SHINTA ARUMADINA030.10.254
CASE
KETOSIS PADA DIABETES MELLITUS TIPE
IIDENGAN
RIWAYAT HIPERTIROID
LAPORAN KASUSIDENTITAS
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Pria
Umur : 37 Tahun
Alamat : Kalibata
Pekerjaan : Pedagang
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Masuk RS : 23 Agustus 2014
ANAMNESISKeluhan Utama
Lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Jantung berdebar-debar.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS. Lemas dirasakan terus-menerus dan tidak membaik dengan istirahat. Lemas disertai dengan jantung berdebar-debar. Pasien mengeluh mual yang dirasakan terus-menerus namun tidak muntah. Pasien juga mengeluh BB menurun ±7 kilogram sejak menderita diabetes, cepat haus dan sering BAK.
ANAMNESISRiwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dirawat di RS 7 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama yaitu lemas seluruh tubuh dengan diagnosis Diabetes Mellitus. Pasien memiliki riwayat hipertiroid sejak 4 bulan yang lalu. Riwayat hipertensi, riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit paru, riwayat asma, serta riwayat penyakit maag disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku ibunya memiliki riwayat penyakit kencing manis. Riwayat hipertensi, riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit paru, riwayat asma, serta riwayat alergi pada keluarga disangkal.
Riwayat Kebiasaan•Pasien mengaku dulu suka makan makanan manis. Namun, sekarang sudah mengurangi makanan manis. Pasien mengaku pernah merokok satu bungkus setiap hari, namun sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu. Pasien jarang berolah raga. Riwayat minum minuman beralkohol disangkal. Riwayat Pengobatan•Pasien saat ini mengkonsumsi obat metformin, selain itu pasien juga mengkonsumsi PTU sejak didiagnosis hipertiroid 4 bulan yang lalu.
Riwayat Alergi•Riwayat alergi terhadap obat dan makanan disangkal.
Riwayat Lingkungan •Pasien tinggal di lingkungan rumah yang padat penduduk. Pencahayaan dan ventilasi di rumah cukup baik, tidak perlu memakai lampu pada pagi hari.
Anamnesis menurut sistem•Kulit : Tidak ada keluhan.•Kepala : Mata, telinga, hidung, mulut, tenggorokan tidak
ada keluhan.•Leher : Benjolan di leher (+). Nyeri menelan, sakit
tenggorokan disangkal.•Pernapasan : Batuk, sesak, dan nyeri dada disangkal.•GIT : Mual (+). BAB hitam, diare, muntah, disangkal.•Urogenital : BAK lancar, tidak ada keluhan.•Ekstremitas : Lemas (+).
PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum •Kesan sakit : Tampak sakit sedang•Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital •Tekanan darah : 110/70•Suhu : 370 C•Nadi : 72 x/menit •Pernafasan : 23 x/menit Anthropometri•BB : 55 kg•TB : 167 cm•BMI : 19,7 Kesan: gizi cukup
Kulit•Warna kulit kuning langsat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak ada efloresensi kulit yang bermakna. Perabaan suhu terasa hangat.
Kepala•Normochepali, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, deformitas (-)•Mata : Ptosis (-), palpebra oedem (-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflex cahaya langsung dan tidak langsung (+/+).•Telinga : Normotia, nyeri tarik atau nyeri lepas (-/-), liang telinga
lapang (+/+), serumen (-/-)•Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-), kavum nasal
tampak lapang (+/+)•Mulut : Sianosis (-), bibir tidak kering, mukosa mulut kering, tidak ada efloresensi yang bermakna, oral hygine baik, uvula letak di tengah, tidak hiperemis, arkus faring tidak hiperemis dan tidak tampak detritus, tonsil T1/T1.
Leher
•Inspeksi : Terlihat sebuah benjolan di kelenjar tiroid sebelah kanan, tidak hiperemis. Tidak tampak benjolan di kelenjar getah bening.
•Palpasi : Kelenjar tiroid sebelah kanan teraba membesar, ikut bergerak saat menelan, tidak ada nyeri tekan, kelenjar getah bening tidak teraba membesar.
