
TABEL 54
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA2011
PENYULUHAN KESEHATANJUMLAH SELURUH
KEGIATAN PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 KULON PROGO 0 3102 221
2 BANTUL 0 5869 0
3 GUNUNG KIDUL 0 3682 1162
4 SLEMAN 0 6472 4
5 YOGYAKARTA 0 2323 0
SUB JUMLAH I 21448 1387
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 21448 1387
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KAB/KOTA
TAHUN
TABEL 55
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KULON PROGO 0 231.732 238.754 470.486 21.629 24.816 46.445 5.574 69.287 72.606 141.893 116.124 310.036
2 BANTUL 0 459.459 461.804 921.263 44.059 49.330 93.389 11.710 108.394 114.593 222.987 105.405 433.491
3 GUNUNG KIDUL 0 326.703 348.679 675.382 22.062 23.753 45.815 2.556 164.225 176.410 340.635 346.759 735.765
4 SLEMAN 0 500.242 505.555 1.005.797 66.780 75.959 142.739 34.726 80.234 87.924 168.158 229.455 575.078
5 YOGYAKARTA 0 217.378 222.765 440.143 30.930 38.587 69.517 24.174 33.130 35.326 68.456 324.753 486.900
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.735.514 1.777.557 3.513.071 185.460 212.445 397.905 0 0 78.740 455.270 486.859 942.129 0 0 1.122.496 0 0 2.541.270PERSENTASE (KAB/KOTA) 10,7 12,0 11,3 0,0 0,0 2,2 26,2 27,4 26,8 0,0 0,0 32,0 0,0 0,0 72,3 0,0 0,0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KAB/KOTA JAMSOSTEK
L+P24
65,9
47,1
108,9
57,2
110,6
72,3
TABEL 56
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KULON PROGO 0 - - 222.893 - - 141.893 63,7 - - 237.680 106,6 6.436 7.473 13.909
2 BANTUL 0 - - 222.987 - - 222.987 100,0 - - 206.067 92,4 15.732 22.367 38.099
3 GUNUNG KIDUL 0 - - 725.583 164.225 176.410 340.635 46,9 - - 299.771 41,3 5.333 1,6 7.758 2,3 13.091
4 SLEMAN 0 - - 168.158 - - 168.158 100,0 - - 195.417 116,2 27.618 38.313 65.931
5 YOGYAKARTA 0 - - 388.627 33.130 35.326 68.456 17,6 - - 115.559 29,7 10.912 13.301 24.213
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 1.728.248 197.355 211.736 942.129 54,5 - - 1.054.494 61,0 66.031 89.212 155.243
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
P L + PL P L + P L P L + P L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALANPELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADAPELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
%24
6,2
17,1
1,8
39,2
6,2
9,0
L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
TABEL 57
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KULON PROGO - - 222.893 - - 2.631 1,2 -
2 BANTUL - 222.987 - - 1.191 0,5 - - 7.742
3 GUNUNG KIDUL 725.583 - - 3.590 1,1 1.711 2.620 4.331
4 SLEMAN - - 168.158 - - 408 0,2 - - 2.162
5 YOGYAKARTA - - 388.627 - - 498 0,7 2.144 2.652 4.796
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 1.728.248 - - 8.318 0,5 3.855 5.272 19.031
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan : belum tersedia data pilah pada 5 Kab/kota untuk indikator di atas
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
3)
NO KAB/KOTA
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
%18
0,0
3,5
1,3
1,3
7,0
1,1
L + P
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
TABEL 58
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas ….. 0 0 0
2 KULON PROGO 131.178 186.975 573.296 882 1.483 4.298 1.980 2.182 4.6653 BANTUL 0 0 885.358 876 1.511 2.387 0 0 04 GUNUNG KIDUL 0 0 929.306 0 0 5.640 0 0 05 SLEMAN 260.096 476.133 802.451 818 1.461 2.279 0 0 16.0206 YOGYAKARTA 0 0 734.405 0 1.373 1.373 0 0 735.778
