1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,
transparan, akuntabel, efisien, dan efektif maka penilaian dan pelaporan
kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan
pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, setiap OPD wajib menyampaikan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) kepada Bupati sebagai perwujudan
kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban
secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan dan
pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah
berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LKj IP juga berperan
sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya
good governance serta berfungsi sebagai media pertanggungjawaban
kepada publik.
Bertitiktolak dari Renstra Dinas Kominfo 2016-2021 dan Rencana
Kerja Tahun 2019, maka LKj IP Dinas Komunikasi dan Informatika yang
disusun merupakan realisasi hasil kegiatan tahun 2019 dan menyajikan
2
laporan kemajuan penyelenggaraaan pemerintahan oleh Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika kepada Bupati Gunungkidul.
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul adalah
dinas yang merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan Daerah di
bidang komunikasi, informatika, statistik dan persandian yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Gunungkidul dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Gunungkidul
Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika.
Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang komunikasi,
informatika, statistik dan persandian.
Tugas Pokok
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Gunungkidul mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan umum di bidang komunikasi, informatika,
persandian dan statistik daerah.
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi, informatika,
persandian dan statistik daerah.
c. Penyusunan rencana kerja dan perjanjian kinerja di bidang komunikasi,
informatika, persandian dan statistik daerah.
d. Penyelenggaraan kehumasan pemerintah daerah.
e. Pengembangan kemitraan media.
f. Penyelenggaraan peliputan.
g. Pengelolaan informasi dan komunikasi publik.
h. Pelaksanaan tata kelola persandian.
i. Penyelenggaraan operasional pengamanan informasi
j. Penyelenggaraan statistik daerah.
k. Penyelenggaraan infrastruktur tehnologi informasi dan komunikasi.
l. Pengelolaan dan pengembangan aplikasi.
3
m. Pemberdayaan informatika.
n. Penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang komunikasi,
informatika, persandian dan statistik daerah.
o. Penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman dan petunjuk
operasional di bidang komunikasi, informatika, persandian dan statistik
daerah.
p. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
komunikasi, informatika, persandian dan statistik daerah, dan
q. Pengelolaan UPT.
Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Gunungkidul, Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Gunungkidul yaitu :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari
1) Sub Bagian Perencanaan;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Umum.
c. Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, terdiri dari :
1) Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi;
2) Seksi Hubungan Masyarakat;
3) Seksi Media dan Peliputan.
d. Bidang Persandian dan Statistik, terdiri dari :
1) Seksi Persandian dan Keamanan Informasi;
2) Seksi Statistik.
e. Bidang Layanan Informatika, terdiri dari :
1) Seksi Infrastruktur
2) Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Aplikasi;
3) Seksi Pemberdayaan Informatika.
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
4
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya tersebut Dinas
Komunikasi dan Informatika didukung sumberdaya manusia dengan jumlah
pegawai sebanyak 35 ( tiga puluh lima ) orang dengan perincian yaitu
jabatan struktural sebanyak 16 ( enambelas) orang terdiri eselon II. b = 1
(satu) jabatan, eselon III.a. = 1 ( satu ) jabatan, eselon III.b = 3 ( tiga )
jabatan, eselon IV.a. = 11 ( sebelas) jabatan, sedangkan jumlah pegawai
non eselon sebanyak 19 ( sembilan belas ) orang dan 21 Tenaga Harian
Lepas ( THL )
Gambar 1.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2019
Sumber : Subbagian Umum Diskominfo 2019
Sedangkan komposisi pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Gunungkidul berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai
No. Golongan/ Ruang Bezetting 31 Desember 2019
1. I/a – I/d 0
2. II/a – II/d 8
3. III/a – III/d 22
4. IV/a – IV/e 5
Jumlah 35
Sumber : Subbagian Umum Diskominfo 2019
5
Gambar 1.2 Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
Pada Akhir Tahun 2019
Sumber : Subbagian Umum Diskominfo 2019
C. Permasalahan Utama ( Strategic Issued )
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu
pesat telah mengiringi proses perubahan tatanan dunia dari yang bersifat
terbatas menjadi tanpa batas. Pesatnya informasi global kini tidak hanya
merambah di wilayah perkotaan saja, tetapi telah sampai ke pelosok
pedesaan sehingga mendorong terjadinya perubahan dalam kehidupan
masyarakat. Peran TIK juga ditekankan dalam aspek demokratisasi dan tata
kelola pemerintahan. Untuk itu pemanfaatan TIK diberi mandat untuk
menciptakan tercapainya keadilan, kemudahan, transparansi, dan
akuntabilitas dalam layanan-layanan pemerintah kepada publik.
Pemanfaatan TIK merupakan satu lapisan pengelolaan khusus yang juga
memerlukan perhatian tersendiri.
Revolusi Industri 4.0 sesungguhnya merupakan peluang besar dalam
mengefektifkan fungsi dan peran organisasi pemerintah dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari. Perkembangan teknologi informasi komunikasi yang
cepat dapat menjadi peluang dalam percepatan penerapan e-governance,
sebagai digitalisasi data dan informasi seperti e-planning, e-budgeting, e-
office dan aplikasi lainnya.
6
Oleh karena itu, dalam pengembangannya penyelenggaraan
pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi ini haruslah
dilaksanakan secara efisien dengan mengoptimalkan jejaring komunikasi,
koordinasi dan kolaborasi lintas instansi, termasuk dengan elemen - elemen
masyarakat.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul sebagai
organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi komunikasi,
informatika, statistik dan persandian diharapkan mampu memenuhi tuntutan
masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan bidang kominfo kepada
masyarakat sehingga penyelenggaraan pemerintahan transparan dan
akuntabel sesuai dengan era keterbukaan informasi. Pemerintah Daerah
dalam menetapkan kebijakan dan melaksanakan kegiatan pemerintahan dan
pembangunan memerlukan dukungan ketersediaan informasi yang cepat,
tepat dan akurat. Untuk mendukung kebutuhan tersebut perlu manajemen
pemerintahan dan pemanfaatan teknologi informasi yang didukung jaringan
informasi dan komunikasi yang mencakup semua OPD serta peningkatan
pelayanan akses informasi untuk menekan jumlah wilayah blankspot
sehingga semua wilayah Kabupaten Gunungkidul bisa terakses layanan
komunikasi dan informasi.
7
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Gunungkidul merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah
yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam melaksanakan amanat yang telah
diberikan oleh masyarakat. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) sebagai dokumen teknis
operasional.
A. Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 - 2021
Rencana Strategis PD ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016
tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-2021. Dokumen
tersebut merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah yang
menjadi tolok ukur kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan PD tahun 2016 – 2021, dirumuskan sebagai
berikut :
a. Meningkatkan capaian kinerja Perangkat Daerah
b. Meningkatkan akses layanan informasi dan komunikasi
Selanjutnya Dinas Komunikasi dan Informatika menjabarkan dalam
sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode
Renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur
keberhasilan sasaran strategis selama 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Sasaran strategis dan indikator kinerja
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1. Kualitas pelayanan
komunikasi dan informatika
pemerintah meningkat
Indeks kepuasan layanan komunikasi
dan informatika
8
2. Kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan
pelayanan perangkat
daerah meningkat
Nilai IKM Perangkat Daerah
3. Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Perangkat
Daerah (PD) Meningkat
Persentase Laporan Keuangan yang
disusun tepat waktu ( bulanan,
semesteran, tahunan )
4. Kesesuaian antar lembaga
dalam dokumen
perencanaan pembangunan
daerah
Persentase kesesuaian program
dalam Renja PD terhadap RKPD dan
Renstra PD terhadap RPJMD
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati Gunungkidul
Nomor 275/KPTS/2017 tentang tentang Indikator Kinerja Utama Dinas
Komunikasi dan Informatika. Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas
Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Utama
Penjelasan/Alasan/ Formulasi Perhitungan
Kualitas
Pelayanan
Komunikasi
dan
Informatika
pemerintah
meningkat
Indeks kepuasan
layanan
komunikasi dan
informatika
pemerintah
Rumus :
Indeks kepuasan layanan komunikasi dan
informatika dihitung berdasarkan hasil rata –
rata capaian dari :
1. Persentase peningkatan kualitas layanan
jaringan komunikasi data dan informatika
2. Persentase PD yang memiliki Layanan
Informasi yang dikelola secara aktif
3. Persentase layanan keamanan
informatika
4. Persentase data dasar yang tersedia
untuk perencanaan
9
Berdasarkan IKU PD tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan
menetapkan Indikator Kinerja Program dengan Keputusan Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika Nomor 074/KPTS/2017 tentang Indikator
Kinerja Program Dinas Komunikasi dan Informatika, yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Program
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program
Alasan/ Penjelasan/ Formulasi
1. Kualitas Pelayanan Komunikasi dan Informatika pemerintah meningkat
Persentase peningkatan kualitas layanan jaringan komunikasi data dan informatika
Rumus: ∑ Unsur 1 + Unsur 2
2 Tipologi Data : Komulatif
1. Rumus Unsur 1 : ∑ layanan gangguan jaringan
komunikasi darat Jumlah Lembaga
x 100%
2. Rumus Unsur 2 : ∑ Layanan Informatika
Jumlah Lembaga
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase PD yang memiliki Layanan Informasi yang dikelola secara aktif
Rumus: ∑ PD yang memiliki Layanan
Informasi yang dikelola secara aktif
∑ PD yang memiliki Layanan Informasi
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase layanan keamanan informatika
Rumus: ∑ OPD yang menerima layanan
keamanan informasi ∑ OPD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase data dasar yang tersedia untuk perencanaan
Rumus: ∑ data dasar yang tersedia untuk
perencanaan ∑ data dasar
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
10
2. Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik meningkat
Indeks Kepuasan Masyarakat Perangkat Daerah
Rumus: (∑ Nilai Rata-rata unsur x 0,071) x 25 Yang dimaksud unsur adalah meliputi 14 unsur pelayanan
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
∑ realisasi pemenuhan administrasi perkantoran
∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
∑ realisasi pemenuhan sarana dan prasarana
∑ sarana dan prasarana yang direncanakan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase Aparatur Sipil Negara taat aturan
∑ ASN PD yang taat aturan
∑ ASN PD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
3. Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat
Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu: 1. laporan bulanan 2. laporan
semesteran 3. laporan tahunan
∑ laporan keuangan disusun tepat
waktu ∑ laporan keuangan disusun
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
4. Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama dengan
RKPD ∑ Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
x 100%
Persentase kesesuaian Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD
∑ Program dalam Renstra PD yang sama dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
11
Program – program
Untuk mencapai sasaran strategis PD dengan melaksanakan program
prioritas, yaitu :
1. Program Pembangunan dan Pembinaan Jaringan Komunikasi Data dan
Informatika
2. Program Pembangunan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
3. Program Persandian dan Pengamanan Informasi
4. Program Pengembangan Statistik Daerah
Sedangkan program–program penunjang atau pendukung pencapaian
sasaran strategis adalah :
1. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
4. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur
5. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah
6. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
B. Rencana Kinerja 2019
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan
keputusan di depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di
masa yang akan datang tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan serta
target ( quantitative objectives ) apa yang harus dicapai dihubungkan dengan
tingkat pelaksanaan program kegiatan. Perencanaan kinerja merupakan
bentuk komitmen pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan
dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut Dinas
Komunikasi dan Informatika menyusun perencanaan kinerja tahunan yang
disusun dalam bentuk Rencana Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun Rencana Kerja
Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan Renja.
12
Rencana Kinerja Tahunan 2019 mencerminkan rencana kegiatan,
program dan sasaran tahunan serta menguraikan target kinerja yang hendak
dicapai Dinas Komunikasi dan Informatika selama tahun 2019. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2019
dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun
sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok
ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian
tujuan.
Target sasaran untuk Tahun 2019 memuat sasaran strategis, indikator
kinerja, dan target yang akan dicapai. RKT 2019 adalah sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1. Kualitas Pelayanan
Komunikasi dan
Informatika pemerintah
meningkat
Indeks kepuasan
layanan komunikasi
dan informatika
pemerintah
Nilai/Indeks 68,43
2. Kepuasan masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan PD
meningkat
Nilai IKM PD
Indeks 79,75
3. Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan Perangkat
Daerah (PD)
Meningkat
Persentase
Laporan Keuangan
yang disusun tepat
waktu ( bulanan,
semesteran,
tahunan )
Persen 100
4. Terwujudnya
keselarasan antar
lembaga dalam
dokumen perencanaan
Perangkat Daerah
Persentase
kesesuaian
program dalam
Renja PD terhadap
RKPD dan Renstra
PD terhadap
RPJMD
Persen 100
13
C. Perjanjian Kinerja 2019 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 merupakan suatu dokumen kontrak
kinerja antara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika dengan Bupati
Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja tahun 2019 berdasarkan pada
sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Gunungkidul. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 mencerminkan rencana
kegiatan, program dan sasaran tahunan. Pada dasarnya perjanjian kinerja
Tahun 2019 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Dinas
Komunikasi dan Informatika selama tahun 2019. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama Tahun 2019
dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun
sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok
ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian
tujuan.
