LATAR BELAKANG
• Untuk mengetahui tingkat kerentanan akibat perubahan iklim dapat digunakan data sosial-ekonomi dan lingkungan dapat dijadikan sebagai Indikator untuk mengukur tingkat kerentanan.
• Kondisi sosial-ekonomi dan lingkungan dapat berubah akibat adanya kegiatan pembangunan. Agar data-data tersebut mudah diakses dan diupdate maka perlu dibangun sistem data base yang handal.
• Dengan adanya sistem data base yang handal maka pemantauan tingkat kerentanan akan lebih mudah dilakukan yang pada akhirnya akan mempermudah proses pengambilan kebijakan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Menyediakan prototype sistem informasi indeks dan peta kerentanan berbasis web yang dapat digunakan untuk memantau perubahan tingkat kerentanan wilayah dari waktu ke waktu untuk memonitor dan mengevaluasi perubahan tingkat kerentanan nasional.
CAKUPAN KERJA
Pembuatan sistem otomatisasi informasi indek kerentanan dan peta kerentanan nasional berbasis web;
Pengembangan model kelembagaan untuk management data yang diperlukan hingga terjaminnya keberlanjutan aliran data dan/atau informasi untuk melakukan pemutakhiran indeks dan peta kerentanan nasional;
Pelatihan staf regional KLH tentang indeks kerentanan dan pemanfaatan sistem informasi berbasis web untuk pemantauan indeks dan peta kerentanan nasional.
KELUARAN
Program komputer untuk tampilan indeks kerentanan dan peta kerentanan nasional sebagai Sistem Informasi Kerentanan Berbasis Web.
Laporan kegiatan yang berisikan, model kelembagaan yang diperlukan untuk menjamin keberlanjutan aliran data untuk melakukan pemutakhiran indeks dan peta
Metodologi
Basis Data Spasial
Data Sosek & Lingkungan
Sistem Informasi Kerentanan
Berbasis Web
Indeks Kerentanan
Sebaran Kerentanan
Selesai
Indikator Kerentanan:
- Tingkat Keterpaparan- Sensitivitas- Kemampuan Adaptif
Sensus BPS:Podes, 2011
Analisis Kebutuhan & Pengembangan SistemMulai
Kebutuhan Data Data-tingkat paparan - subjek dari variabilitas iklim (LE):
persen KK yang tinggal dipingir sungai persen bangunan yang ada dipinggir sungai fraksi dari lahan sawah dan lahan pertanian
Data-tingkat sensitivitas [LS]: kepadatan penduduk tingkat kemiskinan sumber air minum Kelurahan yang sedikit masyarakat miskin baiknya akses untuk mendapatkan air minum
Data-adaptif kapasiti (LAC): jumlah KK yang mengunakan fasilitas listrik fasilitas pendidikan sumber pendapatan utama fasilitas kesehatan infrastruktur jalan.
Indikator Kerentanan
(1) KK di bantaran sungai ii
i
KKSKKBS
KK
iKKBS
iKKS
iKK
KK di Bantaran Sungai pada Kelurahan i
Jumlah keluarga yang tinggal dibantaran sungai pada Kelurahan i
Jumlah keluarga total pada Kelurahan i
(2) Bangunan di bantaran sungai
ii
i
JBSBBS
KK
iBBS
iJBS
iKK
Bangunan di Bantaran Sungai pada Kelurahan i
Jumlah Bangunan yang terdapat dibantaran sungai pada Kelurahan i
Jumlah keluarga total pada Kelurahan i
Indikator Kerentanan (2)
(3) Fraksi lahan sawah ii
i
LSFLS
LK
iFLS
iLS
iLK
Fraksi Lahan Sawah pada Kelurahan i
Luas lahan sawah pada Kelurahan i
Luas Total Kelurahan i
(4) Fraksi lahan pertanian ii
i
LPFLP
LK
iFLP
iLP
iLK
Fraksi Lahan Pertanian non Sawah pada Kelurahan i