SUB JUMLAH I 391.274 663.108 3.924.816 2.576 5.828 15.977 1.980 2.182 756.463
1 KULON PROGO 95.364 105.245 200.609 29.081 3.630 44.166 1.513 1.199 2.7122 BANTUL 247.942 266.041 513.983 26.134 47.515 73.649 813 955 1.7683 GUNUNG KIDUL 32.537 35.404 91.027 6.647 7.605 18.201 833 1.285 2.1184 SLEMAN 0 0 687.922 0 0 59.565 0 0 747.487
YOGYAKARTA 0 0 578.657 0 0 112.816 0 0 0
SUB JUMLAH II 375.843 406.690 2.072.198 61.862 58.750 308.397 3.159 3.439 754.085
1 KULON PROGO 24.945 37.418 63.103 947 891 1.808 0 0 02 bANTUL 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Gunung Kidul 0 0 04 SLEMAN 0 0 187.287 0 0 1.623 0 0 188.9105 KOTA YOGYAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH III 24.945 37.418 250.390 947 891 3.431 0 0 188.910
JUMLAH (KAB/KOTA) 792.062 1.107.216 6.247.404 65.385 65.469 327.805 5.139 5.621 1.699.458
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1.735.514 1.777.557 3.513.071 1.735.514 1.777.557 3.513.071
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 45,6 62,3 177,8 3,8 3,7 9,3
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHNOSARANA PELAYANAN
KESEHATAN
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 59
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KULON PROGO 496 4.926 16.579 21.505 59 51 653 24 21 316 1,2 0,3 3,0 0,5 0,1 1,5 2 BANTUL 799 16.033 23.610 39.643 475 519 994 226 213 439 29,6 22,0 25,1 14,1 9,0 11,1 3 GUNUNG KIDUL 256 5.947 7.494 17.390 175 260 460 86 67 220 2,9 3,5 2,6 1,4 0,9 1,3 4 SLEMAN 1.853 1.621 1.992 66.972 42 56 2.389 25 23 1.605 2,6 2,8 3,6 1,5 1,2 2,4 5 YOGYAKARTA 1.949 - - - - - 1.029 - - -
5.353 28.527 49.675 145.510 751 886 5.525 361 324 2.580 2,6 1,8 3,8 1,3 0,7 1,8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll) Kota Yogyakarta belum tersedia data pilah untuk indikator di atas
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS
RSbPASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
TABEL 60
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KULON PROGO 0 496 21.587 653 316 32.933 252,0 28,0 155,92 BANTUL 0 799 39.643 994 439 0,0 0,0 7,63 GUNUNG KIDUL 0 256 17.390 460 153 59.471 62,7 3,4 2,04 SLEMAN 0 1853 66.972 2.389 1.605 332.592 54,7 5,0 4,15 YOGYAKARTA 0 1949 - 1.029 - -
5353 145592 5525 2513 424.996 21,8 2,9 10,5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
LOS TOI
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NONAMA RUMAH
SAKITa JENIS RSbJUMLAH TEMPAT TIDUR
JUMLAH PASIENJUMLAH HARI PERAWATAN
BOR
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 118.284 25.158 21,27 7.018 27,90
2 BANTUL 255.273 130.666 51,19 45.928 35,15
3 GUNUNG KIDUL 192.172 116.782 60,77 24.505 20,98
4 SLEMAN 305.543 21.244 6,95 6.902 32,49
5 YOGYAKARTA 79.041 77.424 97,95 76.677 99,04
JUMLAH (KAB/KOTA) 950.313 371.274 39,07 161.030 43,37
Sumber : Profil Kesehatan
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KAB/KOTA
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSAJUMLAH YANG
SEHAT% RUMAH
SEHAT1 2 3 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 0 108.522 21.514 19,8 11.799 54,8
2 BANTUL 0 218.295 177.143 81,1 143.151 80,8
3 GUNUNG KIDUL 0 191.543 114.942 60,0 77.031 67,0
4 SLEMAN 0 239.032 99.466 41,6 82.610 83,1
5 YOGYAKARTA 0 66.635 34.550 51,8 30.611 88,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 824.027 447.615 54,3 345.202 77,1
