7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
1/18
DISKUSI KASUS
PTERIGIUM
BY : IRMA FATIMAH
K1A109 031
PEMBIMBING : dr. H. Ilyas Raupong, Sp.M
KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWARUMAH SAKIT JIWA KENDARIFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO201
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
2/18
DEFINISI
Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskularberbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva
menuju kornea pada daerah interpalpebra. Pterygiumtumbuh berbentuk sayap pada konjungtiva bulbi.
EPIDEMIOLOGI DAN INSIDENS
Pterygium tersebar di seluruh dunia, tpi lbih banyak di daerah iklimpanas dan kering.Prevalensi tinggi sampai 22% di daerah dekat ekuator,< dari 2% padadaerah yang terletak di atas 400Lintang.
Insiden pterygium cukup tinggi di Indonesia yang terletak di daerahekuator, yaitu 13,1%.Prevalensipterygium meningkat dengan umur, terutama dekade ke-2dan ke-3 dari kehidupan.Insiden tinggi pada umur antara 20 dan 49.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
3/18
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
4/18
MORTALITAS/MORBIDITAS
Jenis KelaminPterygium dilaporkan bisa terjadipada golongan laki-laki dua kalilebih banyak dibandingkan wanita
UmurJarang sekali orang menderita pterygiumumurnya di bawah 20 tahun. pasien yangberumur 20-40 tahun dilaporkanmempunyai insidensi pterygium yang
paling tinggi.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
5/18
ETIOLOGI
Pterigium diduga disebabkan iritasi kronis akibatdebu, cahaya sinar matahari, dan udara panas.Etiologinya tidak diketahui dengan jelas diduga
merupakan suatu neoplasma, radang, dan degenerasiPterygium diduga merupakan fenomena iritatifakibat sinar ultraviolet, pengeringan dan lingkungandengan angin banyak.Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan
pterygium uap kimia, asap, debu dan benda-benda lain yang terbang masuk ke dalam mata.Beberapa studi menunjukkan adanya predisposisigenetik untuk kondisi ini
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
6/18
PATOFISIOLOGI
Etiologipterygium tidak diketahui dengan jelas.
Tetapi penyakit ini lebih sering pada orang yangtinggal di daerah iklim panas
Oleh karena itu gambaran yang paling diterima
tentang hal tersebut adalah respon terhadap faktor-faktor lingkungan seperti paparan terhadapmatahari (ultraviolet), daerah kering, inflamasi,daerah angin kencang dan debu atau faktor iritan
lainnya Pengeringan lokal dari kornea dan konjungtivayang disebabkan kelainan tear film menimbulkanpertumbuhan fibroplastik baru
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
7/18
CONT..........
Ultraviolet adalah mutagen untuk p53 tumorsupresor gene pada limbal basal stem cell.
Tanpa apoptosis, transforming growth factor-betadiproduksi dalam jumlah berlebihan danmenimbulkan proses kolagenase meningkat
Sel-sel bermigrasi dan angiogenesis. Akibatnyaterjadi perubahan degenerasi kolagen dan terlihat
jaringan subepitelial fibrovaskular. Jaringan subkonjungtiva terjadi degenerasi elastoik
proliferasi jaringan vaskular bawah epithelium dankemudian menembus kornea.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
8/18
Limbal stem cell adalah sumber regenerasi epitel kornea.Pada keadaan defisiensi limbal stem cell, terjadipembentukan jaringan konjungtiva pada permukaankornea.
Kemungkinan akibat sinar ultraviolet terjadi kerusakanlimbal stem cell di daerah interpalpebra
Lapisan fibroblast pada bagianpterygiun menunjukkanproliferasi sel yang berlebihan. Pada fibroblastpterygiummenunjukkan matrix metalloproteinase, dimana matriks
ekstraselluler berfungsi untuk jaringan yang rusak,penyembuhan luka, mengubah bentuk. Hal inimenjelaskan kenapapterygium cenderung terus tumbuh,invasi ke stroma kornea dan terjadi reaksi fibrovaskular
dan inflamasi.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
9/18
GEJALA KLINIS
Beberapa keluhan yang sering dialami
pasien antara lain:
mata sering berair dan tampak merah
merasa seperti ada benda asing timbul astigmatisme
pada pterigium yang lanjut (derajat 3 dan 4)dapat menutupi pupil dan aksis visual sehingga
tajam penglihatan menurun
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
10/18
CONT...
Adanya massa jaringan kekuningan akan terlihatpada lapisan luar mata (sclera) padalimbus, berkembang menuju ke arah kornea danpada permukaan kornea. Sclera dan selaput
lendir luar mata (konjungtiva) dapat merahakibat dari iritasi dan peradangan.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
11/18
DIAGNOSIS
Penderita dapat melaporkan adanya peningkatan rasasakit pada salah satu atau kedua mata, rasa gatal,kemeraha atau bengkak. Kondisi ini mungkin telahada selama bertahun2 tanpa gejala dan menyebar
perlahan2 akhirnya menyebabkan penglihatanterganggu, ketidaknyamanan peradangan dan iritasi.
Sensasi benda asing dapat dirasakan, dan matatampak lebih kering dari biasanya.
Test: Uji ketajaman visual dapat dilakukan untukmelihat apakah visus terpengaruh. Denganmenggunakan slitlamp diperlukan untuk
memvisualisasikan pterygium tersebut.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
12/18
DIAGNOSIS BANDING
PINGUEKULAPenebalan terbatas pada
konjungtiva bulbi, berbentuk nodul
yang berwarna kekuningan.
PSEUDOPTERIGIUMmerupakan suatu reaksi dari
konjungtiva oleh karena ulkus
kornea
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
13/18
PENATALAKSANAAN
KonservatifPada pterigium yang ringan tidak perlu diobati. Untuk pterigium derajat 1-2 yangmengalami inflamasi, pasien dapat
diberikan obat tetes mata kombinasiantibiotik dan steroid 3 kali sehari selama5-7 hari.
BedahPada pterigium derajat 3-4 dilakukantindakan bedah berupa avulsi pterigium
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
14/18
Indikasi Operasi
Pterigium yang menjalar ke kornea sampai lebih3 mm dari limbus
Pterigium mencapai jarak lebih dari separuhantara limbus dan tepi pupil
Pterigium yang sering memberikan keluhan
mata merah, berair dan silau karenaastigmatismus
Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
15/18
Teknik Pembedahan
Teknik Bare Sclera
Teknik AutograftKonjungtiva
Cangkok Membran
Amnion
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
16/18
KOMPLIKASI
Komplikasi dari pterigium meliputisebagai berikut
Gangguan penglihatan-
Mata kemerahan Iritasi
Gangguan pergerakan bola mata.
Timbul jaringan parut kronis dari konjungtiva
dan kornea Dry Eye sindrom.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
17/18
CONT............
Komplikasi post-operatif bisa sebagaiberikut
Infeksi
Ulkus kornea
Graft konjungtiva yang terbuka Diplopia
Adanya jaringan parut di kornea.
Yang paling sering dari komplikasi bedahpterigium adalah kekambuhan. Eksisi bedahmemiliki angka kekambuhan yang tinggi, sekitar50-80%.
7/22/2019 Presentation1PPT REFERAT MATA.pptx
18/18