PRODUKSI TUGAS AKHIR
PROGRAM MAGAZINE SHOW
“FLORAPEDIA”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
Nama : Nim :
Angga Wijaya Putra : 42150576
Robi Hermawan Suryana : 42150370
Rizka Egiawidanti : 42150618
Muhammad Ubaidillah : 42150279
Ahmad Taufiq : 42150470
Widi Budjia : 42150560
Muhammad Khorinur : 42150462
Ananda Pratiwi : 42150619
PROGRAM STUDI PENYIARAN
BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2018
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Angga Wijaya Putra
NIM : 42150576
Program Studi : Penyiaran
Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul:
“Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia” adalah asli (orsinil)
atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan
dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas
akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu,
saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Akademi Komunikasi BSI Jakarta dicabut/dibatalkan.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 26 Juli 2018
Yang menyatakan,
Angga Wijaya Putra
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Angga Wijaya Putra NIM : 42150576 Program Studi : Penyiaran Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi BSI Jakarta Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi Komunikasi BSI Jakarta, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non- exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul: “Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Akademi Komunikasi BSI Jakarta berhak menyimpan, mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Akademi Komunikasi BSI Jakarta, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta Pada tanggal: 26 Juli 2018 Yang menyatakan,
Angga Wijaya Putra
iv
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR Tugas Akhir ini diajukan oleh:
Nama : Angga Wijaya Putra NIM : 42150576 Program Studi : Penyiaran Jenjang : Diploma III Judul Tugas Akhir :“Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia”
Untuk dipertahankan pada periode I-2018 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md) pada Program Diploma III Hubungan Masyarakat di Akademi Komunikasi BSI Jakarta.
Jakarta, 8 Juni 2017
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Liliyana, S. Sos, M. Ikom
D E W A N P E N G U J I
Penguji I : ................................................ . ...............................................
Penguji II : ................................................. ...............................................
v
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis
sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang
penulis ambil sebagai berikut, “Program NonDrama Televisi Magazine Show
FLORAPEDIA”
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
program Diploma III Akademi Komunikasi BSI Jakarta. Sebagai bahan penulisan
diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber
literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur Akademi Komunikasi BSI Jakarta
2. Ketua Jurusan Peyiaran Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
3. Liliyana, S. Sos, M. IKom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Segenap dosen Bina Sarana Informatika, yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuannya yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan tugas
akhir ini.
vii
5. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua
orangtua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,
menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Sahabat – sahabat yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan
tugas akhir ini.
7. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman atas waktunya saat
kita bersama-sama.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu
persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan
tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan
datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 8 Juni 2018
Penulis
Angga Wijaya Putra
viii
ABSTRAK
Angga Wijaya Putra (42150576) Produser, Robi Hermawan Suryana (42150370) Sutradara, Rizka Egiawidanti (42150618), Penulis Naskah, Muhammad Ubaidillah (42150279) Penata Kamera, Widi Budjia (42150560) Penata Suara, Muhammad Khorinur (42150462) Penata Cahaya, Ananda Pratiwi (42150619) Penata Artistik, Ahmad Taufiq (42150470) Penyunting Gambar, Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia.
Di era teknologi sekarang ini yang sangat cangih masyarakat di permudah untuk
mendapatkan informasi baik media cetak ataupun media elektronik. Dalam suatu
Produksi melakukan riset adalah hal yang paling peting di lakukan ketika
menciptakan konsep yang diinginkan. Dalam hai ini keberhasilan sebuah produksi di
tentukan oleh konsep yang sudah matang. Dengan kerja sama tim yang baik.
Program acara televisi magazine “FLORAPEDIA Referensi berisikan Green spot,
Echopreneur, Medplants. Dengan konsep memberi informasi tentang sebuah metode
bertanam dengan alasan lahan diperkotaan yang sudah sempit dan kita juga
memberikan inspirasi kepada anak muda untuk berwirausaha, selain itu ada informasi
tentang tanaman herbal yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Kata Kunci: Magazine Show, Televisi
ix
ABSTRACT
Angga Wijaya Putra as a Producer (42150576), Robi Hermawan Suryana as a Director (42150370), Rizka Egiawidanti as Scriptwriter (42150618), Muhammad Ubaidillah as a Camera person (42150279), Widi Budjia as a Audio (42150560), Muhammad Khorinur as a Lighting (42150462), Ananda Pratiwi as a Artistic (42150619), Ahmad Taufiq as a Editor (42150470), Program NonDrama Television Magazine Show FloraPedia.
In the era of an advanced technology, people can use an information from newspaper
or an electronic media. In a production, reaserch is the important thing when you
make a own concept. For a success production, definite with a good concept. With a
good job by the each job description. Television magazine program “FLORAEDIA”
the reference are Green Spot, Ecopreneur and Medplants. The concept give the
information a planting method because the are in a city is a limited and we are give
the information for a teenagers to being a enterpreneur and there an information
about medicine plants while can cure the disease.
Key Words: Magazine Show
x
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir .................................................................................... i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir . ........................................................... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ....................................... iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ................................................ iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir ............................................................................ v Kata Pengantar ....................................................................................................... vi Abstraksi ................................................................................................................ viii Daftar Isi ................................................................................................................. x Daftar Gambar ........................................................................................................ xiii Daftar Tabel ........................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang Program .................................................................. 1 1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................................ 3 1.3. Refrensi Audio Visual .................................................................... 4
BAB II KAJIAN PROGRAM ......................................................................... 6 2.1. Kategori Program ........................................................................... 6 2.2. Format Program .............................................................................. 7 2.3. Judul Program ................................................................................. 11 2.4. Target Audience ............................................................................. 11 2.5. Karakteristik Produksi .................................................................... 14
BAB III LAPORAN PRODUKSI ..................................................................... 16 3.1. Proses Kerja Produser ..................................................................... 16
3.1.1. Praproduksi ......................................................................... 17
3.1.2. Produksi .............................................................................. 21
3.1.3. Pasca Produksi .................................................................... 22
3.1.4. Peran dan Tanggungjawab .................................................. 23
3.1.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 23
3.1.6. Kendala Produksi dan Solusi .............................................. 24
3.1.7. Lembar Kerja Produser ....................................................... 26
3.2. Proses Kerja Sutradara ................................................................... 41
3.2.1. Praproduksi ......................................................................... 42
3.2.2. Produksi .............................................................................. 44
3.2.3. Pasca Produksi .................................................................... 46
xi
3.2.4. Peran dan Tanggungjawab Sutradara ................................. 47
3.2.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 48
3.2.6. Kendala Produksi dan Solusinya ........................................ 51
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara ...................................................... 53
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah .......................................................... 102
3.3.1. Praproduksi ......................................................................... 103
3.3.2. Produksi .............................................................................. 106
3.3.3. Pasca Produksi .................................................................... 107
3.3.4. Peran dan Tanggungjawab Penulis Naskah ........................ 108
3.3.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 109
3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya ........................................ 112
3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah ............................................ 114
3.4. Proses Kerja Penata Kamera .......................................................... 222
3.4.1. Praproduksi ......................................................................... 223
3.4.2. Produksi .............................................................................. 224
3.4.3. Pasca Produksi .................................................................... 225
3.4.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Kamera ........................ 226
3.4.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 227
3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya ........................................ 231
3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera ............................................. 234
3.5. Proses Kerja Editor .......................................................................... 259
3.5.1. Praproduksi ........................................................................ 260
3.5.2. Produksi ............................................................................... 261
3.5.3. Pasca Produksi ..................................................................... 262
3.5.4. Peran dan Tanggungjawab Editor ........................................ 264
3.5.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 265
3.5.6. Kendala Produksi dan Solusinya ......................................... 268
3.5.7. Lembar Kerja Editor ............................................................ 270
3.6. Proses Kerja Penata Suara ............................................................... 341
3.6.1. Praproduksi ......................................................................... 343
3.6.2. Produksi ............................................................................... 346
3.6.3. Pasca Produksi ..................................................................... 348
3.6.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Suara ............................. 349