Luas lahan Pertanian non Sawah pada Kelurahan i
Luas Total Kelurahan i
Indikator Kerentanan (3)
(5) Kepadatan penduduk ii
i
JPKP
LK
iKP
iJP
iLK
Kepadatan Penduduk pada Kelurahan i
Jumlah Penduduk pada Kelurahan i
Luas Total Kelurahan i
(6) Tingkat Kemiskinan ii
i
JPPTK
KK
iKP
iJP
iKK
Tingkat Kemiskinan pada Kelurahan i
Jumlah Penduduk Prasejahtera pada Kelurahan iTotal Jumlah Keluarga Kelurahan i
Indikator Kerentanan (4)
(7) Sumber Air minum
• PAM = 1• Pompa listrik/ tangan = 0.75 • Sumur dan Mata air = 0.5• Sungai/danau, air hujan dan lainnya = 0.25
Indikator Tingkat Kemampuan Adaptasi (1)
(1) Fasilitas listrik ii
i
KKLFL
KK
iFL
iKKL
iKK
Fasilitas Listrik pada Kelurahan i
Jumlah keluarga yang mempunyai fasilitas listrik pada Kelurahan i
Jumlah keluarga total pada Kelurahan i
(2) Fasilitas Pendidikan1
ni
i ii i
PDKFP w
JP
iFP
iPDK
iJP
iw
Fasilitas Pendidikan pada Kelurahan i
Jumlah fasilitas TK, SD, SMP, SMU (nilai sama untuk kecamatan dalam satu kabupaten), Univ (nilai sama untuk semua kabupaten dalam satu propinsi) pada Kelurahan i
Jumlah penduduk (TK, SD dan SMP menggunakan jumlah penduduk kelurahan; SMU menggunakan jumlah penduduk kecamatan; dan Univ menggunakan jumlah penduduk kabupaten) pada Kelurahan ibobot untuk masing-masing fasilitas (0.07, 0.13, 0.20, 0.27, 0.33)
(3) Infrastruktur jalan: Bobot sebagai gambaran kondisi infrastruktur jalannya (aspal = 1, diperkeras = 0.5, tanah = 0.25 dan yang lainnya 0)
Indikator Tingkat Kemampuan Adaptasi (2)
(3) Sumber pendapatan utama
• Pertanian = 0.25
• Pertambangan = 0.5
• Industri Pengolahan = 0.75
• Perdagangan besar/ enceran, rumah makan dan akomodasi = 1(4) Fasilitas kesehatan
1
0.5n
ii i i
i i
SKFK k w
JP
iFK
iSK
iJP
iw
ik
Fasilitas Kesehatan pada Kelurahan i
Jumlah Puskesmas, Poliklinik, Posyandu, Prakter bidan dan Praktek dokter pada Kelurahan i
Jumlah Penduduk pada Kelurahan i
bobot untuk masing-masing fasilitas (0.2, 0.3, 0.2, 0.1, 0.2)
Tingkat Kemudahan ( mudah = 0.75, sulit = 0.5, sangat sulit = 0.25)
Normalisasi Indikator Tingkat Keterpaparan, Sensitivitas dan
Kemampuan Adaptasi
Nilai Perhitungan Nilai PerhitunganMinimumNilai Akhir
Nilai PerhitunganMaksimum Nilai PerhitunganMinimum
TINGKAT KETERPAPARAN, SENSITIVITAS DAN KEMAMPUAN ADAPTASI
SEI Indeks SEI Bobot CAI IndeksCAI Bobot
Perhitungan Tingkat Kerentanan
• Anomali SEI = SEI - 0.5• Anomali ACI = ACI - 0.5
• Kuadran 1 : Ano. SEI < 0, Ano. ACI > 0, Ano. SEI-ACI < -0.25• Kuadran 2 : Ano. SEI < 0, Ano. ACI < 0, Ano. SEI+ACI < -0.25• Kuadran 3 : Ano. SEI+ACI < 0.25, Ano. SEI+ACI> -0.25, Ano. SEI-
ACI< 0.25, Ano. SEI-ACI> -0.25• Kuadran 4 : Ano. SEI> 0, Ano. ACI> 0, Ano. SEI+ACI> 0.25• Kuadran 5 : Ano. SEI> 0, Ano. ACI< 0, Ano. SEI-ACI> 0.25
Pengembangan Sistem Aplikasi (2)
Peta Batas Administrasi
Data Potensi Desa
(Indikator Kerentanan)
Basis Data
Spasial
Basis Data
Tabular
SISTEM INFORMASI KERENTANAN BERBASIS WEB
Pengembangan Sistem Aplikasi (3)
(1) Conceptual Design
SISTEM INFORMASI KERENTANAN
BERBASIS WEB
STAF
ADMINISTRATOR
Informasi Indeks Kerentanan
Informasi Spasial
Data Spasial
Data Tabular (indikator Kerentanan)
Diagram konteks (DFD Level 0)
Propinsi Kabupaten/Kota Kecamatan
