MODUL - 2
KOMUNIKASI POLITIK
( 3 SKS )
Pokok Bahasan : Proses dan Komponen-komponen Komunikasi Politik
( Komunikator Politik )
Oleh : Drs. Riswandi, M.Si.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah memperoleh materi ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang
komunikator politik yang meliputi politisi, profesional, dan aktivis.
Dengan mengacu pada Kerangka Harold Lasswell tentang komunikasi, yaitu who says what, in which
channel, to whom, with what effect, maka proses dan komponen-komponen komunikasi politik
mencakup komunikator politik, pesan-pesan komuniksi politik, media komuikasi politik, khalayak
komunikasi politik, dan akibat-akibat komunikasi politik.
I. Komunikator politik
Dalam perspektif panggung politik, komunikator politik memainkan peran social yang utama, khusunya
dalam pembentukan opini public.
Komunikator politik sebagai pelaku atau diidentifikasi sebagai pemimpin yang memiliki potensi dan
kompetensi di atas rata-rata dibandingkan dengan warga negara biasa/pada umumnya, yaitu dalam hal
menyampaikan pikiran atau gagasan di manapun dia berada.
Pentingya peran komunikator politik dalam menciptakan opini public, Karl Popper (dalam Dan Nimmo)
memperkenalkan teori pelopor opini public menegaskan, bahwa para pemimpin menciptakan opini public
karena mereka berhasil membuat beberapa gagasan, yang awalnya ditolak, kemudian dipertimbangkan,
dan akhirnya diterima.
Tanggapan dari public (termasuk elit politik) dipahami dengan munculnya pemikiran-pemikiran baru,
gagasn-gagasan baru, dan argument-argumen baru.
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 1
Dan Nimmo (1989) membagi komuniktor politik ked dalam 3 kategori sebagai berikut :
1. Politisi/politikus
2. Profesional
3. Aktivis
1. Politisi/politikus
Politisi adalah orang yang memegang jabatan dalam Negara yang mencakup lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Mereka memegang jabatan itu bisa melalui pemilihan, ditunjuk, atau melalui
pengangkatan.
Pekerjaan mereka sebagai pejabat negara atau pemerintah adalah aspek utama dari kegiatan politik yang
mereka lakukan.
Politisi sebagai komunikator politik dapat bertindak sebagai wakil kelompok atau sebagai ideolog.
Politikus sebagai wakil suatu kelompok, berarti dia mengajukan dan melindungi kepentingan politik
kelompok yang diwakilinya. Sedangkan sebagai ideolog politisi lebih memusatkan perhatian pada
kebijakan yang luas, mengupayakan reformasi, dan mendukung perubahan revolusioner.
Dengan demikian, politikus utama yang bertindak sebagai komunikator politik yang menentukan dalam
pemerintahan Indonesia adalah para pejabat eksekutif (presiden, menteri, gubernur dan sebagainya), para
pejabat legislative (ketua MPR/DPR, Ketua fraksi, anggota DPR/DPD, dan sebagainya), para pejabat
yudikatif (Ketua/anggota MA, Ketua anggota MK, Jaksa Agung, dan sebagainya)
Kedua jenis politisi tersebut di atas, wakil dan ideolog, bertindak dengan tujuan mempengaruhi opini
orang lain.
Menurut Dan Nimmo, yang termasuk politisi ini (di AS) adalah :
- para pejabat eksekutif (presiden, anggota kabinet, kepala penasehat dan staff Gedung Putih);
- legislator
- pejabat yudikatif.
2. Profesional sebagai komunikator politik
Profesional adalah orang yang mencari nafkah dengan berkomunikasi karena keahliannya adalah
komunikasi.
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 2
Komunikator profesional adalah peranan social yang relative baru, yang merupakan efek atau hasil tidak
langsung dari revolusi komunikasi yang paling tidak mempunyai dua dimensi sebagai berikut :
munculnya media massa dan perkembangan media khusus (seperti majalah untuk segementasi atau
komunitas dan radio); yang keduanya menciptakan public baru untuk menjadi konsumen informasi dan
hiburan.
Baik media massa dan media khusus tersebut mengandalkan pembentukan dan pengelolaan silmbol-
simbol dan khalayak ayng spesifik.