3.6.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 351
3.6.6. Kendala Produksi dan Solusinya ......................................... 353
3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara ................................................. 356
3.7. Proses Kerja Penata Cahaya ............................................................ 408
3.7.1. PraProduksi .......................................................................... 410
3.7.2. Produksi ............................................................................... 411
xii
3.7.3. Pasca Produksi ..................................................................... 412
3.7.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Cahaya .......................... 413
3.7.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 413
3.7.6. Kendala Produksi dan Solusi ............................................... 414
3.7.7. Lembar Kerja Penata Cahaya .............................................. 416
3.8. Proses Kerja Penata Artistik ............................................................ 424
3.8.1. Praproduksi .......................................................................... 425
3.8.2. Produksi ............................................................................... 427
3.8.3. Pasca Produksi ..................................................................... 429
3.8.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Artistik .......................... 430
3.8.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 431
3.8.6. Kendala dan Solusinya ........................................................ 433
3.8.7. Lembar Kerja Penata Artististik .......................................... 435
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 447 4.1. Kesimpulan ..................................................................................... 435
4.2. Saran ................................................................................................ 448
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 449 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 450 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 459
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar I.1 360 Metro TV ........................................................................... 4
2. Gambar I.2 Weekend List NET TV ............................................................ 5
3. Gambar III. 3 Floorplan .............................................................................. 245
4. Gambar III. 4 Floorplan .............................................................................. 246
5. Gambar III. 5 Floorplan .............................................................................. 247
6. Gambar III. 6 Kamera Sony Handycam NEX-VG30.................................. 247
7. Gambar III. 7 Kamera HXR-NX5R ............................................................ 248
8. Gambar III. 8 Kamera Dji Osmo Pro .......................................................... 255
9. Gambar III. 9 Kamera Dji Phantom 3 Standard .......................................... 258
10. Gambar III. 10 Bars And Tone .................................................................... 336
11. Gamar III. 11 Logo BSI .............................................................................. 336
12. Gambar III. 12 Program ID ......................................................................... 337
13. Gambar III. 13 Universial Counting Leader ............................................... 337
14. Gambar III. 14 Bumper Program ................................................................ 338
15. Gambar III. 15 Isi Konten ........................................................................... 338
16. Gamar III. 16 Credit Title............................................................................ 339
17. Gambar III. 17 Copyright ............................................................................ 339
18. Gambar III. 18 Spesifikasi gambar Audio .................................................. 357
19. Gambar III. 19 Zoom H4n ........................................................................... 358
20. Gambar III. 20 Floorplan penata cahaya ..................................................... 419
21. Gambar III. 21 Gambar LED ...................................................................... 422
22. Gambar III. 22 Lighting Kinoflo ................................................................. 423
23. Gambar III. 23 Wardrobe Kebun Sayur Garden dan Lipi ........................... 442
24. Gambar III. 24 Wadrobe Taman Hayat ....................................................... 443
25. Gambar III. 25 Wadrobe Studio .................................................................. 444
26. Gambar III. 26 Set Design .......................................................................... 445
27. Gambar III. 27 Floorplan Artistik ............................................................... 446
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel III.1 Call Sheet . ............................................................................. 28
2. Tabel III.2 Working Schedule . ................................................................. 29
3. Tabel III.3 Equipment List ....................................................................... 33
4. Tabel III.4 Breakdown Budget ................................................................. 35
5. Tabel III.5 Casting List ............................................................................ 55
6. Tabel III.6 Script Breakdown Sheet ......................................................... 56
7. Tabel III.7 Director Treatment ................................................................. 61
8. Tabel III.8 Naskah Host ........................................................................... 147
9. Tabel III.9 Naskah Voice Over ................................................................ 179
10. Tabel III.10 Transkip Wawancara ............................................................ 183
11. Tabel III.11 Tabel Rundown .................................................................... 217
12. Tabel III.12 Camera Report ...................................................................... 239
13. Tabel III. 13 Laporan Penata Suara .......................................................... 269
14. Tabel III. 14 Laporan Penata Cahaya ....................................................... 326
15. Tabel III.15 Spesifikasi Alat .................................................................... 331
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program
Televisi adalah media yang paling banyak di nonton oleh masyarakat
Indonesia. Meski saat ini perkembangan internet di Indonesia cukup pesat namun
televisi tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan hiburan dan
juga informasi. Banyak orang yang menghabiskan waktunya hanya untuk menonton
televisi dibandingkan dengan harus mengerjakan suatu pekerjaan atau untuk
menghabiskan waktu dengan keluarga. Berbagai macam program terdapat dalam
stasiun televisi. Ada empat format program yang terdapat dalam stasiun televisi yaitu
: program drama, non drama berita, penunjang. Program – program dalam stasiun
televisi memiliki maanfaat untuk penontonya berupa pendidikan, hiburan dan
informasi. Televisi bersifat audio visual yang lebih menguntungkan masyarakat untuk
menontonnya karena lebih gampang diingat dan diterima oleh masyarakat luas. Maka
dari itu penulis membuat program dari media televisi agar mudah di terima oleh
masyarakat. Oleh karena itu para broadcaster masing – masing stasiun televisi
berlomba untuk menghadirkan program acara yang menghibur, kreatif dan menarik
untuk di tonton oleh masyarakat.
Menurut Supriyadi, dkk (2014:15) mengemukakan bahwa, televisi suatu
medium siaran yang dapat memunculkan gambar dan suara. Akibat dari penemuan
sistem penemuan gelombang atau frekuensi radio, memungkinkan terciptanya
televisi.
2
Gelombang elektromagnetik yang terdapat pada siaran radio yang auditif,
dikembangkan menjadi sistem pemancaran yang dapat menyiarkan sesuatunya
menjadi audio visual, bisa didengar dan juga bisa dilihat. Dengan demikian program
ini mirip dengan feature, bedannya kalau feature hanya memuat satu bidang
kehidupan seperti wanita, film, dan pendidikan. Program magazine show merupakan
program yang masuk dalam program non drama, format ini biasanya berisi berbagai
peristiwa dan komentar. Ciri khas dalam program ini adalah terdapat rubrik di setiap
segmen. Biasanya dalam setiap segmen terdapat rubrik yang berbeda dengan rubrik di
setiap segmen berikutnya. Rubrik – rubrik tetap yang berisi bahasan – bahasan
program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok melainkan membahas satu
bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan hiburan lainnya.
Menurut Sartono dalam buku yang berjudul Teknik Penyiaran Dan Program
Radio, Televisi, Dan Film (2008: 243 – 344) menyimpulkan bahwa: Program
Magazine (majalah), program ini dikenal sebagai majalah udara. Dalam majalah
udara juga terdapat rubrik tetap yang berisi bahasan – bahasan.
Penulis ingin membuat program magazine show, karena didalamnya terdiri
dari berbagai macam – macam rubrik dan tema yang di sajikan agar lebih variatif
untuk menarik minat masyarakat. Program acara yang akan penulis buat berjudul
“FLORAPEDIA”. Flora secara umum adalah sejenis tanaman yang ada di muka
bumi ini. Alasan penulis memilih judul tersebut karena dengan seiringnya
berjalannya waktu ada banyak sekali flora yang mulai jarang bisa kita temui. Hal ini
di karenakan populasi mereka yang semakin sedikit dan akhirnya hilang sama sekali
3
dan kurangnya informasi tentang flora. Selain itu penulis juga memberikan informasi
tentang teknik-teknik menanam dengan metode akuaponik dan hidroponik, tanaman
hias dan tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Magazine yang kami buat ini yang berdurasi 24 menit yang bertujuan untuk
menjadi sarana untuk menghibur dan informasi untuk masyarakat yang dapat
memberikan pesan positif berupa karya dalam bentuk audio visual kepada
masyarakat.
1.2.1 TUJUAN AKADEMIS
Program televisi non drama magazine show yang berjudul
“FLORAPEDIA” ini di buat untuk memenuhi Tugas Akhir dan merupakan
syarat Kelulusan Program Diploma III Jurusan Penyiaran Akademi
Komunikasi.
1.2.2 TUJUAN PRAKTISI
Penulis membuat program televisi non drama magazine show ini
untuk acuan tugas akhir dan sebagai bahan referensi untuk menghasilkan
konsep – konsep dan ide – ide yang baru bagi masyarakat.
1.2.3 TUJUAN UMUM
Melalui media massa dengan menggunakan sarana televisi yang
bersifat audio visual, penulis ingin menampilkan suatu program magazine
show, dari beberapa sudut pandang dengan dikemas secara menarik untuk di
nonton oleh masyarakat.
4
1.3 Referensi Audio Visual
Dalam pembuatan program televisi non drama magazine show
“FLORAPEDIA” ini di buat oleh penulis untuk tugas akhir dan merupakan syarat
untuk Kelulusan Program Diploma III Jurusan Penyiaran Akademi Komunikasi.
Penulis terinspirasi dari beberapa program – program televisi non drama antara lain :
1. 360 Metro TV
Program 360 adalah sebuah acara majalah berita yang di tayangkan di
stasiun televisi Metro Tv. 360 membuat tiga bahasan terpilih yang di
tayangkan hingga genap enam puluh menit yang meliputi di antaranya
profil tokoh-tokoh inspiratif, isu-isu terkini, atau reportase mendalam.
2. WEEKEND LIST NET TV
Event seru, pergi ke mana, makan di mana, tips, resensi film, musik dan
semua yang perlu anda ketahui untuk menghabiskan akhir pekan yang
menyenangkan.
5
6
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1. Kategori Program Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagai penemu
siaran gambar bergerak suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun warna.
Kata televisi merupakan kata gabungan dari bahasa Yunani yang dibagi menjadi dua
arti antara lain, kata tele yang berarti jauh dan visio yang berarti penglihatan.
Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat di dilihat dari
jarak jauh.
Menurut Pitoko dan Umbara (2010:15) menyimpulkan bahwa: “Televisi pada kenyataan adalah proses yang jauh lebih lama di bandingkan dengan yang di sadari oleh kebanyakan orang sekarang. Rintisan ciri – ciri dominannya bisa di telesuri sampai tahun 1830-an dan pada penemuan – penemuan fotografi serta telegraf lsitrik yang hampir bersamaan itu. Selama hampir setengah abad, masing-masing telah berkembang pada jalur yang sangat berbeda tetapi lama – kelamaan menjadi bertemu.