Dokumen Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja Dinas Komunikasi
dan Informatika Tahun 2019 disusun setelah diterimanya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) Nomor 6/DPA/2019 dan sesuai penjabaran
Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2018. Serta seiring dengan Perubahan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Perangkat Daerah Nomor
92/DPPA/2019. Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019 sebagai berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1. Kualitas Pelayanan
Komunikasi dan
Informatika pemerintah
meningkat
Indeks kepuasan
layanan komunikasi
dan informatika
pemerintah
Nilai/Indeks 68,43
14
No Nama Program Anggaran Keterangan
1. Program Pembangunan dan
Pembinaan Jaringan Komunikasi
Data dan Informatika
Rp. 12.032.146.000
2. Program Pembangunan
Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
Rp. 1.230.442.000
3. Program Pengembangan Statistik
Daerah
Rp 219.660.000
4. Program Persandian dan
Pengamanan Informasi
Rp. 231.620.800
Rp. 13.713.868.800
15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa
fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/
kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan
berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, dimana
program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai
untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun
dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana
salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauhmana
sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam
penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh
masyarakat. Karena itulah pengendalian dan pertanggungjawaban program/
kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan
adalah system akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan
Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur
tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi
pemerintah.
Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran Kinerja di Dinas Komunikasi dan Informatika
dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
16
Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut :
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,
digunakan rumus :
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,
digunakan rumus :
Atau
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran
menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala
ordinal, yaitu :
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Nilai Peringkat Kinerja
Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
91 % ≤ 100 % Sangat Tinggi
76 % ≤ X ≤ 90 % Tinggi
66 % ≤ X ≤ 75 % Sedang
51 % ≤ X ≤ 65 % Rendah
≤ 50% Sangat Rendah
Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100 % Rencana
Rencana – (Realisasi – Rencana) Capaian indikator kinerja = x 100 % Rencana
( 2 x Rencana ) - Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100 % Rencana
17
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “ Metode Rata-Rata Data Kelompok “. Penyimpulan capaian
sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah
indicator untuk setiap kategori ( sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan
tidak berhasil ) yang ada di setiap kelompok sasaran dengan nilai mean
( rata-rata ) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator
yang ada di kelompok sasaran tersebut.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi
kinerja, yang selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Dinas
Komunikasi dan Informatika tahun 2019. Pencapaian IKU tahun 2019 secara
ringkas ditunjukkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2019
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Realisa
si
Tahun
2017
Realisa
si
Tahun
2018
Tahun 2019 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2019
terhadap
2021
( % )
Target Realis
asi
Capaian
Kinerja (%)
1. Kualitas
Pelayanan
Komunikasi
dan
Informatika
pemerintah
meningkat
Indeks
kepuasan
layanan
komunikasi
dan
informatika
pemerintah
42,08
%
55,88 68,43
%
78,96
%
115,39 80,55 98,03
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori
Capaian sasaran = x 100 %
Jumlah indikator kinerja sasaran
18
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang
menjelaskan capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut :
Sasaran 1
” Kualitas Pelayanan Komunikasi dan Informatika
pemerintah meningkat ”
Target peningkatan kualitas pelayanan komunikasi dan informatika
merupakan fokus dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Indikator kinerja Kualitas Pelayanan Komunikasi dan Informatika
pemerintah meningkat adalah Indeks kepuasan layanan komunikasi dan
informatika pemerintah dengan 4 ( empat ) indikator sasaran yang digunakan
dalam mengukur peningkatan kualitas pelayanan komunikasi dan
informatika, yaitu :
1. Persentase peningkatan kualitas layanan jaringan komunikasi data dan
informatika
2. Persentase PD yang memiliki Layanan Informasi yang dikelola secara
aktif
3. Persentase Layanan Keamanan Informatika
4. Persentase data dasar yang tersedia untuk perencanaan.
Rumus :
Indeks kepuasan layanan komunikasi dan informatika dihitung berdasarkan
hasil rata – rata capaian dari :
1. Persentase peningkatan kualitas layanan jaringan komunikasi data dan
informatika
2. Persentase PD yang memiliki Layanan Informasi yang dikelola secara
aktif
3. Persentase layanan keamanan informatika
4. Persentase data dasar yang tersedia untuk perencanaan
Indeks = 92,24 % + 100 % + 81,82 % + 41,8 %
4
= 78,96 %
19
Realisasi pencapaian sasaran dengan sasaran pertama, yaitu Kualitas
Pelayanan Komunikasi dan Informatika pemerintah meningkat, sudah
melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu 78,96 % dari target pada tahun
2019 sebesar 68,43 % atau sebanyak 113,19 % ( Sangat Tinggi ) dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1
Pengukuran Kinerja
No Indikator
Kinerja
Reali
sasi
Tahu
n
2016
Reali
sasi
Tahu
n
2017
Reali
sasi
Tahu
n
2018
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2019
terhadap 2021
(%)
Targ
et
Reali
sasi
Capaia
n
Kinerja
(%)
Kategori
1. Indeks
kepuasan
layanan
komunika
si dan
informatik
a
pemerinta
h
56,75 42,08 55,88 68,43 77,46 113,19 Sangat
Tinggi
80,55 96,16
Rata rata Capaian Indikator Sasaran 113,19
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas, terlihat bahwa capaian kinerja
sebesar rata-rata 115,39 % yang masuk kategori Sangat Tinggi.
Untuk mencapai target sasaran tersebut dilaksanakan program
prioritas yaitu :
1. Program Pembangunan dan Pembinaan Jaringan Komunikasi Data dan
Informatika
2. Program Pembangunan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
3. Program Pengembangan Statistik Daerah
4. Program Persandian Keamanan Informasi
20
Yang menunjukkan keadaan sebagai berikut :
1. Program Pembangunan dan Pembinaan Jaringan Komunikasi Data
dan Informatika
Tabel 3.4 Evaluasi Pencapaian
No
Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun 2016
Realisasi
Tahun 2017
Realisasi Tahu
n 2018
Tahun 2019 Target Akhir Renst
ra (2021)
Capaian s/d 2019
terhadap 2021
(%)
Target Realisa
si
Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1
.
Persentase
peningkatan
kualitas
layanan
jaringan
komunikasi
data dan
informatika
75 % 41 % 71,67
%
80 % 92,24
%
115,3 Sangat
tinggi
87% 106
Rata rata Capaian Indikator Sasaran 115,3
Realisasi pencapaian target sebesar 92,24 % diperoleh berdasarkan rumus :
= Jumlah Unsur 1 + unsur 2
2
= 84,48 % + 100 %
2
= 92,24 %
Unsur 1 adalah : ∑ Layanan gangguan jaringan komunikasi darat x 100
Jumlah OPD/ Lembaga
: 343 x 100
406
: 84,48 %
Unsur 2 adalah : ∑ Layanan informatika x 100
Jumlah OPD/ Lembaga
: 1.988 x 100
1.988
: 100 %
21
Realisasi kinerja tahun 2019 sudah melampaui target yang ditetapkan,
dengan pencapaian sebanyak 92,24 % dari target 80 % atau sebanyak
115,3 % ( sangat tinggi ). Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang baik untuk
sasaran pertama ini.
