5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
1/32
BAB 2 HASIL KEGIATAN
2.1 Profil Puskesmas Pakusari2.1.1 Data Wilayah ( Geografi )
Wilayah kerja Puskesmas Pakusari terletak di bagian timur Kabupaten Jember dengan
jarak 10 km dengan waktu tempuh 20 menit.
Wilayah kerja Puskesmas Pakusari meliputi 7 Desa yaitu :
1. Desa Patemon2. Desa Bedadung3. Desa Sumberpinang4. Desa Subo5. Desa Kertosari6. Desa Jatian7. Desa Pakusari
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pakusari sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Kecamatan Arjasa dan Kalisatb. Sebelah Selatan : Kecamatan Pakusaric. Sebelah Timur : Kecamatan Mayangd. Sebelah Barat : Kecamatan Sumbersari
Luas wilayah kerja Puskesmas Pakusari adalah 29.560 Km2. Sebagian besar merupakan
wilayah dataran rendah yaitu sebanyak 98,2%. Pada umumnya, mata pencaharian masyarakat
adalah petani, buruh gudang tembakau, pedagang, dan pegawai pemerintah maupun swasta.
2.1.2 Data Kependudukan
Tabel 2.1 Data penduduk berdasarkan jenis kelamin
I. DATA KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk seluruhnya 41.438 jiwa
Laki laki 20.394 jiwa
Perempuan 21.044 jiwa
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Pakusari 2012
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
2/32
Berdasarkan data sekunder penduduk per jenis kelamin di atas dapat diketahui bahwa
jumlah penduduk wilayah kerja Pakusari adalah 41.438 jiwa dengan jumlah terbanyak berjenis
kelamin perempuan yakni sebanyak 21.044 jiwa.
2.1.3 Data Pendidikan
Tabel 2.2 Data Sarana Pendidikan
1. Taman Kanak-kanak / PAUD 17/14
2. SD / MI 16/3
3. SLTP / MT 1/5
4. SMU / MA / SMK 1/-/1
5. Akademi 0
6. Perguruan Tinggi 07. Jumlah Ponpes 5
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Pakusari 2012
Berdasarkan dari tabel data sarana pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa sudah
terdapat sarana pendidikan wajib 9 tahun di wilayah Pakusari, sehingga diharapkan seluruh
masyarakat mampu mendapatkan pendidikan yang sesuai.
2.1.4 Data Khususa. Derajat Kesehatan
1) Jumlah kematian Ibu : - orang.2) Jumlah kematian perinatal : 3 orang.3) Jumlah kematian Neonatal : - orang.4) Jumlah lahir mati : 15 orang.5) Jumlah lahir hidup : 659 orang.6) Jumlah kematian bayi : 3 orang.7) Jumlah kematian balita : 2 orang.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
3/32
b. Data Ketenagakerjaan Puskesmas PakusariTabel 2.3 Data Ketenagakerjaan Puskesmas Pakusari
KETENAGAKERJAAN L P JUMLAH
1. Dokter umum - 1 1 orang
2. Dokter gigi - 1 1 orang
3. Dokter Spesialis Jiwa - - -
4. Sarjana Kesehatan Masyarakat - - -
5. Bidan - - -
- P2B - 2 2 orang
- D3 Kebidanan - 11 11 orang
6. Bidan di desa - 3 3 orang
7. Perawat Kesehatan 8 5 13 orang
- SPK - 1 1 orang
- D3 Keperawatan 8 4 12 orang- S1 Keperawatan - - -
- Perawat Gigi - - -
8. Sanitarian/D3 Kesling - - -
9. Petugas Gizi/ D3 Gizi - - -
10. Asisten Apoteker - 1 1 orang
11. Analis laboratorium/D3 Laboratorium 1 - 1 orang
12. Juru Imunisasi / juru malaria - 1 1 orang
13. Tenaga Administrasi 3 6 9 orang
14. Sopir , penjaga 2 - 2 orang
15. Lain lain 1 - 1 orangSumber: Data Sekunder Puskesmas Pakusari 2012
Berdasarkan data khusus mengenai ketenagakerjaan di Puskesmas Pakusari dapat
diketahui bahwa tenaga kesehatan yang paling banyak adalah perawat yakni sebanyak 13 orang,
dokter umum hanya ada 1 orang tenaga kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan
tenaga dokter yang dapat memberikan pelayanan di Puskesmas Pakusari agar dapat membantu
memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh setiap warga.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
4/32
c. Sarana Kesehatan Puskesmas Pakusari
Tabel 2.4 Data Sarana Kesehatan
No. Jenis Total
1 Rumah Sakit -
2 Rumah Bersalin -
3 Puskesmas Pembantu 4
4 Polindes 2
5 Puskesmas keliling 1
6 BP Swasta -
7 Praktek Dokter Swasta 2
8 Praktek Bidan Swasta -
9 Praktek Perawat 1
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Pakusari 2012
Berdasarkan tabel sarana kesehatan diatas dapat disimpulkan bahwa sarana kesehatan
yang paling banyak adalah puskesmas pembantu yakni sebanyak 4 unit.
d. Peran Serta MasyarakatTabel 2.5 Peran Serta Masyarakat
No. Jenis PMS Total
1 Dukun Bayi 30
2 Kader Posyandu 250
3 Kader Poskesdes 14
4 Guru UKS 9
5 Kader Lansia 21
6 Kelompok Usia Lanjut 7
7 Kelompok Batra 5
8 Posyandu 50
9 Polindes 2
10 Poskesdes 5
11 Posyandu Lansia 7
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Pakusari, 2012
Dari tabel data peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan, peran serta masyarakat
yang paling banyak adalah mejadi kader posyandu yakni sebesar 250 orang yang tersebar pada
tujuh desa yakni Patemon, Bedadung, Sumberpinang, Subo, Kertosari, Jatian, dan Pakusari.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
5/32
2.1.5 Visi dan Misi1. Visi
Visi Puskesmas Pakusari adalah ikut mewujudkan Indonesia sehat di wilayah kerja
Puskesmas Pakusari. Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan.
2. Misia. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah Pakusari;b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat;c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan terjangkau akan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas;
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat besertalingkungan.
3. Strategia. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan pada wilayah yang mantap ditingkat
Kecamatan Pakusari;
b. Mengembangkan dan menerapkan azaz kemitraan serta pemberdayaan masyarakat dankeluarga;
c.
Meningkatkan profesionalisme petugas;d. Mengembangkan kemandirian Puskesmas Pakusari sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.