Televisi dimasukkan ke dalam golongan audio visual yaitu media yang
menyampaikan isi pernyataan yang diterima oleh komunikasi melalui indera
pendengaran dan penglihatan. Televisi merupakan media yang menggunakan indera
penglihatan dan indera pendengaran sehingga memudahkan masyarakat untuk
menerima pesan yang disampaikan secara mudah dan dapat di nikmati dimanapun.
Televisi merupakan sarana hiburan bagi masyarakat, karena melalui televisi
masyarakat akan mendapatkan informasi serta hiburan yang di peroleh dari program
acara yang disajikan oleh stasiun televisi.
7
Menurut Latief dan Utud (2017:13) “Program informasi (news) pendekatan
materi tayangnya adalah jurnalistik. Kalaupun ada unsur artistik hanya sebagai
pendukung saja.
Menurut Latief dan Utud (2017:214) “Siaran televisi di rancang sebagai salah
satu media hiburan yang efisien, praktis dan murah. Program hiburan yang di siarkan
terdiri dari program drama dan nondrama.
Dalam hal ini penulis memilih hiburan dan informasi sebagai kategori program
magazine show FLORAPEDIA dengan tujuan selain memberikan informasi kepada
audience melalui rubrik – rubrik yang di berikan, program ini juga dapat membuat
audience terhibur dengan berbagai shot serta pembawaan yang ceria dari pembawa
acaranya. Alasan memilih program FLORAPEDIA adalah, di program ini penulis
menyajikan tentang pengalaman kegiatan diluar ruangan, selain itu penulis juga
memberikan informasi tentang sebuah metode bertanam dengan alasan lahan
diperkotaan yang sudah sempit dan kita juga memberikan inspirasi kepada anak
muda untuk berwirausaha yang akan memberikan inspirasi untuk para audience.
Maka dari itu penulis ingin mengunakan saran televisi untuk memberikan informasi
seputar dunia tanaman dan wirausaha yang di kemas dengan secara menarik dalam
pembuatan program televisi non drama magazine show yang berjudul
“FLORAPEDIA”.
8
2.2 Format Program
Menurut naratama (2013:68) memberikan batasan: “Format acara televisi
adalah sebuah perencaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi
landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai criteria
utama yang di sesuikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.
Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengelohan
imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari – hari tanpa harus menginterprestasi
ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan
cerita fiksi dari setiap pelakunya. Format – format program acara nondrama
merupakan sebuah runtutuan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsure hiburan
yang di penuhi dengan aksi, gaya, dan musik.
Adapun jenis-jenis dari format program menurut Latief dan Utud (2017:234)
yaitu :
1. Format berita
Program informasi memiliki unsure – unsur informasi yang di sebut berita
(news) yang dikenal dengan 5W + 1H singkatan dari: What, Where, When,
Who, Why, How. Dalam program informasi (jurnalistik) tidak semua
peristiwa dapat di kategorikan sebuah berita, hanya peristiwa yang layak di
sebut berita jika memiliki nilai berita dengan mempertimbangkan peristiwa
tersebut.
9
2. Format Drama
Format drama adalah sebuah acara televisi yang di produksi dan di ciptakan
melalui proses imajinasi kreatif dan kisah – kisah drama atau fiksi yang di
rekayasa dan di kreasi ulang. Format yang di gunakan merupakan interpeksi
kisah kehidupan yang di wujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam
sejumlah adegan (scene).
3. Format Nondrama
Nondrama adalah format program televisi yang di ciptakan memlauli proses
kreatif dari realitas kehidupan sehari – hari tanpa menerjemahkan menjadi
sebuah imajinasi. Format nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukan
kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang di penuhi dengan aksi, gaya,
dan musik.
Secara umum program siaran televisi terbagi menjadi dua bagian, yaitu
program hiburan dan informasi atau berita. Program informasi yaitu program yang
sangat terikat dengan nilai actualitas dan faktualitasnya, pendekatan produksinya
menekankan pada kaidah jurnalistik. Adapun program hiburan yaitu program yang
berorientasi memberikan hiburan kepada penonton, pada program hiburan nilai
jurnalistik tidak diperlukan, tetapi jika ada unsur jurnalistik hanya sebagai
pendukung.
Program hiburan di bagi kembali menjadi (dua) bagian yaitu progam drama
dan nondrama. Drama merupakan suatu format program acara televisi yang di
produksi dan diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah - kisah drama atau
10
fiksi yang di rekayasa dan dikreasikan ulang. Program drama terdiri dari sinetron,
film dan kartun. Sedangkan nondrama merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang
mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi aksi, gaya, dan musik. Program
nondrama terdiri dari program musik, komedi, kuis, game show, reality show,
variety show, magazine show, repackaging dan talk show.
Menurut Purwokusumo dan Riswandi (2009:40) Magazine Show adalah format acara televisi yang mempunyai format menyerupai majalah (Media Cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual atau timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari taget penontonnya. Program magazine mirip dengan program feature, perbedaanya kalo program feature satu pokok permasalahan di soroti dari aspek dan di sajikan lewat berbagai format sementara itu program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang di tampilkan dalam rubrik - rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format.
Adapun jenis-jenis dari majalah udara menurut Purwokusumo dan Riswandi
(2009:40) yaitu :
1. Majalah Berita (News Magazine)
Program ini berisikan tentang peristiwa-peristiwa actual yang mempunyai nilai
berita dan ditunjukkan pada pendengar umum. Biasanya dibuat pada moment-
moment tertentu yang bersifat akrab atau monumental seperti pemilu, munas, atau
muktamar partai politik, seputar idul fitri , mememperingati hari kemerdekaan dan
sebagainya.
2. Majalah Masalah (Subject Magazine)
Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal,
misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hukum, ekonomi, pendidikan,
11
musik, film, teater, dan sebagainya. Sasaran umum jenis masalah ini bisa umum bisa
khusus.
3. Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)
Stressing atau titik pijat masalah udara jenis ini adalah target audience-nya, yaitu
misalkan kelompok anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu, mahasiswa, petani, nelayan,
buruh industri, dan sebagainya. Semua masalah kehidupan dapat dijadikan topik
siaran untuk target audience manapun, misalnya masalah kesehatan. Topik ini bisa
dibuat dalam bentuk majalah udara untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, ibu-bu,
dan sebagainya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang
berbeda dengan target audience-nya.
4. Majalah Variasi (Variety Magazine)
Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai kepentingan. Tidak
hanya menyajikan informasi aktual, nilai pendidikan, tetapi juga hiburan. Sasarannya
adalah pendengar umum dantujuannya adalah menghibur
Dari penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa program kami termasuk
dalam Magazine Subject, karena program kami memiliki berbagai rubrik serta
dikemas dengan menarik dalam pembuatan program televisi nondrama magazine
show yang berjudul “FLORAPEDIA”. Penulis memilih format program magazine
show agar dapat memberikan informasi dengan gaya yang lebih santai agar mudah di
terima di masyarakat.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan format acara merupakan salah satu
bagian terpenting dalam suatu program televisi. Dalam suatu program televisi,
12
format acara harus dibuat dengan mengikuti apa yang diinginkan penonton. Format
acara televisi adalah suatu konsep acara yang dibuat sesuai dengan keinginan penulis
dan menyesuaikan dengan target audience itu sendiri. Format acara televisi dibuat
oleh penulis sesuai kreativitas dan imajinasi yang mengutamakan hiburan dan
informasi yang akurat.
2.3 Judul Program
Dalam tugas akhir ini, penulis memberikan judul program televisi nondrama
magazine show yaitu “FLORAPEDIA”. FLORAPEDIA berasal dari dua kata yaitu
Flora dan Pedia yang berasal dari Ensiklopedia. Menurut KBBI dalam situsnya
https://jagokata.com/arti-kata/flora.html, “Flora merupakan keseluruhan kehidupan
jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam
tumbuh-tumbuhan” dan menurut Wikipedia dalam situsnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Ensiklopedia “Ensiklopedia adalah karya referensi atau
ringkasan yang menyediakan rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan
atau dari bidang tertentu. Ensiklopedia terbagi dalam artikel atau entri yang sering
disusun menurut alfabet dan terkadang oleh kategori tematik. Artikel ensiklopedia
lebih panjang dan lebih rinci daripada kamus yang paling banyak sekalipun. Secara
umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada informasi linguistik tentang
kata-kata, seperti makna, pengucapan, penggunaan, dan bentuk gramatikal, artikel
ensiklopedia berfokus pada informasi faktual mengenai subjek yang disebutkan
dalam judul artikel.”
https://jagokata.com/arti-kata/flora.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ensiklopedia
13
2.4 Target Audience
Dalam memproduksi suatu program tidak serta merta langsung diproduksi dan
di tayangkan ditelevisi. Tentunya harus memiliki target audien yang jelas di program
tersebut. Target audien juga berhubungan dengan pemasaran program nantinya.
Menurut Morrisan (2008b: 148) Segmentasi audien adalah suatu konsep yang
sangat penting dalam mengembangakan bisnis penyiaran.Segmentsi diperlukan agar
media penyiaran dapat melayani audiens secra baik melakukan komunikasi yang
lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan
audiens yang dituju.
Menurut Morissan (2008b: 151) “Dilihat dari jenis kelamin tidak semua
program dapat dibedakan menurut segmen ini. Program drama , komedi, misalnya
jarang dibedakan menurut segmentasi audien berdasarkan jenis kelamin (gender)”.