Pencapaian tahun 2016 yang realisasinya mencapai 75 %, disebabkan
indikator yang digunakan berbeda. Indikator ini diukur dari jumlah desa yang
telah terakses oleh jaringan telekomunikasi. Dari 144 desa di Kabupaten
Gunungkidul, masyarakat di 123 desa bisa berkomunikasi dengan baik
dengan sarana komunikasi yang ada.
Tahun 2017 pencapaian masih rendah yaitu 41 % dikarenakan
dominasi jaringan eksisting wireless berakibat pada lambatnya layanan
jaringan komunikasi data dan informatika dan keterbatasan ketersediaan
server.
Pada tahun 2018 Dinas Komunikasi dan Informatika Dominasi
melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan fiber optic Ring 1,
Ring 2 dan Ring 3 serta memfasilitasi pembuatan website dan sistem
elektronik di seluruh OPD.
Tahun 2019 telah dilaksanakan kegiatan Smart City yang bertujuan
mempermudah dan mempercepat layanan kepada publik. Pelaksanaan
Smart City diperlukan komitmen dan kerjasama semua elemen yang ada di
Kabupaten Gunungkidul yang meliputi pemerintah, stakeholder dan
masyarakat. Dalam implementasinya, smart city tidak semata-mata hanya
teknologi informatika, namun mencakup semua aspek kehidupan masyarakat
dan pemerintahan dalam pemanfaatan teknologi informatika.
Untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis
elektronik, Dinas Komunikasi dan Informatika memprioritaskan
pembangunan infrastruktur jaringan internet sehingga memungkinkan
terkoneksinya OPD se Kabupaten Gunungkidul dakam jaringan internet/
intranet sehingga masing-masing unit kerja dapat berjalan dengan lancar
Pembangunan infrastruktur tahun 2019 juga di kembangkan untuk
Pengembangan Infrastruktur Jaringan Fiber Optik salah satunya untuk
membangun pemantau perbatasan, pemantauan lalu lintas dan pemantau
lingkungan. Pengembangan tersebut perlu sinergi seluruh pihak dan pihak
22
yang terlibat dalam pengembangan infrastruktur akan dapat koneksi internet
dengan jaringan fiber optik, disertai dengan cctv.
Pencapaian kinerja setiap tahun meningkat dari 41 % di tahun 2017,
tahun 2018 meningkat 30 % menjadi 71,67 % dan tahun 2019 meningkat
menjadi 92,24 %.
Kabupaten Gunungkidul memiliki sejumlah kesiapan dalam
menghubungkan antar wilayah melalui jalur digital baik jaringan
intranet/internet antar OPD dan jaringan internet untuk publik yang dikelola
oleh Dinas Kominfo maupun swasta (service provider).
Berikut daftar ketersediaan infrastruktur TIK di Pemerintah Daerah
Kabupaten Gunungkidul.
No. Ketersediaan Infrastruktur TIK
Keterangan (jumlah, sebaran, kapasitas, status)
1. Ketersediaan
jaringan 4G/3G
4G: 40 titik, 3G: 60 titik
2. Ketersediaan Broadband Access
29 titik fiber optik OPD, 18 titik fiber optik kecamatan, 1 titik fiber optik NOC, 5 titik fiber optik puskesmas, 1 titik
fiber optik RSUD, 3 titik backbone wireless untuk backup
3. Akses internet
terpusat (didistribusikan)
35 mbps/kecamatan, bandwidth utama 120 mbps,
bandwidth backup 200 mbps, 12 mbps/titik perbatasan, 10 mbps/pemantau lalu lintas
4. Jaringan antar SKPD (instansi pemerintah)
29 OPD, 18 Kecamatan, 18 BPP Pertanian, 18 UPT PLKB, 18 koordinator wilayah Dikpora, 144 Desa, 30 Puskesmas, 1 PMI, 12 Puskeswan, 1 Lab Pertanian, 1 BLK, 2
Komunitas, 1 Damkar, 2 Rumdin, 1 LPPL, 111 SMP, 1 UPT
SKB, 1 Depo Arsip
5. Ketersediaan Hotspot untuk
internal Pemerintah dan untuk publik
609 unit tersebar di OPD, Kecamatan, UPT, Desa, Komunitas
6. Data Center Pemerintah
3 lokasi data center
7. Data Center
Recovery Pemerintah
1 unit Colocation: di fasilitasi oleh Dinas Kominfo DIY
8. CCTV pemantau lalu lintas, keamanan
lingkungan, wilayah perbatasan
15 unit CCTV pemantau lalu lintas, 824 unit CCTV keamanan lingkungan, 10 unit CCTV pemantau
perbatasan
9. Server hosting 16 unit di NOC Kominfo, 13 unit di Dikpora, dan 4 unit BKPPD
10. Jaringan
telekomunikasi (VOIP/VICON)
18 unit VOIP di kecamatan, 1 unit VOIP server di
Kominfo, 6 video call phone di Setda, 4 unit VOIP di Dinkes, 2 unit VOIP di RSUD
23
No. Ketersediaan
Infrastruktur TIK
Keterangan (jumlah, sebaran, kapasitas, status)
11. Teleconference 1 unit: Endpoint Video Conferencing, 1080 codec, Aver PTZ HD camera 1080, 16x Optical Zoom, units HD mic
array (1 mic), P+C H.239, Snapshot Sharing, 2nd monitor, Multipoint 10 sites, Recording USB, Eng
rmt.Cables set. NTSC/PAL (Maintenance Contract
Required)
12. Radio single sideband(SSB)
1 unit server, 19 unit untuk client kecamatan dimanfaatkan untuk sandi telekomunikasi
13. Radio lembaga penyiaran publik
lokal
1 unit, Radio Dhaksinarga 89.9 FM, http://radio.gunungkidulkab.go.id/
14. Live streaming package
1 unit, dipergunakan untuk penyebaran informasi melalui media sosial
15. Spectrum analiser 1 unit, digunakan untuk mapping blank spot
16. Tim reaksi cepat jaringan komunikasi
2 tim, bertugas melakukan maintenance darurat pada seluruh lembaga yang dilayani Dinas Kominfo
Kemudian yang tak kalah penting selain jaringan adalah ketersediaan Sistem
Informasi di Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Sistem informasi yang
terdapat di Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 6
kategori aplikasi, antara lain:
1. Aplikasi Pelayanan Publik, yang terdiri dari:
a. Sektor Pendidikan
b. Sektor Kesehatan
c. Sektor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
d. Sektor Sosial
e. Sektor Ketentraman dan Ketertiban Umum, dan perlindungan
Masyarakat
f. Sektor Tenaga Kerja
g. Sektor Pertanahan
h. Sektor Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
i. Sektor Perhubungan
j. Sektor Komunikasi dan Informatika
k. Sektor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
l. Sektor Lingkungan Hidup
m. Sektor Kebudayaan
n. Sektor Perpustakaan
o. Sektor Kearsipan
p. Sektor Persandian
24
q. Sektor Koperasi, Usaha Kecil dan menengah
r. Sektor Penanaman Modal
s. Sektor Statistik
t. Sektor Pendapatan Daerah
u. Sektor Pariwisata
v. Sektor Kebencanaan
w. Sektor Perlindungan Perempuan dan Anak
2. Administrasi dan Manajemen Umum
3. Administrasi legislasi
4. Manajemen Pembangunan
5. Manajemen Keuangan (Siklus yang dimulai dari e-planning,
e-budgeting, e-procurement, e-monitoring)
6. Manajemen Kepegawaian
Program Pembangunan dan Pembinaan Jaringan Komunikasi Data dan
Informasi didukung oleh empat kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Jaringan Komunikasi
2. Kegiatan Pembinaan dan Penyelenggaraan Layanan TIK
3. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Aplikasi
4. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Telekomunikasi
Dalam melaksanakan Program Pembangunan dan Pembinaan
Jaringan Komunikasi Data dan Informatika dianggarkan sebesar
Rp. 12.032.146.000,- dalam realisasinya menyerap anggaran sebesar
Rp. 11.228.869.601,- ( 93,32 % ) sehingga terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp. 803.276.399,- ( 6,68 %), yang dirinci sebagai berikut :
No Nama
Program
Anggaran
(Rp.)