2.1.6 Tujuan Puskesmas1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan setinggi tingginya
dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2015.2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan dari penyakit menular.b. Meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dasar.c. Mencegah terjadinya dan penyebaran penyakit menular sehingga tidak menjadi masalah di
masyarakat.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
6/32
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan penunjang agar efektif danefisien.
e. Meningkatkan strata reproduksi bagi wanita usia subur, termasuk anak, remaja, bumil danibu menyusui.
f. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kelompok USILA.g. Menghindarkan manusia dan lingkungannya dari dampak bencana melalui kewaspadaan,
pencegahan dan penanggulangan yang terpadu dan sistematis.
h. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan gizi.i. Meningkatkan pelayanan aneka ragam konsumsi pengan memantapkan ketahanan pangan
tingkat rumah tangga.
j. Meningkatkan pemberdayaan melalui pemitraan, perorangan kelompok dan masyarkatsecara berhasil guna dan berdaya guna.
k. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui masalah, merumuskan upayapenanggulangan pelaksananaan kegiatan serta menilai dan mengembangkan kegiatan
selanjutnya.
2.2 Program Kerja Puskesmas Pakusari1. Upaya Kesehatan Wajib/ Program Pokok
a.
Promosi Kesehatanb. Upaya Penyehatan Lingkunganc. Upaya Perbaikan Gizid. KIA / KBe. Penggulangan Penyakit (P2)f. Pengobatan dan Penanganan Kegawatdaruratan
2. Upaya/ Program Kesehatan Pengembangana. Keperawatan Kesehatan Masyarakatb. Kesehatan Gigi dan Mulutc. Upaya Kesehatan Sekolahd. Upaya Kesehatan Usia Lanjute. Upaya Kesehatan Kerjaf. BATRA
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
7/32
g. Kesehatan Olah Ragah. Kesehatan Indera (THT & Mata)i. Kesehatan Jiwa
2.2.1 Pelaksanaan Program Kerja Puskesmas Pakusari1. Upaya Kesehatan Wajib/ Program Pokok
a. Promosi Kesehatan, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) Pengembangan Desa Siaga
Kegiatan yang dilakukan dalam desa siaga adalah sosialisasi dan FMD dilakukan
pada minggu ke-3 bulan April, SMD dilakukan pada minggu ke-4 bulan April,
pertemuan berkala dilakukan pada bulan April - Mei, dan visualisasi data dilakukan
pada bulan Mei-Juni. Kegiatan ini dilakukan di 7 desa dan penanggung jawab
kegiatan ini adalah dokter. Target puskesmas untuk desa siaga aktif sebanyak 7 desa.
Untuk tahap awal, puskesmas menargetkan 7 desa tersebut menjadi desa siaga aktif
madya. Tetapi, pada pencapaiannya baru ada 1 desa yang terbentuk.
2) Pembendaraan Masyarakat dalam PHBSa) Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga
Target rumah tangga yang di kaji adalah 1470 KK dan capaiannya adalah 420
KK. Dari 1470 KK tersebut, puskesmas menargetkan rumah tangga sehat
sebanyak 420 KK dan capaiannya adalah 223 KK.
b) Intervensi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan SehatTarget penyuluhan untuk kelompok rumah tangga adalah 1470 KK, institusi
pendidikan (sekolah) sebanyak 2 sekolah, institusi sarana kesehatan sebanyak 2
sarana kesehatan, institusi TTU sebanyak 2 lokasi, institusi tempat kerja
sebanyak 2 institusi, dan pondok pesantren sebanyak 2 institusi. Sedangkan
capaiannya untuk kelompok rumah tangga adalah 420 KK, institusi pendidikan
sebanyak 5 sekolah, institusi sarana kesehatan sebanyak 2 sarana kesehatan,institusi TTU sebanyak 2 lokasi, institusi tempat kerja sebanyak 2 institusi, dan
pondok pesantren sebanyak 0 institusi.
3) PenyuluhanPada kegiatan ini dilakukan pada waktu pelaksanaan kegiatan posyandu di 50
posyandu, yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini adala bidan dan dilaksanakan
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
8/32
mulai bulan Januari - Desember. Target untuk penyuluhan kelompok adalah 4 kali
dan capaiannya adalah 4 kali. Target untuk penyuluhan massa adala 1 kali dan
capaiannya adalah 1 kali.
4) Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)a) Posyandu yang terdapat di Kecamatan pakusari sudah sesuai dengan target yaitu
sebanyak 50 posyandu.
b) Polindes yang terdapat di Kecamatan pakusari sudah sesuai dengan target yaitusebanyak 2 polindes.
c) Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang terdapat di Kecamatan pakusari sudahsesuai dengan target yaitu sebanyak 25 TOGA.
d) Target poskesdes sebanyak 7 poskesdes dan capaiannya adalah 5 poskesdes.e) Puskesmas belum mempunyai target untuk poskestren dan Saka Bhakti Husada
(SBH).
5) Penyuluhan NapzaKegiatan ini belum berjalan, sehingga belum ada target maupun capaian yang
ditetapkan oleh Puskesmas Pakusari.
2.2Upaya Penyehatan Lingkungan, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) Penyehatan Air
Kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan Sarana Air Bersih (SAB). Targetyang ditetapkan puskesmas adalah 74%. Akan tetapi, capaiannya hanya sebesar
13,95%. Target sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan adalah 73% dan
capaiannya hanya sebesar 13,76%. Akan tetapi, jumlah kepala keluarga (KK) yang
memiliki akses terhadap SAB sudah memenuhi target yaitu 85%.
2) Penyehatan Makanan dan MinumanKegiatan yang dilakukan adalah pembinaan Tempat Pengelolaan Makan (TPM).
Target yang ditetapkan puskesmas adalah 85%. Akan tetapi, capaiannya hanya
sebesar 19,24%. Target Tempat Pengelolaan Makan (TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan adalah 74% dan pencapaiannya adalah 60,37%.
3) Penyehatan Perumahan dan Sanitasi DasarKegiatan yang dilakukan adalah pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar.
Target yang ditetapkan puskesmas adalah 83%. Akan tetapi, capaiannya hanya
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
9/32
sebesar 18,02%. Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan ditargetkan sebesar
75%, tetapi capaiannya hanya 5,25%.