Program sering kali menggunakan segmentasi usia ini dalam menjangkau
audience yang diinginkan sehingga kita mengetahui program untuk audien anak -
anak, remaja, dewasa dan orang tua. Pada umumnya kebanyakan wanita lebih banyak
menonton televisi dari pada pria. Saat ini jumlah penduduk pria dan wanita di
Indonesia tidak jauh berbeda.
Target audience dilihat dari status ekonomi sosial jelas mempengaruhi dalam
penayangan program. Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas
sosial yang ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau
didengarnya dari media penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan dikelas
14
sosial mana dia berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan
mempengaruhi kemampuannya berakses kepada sumber-sumber daya dan
kecendrungannya dalam mengonsumsi media. Pendapatan seseorang mempengaruhi
terhadap apa yang dibacanya atau apa yang ditonton.
Menurut Morissan (2008b: 170-174) target audience penyiaran dibagi menjadi
3 (tiga) antara lain :
1. Analisa target jenis kelamin
Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA” ini,
ditujukan untuk pria dan wanita, dengan skala presentasi yang seimbang. Konsep
memberi informasi tentang sebuah metode bertanam dengan alasan lahan diperkotaan
yang sudah sempit dan kita juga memberikan inspirasi kepada anak muda untuk
berwirausaha. Program ini juga diperuntukan untuk pria dan wanita yang mempunyai
jiwa bertanam. Memberikan referensi kepada mereka tempat-tempat yang cocok
untuk bertanam dengan lahan yang sempit.
2. Analisa target usia
Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja, dewasa
dan orang tua. Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA”
ini target usia yang kami buat adalah remaja sampai dewasa berumur 13-35 tahun.
3. Analisa target pendapatan (Status Ekonomi Sosial)
Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosial yang
ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau didengarnya dari
15
media penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan di kelas sosial mana dia
berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan memengaruhi
kemampuannya berakses sumber-sumber daya dan kecenderungannya dalam
mengkonsumsi media.
Menurut Morissan (2009:174-175) Status ekonomi sosial dibagi menjadi
enam bagian, yaitu :
1. Kelas atas-atas (A+)
2. Kelas atas bagian bawah (A)
3. Kelas menengah atas (B+)
4. Kelas menengah bawah (B)
5. Kelas bawah bagian atas (C+)
6. Kelas bawah bagian bawah (C)
Dengan berdasarkan uraian di atas, program magazine show ini ditujukan
untuk pria dan wanita usia 13 sampai 35 tahun karena program acara ini berisikan
tentang kegiatan metode bertanam dengan alasan lahan diperkotaan yang sudah
sempit . Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA” ini,
kami menentukan penonton dengan status sosial B dan C yaitu kelas menengah
bawah sampai kelas atas bagian bawah. Alasannya, untuk biaya referensi tempat
wisata yang penulis sajikan masih di kategorikan terjangkau untuk kalangan B dan C.
16
2.5. Karakteristik Produksi
Televisi memiliki kelebihan yakni dapat di dengar sekaligus dapat dilihat
(audio visual). Dalam karakteristik produksi ada dua metode siaran langsung (Live)
atau tapping.
Menurut Rusman Latief (2015:152) “Taping merupakan kegiatan merekam adegan
dari naskah menjadi bentuk audio video. Materi hasil rekamannya akan ditayangkan
pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya, misalnya rekaman dilakukan pada
minggu lalu, ditayangkan minggu ini atau rekaman dilakukan pada pagi harinya, akan
disiarkan malah hari”.
Dari kutipan diatas, penulis memilih produksi secara tapping atau rekaman
(record) dikarenakan dalam pengambilan gambar membutuhkan waktu yang tidak
singkat untuk melakukan persiapan dan berpindah – pindah lokasi untuk pengambilan
gambar dan lokasi shooting yang dilakukan di luar studio yang membutuhkan
persiapan sangat matang dan membutuhkan lama dalam proses pengambilan gambar
dari berbagai lokasi. Selain itu, penulis akan melalui proses editing untuk
menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar yang bagus untuk menarik minat
audience.
Di dunia broadcasting, aspek pengambilan gambar dalam karya audio visual
disebut dengan istilah Teknik Kamera. Demikan juga dalam proses pembuatan
sebuah film tak lepas dari peran kamera sebagai unsur perekam adegan-adegan
sebagai bentuk visualisasi cerita yang telah di rancang.
Pembicaraan kali ini difokuskan pada bagaimana teknik perekaman adegan
acting dalam menggambarkan isi cerita skenario itu dapat terwujud. Tentu saja
17
dalam mewujudkan perekaman adegan shooting itu terdiri dari beberapa teknik baik
melalui teknik perekaman dengan single camera atau menggunakan multi camera.
Dengan ini penulis menyimpulkan bahwa program kami menggunakan sistem
multi camera agar lebih detail dalam pengambilan gambar. Selain itu, penulis akan
melalui proses editing untuk menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar
yang menarik dan bagus untuk menarik audience.
18
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1. Proses Kerja Produser
Produser adalah penanggung jawab atas seluruh pelaksaan kegiatan produksi.
Melakukan koordinasi pelaksaan pra produksi, produksi dan pasca-produksi. Dalam
menjalankan tugasnya produser di awasi oleh produser eksekutif. Program yang tidak
melibatkan banyak kru, produser kadang juga sebagai penulis naskah, kameraman
dan editor. Pekerjaan ini bisa di lakukan jika produser tersebeut dapat menulis,
mengoperasikan kamera dan menguasai pengoperasian teknologi editing dan
memahami teknik editing.
Menurut Latief dan Utud (2015:124) memberikan batasan bahwa: “Produser adalah pimpinan produksi yang mengoordinasikan kepada seluruh kegiataan pelaksaan sejak praproduksi, produksi, pascaproduksi dan bertanggung jawab kepada eksekutif produser. Seoorang produser harus memiliki kemampuan dan selera yang baik, karenadi tangga produser suatu program bisa baik dan tidak baik. Meskipun sistem kerja stasiun televisi adalah kerja kolektif, namun disinilah di butuhkan kemampuan seorang produser dalam seni memimpin, mengorganisasi tim kerja yang mempunyai keahlian, karakter, latar belakang yang berbeda. Menyatukan dalam satu visi dan tujuan program yang menjadi tanggung jawabnya.
Menurut Naratama (2013:52) memeberikan batasan bahwa: “Produser bertanggung jawab mengemas konsep menjadi menarik dan mempunyai nilai komersial. Bertanggung jawab tentang manajemen keuangan dan administrasi produksi termasuk pencarian dana produksi, pembuatan anggaran, dan kontrak kerja dengan seluruh pemian dan kru. Bersama dengan sutradara, mensupervisi penulisan naskah cerita dan pemilihan pemain pemeran utama/pemeran pembantu.
Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yaitu, pra produksi, produksi, pasca produksi.
Menurut Morissan, (2009:274) Produser orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat di jual. Produser harus memastikan
19
adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program tv serta mampu mengelola keseluruhan proses produksi termasduk melaksanakan penjadwalan.
Produser adalah seseorang yang membuat film dan bertanggung jawab atas
filmnya secara langsung dan melaksanakanya secara sadar, oleh karena itu produser
harus memiliki kemampuan berfikir dan menuangkan ide atau pemikiran dalam satu
tulisan (proposal), produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses
pengambilan keputusan setiap harinya (producer executive), produser harus mampu
menerjemahkan keinginan dan pandangan para seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur
produksi yang terkait. sebuah produksi program televisi, seorang produser akan di
hadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu
materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi
pelaksanaan produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi
Dengan tanggung jawab yang besar maka seorang produser harus mengerti
banyak hal, mulai dari masalah kamera, tata cahaya, tata suara, teknik editing,
blocking , serta harus memiliki kemampuan inisiatif, kreativitas yang tinggi, dan
selera yang baik. Selera yang baik secara tidak langsung akan menyajikan hal – hal
yang terbaik dari yang baik kepada penonton.
Untuk menjaga dan menumbuhkan selera yang baik bagi seorang produser
harus memiliki wawasan yang luas, banyak menonton program televisi, menonton
film, membaca buku, mengikuti perkembangan teknologi produksi siaran televisi,
mengikuti hasil riset, penelitian oleh bagian R&D (Reseach and Development).
20
3.1.1. Praproduksi
Tahap praproduksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide
(gagasan) awal, sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (syuting). Proses
praproduksi yang penulis lakukan sebagai seorang produser sebelum memasuki tahap
produksi syuting.
Menurut Latief dan Utud (2015 : 148) ”Praproduksi adalah tahapan pelaksaan pembahasan dan pencairan ide, gagasan, perencaan, permilihan pengisi acara (talent), lokasi, dan kerabat kerja (kru), pada tahapan ini yang bertanggung jawab adalah eksekutif produser, director (program director), dan kreatif. Mereka duduk bersama dalam forum sebagai meeting planning, mencari dan mengelolah gagasan yang di tuangkang dalam bentuk proposal, penulisan rundown, naskah, dan (time schedule) program”.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Pada tahapan ini
Produser harus berkerja sama dengan semua crew, dan mengetahui set dalam adegan
yang ada, untuk menghasilkan karya yang di inginkan.