•JVP : 5+2 cmH2O
Thoraks
•Inspeksi : Tidak tampak efloresensi yang bermakna, gerak pernafasan simetris tidak tampak pergerakan nafas yang tertinggal, tulang iga tidak terlalu vertikal maupun horizontal, retraksi otot-otot pernapasan (-).
•Palpasi : Vocal fremitus simetris dada kiri dan kanan. Ictus cordis teraba setinggi ICS 5, 1 cm dari garis midclavicula kiri.
•Perkusi : Didapatkan perkusi sonor pada kedua lapang paru. • batas paru dengan hepar : setinggi ICS 5 linea midclavicula
kanan dengan suara redup• batas paru dengan jantung kanan : setinggi ICS 3 hingga 5 linea
sternalis kanan dengan suara redup• batas paru dengan jantung kiri : setinggi ICS 5 1 cm linea
midclavicula kiri dengan suara redup• batas atas jantung : setinggi ICS 3 linea parasternal kiri dengan
suara redup
•Auskultasi: • Jantung : Bunyi jantung I & II regular, murmur (-) gallop (-). • Paru : Suara napas vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi
(-/-).
Abdomen•Inspeksi : Tidak tampak efloresensi yang bermakna, perut datar, smiling umbilicus (-), hernia umbilikalis (-), pulsasi abnormal (-), spider navy (-).•Auskultasi : BU (+) normal.•Perkusi : Didapatkan timpani pada seluruh lapang abdomen,
shifting dullness (-)•Palpasi : Tidak teraba kembung, tidak teraba massa, defence muscular (-), nyeri tekan epigastrium (-). Nyeri lepas (-). Hepar, lien tidak teraba, ballotemen (-).
Ekstremitas•Inspeksi : Simetris, tidak tampak efloresensi yang bermakna,
oedem ekstremitas superior (-/-), oedem ekstremitas inferior (-/-), palmar eritema (-/-).
•Palpasi : Akral teraba hangat, CRT < 2 detik.
PEMERIKSAAN LABORATORIUMTanggal 23/8/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalKIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 16.00
439
mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 18.00
436
Glukosa Darah Jam 20.00
158
Glukosa Darah Jam 22.00
147
Glukosa Darah Jam 24.00
255
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
HEMATOLOGI
Leukosit 5,0 ribu/uL 3,8-10,6
Eritrosit 4,2 ↓ juta/uL 4,4-5,9
Hemoglobin 12,7 ↓ g/dl 13,2-17,3
Hematokrit 37 ↓ % 40-52
Trombosit 170 ribu/uL 150-440
MCV 86,0 fL 80-100
MCH 30,1 pg 26-34
MCHC 34,8 g/dL 32-36
RDW 13,4 % <14
KIMIA KLINIK
Keton Darah 4,3 ↑ <0,6
GINJAL
Ureum 14 mg/dL 13-43
Kreatinin 0,93 mg/dL <1,2
Tanggal 24/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalKIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 02.00
86
mg/dL <110Glukosa Darah Jam 04.00
165
Glukosa Darah Jam 06.00
309
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalKIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 10.00
138
mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 12.00
123
Glukosa Darah Jam 14.00
293
Glukosa Darah Jam 16.00
438
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalURINALISIS Urine LengkapWarna Kuning KuningKejernihan Jernih JernihGlukosa 1+ NegatifBilirubin Negatif NegatifKeton Trace NegatifpH 6,0 4,6-8Berat Jenis 1,010 1,005-1,030Albumin Urine Negatif NegatifUrobilinogen 1,0 E.U./dL 0,1-1Nitrit Negatif NegatifDarah Negatif NegatifEsterase Leukosit Negatif NegatifSedimen UrineLeukosit 2-4 /LPB <5Eritrosit 0-1 /LPB <2Epitel Positif /LPB PositifSilinder Negatif /LPK NegatifKristal Negatif NegatifBakteri Negatif NegatifJamur Negatif /LPB Negatif
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalMETABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 18.00
608
mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 20.00
339
Glukosa Darah Jam 22.00
99
Glukosa Darah Jam 24.00
126Tanggal 25/08/2014JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalMETABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 02.00
233
mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 04.00
275
Glukosa Darah Jam 06.00
212