Dari sisi kemudian berkembang komunikator professional “yang mengandalkan ketrampilan yang khas
dalam mengolah lambang-lambang dan memanfaatkan ketrampilan ini untuk menempa mata rantai yang
menghubungkan orang-orang yang berbeda.
Menurut Dan Nimmo, komunikator professional adalah makelar symbol, yaitu orang yang
menerjemahkan sikap, pengetahuan, dan minat suatu komunitas bahasa ke dalam istilah-istilah komunitas
bahasa yang lain yang berbeda tetapi menarik dan dapat dimengerti.
Komunikator professional menjalankan kegiatannya di bawah desakan atau tuntutan, yang di satu sisi,
dibebankan oleh khalayak akhir, sementara di sisi lain di desak oleh sumber asal.
Profesional sebagai komunikator politik mencakup jurnalis dan promotor.
a. Jurnalis
Jurnalis adalah orang yang bekerja dalam bidang media berita yang bertugas melaporkan berita
ayng meliputi pengumpulan, persiapan, penyajian, dan penyerahan laporan emngenai peristiwa-peristiwa.
Yang termasuk jurnalis adalah :
- reporter
- koordinator berita TV
- penerbit
- pengarah berita
- eksekutif pada stasiun atau jaringan berita radio dan TV
Sebagai komunikator professional, jurnalis secara khas adalah karyawan organisasi berita yang
menghubungkan sumber berita dan khalayak. Mereka bisa mengatur para politikus untuk berbicara satu
sama lain, menghubungkan politikus dengan public umum, megnhubungkan public umum dengan para
pemimpin, dan membantu menempatkan masalah dan peristiwa pada agenda diskusi public.
b. Promotor
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 3
Promotor adalah orang yang dibayar untuk mengajukan/mempromosikan kepentingan
langganan/client tertentu.
Yang termasuk promotor adalah :
- agen publisitas tokoh masyarakat penting
- personil humas pada organisasi swasta atau pemerintah
- pejabat informasi publik pada instansi pemerintah
- sekretaris pers kepresidenan
- personil periklanan perusahaan
- manajer kampanye dan pengarah publisitas kandidat politik
- spesialis teknis (kameraman, produser dan sutradara film, pelatih pidato)
- asisten administrasi anggota Kongres.
3. Aktivis sebagai komunikator politik
Aktivis adalah orang yang bertindak sebagai saluran organisasional dan interpersonal yang
menyampaikan informasi tentang politik kepada warga negara biasa.
Ada 2 jenis aktivis menurut Nimmo, yaitu jurubicara dan pemuka pendapat.
Juru bicara adalah orang yang menjelaskan perannya sama seperti politisi, dalam arti berbicara untuk
kepentingan organisasi, dan sekaligus berperan sebagai jurnalis, dalam arti melaporkan keputusan dan
kebijakan pemerintah kepada anggota suatu organisasi.
Jurubicara ini biasanya juga bukan professional dalam komunikasi, namun ia cukup terlibat baik dalam
politik dan semi professional dalam komunikasi politik. Berbicara untuk kepentingan yang terorganisasi
merupakan peran yang serupa dengan peran politkus wakil/partisan, yaitu mewakili tuntutan keanggotaan
suatu kelompok/organisasi. Sementara dari sisi lain jurubicara sama dengan
Jurnalis, yaitu melaporkan keputusan dn kebijakan pemerintah kepada anggota suatu organisasi
Pemuka pendapat/opinion leader adalah komunikator politik utama dalam jaringan interpersonal yang
berperan memberikan petunjuk dan meneruskan informasi politik dari media kepada masyarakat
umum/awam.
Mereka tampil dalam dua bidang:
a. mereka sangat mempengaruhi keputusan orang lain seperti halnya politikus ideologis dan
promotor professional, mereka meyakinkan orang lain kepada cara berpikir mereka.
b. Mereka meneruskan informasi politik dari media berita kepada masyarakat umum.
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 4
Dalam arus komunikasi dua tahap gagasan sering mengalir dari media massa kepda pemuka
pendapat dan dari mereka kepada bagian penduduk yang kurang aktif.