Sebelum menjalani sebuah produksi, tahap awal yang harus dilalui adalah
penemuan ide/gagasan yang dilakukan oleh semua tim untuk memberikan usulan
mengenai produksi yang akan dijalani.
Menurut Latief dan Utud (2017 : 118) menyipulkan bahwa:“Dalam produksi siaran televisi ide adalah konsep yang dituangkan dalam bentuk cerita, naskah, synopsis, rundown script yang menjadi pijakan dalam memproduksi siaran televisi. Synopsis merupakan ringkasan cerita atau garis besar cerita yang akan menjadi sumber pokok informasi penulisan naskah drama televisi yang terstruktur lengkap dengan petunjuknya”.
Menurut Wibowo (2009:39) “Penemuan ide tahapan ini dimulai ketika
seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan
21
naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah
sesudah riset”.
Ide bisa muncul dari peristiwa apa saja yang di dialami. Muncul dari hasil
berkunjung ketempat wisata, atau menyasikan dari siaran televisi lain. Konsep ATM
(Amati, Tiru dan Modifikasi)
Ide pembuatan magazine show ini berdasarkan kemampuan tim kami untuk
memproduksi sebuah tayangan yang berformat Magazine Show.Semua tim sudah
memahami pengemasan program tersebut dan telah mempunyai ide atau masukan -
masukan untuk program itu sendiri nantinya. Dari situlah kami mulai menentukan
konsep - konsep yang berbeda dari teman - teman lain yang sama - sama sedang
menyusun tugas akhir. Setelah ide muncul, penulis dan tim mengadakan rapat untuk
membahas ide tersebut.
Perencanaan yang penulis buat untuk menunjang kelancaran dalam proses pra
produksi, sampai proses produksi antara lain :
1. perencanaan
2. persiapan
3. menyusun tim produksi
4. membuat shooting schedule
5. membuat deskripsi program
6. anggaran biaya produksi
7. melengkapi perizinan dan lokasi
Dalam proses perencanaan menyiapkan waktu produksi (time schedule),
pematangan naskah, pemilihan tempat, menyiapkan narasumber, penetapan lokasi
22
dan biaya produksi, produksi dan biaya dalam perancangan produksi harus di lakukan
secara hati-hati dan teliti.
Dalam proses persiapan tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak,
perizinan dan surat-menyurat. Latihan para host dan persiapan setting, meneliti dan
melengkapi semua peralatan yang di perlukan. Semua persiapan ini lebih baik di
lakukan menurut waktu kerja ( time shcedule ) yang sudah di tetapkan.
Dalam proses Pra Produksi Produser menerima dan membaca naskah atau
konspe yang telah di buat oleh penulis naskah, Produser dan tim menjalankan ide
yang terdapat di naskah. Produser dan team melakukan survey dan riset di tempat
yang akan di gunakan untuk ketika shooting berjalan.
Tim yang memproduksi program ini merupakan mahasiswa semester akhir
jurusan Penyiaran. Tim Produksi terdiri dari: Produser, Sutradara,Penulis Naskah,
Penata Kamera, Penata Artistik, Penata Suara, Penata Cahaya dan Editor, yang
memiliki tanggung jawab masing-masing.
Namun dalam sebuah proses produksi dibutuhkan sebuah kerja sama,
sehingga hasil akhirnya pun dapat dinilai dan dinikmati bersama. Dalam program
televisi nondrama tugas akhir “(Program Non Drama Televisi Magazine Show
FLORAPEDIA)” ini, tim produksi terdiri dari:
Adapun nama-nama produksi program televisi nondrama magazine show
““FLORAPEDIA””yang terdiri dari:
Nama Jobdesk
AnggaWijaya Putra Producer
Robi Hermawan Suryana Director
23
Rizka Egiawidanti Script Writer
Muhammad Ubaidillah Cameraman
Widi Budjia Sound
Muhammad Khorinur Lighting
Ananda Pratiwi Artistik
Ahmad Taufiq Editor
Membuat Shooting Schedule sangat perlu dimana jadwal ini berfungsi sebagai
pedoman kerja semua pihak yang terlibat dalam produksi baik untuk host maupun
crew dalam proses produksi. Dalam tahap pembuatan shooting schedule
sebelumnnya, kami tim inti melakukan hunting lokasi dimana penulis dan tim
mencari lokasi mana yang sesuai dengan kebutuhan naskah dalam proses produksi.
Penulis membuat anggaran biaya produksi dalam hal ini produser dapat
memikirkan sampai sejauh mana produksi itu kiranya akan memperoleh dukungan
finansial dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi.
Suatu produksi televisi dengan biaya sewa atau penggunaan peralatan,
pembayaran (berdasarkan kontrak) pada para artis, sewa lokasi dan pembelian
material produksi (cd,film), termasuk biaya tetap (fixed cost). Sementara transportasi,
akomodasi, dan konsumsi termasuk biaya tak tetap (variable cost). Biaya tak terduga
harus diperhitungakan minimal seperempat dari seluruh biaya produksi.
Biaya keseluruhan pada produksi sebesar Rp 13.600.000,-.Kemudian atas
persetujuan tim, maka kami sepakat masing-masing personil akan dipungut biaya Rp
1.700.000,- per orang. Mulai dari tahap pra-produksi, penyewaan alat-alat produksi,
24
akomodasi, anggaran talent, transportasi, konsumsi, sampai pada tahap pasca
produksi.
Melengkapi perizinan dan lokasi, Perihal perijinan, terutama lokasi syuting
tidak boleh diabaikan karena akan berakibat fatal. Jika saat produksi bergulir tidak
mendapatkan izin untuk pengambilan gambar di lokasi tentu saja waktu produksi
menjadi terhambat.
Penulis selaku produser melakukan survey lokasi yang sesuai dengan ide dan
konsep pematangan di awal setelah sebelumnya mendapatkan surat pengantar dari
pihak kampus.
Mengenai perizinan syuting Outdor penulis melakukan pendekatan dengan
warga setempat.Setelah mendapatkan informasi tempat tersebut belum dikelola oleh
pemerintah jadi belum terlalu sulit untuk proses pengambilan gambar.
3.1.2 Produksi
Tahap Produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (syuting) baik
di studio maupun di luar studio. Sebagai seorang produser mempunyai peran yang
besar pada departemen produksi, dikarenakan sejak pra produksi sudah menyusun
anggaran yang harus dikeluarkan sejak awal (pra produksi) sampai akhir (paska
produksi) atau editing. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat produksi
berlangsung sebagai seorang produser.
Menurut Latief dan Utud (2015:152) memberikan batasan bahwa: “Produksi
adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa
pelaksaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).
25
Menurut Wibowo (2007:40) “Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai
betul pelaksanaan produksi di mulai, sutradara bekerja sama dengan para artis dan
Crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan
(Shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita”.
Dalam proses produksi menurut penulis seorang produser yang harus
diperhatikan adalah konsumsi, tranportasi akomondasi, dan komunikasi dengan Crew
agar tidak terjadi kesalahan pada saat jalannya produksi.
Dalam proses produksi menurut penulis seorang produser yang harus
diperhatikan dengan crew agar tidak terjadi kesalahan pada saat jalannya produksi.
1. Konsumsi
Memberiklan konsumsi ketika produksi sesuai jadwal yang telah di tetapkan
adalah hal yang tidak boleh di lupakan karena aktifitas produksi yang banyak
mengharuskkan untuk mengkonsumsi makanan agar seluruh tim yang
melaksakan proses shooting mendapatkan energi yang cukup untuk
melanjutkan shooting yang dalam hal ini penulis sangat amat perhatikan
Makanan yang berkualitas dengan jumlah yang cukup dan pada waktu yang
tetap dijamin dapat menyuntik energi tambahan dalam waktu kami
memproduksi televisi nondrama “FLORAPEDIA” yang cukup melelahkan.
2. Menyiapkan Transportasi Akomodasi
Transportasi berperan penting dalam sebuah produksi. Termasuk lingkup
kerjanya yaitu menjemput talent, membawa peralatan produksi, serta
keperluan lain yang perlu dilakukan cepat dalam jarak yang dapat dijangkau
26
oleh alat transportasi. Tentu saja produser harus mengusahakan keperluan
transportasi ini, dengan pertimbangan kendaraan, kesesuaian kondisi di
lapangan dan pastinya sesuai dengan anggaran biaya yang telah ditetapkan.
3. Memfasilitasi Property dan Alat Produksi
Kelengkapan produksi seperti perangkat kerjanya menjadi tanggung jawab
tim artistic dan tim divisi lainnya yang difasilitasi oleh produser, baik sewa
maupun pembelian barang.
3.1.3 Pasca Produksi
Tahap Pasca Produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar
sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali.Saat
proses pasca produksi penulis sebagai produser hanya memonitoring proses editing
agar tidak keluar dari desain produksi yang telah ditetapkan.
Menurut Latief dan Utud (2015:155) menyimpulkan bahwa: “Pascaproduksi
(postproduction) adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum on air.
Dalam tahapan pascaproduksi program yang sudah di rekam harus melalui beberapa
proses, di antaranya editing offline, online, insert graphic, narasi, effect visual, dan
audio serta mixing.