Glukosa Darah Jam 08.00
339
Glukosa Darah Jam 10.00
367
Glukosa Darah Jam 12.00
333
Glukosa Darah Jam 14.00
150
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
ELEKTROLIT SERUM
Natrium (Na) 139 mmol/L 135-155
Kalium (K) 2,9 ↓ mmol/L 3.6-5.5
Klorida (Cl) 101 mmol/L 98-109
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalMETABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 16.00
163
mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 18.00
135
Glukosa Darah Jam 20.00
248
Glukosa Darah Jam 22.00
291
Glukosa Darah Jam 24.00
168
Tanggal 26/08/2014JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalMETABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 02.00
232
mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 04.00
141
Glukosa Darah Jam 06.00
129
Glukosa Darah Jam 08.00
329
Glukosa Darah Jam 10.00
334
Glukosa Darah Jam 12.00
271
Glukosa Darah Jam 14.00
349
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalMETABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Jam 18.00
182mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 24.00
298
Glukosa Darah Jam 06.00
105
Tanggal 27/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu 316 mg/dL <110
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
KIMIA KLINIK
HATI
AST/SGOT 22 mU/dL <33
ALT/SGPT 9 mU/dL <50
Albumin 3.7 g/dL 3.5-5.2
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT SERUM
Natrium (Na) 141 mmol/L 135-155
Kalium (K) 2.7 ↓ mmol/L 3.6-5.5
Klorida (Cl) 103 mmol/L 98-109
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu 198 mg/dL <110
Tanggal 28/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu
314 mg/dL <110
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu
276
mg/dL <110Glukosa Darah Jam 16.00
118
Glukosa Darah Sewaktu
279
Tanggal 29/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu
181 mg/dL <110
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
KIMIA KLINIK
Keton Darah 0.3 <0,6
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam 16.00
156 mg/dL <110
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT SERUM
Natrium (Na) 140 mmol/L 135-155
Kalium (K) 3.9 mmol/L 3.6-5.5
Klorida (Cl) 104 mmol/L 98-109
Tanggal 30/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normalMETABOLISME KARBOHIDRATGlukosa Darah Sewaktu
266mg/dL <110
Glukosa Darah Jam 22.00
395
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu
161 mg/dL <110
Tanggal 31/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu
264 mg/dL <110
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam 16.00
372 mg/dL <110
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu
118 mg/dL <110
Tanggal 01/09/2014
JENIS PEMERIKSAAN Hasil Satuan Nilai normal
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam 11.00
143 mg/dL <110
EKGInterpretasi:
suspected right ventrikel hypertrophy
RINGKASAN•P
asien datang dengan keluhan lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS. Lemas dirasakan terus-menerus dan tidak membaik dengan istirahat. Lemas disertai dengan jantung berdebar-debar.
•Pasien mengeluh mual yang dirasakan terus-menerus namun tidak muntah.
•Pasien juga mengeluh BB menurun ±7 kilogram sejak menderita diabetes, cepat haus dan sering BAK.
•Pasien pernah dirawat di RS 7 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama yaitu lemas seluruh tubuh dengan diagnosis Diabetes Mellitus.
•Pasien memiliki riwayat hipertiroid sejak 4 bulan yang lalu.
•Pasien mengaku ibunya memiliki riwayat penyakit kencing manis.
•Pasien saat ini mengkonsumsi obat metformin serta PTU.
•Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan penurunan hemogloblin (hb: 12,7), penurunan hematokrit (ht: 37%), hiperglikemia, ketonemia (keton darah: 4,3), glukosuria (glukosa: +1), serta ketonuria.