4) Pembinaan TempatTempat Umum (TTU)Kegiatan yang dilakukan adalah pembinaan sarana tempattempat umum. Target
yang ditetapkan puskesmas adalah 82% dan capaiannya sebesar 63,86%. Jumlah
tempattempat umum yang memenuhi syarat kesehatan ditargetkan sebesar 75% dan
capaiannya sebesar 57,98%.
5) Klinik SanitasiKegiatan yang dilakukan adalah konseling sanitasi. Target yang ditetapkan oleh
puskesmas adalah 2% dan capaiannya sebesar 1%. Jumlah klien yang sudah
mendapat intervensi / tindak lanjut yang diperlukan ditargetkan sebesar 100%. Akan
tetapi, capaiannya hanya sebesar 4,72%.
6) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)a) Target jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban
sebesar 80% dan capaiannya sebesar 45,34%.
b) Target jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) sebesar75%. Akan tetapi, jumlah capaiannya 0%.
c) Target jumlah jamban sehat sebesar 73%. Akan tetapi, capaiannya hanya sebesar13,12%.
d) Target pelaksanaan kegiatan STBM di puskesmas sebesar 60%. Akan tetapi,jumlah capaiannya 0%.
7) PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan GJBKegiatran ini dilakukan dengan pelaksanaan PSN dan kunjungan rumah dalam
rangka PSN, kegiatan ini dilakukan di 7 desa dan penanggung jawab kegiatan ini
adalah dokter, Koord kesling dan kader. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari -
Desember.
8) Kunjungan rumah untuk foggingKunjungan rumah dalam rangka pelaksanaan fogging dilakukan di wilayah sekitar
kasus oleh petugas fogging. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Februari, Maret,
Agustus, September, Oktober, November.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
10/32
2.3Upaya Perbaikan Gizi, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) Penimbangan
Berdasarkan evaluasi pada tahun 2012, jumlah balita yang ada (S) di Kecamatan
Pakusari adalah 3.236 orang dan semua balita tersebut sudah memiliki KMS.
Sedangkan, jumlah balita yang ditimbang (D) adalah 3.077 orang dan jumlah balita
yang berat badannya naik (N) adalah 2.448 orang. Jumlah balita yang tetap/turun
berat badannya sebanyak 384 orang.
2) Pelayanan Gizi Masyarakata) Pemberian vitamin A.
Pemberian vitamin A dilakukan pada anak anak yang terdiri dari pemberian
vitamin A dosis tinggi pada balita 2 kali per tahun (A2), pemberian vitamin A
dosis tinggi pada balita 1 kali per tahun (A1), pemberian vitamin A dosis tinggi
pada bayi, dan pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas 2 kali. Target
yang ditetapkan puskesmas adalah 80% dan capaiannya adalah 98,5%.
b) Pemberian tablet besi pada ibu hamilPemberian tablet besi dilakukan pada ibu hamil yang terdiri dari pemberian
tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil (Fe3), pemberian tablet besi (60 tablet)
pada ibu hamil (FE2), dan pemberian tablet besi (30 tablet) pada ibu hamil
(Fe1). Target yang ditetapkan puskesmas adalah 90% dan capaiannya adalah121%.
c) Pemberian PMT pada ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK)Masih banyaknya Ibu hamil KEK maka dilakukan pemberian PMT pada ibu
hamil KEK, kegiatan ini dilakukan di 7 desa dan penanggung jawab kegiatan ini
adalah dokter dan Koord. Gizi. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari -
Desember.
d) ASI EksklusifTarget bayi yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 70% dan capaiannya
sebesar 88%.
3) Penanganan Gangguan Gizia) Balita gizi buruk yang mendapat perawatan
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
11/32
Target balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan adalah 1005. Akan tetapi,
kegiatan ini belum terlaksana sehingga capaiannya 0%.
b) MP-ASI pada anak usia 6-24 bulanTarget pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan adalah 100%. Akan tetapi,
capaiannya adalah 0%. Masih banyaknya masyarakat yang memberikan MP-ASI
kurang dari 6 bulan.
c) Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk/kurusKegiatan ini dilakukan agar masalah balita BGM dapat teratasi, kegiatan ini
dilakukan di 7 desa dan penanggung jawab kegiatan ini adalah dokter dan
koordinator gizi. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari - Desember. Target
pemberian PMT adalah 100%. Akan tetapi, capaiannya hanya sebesar 38%,
yaitu sebanyak 38 balita. Status gizi 38 balita sebelum penanganan adalah
kurang. Namun, setelah diberi PMT, status gizi 34 balita berubah menjadi
normal dan sisanya masih berstatus gizi kurang.
d) Balita Bawah Garis Merah (BGM/D)Target yang ditetapkan puskesmas yaitu
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
12/32
Target pbalita KEP ringan yang telah ditetapkan puskesmas adalah 10%. Akan
tetapi, capaiannya sebesar 13,3%.
2.4Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana, kegiatan yang dilakukan antaralain:
1) Kesehatan Ibua) Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standard untuk kunjungan lengkap
(K4)
Target ibu hamil yang diberikan pelayanan kesehatan sesuai standard adalah
94% dan capaiannya sebesar 92,6%.
b) Drop out K1K4Adanya kesenjangan cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1-K4.
Target puskesmas sebanyak 108 ibu hamil yang ada, tidak mengalami drop out
K1 K4 dan capaiannya adalah 108 ibu hamil tidak drop out K1-K4. Jika
kesenjangan K1-K4 kecil menunjukkan hampir semua ibu hamil yang
melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal, meneruskan hingga
kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat terus
dipantau oleh petugas kesehatan dan diharapkan semuanya melahirkan di tenaga
kesehatan.
c)
Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompetenTarget puskesmas adalah 92% dan capaiannya sebesar 100%.
d) Pelayanan maternal risti/komplikasi yang ditanganiTarget pelayanan maternal yang diberikan oleh puskesmas kepada 113 ibu hamil
dan capaiannya sebanyak 83 ibu hamil.
e) Jumlah kematian maternal yang diaudit2) Kesehatan Bayi
a) Pelayanan neonatal risti/komplikasi yang ditanganiPuskesmas menargetkan untuk memberikan pelayanan kepada 78 bayi dan
capaiannya sebesar 35 bayi.
b) Pelayanan neonatal sesuai standar (KN lengkap)Puskesmas menargetkan untuk memberikan pelayanan kepada 630 bayi dan
capaiannya sebesar 655 bayi.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
13/32
c) Pelayanan bayi paripurnaPuskesmas menargetkan untuk memberikan pelayanan kepada 600 bayi dan
capaiannya sebesar 629 bayi.
d) Cakupan BBLR yang ditanganiTarget puskesmas terhadapa cakupan BBLR yang ditangani sebesar 100% dan
capaiannya adalah 100%.
3) Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolahTarget pelayanan kesehatan yang diberikan pada balita adalah 90% dan capaiannya
adalah 65,66%. Sedangkan, target pelayanan yang diberikan pada anak pra sekolah
sebesar 90% dan capaiannya sebesar 47,21%.
4) Pelayanan keluarga berencanaTarget cakupan KB yang aktif sebesar 70% dan capaiannya sebesar 66,69%.
Sedangkan, target cakupan peserta KB baru adalah 1179 orang dan capaiannya
sebesar 1179 orang.
2.5Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, kegiatan yang dilakukan antaralain:
1) Diarea)
Penemuan penderita diare yang diobati di puskesmas dan kaderTarget penemuan penderita diare yang diobati adalah 2229 kasus dan capaiannya
sebesar 2229 kasus.
b) Cakupan pelayanan diareTarget cakupan pelayanan diare sebesar 100% dana capaiannya sebesar 100%.
c) Angka penggunaan oralitTarget penggunaan oralit sebesar 100% dan capaiannya sebesar 100%.
d) Angka penggunaan RLTarget penggunaan RL sebesar 1% dan capaiannya adalah 10%.
e) Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet ZincTarget penderita diare balita yang diberi tablet zinc sebesar 100% dan
capaiannya sebesar 21,65%.
f) Case Fatality Rate KLB diare
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
14/32
Target KL diare adalah
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
15/32
6) Pelayanan Imunisasia) Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi
Target puskesmas adalah 90% dan capaiannya adalah 108,8%.
b) Imunisasi BCG pada bayiTarget puskesmas adalah 95% dan capaiannya adalah 108,3%.
c) Imunisasi DPT/HB 1 pada bayiTarget puskesmas adalah 95% dan capaiannya adalah 107,1%.
d) Imunisasi DPT/HB 3 pada bayiTarget puskesmas adalah 90% dan capaiannya adalah 116,2%.
e) Imunisasi campak pada bayiTarget puskesmas adalah 90% dan capaiannya adalah 90,4%.
f) Drop out DPT/HB 1CampakTarget puskesmas adalah -10% s.d. 10% dan capaiannya adalah 16%.
g) Drop out DPT/HB 1DPT/HB 3Target puskesmas adalah -10% s.d. 10% dan capaiannya adalah -9%.
h) UCI desaTarget puskesmas adalah 80% dan capaiannya adalah 71,43%.
i) Imunisasi DT pada anak kelas 1 SDTarget puskesmas adalah 95% dan capaiannya adalah 100%.
j) Imunisasi campak pada anak kelas 1 SDTarget puskesmas adalah 95% dan capaiannya adalah 92,1%.
k) Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3Target puskesmas adalah 100% dan capaiannya adalah 0%.
l) Pemantauan suhu lemari es vaksinTarget puskesmas adalah 2 kali tiap hari.
7) Pengamatan Penyakit (Surveilans Epidemiologi)Target kelengkapan laporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP), laporan campak,
laporan minggu dan laporan KIPI Zero reporting adalah 100% dan capaiannya adalah
100%.
8) Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
16/32
Target penanggulangan KLB adalah selama 24 jam dan capaiannya adalah hanya 5
kasus yang penanggulangannya 24 jam.
2.6Upaya pengobatan, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) Pengobatan
Target jumlah kunjungan adalah 7.484 kunjungan dan capaiannya adalah 12.360
kunjungan. Sedangkan target jumlah kasus baru adalah 22576 kasus dan capaiannya
adalah 22.000 kasus.
2) Penanganan kasus gawat daruratJumlah kasus gawat darurat yang ditemukan adalah 951 kasus dan cakupannya
adalah 100%. Sedangkan, jumlah kasus gawat darurat yang ditangani di puskesmas
adalah 100% dari kasus gawat darurat yang ditemukan. 951 kasus yang ditangani
terdiri dari 16 kasus maternal, 2 kasus neonatal, 29 kasus bayi, 56 kasus anak balita,
362 kasus kecelakaan lalu lintas, 20 kasus penyakit potensi KLB, dan 407 kasus tak
terdefinisikan. Target jumlah kasus gawat darurat yang dirujuk ke rumah sakit adalah
25% dan capaiannya adalah 57,3%. 136 kasus gawat darurat yang dirujuk ke rumah
sakit terdiri dari 5 kasus maternal, 1 kasus neonatal, 7 kasus bayi, 1 kasus anak balita,
31 kasus kecelakaan lalu lintas, dan 91 kasus tak terdefinisikan.
3) Pemeriksaan laboratoriumTarget pemeriksaan laboratorium adalah 20% dari jumlah kunjungan kasus baru dancapaiannya adalah 1,55%.
2. Upaya/ Program Kesehatan Pengembangana. Keperawatan Kesehatan Masyarakat, kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) PuslingKegiatan ini dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan Pusling, dilakukan di 7 desa dan
dan penanggung jawab kegiatan ini adalah Paramedis. Kegiatan ini dilakukan pada bulan
April, September, Desember.
2) Pertemuan Pengelola Posyandu dan Musyawarah Masyarakat DesaPertemuan pengelola posyandu dan musyawarah masyarakat desa dilakukan untuk
mengetahui masalah-masalah kesehatan, kegiatan ini dilakukan pada 7 desa dan
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
17/32
penanggungjawab dalam kegiatan ini adalah dokter dan koord. Promkes. Kegiatan ini
dilakukan pada bulan April, September, Desember.
b. Kesehatan Gigi dan Mulut, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) UKGS
Kegiatan ini dilakukan dengan demo sikat gigi dan penyuluhan GILUT (Gigi dan
Mulut) di SD/MI dan penanggung jawab kegiatan ini adalah dokter gigi. Kegiatan ini
dilakukan pada bulan Januari - Desember.
2) UKGMDKegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan GILUT di posyandu dan penanggung
jawab kegiatan ini adalah dokter gigi. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari -
Desember.
c. Upaya Kesehatan Sekolah, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) Skrining anak sekolah
Kegiatan ini dilakukan dengan skrining kesehatan anak sekolah SD, MI, MTs, SMP,
SMA, dan penanggung jawab kegiatan ini adalah dokter dan koord. UKS. Kegiatan ini
dilakukan pada bulan September.