Pada saat proses pasca produksi ini produser, penulis naskah, sutradara harus
memantau proses editing agar tidak keluar dari jalur konflik yang telah di buat oleh
penulis naskah dan persetujuan anggota, produser juga dapat membantu apabila
terjadi suatu masalah terhadap proses editing mnpl.
27
Selama proses kerja penyutingan gambar penulis selaku produser juga bekerja
keras menyusun proposal dalam bentuk laporan yang dilakukan dan merevisi
kembali. Untuk hasil akhir penulis sebagai produser tidak menyewa tempat untuk
editing. Dikarenakan editor sudah mempunyai seperangkat alat editing. Lalu penulis
menyediakan DVD, untuk laporan akhir, dan pembuatan hard cover.
3.1.4 Peran dan Tanggungjawab Produser
Produser sangat berperan dan bertanggung jawab terhadap jalannya produksi
mulai dari pra produksi hingga pasca produksi.
Pada produksi program non drama televisi ““FLORAPEDIA”” ini produser
melakukan tanggung jawab.
Menurut Latief dan Utud (2017:105), “Peran dan tanggung jawab produser” menyimpulkan bahwa: “Seorang produser harus bertanggung jawab atas segala yang di lakukan, menyelesaikan pekerjaan hingga akhir. Dapat di percaya dengan segala tugas yang di bebankan kepadanya. Memikul pekerjaan dengan segala risikonnya termasuk risiko kerja anak buahnya. Produser andal tidak membebankan risiko tanggung jawab kepada anak buah. Ungkapan popular “tidak ada anak buah yang salah komandanlah yang salah”. Seorang produser harus melindungi bawahannya.
Maka penulis harus benar-benar memperhitungkan semua perencanaan
kegiatan, dan anggaran saat produksi berlangsung, maka penulis membentuk crew
untuk membantu berjalnya produksi.
3.1.5 Proses Penciptaan Karya
Penulis menjelaskan proses penciptaan karya terdiri dari:
A. Konsep Kreatif
Pada tahap ini semua tim yang terlibat ambil dalam menciptakan ide dan
konsep program acara televisi non drama apa yang akan di ambil di tahap ini seorang
28
produser adalah pemimpin rapat untuk melakukan keputusan apa yang akan di ambil
setelah menerima banyak ide, meskipun ide atau gagasan tidak semua berasal dari
produser, tetapi untuk mengadakan pembahasan suatu ide yang telah ada untuk dikaji
tentang apa yang lebih di tonjolkan dari program magazine show yang kami buat ini.
sudah melihat beberapa tontonan tayangan program magazine show lain yang sudah
disiarkan.
Dalam pembuatan karya tugas akhir produksi televisi non drama ini penulis
menciptakan sebuah karya televisi yang bergendre non drama dalam format acara
magazine show. Penulis juga menyediakan tanyangan yang menarik di acara ini, agar
penonton tidak bosan menontonnya penulis memberikan tayangan yang menarik
disetiap segmennya. Penulis menayangkan tiga segmen yang menarik Green spot :
Menayangkan tentang teknik penanaman dengan media Aquaponik dan Hidroponik ,
Echopreneur : Menayangkan tentang peluang usaha yang membudidayakan tanaman
hias, Medplants : Menayangkan tentang tanaman okra yang di pandu oleh dua orang
host.
B. Konsep Produksi
Selama jalannya proses produksi produser mengontrol jalannya produksi,
mengontrol jadwal yang sudah ditetapkan dan mengkoordinasikan setiap hal yang
terjadi dilapangan dengan tim inti, menyiapkan segala keperluan saat produksi
.Karena kami bukan berdiri dari suatu bahan / industri atau production house ( PH )
selama proses yang dijalankan mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi penulis
berusaha untuk membuat perincian dana yang akan terpakai sehingga dapat
29
memanfaatkan dana yang terkumpul dengan sebaik – baiknya. Pada tahapan ini
penulis lebih banyak menggunakan konsep luar ruangan, di acara ini menggunakan
satu orang Host yang berada di luar ruangan dan untuk pemutaran VT sendiri penulis
menggunakan video hasil karya sendiri.
C. Konsep Teknis
Penulis berusaha memanfaatkan dana yang ada supaya tidak terjadi
kekurangan hingga akhir atau pascaproduksi, seperti mempersiapkan peralatan yang
akan digunakan,memantau dan menjaga barang-barang baik melalui penyewaan,
peminjaman, maupun milik pribadi, agar keutuhan barang tetap terkontrol dengan
Equipment List (laporan peralatan harian) selama syuting.Penulis juga memberikan
jadwal atau target-target yang harus dicapai disetiap diskusi maupun bimbingan.Agar
semua terstruktur dan sesuai jadwal.
Konsep teknis dalam produksi di antaranya menggunakan 2 unit kamera, 3
unit LED, 1 unit zoom, 2 unit clip on untuk Host dan narasumber, untuk tata artistik
dilakukan sesuai naskah yang telah di buat.
3.1.6. Kendala produksi dan solusinya
Di setiap produksi pasti mengalami kendala :
1. Penulis mengalami kendala sulit menentukan tema dalam program magazine.
Solusinya produser dan kru mengadakan musyawarah dan masing-masing kru
menyampaikan ide dan kemudian memilih salah satu tema dari setiap kru.
30
2. Penulis mengalami kendala dalam perizinan lokasi shooting. Solusinya penulis
meminta surat perizinan dari kampus untuk melakukan tugas akhir di lokasi yang
sudah di tentukan.
3. Kendala saat pengambilan gambar, mengalami masalah dalam pencahayaan,
sehingga banyak menghabiskan waktu untuk mengatur pencahayaan, sehingga
mengalami pemunduran waktu pengambilan gambar yang sudah di tentukan oleh
produser. Maka solusinya penulis dan kru yang lain membantu dalam mengatur
pencahayaan untuk mengghindari pengunduran waktu lebih lama lagi dan dapat tetap
melakukan pengambilan.
31
Lembar kerja Produser
1. Konsep produser
2. Call Sheet
3. Working Schedule
4. Equipment List
5. Breakdown Budget
6. Deskripsi Program
32
3.1.7. Lembar Kerja Produser
A. Konsep Produser
Proses awal dalam pembuatan program acara televisi non drama ini adalah
memilih tim produksi dan menyepakati ketentuan-ketentuan yang di tetapkan untuk
mengerjakan ,mlprogram televisi non drama ini sebagai karya tugas akhir yang akan
di buat dengan skill atau kemampuan masing-masing untuk dituangkan kedalam
sebuah karya secara profesional.
Penulis membuat program acara televisi dengan format acara magazine
show, dengan konsep memberi informasi tentang sebuah metode bertanam dengan
alasan lahan diperkotaan yang sudah sempit dan kita juga memberikan inspirasi
kepada anak muda untuk berwirausaha, selain itu ada informasi tentang tanaman
herbal yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Maka dari itu penulis
dan tim memutuskan untuk membuat program megazine show, “FLORAPEDIA”
33
3.7.1.1 Call Sheet
Tabel III.I CALL SHEET
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
Production Company : LUMETRI.ART Produser : Angga Wijaya P
Project Title : FLORAPEDIA Director : Robi Hermawan
Duration : 24 Menit
NO Nama Jabatan No.Telpon
1. AnggaWijaya Putra Producer 089655287951
2 Robi Hermawan Suryana Director 085714382531
3 Rizka Egiawidanti Script Writer 08118589572
4 Muhammad Ubaidillah Cameraman 085759053825
5 Widi Budjia Sound 085888548740
6 Muhammad Khorinur Lighting 081311163699
7 Ananda Pratiwi Art 081807995731
8 Ahmad Taufiq Editor 085880947519
34
3.7.1.2 Working Schedule
Tabel III.2 WORKINGSCHEDULE
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
Tanggal 2 mei 2018 lokasi IPB Bogor
NO.
HARI &WAKTU WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 Senin 28 mei 2018 03.00 – 05.00 Berangkat ngambil alat
05.00 – 06.00 Memeriksaan kelengkapan
06.00 – 08.00 Crew berangkat ke lokasi
08.00 – 09.00 Set art dan seting alat
09.00 – 12.00 Pengambilan gambar dan stock shoot
12.00 – 13.00 Beres alat dan break
13.00 Shooting selesai
35
Tanggal 28 Mei 2018 lokasi Kebun Sayur Gaden Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
NO.
HARI & WAKTU
WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 Senin 28 mei 2018 01.00 – 03.00 Berangkat ngambil alat
03.00 – 04.30 Memeriksaan kelengkapan
04.30 – 06.00 Crew berangkat ke lokasi
06.00 – 07.00 Set art dan seting alat
07.00 – 11.00 Pengambilan gambar dan stock shoot
11.00 – 12.00 Beres alat dan break
12.00 – 12.30 Crew berangkat ke lokasi ke 2
12.30 – 13.00 Set art dan seting alat
13.00 – 17.00 Pengambilan gambar dan stock shoot
17.00 Shotting selesai
36
Tanggal 30 Mei 2018 lokasi Badan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Kota Bogor dan lokasi Studio
NO.