Banyak studi yang membenarkan pentingnya kepemimpinan pemuka pendapat melalui
komunikasi interpersonal sebagai alat untuk mengetahui peristiwa-peristiwa penting.
Kualitas atau criteria yang harus dipenuhi oleh para komunikator politk yang mencakup politisi,
professional dan aktivis tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1) Kemampuan berkomunikasi
Di sini terkandung makna bahwa ia harus mampu dan cerdas dalam menyampaikan argument,
gagasan, dan pemikiran kepada public di manapun dia berada. Artinya di manapun dia berada
setiap pernyataanya mampu mempengaruhi atau bergetar dalam setiap pembicaraannya.
Misalnya, sebagai politisi diharapkan dalam menyampaikan gagasannya mampu mempengaruhi
kebijakan politik. Politisi yang kesehariannya bekerja di lembaga legislative mampu menjalankan
perannya sebagai aktivis politik, terutama dalam menjalankan fungsi legislasi, control, dan
menyusun serta mealokasikan anggaran berupa APBN.
Indicator dari pelaksanaan peran tersebut di atas adalah, sejauh mana media massa meng-cover
atau menyediakan porsi pemberitaan terhadap apa yang tlah dilakukan olehj komunikator politik
tersebut di atas. Jika para komunikator politik itu tidak pernah diberitakan berkiprah sesuai
dengan bidang yang digelutinya pada masing-masing Komisi di DPR dan mereka hanya dikenal
sebagai politisi 4D (yaitu datang, duduk, diam, dan duit) maka sudah dapat dipastikan bahwa
mereka bukanlah politisi yang baik.
Contoh lain, misalnya kandidat calon legislative yang melakukan tebar pesona melalui iklan atau
dalam bentuk baliho, sementara khalayak tidak pernah mengetahui “sepak terjangnya” yang
sebenarnya, dan tidak memiliki kredibilitas sama sekali, tetapi mereka berani mencalonkan diri
sebagai calon anggota legislative.
2) Komunikator politik sebaiknya memiliki kapasitas dan kesempatan sebagai pemimpin.
Sekali seseorang telah berani mengidentifikasikan diri mempunyai kemampuan sebagai
komunikator politik berarti secara tidak langsung sebenarnya ia memiliki potensi dalam hal
leadership.
Bagi orang yang terjun ke panggung politik dan kekuasaan, maka hal yang tidak bisa ditawar
adalah memiliki kemapuan dalam memimpin. Pemimpin tidak “ujug-ujug” atau lahir seketika
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 5
atau instant. Menjadi seorang pemipin sesungguhnya telah terlihat sejak dari lahir dan telah
terlihat bakatnya yang kemudian dikembangkan melalui proses belajar di manapun dia berada.
Fenomena yang terjadi selama ini adalah, banyaknya politisi karbitan dan politisi busuk, yaitu
politisi yang muncul berdasrkan hubungan darah, keluarga, politisi fasilitas yang terutama sangat
mencolok ketika menjelang pemilukada dan pemilu legislative.
Jika mereka benar-benar memang memiliki kemampuan sebagai komunikator politik yang
handal, maka khalayak tidaka akan mempersoalkan kehadirannya. Akan tetapi jika mereka hanya
mengandalkan dan memanfaatkan fasilitas kekuasaan dan popularitas keluarga, maka sudah
sewajarnya masyarakat akan mencibirkan dan menggugat mereka.
KOMUNIKATOR POLITIK DAN KEPEMIMPINAN POLITIK
Karakteristik Kepemimpinan Politik
Berikut ini dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan adalah seperangkat fungsi kelompok yang harus terjadi di dalam setiap kelompok
jika kelompok itu harus berperilaku secara efektif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para
anggotanya
2. Kepemimpinan adalah suatu proses ketika seorang individu secara konsisten menimbulkan lebih
banyak pengaruh daripada orang lain dalam melaksanakan fungsi-fungsi kelompok.
3. Kepemimpinan adalah anggota masyarakat yang menduduki poisi yang dapat membuatnya
menyampaikan opini tentang masalah-maslah kepada orang lain yang tidak dikenal
4. Kepemimpinan adalah orang tertentu di dalam kelompok yang bertugas mengarahkan dan
mengkoordinasikan kegiatan kelompok yang berkaitan dengan tugas.