2) BIASPelaksanaan imunisasi BIAS dilakukan di SD dan penanggung jawab kegiatan ini
adalah koord. Imunisasi. Kegiatan ini dilakukan pada bulan November - Desember.d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut, kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Posyandu lansiaKegiatan ini dilakukan dengan pelayanan posyandu Lansia di 7 desa dan penanggung
jawab kegiatan ini adalah koord. USILA. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari
Desember.
e. Upaya Kesehatan Kerja, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) Penyuluhan kelompok pekerja
Kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan pada kelompok pekerja yang dilakukan di
7 desa dan penanggung jawab kegiatan ini adalah koord. UKK. Kegiatan ini dilakukan
pada bulan April - Oktober.
2) Penyuluhan kelompok pengusaha
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
18/32
Kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan pada kelompok pengusaha agar bisa tetap
menjaga kesehatannya, kegiatan ini dilakukan di puskesmas dan penanggung jawab
kegiatan ini adalah koord. UKK. Kegiatan ini dilakukan pada minggu ke-2 bulan Maret.
f. BATRA, kegiatan yang dilakukan antara lain:1) Kunjungan untuk pendataan dan pengawasan BATRA
Kegiatan ini dilakukan dengan pendataan BATRA berlangsung di 7 desa dan
penanggung jawab kegiatan ini adalah koord. Promkes. Kegiatan ini dilakukan pada
bulan Februari.
g. Kesehatan Olah Ragah. Kesehatan Indera (THT & Mata)i. Kesehatan Jiwa
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
19/32
19
2.3 Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja di Puskesmas
KOORDINATOR PONKESDES
KEPALA PUSKESMAS
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
(SURVEILANS DAN PENGENDALIAN
KEPEGAWAIAN DAN
UMUM
KEUANGAN
KEPALA TATA
USAHA
POLINDES KERTOSARI
POLINDES SUBO
POLINDES KERTOSARI
POLINDES SUBO
UKS
Perbaikan Gizi
Kesehatan Jiwa
UKK
Pemberdayaan dan Promkes
Kesling
Kesehatan Indera
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
Poli Umum
Poli KIA
Poli KB
Poli Gigi
AmbulanceUGD
Laboratorium
Apotek dan Gudang Obat
KOORDINATOR UPAYA
KESEHATAN PERORANGAN
Imunisasi
P2 DB
P2 Diare
P2 TB
P2MH/Kusta
P2 ISPA
Wabah Surveilans
POLINDES
Garis pertanggungjawaban Polindes sebagai UKBM tetapi bertanggungjawab langsung
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
20/32
20
. Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatari komprehensif di strata
pertama dan (UKM dan UKP).
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Puskesmas, Kepala Bagian Tata Usaha,
dan Kelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas pokok masing-
masing. Pembagian tugas unsur organisasi pada pemangku jabatan di lingkungan
Puskesmas diatur oleh Kepala Puskesmas.
Kepala Puskesmas Pakusari mempunyai tugas untuk memimpin, mengawasi
dan mengkoordinasi kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan
struktural dan jabatan fungsional. Kepala Bagian Tata Usaha membawahi bidang
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatanpelaporan. Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi pelaksanaan urusan umum,
kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan.
Koordinator upaya kesehatan masyarakat bertugas melaksanakan kegiatan
kesejahteraan ibu dan anak, perbaikan gizi, keluarga berencana, perawatan kesehatan
mayarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa,
kesehatan indera serta kesehatan khusus lainnya.
Koordinator upaya kesehatan masyarakat (surveilans dan pengendalian
penyakit) bertugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit,
antara lain P2 DB, P2 Diare, P2 TB, P2MH/kusta, P2 ISPA.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
21/32
21
Kordinator upaya kesehatan perorangan bertugas melaksanakan kegiatan
pengobatan rawat jalan yang terdiri dari poli umum, poli KIA, poli KB, poli gigi,
UGD, laboratorium, apotek, dan gudang obat.
Puskesmas Pakusari memiliki fasilitas penunjang untuk dapat menjangkau
pelayanan lebih merata dan meluas yaitu Puskesmas Pembantu dan Poskesdes.
Puskesmas Pembantu / Poskesdes adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana
dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Puskesmas
Pembantu / Poskesdes merupakan bagian integral dari Puskesmas dengan kata lain
satu Puskesmas meliputi seluruh Puskesmas Pembantu / Poskesdes yang ada didalam
wilayah kerjanya.
2.4Unit Pelayanan Kerja Puskesmas Pakusari1. Unit Gawat Darurat
Unit gawat darurat adalah unit yang melayani secara 24 jam bagi pasien yang
membutuhkan penanganan segera (gawat darurat). Tenaga kesehatan yang bertugas di
dalam unit gawat darurat hanya dua orang, terdiri dari satu dokter umum dan satu
perawat. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pakusari yang
tidak memadai.
Alur pelayanan unit gawat darurat adalah pasien yang datang berobat dilayani
kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap pasien. Semua pasien yang datang
mendapatkan perlakuan yang sama. Perbedaannya terletak pada penanganan pasien
karena dibedakan menurut kasus penyakitnya. Semua tindakan penanganan yang
dilakukan harus disesuaikan dengan prosedur tetap mulai dari sterilisasi peralatan,
pemeriksaan (anamnese), hingga pemasangan infus. Selain itu, pasien atau keluarga
pasien juga harus mengisi informed consent sebelum semua tindakan tersebut
dilakukan. Apabila pasien yang butuh penangan lebih lanjut akan segera dirujuk ke
puskesmas terdekat yaitu puskesmas ajung atau sesuai permintaan pasien. Jika pasien
tersebut masih bisa ditangani puskesmas, maka akan dipindahkan ke unit observasi.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
22/32
22
Apabila dalam waktu 1x24 jam kondisi pasien tidak ada perubahan atau bahkan
semakin buruk, maka akan dirujuk ke puskesmas ajung atau sesuai permintaan
pasien.
Puskesmas Pakusari tidak memiliki unit rawat inap, sehingga rujukan di
Puskesmas Pakusari hanya berupa rujukan eksternal. Rujukan eksternal yakni apabila
pasien minta di rawat di Rumah Sakit karena membutuhkan pelayanan yang lebih
lanjut. Rumah sakit tempat rujukan eksternal ini dapat berasal dari permintaan
keluarga sendiri.