HARI & WAKTU
WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 Rabu 30 mei 2018 01.00 – 03.00 Berangkat ngambil alat
03.00 – 04.30 Memeriksaan kelengkapan
04.30 – 06.00 Crew berangkat ke lokasi
06.00 – 07.00 Set art dan seting alat
07.00 – 12.00 Pengambilan gambar dan stock shoot
12.00 – 13.30 Break beres alat dan break
13.30 – 15.30 Crew berangkat ke lokasi ke 2
15.30 – 16.30 Set art dan seting alat
16.30 – 17.30 Pengambilan gambar dan stock shoot
17.30 – 18.30 Break buka puasa
18.30 – 21.00 Pengambilan gambar
37
21.00 Shotting selesai
Tanggal 31 Mei 2018 lokasi Taman Hayat, Kedoya, Jakarta Barat
NO.
HARI & WAKTU
WAKTU
PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 Kamis 31 Mei 2018
02.00 – 04.00 Berangkat ngambil alat
04.00 – 06.00 Memeriksaan kelengkapan
06.00 – 08.00 Crew berangkat ke lokasi
08.00 – 09.00 Set art dan seting alat
09.00 – 11.30 Pengambilan gambar dan stock shoot
11.30 – 13.00 Break
13.00 – 15.00 Pengambilan gambar dan stock shoot
15.00 Shooting selesai
38
3.7.1.3 Equipment List
Tabel III.3 Equipment List
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
Production Company : LUMETRI.ART Produser : Angga Wijaya P
Project Title : FLORAPEDIA Penulis Naskah : Rizka Egiawanti
Durasi : 24 Menit Sutradara : Robi Hermawan
No
NamaAlat Qty / JumlahBarang
Cek List keterangan
1 Sony nex vg 30 2 Ada sewa 2 DJI osmo Pro 1 Ada sewa 3 Drone Ada milik sendiri 4 LENSA CANON 16-35mm 1 Ada sewa 5 LENSA CANON 50mm 1 Ada sewa 6 LENS adapter(commlite) 2 Ada sewa 7 Slider 1 Ada sewa 8 LED video light 15 inch bi-color
(ATT) 3 Ada sewa
9 Reflektor 32’’ 1 Ada sewa
39
10 Kino flo 4 feet 4 bank 2 Ada sewa 11 Wireless Clip On (sennheiserew
100 ENG G3) 2 Ada sewa
12 RODE videoMIC pro 1 Ada sewa 13 Audio Recorder Zoom H4N 1 Ada sewa 14 PERLENG milik senidiri 15 SD card extreme 64gb 2 Ada sewa 16 Card reader 2 Ada sewa 17 Battery pack 2 Ada sewa 18 Battery Charger 2 Ada sewa 19 Tripod video Yunteng 1 Ada milik sendiri 20 Light stand 1 Ada sewa 21 AC/DC adaptor 1 Ada sewa 22 Battery V-mount + chaarger 1 Ada sewa 23 GladeCam 1 Ada milik sendiri
40
3.7.1.4 Breakdown Budget
Tabel III.4 BREAKDOWN BUDGET
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
Production Company : LUMETRI.ART Produser : Angga Wijaya P
Project Title : FLORAPEDIA Director : Robby Hermawan S
Durasi : 24 Menit Unit Manager :
No Item Unit Rate Amount Notes
Pra Produksi
1 Konsumsi
2 Surat menyurat Rp.5.000
3 Sewa lokasi dan perizinan
Rp.2.000.000
41
4 Briefing Produksi
5 Fotocopy Naskah (Dll...)
Rp.65.000
Jumlah Rp.1.070.000
Produksi (Teknik)
6 Sewa Kamera
2
Rp. 700.000x4=2.800.000 Sony Nex VG 30
42
2
1
1
1
1
Rp. 100.000x4=400.000
Rp. 700.000x3=2.100.000
Rp.150.000x4=600.000
Rp.150.000x4=600.000
Rp.150.000 x3=450.000
Lens Adapter
Dji Osmo Pro
Lensa 16-35mm canon
Lensa 50mm canon
Slider
Jumlah Rp.6.950.000 dapet discount 50% =
43
Rp.3.475.000
7 Sewa Lighting 3
1
Rp.150.000x3=450.000
450.000x4=1.800.000
Rp. 15.000x3=35.000
Rp.150.000x2=300.000
LED feloni 15inch
reflektor
Kinoflo
Jumlah Rp.2.135.000
8 Sewa Audio 1
2
1
5
Rp. 75.000x4=300.000
Rp.200.000x4=800.000
Rp.50.000
Rp.150.000
Zoom H4N
CLIP on
Rode
Batrey
Jumlah Rp.1.300.000
Produksi (Artistik)
9 Properti Rp.1.000.000
10 Make Up
44
11 Wardrobe
12 Setting Dekor
Jumlah Rp.1.000.000
Produksi (Unit)
13 Konsumsi Rp.1.000.000
14 Foto Copy Rp.200.000
15 P3K
(Dll...)
16 Trasnsport Rp.700.000
Jumlah Rp.1.900.000
Pasca Produksi
17 Processing
18 Editing
19 Mastering
20 Copy Master Rp.100.000 Rp.100.000
45
Di tambah :
TALENT Rp.5.00.000 x 2 = 1.000.000
TOTAL BUGETING SEMENTARA = Rp.11.980.000
(Dll...)
Total Rp.100.000
46
3.7.1.5 Deskripsi Program
Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya memberikan banyak
informasi mengenai kegiatan Outdoor adventure. Program informasi adalah segala
jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan pengetahuan (informasi) kepada
khalayak audience. Daya tarik program ini informasi dan education, informasi dan
education itulah yang akan “dijual” kepada audience.
A. Deskripsi Program
1. Kategori Program : Hiburan, Education, Informasi
2. Media : Televisi
3. Format Program : Magazine Show
4. Judul Program : FLORAPEDIA
5. Durasi Program : 24 Menit
6. Target Audience : Remaja (13 tahun – 17 tahun)
Dewasa (18 tahun-35 tahun)
Jenis Kelamin : Pria 50%
Wanita 50%
Status Ekonomi Sosial : B (Menengah keatas)
C (Menengah kebawah)
7. KarakteristikProduksi : Live Taping, Record ( Single
Camera dan Multi Camera).
8. Jam tayang & Alasan : Minggu, Pukul 09.00 – 09.24WIB
Alasan : Minggu adalah weekend,
dimana para orangtua dan anak
memiliki waktu di rumah dan
dapat menyajikan tayangan
informasi untuk para remaja dan
orangtua.
47
3.2 Proses Kerja Pengarah Acara
Istilah Sutradara Televisi mungkin tidak begitu populer bila dibanding
dengan sutradara, dalam pengertian Sutradara Film. Dunia pertelevisian
umumnya menggunakan istilah Program Director atau Television Director, yang
kemudian sering kali diterjemahkan dalam bahasa indonesia sebagai Pengarah
Acara Televisi. Sutradara Televisi adalah seorang yang mempunyai profesi untuk
bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar yang tampak di layar
dimana di dalamnya bertugas mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan
meliput jalannya acara dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televvisi
seperti penata kamera, penata lampu, penata audio dan lain-lain, sehingga menjadi
tontonan yang berbobot dan dapat dinikmati.
Menurut Naratama (2013:20) “Sutradara Televisi adalah seorang yang
mampu mengarahkan dan menciptapkan sebuah karya seni audio-visual dalam
bentuk format acara televisi drama atau nondrama dengan menggunakan sistem
rekaman gambar elektronik, baik untuk single kamera maupun mutli kamera.”
Dari definisi ini, pemahaman atas perbedaan dari teknik penyutradaraan
antara program Drama dan Non Drama harus benar-benar dipelajari sehingga
tidak akan terjadi kesalahan ritme penyutradaraan. Sutradara televisi harus
mengetahui berbagai teknik pengembangan seni akting seperti penjiwaan, teknik
vokal dan pernapasan, serta tehnik deklamasi. Kemudian, teknik-teknik ini akan
dikombinasikan dengan kebutuhan blocking atau penempatan posisi untuk
kebutuhan pengambilan gambar.
48
Menurut latief dan utud (2015:125) “Sutradara televisi adalah orang yang
bertanggung jawab mengenai seluruh persiapan pelaksanaan produksi siaran
televisi hingga disiarkan”
Dapat di simpulkan dari kutipan di atas bahwa seorang sutradara televisi
bertanggung jawab atas hasil akhir program, mulai dari Praproduksi, Produksi dan
Pascaproduksi yang melingkupi hasil dari kualitas gambar yang tampak di layar
dimana di dalamnya seorang sutradara televisi bertugas mengontrol teknik
sinematik, pembawaan host, kredibilitas dan kontinuitas gambar. Seorang
sutradara televisi juga bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar
yang tampak di layar serta memimpin semua anggota tim hingga menjadi
tontonan yang berbobot dan dapat di nikmati oleh pemirsa. Sutradara televisi juga
harus mampu mengolah suatu program dengan baik dimanapun tempatnya baik
indoor maupun outdoor. Selain bertanggung jawab pada suatu program dari pra
hingga pasca produksi, seorang sutradara juga mempunyai tanggung jawab untuk
memberikan arahan kepada semua tim baik pada saat pra maupun hingga pasca
produksi agar menghasilkan suatu program yang bagus. Memberikan arahan
kepada semua tim yang bertugas merupakan suatu komunikasi paling penting
pada pembuatan suatu program, karena dengan komunikasi yang baik dan
berjalan lancar, suatu program dapat membuahkan hasil yang maksimal dan
menciptakan sebuah karya yang berkualitas.
