Konsep Dasar Kewirausahaanoleh Ratri Tamayanti, 1506689742
Kewirausahaan merupakan suatu sifat, ciri dan watak yang mempunyai
kemauan dalam mewujudkan gagasan-gagasan yang inovati untuk diaplikasikan
ke dunia nyata secara kreatif. Kewirausahaan akan muncul pada diri seorang
individu apabila berani mengembangkan usaha dan ide barunya. Keberanian
individu tersebut akan membutuhkan proses kewirausahaan yang meliputi semua
fungsi, tindakan dan aktivitas yang berhubungan dengan perolehan peluang dfan
penciptfaan organisasi usaha (Suryana, 2011).
Jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh orang-orang yang berperan
di usaha kecil, akan tetapi jiwa kewirausahaan ada pada diri setiap orang yang
menyukai kemajuan, perubahan, pembeharuan dan tantangan pada setiap profesi
individu masing-masing. Jiwa kewirausahaan juga dapat dilihat dari karateristik
kewirausahaan. Karateristik kewirausahaan yakni memiliki motivasi prestasi yang
tinggi, artinya wirausaha melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Arah
pandagan wirausaha juga harus mengacu pada masa yang akan datang, bahkan
seorang wirausaha harus memiliki daya kreatif dan inovasif yang lebih dari
individu non wirausaha. Seorang wirausaha sejati harus memiliki tanggung jawab,
komitmen, mencari peluang dan yang terpenting berani mengambil risiko disetiap
tindakannya (Lupiyoadi, 2007).
Memiliki karateristik kewirausahaan harus dicapai dengan berorientasi
pada nilai-nilai hakiki kewirausahaan untuk mencapai menjadi wirausaha yang
sukses. Nilai-nilai hakiki yang penting dari kewirausahaan, yakni memiliki tingkat
percaya diri, berorientasikan hasil dan tugas dengan bekerja keras dan memiliki
tekad yang kuat. Mengambil resiko dan suka akan tantangan juga menjadi nilai
penting dalam kewirausahaan bahkan memiliki sikap kepemimpinan akan
menjadikan individu untuk terbuka menerima saran maupun kritik. Keorisinilan
dalam berbisnis akan menciptkan kreatif dan inovasi yang berbeda, selain itu
memilki ketekunan dalam merintis dan harus berorientasi ke masa depan agar
mampu mengembangkan usahanya dan bersaing dengan wirausaha yang lain
(Hisrich et al., 2008).
Kewirausahaan merupakan suatu hakekat sedangkan orang yang
menjalakannya ialah wirausaha. Hisrich et al. (2008) mengungkapkan bahwa
wirausaha berasal dari kata wira yang berarti utama dan usaha yang berarti
kegiatan produktif, sehingga wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis dengan
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan serta memiliki kemauan untuk
mewujudfkan gagasannya ke dalam dunia nyata (Suryana, 2011).
Seseorang memiliki motif untuk berwirausaha berwirausaha karena
adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasar
dalam berwirausaha yakni adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan-
kebutuhan itu bertingkat sesuai dengan tingkatan pemuasannya, meliputi
kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs),
kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan
kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs) (Suhandana, 2011).
Menurut Suryana (2011) mengungkapkan bahwa langkah-langkah menjadi
wirausahawan yang sukses harus memiliki langkah-langkah yang konkret,
pertama ialah memiliki visi dan tujuan usaha sebagai langkah awal dalam
menentukan usaha yang akan dikembangkan. Kedua, berani mengambil risiko
waktu dan uang, karena tidak jarang untuk memulai suatu usaha diperlukan biaya
yang cukup banyak dan meguras waktu. Ketiga yakni merencanakan,
mengorganisasikan dan menjalakan, maksudnya ialah ketika sudah membuat
rencana-rencana harus terorganisir dan menjalankan sesuai dengan rencana.
Bekerja keras dan bertanggung jawab atas kesuksesan dan kegagalan. Selain itu
hal terpenting yang lainnya yakni membangun hubungan dengan karyawan,
pelanggan dan pemasok, karena dengan memiliki hubungan yang baik dengan
mitra kerja maka kegiatan usaha akan berjalan dengan baik.
Saat melaksanakan suatu usaha ada faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan dan keberhasilan dalam berwirausaha. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya. Tidak memiliki
kompeten dalam manajerial dan mengelola usaha. Kurang dalam berpengalaman
mengorganisasi baik mengorganisasikan sumber daya yang ada juga kurang
mengatur keuangan. Bahkan, kurangnya memilih lokasi yang strategis serta
kurang pengawasan dalam perawatan juga akan mengakibatkan keefektifan usaha
berkurang (Suryana, 2011).
Selain faktor kegagalan dalam berusaha, faktor keberhasilan juga
memengaruhi keberhasilan berwirausaha. Pertama yang menjadi faktor penting,
yakni memiliki peluang pasar yang baik merupakan sasaran awal dalam berusaha.
Keunggulan produk dibandingkan pesaing yang lain dengan kualitas barang dan
jasa yang lebih bagus. Sikap menghargai pelanggan dan pegawai juga merupakan
nilai tambah kesuksesan suatu usaha dan yang terpenting manajemen yang baik
dalam mengelola usaha. Kesuksesan berwirausaha ditentukan oleh beberapa
faktor penentu, meliputi percaya diri dan optimis. Berorientasi pada tugas dan
hasil seperti berorientasi pada keuntungan financial. Menyukai tantangan dan
memiliki orientasi, visi dan perspektif terhadap masa depan (Soesarsono, 2002).
Oleh karena itu, setiap orang memiliki jiwa kewirausahaan yang dapat
dikembangkan dengan nilai-nilai dan karakternya serta memiliki beberapa alasan
untuk memulai usaha. Berwirausaha memang pilihan setiap individu untuk meraih
kesuksesan atau justru gagal.
DAFTAR PUSTAKA
Hisrich., Robert, D., Michael, P., Dean, A. (2008). Entrepreneurship. New York:
McGraw-Hill.
Lupiyadi, R. (2007). Entrepreneurship: From Mindset to Strategy. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soesarsono. (2002). Pengantar Kewirausahaan: Buku I. Bogor: Fakultas
Teknologi Industri IPB.
Suhandana, G. A. (2011). Pengaruh Kepariwisataan Terhadap Perilaku
Kewiraswastaan Pengrajin Ukir Kayu di Bali. Bandung: PPS Bandung.
Suryana. (2011). Kewirausahaan: Pedoman Pfraktis Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Empat.