BAB ILatar belakang Penelitian.
Peranan pajak dalam pembangunan terasa sangat penting,
sebab dana yang dipergunakan untuk membangun bangsa
Indonesia sebagian besar dibiayai dari pendapatan pajak.
Oleh sebab itu dari tahun ke tahun pemerintah terus
berupaya untuk mengoptimalkan pemasukan pajak. Guna
mendukung tujuan tersebut perlu adanya peraturan yang
mendukung agar realisasi penerimaan pajak dapat
tercapai.
Salah satu sumber dana berupa pajak yang dimaksud
adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pajak Bumi dan
Bangunan dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi
penentuan kebijakan yang terkait dengan bumi dan
bangunan. Meskipun penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan memberikan kontribusi terhadap penerimaan
pajak relatif kecil, namun Pajak Bumi dan Bangunan
merupakan sumber penerimaan yang sangat potensial
bagi daerah. Karna daerah mendapatkan bagian yang
besar dari pajak ini.
Pada dasarnya PBB menggunakan dua sistem
pemungutan yaitu system Self Assessment dan
Official Assessment,
Dalam pemungutan PBB perlu adanya prosedur yang
sesuai dengan ketentuan Undang-undang PBB.
Karena Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(DPKAD) Kota Lhokseumawe kurang melakukan
sosialisasi masalah penagihan PBB, maka wajib pajak
banyak yang kurang mengetahui tentang prosedur
pemungutan PBB.
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Sistem
Penagihan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pada Kantor Dinas Pengelola Keuangan Dan Aset
Daerah (DPKAD) Kota Lhokseumawe”.
Identifikasi Masalah Bedasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas, Peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan fokus kepada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana penerapan sistem penagihan Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor Dinas Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Lhokseumawe
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada identifikasi masalah yang ada diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk :
Mengetahui bagaimana penerapan sistem penagihan Pajak Bumi
dan Bangunan di Kantor Dinas Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
(DPKAD) Kota Lhokseumawe.
Metode Penelitian Dalam penulisan Proposal Tugas Akhir ini metode yang penulis
gunakan adalah metode kualitatif.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir merupakan garis besar
penyusunan yang bertujuan memudahkan jalan pikiran dalam
memahami keseluruhan isi Tugas Akhir. Sistematika Penulisan Tugas
Akhir, sebagai berikut :
Pembahasan masalah dalam tugas akhir ini secara garis besar
dibagi atas empat bab dan masing – masing bab dibagi dalam beberapa
sub bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisikan
Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah,
Tujuan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika
Penulisan, Ruang Lingkup Penelitian, Lokasi dan
Waktu Penelitian
BAB II TINJAUAN TEORISTIS Di dalam bab ini akan membahas Tinjauan tentang pajak, yang terdiri
dari pengertian pajak dan fungsi pajak, selanjutnya membahas pajak
bumi dan bangunan yang terdiri dari pengertian pajak bumi dan
bangunan, dasar hukum pajak bumi dan bangunan, objek beserta
subjek pajak bumi dan bangunan dan sistem pemungutan pajak. Dan
selanjutnya akan membahas tentang penagihan pajak yang terdiri dari
pengertian penagihan pajak, penentuan objek pajak dan menghitung
pajak bumi dan bangunan.
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas tentang gambaran umum kantor Dinas
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Lhokseumawe
yang terdiri dari sejarah singkat berdirinya DPKAD Kota
Lhokseumawe, struktur organisasi dan aktifitas perusahaan.
selanjutnya akan membahas sistem penagihan pajak bumi dan
bangunan DPKAD kota lhokseumawe, yang terdiri dari penentuan
objek pajak bumi dan bangunan, cara menghitung pajak bumi dan
bangunan dan peningkatan pembayaran pajak bumi dan bangunan.