49
3.2.1. Praproduksi
Fase pertama pada produksi di kenal dengan istilah praproduksi bahwa
semua persiapan mengenai penyusunnan semua pesiapan produksi masuk
kedalam tahapan ini.
Menurut Supriyadi dkk (2014:83)
Fase praproduksi ditandai dengan penggarapan desain produksi magazine show yang isinya di antaranya jadwal kerja, anggaran biaya, sinopsis, treatment persegmen, director treatment, tema dan proyeksi liputan, rundown, blocking camera & lighting (bila diperlukan), daftar kebutuhan alat yang digunakan, daftar list kebutuhan artistik / properti dan make up wardrobe, perijinan, kontrak dan no telepon seluruh pendukung acara.
Dari kutipan di atas dapat di simpulkan bahwa penulis sebagai seorang
sutradara televisi pada tahap ini terlibat dalam berbagai proses seperti pembuatan
konsep kreatif hingga konsep teknis untuk mendukung suksesnya suatu program
acara yang akan dilaksanakan pada tahap produksi nantinya. Tugas sutradara
berikutnya adalah mencari pembawa acara yang akan di pakai untu program
acaranya (casting host) yang bertujuan agar pembawa acara yang diinginkan
sesuai dengan konsep yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam tahap ini penulis
terlibat dalam seluruh proses kreatif, teknis dan produksi serta bertanggung jawab
terhadap blocking pembawa acara dan kamera.
Penulis bekerja sama dengan semua tim untuk menentukan format acara
apa yang akan dibuat. Format acara yang penulis buat yaitu program televisi non
drama magazine show yang berjudul “FLORAPEDIA” dan menayangkan berita
yang bersifat informatif dan menghibur. Ide kreatif dan konsep adalah hal yang
terpenting dalam tahap pra produksi ini, penulis harus bisa menuangkan ide
kreatifnya untuk membuat program magazine show yang menarik untuk ditonton.
50
“FLORAPEDIA” merupakan suatu program televisi seputar kegiatan flora yang
tiap minggunya menayangkan episode dengan berbagai tema yang berbeda dan
untuk kali ini pada episode pertama penulis menampilkan tema “tanaman”.
Konsep yang sudah sangat matang, kemudian penulis meminta penulis naskah
untuk menuangkannya kedalam sebuah naskah atau script.
Lokasi juga merupakan hal yang mendukung suksesnya suatu program
televisi karena lokasi menentukan gambaran yang sesuai dengan konsep yang
sudah dibuat.
Pada penentuan lokasi ini penulis berkoordinasi dengan penata kamera teknik
pengambilan gambar yang akan dilakukan pada saat produksi. Lokasi yang
diinginkan oleh penulis adalah sesuai dengan konsep dan rubik yang sudah dibuat.
Lokasi yang penulis pakai hampir semuanya memakai tempat di luar (outdoor)
seperti Kebunan Sayur Garden dan Badan Pusat Penelitian Bioteknologi kota
Bogor. Tetapi penulis juga menggunakan lokasi di dalam ruangan (indoor) seperti
di Institut Pertanian Kota Bogor. Setelah konsep sudah di tentukan, naskah sudah
dibuat, dan lokasi sudah didapatkan, selanjutnya membuat director treatment
yang berguna untuk membayangkan gambar yang akan diambil pada produksi
nanti oleh penata kamera. Dalam tahap ini juga penulis melakukan casting host
untuk membawakan program ini sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.
Pembawa acara yang penulis inginkan adalah pembawa acara yang memiliki
wawasan luas seputar tanaman. Setelah melakukan casting host selanjutnya
penulis melakukan reading dengan pembawa acara yang bertujuan agar pembawa
acara nantinya menguasai naskah dan konsep yang sudah dibuat oleh penulis.
51
Penulis juga mengarahkan tiap masing-masing tim sesuai dengan jobdesk
mereka.
3.2.2. Produksi
Untuk tahap ini, penulis sudah selesai mempersiapkan segala sesuatunya
seperti naskah untuk pembawa acara, lokasi untuk shoting per segmen sesuai
rubrik maupun take untuk pembawa acara, director treatment untuk
mempermudah pengambilan gambar serta mempersiapkan pembawa acarauntuk
membawakan acara.
Menurut Naratama (2013:23) “Tahap produksi sutradara televisi
bertanggung jawab pada penyutradaraan pentas atau panggung atau lokasi dan
pengarahan audio visual, termasuk liputan pada momen”.
Dapat disimpulkan dari kutipan di atas bahwa penulis sebagai sutradara
televisi pada tahap ini bertanggung jawab penuh selain pada penyutradaraan
sebuah program tetapi juga pada lokasi yang akan di gunakan untuk keperluan
shooting dan pengarahan audio visual sehingga proses shooting berjalan dengan
lancar. Pada tahap ini penulis melakukan pengarahan atau briefing kepada kru
yang bertujuan untuk mengingatkan kembali tugas apa yang harus mereka
lakukan. Mulai dari memberikan arahan kepada penata kamera dan blocking untuk
pembawa acara. Penulis berhak mengambil keputusan untuk merubah atau
mengganti konsep pada saat produksi tergantung situasi dan kondisi pada saat di
lapangan karena banyak hal-hal yang tak terduga dalam proses shoting.
Penulis juga menggunakan naskah untuk pembawa acara yang lebih
simple untuk diingat oleh penonton dengan menggunakan kata-kata yang
52
menjurus seputar kegiatan yang sesuai dengan tema program. Director treatment
yang penulis buat memakai konsep pengambilan gambar yang beralur atau
bercerita tetapi juga memiki batasan untuk membatasi setiap rubrikasi.
Penulis selaku seorang sutradara televisi pada tahap ini juga bertugas
mengawasi dan mengarahkan kru agar mengambil shot sesuai dengan direct
treatment yang sudah di briefing dan di buat sebelumnya, agar produksi program
berjalan dengan lancar. Untuk mendukung lancarnya sebuah produksi program
peran penulis dalam mengarahkan pembawa acara juga sangat penting, dari mulai
mengarahkan pembawa acara dalam pembuatan gimick, artikulasi nada bicara,
krakter seperti apa yang di inginkan dan membangun kepercayaan diri dari
seorang pembawa acara program yang penulis sutradarai.
3.2.3. Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi seorang sutradara televisi bertanggung jawab
pada hasil akhir proses editing. Penulis bertugas mendampingi editor untuk
menentukan hasil akhir sebuah tayangan dari proses pemilihan gambar agar
proses editing berjalan dengan lancar dan rampung.
Menurut Naratama (2013:262), “Pasca produksi adalah proses
penyelesaian akhir dari produksi. Biasanya istilah ini digunakan pada proses
editing”.
Ini merupakan tahap terakhir dalam pembuatan sebuah program acara
dimana tahap ini penulis bekerjasama dengan penyunting gambar (editor),
memilih hasil pengambilan gambar yang dilakukan saat produksi untuk
membuatnya menjadi sebuah karya audio visual yang menarik untuk ditonton dan
53
sesuai dengan konsep. Tidak memilih gambar saja tapi penempatan audio, transisi
gambar, dan voice over juga harus dilakukan penulis didampingi oleh editor.
Dalam tahap terakhir ini penulis memakai konsep penyatuan gambar
secara beralur dan tentu saja memberikan batasan-batasan untuk membatasi tiap
rubrikasi sehingga membuat karya audio visual menjadi menarik untuk ditonton.
Penulis memakai voice over (VO) agar penonton agar lebih gampang mengerti
tema program yang ditonton, serta menambahkan beberapa visual graphic untuk
FYI (For Your Info) guna memperkaya informasi dari sebuah program acara yang
tentunya sesuai dengan teman dan konsep yang sudah dibuat agar program acara
terlihat lebih menarik dan tidak membosankan.
Dengan kata lain dalam tahap ini penulis selaku sutradara televisi memiliki
peran dan tanggung jawab sampai akhir program selesai, yaitu dalam tahap pasca
produksi penulis di wajibkan menemani serta memantau seorang penyunting
gambar dalam proses penyuntingan gambar hingga menjadi sebuah program yang
utuh dan siap di tayangkan kepada para audience.
3.2.4. Peran dan Tanggungjawab Pengarah Acara
Seorang sutradara televisi memiliki peran dan tanggung jawab beberapa
hal dalam sebuah produksi program televisi, menurut di antaranya adalah
sutradara sebagai pemimpin, sutradara sebagai seniman, sutradara sebagai
penasihat teknik, sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran televisi.
Menurut Naratama (2013:25) “Seorang sutradara televisi memiliki peran
dan tanggung untuk menjadi seorang pemimpin, seniman, penasihat teknik,
pengamat program dan pemasaran televisi”.
54
Peran seorang sutradara dalam pembuatan sebuah program acara ialah
menjadi pemimpin pada saat produksi. Sutradara memiliki peran menjadi seorang
pemimpin yang bertanggung jawab memimpin suatu program acara dengan baik
mulai dari pra hingga pasca produksi, melakukan koordinasi dengan semua tim
produksi serta mengarahkan tim produksi tentunya dengan cara tidak seperti
memerintah agar
Top Related