DAFTAR MASALAH
1. Ketosis Diabetes Mellitus2. Diabetes Mellitus tipe II3. Riwayat Hipertiroid
ANALISIS MASALAH1. Ketosis Diabetes MellitusPasien datang dengan keluhan lemas seluruh tubuh sejak 3 hari
SMRS. Dari hasil laboratorium didapatkan hiperglikemia, ketonemia (keton darah: 4,3), glukosuria (glukosa: +1), serta ketonuria.
2. Diabetes Mellitus Tipe II3. Pasien mengeluh lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS. Lemas
tidak membaik dengan istirahat4. Pasien mengeluh mual terus menerus, namun tidak muntah. 5. Pasien mengeluh terdapat penurunan BB ±7 kilogram6. Pasien mengeluh sering BAK7. Pasien juga merasa cepat haus8. Pasien memiliki riwayat DM dan saat ini mengkonsumsi obat
metformin9. Dari riwayat penyakit keluarga, diketahui ibu pasien memiliki
riwayat DM10. Dari hasil laboratorium didapatkan hiperglikemia, glukosuria
(glukosa: +1)
3. Riwayat Hipertiroid• Melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan
sebuah benjolan pada leher sebelah kanan, dan ikut bergerak saat menelan.
• Sebelumnya, pasien memiliki riwayat hipertiroid sejak 4 bulan yang lalu.
• Pasien masih mengkonsumsi obat PTU sampai sekarang.• Hasil laboratorium:
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil SatuanNilai normal
Metode
ENDOKRIN DAN METABOLISME
T4 13,64 ug/dL 4,87-11,72 CMIA
TSHs <0,0025 mIU/L 0,35-4,94 CMIA
PEMERIKSAAN ANJURAN•P
emeriksaan Hba1c•F
oto thoraks•P
rofil lipid•A
nalisa gas darah•B
TA sputum 3x
PENATALAKSANAAN•I
VFD RL/6 jam•D
rip insulin 1 ui/jam•I
nj Ranitidin 2x1 ampul•E
pisan syrup 3x2 C•I
mboost 2x1•C
ek GDS/2 jam dan correction dose/6 jam• 201-250 : 6 unit• 251-300 : 10 unit• 301-350 : 15 unit• >350 : 20 unit
PROGNOSIS•A
D VITAM : ad bonam •A
D SANATIONAM : dubia ad bonam •A
D FUNGSIONAM : dubia ad bonam
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
25/08/2014 - lemas ↓
- jantung berdebar
debar ↓
- batuk (+)
- pusing (+)
Kes: CM
TD: 100/60 mmHg
N : 76 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-), BU
(+)
Eks: akral hangat (+/+)
- Ketosis DM
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
Lab:
Leu: 5,0
Eritrosit: 4,2 ↓
Hb: 12,7 ↓
Ht: 37 ↓
Keton darah: 4,3
↑
Glukosa urin: 1+
Keton urin:
Trace
Ur: 14
Cr: 0,93
GD 02.00: 233
GD 04.00: 275
GD 06.00: 212
GD 08.00: 339
- IVFD RL/6 jam + KCl
15 meq
- Drip insulin 1 ui/jam
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- inj Ranitidin → stop
- Episan syr 3x2C
- Imboost 2x1
- Cek GDS / 2 jam +
correction dose/6 jam
- Cek SGOT, SGPT,
elektrolit, albumin
- Ro thorax PA
- Sputum BTA 3x
- Diet DM + tinggi serat
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
26/08/2014 - lemas ↓
- jantung berdebar
debar ↓
- pusing (+)
- batuk (-)
Kes: CM
TD: 90/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-), BU (+)
Eks: akral hangat (+/+)
Lab:
Na: 139
K: 2,9 ↓
GD 02.00: 232
GD 04.00: 141
GD 06.00: 129
GD 08.00: 329
- Ketosis DM
-Hipokalemia
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
- IVFD RL/6 jam + KCl
25 meq
- Drip insulin 1 ui/jam
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- Episan syr 3x2C
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Cek GDS / 6jam +
correction dose/6 jam
- Cek albumin, SGOT,
SGPT, Na, K
- Diet DM + tinggi serat
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
27/08/2014 - lemas ↓
- jantung berdebar
debar (-)
- pusing (-)
- batuk (-)
Kes: CM
TD: 100/60 mmHg
N : 76 x/menit
RR: 18 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-), BU
(+)
Eks: akral hangat (+/+)
Lab:
SGOT: 22
SGPT: 9
Albumin: 3.7
Na: 141
K: 2,7 ↓
Cl: 103
GD 18.00: 182
GD 24.00: 298
GD 06.00: 105
- Ketosis DM
-Hipokalemia
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
