Salsabila sub han perdana kusuma
Traksi adalah penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh. Ini dapat dicapai dengan memberi beban yang cukup untuk mengatasi penarikan otot.
Traksi adalah pemasangan gaya tarikan kebagian tubuh
pengertian
Tujuan • untuk meminimalkan spasme otot, untuk mereduksi, mensejajarkan dan mengimobilisasi fraktur untuk mengurangi deformitas dan untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang
• Jenis jenis traksi1.Traksi lurus atau langsung: memberikan gaya tarikan dlm satu garis lurus dgn bagian tubuh berbaring ditempat tidur. Mis. Traksi ekstensi Buck, traksi pelvis2.Traksi suspensi seimbang: memberi dukungan pada ekstremitas yang sakit diatas tempat tidur shg memungkinkan mobilisasi pasien sampai batas tertentu tanpa terputus garis tarikan
• cara pemasangan traksia. traksi kulit adalah traksi yang dapat dilakukan pada kulit. Berat beban yang dipasang tidak boleh lebih dari 2-3 kg terapi pada traksi pelvis umumnya 4,5 – 9 kg bergantung pada berat badan pasien .
Traksi kulit antara lain ;
•
*ekstensi buck ( unilateral dan bilateral ) adalah bentuk traksi kulit yang tarikan diberikan pada satu bidang jika hanya imobilisasiparsial atau temporer yang diinginkan. - Sebelum di pasang traksi, kulit diinspeksi adanya abrasi dan gangguan peredaran darah.- Kulit dan peredaran darah harus dalam keadaan sehat agar dapat menoleransi traksi- Kulit harus bersih dan kering sebelum boot spoon atau pita traksi dipasang - Untuk memasang traksi buck dengan pita, dipasang dulu spon karet - Bantalan strap dengan permukaan spon menghadap kekulit pada kedua sisi tungkai yang sakit.
Next...
• - Satu lengkungan pita sepanjang 10 – 15 cm disisakan dibawah telapak kaki- Spreader harus dipasang di ujung distal pita untuk mencegah terjadinya tekanan sepanjang sisi kaki - Kedua maleolus dan fibula priksimal dilindungi dengan bantalan gips untuk mencegah terbentuknya ulkus akibat tekanan dan nekrosis tulang - Sementara salah satu orang meninggikan dan menyangga ekstermitas di bawah tumit dan lutut pasien - Orang lain melilitkan balutan elastis dengan arah spiral di atas pita traksi, dimulai dari pergelangan kaki dan berakhir di tuberoses tibia - Balutan elastis dapat membantu pita melekat kekulit dan mencegah meleset- Bantalan kulit domba dapat diletakkan dibawah tungkai untuk mengurangi gesekan tumit terhadap tempat tidur- Lika yang dipasang traksi buck dengan boot spon, tumit pasien harus diletakkan tepat di tumit boot.strip Velcro dipasang melingkar di tungkai dan tekanan yang berlebihan diatas maleolus dan fibula proksimal dapat dihindari - Pemberat dihubungkan ke tali melalui spreader atau lapisan telapak kaki dan dilanjutkan melalui sebuah katrol yang di pasang di ujung tempat tidur - Pemberat digantung pada tali itu
..........next• Traksi runsel dapat digunakan
untuk fraktur pada plot tibia, menyokonh lutut yang fleksi pada penggantung dan memberi gaya tarikan horizontal melalui pita trkasi dan balutan elastis ke tungkai bawah. Jika perlu, tungkai dapat disangga dengan banyal agar lutut benar –benar fleksi dan menghindari tekanan pada tumit.
Traksi Dunlop adalah traksi pada ekstermitas atas. Traksi horizontal diberikan pada humerus dalam posisi abduksi dan traksi vertical diberikan pada lengan bawah dalam posisi fleksi
Next......
b. traksi skelet adalah traksi yang dilakukan langsung pada skelet/tulang tubuh.Traksi dipasang langsung ketulang menggunakan pin logam atau kawat.yang dimasukkan kedalam tulang disebelah distal garis fraktur, menghindari saraf dan pembuluh darah, otot, serta tendon dan sendi . tong yang dipasang di kepala di fiksasi di kepala untuk memberi traksi yang mengimobilisasi frraktur leher
c. traksi manual adalah traksi yang dapat dipasng dengan tangan ini merupakan traksi yang sementara yang dapat digunakan pada saat ekstensi buck, atau saat menyesuiakan dan mengatur alat traksai
tujuan pemasangan traksi
Untuk meminimalkan spasme otot
Untuk mengurangi dan mempertahankan kesejajaran tubuh
Untuk mengimobilisasi fraktur
Untuk mengurangi deformitas
untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang
Traksi kulit dilakukan bila daya tarik yang
diperlukan kecil.Bila perlu daya tarik yang
besar dan untuk jangka waktu lama dipasang
traksi skeletal.