Ralph M. Stogdill merangkum definisi-definisi tersebut di atas dengan mengatakan bahwa
kepemimpinan melibatkan hal-hal seabgai brikut :
a. proses kelompok
b. pengaruh kepribadian
c. seni meminta kerelaan
d. penggunaan pengaruh
e. persuasi
f. pencapaian tujuan
g. interaksi
h. peran-peran yang diperbedakan dan
i. pembentukan struktur dalam kelompok-kelompok.
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 6
Terdapat empat hal yang dominan dalam teori-teori tentang kepemimpinan sebagai berikut :
1. Pemimpin berbeda dari massa rakyat karena mereka memiliki ciri atau sifat tersendiri yang sangat
dihargai. Mereka memiliki keinginan, sifat, dan kemampuan yang istimewa yang muncul
sewaktu-waktu dalam sejarah dan ditakdirkan untuk melakukan hal-hal yang besar.
Contoh : Muhammad, Isa Al Masih, Napoleon, Gandhi, Khomeini, Soekarno, Hitler, dll.
2. Pemimpin memiliki sifat-sifat yang sama dengan yang dimiliki oleh siapa pun, tetapi memadukan
sifat-sifat ini dalam suatu sindrom kepemimpinan yang membedakannya dengan orang lain
(konstelasi sifat).
Oleh sebab itu, misalnya pemimpin itu bisa menonjol karena lebih tinggi, lebih besar, lebih
bersemangat, lebih cerdas, percaya diri, tenang, dan sebagainya..
Stogdill mengamati bahwa para pemimpin memiliki beberapa sifat yang derajatnya sedikit lebih
tinggi daripada bukan pemimpin, (misalnya dorongan, tahan terhadap tekanan, tidak bergantung
pda orang lain dalam memecahkan masalah, dan sebagainya).
Komunikator Politik sebagai Pemimpin Politik
Ada enam dimensi dari peran komunikator politik sebagai pemimpin politik, yaitu :
1) Peran ganda kepemimpinan politik
2) Tipe pemimpin politik
3) Ikatan komunikasi antara pemimpin dan pengikut
4) Ciri-ciri pemimpin politik
5) Persepsi rakyat terhadap pemimpin politik
6) Rekrutmen pemimpin-pemimpin dalam politik
Ad. 1) Perbedaan tugas dan emosi dalam kepemimpinan (Peran Ganda Kepemimpinan)
Ilmuwan politik Lewis Froman mengidentifikasi kecenderungan yang membedakan pemimpin dengan
yang bukan pemimpin dalam kelompok sebagai berikut :
a. Pemimpinh memperoleh kepuasan yang lebih beragam karena menjadi anggota kelompok
b. Pemimpin lebih kuat dalam memegang nilai-nilai mereka
c. Pemimpin memiliki kepercayaan yang lebih besar tentang kelompok itu dan hubungannya dengan
kelompok lain, pemerintah, masalah politik, dan sebgainya
d. Pemimpin kurang kemungkinannya untuk berubah kepercayaan, nilai, dan pengharapannya
karena tekanan yang diberikan kepadanya
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 7
e. Pemimpin lebih mungkin membuat keputusan mengenai kelompok berdasarkan kepercayaan,
nilai, dan pegnharapan sebelumnya
f. Pemimpin lebih berorientasi kepada masalah, terutama mengenai masalah yang menyangkut
kepuasan material daripada kepuasan immaterial atau pertanyaan yang penuh emosi.
Perbedaan kepemimpinan yang berorientasi tugas dan emosi tersebut di atas pada hakikatnya tidak
ada yang lebih unggul satu dengan yang lain.Keduanya sama-sama bergantung pda situasinya.
Pemimpin emosional cenderung untuk memperbaiki hubungan interpersonal, sedngkan pemimpin
tugas cenderung untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Warga Negara yang menganggap krisis ekonomi begitu gawat tentu tidak akan menanggapi imbauan
Presiden yang berulang-ulang mengatakan “percaya pada saya” atau jaminan bahwa akhlak rakyat
saja akan dapat “mengatasi kisis itu”.