- IVFD RL/6 jam + KCl
25 meq
- Drip insulin 1 ui/jam →
stop
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- Episan syr 3x2C
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Humalog 3x8 iu
- Cek GDSM/hari
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
28/08/2014 - lemas (-)
- jantung berdebar
debar (-)
- pusing (-)
- batuk (-)
Kes: CM
TD: 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-), BU
(+)
Eks: akral hangat (+/+)
Lab:
GDS siang: 198
GDS malam: 314
GDS pagi: 276
- Ketosis DM
-Hipokalemia
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
- IVFD RL/6 jam + KCl
25 meq
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- Episan syr 3x2C
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Humalog 3x12 iu
- Cek GDSM/hari
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
29/08/2014 - keluhan (-)
Kes: CM
TD: 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-), BU
(+)
Eks: akral hangat (+/+)
Lab:
GDS siang: 118
GDS malam: 279
GDS pagi: 181
- Ketosis DM
- Hipokalemia
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
- IVFD RL/6 jam + KCl
25 meq
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- Episan syr 3x2C
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Humalog 14-12-12
- Cek GDSM/hari
- Cek keton darah
ulang, cek elektrolit
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
30/08/2014 - keluhan (-)
Kes: CM
TD: 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-), BU
(+)
Eks: akral hangat (+/+)
Lab:
Keton darah: 0.3
Na: 140
K: 3.9
Cl: 104
GDS siang: 156
GDS malam: 266
GD 22.00: 395
GDS pagi:161
- Ketosis DM
perbaikan
- Hipokalemia
perbaikan
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
- IVFD RL/8 jam
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- Episan syr 3x2C
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Humalog 14-12-12
- Lantus 1x8 iu
- Cek GDSM/hari
- ajarkan pasien untuk
menyuntik insulin
sendiri
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
31/08/201
4
- keluhan (-)
Kes: CM
TD: 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing
-/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-),
BU (+)
Eks: akral hangat
(+/+)
Lab:
GDS pagi: 264
- Ketosis DM
perbaikan
- Hipokalemia
perbaikan
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
- IVFD RL/8 jam
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- Episan syr 3x2C
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Humalog → stop
- Lantus 1x8 iu
- Cek GDSM/hari
Tanggal Subjektif Objektif Analisis Perencanaan
1/09/2014 - keluhan (-)
Kes: CM
TD: 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5 oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Paru: SN Ves +/+,
Rhonki -/-, Wheezing
-/-
Jantung: S1/S2 reg,
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-),
BU (+)
Eks: akral hangat
(+/+)
Lab:
GDS siang: 372
GDS malam: 118
GDS pagi: 143
- Ketosis DM
perbaikan
- Hipokalemia
perbaikan
- DM tipe II
- Riwayat
hipertiroid
- Metformin 3x500
- Lantus 1x8 iu
- Sohobion 1x1
- BLPL
KETOSIS•D
alam kondisi metabolik dengan laju oksidasi asam lemak yang tinggi, hati menghasilkan banyak aseto asetat dan b-hidroksibutirat. Kemudian asetoasetat mengalami dekarboksilasi spontan untuk menghasilkan aseton. Ketiga zat ini disebut sebagai benda keton. Badan keton berfungsi sebagai bahan bakar bagi jaringan ekstrahepatik seperti otot.
KETOSIS•P
ada keadaan puasa atau kelaparan juga pada keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam lemak dalam darah, produksi keton-keton akan meningkat
•Hal yang sama terjadi pada keadaan diabetes mellitus. Bila benda-benda keton dalam darah kadarnya meningkat melebihi 1 mg% disebut ketonemia.