BEBAN TRAKSI (1)
Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari berat badan, maksimal 5 kg.
Beban pada traksi skeletal dapat 2 atau 3 kali lipat (1/5 dari berat badan).
BEBAN TRAKSI (2)
TRAKSI
Traksi dibagi dua golongan yaitu :1. Untuk reposisi (reduction traction)2. Untuk mempertahankan posisi
Contoh-contoh alat/sistem Traksi
• Thomas Splint• Bohler Braun Frame• Gallow• Balanced Suspension• Crutchfield tongs
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
16
Thomas Splint
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
17
Bohler – Braun Frame
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
18
Balanced Suspension
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
19
Crutchfield Tongs
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
20
Jenis Traksi dalam Ortopedi
1. Bucks extension• Traksi kulit• Sering pada ekstremitas inferior• Digunakan pada fraktur femur, pelvis dan lutut
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
21
Jenis Traksi dalam Ortopedi
2. Bryant’s traction• Disebut juga Gallow’s traction• Pada anak < 1 tahun• Dislokasi sendi panggul• Skin traksi
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
22
Jenis Traksi dalam Ortopedi
3. Weber Extensionsapparat• Traksi kulit dan traksi skeletal• Fraktur batang femur pada anak-anak
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
23
Jenis Traksi dalam Ortopedi
4. Cotrel traction• Untuk terapi skoliosis• Tindakan pendahuluan sebelum operasi dan
pemasangan gips.
5. Ducroquet extension• Pada skoliosis• Sebagai persiapan untuk operasi
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
24
Jenis Traksi dalam Ortopedi
6. Dunlop traction• Pada fraktur supracondylar humerus• Lengan tangan digantung dengan skin traksi
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
25
Jenis Traksi dalam Ortopedi
7. Russell traction• Suatu balanced traction• Skin traksi• Kegunaannya pada orangtua
dengan fraktur pelvis dan pada anak-anak dengan fraktur femur.
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
26
Jenis Traksi dalam Ortopedi
8. Cervical traction• Untuk traksi leher• Pada pasien duduk atau tiduran• Secara continous atau secara intermittent
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
27
Jenis Traksi dalam Ortopedi
9. Halo-Femoral traction• Traksi berlawanan pada kepala dan femur• Digunakan alat Crutchfield Tongs
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
28
Jenis Traksi dalam Ortopedi
10. Well-Leg traction• Gips pada kedua kaki dengan batang yang
menghubungkan keduanya.• Digunakan pada fraktur femur
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
29
Jenis Traksi dalam Ortopedi
11. 90-90 traction• Traksi secara skeletal• Digunakan pada fraktur femur
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA CALON S.Kep Ns
30
Jenis Traksi dalam Ortopedi
12. Fisk traction• Digunakan pada fraktur supracondylair femur• Dengan bantuan Thomas Splint yang dimodifikasi• Traksi skeletal
28/09/2012
KOMPLIKASI
• Dekubitus• Kongesti paru dan pneumonia• Konstipasi dan anorexia• Stasis dan infeksi saluran kemih• Trombosis vena profunda
Asuhan keperawatan pada klien dengan traksi
• Traksi membatasi mobilisasi dan kemandirian klien, dampak psikologik dan fisiologik masalah muskuloskeletal dengan terpasangnya alat traksi harus dipertimbangkan. Peralatan sering terlihat menakutkan. Kebingungan, disorientasi, dan masalah perilaku dapat terjadi pada klien yang terkungkung pada tempat terbatas dalam waktu yang cukup lama. Tingkat ansietas klien dan respons psikologis terhadap traksi harus dikaji dan dipantau.
• Bagian tubuh yang di traksi harus dipantau, status neurovaskuler misalnya saja suhu, dan pengisian kapiler dievaluasi dan dibandingkan dengan ekstrimitas yang sehat. Intregitas kulit harus diperhatikan, pengkajian fungsi system tubuh harus dilengkapi sebagai data dasar, dan dilakukan pengkajian terus menerus. Imobilisasi dapat menyebabkan terjadinya masalah pada system kulit, respirasi, gastrointestinal, perkemihan dan kardiovaskuler. Masalah tersebut dapat berupa ulkus akibat tekanan, kongesti paru, stasis pneumonia, konstipasi, kehilangan nafsu makan, stasis kemih dan infeksi saluran kemih
Diagnosa
• nyeri dan ketidaknyamanan b.d traksi dan mobilisasi
• Gangguan mobilitas fisik b.d proses penyakit dan traksi
• Kurangnya pengetahuan mengenai traksi
• Ansietas b.d status kesehatan dan alat traksi
• Kurangnya perawatan diri: makan, minum, higiene, atau toileting b.d traksi
• Resiko kerusakan intregitas kulit b.d pertahana primer tak efektif, pembedahan
Intervensi
• 1.) nyeri dan ketidaknyamanan b.d traksi dan imobilisasi
• Bina hubungan saling percayaRasionalnya: menciptakan hubungan yang
terapeutik antara pasien dan perawat• Kaji TTVRasionalnya: untuk mendata data dasar
keadaan umum pasien• Kaji tingkat nyeriRasionalnya: merencanakan tindakan yang
selanjutnya akan dilakukan• Ajarkan teknik distraksi & relaksasiRasionalnya: koping untuk mengalihkan rasa
nyeri
Lanjutan bung...