Ad 2) Tipe Pemimpin Politik
Pemimpin Organisasi dan Pemimpin Simbolik
Bagi komunikator politik, untuk menjadi pemimpin politik ia harus berperilaku sebagaimana yang
diharapkan orang dari pemimpin, pengikut mengharapakan kepemimpinan dengan orang yang sesuai
dengan pengertian mereka tentang apa itu pemimpin.
Beberapa komunikator politik merupakan pemimpin karena posisi yang diduduki mereka di dalam
struktur social atau kelompok terorganisasi yang ditetapkan dengan jelas. Di luar organisasi mungkin
mreka tidak banyak artinya bagi orang lain. Komunikator seperti ini disebut sebagai pemimpin organisasi.
Koamunikator politik yang merupakan pemimpin karena arti yang ditemukan orang di dalam dirinya
sebagai manusia, tokoh yang ternama, dan sebagainya, dinamakan pemimpin simbolik.
Sebagian besar dari politikus, komunikator professional, dan aktivis politik adlah pemimpin organisasi.
Pejabat terpilih, ditunjuk, atau karir mempunyai posisi formal kepemimpinan dalam jaringan komunikasi
yang terorganisasiyang membentuk pemerintah.
Komunikator professional kebanyakan merupakan karyawan organisasi, yaitu wartawan yang bekerja
pada jaringan televise, dan sebagainya.
Ad. 3) Ikatan komunikasi pemimpin dan pengikut
Kepemimpinan dan kepengikutan adalah cara komplementer untuk meninjau suatu transaksi tunggal. Kita
tidak dapat memebayangkan pemimpin tanpa pengikut, atau pengikut tanpa pemimpin.
Bagi para pemimpin ada beberapa ganjaran seperti menguasai keadaan dan mengendalikan nasib orang
lain. Di samping itu ada ganjaran ekonomis berupa gaji yang menarik.
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 8
Robert Salisbury mengemukakan tiga keuntungan utama yang diperoleh pengikut dari transaksi
kepemimpinan kepengikutan sebagai berikut :
1. Keuntungan material berupa ganjaran barang dan jasa
2. Keuntungan solidaritas berupa ganjaran social, sosialisasi, persahabatan, kesadaran status,
identifikasi kelompok, keramahan dn kegemberaan.
3. Keuntungan ekspresif yaitu keuntungan ketika tindakan yang bersngkutan mengungkapkan
kepentingan atau nilai seseorang atau kelompok.
Keputusan ekspresif melibatkan kesenangan yang diturunkan dari identifikasi dengan pemimpin,
memproyeksikan kebutuhan bergantung pada pemimpin sebagai symbol kondensasi, atau atau
sekedar diidentifikasi sebagai pengikut setia atau “abdi dalem”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, terdapat ikatan di antara pemimpin dan pengikut yang ditempa oleh
kepuasan material. Social, dan emosional yang diperoleh orang dari keikutsertaan dalam politik.
Kepuasan ini, terutama yang kurang berwujud, seperti sosioemosional, muncul di dalam dan melalui
proses komunikasi. Komuniaksi menciptakan, mendorong, atau menghancurkan rasa solidaritas di antara
orang-orang dan rasa puas pribadi dalam mengungkapkan harapan dan cita-cita, ketakutan serta
kegelisahan orang.
Jadi ikatan antara pemimpin dan pengikut adalah ikatan komunikasi.
Ad. 4) Ciri-ciri social pemimpin politik
Secara umum, orang-orang yang memegang pimpinan tidak mewakili keanekaragaman social yang
menandai populasi umum. Dibandingka dengan populasi umum, misalnya pejabat yang dipilih (eksekutif
dan legislative), dan karir adalah dari status social ekonomi yang lebih tinggi (dengan pendapatan yang
lebih tinggi, pendidikan yang lebih baik, dan pekerjaan dengan status yang lebih tinggi.
Di samping kategori-kategori yang dikemukakan Dan Nimmo tentang komunikator politik tersebut di
atas, kita dapat menyebutkan komunikator-komunikator politik yang lain seperti :
- partai politik
- media massa
- birokrasi/aparat pemerintah
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 9
Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 10
Top Related