2. Unit ObservasiAwalnya, unit observasi ini merupakan rumah dinas dokter. Akan tetapi, rumah
dinas tersebut tidak digunakan, sehingga dijadikan unit observasi. Unit ini berlaku
bagi pasien yang masih bisa ditangani oleh puskesmas dan dalam waktu 1x24 jam.
Apabila lebih dari itu kondisinya tidak ada perubahan atau bahkan semakin buruk,
maka pasien akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat atau sesuai
permintaan pasien.
3. Unit Apotek dan Gudang ObatUnit apotek dan gudang obat merupakan unit yang ada di Puskesmas Pakusari
di bagian urusan program farmasi. Unit ini bertugas untuk menyediakan obat secara
gratis bagi pasien yang memerlukan obat. Pengobatan gratis diberikan kepada seluruh
pasien mulai tahun 2006 sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Jember. Di dalam unit
ini memiliki satu kepala unit. Semua obat yang disediakan adalah obat generik yang
di peroleh dari gudang obat Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Jika obat yang ada
sudah lama tidak terpakai atau kadaluarsa maka akan dikembalikan ke gudang obat
kemudian diserahkan kembali ke pihak produsen obat.
4. Unit LaboratoriumUnit kerja laboratorium adalah salah satu bagian unit kerja yang berperan
dalam pelayanan puskesmas. Petugas apotek di Puskesmas Pakusari hanya 1 petugas.
Sistem pelayanan pada unit kerja laboratorium yaitu pasien mendaftar terlebih dahulu
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
23/32
23
di loket yang selanjutnya menuju Unit Gawat Darurat (UGD) sesuai dengan keluhan
pasien. Selanjutnya dari Unit Gawat Darurat (UGD) akan di rujuk ke laboratorium.
Ruangan laboratorium cukup memudahkan pasien untuk menemukannya.
Sebagian besar alat yang di gunakan masih manual. Alat dan bahan laboratorium
disimpan di dalam lemari dan etalase. Untuk mendapat alat dan bahan laboratorium
sebagian kecil di peroleh dari Dinas Kesehatan sedangkan yang lainnya dari swadaya
sendiri. Pelayanan yang diberikan pada unit kerja laboratorium ini antara lain periksa
darah lengkap, asam urat, gula darah, dan dahak TBC. Pemeriksaan dahak TBC
merupakan keunggulan dari Puskesmas Pakusati.
5. Unit BP UmumPelayanan dimulai pada pukul 08.00-12.00 WIB sesuai dengan mulai
dibukanya loket pendaftaran. Alur pelayanan pada unit ini dimulai dari loket
pendaftaran setelah itu menanyakan data pribadi pasien lalu masuk ke ruangan
setelah itu diberikan anamnesa dan juga pemeriksaan fisik (penimbangan, tinggi
badan, tensi, dan lain-lain).
Jenis terapi yang diberikan oleh Puskesmas Pakusari adalah obat per oral dan
injeksi kepada pasien. Pada unit ini hanya melayani pasien umum. Pasien yangterdaftar juga tidak hanya dari daerah Pakusari saja namun banyak juga yang datang
dari daerah luar Pakusari. Setiap hari unit bisa menangani pasien sampai dengan 25
orang. Jenis perawatan yang diberikan untuk pasien 5 tahun ke atas adalah rawat jalan
dan yang memberi pelayanan pada unit ini semuanya adalah perawat. Jika dirasa ada
kasus yang butuh penanganan dokter baru ditangani oleh kepala Puskesmas Pakusari.
6. Unit Kesehatan Gigi dan MulutProgram kerja di puskesmas Pakusari:
a. Pelayanan kesehatan gigi di puskesmasb. UKGSdilakukan pada hari jumat dan sabtu setiap minggunya dengan
mengunjungi sekolah-sekolah SD di wilayah kerja puskesmas Pakusari
dengan melakukan penyuluhan, pemeriksaan, dan demo sikat gigi.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
24/32
24
c. UKGMJumlah pasien di puskesmas Pakusari untuk unit kesehatan gigi dan mulut
yaitu 20 pasien/hari jika ramai, namun biasanya sekitar 10 pasien per hari. Jam buka
dari jam 08.0012.00.
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Salah satu program upaya kesehatan
pengembangan di puskesmas adalah program kesehatan gigi dan mulut.
Program upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Pakusari terdiri atas
pelayanan kesehatan gigi di balai pengobatan gigi, usaha kesehatan gigi sekolah
(UKGS), dan usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM).
Tujuan khusus upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas yaitu :
a. Meningkatkan keadaan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam kemampuanpelihara diri (self care) di bidang kesehatan gigi dan mulut serta mencari
pengobatan sedini mungkin.
b. Menurunnya prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak dideritamasyarakat (karies dan periodontitis) dengan upaya perlindungan ataupencegahan tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan terutama
pada kelompok masyarakat yang rawan.
c. Terhindarinya atau berkurangnya gangguan fungsi pengunyahan akibatkerusakan gigi dan mulut.
UKGS merupakan suatu komponen dari UKS dan merupakan strategi teknis
pelayanan kesehatan gigi mulut bagi anak sekolah yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebutuhan tumbuh kembang anak. Tujuan dari UKGS, yaitu :
a. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dengan jalan mengadakanusaha preventif dan promotif.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
25/32
25
b. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untukmeningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral
hygiene).
c. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar mau memelihara kebersihanmulutnya di rumah (habit formation).
d. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dasar dengan menjalankanusaha kuratif apabila usaha preventif gagal melalui sistem selektif (selective
approach).
e. Meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan gigi dengan suatu sistempembayaran yang bersifat pra upaya (pre-payment system).
UKGM adalah suatu pendekatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi, dengan
mengintegrasikan upaya promotif, preventif kesehatan gigi pada berbagai upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat yang berlandaskan pendekatan primary health
care (posyandu, bina keluarga balita, polindes, ponstren, dan taman kanak-kanak).
Sasaran UKGM yaitu semua masyarakat yang berpenghasilan rendah dan diutamakan
bagi kelompok rentan penyakit gigi mulut yaitu golongan balita, ibu hamil, dan ibumenyusui.
Tujuan UKGM yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, dan
peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Program UKGM di
posyandu, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan gigi dari puskesmas dan kader. Kader
kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau perempuan yang dipilih oleh masyarakat
dan dilatih menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat
serta bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian
pelayanan kesehatan.