Kelurahan/Desa
Indikator Adaptasi
Indikator Keterpaparan dan Sensitifitas
Hubungan antar Entitas-ERD
Pengembangan Sistem Aplikasi (3)
(2) Logical Design – Struktur Database
No Nama Tabel Keterangan
1 Propinsi Berisi daftar propinsi di seluruh wilayah Indonesia
2 KabupatenBerisi daftar kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia
3 Kecamatan Berisi daftar kecamatan di seluruh wilayah Indonesia
4 DesaBerisi daftar desa/kelurahan di seluruh wilayah Indonesia
Tabel pembagian wilayah administratif
No Nama Tabel Keterangan
1Rumah Tangga di Bantaran Sungai
Berisi data Jumlah rumah tangga yang tinggal di bantaran sungai
2Bangunan di Bantaran Sungai
Berisi data Jumlah bangunan pada
bantaran sungai
3 Fraksi lahan sawah Berisi data perbandingan luas sawah terhadap luas kelurahan
4 Fraksi lahan pertanianBerisi data perbandingan luas lahan pertanian non sawah terhadap luas kelurahan
5 Kepadatan penduduk Berisi data jumlah penduduk terhadap luas kelurahannya
6 Tingkat Kemiskinan Berisi data jumlah penduduk prasejahtera dibandingkan dengan total jumlah keluarga pada kelurahan
7 Sumber Air minumBerisikan data jumlah sumber air minum utama untuk keperluan minum
Tabel Indikator Keterpaparan dan Sensitifitas
Pengembangan Sistem Aplikasi (4)
(2) Logical Design – Struktur Database
No Nama Tabel Keterangan
1 Fasilitas listrik Berisi jumlah keluarga yang telah mempunyai fasilitas listrik
2 Fasilitas PendidikanBerisi data jumlah fasilitas pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, SMU dan Perguruan Tinggi untuk suatu kelurahan
3 Sumber pendapatan utamaBerisikan data sumber pendapatan masyarakat yang paling utama untuk masing-masing kelurahan
4 Fasilitas kesehatanBerisi data jumlah fasilitas kesehatan yang ada dimasing-masing kelurahan.
5 Infrastruktur jalan Berisi data jumlah penduduk terhadap luas kelurahannya
6 Tingkat Kemiskinan
kondisi permukaan jalan yang dominan untuk masing-masing kelurahan, dimana untuk indikator ini digunakan bobot sebagai gambaran kondisi infrastruktur jalannya (aspal = 1, diperkeras = 0.5, tanah = 0.25 dan yang lainnya 0)
Tabel Indikator Kemampuan adaptif
Pengembangan Sistem Aplikasi (5)
(3) Physical Design
1) Merancang interface dari sistem sehingga memenuhi informasi semua data yang diinginkan;
2) Merancang interface dengan memperhitungkan program interface yang digunakan, dalam kegiatan ini digunakan Geoserver;
3) Merancang interface dengan efisien dan efektif;
4) Merancang interface secara user friendly sehingga mudah digunakan.
Rancangan kelembagaan
Kerjasama Kelembagaan terkait dengan Update sistem/pemutakhiran data
Para pihak terkait adalah: BIG/Bakosurtanal – Informasi Spasial BPS/Badan Pusat Statistik – Data Podes &
Kota/Kecamatan Dalam Angka Kota/Kabupaten - Pemangku Wilayah KLH – Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Perguruan Tinggi – Pengembangan Model Dll.
Administrasi Sistem
Public: Akses untuk DisplayBPLHD-Provinsi/BLH (Kota/Kabupaten): Akses
untuk Input DataKLH: Akses untuk Input/Edit/DeleteBagaimana Mekanisme Kerjasama Penyediaan
Data (Instansi/SKPD/Unit Kerja): Level Nasional? Level Provinsi? Level Kota/Kabupaten?
Top Related