Politik

15
MODUL - 2 KOMUNIKASI POLITIK ( 3 SKS ) Pokok Bahasan : Proses dan Komponen-komponen Komunikasi Politik ( Komunikator Politik ) Oleh : Drs. Riswandi, M.Si. TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah memperoleh materi ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang komunikator politik yang meliputi politisi, profesional, dan aktivis. Dengan mengacu pada Kerangka Harold Lasswell tentang komunikasi, yaitu who says what, in which channel, to whom, with what effect, maka proses dan komponen-komponen komunikasi politik mencakup komunikator politik, pesan-pesan komuniksi politik, media komuikasi politik, khalayak komunikasi politik, dan akibat-akibat komunikasi politik. I. Komunikator politik Dalam perspektif panggung politik, komunikator politik memainkan peran social yang utama, khusunya dalam pembentukan opini public. Komunikator politik sebagai pelaku atau diidentifikasi sebagai pemimpin yang memiliki potensi dan kompetensi di atas rata-rata dibandingkan dengan warga negara biasa/pada umumnya, yaitu dalam hal menyampaikan pikiran atau gagasan di manapun dia berada. Komunikasi Politik Drs. Riswandi, M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 1

description

Komunikasi politik

Transcript of Politik

Page 1: Politik

MODUL - 2

KOMUNIKASI POLITIK

( 3 SKS )

Pokok Bahasan : Proses dan Komponen-komponen Komunikasi Politik

( Komunikator Politik )

Oleh : Drs. Riswandi, M.Si.

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah memperoleh materi ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang

komunikator politik yang meliputi politisi, profesional, dan aktivis.

Dengan mengacu pada Kerangka Harold Lasswell tentang komunikasi, yaitu who says what, in which

channel, to whom, with what effect, maka proses dan komponen-komponen komunikasi politik

mencakup komunikator politik, pesan-pesan komuniksi politik, media komuikasi politik, khalayak

komunikasi politik, dan akibat-akibat komunikasi politik.

I. Komunikator politik

Dalam perspektif panggung politik, komunikator politik memainkan peran social yang utama, khusunya

dalam pembentukan opini public.

Komunikator politik sebagai pelaku atau diidentifikasi sebagai pemimpin yang memiliki potensi dan

kompetensi di atas rata-rata dibandingkan dengan warga negara biasa/pada umumnya, yaitu dalam hal

menyampaikan pikiran atau gagasan di manapun dia berada.

Pentingya peran komunikator politik dalam menciptakan opini public, Karl Popper (dalam Dan Nimmo)

memperkenalkan teori pelopor opini public menegaskan, bahwa para pemimpin menciptakan opini public

karena mereka berhasil membuat beberapa gagasan, yang awalnya ditolak, kemudian dipertimbangkan,

dan akhirnya diterima.

Tanggapan dari public (termasuk elit politik) dipahami dengan munculnya pemikiran-pemikiran baru,

gagasn-gagasan baru, dan argument-argumen baru.

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 1

Page 2: Politik

Dan Nimmo (1989) membagi komuniktor politik ked dalam 3 kategori sebagai berikut :

1. Politisi/politikus

2. Profesional

3. Aktivis

1. Politisi/politikus

Politisi adalah orang yang memegang jabatan dalam Negara yang mencakup lembaga legislatif,

eksekutif, dan yudikatif. Mereka memegang jabatan itu bisa melalui pemilihan, ditunjuk, atau melalui

pengangkatan.

Pekerjaan mereka sebagai pejabat negara atau pemerintah adalah aspek utama dari kegiatan politik yang

mereka lakukan.

Politisi sebagai komunikator politik dapat bertindak sebagai wakil kelompok atau sebagai ideolog.

Politikus sebagai wakil suatu kelompok, berarti dia mengajukan dan melindungi kepentingan politik

kelompok yang diwakilinya. Sedangkan sebagai ideolog politisi lebih memusatkan perhatian pada

kebijakan yang luas, mengupayakan reformasi, dan mendukung perubahan revolusioner.

Dengan demikian, politikus utama yang bertindak sebagai komunikator politik yang menentukan dalam

pemerintahan Indonesia adalah para pejabat eksekutif (presiden, menteri, gubernur dan sebagainya), para

pejabat legislative (ketua MPR/DPR, Ketua fraksi, anggota DPR/DPD, dan sebagainya), para pejabat

yudikatif (Ketua/anggota MA, Ketua anggota MK, Jaksa Agung, dan sebagainya)

Kedua jenis politisi tersebut di atas, wakil dan ideolog, bertindak dengan tujuan mempengaruhi opini

orang lain.