7. Unit LoketPuskesmas Pakusari memiliki Unit Loket, dimana sistem pelayanannya yaitu
pasien datang menuju loket pendaftaran untuk mendaftarkan diri. Setelah itu, pasien
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
26/32
26
ditanya apakah sudah pernah berkunjung atau tidak. Jika sudah pernah berkunjung
diminta kartu tanda pengenal keluarga, jika belum pernah datang pengunjung tersebut
dibuatkan kartu, kemudian pengunjung langsung menuju ke poli yang akan dituju.
Pelayanan pendaftaran pasien atau pengunjung Puskesmas masih menggunakan cara
manual. Awalnya data ditulis secara manual dalam bentuk pembukuan yang ditulis
secara rinci di buku besar, setelah itu baru data yang ada dipindah ke komputer.
Kendala yang ada di bagian loket adalah kurangnya sumber daya manusia.
Jumlah petugas loket dengan jumlah pengunjung sangat tidak seimbang. Oleh karena
itu, petugas loket sering merasa kewalahan dengan banyaknya pengunjung
puskesmas, dan kadang masih terjadi antrian yang lumayan panjang. Oleh karena itu,
perlu adanya tambahan petugas di loket demi mempercepat pelayanan pada
pengunjung dan agar beban kerja petugas loket tidak terlalu berat. Kendala lain yang
sering dihadapi adalah kondisi unit loket yang terlalu sempit apalagi dipenuhi dengan
rak-rak yang berisi data pasien, sehingga ruang tersebut semakin terlihat padat dan
kurang leluasa dalam bekerja.
8. Unit KIA dan KBPemeriksaan dilakukan mulai ibu hamil hingga melahirkan dan untuk
selanjutnya pemeriksaan pada anak dilakukan mulai dari bayi lahir hingga balita
untuk pencapaian target. Indikator kegiatan pada program KIA yaitu K1, K4,
Komplikasi Kebidanan yang ditangani, Persalinan Nakes, KN Murni, KN Lengkap,
Neonatal Risti yang Ditangani, Bayi Paripurna, Balita Paripurna, dan Bufas
Paripurna.
K1 adalah ibu hamil yang datang pada trimester pertama kehamilan (kontak
pertama kehamilan) dan melakukan pemeriksaan 10T. Pemeriksaan 10T dilakukan
dengan melakukan pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB), tinggi
fundusteri, pemeriksaan janin, tetanus toksoid (TT), tes laboratorium, konseling,
temuan kasus, dan penanganan kasus. K4 adalah ibu hamil yang mendapat pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pelayanan yang
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
27/32
27
dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan
kedua, dan dua kali pada triwulam ketiga umur kehamilan. Komplikasi kebidanan
yang ditangani, komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau bayi. Persalinan Nakes
yaitu proses persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih.
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3
kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :
a. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 48 Jamsetelah lahir
b. Kunjungan Neonatalke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3sampai dengan hari ke 7 setelah lahir
c. Kunjungan Neonatalke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.
d. KN murni adalah KN lengkap yaitu jumlah neonatal yang mendapatkanpelayanan kesehatan sesuai dengan standart sebanyak 3 kali (KN 1, KN 2 danKN 3). Neonatal risti yang ditangani yaitu bayi yang mendapat penanganan
dari tenaga kesehatan terlatih dikarenakan mengalami kelainan yang dapat
mengakibatkan kesakitan dan kematian. Bayi paripurna adalah jumlah bayi
yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan
(nakes) minimal 4 kali dalam setahun setelah mendapat pelayanan kesehatan
(yankes) Neonatal (Kunjungan Neonatal lengkap). Sedangkan balita paripurna
sendiri lebih sering disebut dengan APRAS paripurna (Anak Prasekolah
paripurna) yang merupakan pemeriksaan kesehatan pada balita/APRAS baru
yang sekaligus diperiksa tumbuh kembangnya oleh petugas kesehatan di
dalam maupun diluar institusi kesehatan. Bayi yang mengalami BBLR
dikarenakan oleh dua hal, yaitu bayi lahir prematur dan karena ibu saat hamil
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
28/32
28
mengalami kurang gizi. Kasus kematian pada ibu masih belum ada, pada bayi
angka kematiannya sudah ada yaitu 2 kasus yang diakibatkan oleh asfiksia
(keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan
teratur).
9. Unit ImunisasiFasilitas yang terdapat di unit imunisasi, antara lain refrigerator untuk
penyimpanan vaksin, termos besar (coolpack) untuk pengambilan vaksin dari Dinas
Kesehatan Kabupaten ke Puskesms Pakusari, dan termos kecil pembawa vaksin pada
saat kegiatan imunisasi di Pustu, Ponkesdes, Polindes, dan Posyandu. Kegiatan yang
dilakukan yaitu imunisasi pada bayi, untuk vaksin HB 0 pada bayi usia 0-7 hari, BCG
dan polio 1 pada bayi usia 0-2 bulan, DPT-HB dan polio selanjutnya diulang
sebanyak tiga kali setiap satu bulan, campak pada bayi usia 9 bulan. Selain itu, juga
dilakukan imunisasi pada anak sekolah kelas 1,2, dan 3 yang dilaksanakan oleh
Puseksemas Pakusari antara bulan September sampai dengan Desember, yaitu
imunisasi DT dan campak pada anak kelas 1, dan imunisasi TD pada anak kelas 2 dan
3, serta dilaksanakan juga kegiatan imunisasi untuk Wanita Usia Subur (WUS) yaitu
imunisasi TD. Tugas yang dilakukan oleh petugas pusksmas di bagian ini, antara lain:a. Pengambilan vaksin ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jemberb. Menjaga dan mengatur cara penyimpanan vaksin di puskesmasc. Mengirim vaksin ke Posyandu sesuai jadwal pelaksanaan imunisasid. Membuka vaksin khusus untuk vaksin BCG dan Campak di wilayah
Pustu, Polindes, dan Ponkesdes
e. Membantu penyediaan vaksin untuk BPS yang juga melayani puskesmasf. Melakukan pencatatan dan pelaporan bagi vaksin yang masuk dan vaksin
yang dikeluarkan dari puskesmas
g. Membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) setiap bulan untukdikirim dan dilakukan pengolahan data ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
29/32
29
2.5 Evaluasi Program Kerja Puskesmas PakusariAnalisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Puskesmas Pakusari
Kabupaten Jember adalah sebagai berikut:
1. Upaya Kesehatan Wajib/ Program Pokoka. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1) Penyuluhan kader dan bidan di posyanduPenyuluhan yang rencananya dilaksanakan di 50 posyandu di wilayah
Kecamatan Pakusari tidak berjalan optimal dan belum memenuhi target. Dari
50 posyandu yang ada, hanya terdapat satu posyandu mandiri, satu posyandu
madya, dan sisanya yaitu sebanyak 48 adalah posyandu purnama. Hal ini
dikarenakan kurangnya kemampuan dan kemauan kader untuk meningkatkan
kinerjanya, pembinaan dari bidan wilayah masih kurang, dan program
tambahan belum berjalan. Selain itu, tidak adanya kader di wilayah kerja
Puskesmas Pakusari menjadi penyebab tidak berjalannya kegiatan tersebut.