Realisasi (Rp.) Capaian
(%)
Selisih (Rp) Efisiensi
(%)
1. Program
Pembangunan
dan Pembinaan
Jaringan
Komunikasi
Data dan
Informatika
12.032.146.000 11.228.869.601 93,32 803.276.399 6,68
Jumlah 12.032.146.000 11.228.869.601 93,32 803.276.399 6,68
25
Pencapaian kinerja sudah melampaui target yang telah ditetapkan pada
tahun 2019, namun masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi :
1. Pemahaman Perangkat Daerah terkait dengan perencanaan,
pembangunan dan evaluasi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) belum
memiliki persepsi yang sama
2. Pemanfaatan intranet dan internet yang belum optimal
3. Perangkat Daerah belum memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
dalam pemanfaatan TIK
4. Perangkat Daerah belum memasukkan unsur TIK ke dalam dokumen
perencanaan
Solusi pemecahan masalah :
1. Membuat jejaring komunikasi melalui whatsapp group yang terdiri dari
unsur perangkat daerah hingga perangkat desa, untuk mengendalikan
pelaksanaan pengembangan dan pendayagunaan TIK dan memberikan
solusi atas masalah-masalah yang terjadi.
2. Menjalin kerjasama pemanfaatan bersama infrastruktur dengan perangkat
daerah terkait untuk mempercepat dan mempermudah pelaksanaan
pengembangan infrastruktur dan integrasi TIK.
Forum e-Government Desa
26
Pelatihan Aplikasi
Perbaikan Jaringan
27
Sebagai bentuk pengakuan dan bukti keberhasilan pengembangan
dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi, Kabupaten
Gunungkidul memperoleh beberapa penghargaan :
1. Piagam penghargaan dalam ajang Jambore PR INDONESIA (Jampiro)
2019 untuk kategori Bupati sebagai Most Popular Leader in Social Media
2019. Sedangkan Kelik Yuniantoro meraih Gold Silver Winner Insan PR
Indonesia 2019 untuk kategori Kepala Humas Pemerintah Kabupaten.
2. Penghargaan Top leader on Digital implementation 2019 dalam ajang
penghargaan TOP DIGITAL Awards 2019 yang diselenggarakan Majalah
IT Works dan Top Digital Implementation 2019 on District Government
# Level Star 4
28
3. Anugerah Penyiaran DIY TAHUN 2019
Melalui anugerah ini dapat diketahui institusi maupun insan yang terlibat
dalam penyiaran ini terus berupaya keras untuk meningkatkan kualitas
penyiaran.
2. Program Pembangunan Komunikasi, Informatika dan Media Massa
Tabel 3.5 Evaluasi Pencapaian Program Pembangunan Komunikasi, Informatika
dan Media Massa
No Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun 2016
Realisasi Tahu
n 2017
Realisasi Tahu
n 2018
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
(2021)
Capaian s/d 2019
terhadap 2021
(%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Kategori
1 Persentase PD yang memiliki Layanan Informasi yang dikelola secara aktif
32 % 17,02 %
34,04 43,47 %
100 %
230,04 SangatTinggi
65,21 %
153,35 %
Rata rata Capaian Indikator Sasaran
230,04
29
Persentase PD yang memiliki Layanan Informasi yang dikelola secara aktif :
: ∑ PD yang memiliki Layanan Informasi yang dikelola secara aktif x 100
Jumlah PD yang memiliki layanan informasi
: 47 x 100
47
: 100 %
Realisasi kinerja tahun 2019 sudah melebihi dari target yang ditetapkan
yaitu sebesar 100 % atau sebanyak 230,04 % ( Sangat Tinggi ). Pencapaian
ini menunjukkan kinerja yang baik untuk sasaran pertama ini. Dibandingkan
pencapaian tahun 2017 dan 2018, pencapaian tahun 2019 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 100 %, hal ini disebabkan
adanya Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 55 Tahun 2018 tentang
Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Berdasarkan Kinerja yang
mencantumkan jumlah posting ( unggahan ) berita dalam website Perangkat
Daerah termasuk salah satu unsur untuk penilaian capaian kinerja. Selain itu
pendampingan di semua Perangkat Daerah dalam pelaksanaan pengelolaan
informasi dan kegiatan pemeringkatan PD yang aktif mengelola website di
tahun 2019 juga berdampak positif bagi pengelola informasi.
Berdasarkan Penilaian Media Sosial dan Website Perangkat Daerah
Nomor : 555/01/XII/2019 didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Website Informatif, RSUD Wonosari