Menurut Dan Nimmo, yang termasuk politisi ini (di AS) adalah :

- para pejabat eksekutif (presiden, anggota kabinet, kepala penasehat dan staff Gedung Putih);

- legislator

- pejabat yudikatif.

2. Profesional sebagai komunikator politik

Profesional adalah orang yang mencari nafkah dengan berkomunikasi karena keahliannya adalah

komunikasi.

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 2

Page 3: Politik

Komunikator profesional adalah peranan social yang relative baru, yang merupakan efek atau hasil tidak

langsung dari revolusi komunikasi yang paling tidak mempunyai dua dimensi sebagai berikut :

munculnya media massa dan perkembangan media khusus (seperti majalah untuk segementasi atau

komunitas dan radio); yang keduanya menciptakan public baru untuk menjadi konsumen informasi dan

hiburan.

Baik media massa dan media khusus tersebut mengandalkan pembentukan dan pengelolaan silmbol-

simbol dan khalayak ayng spesifik.

Dari sisi kemudian berkembang komunikator professional “yang mengandalkan ketrampilan yang khas

dalam mengolah lambang-lambang dan memanfaatkan ketrampilan ini untuk menempa mata rantai yang

menghubungkan orang-orang yang berbeda.

Menurut Dan Nimmo, komunikator professional adalah makelar symbol, yaitu orang yang

menerjemahkan sikap, pengetahuan, dan minat suatu komunitas bahasa ke dalam istilah-istilah komunitas

bahasa yang lain yang berbeda tetapi menarik dan dapat dimengerti.

Komunikator professional menjalankan kegiatannya di bawah desakan atau tuntutan, yang di satu sisi,

dibebankan oleh khalayak akhir, sementara di sisi lain di desak oleh sumber asal.

Profesional sebagai komunikator politik mencakup jurnalis dan promotor.

a. Jurnalis

Jurnalis adalah orang yang bekerja dalam bidang media berita yang bertugas melaporkan berita

ayng meliputi pengumpulan, persiapan, penyajian, dan penyerahan laporan emngenai peristiwa-peristiwa.

Yang termasuk jurnalis adalah :

- reporter

- koordinator berita TV

- penerbit

- pengarah berita

- eksekutif pada stasiun atau jaringan berita radio dan TV

Sebagai komunikator professional, jurnalis secara khas adalah karyawan organisasi berita yang

menghubungkan sumber berita dan khalayak. Mereka bisa mengatur para politikus untuk berbicara satu

sama lain, menghubungkan politikus dengan public umum, megnhubungkan public umum dengan para

pemimpin, dan membantu menempatkan masalah dan peristiwa pada agenda diskusi public.

b. Promotor

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 3

Page 4: Politik

Promotor adalah orang yang dibayar untuk mengajukan/mempromosikan kepentingan

langganan/client tertentu.

Yang termasuk promotor adalah :

- agen publisitas tokoh masyarakat penting

- personil humas pada organisasi swasta atau pemerintah

- pejabat informasi publik pada instansi pemerintah

- sekretaris pers kepresidenan

- personil periklanan perusahaan

- manajer kampanye dan pengarah publisitas kandidat politik

- spesialis teknis (kameraman, produser dan sutradara film, pelatih pidato)

- asisten administrasi anggota Kongres.

3. Aktivis sebagai komunikator politik

Aktivis adalah orang yang bertindak sebagai saluran organisasional dan interpersonal yang

menyampaikan informasi tentang politik kepada warga negara biasa.

Ada 2 jenis aktivis menurut Nimmo, yaitu jurubicara dan pemuka pendapat.

Juru bicara adalah orang yang menjelaskan perannya sama seperti politisi, dalam arti berbicara untuk

kepentingan organisasi, dan sekaligus berperan sebagai jurnalis, dalam arti melaporkan keputusan dan

kebijakan pemerintah kepada anggota suatu organisasi.

Jurubicara ini biasanya juga bukan professional dalam komunikasi, namun ia cukup terlibat baik dalam

politik dan semi professional dalam komunikasi politik. Berbicara untuk kepentingan yang terorganisasi

merupakan peran yang serupa dengan peran politkus wakil/partisan, yaitu mewakili tuntutan keanggotaan

suatu kelompok/organisasi. Sementara dari sisi lain jurubicara sama dengan

Jurnalis, yaitu melaporkan keputusan dn kebijakan pemerintah kepada anggota suatu organisasi

Pemuka pendapat/opinion leader adalah komunikator politik utama dalam jaringan interpersonal yang

berperan memberikan petunjuk dan meneruskan informasi politik dari media kepada masyarakat

umum/awam.