Dan selanjutnya yang terakhir lampiran dan penjelasan.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan
berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan
dan menyampaikan saran-saran terhadap hal-hal
yang penulis anggap perlu
Ruang lingkup penelitian Untuk lebih memfokuskan hasil penelitian pajak bumi dan
bangunan penulis hanya membahas mengenai Sistem Penagihan
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Dinas Pengelola
Keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Lhokseumawe.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pengelola Keuangan
Dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Lhokseumawe. Jln. Merdeka No.145.
Di mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2011
BAB IITinjauan Teoristis
Pengertian Pajak
pajak adalah iuran wajib masyarakat kepada negara
yang dapat dipaksakan tanpa mendapatkan
kontraprestasi secara langsung, dan apabila ada dari
masyarakat yang tidak melunasinya maka dikenakan
sanksi oleh Negara
Fungsi Pajak Pajak dalam suatu negara memiliki beberapa fungsi.
Fungsi pajak menurut Mardiasmo dalam buku
perpajakan terdapat dua fungsi yaitu :
a. Fungsi Penerimaan (budgetair)
Pajak sebagai sumber dana penerimaan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya
b. Fungsi Mengatur (regulerend)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi.
Pajak Bumi dan Bangunan Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan adalah penerimaan kas
negara yang berasal dari rakyat atas kebendaan
objek atau bumi, tanah dan atau bangunan yang
sebagian besar hasilnya diserahkan kepada daerah
masing-masing untuk meningkatkan pendapatan
daerah tersebut
Imbangan pembagian penerimaan PBB diatur melalui
PP Nomor 16 Tahun 2000 tanggal 10 Maret 2000
tentang Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
nomor 82/KMK.04/2000 tanggal 21 Maret 2000
tentang pembagian hasil Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta
pasal 18 UU Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak
Bumi dan Bangunan
Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan Landasan Hukum PBB, adalah
Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1985 Sebagaimana
telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 12
Tahun 1994 tentang PBB. sekarang di ubah dengan
Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( PDRD).
Objek Pajak Bumi dan Bangunan
Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
Objek Pajak Bumi dan Bangunan Diatur dalam
pasal 77 UU No. 28 Tahun 2009
Yang menjadi subjek pajak menurut pasal 78 ayat (1)
(2) dan (3) UU No. 28 Tahun 2009
Sistem Pemungutan Pajak1. Official Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah ( fiskus ) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib
pajak,
2. Self Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri
besarnya pajak yang terutang
Penagihan PajakPengertian Penagihan Pajak
menurut Mardiasmo (2002 : 45) serangkaian tindakan
agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan
biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika
dan sekaligus, memberikan surat paksa, mengusulkan
pencegahan, melakukan penyitaan, melaksanakan
penyenderaan, menjual barang yang telah disita.
Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan cara menghitung pajak Bumi dan Bangunan diatur
dalam pasal 87 dan pasal 88 UU No. 28 Tahun 2009,
Out Line HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN MOTTO PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan 1.4.1 Metode Penelitian 1.4.2 Sistematika Penulisan
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pajak
2.2 Fungsi Pajak
2.3 Pajak Bumi dan Bangunan
2.3.1 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan2.3.2 Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan 2.3.3 Objek Pajak Bumi dan Bangunan2.3.4 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan2.3.5 Sisem Pemungutan Pajak
2.4 Penagihan Pajak
2.4.1 Pengertian Penagihan Pajak2.4.2 Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan
BAB III. PEMBAHASAN3.1 Gambaran Umum Kantor Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Lhokseumawe.
3.1.1 Sejarah Singkat berdirinya DPKAD Kota Lhokseumawe 3.1.2 Struktur Organisasi 3.1.3 Aktivitas Kantor
3.2 Sistem Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan DPKAD Kota
Lhokseumawe 3.2.1 Penentuan Objek Pajak Bumi dan Bangunan 3.2.2 Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan 3.2.3 Sistem Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan 3.2.4 Peningkatan Pembayaran Pajak Bumi dan bangunan
3.3 Lampiran dan Penjelasan
BAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP
T e r i m a K a s i hT e r i m a K a s i h
Top Related