Sumber : Profil Kesehatan
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KAB/KOTA
NO KAB/KOTARUMAH
TABEL 63
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8
1 KULON PROGO 105.337 35.549 33,75 30.328 85,31
2 BANTUL 218.295 177.143 81,15 146.450 82,67
3 GUNUNG KIDUL 170.142 19.580 11,51 15.019 76,71
4 SLEMAN 239.032 99.466 41,61 94.343 94,85
5 YOGYAKARTA 66.635 34.550 51,85 30.404 88,00
JUMLAH ( KAB/KOTA) 799.441 366.288 45,82 316.544 86,42
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KAB/KOTA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO KAB/KOTA
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 95.131 16.675 17,5 - 0,0 1.816 10,9 54 0,3 18.615 111,6 684 4,1 34 0,2 4.827 28,9 26.030
2 BANTUL 218.295 177.143 81,1 - 0,0 10.789 6,1 - 0,0 130.818 73,8 1.915 1,1 902 0,5 1.642 0,9 146.066
3 GUNUNG KIDUL 213.188 213.188 100,0 - 0,0 193.446 26,7 460 0,1 235.268 32,4 26.316 3,6 187.145 25,8 - 0,0 642.635
4 SLEMAN 259.639 259.639 100,0 - 0,0 17.820 6,4 2.058 1,0 246.177 87,9 11.404 4,1 2.695 1,0 - 0,0 280.154
5 YOGYAKARTA 95.713 46.711 48,8 - 0,0 20.763 47,3 85 0,0 34.755 79,2 - 0,0 - 0,0 352 0,8 55.955
JUMLAH (KAB/KOTA) 881.966 713.356 80,9 - 0,0 244.634 34,3 2.657 0,4 665.633 93,3 40.319 5,7 190.776 26,7 6.821 1,0 1.150.840
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KET KULON PROGO AMBIL/COPY DARI FILE YUDI
SGL MATA AIRJUMLAH
KELUARGA YANG ADA
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA
SUMBER AIR BERSIHNYA
% KELUARGA DIPERIKSA
NO KAB/KOTA
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, DAN KAB/KOTA
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYA
%
22
156,1
82,5
88,6
100,0
127,6
161,3
JUMLAH
TABEL 65
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KULON PROGO 16.675 - 0,0 - 0,0 1.816 10,9 - 0,0 54 0,3 18.574 111,4 1.374 8,2 18 0,1 249 1,5 1.184 7,1 - 0,0 4.773 28,6 21.818
2 BANTUL 177.143 - 0,0 105 0,1 10.786 6,1 - 0,0 - 0,0 130.818 1915,0 1.915 1,1 902 0,5 70 0,0 - 0,0 - 0,0 1.642 0,9 143.519
3 GUNUNG KIDUL 213.188 - 0,0 13 0,0 52.180 24,5 - 0,0 142 0,1 58.640 27,5 27.458 12,9 53.968 25,3 - 0,0 154 0,1 - 0,0 - 0,0 149.401
4 SLEMAN 259.639 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 2.058 0,8 246.177 94,8 11.404 4,4 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 259.639
5 YOGYAKARTA 46.711 - 0,0 - 0,0 11.425 24,5 - 0,0 92 0,2 29.687 0,0 - 0,0 - 0,0 41.204 88,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 41.163
JUMLAH (KAB/KOTA) 713.356 - 0,0 118 0,0 76.207 10,7 - 0,0 2.346 0,3 483.896 67,8 42151 5,9 54.888 7,7 41.523 5,8 1.338 0,2 0 0,0 6.415 0,9 615.540
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAIAIR HUJANLEDING METERANLEDING ECERAN
POMPASUMUR
TERLINDUNGSUMUR TAK
TERLINDUNGMATA AIR
TERLINDUNG
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, DAN KAB/KOTA
NO KAB/KOTA
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA
SUMBER AIR MINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG
%
31
130,8
81,0
70,1
100,0
88,1
86,3
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG
TABEL 66
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KULON PROGO 95.131 20.483 21,5 26.539 129,6 14.456 54,5 20.500 21,5 2.256 11,0 1.007 44,6 2.256 2,4 3.620 160,5 1.119
2 BANTUL 218.295 177.143 81,1 157.285 88,8 128.861 81,9 177.143 81,1 152.884 86,3 107.931 0,0 177.143 81,1 144.868 81,8 99.150