Mereka tampil dalam dua bidang:

a. mereka sangat mempengaruhi keputusan orang lain seperti halnya politikus ideologis dan

promotor professional, mereka meyakinkan orang lain kepada cara berpikir mereka.

b. Mereka meneruskan informasi politik dari media berita kepada masyarakat umum.

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 4

Page 5: Politik

Dalam arus komunikasi dua tahap gagasan sering mengalir dari media massa kepda pemuka

pendapat dan dari mereka kepada bagian penduduk yang kurang aktif.

Banyak studi yang membenarkan pentingnya kepemimpinan pemuka pendapat melalui

komunikasi interpersonal sebagai alat untuk mengetahui peristiwa-peristiwa penting.

Kualitas atau criteria yang harus dipenuhi oleh para komunikator politk yang mencakup politisi,

professional dan aktivis tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1) Kemampuan berkomunikasi

Di sini terkandung makna bahwa ia harus mampu dan cerdas dalam menyampaikan argument,

gagasan, dan pemikiran kepada public di manapun dia berada. Artinya di manapun dia berada

setiap pernyataanya mampu mempengaruhi atau bergetar dalam setiap pembicaraannya.

Misalnya, sebagai politisi diharapkan dalam menyampaikan gagasannya mampu mempengaruhi

kebijakan politik. Politisi yang kesehariannya bekerja di lembaga legislative mampu menjalankan

perannya sebagai aktivis politik, terutama dalam menjalankan fungsi legislasi, control, dan

menyusun serta mealokasikan anggaran berupa APBN.

Indicator dari pelaksanaan peran tersebut di atas adalah, sejauh mana media massa meng-cover

atau menyediakan porsi pemberitaan terhadap apa yang tlah dilakukan olehj komunikator politik

tersebut di atas. Jika para komunikator politik itu tidak pernah diberitakan berkiprah sesuai

dengan bidang yang digelutinya pada masing-masing Komisi di DPR dan mereka hanya dikenal

sebagai politisi 4D (yaitu datang, duduk, diam, dan duit) maka sudah dapat dipastikan bahwa

mereka bukanlah politisi yang baik.

Contoh lain, misalnya kandidat calon legislative yang melakukan tebar pesona melalui iklan atau

dalam bentuk baliho, sementara khalayak tidak pernah mengetahui “sepak terjangnya” yang

sebenarnya, dan tidak memiliki kredibilitas sama sekali, tetapi mereka berani mencalonkan diri

sebagai calon anggota legislative.

2) Komunikator politik sebaiknya memiliki kapasitas dan kesempatan sebagai pemimpin.

Sekali seseorang telah berani mengidentifikasikan diri mempunyai kemampuan sebagai

komunikator politik berarti secara tidak langsung sebenarnya ia memiliki potensi dalam hal

leadership.

Bagi orang yang terjun ke panggung politik dan kekuasaan, maka hal yang tidak bisa ditawar

adalah memiliki kemapuan dalam memimpin. Pemimpin tidak “ujug-ujug” atau lahir seketika

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 5

Page 6: Politik

atau instant. Menjadi seorang pemipin sesungguhnya telah terlihat sejak dari lahir dan telah

terlihat bakatnya yang kemudian dikembangkan melalui proses belajar di manapun dia berada.

Fenomena yang terjadi selama ini adalah, banyaknya politisi karbitan dan politisi busuk, yaitu

politisi yang muncul berdasrkan hubungan darah, keluarga, politisi fasilitas yang terutama sangat

mencolok ketika menjelang pemilukada dan pemilu legislative.

Jika mereka benar-benar memang memiliki kemampuan sebagai komunikator politik yang

handal, maka khalayak tidaka akan mempersoalkan kehadirannya. Akan tetapi jika mereka hanya

mengandalkan dan memanfaatkan fasilitas kekuasaan dan popularitas keluarga, maka sudah

sewajarnya masyarakat akan mencibirkan dan menggugat mereka.

KOMUNIKATOR POLITIK DAN KEPEMIMPINAN POLITIK

Karakteristik Kepemimpinan Politik

Berikut ini dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah seperangkat fungsi kelompok yang harus terjadi di dalam setiap kelompok

jika kelompok itu harus berperilaku secara efektif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para

anggotanya

2. Kepemimpinan adalah suatu proses ketika seorang individu secara konsisten menimbulkan lebih

banyak pengaruh daripada orang lain dalam melaksanakan fungsi-fungsi kelompok.