b. Pengelola Aduan dan Aspirasi responsif, BKPPD
c. Penulisan berita terbaik, Sekretariat Daerah
d. Profil Website Terbaik, Sekretariat DPRD
e. Kunjungan Terbanyak, Dinas Kesehatan
f. Upload Terbanyak, Kecamatan Ponjong
g. Media Sosial Informatif, Sat Pol PP
h. Media Sosial Kreatif, Dinas Pariwisata
Program Pembangunan Komunikasi dan Media Massa didukung oleh tiga
kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Penyelenggaraan Kehumasan
2. Kegiatan Penyelenggaraan Peliputan, Dokumentasi dan Publikasi
30
3. Kegiatan Penyelenggaraan Komunikasi Publik dan Desiminasi Informasi.
Dalam melaksanakan program tersebut dianggarkan sebesar
Rp. 1.230.442.000,- dalam realisasinya menyerap anggaran sebesar
Rp. 1.149.250.790,- ( 93,40 % ) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp. 81.191.210,- ( 6,60 %), yang dirinci sebagai berikut :
No Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih (Rp) Efisiensi
(%)
1. Program
Pembangunan
Komunikasi,
Informatika dan
Media Massa
1.230.442.000 1.149.250.790 93,40 81.191.210 6,60
Jumlah 1.230.442.000 1.149.250.790 93,40 81.191.210 6,60
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penyebaran informasi antara lain :
1. Temu Wicara Bupati Gunungkidul dengan Masyarakat di Pasar Ekologis
Argo Wijil, Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Selasa, 17 Desember 2019
31
2. Bimbingan Teknis Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi
(PPID), Rabu 18 Desember 2019
3. Sosialisasi Pemberdayaan Komunikasi Informasi Masyarakat di Balai
Padukuhan kepek 1, Kecamatan Wonosari Selasa, 23 Juli 2019
4. Jumpa Pers Bupati Gunungkidul, 23 Desember 2019
32
5. Bimtek Kehumasan, 19 Februari 2019
6. Talkshow radio Dinas Kominfo bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil di LPPL Radio Swara Dhaksinarga FM
7. Pertunjukan Rakyat ( seni pertunjukan rakyat wayang cakruk di Balai
Padukuhan Jetis, Pampang, Kecamatan Paliyan, Minggu 16 Juni 2019 )
33
8. Sosialisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Desa
Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari Jum’at, 5 April 2019
9. Pers Tour 2019 mengambil tema “Pengaruh City Branding dalam Promosi
Wisata Daerah” telah diselenggarakan pada hari Selasa-Kamis, tanggal
12-14 November 2019 di Dinas Pariwisata Kota Mataram
Permasalahan :
1. Kurangnya SDM pengelola informasi di semua Perangkat Daerah baik
secara kualitas maupun kuantitas.
2. Masih minimnya dukungan anggaran untuk mengelola informasi
34
Solusi :
1. Mendorong Perangkat Daerah untuk melaksanakan pengelolaan layanan
informasi secara aktif.
2. Melaksanakan pendampingan secara intensif di semua Perangkat Daerah
dalam pelaksanaan pengelolaan informasi.
3. Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan.
3. Program Pengembangan Statistik Daerah
Tabel 3.6 Evaluasi Pencapaian Program Pengembangan Statistik Daerah
No
Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun 2016
Realisasi Tahu
n 2018
Realisasi Tahu
n 2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
(2021)
Capaian s/d
2019 terhadap 2021
(%)
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Persentase data dasar yang tersedia untuk perencanaan
80 % 78,79
%
81,82
%
90 % 81,82
%
90,91 Tinggi 95 % 86,13
Rata rata Capaian Indikator Sasaran 90,91
Realisasi kinerja tahun 2019 belum mencapai target yang ditetapkan,
dengan pencapaian sebanyak 81,82 % dari target 90 % atau sebanyak
90,91 % ( Tinggi ). Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang baik untuk
sasaran pertama ini.
Rumus = ∑ data dasar yang tersedia untuk perencanaan ∑ data dasar
X 100 %
= 27 33
X 100 %
= 81,82 %
Capaian kinerja pada tahun 2019 sama dengan pencapaian tahun 2018
yaitu sebesar 81,82 % dan meningkat sebesar 3,03 % daripada tahun 2017.
Hal ini disebabkan adanya penambahan pada dokumen data dasar yang
tersedia untuk perencanaan sejumlah 1 indikator, yaitu angka melek huruf.
35
Adapun data adalah sebagai berikut :
No Bidang Urusan/ Indikator Keterangan
1 Pertumbuhan PDRB ada
2 Laju inflasi kabupaten ada
3 PDRB per kapita ada
4 Indeks Gini ada
5 Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia ada
6 Indeks ketimpangan Williamson ( Indeks Ketimpangan Regional )
Tidak ada
7 Persentase penduduk di atas garis kemiskinan ada
8 Angka kriminalitas yang tertangani ada
9 Angka melek huruf ada
10 Angka rata-rata lama sekolah ada
11 Angka partisipasi kasar ada
12 Angka pendidikan yang ditamatkan ada
13 Angka Partisipasi Murni ada
14 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A ada
15 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B ada
16 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C ada
17 Angka kelangsungan hidup bayi Tidak ada
18 Angka usia harapan hidup ada
19 Persentase balita gizi buruk Tidak ada
20 Rasio penduduk yang bekerja ada
21 Buku “ Kabupaten Dalam Angka “ ada
22 Buku “ PDRB Kabupaten “ ada
23 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB ada
24 Kontribusi sektor pertanian (palawija ) terhadap PDRB ada
25 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
ada
26 Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB Tidak ada
27 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ada
28 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB ada
29 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Tidak ada
30 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB ada
31 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB ada
32 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
ada
33 Kontribusi transmigrasi terhadap PDRB Tidak ada
No Uraian Jumlah
1 Data 33
2 Data yang tidak tersedia 6
3 Data yang tersedia ( Realisasi Indikator Kinerja
Program 2019 )
27
36
Dalam melaksanakan Program Pengembangan Statistik Daerah
didukung oleh kegiatan Pengelolaan Data dan Statistik Daerah. Kegiatan
yang dilaksanakan merupakan hasil kerjasama dengan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Gunungkidul.
Bimbingan Teknis Statistik Sektoral Kabupaten Gunungkidul, Kamis, 17 Oktober 2019
Kegiatan Paparan Awal Analisis Makro Ekonomi Kabupaten Gunungkidul,
Kamis, 4 Oktober 2019
37
Kegiatan Ekspose Data Statistik, Selasa 17 Desember 2019
Pencapaian yang baru 90,91 % dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya :
Permasalahan :
1. Data Indeks ketimpangan Williamson ( Indek Ketimpangan Regional )
untuk saat ini belum bisa dihitung BPS Kabupaten Gunungkidul, karena
ketidakterwakilan data PDRB sampai dengan tingkat kecamatan.
2. Angka kelangsungan hidup bayi, presentase balita gizi buruk, kontribusi
produksi kelompok petani terhadap PDRB, kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB, konstribusi transmigran terhadap PDRB tidak tersedia
karena memiliki perbedaan kriteria pengukuran antara BPS berbeda
dengan kriteria Permendagri 54 Tahun 2010.
Solusi :
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan BPS Kabupaten
Gunungkidul terkait dengan cara memenuhi ketersediaan data tersebut.
Dalam melaksanakan program tersebut dianggarkan sebesar
Rp. 219.660.000,- dalam realisasinya menyerap anggaran sebesar Rp.
197.236.900,- ( 89,79 % ) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.