3 GUNUNG KIDUL 213.188 194.450 91,2 177.050 91,1 49.312 27,9 194.944 91,4 192.240 98,6 129.564 67,4 194.944 91,4 167.855 86,1 86.037
4 SLEMAN 259.639 192.201 74,0 192.201 100,0 192.201 100,0 189.017 59,3 189.017 100,0 189.017 90,0 145.287 56,0 145.287 100,0 145.287
5 YOGYAKARTA 95.713 56.935 59,5 53.792 94,5 48.240 89,7 56.761 0,0 54.005 95,1 48.617 0,0 56.735 59,3 53.728 94,7 48.320
JUMLAH (KAB/KOTA) 881.966 641.212 72,7 606.867 94,6 433.070 71,4 638.365 72,4 590.402 92,5 476.136 80,6 576.365 65,4 515.358 89,4 379.913
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KAB/KOTA
NO KAB/KOTA SEHATKELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA DIPERIKSA
KELUARGA MEMILIKI
JUMLAH KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI SEHATKELUARGA DIPERIKSA
KELUARGA DIPERIKSA
%
22
30,9
68,4
51,3
100,0
89,9
73,7
SEHAT
TABEL 67
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUM
LA
H Y
G A
DA
JUM
LA
H D
IPE
RIK
SA
JUM
LA
H S
EH
AT
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G A
DA
JUM
LA
H D
IPE
RIK
SA
JUM
LA
H S
EH
AT
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G A
DA
JUM
LA
H D
IPE
RIK
SA
JUM
LA
H S
EH
AT
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G A
DA
JUM
LA
H D
IPE
RIK
SA
JUM
LA
H S
EH
AT
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G A
DA
JUM
LA
H D
IPE
RIK
SA
JUM
LA
H S
EH
AT
% S
EH
AT
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 KULON PROGO 3 3 3 100,00 243 140 104 74,29 49 47 23 48,94 2.526 875 512 58,51 2.821 1.065 642 60,28
2 BANTUL 11 10 10 100,00 598 567 404 71,25 59 34 21 61,76 637 355 286 80,56 1.412 785 558 71,0828
3 GUNUNG KIDUL 34 12 11 91,67 528 403 278 68,98 94 45 13 28,89 1.646 857 553 64,53 2.302 1.317 855 64,9203
4 SLEMAN 229 104 104 100,00 847 588 484 82,31 63 59 37 62,71 2.687 1.665 1.332 80,00 3.826 2.416 1.957 81,0017
5 YOGYAKARTA 239 218 212 97,25 230 211 193 91,47 36 35 35 100,00 2.036 1.690 1.528 90,41 2.541 2.154 1.968 91,3649
JUMLAH (KAB/KOTA) 516 347 340 97,98 2.446 1.909 1.463 76,64 301 220 129 58,64 9.532 5.442 4.211 77,38 12.902 7.737 5.980 77,29
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB/KOTA
JUMLAH TUPM
NO
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KAB/KOTA
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KULON PROGO 0 169 117 69,2 12 7 58,3 621 356 57,3 1.685 787 46,7 223 117 52,5 33 7 21,2 2.743 1.391
2 BANTUL 0 218 137 62,8 1 1 100,0 541 438 81,0 2.083 1.593 76,5 152 85 55,9 2.994 2.253 75,3 5.959 4.507
3 GUNUNG KIDUL 0 355 274 77,2 2 2 100,0 1.298 797 61,4 1.697 1.045 61,6 565 420 74,3 809 265 32,8 4.726 2.818
4 SLEMAN 0 246 236 95,9 1 1 100,0 766 635 82,9 1.977 1.608 81,3 350 277 79,1 - - - 3.346 2.762
5 YOGYAKARTA 0 117 107 91,5 1 1 100,0 549 518 94,4 531 461 86,8 162 141 87,0 134 111 82,8 1.494 1.339
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.105 871 78,8 17 12 70,6 3.775 2.744 72,7 7.973 5.494 68,9 1.452 1.040 71,6 3.970 2.636 66,4 18.268 12.817
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAHINSTALASI
PENGOLAHAN AIR MINUM
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TABEL 68
NO KAB/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KAB/KOTA
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
%
21
50,7
75,3
59,6
89,5
89,6
70,2
TABEL 69
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE TINGKAT
KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 87.317 5.780 15,11 83,922 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 1.199.456 101.891 11,77 65,403 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 679.758 42.986 15,81 87,854 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 806.904 45.104 17,89 99,395 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 471 37 12,63 70,166 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 17.640 1.493 11,82 65,657 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 274.812 8.325 33,01 183,398 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 387 27 14,28 79,359 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 1.070.062 77.361 13,83 76,8510 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 11.659 669 17,42 96,7511 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 421.567 39.266 10,74 59,6512 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 61.763 3.402 18,16 100,8713 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 188.562 10.893 17,31 96,1714 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 16.612 46 360,88 2004,9115 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 54.447 2.592 21,01 116,7116 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 2.661.186 280.096 9,50 52,7817 Kloroquin tablet Tablet 5.302 83 63,63 353,4818 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 10.823 656 16,49 91,6119 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 4.260.772 163.328 26,09 144,9320 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 71.626 4.747 15,09 83,8321 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 479.677 30.327 15,82 87,8722 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 221.860 12.767 17,38 96,5423 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 1.252.117 76.315 16,41 91,1524 Multivitamin Sirup Botol 11.016 1.010 10,91 60,6125 Garam Oralit Bungkus 47.814 7.383 6,48 35,9826 OAT Kat 1 Pkt 952 90 10,59 58,8627 OAT Kat 2 Pkt 76 9 8,40 46,6428 OAT Kat 3 Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!29 OAT Kat Sisipan Pkt 42 2 25,20 140,0030 OAT Kat Anak Pkt 196 13 14,82 82,3531 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 10.482 233 44,90 249,4432 Salep 2-4 Pot 6.153 242 25,42 141,2033 Infus set dewasa Kantong 14.609 882 16,56 92,0134 Infus set anak Kantong 5.582 305 18,28 101,56
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANPROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 6 3 34 44 2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 2 3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 - 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 17 17 5 PUSKESMAS PERAWATAN 42 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 79 7 PUSKESMAS KELILING 137 8 PUSKESMAS PEMBANTU 320 9 RUMAH BERSALIN 70
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 181 11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 30 12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 1.526 13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 260 14 POSKESDES 218 15 POSYANDU 5.057 16 APOTEK 455 455 17 TOKO OBAT 51 51 18 GFK 1 5 6 19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - 20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 64 64
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 44 44 100,00 38 86,36
2 RUMAH SAKIT JIWA 2 2 100,00 0 0,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 17 17 100,00 0 0,00