3. Kepemimpinan adalah anggota masyarakat yang menduduki poisi yang dapat membuatnya

menyampaikan opini tentang masalah-maslah kepada orang lain yang tidak dikenal

4. Kepemimpinan adalah orang tertentu di dalam kelompok yang bertugas mengarahkan dan

mengkoordinasikan kegiatan kelompok yang berkaitan dengan tugas.

Ralph M. Stogdill merangkum definisi-definisi tersebut di atas dengan mengatakan bahwa

kepemimpinan melibatkan hal-hal seabgai brikut :

a. proses kelompok

b. pengaruh kepribadian

c. seni meminta kerelaan

d. penggunaan pengaruh

e. persuasi

f. pencapaian tujuan

g. interaksi

h. peran-peran yang diperbedakan dan

i. pembentukan struktur dalam kelompok-kelompok.

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 6

Page 7: Politik

Terdapat empat hal yang dominan dalam teori-teori tentang kepemimpinan sebagai berikut :

1. Pemimpin berbeda dari massa rakyat karena mereka memiliki ciri atau sifat tersendiri yang sangat

dihargai. Mereka memiliki keinginan, sifat, dan kemampuan yang istimewa yang muncul

sewaktu-waktu dalam sejarah dan ditakdirkan untuk melakukan hal-hal yang besar.

Contoh : Muhammad, Isa Al Masih, Napoleon, Gandhi, Khomeini, Soekarno, Hitler, dll.

2. Pemimpin memiliki sifat-sifat yang sama dengan yang dimiliki oleh siapa pun, tetapi memadukan

sifat-sifat ini dalam suatu sindrom kepemimpinan yang membedakannya dengan orang lain

(konstelasi sifat).

Oleh sebab itu, misalnya pemimpin itu bisa menonjol karena lebih tinggi, lebih besar, lebih

bersemangat, lebih cerdas, percaya diri, tenang, dan sebagainya..

Stogdill mengamati bahwa para pemimpin memiliki beberapa sifat yang derajatnya sedikit lebih

tinggi daripada bukan pemimpin, (misalnya dorongan, tahan terhadap tekanan, tidak bergantung

pda orang lain dalam memecahkan masalah, dan sebagainya).

Komunikator Politik sebagai Pemimpin Politik

Ada enam dimensi dari peran komunikator politik sebagai pemimpin politik, yaitu :

1) Peran ganda kepemimpinan politik

2) Tipe pemimpin politik

3) Ikatan komunikasi antara pemimpin dan pengikut

4) Ciri-ciri pemimpin politik

5) Persepsi rakyat terhadap pemimpin politik

6) Rekrutmen pemimpin-pemimpin dalam politik

Ad. 1) Perbedaan tugas dan emosi dalam kepemimpinan (Peran Ganda Kepemimpinan)

Ilmuwan politik Lewis Froman mengidentifikasi kecenderungan yang membedakan pemimpin dengan

yang bukan pemimpin dalam kelompok sebagai berikut :

a. Pemimpinh memperoleh kepuasan yang lebih beragam karena menjadi anggota kelompok

b. Pemimpin lebih kuat dalam memegang nilai-nilai mereka

c. Pemimpin memiliki kepercayaan yang lebih besar tentang kelompok itu dan hubungannya dengan

kelompok lain, pemerintah, masalah politik, dan sebgainya

d. Pemimpin kurang kemungkinannya untuk berubah kepercayaan, nilai, dan pengharapannya

karena tekanan yang diberikan kepadanya

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 7

Page 8: Politik

e. Pemimpin lebih mungkin membuat keputusan mengenai kelompok berdasarkan kepercayaan,

nilai, dan pegnharapan sebelumnya

f. Pemimpin lebih berorientasi kepada masalah, terutama mengenai masalah yang menyangkut

kepuasan material daripada kepuasan immaterial atau pertanyaan yang penuh emosi.

Perbedaan kepemimpinan yang berorientasi tugas dan emosi tersebut di atas pada hakikatnya tidak

ada yang lebih unggul satu dengan yang lain.Keduanya sama-sama bergantung pda situasinya.