• 2.) gangguan mobilitas fisik b.d proses penyakit dan traksi
• Bina hubungan saling percayaRasionalnya: agar tercipta hubungan terapeutik yang baik
antara klien dan perawat• Bantu klien dalam memenuhi kebutuhanRasionalnya: agar keebutuhan pasien terpenuhi• Bantu latihan rentang gerak aktif dan pasif pada
ekstremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien
Rasionalnya: meningkatkan sirkulasi darah• Berikan papan penyangga Rasionalnya: mempertahankan posisi fungsional
Implementasi
• 1.) nyeri dan ketidaknyamanan b.d traksi
• Membina hubungan saling percaya agar tercipta hubungan yang baik antara pasien dan perawat• Mengkaji TTV untuk mendata data dasar
keadaan umum pasien• Mengkaji tingkat nyeri untuk merencanakan
tindakan yang selanjutnya akan dilakukan• Mengajarkan teknik distraksi & relaksasi
untuk koping mengalihkan rasa nyeri
Lanjutan bung...
• 2.) gangguan mobilitas fisik b.d proses penyakit atau traksi
• Membina hubungan saling percaya agar tercipta hubungan terapeutik yang baik antara klien dan perawat
• Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan agar keebutuhan pasien terpenuhi
• Membantu latihan rentang gerak aktif dan pasif pada ekstremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien untuk meningkatkan sirkulasi darah
• Memberikan papan penyangga untuk mempertahankan posisi fungsional
Evaluasi
Dx 1 Klien menyebutkan peningkatan kenyamanan• Mengubah posisi sendiri• Kadang-kadang meminta analgesik oral
Dx 2Klien menunjukkan mobilitas yang meningkat• melakukan latihan yang dianjurkan• menggunakan alat bantu yang aman
• Pokok bahasan : traksi• Sub pokok bahas : Perawatan pada klien
traksi• Sasaran : Pasien atau keluarga
pasien• Waktu : 10.20-12.00 WIB• Hari/tanggal :minggu 23 september 2012• Tempat : RS NU Tuban• Penyaji : Mahasiswa Stikes NU
Tuban semester 4
D. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tujuan instruksional
• Tujuan Instruksional umum:– Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30
menit tentang traksi. Peserta penyuluhan dapat mengerti dan mengetahui tentang traksi.
• Tujuan Instruksional khusus: Setelah mendapatkan penyuluhan 1 x
diharapkan peserta penyuluhan mampu :– Mendefinisikan pengertian tentang traksi– Menjelaskan penyebab dikasih traksi– Menyebutkan komplikasi dari traksi– Menjelasakan keuntungan dari traksi
Media dan Metode
• Metode :– Ceramah.– Tanya jawab.
• Media :– Leaflet.– Laptop dan LCD
Jadwal kegiatan No Kegiatan Respon klien waktu
1 Pendahuluan :-Menyampaikan salam-Memperkenalkan Diri-Menjelaskan tujuan
-membalas salam-memperhatikan
5 menit
2 Penyampaian materi : a. Menjelaskan dan menguraikan materi ttg :
- Mendefinisikan pengertian tentang traksi- Menjelaskan penyebab dikasih traksi- Menyebutkan komplikasi dari traksi- Menjelasakan keuntungan perawatan traksi
b. Memberikan kesempatan pada peserta penyuluh untuk bertanya.
c. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi.
10 menit
10 menit
3 Penutup :Tanya jawab (evaluasi)Menyimpulkan hasil materiMengakhiri kegiatanMengucapkan salam
-Menjawab salam 5 menit
Pengorganisasian dan Job Discription Pengorganisasian dan Job Discription 1. Pembimbing :
2. Moderator: Job Discription : Membuka dan menutup kegiatan
Membuat susunan acara dengan jelas Memimpin jalannya kegiatan
3. Penyaji : Job Discription : Menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas 4. Observer : Job Discription : Membuat resume kegiatan Penyuluhan
5. Fasilitator : 1) 2) 3)
Job Discription : Membantu menyiapkan perlengkapan penyuluhan Memotivasi audience untuk bertanya
Membantu penyaji dalam menganggapi pertanyaan audience