4 PUSKESMAS 121 121 100,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 184 184 100,00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KULON PROGO 90 9,37 124 12,90 409 42,56 338 35,17 961 100,00 747 77,73
2 BANTUL 64 5,70 390 34,73 512 45,59 157 13,98 1123 100,00 669 59,57
3 GUNUNG KIDUL 6 0,41 241 16,48 929 63,54 286 19,56 1462 100,00 1215 83,11
4 SLEMAN 112 7,41 272 18,00 675 44,67 452 29,91 1511 100,00 1127 74,59
5 YOGYAKARTA 0 0,00 91 14,63 166 26,69 365 58,68 622 100,00 531 72,19
272 4,79 1118 19,69 2691 47,39 1598 28,14 5679 100,00 4289 75,523,18
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, DAN KAB/KOTA
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU
AKTIFNO KAB/KOTA
TABEL 73
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KULON PROGO 0 88 88 100,00 88 100,00 40 961
2 BANTUL 0 75 75 100,00 75 100,00 16 1.123
3 GUNUNG KIDUL 0 144 144 100,00 144 100,00 16 1.462
4 SLEMAN 0 86 86 100,00 41 47,67 86 1.511
5 YOGYAKARTA 0 45 45 100,00 45 55,56 45 622
JUMLAH (KAB/KOTA) 438 438 100,00 393 89,73 203 5.679
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KAB/KOTA
NO KAB/KOTA
JUMLAH
DESA/ KELURAHAN
POSKESDES
TABEL 74
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Kota Yogyakarta 1 24 68 92 24 68 93 2 35 37 Bantul - 27 57 84 27 57 84 3 46 49 Kulonprogo - 13 31 44 13 31 44 6 19 25 Gunungkidul - 31 48 79 31 48 79 7 28 35 Sleman 1 15 57 72 15 57 73 38 38
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 2 110 261 371 110 261 373 18 166 184
1 RSUP Dr. Sardjito - - - - - -
2 RS Jiwa Ghrasia - - - - - -
3 Kota Yogyakarta 385 159 - - 544 44
4 Bantul 79 36 115 35 25 60 114 61 175 4 10 14
5 Kulonprogo 15 8 23 8 11 19 23 19 42 1 1 2
6 Gunungkidul 5 2 25 20 5 2 45 4
7 Sleman 174 126 - - 300 101
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 99 46 722 43 36 384 142 82 1.106 5 11 165
1 Kota Yogyakarta 71 126 - - 197 60
2 Bantul - - - - - -
3 Kulonprogo 4 18 - - 22 -
4 Gunungkidul 4 32 - - 36 -
5 Sleman 10 44 - - 54 3
SUB JUMLAH III (SARANA YANKES LAIN) 89 - - 220 - - 309 - - 63
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 23,48 174,05 95,82 313,16 104,98 75,06
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 3 5 5 3 11 7 6 16 2 5 10
1 Kota Yogyakarta - 3 - - 3 3
2 Bantul - 3 2 5 3 2 5 2 2
3 Kulonprogo - - - - - -
4 Gunungkidul - 1 1 2 1 1 2 1 2 3
5 Sleman 2 3 5 1 1 3 3 6 1 1 2
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 11 - - 16 10
DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 - - - 2 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 101 49 825 158 300 997 259 349 1.822 25 182 432
Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
DOKTER GIGI bNO UNIT KERJA
TABEL 75
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kota Yogyakarta 24 68 92 7 82 - - 89 2 Bantul - 268 268 4 256 - - 260 3 Kulonprogo 41 127 168 1 5 6 45 88 133 46 93 139 4 Gunungkidul 45 125 170 30 243 - - 273 5 Sleman 65 91 156 1 45 131 176 45 131 177
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 175 679 854 1 5 48 90 219 890 91 224 938
1 RSUP Dr. Sardjito 17 36 53 91 822 - - 913 2 RS Jiwa Ghrasia - - - 25 98 - - 123 3 Kota Yogyakarta 63 168 231 88 1.862 - - 1.950 4 Bantul 9 76 85 25 364 - - 389 5 Kulonprogo 5 34 39 6 7 13 52 130 191 58 137 204 6 Gunungkidul 6 20 26 4 189 - - 193 7 Sleman 38 120 158 13 725 - - 738