•Peningkatan kadar benda-benda keton dalam darah ini pada keadaan normal akan diimbangi dengan bertambahnya proses oksidasi senyawa-senyawa tersebut oleh jaringan ekstrahepatik.
•Bila produksi semakin bertambah sampai kadar didalam darah mencapai 70mg%, maka kapasitas oksidasi pada jaringan ekstrahepatik tidak dapat ditingkatkan lagi, sehingga peningkatan lebih lanjut produksi senyawa tersebut akan sangat meningkatkan kadar di dalam darah.
KETOSIS•P
ada keadaan normal keton-keton selain di oksidasi oleh otot, otak, serta otot jantung, sebagian kecil yang jumlahnya tidak melebihi 1 mg% diekskresikan melalui urin per 24 jam.
•Ambang ginjal untuk ekskresi benda-benda keton bila kadar dalam darah dibawah 70mg% tidak mempengaruhi jumlah ekskresinya
•Tetapi bila lebih dari 70mg%, maka ekskresi lewat ginjal akan sangat meningkat, karena ambang ginjal dilampaui.
•Peningkatan ekskresi benda-benda keton lewat ginjal bersama urine ini di sebut ketonuria. Keadaan dimana ketonemia dibarengi dengan terjadinya ketonuri disebut KETOSIS. Oleh karena senyawa-senyawa tersebut bersifat asam maka akan berakibat terjadinya asidosis metabolik, oleh karena cadangan alkali diturunkan, keadaan ini disebut ketoasidosis, yang dapat berakibat fatal.
KETOSIS•P
ada DM yang tak terkendalikan, ketosis dapat terjadi sangat berat, karena pada DM disamping produksi benda-benda keton meningkat dengan cepat, kapasitas jaringan ekstra hepatic untuk mengoksidasi benda-benda tersebut malah berkurang, oleh sebab pengaruh dari hormone insulin. Pada kasus-kasus demikian sering kali dapat tercium bau aseton karena kadarnya yang tinggi dalam darah.
DIABETES MELLITUS•M
enurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGIDiabetes melitus tipe 2 atau Non-insuline Dependent Diabetic Mellitus (NIDDM) merupakan suatu kelainan yang heterogenik dengan karakter utama hiperglikemik kronik.
Meskipun pola pewarisannya belum jelas, faktor genetik dikatakan memiliki peranan yang penting dalam munculnya DM tipe 2 ini.
Faktor genetik ini akan berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan seperti gaya hidup, diet, rendahnya aktifitas fisik, obesitas dan tingginya kadar asam lemak bebas.
Patofisiologi DM tipe 2 terdiri atas 3 mekanisme, yaitu:
1.Resistensi insulin pada jaringan perifer.
2.Defek sekresi insulin.
3.Gangguan regulasi produksi glukosa oleh hepar.
DIAGNOSISGejala klasik DM+Glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L) Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhirAtauGejala klasik DM+Kadar glukosa plasma puasa ≥126 mg/dL (7.0 mmol/L)Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jamAtauKadar gula plasma 2 jam pada TTGO ≥200 mg/dL (11,1 mmol/L) TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air. * Pemeriksaan HbA1c (>6.5%) oleh ADA 2011 sudah dimasukkan menjadi salah satu kriteria diagnosis DM, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah terstandardisasi dengan baik.