Pemimpin emosional cenderung untuk memperbaiki hubungan interpersonal, sedngkan pemimpin

tugas cenderung untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Warga Negara yang menganggap krisis ekonomi begitu gawat tentu tidak akan menanggapi imbauan

Presiden yang berulang-ulang mengatakan “percaya pada saya” atau jaminan bahwa akhlak rakyat

saja akan dapat “mengatasi kisis itu”.

Ad 2) Tipe Pemimpin Politik

Pemimpin Organisasi dan Pemimpin Simbolik

Bagi komunikator politik, untuk menjadi pemimpin politik ia harus berperilaku sebagaimana yang

diharapkan orang dari pemimpin, pengikut mengharapakan kepemimpinan dengan orang yang sesuai

dengan pengertian mereka tentang apa itu pemimpin.

Beberapa komunikator politik merupakan pemimpin karena posisi yang diduduki mereka di dalam

struktur social atau kelompok terorganisasi yang ditetapkan dengan jelas. Di luar organisasi mungkin

mreka tidak banyak artinya bagi orang lain. Komunikator seperti ini disebut sebagai pemimpin organisasi.

Koamunikator politik yang merupakan pemimpin karena arti yang ditemukan orang di dalam dirinya

sebagai manusia, tokoh yang ternama, dan sebagainya, dinamakan pemimpin simbolik.

Sebagian besar dari politikus, komunikator professional, dan aktivis politik adlah pemimpin organisasi.

Pejabat terpilih, ditunjuk, atau karir mempunyai posisi formal kepemimpinan dalam jaringan komunikasi

yang terorganisasiyang membentuk pemerintah.

Komunikator professional kebanyakan merupakan karyawan organisasi, yaitu wartawan yang bekerja

pada jaringan televise, dan sebagainya.

Ad. 3) Ikatan komunikasi pemimpin dan pengikut

Kepemimpinan dan kepengikutan adalah cara komplementer untuk meninjau suatu transaksi tunggal. Kita

tidak dapat memebayangkan pemimpin tanpa pengikut, atau pengikut tanpa pemimpin.

Bagi para pemimpin ada beberapa ganjaran seperti menguasai keadaan dan mengendalikan nasib orang

lain. Di samping itu ada ganjaran ekonomis berupa gaji yang menarik.

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 8

Page 9: Politik

Robert Salisbury mengemukakan tiga keuntungan utama yang diperoleh pengikut dari transaksi

kepemimpinan kepengikutan sebagai berikut :

1. Keuntungan material berupa ganjaran barang dan jasa

2. Keuntungan solidaritas berupa ganjaran social, sosialisasi, persahabatan, kesadaran status,

identifikasi kelompok, keramahan dn kegemberaan.

3. Keuntungan ekspresif yaitu keuntungan ketika tindakan yang bersngkutan mengungkapkan

kepentingan atau nilai seseorang atau kelompok.

Keputusan ekspresif melibatkan kesenangan yang diturunkan dari identifikasi dengan pemimpin,

memproyeksikan kebutuhan bergantung pada pemimpin sebagai symbol kondensasi, atau atau

sekedar diidentifikasi sebagai pengikut setia atau “abdi dalem”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, terdapat ikatan di antara pemimpin dan pengikut yang ditempa oleh

kepuasan material. Social, dan emosional yang diperoleh orang dari keikutsertaan dalam politik.

Kepuasan ini, terutama yang kurang berwujud, seperti sosioemosional, muncul di dalam dan melalui

proses komunikasi. Komuniaksi menciptakan, mendorong, atau menghancurkan rasa solidaritas di antara

orang-orang dan rasa puas pribadi dalam mengungkapkan harapan dan cita-cita, ketakutan serta

kegelisahan orang.

Jadi ikatan antara pemimpin dan pengikut adalah ikatan komunikasi.

Ad. 4) Ciri-ciri social pemimpin politik

Secara umum, orang-orang yang memegang pimpinan tidak mewakili keanekaragaman social yang

menandai populasi umum. Dibandingka dengan populasi umum, misalnya pejabat yang dipilih (eksekutif

dan legislative), dan karir adalah dari status social ekonomi yang lebih tinggi (dengan pendapatan yang

lebih tinggi, pendidikan yang lebih baik, dan pekerjaan dengan status yang lebih tinggi.

Di samping kategori-kategori yang dikemukakan Dan Nimmo tentang komunikator politik tersebut di

atas, kita dapat menyebutkan komunikator-komunikator politik yang lain seperti :

- partai politik

- media massa

- birokrasi/aparat pemerintah

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 9

Page 10: Politik

Komunikasi PolitikDrs. Riswandi, M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 10