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 138 454 592 6 7 259 52 130 4.251 58 137 4.510
1 Kota Yogyakarta - 9 9 6 57 - - 63 2 Bantul 5 66 71 15 121 - - 136 3 Kulonprogo 1 8 9 - 25 - - 25 4 Gunungkidul 17 1 18 3 72 - - 75 5 Sleman 6 37 43 48 - - 48
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 29 121 150 - - 24 - - 323 - - 347
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 53 1.076
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 224 227 258 33 - - 291
1 Kota Yogyakarta - 2 2 4 3 - - 7 2 Bantul - 10 10 3 13 - - 16 3 Kulonprogo 1 2 3 - 6 - - 6 4 Gunungkidul 1 2 3 - 6 - - 6 5 Sleman 2 5 7 - 6 5 11 6 5 11
SUB JUMLAH DINKES KAB/KOTA 4 21 25 7 39 - - 46
DINAS KESEHATAN PROVINSI 3 6 9 16 46 - - 62
JUMLAH (KAB/KOTA) 352 1.505 1.857 7 12 612 142 349 5.582 149 361 6.194
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJABIDAN DIII BIDAN JUMLAH
SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
TABEL 76
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI aD-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kota Yogyakarta 6 32 - - 38 5 24 - - 29
2 Bantul 8 24 - - 32 - 46 - - 46
3 Kulonprogo - 24 - - 24 4 2 6 6 13 19 10 15 25
4 Gunungkidul - 27 - - 27 - 33 - - 33
5 Sleman 1 3 4 5 41 46 6 44 50 4 4 8 6 27 33 10 31 41
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 3 18 5 41 153 6 44 171 8 6 19 12 40 155 20 46 174
1 RSUP Dr. Sardjito 23 45 - - 68 14 11 - - 25
2 RS Jiwa Ghrasia 3 9 - - 12 - 5 - - 5
3 Kota Yogyakarta 70 193 - - 263 14 16 - - 30
4 Bantul 17 35 - - 52 4 11 - - 15
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
4 Bantul 17 35 - - 52 4 11 - - 15
5 Kulonprogo 2 9 11 4 19 23 6 28 34 1 1 7 8 1 7 9
6 Gunungkidul 5 10 - - 15 2 5 - - 7
7 Sleman 32 96 - - 128 2 31 - - 33
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 161 4 19 411 6 28 572 - - 37 1 7 87 1 7 124
1 Kota Yogyakarta 198 191 - - 389 - 1 - - 1
2 Bantul 165 10 - - 175 1 - - - 1
3 Kulonprogo 36 28 - - 64 - - - - -
4 Gunungkidul 13 12 - - 25 - 1 - - 1
5 Sleman 305 179 - - 484 - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - 717 - - 420 - - 1.137 - - 1 - - 2 - - 3
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1.098 242
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 135 13 148 17 8 25
1 Kota Yogyakarta 3 5 - - 8 2 2 - - 4
2 Bantul 5 2 - - 7 - 3 - - 3
3 Kulonprogo 1 2 - - 3 1 1 3 3 - 4 4
4 Gunungkidul 1 1 - - 2 - - - - -
5 Sleman 2 1 - - 3 3 3 2 2 3 2 5
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - 12 - - 11 - - 23 3 1 6 - 5 10 3 6 16
DINAS KESEHATAN PROVINSI 9 9 18 6 5 11
JUMLAH PROVINSI 3 12 1.052 9 60 1.017 12 72 2.069 11 7 86 13 52 267 24 59 353
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
TABEL 77
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kota Yogyakarta 7 - - - 7 27 2 Bantul 20 - - - 20 44 3 Kulonprogo 15 24 39 - 15 24 39 16 7 23 4 Gunungkidul 14 - - - 14 37 5 Sleman 3 3 6 2 2 5 3 8 13 22 35
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 18 27 86 2 - 2 20 27 88 29 29 166
1 RSUp Dr. Sardjito 8 - - - 8 12 2 RS Jiwa Ghrasia 3 - - - 3 5 3 Kota Yogyakarta 7 7 - - 14 9 4 Bantul 14 - - - 14 12 5 Kulonprogo 4 2 6 - 4 2 6 13 6 Gunungkidul 4 - - - 4 5 7 Sleman 3 - - - 3 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 2 45 - - 7 4 2 52 - - 72
1 Kota Yogyakarta 6 - - - 6 - 2 Bantul 20 - - - 20 31 3 Kulonprogo - - - - - - 4 Gunungkidul 1 - - - 1 - 5 Sleman 1 - - - 1 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - 28 - - - - - 28 - - 31