PENATALAKSANAANPilar penatalaksanaan DM•Edukasi• Mengenai perubahan pola gaya hidup dan perilaku
•Terapi gizi medis• Makanan yang s eimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori
dan zat gizi. Perlu ditekankan pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
•Latihan jasmani• Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara
teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit)
•Intervensi farmakologis• Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
OBAT HIPERGLIKEMIK ORAL Cara kerja
utamaEfek samping
utamaReduksi
A1CKeuntungan Kerugian
Sulfonilurea
Meningkatkan sekresi insulin
BB naik, hipoglikemia
1,0-2,0% Sangat efektif Meningkatkan berat badan, hipoglikemia(glibenklamid dan klorpropamid)
Glinid Meningkatkansekresi insulin
BB naik,hipoglikemia
0,5-1,5% Sangat efektifMeningkatkan beratbadan, pemberian 3x/hari, harganya mahal dan hipoglikemia
Metformin Menekan produksi glukosa hati & menambah sensitifitas terhadap insulin
Dispepsia,diare, asidosis laktat
1,0-2,0% Tidak ada kaitandengan berat badan
Efek sampinggastrointestinal, kontraindikasi pada insufisiensi renal
Penghambat
glukosidase-
alfa
Menghambat absorpsiglukosa
Flatulens, tinja lembek
0.,5-0,8% Tidak ada kaitan dengan berat badan
Sering menimbulkan efek gastrointestinal, 3x/hari danmahal
Cara kerjautama
Efek sampingutama
ReduksiA1C
Keuntungan Kerugian
Tiazolidindion
Menambah sensitifitasterhadap insulin
Edema 0,5-1,4% Memperbaiki profil lipid(pioglitazon),berpoten si menurunkan infark miokard (pioglitazon)
Retensi cairan, CHF, fraktur, berpotensimenimbulkan infark miokard, dan mahal
DPP-4inhibitor
Meningkatkansekresi insulin, menghambat sekresi glukagon
Sebah, muntah
0,5-0,8% Tidak ada kaitandengan berat badan
Penggunaan jangkapanjang tidak disarankan, mahal
Inkretinanalog/mimetik
Meningkatkansekresi insulin, menghambat sekresi glukagon
Sebah, muntah
0,5-1,0% Penurunan beratbadan
Injeksi 2x/hari,penggunaan jangka panjang tidak disarankan, dan mahal
Insulin Menekan produksiglukosa hati, stimulasi pemanfaatan glukosa
HipoglikemiBB naik
1,5-3,5% Dosis tidak terbatas, memperbaiki profillipid da sangat efektif
Injeksi 1-4 kali/hari, harus dimonitor, meningkatkanberat badan, hipoglikemia dan analognya mahal
KOMPLIKASI
HIPERTIROID•P
erlu dibedakan pengertian antara tirotoksikosis dengan hipertiroidisme.
•Tirotoksikosis adalah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar di dalam sirkulasi.
•Sedangkan hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif, sehingga memproduksi hormone tiroid berlebihan.
ETIOLOGI•S
ekitar 70 % tirotoksikosis disebabkan oleh penyakit Graves, sisanya disebabkan oleh Struma Multinoduler Toksik dan adenoma toksik.
•Etiologi lainnya baru diperkirakan setelah penyebab dari ketiga di atas bisa disingkirkan.
MANIFESTASI KLINISSistem Gejala dan Tanda
UmumTidak tahan hawa panas, dyspnoe, hiperkinesis, BB turun, cepat lelah, pertumbuhan cepat
GastrointestinalCepat lapar, cepat haus, hiperdefekasi, muntah, disfagia
Muskular dan SkeletRasa lemah, osteoporosis, nyeri tulang
GenitourinariaOligomenorea, amenorea, libido turun, infertile, ginekomastia
Kulit Berkeringat, rambut rontokPsikis dan saraf Irritabel, tremor, psikosis
Jantung Hipertensi, aritmia, palpitasi, gagal jantung
Darah dan limfatik Anemia, limfositosis, splenomegalySpesifik untuk penyakit Graves ditambah dengan:Ophtalmopati (50%) Dermopati (0,5-4%)Edema pretibial, kemosis, proptosis, diplopia, gangguan visus, ulkus kornea
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI•K
risis tiroid•P
enyakit jantung hipertiroid•O
ftalmopati Graves•D
ermopati Graves
PROGNOSIS•P
rognosis hipertiroid sangat tergantung pada penyebab. •M
ortalitas krisis tiroid dengan pengobatan adekuat adalah 10-15%.
•Dengan penanganan dan pemantauan yang disiplin, umumnya gejala hipertiroid akan terkendali dan teratasi