22.423.100,- (10,21 %), yang dirinci sebagai berikut :
38
No Nama
Program
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp)
Efisiensi
(%)
1. Program
Pengembangan
Statistik Daerah
219.660.000 197.236.900 89,79 22.423.100 10,21
Jumlah 219.660.000 197.236.900 89,79 22.423.100 10,21
4. Program Persandian dan Keamanan Informasi
Tabel 3.7
Evaluasi Pencapaian Program Persandian dan Keamanan Informasi
No
Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun
2016
Realisasi Tahu
n 2017
Realisasi Tahu
n 2018
Tahun 2019
Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2019
terhadap
2021 (%)
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Persentase
layanan
keamanan
informasi
40 % 36 % 35,6
%
60 % 41,8 69,67 Sedang 75 % 47,73
Rata rata Capaian Indikator Sasaran 69,67
Rumus =
∑ OPD yang menerima layanan
keamanan informasi
∑ OPD
X 100 %
= 209
5
X 100 %
= 41,8 %
1. Sosialisasi Keamanan dan Pengamanan Informasi
%100%10047
47x
OPD
OPD
39
2. Penentration Test
%21%10047
10x
OPD
OPD
3. Counter Survailance (CS)
%150%100)(6
)(9x
vipOPD
vipOPD
4. Pendampingan Pemanfaatan Sertifikat Elektronik
%13%10047
6x
OPD
OPD
5. Pengamanan dan Kirim Terima Berita
%100%10047
47x
OPD
OPD
Maka Persentase Rata-rata Realisasi 2019
= 50 + 21 + 75 + 13 + 50 209 5 5 = 41,8
Realisasi kinerja tahun 2019 masih dibawah target yang ditetapkan, dengan
pencapaian sebanyak 41,8 % dari target 60 % atau sebanyak 69,67 %
(Rendah). Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang kurang baik untuk
sasaran pertama ini. Hal ini disebabkan OPD yang dilayani untuk penetration
test dan penggunaan sertifikat elektronik masih sedikit.
Dibandingkan capaian kinerja tahun 2018, pencapaian kinerja tahun 2019
meningkat 6,2 % dari 35,6 menjadi 41,8, dikarenakan jumlah OPD yang
menerima layanan keamanan informasi bertambah, yaitu sebanyak 6 OPD.
Tambahan penentration test dari 9 OPD tahun 2018 menjadi 10 OPD,
pendampingan pemanfaatan sertifikat elektronik dari 4 OPD menjadi 6 OPD,
dan CS dari 6 OPD menjadi 9 OPD tahun 2019.
Dibandingkan capaian kinerja tahun 2017 ada kenaikan sejumlah 10,3 % dari
31,5 % menjadi 41,8 %. Hal tersebut dikarenakan adanya tambahan
penentration test dari 7 OPD tahun 2017 menjadi 9 OPD pada tahun 2018.
40
Layanan keamanan informasi yang dilaksanakan adalah :
1. Sosialisasi keamanan dan keamanan informasi
2. IT Assesment ( Penetration Test )
3. Counter survailenve / Operasi Siaga Kontra Pengindraan
4. Pendampingan pemanfaatan sertifikat elektronik
5. Pengamanan dan Kirim terima berita
Dalam melaksanakan program ini didukung oleh kegiatan Pengelolaan
Persandian dan Keamanan Informasi dengan sub kegiatan :
1. Pengamanan Sinyal HUT RI ke- 74 Tahun 2019 di Istana Negara
Gedung Agung Yogyakarta bersama Forkomsanda DIY
2. Forkomsanda DIY
41
3. Bimtek Petugas Jaringan Pengamanan Informasi
4. Pembahasan Raperbup Penggunaan Sertifikat Elektronik
Pencapaian yang baru 69,67 % dipengaruhi beberapa faktor diantaranya :
Permasalahan :
1. Belum semua OPD memahami pentingnya pengamanan informasi
2. SDM yang menguasai pengamanan informasi terbatas
3. SDM yang menguasai teknik Pen-Test belum ada di Kabupaten
Gunungkidul.
4. Banyaknya aplikasi yang harus di Pen-Test, baru 10 OPD dari 48 OPD
yang di Pen-Test belum termasuk aplikasi yang ada di Desa dan Sekolah
5. Belum memiliki perangkat untuk kegiatan Counter Survailance.
6. Pemanfaatan Sertifikat elektronik baru dilaksanakan oleh 6 OPD
42
Solusi :
1. Sosialisasi secara berkala dan berkelanjutan kepada OPD.
2. Menjalani kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara RI, baik sebagai
narasumber maupun pelaksanaan Pen-Test yang dituangkan dalam
bentuk Perjanjian Kerjasama.
3. Memprioritaskan pelaksanaan pelaksanaan Pen-Test pada aplikasi yang
memiliki kerawanan terhadap gangguan.
4. Menjalin kerjasama dengan UTP yang telah memiliki peralatan dan
personil untuk kegiatan Counter Survailance.
5. Melaksanakan sosialisasi tentang sertifikat elektronik kepada OPD
Dalam melaksanakan program tersebut dianggarkan sebesar
Rp. 231.620.800,- dalam realisasinya hanya menyerap anggaran sebesar
Rp. 217.085.882,- ( 93,97 % ) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp. 14.534.918,- ( 6,27 %), yang dirinci sebagai berikut :
No Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp)
Efisiensi
(%)
1. Program
Persandian dan
Keamanan
Informasi
231.620.800 217.085.882 93,97 14.534.918 6,27
Jumlah 231.620.800 217.085.882 93,97 14.534.918 6,27
Disamping mencapai indikator kinerja utama yang didukung oleh
program prioritas, di setiap Perangkat Daerah juga melaksanakan program-
program penunjang atau pendukung untuk mencapai sasaran strategis yang
dilaksanakan oleh setiap Perangkat Daerah, yaitu :
Sasaran 2
” Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik ”
Untuk mencapai target sasaran kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik meningkat dilaksanakan Program
43
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks Kepuasan Masyarakat
terhadap kinerja Perangkat Daerah Tahun 2019 mengalami penurunan
sebesar 0,48 dari tahun 2018, yaitu dari 82,03 menjadi 81,55 ( kategori
Baik ) dan mengalami kenaikan sebesar 6,38 % dibanding tahun 2017, yaitu
dari 75,17 naik menjadi 81,55 ( kategori Baik ) dan naik 3,55 % dibanding
tahun 2016, yaitu dari 78.
Hal ini dikarenakan pada tahun 2018 untuk proses dan analisis data
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan
Publik dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat pada
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Dalam pengukuran IKM tahun 2019 juga ada perbedaan pada
responden yang disurvey, jenis layanan dan unsur yang disurvei dan yang
berakibat pada hasil pengukuran IKM tahun 2018.
Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2019 ditargetkan sebesar 79,75
terealisasi sebesar 81,55 sehingga realisasi kinerjanya mencapai 102,26 %
termasuk dalam kategori Sangat Tinggi. Untuk mengetahui capaian program
selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.8
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahu
n 2016
Realisasi Tahu
n 2017
Realisasi Tahu
n 2018
Tahun 2018 Target Akhir
Renstra
(2021)
Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Nilai IKM
PD
78 75,17 82,03 79,75 81,55 102,26 Sangat Tinggi
80 % 101,94
Rata rata Capaian Indikator Sasaran 102,26
44
Dalam tahun 2019, realisasi pencapaian sasaran dengan indikator
kedua telah menunjukkan hasil yang positif. Target Nilai IKM pada tahun
2019 adalah 79,75 dengan rincian sebagai berikut :
Indikator
Kinerja
Target Kinerja Tahun 2019
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Total
Targ
et
Real
isasi
Targe
t
Realis
asi
Targ
et
Re
alis
asi
Targe
t
Realis
asi
Target Realisa
si
Nilai IKM
PD
- - 79,5 77,95 - - 79,5 85,16 79,5 81,55
Sasaran 3
” Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Perangkat
Daerah (PD) Meningkat ”
Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Perangkat Daerah (PD) meningkat dilaksanakan Program Peningkatan
Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah. Presentase laporan
keuangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran dan tahunan. Target
tahun 2019 sama dengan tahun 2018, 2017 dan tahun 2016 yaitu 100 %.
Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran
dan tahunan tahun 2019 ditargetkan sebesar 100 % terealisasi sebesar 100 %
sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100 %, termasuk kategori sangat
Tinggi. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat dari
tabel berikut :
45
Tabel 3.9 Rencana dan Realisasi
Capaian Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan PD
No
Indikator Kinerja
Realisasi Tahu
n 2016
Realisasi
Tahun 2018
Realisasi Tahu
n 2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%)
Target Realis
asi
Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Persentase Laporan Keuangan yang disusun tepat waktu ( bulanan, semesteran, tahunan )
100
%
100 % 100
%
100 % 100 %
100 %
Sangat Tinggi
100 % 100 %
Rata rata Capaian Indikator Sasaran
100 %
Rumus = ∑ laporan keuangan yang disusun tepat waktu
∑ laporan keuangan disusun
X 100 %
= 14 14
X 100 %
= 100 %
Laporan keuangan yang disusun : 1 dokumen laporan semesteran, 1
dokumen laporan akhir tahun dan 12 laporan SPJ bulanan.
Sasaran 4
” Terwujudnya keselarasan antar lembaga dalam
dokumen perencanaan Perangkat Daerah”
Untuk mencapai target terwujudnya keselarasan antar lembaga dalam
dokumen perencanaan Perangkat Daerah meningkat dilaksanakan Program
Peningkatan Kualitas Perencanaan. Presentase kesesuaian Program dalam
Rencana Kerja ( Renja ) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam
RPJMD tahun 2019 sama dengan tahun tahun 2018, 2017 dan tahun 2016
yaitu 100 %. Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja
( Renja ) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
46
(RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD tahun 2019
ditargetkan sebesar 100 % terealisasi sebesar 100 % sehingga realisasi
kinerjanya mencapai 100 %, termasuk kategori Sangat Tinggi. Untuk
mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.10
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahu
n 2016
Realisasi Tahu
n 2018
Realisasi Tahu
n 2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
(2021)
Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1 Persentase kesesuaian program dalam Renja PD terhadap RKPD dan Renstra PD terhadap RPJMD
100
%
100
%
100
%
100
%
100 %
100 % Sangat Tinggi
100 % 100 %
Rata rata Capaian Indikator Sasaran 100 %
Persentase kesesuaian Program dalam Renja PD terhadap Program dalam
RKPD
Rumus = ∑ Program dalam Renja PD yang sama dengan
RKPD
∑ Program dalam RKPD
X 100 %
= 10 10
X 100 %
= 100 %
Persentase kesesuaian Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam
RPJMD
Rumus = ∑ Program dalam Renstra PD yang sama dengan
RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
X 100 %
= 10 10
X 100 %
= 100 %
47
D. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2019 sebesar
92,49 % dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program/ kegiatan utama sebesar 93,28 %, sedangkan realisasi untuk
program/ kegiatan pendukung sebesar 84,95 %. Jika dilihat dari realisasi
anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/
kegiatan di sasaran Terwujudnya keselarasan antar Lembaga dalam
dokumen perencanaan Perangkat Daerah ( 100 % ). Sedangkan penyerapan
terkecil pada program/ kegiatan di sasaran Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Perangkat Daerah Meningkat ( 84,79 % ).
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan
untuk membiayai program/ kegiatan dalam pencapaian sasaran
pembangunan disajikan tabel 3.6:
Tabel 3.6
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019
No
Sasaran strategis
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Realisasi
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
Realisasi
1. Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
79,75
81,55
102,26 1.414.203.000
1.199.049.532
84,79
2. Kesesuaian
antar lembaga
dalam dokumen
perencanaan
pembangunan
daerah
100 100 100 9.951.500
9.951.350
100
3. Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan
Meningkat
100 100 100 8.348.700
7.872.000
94,29
48
4. Kualitas
pelayanan
komunikasi dan
informatika
pemerintah
meningkat
68,43 77,46 113,19 13.713.868.800
12.792.443.173
93,28
Jumlah 13.713.868.800
12.792.443.173
93,28
Belanja Langsung Pendukung 1.432.503.200
1.216.872.882
84,95
Total Belanja Langsung 15.146.372.000
14.009.316.055
92,49
Sumber data Laporan Keuangan Diskominfo Tahun 2019
49
BAB IV
PENUTUP
LKj IP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan
berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap OPD melakukan
pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator
yang jelas dan terukur. Bagi OPD, LKj IP menjadi bagian dari upaya
pertanggungjawaban dan mendororng akuntabilitas publik. Sedangkan bagi publik
sendiri, LKj IP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik
untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan
yang baik.
LKj IP sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja merupakan
wujud dukungan pertanggungjawaban system administrasi yang menunjukkan
kemampuan menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi
yang makin andal, professional, efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi
rakyat serta dinamika perubahan lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan dengan data
pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun 2019, namun juga
melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk
pencapaian target akhir Renstra. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas
Komunikasi dan Informatika pada tahun 2019 sangat baik, karena dari 4 ( tiga )
indikator untuk sasaran kinerja utama yang ditetapkan semuanya masuk kriteria
Sangat Tinggi
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah
diuraikan dalam Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan Dinas
Komunikasi dan Informatika untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas
dalam pembangunan. Namum demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus
bagi perbaikan kinerja ke depan. Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai
target Sangat Tinggi, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa
dijawab dengan baik pula. Tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait
dengan infrastruktur jaringan yang belum semua terjangkau dan informasi
pemerintah yang belum tersebar merata ke seluruh Kabupaten Gunungkidul.
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan
dalam pencapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun dengan
50
sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan dan penghargaan akan kontribusi
berbagai pihak, upaya-upaya mencapai sasaran dan indikator kinerja akan menjadi
lebih sulit untuk dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja OPD yang menjadi tujuan dari
penyusunan LKj IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan
oleh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan di tahun yang akan datang.
Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak
punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana
dan upaya kongkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadikan LKj IP benar-benar menjadi
bagian dari system monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja
pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang semakin baik.
Top Related