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0,7 31,4 345,6 5,1 10,7 319,4
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 358 - - - 358 22
1 Kota Yogyakarta 15 - - - 15 12 2 Bantul 12 - - - 12 4 3 Kulonprogo 14 18 32 - 14 18 32 3 6 9 4 Gunungkidul 17 - - - 17 6 5 Sleman 5 7 12 - 5 7 12 6 4 10
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 19 25 88 - - - 19 25 88 9 10 41
DINAS KESEHATAN PROVINSI 35 2 - - 37 24
JUMLAH PROVINSI 41 29 640 2 - 11 24 29 651 29 29 356
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b JUMLAH
TABEL 78
PROVINSI D.I.YOGYAKARTATAHUN 2011
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESIL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kota Yogyakarta 36 2 - 38 - 2 Bantul 39 2 1 3 - 42 5 13 18 3 Kulonprogo 6 30 36 2 1 3 - 39 - 4 Gunungkidul 36 1 - 37 - 5 Sleman 7 43 50 2 4 6 - 56 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 13 73 197 6 6 15 - - - - - 212 5 14 19
1 RSUP Dr. Sardjito 73 - - 73 - 2 RS Jiwa Ghrasia 9 - - 9 - 3 Kota Yogyakarta 102 31 - 133 32 4 Bantul 38 11 18 29 3 2 5 72 3 7 10 5 Kulonprogo 26 8 8 16 12 54 7 6 Gunungkidul 26 11 1 38 2 7 Sleman 58 38 - 96 17
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - 332 19 26 125 3 2 18 - - 475 3 7 68
1 Kota Yogyakarta 31 8 - 39 7 2 Bantul 30 - - 30 - 3 Kulonprogo 6 2 - 8 1 4 Gunungkidul 19 1 - 20 - 5 Sleman 11 1 - 12 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - 97 - - 12 - - - - - 109 - - 8
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1,1 0,0 450,7 1,4 7,8 85,2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 12 12 12
1 Kota Yogyakarta 4 - - 4 - 2 Bantul 3 - - 3 - 3 Kulonprogo 2 1 3 - - 3 - 4 Gunungkidul - - - - - 5 Sleman 5 1 1 - 6 -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 1 15 1 - 1 - - - - - 16 - - -
DINAS KESEHATAN PROVINSI 25 25 25
JUMLAH PROVINSI 15 73 678 25 32 152 3 2 18 37 - 849 8 21 95
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS
FISIOTERAPISJUMLAH
TABEL 79
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2011
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KAB/KOTA 575.690.907.217 63,18
a. Belanja Langsung 295.623.849.690
b. Belanja Tidak Langsung 280.067.057.527
2 APBD PROVINSI 83.335.212.593 9,15
3 APBN : 200.380.794.903 21,99
- Dana Dekonsentrasi 9.164.119.586
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 21.374.675.289
- ASKESKIN 135.766.715.028
- Lain-lain (sebutkan) 34.075.285.000
- Tugas Pembantuan RSU Kab 25.000.000.000
- Dana BOK 9.075.285.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 4.247.117.344 0,47
(sebutkan project dan sumber dananya)
- GF AIDS 2.084.130.000
- GF TB 2.085.867.344
SUMBER BIAYA
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO
- AFP 77.120.000
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 47.490.365.000 5,21
- Bantuan Sosial Premi Jamkessos 40.953.416.000
- Bantuan Kelembagaan KPAD 89.990.000
- Bantuan Kelembagaan PMI 179.669.000
- Penanggulangan masalah psikososial dan psikologi pengungsi Bencana Merapi (BNPB)
138.500.000
- Pemantauan pelayanan kesehatan paru penduduk wilayah KRB pasca erupsi Merapi
388.440.000
Bantuan sosial hibah 5.740.350.000
911.144.397.057 100,00
6.756.748.193.885
8,52
259.358
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
Top Related