2) Desa siagaDesa siaga yang terbentuk di Kecamatan Pakusari sudah mencapai target
yaitu sebanyak 7 desa. Tetapi, desa siaga yang telah terbentuk ini belum
sepenuhnya aktif. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran warga tentang
pentingnya desa siaga. Selain itu, juga disebabkan karena sosialisasi yang
belum berkesinambungan dan kurangnya kerja sama lintas sektoral terutama
dari pihak desa.
b. Kesehatan Lingkungan.Sebagian besar kegiatan yang dilakukan pada aspek kesehatan
lingkungan belum mencapai target. Cakupan sarana air bersih, pembinaan
TTU, TPM, dan sanitasi dasar masih rendah. Hal ini dikarenakan petugas
belum optimal dalam melaksanakan monitoring sarana air bersih (SAB) dan
dana yang tidak mencukupi. Selain itu, cakupan jamban sehat masih rendah.
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
30/32
30
Hal ini disebabkan karena SDM masyarakat yang rendah dan kurangnya
penyuluhan dari tenaga kesehatan.
c. Perbaikan Gizi MasyarakatPemberian PMT pemulihan pada balita BGM dan ibu hamil KEK belum
memenuhi target dengan capaian 76%. Masih terdapat balita BGM di wilayah
Kecamatan Pakusari. SDM masyarakat yang rendah, kurang aktifnya
penyuluhan dari kader, dan dana PMT pemulihan yang terbatas menjadi
penyebab masih adanya balita BGM.
d. KIA / KBDrop out K1 K4 masih tinggi sehingga cakupan K-4 masi belum
memenuhi target. Hal ini dikarenakan rendahnya SDM, petugas kurang
optimal dalam memotivasi, rendahnya faktor ekonomi, masih ada persalinan
dukun, kurangnya penyuluhan dari kader dan tenaga kesehatan, kesadaran
masyarakat yang rendah, pelaksanaan sweeping ridak maksimal, sebagian
besar ibu hamil di Kecamatan Pakusari bekerja di gudang, migrasi penduduk
keluar pulau, dan kemitraan kunjungan bidan masih kurang.
Selain itu, upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah masih belummencapai target. Hal ini disebabkan karena pelayanan DDTK masih rendah
dan adanya Apras diluar wilayah kecamatan.
e. Penggulangan Penyakit (P2)Upaya penanggulangan penyakit sudah memenuhi target. Bakan, ada
beberapa penyakit yang sudah melebihi target. Akan tetapi, untuk penemuan
kasus pneumoni dan kusta masih rendah. Kurangnya pembinaan bagi kader
posyandu dan kurangnya kemampuan tenaga kesehatan dalam mendiagnosa
kedua penyakit tersebut merupakan penyebab rendahnya kasus yang
ditemukan.
f. Pengobatan dan Penanganan Kegawatdaruratan
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
31/32
31
Penanganan kasus gawat darurat belum memenuhi target. Hal ini
dikarenakan, tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Pakusari terbatas.
Hanya terdapat dua orang yang bertanggung jawab di UGD yang terdiri dari
dokter dan perawat. Jumlah kasus gawat darurat yang dirujukpun masih
rendah karena tenaga kesehatan merasa mampu untuk menanganinya di
puskesmas. Tenaga kesehatan tidak merujuk kasus gawat darurat sesuai
indikasi medis.
2. Upaya/ Program Kesehatan Pengembangana.
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Puskesmas keliling yang dilakukan di 7 desa ini sudah berjalan dengan
optimal. Dengan adanya puskesmas keliling ini, dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara
berkala.
b. Kesehatan Gigi dan MulutUKGS dan UKGMD yang dilakukan pada anak sekolah belum memenuhi
target karena ketika dilakukan penjaringan kesehatan ada murid yang tidak
masuk. Kurangnya koordinasi petugas dengan pihak sekolah dan rendahnya
frekuensi pembinaan di sekolah yang dikarenakan kurangnya komitmen dari
petugas menjadi penyebab dari masalah ini.
c. Upaya Kesehatan SekolahSkrining yang dilakukan pada anak sekolah belum memenuhi target
karena ketika dilakukan penjaringan kesehatan ada murid yang tidak masuk.
Kurangnya koordinasi petugas dengan pihak sekolah dan rendahnya frekuensi
pembinaan di sekolah yang dikarenakan kurangnya komitmen dari petugas
menjadi penyebab dari masalah ini.
d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
5/25/2018 Print Bab 2 Puskesmas Pakusari
32/32
32
Rendahnya jumlah pralansia dan lansia yang ditangani kesehatannya
menjadi penyebab belum tercapainya target dalam program ini. Hal ini
disebabkan karena kesadaran pralansia dan lansia yang masih kurang.
e. Upaya Kesehatan KerjaKegiatan yang dilakukan masih belum mencapai target. Hal ini
dikarenakan jumlah pekerja yang tidak tetap misalnya pekerja gudang.
Mereka hanya bekerja pada musim musim tertentu. Sehingga, ketika
petugas kesehatan akan melakukan penyuluhan, tidak ada pekerja yang datang
karena mereka sedang tidak panen. Migrasi penduduk keluar pulau juga
menjadi penyebab belum tercapainya target.
f. BATRAKegiatan yang direncanakan belum berjalan optimal karena rendahnya
pembinaan BATRA. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi dan tidak
adanya anggaran untuk pembinaan.
g. Kesehatan Olah RagaKegiatan yang direncanakan belum berjalan optimal karena rendahnya
kelompok oplah raga yang dibina. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasipemegang program dengan lintas sektor.
h. Kesehatan Indera (THT & Mata)Kegiatan yang direncanakan belum berjalan karena rendahnya jumlah
penderita THT dan penderita yang diperiksa matanya.
i. Kesehatan JiwaKegiatan yang direncanakan belum berjalan karena tidak adanya jumlah
kasus mental yang ditemukan.